keefektifan strategi brainstorm sheet (lembar

advertisement
KEEFEKTIFAN STRATEGI BRAINSTORM SHEET (LEMBAR GAGAS)
DALAM KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI SUGESTIF
KELAS XI SMK NEGERI 2 SEWON
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KOMARUL HANIFAH
11201244019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
OKTOBER 2015
ii
KEEFEKTIFAN STRATEGI BRAINSTORM SHEET (LEMBAR GAGAS)
DALAM KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF
SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 SEWON
Oleh Komarul Hanifah
NIM 11201244019
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
kemampuan menulis narasi sugestif yang signifikan antara siswa yang
menggunakan strategi lembar gagas dan yang tidak menggunakan strategi lembar
gagas. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah strategi lembar
gagas efektif digunakan dalam pembelajaran menulis narasi sugestif atau tidak.
Strategi lembar gagas dipilih untuk mengarahkan dan memudahkan siswa dalam
pembelajaran menulis.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen).
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control groups design.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sewon. Penentuan
sampel penelitian dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan teknik
tersebut didapatkan siswa kelas XI Tekstil 1 sebagai kelompok kontrol dan siswa
kelas XI Multimedia 2 sebagai kelompok eksperimen. Tes berupa pretes dan
postes. Soal dalam penelitian ini berupa soal menulis narasi sugestif. Pengujian
hasil penelitian dengan program SPSS 16.0. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji-t dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kemampuan menulis
narasi sugestif yang signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran
menggunakan strategi lembar gagas dengan siswa yang mendapatkan
pembelajaran tanpa menggunakan strategi lembar gagas. Perbedaan yang
signifikan ditunjukkan dengan hasil analisis uji-t data postes kemampuan menulis
narasi sugestif pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
menunjukkan thitung sebesar -12,096 dengan df 56 dan p sebesar 0,000 (p<0,05).
Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi lembar gagas
efektif digunakan dalam pembelajaran menulis narasi sugestif siswa kelas XI di
SMK Negeri 2 Sewon. Keefektifan strategi lembar gagas dapat dilihat dari uji-t
pretes dan postes pada kelompok eksperimen yang diperoleh thitung sebesar -10,363
dengan df 30 dan p sebesar 0,000 (p<0,05) serta terdapat kenaikan skor rerata
pada kelompok eksperimen yaitu 6,7741 yang lebih besar daripada kenaikan skor
rerata kelompok kontrol yaitu 1,037.
Kata kunci: strategi lembar gagas, menulis, teks narasi sugestif
iii
EFFECTIVENESS BRAINSTORM SHEET STRATEGY (LEMBAR GAGAS)
IN SUGGESTIVE NARRATIVE WRITING SKILLS
GRADE XI SMK NEGERI 2 SEWON
By Komarul Hanifah
NIM 11201244019
ABSTRACT
This research aims to determine, are there any differences in suggestive
narrative writing skills significantly between the students using the brainstorm
sheets strategy and without the brainstorm sheet strategy. This study also aims to
determine, are the brainstorm sheets strategy effectively to be used in teaching
suggestive narrative writing or not. The brainstorm sheet strategy chosen to direct
and facilitate the students in their writing study.
This research used a quasi-experimental methods. The research design
used pretest-posttest control groups design. The research population was student
of grade XI of SMK Negeri 2 Sewon. Determination of the sample study with the
simple random sampling technique. Based on these techniques obtained the
students of grade XI of 1st Textile as a control group and the students of grade XI
of 2nd Multimedia as the experimental group. The tests could be pretest and
posttest. The exercise in this research is a suggestive narrative writing test. The
results of this testing used the SPSS 16.0 program. The data analysis technique
that was used in this research is t-test with the significance level of 5%.
The results showed that there are differences in narrative writing skills
significantly between the students who received learning activities using the
brainstorm sheet strategy by the students who get learning activities without using
brainstorm sheet strategy. The significant difference was shown by the results of ttest analysis in the postest data of the ability in suggestive narrative writing in the
control group and the experimental group was showed that thitung -12.096 with
56 df and p = 0,000 (p <0,05). Moreover, these results also indicated that the
brainstorm sheets strategy could be effectively used in teaching suggestive
narrative writing of the students of grade XI in SMK Negeri 2 Sewon. The
effectiveness of the brainstorm sheets strategy can be seen from the t-test pretest
and posttest in the experimental group obtained thitung -10.363 with 30 df and p =
0,000 (p <0,05) and there is a mean score increasing in the experimental group is
6.7741 bigger than the mean score increasing of the control group was 1,037.
