PENDATAAN JENIS TANAMAN OBAT DI LINGKUNGAN KANTOR PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA OLEH : ROSALINA MEBANG NIM. 120500019 PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015 PENDATAAN JENIS TANAMAN OBAT DI LINGKUNGAN KANTOR PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA OLEH : ROSALINA MEBANG NIM. 120500019 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015 PENDATAAN JENIS TANAMAN OBAT DI LINGKUNGAN KANTOR PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA OLEH : ROSALINA MEBANG NIM. 120500019 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGE RI SAMARINDA SAMARINDA 2015 HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah : Pendataan Jenis Tanaman Obat di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Nama : ROSALINA MEBANG NIM : 120 500 019 Program Studi : Pengelolaan Hutan Jurusan : Manajemen Pertanian Pembimbing Ir. Rita Yuliani NIP. 1963008 199203 2 002 Penguji I Penguji II Ir. M. Fadjeri, MP NIP. 19610812 198803 1 003 Menyetujui, Ketua Program Studi Pengelolaan Hutan Agustina Murniyati, S. Hut. MP NIP. 19720803 199802 2 001 Hutan, Ir. Gunanto NIP. 19570905 198703 1 001 Mengesahkan Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Ir. M. Masrudy. MP NIP. 19620805 198903 1 005 ABSTRAK Rosalina Mebang, Pendataan Jenis Tanaman Obat di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (di bawah bimbingan Rita Yuliani) Hutan sebagai sumber daya alam memiliki beragam kekayaan hayati maupun nonhayati yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu bagian dari kekayaan hayati tersebut adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat, (WIDJAJANTI dan NURNAINI, 1988). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tanaman obat yang di temukan di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berdasarkan referensi HARIANA (2013). Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu penelitian selama 2 bulan (dari 27 Mei 2015– 27 Juli 2015) meliputi kegiatan : Orientasi lapangan, persiapan alat dan bahan, pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan laporan hasil penelitian. Adapun teknik pendataan tanaman obat yang dilakukan dengan mendata tanaman yang ditemukan di lapangan, yang diperkirakan jenisnya sama atau ada dalam referensi HARIANA (2013), menentukan jenisnya, dan dicatat atau didatakan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ditemukan 30 jenis tanaman obat yang tergolong dalam 22 famili dan famili yang paling dominan yaitu famili Euphorbiaceae sebanyak 18,18 %. Adapun bagian tanaman yang banyak digunakan yaitu bagian daun sebanyak 33,33 %, selain itu batang, buah, bunga, akar, kulit, rimpang, dan ranting. Agar tumbuhan tersebut tetap ada maka perlu pemeliharaan terhadap tanaman tersebut agar tetap terpelihara dan dapat dilakukan penelitian selanjutnya tentang kandungan kimiawi dari tanaman tersebut. Kata kunci : Pendataan jenis, manfaat tanaman RIWAYAT HIDUP Rosalina Mebang, lahir pada tanggal 26 April 1993 di Tering, Kutai Barat Kalimantan Timur. Merupakan anak ke dua dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Christianus Awang dan Ibu Maria Imas. Memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 005 Mamahak Teboq (SDN) pada tahun 1999 hingga lulus pada tahun 2005, melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Karyawan, Kecamatan Longhubung dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 melanjutkan kembali pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Sendawar Barong Tongkok hingga lulus pada tahun 2011. Pada tahun 20112012 melanjutkan ke jenjang Perguruan tinggi Colorado Samarinda tapi tidak selesai dan pada tahun 2012 melanjutkan ke Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dengan memilih Jurusan Manajemen Pertanian, Program Studi Pengelolaan Hutan. Pada tanggal 8 Maret sampai dengan 6 Mei 2015 mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) di PT.Inhutani Wilayah Tarakan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan berkahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktunya. Penulisan karya ilmiah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih secara tulus kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan berbagai kemudahan dalam rangka menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini, yaitu : 1. Ibu Ir. Rita Yuliani, selaku dosen pembimbing karya ilmiah yang mengarahkan penulis mulai dari persiapan sampai penyusunan karya ilmiah. 2. Ibu Agustina Murniyati, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Hutan. 3. Ir. M. Fadjeri, MP selaku dosen penguji I. 4. Ir. Gunanto selaku dosen penguji II. 5. Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 6. Bapak Ibu dosen serta seluruh staf dan PLP Pengelolaan Hutan yang memberi masukan. 7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberi dukungan dan doa restu kepada penulis dalam menyelesaikan laporan karya ilmiah ini. 8. Serta teman–teman tercinta yang banyak membantu dan memberi masukan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan. Penulis berharap apa yang tertulis dalam karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang memerlukannya. Penulis Kampus Sei Keledang, Agustus 2015 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv DAFTAR ISI ........................................................................................................ v DAFTAR TABEL................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4 A. Gambaran Tanaman Obat................................................................... 4 B. Pengertian Tanaman Obat .................................................................. 4 C. Manfaat Tanaman Obat....................................................................... 6 BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 9 A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 9 B. Alat dan Bahan ................................................................................... 9 C. Prosedur Penelitian ............................................................................ 10 D. Pengambilan dan Pengolahan Data .................................................. 10 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 11 A. Hasil .................................................................................................... 11 B. Pembahasan....................................................................................... 