Mam MAKALAH ISLAM Halal Lifestyle Makin Mendunia 9 Januari2015 Makalah Islam Halal Lifestyle Makin Mendunia Lady Yulia (Pelaksana Subdit Halal Diturais dan Binsyar, Mahasiswa Magister Universitas Andalas, Padang) Berbicara tentang halal belakangan ini tidak hanya booming di masyarakat muslim saja, tetapi sudah menjadi urusan banyak kalangan. Banyak negara maju di Asia, Eropa dan Amerika, telah mengkonsentrasikan diri pada bidang produk halal, khususnya pangan halal. Hukum halal pada makanan, dalam Islam tidak hanya sekedar doktrin agama, tetapi justru menjamin bahwa makanan tersebut sehat dan aman yang secara ilmiah masuk akal (scientifically sound) (Twaigery: 1989). Konsep halal dapat dipandang dari dua perspektif (Che-Man: 2008), yang pertama perspektif agama yaitu sebagai hukum makanan sehingga konsumen muslim mendapat hak untuk mengonsumsi makanan sesuai keyakinannya. Ini membawa konsuekensi adanya perlindungan konsumen. Yang kedua adalah perspektif industri. Bagi produsen pangan, konsep halal ini dapat ditangkap sebagai suatu peluang bisnis. Bagi industri pangan yang target konsumennya sebagian besar muslim, maka tentu saja dengan adanya jaminan kehalalan produk akan meningkatkan nilainya yang berupa intangible value. Produk pangan yang kemasannya tercantum label halal akan meningkatkan daya tarik bagi konsumen muslim. Sektor pangan merupakan salah satu bidang yang mendominasi perdagangan bebas. Iklim pangan global akan dipengaruhi dengan kuat oleh negara-negara yang mampu menguasai bisnis pangan dunia. Kompetisi perdagangan bebas menekankan pada harga dan kualitas. Sebuah teori kunci untuk perdagangan; yang harus dipahami adalah bahwa pertumbuhan suatu bisnis sering tergantung pada daya saing yang kuat dan secara bertahap membangun inti dari pelanggan setia yang dapat diperluas dari waktu ke waktu (Manaf: 2013). Terciptanya kedaulatan pangan dalam negeri akan menjadi urgensi kemampuan bangsa kita bersaing dalam perdagangan pangan global. Produk kita harus mampu bersaing dan dicintai rakyat Indonesia. Agar industri pangan halal di negara kita dapat tumbuh dan berkembang pesat sehingga mampu mengimbangi perdagangan produk halal global, maka perlu kerja keras mendorong bangkitnya industri pangan halal Indonesia, yaitu adanya jaminan produk halal bagi konsumen agar memberikan ketenangan batin bagi konsumennya. Jaminan produk yang dipasarkan ditandai dengan adanya sertifikat halal untuk produk tersebut. Sertifikasi halal akan membuat produk industri makanan semakin diterima dan semakin dikonsumsi masyarakat sehingga mampu menggerakkan sektor riil dan menumbuhkan perekonomian nasional. Dalam hal ini sertifikasi halal mempunyai hubungan yang signifikan terhadap daya jual produk pangan (Supriadi: 2011). Banyak negara didunia sudah menjadikan jaminan halal sebagai salah satu indikator jaminan mutu, baik di Eropa maupun Amerika. Halini ditandai dengan begitu banyaknya lembaga pemeriksa halal yang bermunculan di berbagai negara (Sungkar: 2007). Disamping lembaga penelitian dan pengembangan produk halal pun menjadi suatu kebutuhan dalam pengembangan industri produk halal.Produk dengan sertifikat halal dapat memberikan nilai tambah, tak hanya bagi kesehatan, tetapi juga pada nilai ekonomi. Dimana sertifikasi halal dapat memberikan daya saing, jadi otomatis sertifikat halal juga berfungsi menjadi alat pemasaran. Komunikasi dan periklanan produk halal merupakan dua hal yang sejalan yang berkembang akibat meningkatnya pertumbuhan pasar produk halal. Hal yang sama berlaku pada perusahaan-perusahaan produk halal di Eropa, beberapa majalah mempromosikan produk-produk mereka, dan terus mengembangkan merk halal dengan metode baru (Ameur: 2011). Perkembangan produk halal, telah membuka pintu secara luas bagi perusahaan dan lembaga pemeriksa produk halal menyediakan layanan informasi dan komunikasi melalui media radio, televisi dan internet bagi konsumen. Pesatnya perkembangan pasar produk halal sangat didukung oleh ekonomi modern dan dinamis, sehingga berdampak pada gencarnya promosi dibidang produk halal. Akibatnya, halal lifestyle makin meningkat dan semakin saling mempengaruhi dalam bisnis produk halal global. Nilai pertumbuhan rata-rata pasar produk halal yang mencapai tujuh persen per tahun, tren ini akan terus meningkat seiring dengan dinamika 5 (lima) hal yang meningkatkan laju market pangan halal global (Dagang Asia Net: 2011), yaitu: pertumbuhan penduduk muslim, pasar utama untuk makanan halal; meningkatnya pendapatan di pasar utama untuk makanan halal; peningkatan permintaan untuk keamanan pangan; dan makanan berkualitas tinggi di pasar primer. Saat ini produk halal menjadi belanja tertingggi berbagai negara pada beberapa wilayah tertentu, termasuk bagi lima atau tujuh juta masyarakat Prancis dan Jerman (Ameur: 2011). Di Inggris, penduduk muslim 4%dari totalpenduduk, sedangkan ketersediaan produk daging halal mencapai 15%dari seluruh dagingyang dijual. Ketertarikan masyarakat nonmuslim mengkonsumsi daging berlabel halal didorong oleh faktor kualitas daging yang dinilai kaya rasa, lebih lembut, dan diyakini lebihaman dan lebih higienis. Pariwisata syariah juga merupakan bidang yang dapat dikembangkan seiring program sertifikasi halal. Pariwisata Syariah dapat didefinisikan sebagai berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha dan pemerintah yang memenuhi ketentuan syariah. Beberapa negara dunia, seperti Thailand, Australia, dan Amerika, yang selama ini kurang memperhatikan perkembangan wisata syariah, mulai merancang strategi untuk menghimpun potensi wisata syariah. Disini, kemajuan industri produk halal menjadi kunci dalam pengembangan wisata syari’ah. Hal ini menjadi peluang besar bagi produsen produk halal baik bagi negara muslim maupun non muslim untuk berupaya mengembangkan dan meningkatkan produksi produk halal sehingga mampu berkompetisisi di pasar dunia. Untuk dapat mengambil peran dominan pada market pangan halal dunia, tentunya produk halal Indonesia harus mampu meyakinkan market halal dengan produk yang berkualitas, salah satunya sertifikat halal yang melekat sebagai salah satu indikator kualitas produk dapat memberikan jaminan kualitas halal atas produk dimaksud. Ini akan menjadi kebutuhan akan terwujudnya kesiapan yang handal, tangguh serta ungggul dalam pembangunan dibidang produk halal domestik. Mari kita jadikan halal sebagai gaya hidup; untuk menyongsong kesuksesan pembangunan dibidang produk halal dalam negeri, baik secara lahiriah maupun batiniah. Amin ya rabbal alamin. Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini