VOL. 1, NO. 1, OKTOBER 2015 ISSN: 2476-9703 Journal homepage: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/muallimuna Penelitian Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK Penulis: Abdul Hafiz Dosen Prodi Penddikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Kalimantan MAB, Banjarmasin 70123, Indonesia Indonesia Pendahuluan: Pengembangan buku ajar berbasis Alquran dan Hadis di Madrasah Ibtidaiyah ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum tersedianya bahan ajar yang terintegrasi dengan Alquran dan Hadis. Pengembangan ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi tersedianya buku ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.Metode:Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan Research and Development (R & D), dengan model Dick & Carey yang memiliki sepuluh langkah dalam prosedur pengembangannya. Hasil penelitian: Penelitian ini telah menghasilkan buku ajar tema “Tempat Tinggalku” berbasis Alquran dan Hadis. Kesimpulan: Buku ajar yang dihasilkan termasuk dalam kategori layak digunakan untuk sistem pembelajaran tematik terpadu berbasis Alquran dan Hadis. Email: [email protected] Article history: Received 15September2015 Received in revised form:2Oktober 2015 Accepted 10Oktober2015 Kata Kunci: Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis Halaman: 29-42 Hosting by www.uniska-bjm.ac.id All rights reserved. English Introduction: The reality of Islamic Elementary School textbooks which consist of Al-Quran and Hadist is not provide yet. This research aims to develop Islamic Elementary School textbooks which consist of Al-Quran and Hadist to improve students’ achievement in Islamic Elementary School. Method: Research and Development (R & D) with ten steps of development procedure by Dick and Carey Model was used in this research. Result: This research had produced textbook based on Alquran and Hadist which have theme “Tempat Tinggalku”. Conclusion: The textbook which consist of Alquran and Hadist is being developed and having good qualification achievement, so that it is good to use in the thematic learning. 30 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 sistem publik, social budaya, ekonomi dan 1. PENDAHULUAN Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern sekarang ini memaksa Indonesia mempercepat perkem-bangan dalam semua aspek, lebih khususnya aspek di bidang pendidikan agar nantinya bisa bersaing dengan negara-negara lainnya. Berbagai inovasi telah banyak dilakukan oleh pemerintah dalam rangka usaha untuk meningkatkan sekolah kualitas pembelajaran terutama Berbagai pada upayapun pemerintah untuk tingkat di dasar. digencarkan oleh menyelesaikan per- masalahan ini, banyak tenaga ahli dilibatkan untuk menyelesaikan masalah. Sejak dengan Indonesia sekarang ini merdeka kurikulum sampai telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004, tahun 2006, serta yang terbaru adalah kurikulum tahun 2013. Pada saat ini telah dilaksanakan Uji Publik Kurikulum 2013 di sebagian sekolah sebagai pengembangan dari kurikulum 2006 atau KTSP. Dinamika tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan IPTEK, dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, seperangkat kurikulum rencana dikembangkan sebagai pendidikan perlu dinamis sesuai secara dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat (Sholeh Hidayat, 2013: 111). Disadari dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21 ini, memang telah terjadi pergeseran baik ciri ataupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum¬¬ 2013, selain untuk memberi jawaban terhadap berbagai permasalahan yang terjadi