KATA PENGANTAR Tabel Supply and Use (SUT) atau Tabel Penyediaan dan Penggunaan (TPP) merupakan suatu kerangka kerja (framework) yang dapat membandingkan dan mengkonsistensikan data dari berbagai sumber, serta meningkatkan koherensi sistem informasi ekonomi secara menyeluruh. Penyusunan TPP akan menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut 3 (tiga) pendekatan, yaitu Produksi, Pengeluaran dan Pendapatan. Data PDB yang diturunkan dari TPP ini akan menjadi benchmark dalam penyusunan PDB tahunan maupun triwulanan. Selanjutnya dari TPP ini juga dapat diturunkan Tabel Input-Output yang digunakan sebagai alat analisis perekonomian suatu negara. Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah penyusunan TPP. BPS mulai mengimplementasikan secara bertahap konsep, definisi dan metodologi yang terdapat pada SNA 2008 ke dalam Tabel Penyediaan dan Penggunaan Indonesia. Sehingga untuk keperluan tersebut, selain data yang diperoleh dari internal BPS, maupun dari luar BPS, masih diperlukan data pelengkap lainnya. Data pelengkap ini diperoleh melalui survei khusus di lingkup Direktorat Neraca Produksi yaitu Survei Khusus Koefisien Input 2014 (SKKI-2014). Diharapkan kegiatan SKKI 2014 dapat berjalan sesuai dengan jadwal sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan TPP Indonesia. Jakarta, Mei 2014 Tim Penyusun Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ .... 1 1.2 Tujuan dan Sasaran ......................................................................................... 1 1.3 Ruang Lingkup ................................................................................................. 2 PELAKSANAAN ........................................................................................................ 5 2.1 Metodologi ..................................................................................................... 5 2.2 Organisasi ....................................................................................................... 5 2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................... 5 TATA CARA PENGISIAN KUESIONER ....................................................................... 7 3.1 Keterangan yang Dikumpulkan ....................................................................... 7 3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ........................................................................ 7 BAB II BAB III Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 iii DAFTAR TABEL Tabel 1. Alokasi Sampel Terpilih Survei Khusus Koefisien Input 2014 Menurut Provinsi dan Kategori KBLI 2009 .................................................................................................................. 3 Tabel 2. Jadwal Kegiatan Survei Khusus Koefisien Input 2014 ............................................... 6 iv Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel penyediaan dan penggunaan (Supply and Use Table /SUT) Indonesia disusun dengan maksud untuk menyajikan gambaran tentang hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antar satuan kegiatan (sektor) dalam perekonomian di Indonesia secara menyeluruh. Bentuk penyajian tabel SUT adalah matriks yang mencerminkan supply barang dan jasa dan sekaligus menginformasikan penggunaan barang dan jasa dalam perekonomian, dimana disajikan secara kolom dan baris dimana pada kolom menampilkan industri dan baris menampilkan komoditi. Penyusunan tabel SUT selain mampu menghasilkan alat yang efektif untuk analisis dan proyeksi perekonomian dalam suatu perencanaan pembangunan, dapat juga dijadikan landasan untuk menilai dan mengetahui berbagai kelemahan data statistik lainnya. Dengan demikian hasil dari penyusunan suatu tabel SUT selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam usaha penyempurnaan sistim perstatistikan nasional. Penyusunan tabel SUT dimaksudkan untuk melihat struktur biaya atau ongkos produksi dan turunan pendapatan dalam proses produksi. Metode yang digunakan dalam penyusunannya menggunakan metode survey. Sektor usaha tetap dimintakan informasi tentang struktur input-nya, tetapi tidak harus mengidentifikasi region asal input dan region penerima outputnya. Selain itu penyusunan tabel SUT dimaksudkan untuk memberikan gambaran perekonomian secara makro. Usaha penyusunan tabel SUT selain menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan untuk analisis dan proyeksi perekonomian dalam perencanaan pembangunan, juga dapat dijadikan masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan sistem klasifikasi sektor, ruang lingkup, definisi dan metode estimasi dalam pengadaan data dasar perekonomian pada umumnya. 1.2 Tujuan dan Sasaran Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi terbaru mengenai parameter yang akan digunakan dalam penyusunan tabel SUT. Kegiatan yang menjadi fokus utama Survei Khusus Koefisien Input (SKKI) tahun 2014 adalah kegiatan di seluruh sektor ekonomi. Terbatasnya biaya menyebabkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 935 responden yang dialokasikan ke 11 propinsi terpilih. Dari hasil survei diharapkan dapat diperoleh informasi terbaru dalam bentuk data mengenai struktur input pada kegiatan yang terdapat pada seluruh sektor ekonomi strategis sebagai pendukung penyusunan tabel SUT. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 1 1.3 Ruang Lingkup Kategori usaha yang dalam cakupan SKNP 2013 sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009, yaitu: A. B. C. D. E. Pertanian, kehutanan dan perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah F. Konstruksi G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor H. Transportasi dan pergudangan I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum J. Informasi dan komunikasi K. Jasa keuangan dan asuransi L. Real estat M. Jasa profesional, ilmiah dan teknis N. Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya P. Jasa pendidikan Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial R. Kebudayaan, hiburan dan rekreasi S. Kegiatan jasa lainnya Namun dalam kategori tersebut tidak semua kegiatan diambil sampelnya, hanya untuk kegiatan-kegiatan yang tidak tersedia datanya. Seperti terlihat dalam tabel 1. Referensi waktu yang dicakup dalam penelitian ini adalah tahun 2012 dan 2013 dan responden yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan/usaha baik yang berbadan hukum maupun tidak. Pengalokasian sampel SKKI 2014 dilakukan secara merata pada 11 propinsi terpilih berdasarkan purposive sampling atau non-probability sampling sehingga masing-masing propinsi memperoleh 85 sampel. Demikian pula penentuan responden menggunakan metode yang sama, yaitu dengan melihat potensi perusahaan/usaha yang berpengaruh terhadap perekonomian wilayah. Tabel 1. menyajikan jumlah sampel SKKI 2014 menurut kategori usaha dan propinsi. 2 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 TABEL 1. ALOKASI SAMPEL TERPILIH SURVEI KHUSUS KOEFISIEN INPUT 2014 MENURUT PROVINSI DAN KATEGORI KBLI 2009 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 3 BAB II PELAKSANAAN 2.1 Metodologi Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari penelitian survey ini, metode penelitian lapangan yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber data. b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun sebagai panduan perolehan data aktual. c. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan cara mengisi kuesioner atau wawancara secara mendalam (indepth interview) tentang masalah yang menjadi perhatian. d. Penggantian sampel Dalam penggantian sampel, hal yang harus diperhatikan adalah bahwa sampel yang dipilih sebaiknya: Mempunyai skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama Memiliki kategori yang sama dengan sampel utama Memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok barang atau jasa dengan sampel utama Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kasi Neraca Produksi Provinsi 2.2 Organisasi a. Organisasi Teknis 1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggung jawab 2. Kepala Subdit di Lingkungan DNP sebagai penanggung jawab teknis b. Organisasi Lapangan 1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab 2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi sebagai penaggung jawab lapangan 3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian teknis pelaksanaan, pengawasan, dan entri data serta pengiriman data ke BPS Pusat. 4. Staf teknis BPS Provinsi/Kota/Kabupaten atau Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/Mitra Statistik sebagai tenaga pencacah. 2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan di pusat dimulai dengan kegiatan persiapan yang dilakukan oleh Subdit. Konsolidasi Neraca Produksi Nasional antara lain perumusan, penyusunan kuesioner dan buku pedoman, penentuan sampel, pencetakan dokumen, pelatihan instruktur, entri data dan sebagainya. Kegiatan di daerah meliputi pelatihan petugas lapangan, pelaksanaan lapangan, dan pengiriman dokumen ke pusat. Jadwal pelaksanaan kegiatan baik di pusat maupun di daerah dapat dilihat pada tabel berikut. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 5 Tabel 2. Jadwal Kegiatan Survei Khusus Koefisien Input Tahun 2014 No Kegiatan Jadwal 1. Persiapan: perumusan, penyusunan kuesioner, penentuan sampel dan buku pedoman Penggandaan kuesioner dan buku pedoman Pembuatan program dan pedoman entry data Pelatihan instruktur nasional di pusat Pelatihan petugas lapangan Pelaksanaan lapangan Pemeriksaan hasil lapangan Pengiriman dokumen ke BPS pusat Entry data Pengolahan hasil survei Evaluasi dan laporan hasil survei Minggu ke I – II Mei 2014 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 6 Minggu ke II – III Mei 2014 Minggu ke II – IV Mei 2014 Minggu ke II Mei 2014 Juni 2014 Juni –Juli 2014 Juni – Juli 2014 Minggu IV Juli - Minggu II Agst 2014 Juli – September 2014 September 2014 Oktober 2014 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 BAB III TATA CARA PENGISIAN KUESIONER 3.1 Keterangan yang dikumpulkan Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu: BLOK I. PENGENALAN TEMPAT BLOK II. KETERANGAN PETUGAS BLOK III. KETERANGAN USAHA BLOK IV. TENAGA KERJA BLOK V. PENDAPATAN BLOK VI.A. BIAYA KHUSUS BLOK VI.B. BIAYA UMUM BLOK VII. CATATAN BLOK VIII. KETERANGAN PENGESAHAN 3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner Blok I. Pengenalan Tempat Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha. Rincian 1. Tuliskan nama propinsi beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar. Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa beserta kode dengan jelas dan benar. Blok II. Keterangan Petugas Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa. Rincian 1. Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan lengkap. Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan pencacahan dan pemeriksaan dengan benar. Rincian 3. Berikan tanda tangan pencacah dan pemeriksa dengan benar. Blok III. Keterangan Usaha Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha yang lengkap dan jelas, termasuk status usaha, kegiatan utama yang dilakukan perusahaan sehingga secara unik dapat diberi kode KBLI 5 digit, dan jenis lapangan usaha (menurut kategori KBLI 2009). Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak memiliki nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya. Contoh: “PT. ABCD Tbk, Warung Nasi Ibu Entin”. Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas. Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan/usaha dengan benar. Rincian 4. Lingkari salah satu kode status usaha perusahaan ini. Status usaha terdiri dari Badan Usaha yang berbadan hukum, Badan usaha yang tidak berbadan hukum, dan Perorangan. Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 7 mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha yang berbadan hukum adalah badan usaha yang memiliki harta kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat dituntut atau melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contoh: Persero, Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan. Badan Usaha yang tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang harta kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut . Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau melakukan kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali atas nama pendiri dari badan usaha tersebut. Contoh: CV, Firma, dan UD (Usaha Dagang yang sudah mendapat SIUP). Perorangan adalah usaha yang dilakukan tanpa membentuk jenis badan usaha tertentu, misalnya usaha katering tanpa membentuk CV atau UD. Rincian 5. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan. Jaringan perusahaan bisa perusahaan tunggal, atau kantor cabang. Perusahaan/Usaha Tunggal: perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga perusahaan tanpa cabang. Kantor Cabang/Perwakilan: perusahaan/usaha yang merupakan cabang/perwakilan dari perusahaan induknya, yang secara administratif kegiatannya dikelola dan diawasi oleh perusahaan induk tersebut. Rincian 6. Tuliskan jenis kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan/usaha selengkap-lengkapnya, kemudian pemeriksa mengisikan kode KBLI 5 digit. Contoh: Usaha perdagangan eceran beras di toko (kode KBKI: 47421), Jika hanya ditulis Usaha perdagangan eceran beras tidak bisa dikoding KBLI 5 digitnya, karena Usaha perdagangan eceran beras dalam KBLI dibedakan menurut tempat usaha, yaitu di toko, di kaki lima atau los pasar. 8 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 Rincian 7. Lingkari salah satu jenis lapangan usaha menurut kategori sesuai dengan kegiatan utama perusahaan/pengusaha. Kategori usaha yang digunakan sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009. A. Pertanian, kehutanan dan perikanan B. Pertambangan dan penggalian C. Industri pengolahan D. Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang , pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah F. Konstruksi G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor H. Transportasi dan pergudangan I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum J. Informasi dan komunikasi K. Jasa keuangan dan asuransi L. Real estat M. Jasa profesional, ilmiah dan teknis N. Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya O. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib P. Jasa pendidikan Q. Jasa kesehatan dan kegiatan social R. Kebudayaan, hiburan dan rekreasi S. Kegiatan jasa lainnya T. Jasa perorangan yang melayani rumah tangga; kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan U. Kegiatan badan dan organisasi internasional Rincian 8. Tahun mulai kegiatan perusahaan/ usaha Tahun mulai kegiatan adalah tahun pertama kali perusahaan menghasilkan barang/jasa secara komersil. Blok IV. Tenaga Kerja Tujuan blok ini adalah untuk untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah tenaga kerja yang dirinci menurut tenaga kerja dibayar dan tidak dibayar.. Rincian 1. Jumlah tenaga kerja dibayar. Tenaga kerja dibayar adalah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan mendapat upah/gaji dan tunjangan lainnya dari perusahaan/usaha tersebut, baik berupa uang maupun barang. Tenaga kerja dibayar dibedakan menurut tenaga kerja produksi maupun tenaga kerja lainnya. Rincian 2. Jumlah tenaga kerja tidak dibayar. Tenaga kerja yang tidak dibayar adalah tenaga kerja pemilik dan atau tenaga kerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat upah/gaji. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di perusahaan/usaha tidak termasuk sebagai tenaga kerja. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 9 Rincian 3. Jumlah tenaga kerja. Total dari seluruh jumlah tenaga kerja dibayar dan yang tidak dibayar. Blok V. Pendapatan (Rupiah) Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan nilai produksi/pendapatan utama yang dihasilkan dengan lengkap dan jelas. Satuan nilai dalam rupiah. Dalam laporan keuangan perusahaan, pendapatan utama biasanya disebut dengan pendapatan usaha atau pendapatan operasional. Rincian A. Nilai produksi/pendapatan utama (Khusus Konstruksi) Rincian A.1 dan Rincian A.2 ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang Nilai produksi/pendapatan utama khusus untuk kategori Konstruksi tahun 2012 dan tahun 2013. Kolom 1 Isikan nama proyek atau jenis pekerjaan bangunan yang dikerjakan perusahaan ini di tahun 2012 di lampiran pendapatan A.1 dan 2013 di lampiran pendapatan A.2 dengan jelas. Contoh: pembangunan sekolah, pembangunan rumah, dan lain-lain. Kolom 2 Tuliskan kode KBKI dari kegiatan konstruksi yang dilakukan. Kolom 3 Isikan besarnya nilai kontrak (rupiah) dari masing-masing