Analisis Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh : Yetti Anita Sari NIRM : E100120052 FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK LOKASI PERMUKIMAN KECAMATAN BANTUL KABUPATEN BANTUL Yetti Anita Sari [email protected] E100120052 ABSTRAK Kesesuaian lahan lokasi permukiman digunakan mengetahui tingkat kecocokan lahan untuk pembangunan permukiman berdasarkan kondisi fisik lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat kesesuaian lahan untuk permukiman di kecamatan Bantul, (2) mengetahui persebaran dan luas lahan permukiman eksisting berdasarkan kelas kesesuaian lahan permukiman di Kecamatan Bantul, dan (3) mengetahui persebaran dan luas lahan permukiman cadangan yang sesuai dengan kelas kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman Kecamatan Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei meliputi pengukuran, pengamatan langsung di lapangan dan analisa laboratorium tanah. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan satuan medan. Hasil penelitian ini adalah kelas sangat sesuai memiliki luas 50, 88 ha yang terletak di satuan medan F1IIR, dan kelas sesuai memiliki luas 2.120,12 ha terletak di satuan medan F1IR. Lokasi satuan medan F1IIR berada di sebagian desa Ringinharjo dan sebagian desa Bantul. Lokasi satuan medan F1IR terdapat di desa Trirenggo, sebagian Ringinharjo, Palbapang, sebagian Bantul, dan Sabdodadi. Luas lahan permukiman eksisting yang terdapat di lokasi kesesuaian lahan kelas sangat sesuai adalah 36,62 ha. Luas lahan permukiman eksisting yang terletak di wilayah kesesuaian lahan kelas sesuai (II) adalah 8848,38 ha. Luas cadangan permukiman pada kesesuaian lahan kelas sangat sesuai 19, 25 ha dan 5421, 48 ha di daerah kesesuaian lahan kelas sesuai. Kata kunci: Kesesuaian Lahan, Permukiman, SIG, Sumberdaya Lahan 3 ANALYZE LAND SUITABILITY FOR A LOCATION OF SETTLEMENTS IN BANTUL DISTRICT BANTUL REGENCY Yetti Anita Sari [email protected] E100120052 ABSTRACT The land suitability for a location of settlements used to know land suitability level for settlements development based on physical condition of the land. The purpose of this research are (1) analyze level land suitability for the location of settlements in Bantul district, (2) knowing distribution existing settlements land area bassed on land suitability class for the location of settlements in Bantul district, (3) knowing distribution settlement reserves land area bassed on land suitability class for the location of settlements in Bantul district. The method of this research used are survey method such as measurements observations in the field, and analysis of soil laboratory. The result of this research show that very suaitable class have an area 50, 88 ha in F1IIR land unit, and suaitable class have an area 2.120,12 ha in F1IR land unit. The location of F1IIR land unit in a part Ringinharjo village and a part Bantul village. The location of F1IR land unit in Triirenggo village, a part Ringinharjo village, Palbapang village, a part Bantul village, and Sabdodadi village. The existing settlements on site a very suaitable class have an area 36,62 ha. The existing settlements a suaitable class have an area 8848,38 ha. The settlements reserves on site a very suaitable class of land suitability have an area 19, 25 ha and 5421, 48 ha in area suitable class of land suitability. Key words: Land Suitability, Settlements, GIS, Land Resources 4 1. Pendahuluan memadai, ketersedian air bersih, 1.1. Latar Belakang serta Pertambahan penduduk tersebut