penelitian - Poltekkes Tanjungkarang

advertisement
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
ISSN 1907 - 0357
PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL
PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA
DENGAN
Nelly Indrasari*
*Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang
Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai
persiapan dalam pemberian ASI. Tetapi sebagian besar ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara
karena kurangnya pengetahuan dalam perawatan payudara itu sendiri. Berdasarkan prasurvey yang
dilakukan peneliti pada 10 orang ibu hamil yang datang ke Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya
Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2013 diperoleh hasil 4 orang (40%) ibu hamil yang berpengetahuan
baik tentang perawatan payudara selama kehamilan dan 6 orang (60%) ibu hamil yang berpengetahuan
kurang baik tentang perawatan payudara selama kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan perawatan payudara di Pos Kesehatan
Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan metode analitik dengan rancangan crossectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu
hamil mulai dari tua kehamilan (24 minggu) sampai umur kehamilan 40 minggu datang selama bulan
Januari-Juni 2013 berjumlah 54 orang ibu hamil dan diambil sampel sebanyak 48 orang dengan teknik
Purposive Sampling atau pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri atau sifat populasi yang diketahui sebelumnya. Data yang
dikumpulkan data primer, Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan check list.
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi
square.Hasil analisis penelitian dari 48 responden, pengetahuan ibu hamil termasuk dalam kategori
kurang baik yaitu 31 orang (64,6%), pelaksanaan perawatan payudara dalam kategori kurang baik yaitu
33 orang (68,8%). Hasil analisis dengan uji chi square didapat variabel yang berhubungan yaitu
pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan perawatan payudara (p-value = 0,038; OR=4,688).
Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan
perawatan payudara. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan bagi petugas kesehatan sebagai bahan
informasi bagi bidan supaya dapat memberikan informasi lebih dini dan mengajarkan pada ibu hamil
tentang pelaksanaan perawatan payudara selama masa kehamilan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pelaksanaan Perawatan Payudara
LATAR BELAKANG
Air Susu Ibu (ASI) mengandung
campuran yang tepat dari berbagai
makanan yang baik untuk bayi. Selain itu
ASI mudah dicerna oleh bayi, membantu
bayi untuk memulai kehidupannya dengan
baik,
mengandung
antibodi,
dan
mengandung zat anti alergi. Sangat
penting bagi ibu untuk menyusui bayinya
(Bahiyatun, 2009).
Menyusui adalah suatu proses yang
alamiah dan suatu pengetahuan yang
selama berjuta-juta tahun mempunyai
peran penting dalam mempertahankan
hidup manusia. Menyusui akan menjamin
bayi
tetap
sehat
dan
memulai
kehidupannya dengan cara yang paling
sehat (Roesli, 2009).
Segera setelah terjadi kehamilan
maka korpus luteum berkembang terus
dan
mengeluarkan
estrogen
dan
progesterone,
untuk
mempersiapkan
payudara, agar pada waktunya dapat
memberikan ASI. Ibu hamil perlu
melakukan
perawatan payudara yang
dapat memperlancar pengeluaran ASI
(Manuaba, 2010).
Perawatan payudara selama hamil
(Prenatal Breast Care) adalah perlakuan
yang diberikan kepada payudara untuk
persiapan menyusui dengan tujuan
memudahkan bayi menghisap ASI, untuk
menjaga kesehatan payudara, sehingga
mencegah gangguan yang bisa timbul
selama menyusui (Manuaba, 2010).
