i MANAJEMEN KELOMPOK MUSIK BUTTER COOKIEZZ

advertisement
MANAJEMEN KELOMPOK MUSIK BUTTER COOKIEZZ BAND
DI KOTA TEGAL
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh :
Eka Titi Andaryani
NIM. 2001506003
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2008
i
Persetujuan Pembimbing
Tesis ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke ruang sidang panitia
ujian tesis.
Semarang, 26 Maret 2008
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum
NIP. 13176044
Drs. Wadiyo, M. Si
NIP. 131764055
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tesis ini telah dipertahankan di dalam Sidang panitia ujian tesis Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada
Hari
: Selasa
Tanggal
: 8 April 2008
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. H. AT. Soegito, SH. MM
NIP. 130345757
Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum
NIP. 131764044
Penguji I
Penguji II
Dr. Totok Sumaryanto, M. Pd
NIP. 131931633
Drs. Wadiyo, M. Si
NIP. 131764055
Penguji III
Drs. Aryo Sunaryo, M. Pd
NIP. 130515742
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya
Nama
:
Eka Titi Andaryani
NIM
:
2001506003
Prodi/Jurusan :
Pend. Seni / S2
Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang
berjudul :
MANAJEMEN KELOMPOK MUSIK BUTTER COOKIEZZ BAND
DI KOTA TEGAL
Yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister ini benar-benar merupakan karya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui
penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan/ujian. Semua kutipan, baik yang
langsung maupun tak langsung, baik yang diperoleh melalui sumber kepustakaan,
wahana elektronik, wawancara langsung maupun sumber lainnya, telah disertai
keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim
dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan
pembimbing penulisan tesis ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika
kemudian ditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya.
Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.
Semarang, 24 Maret 2008
Yang membuat pernyataan
Eka Titi Andaryani
NIM : 2001506003
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ƒ
Rahasia terbesar dari kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai manusia biasa
yang tak pernah lelah untuk mencoba.
ƒ
Belajar dari masa lalu, menikmati hari ini, bersiap untuk hari esok, bersyukur tiap
hari.
ƒ
Apa yang disukai dan tidak disukai orang akan berubah seiring dengan waktu,
tetapi sesuatu yang berasal dari hati yang tulus takkan pernah berubah sampai
akhir hayat.
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada :
ƒ
Ayahku tersayang “ANDARYOKO” yang
selalu memberi yang terbaik untukku
ƒ
Ibu Maria tersayang. Tesis ini untukmu, Ibu.
ƒ
Adikku
Wulan
yang
menjadi
penyemangatku.
ƒ
Bu Endang. Trims telah membuatku ada di
dunia ini.
ƒ
paulus n family yang setia dan sabar
ƒ
Semua orang yang membaca
v
PRAKATA
Puji Tuhan atas segala kasih dan karuniaNya, sehingga tesis ini dapat di
selesaikan. Hasil tesis merupakan rangkaian akhir dari penelitian dalam
menyelesaikan studi Magister Pendidikan/S-2 untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M. Si, rektor UNNES.
2. Bapak Prof. Dr. H. A.T. Soegito, S.H., M.M Direktur Pascasarjana UNNES.
3. Bapak Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum selaku Kepala program Studi Pendidikan Seni
yang memberikan kemudahan dalam penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum dan Drs. Wadiyo, M. Si pembimbing tesis
yang telah memberi bimbingan, dorongan serta saran dengan penuh kesabaran
sehingga terselesaikan tesis ini.
5. Dr. Totok Sumaryanto, M. Pd dan Drs. Aryo Sunaryo, M. Pd penguji tesis ini.
6. Manajer Ian Indra Asmara dan seluruh anggota manajemen Butter Cookiezz
Band, atas informasi dan partisipasinya.
7. Personil Butter Cookiezz Band atas segala bantuan, kerja sama dan informasinya.
8. Masyarakat Tegal atas bantuan informasinya.
vi
9. Paulus Widjanarko, S.Pd dan Yanuarsih, S, Pd dan ipam, serta Dwi Meilani yang
dengan sabar dan penuh pengertian telah memberikan dorongan semangat kepada
penulis demi menyelesaikan penyusunan tesis ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam proses penyelesaian tesis ini.
Semoga budi baik yang telah mereka berikan mendapatkan pahala yang
setimpal dari-Nya. Penulis yakin dalam penyusunan tesis ini masih banyak
kekurangan, maka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun, demi sempurnanya tesis ini.
Akhir kata penulis berharap agar tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, Amin.
Penulis,
vii
SARI
Titi. Eka Andaryani. 2008. Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band di Kota
Tegal. Tesis. Program Studi Pendidikan Seni Musik. Program Pascasarjana, Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing: I. Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum, II. Drs. Wadiyo, M. Si.
Kata Kunci: Kelompok Musik, Manajemen, Fungsi Manajemen
Kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah kelompok musik band yang sampai
saat ini mampu bertahan dan berkembang meskipun band-band baru semakin bermunculan di
Kota Tegal. Butter Cookiezz Band memiliki manajemen yang cukup baik dalam menjalankan
fungsi manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan serta pengawasan.
Masalah yang dikemukakan tentang bagaimana manajemen kelompok musik Butter Cookiezz
Band di Kota tegal. Tujuan tesis ini adalah menyelidiki pelaksanaan manajemen yang
memusatkan pada fungsi manajemen pada kelompok musik Butter Cookiezz Band di Kota
Tegal. Manfaat penelitian ini adalah (1) sebagai bahan kajian tentang manajemen khususnya
manajemen kelompok musik band serta sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
berikutnya, (2) sebagai alternatif pemikiran tentang eksistensi kelompok seni khususnya
kelompok musik bagi lembaga-lembaga , kelompok-kelompok musik, serta masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Kota
Tegal dengan sasaran kajian manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan. Data dikumpulkan
dengan observasi, wawancara dan sajian dokumen. Keabsahan data diperoleh dengan cara
triangulasi berdasarkan sumber lainnya. Data dianalisis dengan (1) reduksi data, (2) sajian
data, dan (3) verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kelompok musik Butter Cookiezz
Band menerapkan manajemen yang keefektifan dan keefisienannya dicapai melalui
perumusan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Perencanaan
disusun mulai dari pengambilan job, pembagian honor, pembuatan album, dan pembuatan
website internet. Pengorganisasian dijalankan berdasarkan tugas masing-masing komponen
manajemen dengan tetap mengacu pada rundown acara yang dibuat manajer. Penggerakan
dilakukan oleh manajer dengan cara memberikan contoh, memotivasi, memberi semangat,
membimbing, serta mengarahkan kepada anggotanya dalam setiap tindakan, dan
pengambilan keputusan. Pengawasan dilakukan manajer dengan cara memperhatikan kinerja
anggota, bertanya tentang segala tindakan dan segala pekerjaan yang sudah mereka kerjakan
untuk selanjutnya dievaluasi bersama-sama. Komponen manajemen Butter Cookiezz Band
terdiri dari manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew peralatan,
crew personil, dan seksi dokumentasi. Komponen-komponen tersebut berperan dan
bekerjasama dengan cukup baik sehingga kelompok tersebut bisa lebih tertata dan
terorganisir dengan baik pula.
Disarankan (1) kelompok musik Butter Cookiezz hendaknya bisa lebih melebarkan
sayap tidak hanya di Kota Tegal, tetapi juga di kota-kota lain (2) pemain band hendaknya
lebih kreatif dan lebih menambah wawasan khususnya dibidang musik agar mereka mampu
membuat karya yang bagus dan bisa digemari oleh masyarakat (3) Manajer Butter Cookiezz
Band hendaknya lebih jeli melihat pangsa pasar serta lebih gencar dalam mempromosikan
kelompok musiknya
viii
ABSTRACT
Titi, Eka Andaryani. 2008. Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz
Band di Kota Tegal. Thesis. Music Education Departement. Post Graduate Program,
Semarang State University. Advisor I: Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum, II : Drs. Wadiyo,
M. Si.
Keywords : Music Group, Management, Management Functions
Music group of Butter Cookiezz Band is a group band which can survive and
stand still although new bands are vising in Tegal at present. Butter Cookezz Band
has a good management in doing management fungtions o planning, organizing,
actuating, controlling. The problem is about how the management of group music
Butter Cookiezz in Tegal. The objective of this thesis is to investigate management
actuating which focus an management fungtions of group music Butter Cookiezz
Band in Tegal. The significant of the study are (1) as materials of group music band
and as references for the next research, (2) as an alternative consideration about group
of arts existence especially group music for institutions, music goup and society.
The management of investigations is qualitative descriptive. The research is
located in Tegal with the subject of the study is the management of group music
Butter Cookiezz, it includes the planning, organizing, actuating and controlling. The
data was gathered by conducting observations, interview and documentations. The
data validity is done by triangulations based on other sources. The data was analyzed
by (1) data reduction, (2) data presentation and (3) verification.
The results of the study show that the management of group music Butter
Cookiezz Band is implementing a good management. The effectiveness and
efficiency are accomplished through planning, organizing, actuating and controlling.
The planning is arranged start from job taking, payment sharing, album making and
internet website browsing. The organizing is done based on each management
component’s duty, which in line with the programme rundown made by manager.
Actuating is done by manager by giving examples, motivating, supporting, guilding,
and directing each member in every move and decision making. Controlling is done
by manager by monitoring the member’s works, asking about every move and all the
works that they had done for evaluated together then. The components of the
management of Butter Cookiezz Band consist of manager, manager assistant, stage
manager, set manager, players, tools crew, personel crew, and documentation section.
These components played and cooperated well so this group can be more well arraged
and organized too.
Suggested (1) group music of Butter Cookiezz should be developed not only
in Tegal, but also in other placed, (2) band players should be more creative and
widening their views in music field in particular so they could make perfect works
and adored by the society, (3) Butter Cookiezz Band manager should look over the
market demands carefully and should be more active in promoting her music group.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
PRAKATA .......................................................................................................
vi
SARI.................................................................................................................
viii
ABSTRACT………………………………………………………………… .
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR FOTO……………………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang .........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
6
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
6
E. Sistematika Tesis……………………………………………..
7
LANDASAN TEORI ....................................................................
9
A. Manajemen ...............................................................................
9
B. Fungsi manajemen ...................................................................
12
C. Musik .......................................................................................
19
x
BAB III
BAB IV
D. Kelompok Musik .....................................................................
23
E. Kerangka Berfikir …………………………………… ...........
27
METODE PENELITIAN ..............................................................
29
A. Pendekatan penelitian ..............................................................
29
B. Lokasi Penelitian ......................................................................
29
C. Sasaran Kajian..........................................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
30
E. Teknik Analisis data ................................................................
32
F. Teknik Keabsahan Data ...........................................................
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
37
A. Kehidupan Kesenian Di kota Tegal ........................................
37
B. Pembentukan Kelompok Musik Butter Cookiezz Band .........
40
C. Bentuk Penyajian Kelompok Musik Butter Cookiezz band... .
44
D. Hasil Penelitian Mengenai Manajemen Kelompok Musik
Butter Cookiezz Band……………………………………… ..
60
E. Implikasi Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band
pada Pendidikan Seni ……………………………….. ............
82
PENUTUP ....................................................................................
87
A. Simpulan .................................................................................
87
B. Saran ........................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..
89
BAB V
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Fungsi-fungsi Manajemen .............................................................
12
Tabel 2.
Kerangka Berfikir ..........................................................................
28
Tabel 3.
Teknik Analisis Data .....................................................................
33
Tabel 4.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ...........................................
36
Tabel 5.
Pembagian Honor Butter Cookiezz Band Dalam Persen ………..
62
Tabel 6.
Agenda Kegiatan Butter Cookiezz Band tahun 2008.. ..................
64
Tabel 7.
Contoh Rundown tugas-tugas tim manajemen pada pentas Butter
Cookiezz band.. ..............................................................................
xii
79
DAFTAR FOTO
Halaman
Foto 1.
Personil Kelompok Musik Butter Cookiezz Band .........................
43
Foto 2.
Pertunjukan Kelompok Musik Butter Cookiezz Band ...................
47
Foto 3.
Instrumen Musik Kelompok Butter Cookiezz Band ......................
48
Foto 4.
Instrumen Gitar 1 Butter Cookiezz Band .......................................
49
Foto 5.
Instrumen Gitar 2 Butter Cookiezz Band …………..……………..
50
Foto 6.
Digital Effect Butter Cookiezz Band ............................................. ..
50
Foto 7
Instrumen Bass Gitar Butter Cookiezz Band ................................. ..
51
Foto 8
Instrumen Drum Butter Cookiezz Band …....................................
52
Foto 9
Kostum yang Digunakan Kelompok Musik Butter Cookiezz Band… 55
Foto 10
Aksi Vokalis yang atraktif dan Komunikatif pada penonton ......... …
56
Foto 11
Penampilan Gitaris 1 di Atas Pentas … .........................................
57
Foto 12
Penampilan Gitaris 2 di atas Pentas ............................................... …
58
Foto 13
Penampilan Bassist di atas Pentas .................................................. …
58
Foto 14
Penampilan Drummer di atas Pentas.............................................. …
59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Observasi
2. Pedoman Dokumentasi
3. Pedoman Wawancara
4. Surat Ijin penelitian
5. Notasi Lagu “Yang Terindah Untuk Kita” Butter Cookiezz
6. Struktur Manajemen Butter Cookiezz Band
7. Struktur Manajemen Twenty One Communication
8. Biodata Struktur Manajemen Butter Cookiezz Band
9. Biodata Pemain Musik Butter Cookiezz Band
10. Lirik Lagu Butter Cookiezz Band
11. Lirik Lagu-lagu yang Sering Dibawakan Butter Cookiezz Band
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama dan saling
tergantung satu sama lainnya. Di dunia ini, tidak ada satupun manusia yang dapat
hidup sendiri karena pada dasarnya di dalam diri manusia selalu terdapat keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia lain, serta alam sekitarnya. Setiap manusia harus
selalu berinteraksi dengan manusia lainnya sehingga terwujud suatu pergaulan hidup.
Kelompok atau kelompok sosial merupakan salah satu perwujudan dari adanya suatu
pergaulan hidup. Kelompok sosial terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung
dan berfungsi satu dengan yang lainnya. Bagian-bagian tersebut saling mendukung
dan membantu satu sama lain agar keutuhan kelompok dapat selalu terpelihara.
Dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kebudayaan, di mana manusia
memiliki kemampuan untuk selalu meneruskan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan dan kemampuan
masyarakatnya pun selalu mengalami perubahan yang tentunya sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat. Kesenian merupakan
bagian dari kebudayaan yang memiliki arti sangat penting dalam kehidupan
masyarakat.
Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan berbagai bentuk
kesenian, baik seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama, maupun seni yang lainnya.
Pada umumnya perkembangan kesenian mengikuti proses perubahan yang terjadi
1
2
dalam kebudayaan suatu masyarakat. Hal ini dipertegas oleh Kayam (1981: 38-39)
yang menyatakan bahwa kesenian tidak pernah lepas dari masyarakat. Sebagai salah
satu yang penting dari kebudayaan, kesenian adalah ungkapan kreativitas dari
kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan merupakan hasil budidaya, karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk hidup yang berbudaya dan membudaya yaitu mampu
menjamah alam untuk kepentingan hidupnya. Karena itu manusia di dalam
kehidupannya tidak dapat lepas dari kebudayaan, karena manusialah pelaku
kebudayaan. Ia menjalankan kegiatan untuk mencapai sesuatu yang berharga baginya,
dan dengan demikian kemanusiaannya menjadi lebih nyata (Bakker 1984 : 14).
Supriyadi (1994 : 36) mendefinisikan kebudayaan sebagai hasil kreativitas
manusia yang memberi kontribusi besar bagi para peradaban manusia. Hal ini berarti
dalam kehidupan masyarakat, kreativitas seseorang mampu memberi kontribusi
kepada orang lain untuk menciptakan kebudayaan berdasarkan sikap, norma dan
perilaku masyarakat. Seni khususnya seni musik telah mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya jenis aliran musik
seperti dangdut, pop, rock, jazz, country, dan lain sebagainya. Selain banyaknya jenis
aliran musik yang berkembang, juga semakin banyak bermunculan group atau
kelompok musik di kota-kota hampir di seluruh Indonesia.
Kota Tegal adalah salah satu kota yang memiliki berbagai macam kelompok
musik dengan beragam jenis aliran musik mulai dari kelompok musik tradisional,
seperti kelompok rebana dan calung, sampai kelompok musik modern seperti; orkes
dangdut, organ tunggal, serta grup band. Kelompok musik Butter Cookiezz adalah
3
salah satu dari sekian banyak kelompok musik yang ada di Kota Tegal. Kelompok ini
mengusung jenis musik pop alternatif. Hampir seluruh lagu yang dibawakan grup ini
merupakan karya mereka sendiri. Kelompok musik Butter Cookiezz terhitung eksis di
Kota Tegal. Dengan bekal kreativitas para personilnya dan karya yang mereka
hasilkan, Kelompok musik ini mulai membangun karirnya dengan melakukan pentas
dari panggung ke panggung hingga kelompok musik ini bisa dikenal oleh masyarakat.
Di tengah bermunculan dan berkembangnya kelompok–kelompok musik di Kota
Tegal, ternyata tidak menyurutkan semangat
para personil grup band Butter
Cookiezz untuk lebih mengembangkan sayap. Dengan struktur organisasi serta
manajemen yang ada, mereka selalu berusaha solid untuk bertahan dan berkembang
khususnya di Kota Tegal. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang juga
membahas tentang kelompok musik di Indonesia, seperti : “Orkes Keroncong GEMA
SAPTA NADA di Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” oleh
Andri Hermawan tahun 2001, dan Penyajian Musik pada “Kelompok Musik Sastra
Warung Tegal” Pimpinan Nur Ngudiono di Kota Tegal oleh Kurniawan Hadi Saputra
tahun 2006, peneliti juga tertarik untuk meneliti kelompok musik Butter Cookiezz
band yang berasal dari Kota Tegal. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang lebih
membahas bentuk penyajian kelompok musik dan aransamen lagunya, peneliti di sini
lebih tertarik untuk meneliti kelompok musik Butter Cookiezz band dari sudut yang
berbeda, di mana kelompok tersebut memiliki manajemen yang di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang berperan dan saling bergantung satu dengan yang lain.
