BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi merupakan zaman dimana kebudayaan, moral maupun
tingkat ketergantungan manusia meningkat. Kondisi kebutuhan dan tantangan
dunia kerja di era globalisasi terlebih dengan perancangan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) pada tahun 2016 menuntut tenaga kerja sebagai sumber daya
manusia yang terampil dan mandiri supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup yang
semakin berat. Perancangan MEA membuat bangsa Indonesia harus siap untuk
berkompetisi dengan negara-negara lain se-Asia Tenggara sehingga peluang kerja
yang dimiliki semakin sedikit karena adanya persaingan dalam pasar bebas Asia
Tenggara. Data dari International Labour Organization (ILO) menyebutkan sekitar
119,1 juta pekerja pada bulan Pebruari 2013 dan pada bulan Pebruari 2014 terdapat
125,3 juta pekerja. Jumlah pekerja mengalami peningkatan 5,2% dengan jumlah
peningkatan 6,19 juta pekerja dalam satu tahun. Tingkat partisipasi tenaga kerja
diperkirakan sebesar 69,2% dan jumlah orang yang bekerja pada awal tahun 2015
mencapai 128,2 juta, dengan perbandingan antara pekerja laki-laki sebesar 85% dan
pekerja perempuan sebesar 53,4%.
Masalah utama bagi calon tenaga kerja adalah bagaimana mendapatkan
kemampuan dan keterampilan yang memadai untuk mempersiapkan diri memasuki
persaingan di dunia kerja yang semakin ketat. Sedangkan bagi pelaku industri
adalah bagaimana mencari calon tenaga kerja yang sesuai dengan visi dan misi
perusahaan dalam rangka memenuhi target produksi perusahaan tersebut. Pekerja
industri di sektor produksi mayoritas mempunyai dasar pendidikan setingkat
menengah atau madya. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan institusi di
bidang pendidikan yang berkontribusi besar dalam menyediakan tenaga kerja di
berbagai sektor industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang sekolah dimana
peserta didiknya diarahkan agar mempunyai keahlian tertentu, sehingga mata
pelajaran yang diberikan berbeda dari mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas
1
2
(SMA). Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 pasal 2 ayat (1) tentang sistem
pendidikan nasional, SMK memiliki tujuan yaitu: menyiapkan peserta didik untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional; menyiapkan
peserta
didik
agar
mampu
memilih
karir,
berkompetisi,
dan
mampu
mengembangkan diri; menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia usaha/industri pada saat ini maupun pada masa yang akan datang
serta menyiapkan lulusan agar menjadi warga negara yang produktif, inovatif dan
mandiri.
Kenyataannya, saat ini lulusan SMK terutama SMK Bhinneka Karya
Surakarta belum memiliki kesiapan kerja. Kebanyakan dari siswa SMK Bhinneka
Karya Surakarta masih kebingungan dalam mencari pekerjaan setelah lulus dari
sekolah, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum memiliki kesiapan kerja. Data
lulusan SMK Bhinneka Karya Surakarta tahun 2014 menunjukkan bahwa 45%
siswa masih mencari pekerjaan, 20% siswa bekerja di perusahaan, 10% siswa
berwirausaha dan 25% siswa belum diketahui.
Lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja yang dibekali dengan
pengetahuan, kesiapan kerja dan kemandirian yang tinggi memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan siswa yang hanya memiliki pengetahuan tinggi saja.