Perawatan payudara merupakan
salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk
menyusui nantinya, hal ini dikarenakan
payudara merupakan organ esensial
[1]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi
baru lahir sehingga perawatannya harus
dilakukan sedini mungkin. Sebagian besar
para ibu hamil tidak melakukan perawatan
payudara karena kurangnya pengetahuan
dalam perawatan payudara itu sendiri,
kurangnya infomasi tentang perawatan
payudara seperti putting susu tidak
menonjol, atau datar, karena keadaan buah
dada khususnya puting susu merupakan
salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proses laktasi, kurangnya
kesadaran para ibu akan pentingnya
perawatan payudara selama kehamilan,
tidak adanya dukungan dari keluarga
untuk melakukan perawatan payudara
sejak masa kehamilan, dan belum
diberikannya pendidikan kesehatan oleh
petugas kesehatan tentang perawatan
payudara selama kehamilan. Ibu-ibu
membutuhkan bantuan dan informasi serta
dukungan dari segala pihak agar merawat
payudara pada saat hamil untuk
mempersiapkan ASI pada saat melahirkan
sehingga menambah keyakinan bahwa
mereka dapat menyusui bayinya dengan
baik dan mengetahui fungsi dan manfaat
perawatan payudara pada saat hamil.
Dari penelitian Wulandari (2006)
didapatkan hasil penelitian menunjukkan
tingkat pengetahuan ibu primigravida
sebelum diberi penyuluhan sebanyak 11
responden (73,3%) kurang memahami,
dan sebanyak 4 responden (26,7%)
memahami. Tingkat pengetahuan ibu
primigravida sesudah diberi penyuluhan
sebanyak 15 responden meningkat
(100%). Dari hasil analisis menggunakan
Uji-t, nilai thitung(20,36)>ttabel(1,761) sehingga
Ho ditolak Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
ada
pengaruh
pemberian
penyuluhan pada ibu primigravida di
ruang Brawijaya RSD Kabupaten Malang
terhadap
peningkatan
pengetahuan
perawatan payudara.
Selama kehamilan payudara akan
membengkak dan daerah sekitar puting
warnanya akan lebih gelap. Keadaan
payudara yang bengkak ini, payudara
menjadi mudah teriritasi bahkan mudah
luka. Ibu-ibu hamil tidak akan mengalami
ISSN 1907 - 0357
kesulitan dalam pemberian ASI bila sejak
awal telah mengetahui bagaimana
perawatan payudara (breast care) yang
tepat dan benar. Ibu hamil yang tidak
melakukan perawatan payudara selama
kehamilan dan perawatan tersebut hanya
dilakukan pasca persalinan, maka akan
menimbulkan beberapa permasalahan,
seperti puting susu tenggelam sehingga
bayi sulit menghisap, ASI tidak keluar,
produksi ASI sedikit dan tidak cukup
dikonsumsi bayi, dan payudara kotor
(Rahayu, 2008).
Beberapa permasalahan yang timbul
pada ibu hamil yang tidak melakukan
perawatan payudara selama kehamilan
tersebut, dapat mengakibatkan bayi tidak
mau menyusu atau tidak mendapatkan
ASI yang maksimal dari ibunya. Keadaan
ini akan mengakibatkan kebutuhan gizi
bayi tidak akan terpenuhi secara baik dan
bayi akan mudah terkena penyakit, bahkan
mengalami kematian (Saryono dan
Pramitasari, 2009).
Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
angka kematian bayi (AKB) di Indonesia
yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup
(Laporan Pendahuluan SDKI, 2012).
Data Angka Kematian Bayi (AKB)
di Provinsi Lampung pada tahun 2012
sebanyak 30 bayi per 1.000 kelahiran
hidup, penyebab dari kematian bayi ini
antara lain asfiksia, BBLR, dan penyebab
lain. Penyebab lain yaitu gangguan
pencernaan atau diare, infeksi, serta daya
tahan tubuh yang kurang. Hal ini karena
ASI eksklusif yang tidak diberikan secara
maksimal (Laporan Pendahuluan SDKI,
2012).
Data di Kota Bandar Lampung pada
tahun 2011 Angka Kematian Bayi (AKB)
sebanyak 21 kasus, penyebab dari
kematian bayi ini antara lain pneumonia,
diare, dan penyebab lain. Dimana salah
satu hal yang menyebabkan diare yaitu
kurangnya pemberian ASI pada bayi
(Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung,
2011).