Keywords: brainstorm sheet strategy, writing, suggestive narrative text
iv
kegiatan seseorang mengungkapkan
A. PENDAHULUAN
Menulis sangat penting bagi
gagasan
dan
menyampaikannya
pendidikan karena memudahkan para
kepada masyarakat pembaca untuk
pelajar
dipahami.
umtuk
berpikir.
Menulis
merupakan salah satu dari empat
Jadi dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbahasa. Kegiatan ini
menulis merupakan suatu kegiatan
menuntut penulis untuk menuangkan
dalam mengungkapkan gagasan atau
ide-ide dan gagasannya ke dalam
ide-idenya
bentuk tulisan. Selain itu, menulis
pengalaman,
perlu dilakukan latihan-latihan agar
pelatihan, keterampilan-keterampilan
menghasilkan tulisan yang baik.
khusus. Kegiatan ini merupakan
Menulis
untuk
sebuah proses berkomunikasi secara
berpikir secara kritis, juga dapat
tidak langsung. Kegiatan ini adalah
memperdalam daya tangkap atau
kegiatan yang produktif dan kreatif.
persepsi.
Semakin
dapat
menolong
Abidin
(2012:
181)
yang
menuntut
waktu,
kesempatan,
mengasah
keterampilan
menulis, maka semakin baik pula
menyatakan bahwa menulis adalah
hasil tulisannya.
sebuah proses berkomunikasi secara
Alwasilah
dan
Suzanna
tidak langsung antara penulis dengan
(2005: 119) mengemukakan bahwa
pembacanya. Sebuah tulisan dibuat
narasi adalah rangkaian peristiwa
untuk
dipahami
maksud
dan
atau kejadian secara kronologis, baik
proses
yang
fakta maupun rekaan atau fiksi.
dilakukan penulis tidaklah sia-sia.
Honiatri dan Hasanah (2004: 40),
Lado (dalam Tarigan, 2008: 22)
menyatakan bahwa narasi ialah jenis
menyatakan bahwa menulis ialah
karangan yang berisi cerita atau
menurunkan
peristiwa yang disusun berdasarkan
tujuannya
sehingga
atau
lambang-lambang
melukiskan
grafik
yang
urutan terjadinya peristiwa tersebut.
menggambarkan suatu bahasa yang
Dari beberapa definisi dari para ahli
dipahami oleh seseorang. Pendapat
dapat disimpulkan bahwa narasi
lain dikemukakan oleh Gie (2002: 2),
adalah sebuah karangan baik fiksi
menulis
atau
diistilahkan
dengan
mengarang yaitu segenap rangkaian
pun
nonfiksi
yang
berisi
rangkaian peristiwa secara berurutan
1
agar pembaca paham dan dapat
atau
memetik hikmah dari cerita tersebut.
merencanakan ide dan topik sebagai
Narasi dibagi menjadi dua
memudahkan
kegiatan
awal
siswa
sebelum
dalam
menulis.
jenis yaitu narasi ekspositoris dan
Dalam hal ini, melakukan curah
narasi sugestif. Narasi ekspositoris
gagasan ada dua prinsip yang harus
ialah sebuah narasi yang bertujuan
dipegang,
untuk menggugah pikiran pembaca
memikirkan apakah ide-ide yang
untuk
dihasilkan itu benar atau salah,
mengetahui
apa
yang
yaitu
tidak
dikisahkan. Narasi sugestif memiliki
penting
tujuan atau sasaran utama untuk
dipraktikkan
memberi makna atas peristiwa atau
sebagainya, dan ide
kejadian yang terjadi, maka narasi
dianggap sebagai sesuatu yang wajar
sugestif
karena memang belum dievaluasi.
selalu
melibatkan
daya
khayal atau imajinasi (Keraf, 2001:
atau
tidak,
perlu
atau
Adapun
tidak,
dapat
dan
yang acak
langkah-langkah
136 dan 137). Dari beberapa definisi
dalam strategi lembar gagas menurut
dari para ahli dapat disimpulkan
Vaughn dan Bos (2009: 370-376)
bahwa
adalah
narasi
adalah
sebuah
sebagai
berikut.
Tahap
karangan baik fiksi atau pun nonfiksi
pertama pada strategi lembar gagas
yang
yaitu tahap prapenulisan, pada tahap
berisi
rangkaian
peristiwa
secara berurutan.
