Analisa dan Desain Bidirectional Inverter 1500 Watt

advertisement
ANALISIS DAN DESAIN BIDIRECTIONAL INVERTER 1500 WATT
UNTUK SISTEM HYBRID ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA SURYA DAN ENERGI UTILITAS PADA APLIKASI
RUMAH TANGGA
Amir Hamzah*, Hendri
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Riau Pekanbaru, Indonesia
Email: *)[email protected]
Abstrak
Ketersedian energi listrik untuk di daerah-daerah terpencil masih belum mampu diatasi oleh penyedia energi listrik
utilitas. Pemadaman listrik secara bergilir masih sering terjadi akibat ketersedian energi listrik yang kurang.
Pemadaman listrik ini menganggu kegiatan-kegiatan sosial ekonomi ataupun usaha-usaha ekonomi yang dilakukan oleh
masyarakat konsumen listrik. Pada makalah ini telah diteliti upaya penggabungan (hibrid) energi listrik dari pembangkit
utilitas dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). PLTS berfungsi sebagai penyedia energi primer dan energi
utilitas sebagai penyedia energi sekunder. PLTS merupakan energi alternatif yang saat ini mengalami perkembangan
teknologi dan pemakaian yang cukup pesat. Namun demikian, kelemahan PLTS yaitu energi listrik yang dihasilkannya
bergantung pada insolasi penyinaran cahaya matahari harian dan harga yang masih cukup tinggi. Penggabungan energi
listrik pada penelitian ini memiliki kapasitas 1500 W. Penggabungan ini dilakukan dengan menggunakan konverter.
Konverter yang digunakan dalam penelitian ini adalah bidirectional inverter. Bidirectional inverter adalah konverter
yang dapat bekerja dua arah, yaitu sebagai inverter dan sebagai penyearah. Hasil pengujian, pada saat kerja konverter
sebagai inverter diperoleh hasil keluaran bidirectional inverter berupa arus AC dan tegangan masing-masing sebesar 3
ampere dan 220 volt AC. Pada saat kerja konverter sebagai penyearah diperoleh hasil keluaran bidirectional inverter
berupa arus pengisian baterai sebesar 2.8 Ampere.
Keywords—energi listrik; PLTS; bidirectional inverter; hibrid energi.
1. Pendahuluan
Penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan
terus mengalami peningkatan dan biaya yang semakin
kompetitif terhadap energi bahan bakar fosil. Biaya
teknologi energi terbarukan terus menunjukkan pola
semakin menurun seiring permintaan dan produksi
teknologi energi terbarukan semakin meningkat. Salah
satu teknologi yang mengalami perkembangan yang pesat
adalah teknologi sistem energi matahari (Pembangkit
Listrik Tenaga Surya, PLTS). Perkembang teknologi
panel surya dan teknologi elektronika daya semakin
menghasilkan efisiensi yang semakin baik dan biaya yang
kompetitif [1-2].
Salah satu permasalahan dalam penggunaan PLTS adalah
daya listrik yang dihasilkan oleh PLTS bergantung pada
insolasi harian matahari dan kondisi cuaca. Panel
photovoltaic memiliki karakteristik tegangan-arus tidak
linear. Hal ini disebabkan oleh daya keluaran photovoltaic
berubah-ubah sesuai dengan perubahan radiasi sinar
matahari dan temperatur. Selain itu, perbedaan antara
daya listrik yang dihasilkan oleh PLTS dengan energi
listrik yang digunakan konsumen juga sering terjadi.
Untuk menjaga keberlangsungan suplai daya listrik ke
beban-beban listrik yang digunakan, dibutuhkan
penggabungan (hibrid) sistem PLTS sebagai sumber
energi primer dengan sistem pembangkit energi lain
sebagai cadangan (sekunder). Sistem pembangkit listrik
yang dapat digunakan dapat bersumber dari energi seperti
pembangkit listrik tenaga angin, minihidro, genset
ataupun dari jaringan utilitas yang telah ada (jaringan
listrik PT. PLN). Untuk mengatasi permasalahan tersebut
digunakanlah baterai sebagai tempat penyimpan energi
dan konverter daya untuk mengubah bentuk energi listrik
[3].