Perawatan payudara yang tidak
dilakukan mulai dari masa kehamilan
[2]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
selain memberikan dampak pada bayi juga
memberikan dampak permasalahan bagi
ibu antara lain pembengkakan pada
payudara,bernanah, payudara meradang,
infeksi pada payudara, dan muncul
benjolan di payudara. Permasalahan inilah
beberapa penyebab ibu tidak mau
memberikan ASI eksklusif pada bayinya,
maka itu ibu dianjurkan untuk melakukan
perawatan payudara sejak kehamilan
(Rahayu, 2012).
Berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010, bayi
kurang dari 6 bulan yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia
mencapai 44,7% (Riskesdas, 2010). Bayi
umur 0-6 bulan yang tidak diberikan ASI
eksklusif di Provinsi Lampung tahun 2010
sebesar 37,4 % dari target pencapaian ASI
eksklusif sebesar 67% (Susenas, 2010).
Data dari beberapa kabupaten besar yang
ada di Lampung tahun 2011 untuk bayi 06 bulan yang tidak diberikan ASI
eksklusif yaitu Bandar Lampung (34%),
Way Kanan (28,5%), Lampung Utara
(34,9%), Kota Metro (38,6%), dan
Lampung Barat (41,5%), presentase ini
menunjukkan di Bandar Lampung masih
banyak yang belum mendapatkan ASI
eksklusif (Dinas Kesehatan Kabupaten
dan Kota Provinsi Lampung, 2011).
Berdasarkan data bayi 0-6 bulan
yang tidak diberikan ASI eksklusif dari
beberapa kecamatan di Bandar Lampung
pada tahun 2011 menunjukkan Kecamatan
Rajabasa (37,5%), Kecamatan Tanjung
Karang Barat (33,6%), dan Kecamatan
Tanjung
Karang
Pusat
(31,2%).
Presentase ini menunjukkan bahwa di
Kecamatan Rajabasa masih banyak bayi
yang tidak diberikan ASI eksklusif yang
salah satu penyebabnya karena ibu tidak
melakukan perawatan payudara selama
kehamilan sehingga ASI tidak keluar dan
produksi ASI sedikit (Profil Kesehatan
Kota Bandar Lampung, 2011)
Data
dari
Puskesmas
Induk
Rajabasa Indah pada bulan Januari sampai
April 2013 menunjukan bahwa di
Kelurahan Rajabasa Raya presentase bayi
yang tidak mendapatkan ASI eksklusif
ISSN 1907 - 0357
paling banyak yaitu sebesar 30,23% (Data
Puskesmas Induk Rajabasa Indah Kota
Bandar Lampung, 2013).
Berdasarkan data prasurvey yang
dilakukan pada 10 orang ibu hamil yang
sedang melakukan pemeriksaan kehamilan
di Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa
Raya Kecamatan Rajabasa Bandar
Lampung didapatkan 4 orang (40%) ibu
hamil yang berpengetahuan baik tentang
perawatan payudara selama kehamilan
dan 6 orang (60%) ibu hamil yang
berpengetahuan kurang baik tentang
perawatan payudara selama kehamilan
Dari fenomena diatas maka penulis
tertarik meneliti tentang “Hubungan
pengetahuan
ibu
hamil
dengan
pelaksanaan perawatan payudara di BPS
Ketut Dani tahun 2013”.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian analitik. Rancangan ini
menggunakan pendekatan cross sectional.
digunakan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan
ibu
hamil
dengan
pelaksanaan perawatan payudara di Pos
Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya
Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung
tahun 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil dengan umur kehamilan
TM II-TM III yang datang ke Pos
Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya
Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung
selama bulan Januari-Juni 2013 yaitu 54
orang ibu hamil.
Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil yang melaksanakan
perawatan payudara dan datang ke Pos
Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya
Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung
Tahun 2013. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebesar 48 orang ibu
hamil.
