PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS EKSTERNAL, FORMULASI STRATEGI, DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Survei pada PT BPR/BKK Milik Pemerintah dan Swasta di Wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga) Dr. Eko Suyono, MSi, Ak email : [email protected] (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman) ABSTRACT The aim of this research is to examine the effect of external business environment, strategic formulation, and internal control to the firm performance. The population of this research are public and private PT BPR/BKK in Banyumas and Purbalingga with sampling techniques using simple random sampling. Total population were 48 Small and Medium Banking Firms and with using simple random sampling were collected 31 samples. The type of data in this research is primary data that could be gathered by quesionair dissemination to the all respondents, that are head of BPR/BKK. All of the data were analyzed using multiple lienear regression analysis with SPSS PROGRAM. Exogenous variables were the external business environment, strategic formulation, and internal control. Meanwhile endogenous variables was the firm performance. This research showed that the more certain external business environment, strategic formulation, and effective internal control implementation have positive and significant effect simultaneously and partially to the firm financial performance. It means that when BPR/BKK have more certain external business environment, good strategic formulation, and effective internal control implementation would increase the firm performance. Key words I. : External business environment, strategic formulation, internal control , firm performance pengelolaan perusahaan. Lingkungan bisnis Pendahuluan eksternal mempengaruhi diantaranya eksternal banyak kinerja faktor seperti faktor yang perusahaan lingkungan kebijakan lingkungan yang berada di luar organisasi, namun perlu 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat merupakan bisnis pemerintah, kekuatan hukum dan politik, teknologi, sumber daya, pesaing, selera pelanggan, dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis. Perubahan dalam bidang teknologi juga mempengaruhi perusahaan, karena perusahaan akan mengoptimalkan teknologi yang ada untuk mendukung tata kelola perusahaan yang baik yang pada akhirnya akan mengoptimalkan kinerja mereka. masa depan untuk membawa perusahaan ke Lingkungan industri juga berperan dalam arah mempercepat perubaan lingkungan bisnis memformulasikan berbagai strategi sebagai eksternal. bentuk pertanggung jawaban kepada para Lingkungan industri yang dimaksud adalah bargaining power pembeli, bargaining penjual, power pencapaian tujuan dengan pemodal. masuknya Selanjutnya berbagai strategi yang pendatang baru yang potensial, adanya telah barang substitusi, dan intensitas persaingan diimplementasikan oleh jenjang manajemen perusahaan dalam industri. Kelima faktor lainnya tersebut dikenal dengan lima kekuatan memantau bersaing dalam industri dari Porter (1996). bahwa strategi telah dilaksanakan searah dan Dari sudut pandang perusahaan diformulasikan yang lebih dan tersebut rendah. memberikan Untuk keyakinan selaras dengan yang telah diformulasikan, semua faktor di atas merupakan faktor yang manajemen berada di luar kendali perusahaan (faktor interen, termasuk dewan komisaris yang eksternal). mengandalkan Semua faktor eksternal memerlukan pengendalian reliabilitas pengendalian memberikan peluang dan ancaman bagi interen untuk memberikan keyakinan bahwa perusahaan untuk mewujudkan visi, misi, apa yang telah diarahkan oleh dewan dan tujuan perusahaan. komisaris Faktor eksternal tersebut tidak akan dapat dikendalikan Manajemen benar Pencapaian divisualisasikan tujuan dalam perusahaan kinerja bisnis. pengelola Manajemen masa kini dalam era informasi sumber daya modal yang diberikan oleh banyak memberikan perhatian pada aspek pemegang saham bertanggung jawab untuk non keuangan yang sesungguhnya justru mengelola perusahaan mencapai tujuannya. mendorong dan membangun keberhasilan Dalam yang aspek keuangan, terlebih dalam situasi bisnis berskala besar, manajemen mendelegasikan yang semakin kompetitif saat ini dan masa sebagian wewenangnya kepada jenjang depan. manajemen manajemen bersama-sama yang sebagai manajemen dilaksanakan. perusahaan tanpa adanya strategi yang tepat sesuai dengan situasi perubahan lingkungan. kepada perusahaan lebih mengelola rendah untuk perusahaan. Tugas manajemen puncak berorientasi ke Keberhasilan kinerja tidak saja dari aspek keuangan yang bersifat historis, namun lebih dari itu, faktor-faktor non keuangan kenyataannya kontribusi jauh lebih mempunyai besar, seperti diperlukan untuk menjabarkan sejumlah perencanaan yang telah dirumuskan. peningkatan kualitas produk dan jasa, Tindakan dalam melaksanakan program peningkatan efisiensi usaha, keterlibatan yang telah direncanakan tersebut selanjutnya karyawan dengan berbagai kemampuan dan dikuantifikasikan dalam bentuk budget. inovasinya serta akhirnya bermuara pada Formulasi dan implementasi strategi bagaimana memberikan pelayanan yang berikutnya perlu dievaluasi dan dikendalikan prima kepada pelanggan. sebagai Dengan demikian pengukuran suatu proses yang berkesinambungan untuk memantau kinerja kinerja yang bersifat strategis akan mampu sesuai dengan perencanaan semula. menterjemahkan, mengkomunikasikan dan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari menselaraskan visi dan misi perusahaan yang sudah direncanakan perlu dikoreksi kedalam operasi dan fungsi perusahaan. sebelum penyimpangan tersebut menjadi Bahkan lebih jauh dari itu akan memberikan lebih besar. umpan sebagai dengan manajemen strategic, yaitu proses pembelajaran strategis dalam pencapaian tindakan manajerial yang dapat memberikan tujuan perusahaan. keyakinan bahwa formulasi strategi telah balik (feedback) Dengan perubahan lingkungan yang begitu pesat dan turbulen serta radikal, manajemen harus Proses demikian dikenal diimplementasikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. perkembangan teknologi informasi yang begitu Jika Setelah rencana diimpelentasikan organisasi juga