Pada makalah ini dilakukan desain bidirectional inverter
1500 Watt sebagai konverter untuk menggabungkan
energi alternatif PLTS sebagai sumber energi primer dan
energi listrik utilitas (PT. PLN) sebagai energi sekunder
di aplikasi rumah tangga. Bidirectional inverter berserta
sistem kontrolnya berfungsi mengatur dan melakukan
proses pengisian (charging) dan pelepasan (discharging)
arus listrik di baterai. Karakteristik konverter daya harus
memiliki performansi yang baik, efisiensi tinggi dan
ukuran yang kecil. Konverter daya juga berfungsi sebagai
Proceedings Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2016). Hal.164
Departemen Teknik Elektro Undip, 19 Oktober 2016
isolasi antara bagian arus bolak balik dan bagian arus
searah di sistem penyimpanan baterai.
2. Metodologi Penelitian
Modul Photovoltaic
Komponen utama pembangkit energi surya adalah modul
photovoltaic (PV) yang berfungsi mengubah energi
cahaya (foton) menjadi energi listrik. Listrik yang
dihasilkan adalah listrik arus searah. Kapasitas daya
modul surya diukur dalam satuan Watt-peak (Wp) dan
merupakan spesifikasi modul surya yang menyatakan
besarnya daya yang bisa dihasilkan oleh modul surya
pada saat insolasi surya yang diterima sebesar 1000 W/m2
dan kondisi suhu lingkungan 25 0C. Daya dan arus listrik
yang dihasilkan modul surya berubah-ubah tergantung
pada besar intensitas radiasi surya yang diterima. Daya
keluaran modul surya juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, bayangan, sudut kemiringan instalasi, dan
kebersihan permukaan modul.
tidak adanya sinar matahari. Selama waktu adanya
matahari, modul panel surya menghasilkan daya listrik.
Daya yang tidak digunakan dengan segera dipergunakan
untuk mengisi baterai. Selama waktu tidak adanya
matahari, permintaan daya listrik disediakan oleh baterai,
yang oleh karena itu akan mengeluarkannya.
Konverter AC-DC Bidirectional
Tegangan listrik bolak-balik dapat disearahkan dengan
menggunakan konverter dioda atau thyristor. Dalam
sistem penyimpanan energi baterai, konverter ac-dc
bidirectional dibutuhkan untuk mengirim energi antara
baterai dan jaringan ac. Konverter bidirectional memiliki
karakteristik dapat mengisi (charging) dan melepas
(discharging) energi pada baterai. Diagram blok
konverter bidirectional seperti terlihat pada gambar 2,
dengan Pac adalah daya aktif di sisi penerima arus bolakbalik dan Pdc adalah daya di sisi penerima arus searah.
Konverter bekerja sebegai penyearah bila daya dikirim
dari jaringan arus bolak-balik ke sisi arus searah (Pac< 0
dan Pdc> 0). Sebaliknya, konverter bekerja sebagai
inverter bila daya dikirim dari sisi sumber arus searah ke
jaringan ac (Pac> 0 dan Pdc< 0) [6-10].
Gambar. 1. Model photovoltaic dengan satu diode dan
resistansi seri.
Gambar. 1 memperlihatkan rangkaian ekivalen
photovoltaic satu dioda dan resistansi seri [4-5]. Dari
rangkaian ekivalen, diketahui persamaan arus listrik
sebagai berikut:
 q V  IR 

 

S 


mkT
I  I  I e
 1
s
0






Baterai
Baterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan
oleh panel surya yang tidak segera digunakan oleh beban.