pa¬da kurikulum 2006, ju¬ga bertujuan untuk mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melaksanakan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (Kemendik-bud, dalam Materi Sosialisasi Kurikulum 2013). Kenyataan yang ada di lapangan sekarang ini, uji coba kurikulum masih di beberapa Sekolah sekolah Dasar tertentu, Negeri. khususnya Untuk wilayah sekolah dasar Islam (SDI), sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik itu negeri ataupun swasta belum ada penerapan kurikulum MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015 2013 secara resmi dari 31 pemerintah. Ini senada apa yang diungkapkan Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, Saproni (Ketua Musyawarah Kerja Kepala sejauh ini madrasah yang ada di bawah (MK2) MI Kab.Bandung, dalam pelatihan naungan Kurikulum Kementrian Agama belum Tingkat semuanya yang menerapkan kurikulum (KTSP) 2013. Hal ini karena dari pihak Kemenag Cangkuang) juga belum mengeluarkan pengumuman pelatihan,“Kurikulum resmi tentang perubahan kurikulum di kelebihan pendidikan Islam. memberikan di MI Satuan Persis Pendidikan 23 Cireungit, pada dalam suatu MI memiliki pendidikan dan Kemenag belum pembiasaan nilai-nilai agama". Dikuatkan terkait dengan dengan ungkapan Dirjen kemenag dalam wacana penerapan kurikulum baru sehingga MI pun masih belum menerapkan kurikulum sambutannya menyatakan, Madrasah secara dengan sebagai keduanya memiliki kesamaan, yaitu sebagai dalam pelaksanaan pembelajaran. tempat Selama ini buku tematik integratif yang karena diartikan 2013, mereka masih menggunakan KTSP acuan sekolah, harfiah berlangsungnya mengajar secara formal. secara proses Akan teknis belajar tetapi digunakan sebagai penujang pembelajaran hakikatnya mempunyai karakteristik atau menggunakan kurikulum 2013 hanya buku ciri khas yang berbeda. Madrasah memiliki tunggal kurikulum, metode dan cara mengajar yang Kemendikbud. mempunyai diterbitkan Madrasah karakteristik oleh Ibtidaiyah yang berbeda sendiri yang berbeda dengan Madrasah memiliki karakter sekolah. tersendiri, dengan sekolah dasar, baik itu dalam proses yaitu menonjolkan nilai religius dalam pembelajaran ataupun buku ajar yang prosesnya. digunakan. Dimana nuansa Islami menjadi penting untuk dihadirkan dalam Ibnu Khaldun menunjuk pentingnya menanamkan pendidikan Alquran kepada pembelajaran. Hal ini sangat tepat untuk anak-anak ini. diadakan sebuah pengembangan buku ajar merupakan fondasi tematik pendidikan di dunia Islam, karena Alquran Hadis. dengan berbasis Alquran dan Menurutnya, seluruh Alquran kurikulum merupakan syiar agama yang mampu 32 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 menguatkan akidah dan mengokohkan keimanan. Ibnu penyampaian ilmu kepada siswa. Penggunaan bahan ajar konvensional dan Sina juga memperhatikan menasehati bahan ajar inovatif dalam proses signifikan. Mutu Alquran pembelajaran sangat kepada anak. Menurutnya, segenap potensi pembelajaran menjadi anak, baik jasmani maupun akal, hendaknya pendidik hanya terpaku pada bahan-bahan dicurahkan untuk menerima pendidikan ajar konvensional tanpa ada kreativitas utama ini, agar akidah Islamiyyah anak untuk mengembangkan bahan ajar tersebut dapat secara inovatif (Andi Prastowo, 2011:19). mengalir pendidikan agar dan tertanam dalam hatinya. Ada Sebagaimana Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina, al-Ghazali juga menekankan banyak rendah buku yang ketika tersedia dipasaran, ada juga buku paket bahan ajar yang sudah disusun secara nasional oleh pentingnya anak-anak dididik kitab suci kemendikbud. Alquran. Dengan menanamkan kecintaan merupakan anak terhadap Alquran