tekstur tanah yang tidak mendukung dalam penentuan lokasi akan permukiman. Tekstur tanah akan tempat tinggal sangat tinggi. Jumlah berpengaruh terhadap daya dukung penduduk Kecamatan Bantul tahun tanah dan kondisi pengatusan. Daya 2001 adalah 52.597 orang. Tahun dukung tanah berpengaruh terhadap 2010 jumlah penduduk Kecamatan suatu pondasi bangunan. Pondasi Bantul bertambah menjadi 66.512 bangunan harus mampu menahan orang beban mengakibatkan (BPS, permintaan 2011). Permintaan bangunan diatasnya dari tempat tinggal di Kecamatan Bantul pengaruh angin, gempa, mengingat tergolong bahwa Kecamatan Bantul merupakan dengan banyak dibandingkan kecamatan Kabupaten lainnya Bantul, di karena wilayah yang rentan gempa.Kesesuaian terhadap lahan untuk pertumbuhan sarana dan fasilitas penentuan lokasi permukiman di transportasi sangat Kecamatan Perkembangan permukiman pesat. di kecamatan Bantul disebabkan oleh pemekaran kota Yogyakarta ke arah Bantul, sebaiknya melihat keadaan fisik lahan di daerah tersebut. Faktor yang mempengaruhi selatan, dan pemenuhan kebutuhan penentuan lokasi permukiman adalah tempat tinggal di kota tersebut kemiringan lereng, daya dukung terbatas, dikarenakan lahan yang tanah, tersedia di kota Yogyakarta sempit kedalaman muka dan mahalnya harga lahan. kedalaman saluran, Penggunaan lahan permukiman gerak massa batuan, air tanah, kemiringan lereng, kondisi pengatusan (drainase dapat ditemui di desa Trirenggo dan permukaan), Bantul. Tetapi, ada tiga desa yang akibat banjir, tekstur tanah, tingkat terdiri dari desa Ringinharjo, desa erosi, dan tingkat pelapukan batuan. Palbapang, 1.2.Tujuan tersebut dan fasilitas desa Sabdodadi umum yang terdapat di sana kurang lengkap dan lama penggenangan Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis tingkat kesesuaian 5 di batuan, tingkat pelapukan, tekstur kecamatan Bantul, (2) mengetahui tanah, bahaya longsor, bahaya banjir persebaran dan permeabilitas tanah. lahan untuk permukiman dan luas lahan permukiman eksisting berdasarkan Permukiman merupakan bagian kelas kesesuaian lahan permukiman dari lingkungan di luar kawasan di (3) lindung, baik dalam lingkup ruang mengetahui distribusi dan luas lahan perkotaan maupun pedesaan, dan permukiman cadangan yang telah juga sesuai dengan kelas kesesuaian lahan lingkungan untuk lokasi permukiman Kecamatan tempat kegiatan yang mendukung Bantul. perikehidupan 2. Dasar Teori Wilayah permukiman di perkotaan Kecamatan Bantul, Kesesuaian lahan hakekatnya penggambaran dan tingkat pada memiliki fungsi tempat sebagai hunian dan serta penghidupan. yang sering disebut sebagai daerah merupakan perumahan, memiliki keteraturan kecocokan bentuk fisik. Sebagian besar rumah suatu pada daerah perumahan menghadap penggunaan tertentu (Sitorus, 1985). secara teratur ke arah kerangka jalan Lahan atau yang ada dan sebagian besar terdiri permukiman terletak pada kawasan dari bangunan permanen, berdinding budidaya di tembok, sebidang lahan untuk untuk perumahan luar kawasan lindung dan dilengkapi dengan (UU No. 24 Tahun 1992) yang penerangan listrik (Koestoer, 1997). mempunyai 3. Metode Penelitian kriteria-kriteria kemiringan lereng, curah hujan, daya Tahap persiapan merupakan dukung tanah, drainase, jenis tanah tahap awal yang dilakukan dalam dan labil. penelitian ini yang meliputi studi Kesesuaian lahan untuk permukiman pustaka dan persiapan alat dan data. umumnya berdasarkan Data yang dibutuhkan adalah Peta yang Geologi Bersistem Jawa Lembar mempengaruhi pondasi bangunan, Yogyakarta 1408 – 2 dan 