Komponen-komponen yang ada dalam kelompok musik Butter Cookiezz band yaitu:
4
manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew, dan pemain. Semua
komponen tersebut saling terkait satu sama lain dan bekerjasama dalam menjalankan
fungsi manajemen. Dengan adanya manajemen yang ada, kelompok musik Butter
Cookiezz Band lebih bisa terencana, terprogram, dan terorganisir dibanding sebelum
terbentuknya manajemen. Pada saat kelompok musik Butter Cookiezz Band belum
memiliki manajemen, setiap kegiatan baik berupa pengambilan job, jadwal
manggung, pembuatan album maupun finantial tidak bisa terprogram dan terorganisir
seperti setelah terbentuknya manajemen. Dengan adanya manajemen pada kelompok
musik tersebut, maka segala sesuatu baik yang berhubungan dengan job, jadwal
latihan, manggung, pembuatan album, serta finantial dapat lebih tertata dan memiliki
tujuan yang jelas untuk dicapai. Manajer selalu membuat rencana kegiatan selama
satu tahun agar jadwal kegiatan berjalan dengan lancar. Agenda kegiatan, rancangan
keuangan, pembuatan album, serta cara memasarkannya dibuat sedemikian rupa oleh
manjer melalui kesepakatan bersama dari seluruh anggota manajemen kelompok
musik tersebut. Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu merencanakan
setiap kegiatan yang hendak dilaksanakan, mulai dari pengambilan job, urusan
financial, pembuatan album, pembuatan profil dan website di internet. Manajer juga
membentuk dan mengorgnisir anggota dengan menempatkannya sesuai jabatan dan
tugasnya masing-masing. Manajer selalu mengorganisasikan dan menggolongkan
setiap kegiatan untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah tersusun dalam
kesatuan-kesatuan administratif. Selain itu, manajer kelompok musik Butter Cookiezz
Band selalu memberikan contoh, motivasi, semangat, bimbingan serta arahan
5
terhadap anggotanya dalam setiap tindakan, pengambilan keputusan, pengetahuan
dan ketrampilan.
Dalam setiap tindakan dan kegiatan, manajer selalu melakukan pengawasan
terhadap seluruh anggotanya. Pengawasan dilakukan dengan cara memperhatikan
kinerja para anggota serta selalu bertanya tentang segala tindakan dan pekerjaan yang
sudah dikerjakan untuk kemudian dievaluasi. Dengan melihat perjalanan Butter
Cookiezz band yang sampai saat ini mampu bertahan dan berkembang mengingat
semakin banyaknya band-band baru yang semakin bermunculan khususnya di Kota
Tegal, serta minat masyarakat terhadap pertunjukan dan album yang telah dibuat oleh
kelompok musik tersebut, peneliti ingin mengupas manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz Band. Peneliti tertarik untuk meneliti manajemen kelompok musik
tersebut karena peneliti melihat adanya perbedaan anatara sebelum adanya
manajemen dan sesudah terbentuknya manajemen pada kelompok musik tersebut.
Keeksisan dan berkembangnya kelompok musik Butter Cookiezz Band tidak lepas
dari peran manajemen yang dimilki.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, permasalahan pokok
yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana manajemen kelompok
musik Butter Cookiezz Band di Kota Tegal?
Permasalahan pokok yang berupa manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band
6
akan dikelompokan ke dalam sub bab permasalahan yang meliputi proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok kajian yang telah dirumuskan dalam permasalahan,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang manajemen
kelompok musik Butter Cookiezz di Kota Tegal yang meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat dijadikan informasi dan sebagai bahan
kajian tentang manajemen khususnya manajemen kelompok musik band yang
diterapkan dalam pertunjukan, serta sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga-lembaga,
kelompok-kelompok musik, serta masyarakat umum untuk dijadikan alternatif
pemikiran tentang eksistensi kelompok seni khususnya kelompok musik.
7
E. Sistematika Tesis
Penyusunan tesis sebagai salah satu karya ilmiah dituntut adanya kerangka
berfikir yang jelas, sehingga pembahasan selanjutnya mudah untuk dipahami.
1. Bagian awal dari tesis ini berisi halaman judul, lembar pengesahan, prakata, sari,
daftar isi, daftar gambar,daftar lampiran
2. Bagian tesis berisi:
BAB I. PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian.
BAB II. LANDASAN TEORI
Berisi tentang pengertian manajemen, fungsi manajemen, musik, dan
kelompok musik, kerangka berfikir
BAB III. METODE PENELITIAN
Berisi tentang pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sasaran kajian, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian berisi tentang penjabaran dari data penelitian sesuai dengan
sasaran kajian yang terdiri dari gambaran kehidupan kesenian di Kota Tegal,
pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, bentuk penyajian kelompok
musik Butter Cookiez Band, serta manajemen kelompok musik Butter Cookiezz
Band. Pembahasan berisi tentang implikasii manajemen kelompok musik Butter
Cookiezz Band pada pendidikan seni .
8
BAB V. PENUTUP
Berisi tentang simpulan dan saran, yaitu tentang rangkuman hasil penelitian
secara singkat yang ditarik dari analisis data dan pembahasan data, sedangkan saran
berisi tentang masukan dan pendapat dari peneliti.
3. Bagian akhir berisi tentang: Daftar Pustaka yang digunakan sebagai bahan
supervisi penelitian, dan Lampiran kelengkapan surat-surat untuk penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu,
dan perhatian), sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi
kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong
manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab, maka terbentuklah
kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini, maka
pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang
diinginkan tercapai. Menurut Hasibuan (2001 : 3) manajemen itu penting, sebab: (1)
pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian
kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya, (2) perusahaan akan dapat
berhasil baik jika manajemen ditetapkan dengan baik, (3) manajemen yang baik akan
meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki, (4) manajemen
yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan, (5) manajemen menetapkan
tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan memanfaatkan manusia, modal, metode,
material, sarana dan prasarana dan pasar dalam proses manajemen tersebut, (6)
manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan, (7) manajemen mengakibatkan
pencapaian tujuan secara teratur, (8) manajemen merupakan suatu pedomanpedoman, pikiran dan tindakan, (9) manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap
kerjasama sekelompok orang.
9
10
Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua
kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, organisasi masyarakat, yayasanyayasan pemerintahan dan sebagainya. Dengan manajemen yang baik maka
pembinaan kerjasama akan serasi dan harmonis, saling menghormati dan mencintai,
sehingga tujuan optimal akan tercapai.
Menurut Westra (1980 : 112) dalam Bahasa Indonesia kata “management” ini
diterjemahkan dalam berbagai istilah, seperti kepemimpinan, tata pimpinan,
ketatalaksanaan, pengaturan pengelolaan, pengendalian, pengurusan, penguasaan dan
sebagainya. Kata manajemen dalam Bahasa Inggris adalah management berasal dari
kata kerja to manage, artinya mengatur, mengelola, mengendalikan sesuatu.
Manajemen dapat dimengerti sebagai kegiatan kepemimpinan atau proses bimbingan
dan pengawasan dalam segala bentuk usaha pencapaian tujuan yang dilakukan oleh
pejabat atau pimpinan. Kepemimpinan sebagai faktor terpenting dalam manajemen,
pada umumnya berupa pengambilan keputusan dan penentuan rencana usaha (Jazuli,
2001:34).
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsurunsur manajemen akan dapat ditingkatkan (Hasibuan, 2007: 1-2). Hasibuan
menambahkan bahwa manajemen memiliki dasar-dasar manajemen yaitu: (1) adanya
kerjasama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal, (2) adanya tujuan
11
bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai, (3) adanya pembagian kerja,
tugas, dan tanggung jawab yang teratur, (4) adanya hubungan formal dan ikatan tata
tertib yang baik, (5) adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan,
(6) adanya human organization.
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian , pengarahan, dan
pengendalian sumber daya organisasi Daft (2007 : 6). Terdapat dua ide penting dalam
definisi di atas : (1) keempat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian, serta (2) pencapaian tujuan organisasi dengan cara
yang efektif dan efisien.
Mary Parker Follett (dalam Handoko, 1997:8) mendefinisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
James A.F. Stoner (dalam Handoko, 1997:8) mengartikan manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari pendapat Stoner, jelas berbeda
dengan pendapat Parker. Stoner lebih menekankan bahwa manajemen adalah suatu
proses. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Proses
12
tersebut
terdiri
dari
beberapa
kegiatan
manajemen,
yakni
perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atau evaluasi.
Dengan demikian manajemen dapat diartikan dengan cara mengelola,
mengatur, dan mengendalikan sesuatu, yang di dalamnya terdapat proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
B. Fungsi Manajemen
Ada beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa tokoh teori
manajemen tergantung pada sudut pandang pendekatan dan pandangan mereka
Hasibuan ( 2007:3). Fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
13
Tabel 1. Fungsi-fungsi manajemen
(Hasibuan, 2007 : 3)
G.R. Terry
John F. Mee
Louis A. Allen
MC. Namara
1. Planning
Planning
Leading
Planning
2. Organizing
Organizing
Planning
Programming
3. Actuating
Motivating
Organizing
Budgeting
4. Controlling
Controlling
Controlling
System
Prof. Drs. Oey
Liang
Lee
Henry Fayol
Harold Koontz
Cyril O'Donnel
Drs. P. Siagian
1. Planning
Planning
Planning
Perencanaan
2. Organizing
Organizing
Organizing
Pengorganisasian
3. Commanding
Staffing
Motivating
Pengarahan
4. Cordinating
Directing
Controlling
Pengkoordinasian
5. Controling
Controlling
Evaluation
Pengontrolan
W.H. Newman
Lutter Gullick
lyndall F. Urwick
John D. Millet
1.Planning
Planning
Forecasting
2. Organizing
Organizing
Planning
3.Assembling
Staffing
Organizing
Facilitating
4. Directing
Directing
Commanding
-
5. Controling
Coordinating
Coordinating
-
6. -
Reporting
Controlling
-
7. -
Budgeting
-
-
Directing
Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer secara
berurutan supaya proses manajemen itu ditetapkan secara baik. Manajer
menggunakan berbagai keterampilan untuk melakukan fungsi-fungsi di atas.
14
Pekerjaan manajer adalah memberikan arahan kepada organisasi, memimpin, dan
memutuskan bagaimana harusnya menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut George Terry (dalam Jazuli 2001:35) fungsi dasar manajemen
sebagai proses dasar yang meliputi fungsi-fungsi: perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan atau
evaluasi (controlling).
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan menentukan di mana organisasi ingin berada di masa depan dan
bagaimana agar dapat sampai ke sana. Perencanaan (planning) berarti menentukan
tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugas dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan (Daft 2007:7).
Kurangnya perencanaan atau perencanaan yang buruk dapat menghancurkan
kinerja organisasi. Sebagai contoh, perusahaan ritel pakaian Merry Go Round, yang
dulunya hadir secara besar-besaran di berbagai pusat belanja di Amerika, kini
menjadi pailit dan akhirnya menghilang akibat dari perencanaan yang buruk.
Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum usaha
dimulai hingga proses usaha masih berlangsung. Perencanaan juga dapat diartikan
sebagai salah satu yang harus dilakukan oleh seorang manajer yaitu dengan
memikirkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini
biasanya didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika, bukan atas dasar
dugaan atau firasat.
Perencanaan
merupakan
proses
yang
sistematis
dan
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
15
datang. Perencanaan merupakan kumpulan kebijakan yang secara sistematis disusun
dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
digunakan sebagai pedoman kerja (Mulyasa, 2002:20).
Perencanaan berarti penggambaran di muka hal-hal yang harus dikerjakan dan
cara bagaimana mengerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
agar benar-benar tujuan dari usaha bersama itu tercapai (Swasta, dkk. 1988:91).
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya
dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Di samping itu,
rencana memungkinkan: (1) organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdayasumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan, (2) para anggota
organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai
tujuan dan prosedur terpilih, (3) kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga
tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Perencanaan (planning), adalah (1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
organisasi, dan (2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Semua fungsi-fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, di mana
fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang
tepat, cermat, dan kontinyu. Tetapi sebaliknya, perencanaan yang baik tergantung
pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses
16
usaha berlangsung yang didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika, bukan
atas dasar dugaan atau firasat dan digunakan sebagai pedoman kerja.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian
umumnya
dilakukan
setelah
perencanaan
dan
mencerminkan bagaimana perusahaan maupun organisasi masyarakat mencoba untuk
mencapai rencananya. Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan
pengelompokan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber
daya di antara organisasi (Daft, 2007 : 8). Pengorganisasian dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, dan tanggung
jawab (wewenang) sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan menjadi satu kesatuan kerjasama untuk mencapai tujuan. Organisasi
berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani) yang berarti alat. Adanya
satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi, setelah diatur dan
dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahanbahan dan sebagainya timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara
efisien dan efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya, keadaan seperti ini dapat
membentuk suatu organisasi (Swasta, 1998 : 13). Pengorganisasian (organizing)
adalah (1) penentuan sumber daya- sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) perancangan dan pengembangan
suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut ke
arah tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, (4) pendelegasian
wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-
17
tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan,
dibagi dan dikoordinasikan (Handoko, 1997:24).
Untuk memperjelas pemahaman tentang pengertian organisasi, Jazuli (2001 :
12) mengemukakan bahwa organisasi adalah wadah dan proses kerjasama sejumlah
manusia yang terikat oleh hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Hierarki menunjukkan bahwa organisasi selalu ada
struktur yang melukiskan interaksi, kegiatan, peranan, dan sifat organisasi. Dalam
organisasi, tujuan sangat penting dirumuskan secara spesifik karena segala aktivitas
organisasi bermuara pada tujuan.
Mengorganisasi adalah menggolongkan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk
melaksanakan
rencana-rencana
dalam
kesatuan-kesatuan
administratif,
dan
menentukan hubungan-hubungan antara pimpinan-pimpinan dan karyawan-karyawan
dalam kesatuan (Moekijat, 1984 : 20).
Berdasarkan uraian di atas, maka pengorganisasian dapat diartikan sebagai
wadah dan proses kerjasama berupa pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, dan
tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.
3. Penggerakan (actuating)
Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu
organisasi bisa berjalan, sehingga semua yang terlibat di dalam organisasi harus
berupaya ke arah sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial (Jazuli,
2001:39). Prinsip penggerakan adalah: (1) efisiensi, yaitu pemanfaatan sumber daya
dan fasilitas yang ada secara optimal guna mencapai hasil yang lebih besar; (2)
18
komunikasi yang lancar dan manusiawi (tenggang rasa), serta perlu mempertahankan
hubungan-hubungan yang sehat antar kelompok maupun pelaku di dalam organisasi;
(3) kompensasi atau penghargaan baik yang berupa uang atau bukan uang dari
pimpinan.
Daft (2007 : 8)
menambahkan fungsi penggerakan merupakan fungsi manajemen yang semakin
penting. Penggerakan merupakan salah satu fungsi manajemen yang merupakan
penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan (anak buah)
untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Sudianto (1989:169) secara umum
actuating atau penggerakan mempunyai arti suatu kegiatan yang menggerakkan para
bawahan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Karena menggerakan para bawahan,
maka dengan demikian seorang pemimpin berada di tengah-tengah para bawahan
yang dengan sendirinya akan diterima oleh para bawahan sebagai pendorong
(motivator). Tipe-tipe penggerakan dapat berupa: (1) motivasi, semangat, inspirasi
yang dapat memacu tindakan dan kesadaran para pekerja; (2) bimbingan melalui
tindakan keteladanan, seperti dalam mengambil keputusan, kesatuan bahasa
komunikasi, memperbaiki pengetahuan dan keterampilan bawahan; (3) pengarahan
yang jelas dan konstruktif terhadap bawahan agar bisa melakukan pekerjaan dengan
baik dan koordinasi bisa lebih teratur.
Berdasarkan uraian di atas, maka penggerakan dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan pemimpin untuk menggerakkan bawahan ke arah tujuan
yang telah ditetapkan, yaitu dengan memberikan motivasi, semangat, bimbingan, dan
19
pengarahan dengan prinsip efisiensi, tenggang rasa, dan kompensasi atau
penghargaan dari pemimpinnya.
4. Pengawasan atau Pengendalian (controlling)
Pengendalian merupakan fungsi keempat dalam proses manajemen.
Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan
apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila
diperlukan (Daft, 2007 : 9). Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak
menuju tujuannya.
Pengawasan merupakan fungsi seorang manajer dalam melaksanakan
penilaian dan mengendalikan jalannya operasi atau suatu kegiatan badan usaha yang
mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Sudianto, 1989:169).
Pengawasan adalah kegiatan manajer atau pimpinan dalam mengupayakan agar
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan
yang telah ditentukan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin
bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi
ada pada jalur yang salah, manajer harus membetulkannya. Seorang manajer juga
harus melakukan pencocokan, pemeriksaan, pengendalian, dan pencegahan dari
penyelewengan. Semua itu dimaksudkan untuk mengetahui adanya hambatanhambatan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan yang untuk selanjutnya perlu
secepatnya diatasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka pengawasan dapat diartikan sebagai
kegiatan manajer atau pemimpin dalam melaksanakan penilaian dan mengendalikan
20
jalannya kegiatan, serta mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan
C. Musik
Kata musik berasal dari bahasa Yunani kuno “mousike” atau dalam bahasa
latin musica. Menurut mithologi kuno musica dimaksudkan sebagai seni dari kaum
muzen dan diambil dari nama salah satu dewa di Yunani yang bernama Mousikas
yang melambangkan keindahan, kesenian, dan ilmu pengetahuan (Napsirudin, 1996
:15). Pengertian seni musik dewasa ini sudah sangat berbeda dengan pengertian orang
Yunani ribuan tahun lalu, seperti yang disebutkan oleh Sunarko (1990: 5) yang
menyatakan bahwa musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan
dalam bentuk bunyi atau suara yang teratur dengan melodi dan ritme serta
mempunyai unsur harmoni dan keselarasan.