proyek/pekerjaan. Nilai kontrak yang diisikan sesuai dengan harga kontrak yang ditandatangani. Khususnya untuk proyek/pekerjaan untuk keperluan sendiri atau untuk dijual, nilai kontraknya tidak termasuk harga tanah. Kolom 4 Isikan lamanya pengerjaan pekerjaan/proyek (bulan) selama tahun 2012 atau 2013 (sesuai tabel). Kolom 5 Isikan persentase pekerjaan (%) yang diselesaikan oleh perusahaan selama tahun 2012 atau 2013 (sesuai tabel). Kolom 6 Isikan nilai pekerjaan yang diselesaikan tahun 2012 atau 2013 (sesuai tabel). Contoh Ilustrasi: Perusahaan A: melakukan pembangunan gedung dengan nilai kontrak 50 juta rupiah (Kolom 3 terisi Rp 50.000.000). Pembangunan dimulai pada bulan Januari 2013 namun hingga akhir Desember tahun 2013 pembangunan belum selesai dilaksanakan melainkan baru mencapai 80% dari keseluruhan pembangunan (Kolom 4 terisi 12 bulan). Sehingga, nilai pekerjaan yang diselesaikan pada tahun 2013 sebesar 80% dari nilai kontrak yaitu sebesar 40 juta rupiah (Kolom 5 terisi 80% sedangkan Kolom 6 terisi Rp 40.000.000). Perusahaan B: melakukan pembangunan jembatan dengan nilai kontrak 500 juta rupiah (Kolom 3 terisi Rp 500.000.000) yang dimulai pada tahun 2012 dan pada akhir tahun, pembangunan jembatan tersebut baru mencapai 50%. Selama tahun 2013 pembangunan jembatan tersebut dilanjutkan kembali sampai selesai (Kolom 4 terisi 12 bulan). Berarti nilai pekerjaan yang diselesaikan pada 10 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 tahun 2013 sebesar 50% dari nilai kontrak yaitu sebesar 250 juta rupiah (Kolom 5 terisi 50%, sedangkan Kolom 6 terisi Rp 250.000.000). Perusahaan C: melakukan pembangunan jalan dengan nilai kontrak 750 juta rupiah yang dimulai pada tahun 2011 (Kolom 3 terisi Rp 750.000.000). Selama tahun 2011, penyelesaian pekerjaan baru mencapai 40% kemudian terhenti. Pada tahun 2012, pembangunan jalan tersebut tidak dilanjutkan. Namun pada triwulan II hingga triwulan IV tahun 2013, pembangunan dilanjutkan kembali sampai selesai (Kolom 4 terisi 9 bulan). Sehingga pada tahun 2013, nilai pekerjaan yang diselesaikan adalah sebesar 60% dari nilai kontrak yaitu sebesar 480 juta rupiah (Kolom 5 terisi 60% sedangkan Kolom 6 terisi Rp 480.000.000). Perusahaan D: melakukan pembangunan pabrik pada tahun 2012 dengan nilai kontrak 500 juta rupiah (Kolom 3 terisi Rp 500.000.000). Sampai akhir tahun, pembangunan tersebut telah mencapai 30% dari keseluruhan. Pembangunan terhenti pada tahun 2013 dan akan direncanakan berjalan kembali pada tahun 2014 (Kolom 4 terisi 0 bulan). Sehingga, nilai pekerjaan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah 0% dari nilai kontrak yaitu sebesar 0 rupiah (Kolom 5 terisi 0%, sedangkan Kolom 6 terisi Rp 0). Rincian B. Nilai produksi/pendapatan utama (Selain Konstruksi) Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang Nilai produksi/pendapatan utama dari kategori selain konstruksi. Khusus sektor industri produksi utama termasuk barang setengah jadi. Kolom 1 Tuliskan nama produk/pendapatan utama yang dihasilkan dengan jelas. Kolom 2 Tuliskan kode KBKI 2010 sesuai kolom (1) dengan jelas, diisi oleh pemeriksa. Kolom 3 Tuliskan nilai produksi/pendapatan utama (rupiah) yang dihasilkan menurut jenis komoditi yang sesuai dengan kolom (1) tahun 2012 Kolom 4 Tuliskan nilai produksi/pendapatan utama (rupiah) yang dihasilkan menurut jenis komoditi yang sesuai dengan kolom (1) tahun 2013 Rincian 16 Isikan jumlah nilai produksi/pendapatan utama (rincian A.1 s.d A.15) Berikut ini jenis pendapatan/produk utama yang harus diisikan pada blok V.B kolom 1 berdasarkan kategori yang akan menjadi sampel, yaitu: Kategori A: Perkebunan, Peternakan dan Perikanan, terdiri dari: 1. Pertanian Tanaman Bunga, dimana contoh produk utamanya adalah: anggrek, anyelir, gerbera/hebras, gladiol, krisan, mawar, melati, sedap malam, anthurium bunga, euphorbia, adenium (kamboja Jepang) dan Ixora (soka). Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 11 2. Pertanian Tanaman Obat Atau Biofarmaka Rimpang, dimana contoh produk utamanya adalah: jahe, kunyit, temulawak, temugiring, temuireng, temukunci, kencur, lengkuas, lempuyang, dlingo dan sejenisnya 3. Pertanian Tanaman Obat Atau Biofarmaka Non Rimpang, dimana contoh produk utamanya adalah: kina, adas, kapulaga, orang-aring, iles-iles, pinang, gambir, lidah buaya, kejibeling, sambiloto, kumis kucing, mengkudu atau pace, mahkota dewa dan sejenisnya. 4. Pertanian Tanaman Hias Bukan Bunga,dimana contoh produk utamanya adalah: bonsai, suplir, kuping gajah, heliconia (pisang-pisangan), dracaena, hylodendrom, monstera, cordyline, anthurium daun, pakis, aglonema, difenbacia, sansifera (lidah mertua), caladium (keladi), palem dan tanaman hias bukan tanaman bunga lainnya. Termasuk penanaman tumbuhan untuk tujuan ornamen dan tanah berumput untuk transplantasi. 5. Perkebunan semusim, dimana contoh produk utamanya adalah: tebu, tembakau, tanaman serat (kapas, kenaf, abaca, rami, dan sejenisnya) 6. Perkebunan tahunan, dimana contoh produk utamanya adalah: karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, teh, lada, pala, cengkeh, dan sejenisnya 7. Peternakan, dimana contoh produk utamanya adalah: ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) ternak kecil (kambing, domba, babi), dan sapi perah. 