MAKALAH TENTANG PERKEMBANGAN TI TERHADAP ORGANISASI TUGAS E-LEARNING PERILAKU ORGANISASI Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan IT terhadap organisasi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Putri Taqwa Prasetyaningrum , ST, MT yang telah memberikan tugas ini kepadakami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. yogyakarta, Desember 2015 Penyusun 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penerapan Information technology (IT) dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja, mencapai tujuan dan sasaran, dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi. Sementara itu, untuk dapat meningkatkan kemampuan adaptasi perusahaan atau organisasi di era global saat ini penerapan IT menghadapi berbagai tantangan. Karenanya penerapan IT governance bagi perusahaan atau organisasi sangat dibutuhkan untuk dapat menghilangkan kekurangan atau kelemahan pada pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan kepada customer yang menjadi penghambat kinerja dan inovasi proses dan kegiatan bisnis perusahaan. Peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, dan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan atau organisasi dapat dicapai melalui penerapan IT governance yang baik, namun pencapaian tersebut belum optimal tanpa dukungan tata kelola perusahaan yang baik secara menyeluruh. Sementara itu sejak satu dekade terakhir banyak perusahaan atau organisasi mulai mengadopsi dan menerapkan prinsip dan cara kerja good governance dan IT Governance dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Penerapan prinsip dan cara kerja good governance diyakini dapat meningkatkan peranan IT governance dalam menghilangkan penghambat inovasi, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapan. 2 B. DAFTAR ISI Kata pengantar................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang .............................................................. 2 B. Daftar isi ....................................................................... 3 C. Rumusan masalah ......................................................... 4 D. Tujuan .......................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian TI ................................................................ 5 B. Pengertian Organisasi ................................................... 6 C. PENGERTIAN Internet, Social Network, Cloud Computing, Teleoffice Dan Globalisasi Terhadap Organisasi ........... 7 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ........................................................... 14 B. DAFTAR PUSTAKA .................................................. 15 3 C. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian Teknologi Informasi ? 2. Apakah pengertian organisasi? 3. Apa pengertian internet, social network, cloud computing, teleoffice dan globalisasi terhadap organisasi? 4. Pengaruh teknologi informasi terhadap komunikasi organisasi? 5. Apa tantangan yang dihadapi oleh perilaku organisasi pada era globalisasi? D. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu pengertian internet, social network, cloud computing, teleoffice dan globalisasi terhadap organisasi? 2. Mengetahui tantangan yang dihadapi oleh perilaku organisasi pada era globalisasi 3. mengetahui Berbagai perubahan yang disebabkan oleh kegiatan reengineering, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan struktur organisasinya 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian IT Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau infotech. Dalam Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefinisikan teknologi informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atau usaha. Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi. Sementara Williams dan Sawyer (2003), mengungkapkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Dari definisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer, tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Teknologi komputer merupakan teknologi yang berhubungan dengan perangkat komputer seperti printer, pembaca sidik jari, CD-ROM, prosesor, disk, dan lain-lain. Komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk keperluan pengolahan data apa saja menjadi informasi yang berguna. Hal ini dimungkinkan karena komputer dapat dikendalikan oleh program yang terdiri atas sederetan instruksi. Komputer akan bertindak sesuai instruksi yang diterimanya dari program. Dengan kata lain komputer akan bertindak sesuai keinginan pembuat program. Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli 1. Haag & Keen Menurut ahli Haag & Keen, teknologi informasi adalah sebuah perangkat alat yang mampu membantu pekerjaan manusia dengan informasi dan melakukan beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan proses informasi.. istilah Teknologi Informasi juga dapat disimpulkan sebagai: “Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”. 5 B. Pengertian Organisasi Pengertian organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut : 1. Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 2. Organisasi Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasispesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun eksternal. Bentuk-bentuk organisasi Organisasi politik Organisasi sosial Organisasi mahasiswa Organisasi olahraga Organisasi sekolah Organisasi negara 6 C. PENGERTIAN Internet, Social Network, Cloud Computing, Teleoffice Dan Globalisasi INTERNET Internet ( interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya. Awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui sebuah proyek yang disebut dengan ARPANET. Misi awal dari proyek ini awalnya hanya untuk keperluan militer saja, tetapi lambat laun terus berkembang dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Selain itu, internet juga telah melahirkan dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata. Social Network Social Networking merupakan sebuah bentuk layanan internet yang ditujukan sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang tertentu. Social networking lazim disebut sebagai jaringanpertemanan. Layanan social network biasanya berbasis web, dilengkapi dengan beragam fitur bagi penggunanya agar dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi. Contoh : Facebook, Twitter, MySpace, Magnolia, Friendster. Dll. Cloud Computing Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing. Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi 7 pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer denganakses internet. Globalisasi Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantunan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentukbentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi dapat di artikan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih besar. Globalisasi dapat juga di artikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia. TELEOFFICE Perkembangan yang pesat teknologi informasi menjadi lebiterasa disebuah organisasi dengan adanya teleoffice yang sekarang sangat dominan disebuah organisasi. Teleoffice menjadiakan komunikasi antar sebuah organisasi dengan organisasi lebih tersa cepat. Pemanfaatan teleoffice iniditujukan untuk hubungan suatu organisasi untuk menjadi sarana penghubung kerjasama antar organisasi. Semakin berkembangnya TI dalam hal ini adalah teleoffice menyebabkan kemudahan dalam kepentingan yang harus dilakukan dalam suat organisasi untuk pengarsipan dan administrasi suatu organisasi. D. Pengaruh teknologi informasi terhadap komunikasi organisasi Kita menyadari, kehadiran teknologi informasi telah mengurangi intensita statap muka yang terjadi dalam organisasi. Padahal interaksi seperti itu dapat mengambil 40% dari satu hari kerja manajer. Goldhaber, ahli komunikasi organisasi, juga mengungkapkan bahwa anggota organisasi biasanya menyampaikan keinginan untuk berinteraksi lebih banyak melalui tatap muka walau membawa risiko bekerja tak efisien. Apakah, dengan demikian, berarti komunikasi organisasi yang baik menjadi semakin asosial? O` Connell dalam penelitiannya memberikan enam hipotesis yang berhubungandengan peranan teknologi dan pengaruhnya dalam komunikasi organisasi: Kesempatan untuk hubungan tatap muka akan hilang dan informasiberdasarkan isyarat nonverbal berkurang. Akibatnya, kesempatan berbagi informasi secara acak dan spontan berkurang pula. Para manajer harus menyusun kerja dan relasi 8 untuk menyediakan kesempatan tatap muka yang lebih banyak (melalui teks dan simbol). Akan lebih banyak pesan-pesan informal dan memotong hierarki karenapembenaran terhadap format baru yang muncul sebagai proses alamiah jaringanelektronik. Struktur organisasi dan alur informasi formal akan didefinisiulang. Dampak saluran berarti bahwa pesan-pesan berdampak dan bernilai akanmenurun. Data digital dengan konteks dan interpretasi minim adalahaturannya. Akibatnya, pengambilan keputusan akan terganggu daripadaterbantu. Ketidakjelasan dalam menginterpretasi informasi akan meningkat dankualitas keputusan menurun karena kurangnya pemahaman konteks dan nilaiorganisasi. Organisasi harus bekerja lebih keras dalam mengkomunikasikansejarah dan nilai-nilai organisasi. Para manajer harus mencari cara baruuntuk mengkomunikasikan komponen afektif dari pesanpesan. Gaya pengambilankeputusan yang baru dan lebih baik juga perlu. Kepercayaan akan mempunyai peranan yang berbeda dalam komunikasi.Kepercayaan akan muncul seiring dengan kebersamaan pengalaman, nilai-nilai,memberi dan menerima dan sebagai hasil komunikasi antarmanusia. Hadirnyasatelit, e-mail, dan jaringan komunikasi elektronik lainnya dapat mengurangidimensi kepercayaan yang selama ini kita telah terbiasa. Jaringan komunikasibaru dapat saja menggantikan peranan ini. Komputerisasi menghadapkan pada disiplin untuk berpikir linear. Dataterproses dalam kerangka kecepatan sesuai kemajuan perangkat teknologi.Sebagai konsekuensinya, manusia menjadi tak sabar dan rasa toleransi berkurang terhadap gaya individu berkomunikasi. Organisasi dapat pulamenjadi berkurang toleransinya terhadap pegawai yang tidak berpikir atauberanggapan dalam mode linear. Mereka harus mencari cara untuk mendukung danmelindungi pemikiran serta komunikasi yang bersifat nonlinear. Harapan akan kinerja adalah berdasar pada kondisi machine driven. Denganpenyesuaian kita terhadap kecepatan dan ketepatan komputer, kita mungkinmengharap para pegawai mempunyai kualitas dan menghasilkan dengan cara yangmirip. Para pegawai dalam organisasi dapat menganggap permintaan ini sebagaihal yang tak manusiawi dan memaksa. Serikat kerja dapat mengangkatlingkungan kerja seperti itu sebagai persoalan. Maka organisasi harusmendefinisikan dan menggunakan standar kinerja yang sesuai dengan kondisi baru. Semakin majunya teknologi inovasi yang ada, maka semakin banyak konsekuensi yang muncul --sebagian diharapkan namun sebagian juga tidak disengaja atau tersembunyi. Namun, perlu diingat pula bahwa inovasi tetap penting untuk dilaksanakan oleh organisasi. Memang biasanya suatu terobosan atau diterapkannya teknologi yang 'mengganggu' pasti akan ditolak saat pertama kali diperkenalkan oleh individu yang tak bisa memanfaatkan (Brown, Christensen). 9 Dengan adanya dampak negatif dan positif dari kehadiran TI bagi komunikasi keorganisasian seharusnya semakin membuat organisasi berpikir bagaimana dampak negatif dieliminasi sedangkan dampak positif dimanfaatkan. Para ahli komunikasi menjelaskan bahwa perbedaan antara komunikasi berbasis komputer dan komunikasi tatap muka lebih banyak berhubungan dengan waktu yang tersedia bagi perkembangan hubungan dibanding dengan karakteristik manusia. Jadi, pada prinsipnya tergantung pada kemampuan manusia mengelola TI bagi prestasi kerja dan hubungan sosialnya. Bisa jadi bila seseorang berinteraksi dalam kurun waktu yang cukup lama, maka karakteristik dari komunikasi berbasis komputer tersebut menjadi interpersonal daripada impersonal dan terdapatnya sedikit perbedaan antara komunikasi berbasis komputer dengan tatap muka. Berdasarkan teori kekayaan media atau pilihan rasional menganjurkan agar manusia memilih media komunikasi berdasar kekayaan yang melekat pada medium dan bagaimana tingkatan kekayaan tersebut sesuai dengan kejadian komunikasiyang berlangsung saat itu. Trevino, Lengel, dan Daft (1987) mengungkapkan bahwa manajer yang efektif adalah mereka yang lebih maju dan berhasil dalam organisasi, sangat cocok dalam menyesuaikan medium yang tepat dengan situasi yang dihadapi. Dengan kata lain, manajer tersebut pasti sudah memahami saat yang tepat apakah memilih media rich atau lean yang disesuaikan dengan situasi. Ide pokoknya adalah menyesuaikan dengan tepat tingkat kekayaan medium dengan tugas komunikasi sehingga diharapkan menghasilkan komunikasi efektif. E. Adapun tantangan