MANAJEMEN KELOMPOK MUSIK BUTTER COOKIEZZ BAND DI KOTA TEGAL TESIS Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh : Eka Titi Andaryani NIM. 2001506003 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2008 i Persetujuan Pembimbing Tesis ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke ruang sidang panitia ujian tesis. Semarang, 26 Maret 2008 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum NIP. 13176044 Drs. Wadiyo, M. Si NIP. 131764055 ii PENGESAHAN KELULUSAN Tesis ini telah dipertahankan di dalam Sidang panitia ujian tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada Hari : Selasa Tanggal : 8 April 2008 Panitia Ujian Ketua Sekretaris Prof. Dr. H. AT. Soegito, SH. MM NIP. 130345757 Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum NIP. 131764044 Penguji I Penguji II Dr. Totok Sumaryanto, M. Pd NIP. 131931633 Drs. Wadiyo, M. Si NIP. 131764055 Penguji III Drs. Aryo Sunaryo, M. Pd NIP. 130515742 iii PERNYATAAN Dengan ini saya Nama : Eka Titi Andaryani NIM : 2001506003 Prodi/Jurusan : Pend. Seni / S2 Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul : MANAJEMEN KELOMPOK MUSIK BUTTER COOKIEZZ BAND DI KOTA TEGAL Yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister ini benar-benar merupakan karya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui penelitian, pembimbingan, diskusi, dan pemaparan/ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tak langsung, baik yang diperoleh melalui sumber kepustakaan, wahana elektronik, wawancara langsung maupun sumber lainnya, telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing penulisan tesis ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya. Semarang, 24 Maret 2008 Yang membuat pernyataan Eka Titi Andaryani NIM : 2001506003 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Rahasia terbesar dari kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai manusia biasa yang tak pernah lelah untuk mencoba. Belajar dari masa lalu, menikmati hari ini, bersiap untuk hari esok, bersyukur tiap hari. Apa yang disukai dan tidak disukai orang akan berubah seiring dengan waktu, tetapi sesuatu yang berasal dari hati yang tulus takkan pernah berubah sampai akhir hayat. PERSEMBAHAN Tesis ini kupersembahkan kepada : Ayahku tersayang “ANDARYOKO” yang selalu memberi yang terbaik untukku Ibu Maria tersayang. Tesis ini untukmu, Ibu. Adikku Wulan yang menjadi penyemangatku. Bu Endang. Trims telah membuatku ada di dunia ini. paulus n family yang setia dan sabar Semua orang yang membaca v PRAKATA Puji Tuhan atas segala kasih dan karuniaNya, sehingga tesis ini dapat di selesaikan. Hasil tesis merupakan rangkaian akhir dari penelitian dalam menyelesaikan studi Magister Pendidikan/S-2 untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M. Si, rektor UNNES. 2. Bapak Prof. Dr. H. A.T. Soegito, S.H., M.M Direktur Pascasarjana UNNES. 3. Bapak Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum selaku Kepala program Studi Pendidikan Seni yang memberikan kemudahan dalam penyelesaian tesis ini. 4. Bapak Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum dan Drs. Wadiyo, M. Si pembimbing tesis yang telah memberi bimbingan, dorongan serta saran dengan penuh kesabaran sehingga terselesaikan tesis ini. 5. Dr. Totok Sumaryanto, M. Pd dan Drs. Aryo Sunaryo, M. Pd penguji tesis ini. 6. Manajer Ian Indra Asmara dan seluruh anggota manajemen Butter Cookiezz Band, atas informasi dan partisipasinya. 7. Personil Butter Cookiezz Band atas segala bantuan, kerja sama dan informasinya. 8. Masyarakat Tegal atas bantuan informasinya. vi 9. Paulus Widjanarko, S.Pd dan Yanuarsih, S, Pd dan ipam, serta Dwi Meilani yang dengan sabar dan penuh pengertian telah memberikan dorongan semangat kepada penulis demi menyelesaikan penyusunan tesis ini. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyelesaian tesis ini. Semoga budi baik yang telah mereka berikan mendapatkan pahala yang setimpal dari-Nya. Penulis yakin dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan, maka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, demi sempurnanya tesis ini. Akhir kata penulis berharap agar tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, Amin. Penulis, vii SARI Titi. Eka Andaryani. 2008. Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band di Kota Tegal. Tesis. Program Studi Pendidikan Seni Musik. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum, II. Drs. Wadiyo, M. Si. Kata Kunci: Kelompok Musik, Manajemen, Fungsi Manajemen Kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah kelompok musik band yang sampai saat ini mampu bertahan dan berkembang meskipun band-band baru semakin bermunculan di Kota Tegal. Butter Cookiezz Band memiliki manajemen yang cukup baik dalam menjalankan fungsi manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan serta pengawasan. Masalah yang dikemukakan tentang bagaimana manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band di Kota tegal. Tujuan tesis ini adalah menyelidiki pelaksanaan manajemen yang memusatkan pada fungsi manajemen pada kelompok musik Butter Cookiezz Band di Kota Tegal. Manfaat penelitian ini adalah (1) sebagai bahan kajian tentang manajemen khususnya manajemen kelompok musik band serta sebagai referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya, (2) sebagai alternatif pemikiran tentang eksistensi kelompok seni khususnya kelompok musik bagi lembaga-lembaga , kelompok-kelompok musik, serta masyarakat. Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di Kota Tegal dengan sasaran kajian manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan sajian dokumen. Keabsahan data diperoleh dengan cara triangulasi berdasarkan sumber lainnya. Data dianalisis dengan (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band menerapkan manajemen yang keefektifan dan keefisienannya dicapai melalui perumusan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Perencanaan disusun mulai dari pengambilan job, pembagian honor, pembuatan album, dan pembuatan website internet. Pengorganisasian dijalankan berdasarkan tugas masing-masing komponen manajemen dengan tetap mengacu pada rundown acara yang dibuat manajer. Penggerakan dilakukan oleh manajer dengan cara memberikan contoh, memotivasi, memberi semangat, membimbing, serta mengarahkan kepada anggotanya dalam setiap tindakan, dan pengambilan keputusan. Pengawasan dilakukan manajer dengan cara memperhatikan kinerja anggota, bertanya tentang segala tindakan dan segala pekerjaan yang sudah mereka kerjakan untuk selanjutnya dievaluasi bersama-sama. Komponen manajemen Butter Cookiezz Band terdiri dari manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew peralatan, crew personil, dan seksi dokumentasi. Komponen-komponen tersebut berperan dan bekerjasama dengan cukup baik sehingga kelompok tersebut bisa lebih tertata dan terorganisir dengan baik pula. Disarankan (1) kelompok musik Butter Cookiezz hendaknya bisa lebih melebarkan sayap tidak hanya di Kota Tegal, tetapi juga di kota-kota lain (2) pemain band hendaknya lebih kreatif dan lebih menambah wawasan khususnya dibidang musik agar mereka mampu membuat karya yang bagus dan bisa digemari oleh masyarakat (3) Manajer Butter Cookiezz Band hendaknya lebih jeli melihat pangsa pasar serta lebih gencar dalam mempromosikan kelompok musiknya viii ABSTRACT Titi, Eka Andaryani. 2008. Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band di Kota Tegal. Thesis. Music Education Departement. Post Graduate Program, Semarang State University. Advisor I: Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum, II : Drs. Wadiyo, M. Si. Keywords : Music Group, Management, Management Functions Music group of Butter Cookiezz Band is a group band which can survive and stand still although new bands are vising in Tegal at present. Butter Cookezz Band has a good management in doing management fungtions o planning, organizing, actuating, controlling. The problem is about how the management of group music Butter Cookiezz in Tegal. The objective of this thesis is to investigate management actuating which focus an management fungtions of group music Butter Cookiezz Band in Tegal. The significant of the study are (1) as materials of group music band and as references for the next research, (2) as an alternative consideration about group of arts existence especially group music for institutions, music goup and society. The management of investigations is qualitative descriptive. The research is located in Tegal with the subject of the study is the management of group music Butter Cookiezz, it includes the planning, organizing, actuating and controlling. The data was gathered by conducting observations, interview and documentations. The data validity is done by triangulations based on other sources. The data was analyzed by (1) data reduction, (2) data presentation and (3) verification. The results of the study show that the management of group music Butter Cookiezz Band is implementing a good management. The effectiveness and efficiency are accomplished through planning, organizing, actuating and controlling. The planning is arranged start from job taking, payment sharing, album making and internet website browsing. The organizing is done based on each management component’s duty, which in line with the programme rundown made by manager. Actuating is done by manager by giving examples, motivating, supporting, guilding, and directing each member in every move and decision making. Controlling is done by manager by monitoring the member’s works, asking about every move and all the works that they had done for evaluated together then. The components of the management of Butter Cookiezz Band consist of manager, manager assistant, stage manager, set manager, players, tools crew, personel crew, and documentation section. These components played and cooperated well so this group can be more well arraged and organized too. Suggested (1) group music of Butter Cookiezz should be developed not only in Tegal, but also in other placed, (2) band players should be more creative and widening their views in music field in particular so they could make perfect works and adored by the society, (3) Butter Cookiezz Band manager should look over the market demands carefully and should be more active in promoting her music group. ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v PRAKATA ....................................................................................................... vi SARI................................................................................................................. viii ABSTRACT………………………………………………………………… . ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR FOTO……………………………………………………………… xiii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiv BAB I BAB II PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6 E. Sistematika Tesis…………………………………………….. 7 LANDASAN TEORI .................................................................... 9 A. Manajemen ............................................................................... 9 B. Fungsi manajemen ................................................................... 12 C. Musik ....................................................................................... 19 x BAB III BAB IV D. Kelompok Musik ..................................................................... 23 E. Kerangka Berfikir …………………………………… ........... 27 METODE PENELITIAN .............................................................. 29 A. Pendekatan penelitian .............................................................. 29 B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 29 C. Sasaran Kajian.......................................................................... 30 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30 E. Teknik Analisis data ................................................................ 