Kesiapan kerja dan kemandirian yang dimiliki oleh siswa SMK sangat diperlukan
untuk bersaing dengan siswa dari SMK lain. Kesiapan kerja dibutuhkan ketika
memasuki dunia kerja karena dengan kesiapan, siswa SMK dapat menyelesaikan
permasalahan yang terjadi dan mampu mencari alternatif penyelesaian dari masalah
yang dialami ketika bekerja. Selain kesiapan kerja, lulusan SMK harus memiliki
kemandirian yang tinggi, akan tetapi kebanyakan siswa SMK belum memiliki sikap
mandiri. Rendahnya kemandirian siswa SMK ini dapat dilihat dari pembelajaran
yang dilaksanakan di bengkel dimana ketika para siswa dikelompokkan dan diberi
jobsheet kebanyakan siswa tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Siswa
lebih suka bergantung kepada temannya daripada mengerjakan jobsheet
berdasarkan kemampuannya sendiri. Lulusan SMK yang memiliki kemandirian
biasanya akan siap terjun ke dunia kerja karena mereka mampu memanfaatkan
kemampuannya sendiri untuk menunjang produktifitas kerja serta tidak
3
menggantungkan diri kepada orang lain sehingga mampu bertindak dan mengambil
keputusan ketika bekerja. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kesiapan kerja
dan kemandirian untuk mempersiapkan lulusan yang berkualitas SMK Bhinneka
Karya Surakarta menerapkan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pelaksanaan
Pendidikan Sistem Ganda menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1998 tentang sistem pendidikan nasional. Pendidikan sistem ganda dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. Dimana
para siswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus
mempelajari dunia industri.
Peningkatan relevansi materi pelajaran yang didapat di sekolah dengan
dunia usaha/industri di SMK Bhinneka Karya Surakarta diwujudkan dengan adanya
kegiatan Praktik Kerja Industri. Praktik Kerja Industri merupakan pola
penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama antara SMK dengan industri sebagai
institusi mitra. Praktek Kerja Industri merupakan jenis latihan kerja siswa yang
menjadi program dari SMK. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri dilakukan dengan
menerjunkan siswa pada dunia usaha/industri, sehingga siswa secara langsung
menghadapi pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Kegiatan Praktik Kerja Industri
ini diduga memberikan manfaat yang besar bagi siswa, karena praktik kerja industri
yang dilaksanakan pada dunia usaha ataupun dunia industri dapat memberikan
pengalaman yang dapat membentuk pribadi anak didik yang mempunyai keahlian
kejuruan yang professional, berkualitas, yang mampu dikembangkan menurut
bidang pekerjaannya.
Melalui pelaksanaan Praktik Kerja Industri diharapkan siswa mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya agar memiliki kompetensi yang
sesuai dengan kriteria yang dicari oleh dunia usaha/industri sehingga siswa
memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Mempunyai kesiapan kerja
merupakan hal yang sangat dibutuhkan lulusan SMK dalam rangka menyongsong
persaingan dalam era pasar bebas. Kesiapan kerja siswa dipengaruhi beberapa
faktor diantaranya yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud yaitu
lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama yang membentuk pribadi siswa
4
serta lingkungan masyarakat dimana siswa tinggal yang merupakan lingkungan
sosial dimana terjadi interaksi siswa dengan orang lain di masyarakat. Lingkungan
keluarga dan lingkungan masyrakat memiliki dorongan yang kuat dalam
membentuk kemandirian dan kesiapan kerja siswa sehingga siswa dapat
berkembang. Jadi antara pengetahuan, kemandirian dan faktor lingkungan harus
saling mendorong dan melengkapi. Syarat utama yang harus dimiliki siswa SMK
untuk terjun ke dunia kerja adalah pengalaman saat melaksanakan praktik kerja
industri dan memiliki sikap mandiri yang memungkinkan mereka mempunyai nilai
lebih dalam kesiapan untuk mencari lapangan pekerjaan. Berdasarkan kenyataan
diatas, sangat menguntungkan bila kegiatan praktik dimanfaatkan sebagai upaya
memenuhi tujuan untuk memberikan bekal kepada siswa agar memiliki sikap
mandiri dan memiliki kesiapan kerja yang sesuai dengan bidangnya masing masing.
Melihat fakta-fakta diatas , jika dibiarkan terus menerus maka kualitas lulusan SMK
Bhinneka Karya akan menurun dan tidak bisa bersain di dunia kerja sehingga
menyebabkan turunnya kepercayaan industri maupun stake holder untuk
menjadikan lulusan SMK Bhinneka Karya Surakarta menjadi pekerja di
perusahaannya. Kepercayaan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMK
Bhinneka Karya Surakarta. Masalah-masalah tersebut jika tidak segera diatasi akan
menurunkan kualitas lulusan SMK Bhinneka Karya Surakarta, maka dari itu perlu
dicari penyebab dari permasalahan yang sedang dihadapi.
Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka penelitian ini dianggap perlu
dilakukan untuk menemukan hubungan Prestasi Praktek Kerja Industri dan sikap
mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja. Penelitian ini khususnya dilakukan
pada peserta didik kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka
Karya Surakarta karena Praktik Kerja Industri dilaksanakan di kelas XII. Pemilihan
Program Keahlian Teknik Otomotif dikarenakan program keahlian Teknik otomotif
banyak diminati oleh peserta didik baru yang mendaftar di SMK Bhinneka Karya
Surakarta.
5
Penelitian yang akan dilakukan dengan judul: “Hubungan Prestasi
Praktik Kerja Industri dan Sikap Mandiri dengan Kesiapan Memasuki Dunia
Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka
Karya Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
diperoleh identifikasi masalah yang dihadapi, diantaranya :
1. Tingginya Persaingan dunia kerja dalam menyongsong era pasar bebas.
2. Kurangnya kemandirian siswa SMK Bhinneka Karya dalam mengikuti
pembelajaran praktik.
3. Siswa SMK Bhinneka Karya belum memiliki kesiapan kerja yang
menyebabkan mereka masih kebingungan ketika mencari pekerjaan.
4. Belum diketahui seberapa besar pengaruh pembelajaran Praktik Kerja Industri
terhadap kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka perlu
diambil pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan
lebih fokus dalam mengkaji masalah yang diteliti. Batasan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Praktik Kerja Industri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan siswa didunia
industri. Penelitian ini hanya memfokuskan pada prestasi praktek kerja industri
peserta didik dilihat dari nilai yang dicantumkan pada sertifikat keahlian siswa.
2. Kemandirian yaitu suatu sikap tidak menggantungkan hidup kepada orang lain
sehingga setiap individu mampu mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri.
3. Fokus pada kesiapan kerja yaitu sikap seorang siswa yang telah memiliki
kematangan dalam bertindak dan dapat mengambil keputusan sendiri tanpa
bergantung pada orang lain.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut maka
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah hubungan prestasi Praktik Kerja Industri dengan kesiapan memasuki
dunia kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka
Karya Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 ?
2. Adakah hubungan sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa
kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta
Tahun pelajaran 2015/2016 ?
3. Adakah hubungan antara prestasi Praktik Kerja Industri dan sikap mandiri
secara simultan dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII
program keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun
pelajaran 2015/2016 ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Menemukan hubungan antara prestasi Praktik Kerja Industri dengan kesiapan
memasuki dunia kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif
SMK Bhinneka Karya Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
2. Menemukan hubungan antara sikap mandiri dengan kesiapan memasuki dunia
kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya
Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016.
3. Menemukan hubungan antara prestasi Praktik Kerja Industri dan sikap mandiri
dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII Program Keahlian
Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.
7
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat dalam
rangka menjawab permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini juga diharapkan
mempunyai manfaat teoritis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan manfaat
praktis untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini yaitu :
1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu:
a. Dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang pendidikan.
b. Menambah ilmu pengetahuan tentang aspek yang mempengaruhi kesiapan
kerja siswa.
c. Menambah ilmu pengetahuan tentang pengertian sikap mandiri dan praktik
kerja industri untuk peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan.
d. Memberikan informasi hubungan antara prestasi praktik kerja industri
dengan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kelas XII Program Keahlian
Teknik Otomotif SMK Bhinneka Karya Surakarta.
e. Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu :
a. Bagi peneliti
Sebagai wahana dalam latihan menerapkan teori-teori yang diperoleh
selama menjalani studi dan dapat menambah wawasan keilmuan.
b. Bagi siswa
Dapat memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan kesiapan kerja sehingga akan menambah kesadaran untuk
mempersiapkan diri sejak dini.
8
c. Bagi sekolah
Dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam menentukan kebijakan yang
terkait dengan upaya meningkatkan kesiapan kerja siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
d. Bagi universitas
Dapat dijadikan koleksi perpustakaan dan sumber ilmiah bagi penelitian
sejenis.
Download