Disebutkan pula oleh Limantara (1978 : 7), musik adalah salah satu seni
abstrak yang berbentuk suara dan terdiri dari unsur-unsur ritme, melodi, harmoni
serta timbre. Ritme adalah hitungan metrik sederhana maupun berganda yang menjadi
pola dasar dari gerakan melodi. Sedangkan yang dimaksud melodi adalah rangkaian
nada yang berbeda satu sama lain dari tinggi rendah dan panjang suara yang
membentuk motif dan kalimat musik. Yang dimaksud dengan harmoni adalah
keselarasan bunyi. Adapun timbre adalah warna dari suatu bunyi. Dalam karya cipta
musik, biasanya melodi adalah salah satu unsur yang paling ditonjolkan sebab melodi
dalam unsur musik dapat disamakan artinya dengan lagu. Melodi atau lagu juga
21
mempunyai irama dan harmoni, dengan kata lain sebuah melodi atau lagu sama
dengan musik secara umum. Musik menurut Sukohardi (1978 : 36) adalah curahan
hati atau ekspresi dari pengalaman atau penghayatan hidup manusia. Lebih lanjut
Jamalus (1988 : 1-2) mengemukakan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni
bunyi dalam bentuk komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pencipta
lagunya melalui unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk lagu dan ekspresi.
1. Irama
Irama adalah rangkaian gerak yang terdapat dalam musik (Joseph 2001 : 27).
Irama terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan panjang pendek yang
berbeda lama waktunya. Irama juga diartikan panjang pendek nada dalam lagu. Istilah
asing irama adalah rhythm (Inggris), yang diterjemahkan ritme. Jamalus (1981 : 58)
mengatakan bahwa irama adalah suatu urutan rangkaian gerak yang terbentuk dari
sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang
pendeknya, membentuk pola irama bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama.
2. Melodi
Sebagai karya seni suara, seluruh lagu juga merupakan karya seni sastra,
karena lagu terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah rangkaian kata dan yang
kedua adalah rangkaian nada. Rangkaian kata disebut syair, sedangkan rangkaian
nada disebut melodi. Syair berfungsi memperjelas maksud yang tersirat dalam
melodi, sebaliknya melodi berfungsi memperjelas maksud syair. Melodi merupakan
unsur pokok musik yang harus diperhatikan setelah irama, sebab melodi merupakan
sarana penyalur gagasan-gagasan atau ide pencipta musik. Menurut Sumaryo (1987 :
22
104) melodi adalah rentetan nada-nada yang disusun secara ritmis dengan ditetapkan
ketinggiannya masing-masing. Lebih jelasnya Jamalus (1988 16) menyatakan bahwa
melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar
berurutan serta berirama dan mengungkapkan gagasan.
3. Harmoni
Harmoni adalah gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi rendahnya
dan terdengar serempak. Rochaeni (1989 : 34) mengartikan harmoni sebagai
gabungan dari berbagai nada yang dibunyikan serempak atau arpeggio (berurutan)
atau tinggi rendah nada tersebut tidak sama tetapi selaras terdengar dan merupakan
kesatuan yang bulat.
4. Bentuk atau Struktur Lagu
Musik mirip dengan bahasa, terjadinya dalam urutan waktu, di dalam
potongan-potongan tersebut biasanya tersusun sedemikian rupa sehingga nampak
teratur atau sistematis, tapi ada juga potongan lagu yang tidak teratur, dan lagu yang
demikian sangat jarang didapat. Bentuk atau struktur lagu adalah susunan atau
hubungan antar unsur- unsur musik dalam lagu yang bermakna (Jamalus, 1988 :35).
Suwondo (1992 : 5) berpendapat bahwa bentuk merupakan media atau alat untuk
berkomunikasi, menyampaikan arti yang terkandung oleh bentuk itu sendiri atau
menyampaikan pesan tertentu dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima.
Musik menurut bentuknya dibagi menjadi tiga macam, yaitu musik vokal,
musik instrumental, dan musik campuran (Sunarko, 1988 : 5). Selanjutnya Sunarko
23
(1988 : 6) menjelaskan pengertian masing-masing jenis musik tersebut sebagai
berikut :
a. Musik vokal adalah musik yang dinyanyikan dengan suara manusia.
b. Musik instrumental adalah musik yang dilagukan dengan alat musik saja.
c. Musik campuran adalah perpaduan suara manusia (vokal) dengan musik
instrumental yang disajikan bersama.
5. Ekspresi
Ekspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa
dari tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam
pengelompokan frase yang diwujudkan oleh pemusik (Joseph 2001 : 93).
Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa musik merupakan
ungkapan hati manusia yang dituangkan dalam bentuk bunyi atau suara yang dapat
didengarkan, dan memiliki unsur-unsur seperti irama, melodi, ritme, dan harmoni.
D. Kelompok Musik
Kelompok atau grup disebut juga sebagai masyarakat karena suatu kelompok
atau grup telah memenuhi syarat-syarat sebagai masyarakat yaitu adanya sistem
interaksi antara para anggota, adanya adat istiadat, serta sistem norma yang mengatur
interaksi itu, adanya kontinuitas, serta adanya rasa identitas yang mempersatukan
semua anggota tadi. Namun di samping ciri-ciri tadi, suatu kesatuan manusia yang
disebut kelompok juga mempunyai ciri tambahan yaitu organisasi dan sistem
pimpinan. Kelompok musik merupakan salah satu bentuk atau perwujudan dari
24
kelompok sosial. Kelompok sosial yang merupakan perwujudan dari adanya
kehidupan bersama atau pergaulan hidup itu sangat beraneka ragam dan mempunyai
jumlah yang tidak sedikit. Setiap kelompok sosial biasanya telah menemukan polapola tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak demikian, maka tidak
mungkin manusia dapat bertahan dalam kehidupannya. Apabila pola-pola untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
tersebut
kurang
serasi,
maka
masyarakat
menghadapi masalah terjadinya disintegrasi. Jika jawaban terhadap tantangan adalah
serasi, maka masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya (Inkeles dalam Soekanto,
1994 : 21). Seperti halnya dalam masyarakat, kelompok musik juga terdiri dari
bagian-bagian yang saling bergantung, di mana ketergantungan antara bagian-bagian
tersebut adalah fungsi dari saling ketergantungan itu sendiri. Ada berbagai macam
bentuk kelompok musik, antara lain : kelompok musik tradisional misalnya kelompok
musik rebana dan angklung, kelompok musik modern misalnya : orkes dangdut,
organ tunggal, dan band. Kelompok musik rebana adalah suatu kelompok manusia
yang melakukan kegiatan bermusik bersama dengan menggunakan terbang atau
rebana sebagai instrumennya, serta menyanyikan lagu-lagu yang bernafaskan Islam
(bersifat religi). Biasanya lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu yang berisi
pesan atau petuah, memuji kebesaran Tuhan dan Rasul-Nya.
Kelompok musik angklung adalah suatu kelompok manusia yang melakukan
kegiatan bermusik bersama dengan angklung sebagai instrumen musiknya. Angklung
merupakan jenis alat musik bernada yang terbuat dar bilahan bambu yang dibentuk
sedemikian rupa, sehingga tercipta melodi yang harmoni. Jenis musik ini merupakan
25
jenis musik instrumental, karena permainannya tidak memerlukan vokal.
Kelompok orkes dangdut adalah sekelompok manusia yang memainkan
permainan musik dangdut dengan instrumen lengkap. Adapun alat musik yang
digunakan dalam orkes dangdut adalah seperangkat band (gitar, bass, drum),
kendang, tamborin, dan seruling. Masing-masing personil memegang alat musik
tersebut, ditambah dengan vokal. Jenis musik orkes dangdut merupakan musik
campuran, karena dalam setiap pertunjukan tidak hanya memainkan alat musik
melainkan ditambah dengan vokal (suara manusia). Kelompok musik organ tunggal
merupakan sekelompok manusia yang memainkan permainan musik dangdut
menggunakan alat musik organ. Pada dasarnya pertunjukan organ tunggal hampir
sama dengan pertunjukan orkes dangdut terutama dari segi lagu yang dibawakan,
hanya saja pemain organ tunggal memprogram
suara alat musik yang akan
digunakan. Dalam memprogram pun tidak hanya suara satu alat musik saja yang bisa
dimainkan, akan tetapi organ dapat memprogram bermacam-macam suara alat musik
yang dibutuhkan seorang pemain Organ Tunggal.
Kelompok musik band adalah suatu kelompok manusia yang melakukan
kegiatan bermusik secara bersama-sama. Band adalah sekelompok orang yang
memainkan musik secara bersama-sama. Pemusik yang sering kita saksikan di
televisi maupun di atas panggung pertunjukan disebut sebagai band. Dalam
permainan band membutuhkan instrumen yang memadai agar dapat menghasilkan
kualitas suara yang baik, di samping faktor kerjasama antar pemain yang harmonis
sehingga dapat membentuk watak yang baik. Permainan band akan menghasilkan
26
perpaduan unsur-unsur musik yang ditimbulkan oleh alat musik yang digunakan
maupun suara penyajiannya. Musik band ini tidak terlepas dari hakikat pendidikan
seni yang diharapkan mampu : (1) memupuk dan mengembangkan kreativitas serta
sensitivitas siswa, (2) menunjang pembentukan dan pengembangan pribadi siswa
secara utuh, (3) memberikan peluang seluas-luasnya untuk berekspresi kreatif
(Safrina, 1999 : 2). Suatu kelompok band jika ingin bertahan lama harus memiliki
team work atau kerja tim yang baik. Kerja tim adalah sebuah bentuk kerjasama antara
sejumlah anggota band turut di dalamnya dan merupakan tulang punggung
keberhasilan dari segala kegiatan band yang berlangsung. Fokus gerak dari kerja tim
ini pada mulanya harus memiliki arahan. Berdasarkan arahan tersebut di antara
anggota yang bersangkutan dibentuk pembagian tugas, dan dibentuk suatu jalur
komunikasi. Kerja tim berlaku pada setiap kegiatan yang mengikutsertakan lebih dari
satu orang atau bagian, seperti halnya kegiatan di bidang musik. Arahan yang
diberikan pada musik band lebih kepada kreasi dan karya musik yang harmonis.
Beranggotakan beat, ritme, melodi, dan pengisian yang dikelola untuk menyatu oleh
aransemen. Dalam sebuah kelompok musik band, dengan sendirinya akan terbentuk
sebuah tim kerja yang beranggotakan beberapa jenis musisi yang turut serta di
dalamnya sehingga terbentuklah pembagian tugas dan jalur komunikasi. Dalam hal
ini, sebagai contohnya adalah band yang umumnya beranggotakan drummer, bassist,
keyboardis, gitaris, dan vokalis. Penjabarannya adalah sebagai berikut: (1) Drum total
bertanggung jawab dengan bentuk fondasi yaitu beat dan ritme tanpa nada, (2) Bass
membungkus beat dan ritme tersebut dengan nada dan membentuk fisik musik
27
tersebut, (3) Keyboard dengan pengisiannya pada back ground musik dan ritme
memperlebar dan mempersolid dari sudut nuansa musik tersebut, (4) Gitar secara
bergiliran dengan keybordis mempersolid ritme dan mempertajam musik terutama
dari sudut aksen musik tersebut, (5) Vokal sebagai wakil dari pesan yang ingin
disampaikan oleh kelompok musik tersebut melalui lirik lagu dan sekaligus
memonitor keberadaan publik (Pandjaitan dalam Relawati, 2007 : 30-31).
Berdasarkan uraian pada landasan teori di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa manajemen seni pertunjukan adalah suatu bentuk seni pertunjukan yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang melakukan aktivitas berkesenian yang dalam
proses pelaksanaannya dikelola, diatur, dan dikendalikan melalui tahap perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan atau evaluasi guna mencapai
tujuan yang diharapkan.
E. Kerangka Berfikir
Dari paparan yang sudah dikemukakan pada landasan teori, maka peneliti
membuat kerangka berfikir yang digambarkan dalam bentuk tabel. Kerangka berfikir
tersebut berisi tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band yang
meliputi manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew peralatan
dan personil, serta seksi dokumentasi dalam menjalankan fungsi manajemen yang
meliputi perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, dan penggerakan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh kelompok tersebut. Adapun kerangka
berfikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
28
Tabel 2. Kerangka Berfikir (Eka Titi, 2008)
Manajemen Kelompok Musik Butter
Cookiezz Band yang meliputi : manajer,
asisten manajer, stage manajer, set manajer,
pemain, crew personil, crew peralatan, seksi
dokumentasi
Fungsi Manajemen
Perencanaan
Memilih tujuan dan cara
untuk mencapainya
Pengawasan
Mengawasi kegiatan
dan melakukan koreksi
Pengorganisasian
Menunjuk tanggung
jawab untuk pencapaian
tugas
Penggerakan
Memberi motivasi
kepada anggota tujuan
organisasi dapat tercapai
Tujuan Manajemen Kelompok Musik
Butter Cookiezz tercapai
Berkembang dan mempertahankan
eksistensi Kelompok musik Butter Cookiezz
band
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
deskriptif. Penelitian ini mengkaji tentang manajemen kelompok musik Butter
Cookiezz Band. Melalui pendekatan ini, akan dijelaskan manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz Band. Untuk mendukung pendekatan tersebut akan dijelaskan lokasi
penelitian, sasaran kajian secara lengkap, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data, dan teknik keabsahan data.
B. Lokasi penelitian
Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah di Kota Tegal, Jawa Tengah.
Alasan pemilihan lokasi tersebut karena di kota tersebut terdapat kelompok-kelompok
musik band yang cukup eksis seperti; triple nine, Morning Fresh Band, Butter
Cookiezz Band, dan lainnya yang masih cukup diminati oleh masyarakat. Butter
Cookiezz Band adalah salah satu band Kota Tegal yang memiliki manajemen dalam
menjalankan aktivitasnya dalam bemusik.
C. Sasaran Kajian
Sasaran kajian dalam penelitian ini berkait dengan masalah yang diajukan
yaitu tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band yang meliputi
29
30
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan khususnya dalam
suatu manajemen seni pertunjukan kelompok musik Butter Cookiezz Band.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi, teknik wawancara, dan sajian dokumen.
1. Teknik observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian (Rahman, 1997 : 71).
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara mengamati kelompok musik
Butter Cookiezz Band dalam melakukan aktivitas dari proses latihan sampai dengan
pertunjukannya. Selain itu, observasi juga dilakukan dengan cara melihat langsung
para personil kelompok musik Butter Cookiezz Band dan masyarakat yang
mendukungnya. Melalui observasi akan diperoleh data seperti : gambaran umum
kehidupan kesenian di Kota Tegal, kondisi personil, kondisi manajemen yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, struktur
organisasi, serta bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz band.
2. Teknik wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilakukan dua belah pihak yaitu pewawancara (intervieweer) yang mengajukan
pertanyaan dan pihak yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban
31
atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2000 : 115). Percakapan tersebut dilakukan oleh
dua pihak, yaitu antara pewawancara yang memberikan pertanyaan dan yang
diwawancarai yang menjawab pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan dari nara sumber
diajukan secara lisan, dan jawaban responden pun dikemukakan secara lisan pula.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini besifat wawancara terbuka,
di mana nara sumber bebas mengembangkan jawaban mereka. Wawancara dilakukan
dengan mewawancarai pemain musik Butter Cookiezz Band, manajer, asisten
manajer, stage manajer, set manajer, crew personil, crew peralatan, seksi
dokumentasi di mana masing-masing memiliki fungsi dan peran dalam kelompok
musik Buter Cookiezz Band, serta pihak-pihak yang terkait yang diwawancarai untuk
mendukung kelengkapan data penelitian ini. Dari wawancara diharapkan diperoleh
data berupa struktur organisasi, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz
Band, manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta
pengawasan pada kelompok musik Butter Cookiezz Band. Hasil dari wawancara
digunakan untuk melengkapi data observasi.
3. Teknik kajian dokumentasi
Teknik Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berhubungan
dengan dokumen baik dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, maupun
catatan harian dan semacamnya baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan
(Ali, 1985 : 41). Menurut Arikunto (1983 : 188) yang dimaksud dengan dokumentasi
adalah mencari data yang berasal dari catatan, buku, transkrip, surat kabar, majalah,
notulen, dan agenda yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
32
Dalam penelitian ini, kajian dokumen dilakukan dengan mengumpulkan data
seperti: dokumen syair lagu, rekaman audio visual, dokumen foto, surat kabar, serta
data-data lain berupa profil kelompok musik Butter Cookiezz band Kota Tegal, dan
lain sebagainya. Hasil pengumpulan kajian dokumen tersebut selanjutnya
diorganisasi sedemikian rupa, sehingga menjadi data yang melengkapi hasil observasi
dan wawancara.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Subroto (dalam Koentjaraningrat, 1990 : 268) dibagi
dua macam yaitu kuantitatif dan kualitatif, perbedaan ini menurutnya tergantung dari
sifat data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersifat
kualitatif. Oleh karena itu analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif.
Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta
verifikasi (Milles dan Huberman dalam Rohidi, 1992 :17). Analisis data yang
digunakan oleh peneliti adalah analisis yang bersifat interaktif. Dapat digambarkan
oleh peneliti alur analisis data interaktif yang digunakan sebagai berikut:
33
Tabel 3. Teknik analisis Data (Eka Titi, 2008)
Reduksi Data, berisi: struktur
organisasi, sejarah berdiri,
bentuk penyajian, manajemen
yang meliputi; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan.
Sajian Data, terdiri dari:
perencanaan seperti pengambilan
job, financial, pembuatan album,
pembuatan website;
pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan
Verifikasi: struktur organisasi, sejarah
berdiri, bentuk penyajian, manajemen
yang meliputi; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan data yang diperoleh melalui observasi atau
pengumpulan dokumen yang masih berupa uraian panjang dan perlu direduksi.