Strategi
ini siswa diminta untuk membentuk
digunakan
kelompok (terdiri dari lima siswa),
dalam penelitian ini yaitu strategi
lalu siswa diberikan contoh narasi
lembar gagas. Strategi lembar gagas
oleh
merupakan salah satu strategi yang
struktur, ciri kebahasaan, jenis, dan
digunakan
melakukan
unsur intrinsik narasi. Setelah itu
(prewriting
siswa
proses
yang
sebelum
penulisan
guru
dan
mengidentifikasi
mempresentasikan
hasil
strategies). Strategi lembar gagas
pekerjaan kelompok mereka. Siswa
mengajak
berpikir
kembali ke meja masing-masing lalu
yang akan mereka
diberikan lembar gagas lalu mengisi
katakan sebelum mereka menulis
lembar gagas tersebut. Tahap kedua
(Vaughn dan Bos, 2009: 372).
yaitu tahap menyusun karangan,
Strategi lembar gagas membantu
yaitu
siswa
tentang apa
untuk
2
siswa
menulis
dan
mengembangkangkan
karangan
pembelajaran menulis narasi di SMK
Negeri 2 Sewon?”.
narasinya berdasarkan lembar gagas
yang sudah diisi. Tahap ketiga yaitu
Tujuan penelitian ini untuk
tahap perevisian, pada tahap ini
mengetahui
setelah siswa selesai membuat narasi
kemampuan menulis narasi yang
secara utuh siswa merevisi hasil
signifikan antara siswa kelas XI yang
karangannya secara mandiri. Tahap
menggunakan strategi lembar gagas
keempat yaitu tahap pengeditan,
dan siswa yang tidak menggunakan
pada tahap ini siswa menukarkan
strategi lembar gagas di SMK Negeri
hasil
2 Sewon. Selain itu, tujuan lainnya
narasinya
kepada
teman
adanya
sebelahnya untuk dikoreksi ejaan,
yaitu untuk
tanda baca, kapitalisasi, dan bahasa,
strategi
setelah
ke
pembelajaran menulis narasi pada
penulisnya. Tahap terakhir yaitu
siswa kelas XI SMK Negeri 2
tahap penerbitan, pada tahap ini
Sewon.
selesai
siswa
dikembalikan
mengumpulkan
karangannya
kepada
menempelkan
hasil
menguji
perbedaan
lembar
keefektifan
gagas
dalam
hasil
guru
lalu
karya
pada
B. METODE PENELITIAN
Penelitian
mading kelas.
eksperimen
Penelitian ini mempunyai dua
ini
semu
experimental).
adalah
(quasi
Desain
rumusan masalah sebagai berikut.
digunakan
“Apakah
perbedaan
adalah pretest-posttest control group
kemampuan menulis narasi yang
design. Penelitian ini menggunakan
signifikan
antara
dua variabel yaitu variabel bebas dan
mengikuti
pembelajaran
terdapat
siswa
yang
dalam
yang
penelitian
meng-
variabel
gagas
dalam penelitian ini adalah strategi
mengikuti
lembar gagas, sedangkan variabel
pembelajaran tanpa menggunakan
terikat adalah kemampuan menulis
strategi lembar gagas di SMK Negeri
teks narasi sugestif.
gunakan
dengan
strategi
siswa
lembar
yang
2 Sewon?” dan “Apakah penggunaan
terikat.
Prosedur
strategi lembar gagas efektif dalam
Variabel
ini
penelitian
bebas
yang
digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut. Tahap pertama yaitu
3
tahap praeksperimen. Pada tahap
dengan kelompok kontrol yang tidak
praeksperimen ini kedua kelompok
menggunakan strategi lembar gagas.
diberikan pretes menulis teks narasi
Populasi penelitian ini adalah
sugestif tanpa menggunakan strategi
siswa kelas XI SMK N 2 Sewon
apapun.
yang berjumlah 5 kelas. Jumlah
Pretes
dilakukan
untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
keseluruhan
dalam menulis teks narasi sugestif,
Pengambilan sampel menggunakan
sebelum diberikan perlakuan.
teknik simple random sampling atau
Tahap kedua
yaitu tahap
pengambilan sampel dengan cara
eksperimen. Tahap ini bertujuan
acak sederhana untuk menentukan
untuk
memberikan
kelas yang diberi perlakuan dan kelas
berbeda
pada
perlakuan
kedua
kelompok,
yang
siswa
tidak
151
diberi
siswa.
perlakuan.
dalam hal ini perlakuan adalah
Berdasarkan hasil pengundian, siswa
penggunaan strategi lembar gagas
kelas XI Multimedia 2 sebagai
pada
dan
kelompok eksperimen dan siswa
tanpa strategi lembar gagas pada
kelas XI Tekstil 1 sebagai kelompok
kelompok kontrol. Perlakuan ini
kontrol.
kelompok
dilakukan
eksperimen
sebanyak
empat
kali
Penelitian ini dilaksanakan
dengan tema yang berbeda-beda.
