PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB Indah Tri Rejeki 1, Noor Miyono2 12 Program Studi Teknik Informatika STMIK ProVisi Semarang 1 [email protected], [email protected] Abstract Tourism object management in Kabupaten Kudus by Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hasn’t maximized yet observed by the fluctuative visitors yearly average number. The problem is that the promotion done by Dinas Pariwisata limited to leaflet and booklet which contains general information with no clear detail and not well distributed. Overcoming the problem, a proper tourism information system is needed to support tourism promotion program. System development method used is SDLC (System Development Life Cycle) which has some stages, i.e. planning stage, analyzing stage, designing stage, implementation stage and maintenance stage. The web-based tourism information system is hopefully support promotion program and make easier for information search on tourism in a more accurate and fast manner. Keywords : tourism information system, web, SDLC 1. Pendahuluan Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah khususnya di wilayah Kabupaten Kudus dilatarbelakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika kegiatan ekonomi, perkembangan dan perluasan jaringan komunikasi-transportasi dan sebagainya. Faktorfaktor tersebut akan membawa perubahan terhadap bentuk keruangan di wilayah yang bersangkutan, baik secara fisik maupun nonfisik sebagai wadah kegiatan manusia didalamnya. Perubahan tersebut apabila tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan perkembangan yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang. Kabupaten Kudus memiliki luas wilayah 42.516 Ha dan dibagi menjadi 9 kecamatan dan 131 desa yang terletak pada jalur strategis transportasi nasional antara Semarang-Jakarta-Surabaya. Kudus juga merupakan daerah industri, perdagangan dan pariwisata, akan tetapi jika dilihat dari peluang bidang pariwisata yang dikembangkan dengan pengelolaan yang baik serta terencana, dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pembangunan wilayah dan pariwisata. Potensi pariwisata yang bisa dikembangkan antara lain wisata alam dan wisata sejarah yakni Colo, Menara, Taman Krida, Museum Kretek. Potensi pariwisata tersebut dapat dilihat berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus dalam kurun dua tahun ke belakang. Data tersebut menunjukkan hasil tingkat kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata Kudus masih fluktuatif. Objek wisata tersebut antara lain, di Colo pada tahun 2011 tingkat kunjungan mencapai 10.906 orang atau mengalami penurunan di tahun 2010 yang mencapai 521.669 orang. Objek wisata Menara Kudus pada tahun 2011 tingkat kunjungan wisatawan mencapai 79.120 orang dan pada tahun 2010 mencapai 240.178 orang. Di objek wisata Taman Krida tingkat kunjungan pada tahun 2011 mencapai 50.990 orang, sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 65.333 orang, sementara di Museum Kretek pada tahun 2011 mencapai 74.779 orang dan pada tahun 2010 hanya mencapai 20.774 orang. Salah satu faktor penurunan jumlah wisatawan karena cuaca. Pada saat hujan, objek wisata alam seperti objek wisata Colo mengalami penurunan hingga 35% dibandingkan saat musim kemarau. Dinas Pariwisata Kudus menyatakan bahwa promosi yang ada saat ini masih sebatas leaflet dan booklet yang informasinya belum mendetail seperti halnya informasi mengenai tiket objek wisata, jam 45 Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 6 Nomor 1 Maret 2015 buka lokasi, akomodasi dan peta. Penyebarannya pun belum merata, masih terbatas di objek wisata tertentu, di pusat informasi objek wisata Kudus dan pada saat pameran atau event tertentu saja. Promosi lain yang dapat digunakan misalnya dengan memaksimalkan teknologi informasi, seperti halnya dengan menggunakan media internet. Pengelola objek wisata di Kudus masih murni mengandalkan sumber