Daya yang disimpan dapat digunakan saat periode radiasi
matahari rendah atau pada malam hari. Baterai
menyimpan listrik dalam bentuk daya kimia. Baterai yang
paling biasa digunakan dalam aplikasi surya adalah
baterai yang bebas pemeliharaan bertimbal asam
(maintenance-free lead-acid batteries), yang juga
dinamakan baterai recombinant atau VRLA.
Baterai memenuhi dua tujuan penting dalam sistem panel
surya, yaitu untuk memberikan daya listrik kepada sistem
ketika daya tidak disediakan oleh modul panel-panel
surya, dan untuk menyimpan kelebihan daya yang
ditimbulkan oleh panel-panel setiap kali daya itu melebihi
beban. Baterai tersebut mengalami proses siklus
menyimpan dan mengeluarkan, tergantung pada ada atau
Gambar. 2. Aliran daya dua arah.
Komponen semikonduktor yang digunakan dalam
konverter ac-dc bidirectional harus dapat mengalirkan
arus dari dua arah. Biasanya, digunakan komponen
semikonduktor Metal-Oxide Semiconductor Field Effect
Transistor (MOSFET) atau Insulated Gate Bipolar
Transistor (IGBT) yang paralel dengan sebuah dioda.
Berbagai topologi konverter bidirectional telah
ditemukan. Secara dasar, topologi ini dapat dibagi dalam
dua jenis, yaitu: konverter non-isolated dan isolated.
Transformator frekuensi tinggi adalah solusi yang baik
untuk memperoleh isolasi antara jaringan ac dan sumber
dc. Namun, konverter non-isolated memiliki kelebihan
karena biaya lebih rendah dan lebih efisien. Pada
konverter satu fasa, penggunaan konverter bidirectional
dengan topologi empat saklar daya sering digunakan
(Gambar 3) [1].
ISBN 978-979-097-420-3
Proceedings Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2016). Hal.165
Departemen Teknik Elektro Undip, 19 Oktober 2016
Gambar. 3. Diagram rangkaian
bidirectional empat saklar satu fasa.
konverter
ac-dc
Desain Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Gambar 4 merupakan desain penggabungan sistem PLTS
sebagai sumber energi primer dengan sistem pembangkit
energi utilitas sebagai cadangan.
Pada penelitian ini panel surya yang digunakan adalah
panel surya dengan spesifikasi 130 Wp 17.6 Volt 7.39 A.
Modul ini disimulasikan menggunakan Simulink matlab
(gambar 5). Baterai yang digunakan pada penelitian ini
adalah baterai basah (aki) dengan spesifikasi baterai 24
Volt 75 Ah yang disusun seri sebanyak 13 buah sehingga
diperoleh tegangan 312 Volt.
Gambar. 4. Skema sistem hibrid bidirectional inverter.
Gambar. 6. Rangkaian bidirectional inverter kerja
inverter
Bidirectional Inverter Kerja Penyearah
Pada penelitian ini bidirectional inverter kerja penyearah
di modelkan dalam Simulink matlab (gambar 7). Arus
pengisian baterai adalah 6.4 A saat di suplai oleh PLTS
dan 2.8 A saat di suplai oleh PLN sedangkan tegangan
pengisian baterai adalah 374 Volt. Dikarenakan tegangan
keluaran penyearah ini adalah 311.3 Vdc dengan nilai ratarata tegangan keluaran penyearah adalah Vdc = 0,636 Vm.
Gambar. 7. Rangkaian bidirectional inverter kerja
penyearah
Sehingga tegangan rata-rata keluaran penyearah adalah
198 Volt maka diperlukan konverter penaik agar
mendapat tegangan pengisian baterai sebesar 374 Volt.
Adapun rangkaian konverter penaik tegangan dapat
dilihat pada gambar 8.
Gambar. 5. pemodelan satu keeping panel surya
Bidirectional Inverter Mode Inverter
Bidirectional inverter pada penelitian ini menggunakan
IGBT sebagai komponen pensaklarannya. IGBT ini akan
di operasikan secara bergantian dengan mengendalikan
gate pada IGBT dengan teknik SPWM. Gambar 6
merupakan rangkaian bidirectional Inverter pada Matlab
Simulink.
