P Pengembangan Buku Aj Penelitian engembangan

advertisement
VOL. 1, NO. 1,
OKTOBER 2015
ISSN: 2476-9703
Journal homepage: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/muallimuna
Penelitian
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis
INFORMASI ARTIKEL
ABSTRAK
Penulis:
Abdul Hafiz
Dosen Prodi Penddikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Universitas
Islam Kalimantan MAB,
Banjarmasin 70123, Indonesia
Indonesia
Pendahuluan: Pengembangan buku ajar berbasis
Alquran dan Hadis di Madrasah Ibtidaiyah ini
didasarkan pada kenyataan bahwa belum tersedianya
bahan ajar yang terintegrasi dengan Alquran dan
Hadis. Pengembangan ini dimaksudkan untuk dapat
memenuhi tersedianya buku ajar yang dapat
meningkatkan
hasil
belajar
peserta
didik.Metode:Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian pengembangan Research and Development (R
& D), dengan model Dick & Carey yang memiliki
sepuluh langkah dalam prosedur pengembangannya.
Hasil penelitian: Penelitian ini telah menghasilkan
buku ajar tema “Tempat Tinggalku” berbasis Alquran
dan Hadis. Kesimpulan: Buku ajar yang dihasilkan
termasuk dalam kategori layak digunakan untuk sistem
pembelajaran tematik terpadu berbasis Alquran dan
Hadis.
Email: [email protected]
Article history:
Received 15September2015
Received in revised
form:2Oktober 2015
Accepted 10Oktober2015
Kata Kunci:
Buku Ajar
Berbasis Alquran dan Hadis
Halaman: 29-42
Hosting by www.uniska-bjm.ac.id All rights reserved.
English
Introduction: The reality of Islamic Elementary School
textbooks which consist of Al-Quran and Hadist is not
provide yet. This research aims to develop Islamic
Elementary School textbooks which consist of Al-Quran
and Hadist to improve students’ achievement in Islamic
Elementary
School.
Method:
Research
and
Development (R & D) with ten steps of development
procedure by Dick and Carey Model was used in this
research. Result: This research had produced textbook
based on Alquran and Hadist which have theme
“Tempat Tinggalku”. Conclusion: The textbook which
consist of Alquran and Hadist is being developed and
having good qualification achievement, so that it is
good to use in the thematic learning.
30
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
sistem publik, social budaya, ekonomi dan
1. PENDAHULUAN
Berkembang
pesatnya
ilmu
pengetahuan dan teknologi di era modern
sekarang
ini
memaksa
Indonesia
mempercepat perkem-bangan dalam semua
aspek, lebih khususnya aspek di bidang
pendidikan agar nantinya bisa bersaing
dengan negara-negara lainnya. Berbagai
inovasi
telah
banyak
dilakukan
oleh
pemerintah dalam rangka usaha untuk
meningkatkan
sekolah
kualitas pembelajaran
terutama
Berbagai
pada
upayapun
pemerintah
untuk
tingkat
di
dasar.
digencarkan
oleh
menyelesaikan
per-
masalahan ini, banyak tenaga ahli dilibatkan
untuk menyelesaikan masalah.
Sejak
dengan
Indonesia
sekarang
ini
merdeka
kurikulum
sampai
telah
mengalami beberapa kali perubahan yaitu
pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964,
tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun
1994, tahun 2004, tahun 2006, serta yang
terbaru adalah kurikulum tahun 2013. Pada
saat ini telah dilaksanakan Uji Publik
Kurikulum 2013 di sebagian sekolah sebagai
pengembangan dari kurikulum 2006 atau
KTSP.
Dinamika
tersebut
merupakan
konsekuensi logis dari terjadinya perubahan
IPTEK, dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara.
Sebab,
seperangkat
kurikulum
rencana
dikembangkan
sebagai
pendidikan
perlu
dinamis
sesuai
secara
dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi di masyarakat (Sholeh Hidayat, 2013:
111).
Disadari
dalam
perkembangan
kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21
ini, memang telah terjadi pergeseran baik
ciri ataupun model pembelajaran. Inilah
yang diantisipasi pada kurikulum 2013.
Pengembangan kurikulum¬¬ 2013, selain
untuk memberi jawaban terhadap berbagai
permasalahan yang terjadi pa¬da kurikulum
2006, ju¬ga bertujuan untuk mendorong
peserta didik, mampu lebih baik dalam
melaksanakan observasi, bertanya, bernalar,
dan mengkomunikasikan (Kemendik-bud,
dalam Materi Sosialisasi Kurikulum 2013).