Kegiatan
adalah
akhir
melakukan
mulai dari 30 April sampai dengan
penelitian
Mei
2015.
Penelitian
ini
bagi
dilakukan dalam beberapa tahap.
kelompok eksperimen dan kelompok
Tahap-tahap tersebut antara lain
kontrol,
tahap
kemampuan
untuk
akhir
postes
30
mengetahui
siswa
dalam
pretes,
tahap
perlakuan
pertama, tahap perlakuan kedua,
menulis teks narasi sugestif setelah
tahap
perlakuan
ketiga,
diberikan perlakuan. Hasil postes
perlakuan
tersebut untuk mengetahui ada atau
terakhir yaitu tahap postes.
keempat,
dan
tahap
tahap
tidaknya perbedaan hasil menulis
Instrumen yang digunakan
teks narasi sugestif pada siswa
adalah soal tes yang berupa soal esai
kelompok
yang
yang
menggunakan strategi lembar gagas
siswa
eksperimen
berisi
untuk
penugasan
membuat
terhadap
narasi.
Penerapan model analitis dengan
4
mempergunakan
skala,
misalnya
postes yang dilakukan setelah siswa
skala 1-10 seperti yang dicontohkan
mendapatkan perlakuan. Berikut ini
Nurgiantoro (2012: 441) dengan
Tabel 1 menyajikan skor tertinggi,
sedikit
perubahan.
skor terendah, mean, median, mode,
Pedoman penilaian menulis milik
dan standar deviasi dari kelompok
Nurgiyantoro ini dirancang ulang
kontrol dan kelompok eksperimen
dengan alasan sebagai penyesuaian
secara lengkap.
terhadap karangan atau tulisan yang
Tabel 1: Data Statistik Pretes dan
adaptasi
dan
akan dinilai, yaitu teks narasi.
Postes
Kemampuan
Penelitian ini menggunakan
Menulis
teknik analis data berupa teknik uji-t
Sugestif
atau t-test. Teknik analisis uji-t
Kontrol
digunakan untuk menguji apakah
Eksperimen
kedua skor rerata dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki
Seluruh
N
dengan
Skor
perhitungan
dilakukan
Narasi
Kelompok
dan
Kelompok
Pretes
Data Statistik
perbedaan.
Teks
Tertinggi
bantuan komputer program SPSS
Skor
Postes
KK
KE
KK
KE
27
31
27
31
80
78
80
88
73
65
75
79
16.0. Teknik analisis data yang
Terendah
menggunakan teknik uji-t haruslah
Mean
75,67
75,42
76,70
82,19
memenuhi persyaratan uji normalitas
Mode
76
75
76
83
dan uji homogenitas.
Median
76
76
77
82
1,52
2,50
1,295
2,02
Standar
Deviasi
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel 2 dapat
1. Hasil Penelitian
Data
hasil
dibandingkan skor pretes dan skor
penelitian
ini
postes kemampuan menulis teks
meliputi data pretes dan postes pada
narasi
kelompok kontrol dan kelompok
Skor
dari pretes yang dilakukan sebelum
diberikan
antara
kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
eksperimen. Data pretes diperoleh
siswa
sugestif
tertinggi
yang
diperoleh
kelompok kontrol pada saat pretes
perlakuan,
sebesar 80 dan skor terendah 78,
sedangkan data postes diperoleh dari
sedangkan pada saat postes skor
5
tertinggi yang diperoleh kelompok
Dari Tabel 2 dapat dilihat
kontrol sebesar 80 dan skor terendah
bahwa data skor pretes dan postes
75. Skor tertinggi yang diperoleh
pada
kelompok eksperimen
kelompok
pada saat
kelompok
eksperimen
kontrol
dan
berdistribusi
pretes sebesar 78 dan skor terendah
normal. Hal tersebut dikarenakan
65, sedangkan pada saat postes skor
nilai signifikansi lebih besar dari
tertinggi yang diperoleh kelompok
0,05.
eksperimen sebesar 88 dan skor
Selain
terendah sebesar 79.
