PT. Bimantara Citra Tbk. PT. Bimantara Citra Tbk.

advertisement
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
Pada Tanggal 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta
untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit)
dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2016 (Diaudit) seta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit).
Laporan Keuangan – Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 serta untuk
periode-periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan
30 Juni 2016.
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
7
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Posisi Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2017
31 Desember 2016
ASET
Kas
732.320
474.452
Giro pada Bank Indonesia
4
2.144.264
2.038.678
Giro pada bank lain - pihak ketiga
5
1.825.850
1.030.673
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
6
2.671.331
3.079.112
Efek-efek
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
7
3.118.091
3.118.091
2.830.450
2.830.450
Efek yang dibeli dengan janji jual
kembali - pihak ketiga
Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi
Jumlah
8
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
9
Tagihan akseptasi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
10
Pendapatan bunga akrual
74.968
(128)
74.840
10.593
20.406.096
20.416.689
(421.111)
19.995.578
12.590
19.345.664
19.358.254
(247.123)
19.111.131
416.339
416.339
(106.301)
310.038
18.773
277.837
296.610
(104.797)
191.813
11
169.380
157.547
Biaya dibayar dimuka
12
321.333
322.395
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 449.609 dan Rp 395.867
masing-masing pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
13
1.123.623
1.041.763
Aset Ijarah - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 26.744 dan Rp 19.304
masing-masing pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
15
Aset lain-lain - bersih
16
228.353
(1.394)
226.959
JUMLAH ASET
229.493
(624)
228.869
1.383.397
685.743
34.097.004
31.192.626
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-1-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Posisi Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2017
31 Desember 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas segera
17
Simpanan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
18
Jumlah
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
556.829
155.217
5.336.354
22.399.199
4.569.314
20.508.427
27.735.553
25.077.741
111.639
340.160
113.671
801.813
451.799
915.484
19
Jumlah
Utang pajak
20
24.327
121.530
Liabilitas akseptasi
10
296.539
176.810
Beban bunga akrual
21
40.985
36.714
109.893
109.918
35.175
39.794
198.771
84.096
29.449.871
26.717.304
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas lain-lain
22
Jumlah Liabilitas
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 60.000.000.000 saham pada
tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Modal ditempatkan dan disetor 15.379.711.406 saham pada tanggal
30 Juni 2017 dan
15.251.704.336 saham pada tanggal
31 Desember 2016.
23
1.537.971
1.525.170
Tambahan modal disetor - bersih
23
1.275.764
1.256.511
Komponen ekuitas lainnya
14
298.121
282.014
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
36
6.500
1.528.777
6.000
1.405.627
4.647.133
4.475.322
34.097.004
31.192.626
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan
30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Beban bunga
Beban bagi hasil
25
25,41
26
26,41
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain dari kredit
Keuntungan dari kenaikan nilai wajar
efek yang diperdagangkan - bersih
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Keuntungan dari penjualan efek yang
diperdagangkan - bersih
Lain-lain
2
30 Juni 2017
1.350.995
156.253
(525.394)
(80.546)
1.248.358
148.248
(510.837)
(82.805)
901.308
802.964
201.934
342.541
4.996
6.009
2
29
30 Juni 2016
5.427
-
15.622
2.051
14.897
2.925
1.131.920
1.168.754
404.309
291.188
204.936
54.981
17.500
4.443
522.039
247.125
94.757
46.783
7.160
9.824
2.545
Jumlah Beban Operasional
977.357
930.233
LABA SEBELUM PAJAK
154.563
238.521
30.913
30.913
47.704
47.704
123.650
190.817
16.107
7.748
16.107
7.748
139.757
198.565
123.650
123.650
190.817
190.817
139.757
139.757
198.565
198.565
8,10
6,26
13,48
13,35
Jumlah Pendapatan Operasional
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi
Tenaga kerja
Kerugian penurunan nilai aset keuangan
Penyusutan aset tetap
Kerugian kurs mata uang asing - bersih
Biaya komisi
Lain-lain
27,43
28
13
2
43
30
BEBAN PAJAK
Kini
Tangguhan
LABA BERSIH
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - bersih
Laba yang belum direalisasi atas kenaikan
nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
7
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
31
Dasar
Dilusian
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Komponen Ekuitas Lainnya
Catatan
Saldo pada tanggal 1 Januari 2016
Modal Saham
1.415.199
Pembentukan cadangan umum
36
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II
23,24
Penawaran Umum Terbatas II (HMETD)
23,24
-
23
-
Biaya emisi saham
Tambahan Modal
Disetor - Bersih
Laba tahun berjalan
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual
-
Laba (Rugi) yang
Belum Direalisasi
atas Kenaikan
(Penurunan) Nilai
Wajar Efek Tersedia
untuk Dijual
928.204
(26.478)
858
-
-
-
Saldo Laba
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Penggunaanya Penggunaanya
307.436
5.500
1.039.750
(500)
3.669.611
-
1.286
-
-
-
-
2.144
435.710
-
-
-
-
435.710
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.748
500
Jumlah Ekuitas
-
(5.285)
-
Surplus
Revaluasi
Aset Tetap
-
(5.285)
190.817
190.817
-
7.748
Saldo pada tanggal 30 Juni 2016
1.416.057
1.359.915
(18.730)
307.436
6.000
1.230.067
4.300.745
Saldo pada tanggal 1 Januari 2017
1.525.170
1.256.511
(25.422)
307.436
6.000
1.405.627
4.475.322
Pembentukan cadangan umum
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri
Laba tahun berjalan
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual
Saldo pada tanggal 30 Juni 2017
23,24
-
12.801
19.253
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16.107
1.275.764
(9.315)
1.537.971
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
307.436
500
(500)
123.650
6.500
1.528.777
32.054
123.650
16.107
4.647.133
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Arus Kas
Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan
30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Beban bunga
Beban bagi hasil
Keuntungan (kerugian) selisih kurs
mata uang asing - bersih
Pembayaran pajak penghasilan badan
Beban umum dan administrasi
Beban tenaga kerja
Beban operasional lainnya
1.352.648
156.253
228.098
(521.123)
(80.546)
1.254.229
148.248
375.401
(522.189)
(82.805)
27
28
29
6.518
(125.706)
(408.928)
(291.188)
(21.943)
(110.595)
(67.032)
(522.039)
(247.125)
(12.309)
294.083
213.784
6
7
8
9
9
10
12
15
16
(54.994)
(49.357)
(74.840)
(923.854)
(167.903)
(119.729)
1.062
(12.346)
(697.654)
73.439
401.023
(1.155.313)
58.733
33.925
8.689
3.685
(272.986)
17
18
19
401.612
2.657.812
(463.685)
(2.410)
119.729
114.675
47.500
(1.107.418)
455.386
(3.908)
52.858
20.075
52.160
1.022.201
(1.118.368)
20
10
22
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
30 Juni 2016
9,11,25
41
29
21,26
41
Arus kas operasional sebelum perubahan
aset dan liabilitas operasi
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kredit yang diberikan
Pembiayaan syariah
Pembayaran tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset ijarah
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Utang pajak
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
Penerimaan tagihan akseptasi
Liabilitas lain-lain
30 Juni 2017
13
13
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
528
(136.874)
1.592
(62.654)
(136.346)
(61.062)
32.054
2.144
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil konversi waran
Penerimaan dari penawaran umum
terbatas II (PUT II) - setelah dikurangi biaya transaksi
23,24
23,24
Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-
430.425
32.054
432.569
917.909
(746.861)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
6.778.388
124
5.765.603
105.504
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
7.696.421
5.124.246
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Arus Kas
Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan
30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia - jangka waktu jatuh
tempo tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan
Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo
tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan
Jumlah Kas dan Setara Kas
30 Juni 2017
30 Juni 2016
4
5
732.320
2.144.264
1.825.850
484.408
1.567.268
1.019.396
6
2.573.081
1.695.004
7
420.906
358.170
7.696.421
5.124.246
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank
Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra,
S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari
notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27
September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21
Juni 2005, Tambahan No. 6448.
Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas.
Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari
Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006.
Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang
Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama
PT Bank Sinarmas.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan
dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam
Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan
status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk.
Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010
tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No.
SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010.
30 Juni 2017
Konvensional
Syariah
Kantor Cabang Utama
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Fungsional Operasional
Kantor Fungsional UMK
Kantor Kas
Unit Pelayanan Kas
Mobil Kas Keliling
1
72
130
1
15
141
8
3
27
3
10
-
PT Sinar Mas MultiarthaTbk, merupakan entitas induk Perusahaan yang didirikan di Indonesia
dan entitas induk terakhir (ultimate parent of the group) adalah PT Sinarmas Cakrawala.
-7-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum
perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah
penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana
melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru
Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal
13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank
Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham
Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam
dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas
I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam
Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp
penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap
pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada
setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara
cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk
melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang
dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai
dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham
baru pada harga pelaksanaannya.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham
pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal
31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1
dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga
pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang
diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar
Rp 242.064.
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum Terbatas II (PUT II)
kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas
1.099.490.445 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah
penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 400 (dalam Rupiah penuh)
per saham dimana melekat 4.397.961.780 waran Seri III. Setiap pemegang 13 saham lama
berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana pada setiap 1 saham baru
melekat 4 Waran Seri III yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri III
diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru
yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 625 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku
-8-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
pelaksanaan yaitu mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12 Mei 2021 dimana
setiap 1 (satu) Waran Seri III berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga
pelaksanaannya.
Sebanyak 97,91% dan 98,70% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia
atau sebanyak 15.058.743.084 saham dan 15.053.073.256 saham masing-masing pada
tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, susunan pengurus Perusahaan adalah
sebagai berikut:
30 Juni 2017
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Unit Usaha Syariah
Direktur Kepatuhan
Direktur Enterprise Banking
Direktur Liabilities dan Business
Direktur Manajemen Risiko dan
Human Capital
Direktur Retail Banking
Direktur Operasional dan
Teknologi Informasi
31 Desember 2016
Tjendrawati Widjaja
Sammy Kristamuljana
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Sammy Kristamuljana
Rusmin
Freenyan Liwang
Halim *)
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
-
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
Halim
Hanafi Himawan
Soejanto Soetjijo
Hanafi Himawan
Soejanto Soetjijo
Frenky Tirtowijoyo
Frenky Tirtowijoyo
*) sedang dalam proses pengajuan sebagai Direktur yang membawahi Unit Kerja Syariah (UUS)
di Otoritas Jasa Keuangan
Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017
dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Komite Audit
Ketua
Anggota
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua
Anggota
Komite Pemantau Risiko
Ketua
Anggota
Dewan Pengawas Syariah
Ketua
Anggota
*)
31 Desember 2016
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Christina Suryadinata
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Christina Suryadinata
Irene A Gunawan
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Ahmadi bin Sukarno *)
Moch. Bukhori Muslim **)
Muhammad Taufik Ridlo
Ahmadi bin Sukarno
Diangkat menjadi Dewan Pengawas Syariah Perseroan pada RPUST 9 Mei 2017 yang berlaku
efektif terhitung sejak ditutupnya rapat sampai dengan penutupan RPUST pada akhir 1 (satu)
periode masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan
**) Diangkat menjadi Dewan Pengawas Syariah Perseroan pada RPUST 9 Mei 2017 yang berlaku
efektif terhitung setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan
penutupan RPUST pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah
Perseroan
-9-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
Darwanti Juliastuti.
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Retno Tri
Wulandari dan Dodo Suyanto.
Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala
Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan
Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.463 dan 5.441 untuk periode
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2017.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
tersebut.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah
IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun
dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas
dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas,
kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan
atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya.
Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan
Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi
Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110
(Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”)
dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia,
mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI)
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
- 10 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Penjabaran Mata Uang Asing
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata
uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata
uang penyajian Perusahaan.
Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan
kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada
nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih
penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui
dalam laba rugi.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, kurs konversi yakni kurs Reuters pada
pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
(dalam Rupiah penuh) (dalam Rupiah penuh)
Poundsterling Inggris
Euro
Dolar Amerika Serikat
Dolar Australia
Dolar New Zealand
Dolar Singapura
Yuan China
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
c.
16.876,62
14.884,16
13.327,50
10.058,27
9.680,43
9.589,86
1.950,67
1.708,80
119,97
16.555,01
14.175,77
13.472,50
9.723,11
9.362,72
9.311,93
1.939,19
1.737,34
115,07
Transaksi Pihak Berelasi
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi
definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang
tersebut:
a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
- 11 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
a.
Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
b.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
c.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
d.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
e.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Perusahaan.
f.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (1).
g.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
d.
Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi pencairannya.
e.
Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan:
Penyajian” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas
keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar
yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan
jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk
biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
- 12 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan
atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya
yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen
keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan
metode suku bunga efektif.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen
tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif.
Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan
nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data
yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara
harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi,
kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal
tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut
menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya.
Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari
ke-1 yang sesuai.
Aset Keuangan
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan
yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok
diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan
posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam
laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan
pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan
persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas
dividen tersebut telah ditetapkan.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, efek-efek berupa tagihan
derivatif, obligasi korporasi, Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia
– ROI Loan diklasifikasikan dalam kategori ini.
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
- 13 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini mencakup kas, giro
pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call
money, dan deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang
dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan
bunga akrual, serta aset lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan
principal kartu kredit, setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama,
tagihan komisi asuransi, dan tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank
Indover.
3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan
manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan
dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus
direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi penempatan
pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits, penempatan pada
Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam
bentuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loans.
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan
yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana
pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi investasi
efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik
Indonesia – ROI Loan.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual
serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut
merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak
dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan
liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
- 14 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. Liabilitas keuangan lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut,
yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian
kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak
melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap
atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
berdasarkan suku bunga efektif.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini mencakup liabilitas
segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, beban bunga akrual, serta
liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi, setoran jaminan L/C dan bank garansi
serta penjaminan Pemerintah.
Instrumen Keuangan Derivatif
Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif
berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur
dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar.
Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila
memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar
diakui dalam laba/rugi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut;
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah
suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
- 15 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya
tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan
nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui dalam laba rugi.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan
penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui.
Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
2. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan
penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya
yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah
diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian
penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah
terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai
ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif
asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai
wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan
serupa) dihentikan pengakuannya jika:
- 16 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,
namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga
atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang
signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan
dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,
dibatalkan, atau telah kadaluarsa.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset
keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman
yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan
entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan
atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c.
terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba rugi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
- 17 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Pengukuran Nilai Wajar
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas akan terjadi:
1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;
2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar
ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset
tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input
yang tidak dapat diobservasi.
Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau
diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik;

Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan
keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki
dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.
g.
Giro Wajib Minimum (GWM)
Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan
perubahan terakhir melalui PBI No. 18/14/PBI/2016. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM
terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama,
GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR).
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari
dana pihak ketiga.
- 18 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang
besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan
selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank.
GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
h.
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
6,50
5,00
6,50
5,00
4,00
0,75
4,00
0,58
8,00
1,00
8,00
1,00
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit
on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank
Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e).
i.
Efek-efek
Efek-efek selain Sukuk
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank
Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan
efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya.
Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai asset keuangan dalam kelompok diperdagangkan,
pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Catatan 2e).
- 19 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Investasi Sukuk
Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai
wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,
selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka
waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar
diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya,
akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain.
j.
Kredit yang diberikan
k.
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan
kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang
mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang. (Catatan 2e).
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang
murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan
penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah
adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah
selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan
dan kerugian (nisbah).
Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK No.
8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013) menggantikan PSAK
No. 102 (2007).
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan.
- 20 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai;
2. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari
pokok kredit;
3. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
4. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar;
5. Buku-buku telah menghapus semua kewajiban kredit, termasuk dari fasilitas pinjaman
non tunai sehingga penghapusan tidak dapat dilakukan pada beberapa kewajiban
kreditnya (penghapusan sebagian);
Apabila aset yang dijaminkan diambil alih, maka Perusahaan akan menjurnal balik cadangan
kerugian penurunan nilai dan mengakui agunan yang diambil alih yang diukur pada nilai yang
lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Ketika terjadi penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, Perusahaan mencatat
penerimaan kembali tersebut dengan mengkreditkan pemulihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (apabila penerimaan kembali terjadi pada periode berjalan), saldo laba (apabila
penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan), dan pendapatan
operasional selain bunga (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi
keuangan, namun merupakan peristiwa kemudian penyesuai).
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham
atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan
memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013
tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi
atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah
melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal
sementara telah memperoleh laba kumulatif.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah
restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi
dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai
laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam
persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan
bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
- 21 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
l.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli
Kembali
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian
penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama
jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo)
Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga
pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum
diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga
dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual
hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual.
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan
pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu
gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari
instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan
badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan
lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada
saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada
umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi
normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara
biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi
(ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya
dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen
lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
n.
Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak
termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
- 22 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak
1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan
efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015.
Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal
revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke
akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas
pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang
menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan
komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi.
Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo
laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.
Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa
jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap
tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
Tahun
%
20
10
4
5
10
25
Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan model revaluasi efektif sejak
1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan
setelah direvaluasi.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.
- 23 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan
yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi
signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam
laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan
dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
o.
Aset Ijarah
Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau
diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih
pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa.
Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan
kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka
jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban.
Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan
kepada penyewa.
Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni
penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai
bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi.
p.
Agunan yang Diambil Alih
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh
Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai
wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih
dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih
dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila
terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
- 24 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
q.
Transaksi Sewa
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut
pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset
atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui
sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa
sewa.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Sewa Operasi
Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi
tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
r.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
s.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode
penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam
menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar
kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
- 25 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian
penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periodeperiode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
t.
Liabilitas Segera
Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e).
u.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan
2e).
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
berjangka.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan
dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai
dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan
atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi
menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan
dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada
saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan
sebelum tanggal jatuh temponya.
Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:

Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik
dana mendapatkan pendapatan bonus.

Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka
mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana
imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut
sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money
kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian masing-masing.
- 26 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
v.
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
w. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan dan Beban Bagi Hasil
Syariah
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laba rugi
secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dan Bagi Hasil Syariah
Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah
bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode
akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui
pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil
(nisbah) yang disepakati.
Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus
wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah.
x.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan
dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia
untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai
bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka
waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Provisi dan Komisi Lainnya
Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan
dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode
garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan,
pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui
sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit,
seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan
pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
y.
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya.
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
- 27 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
z.
Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang
timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap
tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba
kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi
fiskal yang dapat dikompensasikan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat
hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama
dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
aa. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
Pada saat pengakuan awal, aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan, dan
liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas
dan setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan
aset pengampunan pajak, sesuai dengan Surat Keterangan Pengampunan Pajak yang
diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak diakui sebagai
tambahan modal disetor. Uang tebusan yang dibayarkan untuk pengampunan pajak diakui
dalam laba rugi.
Aset dan liabilitas pengampunan pajak tidak saling hapus.
Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas pengampunan pajak mengacu pada
masing-masing kebijakan akuntansi relevan yang diterapkan Perusahaan untuk aset dan
liabilitas serupa.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
- 28 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.
cc. Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan
pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode
Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam
laporan posisi keuangan dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas
imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.
dd. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan
yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka
alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan.
ee. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban
tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
ff.
Peristiwa Setelah Periode Laporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
(peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
- 29 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2
pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas
nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi
tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan:
a. Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana
masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi
harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan
peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang
ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak
tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara
spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang
dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi
meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara
berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
- 30 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang
Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
diungkapkan sebagai berikut:
Nilai Tercatat
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Aset Keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Pinjaman diberikan dan piutang
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan
janji jual kembali
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain - bersih
Jumlah
1.687.351
1.378.241
2.359.629
998.053
722.833
2.048.109
1.825.850
466.735
1.936.130
1.030.673
981.602
367.226
415.083
607.664
47.241
17.866.447
310.038
148.634
112.442
17.068.685
191.813
139.923
88.278
27.496.014
25.302.666
d. Komitmen Sewa
Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin
ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena
Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan
aset-aset tersebut.
Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung
secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan
nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan
yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara
lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya
perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari
investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan
teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.
- 31 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih
tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode
dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian
pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah
ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan
keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat
berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan
besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian
yang berbeda.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 35.
b. Revaluasi Aset Tetap
Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar
aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai
independen untuk menentukan nilai wajar aset per tanggal 31 Oktober 2015. Teknik penilaian
yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam
Catatan 14.
c.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka
waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada
penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala
dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena
pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan
lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang
mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu
terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di
atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan
kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat
aset tetap diungkapkan pada Catatan 2.
- 32 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 diungkapkan pada
Catatan 13.
d. Imbalan Kerja Jangka Panjang
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda
dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu,
secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah
tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas
imbalan kerja jangka panjang.
e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan
dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat
berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi
mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil
alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 14 dan 16.
f.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan
bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena
pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. Giro pada Bank Indonesia
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
1.740.594
403.670
1.652.104
386.574
Jumlah
2.144.264
2.038.678
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia
adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 96.155 dan Rp 102.548.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan
dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.535.309 dan
Rp 1.302.681 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 886.360 dan Rp
739.123, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 402.351 dan
Rp 326.568.
- 33 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah:
30 Juni 2017
GWM yang telah dibentuk
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
31 Desember 2016
7,43
5,01
8,39
5,03
6,36
0,93
6,51
1,89
8,03
29,26
9,47
32,75
5. Giro pada Bank Lain
Pihak ketiga
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah
30 Juni 2017
31 Desember 2016
64.021
268.160
269
332.450
286.368
143.490
278
430.136
624.991
525
266.790
87.351
203.100
97.288
44.304
41.489
35.893
34.949
34.681
27.490
26.994
15.726
9.991
6.421
147.103
39.433
21.856
37.797
28.923
33.827
92.649
36.897
39.154
8.357
Mata uang asing (Catatan 34)
Standard Chartered Bank,
Amerika Serikat
Bank of Amerika, Merrill Lynch,
Amerika Serikat
Deutsche Bank Trust Company
Americas, Amerika Serikat
Deutsche Bank AG, Jerman
PT Bank ICBC, Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
Banco De Sabadell SA, Spanyol
Bank of China, Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
National Australia Bank, Australia
United Overseas Bank, Singapura
OCBC, Singapura
Standard Chartered Bank, Inggris
Bank of China, China
Sumitomo Mitsui Banking
Corporation, Jepang
Sumitomo Mitsui Banking
Corporation, New York
Bank of China, Australia
Aktii Bank, Turki
Kookmin Bank, Korea Selatan
Standard Chartered Bank, Hong Kong
UBS AG, Singapura
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah mata uang asing
1.153
1.493.400
2.870
1.347
5.310
2.953
600.537
Jumlah
1.825.850
1.030.673
6.349
5.777
5.767
3.782
2.911
2.570
1.333
-
1.315
6.521
-
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 kualitas giro pada bank lain dikelompokkan
sebagai Lancar.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang
diblokir.