57 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 61 A. Kesimpulan ......................................................................................... 61 B. Saran................................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62 LAMPIRAN.......................................................................................................... 63 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1 Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan Sebagai Obat………. 64 2 Persentase Famili dari Pendataan Tanaman Obat………… 66 3 Gambar 31. Denah Tempat/Lokasi Penelitian……………… 68 DAFTAR TABEL Nomor lampiran Halaman 1 Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan Sebagai Obat……… 64 2 Persentase Famili dari Pendataan Tanaman Obat………… 66 DAFTAR GAMBAR Nomor Tubuh Utama Halaman 1 Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain) ………………... 12 2 Pagoda (Clerodendrum japanicum) …………………………. 14 3 Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B) …………………. 15 4 Puring (Codiacum variegatum sp ) ………………………….. 17 5 Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) ………………………. 18 6 Tebu (Sacharum officinarum Linn) ………………………… 20 7 Pulai (Alstonia scholaris) ……………………………………... 21 8 Kunyit (Curcuma domestica Val) …………………………….. 22 9 Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L) ………………… 24 10 Murbei (Morus alba) …………………………………………... 26 11 Cabe Rawit (Capsicum frutescen L) ………………………… 27 12 Singkong (Manihot utilisiman Pohl) …………………………. 29 13 Takokak (Solanum torvum Swartz ) ………………………….. 30 14 Lengkuas (Alpinia galnga (L) Willd) …………………………. 32 15 Tomat (Solanum lycopersicum Linn) ………………………... 34 16 Nanas (Ananas comosus) ……………………………………. 35 17 Meniran (Phylantus niruri Linn) ………………………………. 36 18 Jambu Biji (Psidium guajava) ………………………………… 38 19 Sirsak (Annona muricata) …………………………………….. 39 20 Mahoni (Swietenia macrophylla) …………………………….. 41 21 Beluntas (Pluchea indica) ……………………………………. 42 22 Kamboja (Plumeria sp) ……………………………………….. 43 23 Pepaya (Carica papaya L) ……………………………………. 45 24 Bandotan (Ageratum conyzoides L) ………………………… 46 25 Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L) ………………………… 48 26 Bugenfil (Bougainvillea spectabilis Willd) …………………… 49 27 Mahkota Dewa (Phaleria macucarpa) ………………………. 51 28 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) …………………………. 52 29 Pandan (Pandanus tectorius Park) ………………………….. 54 30 Sirih (Piper betle L) ………………………………….………… 56 BAB I PENDAHULUAN Hutan sebagai sumber daya alam memiliki beragam kekayaan hayati maupun nonhayati yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu bagian dari kekayaan hayati tersebut adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan (WIDJAJANTI dan NURNAINI, 1988). Menurut (ANONIM 2012), sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalahmasalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obatobatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalahmasalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat. Menurut SANTOSO dan H. BUDI (1998), tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obatobatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium. Seiring berjalannya waktu, 2 kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping. Menurut SYAMSUHHIDAYAT , dkk (2000), masyarakat Indonesia sudah sejak lama memanfaatkan keanekaragaman jenis tumbuhan yang berkhasiat obat untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit. Teknik pengobatan dengan menggunakan tumbuhan diwariskan secara turun-menurun dari generasi ke generasi berikutnya. Informasi tersebut dapat diketahui dari masa kuno, buku mengenai pengobatan masyarakat pedesaan dan informasi dari ahli pengobatan tradisional atau dukun. Walupun telah tersedia sarana dan prasarana kesehatan dengan menggunakan obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik atau obat modern, namun minat masyarakat terhadap obat tradisional merupakan salah satu alternatif upaya pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Kegiatan ini sekaligus membantu meringankan beban pemerintah dalam upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat juga. Menurut HARIANA (2013), lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun, baru 1.000 jenis saja yang sudah didata dan sekitar 3.00 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Penggunaan tumbuhan obat di Indonesia sebenarnya sudah dimulai dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Akan tetapi, penggunaannya ditengah masyarakat baru dimulai saat zaman penjajahan Belanda. 3 Selanjutnya dijelaskan bahwa dengan keanekaragaman tanaman berkhasiat obat yang ada, terdapat beberapa tumbuhan yang mempunyai nama sama walaupun jenisnya berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa tumbuhan belum teridentifikasi secara lengkap dan belum banyak ragam yang diketahui masyarakat. Untuk itu, perlu dikenalkan jenis-jenis tumbuhan sebagai berikut cara pemakaiannya agar dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pengobatan yang murah dan aman. Selain itu, tumbuhan obat merupakan potensi kekayaan yang perlu dilindungi karena dapat dimanfaatkan sebagai pendukung perekonomian rakyat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tanaman obat yang berada di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berdasarkan referensi HARIANA (2013). Penelitian ini diharapkan memberi informasi mengenai keanekaragaman jenis tanaman obat-obatan yang terdapat di Lingkungan Kantor Perogram Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Tanaman Obat Menurut FLORA (2008), obat tradisional adalah obat yang diolah secara tradisional dari tumbuh-tumbuhan dan dalam pengolahannya membutuhkan tenaga manusia yang sangat besar. Di Indonesia obat tradisioanl biasanya diwariskan secara turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan dalam penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. (ANONIM, 2011). B. Pengertian Tanaman Obat Menurut WIDJAYAKUSUMA dan HEMBING (1995), tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat dalam penyembuhan dan maupun pencegahan penyakit yang diderita oleh banyak orang. Menurut TJITROSOEPOMO (1994), mendefenisikan tumbuhan obat sebagai spesies tumbuhan yang sebagian, seluruh tumbuhan dan atau eksudat (ekstrak/getah) tumbuhan tersebut digunakan sebagai ramuan obat-obatan. Selanjutnya mengelompokkan tumbuhan berkhasiat obat menjadi tiga kelompok yaitu : 5 1. Tumbuhan obat tradisional merupakn spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern merupakn spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis. 3. Tumbuhan potensial merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah medis sebagai bahan obat. Menurut (ANONIM 2013), obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diperoses/diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosenya tidak menggunakan zaat kimia seperti kita ketahui obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena yang dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintesis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama. Obat modern adalah obat yang dibuat dengan menggunakan mesin. Dari segi bahan yang digunakan, bagi obat tradisional maupun obat modern cenderung sama. Namun dari cara pembuatan, obat modern memiliki sedikit keunggulan karena dibuat dengan mesin. Dengan demikian, sterilisasi atau faktor keberhasilan obat modern jauh lebih terjaga. Obat-obatan modern juga dibuat dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga bukan mustahil akan ada efek samping setelah mengkonsumsi obat jenis ini. 6 ANONIM (2011), ramuan tradisional adalah media pengobatan yang menggunakan tanaman dengan kandungan bahan-bahan alamiah sebagai bahan bakunya. Metode ini sangat erat kaitannya dengan tradisi nenek moyang manusia pada zaman dahulu, ketika proses pengobatan masih dilakukan secara primitif dengan menggunakan berbagai jenis tanaman yang diyakini mempunyai khasiat obat. Karena itu, ramuan ini disebut dengan “ramuan tradisional” atau obat tradisional (Herbal). Berbagai jenis tanaman yang berkhasiat abat sebenarnya banyak yang diperoleh di sekitar kita, seperti di halaman rumah, pinggir jalan, atau di dapur sebagai bahan atau bumbu makan. C. Manfaat Tanaman Obat Menurut ANONIM (2013), manfaat tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegah penyakit, dan salah satu bahan utama masyarakat menggunakan produk-produk untuk pembuatan jamu. Ada dua cara sederhana pengelolaan obat yang disebut jamu-jamuan yaitu : 1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai jamu-jamuan yang digunakan masyarakat untuk mengkonsumsi agar dapat memberikan kesegaran pada tubuh manusia. 2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula pembuatan jamu-jamuan. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia diduga berpengaruh terhadap pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia akan terus meningkat. Peningkatan kualitas hidup manusia dengan upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi penduduk adalah syarat mutlak dalam mendukung kekuatan bangsa. 7 Pemerintah telah menyelanggarakan berbagai usaha dibidang kesehatan dengan melibatakan peran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan diri peribadi. Usaha pengobatan oleh pemerintah telah direncanakan untuk program yang dikenal dengan nama program tumbuhan obat untuk keluarga (TOGA) atau yang umum di sebut apotik hidup (GUNAWAN dan MULYANI, 2014). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang menyangkut penemuan obat-obatan. Penemuan tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Menyatakan bahwa pengetahuan dan pengelaman masyarakat mengenai pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan obat, sangat berharga sekali bagi kegiatan pengembangan penelitian yang lebih lanjut, khususnya untuk pengembangan obat-obatan tradisional maupun obat yang telah teruji pemanfaatan dan khasiatnya. Memiliki berbagai macam hasil tanaman atau tumbuhan lainnya yang bisa dijadikan sebagai obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, jumlah tanaman obat yang tercatat di Indonesia cukup banyak, dari jumlah tersebut sebagian telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, namun sebagian tumbuhan obat yang ada belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat karena belum mengetahui manfaat tumbuhan yang ada disekeliling kita baru sebagian tanaman atau tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai obat dari pengelaman yang ada sejak zaman dahulu orang-orang sudah mengkonsumsi tanaman obat yang ampuh untuk bisa digunakan sebagai obat. Tanaman atau bagian tanaman diketahui dan dapat digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman yang digunakan masyarakat seperti daun, bunga, buah, akar, dan kulit. Sesuai dengan kegunaan pada tumbuhan atau tanaman 8 bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai obat tradisional. Ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti : 1. Memperbaiki status gizi komunitas banyak tumbuhan apotik hidup yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan gizi, sperti kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan, sehingga kebutuhan vitamin akan diperbaiki. 2. Menghijaukan lingkungan. Meningkatkan penanaman apotik hidup adalah salah satu cara untuk menghijaukan lingkungan tempat tinggal. 3. Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhan akan menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat desa. 9 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Adapun denah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2, (gambar 31). 2. Waktu penelitian Waktu penelitian selama 2 bulan dari 27 Mei 2015– 27 Juli 2015 meliputi kegiatan : Orientasi lapangan, persiapan alat dan bahan, pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan laporan hasil penelitian. B. Alat Dan Bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini : a. Parang untuk membersihkan sekitar tanaman yang sulit diamati b. Gunting digunakan untuk menggunting label c. Alat tulis menulis untuk mencatat hasil pengamatan di lapangan d. Kamera untuk mendokumentasi kegiatan penelitian 2. Bahan a. Benang putih digunakan untuk mengikat label pada tanaman obat b. Label digunakan untuk penomoran pada tanaman obat c. Tanaman di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan d. Buku referensi HARIANA (2013) 10 C. Prosedur Penelitian Adapuan prosedur kerja dalam penelitian identifikasi jenis tanaman obat tradisional (Herbal) adalah sebagai berikut : 1. Orientasi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran yang jelas tantang situasi dan kondisi areal penelitian. 2. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, baik untuk penelitian di lapangan maupun di laboratorium. 3. Adapun teknik pendataan tanaman obat yang dilakukan dengan mendata tanaman yang di temukan di lapangan, yang diperkirakan jenisnya sama atau ada dalam referensi HARIANA (2013), menentukan jenisnya, dan dicatat atau didatakan. 