8. Unggas, dimana contoh produk utamanya adalah: ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam bukan ras, itik, dan sejenisnya. Kategori B: Pertambangan Bijih Logam, Penggalian dan Pertambangan Lainnya, dimana contoh produk utamanya adalah: Batu sabak, Batu marmer (pualam), Batu granit, Batu pasir, Batu andesit, Batu tras (bubukan batu), Batu padas, Kapur dan dolomite, Fluks batu kapur, Batu kalpur (limestone), Batu kapur karang, Batu kapur magnesium (magnesit), Batu kapur lainnya, Hasil ikutan penggalian gips dan batu kapur Kerikil, Sirtu (pasir batu), Kerikil tanah liat, Kalsite (batu bintang), Napal, Diabase, Diatomea, Tawas, Basalt, Batu pecah (tumbuk), Batu kerikil pualam, Pasir darat/gunung, oasir sungai, pasir pantai, pasir kwarsa, kristal kwarsa, hasil penggalian pasir alam lainnya, hasil ikutan penggalian pasir alam Tanah urug, tanah liat (common clay), Kaolin (coating, filler, ceramic, low grade), Abu bumi (fuller earth), Kalsium bentonit, Sodium 12 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 bentonit, Fire clay, Serpih, Ball clay, Tanah berwarna, Andalusite, kyanite dan sillimanite, Mullite, Tanah chamotte/tanah dinas, Hasil penggalian tanah dan tanah liat lainnya Gips, Anhidrit, Tepung gips keperluan teknis, Tepung gips keperluan farm, Hasil penggalian gips lainnya, Fluks batu kapur, Hasil ikutan penggalian gips dan batu kapur Kristal belerang, Lumpur belerang, Balok belerang, Hasil belerang lainnya Kalsium fosfat alam tidak digiling, Aluminium kalsium fosfat alam (guano) tidak digiling, Apatit tidak digiling, Kalsium fosfat alam digiling, Aluminium kalsium fosfat alam (guano) digiling, Apatit digiling, Hasil pertambangan fosfat lainnya, Hasil ikutan pertambangan fosfat Nitrat, Hasil nitrat lainnya Yodium, Hasil yodium lainnya Kalsium karbonat, kalsium karbonat lainnya Sulfat barium alam (barit), Karbonat barium alam (witerit), Konsentrat berilium, Konsentrat bismuth, Konsentrat brom, Konsentrat cadmium, Konsentrat cesium, Konsentrat chlor, Konsentrat germanium, Konsentrat magnesium, Konsentrat lithium, Konsentrat strontium, Konsentrat arsen, Konsentrat fluorspar, Borat alam kasar dan konsentratnya, Kriolit alam dan kiolit alam, Kieserite, Epsomite, Oksida besi mika alam, Tanah gemuk, Hasil penggalian tanah gemuk lainnya Kategori C : Industri Pengolahan, terdiri dari: 1. Industri Makanan, dimana contoh produk utamanya adalah: Tahu, Tempe, Bakso, Nugget, Tepung-tepungan, sauce, manisan buah, Aneka Kripik, Roti, Kue Basah, Kecap, Garam Dapur, dan termasuk Produk Makanan Hewan, dll 2. Industri Minuman, dimana contoh produk utamanya adalah: Minuman beralkohol, tidak beralkohol, air minum mineral, bir dan anggur, dll 3. Industri Tekstil, dimana contoh produk utamanya adalah: Pemintalan benang, penenunan dan penyelesaian tekstil dan bahan pakaian, barang-barang tekstil bukan pakaian (seperti sprei, taplak meja, gorden, selimut, permadani, tali temali, dll) 6. Industri Pakaian Jadi, dimana contoh produk utamanya adalah: pakaian luar, pakaian dalam, pakaian kerja, pakaian santai,dan assesoris Kategori E: Air Bersih, teridiri dari: 1. Pengadaan Air, dimana contoh produk utamanya adalah: Pengumpulan air dari sungai, danau, sumur dan sebagainya Pengumpulan air hujan Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 13 Pemurnian air untuk tujuan suplai atau penyediaan air Penanganan air untuk industri dan tujuan lainnya Penghilangan zat garam dari air laut atau air tanah untuk memperoleh airsebagai produk pokok Penyaluran air dengan alat transportasi truk atau lainnya Pengoperasian kanal irigasi 2. Pengumpulan sampah, dimana contoh produk utamanya adalah: Pengumpulan sampah dari rumah tangga dan perusahaan dengan memakai tempat sampah, tempat sampah beroda, kontainer sampah dan lain-lain. Pengumpulan sampah berbahaya dan tidak berbahaya 3. Pengelolaan dan pembuangan sampah, dimana contoh produk utamanya adalah: Pengolahan dan pembuangan berbagai bentuk sampah dengan berbagai cara yang berbeda. Pembangkitan energi listrik hasil dari proses pembakaran sampah 4. Daur ulang, dimana contoh produk utamanya adalah: Pengolahan sampah dan bahan lain menjadi bahan baku sekunder Kategori H: Transportasi dan Pergudangan, terdiri dari: 1. Angkutan Laut, dimana pendapatan utamanya adalah: Pendapatan angkutan penumpang Pendapatan angkutan barang Asda 2. Jasa Penunjang Angkutan,dimana pendapatan utamanya adalah: Pendapatan dari pergudangan Pendapatan dari jasa pos dan kurir Kategori I: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum, terdiri dari: 1. Penyediaan Akomodasi, dimana produk utamanya adalah: Pendapatan dari kamar yang dijual Makanan dan minuman dari usaha Restoran Penyewaan ruang pertemuan/ballroom/serbaguna Keanggotaan Klub (Club Membership) Pusat Kebugaran (Fitness Center) Jasa Perjalanan Wisata Jasa Telekomunikasi Jasa Konsultasi dan Manajemen Jasa Hiburan 2. Penyediaan Makan dan Minum,dimana pendapatan utamanya adalah: Makanan dan minuman Jasa Hiburan Kategori J: Informasi dan Komunikasi, teridir dari: 1. Penerbitan, dimana pendapatan utamanya adalah: Tabloid 14 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 Majalah Iklan 2. Warnet, dimana pendapatan utamanya adalah: Pengunjung akses internet 3. Televisi dan Radio, dimana pendapatan utamanya adalah: Iklan 4. Jasa Konsultasi Komputer, dimana pendapatan utamanya adalah: Konsultasi teknologi informasi (TI), piranti keras, piranti lunak (software), dan pengembangan jaringan Analisis desain, pemrograman, dan pembuatan piranti lunak (software) untuk Instalasi piranti keras, piranti lunak, dan jaringan Pemeliharaan piranti keras, piranti lunak, dan jaringan komunikasi data Kategori N: Jasa Persewaan, dimana pendapatan utamanya adalah: Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi darat Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi darat bukan kendaraan bermotor Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi air Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin Pertanian dan peralatannya Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi mesin kontruksi dan peralatan kontruksi dan teknik sipil dan peralatannya Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi Mesin Kantor dan Peralatannya (termasuk komputer) Persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat pesta Kategori P: Jasa Pendidikan, dimana pendapatan utamanya adalah: Uang pendaftaran Uang pangkal/sumbangan (sarana pendidikan) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Uang belajar/kuliah/kursus Uang ujian Pendapatan dari penjualan buku panduan/pelajaran, pakaian seragam, atribut sekolah, dll Pendapatan dari pengadaan kursus-kursus, ekstra kurikuler, dsb Pendapatan dari jasa pelatihan (manajemen, komputer, dsb) Kategori Q: Jasa Kesehatan Swasta, dimana pendapatan utamanya adalah: Uang pendaftaran Pendapatan dari rawat inap Pendapatan dari rawat jalan Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 15 Kategori S: Kegiatan Jasa Lainnya, dimana pendapatan utamanya adalah: Penjualan tiket masuk Sewa tempat (sport center, golf, kolam renang) Sewa ruangan dan fasilitas selain makan dan minum (karaoke) Rincian C. Pendapatan Lainnya Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang rinci tentang pendapatan lain dari perusahaan. Pendapatan tersebut adalah pendapatan neto, yaitu pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya. Rincian 1. Isikan nilai jasa dari usaha menyewakan gedung/ruangan, baik untuk kantor maupun resepsi Rincian 2. Isikan nilai penjualan barang modal bekas. Rincian 3. Isikan nilai pendapatan dari bunga. Rincian 4. Isikan nilai royalti dan deviden. Rincian 5 s.d. 9 Isikan pendapatan lainnya selain rincian 1 s.d. 4. Rincian 10. Isikan jumlah pendapatan lainnya yang merupakan penjumlahan rincian B.1 s.d B.9. Rincian D. Total Pendapatan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang total pendapatan perusahaan. Total pendapatan merupakan penjumlahan rincian A.1.6; A.2.6; B.16 dan rincian B.10. Blok VI.A. Biaya Khusus (Rupiah) Tujuan blok ini adalah mendapatkan informasi mengenai biaya khusus yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 2012 dan 2013. Satuan nilai pengeluaran dalam rupiah. Contoh biaya khusus: 1. Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan - Tanaman Hortikultra: biaya khususnya misalnya berupa bibit/benih; pupuk (pupuk kandang & pupuk buatan); pestisida; jasa pertanian untuk penyiapan lahan, penanaman/ penyisipan, dan pemeliharaan; peralatan pertanian (sarung tangan, sepatu boot, masker, cangkul, arit, dll). - Peternakan: biaya khususnya misalnya berupa pakan ternak (pakan hijau & pakan lainnya); pakan unggas (compete feed,konsentrat, dll); obat-obatan; dan lain-lain. 2. Kategori Pertambangan dan Penggalian Penggalian: biaya khususnya misalnya berupa bahan peledak (dinamit, blasting gelatin, black powder); bahan penyundut (detonator, sumbu api, sumbu peledak); dan lain-lain. 3. Kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan Sampah Pengadaan Air: biaya khususnya misalnya berupa bahan kimia yang digunakan dalam proses penjernihan/ pembersihan (Alumunium sulfat/ tawas, kapur tohor, kaporit, chloor, sodium hexamate phosphate, soda ash, bahan kimia lainnya); pengeluaran operasional (biaya operasi sumber air, biay apemeliharaan sumber air, biaya 16 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 pemeliharaan instalasi/ pompa, biaya pemakaian/ perlengkapan dalam proses transmisi, biaya pemeliharaan reservoir dan tangki-tangki, biaya pemeliharaan pipa transmisi dan distribusi, pengawasan meter, pencetakan formulir rekening); dan biaya khusus lainnya. 4. Kategori Konstruksi Biaya khususnya misalnya berupa biaya subkontrak; upah pekerja harian lepas; bahanbahan yang digunakan (besi, baja & logam lainnya; semen; batu, kerikil, pasir, tanah liat; batu bata merah, batako; cat, lak, pernis; kayu lapis, gergajian, kusen; kayu log; bambu; kaca; genteng, seng, asbes; ubin (keramik/tegel); aspal; pipa/PVC & bahan plastik lainnya; paku, engsel, mur, baut, kunci dan sejenisnya) dan biaya khusus lainnya. 5. Kategori transportasi dan Pergudangan - Angkutan Laut: biaya khususnya misalnya berupa bahan bakar dan pelumas (bensin, solar, pelumas); biaya sewa/ charter armada (kapal) yang dioperasikan; biaya pemeliharaan & perbaikan kecil armada; biay apembelian suku cadang armada; biaya pelayanan, pembekalan, penumpukan & bongkar muat barang kapal; biaya dokumen kapal & perlengkapan kapal; biaya pelabuhan (pemeliharaan dermaga, biaya sandar, biaya tambat/labuh); biaya air tawar; biaya izin trayek. - Pergudangan : biaya khususnya misalnya berupa pembelian suku cadang pergudangan/ cold storage; pemeliharaan & perbaikan kecil gudang/ cold storage). - Jasa kurir: biaya khususnya misalnya berupa biaya pengiriman barang/cargo (biaya bongkar muat, penyimpanan & pengankutan). 6. Kategori Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Biaya khususnya misalnya berupa biaya pembelian bahan makanan & minuman yang diolah; pembelian makanan & minuman jadi; pembelian bahan dari tekstil (sprei,serbet, dan sejenisnya); pembelian bahan dari kertas (pembungkus, tissue, dan sejenisnya); pembelian peralatan lainnya (piring, gelas, sendok, dll), dan biaya khusus lainnya. 