- 34 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai
suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1%.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 giro pada bank lain dalam mata uang asing
mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,42% dan 0,42%.
6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
30 Juni 2017
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jangka Waktu
Suku Bunga
Rata-rata
%
Pihak
Ketiga
3 hari
4,00
742.458
14-91 hari
182 – 370 hari
6,17
7,38
835.000
147.743
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Call money
Jumlah
1.725.201
11-31 hari
1,15
799.528
14 hari
1,30
146.602
946.130
Jumlah
2.671.331
31 Desember 2016
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jangka Waktu
Suku Bunga
Rata-rata
%
Pihak
Ketiga
3 hari
4,00
2.233.960
4 - 91 hari
273 - 370 hari
6,82
8,08
215.000
43.256
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
2.492.216
4 hari
0,69
336.813
1 - 14 hari
7 hari
0,17
1,65
63.324
186.759
Jumlah
Jumlah
586.896
3.079.112
Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money, dan deposit on call dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk
negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit
facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
- 35 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 30 Juni 2017 dan
31 Desember 2016 merupakan penempatan pada:
Nama Bank
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Call money
PT Bank Victoria International Tbk
BPD Kaltim
PT Bank MNC International Tbk
PT Bank Ganesha Tbk
BPD Riau
PT Bank Ekspor Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT China Construction Indonesia Tbk
Bangkok Bank
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank UOB Indonesia
BPD Banten Tbk
PT Bank Kaltim Syariah
Jumlah
200.000
100.000
100.000
100.000
65.000
50.000
50.000
50.000
50.000
20.000
20.000
20.000
10.000
835.000
-
Negotiable certificate of deposits
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
BPD Jawa Barat Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank of Tokyo
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank QNB Kesawan
Jumlah
49.493
42.490
19.326
17.202
9.732
9.500
147.743
-
Jumlah
982.743
258.256
65.000
100.000
50.000
215.000
18.622
24.634
43.256
Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:
Nama Bank
Call Money
PT Bank Nationalnobu Tbk
HSH Nordbank, Singapura
Standard Charterd Bank,
Amerika Serikat
Jumlah
Deposit on Call
UBS AG, Singapura
Jumlah
30 Juni 2017
US$
31 Desember 2016
US$
11.000.000
-
5.000.000
8.862.256
11.000.000
-
13.862.256
4.700.250
11.000.000
18.562.506
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat saldo penempatan pada bank
lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 penempatan pada bank lain dikelompokkan
sebagai Lancar.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia yang diblokir.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain
sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan tidak memiliki dana yang tidak
dapat dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi.
- 36 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
7. Efek-Efek
a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi korporasi
Obligasi Berkelanjutan II PT Indosat
Tahap I tahun 2017 Seri B
Obligasi I Surya Semesta Internusa Tahap I
Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Protelindo
Tahap I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Exim Bank
Tahap III Tahun 2016 Seri B
Nilai wajar
40.201
31 Desember 2016
-
-
99.844
-
50.195
40.201
49.981
200.020
Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3
157.774
160.895
Obligasi Pemerintah
FR061
FR056
FR073
FR068
Nilai wajar
-
32.896
41.192
105.042
1.009
180.139
197.975
541.054
Jumlah diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Tersedia untuk dijual
Obligasi korporasi
Obligasi Berkelanjutan BRI Tahap II
Tahun 2017 Seri A
Obligasi Berkelanjutan BRI Tahap II
Tahun 2017 Seri B
Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah
Tahap I tahun 2017 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV
Tahun 2016 Seri C
Obligasi MTN II RNI Tahun 2017
Obligasi Berkelanjutan II Japfa Comfeed
Tahap II Tahun 2017
Obligasi MTN Industri Kereta Api
Tahap I tahun 2017
Obligasi Berkelanjutan II Japfa Comfeed
Indonesia Tbk Tahap I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama
Tahap I Tahun 2016
Obligasi Angkasa Pura II Tahun 2016 Seri A
Obligasi Bank Victoria IV 2013
Obligasi Berkelanjutan II CIMB Niaga
Tahap I Tahun 2016 Seri A
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
II 2012
Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012
Nilai wajar
Obligasi Pemerintah
ORI013
FR073
FR056
PBS013
ORI011
PBS006
Nilai wajar
Jumlah tersedia untuk dijual
150.167
-
50.020
46.566
-
40.111
-
20.397
20.000
-
19.990
-
13.010
-
46.831
19.390
10.100
10.089
10.092
10.091
10.050
9.754
9.710
9.882
-
19.914
-
10.013
4.985
400.594
140.568
199.293
112.842
33.148
5.737
351.020
751.614
199.852
63.025
30.894
- 37 -
10.166
5.079
309.016
449.584
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Bunga diterima dimuka yang
belum diamortisasi
Nilai bersih
Obligasi Pemerintah
FR0028
FR0038
FR0069
FR0031
FR0043
FR0034
FR0036
IFR006
FR0070
FR0045
PBS003
FR0040
FR0071
FR0059
FR0062
PBS004
SR006
Jumlah
Obligasi korporasi
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahap V Seri B 2015
Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C
Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A
Obligasi PT Indofood VII 2014
Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A
Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I PT Indosat
Tahap II 2015 Seri C
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri C
Obligasi Berkelanjutan I ROTI II 2015
MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Obligasi PT Global Mediacom
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I
Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan II BTN Tahap II 2015
Seri A
Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I 2015
Seri B
MTN VI Bank Resona Perdania Tahun 2016
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tahap II Seri A
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri B
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk I 2014
Obligasi PT Modern Land Realty
Tahap I 2015 Seri A
Jumlah
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah Rupiah
30 Juni 2017
31 Desember 2016
725.000
45.000
200.000
50.000
10.000
(12.716)
757.284
(2.236)
257.764
79.990
50.448
49.875
29.834
28.890
20.877
20.259
20.108
19.374
17.427
9.921
9.811
9.649
8.987
7.287
3.770
386.507
79.866
50.630
49.843
29.813
28.796
20.964
20.309
20.229
19.341
17.403
9.917
9.804
9.641
8.954
7.272
3.739
20.024
406.545
24.988
21.995
20.000
20.000
20.000
24.994
21.993
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
19.999
10.916
10.911
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
8.000
8.000
5.000
5.000
-
30.000
260.899
20.000
330.897
1.404.690
995.206
136.815
47.302
2.491.094
2.033.146
- 38 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
30 Juni 2017
31 Desember 2016
27.996
33.885
Mata uang asing (Catatan 34)
Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
Obligasi Pemerintah
Republik Indonesia - ROI Loan
Obligasi Korporasi
Obligasi PLN 27
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
26.186
54.182
Dimiliki hingga jatuh tempo
Republik Indonesia - ROI Loan
Tersedia untuk dijual
Obligasi Pemerintah
Republik Indonesia - ROI Loan
Obligasi Korporasi
Obligasi PLN 20
Obligasi PLN 21
Obligasi PLN 27
Jumlah
Jumlah tersedia untuk dijual
33.885
140.760
155.656
124.921
47.401
14.917
29.073
32.732
76.722
201.643
47.401
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
230.411
626.996
3.118.090
-
560.362
797.304
2.830.450
-
Jumlah - Bersih
3.118.090
2.830.450
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember
2016 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Sampai dengan
1 tahun
Lebih dari
1-5 tahun
Lebih dari
5 tahun
Jumlah
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
712.284
45.000
757.284
180.899
49.875
230.774
80.000
336.632
416.632
712.284
45.000
260.899
386.507
1.404.690
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
-
-
140.760
140.760
Jumlah
757.284
230.774
557.392
1.545.450
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
712.284
45.000
119.996
79.990
957.270
140.903
171.293
312.196
135.224
135.224
712.284
45.000
260.899
386.507
1.404.690
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
-
-
140.760
140.760
Jumlah
957.270
312.196
275.984
1.545.450
- 39 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2016
Sampai dengan
1 tahun
Lebih dari
5 tahun
Jumlah
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
197.804
10.000
49.960
257.764
250.897
69.845
320.742
80.000
336.700
416.700
197.804
10.000
49.960
330.897
406.545
995.206
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
-
-
155.656
155.656
Jumlah
257.764
320.742
572.356
1.150.862
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
197.804
10.000
49.960
110.000
99.891
467.655
220.897
171.539
392.436
135.115
135.115
197.804
10.000
49.960
330.897
406.545
995.206
-
142.162
155.656
392.436
277.277
1.150.862
Mata uang asing (Catatan 34)
Republik Indonesia - ROI Loan
Jumlah
c.
Lebih dari
1-5 tahun
13.494
481.149
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Tagihan atas wesel ekspor
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
Tagihan atas wesel ekspor
30 Juni 2017
31 Desember 2016
5,80 – 6,03
6,375 – 12,80
7,20 – 10,50
8,50 – 12,00
6,60 – 6,75
6,38 – 12,80
7,25 – 12,00
8,50 – 12,00
3,30 – 6,63
0,04 – 4,50
3,30 – 6,88
0,04 – 4,50
d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada
tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 907.935 dan
Rp 994.322.
e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo),
Moody’s dan Fitch, pihak ketiga, seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah
sebagai berikut
PT Angkasa Pura (Persero)
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Resona Perdania
PT Bank Sumitomo Mitsui
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Victoria Tbk
PT Federal International Finance
PT Global Mediacom Tbk
PT Indofood Tbk
PT Indosat Tbk
30 Juni 2017
31 Desember 2016
idAAA
idAAA
idAAA
idAAidAAA
idAA+
idAidAAA
idA+
idAA+
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAidAAA
idAA+
idAidAAA
idA+
idAA+
id AAA
- 40 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT Japfa Comfeed Tbk
PT Kereta Api Indonesia
PT Mayora Indah Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Rajawali Nusantara Indonesia
PT Astra Sedaya Finance
PT Pupuk Indonesia
PT Tower Bersama
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Obligasi USD PT Perusahaan Listrik Negara
Sukuk Ijarah PT XL Axiata Tbk
Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara
PT Ciputra Residence Tbk
Exim Bank
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance
PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Toyota Astra Financial Service
PT Summarecon Agung Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Danareksa
PT Modernland Realty Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT Siantar Top Tbk
PT Surya Semesta Internusa Tbk
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
f.
30 Juni 2017
31 Desember 2016
idA
idA
idAAidAAidAAAA (Fitch National)
AAA (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AA- (Fitch National)
idAAA
AAA(sy)
idAAA(sy)
-
idA
idAAAAA (Fitch National)
AAA (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AAA(sy)
idAAA(sy)
A- (Fitch National)
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAA+
idA+
idAidAidA
idA
idA
idA
idA
AA (Fitch National)
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 efek-efek diklasifikasikan sebagai Lancar.
g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Mata Uang
Rupiah
Asing
Jumlah
31 Desember 2016
Mata Uang
Rupiah
Asing
Jumlah
Saldo awal tahun
-
-
-
103
-
103
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
-
-
-
(103)
-
(103)
Saldo akhir tahun
-
-
-
-
-
-
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak
diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan
31 Desember 2016.
- 41 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali
Pada tanggal 30 Juni 2017, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali adalah sebagai berikut:
Jenis
Jangka waktu
Rupiah
SPN12170804
SPNS08092017
94 hari
28 hari
Tanggal
jatuh tempo
30 Juni 2017
Pendapatan bunga
yang belum direalisasi
Nilai nominal
03 Juli 2017
05 Juli 2017
Nilai bersih
47.256
27.712
74.968
15
113
128
47.241
27.599
74.840
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek yang dibeli dengan janji
jual kembali pada tanggal 30 Juni 2017.