Reduksi data merupakan kegiatan memilah-milah data yang dapat mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, dan membuang yang tidak penting agar kesimpulan
akhir dapat ditarik secara lebih valid. Pada penelitian ini, reduksi data digunakan
untuk memilah-milah data yang diperoleh dari lapangan di antaranya struktur
organisasi, sejarah berdiri kelompok musik Butter Cookiezz Band, bentuk penyajian
kelompok musik Butter Cookiezz Band, manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, serta tindakan dari seluruh pelaku
yang ada pada kelompok musik Butter Cookiezz Band.
34
2. Sajian Data
Sajian data merupakan susunan informasi yang dapat memungkinkan
ditariknya kesimpulan. Dalam penelitian ini akan disajikan data secara lengkap baik
data yang diperoleh secara observasi maupun dokumentasi kemudian dianalisis antara
kategori dan permasalahan yang ada, guna mendapat sajian yang jelas dan sistematis,
sehingga kegiatan mengumpulkan data dapat tersaji dengan baik. Data yang diperoleh
secara observasi meliputi gambaran umum lokasi penelitian, kondisi personil, kondisi
manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band. Data yang
diperoleh melalui dokumentasi meliputi struktur organisasi, kondisi personil, profil
kelompok musik, serta syair lagu.
3. Verifikasi
Verifikasi merupakan langkah terakhir dalam analisis data setelah direduksi
dan dideskriptifkan dalam bentuk sajian data. Sajian data diinterpretasi pada setiap
bab atau bagian dalam mendapatkan susunan dari kesimpulan akhir yang sistematis.
Data yang akan diverifikasi pada penelitian ini berkait dengan manajemen kelompok
musik Butter Cookiezz Band di antaranya seperti: struktur organisasi, pembentukan
kelompok musik Butter Cookiezz Band, bentuk penyajian kelompok musik Butter
Cookiezz Band,
manajemen yang
meliputi
perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan, serta tindakan dari seluruh pelaku yang ada pada
kelompok musik Butter Cookiezz band.
35
F.
Teknik Keabsahan Data
Dalam peneltian ini, keabsahan data sangat penting untuk menjaga kevalidan
yang tinggi. Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan
harus memenuhi: (1) mendemonstrasikan nilai yang benar, (2) menyediakan dasar
agar hal itu dapat diterapkan, dan (3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat
dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan
keputusan-keputusannya. Pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan melalui
beberapa cara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain. Ada tiga teknik pemeriksaan data dalam triangulasi data yaitu; sumber lain,
metode dan teori. Teknik yang digunakan pada penelitian ini ialah pemeriksaan
keabsahan data melalui sumber lainnya. Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton
dalam Moleong, 2004:330). Hal itu dapat dilakukan dengan jalan: (1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2)
membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4)
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang lain (masyarakat awam); (5) membandingkan hasil wawancara
36
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dapat digambarkan dalam bagan
pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut:
Tabel 4. Teknik pemeriksaan Keabsahan Data (Eka Titi, 2008)
Pemeriksaan Keabsahan Data
Triangulasi Data
Sumber Lain
Metode
Triangulasi dengan sumber lainnya dilakukan dengan
jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan
data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakannya
(yang diteliti) secara pribadi
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya (yang diteliti) sepanjang waktu
4. Membandingkan keadaan dan perspektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang lain (masyarakat awam)
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan
Teori
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan secara terpisah. Dalam
menguraikan hasil penelitian utamanya tentang manajemen kelompok musik Butter
Cookiezz Band yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan yang akan didahului dengan uraian tentang gambaran umum kehidupan
kesenian di Kota Tegal, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, dan
bentuk penyajian kelompok musik. Pembahasan meliputi manajemen kelompok
musik Butter Cookiezz Band dan implikasi manajemen kelompok musik Butter
Cookiezz Band pada pendidikan seni.
A. Kehidupan Kesenian Di Kota Tegal
Kota Tegal merupakan salah satu daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah.
Masyarakat Kota Tegal termasuk masyarakat yang gemar berkesenian. Kesenian
yang masih berkembang di Kota Tegal meliputi kesenian tradisional maupun
kesenian modern. Kesenian tradisional yang masih berkembang di kota tersebut
antara lain: kesenian wayang kulit, wayang orang, sandiwara (tarling), dan balo-balo.
Sedangkan kesenian modern yang berkembang antara lain: orkes dangdut, organ
tunggal, serta musik-musik modern dengan berbagai aliran yang biasanya dibawakan
dengan format band.
37
38
Sesuai dengan letak geografis, iklim di Kota Tegal sama dengan daerah lain di
Indonesia yaitu merupakan iklim daerah tropis, dalam setahun ada dua musim
penghujan antara bulan Oktober – Maret, dan musim kemarau antara bulan April September. Kota Tegal termasuk kota pesisir, struktur tanahnya pun terdiri dari tanah
pasir dan tanah liat serta memiliki temperatur rata-rata 27,1°C (Data Statistik Kota
Tegal, 2007). Berhubung kota ini merupakan daerah pesisir maka masyarakatnya
sering melakukan kegiatan yang salah satunya adalah kegiatan sedekah laut. Pada
kegiatan sedekah laut biasanya selalu diisi dengan berbagai macam kegiatan kesenian
seperti: wayang kulit, wayang orang, sandiwara (tarling), organ tunggal, orkes
dangdut, dan lain sebagainya. Kegiatan kesenian tersebut umumnya diadakan
semalam suntuk dan biasanya berjalan dengan meriah.
Kegiatan kesenian tidak hanya dilakukan pada saat sedekah laut saja, akan
tetapi juga dalam setiap acara seperti: acara perkawinan, sunatan, peringatan Hari
Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), peringatan hari besar Islam, festival, dan
lain sebagainya. Pada acara perkawinan dan sunatan, biasanya sering diisi dengan
kesenian berupa orkes dangdut, dan organ tunggal. Pada acara peringatan HUT RI,
kesenian yang sering ditampilkan biasanya adalah organ tunggal, band, dan menyanyi
tunggal. Pada peringatan hari besar Islam, kesenian yang sering ditampilkan adalah
kesenian yang bernuansa keagamaan misalnya kesenian rebana. Kesenian yang
umumnya disukai dan diminati oleh masyarakat Kota Tegal dari berbagai kalangan
adalah musik dangdut, baik dalam bentuk organ tunggal maupun orkes dangdut.
39
Kesenian yang peminatnya kalangan remaja dan anak muda adalah musik band. Saat
ini, musik band sudah berkembang cukup pesat di Kota Tegal. Hal ini bisa dilihat dari
banyaknya band-band baru yang muncul dan saling bersaing dengan mengusung
aliran yang berbeda-beda. Jika dilihat dari banyaknya peminat masyarakat untuk
mengikuti festival-festival musik khususnya band, serta banyaknya penonton yang
hadir untuk menyaksikan festival tersebut, maka jelas terlihat bahwa musik band
sudah bisa diterima masyarakat Kota Tegal dengan cukup baik. Menurut Andika
(pimpinan Event Organiser “P” Production), masyarakat di Kota Tegal sangat
antusias terhadap kegiatan musik khususnya festival band. Menurutnya, setiap kali
Even Organisernya mengadakan kegiatan festival band, maka pesertanya selalu
melimpah ruah (wawancara tgl. 7 Januari 2008).
Persaingan band-band di Kota Tegal memang cukup pesat, sehingga tidak
heran jika band-band di kota tersebut memiliki kreativitas yang cukup tinggi. Jika
tidak mampu bersaing, maka band-band tersebut tidak akan eksis sehingga akan
tenggelam dengan sendirinya. Di tengah banyaknya band-band yang bermunculan,
ada beberapa nama band yang cukup eksis dan dikenal oleh masyarakat. Band-band
yang masih eksis tersebut antara lain: Butter Cookiezz band, Triple Nine, Sudut band,
dan Morning Fresh, Tirtomany, Roti Bakar, MiItozz dan masih banyak lagi yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Di antara band-band yang masih eksis tersebut,
Butter Cookiezz Band merupakan band yang masih mempertahankan keeksisannya,
dan sampai saat ini masih aktif serta berkembang di Kota Tegal. Band tersebut sering
mengisi acara dalam setiap kegiatan khususnya yang diadakan di kota tersebut. Band
40
tersebut sudah mendapat tempat di hati masyarakat khususnya masyarakat Kota
Tegal.
B. Pembentukan Kelompok Musik Butter Cookiez Band
Kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah salah satu kelompok musik
yang saat ini masih eksis Khususnya di Kota Tegal. Kelompok ini berdiri pada
tanggal 10 Oktober 2000, diawali keinginan Eko, Yudhi, dan Adhie untuk mengikuti
festival rock alternative di Kota Tegal. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah
grup dengan menggandeng Irnie dan Uchie. Dari sini, maka terbentuklah formasi
awal Butter Cookiezz Band yang digawangi oleh Eko (drum), Yudhi (bass), Adi
(gitar), Irnie (gitar), dan Uchie (vokal). Namun karena kesibukannya, membuat Uchie
(vokalis) mengundurkan diri dan digantikan oleh Citra.
Pada tahun 2003, posisi Citra digantikan oleh Arisa. Memasuki tahun 2004,
Butter Cookiezz Band menyuguhkan format baru dengan membawakan beberapa
lagu ciptaan sendiri di setiap penampilannya. Kelompok ini berlatih lebih intensif dan
menambah koleksi lagu ciptaan sendiri, yang kemudian ditawarkan ke beberapa
perusahaan rekaman. Awal tahun 2006, Butter Cookiezz Band kembali mengalami
perubahan personil (pada vokal dan drum). Sekarang ini, posisi drum yang tadinya
dipegang oleh Eko diganti oleh personil baru bernama Indro, sedangkan posisi Arisa
(vokal) digantikan oleh Meida.
Nama Butter Cookiezz dipilih karena terdengar unik dan mudah diingat,
seperti musik yang selalu mereka mainkan (easy listening). Mereka berharap, Butter
41
Cookiezz Band terlihat unik dan mudah diingat oleh seluruh penikmat musik
Indonesia.
Keberadaan Butter Cookiezz semakin diakui oleh masyarakat Tegal. Hal ini
terbukti dari seringnya kelompok ini melakukan pertunjukan baik dalam acara parade
maupun festival band. Pada tahun 2000, kelompok tersebut tampil dalam Festival
Rock Alternative Tegal, dan Parade Musik Indonesia Satu Tegal. Pada tahun 2001,
tampil pada Festival Band Dies Natalis Universitas Panca Sakti Tegal, Festival
Kompilasi Indie Label Bumi Production Purwokerto (10 besar), Festival Band
Yamaha Jupiter Tegal, dan Parade Musik Tegal Alternatif Show. Pada tahun 2003,
mereka tampil di Parade Musik Gebyar Ramadhan Rita Supermall Tegal.
Selain tampil di acara parade dan festival, kelompok musik Butter Cookiezz
band juga pernah menjadi band pembuka band-band terkenal. Pada tahun 2001,
kelompok ini menjadi band pembuka di konser ES Nanas live concert. Tahun 2005,
menjadi band pembuka Class Musik Es Nanas live in concert Rita Supermall Tegal,
Konser Salam Lebaran with Tere and Jikustik Tegal, Class Musik Sensation with
KOTAK Slawi. Tahun 2006, menjadi band pembuka Class Musik Sensation with The
Rain Rita Supermall Tegal.
Kelompok Musik Butter Cookiezz Band sering diundang sebagai bintang
tamu dalam berbagai acara. Misalnya saja pada tahun 2002, menjadi bintang tamu di
Promo Tour Beerou and Tegal, Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT (Pemerintah kota)
Tegal . Tahun 2003, menjadi band pembuka di Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT
Tegal, Musik Gaul Amild Sebayu FM, LA Light Musik Asik Rita Super Mall Tegal,
42
Launching Cressida T-Shirt Rita Super Mall, The 3rd floor Party Zone. Dedi Jaya
Plasa, Top Model n gaya T-shirt with Nicky Tirta Rita Supermall, Prambors fresh on
Air Semarang, Old n New L.A. Light Musik Pasific Mall, Djarum Super Night Party
Tegal. Tahun 2004 menjadi band pembuka di Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT,
Dedy Jaya musik countest, Anita FM, Serasa Serasi Rita Supermall, Fashion Show
dangdut Model Challenge Dedy jaya Plasa, Launcing Fren by Mobile8 Paciffic, 3 on
3 Basket Ball Pacific Mall, Konser Musik Persaudaraan Amild Live, Fashion Show
Busana Muslim Dedy Jaya Plaza, dan Parade Band Gebyar 1 th Rita Supermall
Tegal, Fresh on Sunday Music I.
Tahun 2005 menjadi bintang tamu di acara
Roshinta Old and New Music Station Moro Grosir and Ritel, Class Music ES
NANAS live in concert convention hall Rita Mall Tegal, Pesona Galang Rasa GOR
(Gedung Olah Raga) Kridanggo Pemalang, Anita Valentine’s Party Rita Mall Tegal,
Kartini’sDay Rita Supermall Tegal, Stage On Street Alun-alun Tegal, FMC Indosat
Gathering Karlita Internasional Hotel Tegal, Juli Music Festival Ardath Rita Mall
Tegal. Tahun 2006 menjadi bintang tamu di acara Roshinta FM “V Ganza” Tegal, A
Mild Live UPS Music Festival with Icha Jikustik Tegal, Fresh On Sunday Dedy Jaya
Plaza Brebes, Pesta Terompet Old N New Dji Sam Soe Pasific Mall Tegal, Old N
New Dinner Party Plaza Hotel Tegal, IM3 Super Love Festival Rita Super Mall
Tegal, Launching Band Blast Indie Compilation I Rita Super Mall Tegal, Parade
Musik Pro UPS Gudang Garam Tegal, Berhias Music Festival se- Jawa Tengah di
Brebes. Tahun 2007 menjadi band pembuka di Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT
Tegal, Musik Gaul Amild Sebayu FM, LA Light Musik Asik Rita Super Mall Tegal,
43
The 3rd floor Party Zone Dedi Jaya Plasa, Prambors fresh on Air Semarang, Old n
New L.A. Light Musik Pasific Mall, Djarum Super Night Party Tegal, Yamaha
exiting contest alun-alun Tegal, Yamaha exiting contest stadion karang birahi Brebes,
Warteg buku (pameran buku) with Melanie Soebono Dunia Bahari Tegal, dan
Roshinta Old and New Music Station menyambut pergantian tahun 2008 Pasifik Mall
Tegal, Bintang tamu Gebyar M-tronik Komselindo Bahari Inn Tegal, Telkom Expo
Pasifik 2008 Tegal, Nominasi 10 Besar A Mild Live Wanted Pekalongan, dan
Telkomsel Simpati Zone Rita Supermall Tegal.
Berikut foto personil Kelompok Musik Butter Cookiezz Band pada saat
melakukan pementasan:
Foto 1. Personil Kelompok Musik Butter Cookiezz Band
(Foto : Eka Titi, 2008)
44
C. Bentuk Penyajian Kelompok Musik Butter Cookiez Band
Bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band ditinjau dari jenis
musiknya merupakan jenis pertunjukan musik campuran, karena memadukan suara
manusia (vokal) dengan instrumen yang disajikan secara bersamaan. Proses
pertunjukan kelompok musik Butter Cookiezz Band meliputi persiapan, pembukaan,
pertunjukan inti serta penutup. Pada waktu persiapan, seluruh manajemen Butter
Cookiezz Band mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat
pertunjukan. Mereka menyiapkan kostum, serta perlengkapan alat musik yang akan
dipakai. Pada tahap persiapan, seluruh personil sudah mengenakan pakaian serta
aksesoris yang akan dipakai pada saat pementasan. Menurut Paul Windra (stage
manajer), kostum yang dikenakan tidak selalu seragam karena manajemen memang
tidak selalu menyediakannya. Manajemen bisa menyediakan kostum bila ada sponsor
yang memang mau memberikan kostum (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Dengan
tidak adanya penyediaan kostum dari pihak manajemen, maka para personil sepakat
untuk mengenakan kostum dengan warna yang tidak selalu senada dalam setiap
pertunjukannya tetapi tetap sopan dan rapi.
Pada tahap persiapan, crew peralatan juga mempersiapkan instrumen musik
yang akan dipakai pada saat pertunjukan. Menurut Indra (crew peralatan), sebelum
pementasan dimulai ia sudah meletakkan peralatan di belakang panggung untuk
mempermudah dan mempercepat proses pengesetan alat (wawancara tgl. 8 Januari
2008). Alat musik yang dipakai meliputi dua buah gitar elektrik, satu buah bass, satu
buah drum, dan satu buah mic untuk pengeras suaranya. Alat musik tersebut di set
45
sedemikian rupa hingga mencapai setelan yang diharapkan. Pengesetan alat dilakukan
oleh set manajer. Menurut San Tua (set manajer), pada saat check sound ia telah
mengatur setelan instrument musik terlebih dahulu, sehingga pada tahap persiapan ia
tinggal menyampaikan setelan instrumen yang dimaksud kepada operator atau
soundman. Tahap persiapan tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pertunjukan
dapat berjalan lancar tanpa mengalami gangguan teknis.
Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap pembukaan dimulai dengan
ucapan salam dan sapaan dari vokalis terhadap penonton yang menyaksikan
pertunjukan. Menurut Meida (vokalis), ia selalu menyapa penonton dan mengucapkan
salam kepada semua penonton yang menyaksikan pertunjukan musik Butter Cookiezz
Band. Selain menyapa penonton, ia juga memperkenalkan nama-nama dari masingmasing personil disertai dengan demo permainan alat dari para personil tersebut
(wawancara tgl. 8 Januari 2008). Setelah pembukaan selesai, maka dilanjutkan
dengan pertunjukan inti.