perlu melakukan sebuah memberikan respon dan mampu mengelola proses perubahan-perubahan tersebut. Hal ini merupakan media yang dapat menghindari dengan terjadinya kekeliaruan dan penyimpangan. mengupayakan revitalisasi dan melibatkan Hal ini diturunkan dalam bentuk kebijakan, secara proaktif peran dewan komisaris dan metode, prosedur, program, dan alat agar para pemegang saham. dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan diantaranya bisa Formulasi diimpelemtasikan dilakukan strategi kedalam berbagai Pengendalian selanjutnya dengan cara memantau dan mengevaluasi sejumlah apakah informasi yang diberikan dapat Program diandalkan, serta apakah operasi telah program, budget dan prosedur. merupakan pengendalian. tindakan yang berjalan secara efektif dan efisien. Hasil penelitian yang menunjukkan Cih (2007) menemukan bukti bahwa tingkat kepastian lingkungan bisnis empiris bahwa penerapan pengendalian eksternal terhadap intern yang baik berhubungan positif dengan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, kinerja perusahaan. Penelitian sejenis juga diantaranya oleh Covin and Stevin, 1991; dilakukan oleh Kinney, 2000; Bowling dan Dess et al, 1997; dan Rauch et al, 2004 ( Rieger, 2005; Lin dan Wu, 2006; Shenkir dalam dan Walker, 2006, Hoyt et al, 2006; serta berpengaruh Alarape positif dan Aderimi, 2009). Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh Zuboff dan Maxim, 2000; Becker et al, Noco dan Stuls, 2006 (dalam Cih, 2007). Berdasrkan latar belakang di atas, 2001; Hammonds, 2003 (dalam Neblett, sebagai 2006). Sedangkan Commander et al (2010) “Pengaruh Lingkungan Bisnis Eksternal, menemukan bahwa Formulasi Strategi, dan Pengendalian lingkungan bisnis eksternal yang meliputi Intern Terhadap Kinerja Perusahaan peraturan (Survey bukti pemerintah, empiris hokum, lembaga keuangan, serta sistem kenegaraan yang bisa mewujudkan kepastian berkontribusi positif judul pada penelitian ini BPR/BKK adalah di Wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga)” lingkungan terhadap kinerja perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan Miller dan Cardinal, 1994; Foster uraian dalam latar belakang penelitian di atas, permasalahan dan Brown, 1996; Rogger et al, 1999, Miller dalam penelitian ini dirumuskan dan Faughan, 2001; serta Hill dan Gavin, berikut : sebagai 2004 (dalam Prevos, 2005) menemukan (1) Seberapa besar pengaruh lingkungan bukti empiris bahwa keberadaan formulasi bisnis eksternal, formulasi strategi strategi yang dirancang secara formal dan dan teratur berpengaruh positif terhadap kinerja simultan perusahaan. perusahaan. Campbel et al (2008) menemukan bukti empiris bahwa balanced scorecard sebagai pengevaluasian pengukuran strategi dan pengendalian intern terhadap secara kinerja (2) Seberapa besar pengaruh lingkungan lingkungan bisnis eksternal, perusahaan formulasi strategi dan pengendalian berkontribusi positif terhadap peningkatan intern secara parsial terhadap kinerja kinerja perusahaan. perusahaan. keseharian organisasi mencakup interaksi 1.3 Tujuan Penelitian : (1) Untuk dengan lingkungan kerja (Dill, 1958 dalam menganalisis pengaruh besarnya lingkungan bisnis eksternal, formulasi strategi, dan pengendalian intern secara simultan terhadap kinerja perusahaan (2) Untuk menganalisis pengaruh besarnya lingkungan bisnis eksternal, formulasi strategi, dan pengendalian intern secara parsial terhadap kinerja perusahaan II. 2.1. Kerangka Pemikiran Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar organisasi. Lingkungan yang paling dekat dengan organisasi atau disebut juga task environment, industry environment, atau specific environment yaitu lingkungan yang langsung mempengaruhi strategi, yang mencakup pesaing, pemasok, pelanggan, dan serikat dagang. Sedangkan lingkungan yang tidak secara langsung mempengaruhi organisasi disebut dengan environment atau remote environment (Robbins, 2009). Lingkungan bisnis 1997). merupakan lingkungan yang dihadapi organisasi dan harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan. Aktivitas Hal ini termasuk hubungannya dengan pelanggan, suplier, serikat dagang dan pemegang saham. Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi lingkungan intern dan lingkungan eksternal. Lingkungan intern terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources). (Wheelen dan Hunger, 2005). Lingkungan intern perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis general Brooks (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam perusahaan. Struktur adalah bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Struktur sering juga disebut dengan rantai komando dan digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi. Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan mendefinisikan perilaku yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak sampai level karyawan operasional. Sumber daya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset ini dapat meliputi keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional (Peter at al., 1996). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi anggota organisasi dalam pengambilan keputusan (Clark at al., 1994). dan perlu dianalisis untuk menentukan Kaitan lingkungan eksternal dengan kesempatan (opportunities) dan ancaman organisasi dapat dijelaskan dengan teori- (threath) yang akan dihadapi perusahaan. teori seperti : teori ekologi populasi Terdapat (population dua perspektif mengkonseptualisasikan eksternal.Pertama, untuk lingkungan perspektif ecology theory), teori contingensi (contngency theory), dan teori yang ketergantungan pada sumber daya (resource memandang lingkungan eksternal sebagai dependence theory). Teori ekologi populasi wahana yang menyediakan sumber daya mejelaskan bahwa kelangsungan hidup dan (recources) (Clark et al., 1994; Tan dan keberhasilan perusahaan ditentukan oleh Litschert, kedua karakteristik lingkungan dimana perusahaan memandang lingkungan eksternal sebagai berada (Child, 1997). Model pendekatan ini sumber informasi. Perspektif pertama membawa implikasi bahwa lingkungnan berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal mempunyai pengaruh lngsung eksternal terhadap 1994). Perspektif