4. Memberi tanda dengan label berwarna merah dan bertulisan nomor pada label yang diikat pada tanaman obat. D. Pengambilan dan Pengolahan Data Adapun teknik pendataan yang dilakukan di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah mencari tanaman yang tumbuh di lokasi, yang ada pada referensi HARIANA (2013), mencocokan, dan mentabulasikan, serta memperjelaskan jenis berdasarkan referensi. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung persentasi jenis dari famili dan persentasi tingkatan tanaman. Menurut ANONIM (2007), untuk mendapatkan nilai persentase jenis dari famili yang di tambahkan, digunakan Rumus Umum : 12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan selama 2 bulan ditemukan sebanyak 30 jenis tanaman obat di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Adapun jenis dan manfaat dari masing-masing tanaman tersebut dapat dilihat pada gambar dan uraian di bawah ini : 1. Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Praint) Gambar 1. Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Praint) Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya yaitu: akar, kulit pohon dan daun lidah mertua dalam keadaan segar maupun kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Diare, tekanan darah tinggi, edema, eksim dan gigitan ular berbisa b. Eksim dan radang kulit c. Influenza, batuk, sakit tenggorokan, haus, kekurangan vitamin C dan kencing manis, (diabetes millitus) 13 d. Penyubur rambut e. Radang saluran nafas, radang lambung dan randang usus Cara membuatnya, cuci bersih 27 gr akar lidah mertua kering, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari masing-masing ½ gelas. Klasifikasi tanaman Sanseviera trifasciata Praint adalah sebagai berikut : 2. Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Liliales Family : Agavaceae Genus : Sanseviera Species : Sanseviera trifasciata Praint Pagoda (Clerodondrum japanicum) Gambar 2. Pagoda (Clerodondrum japanicum) 14 Bagian yang digunakan dan pemanfaatnnya yaitu: bagian bunga, daun, batang dan akar yang dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Koreng berdarah b. Luka terpukul c. Susah tidur (insomnia) d. Sakit pinggang dan rematik terasa ngilu e. TBC paru yang disertai batuk dan batuk berdarah Cara membuatnya petik bunga pagoda kemudian cuci hingga bersih kemudian rebus hingga mendidh ke dalam ukuran 2 gelas air, dan diminum 2 hingga 3 kali sehari. Klasifikasi tanaman Clerodondrum japanicum adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Tubifloraeles Family : Verbenaceae Genus : Clerodondrum Species : Clerodondrum japanicum 15 3. Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B) Gambar 3. Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B) Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya yaitu: daun cincau dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : Cara pembuatannya, remes-remes daun cincau pohon secukupnya bersama air secukupnya sampai airnya berubah menjadi hijau. Tambahkan gula jawa secukupnya lalu biarkan sampai menjad agar-agar. Potong agar-agar cincau menjadi kecil-kecil lalu makan cincau tersebut seperti minum es buah lakukan 3 kali sehari. Klasifikasi tanaman Melastoma polyanthum B adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Renales Family : Menispermacae 16 Genus : Melastoma Species : Melastoma polyanthum B 4. Puring (Codiaeum variegatum sp) Gambar 4. Puring (Codiaeum variegatum sp) Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya yaitu: daun, ranting muda, akar dan kulit batang puring dapat digunakan untuk mengobatai beberapa penyakit berikut : a. Cacingan, nafsu makan berkurang, sembelit, kejang lambung, dan penyakit saluran kencing pada anak b. Perut mulas c. Sakit perut pada anak d. Sifilis e. Sukar keringat dan eksim Cara membuatnya rebus 11 g ranting puring muda dengan 3 gelas air tersisa 1 gelas. Setelah dingin minum air rebusannya 2 kali sehari masingmasing ½ gelas 17 Klasifikasi tanaman Codiaeum variegatum sp adalah sebagai berikut : Kingdom: Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Geraniales Family : Euphorbiaceae Genus : Codiaeum Species : Codiaeum variegatum sp 5. Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) Gambar 5. Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) Bagian yang digunakan dan pemanfaatnnya yaitu: akar, bunga, daun, dan biji pacar air dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Bisul b. Keputihan 18 c. Fraktor dan anti–inflamasi d. Mempermudah persalinan dan mengobati kanker saluran pencernaan e. Mencegah dan megatasi kanker f. Nyeri haid g. Meluruhkan haid h. Radang usus buntu kronis i. Rematik sendi j. Sakit pinggang (tambago), leher kaku, dan ramatik k. Tekanan darah tinggi l. Terlambat haid dan pembekuan darah m. Tertusuk tulang / benda asing di kerongkongan Cara membuatnya cuci bersih 3-6 g bunga pacar air peras lalu rebus dengan 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin saring air rebusannya lalu minum 2 kali sehari masing-masing 100 ml. Klasifikasi tanaman Impatiens balsamina Linn adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Sapindales Family : Balsamiaceae Genus : Impatiens Species : Impatiens balsamina Linn 19 6. Tebu (Sacharum officinarum Linn) Gambar 6. Tebu (Sacharum officinarum Linn) Bagian yang digunakan dan pemanfaatnannya yaitu: batang tebu mempunyai khasiat dan manfaat untuk pengobatan sebagai berikut : a. Meredakan jantung berdebar b. Sakit pana c. Batuk Cara membuatnya rebus batang tebu dengan 2 gelas air samapai tersisa setengahnya. Setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari. Klasifikasi tanaman Sacharum officinarum Linn adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Glumiflorales Family : Gramincae 20 Genus : Saccharum Species : Sacharum officinarum Linn 7. Pulai (Alstonia scholaris) Gambar 7. Pulai (Alstonia scholaris) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: kulit batang, daun dan getah pulai dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut a. Demam b. Hipertensi c. Koreng kotor, bisul, dan borok d. Nyeri (disisi dada atau karena tusukan) e. Sifilis, beri–beri, sakit usus, cacingan, disentri, diabetes, malaria Cara membuatnya, cuci 10 g kulit batang pulai lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Minum air rebusan sekaligus 1 kali sehari. Klasifikasi tanaman Alstonia scholaris adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta 21 Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Gentianales Family : Apocynaccae Genus : Alstonia Species : Alstonia scholaris 8. Kunyit (Curcuma domestica Val) Gambar 8. Kunyit (Curcuma domestica Val) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya rimpang kunyit dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Demam b. Diare c. Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan) d. Eksim dan borok (obat ular) e. Keputihan 22 f. Radang amandel g. Radang rahim, radang usus buntu, hepatitis dan sakit kuning h. Radang gusi i. Teknan darah tinggi j. Terlambat haid Cara membuatnya, rebus 20 g rimpang kunyit segar yang telah dipotong tipsi-tipis dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusan, lalu minum sekaligus saat masih hangat. Klasifikasi tanaman Curcuma domestica Val adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Glumiflorales Family : Poaceae / gramincae Genus : Curcuma Species : Curcuma domestica Val 9. Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L) Gambar 9. Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L) 23 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya bunga dan daun segar maupun kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Air kemih bernanah b. Batuk lendir dan darah c. Batuk rejan (pertusis) radang saluran nafas (bronkhitis) d. Demam karena malaria e. Gondokan (protitis) f. Keputihan g. Melancarkan haid dan mengatasi haid tidak teratur h. Mimisan i. Radang selaput ikat mata j. Radang usus k. Sariawan l. Tuberkulosis Cara membuatnya yaitu, cuci bersih 6 kuntum bunga sepatu dan 15 g sambiloto lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum 3 kali sehari. Klasifikasi tanaman Hibicus rosa sinensis L adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Malvales Family : Malvaceae 24 Genus : Hibiscus Species : Hibicus rosa sinensis L 10. Murbei (Morus alba) Gambar 10. Murbei (Morus alba) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun, kulit akar, buah dan ranting murbei dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Memperbanyak ASI (Aair Susu Ibu) b. Pembersih darah pada bisul dan radang kulit c. Luka dan borok d. Digigit ular e. Jantung lemah f. Hepatitis kronis, kurang darah, dan tekanan darah tinggi g. Rematik serta tangan dan kaki baal dan sakit Cara membuatnya, masak daun murbei muda sebagai sayur, lalu makan bersama nasi. 25 Klasifikasi tanaman Morus alba adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Urticales Family : Moraccae Genus : Morus Species : Morus alba 11. Cabe Rawit (Capsicum frutescen) Gambar 11. Cabe Rawit (Capsicum frutescen) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah dan daun cabe dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Jerawat b. Bisul c. Sakit perut / masuk angin 26 d. Pereda demam tinggi e. Menyamarkan noda bekas jerawat, bekas gigitan nyamuk, bekas luka dikulit, atau bekas cacar air f. Mengatasi eksim g. Mengatasi gusi bengkak h. Perontok rambut yang tidak diinginkan, dan lain–lain Cara membuatnya, cuci bersih 3 butir cabe jawa, 6 helai daun poko 1 helai kesumba yang berukuran sedang, dan 3 jari gula enau. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 21/4 gelas. Setelah dingin saring lalu bagi menjadi 3 bagaian yang sama banyak. Minum ramuan 3 kali sehari, masingmasing 1 bagian. Klasifikasi tanaman Capsicum frutcesen L adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Tubifloraeles Family : Solanacae Genus : Capsicum Species : Capsicum frutescent L 27 12. Singkong (Manihot utilissima Pohl) Gambar 12. Singkong (Manihot utilissima Pohl) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun, batang dan umbi merupakan bagian tanaman yang dapat menyembuhkan penyakit berikut ini : a. Luka dan luka bernanah b. Penyakit karena kutu air c. Rematik d. Pengelihatan kurang jelas e. Beri–beri Cara membuatnya, cucui bersih 100 g daun singkong, 13 g boroco, dan sedikit garam. Tambahkan air secukupnya kedalam ramuan, lalu rebus hingga mendidih. Minum air ramuan dan makan daun singkongnya. Klasifikasi tanaman Manihot utilissima Pohl adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae 28 Class : Dicotyledonae Ordo : Geraniales Family : Euphorbiacae Genus : Manihot Species : Manihot utilissima Pohl 13. Takokak (Solanum torvum Swartz ) Gambar 13. Takokak (Solanum torvum Swartz) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: akar dan daun berkhasiat untuk mengatasi beragam penyakit sebagai berikut ini : a. Pinggang kaku dan bengkak terpukul b. Sakit lambung dan tidak datang bulan c. Bisul dan koreng d. Batuk kronis e. Jantung berdebar dan nyeri jantung 29 Cara membuatnya, cuci bersih 13 g akar kering takokak. Rebus akar 4 gelas air sampai mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum air hasil rebusan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Klasifikasi tanaman Solanum torvum Swartz adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledoncae Ordo : Tubiflorales Family : Solanaceae Genus : Solanum Species : Solanum torvum Swartz 14. Lengkuas (Alpinia galanga (L) Willd) Gambar 14. Lengkuas (Alpinia galanga (L) Willd) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: rimpang dan buah lengkuas, baik kering maupun segar dapat digunkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : 30 a. Demam diikuti pembesaran limpa b. Diare c. Disentri d. Gangguan pencernaan e. Influenza f. Jerawat g. Kencing kurang lancar h. Kolera i. Kurang nafsu makan j. Limpa sakit k. Lever atau sakit kuning l. Masuk angin m. Menurunkan panas n. Pembengkakan o. Radang saluran nafas p. Sakit tenggorokan Cara membuatnya, cuci laos secukupnya, lalu parut, peras, dan ambil airnya sebanyak 1 sendok teh. Tambahkan garam secukupnya, lalu minum pada pagi hari. Klasifikasi tanaman Alpinia galanga (L) Willd adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Monoctyledonae Ordo : Zingiberales 31 Family : Zingiberaceae Genus : Alpinia Species : Alpinia galanga (L) Willd 15. Tomat (Solanum lycopersicum Linn) Gambar 15. Tomat (Solanum lycopersicum Linn) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah dan daun tomat dapat digunakan untuk pengobatan penyakit sebagai berikut : a. Jerawat b. Demam c. Radang usus buntu dan usus kuning d. Lemas sakit gula darah rendah e. Hipertensi f. Kurap, borok kronis, dan kulit terbakar sinar matahari Cara membuatnya buat jus tomat secukupnya. Minum jus tomat sehari 3 kali, masing-masing 1 cangkir. Lakukan konsumsi ramuan secara rutin. 