1497 -5 kenyamanan, kelestarian, skala 1:100.000, Peta Topografi kekuatan skala 1 : 100.000, Citra Quickbird, tidak karakteristik keselamatan pada daerah dinilai lahan bangunan, 6 Peta Kemampuan Tanah skala 1 : permukiman, dan penentuan kelas 125.000, dan data primer hasil cek kesesuaian lahan untuk permukiman. lapangan adalah kemiringan lereng, Pembuatan Peta kedalaman muka air tanah, lama merupakan pemetaan penggenangan wilayah yang akibat banjir, Satuan Medan unit atau mempunyai kedalaman saluran, gerak massa, keseragaman faktor – faktor fisik tingkat erosi, pelapukan pembentuk lahan yaitu bentuklahan, batuan tekstur kondisi kemiringan lereng, dan jenis tanah. tingkat tanah, pengatusan, dan daya dukung tanah. Penentuan titik sampel ini mewakili Tahapan pengolahan data terdiri satuan dari Satuan sehingga pada saat melakukan cek Medan, penentuan titik sampel, cek lapangan, parameter yang digunakan lapangan, pengharkatan parameter dapat diuji, sesuai atau tidaknya kesesuaian penilaian setiap parameter terhadap pembuatan lahan Peta untuk lokasi medan permukiman, dan penentuan kelas kesesuaian lahan kesesuaian lahan untuk permukiman. permukiman. yang berbeda, untuk lokasi Medan Cek lapangan ini mengunakan atau metode purposive sampling, sampel mempunyai yang akan diambil di lapangan keseragaman faktor – faktor fisik mewakili hasil peta satuan medan. pembentuk lahan yaitu bentuklahan, Kerja kemiringan lereng, dan jenis tanah. pengukuran kedalaman muka air Pembuatan Peta merupakan pemetaan wilayah yang Penentuan Satuan titik unit sampel ini lapangan tanah, meliputi kedalaman (1) saluran, medan yang kemiringan lereng, dan daya dukung pada saat tanah, (2) pengamatan tingkat erosi, melakukan cek lapangan, Tahapan tingkat pelapukan batuan tekstur pengolahan tanah, kondisi pengatusan, dan gerak mewakili satuan berbeda, sehingga data pembuatan Peta penentuan titik terdiri Satuan dari Medan, sampel, cek massa, (3) pengambilan tanah. Pengharkatan parameter lapangan, pengharkatan parameter kesesuaian kesesuaian permukiman sesuai dengan kriteria lahan untuk lokasi lahan tekstur untuk lokasi 7 parameter yang digunakan. Harkat a. Kemiringan Lereng setiap parameter yang digunakan Pengukuran kemiringan lereng abney level, adalah nilai 1 sampai 5. Jumlah menggunakan parameter yang digunakan dalam berdasarkan lokasi satuan medan, penelitian ini adalah 10 parameter. yaitu Penentuan kelas kesesuaian lahan kemiringan lereng hasil pengukuran untuk dapat adalah 1,6%. Daerah F1IR memiliki tertinggi relief yang cenderung datar. Satuan dikurangi skor terendah kemudian medan F1IIR, kemiringan lerengnya dibagi jumlah kelas. adalah 2,8%. lokasi diperoleh permukiman dari skor peta dan kesesuaian lahan untuk medan F1IR, Daerah yang reliefnya cenderung Tahapan penyelesaian terdiri dari layouting satuan analisis datar, sangat baik digunakan untuk lokasi lokasi pembangunan permukiman. tersebut Hal tersebut dikarenakan, daerah berupa menganalisis data hasil cek yang datar pembangunan rumahnya lapangan yang meliputi parameter – lebih mudah dibandingkan dengan parameter kesesuaian lahan untuk daerah yang reliefnya agak miring lokasi permukiman, lokasi yang tepat sampai terjal (kemiringan lereng untuk pembangunan permukiman di 15% – >30%). kecamatan Bantul sekarang ini, dan Tabel luas lahan cadangan permukiman Medan yang dapat dimanfaatkan sebagai Kemiringan Lereng informasi untuk lokasi pembangunan No di masa mendatang. permukiman. Analisis 