Pada
pertunjukan
inti,
kelompok Butter Cookiezz Band mulai memainkan lagu-lagu yang telah mereka
persiapkan. Menurut Adhie (pemain gitar), lagu yang umumnya dibawakan pertama
kali pada saat pertunjukan adalah lagu milik band terkenal yang memang sudah
familiar. Hal ini dimaksudkan agar penonton yang menyaksikan pertunjukan bisa
langsung menikmati sajian musik yang ditampilkan karena mereka sudah tidak asing
dengan lagu yang dibawakan. Lagu-lagu yang biasanya dimainkan pertama kali
adalah lagu-lagu yang sedang digemari oleh masyarakat seperti lagu-lagu dari band
Ungu dan Tompi. Setelah membawakan lagu orang lain, kemudian baru
46
membawakan lagu karya sendiri dan tentunya diselingi dengan lagu karya orang lain
(wawancara tgl. 8 Januari 2008). Lagu-lagu yang dibawakan kebanyakan beraliran
pop, pop jazz, dan pop alternative. Menurut Indro (drummer), pada saat
membawakan lagu, mereka selalu berusaha menampilkan yang terbaik dan dengan
performance yang semenarik mungkin sehingga penonton bisa terhibur dan puas
menyaksikan pertunjukan musik mereka (wawancara tgl. 8 Januari 2008).
Setelah pertunjukan inti selesai, maka
pada tahap penutup, vokalis
memberikan ucapan terima kasih pada penonton yang telah menyaksikan pertunjukan
musik mereka. Menurut Meida (vokalis), selain mengucapkan terima kasih, ia juga
meminta maaf jika pada pertunjukan yang ditampilkan ada yang kurang berkenan
atau bahkan mengecewakan penonton yang menyaksikan.
Berikut foto kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat melakukan
pertunjukan dalam acara Old and new music menyambut pergantian tahun baru 2008
di Pasifik Mall Tegal.
47
Foto 2. Pertunjukan Kelompok Musik Butter Cookiezz band
(Foto : Eka Titi, 2008)
Bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band akan dijelaskan
lebih lanjut dari segi instrumen musik yang digunakan, lagu-lagu yang dibawakan,
serta penampilan pemain sebagai berikut:
1. Instrumen Musik Butter Cookiezz Band
Instrumen musik yang digunakan oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band
terdiri dari seperangkat alat band seperti: gitar dan digital effect, bass gitar, serta
drum. Setiap kali melakukan pertunjukan, para personil selalu membawa instrumen
milik pribadi kecuali instrumen drum dan mic. Berikut foto instrumen musik yang
dipakai oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan melakukan
pementasan:
48
Foto 3. Instrumen Musik Kelompok Butter Cookiezz Band
(Foto : Eka Titi, 2008)
Instrumen musik seperti gitar, dan bass memang selalu dibawa sendiri oleh
personil setiap kali melakukan pertunjukan, karena instrumen tersebut memang milik
mereka pribadi. Meskipun demikian, instrumen drum tidak dimiliki oleh personil
sehingga pada saat pertunjukan selalu menggunakan drum yang sudah disediakan
oleh panitia atau penyelenggara acara. Butter Cookiezz Band tidak memiliki studio
musik untuk latihan, sehingga kegiatan latihan dilakukan dengan menyewa studio
musik. Menurut Ian, latihan dilakukan di studio musik Metropolis yang sudah
menjadi langganan mereka dengan biaya sewa Rp. 15.000,- per jam. Studio musik
Metropolis adalah studio musik yang selalu dipakai untuk latihan rutin kelompok
musik Butter Cookiezz Band. Kebetulan juga, salah satu personil Butter Cookiezz
49
Band yaitu Indro (drummer) juga bekerja sampingan sebagai penjaga di studio musik
tersebut, sehingga Butter Cookiezz Band sering mendapatkan potongan harga pada
saat latihan (wawancara tgl. 15 Maret 2008). Adapun penjabaran mengenai intrumen
musik yang dipakai oleh Butter Cookiezz Band pada saat pementasan adalah sebagai
berikut:
a. Gitar
Gitar yang dipakai pada kelompok musik Butter Cookiezz band adalah dua
buah gitar elektrik. Gitar tersebut berfungsi sebagai pengisi melodi dan pengiring
(rythm). Gitar satu dan gitar dua yang ada pada kelompok musik tersebut memiliki
fungsi yang sama yaitu mengisi melodi dan iringan secara bergantian. Dalam
permainannya, instrumen gitar didukung oleh dua buah digital effect. Gitar dan
digital effect tersebut merupakan milik pribadi dari Adhi dan Angga (gitaris Butter
Cookiezz Band). Berikut foto instrumen musik gitar elektrik dan digital effect yang
dipakai oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan
pementasan:
50
Foto 4. Instrumen Gitar 1 Butter Cookiezz Band
(Foto : Eka Titi, 2008)
Foto 5. Instrumen Gitar 2 Butter Cookiezz Band
(Foto : Eka Titi, 2008)
51
Foto 6. Digital Effect Butter Cookiezz Band
(Foto : Eka Titi, 2008)
b. Bass Gitar
Bass gitar yang dipakai pada kelompok musik Butter Cookiezz Band
berjumlah satu buah, yang fungsinya memainkan satu nada pokok dan variasinya
sesuai akord yang sedang dimainkan oleh gitar dalam satu rangkaian lagu. Bass gitar
berwarna coklat, dengan empat senar, merk IBANEZ. Bass tersebut merupakan milik
Yudhie (bassis Butter Cookiezz Band). Bass tersebut selalu dipakai setiap kali Butter
Cookiezz Band melakukan pertunjukan musik. Berikut foto instrumen bass gitar yang
dipakai leh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan pementasan:
52
Foto 7. Instrumen Bass Butter Cookiezz Band
(Foto : Eka Titi, 2008)
c. Drum
Instrumen drum berfungsi sebagai pengatur ritme, dan pegangan tempo dalam
permainan lagu. Menurut Indro (drummer Butter Cookiezz Band), ia tidak memilki
drum pribadi sehingga setiap kali melakukan pertunjukan selalu menggunakan drum
dari panitia. Menurutnya, perlengkapan yang dimiliki dan dibawa setiap kali pentas
adalah dua pasang stik drum. Indro selalu membawa stik drum lebih dari satu, karena
stik yang lain digunakan sebagai cadangan jika terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan pada waktu pertunjukan berlangsung (wawancara tgl. 15 Maret 2008).
Berikut foto instrumen drum yang dipakai leh kelompok musik Butter Cookiezz Band
pada saat latihan dan pementasan:
53
Foto 8. Instrumen Drum Butter Cookiezz band
(Foto : Eka Titi, 2008)
2. Lagu-Lagu Butter Cookiezz Band
Lagu-lagu yang dibawakan oleh Butter Cookiezz Band merupakan lagu
ciptaan sendiri dan lagu milik orang lain. Lagu yang merupakan karya sendiri
beraliran pop jazz, misalnya yang berjudul: Duniaku, Yang Terindah Untuk Kita,
Yang Lalu, dan Siapa Aku Untukmu. Menurut Ian Indra, lagu yang berjudul Duniaku
pernah masuk nominasi festival I-ring insoft tingkat nasional, dan lagu yang berjudul
Yang Terindah Untuk Kita masuk dalam kompilasi Indie Bumi Production
Purwokerto (wawancara tgl. 15 Maret 2008). Lagu yang bukan karya sendiri antara
lain: lagu-lagu Tompi, Bunglon, Ecoutez, Ungu dan lain-lain. Berikut beberapa lirik
lagu ciptaan kelompok musik Butter Cookiezz band:
54
YANG TERINDAH UNTUK KITA
Cipt. Butter Cookiezz Band
Akulah yang kan selalu mendengar cerita
Tentang sedih yang kini kau rasakan
Akulah yang kan selalu mendengar cerita
Tentang bahagia yang kau rasakan
Akulah yang kan selalu berada di sampingmu
Saat kau merasa sepi dan sendiri
Akulah yang kan selalu merasa bersedih
Bila kau menangis di pangkuanku
REFF.
Waktu yang kita lalui bersama
Smoga jadi yang terindah untuk kita
Waktu yang kita lalui bersama
Smoga jadi yang terindah untuk kita.
DUNIAKU
Cipt. Butter Cookiezz Band
Ceria kurasakan di pagi yang cerah ini
Karna ku ada dalam duniaku ho…
Dunia dimana aku slalu lantunkan
Lagu-lagu ku tentang kehidupan ho…
REFF.
Melodi nada dan irama
Slalu menuntun langkahku
Lirik lagu jalan hidupku
Duniaku, dunia penuh imaji
55
SIAPA AKU UNTUKMU
Cipt. Butter Cookiezz Band
Perlahan detik berlalu
Merangkak smakin menjauh
Lama Ku termenung
Hanya memandangi yang berlalu
Ku kira kau masih ingin
Lalui waktu denganku
Bahagia bersama
Slamanya tak ingin terpisahkan
Reff.
Satu makna yang telah ada
Inginnya kau menyadarinya
Tak akan ku ulang lagi, ku katakan kepadamu
Siapakah aku oh.. untukmu
Tak menyadari, Tak merasakan
Tak perlu ingkar, Adanya dirimu ohhh…
INGIN
Cipt. Butter Cookiezz
Bosan, ku di sini
Menatap, kamar ini
Sepi, dan sendiri
Tiada, teman disini
Sial, ku tak bisa
Wujudkan keinginanku
Akankah ku di sini
Dan selalu terus begini
REFF.
Ku ingin, Bebas dari smua ini
Ku ingin, Lepas dari belenggu ini
56
3. Penampilan
Penampilan kelompok musik Butter Cookiezz Band meliputi kostum, dan
performance para pemain. Menurut Paul Windra (stage manager), kostum yang
dikenakan tidak selalu seragam karena manajemen memang tidak selalu
menyediakannya. Manajemen bisa menyediakan kostum bila ada sponsor yang
memang mau memberikan kostum (wawancara tgl. 8 Januari 2008).
Dengan tidak adanya penyediaan kostum dari pihak manajemen, maka para
personil sepakat untuk tidak selalu mengenakan kostum yang sama dalam setiap
pertunjukannya tetapi tetap sopan dan rapi. Menurut Yudhi, kostum yang dipakai
para pemain tidak selalu seragam, namun dari segi warna pakaian terkadang
disamakan agar terlihat kompak dan enak untuk dilihat (wawancara tgl. 8 Januari
2008). Berikut contoh foto penampilan kelompok musik Butter Cookiezz Band
dengan warna kstum yang seragam pada saat pentas dalam acara pameran buku di
Dunia Bahari Tegal:
Foto 9. Kostum Yang digunakan Oleh Kelompok Butter Cookiezz Band (Foto :
Dokumen Butter Cookiezz, 2007)
57
Dalam setiap penampilannya, para pemain selalu menggunakan sepatu.
Performance yang ditampilkan para pemain meliputi gerak dan ekspresi. Dalam
setiap penyajiannya, pemain selalu berdiri (tidak duduk), dan bergerak sesuai ekspresi
mereka masing-masing. Para pemain instrumen selalu bergerak dan menikmati
permainan mereka sendiri. Vokalis selalu bersikap atraktif dan berkomunikasi dengan
para penonton, bahkan mengajak mereka untuk bernyanyi bersama. Menurut Meida,
dengan sikap atraktif yang ditampilkan mampu membuat penonton terhibur dan puas
dengan penampilan mereka (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Berikut contoh foto aksi
panggung vokalis Butter Cookiezz Band dalam acara Telkom Expo di Pasifik Mall
Tegal tahun 2008.
Foto 10. Aksi Vokalis yang atraktif dan komunikatif pada penonton
(Foto: Eka Titi, 2008)
58
Pada saat melakukan pementasan, Angga (gitaris I kelompok musik Butter
Cookiezz Band) selalu berusaha menampilkan aksi panggung yang menarik agar
penonton yang menyaksikan bisa lebih terhibur dan merasa puas. Berikut contoh foto
aksi panggung gitaris I kelompok musik Butter Cookiezz Band dalam acara Tekom
Expo tahun 2000 di Pasifik Mall Tegal:
Foto 11. Penampilan Gitaris 1 di atas pentas
(Foto: Eka Titi, 2008)
Sama halnya dengan gitaris 1, Adhie (gitaris 2 kelompok musik Butter
Cookiezz Band) juga selalu berusaha tampil atraktif agar penonton yang menyaksikan
dapat lebih semangat pada saat menonton pertunjukan mereka. Berikut contoh foto
aksi panggung gitaris 2 (adhie) pada saat melakukan pementasan dalam acara
Telkomsel Pe De Zone di Rita Mall Tegal tahun 2008:
59
Foto 12. Penampilan Gitaris 2 di atas pentas
(Foto: Eka Titi, 2008)
Bassist kelompok musik Butter Cookiezz Band (Yudhie) selalu berusaha
tampil atraktif dan menikmati permainan dan musik yang dimainkan. Berikut contoh
foto aksi panggung bassist kelompok musik Butter Cookiezz Band pada acara
Telkom Flexy Expo 2008 di Pasifik Mall Tegal.
60
Foto 13. Penampilan Bassist di atas pentas
(Foto: Eka Titi, 2008)
Drummer kelompok musik Butter Cookiezz Band (Indro) selalu berusaha
memainkan drumnya dengan semangat dan atraktif. Berikut contoh foto aksi
panggung drummer kelompok musik Butter Cookiezz Band pada acara Yamaha
Exiting Contest di Stadion Birahi tahun 2008:
Foto 14. Penampilan Drummer di atas pentas
61
(Foto: Eka Titi, 2008)
Secara garis besar, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band
terdiri dari empat bagian, yaitu: persiapan, pembukaan, inti, dan penutup. Bagian
persiapan merupakan bagian penyiapan kostum, dan instrumen musik yang akan
dipakai pada saat pertunjukan. Manajer selalu mempersiapkan dan mengecek
peralatan yang akan dipakai sebelum pementasan dimulai. Bagian pembukaan diisi
dengan salam kepada penonton, serta memperkenalkan masing-masing personil.
Vokalis kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu mengucapkan salam dan
menanyakan kabar penonton, kemudian memperkenalkan nama masing-masing
personil dengan tujuan penonton mau merespon dan lebih komunikatif. Pada bagian
inti berisi permainan lagu-lagu baik lagu karya sendiri maupun karya orang lain. Lagu
yang ditampilkan selalu bergantian antara lagu karya sendiri dan lagu karya orang
lain. Bagian penutup diisi dengan ucapan terimakasih, salam dan permohonan maaf
apabila ada kesalahan kata yang diucapkan vokalis kepada penonton.
D.
Hasil Penelitian Mengenai Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz
Band
Kelompok musik Butter Cookiezz Band merupakan contoh band yang cukup
eksis di kota Tegal. Meskipun sekarang ini semakin banyak band-band yang
bermunculan, namun Butter Cookiezz Band mampu bertahan dan berkembang
kelompok musiknya, Butter Cookiezz Band selalu berusaha semaksimal mungkin
dengan berbagai cara. Menurut Ian, upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga
62
keeksisan kelompoknya antara lain dengan selalu melakukan latihan rutin setiap
minggunya, meningkatkan keahlian dan kreativitas bermusik masing-masing
personil, serta dengan membentuk suatu manajemen (wawancara tgl 5 Januari 2008).
Dengan latihan yang rutin, maka dimaksudkan dapat menambah kekompakan
antar personil, serta mampu meningkatkan dan memperbaiki pola permainan
musiknya sehingga tidak akan kalah meskipun banyak band-band baru yang
bermunculan. Mereka juga selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan kreativitas
bermusik agar karya-karya yang mereka hasilkan memiliki kualitas yang baik
sehingga tidak kalah dengan band-band lain.
Setelah tiga tahun berdiri, kemudian kelompok musik Butter Cookiezz Band
membentuk suatu manajemen. Dibentuknya manajemen tersebut berawal dari
ketertarikan Ian Indra, yang sekarang menjadi manajer Butter Cookiezz Band,
terhadap permainan kelompok musik tersebut. Menurut Ian Indra, ia tertarik ketika
melihat permainan Butter Cookiezz Band pada saat melakukan pementasan.
Menurutnya, permainan dan penampilan band tersebut mampu memukau penonton
yang menyaksikan pertunjukannya. Kemudian, Ian Indra berfikir untuk membentuk
manajemen bagi Butter Cookiezz Band (wawancara tgl. 5 Januari 2008).
Tujuan dibentuknya manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band
adalah agar kelompok musik tersebut dapat lebih tertata, terorganisasi dan terprogram
dengan baik sehingga band ini bisa terus bertahan dan berkembang. Khususnya dalam
masalah fee atau honor, Ian Indra selalu membuat rincian pembagian honor agar tidak
terjadi kesalah pahaman. Menurutnya, pembagian honor tersebut telah disepakati oleh
63
seluruh anggota manajemen Butter Cookiezz Band (wawancara tgl. 15 Maret 2008).
Berikut contoh rincian pembagian honor kelompok musik Butter Cookiezz Band ada
di halaman berikutnya:
Tabel 5. Pembagian Honor Butter Cookiezz Band dalam persen
(Eka Titi, 2008)
Nama Acara
Waktu
Honor
Pembagian Honor
Telkom Expo 15 Feb '08
Rp.1.000.000,-
Manajer
10%
Asisten Manajer
5%
Stage Manajer
5%
Set Manajer
5%
Pemain Band
50%
Crew Peralatan
5%
Crew Personil
5%
Seksi Dokumentasi
5%
Kas
10%
Pembagian honor di atas sudah dibicarakan oleh seluruh anggota manajemen
sebelum akhirnya disepakati bersama. Misalnya saja, honor yang diterima pda satu
kali pentas adalah Rp. 1.000.000,- maka honor yang diterima oleh setiap pemain
adalah masing-masing Rp. 1.00.000,-. Honor yang diterima oleh manajer sebesar Rp.
100.000,-. Sedangkan honor yang diterima oleh asisten manajer, stage manajer, set
manajer, crew peralatan, crew personil dan seksi dokumentasi masing-masing sebesar
Rp. 50.000,-. Uang kas yang berupa 10 persen dari hasil pembayaran setiap tampil
selalu dipegang oleh manajer. Menurut Ian Indra selaku manajer, uang tersebut
digunakan untuk keperluan seperti latihan rutin, pengadaan snack dan makan baik
64
pada saat latihan maupun pentas, pemeliharaan alat, keperluan recording, pembuatan
album dan website (wawancara tanggal 15 Februari 2008).