Kenyataan
yang
ada
di
lapangan
sekarang ini, uji coba kurikulum masih di
beberapa
Sekolah
sekolah
Dasar
tertentu,
Negeri.
khususnya
Untuk
wilayah
sekolah dasar Islam (SDI), sekolah dasar
Islam
terpadu
(SDIT)
dan
Madrasah
Ibtidaiyah (MI) baik itu negeri ataupun
swasta belum ada penerapan kurikulum
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015
2013
secara
resmi
dari
31
pemerintah.
Ini senada apa yang diungkapkan
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan,
Saproni (Ketua Musyawarah Kerja Kepala
sejauh ini madrasah yang ada di bawah
(MK2) MI Kab.Bandung, dalam pelatihan
naungan
Kurikulum
Kementrian
Agama
belum
Tingkat
semuanya yang menerapkan kurikulum
(KTSP)
2013. Hal ini karena dari pihak Kemenag
Cangkuang)
juga belum mengeluarkan pengumuman
pelatihan,“Kurikulum
resmi tentang perubahan kurikulum di
kelebihan
pendidikan
Islam.
memberikan
di
MI
Satuan
Persis
Pendidikan
23
Cireungit,
pada
dalam
suatu
MI
memiliki
pendidikan
dan
Kemenag
belum
pembiasaan nilai-nilai agama". Dikuatkan
terkait
dengan
dengan ungkapan Dirjen kemenag dalam
wacana
penerapan kurikulum baru sehingga MI
pun masih belum menerapkan kurikulum
sambutannya menyatakan,
Madrasah
secara
dengan
sebagai
keduanya memiliki kesamaan, yaitu sebagai
dalam
pelaksanaan
pembelajaran.
tempat
Selama ini buku tematik integratif yang
karena
diartikan
2013, mereka masih menggunakan KTSP
acuan
sekolah,
harfiah
berlangsungnya
mengajar
secara
formal.
secara
proses
Akan
teknis
belajar
tetapi
digunakan sebagai penujang pembelajaran
hakikatnya mempunyai karakteristik atau
menggunakan kurikulum 2013 hanya buku
ciri khas yang berbeda. Madrasah memiliki
tunggal
kurikulum, metode dan cara mengajar
yang
Kemendikbud.
mempunyai
diterbitkan
Madrasah
karakteristik
oleh
Ibtidaiyah
yang
berbeda
sendiri
yang berbeda dengan
Madrasah
memiliki
karakter
sekolah.
tersendiri,
dengan sekolah dasar, baik itu dalam proses
yaitu menonjolkan nilai religius dalam
pembelajaran ataupun buku ajar yang
prosesnya.
digunakan. Dimana nuansa Islami menjadi
penting
untuk
dihadirkan
dalam
Ibnu Khaldun menunjuk pentingnya
menanamkan pendidikan Alquran kepada
pembelajaran. Hal ini sangat tepat untuk
anak-anak
ini.
diadakan sebuah pengembangan buku ajar
merupakan
fondasi
tematik
pendidikan di dunia Islam, karena Alquran
Hadis.
dengan
berbasis
Alquran
dan
Menurutnya,
seluruh
Alquran
kurikulum
merupakan syiar agama yang mampu
32
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
menguatkan
akidah
dan
mengokohkan
keimanan.
Ibnu
penyampaian
ilmu
kepada
siswa.
Penggunaan bahan ajar konvensional dan
Sina
juga
memperhatikan
menasehati
bahan
ajar
inovatif
dalam
proses
signifikan.
Mutu
Alquran
pembelajaran
sangat
kepada anak. Menurutnya, segenap potensi
pembelajaran
menjadi
anak, baik jasmani maupun akal, hendaknya
pendidik hanya terpaku pada bahan-bahan
dicurahkan untuk menerima pendidikan
ajar konvensional tanpa ada kreativitas
utama ini, agar akidah Islamiyyah anak
untuk mengembangkan bahan ajar tersebut
dapat
secara inovatif (Andi Prastowo, 2011:19).
mengalir
pendidikan
agar
dan
tertanam
dalam
hatinya.
Ada
Sebagaimana Ibnu Khaldun dan Ibnu
Sina,
al-Ghazali
juga
menekankan
banyak
rendah
buku
yang
ketika
tersedia
dipasaran, ada juga buku paket bahan ajar
yang sudah disusun secara nasional oleh
pentingnya anak-anak dididik kitab suci
kemendikbud.