32 F. Teknik Keabsahan Data ........................................................... 35 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 37 A. Kehidupan Kesenian Di kota Tegal ........................................ 37 B. Pembentukan Kelompok Musik Butter Cookiezz Band ......... 40 C. Bentuk Penyajian Kelompok Musik Butter Cookiezz band... . 44 D. Hasil Penelitian Mengenai Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band……………………………………… .. 60 E. Implikasi Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band pada Pendidikan Seni ……………………………….. ............ 82 PENUTUP .................................................................................... 87 A. Simpulan ................................................................................. 87 B. Saran ........................................................................................ 88 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 89 BAB V LAMPIRAN xi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Fungsi-fungsi Manajemen ............................................................. 12 Tabel 2. Kerangka Berfikir .......................................................................... 28 Tabel 3. Teknik Analisis Data ..................................................................... 33 Tabel 4. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................... 36 Tabel 5. Pembagian Honor Butter Cookiezz Band Dalam Persen ……….. 62 Tabel 6. Agenda Kegiatan Butter Cookiezz Band tahun 2008.. .................. 64 Tabel 7. Contoh Rundown tugas-tugas tim manajemen pada pentas Butter Cookiezz band.. .............................................................................. xii 79 DAFTAR FOTO Halaman Foto 1. Personil Kelompok Musik Butter Cookiezz Band ......................... 43 Foto 2. Pertunjukan Kelompok Musik Butter Cookiezz Band ................... 47 Foto 3. Instrumen Musik Kelompok Butter Cookiezz Band ...................... 48 Foto 4. Instrumen Gitar 1 Butter Cookiezz Band ....................................... 49 Foto 5. Instrumen Gitar 2 Butter Cookiezz Band …………..…………….. 50 Foto 6. Digital Effect Butter Cookiezz Band ............................................. .. 50 Foto 7 Instrumen Bass Gitar Butter Cookiezz Band ................................. .. 51 Foto 8 Instrumen Drum Butter Cookiezz Band ….................................... 52 Foto 9 Kostum yang Digunakan Kelompok Musik Butter Cookiezz Band… 55 Foto 10 Aksi Vokalis yang atraktif dan Komunikatif pada penonton ......... … 56 Foto 11 Penampilan Gitaris 1 di Atas Pentas … ......................................... 57 Foto 12 Penampilan Gitaris 2 di atas Pentas ............................................... … 58 Foto 13 Penampilan Bassist di atas Pentas .................................................. … 58 Foto 14 Penampilan Drummer di atas Pentas.............................................. … 59 xiii DAFTAR LAMPIRAN 1. Pedoman Observasi 2. Pedoman Dokumentasi 3. Pedoman Wawancara 4. Surat Ijin penelitian 5. Notasi Lagu “Yang Terindah Untuk Kita” Butter Cookiezz 6. Struktur Manajemen Butter Cookiezz Band 7. Struktur Manajemen Twenty One Communication 8. Biodata Struktur Manajemen Butter Cookiezz Band 9. Biodata Pemain Musik Butter Cookiezz Band 10. Lirik Lagu Butter Cookiezz Band 11. Lirik Lagu-lagu yang Sering Dibawakan Butter Cookiezz Band xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama dan saling tergantung satu sama lainnya. Di dunia ini, tidak ada satupun manusia yang dapat hidup sendiri karena pada dasarnya di dalam diri manusia selalu terdapat keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain, serta alam sekitarnya. Setiap manusia harus selalu berinteraksi dengan manusia lainnya sehingga terwujud suatu pergaulan hidup. Kelompok atau kelompok sosial merupakan salah satu perwujudan dari adanya suatu pergaulan hidup. Kelompok sosial terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung dan berfungsi satu dengan yang lainnya. Bagian-bagian tersebut saling mendukung dan membantu satu sama lain agar keutuhan kelompok dapat selalu terpelihara. Dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kebudayaan, di mana manusia memiliki kemampuan untuk selalu meneruskan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan dan kemampuan masyarakatnya pun selalu mengalami perubahan yang tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan yang ada di masyarakat. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan yang memiliki arti sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan berbagai bentuk kesenian, baik seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama, maupun seni yang lainnya. Pada umumnya perkembangan kesenian mengikuti proses perubahan yang terjadi 1 2 dalam kebudayaan suatu masyarakat. Hal ini dipertegas oleh Kayam (1981: 38-39) yang menyatakan bahwa kesenian tidak pernah lepas dari masyarakat. Sebagai salah satu yang penting dari kebudayaan, kesenian adalah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan merupakan hasil budidaya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk hidup yang berbudaya dan membudaya yaitu mampu menjamah alam untuk kepentingan hidupnya. Karena itu manusia di dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari kebudayaan, karena manusialah pelaku kebudayaan. Ia menjalankan kegiatan untuk mencapai sesuatu yang berharga baginya, dan dengan demikian kemanusiaannya menjadi lebih nyata (Bakker 1984 : 14). Supriyadi (1994 : 36) mendefinisikan kebudayaan sebagai hasil kreativitas manusia yang memberi kontribusi besar bagi para peradaban manusia. Hal ini berarti dalam kehidupan masyarakat, kreativitas seseorang mampu memberi kontribusi kepada orang lain untuk menciptakan kebudayaan berdasarkan sikap, norma dan perilaku masyarakat. Seni khususnya seni musik telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya jenis aliran musik seperti dangdut, pop, rock, jazz, country, dan lain sebagainya. Selain banyaknya jenis aliran musik yang berkembang, juga semakin banyak bermunculan group atau kelompok musik di kota-kota hampir di seluruh Indonesia. Kota Tegal adalah salah satu kota yang memiliki berbagai macam kelompok musik dengan beragam jenis aliran musik mulai dari kelompok musik tradisional, seperti kelompok rebana dan calung, sampai kelompok musik modern seperti; orkes dangdut, organ tunggal, serta grup band. Kelompok musik Butter Cookiezz adalah 3 salah satu dari sekian banyak kelompok musik yang ada di Kota Tegal. Kelompok ini mengusung jenis musik pop alternatif. Hampir seluruh lagu yang dibawakan grup ini merupakan karya mereka sendiri. Kelompok musik Butter Cookiezz terhitung eksis di Kota Tegal. Dengan bekal kreativitas para personilnya dan karya yang mereka hasilkan, Kelompok musik ini mulai membangun karirnya dengan melakukan pentas dari panggung ke panggung hingga kelompok musik ini bisa dikenal oleh masyarakat. Di tengah bermunculan dan berkembangnya kelompok–kelompok musik di Kota Tegal, ternyata tidak menyurutkan semangat para personil grup band Butter Cookiezz untuk lebih mengembangkan sayap. Dengan struktur organisasi serta manajemen yang ada, mereka selalu berusaha solid untuk bertahan dan berkembang khususnya di Kota Tegal. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang juga membahas tentang kelompok musik di Indonesia, seperti : “Orkes Keroncong GEMA SAPTA NADA di Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal” oleh Andri Hermawan tahun 2001, dan Penyajian Musik pada “Kelompok Musik Sastra Warung Tegal” Pimpinan Nur Ngudiono di Kota Tegal oleh Kurniawan Hadi Saputra tahun 2006, peneliti juga tertarik untuk meneliti kelompok musik Butter Cookiezz band yang berasal dari Kota Tegal. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang lebih membahas bentuk penyajian kelompok musik dan aransamen lagunya, peneliti di sini lebih tertarik untuk meneliti kelompok musik Butter Cookiezz band dari sudut yang berbeda, di mana kelompok tersebut memiliki manajemen yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang berperan dan saling bergantung satu dengan yang lain. Komponen-komponen yang ada dalam kelompok musik Butter Cookiezz band yaitu: 4 manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew, dan pemain. Semua komponen tersebut saling terkait satu sama lain dan bekerjasama dalam menjalankan fungsi manajemen. Dengan adanya manajemen yang ada, kelompok musik Butter Cookiezz Band lebih bisa terencana, terprogram, dan terorganisir dibanding sebelum terbentuknya manajemen. Pada saat kelompok musik Butter Cookiezz Band belum memiliki manajemen, setiap kegiatan baik berupa pengambilan job, jadwal manggung, pembuatan album maupun finantial tidak bisa terprogram dan terorganisir seperti setelah terbentuknya manajemen. Dengan adanya manajemen pada kelompok musik tersebut, maka segala sesuatu baik yang berhubungan dengan job, jadwal latihan, manggung, pembuatan album, serta finantial dapat lebih tertata dan memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai. Manajer selalu membuat rencana kegiatan selama satu tahun agar jadwal kegiatan berjalan dengan lancar. Agenda kegiatan, rancangan keuangan, pembuatan album, serta cara memasarkannya dibuat sedemikian rupa oleh manjer melalui kesepakatan bersama dari seluruh anggota manajemen kelompok musik tersebut. Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu merencanakan setiap kegiatan yang hendak dilaksanakan, mulai dari pengambilan job, urusan financial, pembuatan album, pembuatan profil dan website di internet. Manajer juga membentuk dan mengorgnisir anggota dengan menempatkannya sesuai jabatan dan tugasnya masing-masing. Manajer selalu mengorganisasikan dan menggolongkan setiap kegiatan untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah tersusun dalam kesatuan-kesatuan administratif. Selain itu, manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu memberikan contoh, motivasi, semangat, bimbingan serta arahan 5 terhadap anggotanya dalam setiap tindakan, pengambilan keputusan, pengetahuan dan ketrampilan. Dalam setiap tindakan dan kegiatan, manajer selalu melakukan pengawasan terhadap seluruh anggotanya. Pengawasan dilakukan dengan cara memperhatikan kinerja para anggota serta selalu bertanya tentang segala tindakan dan pekerjaan yang sudah dikerjakan untuk kemudian dievaluasi. Dengan melihat perjalanan Butter Cookiezz band yang sampai saat ini mampu bertahan dan berkembang mengingat semakin banyaknya band-band baru yang semakin bermunculan khususnya di Kota Tegal, serta minat masyarakat terhadap pertunjukan dan album yang telah dibuat oleh kelompok musik tersebut, peneliti ingin mengupas manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band. Peneliti tertarik untuk meneliti manajemen kelompok musik tersebut karena peneliti melihat adanya perbedaan anatara sebelum adanya manajemen dan sesudah terbentuknya manajemen pada kelompok musik tersebut. Keeksisan dan berkembangnya kelompok musik Butter Cookiezz Band tidak lepas dari peran manajemen yang dimilki. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, permasalahan pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band di Kota Tegal? Permasalahan pokok yang berupa manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band 6 akan dikelompokan ke dalam sub bab permasalahan yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pokok kajian yang telah dirumuskan dalam permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz di Kota Tegal yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini dapat dijadikan informasi dan sebagai bahan kajian tentang manajemen khususnya manajemen kelompok musik band yang diterapkan dalam pertunjukan, serta sebagai referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga-lembaga, kelompok-kelompok musik, serta masyarakat umum untuk dijadikan alternatif pemikiran tentang eksistensi kelompok seni khususnya kelompok musik. 