Manajemen Butter Cookiezz Band di dalamnya berisi: manajer, asisten
manajer, stage manajer, set manajer, crew personil, crew peralatan, seksi
dokumentasi, serta pemain. Mereka saling bekerja sama sesuai dengan tugas, peran
dan fungsinya masing-masing. Adapun fungsi, peran dan susunan manajemen
kelompok musik Butter Cookiezz Band Kota Tegal adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Manajemen Butter Cookiezz Band
Fungsi
manajemen
Butter
Cookiezz
Band
meliputi
fungsi-fungsi:
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan atau evaluasi.
a. Perencanaan
Manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu merencanakan
setiap tindakan dan kegiatan sematang mungkin agar mencapai tujuan yang
diharapkan. Perencanaan dipegang oleh manajer Butter Cookiezz Band. Menurut Ian
Indra (manajer), ia selalu memikirkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
mulai dari pengambilan job, finantial, pembuatan album, serta pembuatan website di
internet (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Untuk masalah job, ia tidak akan
sembarangan dalam pengambilannya. Ian Indra selalu memilah-milah job mana yang
harus diambil dan tidak diambil. Kemudian pembentukan jadwal juga dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi tabrakan jadwal manggung. Berikut contoh
daftar perencanaan yang dibuat oleh Ian Indra (manajer) selama tahun 2008 untuk
kelompok musik Butter Cookiezz Band:
65
Tabel 6. Agenda Kegiatan Butter Cookiezz Band tahun 2008
(Eka Titi, 2008)
No
NAMA
TANGGAL
KONSEP
TEMPAT
TARGET
KEGIATAN
BULAN
ACARA
AUDIEN
S
1 PAPERO
31 Des ’07- Lomba
Food Court
Anak
“Pentas Aksi 1 Jan ‘08
Menyanyi
Pacific Mall muda,
Penyanyi
Tegal
dewasa &
Roshinta”
umum
2 Telkom Expo 2-17 feb ‘08 Media Patner
Atrium Hall
Masyarak
2008
Pacific Mall at umum
Tegal
3 Jumpa fans
15 Maret
Lomba
Atrium Hall
Dewasa
jampi sayah
‘08
membuat jamu
Pacific Mall dan umum
spesial
Tegal
4
Meet n Greet
With Fase
Tiga Belas
06 April ‘08
Jumpa fans
Fase tiga belas
5
Nonton
Bareng GP
Mei ‘08
Pengisi acara
nonton bareng
GP
6
Roshinta
Juni ‘08
Umpleg
Musik
Festival
Even
Juli ‘08
Cadangan
Parade
Musik Pro
Anak
Agustus ‘08
Merdeka
Festival 2008
7
8
9
Musik,
dance,&brea
k dance
September
‘08
FINANTIAL
Rp.700.000,-
Rp.1.000.000,-
Rp.1.000.000,-
Arwana
Room&Atriu
m Hall
Pacific Mall
Tegal
Halaman
PPIB Tegal
Pelajar
dan anak
muda
Rp.1.000.000,-
Remaja,
dewasa&u
mum
Rp.1.200.000,-
Festival band
musik akustik
Halaman
PPIB Tegal
Pelajar
dan anak
muda
Rp. 700.000,-
Parade band
Halaman
Parkir Moro
Grosir
Pelajar&u
mum
Rp.1.000.000,-
Festival band
Atrium Hall
Pacific Mall
Tegal
Rp.1.000.000,-
Lomba
dance&break
dance
Pacific Mall
Tegal
Anakanak,
keluarga&
umum
Pelajar,
remaja
Rp.1.000.000,-
66
10
Roshinta
Sunay
Gauls:Live
Music,&jum
pa fans
Oktober ‘08
Jumpa fans
anak muda
Aroma
Bakery Café
Pendengar
Roshinta
program
acara anak
muda
Rp. 800.000,-
11
Road show
music
Nov&Des
‘08
Musik band
Diamond
Hall Rita
Super Mall
Tegal/Pacific
Mall
Remaja,
dewasa,
umum
Rp.1.200.000,-
Untuk masalah keuangan manajer sudah membuat patokan tersendiri dalam
setiap pementasannya. Sebelum job diambil, manajer selalu membicarakan secara
terperinci dengan pihak penyelenggara acara, mulai dari jadwal manggung sampai
dengan urusan keuangan. Apabila sudah terjadi kesepakatan, manajer kemudian
memberi tahu dan menginstruksikan kepada anggota yang lain. Khusus terhadap
pemain musik, manajer biasanya selalu menawarkan dan membicarakan tawaran job
terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan.
Ian Indra selaku manajer sudah
memiliki patokan harga tersendiri dalam setiap pementasan. Ian mengaku mematok
harga minimal Rp. 1.000.000,- setiap kali tampil. Meskipun demikian, ia berani
mengambil tawaran job meskipun bayaran yang diterima di bawah Rp. 1.000.000,asalkan ada timbal balik yang diberikan oleh penyelenggara. Timbal balik yang
dimaksud adalah timbal balik yang menguntungkan bagi kelompok musik Butter
Cookiezz Band. Misalnya saja, Ia mau menerima job yang ditawarkan oleh Radio
Roshinta dengan bayaran Rp. 700.000,- asalkan Radio Roshinta juga mau
mempromosikan Butter Cookiezz Band pada siaran-siaran radionya. Dengan
67
dipromosikannya Butter Cookiezz Band melalui radio tersebut, Ian berharap
kelompok musiknya menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Selain disiarkan melalui
siaran radio, Ian juga minta pencantuman nama Butter Cookiezz Band pada setiap
pamflet dan spanduk yang disebar dengan tujuan dan maksud yang sama (wawancara
tgl.5 Januari 2008).
Dalam hal pembuatan album, selalu direncanakan terlebih
dahulu, mulai dari konsep musik yang akan dibawakan, konsep lagu, serta jumlah
lagu yang akan dibawakan. Sampai saat ini, album yang dikeluarkan oleh Butter
Cookiezz Band berjumlah dua album. Menurut Ian Indra (wawancara tgl.5 Januari
2008), sekarang ini Butter Cookiezz Band sedang mempersiapkan album erbaru
mereka. Berbeda dengan album-album Butter Cookiezz sebelumnya yang merupakan
album indie (campuran dengan band-band lain), sekarang ini manajemen sedang
mempersiapkan album yang ke tiga yang rencananya akan berisi sepuluh lagu yang
merupakan lagu-lagu karya Butter Cookiezz Band sendiri dan akan diedarkan di
daerah Tegal dan sekitarnya. Dengan dibuatnya album tersebut, manajemen berharap
dapat menambah jam terbang Butter Cookiezz Band sehingga makin dikenal dan bisa
disukai oleh masyarakat khususnya masyarakat Kota Tegal.
Sebelum membuat website di internet, Ian Indra selaku manajer juga sudah
merencanakan sebelumnya dengan matang mulai dari pembuatan profil band,
susunan manajemen, foto, sampai dengan syair lagu yang merupakan karya dari
Butter Cookiezz Band. Kesemuanya dibuat seindah dan semenarik mungkin dengan
tujuan agar masyarakat yang membuka website tersebut dapat tertarik dan antusias
untuk selalu mengikuti perkembangan Butter Cookiezz Band.
68
Selain yang sudah disebutkan di atas, pada tahap perencanaan, manajer juga
menyusun rencana dalam hal publikasi dan pemasaran. Publikasi dimaksudkan agar
masyarakat lebih mengenal dan menyukai kelompok musik Butter Cookiezz Band
serta mau membeli album-album kelompok musik tersebut yang telah dipasarkan.
Pada album-album sebelumnya (album kompilasi indie) yang merupakan
album hadiah dari festival yang dimenangkan, manajemen kelompok musik Butter
Cookiezz Band belum memilki tim khusus yang menangani masalah pemasaran
album karena bagian pemasaran berasal dari panitia yang mengadaan festival
tersebut. Album kompilasi tersebut dipasarkan tidak hanya di Kota Tegal tetapi juga
di Purwokerto. Meskipun demikian, manajemen Butter Cookiezz Band juga ikut
memasarkan albumnya dengan cara menitipkan di toko-toko kaset dan menawarkan
pada masyarakat khususnya orang yang sudah dikenal. Album kompilasi indie baik
yang pertama maupun ke dua, termasuk laris di pasaran. Album tersebut berisi
sepuluh lagu, termasuk di dalamnya lagu dari kelompok musik Butter Cookiezz Band
yang berjudul Terindah Untuk Kita dan lagu yang berjudul Duniaku.
Untuk album berikutnya (album solo) yang sekarang sedang dalam proses
pembuatan, manajemen telah merencanakan pembentukan tim atau orang yang akan
ditugaskan pada bagian publikasi dan pemasaran. Album ke tiga tersebut merupakan
album yang dibuat sendiri oleh manajemen dengan biaya sendiri dan berisi lagu-lagu
karya mereka sendiri. Dengan adanya tim manajemen pada bagian publikasi dan
pemasaran, diharapkan album ke tiga kelompok musik Butter Cookiezz Band bisa
dikenal masyarakat luas serta laris terjual melebihi kesuksesan-kesuksesan album
69
sebelumnya. Dengan perencanaan yang matang, manajer berharap Butter Cookiezz
Band bisa lebih berkembang dan lebih dikenal oleh masyarakat khususnya Kota
Tegal dan sekitarnya. Dengan perencanaan yang telah dibuat, diharapkan tujuan
manajemen untuk memajukan kelompok musik Butter Cookiezz Band dapat tercapai
dengan baik.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orangorang, alat-alat, dan tanggung jawab (wewenang) sedemikian rupa sehingga tercipta
suatu organisasi yang dapat digerakkan menjadi satu kesatuan kerjasama untuk
mencapai tujuan. Manajemen Butter Cookiezz Band di dalamnya berisi: manajer,
asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew personil, crew peralatan, seksi
dokumentasi, serta pemain. Mereka saling bekerja sama sesuai dengan tugas, dan
peran masing-masing. Berikut akan dijelaskan satu persatu tugas dan peran dari
masing-masing anggota kelompok musik Butter Cookiezz Band secara rinci yaitu :
a) Manajer
Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Ian Indra
Asmara (30 tahun). Di sini, manajer bertugas memegang seluruh urusan Butter
Cookiezz Band di luar urusan musik yaitu lebih ke urusan job dan financial. Manajer
selalu mencari job pementasan sebanyak mungkin dan memasang standar harga di
setiap pementasannya. Selain itu, beliau juga selalu menulis dan mengatur jadwal
pementasan secara terperinci sehingga tidak akan lupa atau terjadi tabrakan jadwal
pementasan yang dapat menimbulkan kekacauan.
Selain menjadi manajer kelompok musik Butter Cookiezz band, beliau juga
70
ikut bergabung dalam sebuah event organizer. Hal ini jelas menguntungkan terutama
bagi kelompok musik tersebut, karena jika event organizer akan mengadakan suatu
acara maka Butter Cookiezz Band selalu diikutsertakan sebagai pengisi acaranya.
Manajer selalu berupaya mencari job di event-event besar bagi Butter
Cookiezz Band. Hal ini dimaksudkan agar kelompok ini bisa memperluas jam
terbang mengingat di event tersebut selalu dikunjungi banyak orang, sehingga Butter
Cookiez Band bisa semakin dikenal. Manajer selalu menanamkan rasa kedisiplinan
terutama terhadap para personil band. Selain mendukung diadakannya latihan rutin,
beliau juga membiasakan breeving dan mengharuskan datang lebih awal dalam setiap
acara. Jika manajer sedang berhalangan hadir, maka beliau selalu memberikan
tugasnya pada asisten sehingga kegiatan apapun dapat berjalan dengan lancar.
Dengan semangat serta kedisiplinan yang tinggi, Ian Indra selaku manajer
mengaku selalu berupaya untuk terus mengembangkan kelompok musik Butter
Cookiez Band sehingga dapat terus eksis dan tidak kalah dengan band-band lain
khususnya yang ada di Kota Tegal. Selain itu, beliau juga sudah membuat website di
internet tentang kelompok musik Butter Cookiezz Band, dengan tujuan agar
kelompok musik ini bisa lebih dikenal masyarakat luas (wawancara tgl. 5 Januari
2008).
b) Asisten Manajer
Asisten Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Ruly
Kamplenk (22 tahun). Menurut Ruly, ia bertugas mendampingi dan membantu tugas
manajer terutama dalam masalah job, dan bukan urusan finantial. Selain itu, ia selalu
71
ikut dalam pencarian job bagi Butter Cookiezz Band, tetapi urusan kontrak dan lain
sebagainya tetap diserahkan kepada manajer (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Di sini,
asisten hanya sekadar menyampaikan kepada manajer yang kemudian ditindaklanjuti
oleh manajer secara langsung. Ruly selaku asisten manajer, selalu menggantikan
posisi manajer bila manajer sedang berhalangan atau ada kepentingan lain. Meskipun
demikian, ia tidak memegang dokumen jadwal secara lengkap, karena jadwal hanya
dipegang oleh manajer. Asisten selalu bertindak dalam pengawasan manajer
(wawancara tgl. 8 Januari 2008).
Layaknya seorang manajer, asisten juga memiliki semangat dan kedisiplinan
yang tinggi. Beliau selalu berupaya mencari job-job untuk kelompok musik Butter
Cookiezz Band dengan tujuan agar kelompok musik tersebut dapat terus berkembang
dan makin dikenal masyarakat luas.
c) Stage Manajer
Stage manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Paul Windra
(30 tahun). Beliau bertugas dalam hal penampilan atau kostum, posisi personil pada
saat pentas, mengatur background panggung, dan list lagu. Dalam hal kostum
pemain, Paul selaku stage manajer hanya sekadar mengatur dan menyarankan, bukan
menyediakan. Tetapi tidak memungkinkan beliau mencari sponsor-sponsor
khususnya dalam bidang kostum, agar setiap melakukan pementasan kelompok
Butter Cookiezz selalu mendapatkan kostum tanpa harus membayar. Menurutnya,
pada tahun 2006, Butter Cookiezz pernah mendapat sponsor dari sebuah Distro yang
ada di Tegal yang selalu menyediakan dan memberi kostum bagi seluruh personil jika
72
melakukan pementasan. Pada tahun 2007, Distro tidak lagi menjadi sponsor karena
terjadi pergantian kepemilikan pada distro tersebut. Meskipun demikian, stage
manajer mengaku akan mencari sponsor-sponsor lain khususnya dalam hal kostum
(wawancara tgl. 8 Januari 2008).
Pada saat pementasan, Paul mengaku selalu mengatur posisi personil Butter
Cookiezz Band. Hal ini dimaksudkan agar posisi personil bisa enak dilihat, dan lebih
memudahkan seksi dokumentasi dalam pengambilan gambar dan rekaman audio
visual. Stage manajer juga selalu mengatur background panggung (dekorasi
panggung). Meskipun demikian, pembuatan backrgound panggung hanya dilakukan
jika acara yang diselenggarakan adalah acara mereka sendiri. Apabila acara
pertunjukan musik bukan diselenggarakan oleh mereka sendiri, maka stage manajer
tidak akan mengatur urusan background panggung (wawancara tgl. 8 Januari 2008).
Tugas lain dari stage manajer adalah mengatur list lagu. Menurut Paul,
pengaturan list lagu bukan berarti ia yang menentukan urutan lagu yang akan
dibawakan karena pada umumnya urutan lagu ditentukan oleh para personil band. Di
sini, beliau hanya memberikan masukan dan kemudian menulis list lagu dalam kertas
untuk kemudian diberikan kepada masing-masing personil band. Hal ini dimaksudkan
agar tiap-tiap personil tidak akan lupa membawakan urutan lagunya pada saat
pementasan (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Stage manajer selalu berusaha
memberikan yang terbaik bagi para personil agar mereka merasa nyaman terutama
pada saat melakukan pementasan.
73
d) Set Manajer
Set
manajer kelompok musik Butter Cokiezz Band adalah San Tua (22 tahun). Tugas set
manajer berhubungan dengan peralatan dan perlengkapan pentas dibantu para crew.
Di sini, set manajer lebih bertugas mengatur setelan instrumen musik. Menurut San
Tua, pada saat check sound sebelum pementasan, biasanya ia sudah mengatur setelan
instrumen musik terlebih dahulu. Kemudian pada saat pementasan ia menyampaikan
setelan instrumen yang dimaksud kepada operator atau soundman. Hal ini
dimaksudkan agar setelan instrumen menghasilkan suara yang bagus dan enak
didengar sehingga pementasan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan
(wawancara tgl. 8 Januari 2008). San Tua menambahkan bahwa Ia selalu berusaha
memberikan yang terbaik bagi para pemain, terutama dalam hal peralatan dan
perlengkapan. Dengan demikian pemain juga merasa puas dan nyaman dengan alat
yang mereka gunakan sehingga mereka dapat bermain total dan semaksimal mungkin
(wawancara tgl. 8 Januari 2008).
e) Pemain band
Personil Butter Cookiezz Band terdiri dari: Angga (gitar 1), Adhie (gitar 2),
Meida (vokal), Yudhi (bass), dan Indro (drum). Mereka memiliki tanggung jawab
untuk melakukan latihan rutin serta membuat lagu-lagu karya mereka sendiri untuk
ditampilkan dalam setiap pementasan dan untuk membuat album. Menurut Adhie
(gitaris Butter Cookiezz Band), para pemain memang diberi tugas dan tanggung
jawab untuk membuat karya lagu. Untuk membuat lagu, para pemain selalu berusaha
menampilkan ide dan kreativitas masing-masing dan kemudian dituangkan dalam
74
sebuah karya. Menurut Yudhi, demi terciptanya karya yang diinginkan, maka para
pemain sepakat untuk melakukan latihan rutin. Masing-masing personil juga diberi
kebebasan untuk membuat dan menyumbangkan karya lagu yang mereka buat untuk
Butter Cookiezz Band (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Selain membuat karya lagu,
mereka juga ikut mempromosikan band mereka kepada masyarakat luas sehingga job
mereka juga akan semakin banyak. Menurut Angga (gitaris Butter Cookiezz Band),
para personil ikut menawarkan band mereka bila ada event yang akan
diselenggarakan misalnya mereka menemui panitia acara untuk sekadar berbincang
dan mempromosikn bandnya (wawancara tgl. 8 Januari 2008).
f) Crew Peralatan
Koordinator crew peralatan pada kelompok musik Butter Cookiezz Band
adalah Indra (22 tahun). Tugasnya adalah menjaga alat, dan membantu menyiapkan
peralatan para personil yang akan digunakan pada saat pentas. Sebelum melakukan
pementasan, biasanya peralatan sudah diletakkan di belakang panggung untuk
memudahkan pengesetan alat. Pada saat peralatan berada di belakang panggung,
maka crew peralatan bertanggung jawab penuh terhadap penjagaan alat tersebut agar
tidak hilang atau terjadi hal-hal lain yang tidak diinginkan. Dalam menjaga alat, crew
peralatan juga dibantu oleh crew personil. Pada saat Butter Cookiezz Band akan
tampil, maka crew peralatan akan segera membawa peralatan ke atas panggung.