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Parameter Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Parameter yang digunakan untuk 4.1.Karakteristik Berdasarkan Satuan Kelas Kemiringan Lereng (%) 1,6 Harkat Kelas 1 Satuan Medan F1IR 5 2 F1IIR 2,8 4 Sangat Baik Sangat Baik Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 b. Kedalaman Muka Air Tanah Kedalaman terkait muka dengan air tanah kemudahan kesesuaian lahan lokasi permukiman masyarakat dalam mendapatkan air ditinjau dari kondisi fisik lahan untuk mencukupi kebutuhan sehari – adalah sebagai berikut: hari. Pengukuran kedalaman muka 8 air tanah di daerah penelitian dengan lempungan ini, merupakan faktor cara mengukur ke dalaman sumur penghambat menggunakan timba, panjang timba rumah. Hal tersebut berkaitan dengan itulah mencerminkan kembang kerut tanahnya, apabila kedalaman muka air tanah pada pada kondisi tertentu misalnya cuaca sumur. Sumur di daerah penelitian dingin, kedalamannya adalah 6 m sampai 7 m. yang Tabel 4.2.Karakteristik Medan Berdasarkan Satuan Kedalaman No Satuan Medan Harkat Kelas F1IR Kedalaman Muka Air Tanah (m) 6,8 1 5 F1IIR 6,2 5 Sangat Baik Sangat Baik 2 Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 c. Tekstur Tanah Tekstur tanah merupakan debu, dan lempung. Tekstur tanah sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi permukiman, karena tekstur tanah berpengaruh terhadap daya tanah, permeabelitas, drainase, erodibilitas, dan bencana yang berbahaya dalam pendirian suatu bangunan. Hasil analisa laboratorium pada satuan medan F1IR tekstur tanahnya adalah geluh lempungan, dan satuan medan F1IIR adalah geluh pasiran. Tanah yang tersebut akan mengerut, dan kondisi panas tanahnya akan mengembang, sehingga memudahkan dinding – dinding bangunannya retak. 4.3. Karakteristik Satuan Medan Berdasarkan Tekstur Tanah No 1 Satuan Medan F1IR 2 F1IIR Tektur Tanah Geluh Lempungan Geluh Pasiran Harkat Kelas 5 Sangat Baik 5 Sangat Baik Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 perbandingan antara fraksi pasir, dukung pembangunan tanah Tabel Muka Air Tanah dalam bertekstur d. Lama Penggenangan Akibat Banjir Kejadian banjir di daerah penelitian ini dapat diketahui dengan mewawancarai penduduk dan dinas terkait yaitu dinas Sumberdaya Air, serta informasi yang diperoleh dari Peta Kemampuan Tanah Kecamatan Bantul yang diperoleh dari BPN Kabupaten Bantul. Hasil wawancara berdasarkan daerah satuan medan baik F1IIR dan F1IR, kedua satuan medan tersebut tidak mengalami banjir. geluh 9 Tabel 4.4.Karakteristik Satuan berpengaruh terhadap kondisi tanah Medan Berdasarkan Lama Genangan terhadap bangunannya. Akibat Banjir Tabel No Satuan Medan Harkat Kelas F1IR Lama Genangan Banjir Tidak Ada 1 5 F1IIR Tidak Ada 5 Sangat Baik Sangat Baik 2 Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 e. Tingkat Erosi faktor, yaitu iklim, tanah, topografi, penutup lahan, manusia. Kenampakan dan kegiatan erosi di daerah penelitian tidak ada, baik pada satuan medan F1IR dan F1IIR. Intensitas curah hujan yang terdapat daerah penelitian tergolong sedang, sehingga daya pengangkutan yang disebabkan oleh air hujan ke tanah cenderung kecil, maka tanah yang dibawa (terhanyut) oleh air hujan tersebut jumlahnya tidak banyak. Topografi mayoritas kemiringan daerah penelitian dataran, dengan lereng 0 – 2%. Kecepatan aliran permukaan yang meluncur bidang datar adalah kecil, sehingga kemampuan Erosi pembangunan Satuan Medan Berdasarkan Tingkat Erosi N o 1 Satuan Medan F1IR 2 F1IIR Tingkat Erosi Harkat Kelas 5 Sangat Baik Sangat Baik Tidak ada kenampkan Erosi