pendataan jenis tanaman obat di lingkungan kantor program studi

advertisement
PENDATAAN JENIS TANAMAN OBAT
DI LINGKUNGAN KANTOR PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
OLEH :
ROSALINA MEBANG
NIM. 120500019
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2015
PENDATAAN JENIS TANAMAN OBAT
DI LINGKUNGAN KANTOR PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
OLEH :
ROSALINA MEBANG
NIM. 120500019
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2015
PENDATAAN JENIS TANAMAN OBAT
DI LINGKUNGAN KANTOR PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
OLEH :
ROSALINA MEBANG
NIM. 120500019
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGE RI SAMARINDA
SAMARINDA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Pendataan Jenis Tanaman Obat di Lingkungan
Kantor Program Studi Pengelolaan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Nama
: ROSALINA MEBANG
NIM
: 120 500 019
Program Studi
: Pengelolaan Hutan
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing
Ir. Rita Yuliani
NIP. 1963008 199203 2 002
Penguji I
Penguji II
Ir. M. Fadjeri, MP
NIP. 19610812 198803 1 003
Menyetujui,
Ketua Program Studi Pengelolaan Hutan
Agustina Murniyati, S. Hut. MP
NIP. 19720803 199802 2 001
Hutan,
Ir. Gunanto
NIP. 19570905 198703 1 001
Mengesahkan
Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Ir. M. Masrudy. MP
NIP. 19620805 198903 1 005
ABSTRAK
Rosalina Mebang, Pendataan Jenis Tanaman Obat di Lingkungan Kantor
Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (di
bawah bimbingan Rita Yuliani)
Hutan sebagai sumber daya alam memiliki beragam kekayaan hayati
maupun nonhayati yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu bagian dari
kekayaan hayati tersebut adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat-obatan. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan
alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Tanaman obat
merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau
kegunaan sebagai obat, (WIDJAJANTI dan NURNAINI, 1988).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis
tanaman obat yang di temukan di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan
Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berdasarkan referensi HARIANA
(2013).
Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Kantor Program Studi
Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu penelitian
selama 2 bulan (dari 27 Mei 2015– 27 Juli 2015) meliputi kegiatan : Orientasi
lapangan, persiapan alat dan
bahan, pengambilan, pengumpulan dan
pengolahan data, penyusunan laporan hasil penelitian. Adapun teknik pendataan
tanaman obat yang dilakukan dengan mendata tanaman yang ditemukan di
lapangan, yang diperkirakan jenisnya sama atau ada dalam referensi HARIANA
(2013), menentukan jenisnya, dan dicatat atau didatakan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ditemukan 30 jenis
tanaman obat yang tergolong dalam 22 famili dan famili yang paling dominan
yaitu famili Euphorbiaceae sebanyak 18,18 %. Adapun bagian tanaman yang
banyak digunakan yaitu bagian daun sebanyak 33,33 %, selain itu batang, buah,
bunga, akar, kulit, rimpang, dan ranting. Agar tumbuhan tersebut tetap ada maka
perlu pemeliharaan terhadap tanaman tersebut agar tetap terpelihara dan dapat
dilakukan penelitian selanjutnya tentang kandungan kimiawi dari tanaman
tersebut.
Kata kunci : Pendataan jenis, manfaat tanaman
RIWAYAT HIDUP
Rosalina Mebang, lahir pada tanggal 26 April 1993 di
Tering, Kutai Barat Kalimantan Timur. Merupakan anak ke
dua dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Christianus
Awang dan Ibu Maria Imas. Memulai pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 005 Mamahak Teboq (SDN) pada tahun 1999
hingga lulus pada tahun 2005, melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Karyawan, Kecamatan Longhubung dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 melanjutkan kembali pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
2 Sendawar Barong Tongkok hingga lulus pada tahun 2011. Pada tahun 20112012 melanjutkan ke jenjang Perguruan tinggi Colorado Samarinda tapi tidak
selesai dan pada tahun 2012 melanjutkan ke Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda, dengan memilih Jurusan Manajemen Pertanian, Program Studi
Pengelolaan Hutan.
Pada tanggal 8 Maret sampai dengan 6 Mei 2015 mengikuti kegiatan
Praktik Kerja Lapang (PKL) di PT.Inhutani Wilayah Tarakan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah
melimpahkan
rahmat
dan
berkahNya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.
Penulisan karya ilmiah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih secara tulus
kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan berbagai kemudahan
dalam rangka menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1.
Ibu Ir. Rita Yuliani, selaku dosen pembimbing karya ilmiah yang
mengarahkan penulis mulai dari persiapan sampai penyusunan karya ilmiah.
2.
Ibu Agustina Murniyati, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Pengelolaan
Hutan.
3.
Ir. M. Fadjeri, MP selaku dosen penguji I.
4.
Ir. Gunanto selaku dosen penguji II.
5.
Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
6.
Bapak Ibu dosen serta seluruh staf dan PLP Pengelolaan Hutan yang
memberi masukan.
7.
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberi dukungan dan doa restu
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan karya ilmiah ini.
8.
Serta teman–teman tercinta yang banyak membantu dan memberi masukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan. Penulis berharap apa
yang tertulis dalam karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang
memerlukannya.
Penulis
Kampus Sei Keledang, Agustus 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
A. Gambaran Tanaman Obat................................................................... 4
B. Pengertian Tanaman Obat .................................................................. 4
C. Manfaat Tanaman Obat....................................................................... 6
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 9
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 9
B. Alat dan Bahan ................................................................................... 9
C. Prosedur Penelitian ............................................................................ 10
D. Pengambilan dan Pengolahan Data .................................................. 10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 11
A. Hasil .................................................................................................... 11
B. Pembahasan....................................................................................... 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 61
A. Kesimpulan ......................................................................................... 61
B. Saran................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62
LAMPIRAN.......................................................................................................... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1
Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan Sebagai Obat……….
64
2
Persentase Famili dari Pendataan Tanaman Obat…………
66
3
Gambar 31. Denah Tempat/Lokasi Penelitian………………
68
DAFTAR TABEL
Nomor
lampiran
Halaman
1
Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan Sebagai Obat………
64
2
Persentase Famili dari Pendataan Tanaman Obat…………
66
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1
Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Prain) ………………...
12
2
Pagoda (Clerodendrum japanicum) ………………………….
14
3
Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B) ………………….
15
4
Puring (Codiacum variegatum sp ) …………………………..
17
5
Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) ……………………….
18
6
Tebu (Sacharum officinarum Linn) …………………………
20
7
Pulai (Alstonia scholaris) ……………………………………...
21
8
Kunyit (Curcuma domestica Val) ……………………………..
22
9
Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L) …………………
24
10
Murbei (Morus alba) …………………………………………...
26
11
Cabe Rawit (Capsicum frutescen L) …………………………
27
12
Singkong (Manihot utilisiman Pohl) ………………………….
29
13
Takokak (Solanum torvum Swartz ) …………………………..