daya alam dengan beragam potensi wisata yang besar saja, sehingga mereka tak memperhatikan sarana pengembangan teknologi informasi sebagai salah satu bentuk promosi. Adapun sarana pemanfaatan teknologi informasi melalui website untuk membantu mempromosikan pariwisata, namun sejauh ini masih dikelola oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi. Informasi yang termuat dalam website tersebut masih umum, hanya menaapilkan nama objek wisata dengan sedikit menampilkan informasi kelebihan maupun keistimewaan yang kurang lengkap atau belum terperinci. Selain dari website Pemkab, informasi juga berasal dari penduduk setempat dan dari orangorang yang sudah pernah mengunjungi objek-objek wisata tersebut. Maka tidak mengherankan jika kunjungan wisatawan masih fluktuatif. Dinas Pariwisata Kudus juga menyatakan, wisatawan yang mendatangi objek wisata di Kudus rata-rata didominasi wisatawan lokal Kudus yang mencapai 99%, sementara itu wisatawan asing atau mancanegara yang datang ke objek wisata Kudus jumlahnya sangat sedikit atau sekitar satu sampai tiga orang dengan wisata tujuannya masih sebatas di objek wisata Museum Kretek. Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai media promosi oleh Dinas Pariwisata Kudus adalah melalui website yang informasinya mereka kelola sendiri, tentunya dengan menampilkan informasi secara lengkap disertai dengan kelebihan objek wisata seperti lokasi, tiket masuk, fasilitas, gambaran pesona alam, keindahan bentuk bangunan sampai informasi sarana angkutan umum untuk menuju lokasi dan sebagainya. Perubahan media promosi dan informasi yang lebih lengkap tersebut akan memudahkan masyarakat baik lokal, regional, nasional hingga internasional untuk bisa mengakses dan mengetahui potensi objek wisata di Kudus. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi 46 Hartono (2000:697), sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Menurut Hariningsih (2005:11), sistem informasi adalah sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan dan menyajikan informasi. Menurut Mulyanto (2009:29) sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. 2.2 Pariwisata Menurut Spilane (1987:21), dalam arti luas pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Fandeli (1995:37) mengemukakan bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dijelaskan pula bahwa wisata merupakan suatu kegiatan bepergian dari suatu tempat ke tempat tujuan lain di luar tempat tinggalnya, dengan maksud bukan untuk mencari nafkah, melainkan untuk menciptakan kembali kesegaran baik fisik maupun psikis agar dapat berprestasi lagi. Menurut Pendit (1994:34) bahwa pariwisata adalah salah satu jenis industri baru mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. 2.3 Sistem Informasi Pariwisata Sistem informasi menurut Prahasta (2009:93), yakni sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi dan PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB pengendalian. Pariwisata dapat diartikan suatu kegiatan manusia melakukan perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariaannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan bersenang-senang atau bisnis (Ismayanti, 2010:4), maka dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi pariwisata adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil kebudayaan, tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah tertentu yang berbeda dengan lingkungan keseharian. 2.4 Strategi Promosi Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, 1989:9) sedangkan promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan dapat tersedia bagi pelanggan sasaran. Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian menjadi senang dan membeli produk tersebut (Gitosudarmo, 1998:237). Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi promosi adalah rencana yang terdiri atas keunggulan strategis perusahaan dalam bentuk kegiatan memperkenalkan atau mempengaruhi konsumen sehingga berminat membeli produk. 