sejak dini, maka professional bagi guru, maupun pihak yang kecintaan itu akan bersemi pada masa berkepentingan dewasanya kelak, mengalahkan kecintaan sendiri buku ajar yang dibutuhkan untuk anak terhadap hal yang lain, karena masa pembelajarannya. anak-anak itulah masa pembentukan watak dunia yang utama (Imam Algazali, 2012). dinamis sedinamis manusia sebagai subjek Buku ajar sebagai salah satu media Namun sebuah tetap tanggung untuk pendidikan demikian Hal jawab mengembangkan ini adalah dikarenakan dunia yang belajarnya dengan berbagai konteks sosial, pembelajaran, mempunyai peranan penting ekonomi, dalam proses pembelajaran yaitu sebagai melatarbelakangi acuan (Permendikanas nomor 2 bab 1 tetang bagi siswa dan guru untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Bagi siswa buku ajar menjadi bahan acuan yang budaya, politik yang sepanjang selalu waktu Ketentuan Umum, tahun 2008). Masyarakat Indonesia diserap isinya dalam proses sehingga dapat mayoritas menjadi untuk memberikan perhatian lebih terhadap pengetahuan. Sedangkan bagi guru, buku ajar menjadi salah satu acuan Alquran penduduk dengan dan Hadis muslim, yang dituntut merupakan MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015 pedoman dan petunjuk hidup. Sejauh mana perhatian pemahaman Selain itu, tinjauan dari pemahaman masyarakat agama kurang ditekankan dan aspek lain Indonesia terhadap Alquran dan Hadis serta seperti sosial, ekonomi, politik yang secara kemampuan mengamalkan nilai-nilai yang real ada di sekitar kehidupan peserta didik terkandung di dalamnya merupakan tolak sehingga ukur kwalitas keislaman mereka. Sehingga kesadaran nilai-nilai beragama di dalam merupakan yakni pengetahuan umum yang sesungguhnya hak-hak wujudnya dapat mentransformasi dalam Alquran maupun Hadis untuk didekati kesalehan pribadi, sosial, ekonomi, politik, secara ilmiah, apalagi oleh para pendidik budaya serta kesalehan lainnya. upaya dari 33 sebuah pemenuhan konsekuensi terhadap dan peserta didik dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Namun bisa menumbuhkan Dari segi desain, yakni diantaranya terjadi, ilustrasi pada buku tersebut cenderung pembelajaran di madrasah ibtidaiyah tidak menampilkan gambar pendukung materi jauh beda dengan pembelajaran di sekolah ulasan dasar. Kebanyakan buku ajar di madrasah animasi. tidak menyertakan pemahaman terhadap adalah kandungan dalam bentuk atau contoh-contoh yang ayat-ayat yang kurang Alquran maupun Hadis yang disajikan Semestinya menampilkan dalam yang bentuk diharapkan ilustrasi tersebut lebih konkret atau real sehingga dapat lebih Alquran sebagaimana dikutip dalam interaktif bagi penggunanya. buku Syaikh Manna Al-Qaththan yaitu Hal ini tepat ketika pembelajaran di mu’jizat Islam yang abadi dimana semakin Madrasah Ibtidaiyyah dan Sekolah Dasar maju ilmu pengetahuan, semakin tampak Islam mulai dipraktikkan dengan berbasis validitas Swt. Alquran dan Hadis, agar pengetahuan menurunkannya kepada Nabi Muhammad terhadap materi dengan disertai ayat-ayat Saw, demi membebaskan manusia dari Alquran dan Hadis akan menumbuhkan berbagai kegelapan hidup menuju cahaya pemahaman secara umum dan keislaman Ilahi, dan membimbing mereka ke jalan yang yang lurus (Syaikh Manna Al-Qaththan, kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta 2006:3). didik. kemukjizatannya. Allah dapat menginternalisasi dalam 34 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 Pendidikan dasar merupakan fondasi dasar dari semua jenjang sekolah selanjutnya. Diungkapkan Mohammad Ali, holistic, bermakna, dan autentik (Rusman, 2010:254). Model pembelajaran tematik lebih mantan direktur