yang dihadapi oleh perilaku organisasi pada era globalisasi ini yaitu: i. Keanekaragaman Tenaga Kerja Organisasi dan perusahaan-perusahaan yang ada saat ini menjadi lebih heterogen dalam masalah jenis kelamin, kesukuan, dan kebangsaan.keragaman juga mencakup masalah ketidaknormalan seperti cacat fisik, homoseksualitas, ketuaan, dan kelebihan berat badan. Keanekaragaman tenaga kerja ini memiliki implikasi yang penting dalam praktik manajemen. Para manajer perlu mengubah filosofinya, dari memperlakukan semua karyawan secara sama menjadi mengenal perbedaan-perbedaan yang memerlukan respons yang berbeda pula dengan cara-cara yang bisa mempertahankan atau meningkatkan produktivitas kerja, tanpa terkesan melakukan diskriminasi. Kalau dimanajemeni secara positif, keanekaragaman tenaga kerja dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi di dalam perusahaan atau organisasi. Akan tetapi, kalau keanekaragaman ini tidak dimanajemeni secara tepat, bisa menyebabkan meningkatnya angka pindah kerja, konflik antarkaryawan, dan kesulitan dalam komunikasi. ii. Penurunan Kesetiaan Karyawan perusahaan dahulu memiliki kepercayaan bahwa perusahaan akan memberikan penghargaan untuk kesetiaan dan pekerjaan baik mereka, dengan keamanan kerja, kenaikan 10 gaji/upah dan berbagai keuntungan lainnya. Tetapi, di negara-negara maju khususnya, sejak pertengahan tahun 80-an, sebagai respons terhadap kompetisi global, pengambilalihan perusahaan, pembajakn tenaga ahli, dan semacamnya, perusahaan mulai membuang kebijakan lama tentang keamanan kerja, senioritas, dan kompensasi. Mereka menerapkan kebijakan optimasi dan efisiensi dengan cara menutup beberapa pabrik, memindahkan perusahaan ke luar negeri, menjual atau menutup perusahaan-perusahaan yang kurang menguntungkan dan merumahkan seluruh lapisan manajemen. Perubahan-perubahan ini mengakibatkan menurunnya kesetiaan karyawan. Dalam penelitian terakhir pada karyawan di Amerika Serikat, 57% di antara mereka mengatakan bahwa perusahaan sendiri kurang setia kepada karyawannya sekarang ini dibandingkan sepuluh tahun yang lalu (Traub, 1990). Tentu saja, komitmen karyawan terhadap perusahaan menjadi berkurang karena perusahaan sendiri menunjukkan penurunan komitmen kepada karyawannya. Tantangan 13 yang penting dalam perilaku organisasi yang akan dihadapi oleh para manajer adalah menciptakan cara-cara terbaik untuk memotivasi karyawan yang kurang komitmennya terhadap perusahaan, sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kemampuan organisasi dalam kompetisi global. iii. Kekurangan Tenaga Kerja Diramalkan, kalau tidak terjadi penurunan ekonomi yang mendadak (krisis ekonomi), pasaran tenaga kerja dalam 15-20 tahun mendatang akan menjadi bidang usaha yang empuk bagi para penyalur tenaga kerja, terutama tenaga-tenaga kerja yang terlatih dan professional. Perusahaan-perusahaan harus memikirkan kembali kebijakan tentang rekruitmen, pelatihan, kompensasi, dan berbagai keuntungan karyawan lainnya. Jika nantinya lebih banyak pekerjaan yang ditawarkan daripada tenaga-tenaga terlatih untuk mengisinya, perusahaan harus memiliki kebijakan yang progresif tentang sumber daya manusia dan manajemennya juga harus memiliki keterampilan dalam aspek kemanusiaan karyawan, agar dapat diperoleh dan dipertahankan karyawan-karyawan yang terbaik kualitasnya. iv. Kekurangan Keterampilan Sejalan dengan kekurangan tenaga kerja,kenyataan lain menunjukkan bahwa sejumlah besar pencari kerja ternyata tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal serupa ini dialami juga oleh sebagian besar pencari kerja di Indonesia. Di satu pihak, angka pengangguran meningkat tajam. Di pihak lain, banyak lowongan kerja professional yang tidak dapat diisi oleh tenaga-tenaga bangsa sendiri, tetapi diisi oleh bangsa asing. Para manajer dituntut untuk lebih bertanggungjawab memenuhi kebutuhan karyawan-karyawan terampil dan mempertahankan mereka agar tidak pindah kerja pada perusahaan asing. v. Stimulasi Inovasi dan Perubahan Sekarang ini perusahaan-perusahaan yang ingin sukses harus memelihara dan meningkatkan inovasi serta menguasai seni perubahan. Bila tidak melakukan langkah-langkah tersebut, 11 mereka akan menghadapi kebangkrutan. Keberhasilan akan diperoleh oleh perusahaanperusahaan yang