2.5 WEB Menurut Simarmata (2010:47) WWW (World Wide Web) atau yang sering juga dsebut sebagai “Web” saja merupakan aplikasi internet yang paling popular. Karena Web begitu popular, banyak orang kemudian salah mengidentikkannya dengan internet. World Wide Web adalah ruang informasi di internet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik. World Wide Web juga merupakan kumpulan computer yang bertindak sebagai server internet yang menyimpan dokumen-dokumen yang diformat untuk memungkinkan orang melihat teks, grafik dan audio maupun memungkinkan kaitan ke dokumendokumen lain di web (McLeod dan Schell, 2004:59). 2.6 UML UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkonstruksi bangunan dasar dari sistem perangkat lunak, termasuk di dalamnya dengan melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis (Nugroho, 2004:105). Menurut Hariyanto (2004:259) UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi diberagam metodologi, pengembangan UML dimulai dari kerjasama Grady Booch dan James Rumbauh pada 1994 untuk mengkombinasikan dua metodologi terkenal Booch dan OMT, kemudian Ivar Jacobson pencipta metode OOSE (Object Oriented Software Engineering) bergabung. 2.7 Basis Data Ada beberapa definisi dari basis data menurut beberapa ahli. Menurut Fathansyah (2005:9), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file yang saling berhubungan, akan tetapi basis data tidak hanya kumpulan file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain (Whitten, 2004:518). 2.8 ASP.NET ASP.NET adalah kumpulan teknologi dalam framework.NET untuk membangun aplikasi web dinamis dan XML web services (layanan web XML) (Kusumo, 2005:2). ASP.NET dikompilasi dan berbasis .NET Framework sehingga dapat membuat aplikasi dalam berbagai macam bahasa yang mendukung .NET (kompatibel dengan .NET), termasuk Visual Basic.NET, Jscript.NET. ASP.NET didesain supaya dapat bekerja dengan WYSIWYG HTML editor dan tool pemrograman lain termasuk Microsoft Visual Studio.NET. Hal ini dapat membuat pembuatan aplikasi web lebih mudah, tetapi juga membuat berbagai fasilitas yang ada pada tool tersebut dapat digunakan, termasuk GUI (Graphical 47 Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 6 Nomor 1 Maret 2015 User Interface) di mana developer dapat melakukan drag and drop pada control server ke halaman web dan menggunakan fasilitas debugging yang ada. 3. 2.9 SDLC (System Development Life Cycle) System Development Life Cycle (SDLC) adalah menyusun suatu sistem atau perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi yaitu mempergunakan yang telah ada. Metode SDLC menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem (Supriyanto, 2007:271). 3. Metode Penelitian 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus yang beralamatkan di Kompleks GOR Wergu Wetan, Kabupaten Kudus. Objek utama penelitian ini adalah Sistem Promosi dan Pemasaran Pariwisata Kabupaten Kudus. Dari penelitian ini, data yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada Sistem Pemasaran dan Promosi Pariwisata di Kabupaten Kudus tepatnya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus. 3.2. Metode Pengembangan Sistem 1. Tahap perencanaan sistem, dilakukan beberapa kegiatan yaitu : a) Identifikasi data dan informasi yang ada pada sistem promosi dan pemasaran pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, yaitu datadata pustaka dan informasi yang berkaitan dengan pengolahan pariwisata. b) Identifikasi pihak terkait yang ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, yaitu karyawan atau staf. c) Identifikasi masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus yaitu tentang promosi pariwisata yang kurang optimal. d) Menentukan tujuan dari sistem baru untuk mempermudah dalam pelayanan dan informasi pariwisata di Kabupaten Kudus kepada wisatawan. 