7 E. Sistematika Tesis Penyusunan tesis sebagai salah satu karya ilmiah dituntut adanya kerangka berfikir yang jelas, sehingga pembahasan selanjutnya mudah untuk dipahami. 1. Bagian awal dari tesis ini berisi halaman judul, lembar pengesahan, prakata, sari, daftar isi, daftar gambar,daftar lampiran 2. Bagian tesis berisi: BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. BAB II. LANDASAN TEORI Berisi tentang pengertian manajemen, fungsi manajemen, musik, dan kelompok musik, kerangka berfikir BAB III. METODE PENELITIAN Berisi tentang pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sasaran kajian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berisi tentang penjabaran dari data penelitian sesuai dengan sasaran kajian yang terdiri dari gambaran kehidupan kesenian di Kota Tegal, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiez Band, serta manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band. Pembahasan berisi tentang implikasii manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band pada pendidikan seni . 8 BAB V. PENUTUP Berisi tentang simpulan dan saran, yaitu tentang rangkuman hasil penelitian secara singkat yang ditarik dari analisis data dan pembahasan data, sedangkan saran berisi tentang masukan dan pendapat dari peneliti. 3. Bagian akhir berisi tentang: Daftar Pustaka yang digunakan sebagai bahan supervisi penelitian, dan Lampiran kelengkapan surat-surat untuk penelitian. BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu, dan perhatian), sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab, maka terbentuklah kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini, maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut Hasibuan (2001 : 3) manajemen itu penting, sebab: (1) pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya, (2) perusahaan akan dapat berhasil baik jika manajemen ditetapkan dengan baik, (3) manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki, (4) manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan-pemborosan, (5) manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan dengan memanfaatkan manusia, modal, metode, material, sarana dan prasarana dan pasar dalam proses manajemen tersebut, (6) manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan, (7) manajemen mengakibatkan pencapaian tujuan secara teratur, (8) manajemen merupakan suatu pedomanpedoman, pikiran dan tindakan, (9) manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama sekelompok orang. 9 10 Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, organisasi masyarakat, yayasanyayasan pemerintahan dan sebagainya. Dengan manajemen yang baik maka pembinaan kerjasama akan serasi dan harmonis, saling menghormati dan mencintai, sehingga tujuan optimal akan tercapai. Menurut Westra (1980 : 112) dalam Bahasa Indonesia kata “management” ini diterjemahkan dalam berbagai istilah, seperti kepemimpinan, tata pimpinan, ketatalaksanaan, pengaturan pengelolaan, pengendalian, pengurusan, penguasaan dan sebagainya. Kata manajemen dalam Bahasa Inggris adalah management berasal dari kata kerja to manage, artinya mengatur, mengelola, mengendalikan sesuatu. Manajemen dapat dimengerti sebagai kegiatan kepemimpinan atau proses bimbingan dan pengawasan dalam segala bentuk usaha pencapaian tujuan yang dilakukan oleh pejabat atau pimpinan. Kepemimpinan sebagai faktor terpenting dalam manajemen, pada umumnya berupa pengambilan keputusan dan penentuan rencana usaha (Jazuli, 2001:34). Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsurunsur manajemen akan dapat ditingkatkan (Hasibuan, 2007: 1-2). Hasibuan menambahkan bahwa manajemen memiliki dasar-dasar manajemen yaitu: (1) adanya kerjasama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal, (2) adanya tujuan 11 bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai, (3) adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur, (4) adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik, (5) adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan, (6) adanya human organization. Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian , pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi Daft (2007 : 6). Terdapat dua ide penting dalam definisi di atas : (1) keempat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, serta (2) pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. Mary Parker Follett (dalam Handoko, 1997:8) mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri. James A.F. Stoner (dalam Handoko, 1997:8) mengartikan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari pendapat Stoner, jelas berbeda dengan pendapat Parker. Stoner lebih menekankan bahwa manajemen adalah suatu proses. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Proses 12 tersebut terdiri dari beberapa kegiatan manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atau evaluasi. Dengan demikian manajemen dapat diartikan dengan cara mengelola, mengatur, dan mengendalikan sesuatu, yang di dalamnya terdapat proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. B. Fungsi Manajemen Ada beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa tokoh teori manajemen tergantung pada sudut pandang pendekatan dan pandangan mereka Hasibuan ( 2007:3). Fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 13 Tabel 1. Fungsi-fungsi manajemen (Hasibuan, 2007 : 3) G.R. Terry John F. Mee Louis A. Allen MC. Namara 1. Planning Planning Leading Planning 2. Organizing Organizing Planning Programming 3. Actuating Motivating Organizing Budgeting 4. Controlling Controlling Controlling System Prof. Drs. Oey Liang Lee Henry Fayol Harold Koontz Cyril O'Donnel Drs. P. Siagian 1. Planning Planning Planning Perencanaan 2. Organizing Organizing Organizing Pengorganisasian 3. Commanding Staffing Motivating Pengarahan 4. Cordinating Directing Controlling Pengkoordinasian 5. Controling Controlling Evaluation Pengontrolan W.H. Newman Lutter Gullick lyndall F. Urwick John D. Millet 1.Planning Planning Forecasting 2. Organizing Organizing Planning 3.Assembling Staffing Organizing Facilitating 4. Directing Directing Commanding - 5. Controling Coordinating Coordinating - 6. - Reporting Controlling - 7. - Budgeting - - Directing Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer secara berurutan supaya proses manajemen itu ditetapkan secara baik. Manajer menggunakan berbagai keterampilan untuk melakukan fungsi-fungsi di atas. 14 Pekerjaan manajer adalah memberikan arahan kepada organisasi, memimpin, dan memutuskan bagaimana harusnya menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut George Terry (dalam Jazuli 2001:35) fungsi dasar manajemen sebagai proses dasar yang meliputi fungsi-fungsi: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan atau evaluasi (controlling). 1. Perencanaan (planning) Perencanaan menentukan di mana organisasi ingin berada di masa depan dan bagaimana agar dapat sampai ke sana. Perencanaan (planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan (Daft 2007:7). Kurangnya perencanaan atau perencanaan yang buruk dapat menghancurkan kinerja organisasi. Sebagai contoh, perusahaan ritel pakaian Merry Go Round, yang dulunya hadir secara besar-besaran di berbagai pusat belanja di Amerika, kini menjadi pailit dan akhirnya menghilang akibat dari perencanaan yang buruk. Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses usaha masih berlangsung. Perencanaan juga dapat diartikan sebagai salah satu yang harus dilakukan oleh seorang manajer yaitu dengan memikirkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika, bukan atas dasar dugaan atau firasat. Perencanaan merupakan proses yang sistematis dan pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan 15 datang. Perencanaan merupakan kumpulan kebijakan yang secara sistematis disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat digunakan sebagai pedoman kerja (Mulyasa, 2002:20). Perencanaan berarti penggambaran di muka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara bagaimana mengerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan agar benar-benar tujuan dari usaha bersama itu tercapai (Swasta, dkk. 1988:91). Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Di samping itu, rencana memungkinkan: (1) organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdayasumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan, (2) para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, (3) kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan. Perencanaan (planning), adalah (1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, dan (2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Semua fungsi-fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, di mana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat, dan kontinyu. Tetapi sebaliknya, perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses 16 usaha berlangsung yang didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika, bukan atas dasar dugaan atau firasat dan digunakan sebagai pedoman kerja. 2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian umumnya dilakukan setelah perencanaan dan mencerminkan bagaimana perusahaan maupun organisasi masyarakat mencoba untuk mencapai rencananya. Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan pengelompokan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi (Daft, 2007 : 8). Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, dan tanggung jawab (wewenang) sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan menjadi satu kesatuan kerjasama untuk mencapai tujuan. Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani) yang berarti alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi, setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahanbahan dan sebagainya timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien dan efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya, keadaan seperti ini dapat membentuk suatu organisasi (Swasta, 1998 : 13). Pengorganisasian (organizing) adalah (1) penentuan sumber daya- sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, (4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas- 17 tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan (Handoko, 1997:24). Untuk memperjelas pemahaman tentang pengertian organisasi, Jazuli (2001 : 12) mengemukakan bahwa organisasi adalah wadah dan proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat oleh hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hierarki menunjukkan bahwa organisasi selalu ada struktur yang melukiskan interaksi, kegiatan, peranan, dan sifat organisasi. Dalam organisasi, tujuan sangat penting dirumuskan secara spesifik karena segala aktivitas organisasi bermuara pada tujuan. Mengorganisasi adalah menggolongkan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administratif, dan menentukan hubungan-hubungan antara pimpinan-pimpinan dan karyawan-karyawan dalam kesatuan (Moekijat, 1984 : 20). Berdasarkan uraian di atas, maka pengorganisasian dapat diartikan sebagai wadah dan proses kerjasama berupa pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, dan tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan. 3. Penggerakan (actuating) Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu organisasi bisa berjalan, sehingga semua yang terlibat di dalam organisasi harus berupaya ke arah sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial (Jazuli, 2001:39). Prinsip penggerakan adalah: (1) efisiensi, yaitu pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang ada secara optimal guna mencapai hasil yang lebih besar; (2) 18 komunikasi yang lancar dan manusiawi (tenggang rasa), serta perlu mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat antar kelompok maupun pelaku di dalam organisasi; (3) kompensasi atau penghargaan baik yang berupa uang atau bukan uang dari pimpinan. Daft (2007 : 8) menambahkan fungsi penggerakan merupakan fungsi manajemen yang semakin penting. Penggerakan merupakan salah satu fungsi manajemen yang merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan (anak buah) untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Sudianto (1989:169) secara umum actuating atau penggerakan mempunyai arti suatu kegiatan yang menggerakkan para bawahan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Karena menggerakan para bawahan, maka dengan demikian seorang pemimpin berada di tengah-tengah para bawahan yang dengan sendirinya akan diterima oleh para bawahan sebagai pendorong (motivator). Tipe-tipe penggerakan dapat berupa: (1) motivasi, semangat, inspirasi yang dapat memacu tindakan dan kesadaran para pekerja; (2) bimbingan melalui tindakan keteladanan, seperti dalam mengambil keputusan, kesatuan bahasa komunikasi, memperbaiki pengetahuan dan keterampilan bawahan; (3) pengarahan yang jelas dan konstruktif terhadap bawahan agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan koordinasi bisa lebih teratur. Berdasarkan uraian di atas, maka penggerakan dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan pemimpin untuk menggerakkan bawahan ke arah tujuan yang telah ditetapkan, yaitu dengan memberikan motivasi, semangat, bimbingan, dan 19 pengarahan dengan prinsip efisiensi, tenggang rasa, dan kompensasi atau penghargaan dari pemimpinnya. 