Skor rata-rata (mean) antara
uji
normalitas,
dilakukan
juga
uji
homogenitas
varian
dimaksudkan
untuk
skor pretes kelompok kontrol dan
mengetahui apakah sampel berasal
kelompok eksperimen mengalami
dari populasi yang memiliki varian
peningkatan. Pada saat pretes, skor
yang
rata-rata (mean) kelompok kontrol
dilakukan pada skor pretes dan skor
75,67sedangkan pada saat postes
postes
sebesar
kelompok eksperimen. Syarat data
76,70.
Pada
kelompok
sama.
Uji
kelompok
jika
homogenitas
kontrol
eksperimen, skor rata-rata (mean)
homogen
pada saat pretes sebesar 75,41,
hitung
sedangkan pada saat postes sebesar
signifikansi 5% (0,05). Pengujian
82,19.
data dalam penelitian ini dibantu
Tabel 2: Rangkuman Hasil Uji
dengan menggunakan program SPSS
lebih
Teks Narasi sugestif
Shapiro
Pretes
0,191
0,928
0,337
0,670
KE
Postes
Ket
Data
0,916
Df1
Df2
P
Ket
Pretes
0,687
1
56
0,411
P > 0,05
Postes
3,589
1
56
0,063
= normal
Berdasarkan data pada Tabel
= normal
3, diketahui nilai signifikansi skor
KK
Postes
Levene
Statistic
P > 0,05
0,188
taraf
Homogenitas Varian
KK
Pretes
dari
Tabel 3: Rangkuman Hasil Uji
Tes Kemampuan Menulis
Smirnov
besar
signifikansi
versi 16.0.
Normalitas Sebaran Data
Data
nilai
dan
0,119
0,948
KE
pretes
0,411 dan signifikansi skor
postes
0,063.
Nilai
signifikansi
homogenitas skor pretes dan postes
6
menunjukkan nilai P lebih besar dari
Setelah kedua kelompok dianggap
0,05 sehingga skor pretes dan postes
sama, maka selanjutnya masing-
kelompok kontrol dan eksperimen
masing kelompok diberi perlakuan.
dinyatakan memiliki varians yang
Siswa kelompok eksperimen
sama (homogen).
mendapat pembelajaran menulis teks
2. Pembahasan
narasi sugestif menggunakan strategi
Pembahasan hasil penelitian
lembar gagas. Strategi lembar gagas
ini terdiri dari dua aspek. Aspek yang
mengarahkan
pertama
perbedaan
mengungkapkan ide dan gagasannya
kemampuan menulis teks narasi
ke dalam lembar gagas sebelum
sugestif pada kelompok kontrol dan
mereka menulis teks narasi sugestif
kelompok eksperimen, sedangkan
secara utuh. Strategi lembar gagas
aspek
membahas
mempunyai tahapan-tahapan yang
keefektifan strategi lembar gagas
terstruktur sehingga memudahkan
dalam pembelajaran menulis teks
siswa dalam menulis.
narasi sugestif. Penjabaran kedua
Adapun
membahas
yang
kedua
siswa
untuk
langkah-langkah
aspek tersebut sebagai berikut.
dalam strategi lembar gagas menurut
a. Perbedaan
Vaughn dan Bos (2009: 370-376)
Kemampuan
Menulis Teks Narasi Sugestif
adalah
sebagai
berikut.
Tahap
pada Kelompok Kontrol dan
pertama pada strategi lembar gagas
Kelompok Eksperimen
yaitu tahap prapenulisan, pada tahap
Hasil penelitian pada saat
ini siswa diminta untuk membentuk
pretes menulis teks narasi sugestif
kelompok masing-masing kelompok
antara
dan
terdiri dari lima siswa, lalu siswa
kelompok eksperimen menunjukan
diberikan contoh narasi oleh guru
bahwa tidak ada perbedaan yang
dan mengidentifikasi struktur, ciri
signifikan
kebahasaan, jenis, dan unsur intrinsik
kelompok
kontrol
dalam
kemampuan
menulis teks narasi sugestif antara
narasi.
kedua kelompok tersebut. Hal ini
mempresentasikan hasil pekerjaan
menunjukan
kelompok
kelompok mereka. Siswa kembali ke
kontrol dan kelompok eksperimen
meja masing-masing lalu diberikan
bahwa
berawal dari kemampuan yang sama.
7
Setelah
itu
siswa
lembar gagas. Lembar gagas ini
pada tahap ini setelah siswa selesai
digunakan pada tahap prapenulisan.
membuat narasi secara utuh siswa
Penggunaan lembar gagas ini
dapat
membantu
siswa
merevisi hasil karangannya secara
untuk
mandiri. Tahap keempat yaitu tahap
menuangkan ide dan gagasannya
pengeditan, pada tahap ini siswa
yang nantinya akan dikembangkan
menukarkan hasil narasinya kepada
menjadi paragraf yang utuh dan
teman sebelahnya untuk dikoreksi
sistematis.
juga
ejaan, tanda baca, kapitalisasi, dan
memudahkan siswa untuk membatasi
bahasa, setelah selesai dikembalikan
mengenai apa yang nantinya akan
ke penulisnya. Tahap terakhir yaitu
ditulis dalam karangan narasinya,
tahap penerbitan, pada tahap ini
mulai dari judul, latar, tokoh, dan
siswa
alur agar lebih tertata. Lembar gagas
karangannya
kepada
ini berbentuk radial diagram dengan
menempelkan
hasil
lima bulatan, pada bulatan bagian
mading kelas.
Lembar
gagas
tengah berisi judul, dan empat
mengumpulkan
Perlakuan
ini
hasil
guru
lalu
karya
pada
dilakukan
bulatan lainnya berisi latar, masalah,
selama empat kali. Pada saat postes,
perintah dan tindakan, serta akhir.
siswa kelompok eksperimen secara
Pengisian lembar gagas pada kelas
otomatis menuliskan inti-inti tulisan
eksperimen dapat memunculkan ide
dalam lembar gagas sebagai draft
secara
penulisan yang akan dikembangkan
terarah
dan
terstruktur,
sedangkan pada kelompok kontrol
menjadi
pemunculan ide kurang terstruktur
Kelompok
karena tanpa menggunakan kerangka
pembelajaran menulis teks narasi
karangan sehingga ide dituliskan
dengan
langsung dalam karangan narasi.
cenderung
Tahap
kedua
yang
yang
strategi
utuh.
mendapatkan
lembar
memiliki
gagas
peningkatan
tahap
nilai yang lebih tinggi, sedangkan
menyusun karangan, yaitu siswa
kelompok kontrol yang mengikuti
menulis dan mengembangkangkan
pembelajaran
karangan
strategi lembar gagas mengalami
narasinya
yaitu
paragraf
berdasarkan
tanpa
lembar gagas yang sudah diisi.
peningkatan
Tahap ketiga yaitu tahap perevisian,
daripada kelompok eksperimen. Hal
8
yang
mengunakan
lebih
kecil
tersebut dapat diketahui dari skor
antara
rata-rata saat pretes dan postes.
kelompok eksperimen.
Skor
rata-rata
kelompok
kelompok
kontrol
Keberhasilan
dan
pembelajaran
kontrol pada saat pretes adalah
menulis teks narasi pada kelompok
75,6667 dan skor rata-rata pada saat
yang menggunakan strategi lembar
postes
gagas dapat terlihat dari hasil postes
sebesar
76,7037.
Artinya
peningkatan skor rata-rata menulis
pada
narasi kelompok kontrol sebesar
Peningkatan pembelajaran menulis
1,037. Pada kelompok eksperimen,
teks
skor
eksperimen,
rata-rata
pada
saat
pretes
kelompok
narasi
eksperimen.
pada
kelompok
ditunjukan
dengan
sebesar 75,4149 dan pada saat postes
mampunya siswa menuliskan ide dan
sebesar 82,1935. Artinya skor rata-
gagasannya ke dalam teks narasi
rata
dengan jelas dan urutan logis; latar,
kelompok
mengalami
eksperimen
peningkatan
sebesar
tokoh,
6,7741.
Skor
menulis
postes
teks
narasi
kemampuan
dan
alurnya
jelas;
dan
ceritanya
dipaparkan
secara
kronologis.
Penggunaan
strategi
kelompok
lembar gagas dalam pembelajaran
kontrol dan kelompok eksperimen
menulis teks narasi bertujuan untuk
selanjutnya
dengan
menuangkan ide dan gagasan siswa
menggunakan uji-t untuk sampel
sebelum menulis narasi yang utuh.
bebas.
perhitungan
Siswa selanjutnya akan lebih mudah
menunjukan bahwa skor thitung -
menulis sebuah teks narasi karena
12,096 dan ttabel 2,000 nilai Sig. (2-
siswa sudah mempunyai inti-inti
tailed)
cerita yang akan ditulis dari lembar
dihitung
Hasil
sebesar 0,000 pada taraf
signifikan 0,05 (5%) dan df 56. Hasil
gagas yang sudah dibuat.