30
14
Lengkuas (Alpinia galnga (L) Willd) ………………………….
32
15
Tomat (Solanum lycopersicum Linn) ………………………...
34
16
Nanas (Ananas comosus) …………………………………….
35
17
Meniran (Phylantus niruri Linn) ……………………………….
36
18
Jambu Biji (Psidium guajava) …………………………………
38
19
Sirsak (Annona muricata) ……………………………………..
39
20
Mahoni (Swietenia macrophylla) ……………………………..
41
21
Beluntas (Pluchea indica) …………………………………….
42
22
Kamboja (Plumeria sp) ………………………………………..
43
23
Pepaya (Carica papaya L) …………………………………….
45
24
Bandotan (Ageratum conyzoides L) …………………………
46
25
Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L) …………………………
48
26
Bugenfil (Bougainvillea spectabilis Willd) ……………………
49
27
Mahkota Dewa (Phaleria macucarpa) ……………………….
51
28
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) ………………………….
52
29
Pandan (Pandanus tectorius Park) …………………………..
54
30
Sirih (Piper betle L) ………………………………….…………
56
BAB I
PENDAHULUAN
Hutan sebagai sumber daya alam memiliki beragam kekayaan hayati
maupun nonhayati yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu bagian dari
kekayaan hayati tersebut adalah tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat-obatan (WIDJAJANTI dan NURNAINI, 1988).
Menurut (ANONIM 2012), sejak terciptanya manusia di permukaan bumi,
telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai
mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi
kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalahmasalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obatobatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalahmasalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang
berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan
peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
khasiat atau kegunaan sebagai obat.
Menurut SANTOSO dan H. BUDI (1998), tanaman obat sudah banyak
sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya
mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena
perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang
farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obatobatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji
khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang
banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium. Seiring berjalannya waktu,
2
kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter, masyarakat terdorong
kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh dikatakan bebas dari
komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan
dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh. Karena dengan perkembangan
teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa
dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi
dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Menurut SYAMSUHHIDAYAT , dkk (2000), masyarakat Indonesia sudah
sejak lama memanfaatkan keanekaragaman jenis tumbuhan yang berkhasiat
obat untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit. Teknik pengobatan dengan
menggunakan tumbuhan diwariskan secara turun-menurun dari generasi
ke generasi berikutnya. Informasi tersebut dapat diketahui dari masa kuno, buku
mengenai pengobatan masyarakat pedesaan dan informasi dari ahli pengobatan
tradisional atau dukun. Walupun telah tersedia sarana dan prasarana kesehatan
dengan menggunakan obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik atau obat
modern, namun minat masyarakat terhadap obat tradisional merupakan salah
satu alternatif upaya pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran aktif
masyarakat. Kegiatan ini sekaligus membantu meringankan beban pemerintah
dalam upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat juga.
Menurut HARIANA (2013), lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat tumbuh
dan berkembang di Indonesia. Namun, baru 1.000 jenis saja yang sudah didata
dan sekitar 3.00 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional.
Penggunaan tumbuhan obat di Indonesia sebenarnya sudah dimulai dari zaman
nenek moyang bangsa Indonesia. Akan tetapi, penggunaannya ditengah
masyarakat baru dimulai saat zaman penjajahan Belanda.
3
Selanjutnya dijelaskan bahwa dengan keanekaragaman tanaman
berkhasiat obat yang ada, terdapat beberapa tumbuhan yang mempunyai nama
sama walaupun jenisnya berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
tumbuhan belum teridentifikasi secara lengkap dan belum banyak ragam yang
diketahui masyarakat. Untuk itu, perlu dikenalkan jenis-jenis tumbuhan sebagai
berikut cara pemakaiannya agar dapat digunakan sebagai bagian dari sistem
pengobatan yang murah dan aman. Selain itu, tumbuhan obat merupakan
potensi kekayaan yang perlu dilindungi karena dapat dimanfaatkan sebagai
pendukung perekonomian rakyat Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis
tanaman obat yang berada di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan
Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berdasarkan referensi HARIANA
(2013).
Penelitian ini diharapkan memberi informasi mengenai keanekaragaman
jenis tanaman obat-obatan yang terdapat di Lingkungan Kantor Perogram Studi
Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Tanaman Obat
Menurut FLORA (2008), obat tradisional adalah obat yang diolah secara
tradisional dari tumbuh-tumbuhan dan dalam pengolahannya membutuhkan
tenaga manusia yang sangat besar.
Di Indonesia obat tradisioanl biasanya diwariskan secara turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan
setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut
penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan
dan kini digencarkan dalam penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini
banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak menyebabkan efek
samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. (ANONIM, 2011).
B. Pengertian Tanaman Obat
Menurut WIDJAYAKUSUMA dan HEMBING (1995), tanaman obat
adalah tanaman yang memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat dalam
penyembuhan dan maupun pencegahan penyakit yang diderita oleh banyak
orang.
Menurut TJITROSOEPOMO (1994), mendefenisikan tumbuhan obat
sebagai spesies tumbuhan yang sebagian, seluruh tumbuhan dan atau eksudat
(ekstrak/getah) tumbuhan tersebut digunakan sebagai ramuan obat-obatan.
Selanjutnya mengelompokkan tumbuhan berkhasiat obat menjadi tiga kelompok
yaitu :
5
1.
Tumbuhan obat tradisional merupakn spesies tumbuhan yang diketahui atau
dipercaya masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai
bahan baku obat tradisional.
2.
Tumbuhan obat modern merupakn spesies tumbuhan yang secara ilmiah
telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat
obat dan penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan secara medis.
3.
Tumbuhan
potensial
merupakan
spesies
tumbuhan
yang
diduga
mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat
tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah medis sebagai bahan
obat.
Menurut (ANONIM 2013), obat herbal adalah obat yang berasal dari
tumbuhan yang diperoses/diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk,
pil atau cairan yang dalam prosenya tidak menggunakan zaat kimia seperti kita
ketahui obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang
minim karena yang dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat
sintesis yang dapat memberikan efek samping baik secara langsung maupun
setelah waktu yang lama.
Obat modern adalah obat yang dibuat dengan menggunakan mesin. Dari
segi bahan yang digunakan, bagi obat tradisional maupun obat modern
cenderung sama. Namun dari cara pembuatan, obat modern memiliki sedikit
keunggulan karena dibuat dengan mesin. Dengan demikian, sterilisasi atau faktor
keberhasilan obat modern jauh lebih terjaga. Obat-obatan modern juga dibuat
dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga bukan mustahil akan ada
efek samping setelah mengkonsumsi obat jenis ini.
