generation gap

advertisement
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesenjangan generasi (generation gap) di sebuah perusahaan dapat
menimbulkan permasalahan apabila terlalu lebar dan tidak terkelola dengan
baik. Perbedaan persepsi dan karakter kerja antargenerasi terkadang hanya
menjadi riak-riak kecil yang mewarnai perjalanan operasional perusahaan
tersebut, namun bisa menjadi bom waktu apabila transfer pengetahuan
antargenerasi tersebut tidak dikelola secara cermat. Yang terjadi, suatu
perusahaan bisa kehilangan aset terbesarnya, yaitu pengetahuan, yang hanya
dikuasai oleh sebagian orang.
PT Taspen (Persero) atau yang lebih dikenal dengan nama Taspen
merupakan perusahaan yang bergerak di asuransi sosial, yakni mengelola
pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun. Adapun para pesertanya
meliputi pegawai negeri sipil, pejabat negara, perintis kemerdekaan Republik
Indonesia, veteran Republik Indonesia, serta karyawan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
Sejak tahun 1988 Taspen telah berhenti melakukan rekrutmen karena
menganggap jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya masih
memadai. Namun, kekhawatiran akan banyaknya jumlah pegawai yang akan
memasuki pensiun, membuat manajemen SDM kembali membuka rekrutmen
pada tahun 2006, dan terus melakukan rekrutmen secara rutin hingga tahun
2011.
1
Oleh karena baru melakukan rekrutmen setelah 18 tahun, rentang usia
antara pegawai senior termuda dengan pegawai yang baru masuk diperkirakan
berkisar 15-18 tahun. Kesenjangan usia ini cukup besar, dan berdasarkan
Gravett dan Throckmorton (2007), hal ini menghasilkan generasi yang
berbeda dimana memiliki perbedaan cara berpikir, kebiasaan, dan tindakan
dalam sebuah organisasi sehingga, organisasi tersebut akan mengalami
kerentanan dalam hal komunikasi dan mengakibatkan konflik akibat
perbedaan antargenerasi. Maka dari itu perusahaan memerlukan strategi untuk
menjembatani kesenjangan generasi sehingga pengetahuan bisa ditransfer dan
tidak mengalami knowledge loss.
Bisnis inti Taspen adalah pelayanan terhadap peserta, meliputi pelayanan
pensiun dan tabungan hari tua (THT). Pengetahuan dan wawasan terkait
dengan bisnis inti tersebut adalah segala sistem dan prosedur yang menjadi
landasan dan acuan operasional kantor cabang Taspen, serta segala
permasalahan terkait dengan operasional, seperti permasalahan operasional
cabang ataupun keluhan dari peserta, pemerintah, dan LSM yang memerlukan
landasan peraturan yang dipublikasikan oleh pemerintah. Sedangkan
dukungan terhadap bisnis inti Taspen meliputi pengetahuan dan wawasan
tentang sumber daya manusia, investasi, kehumasan, akuntansi, program
kemitraan dan bina lingkungan, audit, dan administrasi.
Rata-rata pengetahuan tentang bisnis inti di Taspen dikuasai sebagian kecil
pegawai senior. Jumlah tersebut semakin berkurang karena dalam beberapa
tahun ke depan pegawai senior tersebut akan memasuki masa pensiun.
2
Sementara di sisi lain, manajemen SDM kesulitan untuk mencari pengganti
pegawai-pegawai tersebut karena memerlukan kemampuan untuk menguasai
segala sistem dan prosedur, termasuk segala peraturan yang melandasi
operasional perusahaan dan juga pengalaman mengurusi permasalahan teknis
di kantor cabang.
Ancaman knowledge loss tidak hanya dialami Taspen, tetapi juga
perusahaan-perusahaan lainnya. Mereka melakukan upaya-upaya untuk
menjaga eksistensi pengetahuan dengan menerapkan knowledge management
system (KMS). Namun, agar KMS ini berhasil diimplementasikan, perusahaan
perlu memperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan sebagai berikut:
faktor
dukungan
pimpinan
senior,
pemahaman
tentang
knowledge
management (KM), budaya berbagi, penghargaan terhadap karyawan,
manfaat finansial, kemampuan organisasi bertransformasi, saluran untuk
transfer pengetahuan, struktur pengetahuan, struktur organisasi pengelola KM,
faktor teknologi informasi, dan faktor keterkaitan KM dengan penilaian
kinerja (Davenport & Prusak, 1998; Kaliwanto, 2008; Tobing, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan utama yang ingin digali dari penelitian ini adalah
“bagaimana kondisi proses pengelolaan pengetahuan dalam perusahaan saat
ini sebagai landasan dalam mengimplementasikan knowledge management
sehingga pengetahuan tidak terdegradasi karena kesenjangan generasi, serta
3
memastikan bahwa pengetahuan tersebut dapat terwariskan kepada generasi
berikutnya melalui transfer pengetahuan yang efektif.”
Rentang perbedaan usia antara pegawai yunior dan senior yang berkisar
15-20 tahun merupakan sesuatu yang harus diperhatikan karena kedua
kelompok usia tersebut memiliki perbedaan dalam hal persepsi dan karakter
bekerja. Selain itu, yang tak kalah penting adalah menemukan metode untuk
menransfer pengetahuan yang dikuasai pegawai senior yang akan memasuki
masa pensiun agar terserap oleh pegawai yunior.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka pertanyaan penelitian
disusun sebagai berikut :
1. Bagaimana kesiapan organisasi dalam mengimplementasikan knowledge
management dilihat dari perspektif proses pengelolaan pengetahuan,
kualitas pembelajaran dan preferensi pembelajaran terkait kondisi saat ini?
2. Bagaimana kondisi pengelolaan pengetahuan saat ini berdasarkan
pemenuhan faktor-faktor penentu keberhasilan sebagai prasyarat dalam
mengimplementasikan knowledge management?
3. Bagaimana rekomendasi strategi knowledge management yang tepat untuk
diterapkan di Taspen?
4
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang kerangka solusi untuk
mengelola
pengetahuan-pengetahuan
dalam
perusahaan
agar
tidak
terdegradasi karena perbedaan usia dan waktu. Secara detail tujuan penelitian
ini sebagai berikut:
1. Mengetahui kesiapan organisasi dalam mengimplementasikan KM dilihat
dari perspektif proses pengelolaan pengetahuan, kualitas pembelajaran dan
preferensi pembelajaran terkait kondisi saat ini
2. Mengetahui sejauh mana saat ini Taspen memenuhi faktor-faktor penentu
keberhasilan sebagai prasyarat dalam mengimplementasikan knowlege
management.
3. Memberikan rekomendasi strategi knowledge management yang sebaiknya
digunakan di Taspen.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut:
1. Akademik
a. Memberikan gambaran kepada peneliti dan kalangan akademik
tentang knowledge management dalam kaitannya dengan kesenjangan
generasi dalam sebuah perusahaan.
b. Memberikan kontribusi terhadap peneliti di bidang manajemen SDM,
khususnya strategi manajemen SDM dalam menjembatani kesenjangan
generasi.
5
2. Organisasi
a. Memberikan gambaran dari penerapan praktis knowledge management
dalam menjembatani kesenjangan generasi dan mencegah degradasi
pengetahuan perusahaan, sebagai bahan masukan bagi pihak
manajemen dalam mengevaluasi proses transfer pengetahuan.
b. Memberikan rekomendasi/usulan kepada perusahaan terkait kerangka
knowledge management sebagai solusi dalam mengatasi degradasi
pengetahuan sebagai imbas dari kesenjangan generasi.
1.6 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah PT Taspen (Persero), meliputi 11
divisi atau unit kerja setingkat divisi serta Kantor Cabang Utama Jakarta.
Periode penelitian adalah Juli sampai dengan September 2013. Pengetahuan
yang diteliti adalah kondisi pengelolaan pengetahuan, kualitas pembelajaran
dan preferensi pembelajaran yang ada di tiap-tiap divisi dan KCU Jakarta.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan tesis ini menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan, manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
6
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini memuat tinjauan teori-teori yang digunakan penulis sebagai referensi
dalam menyusun tesis ini, serta telaah hasil penelitian-penelitian sebelumnya
yang masuk dalam ranah knowledge management system terutama penerapan
atau usulan penerapannya di perusahaan, baik di Indonesia maupun di
mancanegara.
BAB 3: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan alur penelitian, metode penelitian yang dipilih dan teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan profil PT Taspen (Persero) serta menguraikan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Dari hasil penelitian tersebut kemudian
dilakukan analisis untuk menyusun strategi menransfer pengetahuan
berdasarkan kondisi dan permasalahan yang ada..
BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian,
implikasi dari hasil penelitian, dan saran-saran.
7
Download