9. Kredit yang Diberikan
a. Jenis Kredit
30 Juni 2017
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Pinjaman karyawan
Pinjaman cicilan
Pinjaman konsumsi
Piutang syariah - mudharabah
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman rekening koran
Jumlah - pihak berelasi
31 Desember 2016
10.593
3.816
2.242
2.694
1.279
2.418
141
12.590
Pihak ketiga
Rupiah
Pinjaman cicilan
Pinjaman tetap
Pinjaman konsumsi
Pembiayaan mudharabah
Pinjaman anjak piutang
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman rekening koran
Pinjaman investasi
Pinjaman karyawan
Piutang syariah - Qardh
Jumlah
6.340.208
5.878.872
3.804.480
1.857.384
731.267
388.668
167.338
12.816
52.272
36
19.233.341
6.430.663
5.265.826
3.501.222
1.739.375
657.625
335.489
171.287
6.134
49.468
60
18.157.149
Mata uang asing (Catatan 34)
Pinjaman tetap
Pinjaman cicilan
Pembiayaan mudharabah
Jumlah
625.267
546.455
1.033
1.172.755
545.857
640.918
1.740
1.188.515
Jumlah - pihak ketiga
20.406.096
19.345.664
Jumlah
20.416.689
19.358.254
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
4.216
2.661
2.575
1.141
(421.111)
19.995.578
.
- 42 -
(247.123)
19.111.131
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Sektor Ekonomi
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran
Rumah tangga
Perantara keuangan
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Industri pengolahan
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum
Jasa perorangan yang melayani rumah
tangga
Perikanan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa pendidikan
Listrik, gas dan air
Lain-lain
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
30 Juni 2017
31 Desember 2016
5.859.925
3.531.738
2.910.075
1.793.414
5.910.852
3.142.719
2.139.258
1.741.192
1.422.556
1.563.655
1.300.632
1.262.687
726.267
348.111
265.974
374.184
656.503
411.922
311.241
280.656
224.652
242.267
28.298
36.489
17.404
5.078
399.137
19.243.934
47.766
28.264
23.352
19.636
4.819
382.950
18.169.739
263.989
319.365
276.819
468.011
341.167
258.386
128.530
24.146
159.906
65.547
28.483
26.921
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
1.172.755
20.416.689
(421.111)
1.188.515
19.358.254
(247.123)
Jumlah - bersih
19.995.578
19.111.131
- 43 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Jangka Waktu
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum
dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya:
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
2.228.923
6.840.461
5.701.521
4.473.029
19.243.934
1.981.911
6.141.975
5.439.311
4.606.542
18.169.739
Mata uang asing (Catatan 34)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
62.526
394.342
335.095
380.792
1.172.755
20.416.689
(421.111)
22.689
356.778
794.106
14.942
1.188.515
19.358.254
(247.123)
Jumlah - bersih
19.995.578
19.111.131
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
9.091.834
2.046.837
5.851.353
2.253.910
19.243.934
7.963.949
2.163.787
5.508.924
2.533.079
18.169.739
Mata uang asing (Catatan 34)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
628.934
28.326
138.986
376.509
1.172.755
20.416.689
(421.111)
548.460
35.152
604.903
1.188.515
19.358.254
(247.123)
Jumlah - bersih
19.995.578
19.111.131
d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
3,00 - 66,97
7,00 - 12,00
3,00 - 67,50
7,00 - 12,00
- 44 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 saldo kredit yang diberikan kepada pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp 55 dan Rp 37 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan
18).
f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2017 dan
31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 152.954 dan Rp 387.307 (Catatan 18).
g. Saldo kredit channeling pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp 3.264.140 dan Rp 2.993.259 dimana sebesar Rp 3.149.167 dan
Rp 2.856.755 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 32).
h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah
dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk
kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
i.
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 jumlah kredit yang
direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 1.302.108 dan Rp 1.388.197.
j.
Saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
30 Juni 2017
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
10.589
15.753.857
15.764.446
4
2.754.811
2.754.815
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak ketiga
951.050
88.430
16.715.496
2.843.245
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Pihak ketiga
Jumlah
12.590
15.867.269
15.879.859
2.019.452
2.019.452
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak ketiga
513.070
540.720
16.392.929
2.560.172
Jenis
Jumlah
Kurang
Lancar
80.787
80.787
80.787
Diragukan
Macet
Jumlah
308.881
308.881
335.005
335.005
10.593
19.233.341
19.243.934
-
133.275
1.172.755
308.881
468.280
20.416.689
Macet
Jumlah
196.921
196.921
12.590
18.157.149
18.169.739
134.725
1.188.515
331.646
19.358.254
31 Desember 2016
Jenis
Jumlah
Kurang
Lancar
38.335
38.335
38.335
- 45 -
Diragukan
35.172
35.172
35.172
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
k.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 rincian kredit bermasalah menurut sektor
ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Rupiah
Rumah tangga
Perdagangan besar dan eceran
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Perantara keuangan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan, dan perorangan lainnya
Real estate, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Transportasi, pergudangan
dan komunikasi
Lain-lain
Jumlah
l.
31 Desember 2016
120.102
79.584
72.067
41.248
55.630
150.420
89.113
21.356
30.182
41.345
55.553
18.491
10.790
5.456
171.401
446
4.860
24
1.719
21.266
724.673
141
3.907
270.428
Mata uang asing
Pertambangan dan penggalian
133.275
134.725
Jumlah
857.948
405.153
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat penyediaan dana kepada
pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 kredit non-performing yang telah
dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 857.948 dan
Rp 405.153.
n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Rupiah
Saldo awal
Individual
Kolektif
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
Individual
Kolektif
Penerimaan kembali kredit
hapus buku
Kolektif
Penghapusan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir
Mata Uang
Asing
31 Desember 2016
Jumlah
Rupiah
Mata Uang
Asing
Jumlah
84.722
128.087
34.285
29
119.007
128.116
53.936
104.291
20.508
73
74.444
104.364
42.673
163.318
(3.314)
(14)
39.359
163.304
30.786
160.850
14.242
(44)
45.028
160.806
3.990
(33.322)
657
7.508
(144.562)
-
421.111
212.809
3.990
(33.322)
389.468
657
31.643
(465)
34.314
7.508
(144.562)
(465)
247.123
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang
diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak
tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
- 46 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
o. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
30 Juni 2017
Rupiah
Mata Uang
Asing
31 Desember 2016
Jumlah
Rupiah
Mata Uang
Asing
Jumlah
Saldo awal tahun
194.100
Mutasi selama tahun berjalan
Penghapusan
33.322
Penerimaan kembali
(3.990)
Hapus tagih
Selisih kurs penjabaran
-
73.703
267.803
57.437
75.412
132.849
(798)
33.322
(3.990)
(798)
144.562
(7.508)
(391)
-
(1.709)
144.562
(7.508)
(391)
(1.709)
Saldo akhir
72.905
296.337
194.100
73.703
267.803
223.432
p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan
deposito berjangka.
q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 30 Juni 2017 dan
31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar 4,23% dan 5,17%.
r.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Rasio Non-Performing Loan (NPL)
Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 4,21% dan 2,10%, sedangkan
secara neto adalah masing-masing sebesar 2,80% dan 1,47%.
s.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 rasio kredit bermasalah terhadap jumlah
aset keuangan adalah masing–masing sebesar 3,38% dan 1,77%.
t.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 rasio cadangan kerugian penurunan nilai
kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar
2,06% dan 1,28%.
10. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
30 Juni 2017
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
18.725
28.807
119.800
167.332
Mata Uang Asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
150.234
98.773
249.007
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
31 Desember 2016
6.412
8.688
165.217
180.317
46.622
65.641
4.030
116.293
416.339
(106.301)
296.610
(104.797)
310.038
191.813
- 47 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
30 Juni 2017
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
128.095
31.973
7.264
167.332
135.579
28.011
16.727
180.317
Mata Uang Asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
73.485
139.945
35.577
249.007
51.530
64.692
71
116.293
416.339
(106.301)
296.610
(104.797)
310.038
191.813
Jumlah
Cadangan kerugaian penurunan nilai
Jumlah - bersih
c.
31 Desember 2016
Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
30 Juni 2017
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Lancar
Pihak ketiga
Lancar
Macet
Jumlah
31 Desember 2016
-
18.773
47.532
119.800
167.332
41.744
119.800
161.544
167.332
180.317
Mata Uang Asing (Catatan 34)
Pihak ketiga
Lancar
249.007
116.293
Jumlah
416.339
296.610
Jumlah
d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan
akseptasi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut.
Liabilitas Akseptasi
a.
Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
30 Juni 2017
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
31 Desember 2016
18.725
28.807
47.532
- 48 -
6.412
54.105
60.517
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
30 Juni 2017
b.
31 Desember 2016
Mata uang asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
140.282
108.725
249.007
Jumlah
296.539
46.622
69.671
116.293
176.810
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
30 Juni 2017
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
31 Desember 2016
10.632
29.636
7.264
47.532
15.779
28.011
16.727
60.517
Mata Uang Asing (Catatan 34)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
73.485
139.945
35.577
249.007
51.530
64.692
71
116.293
Jumlah
296.539
176.810
11. Pendapatan Bunga Akrual
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Bunga atas:
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
132.960
33.504
2.916
128.540
27.307
1.700
Jumlah
169.380
157.547
12. Biaya Dibayar Dimuka
30 Juni 2017
Promosi dan pengembangan usaha
Renovasi cabang baru
Sewa
Pemeliharaan perangkat lunak & keras
Asuransi
Jasa Produksi
Tunjangan hari raya
Premi penjaminan LPS
Lain-lain
118.019
75.913
57.788
34.709
11.409
6.006
5.021
644
11.824
Jumlah
321.333
- 49 -
31 Desember 2016
143.177
82.145
37.246
49.330
871
9.626
322.395
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13. Aset Tetap
1 Januari 2017
Biaya perolehan dan nilai
revaluasian:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi akumulasi
penyusutan
Penambahan
Pengurangan
338.280
218.943
855.902
24.505
1.065
134.087
1.722
1.437.630
136.874
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
17.555
357.729
20.583
7.108
46.556
1.317
(169)
(1.070)
24.663
404.116
20.830
Jumlah
395.867
54.981
(1.239)
449.609
Jumlah
Nilai Tercatat
Biaya perolehan dan nilai
revaluasian:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
-
-
30 Juni 2017
(184)
(1.088)
338.280
220.008
989.805
25.139
(1.272)
1.573.232
1.041.763
1.123.623
1 Januari 2016
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi akumulasi
penyusutan
Penambahan Pengurangan 31 Desember 2016
336.710
215.129
758.734
28.513
1.570
3.814
97.794
509
1.339.086
103.687
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
4.652
277.055
21.809
12.903
81.136
3.291
(462)
(4.517)
17.555
357.729
20.583
Jumlah
303.516
97.330
(4.979)
395.867
Jumlah
Nilai Tercatat
1.035.570
(626)
(4.517)
338.280
218.943
855.902
24.505
(5.143)
1.437.630
1.041.763
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi pada tanggal 30 Juni 2017 dan
30 Juni 2016 masing-masing sebesar Rp 54.981 dan Rp 46.783.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang
berjangka waktu antara 7 (tujuh) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang jatuh tempo antara
tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan
bukti pemilikan yang memadai.
Selama periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Perusahaan menjual aset
tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 33 dan Rp 41 pada harga jual masingmasing sebesar Rp 528 dan Rp 2.281. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap
tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 dan 30).
- 50 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Selama periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Perusahaan menghapus aset
tetap dengan nilai tercatat masing-masing Rp Nihil dan Rp 123. Kerugian atas penghapusan aset
tetap tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30).