7. Kategori Informasi dan Komunikasi - Penerbitan: biaya khususnya misalnya berupa pembelian bahan baku dan penolong; pembayaran royalti ke penulis buku yang diterbitkan, pembuat software dan lainnya; pemeliharaan dan perbaikan kecil mesin percetakan; pembelian suku cadang; pencetakan kepada pihak lain; pencegahan pencemaran; dan lain-lain. - Radio: biaya khususnya misalnya biaya hak penggunaan spektrum frekwensi radio; biaya hak siaran khusus; biaya penyelenggaraan siaran; biaya peliputan berita; pembelian berita dari pihak lain; pembelian bahan-bahan penyelenggaraan siaran; iuran keanggotaan PRSSNI; dan lain-lain. - Televisi: biay akhususnya misalnya berupa biaya penggunaan spektrum frekwensi televisi; biaya hak siaran khusus; biaya penyelenggaraan siaran; biaya peliputan berita; pembelian berita dari pihak lain; pembelian bahan-bahan penyelenggaraan siaran; pembelian hak siar/ tayang sinetron; pembelian hak siar/ tayang film; dan lain-lain. - Jasa Konsultansi Komputer: biaya khususnya misalnya berupa pengadaan piranti keras yang merupakan bagian dari hasil pekerjaan; pengadaan perangkat lunak dasar (software) yang merupakan bagian dari hasil pekerjaan; perencanaan/ analisis/ Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 17 desain; pemrograman oleh pihak lain; uji coba, testing dan instalasi; data capture (entry data); biaya internet/ servis provider (ISP); pemeliharaan/ perawatan komputer, peralatan komputer dan jaringan komunikasi data; biaya konsultan yanng dipekerjakan; pemakaian toner/cartridge, CD ROM, dan media perekam lainnya; pemakaian kertas untuk pencetakan; nilai pembelian suku cadang yang digunakan; dan lain-lain. - Warnet: biaya khususnya misalnya berupa biaya akses internet yang dibayarkan kepada provider; biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil komputer dan peralatan lainnya; biaya pemakaian kertas; biaya pembelian perlengkapan komputer (CD, flashdisk, dll). 8. Kategori Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya Jasa Persewaan: biaya khususnya misalnya berupa biay apemeliharaan dan perawatan ringan alat transportasi/ alat konstruksi/ mesin-mesin alat keperluan rumah tangga dan pribadi; asuransi barang modal yang disewakan; dan lain-lain. 9. Kategori Jasa Pendidikan Biaya khususnya misalnya berupa pembelian buku-buku referensi/ text book dan buku lainnya; pencetakan buku panduan, silabus, dan sertifikat/ ijazah; pembelian ATK untuk kegiatan belajar mengajar; pembelian pakaian dan atribut sekolah; pengeluaran untuk kegiatan ekstra kurikuler; pengadaan software/ hardware, dan lain-lain. 10.Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kesehatan Swasta: biaya khususnya misalnya berupa obat-obatan yang digunakan; bahan baku obat/ farmasi; bahn kimia dan barang kimia lainnya; bahan pembersih; peralatan medis yang umur pemakaiannya kurang dari satu tahun; nilai alat-alat kesehatan sekali pakai yang digunakan; bahan makanan & minuman yang diolah (bahan makanan, sayur-sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbuan, daging, ikan, telur, hasil olahan dari kedelai, minyak & lemak, makanan lainnya, susu, teh, coklat, gul apasir, dll); makanan & minuman jadi; bahan lainnya (kertas, tissue, barang dari plastik, dsb); pemeliharaan peralatan kesehatan; dan lain-lain. Blok VI.B. Biaya Umum (Rupiah) Tujuan blok ini adalah mendapatkan informasi mengenai biaya umum yang dikeluarkan perusahaan. Satuan nilai pengeluaran dalam rupiah. Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah gaji dan tunjangan pegawai dengan lengkap dan jelas. Upah gaji dan Tunjangan pegawai terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, bonus, tunjangan, asuransi kecelakaan di tempat kerja dan sebagainya). Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya 18 Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 Rincian 2. Rincian 3. Rincian 4. Rincian 5. Rincian 6. dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan. Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja/karyawan diluar upah gaji. Jaminan sosial dan pembayaran pensiun adalah biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/badan yang menangani masalah jaminan sosial dan pembayaran pensiun pekerja/karyawan. Bahan Bakar Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya bahan bakar yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, termasuk biaya bakar minyak (BBM), elpiji, gas kota dan bahan bakar lainnya seperti kayu/arang dan lainnya. Pelumas Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pelumas yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Listrik Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya listrik yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya listrik adalah biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha baik bersumber dari PLN maupun non PLN Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin, meliputi biaya pembelian listrik, biaya listrik yang dibangkitkan sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik. Air Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain. Angkutan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan angkutan selama tahun 2012 dan 2013. Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemindahan barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 19 Rincian 7. Rincian 8. Rincian 9. Rincian 10. Rincian 11. 20 melalui darat, air, maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor. Pos dan jasa kurir Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan pos dan jasa kurir selama tahun 2012 dan 2013. Telepon dan komunikasi lainnya Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya selama tahun 2012 dan 2013. Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha, misal pembayaran kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT. INDOSAT atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan (luar negeri), biaya sewa satelit. Keperluan Kantor dan Kemasan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan peralatan kantor yang mencakup alat tulis kantor dan berbagai keperluan kantor yang berupa barang-barang dari kertas (kertas, map, amplop, dan lainlain), barang-barang kimia (tinta, karbon, dan lain-lain) dan alat perekam data (CD, flashdisk, hardisk, dan lain-lain) selama tahun 2012 dan 2013. Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran untuk keperluan kemasan hasil produksi baik kemasan dari kertas/karton, plastik, helas, logam, kayu dan lainnya. Sewa Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya sewa yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang, kendaraan, dan mesin/alat-alat/perlengkapan. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan. Pemeliharaan dan perbaikan kecil Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pemeliharaan barang modal (seperti: mesin, gedung, kendaraan dan barang inventarisasi kantor lainnya) agar menjamin kelancaran kegiatan produksi selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler) maupun yang bersifat periodik. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 Rincian 12. Perjalanan Dinas Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang saku dan harian, akomodasi, dan restoran yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di suatu tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut. Biaya pengangkutan barang yang dicatat adalah selain biaya pengangkutan barang dagangan. Rincian 13. Pendidikan dan pelatihan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pendidikan dan pelatihan yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pekerja. Rincian 14. Penelitian dan pengembangan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya penelitian dan pengembangan sumber daya yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka riset untuk pengembangan usaha. Riset tersebut meliputi studi kelayakan, pengembangan produksi dan sejenisnya. Tidak termasuk biaya-biaya yang menyangkut penjualan pemasaran produk. Rincian 15. Jasa-jasa Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya jasajasa yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya jasa-jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga ahli/profesi (konsultan, notaris, akuntan, dan lainnya), asuransi kerugian, promosi/iklan, dan jasa perusahaan lainnya. Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan, engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar, biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan bangunan/konstruksi. Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada akuntan/notaris seperti: biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte. Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti : asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya. Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas promosi/iklan baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 21 Rincian 16. Rincian 17. Rincian 18. Rincian 19. Rincian 20. 22 Sedangkan promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan sendiri (pasang spanduk atau papan reklame), pajak reklame/iklan yang dibayar perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung. Biaya Penyusutan dan Amortisasi Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya penyusutan dan amortisasi yang digunakan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris kantor lainnya. Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk mengganti susutnya nilai barang modal karena dipakai dalam melakukan kegiatan, dimana pada saat barang modal tersebut sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang modal baru dari uang yang disisihkan. Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti paten, lisensi, copy right, dan biaya-biaya/pengeluaran yang ditangguhkan. Pajak Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan pajak yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, bea balik nama dan pajak lainnya (pajak reklame/iklan), tidak termasuk pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Biaya Umum Lainnya Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain; jasa kebersihan, jasa keamanan, iuran anggota organisasi, sumbangan, langganan majalah dan surat kabar, serta lainnya. Iuran anggota organisasi adalah Biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkala, dalam keikutsertaannya sebagai anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun internasional. Isikan rincian f s/d m untuk biaya umum lainnya yang belum tercakup pada rincian a s/d e yang digunakan dalam proses produksi. Total Biaya Umum Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua biaya umum. Total pengeluaran diperoleh dari penjumlahan rincian 1 s.d 18. Total Biaya Khusus Ditambah Biaya Umum Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua biaya/ pengeluaran, yaitu dengan menjumlahkan total biaya khusus dan total biaya umum. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 Blok VII. Catatan Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan di lapangan, seperti adanya kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya. Blok VIIII. Keterangan Pengesahan Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan/usaha serta stempel/cap perusahaan/usaha. Pedoman Survei Khusus Koefisien Input 2014 23