Jenderal Pendidikan Islam menekankan pada keterlibatan siswa dalam Kementrian proses belajar atau mengarahkan siswa Agama, bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikan dasar (SD/MI secara dan SMP/MTS) adalah menyiapkan siswa pembelajaran. agar menjadi manusia yang bermoral, memiliki menjadi mampu diantaranya: a) pengalaman dan kegiatan kewajiban-kewajibannya, belajar sangat relevan dengan tingkan dan menjadi orang dewasa yang mampu perkembangan dan kebutuhan anak usia memperoleh pekerjaan (Muhammad Ali, sekolah dasar; b) kegiatan-kegiatan yang 2009:290). Dan secara operasional, tujuan dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran pokok pendidikan dasar adalah membantu tematik bertolakdari minat dan kebutuhan siswa dalam mengembangkan kemampuan siswa; intelektual bermakna warga Negara melaksanakan dan perkembangan mandiri, mentalnya, sebagai proses yang proses individu perkembangan yang sebagai aktif c) terlibat dalam Pembelajaran beberapa kegiatan dan proses tematik keunggulan, belajar berkesan akan bagi lebih siswa, sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; d) membantu mengembangkan makhluk social, belajar hidup menyesuaikan keterampilan berpikir siswa; e) menyajikan diri, dan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis meningkatkan kreativitas (Andi Prastowo, sesuai dengan permasalahan yang sering 2013:13). ditemui siswa dalam lingkungannya; dan f) dengan berbagai perubahan, Rusman mengungkapkan pembelajaran mengembangkan keterampilan sosial siswa, tematik merupakan salah satu model dalam seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, pembelajaran dan tanggap terhadap gagasan orang lain terpadu dengan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan serta prinsip-prinsip keilmuan (Rusman, 2010:257). Peneliti akan menyusun buku ajar kelas konsep IV Tema “Tempat Tinggalku” Berbasis secara Alquran dan Hadist bermaksud untuk MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015 35 menanamkan konsep sinergi antara ilmu and Development adalah metode penelitian pengetahuan dan keagamaan yang harus yang dimulai sejak dini. Melalui Buku Ajar produk tertentu dan menguji keefektifan Tematik kita mendorong anak didik untuk produk tersebut (Sugiyono, 2011:297). dapat meningkatkan iman dan taqwanya digunakan Penelitian untuk ini menghasilkan dirancang kepada Tuhan yang Maha Esa, pencipta mengguna-kan alam dan isinya. pembelajaran Walter Dick and Lou Carey. Berdasarkan uraian atas, pengembangan maka Pada model pengembangan Dick and Carey diperlukan sumber belajar yang dapat terdapat 10 tahapan desain pengembangan, menunjang akan tetapi dalam pengembangan ini hanya proses di model dengan pembelajaran, yaitu solusinya penyusunan buku ajar tematik dilakukan dengan berbasis pengembangan Dengan tujuan Alquran agar dan siswa Hadis. 9 tahap buku saja, ajar karena hanya pada mampu sebatas uji prototype produk. Tahapan memahami pengetahuan sekaligus dapat kesepuluh tidak dilakukan karena berada di mempertebal iman serta sarana untuk luar sistem pembelajaran, sehingga dalam mendekatkan anak didik kepada sang pengembangan ini tidak digunakan. Pencipta yaitu Allah Swt. Guru dituntut Langkah-langkah pendekatan system untuk lebih kreatif tidak hanya dalam desain pembelajaran Walter Dick and Lou pembelajaran bagaimana siswa memahami Carey yaitu, 1. Identifying Instructional dan menemukan konsep dari pengetahuan, Goal tetapi guru juga dituntut untuk kreatif pembelajaran). 