2. Tahap Analisis Berdasarkan hasil observasi yang sebelumnya telah dilakukan, sistem saat ini mempunyai kelemahan tentang pengolahan promosi objek pariwisata yang kurang efektif sehingga pada 48 4. 5. tahap berikut akan dirancang sistem baru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tahap Perancangan Tahap ini dilakukan perancangan sistem informasi pariwisata Kabupaten Kudus dengan kegiatan sebagai berikut: a) Membuat pemodelan proses, yaitu menggambarkan perancangan alur sistem baru pada sistem informasi pariwisata Kabupaten Kudus dengan menggunakan use case dan activity diagram. b) Membuat pemodelan data dengan merancang basis data yang dimulai dengan menggambarkan hubungan antara sistem yang ada dengan menggunakan class diagram, dilanjutkan merancang struktur sistem dan relasinya. c) Membuat desain antar muka dari perancangan sistem informasi pariwisata Kabupaten Kudus. Tahap Penerapan Tahap implementasi sistem, dilakukan beberapa kegiatan yaitu : a) Mempersiapkan sumber daya (hardware, software dan manusia) yang dibutuhkan. b) Implementasi sistem informasi pariwisata Kabupaten Kudus. c) Pengujian sistem, pengujian harus mencakup unit testing yang mengecek validasi dari prosedur dan fungsi-fungsi secara independen dari komponen sistem yang lain. Tahap Implementasi Tahap ini tidak dilakukan karena sistem informasi pariwisata Kabupaten Kudus baru melewati tahap penerapan dan belum mengalami permasalahan. 3.3. Analisis Sistem Sistem promosi objek wisata Kabupaten Kudus yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saat ini masih dikatakan kurang optimal untuk menjaring para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Kudus dikarenakan media promosi masih sebatas penggunaan booklet dan leaflet yang informasinya belum detail dan penyebarannya belum intens, sehingga memiliki keterbatasan dan kelemahan yang mengakibatkan pelayanan dalam promosi pariwisata dirasakan belum optimal dan sesuai dengan tujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kudus. 3.4. Usulan Sistem Baru Berdasarkan kelemahan pada sistem lama pada proses promosi pariwisata, diambil usulan bahwa: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB 1. Promosi pariwisata dilakukan secara komputerisasi dengan web secara online, untuk memudahkan proses pencarian informasi objek wisata yang lebih jelas. 2. Mempermudah administrator dalam mempromosikan dan mengelola data yang berkaitan dengan informasi pariwisata di Kabupaten Kudus. Manfaat dari sistem baru yaitu: 1. Mempermudah pengelolaan data informasi objek-objek wisata. 2. Mempermudah wisatawan dalam mengakses sumber informasi objek-objek wisata. 3. Memperluas penyebaran informasi pariwisata terutama dalam melakukan promosi objek-objek wisata kepada calon wisatawan. 4. Memberikan data dan informasi yang akurat kepada para calon wisatawan tentang objekobjek wisata. Usulan sistem baru ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem lama dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam melakukan penyebaran informasi terutama informasi pariwisata kepada para wisatawan. 3.5. Perancangan 3.5.1 Use Case Diagram Administrator Diagram Use case administrator ini menggambarkan tentang fungsionalitas dan hubungan antara administrator yang ada pada aplikasi sistem informasi pariwisata. Administrator memiliki beberapa interaksi dengan sistem diantaranya bertugas untuk mengelola sistem dan pengaturan data sistem diantaranya, melakukan manajemen data informasi wisata, manajemen data event, manajemen data gallery dan login sebagai administrator. Diagram Use Case administrator dapat dilihat pada gambar 1. 