6
ANONIM (2011), ramuan tradisional adalah media pengobatan yang
menggunakan tanaman dengan kandungan bahan-bahan alamiah sebagai
bahan bakunya. Metode ini sangat erat kaitannya dengan tradisi nenek moyang
manusia pada zaman dahulu, ketika proses pengobatan masih dilakukan secara
primitif dengan menggunakan berbagai jenis tanaman yang diyakini mempunyai
khasiat obat. Karena itu, ramuan ini disebut dengan “ramuan tradisional” atau
obat tradisional (Herbal). Berbagai jenis tanaman yang berkhasiat abat
sebenarnya banyak yang diperoleh di sekitar kita, seperti di halaman rumah,
pinggir jalan, atau di dapur sebagai bahan atau bumbu makan.
C. Manfaat Tanaman Obat
Menurut ANONIM (2013), manfaat tanaman obat adalah tanaman yang
memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun
pencegah penyakit, dan salah satu bahan utama masyarakat menggunakan
produk-produk untuk pembuatan jamu.
Ada dua cara sederhana pengelolaan obat yang disebut jamu-jamuan
yaitu :
1.
Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai jamu-jamuan yang
digunakan masyarakat untuk mengkonsumsi agar dapat memberikan
kesegaran pada tubuh manusia.
2.
Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula
pembuatan jamu-jamuan.
Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia diduga berpengaruh terhadap
pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia akan terus meningkat. Peningkatan
kualitas hidup manusia dengan upaya meningkatkan kemampuan hidup sehat
bagi penduduk adalah syarat mutlak dalam mendukung kekuatan bangsa.
7
Pemerintah telah menyelanggarakan berbagai usaha dibidang kesehatan
dengan melibatakan peran masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan diri
peribadi. Usaha pengobatan oleh pemerintah telah direncanakan untuk program
yang dikenal dengan nama program tumbuhan obat untuk keluarga (TOGA) atau
yang umum di sebut apotik hidup (GUNAWAN dan MULYANI, 2014).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
yang menyangkut penemuan obat-obatan. Penemuan tersebut tidak terlepas dari
pemanfaatan
tumbuhan
obat
oleh
masyarakat
yang
digunakan
dalam
pengobatan tradisional. Menyatakan bahwa pengetahuan dan pengelaman
masyarakat mengenai pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan obat, sangat
berharga sekali bagi kegiatan pengembangan penelitian yang lebih lanjut,
khususnya untuk pengembangan obat-obatan tradisional maupun obat yang
telah teruji pemanfaatan dan khasiatnya.
Memiliki berbagai macam hasil tanaman atau tumbuhan lainnya yang bisa
dijadikan sebagai obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, jumlah
tanaman obat
yang tercatat di Indonesia cukup banyak, dari jumlah tersebut
sebagian telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, namun sebagian
tumbuhan obat yang ada belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat
karena belum mengetahui manfaat tumbuhan yang ada disekeliling kita baru
sebagian tanaman atau tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai obat dari
pengelaman yang ada sejak zaman dahulu orang-orang sudah mengkonsumsi
tanaman obat yang ampuh untuk bisa digunakan sebagai obat.
Tanaman atau bagian tanaman diketahui dan dapat digunakan sebagai
tanaman obat. Tanaman yang digunakan masyarakat seperti daun, bunga, buah,
akar, dan kulit. Sesuai dengan kegunaan pada tumbuhan atau tanaman
8
bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi
sebagai obat tradisional.
Ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti :
1.
Memperbaiki status gizi komunitas banyak tumbuhan apotik hidup yang
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan gizi, sperti kacang,
sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan, sehingga
kebutuhan vitamin akan diperbaiki.
2.
Menghijaukan lingkungan. Meningkatkan penanaman apotik hidup adalah
salah satu cara untuk menghijaukan lingkungan tempat tinggal.
3.
Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhan akan
menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat desa.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Lingkungan Kantor Program Studi
Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Adapun denah
penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2, (gambar 31).
2.
Waktu penelitian
Waktu penelitian selama 2 bulan dari 27 Mei 2015– 27 Juli 2015
meliputi kegiatan : Orientasi lapangan, persiapan alat dan
bahan,
pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan laporan hasil
penelitian.
B. Alat Dan Bahan
1.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini :
a. Parang untuk membersihkan sekitar tanaman yang sulit diamati
b. Gunting digunakan untuk menggunting label
c. Alat tulis menulis untuk mencatat hasil pengamatan di lapangan
d. Kamera untuk mendokumentasi kegiatan penelitian
2.
Bahan
a. Benang putih digunakan untuk mengikat label pada tanaman obat
b. Label digunakan untuk penomoran pada tanaman obat
c. Tanaman di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan
d. Buku referensi HARIANA (2013)
10
C. Prosedur Penelitian
Adapuan prosedur kerja dalam penelitian identifikasi jenis tanaman obat
tradisional (Herbal) adalah sebagai berikut :
1.
Orientasi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran yang
jelas tantang situasi dan kondisi areal penelitian.
2.
Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, baik untuk
penelitian di lapangan maupun di laboratorium.
3.
Adapun teknik pendataan tanaman obat yang dilakukan dengan mendata
tanaman yang di temukan di lapangan, yang diperkirakan jenisnya sama
atau ada dalam referensi HARIANA (2013), menentukan jenisnya, dan
dicatat atau didatakan.
4.
Memberi tanda dengan label berwarna merah dan bertulisan nomor pada
label yang diikat pada tanaman obat.
D. Pengambilan dan Pengolahan Data
Adapun teknik pendataan yang dilakukan di Lingkungan Kantor Program
Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah mencari
tanaman yang tumbuh di lokasi, yang ada pada referensi HARIANA (2013),
mencocokan, dan mentabulasikan, serta memperjelaskan jenis berdasarkan
referensi.
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung persentasi jenis dari
famili dan persentasi tingkatan tanaman.
Menurut ANONIM (2007), untuk mendapatkan nilai persentase jenis dari
famili yang di tambahkan, digunakan Rumus Umum :
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan selama 2 bulan
ditemukan sebanyak 30 jenis tanaman obat di Lingkungan Kantor Program Studi
Pengelolaan Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Adapun jenis dan
manfaat dari masing-masing tanaman tersebut dapat dilihat pada gambar dan
uraian di bawah ini :
1.
Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Praint)
Gambar 1. Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata Praint)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya yaitu: akar, kulit pohon dan
daun lidah mertua dalam keadaan segar maupun kering dapat digunakan untuk
mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Diare, tekanan darah tinggi, edema, eksim dan gigitan ular berbisa
b.
Eksim dan radang kulit
c.
Influenza, batuk, sakit tenggorokan, haus, kekurangan vitamin C dan kencing
manis, (diabetes millitus)
13
d.
Penyubur rambut
e.
Radang saluran nafas, radang lambung dan randang usus
Cara membuatnya, cuci bersih 27 gr akar lidah mertua kering, lalu rebus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring air rebusannya, lalu minum
dua kali sehari masing-masing ½ gelas.
Klasifikasi tanaman Sanseviera trifasciata Praint adalah sebagai berikut :
2.