2. Conducting Instructional dalam Analysis mengentegrasikan ilmu umum dengan Alquran. (mengidentifikasi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan 3. analisis Identifying Characteristics umum Entry (Mengenal tingkah laku masukan dan karakteristik 2. METODE . (melaksanakan pembelajaran). Behaviors, tujuan atau Research and Development. Pengembangan atau Research siswa). 4. Writing Performance Objectives (merumuskan tujuan khusus pembelajaran). 5. Developing Criterion Referenced Test (mengembangkan butir tes acuan patokan/ Criterion Referenced Test). 6. Developing 36 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 Instructional Strategy (mengembangkan dan penghambat strategi pembelajaran). 7. Developing and penggunaan Selecting dihasilkan, Instruction (menyeleksi dan pengembangan dari produk mencakup unsur akan manusia, mengembangkan bahan pembelajaran). 8. sarana Designing evaluatif digunakan untuk mengevaluasi and Conducting Formative prasarana, yang dan proses evaluasi formatif). 9. Revising Instruction produk. Produk dikembangkan melalui (merevisi bahan 10. serangkaian uji coba dan setiap kegiatan uji Designing and Formative coba diadakan evaluasi. Metode eksperimen Summative (merancang dan melaksanakan digunakan untuk menguji keampuhan dari evaluasi sumatif). produk yang dihasilkan. Conducting Langkah-langkah penelitian dan prosedural dalam pengembangan yang coba Metode Evaluation (merancang dan melaksanakan pembelajaran). uji pengelolaan. pengembangan suatu Lokasi uji coba pengembangan buku ajar ini adalah pada siswa kelas IV diklasifikasikan oleh Walter Dick and Lou Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sungai Paring Carey ini senada dengan uraian Nana dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang Syaodih dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) tentang prosedur pelaksanaan penelitian dan pengembangan yakni ada Qurrata ‘Ayun Kandangan beberapa metode yang digunakan, yaitu Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan metode dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. deskriptif, evaluative, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif Instrument yang Kab. Hulu digunakan digunakan dalam penelitian awal untuk memperoleh menghimpun data tentang kondisi yang diharapkan ada. Kondisi yang ada mencakup 1) kondisi sebagai produk yang sudah ada sebagai bahan yakni berupa angket. Dan tes perolehan perbandingan atau bahan dasar (embrio) hasil belajar atau dalam bahasa Suharsimi untuk produk yang akan dikembangkan, 2) Arikunto yakni tes prestasi yang digunakan kondisi untuk pihak sekolah,guru, siswa pengguna serta seperti penggunaan lainnya, 3) kondisi factor-faktor pendukung belajar. sejumlah tersebut instrument mengukur data untuk akan digunakan pengumpulan pencapaian yang tes data hasil MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015 Angket juga digunakan untuk 37 3.1.1. Ahli Materi/Isi mengumpulkan data tentang tanggapan Bertindak sebagai ahli materi dalam dan saran dari subjek uji coba, selanjutnya pengembangan buku ajar ini adalah seorang dianalisis dan direvisi. Adapun angket yang aktivis di bidang pendidikan. Pemilihan ahli dibutuhkan adalah sebagai berikut: materi ini didasarkan pada pertimbangan 2.1. Angket penilaian atau tanggapan ahli bahwa isi buku ajar tematik 2.2. Angket penilaian atau tanggapan ahli desain pembelajaran 2.3. Angket penilaian atau tanggapan ahli bahasa yang kompetensi bersangkutan di bidang memiliki pedidikan dasar/pembelajaran tematik. Ahli materi memberikan komentar dan saran secara umum terhadap materi pembelajaran yang ada dalam buku ajar. 2.4. Angket penilaian atau tanggapan ahli Adapun yang bertindak sebagai ahli pembelajaran yaitu guru tematik kelas 4 materi yaitu Bapak Dr. H. Eko Budi