3.5.2 Diagram Use Case Wisatawan Diagram use case wisatawan ini menggambarkan tentang fungsionalitas dan hubungan antara wisatawan yang ada pada aplikasi sistem informasi pariwisata, dimana wisatawan memiliki beberapa interaksi dengan sistem diantaranya melihat informasi wisata, melakukan pencarian data informasi wisata, melihat daftar feedback, melihat daftar gallery, melakukan penambahan feedback, melihat data event dan dapat melakukan comment informasi pariwisata. Gambar 2. Use Case Diagram Wisatawan 3.5.3 Class Diagram Class diagram pada sistem informasi pariwisata yang terdapat pada gambar 3 terdiri dari Informasi, SubKategori, Kategori, Desa, Kecamatan, CommentInfo. Gambar 1. Diagram Use Case Administrator 49 Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 6 Nomor 1 Maret 2015 Gambar 3. Rancangan Class Diagram pada Sistem Pariwisata Gambar 4. Rancangan Diagram Relasi Basis Data pada Sistem Informasi Pariwisata 50 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB 3.5.4 Relasi Database Relasi antar tabel pada sistem informasi pariwisata ini dapat dilihat pada gambar 4 yang terdiri dari tabel Admin, tabel Informasi, tabel Kegiatan, tabel Kategori, tabel SubKategori, tabel Kecamatan, tabel desa, tabel Galery, tabel Feedback dan tabel ComenInfo. Tabel Informasi memiliki primary key IdInfo, tabel Admin memiliki primary key IdAdmin, tabel SubKategori memiliki primary key IdSubKategori, tabel Kategori memiliki primary key IdKategori, tabel Kecamatan memiliki primary key IdKecamatan, tabel Desa memiliki primary key IdDesa, tabel Galery memiliki primary key IdGalery, tabel Kegiatan memiliki primary key IdEvent dan tabel CommentInfo memiliki primary key IdComenInfo. 3.5.5 Desain Tabel Berdasarkan kelas yang terbentuk sebelumnya, berikut ini akan dibentuk tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data didalam rancang bangun sistem informasi pariwisata Kabupaten Kudus. Berikut ini adalah rancangan basis data yang direkomendasikan yang bertujuan menyimpan datadata di dalam sistem serta menghindari terjadinya redudansi data. Berikut ini adalah daftar tabel yang digunakan dalam rancang basis data: 1. Tabel Informasi Tabel Informasi (Tabel 1) digunakan untuk menyimpan data informasi objek-objek wisata atau data-data informasi pariwiata contohnya IdInfo, JudulInfo dan sebagainya. Tabel 1. Tabel Informasi No Nama Kolom 1 IdInfo 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JudulInfo IsiInfo TglPost IdKecamatan IdDesa IdKategori IdSubKategori Post UrlGambar Tipe Data Varchar Varchar Varchar Datetime Varchar Varchar Varchar Varchar Char Varchar Lebar / Ukuran 10 Keter angan PRIM ARY KEY 2. Tabel 2. ComenInfo No Nama Kolom 1 2 3 4 5 6 3. IdComenInfo Tipe Data Varchar Lebar / Ukuran 10 Email Nama Comment TglPost IdInfo Varchar Varchar Varchar Datetime Varchar 100 100 300 Keter angan PRIM ARY KEY 10 Tabel Desa Tabel Desa (Tabel 3) digunakan menyimpan data-data Desa. untuk Tabel 3. Tabel Desa No Nama Kolom 1 2 3 4. 100 Max 5 5 3 5 1 255 Tabel ComenInfo Tabel ComenInfo (Tabel 2) digunakan untuk menyimpan data informasi masukan yang diberikan wisatawan terhadap data informasi wisata. IdDesa Tipe Data Varchar Lebar / Ukuran 5 NamaDesa IdKecamatan Varchar Varchar 50 5 Keter angan PRIM ARY KEY Tabel Feedback Tabel Feedback (Tabel 4) digunakan untuk menyimpan data masukan atau kotak saran yang di berikan oleh wisatawan. Tabel 4. Tabel FeedBack No Nama Kolom IdFeedBack Tipe Data Varchar Lebar / Ukuran 10 1 2 3 Email Nama Varchar Varchar 100 100 Keter angan PRIM ARY KEY 51 Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 6 Nomor 1 Maret 2015 4 5 5. Comment TglPost Varchar Datetime Tabel 8. Tabel Kegiatan Max Tabel Kategori Tabel Kategori (Tabel 5) digunakan untuk menyimpan data-data daftar kategori untuk pengelompokan data objek-objek wisata. Tabel 5. Tabel Kategori No Nama Kolom 1 2 6. IdKategori Tipe Data Varchar Lebar / Ukuran 3 NamaKategori Varchar 50 Keter angan PRIM ARY KEY No Nama Kolom 1 IdKecamatan 7. Nama Kolom 1 2 3 4 5 6 7 9. Tabel Kecamatan Tabel Kecamatan (Tabel 6) digunakan untuk menyimpan data daftar kecamatan. Tabel 6. Tabel Kecamatan 2 No NamaKecama tan Tipe Data Varchar Varchar Lebar / Ukuran 5 Keter angan PRIM ARY KEY IdEvent Tipe Data Varchar Lebar / Ukuran 5 JudulEvent LokasiEvent IsiEvent TglPost Post UrlGambar Varchar Varchar Varchar Datetime