perhitungan ini menunjukkan thitung
b. Keefektifan Strategi Lembar
lebih besar dari ttabel dan nilai Sig. (2tailed)
lebih
kecil
dari
Gagas
taraf
Keefektifan
penggunaan
signifikan 0,05 (5%). Hasil uji-t
strategi lembar gagas dalam menulis
tersebut menunjukan bahwa terdapat
narasi
perbedaan kemampuan menulis teks
diketahui dengan rumus uji-t untuk
narasi setelah diberikan perlakuan
sampel berhubungan. Berdasarkan
9
kelompok
eksperimen
hasil perhitungan dapat diketahui
nilai rerata sebesar 6,7741. Kenaikan
besarnya thitung (t h ) adalah sebesar -
nilai rerata kelompok eksperimen
10,363 dan nilai Sig. (2-tailed)
yang lebih dari kenaikan nilai rerata
sebesar 0,000 dengan df 30. Dengan
kelompok
demikian,
bahwa strategi lembar gagas dapat
hasil
menunjukan
strategi
uji-t
bahwa
lembar
tersebut
dikatakan
gagasefektif
meningkatkan kemampuan menulis
di atas, dapat disimpulkan bahwa
strategi
kelompok
menunjukkan
dalam
Berdasarkan penjelasan data
dari 0,05 (taraf kesalahan 5%).
postes
efektif
narasi.
karena nilai Sig. (2-tailed) kurang
eksperimen
menunjukkan
penggunaan
digunakan dalam menulis narasi
Hasil
kontrol
lembar
gagas
dalam
pembelajaran menulis narasi lebih
bahwa
narasi yang ditulis merupakan hasil
efektif
dari
pada
menulis narasi tanpa menggunakan
lembar gagas. Siswa tanpa perlu
strategi lembar gagas pada siswa
diminta menuliskan sendiri inti-inti
kelas XI SMK N 2 Sewon dilihat
cerita pada lembar gagas untuk
dari hasil uji-t yang menunjukkan
memudahkan
mereka
nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05
mengembangkan
tulisan.
dan hasil peningkatan nilai pada
lembar
siswa kelompok eksperimen lebih
gagasdalam menulis narasi yang
tinggi daripada peningkatan nilai
digunakan
pada siswa kelompok kontrol.
pengembangan
Penggunaan
draft
strategi
membantu
dan
daripada
pembelajaran
Hasil penelitian ini sejalan
memudahkan siswa dalam menulis
dengan
narasi.
hasil
penelitian
yang
Selain dilihat dari analisis uji-
dilakukan oleh Fitri Widyaningsih
t, keefektifan strategi lembar gagas
(2013) dengan judul “Keefektifan
juga dapat dilihat pada kenaikan
Strategi Brainstorm Sheet dalam
rerata nilai pretes dan postes pada
Pembelajaran Menulis Cerpen Siswa
kedua kelompok. Kelompok kontrol
Kelas X SMA N 4 Purworejo".
mengalami kenaikan nilai rerata
Kesimpulan
sebesar 1,037, sedangkan kelompok
tersebut
eksperimen
perbedaan yang signifikan dalam
mengalami
kenaikan
10
dalam
menunjukkan
penelitian
adanya
pembelajaran menulis cerpen antara
perbedaan yang signifikan dalam
siswa
pembelajaran
yang diajar menggunakan
membaca
strategi Brainstorm Sheet (Lembar
terhadap
Gagas).
Selain itu pembelajaran
menggunakan strategi Brainstorm
menulis
cerpen
Sheet (Lembar Gagas).
lembar
dengan
gagaspada
eksperimen
strategi
siswa
cerpen
yang
diajar
kelompok
lebih
efektif
D. PENUTUP
dibandingkan pembelajaran menulis
1. Kesimpulan
cerpen tanpa menggunakan strategi
Berdasarkan hasil penelitian
lembar gagaspada kelompok kontrol.
serta
Penelitian tersebut dianggap
mengkaji
diperoleh,
data-data
dapat
yang
disimpulkan
relevan dengan penelitian ini karena
beberapa hal sesuai dengan rumusan
terdapat
masalah di dalam penelitian ini
variabel
kesamaan
bebasnya
dalam
yaitu
hal
strategi
sebagai berikut.
lembar gagas dan juga kesamaan
a.