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Porposive Sampling. Cara pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket dan observasi. Data
[3]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
yang diperoleh adalah data primer. Pada
penelitian ini data diperoleh dari kuesioner
yang diisi oleh responden. Untuk mengisi
check list peneliti melakukan observasi
langsung kepada responden. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dan check list. Untuk mengukur
pengetahuan ibu, responden diberikan 35
pertanyaan.
Analisa yang dilakukan untuk
memperoleh distribusi frekuensi yang
dilakukan terhadap variabel indepedent
(pengetahuan) dan variabel dependent
(pelaksanaan perawatan payudara) dari
hasil
penelitian.
Analisa
bivariat
dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independent (pengetahuan)
dengan variabel dependent (pelaksanaan
perawatan payudara) menggunakan uji
statistik chi-square.
Karakteristik Responden
Tabel 1: Distribusi Umur Ibu Hamil
f
7
39
2
48
%
14,6
81,3
4,2
100
Tabel 1 distribusi umur responden
sebagian besar pada umur 20-35 tahun
yaitu 39 orang (81,3%) sedangkan untuk
umur < 20 tahun dan >35 tahun masingmasing 14,6% dan 4,2%.
Tabel 2: Distribusi
Kehamilan
Umur Kehamilan
TM II
TM III
Jumlah
Jumlah
III yaitu 42 orang (87,5%) sedangkan
untuk umur kehamilan TM II sebesar 6
orang (12%).
Analisis Univariat
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Ibu Hamil
Pengetahuan
Kurang Baik
Baik
Jumlah
f
31
17
48
%
64,6
35,4
100
Berdasarkan tabel 3 diketahui
distribusi
pengetahuan
responden
sebagian besar pada kategori kurang baik
yaitu 31 orang (64,6%) sedangkan untuk
kategori baik sebesar 35,4%.
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Pelaksanaan
Perawatan Payudara
HASIL
Umur
<20 tahun
20-35 tahun
> 35 tahun
Jumlah
ISSN 1907 - 0357
Frekuensi
f
6
42
48
48
Umur
%
12
87,5
100
100
Berdasarkan tabel 2 diketahui
distribusi umur kehamilan responden
sebagian besar pada umur kehamilan TM
Pelaksanaan
Kurang Baik
Baik
Jumlah
f
33
15
48
%
68,8
31.3
100
Berdasarkan tabel 4 diketahui
distribusi pelaksanaan perawatan payudara
responden sebagian besar pada kategori
kurang baik yaitu 33 orang (68,8%)
sedangkan untuk kategori baik sebesar
31,3%.
Analisis Bivariat
Tabel 5: Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil
dengan
Pelaksanaan
Perawatan Payudara
Pengetahuan
Baik
Kurang Baik
Total
Pelaksanaan
Total
Perawatan Payudara
Kurang
Baik
Baik
f
%
f
%
f
%
9 52,9 8 47,1 17 100
6 19,4 25 80,6 31 100
15 31,3 33 68,8 48 100
P value = 0,038, OR=4,688
[4]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
Hasil analisis hubungan antara
pengetahuan
ibu
hamil
dengan
pelaksanaan
perawatan
payudara
diperoleh bahwa ada sebanyak 9 (52,9%)
ibu hamil yang berpengetahuan baik dan
melaksanakan perawatan payudara dengan
baik. Sedangkan diantara ibu hamil yang
berpengetahuan kurang baik, ada 6
(19,4%) yang melaksanakan perawatan
payudara dengan baik..
Hasil uji statistik diperoleh p-value=
0,038 maka dapat disimpulkan ada
hubungan
yang
signifikan
antara
pengetahuan
ibu
hamil
dengan
pelaksanaan perawatan payudara.
Dari hasil analisis diperoleh pula
OR=4,688
artinya
ibu
yang
berpengetahuan kurang baik mempunyai
peluang 4,69 kali untuk melaksanakan
perawatan payudara dengan baik.
ISSN 1907 - 0357
dibandingkan dengan penelitian terkait
tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan
teori diatas maka dapat disimpulkan
bahwa kurangnya pengetahuan responden
tentang perawatan payudara disebabkan
kurangnya informasi responden tentang
tujuan dan manfaat bagi kesehatan diri ibu
atau bayi. Jadi dapat dikatakan seorang
ibu hamil yang mempunyai pengetahuan
yang baik tentang tujuan dan manfaat bagi
kesehatan diri ibu atau bayi dan akibat
yang dapat timbul bila tidak melakukan
perawatan payudara selama hamil akan
mempengaruhi tindakan atau perilakunya
dalam melakukan perawatan payudara.
Oleh karena itu petugas kesehatan
diharapkan memberikan informasi lebih
dini tentang pentingnya pelaksanaan
perawatan payudara
selama
masa
kehamilan.
PEMBAHASAN
Pelaksanaan Perawatan Payudara
Pengetahuan
Dalam penelitian ini didapatkan
hasil bahwa dari 48 responden ibu hamil
di Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa
Raya Kecamatan Rajabasa Bandar
Lampung tahun 2013 termasuk dalam
kategori kurang baik yaitu sebanyak 31
responden (64,6%).
Pengetahuan adalah merupakan
hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu
obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang
(overt behaviour) (Wawan dan Dewi,
2010).
Dari penelitian terdahulu yang
dilakukan Rahayu
(2012)
tentang
hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku ibu hamil dan perawatan
payudara dari hasil penelitian 43
responden pada pengetahuan ibu hamil
tentang perawatan payudara didapatkan
53% berpengetahuan buruk dan 47%
berpengetahuan baik. Hasil penelitian
menunjukan presentase yang lebih tinggi
Dalam penelitian ini didapatkan
hasil bahwa dari 48 responden ibu hamil
di Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa
Raya Kecamatan Rajabasa Bandar
Lampung tahun 2013 termasuk dalam
kategori kurang baik yaitu sebanyak 32
responden (68,8%).
Perawatan payudara selama hamil
(Prenatal Breast Care) adalah perlakuan
yang diberikan kepada payudara untuk
persiapan menyusui dengan tujuan
memudahkan bayi menghisap ASI, untuk
menjaga kesehatan payudara, sehingga
mencegah gangguan yang bisa timbul
selama menyusui (Manuaba, 2010).
Dari penelitian terdahulu yang
dilakukan Rahayu
(2012)
tentang
hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku ibu hamil dan perawatan
payudara, pada perilaku ibu hamil dalam
perawatan payudara didapatkan hasil 58%
berperilaku negatif dan 42% berperilaku
positif. Hasil penelitian
menunjukan
presentase yang lebih tinggi dibandingkan
dengan penelitian terkait tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan
teori diatas maka dapat disimpulkan
[5]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
bahwa pelaksanaan perawatan payudara
yang masih kurang disebabkan kurangnya
informasi
yang
diberikan petugas
kesehatan tentang pentingnya melakukan
perawatan payudara selama kehamilan.
Oleh karena itu petugas kesehatan
diharapkan memberikan kelas ibu yang
dapat mengajarkan tentang perawatan
payudara selama masa kehamilan.
Hubungan
Pengetahuan
dengan
Pelaksanaan Perawatan Payudara
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan ditemukan adanya hubungan
yang bermakna secara statistik antara
Pengetahuan
Ibu
Hamil
dengan
Pelaksanaan Perawatan Payudara di Pos
Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya
Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung
tahun 2013, dimana nilai p-value = 0,038
dan diperoleh nilai OR = 4,688 yang
berarti bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan yang baik mempunyai
peluang 4,688 kali untuk melaksanakan
perawatan payudara dengan baik.
Sejalan
dengan
teori
yang
dikemukakan
Lawrence
Green
(Machfoedz, 2010) mencoba menganalisa
perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
Perilaku kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain pengetahuan, sikap,
nilai, kepercayaan, dan lain-lain misalnya
pengetahuan
ibu
hamil
untuk
melaksanakan perawatan payudara bila
ibu hamil mengetahui tujuan dan manfaat
bagi kesehatan diri ibu atau bayi.