Tidak ada kenampkan Erosi 5 untuk f. Gerak Massa Batuan Gerak massa batuan pada daerah penelitian dalam kajian permukiman perlu diketahui untuk mencegah dan meminimalisir adanya bahaya bencana yang ditimbulkan oleh gerakan tersebut. Bahaya yang akan ditimbulkan oleh gerak massa adalah robohnya permukiman penduduk, kerusakan infrastruktur baik ringan maupun berat, bahkan memakan banyak korban jiwa. Hasil pengamatan di lapangan, daerah penelitian tidak berpotensi adanya gerak massa, sehingga lokasi tersebut aman untuk didirikan sebuah bangunan permukiman. Tabel 4.6. Karakteristik Satuan Medan Berdasarkan Gerak Massa Batuan N o 1 Satuan Medan F1IR 2 F1IIR mengangkut butir – butir tanah rendah. Karakteristik Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 Erosi dipengaruhi oleh beberapa di 4.5. Gerak Massa Batuan Sangat stabil, tanpa bahaya longsoran Sangat stabil, tanpa bahaya longsoran Harkat Kelas 5 Sangat Baik 5 Sangat Baik Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 g. Tingkat Pelapukan Batuan 10 di Kedalaman saluran yang diamati lapangan baik pada satuan medan pada satuan medan F1IIR adalah 30 F1IIR dan F1IR adalah pelapukan cm atau 0,3 m. Pengamatan yang sempurna. batuan kedua dilakukan di daerah satuan dikatakan sempurna, karena pada medan F1IR, hasil pengukuran di saat pengamatan di lapangan batuan lapangan adalah 20 cm atau 0,2 m. yang diamati telah terjadi perubahan Pengukuran di satuan medan yang warna dan kedua ini, hasilnya tidak jauh beda kekerasan batuannya tidak keras, dan dengan pengukuran di daerah satuan mudah digali. Pengaruh pelapukan medan F1IIR. batuan dalam pendirian bangunan Tabel rumah adalah pada saat menggali Medan tanah yang akan dijadikan tempat Saluran untuk meletakkan pondasi bangunan. No Hasil Tabel dari pengamatan Pelapukan menyerupai 4.7. Medan tanah Karakteristik Berdasarkan Satuan Tingkat 1 2 Satuan Medan F1IR F1IIR Gerak Massa Batuan Sebagian massa batuan berubah mudah digali, seluruh batuan berubah warna dan lapuk kenampakan luar seperti tanah Sebagian massa batuan berubah mudah digali, seluruh batuan berubah warna dan lapuk kenampakan luar seperti tanah Harkat Kelas 5 Sangat Baik 5 Sangat Baik 5 2 F1IIR 0,3 5 Sangat Baik Sangat Baik Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 Kondisi pengatusan berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah genangan sekitar rumah, sehingga air penelitian yang mempunyai kemiringan lereng 0% - 2% atau mengukur irigasi yang terdapat pada satuan medan F1IIR dan F1IR. Kelas yang berada ditepi jalan. Daerah dengan saluran Kedalaman Saluran (m) 0, 2 Harkat 1 Satuan Medan F1IR tersebut dapat dialirkan ke saluran air Pengamatan kedalaman saluran kedalaman Kedalaman hujan yang turun agar tidak terjadi h. Kedalaman Saluran lapangan Berdasarkan Satuan yang berasal dari perumahan dan air Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 di Karakteristik i. Kondisi Pengatusan Pelapukan Batuan No 4.8. datar terletak pada satuan medan F1IR, kondisi pengatusan jelek. Kondisi pengatusan satuan medan F1IIR tidak jauh berbeda dengan satuan medan F1IR, yaitu agak jelek. 