4. Pengawasan atau Pengendalian (controlling) Pengendalian merupakan fungsi keempat dalam proses manajemen. Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan (Daft, 2007 : 9). Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak menuju tujuannya. Pengawasan merupakan fungsi seorang manajer dalam melaksanakan penilaian dan mengendalikan jalannya operasi atau suatu kegiatan badan usaha yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Sudianto, 1989:169). Pengawasan adalah kegiatan manajer atau pimpinan dalam mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi ada pada jalur yang salah, manajer harus membetulkannya. Seorang manajer juga harus melakukan pencocokan, pemeriksaan, pengendalian, dan pencegahan dari penyelewengan. Semua itu dimaksudkan untuk mengetahui adanya hambatanhambatan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan yang untuk selanjutnya perlu secepatnya diatasi. Berdasarkan uraian di atas, maka pengawasan dapat diartikan sebagai kegiatan manajer atau pemimpin dalam melaksanakan penilaian dan mengendalikan 20 jalannya kegiatan, serta mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan C. Musik Kata musik berasal dari bahasa Yunani kuno “mousike” atau dalam bahasa latin musica. Menurut mithologi kuno musica dimaksudkan sebagai seni dari kaum muzen dan diambil dari nama salah satu dewa di Yunani yang bernama Mousikas yang melambangkan keindahan, kesenian, dan ilmu pengetahuan (Napsirudin, 1996 :15). Pengertian seni musik dewasa ini sudah sangat berbeda dengan pengertian orang Yunani ribuan tahun lalu, seperti yang disebutkan oleh Sunarko (1990: 5) yang menyatakan bahwa musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi atau suara yang teratur dengan melodi dan ritme serta mempunyai unsur harmoni dan keselarasan. Disebutkan pula oleh Limantara (1978 : 7), musik adalah salah satu seni abstrak yang berbentuk suara dan terdiri dari unsur-unsur ritme, melodi, harmoni serta timbre. Ritme adalah hitungan metrik sederhana maupun berganda yang menjadi pola dasar dari gerakan melodi. Sedangkan yang dimaksud melodi adalah rangkaian nada yang berbeda satu sama lain dari tinggi rendah dan panjang suara yang membentuk motif dan kalimat musik. Yang dimaksud dengan harmoni adalah keselarasan bunyi. Adapun timbre adalah warna dari suatu bunyi. Dalam karya cipta musik, biasanya melodi adalah salah satu unsur yang paling ditonjolkan sebab melodi dalam unsur musik dapat disamakan artinya dengan lagu. Melodi atau lagu juga 21 mempunyai irama dan harmoni, dengan kata lain sebuah melodi atau lagu sama dengan musik secara umum. Musik menurut Sukohardi (1978 : 36) adalah curahan hati atau ekspresi dari pengalaman atau penghayatan hidup manusia. Lebih lanjut Jamalus (1988 : 1-2) mengemukakan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pencipta lagunya melalui unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk lagu dan ekspresi. 1. Irama Irama adalah rangkaian gerak yang terdapat dalam musik (Joseph 2001 : 27). Irama terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan panjang pendek yang berbeda lama waktunya. Irama juga diartikan panjang pendek nada dalam lagu. Istilah asing irama adalah rhythm (Inggris), yang diterjemahkan ritme. Jamalus (1981 : 58) mengatakan bahwa irama adalah suatu urutan rangkaian gerak yang terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya, membentuk pola irama bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. 2. Melodi Sebagai karya seni suara, seluruh lagu juga merupakan karya seni sastra, karena lagu terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah rangkaian kata dan yang kedua adalah rangkaian nada. Rangkaian kata disebut syair, sedangkan rangkaian nada disebut melodi. Syair berfungsi memperjelas maksud yang tersirat dalam melodi, sebaliknya melodi berfungsi memperjelas maksud syair. Melodi merupakan unsur pokok musik yang harus diperhatikan setelah irama, sebab melodi merupakan sarana penyalur gagasan-gagasan atau ide pencipta musik. Menurut Sumaryo (1987 : 22 104) melodi adalah rentetan nada-nada yang disusun secara ritmis dengan ditetapkan ketinggiannya masing-masing. Lebih jelasnya Jamalus (1988 16) menyatakan bahwa melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan gagasan. 3. Harmoni Harmoni adalah gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi rendahnya dan terdengar serempak. Rochaeni (1989 : 34) mengartikan harmoni sebagai gabungan dari berbagai nada yang dibunyikan serempak atau arpeggio (berurutan) atau tinggi rendah nada tersebut tidak sama tetapi selaras terdengar dan merupakan kesatuan yang bulat. 4. Bentuk atau Struktur Lagu Musik mirip dengan bahasa, terjadinya dalam urutan waktu, di dalam potongan-potongan tersebut biasanya tersusun sedemikian rupa sehingga nampak teratur atau sistematis, tapi ada juga potongan lagu yang tidak teratur, dan lagu yang demikian sangat jarang didapat. Bentuk atau struktur lagu adalah susunan atau hubungan antar unsur- unsur musik dalam lagu yang bermakna (Jamalus, 1988 :35). Suwondo (1992 : 5) berpendapat bahwa bentuk merupakan media atau alat untuk berkomunikasi, menyampaikan arti yang terkandung oleh bentuk itu sendiri atau menyampaikan pesan tertentu dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima. Musik menurut bentuknya dibagi menjadi tiga macam, yaitu musik vokal, musik instrumental, dan musik campuran (Sunarko, 1988 : 5). Selanjutnya Sunarko 23 (1988 : 6) menjelaskan pengertian masing-masing jenis musik tersebut sebagai berikut : a. Musik vokal adalah musik yang dinyanyikan dengan suara manusia. b. Musik instrumental adalah musik yang dilagukan dengan alat musik saja. c. Musik campuran adalah perpaduan suara manusia (vokal) dengan musik instrumental yang disajikan bersama. 5. Ekspresi Ekspresi adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase yang diwujudkan oleh pemusik (Joseph 2001 : 93). Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa musik merupakan ungkapan hati manusia yang dituangkan dalam bentuk bunyi atau suara yang dapat didengarkan, dan memiliki unsur-unsur seperti irama, melodi, ritme, dan harmoni. D. Kelompok Musik Kelompok atau grup disebut juga sebagai masyarakat karena suatu kelompok atau grup telah memenuhi syarat-syarat sebagai masyarakat yaitu adanya sistem interaksi antara para anggota, adanya adat istiadat, serta sistem norma yang mengatur interaksi itu, adanya kontinuitas, serta adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi. Namun di samping ciri-ciri tadi, suatu kesatuan manusia yang disebut kelompok juga mempunyai ciri tambahan yaitu organisasi dan sistem pimpinan. Kelompok musik merupakan salah satu bentuk atau perwujudan dari 24 kelompok sosial. Kelompok sosial yang merupakan perwujudan dari adanya kehidupan bersama atau pergaulan hidup itu sangat beraneka ragam dan mempunyai jumlah yang tidak sedikit. Setiap kelompok sosial biasanya telah menemukan polapola tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak demikian, maka tidak mungkin manusia dapat bertahan dalam kehidupannya. Apabila pola-pola untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut kurang serasi, maka masyarakat menghadapi masalah terjadinya disintegrasi. Jika jawaban terhadap tantangan adalah serasi, maka masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya (Inkeles dalam Soekanto, 1994 : 21). Seperti halnya dalam masyarakat, kelompok musik juga terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung, di mana ketergantungan antara bagian-bagian tersebut adalah fungsi dari saling ketergantungan itu sendiri. Ada berbagai macam bentuk kelompok musik, antara lain : kelompok musik tradisional misalnya kelompok musik rebana dan angklung, kelompok musik modern misalnya : orkes dangdut, organ tunggal, dan band. Kelompok musik rebana adalah suatu kelompok manusia yang melakukan kegiatan bermusik bersama dengan menggunakan terbang atau rebana sebagai instrumennya, serta menyanyikan lagu-lagu yang bernafaskan Islam (bersifat religi). Biasanya lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu yang berisi pesan atau petuah, memuji kebesaran Tuhan dan Rasul-Nya. Kelompok musik angklung adalah suatu kelompok manusia yang melakukan kegiatan bermusik bersama dengan angklung sebagai instrumen musiknya. Angklung merupakan jenis alat musik bernada yang terbuat dar bilahan bambu yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga tercipta melodi yang harmoni. Jenis musik ini merupakan 25 jenis musik instrumental, karena permainannya tidak memerlukan vokal. Kelompok orkes dangdut adalah sekelompok manusia yang memainkan permainan musik dangdut dengan instrumen lengkap. Adapun alat musik yang digunakan dalam orkes dangdut adalah seperangkat band (gitar, bass, drum), kendang, tamborin, dan seruling. Masing-masing personil memegang alat musik tersebut, ditambah dengan vokal. Jenis musik orkes dangdut merupakan musik campuran, karena dalam setiap pertunjukan tidak hanya memainkan alat musik melainkan ditambah dengan vokal (suara manusia). Kelompok musik organ tunggal merupakan sekelompok manusia yang memainkan permainan musik dangdut menggunakan alat musik organ. Pada dasarnya pertunjukan organ tunggal hampir sama dengan pertunjukan orkes dangdut terutama dari segi lagu yang dibawakan, hanya saja pemain organ tunggal memprogram suara alat musik yang akan digunakan. Dalam memprogram pun tidak hanya suara satu alat musik saja yang bisa dimainkan, akan tetapi organ dapat memprogram bermacam-macam suara alat musik yang dibutuhkan seorang pemain Organ Tunggal. Kelompok musik band adalah suatu kelompok manusia yang melakukan kegiatan bermusik secara bersama-sama. Band adalah sekelompok orang yang memainkan musik secara bersama-sama. Pemusik yang sering kita saksikan di televisi maupun di atas panggung pertunjukan disebut sebagai band. Dalam permainan band membutuhkan instrumen yang memadai agar dapat menghasilkan kualitas suara yang baik, di samping faktor kerjasama antar pemain yang harmonis sehingga dapat membentuk watak yang baik. Permainan band akan menghasilkan 26 perpaduan unsur-unsur musik yang ditimbulkan oleh alat musik yang digunakan maupun suara penyajiannya. Musik band ini tidak terlepas dari hakikat pendidikan seni yang diharapkan mampu : (1) memupuk dan mengembangkan kreativitas serta sensitivitas siswa, (2) menunjang pembentukan dan pengembangan pribadi siswa secara utuh, (3) memberikan peluang seluas-luasnya untuk berekspresi kreatif (Safrina, 1999 : 2). Suatu kelompok band jika ingin bertahan lama harus memiliki team work atau kerja tim yang baik. Kerja tim adalah sebuah bentuk kerjasama antara sejumlah anggota band turut di dalamnya dan