Alquran. Dengan menanamkan kecintaan
merupakan
anak terhadap Alquran sejak dini, maka
professional bagi guru, maupun pihak yang
kecintaan itu akan bersemi pada masa
berkepentingan
dewasanya kelak, mengalahkan kecintaan
sendiri buku ajar yang dibutuhkan untuk
anak terhadap hal yang lain, karena masa
pembelajarannya.
anak-anak itulah masa pembentukan watak
dunia
yang utama (Imam Algazali, 2012).
dinamis sedinamis manusia sebagai subjek
Buku ajar sebagai salah satu media
Namun
sebuah
tetap
tanggung
untuk
pendidikan
demikian
Hal
jawab
mengembangkan
ini
adalah
dikarenakan
dunia
yang
belajarnya dengan berbagai konteks sosial,
pembelajaran, mempunyai peranan penting
ekonomi,
dalam proses pembelajaran yaitu sebagai
melatarbelakangi
acuan
(Permendikanas nomor 2 bab 1 tetang
bagi
siswa
dan
guru
untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran. Bagi
siswa buku ajar menjadi bahan acuan yang
budaya,
politik
yang
sepanjang
selalu
waktu
Ketentuan Umum, tahun 2008).
Masyarakat
Indonesia
diserap isinya dalam proses sehingga dapat
mayoritas
menjadi
untuk memberikan perhatian lebih terhadap
pengetahuan.
Sedangkan
bagi
guru, buku ajar menjadi salah satu acuan
Alquran
penduduk
dengan
dan
Hadis
muslim,
yang
dituntut
merupakan
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015
pedoman dan petunjuk hidup. Sejauh mana
perhatian
pemahaman
Selain itu, tinjauan dari pemahaman
masyarakat
agama kurang ditekankan dan aspek lain
Indonesia terhadap Alquran dan Hadis serta
seperti sosial, ekonomi, politik yang secara
kemampuan mengamalkan nilai-nilai yang
real ada di sekitar kehidupan peserta didik
terkandung di dalamnya merupakan tolak
sehingga
ukur kwalitas keislaman mereka. Sehingga
kesadaran nilai-nilai beragama di dalam
merupakan
yakni
pengetahuan umum yang sesungguhnya
hak-hak
wujudnya dapat mentransformasi dalam
Alquran maupun Hadis untuk didekati
kesalehan pribadi, sosial, ekonomi, politik,
secara ilmiah, apalagi oleh para pendidik
budaya serta kesalehan lainnya.
upaya
dari
33
sebuah
pemenuhan
konsekuensi
terhadap
dan peserta didik dalam mempelajari ilmu
pengetahuan.
Namun
bisa
menumbuhkan
Dari segi desain, yakni diantaranya
terjadi,
ilustrasi pada buku tersebut cenderung
pembelajaran di madrasah ibtidaiyah tidak
menampilkan gambar pendukung materi
jauh beda dengan pembelajaran di sekolah
ulasan
dasar. Kebanyakan buku ajar di madrasah
animasi.
tidak menyertakan pemahaman terhadap
adalah
kandungan
dalam bentuk atau contoh-contoh yang
ayat-ayat
yang
kurang
Alquran
maupun
Hadis
yang
disajikan
Semestinya
menampilkan
dalam
yang
bentuk
diharapkan
ilustrasi
tersebut
lebih konkret atau real sehingga dapat lebih
Alquran sebagaimana dikutip dalam
interaktif bagi penggunanya.
buku Syaikh Manna Al-Qaththan yaitu
Hal ini tepat ketika pembelajaran di
mu’jizat Islam yang abadi dimana semakin
Madrasah Ibtidaiyyah dan Sekolah Dasar
maju ilmu pengetahuan, semakin tampak
Islam mulai dipraktikkan dengan berbasis
validitas
Swt.
Alquran dan Hadis, agar pengetahuan
menurunkannya kepada Nabi Muhammad
terhadap materi dengan disertai ayat-ayat
Saw, demi membebaskan manusia dari
Alquran dan Hadis akan menumbuhkan
berbagai kegelapan hidup menuju cahaya
pemahaman secara umum dan keislaman
Ilahi, dan membimbing mereka ke jalan
yang
yang lurus (Syaikh Manna Al-Qaththan,
kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta
2006:3).
didik.
kemukjizatannya.
Allah
dapat
menginternalisasi
dalam
34
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
Pendidikan dasar merupakan fondasi
dasar
dari
semua
jenjang
sekolah
selanjutnya. Diungkapkan Mohammad Ali,
holistic, bermakna, dan autentik (Rusman,
2010:254).