11 Kondisi pengatusan penelitian ini merupakan dalam rendah, apabila faktor tegangan geser mendapatkan pada benda penghambat dalam penentuan lokasi (bangunan) besar,maka bangunannya permukiman, untuk mengatasi akan runtuh karena tanahnya tidak tersebut sebaiknya dapat menahan beban pondasi yang dibangun saluran lebih banyak agar mengalami pergeseran. Tabel 4.10 dapat Karakteristik hambatan menampung air yang Satuan Medan menggenang baik pada saat musim Berdasarkan Daya Dukung Tanah penghujan No Satuan Medan 1 2 F1IR F1IIR tiba maupun limbah perumahan. Tabel 4.9. Medan Karakteristik Satuan Berdasarkan Kondisi Pengatusan No Satuan Medan F1IR F1IIR 1 2 Kemiringan Lereng (%) 1,6 2.8 Harkat Kelas 1 2 Jelek Agak Jelek Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 j. Daya Dukung Tanah Pengamatan daya dukung tanah di lapangan pada tanah berpasir (satuan medan F1IIR) adalah 2,5 kg/cm2, mengidentifikasikan kekuatan beban sehingga tanah dalam menahan bangunan sangat baik, apabila terjadi gaya pergeseran tanah, bangunan tersebut tidak mudah terjadi retakan bahkan runtuh. Daya dukung tanah pada tekstur tanah geluh berlempung (geluh lempungan) yang terdapat di satuan medan F1IR adalah 1 kg/cm2, disebabkan oleh kekuatan gesernya Daya Dukung Tanah (Kg/cm2) 1 2,5 Harkat 1 2 Kelas Jelek Agak Jelek Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 4.2. Analisis untuk Kesesuaian Lokasi Lahan Permukiman Kecamatan Bantul Kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman Kecamatan Bantul digunakan untuk menentukan suatu lokasi pembangunan permukiman ditinjau dari kondisi fisik lahan. Penggolongan kelas kesesuaian lahan ini berdasarkan hasil perhitungan penentuan kelas kesesuaian lahan yang terdapat pada tabel 1.14. Hasil dari penjumlahan harkat semua parameter dapat dilihat pada tabel 4.1.1. harkat kelas kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman Kecamatan Bantul. Kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan yaitu sangat sesuai (I) dan sesuai (II), lebih jelasnya disajikan pada Gambar 4.1. 12 Tabel 4.11. Harkat Kelas Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul No Satuan Medan Harkat Parameter a b c d e f g h i J Jumlah Harkat 1 F1IR 5 5 2 5 5 5 5 5 1 1 39 2 F1IIR 4 5 4 5 5 5 5 5 2 5 45 Kelas Kesesuaian Lahan II (Sesuai) I (Sangat Sesuai) Lokasi (Kelurahan/Desa) Palbapang, Trirenggo, Sebagian Ringinharjo dan Bantul, Sabdodi Sebagian Bantul dan Ringinharjo Sumber : Analisis Data Laboratorium dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013 Keterangan : a : Kemiringan Lereng b : Kedalaman Muka Air c : Tekstur Tanah d : Lama Penggenangan Banjir 4.2.1. e : Tingkat Erosi f : Gerak Massa g : Tingkat Pelapukan Batuan h : Kedalaman Saluran Kesesuaian Permukiman Lahan Kelas I (Sangat i : Kondisi Pengatusan j : Daya Dukung Tanah penambahan pembuatan saluran, sehingga tidak terlalu memberikan bahaya bila daerah tersebut didirikan Sesuai) Kesesuaian lahan untuk lokasi bangunan. permukiman kelas I (sangat sesuai) 4.2.2. Kesesuaian Lahan terletak pada satuan medan F1IIR. Permukiman Kelas II (Sesuai) Luas kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman yang sangat Lokasi kesesuaiaan lahan untuk sesuai permukiman kelas II (sesuai) ini adalah 50, 88 ha. Daerah yang terdapat di daerah yang reliefnya meliputi satuan medan F1IIR adalah datar, yaitu satuan medan F1IR. Luas sebagian (desa) lahan kelas sesuai adalah 2120,12 ha. Ringinharjo dan sebagian Bantul. Daerah yang termasuk dalam kelas Satuan medan F1IIR sangat sesuai sesuai untuk Trirenggo, kelurahan pembangunan permukiman adalah kelurahan Sabdodadi, berdasarkan kondisi fisik lahan di Ringinharjo, daerah tersebut. Kondisi pengatusan sebagian Bantul. Palbapang, (desa) sebagian dan merupakan faktor penghambat dalam Faktor penghambat penentuan lokasi permukiman, hal tersebut lokasi permukiman di satuan medan dapat F1IR terdiri dari tekstur tanah, daya ditanggulangi dengan 13 dukung