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Ordo
: Liliales
Family
: Agavaceae
Genus
: Sanseviera
Species
: Sanseviera trifasciata Praint
Pagoda (Clerodondrum japanicum)
Gambar 2. Pagoda (Clerodondrum japanicum)
14
Bagian yang digunakan dan pemanfaatnnya yaitu: bagian bunga, daun,
batang dan akar yang dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk mengobati
beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Koreng berdarah
b.
Luka terpukul
c.
Susah tidur (insomnia)
d.
Sakit pinggang dan rematik terasa ngilu
e.
TBC paru yang disertai batuk dan batuk berdarah
Cara membuatnya petik bunga pagoda kemudian cuci hingga bersih
kemudian rebus hingga mendidh ke dalam ukuran 2 gelas air, dan diminum 2
hingga 3 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Clerodondrum japanicum adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Tubifloraeles
Family
: Verbenaceae
Genus
: Clerodondrum
Species
: Clerodondrum japanicum
15
3. Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B)
Gambar 3. Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya yaitu: daun cincau dapat
dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
Cara pembuatannya, remes-remes daun cincau pohon secukupnya
bersama air secukupnya sampai airnya berubah menjadi hijau. Tambahkan gula
jawa secukupnya lalu biarkan sampai menjad agar-agar. Potong agar-agar
cincau menjadi kecil-kecil lalu makan cincau tersebut seperti minum es buah
lakukan 3 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Melastoma polyanthum B adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Renales
Family
: Menispermacae
16
Genus
: Melastoma
Species
: Melastoma polyanthum B
4. Puring (Codiaeum variegatum sp)
Gambar 4. Puring (Codiaeum variegatum sp)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatannya yaitu: daun, ranting muda,
akar dan kulit batang puring dapat digunakan untuk mengobatai beberapa
penyakit berikut :
a.
Cacingan, nafsu makan berkurang, sembelit, kejang lambung, dan penyakit
saluran kencing pada anak
b.
Perut mulas
c.
Sakit perut pada anak
d.
Sifilis
e.
Sukar keringat dan eksim
Cara membuatnya rebus 11 g ranting puring muda dengan 3 gelas air
tersisa 1 gelas. Setelah dingin minum air rebusannya 2 kali sehari masingmasing ½ gelas
17
Klasifikasi tanaman Codiaeum variegatum sp adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Geraniales
Family
: Euphorbiaceae
Genus
: Codiaeum
Species
: Codiaeum variegatum sp
5. Pacar Air (Impatiens balsamina Linn)
Gambar 5. Pacar Air (Impatiens balsamina Linn)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatnnya yaitu: akar, bunga, daun, dan
biji pacar air dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai
berikut :
a.
Bisul
b.
Keputihan
18
c.
Fraktor dan anti–inflamasi
d.
Mempermudah persalinan dan mengobati kanker saluran pencernaan
e.
Mencegah dan megatasi kanker
f.
Nyeri haid
g.
Meluruhkan haid
h.
Radang usus buntu kronis
i.
Rematik sendi
j.
Sakit pinggang (tambago), leher kaku, dan ramatik
k.
Tekanan darah tinggi
l.
Terlambat haid dan pembekuan darah
m. Tertusuk tulang / benda asing di kerongkongan
Cara membuatnya cuci bersih 3-6 g bunga pacar air peras lalu rebus
dengan 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Setelah dingin saring air rebusannya
lalu minum 2 kali sehari masing-masing 100 ml.
Klasifikasi tanaman Impatiens balsamina Linn adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Sapindales
Family
: Balsamiaceae
Genus
: Impatiens
Species
: Impatiens balsamina Linn
19
6. Tebu (Sacharum officinarum Linn)
Gambar 6. Tebu (Sacharum officinarum Linn)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatnannya yaitu: batang tebu
mempunyai khasiat dan manfaat untuk pengobatan sebagai berikut :
a.
Meredakan jantung berdebar
b.
Sakit pana
c.
Batuk
Cara membuatnya rebus batang tebu dengan 2 gelas air samapai tersisa
setengahnya. Setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Sacharum officinarum Linn adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Ordo
: Glumiflorales
Family
: Gramincae
20
Genus
: Saccharum
Species
: Sacharum officinarum Linn
7. Pulai (Alstonia scholaris)
Gambar 7. Pulai (Alstonia scholaris)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: kulit batang, daun dan
getah pulai dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut
a.
Demam
b.
Hipertensi
c.
Koreng kotor, bisul, dan borok
d.
Nyeri (disisi dada atau karena tusukan)
e.
Sifilis, beri–beri, sakit usus, cacingan, disentri, diabetes, malaria
Cara membuatnya, cuci 10 g kulit batang pulai lalu rebus dengan 1 gelas
air selama 15 menit. Minum air rebusan sekaligus 1 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Alstonia scholaris adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
21
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Gentianales
Family
: Apocynaccae
Genus
: Alstonia
Species
: Alstonia scholaris
8. Kunyit (Curcuma domestica Val)
Gambar 8. Kunyit (Curcuma domestica Val)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya rimpang kunyit dapat
dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Demam
b.
Diare
c.
Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan)
d.
Eksim dan borok (obat ular)
e.
Keputihan
22
f.
Radang amandel
g.
Radang rahim, radang usus buntu, hepatitis dan sakit kuning
h.
Radang gusi
i.
Teknan darah tinggi
j.
Terlambat haid
Cara membuatnya, rebus 20 g rimpang kunyit segar yang telah dipotong
tipsi-tipis dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusan, lalu minum
sekaligus saat masih hangat.
Klasifikasi tanaman Curcuma domestica Val adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Ordo
: Glumiflorales
Family
: Poaceae / gramincae
Genus
: Curcuma
Species
: Curcuma domestica Val
9. Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L)
Gambar 9. Kembang Sepatu (Hibicus rosa sinensis L)
23
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya bunga dan daun segar
maupun kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai
berikut :
a.
Air kemih bernanah
b.
Batuk lendir dan darah
c.
Batuk rejan (pertusis) radang saluran nafas (bronkhitis)
d.
Demam karena malaria
e.
Gondokan (protitis)
f.
Keputihan
g.
Melancarkan haid dan mengatasi haid tidak teratur
h.
Mimisan
i.
Radang selaput ikat mata
j.
Radang usus
k.
Sariawan
l.
Tuberkulosis
Cara membuatnya yaitu, cuci bersih 6 kuntum bunga sepatu dan 15 g
sambiloto lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air
rebusannya lalu tambahkan 1 sendok makan madu. Minum 3 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Hibicus rosa sinensis L adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Malvales
Family
: Malvaceae
24
Genus
: Hibiscus
Species
: Hibicus rosa sinensis L
10. Murbei (Morus alba)
Gambar 10. Murbei (Morus alba)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun, kulit akar, buah
dan ranting murbei dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai
berikut :
a.
Memperbanyak ASI (Aair Susu Ibu)
b.
Pembersih darah pada bisul dan radang kulit
c.
Luka dan borok
d.
Digigit ular
e.
Jantung lemah
f.
Hepatitis kronis, kurang darah, dan tekanan darah tinggi
g.
Rematik serta tangan dan kaki baal dan sakit
Cara membuatnya, masak daun murbei muda sebagai sayur, lalu makan
bersama nasi.
25
Klasifikasi tanaman Morus alba adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Urticales
Family
: Moraccae
Genus
: Morus
Species
: Morus alba
11. Cabe Rawit (Capsicum frutescen)
Gambar 11. Cabe Rawit (Capsicum frutescen)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah dan daun cabe
dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Jerawat
b.
Bisul
c.
Sakit perut / masuk angin
26
d.
Pereda demam tinggi
e.
Menyamarkan noda bekas jerawat, bekas gigitan nyamuk, bekas luka dikulit,
atau bekas cacar air
f.
Mengatasi eksim
g.
Mengatasi gusi bengkak
h.
Perontok rambut yang tidak diinginkan, dan lain–lain
Cara membuatnya, cuci bersih 3 butir cabe jawa, 6 helai daun poko 1
helai kesumba yang berukuran sedang, dan 3 jari gula enau. Rebus semua
bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 21/4 gelas. Setelah dingin saring lalu
bagi menjadi 3 bagaian yang sama banyak. Minum ramuan 3 kali sehari, masingmasing 1 bagian.
Klasifikasi tanaman Capsicum frutcesen L adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Tubifloraeles
Family
: Solanacae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum frutescent L
27
12. Singkong (Manihot utilissima Pohl)
Gambar 12. Singkong (Manihot utilissima Pohl)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun, batang dan umbi
merupakan bagian tanaman yang dapat menyembuhkan penyakit berikut ini :
a.
Luka dan luka bernanah
b.
Penyakit karena kutu air
c.
Rematik
d.
Pengelihatan kurang jelas
e.
Beri–beri
Cara membuatnya, cucui bersih 100 g daun singkong, 13 g boroco, dan
sedikit garam. Tambahkan air secukupnya kedalam ramuan, lalu rebus hingga
mendidih. Minum air ramuan dan makan daun singkongnya.
Klasifikasi tanaman Manihot utilissima Pohl adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
28
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Geraniales
Family
: Euphorbiacae
Genus
: Manihot
Species
: Manihot utilissima Pohl
13. Takokak (Solanum torvum Swartz )
Gambar 13. Takokak (Solanum torvum Swartz)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: akar dan daun
berkhasiat untuk mengatasi beragam penyakit sebagai berikut ini :
a.
Pinggang kaku dan bengkak terpukul
b.
Sakit lambung dan tidak datang bulan
c.
Bisul dan koreng
d.
Batuk kronis
e.
Jantung berdebar dan nyeri jantung
29
Cara membuatnya, cuci bersih 13 g akar kering takokak. Rebus akar 4
gelas air sampai mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring
ramuan. Minum air hasil rebusan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.
Klasifikasi tanaman Solanum torvum Swartz adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoncae
Ordo
: Tubiflorales
Family
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Species
: Solanum torvum Swartz
14. Lengkuas (Alpinia galanga (L) Willd)
Gambar 14. Lengkuas (Alpinia galanga (L) Willd)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: rimpang dan buah
lengkuas, baik kering maupun segar dapat digunkan untuk mengobati beberapa
penyakit sebagai berikut :
30
a.
Demam diikuti pembesaran limpa
b.
Diare
c.
Disentri
d.
Gangguan pencernaan
e.
Influenza
f.
Jerawat
g.
Kencing kurang lancar
h.
Kolera
i.
Kurang nafsu makan
j.
Limpa sakit
k.
Lever atau sakit kuning
l.
Masuk angin
m. Menurunkan panas
n.
Pembengkakan
o.
Radang saluran nafas
p.
Sakit tenggorokan
Cara membuatnya, cuci laos secukupnya, lalu parut, peras, dan ambil
airnya sebanyak 1 sendok teh. Tambahkan garam secukupnya, lalu minum pada
pagi hari.
Klasifikasi tanaman Alpinia galanga (L) Willd adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Monoctyledonae
Ordo
: Zingiberales
31
Family
: Zingiberaceae
Genus
: Alpinia
Species
: Alpinia galanga (L) Willd
15. Tomat (Solanum lycopersicum Linn)
Gambar 15. Tomat (Solanum lycopersicum Linn)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah dan daun tomat
dapat digunakan untuk pengobatan penyakit sebagai berikut :
a.
Jerawat
b.
Demam
c.
Radang usus buntu dan usus kuning
d.
Lemas sakit gula darah rendah
e.
Hipertensi
f.
Kurap, borok kronis, dan kulit terbakar sinar matahari
Cara membuatnya buat jus tomat secukupnya. Minum jus tomat sehari 3
kali, masing-masing 1 cangkir. Lakukan konsumsi ramuan secara rutin.
32
Klasifikasi tanaman Solanum lycopersicum Linn adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Tubiflorales
Family
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Species
: Solanum lycopersicum Linn
16. Nanas (Ananas comosus)
Gambar 16. Nanas (Ananas comosus)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah dan daun nanas
dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Luka bakar
b.
Bisul
c.
Gatal
33
Cara membuatnya yaitu dengan menumbuk buah nanas muda sampai
halus, lalu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Klasifikasi tanaman Ananas comosus adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Ordo
: Commelinales
Family
: Bromeliaceae
Genus
: Ananas
Species
: Ananas comosus
17. Meniran (Phylanthus niruri Linn)
Gambar 17. Meniran (Phylanthus niruri Linn)
34
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun, buah, batang
dan akar meniran dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai
berikut :
a.
Nephritic
b.
Disentri
c.
Batu saluran kencing
d.
Hepatitis
e.
Digigit anjing gila
f.
Untuk obat ular
g.
Peluruh seni, kencing nanah, kencing batu, nyeri ginjal, demam dan mencret
h.
Rematik
i.
Bisul dikelopak mata
j.
Rabun senja
Cara membuatnya rebus 30-60 g herba meniran segar dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum
sekaligus 1 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Phylanthus niruri Linn adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Geraniales
Family
: Euphorbiaceae
Genus
: Phylanthus
Species
: Phylanthus niruri Linn
35
18. Jambu Biji (Psidium guajava)
Gambar 18. Jambu Biji (Psidium guajava)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian tanaman jambu
biji yang bisa digunakan sebagai obat adalah akar, buah, daun dan ranting
muda. Berikut beberapa pemanfaatannya tanaman jambu biji dalam pengobatan
sebagai berikut :
a.
Diare
b.
Sariawan
c.
Luka berdarah atau borok di sekitar tulang
d.
Kencing manis
e.
Ambeien
f.
Kembung pada anak–anak
Cara membuatnya lumatkan daun jambu biji segar. Tempelkan lumatan
ini ditempat yang sakit. Lakukan pengobatan beberapa kali sehari.
Klasifikasi tanaman Psidium guajava adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
36
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Myrtales
Family
: Myrtaceae
Genus
: Psidium
Species
: Psidium guajava
19. Sirsak (Annona muricata)
Gambar 19. Sirsak (Annona muricata)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: buah segar dan daun
sirsak digunakan untuk mengatasi beragam penyakit sebagai berikut :
a.
Peluruh keringat
b.
Anti kejang
c.
Kekurangan vitamin C dan disentri
d.
Bisul
e.
Ambeien
f.
Sakit kandung urint dan anyang–anyang
37
Cara membuatnya cuci bersih 7 lembar sirsak segar, lalu rebus dengan 3
gelas air sampai medidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan.
Minum ramuan sehari sekali.
Klasifikasi tanaman Annona muricata adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Ranales
Family
: Annonaceae
Genus
: Annona
Species
: Annona muricata
20. Mahoni (Swietenia macrophylla)
Gambar 20. Mahoni (Swietenia macrophylla)
38
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun dan batang
mahoni dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Demam dan masuk angin
b.
Eksim dan rematik
c.
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
d.
Kencing manis
Cara membuatnya seduh ½ sendok teh serbuk biji mahoni dengan ½
gelas air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu, lalu minum saat masing
hangat lakukan 2-3 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Swietenia macrophylla adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Graniales
Family
: Meliaceae
Genus
: Swietenia
Species
: Swietenia macrophylla
21. Beluntas (Pluchea indica)
Gambar 21. Beluntas (Pluchea indica)
39
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: seluruh bagoan
tumbuhan, baik segar maupun kering, dapat dimanfaatkan untuk mengobati
beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Gangguan pencernaan pada anak
b.
Menghilangkan bau badan
c.
Penurun panas
d.
Rematik dan nyeri pada persendian
Cara membuatanya, cuci bersih 3-5 helai daun beluntas, remas -remas,
campur dengan bubur saring atau nasi tim, aduk, lalu makan. Lakukan setiap kali
makan.
Klasifikasi tanaman Pluchea indica adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Campanulales
Family
: Compositae
Genus
: Pluchea
Species
: Pluchea indica
22. Kamboja (Plumeria sp)
Gambar 22. Kamboja (Plumeria sp)
40
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bunga kering, getah,
daun, kulit batang dan akar, serta seluruh bagian tumbuhan kamboja dapat
digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
a.
Bisul
b.
Disentri (mencret karena panas dalam)
c.
Gigi berlubang
d.
Kencing nanah
e.
Telapak kaki bengkak dan pecah–pecah
f.
Tumor
Cara membuatnya, cuci bersih daun kamboja, lalu panaskan sampai
lemas. Olesi dengan minyak kelapa, lalu tempelkan pada bisul.
Klasifikasi tanaman Plumeria sp adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Gentianales
Family
: Apocynaceae
Genus
: Plumeria
Species
: Plumeria sp
23. Papaya (Carica papaya L)
Gambar 23. Papaya (Carica papaya L)
41
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian dari tanaman
papaya yang dpat digunakan sebagai obat adalah biji, akar, daun, dan buahnya.
Berikut beberapa pemanfaatannya tanaman papaya untuk mengobati penyakit :
a.
Kulit melepuh karena panas
b.
Malaria dan demam
c.
Digigit ular berbisa
d.
Cacing gelang
e.
Jerawat
Cara membuatnya toreh atau potong-potonglah kulit buah papaya.
Tampung getahnya, lalu oleskan ke kulit yang melepuh. Diamkan selama sehari
semalam. Jika bagian yang melepuh cukup luas, parut daging buah papaya, lalu
tempelkan.
Klasifikasi tanaman Carica papaya L adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoncae
Ordo
: Passiflorales
Family
: Caricaceae
Genus
: Carica
Species
: Carica papaya L
42
24. Bandotan (Ageratum conyzoides L)
Gambar 24. Bandotan (Ageratum conyzoides L)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu : batang dan daun
bandotan dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit sebagai
berikut :
a.
Bengkak, bisul dan barok
b.
Eksim dan luka berdarah
c.
Radang telinga
d.
Sakit tenggorokan dan radang selaput lender pada batang tenggorokan
Cara membuatnya cuci bersih seluruh bagian tumbuhan bandotan segar
secukupnya, tumbuk bersama nasi basi dan garam secukupnya. Tempelkan hasil
tumbukan ditempat yang terkena bengkak, bisul dan borok.
Klasifikasi tanaman Ageratum conyzoides Linn adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
43
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Campanulales
Family
: Compositae
Genus
: Ageratum
Species
: Ageratum conyzoides L
25. Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L)
Gambar 25. Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: akar, batang kayu dan
ranting patah tulang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit
sebagai berikut :
a.
Mencegah tahi lalat membesar
b.
Kepalan (klavus) dan kutil
c.
Kulit tertusuk duri atau terkena pecahan kaca
d.
Sakit gigi
e.
Tulang patah
44
Cara membuatnya, gosok tahi lalat dengan air jeruk nipis, lalu olesi
dengan getah patah tulang. Lakukan beberapa kali sehari dan jangan sampai
terkena mata.
Klasifikasi tanaman Euphorbia tirucaili L adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Geraniales
Family
: Euphorbiaceae
Genus
: Euphorbia
Species
: Euphorbia tirucaili L
26. Bougenvile (Bougainvillea spectabilis Willd)
Gambar 26. Bougenvile (Bougainvillea spectabilis Willd)
45
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bunga dan batang
bugenfil dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut
a.
Bisul
b.
Biang keringat dan gatal–gatal (pruritis)
c.
Hepatitis
d.
Haid tidak teratur
e.
Keputihan dan nyeri haid
f.
Sakit waktu haid dan haid menggumpal
g.
Terlambat haid
Cara membuatnya yaitu cuci bersih bunga bugenfil, daun sirih, dan daun
lidah buaya yang sudah dikupas, masing-masing secukupnya. Rebus semua
bahan tersebut sampai mengental lalu dinginkan. Oles bagian kental ini pada
bagian biang keringat dan bagian yang gatal. Lakukan secara teratur dan sesuai
dengan kebutuhan sampai biang keringat dan gatal-gatal hilang. Ramuan ini
hanya di gunakan sebagai obat luar.
Klasifikasi tanaman Bougainvillea spectabilis Willd adalah sebagai berikut
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Caryophyllales
Family
: Myctaginaceae
Genus
: Bougainvillea
Species
: Bougainvillea spectabilis Willd
46
27. Mahkota Dewa (Phaleria macrucarpa)
Gambar 27. Mahkota Dewa (Phaleria macrucarpa)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun dan kulit buah
segar atau kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai
berikut :
a.
Disentri amuba
b.
Eksim
c.