Terdapat
perbedaan
dalam hal jenis penelitian yang
signifikan
digunakan, yaitu menggunakan jenis
kemampuan menulis narasi antara
penelitian eksperimen. Sedangkan
siswa kelas XI Tekstil 1 yang
perbedaan terdapat pada variabel
mengikuti pembelajaran menulis
terikat yaitu keterampilan menulis
narasi
cerpen, sedangkan pada penelitian ini
strategi lembar gagas dan siswa
adalah kemampuan menulis narasi.
kelas XI Multimedia 2 yang
Penelitian lain yang juga
relevan
adalah
dilakukan
postes
menggunakan
mengikuti pembelajaran menulis
yang
narasi
menggunakan
strategi
lembar gagas. Perbedaan menulis
(2014) dengan judul "Peningkatan
narasi pada kedua kelompok juga
Keterampilan
Cerpen
dibuktikan dengan analisis uji-t
dengan Teknik Brainstorm Sheet
nilai postes kelompok kontrol dan
Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1
kelompok
eksperimen
Kretek
dilakukan
dengan
tersebut
Kristi
tanpa
hasil
Anggraini
Kesimpulan
oleh
penelitian
pada
yang
Membaca
Kabupaten
Bantul".
dalam
penelitian
menunjukkan
program
adanya
perhitungan
11
SPSS
bantuan
16.0.
tersebut
yang
Dari
diperoleh
thitung sebesar -12,096 dengan nilai
dapat
Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 pada
strategi
taraf signifikan 0,05 (signifikan).
pembelajaran menulis narasi. Siswa
b. Penggunaan strategi lembar gagas
efektif
digunakan
mencoba
menggunakan
lembar
gagas
pada
berani bertanya kepada guru apabila
pada
masih ada materi pelajaran yang
pembelajaran menulis narasi. Hal
belum jelas dan diharapkan selalu
ini terbukti dari hasil analisis
kreatif dalam menulis narasi. Bagi
menggunakan uji-t pada nilai
peneliti selanjutnya diharapkan dapat
pretes
memperluas lingkup penelitian.
dan
kontrol
postes
dan
kelompok
kelompok
eksperimen. Nilai Sig. (2-tailed)
E. DAFTAR PUSTAKA
pada pretes dan postes kelompok
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran
eksperimen sebesar 0,000 pada
Bahasa Berbasis Pendidikan
taraf signifikan 0,05 (signifikan).
Karakter.
2. Implikasi
Bandung:
Refika
Aditama.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pembelajaran menulis narasi
Alwasilah,
A.
Chaedar
dan
yang menggunakan strategi lembar
Alwasilah,
gagas lebih efektif dibandingkan
2005.
dengan pembelajaran menulis narasi
Bandung: Kiblat Buku Utama.
Senny
Suzanna.
Pokoknya
Menulis.
tanpa menggunakan strategi lembar
gagas.
Hasil
membuktikan
strategi
penelitian
bahwa
lembar
Anggraini, Kristi. 2014. Peningkatan
ini
Keterampilan
penggunaan
gagas
Cerpen
dalam
Membaca
dengan
Teknik
pembelajaran menulis narasi lebih
Lembar gagas Siswa Kelas
efektif
VII A SMP Negeri 1 Kretek
daripada
pembelajaran
menulis narasi tanpa menggunakan
Kabupaten
strategi lembar gagas.
UNY: Yogyakarta.
3. Saran
FBS
Gie, The Liang. 2002. Terampil
Berdasarkan kesimpulan dan
implikasi
Bantul.
peneliti
Mengarang.
memberikan
Andi Offset.
beberapa saran sebagai berikut. Guru
12
Yogyakarta:
Honiatri, Euis dan Hasanah, Ani.
2004.
Memahami
Bahasa
Indonesia SMK Tingkat 1.
Bandung: Cv Armico.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan
Narasi.
Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.
Nurgiantoro,
Burhan.
Penilaian
2012.
Pembelajaran
Bahasa
(Berbasis
Kompetensi).
Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Tarigan,
Henry
Menulis
Guntur.
Sebagai
Keterampilan
2008.
Suatu
Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Vaughn, Sharon dan Bos, Candace.
S.
2009.
Strategies
Teaching
Students
Learning
and
For
With
Behavior
Problems, (Seventh edition).
Columbus: University of Texas
Austin.
Widyaningsih,
Fitri.
2013.
Keefektifan Strategi Lembar
gagas dalam Pembelajaran
Menulis Cerpen Siswa Kelas
X SMA Negeri 4 Purworejo.
FBS UNY: Yogyakarta.
13
Download