memepertahankan fleksibilitas, meningkatkan kualitas secara terus-menerus, dan mengalahkan saingan di pasaran dengan produk dan jasa yang inovatif secara konstan. Para karyawan perusahaan itu sendiri bisa menjadi pencetus inovasi dan perubahan atau malah menjadi penghalang untuk hal-hal serupa itu. Dalam hal ini, menstimulasi kreativitas dan toleransi para karyawan untuk suatu peubahan menjadi tantangan bagi para manajer Bidang perilaku organisasi di sini adalah memberikan berbagai kekayaan ide dan teknik untuk membantu merealisasikan tujuan ini. D. Pengendalian TI Terhadap Organisasi Teknologi informasi bukan salah satu penyebab keterpurukan suatu organisasi atau perusahaan. Namun teknologi informasi menjadi salah satu factor yang paling kuat terjadinya perubahan suatu organisasi. Untuk mengendalikan perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat dan menjadikan perkembangan tersebut menjadikna factor penting perubahan 17 perilaku seorang individual yang lebih baik untuk kepentingan dirinya dan organisasi , maka harus dilakukan hal berikut: 1. Meminimalisir dampak yang ditimbulkan produk IT seperti internet dan social network dengn hanya membatasi kegunaan internet dan social network sebagai media promosi dan pemasaran . 2. Penyesuaian dan pemanfaatan secara optimal penggunaan media internet seperti cloud computing untuk penyimpanan dan akses data serta memaksimalkan semua produk-produk teleoffice yang ada. 3. Pemanfaatan smua produk teknlogi informasi seperti internet, social network, teleoffice, dan cloud computing sesuai dengan apa yang diperlukan oeh sebuah organisasi diera globalisasi. Menghadapi era persaingan industri yang hyper-competitive dengan berbagai kondisi yang tidak pasti dan sulit diramalkan, organiasi harus bersifat dinnamis, fleksibel, dan cekatan. Kondisi yang sulit diramalkan ini membuat organisasi harus membuat berbagai perubahan untuk memenangkan persaingan, baik perubahan-perubahan dan perbaikan kecil dan terusmenerus, maupun perubahan besar, radikal, dan menyeluruh yang kita kenal dengan Business Process Reengineering, dimana dalam BPR ini manajer madya harus dikurangi karena menghambat hubungan antara top management dan karyawan pelaksana. 12 Berbagai perubahan yang disebabkan oleh kegiatan reengineering, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusi dan struktur organisasinya antara lain : · Unit kerja, dari departemen fungsional ke kelompok proses. · Tugas, dari tugas-tugas sederhana ke pekerjaan yang multi dimensional. · Peran manusia, yang semula adalah dikontrol menjadi diberi wewenang. · Persiapan kerja, dari pelatihan menjadi pendidikan. · Fokus pengukuran kerja dan kompensasi, dari penilaian aktivitas ke penilaian hasil. · Manajer, yang semula penyelia menjadi pelatih. · Eksekutif, dari pencatat angka menjadi pemimpin. · Kriteria pengembangan, yang semula unjuk kerja menjadi kemampuan. · Struktur organisasi, dari hirarkis-piramida menjadi datar (flat). Khusus untuk perubahan struktur organisasi tersebut kini telah berkembangan menjadii struktur organisasi yang shamerock, yaitu dengan pembentukan network organization yang memaksimumkan perlunya komunikasi dan keterbukaan, sehingga organisasi benar-benar dapat dikelola secara profesional sebagai senjata ampuh dalam memenangkan persaingan. 13 BAB III PENUTUP C. KESIMPULAN Teknologi informasi berperan penting dalam menjamin tercapainya tujuan organisasi. 1. Implementasi atau pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif yang secara umum adalah terjadi efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. 2. Perubahan yang tejadi dalam organisasi bukan hanya dari segi effisiensi kerja tetapi juga mempengaruhi budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan organisasi. Oleh karena itu pemilihan jenis TI yang diterapkan benar-benar perlu disesuakan dengan kondisi organisasi yang bersangkutan. 14 D. DAFTAR PUSTAKA http://galangwissen.blogspot.co.id/2011/11/tanpa-dirimu-bykilling-me-inside.html http://kuantin1993.blogspot.co.id/2013/06/peran-teknologiinformasi-dalam.html http://garamaparleto.blogspot.co.id/2012/08/pengaruhteknologi-informasi-terhadap.html https://dikdiksalehsadikin.wordpress.com/dampak-teknologiinformasi-terhadap-struktur-organisasi-perusahaan/ 15