Dengan demikian, para pemain hanya tinggal menyalakan dan mengeset kembali alat
mereka masing-masing. Dengan bantuan crew peralatan, maka dimaksudkan agar
para pemain benar-benar fokus bermain tanpa memikirkan alat. Mereka juga tidak
75
perlu merasa lelah karena mereka tidak membawa dan mengusung alat mereka
sendiri.
g) Crew Personil
Koordinator crew personil kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah
Pramu (24 tahun). Tugasnya lebih berhubungan dengan para personil band. Di sini,
crew personil bertugas menjaga para personil dan membantu kebutuhan para personil
terutama dalam hal makanan, minuman, dan snack personil. Penyediaan makanan,
minuman, dan snack personil bukan hanya pada saat melakukan pementasan akan
tetapi pada saat proses latihan juga. Pada saat pementasan, beliau tidak hanya
menyediakan snack bagi pemain saja, akan tetapi juga bagi seluruh tim manajemen
Butter Cookiezz Band. Selain itu, beliau juga bertugas menjaga para personil band.
Beliau akan mengantar kemana pun para personil band akan pergi atau ada keperluan.
Khusus bagi personil wanita, crew personil memberikan perhatian yang lebih yaitu
dengan cara mengantar kemana pun personil wanita tersebut pergi tanpa membiarkan
personil tersebut pergi seorang diri.
h) Seksi Dokumentasi
Seksi dokumentasi pada kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Alvin
Lee (18 tahun). Seksi dokumentasi bertugas mendokumentasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Butter Cookiezz Band mulai dari profil band, penyimpanan
syair lagu, serta karya musik dari kelompok musik tersebut. Selain itu, beliau juga
bertugas mengambil foto, dan rekaman baik audio maupun audio visual baik pada
saat latihan maupun pementasan. Hasil rekaman biasanya diabadikan dalam bentuk
76
CD. Profil band biasanya dibuat sedemikian rupa untuk kemudian dimasukkan dalam
website di internet. Dengan adanya manajemen yang dimiliki oleh kelompok musik
Butter Cookiezz Band maka segala tindakan dan kegiatan dapat lebih teratur, tertata,
terorganisasi dan terprogram dengan baik. Berbeda dengan sebelumnya, yaitu pada
awal berdirinya Butter Cookiezz Band yang belum memiliki tim manajemen sering
mengalami keteteran bila mendapat tawaran pentas. Dulu, dalam setiap pementasan,
uang hasil pementasan tersebut hanya dibagi rata sesuai jumlah personilnya. Setelah
ada manajemen, maka segala kegiatan berjalan sesuai dengan prosedurnya. Jika ada
tawaran manggung, maka harus melalui manajemen terlebih dahulu. Urusan financial
juga ditangani manajer secara keseluruhan. Uang hasil pembayaran pentas selalu
dipegang oleh manajer sesuai kesepakatan yang berlaku.
Dalam hal finantial, uang hasil pementasan biasana sudah dianggar dan
direncanakan secara rinci oleh manajer berdasarkan kesepakatan bersama. Selain
dibagikan kepada anggota manajemen, uang tersebut biasanya disisakan dalam
bentuk kas. Uang tersebut dipegang oleh manajer untuk kepentingan-kepentingan
yang berurusan dengan kebutuhan band mulaidari keperluan rekaman, biaya
perawatan alat, dan membuat demo lagu Butter Cookiezz Band.
Manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu bekerjasama antara
satu dan lainnya sesuai fungsi, peran, dan tanggung jawab mereka masing-masing.
Mereka juga saling bergantung dan berpengaruh satu dan lainnya tanpa bisa
dipisahkan. Manajer berpengaruh terhadap asisten, asisten berpengaruh terhadap
stage dan set manajer, pemain, crew, dan begitu seterusnya sesuai dengan fungsinya.
77
Dalam hal pengorganisasian, Ian Indra selaku manajer Butter Cookiezz Band
selalu mengelompokkan anggotanya dalam suatu wadah dan diberi arahan sebaik
mungkin agar mereka dapat bekerjasama satu dengan lainnya sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Menurutnya, ketika akan
melakukan pentas, ia juga selalu mengumpulkan anggotanya menjadi satu (breaving)
dan kemudian memberikan penjelasan kepada anggotanya mengenai tugas yang harus
dijalankan oleh masing-masing anggota (wawancara tgl. 5 Januari 2008).
Diadakannya breaving pada setiap akan melakukan pentas dimaksudkan agar
seluruh anggota benar-benar paham terhadap tugas yang telah diberikan sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat. Dengan pengorganisasian yang baik, Ian
berharap Butter Cookiezz Band bisa lebih teratur, terarah, serta terkelola dengan baik.
Manajer Butter Cookiezz Band memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap
jalannya manajemen yang ada. Dalam pengorganisasian alat-alat, Ian Indra selaku
manajer Butter Cookiezz Band juga sangat mamperhatikan dengan baik. Menurutnya,
alat musik yang digunakan oleh kelompok musik tersebut merupakan alat musik
milik pribadi dari masing-masing pemain (kecuali drum dan mic). Pengorganisasian
dilakukan dengan jalan mengelompokkan seluruh alat musik yang dimiliki untuk
dikelola secara bersama-sama dengan baik sehingga alat musik tersebut bisa
terpelihara dengan baik pula. Bila terjadi kerusakan pada salah satu alat musik,
manajer mengaku bertanggung jawab penuh untuk memperbaikinya.
Dalam
setiap
kegiatan,
Ian
Indra
selalu
mengorganisasikan
dan
menggolongkan kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah
78
tersusun dalam kesatuan-kesatuan administratif.
Rencana-rencana yang telah
tersusun meliputi masalah job, jadwal latihan, manggung, pembuatan album, dan
publikasi diorganisasi sedemikian rupa sebelum rencana-rencana tersebut benar-benar
dilaksanakan. Dalam hal administrasi, Ian Indra mengaku sudah membicarakan serta
melakukan kesepakatan dari awal terhadap seluruh anggota manajemen sehingga
segala sesuatu berjalan dengan transparan tanpa ada yang berusaha ditutup-tutupi.
Menurut Yudhi (bassis kelompok Musik Butter Cookiezz Band), masalah
administrasi khususnya financial memang jauh sebelumnya sudah dibicarakan dan
disepakati bersama (wawancara tgl. 8 Januari 2008).
c. Penggerakan
Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu memberikan contoh,
motivasi, semangat, bimbingan, serta pengarahan terhadap anggotanya dalam setiap
tindakan, pengambilan keputusan, maupun pengetahuan dan keterampilan. Menurut
Ian Indra (wawancara tgl. 5 Januari 2008), ia selalu memberi arahan baik kepada
asisten, maupun kepada stage manajer, set manajer, pemain, dan crew untuk
melakukan sesuatu. Stage manajer dan set manajer diarahkan untuk lebih disiplin,
bertanggung jawab, serta menambah wawasan mereka terutama dalam hal kostum,
peralatan, dan perlengkapan. Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, maka
diharapkan mereka lebih profesional dalam hal pengelolaan kostum, perlengkapan,
dan peralatan bagi para pemain sehingga Butter Cookiezz Band
bisa lebih
berkembang tidak hanya dari segi musikalitas saja.
Para pemain juga selalu diarahkan untuk tetap bersemangat dan selalu belajar
79
untuk menambah kemampuan musikalitas serta kreativitas mereka sehingga mereka
mampu menghasilkan karya-karya yang berbobot dan bisa disukai oleh masyarakat.
Setiap kali melakukan latihan rutin, Ian Indra mengaku sering ikut mendampingi dan
memberi masukan bagi kelompok musiknya tersebut. Crew dan seksi dokumentasi
juga selalu dibimbing dan diarahkan agar lebih sigap dalam bertindak, serta
menambah wawasan mereka terutama dalam bidang peralatan dan dokumentasi.
Dengan peralatan dan dokumentasi yang memadai maka diharapkan kelompok musik
Butter Cookiezz Band dapat lebih bersaing dengan band-band lain yang sekarang
makin bermunculan. Seluruh
anggota
manajemen
diwajibkan
untuk
ikut
mempublikasikan dan membantu pemasaran kelompok musik Butter Cookiezz
kepada masyarakat luas karena selama ini kelompok tersebut belum memiki tim
khusus dalam hal publikasi dan pemasaran. Dengan adanya kerjasama tim dalam
mempubliksaikan dan memasarkan album, maka diharapkan kelompok ini dapat lebih
eksis dan berkembang sehingga makin dikenal oelh masyarakat luas.
Sebagai manajer, Ian Indra mengaku selalu menanamkan sikap disiplin pada
anggotanya. Dalam setiap kegiatan, ia bahkan membuat rancangan dalam bentuk
tulisan yang berisi tugas-tugas anggota dalam sebuah kegiatan untuk kemudian
dilaksanakan oleh seluruh anggotanya (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Berikut
contoh Rundown tugas-tugas tim manajemen pada acara Roshinta Unplug Musik
Festival oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band.
80
Tabel 7. Contoh Rundown tugas-tugas tim manajemen pada pentas Kelompok Musik
Butter Cookiezz Band
(Eka Titi, 2008)
JOB BUTTER COOKIEZZ BAND TANGGAL 8 DESEMBER ’07
(ROSHINTA UMPLUG MUSIK FESTIVAL)
Pukul 09.00
Pukul 10.00-10.30
Pukul 10.0-10.30
Pukul 10.00-10.30
Pukul 11.00
Pukul 11.30
Pukul 11.00-12.00
Pukul 11.30
d.
Seluruh manajemen sudah ada di PPIB
Tegal, termasuk juga manajer dan
asisten manajer
Stage manajer sudah menyiapkan
kostum dan list lagu
Set manajer sudah mengatur setelan
instrumen dan menyerahkannya pada
soundman
Para pemain sudah siap dan memakai
kostum yang telah disiapkan.
Crew peralatan membawa alat ke atas
panggung
Pemain naik ke atas panggung dan
melakukan pementasan
Crew personil sudah menyiapkan snack,
dan makan
Seksi Dokumentasi melakukan
pengambilan gambar pada saat
pementasan
Pengawasan Manajer Butter Cookiezz Band (Ian Indra) selalu melakukan
pengawasan terhadap asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew, dan
seksi dokumentasi dalam setiap tindakan dan pekerjaan mereka. Menurutnya,
pengawasan biasanya dilakukan dengan cara memperhatikan kinerja para anggota,
serta selalu bertanya tentang segala tindakan dan pekerjaan yang sudah mereka
kerjakan untuk kemudian dievaluasi. Ian indra selalu mengawasi dan memantau
81
seluruh pekerjaan anggotanya. Misalnya saja untuk urusan kostum, background
panggung, dan list lagu, maka Ian Indra selalu memantau dan bertanya kepada stage
manajer sejauh mana tindakan dan tanggung jawab stage manajer tersebut terhadap
penyediaan kostum, dan lain sebagainya. Untuk urusan peralatan dan perlengkapan,
Ian selalu memantau dan bertanya pada stage manajer dan set manajer tentang
pengadaan dan kesiapan perlengkapan tersebut. Ian juga selalu memantau peralatan
yang ada untuk mengantisipasi adanya kerusakan. Jika benar tejadi ada kerusakan,
maka Ian segera meyuruh stage manajer untuk segera memperbaikinya. Uang yang
digunakan untuk memperbaiki peralatan menggunakan uang kas kelompok musik
Butter Cookiezz Band yang dipegang oleh Ian Indra (wawancara tgl. 5 Januari 2008).
Terhadap para pemain, Ian Indra selalu menanyakan hal-hal yang berurusan
dengan lagu-lagu yang akan dibawakan, atau lagu-lagu baru yang telah dibuat. Untuk
urusan penyediaan makanan, minuman, dan snack, Ian Indra selalu memantau kinerja
dari crew personil. Manajer juga selalu bertanya mengenai ide-ide dari seksi
dokumentasi mengenai urusan pendokumentasian baik yang berupa foto, rekaman
audio dan audio visual, dan lain sebagainya. Selain hal-hal yang telah disebutkan di
atas, manajer mngawasi, mengontrol, dan salalu ikut mengecek sejauh mana
kelompok musik Butter Cookiezz Band bisa diterima oleh masyarakat. Selain itu,
manajer juga mengecek sejauh mana album kompilasi indie yang telah dipasarkan
bisa diterima oleh masyarakat.
Menurut Ian Indra, jika pekerjaan para anggota belum sesuai harapan atau
bahkan menyeleweng dari jalur, maka manajer tidak segan-segan untuk menegur dan
82
membetulkannya. Kemudian, Ian uga selalu melakukan pencocokan dan pemeriksaan
terhadap anggotanya agar terhindar dari penyelewengan-penyelewengan yang tidak
diinginkan.
Pengawasan dan evaluasi dilakukan pada seluruh tahap mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, serta penggerakan yang telah dilakukan. Jika dirasa
dari proses tersebut belum mencapai hasil yang diharapkan, maka manajemen akan
membuat rencana-rencana berikutnya yang tentunya merupakan penyempurnaan dari
perencanaan-perencanaan sebelumnya. Dengan adanya pengawasan yang baik dari
manajer pada setiap kegiatan, maka diharapkan manajemen Butter Cookiezz Band
bisa mengetahui adanya hambatan, kelemahan, dan kesalahan, serta kegagalan yang
selanjutnya bisa diatasi dan diperbaki. Dengan melihat kondisi masyarakat, maka
manajemen juga bisa lebih merencankan segala kegiatan khususnya pembuatan
album Butter Cookiezz Band berikutnya untuk disesuaikan dengan minat masyarakat.
Dengan menuruti keinginan masyarakat, serta mengikuti pangsa pasar, maka
manajemen berharap karya-karya yang telah dibuat bisa disukai oleh masyarakat.
E. Implikasi Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band pada
Pendidikan Seni
Pendidikan berkaitan dengan seni atau biasa disebut dengan pendidikan seni
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan
pengajaran dan atau latihan agar menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan
peran yang harus dimainkan (Soehardjo, 2005 : 5). Pendidikan seni juga disebut
sebagai wahana pemenuhan imajinasi dan sensitivitas (pengembangan kepribadian).
83
Pendidikan seni adalah suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia
yaitu dengan cara mengolah aktivitas batin, intuisi, imajinasi dan kreasi serta
pengalaman estetis yang dimiliki setiap individu agar seseorang dapat memperoleh
pengalaman estetik dan menemukan nilai-nilai estetik, dapat menghayati kehidupan
secara mendalam, dapat menghargai keindahan, memahami dan menghargai karya
seni, dan dapat ikut serta dalam kegiatan artistik dan dapat berekspresi.
Pendidikan seni sangat unik karena di dalamnya terdapat unsur ekspresi,
estetis dan kreasi atau kreativitas. Pendidikan seni juga penting untuk dipelajari
karena pendidikan seni dapat melestarikan nilai-nilai budaya, merupakan media
penyaluran bakat, dapat menggali dan mengembangkan kreativitas, serta dapat
mendidik seseorang menjadi manusia yang bermoral.
Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan seni dapat diimplikasikan pada
manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band. Secara umum nilai-nilai yang
dapat diambil dari manajemen kelompok musikButter Cookiezz Band adalah nilainilai kebersamaan, sikap saling menghormati, sikap saling bekerjasama, apresiasi,
serta kreativitas. Pada sebuah organisasi atau manajemen dibutuhkan adanya
kebersamaan yang tinggi dari masing-masing anggota, sikap saling menghormati, dan
sikap saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, apresiasi
dan kreasi juga akan melengkapi sebuah organisasi atau manajemen menjadi suatu
organisasi yang indah dan menarik sehingga hasil yang dicapai juga tidak
mengecewakan. Pada tahap perencanaan manajemen, manajer Butter Cookiezz Band
telah merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari
84
pengambilan job, finantial, pembuatan album serta pembuatan website di internet.
Pada proses tersebut, manajer membutuhkan kecermatan, kecerdasan, dan kreativitas
yang tinggi. Pada proses tersebut, nilai pendidikan yang dapat diambil adalah
kecermatan, kecerdasan, serta kreativitas yang tinggi dalam merencanakan suatu
tindakan guna mencapai hasil yang maksimal. Sama halnya dalam manajemen, dalam
pendidikan seni juga membutuhkan perencanaan. Misalnya seorang dosen dalam
mengajar mahasiswanya juga selalu membuat perencanaan terlebih dahulu baik
berupa notulen, kisi-kisi, maupun materi baik berupa teori atau praktik agar proses
belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai tujuan yang hendak
dicapai. Pada tahap pengorganisasian, masing-masing anggota manajemen Butter
Cookiezz Band dituntut untuk melaksanakan tugas, wewenang, serta tanggung
jawabnya masing-masing. Misalnya saja manajer bertugas memegang urusan job dan
financial. Asisten bertugas mendampingi dan membantu tugas manajer di luar urusan
financial. Stage manajer bertugas dalam hal penampilan dan kostum, posisi personil
pada saat pentas, mengatur background panggung, dan menyiapkan list lagu. Set
manajer dan crew peralatan bertugas dalam hal peralatan dan perlengkapan. Pemain
bertugas membuat karya dan memainkannya. Seksi dokumentasi bertugas
mendokumentasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Butter Cookiezz Band.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, mereka selalu bekerja sama
dengan baik sesuai fungsi dan perannya masing-masing.