Tumor
Cara membuatnya kulit buah mahkota dewa kering 5 gr dan air bersih 2
gelas, rebus sampai medidih selama 15 menit, dinginkan, saring dan minum
airnya sekaligus. Minum 2-3 kali sehari.
Klasifikasi tanaman Phaleria macrucarpa adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
47
Ordo
: Myrtales
Family
: Thymelaeaceae
Genus
: Phaleria
Species
: Phaleria macrucarpa
28. Belimbing Wuluh (Averrhos bilimbi)
Gambar 28. Belimbing Wuluh (Averrhos bilimbi)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian tumbuhan yang
digunakan untuk mengobati penyakit adalah daun, buah, dan bunga. Beberapa
penyakit yang dapat disembuhkan dengan belimbing wuluh diantaranya sebagai
berikut :
a.
Batuk kepada anak
b.
Darah tinggi
c.
Jerawat
d.
Pegal linu
e.
Rematik
f.
Sakit gigi
Cara membuatnya cuci bersih 3 butir buah belimbing wuluh lalu potong
menjadi beberapa bagian. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setalah dingin, saring hasil rebusan, lalu minum sekaligus setelah sarapan.
Untuk pencegahan, minum 3 hari sekali ngan jumlah yang sama.
48
Klasifikasi tanaman Averrhoa bilimbi adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Geraniales
Family
: Oxalidaceae
Genus
: Averrhoa
Species
: Averrhoa bilimbi
29. Pandan (Pandanus tectorius Park)
Gambar 29. Pandan (Pandanus tectorius Park)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: bagian tumbuhan yang
digunakan untuk mengobati penyakit adalah daun dan akar. Beberapa penyakit
yang dapat disembuhkan dengan tanaman pandan diantaranya sebagai berikut :
a.
Rematik, pegal linu, dan perut kembung
b.
Gelisah
c.
Rambut rontok
49
d.
Menghitamkan rambut
e.
Darah tinggi
f.
Ketombe
g.
Menambah nafsu makan
h.
Menambah stamina
i.
Lemah syawat bagi lelaki
j.
Memudahkan tidur
k.
Panu
l.
Mempercepat tumbuhnya rambut dan memperlambat munculnya uban
m. Meringankan tubuh
n.
Bau badan
Cara membuatnya cuci bersih 5 lembar daun pandan wangi segar, lalu
potong kecil-kecil. Rebus dengan 600 ml air sampai tersisa 400 ml. Setelah
dingin, saring air rebusannya lalu minum dua kali sehari (pagi dan sore) masingmasing 200 ml.
Klasifikasi tanaman Pandanus tectorius Park adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Ordo
: Pandanales
Family
: Pandanaceae
Genus
: Pandanus
Species
: Pandanus tectorius Park
50
30. Sirih (Piper betle L)
Gambar 30. Sirih (Piper betle L)
Bagian yang digunakan dan pemanfaatanya yaitu: daun sirih yang segar
untuk mengatasi beragam penyakit sebagai berikut :
a.
Batuk
b.
Bronkhitis
c.
Bisul
d.
Menghilangkan bau badan dan keringat berlebihan
e.
Luka bakar
f.
Mimisan
g.
Mata gatal dan mata merah
Cara membuatnya cuci bersih daun sirih sebanyak 7 lembar. Tambahkan
2 gelas air dan 1 potong gula batu. Rebus bahan hingga mendidih dan airnya
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan minum ramuan 3 kali sehari,
masing-masing 1/3 gelas, bersama 1 sendok makan madu.
Klasifikasi tanaman Piper betle L adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
51
Sub devisi
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Piperales
Family
: Piperaceae
Genus
: Piper
Species
: Piper betle L
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan Kantor
Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Petanian Negeri Samarinda,
ditemukan 30 jenis tanaman obat dari 262 jenis yang ada pada referensi
HARIANA (2013). Jenis dari famili Euphorbiaceae adalah yang paling banyak,
yaitu sebesar 18,18 %. Bagian tanaman yang banyak digunakan sebagai obat
adalah bagian daun sebesar 33,33 %. Dari 30 spesies tanaman tersebut,
termasuk dalam 22 family seperti yang tertuang pada Tabel 2 (Lampran 1) yaitu :
Agavacae, Verbenaceae, Menispermaceae, Euphorbiaceae, Balsaminaceae,
Graminacae, Apocynaceae, Malvaceae, Moraceae, Solanaceae, Zingiberaceae,
Bromeliaceae, Myrtaceae, Annonaceae, Meliaceae, Compositae, Caricaceae,
Nyctaginaceae, Thymelacaceae, Oxalidaceae, Pandanaceae dan Piperaceae.
Dari bagian tanaman yang banyak digunakan yaitu bagian daun
sebanyak 33,33 %, seperti yang tertuang pada Tabel (1 Lampiran 1) yaitu : Lidah
Mertua (Sanseviera trifasciata Prain), Pagoda (Clerodendrum japanicum Thunb
sweet), Cincau Pohon (Melastoma polyanthum B), Puring (Codiacum variegatum
sp), Pacar Air (Impatiens balsamina Linn), Pulai (Alstonia scholaris), Kembang
Sepatu (Hibicus rosa sinensis L), Murbei (Morus alba), Cabe Rawit (Capsicum
frutescen L), Singkong (Manihot utilisiman Pohl), Takokak (Solanum torvum
52
Zwartz), Nanas (Ananas comosus), Jambu Biji (Psidium guajava), Sirsak
(Annona muricata), Mahoni (Swietenia macrophylla), Beluntas (Pluchea indica),
Kamboja (Plumeria sp), Pepaya (Carica papaya L), Bandotan (Ageratum
conyzoides L), Patah Tulang (Euphorbia tirucaili L), Mahkota Dewa (Phaleria
macucarpa), Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi), dan Pandan (Pandanus
tectorius Park).
Daun pada umumnya berkhasiat lunak karena mempunyai kandungan air
yang tinggi (70 -80 %) dan merupakan unsur atau zat organik yang memiliki
khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Keuntungan dari daun adalah
memiliki serat yang lunak sehingga mudah mengekstrak (zat-zat) yang akan
digunakan sebagai obat. (A. FAHN, 1992).
Menurut MANITTO (1992) dalam Mitrawati, dkk (2013), tumbuhan dari
famili Euphorbiaceae merupakan salah satu tumbuhan yang sudah banyak
dimanfaatkan dalam pengobatan. Misalnya dalam melancarkan darah, sariawan,
batuk, influenza, malaria, disentri, lepra, penyakit hati, ginjal, batuk, infeksi usus,
kanker, hepatitis B, dan lain-lain. Efek farmokologi yang diberikan oleh
tumbuhan, kemungkinan disebabkan oleh kandungan metabolit sekunder yang
terdapat pada tumbuhan tersebut. Sumber dari metabolit sekunder pada
tumbuhan, hampir di semua jaringannya,baik pada akar, batang, daun maupun
buahnya.
