* Kelompok 2: Gusti Rada (15029101) Putra Alfajri (15086328) Putri Khalisa (15029076) Rafli Yogi (15086330) Silvia Yasni (15058098) Pengertian Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan adalah dua kata yang dipadukan, yakni Ilmu dan Pendidikan yang masing-masing memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka disebutkan, bahwa Ilmu adalah Pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Pengertian ilmu pendidikan menurut para ahli Prof.M.J.Langeveid Ilmu pendidikan adalah setiap ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan/hakiki objek,melainkan betapa hendaknya ia bertindak. Sutari Imam Barnadib Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Driyarkara Ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik) yang bersifat kritis, metodis dan sistematis. Carter V. Good Suatu bangunan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif, objektif dan proses belajar, menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman seringkali dalam eksperimental. a. Ilmu pendidikan sebagai ilmu teoritis Teoritis berarti mengkaji bidang keilmuannya secara luas (profesional) sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya. Ilmu pendidikan perlu dipelajari oleh pendidik karena akan memberi beberapa manfaat yaitu: 1. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah tujuan mana yang akan dicapai 2. Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktek, karena dengan memahami teori pendidikan seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan 3. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur sampai dimana seseorang telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan b. Ilmu pendidikan sebagai ilmu empiris Karena objeknya adalah situasi pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman manusia. Ilmu-ilmu empiris dapat digolongkan ke dalam ilmu-ilmu kealaman dan ilmu-ilmu rokhani. Bila ilmu kealaman obyeknya terdapat di dalam alam, ilmu kerokhanian obyeknya terdapat dalam kegiatan rohani. Ilmu kerokhanian dapat diadakan secara deskriptif dan normatif. Artinya, manusia dengan segala seluk beluknya yang unik tidak hanya dipandang dan didekati sebagaimana adanya, melainkan dengan landasan-landasan norma-norma. c. Ilmu pendidikan sebagai ilmu praktis Praktis / terapan , teori-teori yang dikaji digunakan untuk melancarkan proses pendidikan. d. Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif Normatif memiliki ciri-ciri dasar / aturan yang mendukung aturan-aturan dasr yang sudah baku.Contohnya melestarikan budaya bangsa melalui pembinaan budayabudaya daerah yang bersifat positif. Ilmu pendidikan bersifat normatif, karena berdasarkan atas pemilihan antara yang baik dan yang tidak baik untuk peserta didik pada khususnya dan manusia pada umumnya. Oleh karena itu, sebagai ilmu yang normatif, ilmu pendidikan tak ingin sekedar mendeskripsikan atau menjelaskan. Sebagai ilmu normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia. Atau, ilmu pendidikan bertugas merumuskan peraturan-peraturan tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan dan penghidupannya. Peranan dan Kedudukan Ilmu Pendidikan dalam Penyelenggaraan Pendidikan 1. Peranan ilmu pendidikan Ilmu pendidikan mempunyai peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang mempunyai landasan individual dan sosial dalam penyelenggaraan pendidikan ,misalnya antara seorang guru dengan satu anak,serta dalam keluarga antara suami dan istri. Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia dalam rangka upaya mewujudkan penyelenggaraan pendidikan. 2. Kedudukan Ilmu Pendidikan Kedudukan ilmu pendidikan itu berada ditengah-tengah ilmu yang lain. Ilmu pendidikkan inilah ilmu pengetahuan yang membahas masalah yang berhubungan dengan pendidikkan. ilmu pendidikan dapat pula dipandang sebagai ilmu yang otonom dan interdisipliner. Pendidik sebagai ilmu yang otonom berarti bahwa ilmu pendidikan bertindak sebagai pengintegrasi analisis kegiatan, sedangkan ilmu lain bertindak sebagai pemberi informasi/acuan/referensi tentang kegiatan pendidikan menurut sudut pandang keilmuannya. Sedangkan pendidikan bersifat interdisipliner, dalam arti pendidikan dibangun dengan landasan ilmu-ilmu lain. Analisis interdisipliner ini diperlukan atas dasar pertimbangan bahwa kegiatan pendidikan mengkaji/membahas/meneliti secara ilmiah obyek yang berupa: (a) gejala rokhani, (b) peristiwa sosial, dan (c) hubungan nilai dan norma. Gejala rokhani yang dimaksud menunjuk pada perkembangan rokhani anak menjadi dewasa/matang melalui interaksi edukatif.