Dengan pengorganisasian dan pembagian tugas tersebut, mereka bisa
mengekspresikan diri, mengolah batin, berkreasi, serta lebih menghayati tugas dan
85
tanggung jawabnya secara mendalam. Hal ini sesuai dengan pendidikan seni yang di
dalamnya mencakup aktivitas batin, intuisi, imajinasi, kreasi, serta pengalaman
estetis.
Dalam pendidikan seni juga selalu diadakan pengorganisasian untuk
pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Pengorganisasian tersebut bisa
berupa pembentukan kelompok bagi mahasiswa untuk membuat suatu karya baik
karya ilmiah maupun karya seni dalam bentuk praktik.
Demikian halnya dalam tahap penggerakan, mereka bisa berekspresi,
berkreasi, dan melaksanakan tugas secara nyata dengan sikap disiplin yang
ditanamkan oleh manajer. Dengan tugas dari masing-masing anggota manajemen
tersebut, mereka bisa menyalurkan hobi, bakat, dan kreativitas yang mereka miliki.
Pada pendidikan seni, penggerakan bisa dlihat misalnya pada waktu proses
pembuatan karya seni hingga terciptanya sebuah karya seni yang dihasilkan dan bisa
dinikmati keindahannya.
Pada tahap pengawasan, manajer selalu memperhatikan kinerja para
anggotanya dan kemudian dievaluasi. Dengan pengawasan tersebut, maka mampu
mendidik menjadi manusia yang bermoral dan bertanggung jawab terhadap tugas
yang telah diberikan. Pada pendidikan seni, pengawasan bisa dicontohkan pada dosen
yang selalu mengawasi dan membimbing mahasiswanya dalam proses pembuatan
karya seni untuk kemudian dievaluasi dan diberikan penghargaan dalam bentuk nilai
jika karya seni tersebut sudah jadi.
Pada proses pembuatan karya, pada saat
pementasan dan kinerja tiap-tiap anggota manajemen yang di dalamnya terdapat
86
ekspresi, kreativitas, dan nilai estetis. Melalui karya yang dibuat, anggota kelompok
musik Butter Cookiezz Band, dapat menggali dan menyalurkan bakat, ide serta
kreativitas yang mereka miliki sehingga hasil karya yang dibuat bisa dinikmati. Pada
saat melakukan pementasan, seluruh anggota dalam manajemen tersebut dapat
mengekspresikan diri mereka masing-masing sesuai peran, fungsi, tugas, serta
tangung jawabnya. Misalnya saja, pemain dapat mengekspresikan dirinya melalui
aksinya di atas panggung di hadapan para penonton.
Manajer dan asisten manajer bisa mengekspresikan dirinya dalam upayanya
mengembangkan kelompok musik Butter Cookiezz Band baik dalam pemilihan job,
financial, pembuatan website di internet, dan lain sebagainya. Stage manajer dan
crew personil bisa berekspresi dengan jalan mengatur posisi pemain di atas
panggung. Set manajer dan crew peralatan dapat mengekspresikan diri dengan
pemilihan dan penataan alat-alat yang akan dipakai oleh pemain. Seksi dokumentasi
mengekspresikan dirinya melalui pengambilan gambar dan rekaman permainan pada
saat pementasan. Apresiasi, ekspresi, dan kreasi yang ditunjukkan oleh manajemen
kelompok musik Butter Cookiezz Band di atas bisa diimplikasikan dalam bidangbidang lainnya, khususnya di bidang pendidikan seni. Dengan adanya nilai-nilai
tersebut, maka segala tindakan bisa menjadi lebih indah dalam pencapaian hasilnya.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa kelompok musik
Butter Cookiezz Band adalah salah satu kelompok musik yang sampai sekarang
masih eksis dan berkembang khususnya di Kota Tegal. Kelompok musik Butter
Cookiezz band juga membentuk manajemen yang susunan organisasinya terdiri dari
manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew peralatan, crew
personil, dan seksi dokumentasi. Tujuan dibentuknya manajemen tersebut adalah
untuk mengatur, menata, serta mengorganisasi kelompok musik Butter Cookiezz
Band sehingga kelompok tersebut bisa berkembang dengan baik.
Dengan
manajemen yang ada, maka Butter Cookiezz Band bisa melakukan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan sehingga kegiatan kelompok
tersebut bisa berjalan dengan baik. Pada tahap perencanaan, manajer telah membuat
rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh manajemen Butter Cookiezz Band. Pada
tahap pengorganisasian, manajer selalu mengumpulkan anggotanya untuk kemudian
diberi arahan dan bimbingan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus
dilaksanakan oleh masing-masing anggota. Tahap penggerakan merupakan tahap
dimana seluruh anggota manajemen menjalankan tugasnya secara nyata. Pada tahap
pengawasan, manajer mengawasi kerja dari anggotanya untuk kemudian di evaluasi.
87
88
Masing-masing komponen dalam manajemen tersebut saling bergantung dan
bekerjasama sesuai dengan tugas, fungsi, dan perannya masing-masing dalam
upayanya mempertahankan keberadaan kelompok musik mereka.
B. Saran
Kelompok Butter Cookiezz merupakan band yang cukup eksis di Kota Tegal,
meskipun banyak band-band baru yang makin bermunculan. Selama ini, kelompok
musik Butter Cookiezz Band hanya fokus untuk mengembangkan kelompok
musiknya di Kota Tegal dan sekitarnya saja. Peneliti menyarankan agar kelompok
musik tersebut bisa lebih melebarkan sayap tidak hanya di Kota Tegal, tetapi juga di
kota-kota lain misalnya di Semarang, atau bahkan di Jakarta dengan tujuan agar
kelompok tersebut bisa dikenal tidak hanya oleh masyarakat Tegal tapi juga oleh
seluruh masyarakat di Indonesia. Para pemain band hendaknya lebih kreatif dan lebih
menambah wawasan khususnya dibidang musik agar mereka mampu membuat karya
yang bagus dan bisa digemari oleh masyarakat. Dengan manajemen yang ada,
hendaknya mereka merencanakan lebih matang untuk melakukan tindakan-tindakan
yang harus dilakukan untuk mengembangkan keberadaan kelompok musiknya agar
lebih terkenal. Manajer Butter Cookiezz Band hendaknya lebih jeli melihat pangsa
pasar serta lebih gencar dalam mempromosikan kelompok musiknya sehingga Butter
Cookiezz Band bisa mandapatkan job yang banyak serta mampu menjadi band yang
besar dan terkenal.
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung :
Angkasa
Arikunto, Suharsimi. 1983. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Bina Aksara
Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. IKIP Semarang Press.
Daft, Richard L. 2007. Management. Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bandung :
Bumi aksara
_______________. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Bumi
Aksara
Hoogvelt, Ankie M. M. 1995. Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang. Jakarta :
Raja Grafindo Perkasa
Jamalus, 1988. Pengajaran Musik melalui pengalaman musik. Jakarta :
Depdikbud
Jazuli, M. 2001. Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Yogyakarta : Yayasan
Lentera Budaya.
____________. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang : Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Semarang.
Joseph, Wagiman, 2001. Teori musik I. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang.
Kayam, Umar. 1981. Seni. Tradisi, Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu antropologi. Yogyakarta : Rineka Cipta
89
90
Limantara, Cyprianus. 1978. Dasar-Dasar Teori Musik. Bandung : Justitia
Mulyasa, 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosda Karya
Moleong, J. Lexy. 2000. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Moekijat. 1984. Prinsip-Prinsip administrasi Manajemen dan Kepemimpinan.
Bandung : Alumni
Napsirudin, 1996. Pelajaran Pendidikan Seni. Jakarta : Yudistira.
Ngasman. 2002. “Melestarikan Eksistensi Wayang Klithik Di Desa Waru Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak” dalam Tesis. Semarang : Pasca Sarjana UNNES
Rahman, Maman. 1997. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan.
Semarang: IKIP Press.
Relawati, Dian. 2007. “Sistem Manajemen Kelompok Musik Q-BEAT band
Semarang” dalam skripsi. Semarang : Sendratasik FBS UNNES
Rochaeni, Eni. 1989. Seni Musik 3. Bandung : Ganeca Exact.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1992. Analisis Data kualitatif : Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru. Jakarta : UI Press
Safrina, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Depdikbud.
Sukohardi, AL, 1978. Teori Musik Umum. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi.
Sumaryo, L.E, 1987. Komponis, pemain musik. Jakarta : Pustaka Jaya.
Sunarko, 1989. Seni Musik I. Klaten : PT. Intan Pariwara.
Supriyadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung :
CV. Alfabeta
Suwanda, Tirto, 1992. Nilai-nilai budaya susastra jawa. Jakarta : Depdikbud.
Soehardjo. 2005. Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program. Balai Kajian Seni
dan Desain Universitas Negeri Malang.
91
Soekanto, Soerjono. 1994. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat.
Jakarta : CV. Rajawali
Swasta, Basu, dkk. 1988. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Liberty
Westra, Pariata. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Balai Pembinaan
Administrasi Akademi Administrasi Negara
LAMPIRAN
1. Letak Lokasi Penelitian
2. Suasana Lokasi Penelitian
3. Kondisi Lokasi Dilihat dari Kondisi Lingkungan
4. Kehidupan kesenian Di sekitar Lokasi
4. Kondisi Personil Butter Cookiezz Band
5. Kondisi Manajemen Butter Cookiezz Band
6. Bentuk Pertunjukan Butter Cookiezz Band
92
93
KISI-KISI WAWANCARA
1. Manajer Butter Cookiezz Band
a. Kapan manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band berdiri?
b. Siapa pencetus ide diadakannya manajemen dalam kelompok musik tersebut?
c. Bagaimana bentuk manajemen yang ada dalam Butter Cookiezz Band?
d. Mengapa dibentuk manajemen dalam kelompok musik Butter Cookiezz band?
e. Apa tujuan dibentuknya manajemen tersebut?
f. Apakah fungsi manajemen dalam kelompok tersebut?
g. Apakah fungsi manajer dalam kelompok musik tersebut?
h. Bagaimana tugas manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut?
i. Upaya
apa
saja
yang
dilakukan
manajer
untuk
mempertahankan
mengembangkan kelompok musik tersebut?
2. Assisten Manajer
a. Mengapa asisten manajer perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz band?
b. Apakah fungsi asisten manajer dalam manajemen Butter Cookiezz Band?
94
c. Bagaimana tugas asisten manajer dalam manajemen kelompok musik
tersebut?
d. Upaya apa yang dilakukan asisten manajer untuk mempertahankan eksistensi
dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut?
3. Stage Manajer
a. Mengapa stage manajer perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz band?
b. Apakah fungsi stage manajer dalam manajemen Butter Cookiez Band?
c. Bagaimana tugas stage manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut?
d. Upaya apa yang dilakukan stage manajer untuk mempertahankan eksistensi
dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut?
4. Set Manajer
a. Mengapa set manajer perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz band?
b. Apakah fungsi set manajer dalam manajemen kelomok musik tersebut?
c. Bagaimana tugas set manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut?
d. Upaya apa yang dilakukan set manajer untuk mempertahankan eksistensi dan
mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut?
5. Crew Personil
a. Mengapa crew personil perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz band?
b. Apakah fungsi crew personildalam manajemen kelompok musik tersebut?
95
c. Bagaimana tugas crew personil dalam manajemen kelompok musik tersebut?
d. Upaya apa yang dilakukan crew personil untuk mempertahankan eksistensi
dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut?
6. Crew Peralatan
a. Mengapa crew peralatan perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik
Butter Cookiezz band?
b. Apakah fungsi crew peralatan dalam manajemen Butter Cookiezz Band?
c. Bagaimana tugas crew peralatan dalam manajemen kelompok musik tersebut?
d. Upaya apa yang dilakukan crew peralatan untuk mempertahankan eksistensi
dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut?
7. Seksi Dokumentasi
a. Mengapa seksi dokimentasi perlu diadakan dalam manajemen kelompok
musik Butter Cookiezz band?
b. Apakah fungsi seksi dokumentasi dalam manajemen Butter Cookiezz Band?
c. Bagaimana tugas seksi dokumentasi dalam manajemen kelompok musik
tersebut?
d. Upaya apa yang dilakukan seksi dokumentasi untuk mempertahankan
eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut?
8. Personil Butter Cookiezz Band
a. Siapa saja personil kelompok musik Buter Cookiezz band?
b. Bagaimana sejarah lahirnya Butter Cookiezz Band?
96
c. Sejak kapan kelompok tersebut berdiri?
d. Mengapa diberi nama Butter Cookiezz Band?
e. Bagaimana formasi awal Butter Cookiezz Band?
f. Adakah perubahan formasi pada kelompok tersebut?
g. Apabila ada, pada bagian mana?
h. Adakah susunan organisasi pada personil kelompok tersebut?
i. Jika ada, bagaimana sistem kerjanya?
j. Bagaimana fungsi dari masing-masing personil?
k. Musik jenis apa yang dimainkan?
l. Instrumen apa saja yang digunakan dalam permainan musik tersebut?
m. Bagaimana kostum yang digunakan dalam setiap pementasan?
n. Adakah konsep dalam setiap melakukan pertunjukan?
o. Jika ada, bagaimana konsepnya?
p. Bagaimana cara mereka mempertahankan keberadaan kelompoknya agar tetap
eksis dan tetap diminati masyarakat?
q. Adakah upaya khusus untuk mengembangkan kelompok tersebut?
97
9. Penonton
a. Bagaimana pendapatnya tentang kelompok musik butter cookiezz band?
b. Bagaimana pendapatnya terhadap penampilan kelompok musik tersebut?
c. Apa pendapat mereka terhadap jenis musik yang dimainkan oleh kelompok
musik tersebut?
d. Bagaimana pendapatnya terhadap lagu-lagu yang dibawakan oleh kelompok
musik tersebut?
e. Apa yang paling disukai dari kelompok musik tersebut?
f. Bagaimana pendapatnya terhadap kinerja manajemen kelompok musik
tersebut?
g. Bagaimana kesan yang didapat setelah menyaksikan pertunjukan musik oleh
butter cookiezz band?
98
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Struktur Organisasi Butter cookiezz Band
2. Personil Butter Cookiezz Band
3. Profil Butter Cookiezz Band
4. Syair Lagu
5. Pementasan Butter Cookiezz Band
PEDOMAN WAWANCARA
1. Struktur Organisasi Butter cookiezz Band
2. Sejarah berdiri kelompok musik Butter Cookiezz band
3. Profil Butter Cookiezz Band
4. Fungsi manajemen Butter Cookiezz Band yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
5. Lagu-lagu Yang dibawakan
6. Pementasan Butter Cookiezz Band
99
YANG TERINDAH UNTUK KITA
By. Butter Cookiezz
100
101
102
103
104
105
106
107
BIODATA STRUKTUR MANAJEMEN BUTTER COOKIEZZ BAND
1. Nama
: Ian Indra
TTL
: Tegal, 14 Januari 1976
Alamat
: Jl. Jeruk No. 35 Tegal
Hobby
: Baca buku dan dengerin musik
Jabatan
: Manajer
2. Nama
: Ruli Dwi Prabowo
TTL
: Tegal, 23 Maret 1986
Alamat
: jl. Flores 1 no. 21 Panggung tegal
Hobby
: Playing Game
Jabatan
: Assisten Manajer
3. Nama
: Paul Windra
TTL
: Tegal, 19 Februari 1978
Alamat
: jl. Jeruk No. 35 Tegal
Hobby
: Gambar
Jabatan
: Stage Manajer
4. Nama
: Santua winarno
TTL
: Tegal, 31 oktober 1986
Alamat
: jl. Pondok Martoloyo 196 Tegal
Hobby
: Sepak Bola
Jabatan
: Set Manajer
108
5. Nama
: Pramu Setyaka
TTL
: Tegal, 22 Januari 1984
Alamat
: Jl. Saparua gg. 1 no.13 Panggung Tegal
Hobby
: Maen Gitar
Jabatan
: Crew Personil
6. Nama
: Indra
TTL
: 17 Februari 1986
Alamat
: Jl. Banowati III No. 3 tegal
Hobby
: Tamasya
Jabatan
: Crew Peralatan
7. Nama
: Alvin Lee
TTL
: 20 Maret 1990
Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan No.135 Tegal
Hobby
: Jalan-jalan, Fotografi
Jabatan
: Dokumentasi
109
BIODATA PEMAIN BUTTER COOKIEZZ BAND
1. Nama
: Yudistriangga
TTL
: Tegal, 4 oktober 1986
Alamat
:Jl. Pala 21 No. 60 Rt/Rw 01/XII Mejasem tegal
Hobby
: Jalan-jalan
Jabatan
: Gitar 1
2. Nama
: Adhie Setyadi
TTL
: Tegal, 28 mei 1978
Alamat
: Jl. Rambutan 7 no. 10 Tegal
Hobby
: Music, Movie n Game
Jabatan
: Gitar 2
3. Nama
: Dwi yudiarto
TTL
: Tegal, 7 Juni 1977
Alamat
: Jl. Bawal Barat Rt/Rw 8/III Tegalsari tegal
Hobby
: Jalan-jalan
Jabatan
: Bass Gitar
4. Nama
: Indro Ciptoadi
TTL
: Tegal, 26 September 1982
Alamat
:Jl. Saparua No. 17 Rt/Rw 10/ IX panggung Tegal
Hobby
: Playing Game
Jabatan
: Drummer
110
5. Nama
: Meida Puspita Sari
TTL
: Sukabumi, 24 Mei 1990
Alamat
: Jl. Bhayangkara No. 170 Rt/Rw 03/XIII Sukabumi
Hobby
: Nyanyi
Jabatan
: Vokalis
6. Nama
: Dian Ayu Hapsari
TTL
: Tegal, 4 September 1989
Alamat
: Jl. Merapi no.35 Tegal
Hobby
: Nyanyi dan baca buku
Jabatan
: Additional Vokal
7. Nama
: Fanie
TTL
: Semarang, 10 Agustus 1986
Alamat
: Jl. Pusponjolo Timur XII no. 39 Semarang
Hobby
: Jalan-jalan
Jabatan
: Additional Vokal
111
FOTO-FOTO PERTUNJUKAN KELOMPOK MUSIK
BUTTER COOKIEZZ BAND
112
113
114
115
Download