merupakan wahana yang kinerja perusahaan tanpa menyediakan sumber daya yang kritikal bagi memandang pilihan strategi yang dijalankan kelangsungan hidup perusahaan. Perspektif perusahaan (Wiklund, 1999). ini juga mengandung makna potensi Teori kontingensi menyatakan eksternal dalam mengancam sumber daya bahwa keselarasan antara strategi dengan intern perusahaan. lingkungan bisnis eksternal menentukan Pemogokan, deregulasi, perubahan undang- kelangsungan hidup dan kinerja perusahaan undang, misalnya, merusak (Child, 1997; Lee & Miller, 1996). Teori sumber daya dimiliki kontingensi yang dimiliki berpotensi intern yang juga bermakna bagaimana perusahaan (Clark at al., : 1994). Perspektif bagaimana perencanaan strategi mampu kedua mengaitkan informasi dengan ketidak memenuhi tuntutan lingkungan, yang mana pastian jika lingkungan (environmental tidak tercipta keselarasan antara Ketidak pastian lingkungan perencanaan strategi dengan lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal bisnis eksternal dapat berakibat turunnya yang sulit diramalkan perubahannya. kinerja uncertainty). ini berhubungan dengan Hal kemampuan sehingga organisasi. memunculkan krisis Analisis terhadap lingkungan bisnis eksternal dimaksudkan untuk mencoba mencapai sustainable Perencanaan perusahaan mengidentifikasikan peluang (opportunities) proses yang mengantisipasi perlu dengan segera mendapat advantages. yang sebagai sistematis harus adanya suatu mampu ancaman dan tanggapan dan perhatian eksekutif, dan kesempatan, serta mampu mengidentifikasi disaat kekuatan dan kelemahan yang ada yang sama diarahkan untuk mengetahui ancaman (threats) yang perlu diantisipasi. Untuk itu dalam analisis ini Manajemen strategik merupakan serangkaian keputusan manajemen perlu mengidentifikasi sejumlah manajerial yang variabel pokok yang berada di luar kendali memberikan keyakinan bahwa formulasi perusahaan yang diperkirakan memiliki organisasi pengaruh nyata. bermanfaat sesuai dengan lingkungannya. Strategi merupakan suatu pola dalam dan Manajemen dan tindakan dapat membntu penyelenggaraan strategik ini yang mencakup membuat keputusan tersusun. Strategi juga penelaahan lingkungan (baik intern maupun diartikan sebagai perencanaan menyeluruh eksternal), formulasi strategi, implementasi yang didesain untuk memberikan keyakinan starategi, bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai (Hunger dan Wheelen, 2005). (Hill dan Jones, 1995). Strategi berarti evaluasi Berdasarkan dan pengendalian hasil penelaahan berfikir secara menyeluruh dan jangka lingkungan dengan pendekatan kekuatan, panjang ke depan untuk memenuhi harapan kelemahan, pihak yang berkepentingan. Strategi adalah berbagai arah dan jangkauan suatu organisasi dengan berikutnya menetapkan formulasi strategi berbekal sumber daya yang tersedia di mengenai misi, tujuan, dan kebijakan. dalam lingkungan yang berubah-ubah untuk Dengan formulasi strategi, memungkinkan memenuhi pasar dan harapan-harapan pihak manajemen melakukan penelaahan terhadap yang berkepentingan (Johnson dan Scholes, kecenderungan 1997). makro Dengan berfikir strategik diharapkan kesempatan, faktor dan dan intern perubahan lingkungan ancaman dan ekstern lingkungan industri diperkirakan akan perusahaan mampu menghadapi kompetisi perusahaan. Hasil penelaahan tersebut berdasarkan kemampuan sumber daya yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimiliki (core competencies), sehingga dapat masa depan berdampak yang perusahaan yang pada akan diwujudkan, agar kecenderungan seiring dengan perubahan lingkungan bisnis. pengukuran keuangan, juga termasuk pengukuran non keuangan yang mendorong kinerja keuangan dimasa depan melalui Setelah selanjutnya perumusan strategi diimplementasikan tersebut oleh strategi, pengukuran kepuasan pelannggan, proses perlu bisnis intern,dan aktivitas pembelajaran dan seluruh jajaran pertumbuhan. Proses pengukuran organisasi melalui sejumlah aktivitas dan selanjutnya pilihan scorecard (Hunger dan Wheelen, 2005) dalam melaksanakan strategik tersebut. dengan rencana Proses ini dilakukan serangkaian Penetapan dengan tiga balanced strategi, yaitu melalui operating strategies, investment strategies, pengembangan program, anggaran (budget), dan financial strategies dimaksudkan untuk dan mencapai prosedur. tindakan dikenal ini Kelemahan dalam tujuan perusahaan dan mengimplementasikan strategi menunjukan memaksimalkan kegagalan berbagai strategi. Melalui sistem pemegang saham (Dockery, Herbert, dan implementasi, perusahaan Taylor : 2000). Penetapan strategi operasi kedalam yaitu suatu cara untuk memperbaiki tingkat mengimplementasikan tindakan nyata, rencana untuk memanfaatkan efisiensi ekonomis, kesejahteraan mengurangi para biaya berbagai sumber daya perusahaan secara operasi melalui perbaikan efisiensi faktor- bertanggung jawab untuk mewujudkan misi, faktor tujuan, strategi, dan kebijakan. profitabilitas. Secara untuk memperoleh Penerapan strategi investasi implementasi melalui penyesuaian kapasitas produksi, strategi dievaluasi dan dikendalikan untuk proses teknologi, atau dengan restrukturisasi melihat sejauh mana kinerja perusahaan korporasi, diversifikasi atau divestasi untuk telah dicapai dan jika terjadi perbedaan tak memperbaiki kinerja perusahaan. Penetapan segan-segan untuk ditindak lanjuti dan strategi dijadikan periode alternatif ekuitas atau pinjaman, pembayaran Evaluasi dan pengendalian deviden, dan restrukturisasi model keuangan berikutnya. periodik masukan umpan balik pada keuangan dalam manajemen strategik melalui sistem dalam pelaporan informasi yang berisi data kinerja perusahaan. dan aktivitas pelaporannya. Pengukuran kinerja selain menggunakan pendekatan rangka Pengendalian meliputi pemilihan meningkatkan nilai merupakan serangkaian metode dan alat yang digunakan oleh anggota organisasi untuk melakukan Pengendalian intern terdiri dari pengawasan dalam pencapaian tujuan. disain dan operasi, seperti yang dinyatakan Untuk keyakinan dalam dalam standar profesional intern audit manajer bahwa kecukupan pengendalian menunjukan memberikan pencapaian kinerja, seorang membutuhkan dan menyelenggarakan jenis- manajemen jenis pengendalian yang cukup