merupakan tulang punggung keberhasilan dari segala kegiatan band yang berlangsung. Fokus gerak dari kerja tim ini pada mulanya harus memiliki arahan. Berdasarkan arahan tersebut di antara anggota yang bersangkutan dibentuk pembagian tugas, dan dibentuk suatu jalur komunikasi. Kerja tim berlaku pada setiap kegiatan yang mengikutsertakan lebih dari satu orang atau bagian, seperti halnya kegiatan di bidang musik. Arahan yang diberikan pada musik band lebih kepada kreasi dan karya musik yang harmonis. Beranggotakan beat, ritme, melodi, dan pengisian yang dikelola untuk menyatu oleh aransemen. Dalam sebuah kelompok musik band, dengan sendirinya akan terbentuk sebuah tim kerja yang beranggotakan beberapa jenis musisi yang turut serta di dalamnya sehingga terbentuklah pembagian tugas dan jalur komunikasi. Dalam hal ini, sebagai contohnya adalah band yang umumnya beranggotakan drummer, bassist, keyboardis, gitaris, dan vokalis. Penjabarannya adalah sebagai berikut: (1) Drum total bertanggung jawab dengan bentuk fondasi yaitu beat dan ritme tanpa nada, (2) Bass membungkus beat dan ritme tersebut dengan nada dan membentuk fisik musik 27 tersebut, (3) Keyboard dengan pengisiannya pada back ground musik dan ritme memperlebar dan mempersolid dari sudut nuansa musik tersebut, (4) Gitar secara bergiliran dengan keybordis mempersolid ritme dan mempertajam musik terutama dari sudut aksen musik tersebut, (5) Vokal sebagai wakil dari pesan yang ingin disampaikan oleh kelompok musik tersebut melalui lirik lagu dan sekaligus memonitor keberadaan publik (Pandjaitan dalam Relawati, 2007 : 30-31). Berdasarkan uraian pada landasan teori di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen seni pertunjukan adalah suatu bentuk seni pertunjukan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang melakukan aktivitas berkesenian yang dalam proses pelaksanaannya dikelola, diatur, dan dikendalikan melalui tahap perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan atau evaluasi guna mencapai tujuan yang diharapkan. E. Kerangka Berfikir Dari paparan yang sudah dikemukakan pada landasan teori, maka peneliti membuat kerangka berfikir yang digambarkan dalam bentuk tabel. Kerangka berfikir tersebut berisi tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band yang meliputi manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew peralatan dan personil, serta seksi dokumentasi dalam menjalankan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, dan penggerakan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh kelompok tersebut. Adapun kerangka berfikir pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 28 Tabel 2. Kerangka Berfikir (Eka Titi, 2008) Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band yang meliputi : manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew personil, crew peralatan, seksi dokumentasi Fungsi Manajemen Perencanaan Memilih tujuan dan cara untuk mencapainya Pengawasan Mengawasi kegiatan dan melakukan koreksi Pengorganisasian Menunjuk tanggung jawab untuk pencapaian tugas Penggerakan Memberi motivasi kepada anggota tujuan organisasi dapat tercapai Tujuan Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz tercapai Berkembang dan mempertahankan eksistensi Kelompok musik Butter Cookiezz band BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini mengkaji tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band. Melalui pendekatan ini, akan dijelaskan manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band. Untuk mendukung pendekatan tersebut akan dijelaskan lokasi penelitian, sasaran kajian secara lengkap, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data. B. Lokasi penelitian Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah di Kota Tegal, Jawa Tengah. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena di kota tersebut terdapat kelompok-kelompok musik band yang cukup eksis seperti; triple nine, Morning Fresh Band, Butter Cookiezz Band, dan lainnya yang masih cukup diminati oleh masyarakat. Butter Cookiezz Band adalah salah satu band Kota Tegal yang memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitasnya dalam bemusik. C. Sasaran Kajian Sasaran kajian dalam penelitian ini berkait dengan masalah yang diajukan yaitu tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band yang meliputi 29 30 perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan khususnya dalam suatu manajemen seni pertunjukan kelompok musik Butter Cookiezz Band. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan sajian dokumen. 1. Teknik observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian (Rahman, 1997 : 71). Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara mengamati kelompok musik Butter Cookiezz Band dalam melakukan aktivitas dari proses latihan sampai dengan pertunjukannya. Selain itu, observasi juga dilakukan dengan cara melihat langsung para personil kelompok musik Butter Cookiezz Band dan masyarakat yang mendukungnya. Melalui observasi akan diperoleh data seperti : gambaran umum kehidupan kesenian di Kota Tegal, kondisi personil, kondisi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, struktur organisasi, serta bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz band. 2. Teknik wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan dua belah pihak yaitu pewawancara (intervieweer) yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban 31 atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2000 : 115). Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu antara pewawancara yang memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan dari nara sumber diajukan secara lisan, dan jawaban responden pun dikemukakan secara lisan pula. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini besifat wawancara terbuka, di mana nara sumber bebas mengembangkan jawaban mereka. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai pemain musik Butter Cookiezz Band, manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew personil, crew peralatan, seksi dokumentasi di mana masing-masing memiliki fungsi dan peran dalam kelompok musik Buter Cookiezz Band, serta pihak-pihak yang terkait yang diwawancarai untuk mendukung kelengkapan data penelitian ini. Dari wawancara diharapkan diperoleh data berupa struktur organisasi, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan pada kelompok musik Butter Cookiezz Band. Hasil dari wawancara digunakan untuk melengkapi data observasi. 3. Teknik kajian dokumentasi Teknik Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan dokumen baik dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, maupun catatan harian dan semacamnya baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan (Ali, 1985 : 41). Menurut Arikunto (1983 : 188) yang dimaksud dengan dokumentasi adalah mencari data yang berasal dari catatan, buku, transkrip, surat kabar, majalah, notulen, dan agenda yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 32 Dalam penelitian ini, kajian dokumen dilakukan dengan mengumpulkan data seperti: dokumen syair lagu, rekaman audio visual, dokumen foto, surat kabar, serta data-data lain berupa profil kelompok musik Butter Cookiezz band Kota Tegal, dan lain sebagainya. Hasil pengumpulan kajian dokumen tersebut selanjutnya diorganisasi sedemikian rupa, sehingga menjadi data yang melengkapi hasil observasi dan wawancara. E. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Subroto (dalam Koentjaraningrat, 1990 : 268) dibagi dua macam yaitu kuantitatif dan kualitatif, perbedaan ini menurutnya tergantung dari sifat data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersifat kualitatif. Oleh karena itu analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta verifikasi (Milles dan Huberman dalam Rohidi, 1992 :17). Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis yang bersifat interaktif. Dapat digambarkan oleh peneliti alur analisis data interaktif yang digunakan sebagai berikut: 33 Tabel 3. Teknik analisis Data (Eka Titi, 2008) Reduksi Data, berisi: struktur organisasi, sejarah berdiri, bentuk penyajian, manajemen yang meliputi; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Sajian Data, terdiri dari: perencanaan seperti pengambilan job, financial, pembuatan album, pembuatan website; pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan Verifikasi: struktur organisasi, sejarah berdiri, bentuk penyajian, manajemen yang meliputi; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan data yang diperoleh melalui observasi atau pengumpulan dokumen yang masih berupa uraian panjang dan perlu direduksi. Reduksi data merupakan kegiatan memilah-milah data yang dapat mempertegas, memperpendek, membuat fokus, dan membuang yang tidak penting agar kesimpulan akhir dapat ditarik secara lebih valid. Pada penelitian ini, reduksi data digunakan untuk memilah-milah data yang diperoleh dari lapangan di antaranya struktur organisasi, sejarah berdiri kelompok musik Butter Cookiezz Band, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band, manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, serta tindakan dari seluruh pelaku yang ada pada kelompok musik Butter Cookiezz Band. 34 2. Sajian Data Sajian data merupakan susunan informasi yang dapat memungkinkan ditariknya kesimpulan. Dalam penelitian ini akan disajikan data secara lengkap baik data yang diperoleh secara observasi maupun dokumentasi kemudian dianalisis antara kategori dan permasalahan yang ada, guna mendapat sajian yang jelas dan sistematis, sehingga kegiatan mengumpulkan data dapat tersaji dengan baik. Data yang diperoleh secara observasi meliputi gambaran umum lokasi penelitian, kondisi personil, kondisi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band. Data yang diperoleh melalui dokumentasi meliputi struktur organisasi, kondisi personil, profil kelompok musik, serta syair lagu. 3. Verifikasi Verifikasi merupakan langkah terakhir dalam analisis data setelah direduksi dan dideskriptifkan dalam bentuk sajian data. Sajian data diinterpretasi pada setiap bab atau bagian dalam mendapatkan susunan dari kesimpulan akhir yang sistematis. Data yang akan diverifikasi pada penelitian ini berkait dengan manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band di antaranya seperti: struktur organisasi, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band, manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, serta tindakan dari seluruh pelaku yang ada pada kelompok musik Butter Cookiezz band. 35 F. Teknik Keabsahan Data Dalam peneltian ini, keabsahan data sangat penting untuk menjaga kevalidan yang tinggi. Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi: (1) mendemonstrasikan nilai yang benar, (2) menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan (3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan melalui beberapa cara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Ada tiga teknik pemeriksaan data dalam triangulasi data yaitu; sumber lain, metode dan teori. Teknik yang digunakan pada penelitian ini ialah pemeriksaan keabsahan data melalui sumber lainnya. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2004:330). Hal itu dapat dilakukan dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain (masyarakat awam); (5) membandingkan hasil wawancara 36 dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dapat digambarkan dalam bagan pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut: Tabel 4. Teknik pemeriksaan Keabsahan Data (Eka Titi, 2008) Pemeriksaan Keabsahan Data Triangulasi Data Sumber Lain Metode Triangulasi dengan sumber lainnya dilakukan dengan jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya (yang diteliti) secara pribadi 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya (yang diteliti) sepanjang waktu 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain (masyarakat awam) 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Teori BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan secara terpisah. Dalam menguraikan hasil penelitian utamanya tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang akan didahului dengan uraian tentang gambaran umum kehidupan kesenian di Kota Tegal, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, dan bentuk penyajian kelompok musik. Pembahasan meliputi manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band dan implikasi manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band pada pendidikan seni. A. Kehidupan Kesenian Di Kota Tegal Kota Tegal merupakan salah satu daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah. Masyarakat Kota Tegal termasuk masyarakat yang gemar berkesenian. Kesenian yang masih berkembang di Kota Tegal meliputi kesenian tradisional maupun kesenian modern. Kesenian tradisional yang masih berkembang di kota tersebut antara lain: kesenian wayang kulit, wayang orang, sandiwara (tarling), dan balo-balo. Sedangkan kesenian modern yang berkembang antara lain: orkes dangdut, organ tunggal, serta musik-musik modern dengan berbagai aliran yang biasanya dibawakan dengan format band. 37 38 Sesuai dengan letak geografis, iklim di Kota Tegal sama dengan daerah lain di Indonesia yaitu merupakan iklim daerah tropis, dalam setahun ada dua musim penghujan antara bulan Oktober – Maret, dan musim kemarau antara bulan April September. Kota Tegal termasuk kota pesisir, struktur tanahnya pun terdiri dari tanah pasir dan tanah liat serta memiliki temperatur rata-rata 27,1°C (Data Statistik Kota Tegal, 2007). Berhubung kota ini merupakan daerah pesisir maka masyarakatnya sering melakukan kegiatan yang salah satunya adalah kegiatan sedekah laut. Pada kegiatan sedekah laut biasanya selalu diisi dengan berbagai macam kegiatan kesenian seperti: wayang kulit, wayang orang, sandiwara (tarling), organ tunggal, orkes dangdut, dan lain sebagainya. Kegiatan kesenian tersebut umumnya diadakan semalam suntuk dan biasanya berjalan dengan meriah. Kegiatan kesenian tidak hanya dilakukan pada saat sedekah laut saja, akan tetapi juga dalam setiap acara seperti: acara perkawinan, sunatan, peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), peringatan hari besar Islam, festival, dan lain sebagainya. Pada acara perkawinan dan sunatan, biasanya sering diisi dengan kesenian berupa orkes dangdut, dan organ tunggal. Pada acara peringatan HUT RI, kesenian yang sering ditampilkan biasanya adalah organ tunggal, band, dan menyanyi tunggal. Pada peringatan hari besar Islam, kesenian yang sering ditampilkan adalah kesenian yang bernuansa keagamaan misalnya kesenian rebana. Kesenian yang umumnya disukai dan diminati oleh masyarakat Kota Tegal dari berbagai kalangan adalah musik dangdut, baik dalam bentuk organ tunggal maupun orkes dangdut. 39 Kesenian yang peminatnya kalangan remaja dan anak muda adalah musik band. Saat ini, musik band sudah berkembang cukup pesat di Kota Tegal. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya band-band baru yang muncul dan saling bersaing dengan mengusung aliran yang berbeda-beda. Jika dilihat dari banyaknya peminat masyarakat untuk mengikuti festival-festival musik khususnya band, serta banyaknya penonton yang hadir untuk menyaksikan festival tersebut, maka jelas terlihat bahwa musik band sudah bisa diterima masyarakat Kota Tegal dengan cukup baik. Menurut Andika (pimpinan Event Organiser “P” Production), masyarakat di Kota Tegal sangat antusias terhadap kegiatan musik khususnya festival band. Menurutnya, setiap kali Even Organisernya mengadakan kegiatan festival band, maka pesertanya selalu melimpah ruah (wawancara tgl. 7 Januari 2008). Persaingan band-band di Kota Tegal memang cukup pesat, sehingga tidak heran jika band-band di kota tersebut memiliki kreativitas yang cukup tinggi. Jika tidak mampu bersaing, maka band-band tersebut tidak akan eksis sehingga akan tenggelam dengan sendirinya. Di tengah banyaknya band-band yang bermunculan, ada beberapa nama band yang cukup eksis dan dikenal oleh masyarakat. Band-band yang masih eksis tersebut antara lain: Butter Cookiezz band, Triple Nine, Sudut band, dan Morning Fresh, Tirtomany, Roti Bakar, MiItozz dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Di antara band-band yang masih eksis tersebut, Butter Cookiezz Band merupakan band yang masih mempertahankan keeksisannya, dan sampai saat ini masih aktif serta berkembang di Kota Tegal. Band tersebut sering mengisi acara dalam setiap kegiatan khususnya yang diadakan di kota tersebut. Band 40 tersebut sudah mendapat tempat di hati masyarakat khususnya masyarakat Kota Tegal. B. Pembentukan Kelompok Musik Butter Cookiez Band Kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah salah satu kelompok musik yang saat ini masih eksis Khususnya di Kota Tegal. Kelompok ini berdiri pada tanggal 10 Oktober 2000, diawali keinginan Eko, Yudhi, dan Adhie untuk mengikuti festival rock alternative di Kota Tegal. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah grup dengan menggandeng Irnie dan Uchie. Dari sini, maka terbentuklah formasi awal Butter Cookiezz Band yang digawangi oleh Eko (drum), Yudhi (bass), Adi (gitar), Irnie (gitar), dan Uchie (vokal). Namun karena kesibukannya, membuat Uchie (vokalis) mengundurkan diri dan digantikan oleh Citra. Pada tahun 2003, posisi Citra digantikan oleh Arisa. Memasuki tahun 2004, Butter Cookiezz Band menyuguhkan format baru dengan membawakan beberapa lagu ciptaan sendiri di setiap penampilannya. Kelompok ini berlatih lebih intensif dan menambah koleksi lagu ciptaan sendiri, yang kemudian ditawarkan ke beberapa perusahaan rekaman. Awal tahun 2006, Butter Cookiezz Band kembali mengalami perubahan personil (pada vokal dan drum). Sekarang ini, posisi drum yang tadinya dipegang oleh Eko diganti oleh personil baru bernama Indro, sedangkan posisi Arisa (vokal) digantikan oleh Meida. Nama Butter Cookiezz dipilih karena terdengar unik dan mudah diingat, seperti musik yang selalu mereka mainkan (easy listening). Mereka berharap, Butter 41 Cookiezz Band terlihat unik dan mudah diingat oleh seluruh penikmat musik Indonesia. Keberadaan Butter Cookiezz semakin diakui oleh masyarakat Tegal. Hal ini terbukti dari seringnya kelompok ini melakukan pertunjukan baik dalam acara parade maupun festival band. Pada tahun 2000, kelompok tersebut tampil dalam Festival Rock Alternative Tegal, dan Parade Musik Indonesia Satu Tegal. Pada tahun 2001, tampil pada Festival Band Dies Natalis Universitas Panca Sakti Tegal, Festival Kompilasi Indie Label Bumi Production Purwokerto (10 besar), Festival Band Yamaha Jupiter Tegal, dan Parade Musik Tegal Alternatif Show. Pada tahun 2003, mereka tampil di Parade Musik Gebyar Ramadhan Rita Supermall Tegal. Selain tampil di acara parade dan festival, kelompok musik Butter Cookiezz band juga pernah menjadi band pembuka band-band terkenal. Pada tahun 2001, kelompok ini menjadi band pembuka di konser ES Nanas live concert. Tahun 2005, menjadi band pembuka Class Musik Es Nanas live in concert Rita Supermall Tegal, Konser Salam Lebaran with Tere and Jikustik Tegal, Class Musik Sensation with KOTAK Slawi. Tahun 2006, menjadi band pembuka Class Musik Sensation with The Rain Rita Supermall Tegal. Kelompok Musik Butter Cookiezz Band sering diundang sebagai bintang tamu dalam berbagai acara. Misalnya saja pada tahun 2002, menjadi bintang tamu di Promo Tour Beerou and Tegal, Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT (Pemerintah kota) Tegal . Tahun 2003, menjadi band pembuka di Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT Tegal, Musik Gaul Amild Sebayu FM, LA Light Musik Asik Rita Super Mall Tegal, 42 Launching Cressida T-Shirt Rita Super Mall, The 3rd floor Party Zone. Dedi Jaya Plasa, Top Model n gaya T-shirt with Nicky Tirta Rita Supermall, Prambors fresh on Air Semarang, Old n New L.A. Light Musik Pasific Mall, Djarum Super Night Party Tegal. Tahun 2004 menjadi band pembuka di Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT, Dedy Jaya musik countest, Anita FM, Serasa Serasi Rita Supermall, Fashion Show dangdut Model Challenge Dedy jaya Plasa, Launcing Fren by Mobile8 Paciffic, 3 on 3 Basket Ball Pacific Mall, Konser Musik Persaudaraan Amild Live, Fashion Show Busana Muslim Dedy Jaya Plaza, dan Parade Band Gebyar 1 th Rita Supermall Tegal, Fresh on Sunday Music I. Tahun 2005 menjadi bintang tamu di acara Roshinta Old and New Music Station Moro Grosir and Ritel, Class Music ES NANAS live in concert convention hall Rita Mall Tegal, Pesona Galang Rasa GOR (Gedung Olah Raga) Kridanggo Pemalang, Anita Valentine’s Party Rita Mall Tegal, Kartini’sDay Rita Supermall Tegal, Stage On Street Alun-alun Tegal, FMC Indosat Gathering Karlita Internasional Hotel Tegal, Juli Music Festival Ardath Rita Mall Tegal. Tahun 2006 menjadi bintang tamu di acara Roshinta FM “V Ganza” Tegal, A Mild Live UPS Music Festival with Icha Jikustik Tegal, Fresh On Sunday Dedy Jaya Plaza Brebes, Pesta Terompet Old N New Dji Sam Soe Pasific Mall Tegal, Old N New Dinner Party Plaza Hotel Tegal, IM3 Super Love Festival Rita Super Mall Tegal, Launching Band Blast Indie Compilation I Rita Super Mall Tegal, Parade Musik Pro UPS Gudang Garam Tegal, Berhias Music Festival se- Jawa Tengah di Brebes. Tahun 2007 menjadi band pembuka di Pentas Hiburan Rakyat PEMKOT Tegal, Musik Gaul Amild Sebayu FM, LA Light Musik Asik Rita Super Mall Tegal, 43 The 3rd floor Party Zone Dedi Jaya Plasa, Prambors fresh on Air Semarang, Old n New L.A. Light Musik Pasific Mall, Djarum Super Night Party Tegal, Yamaha exiting contest alun-alun Tegal, Yamaha exiting contest stadion karang birahi Brebes, Warteg buku (pameran buku) with Melanie Soebono Dunia Bahari Tegal, dan Roshinta Old and New Music Station menyambut pergantian tahun 2008 Pasifik Mall Tegal, Bintang tamu Gebyar M-tronik Komselindo Bahari Inn Tegal, Telkom Expo Pasifik 2008 Tegal, Nominasi 10 Besar A Mild Live Wanted Pekalongan, dan Telkomsel Simpati Zone Rita Supermall Tegal. Berikut foto personil Kelompok Musik Butter Cookiezz Band pada saat melakukan pementasan: Foto 1. Personil Kelompok Musik Butter Cookiezz Band (Foto : Eka Titi, 2008) 44 C. Bentuk Penyajian Kelompok Musik Butter Cookiez Band Bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band ditinjau dari jenis musiknya merupakan jenis pertunjukan musik campuran, karena memadukan suara manusia (vokal) dengan instrumen yang disajikan secara bersamaan. Proses pertunjukan kelompok musik Butter Cookiezz Band meliputi persiapan, pembukaan, pertunjukan inti serta penutup. Pada waktu persiapan, seluruh manajemen Butter Cookiezz Band mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat pertunjukan. Mereka menyiapkan kostum, serta perlengkapan alat musik yang akan dipakai. Pada tahap persiapan, seluruh personil sudah mengenakan pakaian serta aksesoris yang akan dipakai pada saat pementasan. Menurut Paul Windra (stage manajer), kostum yang dikenakan tidak selalu seragam karena manajemen memang tidak selalu menyediakannya. Manajemen bisa menyediakan kostum bila ada sponsor yang memang mau memberikan kostum (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Dengan tidak adanya penyediaan kostum dari pihak manajemen, maka para personil sepakat untuk mengenakan kostum dengan warna yang tidak selalu senada dalam setiap pertunjukannya tetapi tetap sopan dan rapi. Pada tahap persiapan, crew peralatan juga mempersiapkan instrumen musik yang akan dipakai pada saat pertunjukan. Menurut Indra (crew peralatan), sebelum pementasan dimulai ia sudah meletakkan peralatan di belakang panggung untuk mempermudah dan mempercepat proses pengesetan alat (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Alat musik yang dipakai meliputi dua buah gitar elektrik, satu buah bass, satu buah drum, dan satu buah mic untuk pengeras suaranya. Alat musik tersebut di set 45 sedemikian rupa hingga mencapai setelan yang diharapkan. Pengesetan alat dilakukan oleh set manajer. Menurut San Tua (set manajer), pada saat check sound ia telah mengatur setelan instrument musik terlebih dahulu, sehingga pada tahap persiapan ia tinggal menyampaikan setelan instrumen yang dimaksud kepada operator atau soundman. Tahap persiapan tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pertunjukan dapat berjalan lancar tanpa mengalami gangguan teknis. Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap pembukaan dimulai dengan ucapan salam dan sapaan dari vokalis terhadap penonton yang menyaksikan pertunjukan. Menurut Meida (vokalis), ia selalu menyapa penonton dan mengucapkan salam kepada semua penonton yang menyaksikan pertunjukan musik Butter Cookiezz Band. Selain menyapa penonton, ia juga memperkenalkan nama-nama dari masingmasing personil disertai dengan demo permainan alat dari para personil tersebut (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Setelah pembukaan selesai, maka dilanjutkan dengan pertunjukan inti. Pada pertunjukan inti, kelompok Butter Cookiezz Band mulai memainkan lagu-lagu yang telah mereka persiapkan. Menurut Adhie (pemain gitar), lagu yang umumnya dibawakan pertama kali pada saat pertunjukan adalah lagu milik band terkenal yang memang sudah familiar. Hal ini dimaksudkan agar penonton yang menyaksikan pertunjukan bisa langsung menikmati sajian musik yang ditampilkan karena mereka sudah tidak asing dengan lagu yang dibawakan. Lagu-lagu yang biasanya dimainkan pertama kali adalah lagu-lagu yang sedang digemari oleh masyarakat seperti lagu-lagu dari band Ungu dan Tompi. Setelah membawakan lagu orang lain, kemudian baru 46 membawakan lagu karya sendiri dan tentunya diselingi dengan lagu karya orang lain (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Lagu-lagu yang dibawakan kebanyakan beraliran pop, pop jazz, dan pop alternative. Menurut Indro (drummer), pada saat membawakan lagu, mereka selalu berusaha menampilkan yang terbaik dan dengan performance yang semenarik mungkin sehingga penonton bisa terhibur dan puas menyaksikan pertunjukan musik mereka (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Setelah pertunjukan inti selesai, maka pada tahap penutup, vokalis memberikan ucapan terima kasih pada penonton yang telah menyaksikan pertunjukan musik mereka. Menurut Meida (vokalis), selain mengucapkan terima kasih, ia juga meminta maaf jika pada pertunjukan yang ditampilkan ada yang kurang berkenan atau bahkan mengecewakan penonton yang menyaksikan. Berikut foto kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat melakukan pertunjukan dalam acara Old and new music menyambut pergantian tahun baru 2008 di Pasifik Mall Tegal. 47 Foto 2. Pertunjukan Kelompok Musik Butter Cookiezz band (Foto : Eka Titi, 2008) Bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band akan dijelaskan lebih lanjut dari segi instrumen musik yang digunakan, lagu-lagu yang dibawakan, serta penampilan pemain sebagai berikut: 1. Instrumen Musik Butter Cookiezz Band Instrumen musik yang digunakan oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band terdiri dari seperangkat alat band seperti: gitar dan digital effect, bass gitar, serta drum. Setiap kali melakukan pertunjukan, para personil selalu membawa instrumen milik pribadi kecuali instrumen drum dan mic. Berikut foto instrumen musik yang dipakai oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan melakukan pementasan: 48 Foto 3. Instrumen Musik Kelompok Butter Cookiezz Band (Foto : Eka Titi, 2008) Instrumen musik seperti gitar, dan bass memang selalu dibawa sendiri oleh personil setiap kali melakukan pertunjukan, karena instrumen tersebut memang milik mereka pribadi. Meskipun demikian, instrumen drum tidak dimiliki oleh personil sehingga pada saat pertunjukan selalu menggunakan drum yang sudah disediakan oleh panitia atau penyelenggara acara. Butter Cookiezz Band tidak memiliki studio musik untuk latihan, sehingga kegiatan latihan dilakukan dengan menyewa studio musik. Menurut Ian, latihan dilakukan di studio musik Metropolis yang sudah menjadi langganan mereka dengan biaya sewa Rp. 15.000,- per jam. Studio musik Metropolis adalah studio musik yang selalu dipakai untuk latihan rutin kelompok musik Butter Cookiezz Band. Kebetulan juga, salah satu personil Butter Cookiezz 49 Band yaitu Indro (drummer) juga bekerja sampingan sebagai penjaga di studio musik tersebut, sehingga Butter Cookiezz Band sering mendapatkan potongan harga pada saat latihan (wawancara tgl. 15 Maret 2008). Adapun penjabaran mengenai intrumen musik yang dipakai oleh Butter Cookiezz Band pada saat pementasan adalah sebagai berikut: a. Gitar Gitar yang dipakai pada kelompok musik Butter Cookiezz band adalah dua buah gitar elektrik. Gitar tersebut berfungsi sebagai pengisi melodi dan pengiring (rythm). Gitar satu dan gitar dua yang ada pada kelompok musik tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu mengisi melodi dan iringan secara bergantian. Dalam permainannya, instrumen gitar didukung oleh dua buah digital effect. Gitar dan digital effect tersebut merupakan milik pribadi dari Adhi dan Angga (gitaris Butter Cookiezz Band). Berikut foto instrumen musik gitar elektrik dan digital effect yang dipakai oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan pementasan: 50 Foto 4. Instrumen Gitar 1 Butter Cookiezz Band (Foto : Eka Titi, 2008) Foto 5. Instrumen Gitar 2 Butter Cookiezz Band (Foto : Eka Titi, 2008) 51 Foto 6. Digital Effect Butter Cookiezz Band (Foto : Eka Titi, 2008) b. Bass Gitar Bass gitar yang dipakai pada kelompok musik Butter Cookiezz Band berjumlah satu buah, yang fungsinya memainkan satu nada pokok dan variasinya sesuai akord yang sedang dimainkan oleh gitar dalam satu rangkaian lagu. Bass gitar berwarna coklat, dengan empat senar, merk IBANEZ. Bass tersebut merupakan milik Yudhie (bassis Butter Cookiezz Band). Bass tersebut selalu dipakai setiap kali Butter Cookiezz Band melakukan pertunjukan musik. Berikut foto instrumen bass gitar yang dipakai leh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan pementasan: 52 Foto 7. Instrumen Bass Butter Cookiezz Band (Foto : Eka Titi, 2008) c. Drum Instrumen drum berfungsi sebagai pengatur ritme, dan pegangan tempo dalam permainan lagu. Menurut Indro (drummer Butter Cookiezz Band), ia tidak memilki drum pribadi sehingga setiap kali melakukan pertunjukan selalu menggunakan drum dari panitia. Menurutnya, perlengkapan yang dimiliki dan dibawa setiap kali pentas adalah dua pasang stik drum. Indro selalu membawa stik drum lebih dari satu, karena stik yang lain digunakan sebagai cadangan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada waktu pertunjukan berlangsung (wawancara tgl. 15 Maret 2008). Berikut foto instrumen drum yang dipakai leh kelompok musik Butter Cookiezz Band pada saat latihan dan pementasan: 53 Foto 8. Instrumen Drum Butter Cookiezz band (Foto : Eka Titi, 2008) 2. Lagu-Lagu Butter Cookiezz Band Lagu-lagu yang dibawakan oleh Butter Cookiezz Band merupakan lagu ciptaan sendiri dan lagu milik orang lain. Lagu yang merupakan karya sendiri beraliran pop jazz, misalnya yang berjudul: Duniaku, Yang Terindah Untuk Kita, Yang Lalu, dan Siapa Aku Untukmu. Menurut Ian Indra, lagu yang berjudul Duniaku pernah masuk nominasi festival I-ring insoft tingkat nasional, dan lagu yang berjudul Yang Terindah Untuk Kita masuk dalam kompilasi Indie Bumi Production Purwokerto (wawancara tgl. 15 Maret 2008). Lagu yang bukan karya sendiri antara lain: lagu-lagu Tompi, Bunglon, Ecoutez, Ungu dan lain-lain. Berikut beberapa lirik lagu ciptaan kelompok musik Butter Cookiezz band: 54 YANG TERINDAH UNTUK KITA Cipt. Butter Cookiezz Band Akulah yang kan selalu mendengar cerita Tentang sedih yang kini kau rasakan Akulah yang kan selalu mendengar cerita Tentang bahagia yang kau rasakan Akulah yang kan selalu berada di sampingmu Saat kau merasa sepi dan sendiri Akulah yang kan selalu merasa bersedih Bila kau menangis di pangkuanku REFF. Waktu yang kita lalui bersama Smoga jadi yang terindah untuk kita Waktu yang kita lalui bersama Smoga jadi yang terindah untuk kita. DUNIAKU Cipt. Butter Cookiezz Band Ceria kurasakan di pagi yang cerah ini Karna ku ada dalam duniaku ho… Dunia dimana aku slalu lantunkan Lagu-lagu ku tentang kehidupan ho… REFF. Melodi nada dan irama Slalu menuntun langkahku Lirik lagu jalan hidupku Duniaku, dunia penuh imaji 55 SIAPA AKU UNTUKMU Cipt. Butter Cookiezz Band Perlahan detik berlalu Merangkak smakin menjauh Lama Ku termenung Hanya memandangi yang berlalu Ku kira kau masih ingin Lalui waktu denganku Bahagia bersama Slamanya tak ingin terpisahkan Reff. Satu makna yang telah ada Inginnya kau menyadarinya Tak akan ku ulang lagi, ku katakan kepadamu Siapakah aku oh.. untukmu Tak menyadari, Tak merasakan Tak perlu ingkar, Adanya dirimu ohhh… INGIN Cipt. Butter Cookiezz Bosan, ku di sini Menatap, kamar ini Sepi, dan sendiri Tiada, teman disini Sial, ku tak bisa Wujudkan keinginanku Akankah ku di sini Dan selalu terus begini REFF. Ku ingin, Bebas dari smua ini Ku ingin, Lepas dari belenggu ini 56 3. Penampilan Penampilan kelompok musik Butter Cookiezz Band meliputi kostum, dan performance para pemain. Menurut Paul Windra (stage manager), kostum yang dikenakan tidak selalu seragam karena manajemen memang tidak selalu menyediakannya. Manajemen bisa menyediakan kostum bila ada sponsor yang memang mau memberikan kostum (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Dengan tidak adanya penyediaan kostum dari pihak manajemen, maka para personil sepakat untuk tidak selalu mengenakan kostum yang sama dalam setiap pertunjukannya tetapi tetap sopan dan rapi. Menurut Yudhi, kostum yang dipakai para pemain tidak selalu seragam, namun dari segi warna pakaian terkadang disamakan agar terlihat kompak dan enak untuk dilihat (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Berikut contoh foto penampilan kelompok musik Butter Cookiezz Band dengan warna kstum yang seragam pada saat pentas dalam acara pameran buku di Dunia Bahari Tegal: Foto 9. Kostum Yang digunakan Oleh Kelompok Butter Cookiezz Band (Foto : Dokumen Butter Cookiezz, 2007) 57 Dalam setiap penampilannya, para pemain selalu menggunakan sepatu. Performance yang ditampilkan para pemain meliputi gerak dan ekspresi. Dalam setiap penyajiannya, pemain selalu berdiri (tidak duduk), dan bergerak sesuai ekspresi mereka masing-masing. Para pemain instrumen selalu bergerak dan menikmati permainan mereka sendiri. Vokalis selalu bersikap atraktif dan berkomunikasi dengan para penonton, bahkan mengajak mereka untuk bernyanyi bersama. Menurut Meida, dengan sikap atraktif yang ditampilkan mampu membuat penonton terhibur dan puas dengan penampilan mereka (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Berikut contoh foto aksi panggung vokalis Butter Cookiezz Band dalam acara Telkom Expo di Pasifik Mall Tegal tahun 2008. Foto 10. Aksi Vokalis yang atraktif dan komunikatif pada penonton (Foto: Eka Titi, 2008) 58 Pada saat melakukan pementasan, Angga (gitaris I kelompok musik Butter Cookiezz Band) selalu berusaha menampilkan aksi panggung yang menarik agar penonton yang menyaksikan bisa lebih terhibur dan merasa puas. Berikut contoh foto aksi panggung gitaris I kelompok musik Butter Cookiezz Band dalam acara Tekom Expo tahun 2000 di Pasifik Mall Tegal: Foto 11. Penampilan Gitaris 1 di atas pentas (Foto: Eka Titi, 2008) Sama halnya dengan gitaris 1, Adhie (gitaris 2 kelompok musik Butter Cookiezz Band) juga selalu berusaha tampil atraktif agar penonton yang menyaksikan dapat lebih semangat pada saat menonton pertunjukan mereka. Berikut contoh foto aksi panggung gitaris 2 (adhie) pada saat melakukan pementasan dalam acara Telkomsel Pe De Zone di Rita Mall Tegal tahun 2008: 59 Foto 12. Penampilan Gitaris 2 di atas pentas (Foto: Eka Titi, 2008) Bassist kelompok musik Butter Cookiezz Band (Yudhie) selalu berusaha tampil atraktif dan menikmati permainan dan musik yang dimainkan. Berikut contoh foto aksi panggung bassist kelompok musik Butter Cookiezz Band pada acara Telkom Flexy Expo 2008 di Pasifik Mall Tegal. 