Char Varchar 100 100 Max 1 255 Tabel Admin Tabel Admin (Tabel 9) digunakan untuk menyimpan data username dan password administrator. Tabel 9. Tabel Admin No Nama Kolom Lebar / Ukuran IdAdmin Tipe Data Int 1 2 UserName Varchar 30 3 Password Varchar 30 50 Tabel SubKategori Tabel SubKategori (Tabel 7) digunakan untuk menyimpan data sub kategori untuk jenis-jenis objek wisata. Keter angan PRIM ARY KEY Keter angan PRIM ARY KEY PRIM ARY KEY 10. Tabel Gallery Tabel Gallery (Tabel 10) digunakan untuk menyimpan data gallery. Tabel 10. Tabel Gallery Tabel 7. Tabel SubKategori No Nama Kolom Tipe Data 1 IdSubKategori Varchar Lebar / Ukuran 5 2 Varchar 100 Varchar 3 3 8. 52 NamaSubKate gori IdKategori Keter angan PRIM ARY KEY Tabel Kegiatan Tabel Kegiatan (Tabel 8) digunakan untuk menyimpan data informasi kegiatan atau event. No Nama Kolom IdGalery Tipe Data Varchar Lebar / Ukuran 10 1 2 3 NamaGalery UrlGambar Varchar Varchar 50 100 Keter angan PRIM ARY KEY 3.5.6 Perancangan Antar Muka 3.5.6.1 Rancangan Halaman Administrator Rancangan halaman administrator terdiri dari rancangan halaman login, halaman utama administrator, halaman event, halaman feedback, PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB Gambar 7. Rancangan Halaman View Informasi Administrator halaman kategori, halaman sub kategori, halaman gallery, dan halaman lokasi. 1. Halaman login digunakan bagi administrator untuk masuk ke dalam sistem. Rancangan Halaman Login dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 8. Rancangan Halaman Add Informasi Administrator Gambar 5. Rancangan Halaman Login 2. Halaman Utama Administrator berisi menu / link halaman yang dapat digunakan oleh administrator. Rancangan Halaman Utama Administrator selengkapnya dapat dilihat pada gambar 6. 3.5.6.2 Rancangan Halaman Wisatawan Rancangan halaman wisatawan adalah halaman yang diakses oleh wisatawan. 1. Halaman Utama berisi menu / link halaman yang dapat digunakan oleh wisatawan. Rancangan halaman utama wisatawan dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 6. Rancangan Halaman Utama Administrator 3. Rancangan Halaman Informasi Rancangan halaman informasi berisi data-data informasi objek wisata yang nantinya dapat diakses oleh wisatawan. View data informasi diambil dari tabel informasi (tabel 1). Rancangan halaman informasi memiliki tampilan yang sama dengan halaman event, halaman feedback, halaman kategori, halaman sub kategori, halaman gallery dan halaman lokasi. Untuk halaman informasi, rancangan view dapat dilihat pada gambar 7 dan rancangan penambahan data dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 9. Rancangan Halaman Utama Wisatawan 2. Halaman Gallery menampilkan foto tentang wisata secara umum. Rancangan halaman gallery dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Rancangan Halaman Gallery Wisatawan 3. Halaman Feedback digunakan wisatawan untuk memberikan umpan balik terhadap pengelola situs. Data akan disimpan pada tabel Feedback. 53 Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 6 Nomor 1 Maret 2015 Rancangan halaman feedback wisatawan dapat dilihat pada gambar 11. pengelolaan data informasi objek-objek wisata yang akan ditampilkan dalam website pariwisata Kabupaten Kudus, halaman home administrator dapat dilihat pada gambar 14. Gambar 11. Rancangan Halaman Feedback Wisatawan 4. Halaman MapView untuk wisatawan digunakan untuk menampilkan peta kabupaten kudus. Rancangan halaman dapat dilihat pada gambar 12. Gambar 12. Rancangan Halaman MapView Wisatawan 6. Gambar 14. Halaman Utama Administrator 4.1. Halaman Utama Wisatawan Halaman ini ditujukan kepada para wisatawan untuk dapat mengakses informasi objek-objek wisata Kabupaten Kudus. Halaman ini memiliki fungsi diantaranya : a. Melihat daftar objek-objek wisata Kabupaten Kudus. b. Melihat daftar gallery foto objek wisata. c. Melihat daftar kegiatan promosi pariwisata. d. Pengunjung dapat mengirimkan masukan kepada administrator