Model
pembelajaran
tematik
lebih
mantan direktur Jenderal Pendidikan Islam
menekankan pada keterlibatan siswa dalam
Kementrian
proses belajar atau mengarahkan siswa
Agama,
bahwa
tujuan
penyelenggaraan pendidikan dasar (SD/MI
secara
dan SMP/MTS) adalah menyiapkan siswa
pembelajaran.
agar menjadi manusia yang bermoral,
memiliki
menjadi
mampu
diantaranya: a) pengalaman dan kegiatan
kewajiban-kewajibannya,
belajar sangat relevan dengan tingkan
dan menjadi orang dewasa yang mampu
perkembangan dan kebutuhan anak usia
memperoleh pekerjaan (Muhammad Ali,
sekolah dasar; b) kegiatan-kegiatan yang
2009:290). Dan secara operasional, tujuan
dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
pokok pendidikan dasar adalah membantu
tematik bertolakdari minat dan kebutuhan
siswa dalam mengembangkan kemampuan
siswa;
intelektual
bermakna
warga
Negara
melaksanakan
dan
perkembangan
mandiri,
mentalnya,
sebagai
proses
yang
proses
individu
perkembangan
yang
sebagai
aktif
c)
terlibat
dalam
Pembelajaran
beberapa
kegiatan
dan
proses
tematik
keunggulan,
belajar
berkesan
akan
bagi
lebih
siswa,
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih
lama;
d)
membantu
mengembangkan
makhluk social, belajar hidup menyesuaikan
keterampilan berpikir siswa; e) menyajikan
diri,
dan
kegiatan belajar yang bersifat pragmatis
meningkatkan kreativitas (Andi Prastowo,
sesuai dengan permasalahan yang sering
2013:13).
ditemui siswa dalam lingkungannya; dan f)
dengan
berbagai
perubahan,
Rusman mengungkapkan pembelajaran
mengembangkan keterampilan sosial siswa,
tematik merupakan salah satu model dalam
seperti kerjasama, toleransi, komunikasi,
pembelajaran
dan tanggap terhadap gagasan orang lain
terpadu
dengan
sistem
pembelajaran yang memungkinkan siswa,
baik secara individual maupun kelompok,
aktif menggali dan menemukan
serta
prinsip-prinsip
keilmuan
(Rusman, 2010:257).
Peneliti akan menyusun buku ajar kelas
konsep
IV Tema “Tempat Tinggalku” Berbasis
secara
Alquran dan Hadist bermaksud untuk
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015
35
menanamkan konsep sinergi antara ilmu
and Development adalah metode penelitian
pengetahuan dan keagamaan yang harus
yang
dimulai sejak dini. Melalui Buku Ajar
produk tertentu dan menguji keefektifan
Tematik kita mendorong anak didik untuk
produk tersebut (Sugiyono, 2011:297).
dapat meningkatkan iman dan taqwanya
digunakan
Penelitian
untuk
ini
menghasilkan
dirancang
kepada Tuhan yang Maha Esa, pencipta
mengguna-kan
alam dan isinya.
pembelajaran Walter Dick and Lou Carey.
Berdasarkan
uraian
atas,
pengembangan
maka
Pada model pengembangan Dick and Carey
diperlukan sumber belajar yang dapat
terdapat 10 tahapan desain pengembangan,
menunjang
akan tetapi dalam pengembangan ini hanya
proses
di
model
dengan
pembelajaran,
yaitu
solusinya penyusunan buku ajar tematik
dilakukan
dengan
berbasis
pengembangan
Dengan
tujuan
Alquran
agar
dan
siswa
Hadis.
9
tahap
buku
saja,
ajar
karena
hanya
pada
mampu
sebatas uji prototype produk. Tahapan
memahami pengetahuan sekaligus dapat
kesepuluh tidak dilakukan karena berada di
mempertebal iman serta sarana untuk
luar sistem pembelajaran, sehingga dalam
mendekatkan anak didik kepada sang
pengembangan ini tidak digunakan.
Pencipta yaitu Allah Swt. Guru dituntut
Langkah-langkah pendekatan system
untuk lebih kreatif tidak hanya dalam
desain pembelajaran Walter Dick and Lou
pembelajaran bagaimana siswa memahami
Carey yaitu, 1. Identifying Instructional
dan menemukan konsep dari pengetahuan,
Goal
tetapi guru juga dituntut untuk kreatif
pembelajaran). 2. Conducting Instructional
dalam
Analysis
mengentegrasikan
ilmu
umum
dengan Alquran.
(mengidentifikasi
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah metode penelitian dan
pengembangan
3.
analisis
Identifying
Characteristics
umum
Entry
(Mengenal
tingkah laku masukan dan karakteristik
2. METODE
.