tanah, kondisi Lokasi yang akan dijadikan sebagai pengatusan. Tiga faktor tersebut tempat pembangunan permukiman yang sangat perlu diperhatikan pada cadangan saat pembangunan rumah adalah termasuk dalam kesesuaian lahan daya dukung tanah. Jenis pondasi kelas sangat sesuai dan sesuai. bangunan dan memperhatikan daya dukung tanahnya. Pemilihan jenis pondasi adalah daerah Penggunaan lahan yang non permukiman yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat bangunan yang sesuai dengan daya pendirian dukung tanah, akan meminimalisir mendatang meliputi sawah, tegalan, resiko atau dan kebun campuran (kecuali tubuh keretakan suatu bangunan. Dampak Penggunaan lahan non permukiman yang bangunan yang dapat dimanfaatkan sebagai tersebut runtuh adalah material dan tempat pendirian bangunan pada korban jiwa. masa mendatang meliputi sawah, 4.3. bahaya runtuhnya terjadi Luas apabila Lokasi Kesesuaian tegalan, bangunan dan pada kebun masa campuran Lahan Permukiman Eksisting dan (kecuali tubuh air). Luas Lahan Lokasi cadangan permukiman berdasarkan Cadangan Permukiman Kecamatan Bantul kelas kesesuaian lahan untuk lokasi Lokasi permukiman yang ada sesuai permukiman disajikan pada tabel dengan 4.13. kondisi berdasarkan fisik lahannya karakteristik satuan Tabel 4.13. Luas Cadangan Permukiman Berdasarkan medannya disajikan pada Gambar Karakteristik Satuan Medan. tabel 4.12 N o Satuan Medan 1 F1IR 2 F1IIR Tabel 4.12. Luas Permukiman Kelas Kesesuaian Lahan II (sesuai) Eksisting Berdasarkan Karakteristik Satuan Medan N o Satuan Medan 1 2 F1IR F1IIR Kelas Kesesuaian Lahan II (Sesuai) I (Sangat Sesuai) Jumlah Luas (ha) % 8848,38 36,62 8885 99,59 0,41 100 Lahan I (sangat sesuai) Lokasi (Kelurahan/D esa) Palbapang, Trirenggo, Sebagian Ringinharjo dan Bantul, Sabdodadi Sebagian Bantul dan Ringinharjo Jumlah Sumber: Hasil Perhitungan , 2013 Luas (ha) % 5421, 48 99, 65 19, 25 0, 35 5440, 73 100 Sumber : Hasil Perhitungan, 2013 14 Pengalokasian lahan cadangan Rencana Tata Ruang Wilayah untuk digunakan permukiman warga Kabupaten Bantul Tahun 2010 – sebaiknya melihat RDTRK (Rencana 2030, Detail Tata Ruang Kota) Kecamatan pengembangan kawasan budidaya Bantul, Kabupaten hal itu sesuai dengan terkait dengan untuk rencana peruntukan kewenangan pemerintah setempat permukiman dalam pasal 60 ayat 2 dalam hal pengaturan tata ruang di menjelaskan daerah tersebut. Kecamatan Bantul kawasan permukiman perkotaan di saat ini belum mempunyai RDTK, wilayah sehingga direncanakan seluas perlunya Pemerintah bahwa Rencana Kabupaten Bantul kurang lebih Daerah dalam pembuatan RDTRK 5.434 (lima ribu empat ratus tiga agar puluh empat) Hektar atau 10,72% penataan ruangnya sesuai (sepuluh koma tujuh dua persen) dari dengan peruntukannya. Kecamatan Kabupaten yang terdapat Bantul RDTRK terdiri Sewon, Kasihan, dari di luas wilayah mempunyai penyebarannya Kecamatan wilayah Pleret, Jetis, Bantul difokuskan Kecamatan di Sewon, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Imogiri, dan Sedayu, sedangkan 11 Kasihan, Kecamatan RDTRK Kabupaten Kecamatan Pajangan, belum mempunyai Kecamatan Bantul, Kecamatan Pleret termasuk Kecamatan dan Kecamatan Piyungan. belum Pasal 60 ayat 4 menjelaskan mempunyai RDTRK, apabila ada Rencana untuk kawasan permukiman perencanaan pembangunan wilayah perdesaan di wilayah Kabupaten hanya mengacu PERDA RTRW Bantul direncanakan seluas kurang secara makro dan hasil cek lapangan lebih 5.738 (lima ribu tujuh ratus tiga yang dilakukan oleh instansi yang puluh delapan) Hektar atau 11,32% berwenang.