efektif, yang mengorganisir (mendisain) bisnis sehingga terdiri dari preventif, detektif, korektif dan dapat memberikan keyakinan yang memadai direktif, serta pengendalian kompensasi bahwa tujuan dan sasaran organisasi dapat (Ratliff, 1988; Atkinson, 1997) dicapai secara efisien, efektif, dan ekonomis. Pengendalian pengendalian yang preventif ialah didasarkan untuk mencegah terjadinya kesalahan sebelum transaksi terjadi. telah merencanakan dan Sehingga pengendalian intern melekat pada setiap siklus bisnis. Menurut Committee of Sponsoring Pengendalian detektif Organization (COSO, 2009), pengendaian yaitu pengendalian yang didesain untuk intern didefinisikan sebagai proses yang mendeteksi adanya kesalahan setelah terjadi dijalankan suatu transaksi. Pengendalian korektif yaitu manajemen dan personal lainnya yang pengendalian didesain yang dirancang untuk oleh untuk dewan memberikan komisaris, keyakinan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang telah memadai terjadi dari golongan tujuan sebagai berikut : efektivitas Sedangkan dan efisiensi operasi, dapat dipercayanya pengendalian direktif yaitu pengendalian laporan keuangan, dan ketaatan terhadap yang dirancang untuk mengarahkan dan peraturan perundang-undangan. yang pengendalian telah teridentifikasi detektif. menempatkan hasil yang lebih positif dari jenis pengendalian Pengendalian pengendalian mengganti jenis seharusnya dengan berdasarkan manfaat. pencapaian ketiga Dari definisi di atas dapat kita sebelumnya. simpulkan bahwa adalah merupakan serangkaian dirancang untuk menembus pengendalian yang Pengendalian intern ada dalam proses lain manajemen, baik perencanaan, pelaksanaan dan dan pemantauan, yang melibatkan dewan kompensasi yang tentang pengendalian perimbangan biaya ke pengendalian tindakan seluruh intern yang organisasi. komisaris, manajemen dan personal lainnya. Manajemen sebagai agen yang telah menerima wewenang penuh dalam strategi dalam mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya jika manajemen mengalami mengendalikan sumber daya yang dimiliki kesulitan keuangan juga menjadi tanggung dari jawab prinsipal, memberikan secara periodik pertanggung harus jawaban atau bersama antara pengelola dan pengawas. akuntabilitasnya secara penuh. Pertanggung Pengukuran kinerja pada awalnya jawaban suatu bisnis merupakan kewajiban memusatkan pada masalah keuangan yang untuk melaporkan sejauh mana pelaksanaan dihasilkan program sesuai dengan apa yang telah kejadian-kejadian masa lalu yang berjangka direncanakan. Laporan tersebut berupa pendek. sebuah laporan kinerja bisnis yang berupa menjadi laporan keuangan maupun laporan tahunan. keuangan masih relatif diabaikan. Pendorng Kinerja berarti prestasi kerja, kinerja oleh sistem akuntansi dan Kinerja non keuangan yang penyebab terwujudnya keuangan seperti kinerja pelanggan, sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja produktivitas dan efektivitas biaya, proses yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang digunakan untuk menghasilkan produk yang dibebankan kepada seseorang. Hasil dan upaya manajemen dari yang direncanakan, karyawan dilaksanakan dicapai kepentingan pelanggan. Pengukuran kinerja merupakan sebuah kinerja bisnis. Kinerja selain dari aspek keuangan juga dapat dan hasil kemampuan menghasilkan untuk capaian atas suatu kegiatan. Jika hasilnya Pengukuran kinerja non keuangan menunjukan kesesuaian dengan yang telah dikenal dengan balanced scorecard, dimana direncanakan, hal ini menunjukan prestasi pengukuran ini menyajikan kerangka yang manajemen dalam menjalankan pekerjaan menyeluruh tersebut. mewujudkan visi dan strategi ke dalam keuangan akhir dalam potensi dilakukan dengan pendekatan non keuangan. Kinerja hasil serta atau (performance) adalah yang jasa, sebagai hasil bagi pemimpin dalam seperangkat pengukuran yang berbeda, yaitu upaya manajemen yang menunukan suatu : keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dicapai internal, karena kesesuaian antara pengarahan dan pertumbuhan. (Kaplan dan Norton, 1996). pengawasan yang ditentukan oleh dewan komisaris dengan formulasi manajemen keuangan, perlanggan, serta Selanjutnya Govindarajan (2010) proses bisnis pembelajaran dan Anthony dan menjelaskan pula bahwa balanced sco orecard merrupakan satu u orgaanisasi yangg lebih bessar lebih baanyak m pengukurran kinerja.. contoh dari sistem mennggunakan bbalanced sccorecard, karena Setiap un nit bisnis daapat menetaapkan tujuan n mam mpu mendukkung keputuusan strategikk dan dan lebihh komprehennsif dalam m mengukur kiinerja keemudian diukur d darri keempatt perspektiif, yaitu : keuangan, pelanggan,, orgaanisasi. proses bisnis b intern nal, serta pembelajaran p n Berdasarrkan uraian di atas keraangka dan pertu umbuhan. Hoque H dan Jaames (2000)) pikirr dalam ppenelitian iini digambaarkan menyamp paikan hasiil penelitian nnya bahwaa sebaagai berikut : 2. Lingkkungan biisnis eksteernal, form mulasi strateegi dan penngendalian iintern secaara parsial bberpengaruh terhadap kiinerja 2.2 Hipo otesis Hipotesis H yaang dirumusskan dalam m peruusahaan penelitian n ini adalah : 1. n Lingkungan bisnis eksternal,, formulasi sttrategi dan pengendalian p n intern secarra simultan berpengaruh b h terhadap kin nerja perusah haan III. Metode Pen nelitian 3.1 Objek Peneelitian 3.2 Obyek ppenelitian addalah lingkuungan bisnnis eksterrnal, form mulasi strategi, pennerapan penggendalian inntern dan kiinerja perusahaan. Sebagai unit analisis dalam 3.2 Populasi dan Sampel penelitian ini adalah PT Bank Perkreditan Sebagai responden dalam penelitian Rakyat (BPR/BKK) milik swasta maupun ini, yaitu PT BPR/BKK dan PT BPR/S pemerintah Swasta di Wilayah Banyumas dan Purbalingga. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Kabupaten di Purbalingga, Wilayah sebagai Banyumas dan berikut : Tabel 1 Data BPR/BKK di Wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga Nama Bank Alamat PT BPR Gunung Simping Artha Jl. Jend. Soedirman No. 98 Sokaraja, Banumas PT BPR Wangon Artha Kencana Jl. Raya Utara Wangon No. 73, Banyumas PT BPR Baligema Mandiri Jl. Raya Pancasan No. 99 Ajibarang, Banyumas PT BPR Danamitra Sokaraja Jl. Jenderal Soedirman No. 3 Sokaraja, Banyumas PT BPR Soka Panca Artha Jl. Suparjo Rustam Sokaraja, Banyumas PT BPR Artha Mekar Sokaraja Jl. Jend Gatot Subroto No. 604 Sokaraja, Banyumas PT BPRS Khasanah Umat Jl. Sunan Bonang, Tambak Sari Kidul, Kec. Kembaran, Banyumas PT BPRS Bina Amanah Satria Jl. Pramuka No. 219 Purwokerto PT BPRS Artha Leksana Ruko No. 7, Pasar Wangon, Wangon, Banyumas BPR/BKK Karang Lewas Jl.Kertawibawa No. 51 Karang Lewas, Banyumas BPR/BKK Pekuncen Jl.Raya Banjaranyar No. 354 Pekuncen, Banyumas BPR/BKK Kalibagor Jl. Raya Kalibagor No. IV Kalibagor, Banyumas BPR/BKK Sokaraja Jl.Jenderal Soedirman No. 153 Sokaraja, Banyumas BPR/BKK Wangon Jl. Raya Utara No. 17 Wangon, Banyumas BPR/BKK Gumelar Jl. Raya Gumelar No. 364 Gumelar, Banyumas BPR/BKK Purwokerto Barat Jl. H. Mashuri No. 6 Purwokerto Barat BPR/BKK Purwokerto Timur Jl. Dr. Suparno No. 770 Purwokerto Timur BPR/BKK Kebasen Jl. Raya PUK No. 50 Kebasen, Banyumas BPR/BKK Lumbir Jl. Raya Lumbir No. 1 Lumbir, Banyumas BPR/BKK Jatilawang Jl. Raya Jatilawang No. 7 Jatilawang, Banyumas BPR/BKK Baturaden Jl. Raya Rempoah Timur No. 37 Baturaden, Banyumas BPR/BKK Purwokerto Utara Jl. Prof. Bunyamin No. 3 Purwokerto BPR/BKK Rawalo Jl. Raya Rawalo No. 9 Rawalo, Banyumas BPR/BKK Kembaran Jl. Raya Kembaran No. 20 Kembaran, Banyumas BPR/BKK Sumbnag Jl. Raya Kebanggan, Sumbang, Banyumas BPR/BKK Somagede JL.Raya Somagede No. 290 Somagede, 27 BPR/BKK Kemranjen 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 BPR/BKK Kedung Banteng BPR/BKK Ajibarang BPR/BKK Sumpyuh BPR/BKK Purwojati BPR/BKK Cilongok BPR/BKK Tambak BPR/BKK Banyumas PT BPR Arta Perwira PT BPRS Buana Mitra Perwira BPR/BKK Purbalingga BPR/BKK Kalimanah BPR/BKK Mrebet BPR/BKK Bobotsari 41 BPR/BKK Bukateja 42 BPR/BKK Karang Reja 43 BPR/BKK Kutasari 44 BPR/BKK Kaligondang 45 BPR/BKK Karanganyar 46 BPR/BKK Rembang 47 BPR/BKK Kemangkon 48 BPR/BKK Kejobong Sumber : BI, 2010 Banyumas Jl.Raya Kemranjen No. 27 Kemranjen, Banyumas Jl. Raya Kedung Banteng No. 13, Banyumas Jl. Raya Ajibarang No. 5 Ajibarang, Banyumas Jl. Raya Timur No. 4 Sumpyuh, Banyumas Jl. Raya Impres No. 8 Purwojati, Banyumas Jl. Raya Cilongok No. 17 Cilongok, Banyumas Jl. Raya Tambak No. 15, Tambak, Banyumas Jl. Jend. Gatot Subroto No. 2 Banyumas Purbalingga Jl. MT. Haryono No. 267 Purbalingga Jl. Let. Kol. Isdiman No. 103, Purbalingga Jl. M. Jend. Sungkono, Kalimanah, Purbalingga Jl. Mangunegara No. 2, Mrebet, Purbalingga Jl.RS. Yosomihardjo No. 1, Bobot Sari, Purbalingga Jl. Purwandaru 165 Bukateja, Purbalingga Jl. Raya Karang Reja, Purbalingga Jl. Raya Tobong No. 17, Kutasari, Purbalingga Jl. Raya Kaligondang No. 304 Purbalingga Jl. Raya Karanganyar, Purbalingga Jl. Lapangan Utara No. 3, Rembnag, Purbalingga Jl.Raya Panican No. 1, Kemangkon, Purbalingga Jl. Raya Kejobong, Purbalingga Dari sebanyak 48 PT BPR/BKK maka jumlah sampel minimal adalah 20 %. milik pemerintah maupun swasta seperti Dalam penelitian ini ukuran populasinya dalam tabel di atas, diambil beberapa sampel berjumlah 48 BPR/BKK, termasuk dalam melalui teknik penarikan sampel acak kategori populasi kecil sehingga dengan sederhana pendapat tersebut sampel minimalnya adalah Namun (simple sebelumnya random sampling). terlebih dahulu ditentukan jumlah sampel minimal dari total populasi yang tersedia, jumlah sampel dihitung menggunakan pendapat Gay dan Diehl (1992) yang menyatakan bahwa untuk populasi besar maka jumlah sampel minimal adalah 10% sedangkan untuk populasi kecil 9,6 (dibulatkan menjadi 10) BPR/BKK. 3.3 Operasionalisasi Variabel Pengukuran terhadap variabel penelitian dengan cara menguraikan lebih lanjut variabel penelitian ke dalam operasionalisasi variabel sebagai berikut : Tabel 2 Operasionalisasi Variabel Variabel Lingkungan bisnis eksternal (X1) Formulasi Strategi (X2) Indikator 1. Lingkungan makro 2. Lingkungan industri 1. 2. 3. 1. Pengendalian Intern (X3) 2. 3. 1. 2. 3. 4. Kinerja Bisnis (Y) Strategi operasional Strategi investasi Strategi modal Sistem Pemantauan dan Pengendalian Masalah agensi Iklim organisasi Perspektif keuangan Perspektif pelanggan Perspektif proses bisnis internsl Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal statistik korelasi dwiserial pilah (point 3.4 Analisis Data Data penelitian dari para responden selanjutnya Skala Pengukuran Ordinal akan dianalisis dengan biserial correlation) dan statistik uji t (t-test) (Sutrisno Hadi, 1995). Penulis menggunakan analisis regresi berganda menggunakan product moment correlation (multiple linier regression). Berhubung dalam menyelesaikan permasalahan dalam pertanyaan penelitian ini. terhadap setiap responden menggunakan skala pengukuran likert yang Secara statistik, angka korelasi yang masing-masing terdiri dari lima pilihan diperoleh harus dibandingkan dengan angka jawaban maka kritis tabel korelasi nilai r. Dengan tingkat sebelum data hasil penelitian tersebut kepercayaan pada 95% (α = 0,05), maka dianalisis, kaidah keputusannya adalah : yang bersifat perlu diuji ordinal, terlebih dahulu instrumen penelitian melalalui uji validitas • Jika rhitung > rtabel dan reliabilitas. penelitian 3.4.1 Uji Kesahihan (Test of Validity) yang Terdapat beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk uji validitas, maka menghasilkan mempunyai data tingkat validitas yang tinggi. • Jika rhitung < rtabel berarti data diantaranya adalah statistik korelasi momen yang diteliti tidak menghasilkan tangkar tingkat validitas yang tinggi. (product moment correlation), yang tingkat reabilitas yang tinggi. 