MIN Sungai Paring dan SDIT Qurrata Minarno, M.Pd. Penentuan ini berdasarkan ‘Ayun pertimbangan 2.5. Angket penilaian atau tanggapan uji coba lapangan 3. HASIL 3.1. Hasil Pengembangan Buku Ajar Hasil pengembangan buku ajar ini doktoral di bidang pendidikan, aktif menulis buku, artikel, jurnal dan lain sebagainya, dosen PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan bersedia untuk menjadi validator ahli materi/isi. 3.1.2. Ahli Media berupa buku ajar tema “tempat tinggalku” Bertindak sebagai ahli media dalam berbasis Alquran dan Hadis. Buku ajar ini pengembangan buku ajar ini adalah seorang telah direvisi berdasarkan hasil uji ahli isi, yang ahli dalam bidang desain dan media uji ahli desain pembelajaran, uji ahli bahasa, pembelajaran. Pemilihan ahli media ini uji guru mata pelajaran, dan uji coba didasarkan pada pertimbangan bahwa yang lapangan. bersangkutan memiliki kompetensi di bidang desain dan media pembelajaran. Ahli media memberikan komentar dan 38 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 saran secara umum terhadap materi pembelajaran yang ada dalam buku ajar. pertimbangan: Magister UNY Yogyakarta Prodi Bahasa Indonesia, dosen tetap Mata Adapun yang bertindak sebagai ahli Kuliah Bahasa Indonesia pada Jurusan media yaitu Bapak Dr. Ani Cahyadi Maseri, PGMI di IAIN Antasari Banjarmasin, dan M.Pd. bersedia Penentuan pertimbangan: pendidikan ini berdasarkan Doktoral UNJ pengembangan teknologi Jakarta, media dan dosen teknologi pendidikan pada jurusan PGMI di IAIN Antasari Banjarmasin, seringkali menjadi nara sumber pada seminar berkaitan dengan pendidikan maupun kurikulum, aktif menulis buku, jurnal, artikel, koran dan lain sebagainya, dan bersedia untuk menjadi validator ahli media/desain. untuk menjadi validator ahli bahasa. 3.1.4. Ahli Pembelajaran Ahli pembelajaran yang memberikan tanggapan dan penilaian terhadap buku ajar ini adalah guru kelas IV yang sehari-hari mengajar di SDI/MI. pembelajaran ini Pemilihan didasarkan ahli pada pertimbangan bahwa yang bersangkutan telah memiliki banyak pengalaman mengajar. Ahli pembelajaran memberikan 3.1.3. Ahli Bahasa komentar dan saran secara umum terhadap Bertindak sebagai ahli bahasa dalam pengembangan buku ajar ini adalah seorang dosen Bahasa Indonesia. Pemilihan ahli materi pembelajaran yang ada dalam buku ajar. Pengembangan buku ajar berbasis bahasa ini didasarkan pada pertimbangan Alquran dan Hadis ini telah di validasi oleh bahwa memiliki ahli isi, ahli desain pembelajaran, ahli kompetensi di bidang tata Bahasa Indonesia. bahasa, sehingga dapat di pakai oleh siswa. Ahli bahasa memberikan komentar dan Berdasarkan hasil penilaian ahli isi materi saran terhadap buku ajar dengan persentase yang secara bersangkutan umum terhadap materi pembelajaran yang ada dalam buku ajar. Adapun yang bertindak sebagai ahli materi yaitu Ibu Noor Alfulaila, S.Pd.I., M.Pd. Penentuan ini berdasarkan tingkat pencapaian buku ajar 82 %. Hal ini membuktikan bahwa buku ajar ini sudah baik untuk digunakan menurut ahli isi. 39 MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015 Menurut ahli desain pembelajaran Berdasarkan skor penilaian dari seluruh terhadap buku ajar dengan persentase penilaian, tingkat pencapaian buku ajar 91 %. Hal ini pendidikan guru MI dan hasil uji coba membuktikan bahwa buku ini sudah sangat lapangan terhadap buku ajar adalah baik. baik untuk digunakan menurut ahli desain Maka secara umum produk pengembangan pembelajaran. buku ajar itu telah memenuhi kelayakan. Menurut ahli bahasa terhadap buku ajar Meskipun baik dari uji demikian, ahli, ada praktisi saran dan dengan persentase tingkat pencapaian