Dari penelitian terdahulu yang
dilakukan Rahayu
(2012)
tentang
hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan perilaku ibu hamil dan perawatan
payudara didapatkan hasil penghitungan
Chi-square dimana X2 hitung 4,97 lebih
besar dari X2 tabel adalah 3,84 dengan
signifikan 0,05 yang berarti Ho ditolak Ha
diterima, dengan KK didapatkan hasil
0,32 yang berarti ada hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu
hamil dalam perawatan payudara. Hasil
ISSN 1907 - 0357
penelitian menunjukan hasil yang sama
yaitu ada hubungan yang signifikan.
Menurut peneliti ibu hamil yang
kurang
baik
dalam
melaksanakan
perawatan payudara dan bahkan tidak
melaksanakannya disebabkan kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang tujuan,
manfaat dan akibat yang ditimbulkan
apabila tidak melaksanakan perawatan
payudara.
Oleh karena itu, petugas kesehatan
diharapkan dapat memberikan informasi
tentang
perawatan
payudara
dan
mengajarkan teknik perawatan payudara
yang baik selama masa kehamilan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan
maka disimpulkan bahwa Pengetahuan ibu
hamil tentang pelaksanaan perawatan
payudara dalam kategori kurang baik
sebanyak 31 responden (64,6%) dam ibu
hamil yang melaksanaan perawatan
payudara dalam kategori kurang baik
sebanyak 33 responden (68,8%).
Hasil anlisis lanjutan menyimpulkan
bahwa ada hubungan yang antara
pengetahuan
ibu
hamil
dengan
pelaksanaan perawatan payudara (p value
0,038).
Selanjutnya berdasarkan kesimpulan
di atas, maka dapat diberikan saran
sebagai Sebagai bahan penambah
referensi
yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan perawatan payudara selama
kehamilan. Bagi Tenaga Kesehatan
sebagai bahan informasi bagi bidan
supaya dapat memberikan informasi lebih
dini dan mengajarkan pada ibu hamil
tentang pelaksanaan perawatan payudara
selama masa kehamilan, sedangkan bagi
peneliti selanjutnya hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai.
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta :
EGC
[6]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
2011. Profil Kesehatan Kota Bandar
Lampung 2011. Lampung
Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota
Provinsi Lampung. 2011. Dinas
Kesehatan Provinsi Lampung
Laporan Pendahuluan Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia. 2012.
Badan Pusat Statistik
Laporan Riset Kesehatan Dasar. 2010.
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan
Machfoedz, Ircham. 2007. Teknik
Membuat Alat Ukur Penelitian
Bidang Kesehatan, Keperawatan
dan Kebidanan. Yogyakarta :
Fitramaya
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC
Rahayu, Nur Eka. 2012. Hubungan
Antara
Tingkat
Pengetahuan
dengan Perilaku Ibu Hamil Tentang
Perawtan
Payudara di
Poli
Kandungan RSUD Dr. Harjono
Ponorogo.
Skripsi
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
ISSN 1907 - 0357
Rahayu,
Puji.
2008.
Hubungan
Pengetahuan, Sikap dan Motivasi
dengan
Praktek
Perawatan
Payudara di
Wilayah Kerja
Puskesmas Guntur II. Skripsi SI
Keperawatan
Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Roesli, Utami. 2009. Mengenal ASI
Eksklusif. Jakarta : Puspa Swara
Saryono & Pramitasari. 2009. Buku
Perawatan Payudara (Dilengkapi
Deteksi Dini Terhadap Kanker
Payudara). Yogyakarta : Mitra
Cendikia
Wawan & Dewi. Teori dan Pengukuran
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Fitramaya
Wulandari,
Tri.
2006.
Pengaruh
Pemberian Penyuluhan Pada Ibu
Primigravida
Terhadap
Peningkatan
Pengetahuan
Perawatan Payudara di Ruang
Brawijaya RSD Kabupaten Malang.
Skripsi Universitas Muhammadiyah
Malang
[7]
Download