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan
nilai perolehan sebesar Rp 1.234.952 dan Rp 1.099.350 diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi,
dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.030.675 dan Rp 935.754 (Catatan 32).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam
perolehan aset tetap.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat perubahan estimasi masa
manfaat dan/atau metode penyusutan aset tetap.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak ada aset tetap Perusahaan yang
ditempatkan sebagai jaminan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada
tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober
2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai
independen, dengan nomor laporan 401B/KJPP_ASP/E/PEN/XI/2015 tanggal 26 November 2015
yang ditandatangani oleh Pangaloan Siahaan. Penilaian ditentukan menggunakan metode
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat
sebelum penilaian kembali sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar
Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi
sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan
ekuitas.
Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
(PMK No.191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK
No.233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015).
Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan
bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal 4 Februari 2016.
Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016.
Selama tahun 2016, termasuk dalam penambahan aset tetap sebesar Rp 5.234 merupakan
penambahan aset tetap sehubungan dengan keikutsertaan Perusahaan dalam program
pengampunan pajak Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 September 2016, Perusahaan telah
menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak dari Menteri Keuangan dengan No. KET218/PP/WPJ.07/2016 sebagai bukti pemberian pengampunan pajak.
- 51 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
14. Nilai Wajar Aset Non Keuangan
11.
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Pengukuran nilai wajar berulang
Tanah dan bangunan (aset tetap)
516.556
516.556
Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 2 hirarki nilai wajar
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.
Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang dapat
diobservasi (Level 2) adalah sebagai berikut:
Keterangan
Teknik penilaian
Aset tetap (tanah dan bangunan)
Metode perbandingan data pasar dengan
penyesuaian faktor yang dianggap relevan
Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 13.
Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 13 mencerminkan keuntungan belum
direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain.
15. Aset Ijarah
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi
Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan
Pengalihan pada
akhir masa akad
248.797
12.346
(6.046)
255.097
19.304
13.486
(6.046)
26.744
1 Januari 2017
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Nilai Tercatat
229.493
624
(1.140)
770
228.869
30 Juni 2017
-
228.353
-
1.394
226.959
- 52 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan selama tahun berjalan
1 Januari 2016
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah
Penambahan
Pengalihan pada
akhir masa akad 31 Desember 2016
185.317
164.155
(100.675)
248.797
85.205
34.774
(100.675)
19.304
100.112
129.381
Cadangan kerugian
penurunan nilai
43.088
809
Nilai Tercatat
57.024
-
229.493
(43.273)
624
228.869
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut :
30 Juni 2017
Saldo awal
Pencadangan selama tahun berjalan
Penghapusan
Saldo akhir
31 Desember 2016
624
770
43.088
809
(43.273)
1.394
624
-
16. Aset Lain-lain – Bersih
30 Juni 2017
Agunan yang diambil-alih
Tagihan sehubungan dengan ATM bersama
Barang cetakan dan materai
Uang muka pembelian aset
Jasa Produksi dan THR
Setoran jaminan
Settlement surat berharga
Uang muka renovasi gedung kantor
Tagihan komisi asuransi
Tagihan sehubungan dengan jaringan
principal kartu kredit
Dana talangan kredit bermasalah
Biaya promosi yang ditangguhkan
Tagihan derivatif
Uang muka pengembangan sumber
daya manusia
Tagihan sehubungan dengan penyelesaian
Bank Indover
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset lain-lain
Jumlah - bersih
968.006
68.344
65.991
65.115
54.497
30.477
30.000
26.369
10.000
31 Desember 2016
453.811
29.606
63.126
29.257
30.285
21.498
13.687
3.149
-
14.700
1.869
1.516
-
1.501
-
746
56.703
1.384.283
(886)
1.383.397
711
29.891
686.572
(829)
685.743
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah
sebesar Rp 967.867 dan Rp 453.693 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan
nilai masing-masing sebesar Rp 139 dan Rp 118.
- 53 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan
Bank Indonesia:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Lancar
Kurang lancar
Macet
962.956
5.000
50
452.952
810
49
Jumlah
968.006
453.811
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Saldo awal
Penambahan (Pemulihan)
Selisih kurs penjabaran
829
21
36
806
67
(44)
Saldo akhir
886
829
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya
aset tersebut.
17. Liabilitas Segera
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Liabilitas sehubungan dengan
ATM bersama
Kiriman uang
Transaksi dalam proses
Liabilitas jasa produksi
Beban akrual
Liabilitas administrasi kredit
Liabilitas setoran BPJS
Liabilitas pada perusahaan asuransi
Lain-lain
326.598
66.916
50.335
49.635
35.151
16.352
2.582
1.574
7.686
Jumlah
556.829
71.864
14.717
26.199
35.239
2.473
1.369
3.356
155.217
18. Simpanan
Simpanan terdiri dari:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
7.542.716
7.692.947
12.499.890
7.498.360
7.482.461
10.096.920
Jumlah
27.735.553
25.077.741
- 54 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
a. Giro terdiri atas:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
1.265.223
1.984.583
3.249.806
2.033.970
879.388
2.913.358
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
2.869.397
1.301.275
4.170.672
2.644.725
1.825.067
4.469.792
7.420.478
7.383.150
22.959
27
22.986
13.751
10
13.761
1.015
541
Jumlah
24.001
14.302
Pihak ketiga
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
82.403
13.157
95.560
82.989
15.568
98.557
2.677
6
2.345
2.677
2.351
98.237
100.908
Jumlah
122.238
115.210
Jumlah
7.542.716
7.498.360
Jumlah
Syariah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Giro Wadiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Jumlah
Suku bunga giro per tahun
Rupiah
Mata uang asing
-
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
0,00 - 6,50
0,00 - 1,50
0,00 - 6,50
0,00 - 1,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter
of credit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp 21.825 dan Rp 58.870 (Catatan 9 dan 33).
- 55 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Tabungan terdiri atas
Konvensional
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
Pihak ketiga
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
Jumlah
Syariah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
Pihak ketiga
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Suku bunga tabungan per tahun
Rupiah
30 Juni 2017
31 Desember 2016
17.774
3.836
20.061
183
41.854
9.404
2.357
18.713
246
30.720
3.486.107
1.200.375
1.690.108
490.267
6.866.857
3.620.362
1.169.733
1.587.300
440.335
6.817.730
6.908.711
6.848.450
32
691
723
52
466
518
104.185
679.328
783.513
70.121
563.372
633.493
784.236
634.011
7.692.947
7.482.461
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
0,00 - 6,25
0,00 - 6,25
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, saldo tabungan yang diblokir dalam
rangka jaminan kredit, bank garansi dan letter of credit masing-masing sebesar Rp 264 dan
Rp 791 pada tanggal (Catatan 9 dan 33).
c.
Deposito berjangka terdiri atas:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
1.425.350
578.972
2.004.322
1.181.574
188.617
1.370.191
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
8.763.903
770.014
9.533.917
6.697.724
388.499
7.086.223
11.538.239
8.456.414
Jumlah
- 56 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
30 Juni 2017
Syariah
Deposito Mudharabah
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Subtotal
Jumlah
15.648
240.225
946.003
946.003
961.651
1.400.281
1.400.281
1.640.506
12.499.890
10.096.920
-
Jumlah
31 Desember 2016
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
30 Juni 2017
Pihak berelasi
(Catatan 32)
Pihak
ketiga
31 Desember 2016
Jumlah
Pihak berelasi
(Catatan 32)
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
810.620
496.700
38.419
72.639
22.620
1.440.998
76.094
4.380.219
3.165.841
1.553.765
533.987
9.709.906
886.714
4.876.919
3.204.260
1.626.404
556.607
11.150.904
792.970
521.219
72.279
12.721
22.610
1.421.799
Mata uang asing
(Catatan 34)
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
485.867
71.016
20.071
67
1.951
578.972
9.329
588.524
112.497
26.517
33.147
770.014
495.196
659.540
132.568
26.584
35.098
1.348.986
134.658
26.276
25.677
67
1.939
188.617
2.019.970
10.479.920
12.499.890
1.610.416
Jumlah
Pihak
ketiga
Jumlah
333.022
3.920.364
2.409.746
957.961
476.912
8.098.005
1.125.992
4.441.583
2.482.025
970.682
499.522
9.519.804
291.305
37.184
24.041
35.969
388.499
134.658
317.581
62.861
24.108
37.908
577.116
8.486.504
10.096.920
-
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
30 Juni 2017
Pihak berelasi
(Catatan 32)
31 Desember 2016
Pihak
ketiga
Jumlah
Pihak berelasi
(Catatan 32)
Pihak
ketiga
Jumlah
Rupiah
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
1.312.830
80.158
35.500
12.510
1.440.998
5.717.539
2.757.794
877.173
357.400
9.709.906
7.030.369
2.837.952
912.673
369.910
11.150.904
1.319.626
76.463
15.600
10.110
1.421.799
5.177.196
2.041.624
664.570
214.615
8.098.005
6.496.822
2.118.087
680.170
224.725
9.519.804
Mata uang asing
(Catatan 32)
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
556.883
20.138
1.951
578.972
694.247
29.145
23.608
23.014
770.014
1.251.130
49.283
23.608
24.965
1.348.986
169.017
19.600
188.617
317.634
28.906
31.273
10.686
388.499
486.651
48.506
31.273
10.686
577.116
2.019.970
10.479.920
12.499.890
1.610.416
8.486.504
10.096.920
Jumlah
- 57 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah
Mata uang asing
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
3,50 - 9,37
0,1 - 2,00
3,50 - 9,50
0,50 - 3,50
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank
garansi dan letter of credit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp 314.861 dan Rp 230.489 (Catatan 9 dan 33).
19. Simpanan dari Bank Lain
30 Juni 2017
Giro
Deposito berjangka
Call money
Sertifikat investasi mudharabah
antar bank syariah
197.899
13.900
240.000
Jumlah
451.799
31 Desember 2016
62.110
297.900
525.474
-
30.000
915.484
a. Giro terdiri dari:
30 Juni 2017
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 34)
Jumlah
Syariah
Pihak ketiga
Rupiah
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
31 Desember 2016
111.639
3.197
44.899
61
13.885
448
156.599
17.530
41.300
44.580
197.899
62.110
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
0,00 - 4,00
0,00 - 0,03
0,00
0,00
0,00 - 2,50
0,00
0,00
0,00
b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam
Rupiah.
Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing
sebesar Rp 3.600 dan Rp 72.100.
- 58 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka
30 Juni 2017
31 Desember 2016
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
-
-
Jumlah
13.900
3.600
287.100
10.300
500
10.300
297.900
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo
30 Juni 2017
31 Desember 2016
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
1.600
2.000
10.000
300
297.400
500
Jumlah
13.900
297.900
-
Suku bunga per tahun:
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 Bulan
c.
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
7,30 - 7,75
6,00 - 8,00
7,30 - 7,75
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Call Money terdiri dari :
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 32)
Mata uang asing (Catatan 34)
Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan)
Rupiah
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
-
110.474
240.000
415.000
240.000
525.474
30 Juni 2017
%
31 Desember 2016
%
5,00 - 5,20
-
5,00 - 7,80
0,40
d. Pada tanggal 31 Desember 2016, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah
ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan
bagi hasil per tahun sebesar 6,65%.