(melaksanakan
pembelajaran).
Behaviors,
tujuan
atau
Research
and
Development. Pengembangan atau Research
siswa). 4. Writing Performance Objectives
(merumuskan tujuan khusus pembelajaran).
5. Developing Criterion Referenced Test
(mengembangkan butir tes acuan patokan/
Criterion Referenced Test). 6. Developing
36
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
Instructional
Strategy
(mengembangkan
dan
penghambat
strategi pembelajaran). 7. Developing and
penggunaan
Selecting
dihasilkan,
Instruction
(menyeleksi
dan
pengembangan
dari
produk
mencakup
unsur
akan
manusia,
mengembangkan bahan pembelajaran). 8.
sarana
Designing
evaluatif digunakan untuk mengevaluasi
and
Conducting
Formative
prasarana,
yang
dan
proses
evaluasi formatif). 9. Revising Instruction
produk. Produk dikembangkan melalui
(merevisi
bahan
10.
serangkaian uji coba dan setiap kegiatan uji
Designing
and
Formative
coba diadakan evaluasi. Metode eksperimen
Summative (merancang dan melaksanakan
digunakan untuk menguji keampuhan dari
evaluasi sumatif).
produk yang dihasilkan.
Conducting
Langkah-langkah
penelitian
dan
prosedural
dalam
pengembangan
yang
coba
Metode
Evaluation (merancang dan melaksanakan
pembelajaran).
uji
pengelolaan.
pengembangan
suatu
Lokasi uji coba pengembangan buku
ajar
ini
adalah
pada siswa kelas IV
diklasifikasikan oleh Walter Dick and Lou
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sungai Paring
Carey ini senada dengan uraian Nana
dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang
Syaodih
dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
tentang
prosedur
pelaksanaan
penelitian dan pengembangan yakni ada
Qurrata ‘Ayun Kandangan
beberapa metode yang digunakan, yaitu
Sungai Selatan Prov. Kalimantan Selatan
metode
dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang.
deskriptif,
evaluative,
dan
eksperimental. Metode penelitian deskriptif
Instrument
yang
Kab. Hulu
digunakan
digunakan dalam penelitian awal untuk
memperoleh
menghimpun data tentang kondisi yang
diharapkan
ada. Kondisi yang ada mencakup 1) kondisi
sebagai
produk yang sudah ada sebagai bahan
yakni berupa angket. Dan tes perolehan
perbandingan atau bahan dasar (embrio)
hasil belajar atau dalam bahasa Suharsimi
untuk produk yang akan dikembangkan, 2)
Arikunto yakni tes prestasi yang digunakan
kondisi
untuk
pihak
sekolah,guru,
siswa
pengguna
serta
seperti
penggunaan
lainnya, 3) kondisi factor-faktor pendukung
belajar.
sejumlah
tersebut
instrument
mengukur
data
untuk
akan
digunakan
pengumpulan
pencapaian
yang
tes
data
hasil
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015
Angket
juga
digunakan
untuk
37
3.1.1. Ahli Materi/Isi
mengumpulkan data tentang tanggapan
Bertindak sebagai ahli materi dalam
dan saran dari subjek uji coba, selanjutnya
pengembangan buku ajar ini adalah seorang
dianalisis dan direvisi. Adapun angket yang
aktivis di bidang pendidikan. Pemilihan ahli
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
materi ini didasarkan pada pertimbangan
2.1. Angket penilaian atau tanggapan ahli
bahwa
isi buku ajar tematik
2.2. Angket penilaian atau tanggapan ahli
desain pembelajaran
2.3. Angket penilaian atau tanggapan ahli
bahasa
yang
kompetensi
bersangkutan
di
bidang
memiliki
pedidikan
dasar/pembelajaran tematik. Ahli materi
memberikan komentar dan saran secara
umum terhadap materi pembelajaran yang
ada dalam buku ajar.
2.4. Angket penilaian atau tanggapan ahli
Adapun yang bertindak sebagai ahli
pembelajaran yaitu guru tematik kelas 4
materi yaitu Bapak Dr. H. Eko Budi
MIN Sungai Paring dan SDIT Qurrata
Minarno, M.Pd. Penentuan ini berdasarkan
‘Ayun
pertimbangan
2.5. Angket penilaian atau tanggapan uji
coba lapangan
3. HASIL
3.1. Hasil Pengembangan Buku Ajar
Hasil pengembangan buku ajar ini
doktoral
di
bidang
pendidikan, aktif menulis buku, artikel,
jurnal dan lain sebagainya, dosen PGMI
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan
bersedia
untuk
menjadi
validator
ahli
materi/isi.
3.1.2. Ahli Media
berupa buku ajar tema “tempat tinggalku”
Bertindak sebagai ahli media dalam
berbasis Alquran dan Hadis. Buku ajar ini
pengembangan buku ajar ini adalah seorang
telah direvisi berdasarkan hasil uji ahli isi,
yang ahli dalam bidang desain dan media
uji ahli desain pembelajaran, uji ahli bahasa,
pembelajaran. Pemilihan ahli media ini
uji guru mata pelajaran, dan uji coba
didasarkan pada pertimbangan bahwa yang
lapangan.
bersangkutan
memiliki
kompetensi
di
bidang desain dan media pembelajaran.
Ahli media memberikan komentar dan
38
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
saran
secara
umum
terhadap
materi
pembelajaran yang ada dalam buku ajar.
pertimbangan: Magister UNY Yogyakarta
Prodi Bahasa Indonesia, dosen tetap Mata
Adapun yang bertindak sebagai ahli
Kuliah Bahasa Indonesia pada Jurusan
media yaitu Bapak Dr. Ani Cahyadi Maseri,
PGMI di IAIN Antasari Banjarmasin, dan
M.Pd.
bersedia
Penentuan
pertimbangan:
pendidikan
ini
berdasarkan
Doktoral
UNJ
pengembangan
teknologi
Jakarta,
media
dan
dosen
teknologi
pendidikan pada jurusan PGMI di IAIN
Antasari Banjarmasin, seringkali menjadi
nara sumber pada seminar berkaitan dengan
pendidikan
maupun
kurikulum,
aktif
menulis buku, jurnal, artikel, koran dan lain
sebagainya, dan bersedia untuk menjadi
validator ahli media/desain.
untuk
menjadi
validator
ahli
bahasa.
3.1.4. Ahli Pembelajaran
Ahli pembelajaran yang memberikan
tanggapan dan penilaian terhadap buku ajar
ini adalah guru kelas IV yang sehari-hari
mengajar
di
SDI/MI.
pembelajaran
ini
Pemilihan
didasarkan
ahli
pada
pertimbangan bahwa yang bersangkutan
telah
memiliki
banyak
pengalaman
mengajar. Ahli pembelajaran memberikan
3.1.3. Ahli Bahasa
komentar dan saran secara umum terhadap
Bertindak sebagai ahli bahasa dalam
pengembangan buku ajar ini adalah seorang
dosen Bahasa Indonesia. Pemilihan ahli
materi pembelajaran yang ada dalam buku
ajar.
Pengembangan
buku
ajar
berbasis
bahasa ini didasarkan pada pertimbangan
Alquran dan Hadis ini telah di validasi oleh
bahwa
memiliki
ahli isi, ahli desain pembelajaran, ahli
kompetensi di bidang tata Bahasa Indonesia.
bahasa, sehingga dapat di pakai oleh siswa.
Ahli bahasa memberikan komentar dan
Berdasarkan hasil penilaian ahli isi materi
saran
terhadap buku ajar dengan persentase
yang
secara
bersangkutan
umum
terhadap
materi
pembelajaran yang ada dalam buku ajar.
Adapun yang bertindak sebagai ahli
materi yaitu Ibu Noor Alfulaila, S.Pd.I.,
M.Pd.
Penentuan
ini
berdasarkan
tingkat pencapaian buku ajar 82 %. Hal ini
membuktikan bahwa buku ajar ini sudah
baik untuk digunakan menurut ahli isi.
39
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015
Menurut
ahli
desain
pembelajaran
Berdasarkan skor penilaian dari seluruh
terhadap buku ajar dengan persentase
penilaian,
tingkat pencapaian buku ajar 91 %. Hal ini
pendidikan guru MI dan hasil uji coba
membuktikan bahwa buku ini sudah sangat
lapangan terhadap buku ajar adalah baik.
baik untuk digunakan menurut ahli desain
Maka secara umum produk pengembangan
pembelajaran.
buku ajar itu telah memenuhi kelayakan.
Menurut ahli bahasa terhadap buku ajar
Meskipun
baik
dari
uji
demikian,
ahli,
ada
praktisi
saran
dan
dengan persentase tingkat pencapaian buku
masukan berupa perbaikan cover dan tata
ajar 80%. Hal ini juga membuktikan bahwa
bahasa yang dapat dijadikan bahan revisi.
buku ini sudah baik untuk digunakan
menurut ahli bahasa.