3.4.2 Test of Reliability (Uji Keandalan) Penerapan test ini untuk mengetahui mempunyai • Jika rhitung < rtabel berarti data apakah pengumpulan data pada dasarnya yang diteliti tidak menghasilkan menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, tingkat reabilitas yang tinggi. kestabilan dan konsistensi alat tersebut Untuk skor yang mempunyai tingkat dalam mengungkapkan gejala tertentu dari pengukuran ordinal, sebelum dianalisis, sekelompok individu, walaupun dilakukan indikator-indikator variabel tersebut akan pada waktu-waktu yang berbeda. Dengan ditransformasikan dari skala ordinal ke skala kata untuk interval menggunakan Method of Succesive mengetahui sejauh mana hasil pengukuran Interval (MSI). Setelah skala pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali berubah menjadi skala interval kemudian atau lebih, terhadap gejala yang sama, dilakukan analisis terhadap data yang ada. lain test ini digunakan dengan alat pengukur yang sama. Salah satu teknik pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan 3.4.3 Uji asumsi klasik Salah satu syarat untuk teknik belah dua (Singarimbun dan Effendi, menggunakan persamaan regresi berganda 1989), dengan rumus sebagai berikut : agar model regresi yang diperoleh dari 2 (r.tt) metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary r.tot = –––––––––– Least Square) menunjukkan persamaan yang 1 + r.tt valid atau BLUE (Best Linear Unbiasted dimana : Estimator) adalah dengan terpenuhinya r.tot = angka reliabilitas keseluruhan asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik item yang harus dipenuhi : r.tt = angka korelasi belahan pertama a. Normalitas dan belahan kedua b. Multikolinearitas Sehingga dengan tingkat kepercayaan 95% c. Heteroskedastisitas (α = 0,05), maka kaidah keputusannya adalah : • 3.4.4 Analisis Regresi Berganda Jika rhitung > rtabel penelitian menghasilkan maka Analisis regresi ini bertujuan untuk data mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan persamaan sebagai berikut (Gujarati, 1995) intern secara simultan berpengaruh signifikan kinerja perusahaan) b. Menentukan kriteria pengujian Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dengan derajat kepercayaan sebesar Keterangan : 95% dan derajat kebebasan (k-1) dan Y = Kinerja Perusahaan (n-k) maka kriteria pengujian dapt X1 = Lingkungan Bisnis Eksternal ditentukan sebagai berikut : 1). Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 X 2 = Formulasi Strategi X3 = Pengendalian Intern b0 = konstanta diterima dan Ha ditolak. 2). Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima b1-3 = koefisien regresi e c. Mencari besarnya nilai F hitung = kesalahan (error) dengan rumus (Gujarati, 1995) R2 Fhitung = 3.5 Pengujian Hipotesis 5.1. Pengujian Hipotesis Pertama Untuk pengaruh mengetahui variabel signifikansi independen terhadap (k − 1) (1 − R ) (n − k ) 2 Keterangan : R2 = koefisien determinasi variabel dependen secara simultan dilakukan n = besar kecil dengan langkah sebagai berikut: k = besar variabel a. Sedangkan besarnya Merumuskan hipotesis = 0 koefisien detrminasi (R2) dapat dicari eksternal, dengan menggunakan rumus sebagai 1). H0 : β1 = β2 = β3 (lingkungan bisnis formulasi strategi, dan pengendalian intern secara berpengaruh simultan signifikan tidak kinerja perusahaan) 2). Ha : (lingkungan berikut (Gujarati, 1995): R2 = β 2 ∑ y i x 2 i + β 3 ∑ y i x 3i ∑y 2 i d. Menarik kesimpulan mengenai β1 ; β2 ; bisnis β3 ≠ 0 eksternal, formulasi strategi, dan pengendalian diterima atau tidaknya hipotesis dengan cara membandingkan hasil pada langkah (b) dan (c). 5.2 1). Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 Pengujian Hipotesis Kedua Untuk mengetahui diterima dan Ha ditolak. signifikansi terhadap 2). Jika thitung > ttabel atau thitung < - variabel dependen secara parsial dilakukan ttabel, maka H0 ditolak dan Ha dengan langkah-langkah berikut : diterima pengaruh variabel independen a. Merumuskan hipotesis c. Mencari besarnya nilai t hitung 1). H0 : β1 = 0 (lingkungan dengan rumus (Gujarati, 1995) bisnis eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap thitung = kinerja perusahaan) Keterangan : Ha : β1 ≠ 0 (lingkungan eksternal berpengaruh βi bisnis signifikan Se ( β i ) 2). H0 : β1 = 0 (formulasi strategi berpengaruh signifikan standar deviasi dari regresi independen strategi d. Menarik terhadap diterima kinerja perusahaan) 3). H0 : β1 = 0 : masing-masing variabel terhadap kinerja perusahaan) berpengaruh koefisien regresi koefisien signifikan Ha : β1 ≠ 0 (formulasi : masing-masing variabel independen terhadap kinerja perusahaan) tidak β1 S e (β1 ) kesimpulan atau mengenai tidaknya hipotesis dengan cara membandingkan pada (pengendalian langkah (b) dan (c) intern tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan) Ha : β1 ≠ 0 (pengendalian berpengaruh signifikan intern terhadap IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengujian Validitas dan kinerja perusahaan) Reliabilitas b. Menentukan kriteria pengujian Dengan derajat kepercayaan sebesar Semua koefisien korelasi butir 95% dan derajat kebebasan (n-k) pernyataan dalam penelitian ini dengan skor maka total ≥ 0,30 maka semua data adalah valid. kriteria pengujian ditentukan sebagai berikut : dapat Koefisien reliabilitas menunjukkan angka yang lebih besar dari 0.70 maka secara keseluruh han pernyataan dinyattakan andall (1) Normalitas (reliabel)). Uji malitas norm deengan annalisis kolmogoroff-Smirnov ddapat kita lihat dari hasil 4.1.2 Ujii Asumsi Klasik output ppengolahan data sebagai beriikut : Tabel 3 Terliihat dari hasil analisis baahwa nilai (2) Heteroskeddastisitas Asym mp. Sig sebeesar 0,966 yaang lebih Hasil outpuut analisis unntuk pengujiaan besaar dari 0,05 menunjukan m bahwa heteroskedaastisitas denggan pendekaatan norm malitas data terpenuhi. t Park Gleysser dapat diliihat sebagai berikut: Tabel 4 Co oefficients Model 1 (Constant) Lingkungan n Bisnis Eksternal Formulasi Strategi S Pengendalian Intern a. Dependent D Variable: ABRESID D a Unstand dardized Coeffic cients B Std. Error 11.917 13.159 Standardize ed Coefficientss Beta t .9 906 Sig. .3 373 7.269E-02 .058 .2 220 1.2 258 .2 219 6.44E-02 .078 .143 .8 821 .4 419 -.140 .074 .3 334 1.9 903 .0 068 Pengujian di atas menunjukkan nilai probabilitas semua variabel independen (3) Multikolinearitas yang mempunyai signifikansi lebih Hasil output analisis untuk pengujian besar dari 0,05, yang berarti asumsi multikolinearitas dapat dilihat sebagai model berikut: tidak mengandung heteroskedastisitas terpenuhi. Tabel 5 Coefficients Model 1 a Collinearity Statistics Tolerance Lingkungan Bisnis Eksternal Formulasi Strategi Pengendalian Intern VIF .993 1.007 .992 1.008 .985 1.015 a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan Hasil pengujian di atas menunjukkan 4.1.2 Hasil Analisis Regresi Linear nilai variance inflation factors (VIF) Berganda masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya labih kecil dari 10. Hal ini berarti dalam model ini tidak terdapat multikolinearitas Berdasarkan hasil analisis regresi pada hasil penelitian ini dengan menggunakan paket program SPSS, ditemukan adanya pengaruh dan variasi arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh dan variasi arah hubungan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6 ANOVA Model 1 Sum of Squares 11.694 Regression b df 3 Mean Square 3.898 3.796 Residual 102.487 27 Total 114.181 30 F 11.027 Sig. .003 a a. Predictors: (Constant), Penerapan Pengendalian Intern, Lingkungan Bisnis Eksternal, Formulasi Strategi b. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan Tabel 7 Coefficients a Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients t 2.864 Sig. .008 .025 5.139 .021 .147 .317 4.729 .005 .138 .075 4.410 .035 (Constant) .048 Std. Error .609 Lingkungan Bisnis Eksternal .455 .108 Formulasi Strategi .254 Penerapan Pengendalian Intern .322 Beta a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan Hasil analisis regresi pada tabel di atas perusahaan (Y), kemudian hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan dimasukan bisnis eksternal (X1), formulasi strategi (X2), menjadi : dan penerapan pengendalian intern (X3) Y = 0,048 + 0,455X1 + 0,254X2 + 0,322X3 + ε berpengaruh positif terhadap kedalam persamaan regresi kinerja 2.3 Pengujian Terhadap Hipotesis bersama-sama) dengan menggunakan uji f Penelitian dan untuk hipotesis kedua (secara parsial) Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan uji t. Adapun pembuktian diajukan sebanyak dua hipotesis, yaitu terhadap hipotesis yang diajukan dapat secara bersama-sama dan secara parsial. dilihat pada tabel berikut : Alat analisis untuk hipotesis pertama (secara Tabel 8 Ikhtisar Hasil Uji F dan Uji t Variabel Analisis Uji F dan Uji t Fhitung Ftabel Pengujian bersama11.027 2.69 sama Pengujian secara parsial : - Lingkungan Bisnis Eksternal - Formulasi Strategi - Penerapan Pengendalian Intern thitung Kesimpulan ttabel 5.139 4.729 4.140 Signifikan 2.042 2.042 2.042 0,003 Signifikan 0.021 0.005 0.031 Signifikan Signifikan Signifikan Sumber : lampiran hasil pengolahan data dengan analisi regresi Tabel 6 dan Tabel 7 1. Pengujian Hipotesis Pertama (secara variabel dependen. Dari hasil pengujian bersama-sama) pada tabel di atas dapat dilihat bahwa Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa variabel lingkungan bisnis eksternal Fhitung sebesar 11.027 sedangkan Ftabel (X1), pada α = 0,05 dan df = 30 adalah sebesar penerapan pengendalian intern (X53) 2.69. Jadi Fhitung lebih besar dari Ftabel secara parsial berpengaruh signifikan (11.027>2.69), sehingga Ho ditolak dan terhadap kinerja perusahaan, sehingga Ha diterima. hipotesis kedua diterima. Hal ini berarti bahwa lingkungan bisnis eksternal, formulasi strategi, penerapan pengendalian intern secara bersama-sama secara signifikan berpengaruh terhadap Pembahasan Hasil Penelitian 2.4.1 Pembahasan Hipotesis Pertama kinerja perusahaan, sehingga hipotesis pertama diterima. 2. 4.2 formulasi strategi (X2), dan Pengaruh lingkungan bisnis eksternal, formulasi strategi, penerapan pengendalian intern secara simultan Pengujian Hipotesis Kedua (secara terhadap parsial) oleh koefisien determinasi (R2) analisis Pengujian secara parsial dengan regresi. kinerja perusahaan ditunjukkan Koefisien determinasi (R2) ini bertujuan menunjukan proporsi atau persentase variasi menentukan variabel independen mana total dalam variabel dependen (Y) yang menggunakan yang memiliki uji t pengaruh terhadap dijelaskan oleh variabel independen (X) Hammonds, 2003 (dalam Neblett, 2006); secara bersama-sama. Commander et al (2010). Hasil penelitian Hasil analisis regresi menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,584. Hal tersebut menunjukan bahwa besarnya variasi dari variabel kinerja keuangan yang dijelaskan oleh variabel lingkungan bisnis eksternal, formulasi juga sejalan dengan temuan Miller dan Cardinal, 1994; Foster dan Brown, 1996; Rogger et al, 1999, Miller dan Faughan, 2001; serta Hill dan Gavin, 2004 (dalam Prevos, 2005), serta Cih (2007). 2.4.2 Pembahasan Hipotesis Ke Dua strategi, dan penerapan pengendalian intern Untuk pengaruh parsial X1 terhadap adalah sebesar 0,584. Hal ini berarti bahwa Y, hasil perhitungan menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel independen variabel yang digunakan sebesar 58,4% mampu mempunyai nilai koefisien regresi yang menjelaskan kinerja perusahaan, sedangkan bertanda positif sebesar 0,455, hal ini sisanya 41,6% disebabkan oleh faktor lain menunjukan bahwa kondisi keuangan klien yang model berpengaruh positif secara parsial terhadap Berdasarkan hasil pengujian kinerja perusahaan sebesar 0,455 dengan hipotesis seperti tabel di atas menunjukkan hasil pengujian hipotesis menunjukan nilai lebih besar dari Ftabel thitung = 5.139 > ttabel = 2.042, ini (11.027 > 2,69) pada α = 0,05, hal ini menunjukan bahwa variabel lingkungan menunjukan bisnis eksternal secara parsial berpengaruh tidak penelitian. dimasukan bahwa nilai Fhitung variabel dalam lingkungan bisnis eksternal, formulasi strategi, dan penerapan pengendalian intern secara berpengaruh positif signifikan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Anderlini dan Feli (1994), Agrawal dan Knoeber (1996), Covin and Stevin, 1991; Dess et al, 1997; dan Rauch et al, 2004 ( dalam Alarape dan Aderimi, 2009); Zuboff dan Maxim, 2000; Becker et al, 2001; bisnis eksternal signifikan terhadap kinerja perusahaan. simultan terhadap lingkungan Hasil penelitian sejalan dengan temuan Covin and Stevin, 1991; Dess et al, 1997; dan Rauch et al, 2004 ( dalam Alarape dan Aderimi, 2009). Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh Zuboff dan Maxim, 2000; Becker et al, 2001; Hammonds, 2003 (dalam Neblett, 2006). Sedangkan Commander et al (2010). Untuk pengaruh parsial X2 terhadap Y, hasil perhitungan menunjukan bahwa variabel formulasi strategi mempunyai nilai empiris bahwa penerapan pengendalian koefisien regresi yang bertanda positif intern yang baik berhubungan positif dengan sebesar 0,254, hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan. Penelitian sejenis juga formulasi strategi berpengaruh positif secara dilakukan oleh Kinney, 2000; Bowling dan parsial terhadap kinerja perusahaan sebesar Rieger, 2005; Lin dan Wu, 2006; Shenkir 0,254 dengan hasil pengujian hipotesis dan Walker, 2006, Hoyt et al, 2006; serta menunjukan nilai thitung = 4.729 > ttabel = Noco dan Stuls, 2006 (dalam Cih, 2007). 