buku masukan berupa perbaikan cover dan tata ajar 80%. Hal ini juga membuktikan bahwa bahasa yang dapat dijadikan bahan revisi. buku ini sudah baik untuk digunakan menurut ahli bahasa. Menurut ahli pembelajaran terhadap buku ajar dengan persentase tingkat pencapaian buku ajar 84,61% dan 80%. Hal ini membuktikan bahwa buku ini sudah baik untuk digunakan menurut ahli pembelajaran. Adapun data uji coba lapangan yang juga membuktikan bahwa buku ini sudah baik untuk digunakan. Adapun data persentase tingkat pencapaian data siswa yang tuntas dalam pembelajaran yaitu uji coba lapangan di MIN Sungai Paring yaitu 73,08% pada pre-test sisswa dan 81,15% pada post-test siswa. Hal ini juga membuktikan bahwa buku ini sudah baik untuk digunakan. Sedangkan di SDIT Qurrata ‘Ayun Kandagan yaitu 83,31% pada pre-test sisswa dan 86,92% pada post-test siswa. 3.2. Analisis Tingkat Keberhasilan Buku Ajar Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Memperhatikan aktivitas dan kreativitas peserta didik ini menjadi penting, karena mempengaruhi keberhasilan pembelajaran di kelas, lebih-lebih sebagai upaya pembelajaran tema “Tempat Tinggalku”. Implementasi buku pendamping siswa kelas IV di kelas membutuhkan keuletan, kesabaran dan kebutuhan siswa. perencanaan Dari waktu sesuai yang direncanakan pun masih dianggap kurang memadahi, misalkan ketika implementasi buku ajar di kelas IV juga terbatas pada pembiasaan. Oleh karena itu, pembelajaran di kelas diupayakan agar tidak selalu 40 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 menekankan aspek kognitif, akan tetapi digunakan diarahkan pembelajaran tema “Tempat Tinggalku” oleh guru untuk untuk menjajahi mengembangkan kemampuan unjuk kerja. yang Kemampuan ini berguna untuk melatih Alquran dan Hadis. Adapun hasil dari siswa agar menemukan pengetahuannya pretest sendiri menyentuh dan nampak bahwa siswa masih kesulitan emosional tanpa ada paksaan dari guru. Hal menjawab soal-soal yang sederhana. Setelah itu dikarenakan bahwa kehadiran siswa di diadakan pre-test, selanjutnya dilakukan kelas adalah sebagai subjek belajar, ia sebagi proses pembelajaran faktor “penentu” atas segala sesuatu yang Tinggalku” dengan berbasis Alquran dan menjadi kebutuhannya selama belajar. Hadis. dari materi Dalam yang upaya dikembangkan melalui proses berbasis ini memang kurang memuaskan, tema “Tempat mengembangkan Dalam mempelajari buku ajar tema aktivitas dan kreativitas peserta didik di “Tempat Tinggalku” berbasis Alquran dan kelas IV MIN Sungai Paring dan SDIT Hadis Qurrata ‘Ayun Kandangan, banyak sekali pengetahuan tentang budaya keislaman itu faktor yang mempengaruhinya, baik yang dengan meletakkan Alquran sebagai basis berasal dari dalam atau dari luar individu. ilmu Tugas guru kelas IV di kelas adalah mempelajari ilmu umum dan agama secara mengondisikan bersamaan. lingkungan itu, agar menunjang terjadinya perubahan perilaku ini siswa pengetahuan, banyak agar disuguhkan anak mampu Guna mencapai sikap aktif siswa di belajar siswa. Oleh karena itu, langkah kelas, terbukti bahwa peran guru yang membiarkan kondisi di kelas berjalan apa ditempuh guru kelas IV adalah membagi aktivitas pembelajaran menjadi adanya tiga tahapan. kritis. Aktivitas pembelajaran tidak dalam berdiskusi atau berpikir Akan tetapi guru terbagi menjadi tiga, antara lain, pertama mengembangkan dilakukan pre-test, kedua proses dan ketiga mereka dengan berdiskusi, tanya jawab dari post-test. contoh-contoh Pre-test yang merupakan dilakukan langkah awal guru kelas IV, karena pengetahuan berusaha peristiwa yang ilmiah sudah disiapkan. Kemajuan keberhasilan siswa ini MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015 41 dapat dilihat dalam kesehariannya yang pencapaian sebesar 86,15%. Sedangkan aktif dan dalam hasil akhirnya di post-test. uji coba lapangan yang dilakukan di SDIT ‘Ayun Kandangan menunjukkan bahwa respon pengguna 4. PENUTUP Berdasarkan proses pengembangan, validasi, uji coba, dan revisi terhadap pengembangan buku ajar tema “Tempat Tinggalku” Berbasis Alquran dan Hadis 4.1.1. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli isi sebesar 82% dengan kualifikasi baik. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli desain sebesar 91% dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli bahasa sebesar 80% dengan kualifikasi baik. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli pembelajaran pada MIN Sungai Paring Kandangan sebesar 84,61% dengan kualifikasi baik. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli pembelajaran pada SDIT Qurrata ‘Ayun Kandangan sebesar 80% dengan kualifikasi baik. berada pada kualifikasi baik setara dengan prosentase skala tingkat pencapaian sebesar 88,15%. produk pengembangan buku ajar ini ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa di dua sekolah yang menjadi tempat uji coba produk. Peningkatan hasil belajar ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil post-test siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan buku ajar dikembangkan. Berdasarkan yang analisis uji-t, semua hipotesis alternatif di dua sekolah tersebut diterima dengan rincian sebagai berikut: (1). Hasil posttest di MIN Sungai Paring Kandangan rata-rata sebesar 81,15%, menunjukkan 4.1.2. Uji coba lapangan yang dilakukan di Sungai terhadap pengembangan buku ajar ini 4.1.3. Pembelajaran dengan menggunakan maka diperoleh hasil sebagai berikut: MIN Qurrata Paring Kandangan bahwa meningkatnya siswa yang hasil sebelumnya belajar hanya menunjukkan bahwa respon pengguna mencapai rata-rata 73,08%. (2). Hasil terhadap pengembangan buku ajar ini post-test berada pada kualifikasi baik atau setara Kandangan rata-rata sebesar 86,92%, dengan menunjukkan prosentase skala tingkat di SDIT bahwa Qurrata ‘Ayun meningkatnya 42 Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42 hasil belajar siswa yang sebelumnya [1] Al-Ghazali, Imam. 2012. Ringkasam Ihya hanya mencapai rata-rata 83,31%. 4.1.4. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa buku ajar yang dikembangkan termasuk dalam sehingga kualifikasi layak pembelajaran kurikulum digunakan tematik 2013 dengan RUJUKAN baik dalam Ulumuddin, Bekasi: Sahara Publisher [2] Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Bandung: Imperial Bhakti Utama. [3] Al-Qaththan, berbasis Pustaka Al-Kautsar. [4] Hidayat, Sholeh. Kurikulum Buku Rosdakarya. dikembangkan didukung ini sumber-sumber belajar lain yang relevan dengan materi. Guru yang menggunakan buku ajar yang dikembangkan, sebaiknya terlebih dahulu melihat buku dari kementrian pendidikan dan kebudayaan. Agar bisa memadupadankan, antara buku induk dari pemerintah dengan buku pendamping siswa berbasis Alquran dan Hadis ini. Produk pengembangan buku ini, sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dengan tematema lain. 2006. Pengantar Studi Ilmu Alquran. Jakarta: Islam ataupun di Madrasah Ibtidaiyah. hendaknya Manna. terpadu Alquran dan Hadis di Sekolah Dasar yang Syaikh Baru, 2013. Pengembangan Bandung: Remaja [5] Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. [6] Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press. [7] Rusman. 2010. Model-Model Pembelejaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada . [8] Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.