dengan mengirimkan melalui form feedback. e. Memberikan komentar terhadap informasi dari objek-objek wisata Kabupaten Kudus. f. Melihat Peta Kota Kudus. Tampilan halaman utama wisatawan dapat dilihat pada gambar 15. Hasil Penelitian Halaman Login Halaman ini merupakan halaman login awal untuk dapat masuk ke halaman utama administrator, halaman ini dapat dilihat pada gambar 13. a. Gambar 15. Halaman Utama Wisatawan 7. a. Gambar 13. Halaman Login Administrator b. Halaman Utama Administrator Halaman ini merupakan tampilan awal dari halaman milik administrator dalam melakukan 54 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB Sistem informasi pariwisata berbasis web dapat menampilkan informasi objek-objek wisata di Kabupaten Kudus. Sistem informasi pariwisata berbasis web menambah variasi program promosi, sehingga diharapkan dapat mendukung program promosi objek wisata di Kabupaten Kudus. Sistem informasi pariwisata berbasis web dapat memberikan informasi objek wisata dengan cepat, akurat dan praktis bagi wisatawan. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. b. Saran Pengembangan Agar sistem ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik pada pengunjung maka disarankan: 1. Penelitian selanjutnya dapat ditambahkan layanan bagi pengunjung dengan kriteria member dan diberikan fasilitas untuk menerima informasi melalui email pengunjung apabila ada informasi baru seputar kegiatan promosi kepariwisataan, vote atau rating dan forum komunikasi antar pengunjung. 2. Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Kudus dikelola oleh satu pihak yaitu administrator, selanjutnya sistem informasi pariwisata ini dapat dikembangkan menjadi web portal pariwisata Kabupaten Kudus dan diharapkan memberi perkembangan yang besar terhadap perkembangan sistem informasi pariwisata. Mulyanto, A. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1. 2. 3. Daftar Pustaka: Fandeli, Ch. 1995. Pengertian dan Kerangka Dasar Kepariwisataan Pengertian dan Kerangka Dasar Kepariwisataan, dalam Dasar-dasar Manajemen Kepari-wisataan Alam, (Editor: Ch. Fandeli). Yogyakarta: Liberty. Joyosuharto, S. 1995. Aspek Ketersediaan dan Tuntutan Kebutuhan Dalam Pariwisata, dalam Dasar-dasar Manajemen Kepari-wisataan Alam, (Editor: Ch. Fandeli). Yogyakarta: Liberty. Yogyakarta : Penerbit Gaya Media. Kusumo, A. S. 2005. ASP.NET 2.0 Dengan Vb 2005. Jakarta: Elex Media Komputindo. Nugroho. Adi. 2004. Pemrograman Beroirentasi Objek. Bandung: Penerbit Informatika. Pendit, Ny.S. 1994. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografi: Tutorial ArcView. Bandung: Informatika Bandung Simarmata, J. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Penerbit Andi. Spilane, J.J. 1987. Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. Supriyanto, A. 2007. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Penerbit Salemba Infotex. Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Fatansyah. 2005. Basis Data. CV. Informatika. Bandung Sutanta, Edy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Gitosudarmo, I. 1998. Sistem Perencnaan dan Pengendalian Produksi edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Ukas, Maman. 2004. Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung: Penerbit Agnini. Glueck, William F., & Jauch, Lawrence R.(1989). Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan (2nd ed). Jakarta: Erlangga. Whitten, Jeffry L. Bentley, Lonnie D. Dittman, Kevin C. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Yogyakarta: Penerbit Andi Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hartono, J. 2000. Analisis dan desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. ________. 2002. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi. ________ . 2004. Pengenalan Komputer, Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta: Penerbit Andi. 55 Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN:2087-0868, Volume 6 Nomor 1 Maret 2015 56