- 59 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
20. Utang Pajak
Utang pajak terdiri dari:
30 Juni 2017
Pajak kini
Pajak penghasilan
Pasal 4
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pasal 25
Jumlah pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
31 Desember 2016
-
91.226
19.740
1.550
690
21.980
18.279
5.937
811
3.568
119.821
2.347
1.709
24.327
121.530
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai
Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat
melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya
pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
21. Beban Bunga Akrual
30 Juni 2017
Pihak berelasi (Catatan 32)
Rupiah
Deposito
Giro
Tabungan
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
Deposito
Tabungan
Giro
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 34)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
31 Desember 2016
1.882
320
39
2.241
2.143
580
38
2.761
33
10
43
2.284
16
9
25
2.786
33.298
4.222
770
38.290
28.209
4.542
878
33.629
365
46
411
38.701
220
79
299
33.928
40.985
36.714
- 60 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
22. Liabilitas Lain-lain
30 Juni 2017
Setoran jaminan
Setoran penyelesaian AYDA
Taksiran pajak penghasilan
Pendapatan diterima dimuka
Penampungan merchant
Pendapatan yang ditangguhkan
Liabilitas derivatif
Lain-lain
124.748
28.351
12.128
9.927
1.695
1.148
20.775
Jumlah
198.772
31 Desember 2016
67.307
8.052
37
8.700
84.096
23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
sebagai berikut:
30 Juni 2017
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja, Komisaris Utama
Halim, Direktur
Loa Johnny Mailoa, Direktur
Masyarakat
Jumlah
Jumlah Lembar
Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah
Modal Disetor
Rp
8.550.092.040
499.109.806
4.331.250
458.300
609.146
279.900
6.324.830.964
55,59
3,25
0,03
0,00
0,00
0,00
41,13
855.009
49.911
433
46
61
28
632.483
15.379.711.406
100,00
1.537.971
31 Desember 2016
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja, Komisaris Utama
Halim, Direktur
Masyarakat
Jumlah
Jumlah Lembar
Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah
Modal Disetor
Rp
8.550.092.040
391.069.939
4.331.250
458.300
473.846
6.305.278.961
56,06
2,56
0,03
0,00
0,00
41,35
855.009
39.107
433
46
47
630.528
15.251.704.336
100,00
1.525.170
- 61 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan
surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Sinarmas Tbk
yang didokumentasikan dalam Akta No. 50 tanggal 29 Februari 2016 dari Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn, notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp 2.000.000
(20.000.000.000 saham) menjadi Rp 6.000.000 (60.000.000.000 saham). Perubahan Anggaran
Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0003943.AH.01.02 Tahun 2016 tanggal 11 Agustus
2016.
Berdasarkan Akta No. 51 tanggal 29 Februari 2016, Perusahaan menyetujui untuk melakukan
PUT II Perusahaan dengan menerbitkan 1.089.274.037 lembar saham dengan nilai nominal Rp
100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak
4.357.096.148.
Perusahaan telah mendapat Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK Pengawas)
dengan surat No. S-161/PB.33/2016 tertanggal 16 September 2016 untuk mencatatkan hasil
penerimaan dana dari Penawaran Umum Terbatas II sebagai modal disetor.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada
harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31
Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2
masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan
masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari
pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya
emisi saham Rp 227 (Catatan 1b).
Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas II adalah sebesar Rp 435.710 dengan biaya
emisi saham Rp 5.285. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum
Terbatas II (PUT II) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD). Pada PUT II tersebut, Perusahaan menerbitkan 1.089.274.037 lembar saham dengan
nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma
sebanyak 4.357.096.148.
- 62 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan lembar saham untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2014
13.116.881.498
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri I (Catatan 24)
19.075.400
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
7.676.037
Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD)
896.535.414
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2014
14.040.168.349
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri I (Catatan 24)
89.744.803
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
22.086.577
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015
14.151.999.729
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
10.400.570
Penambahan modal disetor melalui
Penawaran Umum Terbatas II 2016
1.089.274.037
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri III (Catatan 24)
30.000
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2016
15.251.704.336
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
128.007.070
Jumlah Saham pada tanggal 30 Juni 2017
15.379.711.406
- 63 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 30 Juni 2017:
Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2010
Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 24)
Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 24)
Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2012
Jumlah
Rp
80.000
(4.678)
89.918
90
180.478
(3.776)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2012
Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 24)
342.032
371
423.821
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2013
766.224
Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 24)
Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)
Biaya emisi saham tahun 2014
935
1.151
152.411
(227)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2014
920.494
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
4.397
3.313
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2015
928.204
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Penawaran Umum Terbatas II tahun 2016 (Catatan 1b)
Selisih antara aset dan liabiltas pengampunan pajak
Biaya emisi saham tahun 2016
1.576
326.782
5.234
(5.285)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2016
1.256.511
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Konversi Waran Seri III (Catatan 24)
19.182
71
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 30 Juni 2017
1.275.764
Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal,
sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut
terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8%
pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap
modal yang tersedia.
- 64 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.
Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana
diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau
lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia.
Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
I. Komponen Modal
A. Modal Inti
B. Modal Pelengkap
4.184.369
223.255
4.047.521
205.516
II. Jumlah modal
4.407.624
4.253.037
III.Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko kredit setelah memperhitungkan
risiko spesifik
Risiko pasar
Risiko operasional
23.826.832
770.530
3.597.401
21.378.451
486.269
3.597.401
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar
dan operasional
28.194.763
25.462.121
IV.Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) yang tersedia
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan pasar
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan operasional
KPMM dengan memperhitungkan risiko
kredit dan operasional dan pasar
18,50%
19,89%
17,92%
19,45%
16,07%
17,03%
15,63%
16,70%
9%
9%
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan berdasarkan
profil risiko
Catatan:
Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan
24. Waran
Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma
sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak
memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya
sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni
2011 sampai dengan 11 Desember 2015.
Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012
(Catatan 1 dan 23), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi
disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam
Rupiah penuh) per lembar saham.
- 65 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah
2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak
memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham
mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017.
Selama periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 sebanyak 127.871.702 dan 10.400.570
Waran Seri II telah dikonversi menjadi 127.871.702 dan 10.400.570 saham dengan jumlah
penerimaan masing-masing sebesar Rp 31.969 dan Rp 2.600.
Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 3.103.785 dan
130.975.487 pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan menerbitkan Waran Seri III secara cuma-cuma sejumlah
4.397.961.780 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas II. Setiap pemegang satu (1) saham baru Perusahaan berhak memperoleh empat
(4) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 625 (dalam Rupiah
penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12
Mei 2021. Jumlah Waran Seri III yang terealisasi diterbitkan setelah Penawaran Umum Terbatas II
sejumlah 4.357.096.148 lembar.
Selama periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, sebanyak 135.368 dan 30.000 Waran Seri
III telah dikonversi menjadi 135.368 dan 30.000 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 85
dan Rp 19.
Jumlah Waran Seri III yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 4.356.930.780 dan
4.357.066.148 pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil
Pendapatan bunga
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek yang dibeli dengan
janji jual kembali
Giro pada bank lain
dan Bank Indonesia
Jumlah
Mata uang asing
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
dan Bank Indonesia
Jumlah
Jumlah
30 Juni 2017
30 Juni 2016
1.134.149
84.729
1.020.096
83.982
38.603
32.486
9.398
902
2.408
1.269.287
2.641
1.140.107
64.216
11.388
97.745
6.980
5.134
2.719
970
81.708
807
108.251
1.350.995
1.248.358
- 66 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan bagi hasil
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek yg dibeli dengan janji
jual kembali
Jumlah
Jumlah
30 Juni 2017
30 Juni 2016
150.957
2.444
144.548
2.178
628
1.522
2.224
156.253
148.248
1.507.248
1.396.606
26. Beban Bunga dan Bagi Hasil
Beban bunga
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Premi penjaminan Pemerintah
(Catatan 40g)
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji beli
kembali
Jumlah
Mata uang asing
Deposito berjangka
Giro
Simpanan dari bank lain
Jumlah
Jumlah
Biaya bagi hasil
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Jumlah
Jumlah
30 Juni 2017
30 Juni 2016
315.315
140.270
37.990
289.089
149.452
30.083
23.506
2.150
22.604
6.632
74
519.305
367
498.227
3.426
2.313
350
6.089
9.185
2.975
450
12.610
525.394
510.837
51.221
25.037
2.692
1.596
80.546
65.575
13.954
2.653
623
82.805
605.940
593.642
- 67 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
27. Beban Umum dan Administrasi
30 Juni 2017
30 Juni 2016
Umum dan administrasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Sewa gedung
Cetakan dan alat tulis
Transportasi
Promosi
Riset dan pengembangan
Listrik dan air
Pendidikan dan pengembangan
Imbalan kerja jangka panjang
Perjalanan dinas
Asuransi
Jasa profesional
121.679
70.967
47.966
44.246
29.195
26.455
14.424
12.150
11.078
10.276
6.000
5.586
2.079
2.208
255.495
61.642
54.408
45.049
29.548
22.606
9.198
12.213
11.062
7.512
4.750
4.665
1.971
1.920
Jumlah
404.309
522.039
28. Beban Tenaga Kerja
30 Juni 2017
30 Juni 2016
Gaji
Tunjangan Hari Raya
Tunjangan lainnya
175.792
16.541
98.855
152.756
18.984
75.385
Jumlah
291.188
247.125
29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain
30 Juni 2017
30 Juni 2016
Pendapatan Safe Deposit Box
Keuntungan penjualan aset tetap - bersih
(Catatan 13)
Lain-lain
1.420
1.351
495
136
1.569
5
Jumlah
2.051
2.925
30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain
Kerugian lelang AYDA - bersih
Beban tanggung jawab sosial
Hapus buku aset tetap
Kerugian penjualan aset tetap
(Catatan 13)
Lain-lain
Jumlah
30 Juni 2017
30 Juni 2016
2.399
1.139
1.567
140
61
1
904
777
4.443
2.545
-
- 68 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31. Laba per Saham Dasar
30 Juni 2017
Laba bersih
30 Juni 2016
123.650
190.817
Rata-rata tertimbang jumlah saham
untuk perhitungan laba per saham dasar
15.263.717.565
14.155.816.355
Rata-rata tertimbang jumlah saham
untuk perhitungan laba per saham dilusian
19.739.745.971
14.293.375.786
8,10
6,26
13,48
13,35
Laba bersih per saham
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk
periode yang berakhir 30 Juni 2017 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang
dilutif yakni masing-masing Waran Seri II dan Waran Seri III. Sedangkan untuk periode yang
berakhir 30 Juni 2016 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni dan
Waran Seri II.
32. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
Sifat Pihak Berelasi
Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang
berada dalam Grup Sinar Mas:
a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan.
PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama.
b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang
saham Perusahaan.
c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham
dan manajemen kunci Perusahaan.
- 69 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan
pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
Persentase
terhadap jumlah
Jumlah
aset/liabilitas
%
31 Desember 2016
Persentase
terhadap jumlah
Jumlah
aset/liabilitas
%
Aset
Kredit
Soejanto Soetjijo
Ricky Faerus
PT Wirakarya Sakti
Salis Teguh Hartono
Heru Agus Wuryanto
Hermawan Hosein
Lain - lain (dibawah
Rp 1.000)
Pendapatan bunga akrual
Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset lain - lain
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Beban bunga akrual
3.185
2.661
1.141
922
-
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
2.894
2.242
1.279
972
2.418
141
0,01
0,01
0,00
0,00
0,01
0,00
2.684
0,01
2.644
0,01
10.593
0,03
12.590
0,04
33
29.788
31.701
0,00
0,00
0,09
0,09
26
18.773
17.516
21.699
0,00
0,06
0,06
0,07
2.632
5.336.354
111.639
2.284
0,01
18,12
0,38
0,01
2.602
4.569.314
113.671
2.786
0,01
17,10
0,43
0,01
b. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 sebesar Rp 3.149.167 dan Rp 2.856.755
dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9).
c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode yang
berakhir 30 Juni 2017 dan 30 Juni 2016 masing-masing sebesar Rp 234 dan Rp 2.850 atau
masing-masing 0,02% dan 0,20% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 25).
d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir
30 Juni 2017 dan 30 Juni 2016 masing-masing sebesar Rp 47.596 dan Rp 59.237 atau
masing-masing 7,86% dan 9,98% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26).
e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang
berakhir 30 Juni 2017 dan 30 Juni 2016 masing-masing sebesar Rp 50.346 dan Rp 56.202
atau masing-masing 12,45% dan 10,77% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan
27).