Gambar. 8. Rangkaian konverter penaik
ISBN 978-979-097-420-3
Proceedings Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2016). Hal.166
Departemen Teknik Elektro Undip, 19 Oktober 2016
Parameter dari konverter penaik ini adalah sebagai
berikut:
Tegangan Masukan
= 198 Volt
Induktor Konverter Penaik= 0.264 µH
Capasitor Konverter Penaik
= 7.03 mF
Rasio Kerja
= 0.47
Frekuensi Pensaklaran
= 25000 Hz
Tegangan Keluaran Konverter Penaik
= 374 Volt
3. Hasil dan Pembahasan
Analisis Simulasi Kerja Inverter
Kerja konverter sebagai inverter dilakukan saat sumber
energi listrik yang digunakan berasal dari PLTS atau dari
baterai. Kerja inverter ini dilakukan untuk melihat dan
menghitung besar arus dan tegangan keluaran
bidirectional inverter pada kondisi berbeban. Untuk
menganalisa kerja Inverter ini dilakukan analisa
menggunakan simulasi kerja inverter pada Simulink
Matlab R2013b seperti terlihat pada gambar 9 berikut.
surya tersebut dihubungkan ke beban rumah tangga
melalui bidirectional inverter.
Pada kerja ini, tegangan masukan DC akan diubah
menjadi tegangan keluaran AC. Untuk memperoleh
tegangan AC yang mendekati sinusoidal diperoleh dengan
mengoperasikan IGBT secara bergantian yang
dikendalikan
dengan
teknik
SPWM
yaitu
membandingkan sinyal sinus dan sinyal segitiga. Gambar
11 merupakan hasil keluaran dari dari rangkaian
bidirectional inverter kerja inverter.
Gambar 11 menunjukkan hasil keluaran bidirectional
inverter berupa arus dan tegangan AC yang mendekati
sinusoidal dengan arus dan tegangan masing-masing
sebesar 3 ampere dan 220 volt AC. Untuk mendapatkan
gelombang arus dan tegangan yang mendekati sinus ini
digunakan teknik pensaklaran SPWM.
Gambar. 11. Grafik arus dan tegangan keluaran
bidirectional inverter kerja inverter
Gambar. 9. Rangkaian bidirectional inverter kerja
inverter dengan sumber panel surya
Analisis Simulasi Kerja Penyearah
Kerja konverter sebagai penyearah dilakukan saat sumber
energi listrik berasal dari jaringan utilitas. Kerja sebagai
penyearah bertujuan sebagai pengisi muatan baterai bila
energi dari photovoltaik tidak mencukupi dan juga
sebagai penyimpan energi listrik yang dapat dipergunakan
kembali saat terjadi pemadaman listrik. Gambar 12
merupakan rangkaian bidirectional inverter kerja
penyearah.
Gambar. 10. Rangkaian bidirectional inverter kerja
inverter dengan sumber baterai
Dari Gambar 10 terlihat bahwa rangkaian bidirectional
inverter kerja inverter dengan sumbernya adalah baterai
yang telah dirangkai secara seri-paralel. Dimana panel
Gambar. 12. Rangkaian bidirectional inverter kerja
penyearah
ISBN 978-979-097-420-3
Proceedings Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2016). Hal.167
Departemen Teknik Elektro Undip, 19 Oktober 2016
(2) Pada saat kerja konverter sebagai inverter diperoleh
hasil keluaran bidirectional inverter berupa arus AC
dan tegangan masing-masing sebesar 3 ampere dan
220 volt AC. Untuk mendapatkan gelombang arus dan
tegangan yang mendekati sinus ini digunakan teknik
pensaklaran SPWM.
(3) Pada saat kerja konverter sebagai penyearah diperoleh
hasil keluaran bidirectional inverter berupa arus
pengisian baterai sebesar 2.8 A.