32 Klasifikasi tanaman Solanum lycopersicum Linn adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Tubiflorales Family : Solanaceae Genus : Solanum Species : Solanum lycopersicum Linn 16. Nanas (Ananas comosus) Gambar 16. Nanas (Ananas comosus) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah dan daun nanas dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Luka bakar b. Bisul c. Gatal 33 Cara membuatnya yaitu dengan menumbuk buah nanas muda sampai halus, lalu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Klasifikasi tanaman Ananas comosus adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Commelinales Family : Bromeliaceae Genus : Ananas Species : Ananas comosus 17. Meniran (Phylanthus niruri Linn) Gambar 17. Meniran (Phylanthus niruri Linn) 34 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun, buah, batang dan akar meniran dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Nephritic b. Disentri c. Batu saluran kencing d. Hepatitis e. Digigit anjing gila f. Untuk obat ular g. Peluruh seni, kencing nanah, kencing batu, nyeri ginjal, demam dan mencret h. Rematik i. Bisul dikelopak mata j. Rabun senja Cara membuatnya rebus 30-60 g herba meniran segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus 1 kali sehari. Klasifikasi tanaman Phylanthus niruri Linn adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Geraniales Family : Euphorbiaceae Genus : Phylanthus Species : Phylanthus niruri Linn 35 18. Jambu Biji (Psidium guajava) Gambar 18. Jambu Biji (Psidium guajava) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian tanaman jambu biji yang bisa digunakan sebagai obat adalah akar, buah, daun dan ranting muda. Berikut beberapa pemanfaatannya tanaman jambu biji dalam pengobatan sebagai berikut : a. Diare b. Sariawan c. Luka berdarah atau borok di sekitar tulang d. Kencing manis e. Ambeien f. Kembung pada anak–anak Cara membuatnya lumatkan daun jambu biji segar. Tempelkan lumatan ini ditempat yang sakit. Lakukan pengobatan beberapa kali sehari. Klasifikasi tanaman Psidium guajava adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta 36 Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Myrtales Family : Myrtaceae Genus : Psidium Species : Psidium guajava 19. Sirsak (Annona muricata) Gambar 19. Sirsak (Annona muricata) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah segar dan daun sirsak digunakan untuk mengatasi beragam penyakit sebagai berikut : a. Peluruh keringat b. Anti kejang c. Kekurangan vitamin C dan disentri d. Bisul e. Ambeien f. Sakit kandung urint dan anyang–anyang 37 Cara membuatnya cuci bersih 7 lembar sirsak segar, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai medidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum ramuan sehari sekali. Klasifikasi tanaman Annona muricata adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Ranales Family : Annonaceae Genus : Annona Species : Annona muricata 20. Mahoni (Swietenia macrophylla) Gambar 20. Mahoni (Swietenia macrophylla) 38 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun dan batang mahoni dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Demam dan masuk angin b. Eksim dan rematik c. Hipertensi (tekanan darah tinggi) d. Kencing manis Cara membuatnya seduh ½ sendok teh serbuk biji mahoni dengan ½ gelas air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu, lalu minum saat masing hangat lakukan 2-3 kali sehari. Klasifikasi tanaman Swietenia macrophylla adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Graniales Family : Meliaceae Genus : Swietenia Species : Swietenia macrophylla 21. Beluntas (Pluchea indica) Gambar 21. Beluntas (Pluchea indica) 39 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: seluruh bagoan tumbuhan, baik segar maupun kering, dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Gangguan pencernaan pada anak b. Menghilangkan bau badan c. Penurun panas d. Rematik dan nyeri pada persendian Cara membuatanya, cuci bersih 3-5 helai daun beluntas, remas -remas, campur dengan bubur saring atau nasi tim, aduk, lalu makan. Lakukan setiap kali makan. Klasifikasi tanaman Pluchea indica adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Campanulales Family : Compositae Genus : Pluchea Species : Pluchea indica 22. Kamboja (Plumeria sp) Gambar 22. Kamboja (Plumeria sp) 40 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bunga kering, getah, daun, kulit batang dan akar, serta seluruh bagian tumbuhan kamboja dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Bisul b. Disentri (mencret karena panas dalam) c. Gigi berlubang d. Kencing nanah e. Telapak kaki bengkak dan pecah–pecah f. Tumor Cara membuatnya, cuci bersih daun kamboja, lalu panaskan sampai lemas. Olesi dengan minyak kelapa, lalu tempelkan pada bisul. Klasifikasi tanaman Plumeria sp adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Gentianales Family : Apocynaceae Genus : Plumeria Species : Plumeria sp 23. Papaya (Carica papaya L) Gambar 23. Papaya (Carica papaya L) 41 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian dari tanaman papaya yang dpat digunakan sebagai obat adalah biji, akar, daun, dan buahnya. Berikut beberapa pemanfaatannya tanaman papaya untuk mengobati penyakit : a. Kulit melepuh karena panas b. Malaria dan demam c. Digigit ular berbisa d. Cacing gelang e. Jerawat Cara membuatnya toreh atau potong-potonglah kulit buah papaya. Tampung getahnya, lalu oleskan ke kulit yang melepuh. Diamkan selama sehari semalam. Jika bagian yang melepuh cukup luas, parut daging buah papaya, lalu tempelkan. Klasifikasi tanaman Carica papaya L adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledoncae Ordo : Passiflorales Family : Caricaceae Genus : Carica Species : Carica papaya L 42 24. Bandotan (Ageratum conyzoides L) Gambar 24. Bandotan (Ageratum conyzoides L) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu : batang dan daun bandotan dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit sebagai berikut : a. Bengkak, bisul dan barok b. Eksim dan luka berdarah c. Radang telinga d. Sakit tenggorokan dan radang selaput lender pada batang tenggorokan Cara membuatnya cuci bersih seluruh bagian tumbuhan bandotan segar secukupnya, tumbuk bersama nasi basi dan garam secukupnya. Tempelkan hasil tumbukan ditempat yang terkena bengkak, bisul dan borok. Klasifikasi tanaman Ageratum conyzoides Linn adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae 43 Class : Dicotyledonae Ordo : Campanulales Family : Compositae Genus : Ageratum Species : Ageratum conyzoides L 25. Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L) Gambar 25. Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: akar, batang kayu dan ranting patah tulang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Mencegah tahi lalat membesar b. Kepalan (klavus) dan kutil c. Kulit tertusuk duri atau terkena pecahan kaca d. Sakit gigi e. Tulang patah 44 Cara membuatnya, gosok tahi lalat dengan air jeruk nipis, lalu olesi dengan getah patah tulang. Lakukan beberapa kali sehari dan jangan sampai terkena mata. Klasifikasi tanaman Euphorbia tirucaili L adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Geraniales Family : Euphorbiaceae Genus : Euphorbia Species : Euphorbia tirucaili L 26. Bougenvile (Bougainvillea spectabilis Willd) Gambar 26. Bougenvile (Bougainvillea spectabilis Willd) 45 Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bunga dan batang bugenfil dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut a. Bisul b. Biang keringat dan gatal–gatal (pruritis) c. Hepatitis d. Haid tidak teratur e. Keputihan dan nyeri haid f. Sakit waktu haid dan haid menggumpal g. Terlambat haid Cara membuatnya yaitu cuci bersih bunga bugenfil, daun sirih, dan daun lidah buaya yang sudah dikupas, masing-masing secukupnya. Rebus semua bahan tersebut sampai mengental lalu dinginkan. Oles bagian kental ini pada bagian biang keringat dan bagian yang gatal. Lakukan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan sampai biang keringat dan gatal-gatal hilang. Ramuan ini hanya di gunakan sebagai obat luar. Klasifikasi tanaman Bougainvillea spectabilis Willd adalah sebagai berikut Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Caryophyllales Family : Myctaginaceae Genus : Bougainvillea Species : Bougainvillea spectabilis Willd 46 27. Mahkota Dewa (Phaleria macrucarpa) Gambar 27. Mahkota Dewa (Phaleria macrucarpa) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun dan kulit buah segar atau kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut : a. Disentri amuba b. Eksim c. Tumor Cara membuatnya kulit buah mahkota dewa kering 5 gr dan air bersih 2 gelas, rebus sampai medidih selama 15 menit, dinginkan, saring dan minum airnya sekaligus. Minum 2-3 kali sehari. Klasifikasi tanaman Phaleria macrucarpa adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae 47 Ordo : Myrtales Family : Thymelaeaceae Genus : Phaleria Species : Phaleria macrucarpa 28. Belimbing Wuluh (Averrhos bilimbi) Gambar 28. Belimbing Wuluh (Averrhos bilimbi) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit adalah daun, buah, dan bunga. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan belimbing wuluh diantaranya sebagai berikut : a. Batuk kepada anak b. Darah tinggi c. Jerawat d. Pegal linu e. Rematik f. Sakit gigi Cara membuatnya cuci bersih 3 butir buah belimbing wuluh lalu potong menjadi beberapa bagian. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setalah dingin, saring hasil rebusan, lalu minum sekaligus setelah sarapan. Untuk pencegahan, minum 3 hari sekali ngan jumlah yang sama. 48 Klasifikasi tanaman Averrhoa bilimbi adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Geraniales Family : Oxalidaceae Genus : Averrhoa Species : Averrhoa bilimbi 29. Pandan (Pandanus tectorius Park) Gambar 29. Pandan (Pandanus tectorius Park) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit adalah daun dan akar. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan tanaman pandan diantaranya sebagai berikut : a. Rematik, pegal linu, dan perut kembung b. Gelisah c. Rambut rontok 49 d. Menghitamkan rambut e. Darah tinggi f. Ketombe g. Menambah nafsu makan h. Menambah stamina i. Lemah syawat bagi lelaki j. Memudahkan tidur k. Panu l. Mempercepat tumbuhnya rambut dan memperlambat munculnya uban m. Meringankan tubuh n. Bau badan Cara membuatnya cuci bersih 5 lembar daun pandan wangi segar, lalu potong kecil-kecil. Rebus dengan 600 ml air sampai tersisa 400 ml. Setelah dingin, saring air rebusannya lalu minum dua kali sehari (pagi dan sore) masingmasing 200 ml. Klasifikasi tanaman Pandanus tectorius Park adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Pandanales Family : Pandanaceae Genus : Pandanus Species : Pandanus tectorius Park 50 30. Sirih (Piper betle L) Gambar 30. Sirih (Piper betle L) Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun sirih yang segar untuk mengatasi beragam penyakit sebagai berikut : a. Batuk b. Bronkhitis c. Bisul d. Menghilangkan bau badan dan keringat berlebihan e. Luka bakar f. Mimisan g. Mata gatal dan mata merah Cara membuatnya cuci bersih daun sirih sebanyak 7 lembar. Tambahkan 2 gelas air dan 1 potong gula batu. Rebus bahan hingga mendidih dan airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas, bersama 1 sendok makan madu. Klasifikasi tanaman Piper betle L adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta 51 Sub devisi : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Piperales Family : Piperaceae Genus : Piper Species : Piper betle L B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Petanian Negeri Samarinda, ditemukan 30 jenis tanaman obat dari 262 jenis yang ada pada referensi HARIANA (2013). Jenis dari famili Euphorbiaceae adalah yang paling banyak, yaitu sebesar 18,18 %. Bagian tanaman yang banyak digunakan sebagai obat adalah bagian daun sebesar 33,33 %. Dari 30 spesies tanaman tersebut, termasuk dalam 22 family seperti yang tertuang pada Tabel 2 (Lampran 1) yaitu : Agavacae, Verbenaceae, Menispermaceae, Euphorbiaceae, Balsaminaceae, Graminacae, Apocynaceae, Malvaceae, Moraceae, Solanaceae, Zingiberaceae, Bromeliaceae, Myrtaceae, Annonaceae, Meliaceae, Compositae, Caricaceae, Nyctaginaceae, Thymelacaceae, Oxalidaceae, Pandanaceae dan Piperaceae. Dari bagian tanaman yang banyak digunakan yaitu bagian daun sebanyak 33,33 %, seperti yang tertuang pada Tabel (1 Lampiran 1) yaitu : Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain), Pagoda (Clerodendrum japanicum Thunb sweet), Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B), Puring (Codiacum variegatum sp), Pacar Air (Impatiens balsamina Linn), Pulai (Alstonia scholaris), Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L), Murbei (Morus alba), Cabe Rawit (Capsicum frutescen L), Singkong (Manihot utilisiman Pohl), Takokak (Solanum torvum 52 Zwartz), Nanas (Ananas comosus), Jambu Biji (Psidium