Hasil penelitian di Lingkungan Kantor Program Studi Pengelolaan Hutan
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda telah ditemukan berbagai macam jenis
tanaman obat, maka dari hasil pendataan tersebut memberikan informasi bahwa
terdapat tanaman yang tumbuh tidak hanya tanaman hias melainkan juga
tanaman tersebut mempunyai manfaat sebagai obat.
53
Maka dari itu bisa kita ketahui di lingkungan kecil saja terdapat berbagai
macam jenis tanaman yang tumbuh dan mempunyai khasiat sebagai obat,
melainkan juga di daerah kota besar maupun pedesaan juga masih banyak jenis
tumbuhan yang tidak diketahui manfaatnya sebagai obat.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Jumlah jenis tanaman obat yang diperoleh yaitu sebanyak 30 jenis tanaman
dan tergolong ke dalam 22 famili.
2.
Famili yang mendominasi yaitu famili Euphorbiaceae
3.
Bagian tumbuhan yang dipergunakan sebagai obat adalah akar, batang,
ranting, buah, daun, bunga, rimpang, kulit. Bagian yang paling banyak
digunakan sebagai obat adalah bagian daun.
B. Saran
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 30 jenis tanaman yang
manfaatnya sebagai obat, maka perlu pemeliharaan terhadap tanaman tersebut
agar tetap terpelihara dan dapat dilakukan penelitian selanjutnya tentang
kandungan kimiawi dari tanaman tersebut.
55
DAFTAR PUSTAKA
A. FAHN (1992). Anantomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas
Perss. Yogyakarta
ANONIM (2011). Tanaman Obat Tradisional. www.jamu herbal.com dan
Indonesia herbal.blogspot.com.(di Unduh pada tanggal 12 Desember
2013)
ANONIM (2012). Pedoman Akademik Politeknik Pertanian negeri Samarinda.
Diunduh 24-Agustus-2015
ANONIM (2013). Tanaman Obat Tradisional. www.jamuherbal.com dan
Indonesia herbal.blogspot.com. (Di unduh pada tanggal 12 Desember
2013)
ANONIM (2007) Persentasi TUMBUHAN. UB Press Universitas Brawijaya.
Malang. (Di unduh pada tanggal 1 september 2007)
DIRDJOSISWORO. (1985). Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan. Penerbit Redaksi
Agromedia. Badung. Diunduh februari 2014.
FLORA (2008). Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan. PT. Agromedia
Pustaka Depok Jawa Barat 2003 Jakarta.
GUNAWAN, D. dan S. MULYANI. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakologi) Jilid 1.
Penerbit swadaya. Jakarta
HARIANA. (2013). Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 3. Jakarta: Yayasan
Sarana Wana Jaya.
MANITTI (1992), dalam MITRAWATI, dkk (2013). EuphorbiaceaeMakalah. Inggritmemo. Blogspot. Com/2013
SANTOSO DAN H. BUDI .1998. Tanaman Obat Keluarga. Aksara Sukses.
Yogyakarta:Teknologi
TJITROSOEPOMO, GEMBONG. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta
WIDJAJANTI DAN NURNAINI V. 1988. Obat-obatan Yogyakarta; Kanisius
WIDJAYAKUSUMA dan HEMBING. 1995. Ramuan
Pengobatan Darah Tinggi, Niagaswadaya. Jakarta
Tradisional
Untuk
SAMSYUHIDAYAT , dkk. 2000. Inventarisasi Tanaman Indonesia Edisi Kedua,
Departemen Kesehatan RI Jakarta
56
LAMPIRAN
58
Lampiran 2
Tabel 2. Persentase Famili dari Pendataan Tanaman Obat
No
Jenis
famili
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Lidah Mertua (Sanseviera trifasciata
Prain)
Pagoda (Clerodondrum japanicum)
Cincau
Pohon
(Melastoma
polyanthum B)
- Puring (Codiacum variegatum sp)
- Singkong (Manihot utilisiman Pohl)
- Meniran (Phylantus niruri L)
- Patah Tulang (Euphorbia tirucaili
Linn)
Pacar Air (impatiens balsamina Linn)
- Tebu (Sacharum officinarum Linn)
- Kunyit (Curcuma longa)
- Pulai (Alstonia scholaris)
- Kamboja (Plumeria sp)
Kembang Sepatu (Hibicus rosa
sinensis L)
Murbei (Morus alba)
- Cabe Rawit (Capsicum frutescen L)
- Takokak (Solanum torvum Zwartz )
- Tomat (Solanum lycopersicum Linn)
Lengkuas (Alpinia galanga Val)
Nanas (Ananas comosus)
Jambu Biji (Psidium guajava)
Sirsak (Annona muricata)
Mahoni (Swietenia macrophylla)
- Beluntas (Pluchea indica)
- Bandotan (Ageratum conyzoides L)
Pepaya (Carica papaya L)
Bougenvile (Bougainvillea spectabilis
Willd)
Mahkota Dewa (Phaleria macucarpa)
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
Pandan (Pandanus tectorius Park)
Sirih (Piper betle L)
Jumlah pengelompokan famili
%
Tingkatan
Agavacae
4,54
Herba
verbenaceae
Menispermaceae
4,54
4,54
Perdu
Perdu
Euphorbiaceae
18,18
- Perdu
- Perdu
- Perdu
- Herba
Balsaminaceae
Graminacae
4,54
Apocynaceae
Malvaceae
9,09
9,09
4,54
Moraceae
Solanaceae
13,63
Zingiberaceae
Bromeliaceae
Myrtaceae
Annonaceae
Meliaceae
Compositae
4,54
4,54
4,54
4,54
4,54
Caricaceae
Nyctaginaceae
4,54
4,54
Thymelacaceae
Oxalidaceae
Pandanaceae
Piperaceae
22 famili
4,54
4,54
4,54
4,54
-
9,09
Perdu
- Perdu
- Herba
- Pohon
- Pohon
- Perdu
Perdu
- Perdu
- Perdu
- Perdu
- Herba
- Herba
Pohon
Pohon
Pohon
- Perdu
- Perdu
Perdu
Perdu
Perdu
Pohon
Herba
Herba
-
60
Lampiran 3. Denah Tempat/Lokasi Penelitian
Lab. Konservasi
Lab. Tanah
PS. Lama
X
X
X
Gajebo
Lab.
Kultur
Jaringan
PS. baru
X
X
Lab.
Kultur
Jaringan
X
Lab.
silvikultur
X
X
X
X
X
X
Lap. Bola
Basket
X
Lab.
Dedrolog
Ruang
ganti
X X
X
wc
X
X
X
Ruang
kuliah
MH
X
X
X
X
X
X
X
X
wc
X
X
Kantin
X
Hima
Keterangan :
= Ruangan
= Tangga
=Jalanan
X
= Tumbuhan yang di data
PS
= Program Studi
Lab
= Laboratorium
MH
= Manajemen Hutan
HIMA
= Himpunan Mahasiswa
Gambar 31. Denah Tempat/Lokasi Penelitian
X
Download