- 70 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan
kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
%
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Dewan
Komisaris
%
Rp
Direksi
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
9.251
-
100
-
1.759
-
Jumlah
100
9.251
100
1.759
88,40
11,60
31.928
4.189
100
36.117
30 Juni 2016
%
f.
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Dewan
Komisaris
%
Rp
Direksi
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
9.660
-
100
-
1.582
-
98,46
1,54
25.612
401
Jumlah
100
9.660
100
1.582
100
26.013
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
(berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 57.767 dan
Rp 105.782 (Catatan 33). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan
transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masingmasing sebesar Rp 25.500 dan Rp 14.088.
g. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap Perusahaan, kecuali tanah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya
masing-masing sebesar Rp 1.030.675 dan Rp 935.754 (Catatan 13).
33. Komitmen dan Kontinjensi
a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Pembelian tunai mata uang asing
(spot dan forward)
Dolar Amerika Serikat
1.333
99.117
Jumlah
1.333
99.117
Penjualan tunai mata uang asing
(spot dan forward)
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
358.910
8.438
263.470
-
Jumlah
367.348
263.470
- 71 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Transaksi spot, swap serta forward dan di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari
sampai 11 hari dan 1 hari sampai 16 hari.
b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai
berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Komitmen
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Irrevocable letters of credit
Jumlah
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi
Jumlah - bersih
405.986
162.508
568.494
387.199
132.257
519.456
79.194
76.522
891.801
1.005.420
(812.607)
(928.898)
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 57.767 dan
Rp 105.782 (Catatan 32).
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 jangka waktu untuk L/C masing-masing
berkisar antara 19 hari – 31 bulan dan 1 – 19 bulan, sedangkan untuk bank garansi masingmasing berkisar antara 1 – 57 bulan dan 15 hari – 57 bulan.
Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember
2016 masing-masing adalah sebesar Rp 1.883 dan Rp 2.157 (Catatan 18).
Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 30 Juni 2017 dan
31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 246.059 dan Rp 235.939 (Catatan 18).
- 72 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
34. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rp
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
USD
SGD
AUD
EUR
CNY
JPY
HKD
GBP
123.807
20.631
8.514
8.342
6.034
2.098
1.260
340
91.890
12.551
2.523
3.581
6.178
1.202
748
146
USD
USD
CNY
EUR
SGD
AUD
GBP
JPY
NZD
403.670
1.187.277
136.093
83.343
39.011
31.271
9.991
5.777
637
386.574
380.651
58.322
68.356
47.511
43.418
USD
USD
CNY
USD
USD
CNY
USD
USD
EUR
946.130
626.996
1.172.755
249.007
7.432
5.896
746
586.896
772.359
24.945
1.188.515
112.263
4.030
9.447
5.045
711
5.077.058
3.810.141
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
Aset - Bersih
USD
EUR
SGD
USD
EUR
CNY
SGD
AUD
JPY
NZD
USD
EUR
HKD
GBP
USD
CNY
USD
CNY
AUD
SGD
USD
SGD
CNY
1.315
964
3.510
1.656
320
4.321.217
128.411
86.346
62.352
34.339
5.756
115
108.361
3.278
61
249.007
376
60
16
2
105.720
11
-
404
3.026.195
62.346
88.534
60.958
44.847
1.433
150
110.550
3.122
215
232
112.263
4.030
226
62
34
2
50.781
11
452
5.110.914
3.567.400
(33.856)
- 73 -
553
-
242.741
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Posisi Devisa Neto (PDN)
Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan
Perusahaan kepada Bank Indonesia:
30 Juni 2017
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Liabilitas
Bersih
Absolut
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
Dolar New Zealand
5.155.200
10.332
7.874
1.260
144.435
59.834
39.785
89.377
637
5.145.327
8.438
5.840
68
139.799
63.421
39.130
86.416
115
9.873
1.894
2.034
1.192
4.636
3.587
655
2.961
522
Jumlah
5.508.734
5.488.554
27.354
31 Desember 2016
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Liabilitas
Bersih
Absolut
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
Dolar New Zealand
3.568.592
146
2.531
750
71.937
60.062
45.941
93.476
964
3.560.320
232
1.433
215
65.486
61.380
44.888
93.087
151
8.272
86
1.098
535
6.451
1.318
1.053
389
813
Jumlah
3.844.399
3.827.192
20.015
Posisi devisa neto pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31
Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 0,62% dan 2,25%.
- 74 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
35. Pengukuran Nilai Wajar
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset (tidak termasuk akun syariah):
30 Juni 2017
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan
Input signifikan
yang tidak
Harga kuotasian
yang dapat
dapat
dalam pasar aktif
diobservasi
diobservasi
Nilai Tercatat
(Level 1)
(Level 2)
(Level 3)
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Tagihan derivatif
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
252.157
1.516
252.157
1.516
-
-
947.520
947.520
-
-
516.556
-
-
-
533.624
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
981.602
Efek-efek
367.226
Efek yang dibeli dengan janji
jual kembali
47.241
Kredit yang diberikan - bersih
17.866.447
Tagihan akseptasi - bersih
310.038
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
1.687.351
Efek-efek
1.378.241
-
981.602
367.226
1.687.351
781.704
47.241
17.866.447
310.038
-
712.284
-
31 Desember 2016
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan
Input signifikan
yang tidak
Harga kuotasian
yang dapat
dapat
dalam pasar aktif
diobservasi
diobservasi
Nilai Tercatat
(Level 1)
(Level 2)
(Level 3)
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
574.939
574.939
-
-
491.906
491.906
-
-
-
516.556
-
-
415.083
607.664
17.068.685
191.813
-
247.764
-
-
-
539.668
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
415.083
Efek-efek
607.664
Kredit yang diberikan - bersih
17.068.685
Tagihan akseptasi - bersih
191.813
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
998.053
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
2.359.629
799.744
2.359.629
- 75 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi
harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek,
kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga
tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah
harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki
Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi
(termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga
tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang
dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang
dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar
dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang
termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah liabilitas derivatif.
Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3.
Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah
mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat
diukur dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh
tempo yang pasti.
36. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 80 tanggal
24 Juni 2016 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui
untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 saldo laba yang ditentukan penggunaannya
untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 6.500 dan Rp 6.000.
37. Kontinjensi
Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal
usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa
liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang
material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas
liabilitas kontinjensi tersebut.
- 76 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
38. Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni
pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
30 Juni 2017
Unit Usaha Syariah
Ekspor-impor
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
1.198.365
46.777
145.887
27.943
6.743
7.200
150.957
378
5.296
148
1.507.248
82.446
1.245.142
173.830
13.943
151.335
5.444
1.589.694
2.574
1.577
78.950
83.041
1.596
-
605.940
222.097
2.574
1.577
161.991
1.596
828.037
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
522.820
137.479
660.299
-
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
761.657
Laba sebelum pajak
Beban pajak
154.563
(30.913)
Laba bersih
123.650
148.267
755.361
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
30 Juni 2016
Unit Usaha Syariah
Ekspor-impor
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
1.117.840
71.720
124.454
21.612
6.064
4.478
144.548
988
3.700
559
1.396.606
99.357
1.189.560
146.066
10.542
145.536
4.259
1.495.963
503.388
97.355
7.162
7.160
287
6.694
82.182
1.327
623
593.642
112.536
600.743
14.322
6.981
83.509
623
706.178
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
-
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
789.785
Laba sebelum pajak
Beban pajak
238.521
(47.704)
Laba bersih
190.817
266.001
817.265
- 77 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
30 Juni 2017
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Treasuri
19.020.895
Unit Usaha Syariah
Ekspor-impor
9.279.353
710.587
Pemasaran
dan Kredit
2.522.370
Treasuri
222.138
34.097.004
26.710.580
122.300
296.539
1.870.783
44.900
29.449.871
31 Desember 2016
Unit Usaha Syariah
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
17.676.355
Ekspor-impor
7.931.013
800.700
Pemasaran
dan Kredit
2.302.748
Treasuri
466.712
Jumlah
29.177.528
2.015.098
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
29.045.102
404.769
Jumlah Liabilitas
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
31.755.343
2.341.661
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah
31.192.626
23.588.075
62.198
176.811
2.349.071
146.680
26.322.835
394.469
Jumlah Liabilitas
26.717.304
b. Segmen Geografis
Pendapatan bunga dan bagi hasil berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017
30 Juni 2016
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Kalimantan
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
1.013.979
225.958
139.774
49.612
37.899
37.506
2.520
928.266
212.687
132.623
7.879
42.328
46.841
25.982
Jumlah
1.507.248
1.396.606
- 78 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau
lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat Aset Segmen
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Penambahan Aset Tetap
30 Juni 2017
31 Desember 2016
DKI Jakarta
Pulau Jawa
(diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Kalimantan
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
25.090.191
21.923.258
127.892
85.659
2.863.708
1.992.924
761.451
539.670
479.647
27.752
3.189.032
1.895.735
682.575
685.856
703.025
98.047
3.836
2.087
1.441
1.020
571
27
8.220
4.096
2.836
1.106
1.222
548
Jumlah
31.755.343
29.177.528
136.874
103.687
39. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal
dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin
kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata
kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap
kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko yang
dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan
sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta
memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi
Perusahaan dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dimitigasi, dan dilaporkan dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif
manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi,
pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta
sistem pengendalian internal.
Perusahaan menerapkan konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola
risiko, unit manajemen risiko, dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang
melekat dalam kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung
jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan
metodologi yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara independen
bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian intern.
Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan
bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dan memiliki mekanisme kontrol
untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja
secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:
a. pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Direksi;
b. pemantauan posisi Risiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko dan per jenis
aktivitas fungsional serta melakukan stress testing;
- 79 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
kaji ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko;
d. pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru;
e. evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur Risiko;
f.
memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan atau kepada
komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimiliki;
g. menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi Risiko kepada Direktur Manajemen
Risiko dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.
Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai
berikut:
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi
liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan
dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan menerapkan organisation wide policy yang membatasi
nilai kredit untuk setiap segmen usaha yaitu : korporasi, Retail, dan Mikro. Manajemen
Perusahaan juga telah melaksanakan fungsi pengawasan yang intensif dimana pengawasan
terhadap risiko kredit disesuaikan dengan masing-masing bidang kredit yaitu pengawasan pada
Direktorat Corporate Banking dan Direktorat Micro & Retail Banking.
Perusahaan juga telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) selalu mengembangkan metodologi pengukuran dan
memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi
dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh
Perusahaan.
Risiko kredit juga dikelola melalui penetapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses yang meliputi
kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, pricing, pemantauan, pengelolaan kredit
bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan
portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan
pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.
Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus
ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar
kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan
kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait
penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka, Perusahaan terus
mengembangkan produk kredit pada segmen UMKM. Untuk mendukung rencana pertumbuhan
kredit retail, Perusahaan telah menyediakan sarana dan infrastruktur pendukung seperti sistem
Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite
untuk memutuskan kredit, credit scoring tools, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia melalui training dan sosialisasi secara rutin dan terus mengembangkan kebijakan dan
prosedur kerja sesuai dengan appetite perusahaan.