guajava), Sirsak (Annona muricata), Mahoni (Swietenia macrophylla), Beluntas (Pluchea indica), Kamboja (Plumeria sp), Pepaya (Carica papaya L), Bandotan (Ageratum conyzoides L), Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L), Mahkota Dewa (Phaleria macucarpa), Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi), dan Pandan (Pandanus tectorius Park). Daun pada umumnya berkhasiat lunak karena mempunyai kandungan air yang tinggi (70 -80 %) dan merupakan unsur atau zat organik yang memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Keuntungan dari daun adalah memiliki serat yang lunak sehingga mudah mengekstrak (zat-zat) yang akan digunakan sebagai obat. (A. FAHN, 1992). Menurut MANITTO (1992) dalam Mitrawati, dkk (2013), tumbuhan dari famili Euphorbiaceae merupakan salah satu tumbuhan yang sudah banyak dimanfaatkan dalam pengobatan. Misalnya dalam melancarkan darah, sariawan, batuk, influenza, malaria, disentri, lepra, penyakit hati, ginjal, batuk, infeksi usus, kanker, hepatitis B, dan lain-lain. Efek farmokologi yang diberikan oleh tumbuhan, kemungkinan disebabkan oleh kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Sumber dari metabolit sekunder pada tumbuhan, hampir di semua jaringannya,baik pada akar, batang, daun maupun buahnya. Hasil penelitian di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda telah ditemukan berbagai macam jenis tanaman obat, maka dari hasil pendataan tersebut memberikan informasi bahwa terdapat tanaman yang tumbuh tidak hanya tanaman hias melainkan juga tanaman tersebut mempunyai manfaat sebagai obat. 53 Maka dari itu bisa kita ketahui di lingkungan kecil saja terdapat berbagai macam jenis tanaman yang tumbuh dan mempunyai khasiat sebagai obat, melainkan juga di daerah kota besar maupun pedesaan juga masih banyak jenis tumbuhan yang tidak diketahui manfaatnya sebagai obat. 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Jumlah jenis tanaman obat yang diperoleh yaitu sebanyak 30 jenis tanaman dan tergolong ke dalam 22 famili. 2. Famili yang mendominasi yaitu famili Euphorbiaceae 3. Bagian tumbuhan yang dipergunakan sebagai obat adalah akar, batang, ranting, buah, daun, bunga, rimpang, kulit. Bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat adalah bagian daun. B. Saran Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 30 jenis tanaman yang manfaatnya sebagai obat, maka perlu pemeliharaan terhadap tanaman tersebut agar tetap terpelihara dan dapat dilakukan penelitian selanjutnya tentang kandungan kimiawi dari tanaman tersebut. 55 DAFTAR PUSTAKA A. FAHN (1992). Anantomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Perss. Yogyakarta ANONIM (2011). Tanaman Obat Tradisional. www.jamu herbal.com dan Indonesia herbal.blogspot.com.(di Unduh pada tanggal 12 Desember 2013) ANONIM (2012). Pedoman Akademik Politeknik Pertanian negeri Samarinda. Diunduh 24-Agustus-2015 ANONIM (2013). Tanaman Obat Tradisional. www.jamuherbal.com dan Indonesia herbal.blogspot.com. (Di unduh pada tanggal 12 Desember 2013) ANONIM (2007) Persentasi TUMBUHAN. UB Press Universitas Brawijaya. Malang. (Di unduh pada tanggal 1 september 2007) DIRDJOSISWORO. (1985). Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan. Penerbit Redaksi Agromedia. Badung. Diunduh februari 2014. FLORA (2008). Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan. PT. Agromedia Pustaka Depok Jawa Barat 2003 Jakarta. GUNAWAN, D. dan S. MULYANI. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakologi) Jilid 1. Penerbit swadaya. Jakarta HARIANA. (2013). Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 3. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. MANITTI (1992), dalam MITRAWATI, dkk (2013). EuphorbiaceaeMakalah. Inggritmemo. Blogspot. Com/2013 SANTOSO DAN H. BUDI .1998. Tanaman Obat Keluarga. Aksara Sukses. Yogyakarta:Teknologi TJITROSOEPOMO, GEMBONG. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta WIDJAJANTI DAN NURNAINI V. 1988. Obat-obatan Yogyakarta; Kanisius WIDJAYAKUSUMA dan HEMBING. 1995. Ramuan Pengobatan Darah Tinggi, Niagaswadaya. Jakarta Tradisional Untuk SAMSYUHIDAYAT , dkk. 2000. Inventarisasi Tanaman Indonesia Edisi Kedua, Departemen Kesehatan RI Jakarta 56 LAMPIRAN 58 Lampiran 2 Tabel 2. Persentase Famili dari Pendataan Tanaman Obat No Jenis famili 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain) Pagoda (Clerodondrum japanicum) Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B) - Puring (Codiacum variegatum sp) - Singkong (Manihot utilisiman Pohl) - Meniran (Phylantus niruri L) - Patah Tulang (Euphorbia tirucaili Linn) Pacar Air (impatiens balsamina Linn) - Tebu (Sacharum officinarum Linn) - Kunyit (Curcuma longa) - Pulai (Alstonia scholaris) - Kamboja (Plumeria sp) Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L) Murbei (Morus alba) - Cabe Rawit (Capsicum frutescen L) - Takokak (Solanum torvum Zwartz ) - Tomat (Solanum lycopersicum Linn) Lengkuas (Alpinia galanga Val) Nanas (Ananas comosus) Jambu Biji (Psidium guajava) Sirsak (Annona muricata) Mahoni (Swietenia macrophylla) - Beluntas (Pluchea indica) - Bandotan (Ageratum conyzoides L) Pepaya (Carica papaya L) Bougenvile (Bougainvillea spectabilis Willd) Mahkota Dewa (Phaleria macucarpa) Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Pandan (Pandanus tectorius Park) Sirih (Piper betle L) Jumlah pengelompokan famili % Tingkatan Agavacae 4,54 Herba verbenaceae Menispermaceae 4,54 4,54 Perdu Perdu Euphorbiaceae 18,18 - Perdu - Perdu - Perdu - Herba Balsaminaceae Graminacae 4,54 Apocynaceae Malvaceae 9,09 9,09 4,54 Moraceae Solanaceae 13,63 Zingiberaceae Bromeliaceae Myrtaceae Annonaceae Meliaceae Compositae 4,54 4,54 4,54 4,54 4,54 Caricaceae Nyctaginaceae 4,54 4,54 Thymelacaceae Oxalidaceae Pandanaceae Piperaceae 22 famili 4,54 4,54 4,54 4,54 - 9,09 Perdu - Perdu - Herba - Pohon - Pohon - Perdu Perdu - Perdu - Perdu - Perdu - Herba - Herba Pohon Pohon Pohon - Perdu - Perdu Perdu Perdu Perdu Pohon Herba Herba - 60 Lampiran 3. Denah Tempat/Lokasi Penelitian Lab. Konservasi Lab. Tanah PS. Lama X X X Gajebo Lab. Kultur Jaringan PS. baru X X Lab. Kultur Jaringan X Lab. silvikultur X X X X X X Lap. Bola Basket X Lab. Dedrolog Ruang ganti X X X wc X X X Ruang kuliah MH X X X X X X X X wc X X Kantin X Hima Keterangan : = Ruangan = Tangga =Jalanan X = Tumbuhan yang di data PS = Program Studi Lab = Laboratorium MH = Manajemen Hutan HIMA = Himpunan Mahasiswa Gambar 31. Denah Tempat/Lokasi Penelitian X