Menurut ahli pembelajaran terhadap
buku
ajar
dengan
persentase
tingkat
pencapaian buku ajar 84,61% dan 80%. Hal
ini membuktikan bahwa buku ini sudah
baik
untuk
digunakan
menurut
ahli
pembelajaran.
Adapun data uji coba lapangan yang
juga membuktikan bahwa buku ini sudah
baik
untuk
digunakan.
Adapun
data
persentase tingkat pencapaian data siswa
yang tuntas dalam pembelajaran yaitu uji
coba lapangan di MIN Sungai Paring yaitu
73,08% pada pre-test sisswa dan 81,15%
pada
post-test
siswa.
Hal
ini
juga
membuktikan bahwa buku ini sudah baik
untuk
digunakan.
Sedangkan
di
SDIT
Qurrata ‘Ayun Kandagan yaitu 83,31% pada
pre-test sisswa dan 86,92% pada post-test
siswa.
3.2. Analisis Tingkat Keberhasilan Buku
Ajar
Proses pembelajaran pada hakekatnya
untuk mengembangkan
aktivitas
dan
kreativitas peserta didik, melalui berbagai
interaksi
dan
pengalaman
belajar.
Memperhatikan aktivitas dan kreativitas
peserta didik ini menjadi penting, karena
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran
di
kelas,
lebih-lebih
sebagai
upaya
pembelajaran tema “Tempat Tinggalku”.
Implementasi buku pendamping siswa
kelas IV di kelas membutuhkan keuletan,
kesabaran
dan
kebutuhan
siswa.
perencanaan
Dari
waktu
sesuai
yang
direncanakan pun masih dianggap kurang
memadahi, misalkan ketika
implementasi
buku ajar di kelas IV juga terbatas pada
pembiasaan. Oleh karena itu, pembelajaran
di kelas diupayakan agar tidak selalu
40
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
menekankan aspek kognitif, akan tetapi
digunakan
diarahkan
pembelajaran tema “Tempat Tinggalku”
oleh
guru
untuk
untuk
menjajahi
mengembangkan kemampuan unjuk kerja.
yang
Kemampuan ini berguna untuk melatih
Alquran dan Hadis. Adapun hasil dari
siswa agar menemukan pengetahuannya
pretest
sendiri
menyentuh
dan nampak bahwa siswa masih kesulitan
emosional tanpa ada paksaan dari guru. Hal
menjawab soal-soal yang sederhana. Setelah
itu dikarenakan bahwa kehadiran siswa di
diadakan
pre-test, selanjutnya dilakukan
kelas adalah sebagai subjek belajar, ia sebagi
proses
pembelajaran
faktor “penentu” atas segala sesuatu yang
Tinggalku” dengan berbasis Alquran dan
menjadi kebutuhannya selama belajar.
Hadis.
dari
materi
Dalam
yang
upaya
dikembangkan
melalui
proses
berbasis
ini memang kurang memuaskan,
tema
“Tempat
mengembangkan
Dalam mempelajari buku ajar tema
aktivitas dan kreativitas peserta didik di
“Tempat Tinggalku” berbasis Alquran dan
kelas IV MIN Sungai Paring dan SDIT
Hadis
Qurrata ‘Ayun Kandangan, banyak sekali
pengetahuan tentang budaya keislaman itu
faktor yang mempengaruhinya, baik yang
dengan meletakkan Alquran sebagai basis
berasal dari dalam atau dari luar individu.
ilmu
Tugas guru kelas IV di kelas adalah
mempelajari ilmu umum dan agama secara
mengondisikan
bersamaan.
lingkungan
itu,
agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku
ini
siswa
pengetahuan,
banyak
agar
disuguhkan
anak
mampu
Guna mencapai sikap aktif siswa di
belajar siswa. Oleh karena itu, langkah
kelas, terbukti bahwa peran guru
yang
membiarkan kondisi di kelas berjalan apa
ditempuh
guru kelas IV adalah
membagi aktivitas pembelajaran menjadi
adanya
tiga tahapan.
kritis.
Aktivitas
pembelajaran
tidak
dalam berdiskusi atau berpikir
Akan
tetapi
guru
terbagi menjadi tiga, antara lain, pertama
mengembangkan
dilakukan pre-test, kedua proses dan ketiga
mereka dengan berdiskusi, tanya jawab dari
post-test.
contoh-contoh
Pre-test
yang
merupakan
dilakukan
langkah
awal
guru kelas IV, karena
pengetahuan
berusaha
peristiwa
yang
ilmiah
sudah
disiapkan. Kemajuan keberhasilan siswa ini
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 1, No.1, Oktober 2015
41
dapat dilihat dalam kesehariannya yang
pencapaian sebesar 86,15%. Sedangkan
aktif dan dalam hasil akhirnya di post-test.
uji coba lapangan yang dilakukan di
SDIT
‘Ayun
Kandangan
menunjukkan bahwa respon pengguna
4. PENUTUP
Berdasarkan
proses
pengembangan,
validasi, uji coba, dan revisi terhadap
pengembangan buku ajar tema “Tempat
Tinggalku” Berbasis Alquran dan Hadis
4.1.1. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli isi
sebesar 82% dengan kualifikasi baik.