- 80 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan
rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016:
30 Juni 2017
Jumlah Bruto
31 Desember 2016
Jumlah Neto
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi korporasi
Reksadana
Aset lain-lain
Tagihan derivatif
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain
Negotiable Certificate of Deposit
Efek-efek
Obligasi korporasi
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi korporasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Call money
Deposit on call
Efek-efek
Tagihan atas wesel ekspor
Kredit yang diberikan (termasuk kredit
prinsip syariah)
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
66.387
157.774
66.387
157.774
200.020
160.895
1.516
1.516
147.743
147.743
43.256
43.256
260.899
260.899
330.897
330.897
477.316
477.316
140.568
140.568
1.825.850
1.825.850
1.030.673
1.030.673
981.602
-
981.602
-
401.759
63.324
401.759
63.324
367.226
367.226
607.664
607.664
20.416.689
416.339
169.380
113.188
19.995.578
310.038
169.380
112.442
19.358.254
296.610
157.547
88.989
19.111.131
191.813
157.547
88.278
25.401.909
24.873.751
22.880.456
22.527.825
405.986
891.801
162.508
405.986
891.801
162.508
387.199
1.005.420
132.257
387.199
1.005.420
132.257
1.460.295
1.460.295
1.524.876
1.524.876
-
200.020
160.895
-
Komitmen dan kontinjensi
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Bank garansi
Irrevocable letters of credit
Jumlah
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan
terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor
ekonomi, dimana untuk posisi 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 kelompok sektor ekonomi
yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah
Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran.
Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan
perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang
menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko.
Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan
konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk,
tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkahlangkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui
penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan
kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai.
- 81 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan
berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016:
30 Juni 2017
Telah jatuh tempo
Belum jatuh tempo
tetapi tidak
dan tidak mengalami
mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
penurunan
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
1.825.850
-
-
1.825.850
147.743
-
-
147.743
981.602
-
-
981.602
224.161
260.899
477.316
-
-
224.161
260.899
477.316
367.226
19.558.741
296.539
169.380
112.442
-
857.948
119.800
746
24.421.899
-
978.494
31 Desember 2016
Telah jatuh tempo
Belum jatuh tempo
tetapi tidak
dan tidak mengalami
mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
penurunan
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
Jumlah
367.226
20.416.689
416.339
169.380
113.188
25.400.393
Jumlah
1.030.673
-
-
1.030.673
43.256
-
-
43.256
465.083
-
-
465.083
360.915
330.897
140.568
-
-
360.915
330.897
140.568
607.664
18.953.101
176.810
157.547
88.278
-
405.153
119.800
711
22.354.792
-
525.664
- 82 -
607.664
19.358.254
296.610
157.547
88.989
22.880.456
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Risiko Pasar
Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas
risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional
Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang,
kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade
finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara
rutin dan/atau berkala.
Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai
posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) baik PDN 30 menit
maupun PDN akhir hari, serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk
(VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi
per kategori surat berharga.
1.
Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam
trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan
metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko
spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku
bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk
Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan
untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book
tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi
dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku
bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50%
terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember
2016 berpotensi menurunkan NII sebesar Rp 4.154 dan Rp 5.900 akibat dari
tingginya/rendahnya beban bunga dari RSL dan tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL
dengan suku bunga mengambang.
Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang
dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam
kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action
Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat
potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market.
Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang
signifikan (tidak termasuk akun Syariah):
Aset
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Rupiah
%
30 Juni 2017
Mata Uang Asing
%
4,72
13,88
0,55
10,50
4,84
4,75
0,36
0,52
- 83 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2016
Rupiah Mata Uang Asing
%
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
4,55
15,08
0,30
11,10
5,21
5,35
0,34
0,32
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang
diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal
antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
30 Juni 2017
> 3 bulan
> 1 tahun
s.d.
s.d.
1 tahun
2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
5.821.349
451.482
4.894.022
1.825.850
12.863.402
-
-
-
14.329.189
159.599
31 Desember 2016
> 3 bulan
> 1 tahun
s.d.
s.d.
1 tahun
2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
1.825.850
717.712
978.837
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
14.329.189
159.599
-
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
1.030.673
1.342.983
1.503.247
3.601.499
698.306
4.996.423
1.030.673
12.142.458
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
14.231.601
17.530
-
-
-
-
14.231.601
17.530
Aset
Bunga Mengambang
2. Risiko Nilai Tukar
Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN)
sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN
paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan
pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang
secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara
harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin
timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan.
- 84 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, jika mata uang Rupiah
melemah/menguat sebesar 0,35% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel
lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah)
masing-masing sebesar Rp 71 dan Rp 60, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari
penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata
uang Dolar Amerika Serikat.
Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata
uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah
ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major
currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan PDN.
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan
dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas
merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara
berkesinambungan.
Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari
sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen.
Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas
dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money
market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio
kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib
Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu
menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.
Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana
dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang
memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan
dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan
tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan
besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun
kondisi likuiditas di pasar.
Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran
yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan
berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang
dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan
fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana
pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu)
tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan
program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai
jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program.
- 85 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk
memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan
dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehatihatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi,
mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan.
Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan
batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka
waktu pendanaan telah terdiversifikasi.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari
bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016:
30 Juni 2017
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
556.829
23.517.162
439.499
84.117
40.985
124.748
2.887.235
2.000
169.581
-
936.281
42.841
-
-
24.763.340
3.058.816
989.122
395.175
Jumlah
Biaya
transaksi
Nilai Tercatat
556.829
27.735.553
451.799
296.539
40.985
124.748
-
556.829
27.735.553
451.799
296.539
40.985
124.748
29.206.453
-
29.206.453
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
394.875
10.000
300
31 Desember 2016
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
155.217
21.964.294
914.984
67.309
36.714
67.307
2.166.593
500
92.703
-
711.443
-
-
16.798
-
-
23.205.825
2.259.796
728.241
235.411
Jumlah
Biaya
transaksi
Nilai Tercatat
155.217
25.077.741
915.484
176.810
36.714
67.307
-
155.217
25.077.741
915.484
176.810
36.714
67.307
26.429.273
-
26.429.273
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
235.411
Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang
dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut
pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar
nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas
pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya
tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan
dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya
penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 100
deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku
dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap
penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak
pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi
Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi
seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik
terhadap pasar antar bank.
- 86 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem
eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak
langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko
operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan
perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan
perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi
Manajemen, serta pengelolaan SDM.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan
senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme
kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif
melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol
dalam rangka mitigasi risiko operasional.
Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko
operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada
kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa
depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam
mengelola risiko operasional.
Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai
berikut:

Risk Control Self Assessment (RCSA)
Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam
rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing
karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan
dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap
lini bisnis.

Loss Event Database (LED)
Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti
Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadiankejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian
yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan
diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup
kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional
Perusahaan.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari
tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum
suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan.
- 87 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum
dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan
dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan
hukum.
Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya berada
di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor Wilayah dengan
memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal Counselor juga
bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan compliance
awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya.
f.
Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan
dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh management Perusahaan. Perusahaan juga
melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh Perusahaan
sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan.
g. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti
Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP),
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah
melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan
meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan
memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.

Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundangundangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.

Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan
Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan
pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential
banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan
(NPL).
- 88 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang
terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi
antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta
menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi yang
perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta petugas di
kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah.
Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan
yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan
Perusahaan di media massa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social
Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya peningkatkan standar
layanan nasabah dengan melakukan training service excellence kepada para petugas, adanya
unit kerja Service Quality (SQ) yang bertugas untuk memastikan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh petugas bank kepada nasabah serta terdapatnya Quality Assurance pada unit
kerja Contact Center untuk memastikan kualitas pelayanan dari Agent Call Center maupun Agent
Telemarketing.
i.
Penilaian Profil Risiko
Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas
sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses
penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren
yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko
yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite
Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara triwulanan.
Untuk profil risiko Perusahaan posisi 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 secara keseluruhan
dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi tahun
sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko.
40. Informasi Lainnya
a. Rasio aset produktif yang diturunkan nilainya terhadap jumlah aset produktif pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 3,44% dan 1,98%.
b. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 Rasio Non-Performing Loan (NPL)
Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 4,21% dan 2,10%, sedangkan
secara neto adalah masing-masing sebesar 2,80% dan 1,47%.
c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31
Desember 2016 masing-masing sebesar 74,15% dan 77,47%.
d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember
2016 masing-masing adalah sebesar 0,95% dan 1,72%.
- 89 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e. Return of Equity (ROE) periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah
sebesar 5,88% dan 10,04%.
f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
PPT)
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas
pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang
telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank
Umum.
Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan
Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang
pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa
keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa
keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk
diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan
harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut.
Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai
program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau
pendanaan terorisme.
Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus
dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang
bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan
kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan.
Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan
peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya
kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang
dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.
g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum
Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur
rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan
(PLPS) yang berlaku.
41. Informasi Keuangan Unit Syariah
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.
Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman
Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk
syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).
- 90 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Kas
9.487
7.717
96.155
102.548
2.500
95.452
27.599
2.129.131
20.745
29.394
50.554
226.959
72.398
304.400
59.865
2.042.446
17.625
29.731
53.018
228.868
68.620
Jumlah
2.760.374
2.914.838
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan iB
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
Dana usaha
Saldo laba
3.267
1.868.125
44.900
2.165
3.408
886.104
(47.595)
278
2.389.728
146.680
2.625
5.035
301.335
69.157
Jumlah
2.760.374
2.914.838
Giro pada Bank Indonesia
Penempatan pada bank syariah lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek - bersih
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali
Piutang iB - bersih
Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset ijarah - bersih
Aset lain-lain
Informasi keuangan unit syariah pada periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 30 Juni 2016,
adalah sebagai berikut:
Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan bagi hasil
Beban bagi hasil
Penghasilan setelah bagi hasil
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
Laba bersih
30 Juni 2017
30 Juni 2016
156.253
(80.546)
148.248
(82.805)
75.707
65.443
2.989
(126.291)
2.993
(38.696)
(47.595)
29.740
Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari
Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan
dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan
sebagai agen atau manajer investasi dalam system chanelling agent dan tidak menanggung risiko
apapun atas penyaluran dana tersebut.
- 91 -
.
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
42. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas
Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
Penghapusbukuan kredit
Penghapusbukuan aset ijarah
Perolehan aset pengampunan pajak yang
dikreditkan ke tambahan modal disetor
Penghapusbukuan aset tetap - bersih
30 Juni 2017
31 Desember 2016
33.322
-
144.562
43.273
-
5.234
123
43. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan periode 30 Juni 2016 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan periode 30 Juni 2017, sebagai berikut:
30 Juni 2016
Sesudah
Sebelum
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Beban bunga
Biaya komisi
522.039
9.824
531.863
-
Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Perusahaan periode 30 Juni 2016
44. Standar Akuntansi Keuangan Baru
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2017, yang dianggap
relevan dengan laporan keuangan, yaitu:

Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan”, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas,
fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan, dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan.

PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”, mengklarifikasi bahwa
pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan
interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar
manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim
dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses
informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama
maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.

PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”, menambahkan penungkapan
deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik
memiliki karakteristik yang serupa.
- 92 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Enam Bulan
yang Berakhir 30 Juni 2017 (Tidak Diaudit) dan 30 Juni 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”,
mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana
dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki
keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan
terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”, mengklarifikasi bahwa pasar obligasi
korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut
dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan”, mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan
ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan
bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa
perubahanmetode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau
kelompok lepasan.

ISAK No. 31,“Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”, memberikan
interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi
properti investasi dalam PSAK 13:Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud
dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik
yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya
dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
Penerapan PSAK diatas, tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan
keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
********
- 93 -
Download