2.042, ini menunjukan bahwa variabel formulasi strategi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Temuan dalam penelitian ini sejalan V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan (1) Lingkungan bisnis eksternal yang dengan penelitian Miller dan Cardinal, 1994; lebih pasti, formulasi strategi yang Foster dan Brown, 1996; Rogger et al, 1999, direncanakan Miller dan Faughan, 2001; serta Hill dan penerapan pengendalian intern yang Gavin, 2004 (dalam Prevos, 2005). efektif secara simultan berpengaruh terhadap Untuk pengaruh parsial variabel X3 dengan kinerja BPR/BKK bahwa variabel penerapan pengendalian Banyumas dan Purbalingga. (2) dan perusahaan terhadap Y, hasil perhitungan menunjukan intern mempunyai nilai koefisien regresi di baik, wilayah Kabupaten Lingkungan bisnis eksternal yang yang bertanda positif sebesar 0,322, hal ini lebih pasti, formulasi strategi yang menunjukan bahwa penerapan pengendalian direncanakan intern berpengaruh positif secara parsial penerapan pengendalian intern yang terhadap kinerja perusahaan sebesar 0,322. efektif secara parsial berpengaruh Dengan terhadap hasil pengujian hipotesis dengan kinerja BPR/BKK 2.042, ini menunjukan bahwa variabel Banyumas dan Purbalingga. intern secara perusahaan. Temuan dalam penelitian ini sejalan Cih (2007) menemukan wilayah Kabupaten parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja dengan dan perusahaan menunjukan nilai thitung = 4.140 > ttabel = pengendalian di baik, bukti 5.2 Saran Berdasarkan temuan dalam penelitian ini maka disarankan : (1) Segenap jajaran pimpinan beserta seluruh staf BPR/BKK di wilayah Kabupaten Banyumas dan Purbalingga DAFTAR PUSTAKA harus terus berupaya mengendalikan lingkungan bisnis eksternal, karena Agrawal Anup & Knoeber Charles R, 1996. semakin pasti lingkungan eksternal akan Firm Performance and Mechanism to mampu Control mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan. Manager and Shareholders, Journal of (2) Segenap pimpinan beserta seluruh staf BPR/BKK di AgencyProblem Between wilayah Kabupate Financial and Quantitative Analysis. Vol 34, No. 3, September Banyumas dan Purbalingga harus terus menerus memperbaiki strategi yang ada, Alarape, dan Aderemi A, 2009. Assessing sehingga dengan strategi yang semakin The Relationship Between Perceived baik akan mampu meningkatkan kinerja Business Environment and Firm’s perusahaan. Enterprenueral Orientation, Ethiopian (3) Segenap jajaran pimpinan beserta seluruh staf BPR/BKK di wilayah Journal of Environmental Studies and Management, Vol. II No. 1. Kabupaten Banumas dan Purbalingga harus terus memperbaiki penerapan Anderlini, L & Felli, L., 1994. pengendalian intern pada seluruh bagian Endogenous yang ada, sehingga akan mencegah Economic Theory Disscussion Paper, inefisiensi dan pada akhirnya akan No. 200. Departemen of Applied mampu Economic, University of Cambride. meningkatkan kinerja perusahaan. Problem. Corporate and Organizational Control (4) Bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengobservasi Agency tema serupa, dapat dilakukan dengan memperluas skala in Public and Private Bank. Corporate Governance 1.1, 2002, pp. 31-38, MCB University Press. populasi ke jenis usaha yang lain dan menambahkan variabel lain yang diduga mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti manajemen risiko perusahaan. Arens Alvin A, Elder Randal J & Beasley Mark S, 2010. Assurance Services, Auditing and An Integrated Approach. Ninth Edition. PHIPE Commander, Simon., Svejnar, Jan., and Tinn, Katrin, 2010. International Edition Prentice Hall. Explaining The Performance of Firms and Countries : Campbell, D., Srikant, D., Susan, L., and Narayanan, V. G., 2008. What Role Does The Business Testing Environment Play, paper conference at Strategy with Multiple Performance University of Michigram, retrived from Measures, Draft of Working Paper for www.igmort.org/conference/index/php Discussion pada tanggal 20 September 2011. at Harvard Business retrived School, from www.hbs.research.pdf pada tanggal 20 Committee of Sponsoring Organization of The Treadway September 2011. Commission, 2009. Intern Control Integrated Framework Cih, Yang Tseng, 2007. Internal Control, Enterprise Risk Management and Firm Performance, Doctoral Thesis at School of Business, University of retrived Maryland, Gay, L., R; and Diehl, P. L, 1999. Research Method for Business and Management, Mac. Millan Coll Div Publisher, USA. from www.drumb.lib.umd.edu pada tanggal Hill, Charles W. L. & Jones, gareth R Jhones, 2001. Strategic Management 20 September 2011. Theory : An Integrated Approach, 5th Cooper, Donald R & Pamela, S. Schendler, 2001. Business Research Method, Seven Edition. McGraw-Hill, International Edition, Boston. Edition, Houghton Miffin Company, Boston. Jensen & Smith, 1984. Theory of The Corporate Finance : Cohen J & Cohen P, 1983. Applied Multiple A Historical Overview in The Modern Theory of Regression/Corelational Analysis for The Corporate Finance. Behavioral Science. Second Edition. Hill, Series in Finance. Lawrence Erlbaum Publishers, New Jersey. McGraw- Associated Kaen, Fred R, 2003. Corporate A Blueprint for Governance, Strategy, Accountability and Preservation of Business Review Shareholders Value, AMACOM. Governance, on Corporate The Harvard Business Review Neblett, James, 2006. Environmental Factors Affecting Firm’s Ability to Prevos, Petter, 2005. Strategic Management Compete, Bleckwell Publishing, USA, and Business Performance, sebuah e-book essay dalam www.prevos.net, diambil retrived from www.blackwellpublishing.com pada 5 pada 10 oktober 2011. oktober 2011. Tricker, Robert I,. Corporate Pound, John,. 2000. The Promise of The Governed Corporation, Harvard 1994. International Governance, Reading, and Cases. Text, Simons & Schuster (Asia) Pte Ltd. London