Gambar 13. Grafik tegangan (bawah) dan arus (atas)
pengisian baterai
Pada kerja penyearah, tegangan masukan AC
dikonversikan menjadi tegangan keluaran DC.
Pengkonversian tegangan AC menjadi tegangan DC
bertujuan untuk mengisi baterai DC 312 Volt yang
berfungsi sebagai sumber cadangan apabila tidak disuplai
oleh panel surya.
Pada kerja penyearah ini, tegangan AC yang telah
disearahkan menjadi tegangan DC dengan tegangan
keluaran sebesar 198 kemudian dinaikkan menjadi 374
Vdc dengan arus pengisian sebesar 2.8 Amper, sedangkan
arus pengisian baterai dari PLTS adalah 6.4 A. Gambar
13 merupakan bentuk hasil tegangan dan arus pengisian
baterai.
4. Penutup
(1) Konverter bidirectional inverter dapat bekerja sebagai
inverter dan penyearah. Kerja konverter sebagai
inverter dilakukan saat sumber energi listrik yang
digunakan berasal dari PLTS atau dari baterai.
Sedangkan kerja sebagai penyearah bertujuan sebagai
pengisi muatan baterai bila energi dari photovoltaik
tidak mencukupi dan juga sebagai penyimpan energi
listrik yang dapat dipergunakan kembali saat terjadi
pemadaman listrik.
Referensi
[1]
P. Veena, V. Indragandhi, R. Jeyabharath, 2013, “An Interleaved
Soft Switching Boost Converter with Bidirectional Full Bridge
Inverter for Photo Voltaic Power Generation”, Research Journal of
Applied Sciences, Engineering and Technology 6(22): 4204-4210,
2013.
[2] Amakye Dickson Ntoni, 2014, “Control of inverters to support
bidirectional power Flow in grid connected systems” IJRET:
International Journal of Research in Engineering and Technology.
[3] Md. Parvez Akter, Saad Mekhilef, Nadia Mei Lin Tan, and
Hirofumi Akagi, 2015, “Model Predictive Control of Bidirectional
AC-DC Converter for Energy Storage System”, J Electr Eng
Technol.;10(1):
165-175
http://dx.doi.org/10.5370/
JEET.2015.10.1.165.
[4] Jitendra Bikaneria, Surya Prakash Joshi, 2014, “Modeling and
Simulation of PV Cell using One-diode model”, International
Journal of Scientific and Research Publications, Volume 3, Issue
10.
[5] Ankit Varshney, Abu Tariq, 2014, “Simulink Model of Solar
Array for Photovoltaic Power Generation System”, International
Journal of Electronic and Electrical Engineering ISSN 0974-2174,
Volume 7, Number 2.
[6] Mei Su, Hua Li, Yao Sun, and Wenjing Xiong, 2014, “HighEfficiency Bidirectional AC/DC Topology or V2G Applications”,
Journal of Power Electronics, Vol. 14, No. 5.
[7] Mohamed, M. Elshaer, and O. Mohammed, “Bi-directional ACDC/DC-AC converter for power sharing of hybrid AC/DC
systems,” in 2011 IEEE Power and Energy Society General
Meeting, 2011, pp. 1–8.
[8] Ahmet Teke, Mohammad Barghi Latran, 2014, Review of
Multifunctional Inverter Topologies and Control Schemes Used in
Distributed Generation, ournal of Power Electronics, Vol. 14, No.
2, pp. 324-340.
[9] Do-Hyun Kim, Yoon-Seok Lee, Byung-Moon Han, Ju-Yong Kim,
Woo-Kyu Chae, 2013, “Grid-tied Power Converter for Battery
Energy Storage Composed of 2-stage DC-DC Converter”
JEET.2013.8.6.742.
[10] M. Sasikumar, S. Chenthur Pandian, 2012, “Modified Bidirectional AC/DC Power Converter with Power Factor
Correction”, IJE TRANSACTIONS B Applications Vol. 25, No.
3.
ISBN 978-979-097-420-3
Download