(Sumber: (sebelas koma tiga dua persen) dari http://www.harianjogja.com/baca/20 luas 10/04/10/11-kecamatan-tidak-miliki- penyebarannya di seluruh kecamatan rdtr-138985). di Bantul. Kecamatan yang PERDA Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang wilayah wilayah Kabupaten Kabupaten, Bantul kecuali Kecamatan Banguntapan. Dari isi 15 PERDA tersebut jelas cadangan untuk pembangunan lokasi Kecamatan permukiman, pemanfaatan ruangnya Bantul merupakan daerah yang di disesuaikan dengan cek lapangan fokuskan dalam yang kawasan permukiman menerangkan telah bahwa perencanaan perkotaan, dilakukan oleh berwenang, hal tersebut dikarenakan sehingga pentingnya mengetahui luas Kecamatan lahan cadangan yang sesuai dengan mempunyai RDTRK. kesesuaian lahan permukiman. untuk lokasi Peruntukan lahan instansi Bantul belum 5.1. Kesimpulan a. Tingkat kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman di Kecamatan Bantul dari hasil penelitian ini - c. Luas lahan cadangan permukiman yang nantinya akan kelas II (sesuai). dijadikan sebagai lahan cadangan lahan pembangunan sesuai masa mendatang telah sesuai terdapat di satuan medan F1IIR dengan kesesuaian lahan untuk 50, 88 ha yang mempunyai faktor lokasi permukiman di Kecamatan penghambat kondisi pengatusan. Bantul adalah kesesuaian lahan Kelas kesesuaian permukiman kelas sangat sesuai 19, 25 ha dan sesuai dapat dijumpai di satuan 5421, 48 ha di daerah kesesuaian medan F1IR 2.120,12 ha yang lahan kelas sesuai. Kelas kesesuaian sangat mempunyai faktor penghambat 5.2. Saran kondisi pengatusan dan daya 1. Parameter Luas lahan permukiman untuk di penilaian kesesuaian lahan untuk lokasi dukung tanah. b. ha. adalah kelas I (sangat sesuai) dan permukiman - kelas sesuai (II) adalah 8848,38 permukiman permukiman tidak hanya 10 eksisting yang terdapat di lokasi parameter, masih perlu adanya kesesuaian lahan kelas sangat penambahan parameter seperti sesuai (I) adalah 36,62 ha dan kualitas air, kerawanan gempa 16 mengingat bahwa Indonesia (termasuk daerah penelitian) Anonim. 2010. 11 Kecamatan Tidak Memiliki RDTR. merupakan wilayah yang rawan http://www.harianjogja.com/baca terjadinya gempa. /2010/04/10/11-kecamatan-tidak- 2. Penelitian ini jauh dari kurang sempurna, karena pengamatan dan pengambilan tekstur tanah di lapangan kurang detail, miliki-rdtr-138985) diakses 28 Juli 2013 Badan Pusat Statistik. Kecamatan Bantul dalam Angka. sebaiknya dalam pengambilan http://bantulkab.bps.go.id/ sampel tanah lebih dari satu diakses 26 Februari 2013. sampel setiap unit satuan analisis. 3. Pengalokasian lahan cadangan Koestoer, Raldi Depok Kota. masa Indonesia. sebaiknya menyesuaikan dengan RDTRK Hendro. 1997. Perspektif Lingkungan Desa – untuk peruntukan permukiman di mendatang, 2010. Pemerintah : Universitas Daerah Kabupaten (Rencana Detail Tata Ruang Bantul. 2011. Peraturan Daerah Kota). Apabila RDTRK belum Kabupaten Bantul Nomor 04 ada, maka peruntukan ruang Tahun 2011 Tentang Rencana untuk permukiman merupakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten wewenang instansi yang terkait. Bantul Tahun 2010 – 2030. Pemerintah Bantul Daerah sebaiknya menyusun RDTRK untuk setiap Sitorus, Santun P. 1985. Evaluasi daerah (Kecamatan) karena hal Sumberdaya Lahan. Bandung: tersebut sangat penting dalam Tarsito penataan ruang sesuai dengan peruntukan. 6. DAFTAR PUSTAKA Anonim. Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 Tentang Permukiman. 17 LAMPIRAN Gambar 4.1. Peta Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul Tahun 2013 18