Hasil uji coba buku ajar oleh ahli desain
sebesar 91% dengan kualifikasi sangat
baik. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli
bahasa sebesar 80% dengan kualifikasi
baik. Hasil uji coba buku ajar oleh ahli
pembelajaran pada MIN Sungai Paring
Kandangan
sebesar
84,61%
dengan
kualifikasi baik. Hasil uji coba buku ajar
oleh ahli pembelajaran pada SDIT
Qurrata ‘Ayun Kandangan sebesar 80%
dengan kualifikasi baik.
berada pada kualifikasi baik setara
dengan
prosentase
skala
tingkat
pencapaian sebesar 88,15%.
produk pengembangan buku ajar ini
ternyata mampu meningkatkan hasil
belajar siswa di dua sekolah yang
menjadi
tempat
uji
coba
produk.
Peningkatan hasil belajar ini dibuktikan
dengan meningkatnya hasil post-test
siswa
setelah
diberikan
perlakuan
menggunakan
buku
ajar
dikembangkan.
Berdasarkan
yang
analisis
uji-t, semua hipotesis alternatif di dua
sekolah
tersebut
diterima
dengan
rincian sebagai berikut: (1). Hasil posttest di MIN Sungai Paring Kandangan
rata-rata sebesar 81,15%, menunjukkan
4.1.2. Uji coba lapangan yang dilakukan di
Sungai
terhadap pengembangan buku ajar ini
4.1.3. Pembelajaran dengan menggunakan
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
MIN
Qurrata
Paring
Kandangan
bahwa
meningkatnya
siswa
yang
hasil
sebelumnya
belajar
hanya
menunjukkan bahwa respon pengguna
mencapai rata-rata 73,08%. (2). Hasil
terhadap pengembangan buku ajar ini
post-test
berada pada kualifikasi baik atau setara
Kandangan rata-rata sebesar 86,92%,
dengan
menunjukkan
prosentase
skala
tingkat
di
SDIT
bahwa
Qurrata
‘Ayun
meningkatnya
42
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Alquran dan Hadis, Oleh:Abdul Hafiz: 29–42
hasil belajar siswa yang sebelumnya
[1] Al-Ghazali, Imam. 2012. Ringkasam Ihya
hanya mencapai rata-rata 83,31%.
4.1.4. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa buku ajar yang dikembangkan
termasuk
dalam
sehingga
kualifikasi
layak
pembelajaran
kurikulum
digunakan
tematik
2013
dengan
RUJUKAN
baik
dalam
Ulumuddin, Bekasi: Sahara Publisher
[2] Ali, Mohammad. 2009. Pendidikan untuk
Pembangunan Nasional. Bandung: Imperial
Bhakti Utama.
[3] Al-Qaththan,
berbasis
Pustaka Al-Kautsar.
[4] Hidayat,
Sholeh.
Kurikulum
Buku
Rosdakarya.
dikembangkan
didukung
ini
sumber-sumber
belajar lain yang relevan dengan materi.
Guru yang menggunakan buku ajar
yang dikembangkan, sebaiknya terlebih
dahulu
melihat
buku
dari
kementrian
pendidikan dan kebudayaan. Agar bisa
memadupadankan, antara buku induk dari
pemerintah
dengan
buku
pendamping
siswa berbasis Alquran dan Hadis ini.
Produk pengembangan buku ini, sebaiknya
dikembangkan lebih lanjut dengan tematema lain.
2006.
Pengantar Studi Ilmu Alquran. Jakarta:
Islam ataupun di Madrasah Ibtidaiyah.
hendaknya
Manna.
terpadu
Alquran dan Hadis di Sekolah Dasar
yang
Syaikh
Baru,
2013.
Pengembangan
Bandung:
Remaja
[5] Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press.
[6] Prastowo,
Andi.
2013.
Pengembangan
Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva
Press.
[7] Rusman. 2010. Model-Model Pembelejaran:
Mengembangkan
Profesionalisme
Guru,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .
[8] Sugiyono.
2011.Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Download