xii PENGARUH TEKSTUR TANAH DAN KEDALAMAN

advertisement
PENGARUH TEKSTUR TANAH DAN KEDALAMAN BAJAK
TERHADAP PERILAKU POLA PATAHAN VERTIKAL PADA
PEMBUATAN LORONG PENGATUS DANGKAL MENGGUNAKAN
BAJAK LORONG
INTISARI
Oleh :
SHOFWATUL FADILAH
12/329472/TP/10274
Lorong pengatus dangkal adalah sistem drainase bawah permukaan tanah
untuk mempercepat laju penurunan kadar lengas tanah. Sistem drainase ini baik
digunakan untuk tanah dengan kadar lempung tinggi dan tingkat permeabilitas
rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola patahan vertikal, gaya
pembajakan serta panjang retakan vertikal maupun retakan bagian dalam yang
terbentuk selama pembuatan lorong pengatus pada berbagai jenis tanah dan
kedalaman.
Penelitian ini menggunakan tiga jenis tanah dengan tekstur tanah berbeda
dengan kadar liat masing-masing 8% (Tanah Sleman), 31% (Tanah Godean) dan
38,5% (Tanah Imogiri) serta variasi kedalaman pembajakan 10 cm, 15 cm dan 20
cm. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan bajak lorong,
seperangkat alat perekam dan pembaca gaya dan soil bin. Pengamatan dilakukan 3
kali ulangan pada masing-masing jenis tanah dan kedalaman yang sudah
dikondisikan sesuai kondisi lahan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 6 tipe pola patahan vertikal yaitu
pola patahan tipe A, B, C, D, E dan F. Pola patahan tipe F dihindari dalam
pembuatan lorong pengatus tanah dangkal karena timbul retakan di bawah lorong.
Gaya pembuatan lorong pengatus tanah dangkal terbesar diperoleh saat
pembajakan tanah dengan kadar liat 8 %, sedangkan gaya pada tanah dengan
kadar liat 31% dan 38,5% relatif sama. Berdasarkan jumlah panjang retakan
vertikal, rata-rata panjang retakan terbesar terjadi pada tanah dengan kadar liat 8%
dan kedalaman 15 cm dan 20 cm. Jumlah panjang retakan bagian dalam terbesar
diperoleh pada tanah dengan kadar liat 8% dan sebagian besar retakan banyak
terbentuk pada kedalaman 10 cm.
Kata kunci : Bajak lorong, kedalaman, lorong pengatus, pola patahan vertikal,
tekstur tanah
xii
THE EFFECT OF SOIL TEXTURE AND DEPTH OF PLOW TO BEHAVIOR
OF VERTICAL FRACTURE PATTERN ON FORMATION OF SHALLOW
MOLE DRAINAGE USING MOLE PLOUGH
ABSTRACT
By :
SHOFWATUL FADILAH
12/329472/TP/10274
Shallow mole drainage is the subsurface drainage system used to increase
the rate of soil moisture content movement. This drainage system is well-used in
soil with high clay content and low permeability. The research aimed to determine
the vertical fracture pattern, force of ploughing and the length of the vertical
cracks also cracks on the mole channel walls formed during the formation of
shallow mole drainage in various types of soil and depth.
The research used three different soil textures with each clay content,
namely 8% (Land Sleman), 31% (Land Godean) and 38,5% (Land Imogiri) in the
variation of ploughing at 10 cm, 15 cm and 20 cm. The research was conducted in
the scale of laboratory using mole plough, a set of force recorder and reader, and
also soil bin. The research was conducted in three times at each type of soil and
depth that has been conditioned as paddy soil conditions.
Based on the result of research, obtained 6 types of the vertical fracture
pattern, they are type A, B, C, D, E and F. The pattern of fracture type F was
avoided on the formation of shallow mole drainage because cracks arised under
the mole drains. The biggest force on formation of shallow mole drainage occured
in the soil with 8% of clay content, while the force on the soil with clay content of
31% and 38,5% were same relatively. Based on the number of the vertical cracks
length, average length of the largest cracks occured on soils with clay content of
8% in depth of 15 cm and 20 cm. The biggest total length of cracks on the mole
channel walls was obtained on the soils with clay content of 8% and most of
cracks was formed at depth of 10 cm.
Keyword : Mole plough, depth, mole drainage, vertical fracture pattern, soil
texture
xiii
Download