60 Foto 13. Penampilan Bassist di atas pentas (Foto: Eka Titi, 2008) Drummer kelompok musik Butter Cookiezz Band (Indro) selalu berusaha memainkan drumnya dengan semangat dan atraktif. Berikut contoh foto aksi panggung drummer kelompok musik Butter Cookiezz Band pada acara Yamaha Exiting Contest di Stadion Birahi tahun 2008: Foto 14. Penampilan Drummer di atas pentas 61 (Foto: Eka Titi, 2008) Secara garis besar, bentuk penyajian kelompok musik Butter Cookiezz Band terdiri dari empat bagian, yaitu: persiapan, pembukaan, inti, dan penutup. Bagian persiapan merupakan bagian penyiapan kostum, dan instrumen musik yang akan dipakai pada saat pertunjukan. Manajer selalu mempersiapkan dan mengecek peralatan yang akan dipakai sebelum pementasan dimulai. Bagian pembukaan diisi dengan salam kepada penonton, serta memperkenalkan masing-masing personil. Vokalis kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu mengucapkan salam dan menanyakan kabar penonton, kemudian memperkenalkan nama masing-masing personil dengan tujuan penonton mau merespon dan lebih komunikatif. Pada bagian inti berisi permainan lagu-lagu baik lagu karya sendiri maupun karya orang lain. Lagu yang ditampilkan selalu bergantian antara lagu karya sendiri dan lagu karya orang lain. Bagian penutup diisi dengan ucapan terimakasih, salam dan permohonan maaf apabila ada kesalahan kata yang diucapkan vokalis kepada penonton. D. Hasil Penelitian Mengenai Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band Kelompok musik Butter Cookiezz Band merupakan contoh band yang cukup eksis di kota Tegal. Meskipun sekarang ini semakin banyak band-band yang bermunculan, namun Butter Cookiezz Band mampu bertahan dan berkembang kelompok musiknya, Butter Cookiezz Band selalu berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai cara. Menurut Ian, upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga 62 keeksisan kelompoknya antara lain dengan selalu melakukan latihan rutin setiap minggunya, meningkatkan keahlian dan kreativitas bermusik masing-masing personil, serta dengan membentuk suatu manajemen (wawancara tgl 5 Januari 2008). Dengan latihan yang rutin, maka dimaksudkan dapat menambah kekompakan antar personil, serta mampu meningkatkan dan memperbaiki pola permainan musiknya sehingga tidak akan kalah meskipun banyak band-band baru yang bermunculan. Mereka juga selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan kreativitas bermusik agar karya-karya yang mereka hasilkan memiliki kualitas yang baik sehingga tidak kalah dengan band-band lain. Setelah tiga tahun berdiri, kemudian kelompok musik Butter Cookiezz Band membentuk suatu manajemen. Dibentuknya manajemen tersebut berawal dari ketertarikan Ian Indra, yang sekarang menjadi manajer Butter Cookiezz Band, terhadap permainan kelompok musik tersebut. Menurut Ian Indra, ia tertarik ketika melihat permainan Butter Cookiezz Band pada saat melakukan pementasan. Menurutnya, permainan dan penampilan band tersebut mampu memukau penonton yang menyaksikan pertunjukannya. Kemudian, Ian Indra berfikir untuk membentuk manajemen bagi Butter Cookiezz Band (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Tujuan dibentuknya manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band adalah agar kelompok musik tersebut dapat lebih tertata, terorganisasi dan terprogram dengan baik sehingga band ini bisa terus bertahan dan berkembang. Khususnya dalam masalah fee atau honor, Ian Indra selalu membuat rincian pembagian honor agar tidak terjadi kesalah pahaman. Menurutnya, pembagian honor tersebut telah disepakati oleh 63 seluruh anggota manajemen Butter Cookiezz Band (wawancara tgl. 15 Maret 2008). Berikut contoh rincian pembagian honor kelompok musik Butter Cookiezz Band ada di halaman berikutnya: Tabel 5. Pembagian Honor Butter Cookiezz Band dalam persen (Eka Titi, 2008) Nama Acara Waktu Honor Pembagian Honor Telkom Expo 15 Feb '08 Rp.1.000.000,- Manajer 10% Asisten Manajer 5% Stage Manajer 5% Set Manajer 5% Pemain Band 50% Crew Peralatan 5% Crew Personil 5% Seksi Dokumentasi 5% Kas 10% Pembagian honor di atas sudah dibicarakan oleh seluruh anggota manajemen sebelum akhirnya disepakati bersama. Misalnya saja, honor yang diterima pda satu kali pentas adalah Rp. 1.000.000,- maka honor yang diterima oleh setiap pemain adalah masing-masing Rp. 1.00.000,-. Honor yang diterima oleh manajer sebesar Rp. 100.000,-. Sedangkan honor yang diterima oleh asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew peralatan, crew personil dan seksi dokumentasi masing-masing sebesar Rp. 50.000,-. Uang kas yang berupa 10 persen dari hasil pembayaran setiap tampil selalu dipegang oleh manajer. Menurut Ian Indra selaku manajer, uang tersebut digunakan untuk keperluan seperti latihan rutin, pengadaan snack dan makan baik 64 pada saat latihan maupun pentas, pemeliharaan alat, keperluan recording, pembuatan album dan website (wawancara tanggal 15 Februari 2008). Manajemen Butter Cookiezz Band di dalamnya berisi: manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew personil, crew peralatan, seksi dokumentasi, serta pemain. Mereka saling bekerja sama sesuai dengan tugas, peran dan fungsinya masing-masing. Adapun fungsi, peran dan susunan manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band Kota Tegal adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Manajemen Butter Cookiezz Band Fungsi manajemen Butter Cookiezz Band meliputi fungsi-fungsi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan atau evaluasi. a. Perencanaan Manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu merencanakan setiap tindakan dan kegiatan sematang mungkin agar mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaan dipegang oleh manajer Butter Cookiezz Band. Menurut Ian Indra (manajer), ia selalu memikirkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari pengambilan job, finantial, pembuatan album, serta pembuatan website di internet (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Untuk masalah job, ia tidak akan sembarangan dalam pengambilannya. Ian Indra selalu memilah-milah job mana yang harus diambil dan tidak diambil. Kemudian pembentukan jadwal juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi tabrakan jadwal manggung. Berikut contoh daftar perencanaan yang dibuat oleh Ian Indra (manajer) selama tahun 2008 untuk kelompok musik Butter Cookiezz Band: 65 Tabel 6. Agenda Kegiatan Butter Cookiezz Band tahun 2008 (Eka Titi, 2008) No NAMA TANGGAL KONSEP TEMPAT TARGET KEGIATAN BULAN ACARA AUDIEN S 1 PAPERO 31 Des ’07- Lomba Food Court Anak “Pentas Aksi 1 Jan ‘08 Menyanyi Pacific Mall muda, Penyanyi Tegal dewasa & Roshinta” umum 2 Telkom Expo 2-17 feb ‘08 Media Patner Atrium Hall Masyarak 2008 Pacific Mall at umum Tegal 3 Jumpa fans 15 Maret Lomba Atrium Hall Dewasa jampi sayah ‘08 membuat jamu Pacific Mall dan umum spesial Tegal 4 Meet n Greet With Fase Tiga Belas 06 April ‘08 Jumpa fans Fase tiga belas 5 Nonton Bareng GP Mei ‘08 Pengisi acara nonton bareng GP 6 Roshinta Juni ‘08 Umpleg Musik Festival Even Juli ‘08 Cadangan Parade Musik Pro Anak Agustus ‘08 Merdeka Festival 2008 7 8 9 Musik, dance,&brea k dance September ‘08 FINANTIAL Rp.700.000,- Rp.1.000.000,- Rp.1.000.000,- Arwana Room&Atriu m Hall Pacific Mall Tegal Halaman PPIB Tegal Pelajar dan anak muda Rp.1.000.000,- Remaja, dewasa&u mum Rp.1.200.000,- Festival band musik akustik Halaman PPIB Tegal Pelajar dan anak muda Rp. 700.000,- Parade band Halaman Parkir Moro Grosir Pelajar&u mum Rp.1.000.000,- Festival band Atrium Hall Pacific Mall Tegal Rp.1.000.000,- Lomba dance&break dance Pacific Mall Tegal Anakanak, keluarga& umum Pelajar, remaja Rp.1.000.000,- 66 10 Roshinta Sunay Gauls:Live Music,&jum pa fans Oktober ‘08 Jumpa fans anak muda Aroma Bakery Café Pendengar Roshinta program acara anak muda Rp. 800.000,- 11 Road show music Nov&Des ‘08 Musik band Diamond Hall Rita Super Mall Tegal/Pacific Mall Remaja, dewasa, umum Rp.1.200.000,- Untuk masalah keuangan manajer sudah membuat patokan tersendiri dalam setiap pementasannya. Sebelum job diambil, manajer selalu membicarakan secara terperinci dengan pihak penyelenggara acara, mulai dari jadwal manggung sampai dengan urusan keuangan. Apabila sudah terjadi kesepakatan, manajer kemudian memberi tahu dan menginstruksikan kepada anggota yang lain. Khusus terhadap pemain musik, manajer biasanya selalu menawarkan dan membicarakan tawaran job terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan. Ian Indra selaku manajer sudah memiliki patokan harga tersendiri dalam setiap pementasan. Ian mengaku mematok harga minimal Rp. 1.000.000,- setiap kali tampil. Meskipun demikian, ia berani mengambil tawaran job meskipun bayaran yang diterima di bawah Rp. 1.000.000,asalkan ada timbal balik yang diberikan oleh penyelenggara. Timbal balik yang dimaksud adalah timbal balik yang menguntungkan bagi kelompok musik Butter Cookiezz Band. Misalnya saja, Ia mau menerima job yang ditawarkan oleh Radio Roshinta dengan bayaran Rp. 700.000,- asalkan Radio Roshinta juga mau mempromosikan Butter Cookiezz Band pada siaran-siaran radionya. Dengan 67 dipromosikannya Butter Cookiezz Band melalui radio tersebut, Ian berharap kelompok musiknya menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Selain disiarkan melalui siaran radio, Ian juga minta pencantuman nama Butter Cookiezz Band pada setiap pamflet dan spanduk yang disebar dengan tujuan dan maksud yang sama (wawancara tgl.5 Januari 2008). Dalam hal pembuatan album, selalu direncanakan terlebih dahulu, mulai dari konsep musik yang akan dibawakan, konsep lagu, serta jumlah lagu yang akan dibawakan. Sampai saat ini, album yang dikeluarkan oleh Butter Cookiezz Band berjumlah dua album. Menurut Ian Indra (wawancara tgl.5 Januari 2008), sekarang ini Butter Cookiezz Band sedang mempersiapkan album erbaru mereka. Berbeda dengan album-album Butter Cookiezz sebelumnya yang merupakan album indie (campuran dengan band-band lain), sekarang ini manajemen sedang mempersiapkan album yang ke tiga yang rencananya akan berisi sepuluh lagu yang merupakan lagu-lagu karya Butter Cookiezz Band sendiri dan akan diedarkan di daerah Tegal dan sekitarnya. Dengan dibuatnya album tersebut, manajemen berharap dapat menambah jam terbang Butter Cookiezz Band sehingga makin dikenal dan bisa disukai oleh masyarakat khususnya masyarakat Kota Tegal. Sebelum membuat website di internet, Ian Indra selaku manajer juga sudah merencanakan sebelumnya dengan matang mulai dari pembuatan profil band, susunan manajemen, foto, sampai dengan syair lagu yang merupakan karya dari Butter Cookiezz Band. Kesemuanya dibuat seindah dan semenarik mungkin dengan tujuan agar masyarakat yang membuka website tersebut dapat tertarik dan antusias untuk selalu mengikuti perkembangan Butter Cookiezz Band. 68 Selain yang sudah disebutkan di atas, pada tahap perencanaan, manajer juga menyusun rencana dalam hal publikasi dan pemasaran. Publikasi dimaksudkan agar masyarakat lebih mengenal dan menyukai kelompok musik Butter Cookiezz Band serta mau membeli album-album kelompok musik tersebut yang telah dipasarkan. Pada album-album sebelumnya (album kompilasi indie) yang merupakan album hadiah dari festival yang dimenangkan, manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band belum memilki tim khusus yang menangani masalah pemasaran album karena bagian pemasaran berasal dari panitia yang mengadaan festival tersebut. Album kompilasi tersebut dipasarkan tidak hanya di Kota Tegal tetapi juga di Purwokerto. Meskipun demikian, manajemen Butter Cookiezz Band juga ikut memasarkan albumnya dengan cara menitipkan di toko-toko kaset dan menawarkan pada masyarakat khususnya orang yang sudah dikenal. Album kompilasi indie baik yang pertama maupun ke dua, termasuk laris di pasaran. Album tersebut berisi sepuluh lagu, termasuk di dalamnya lagu dari kelompok musik Butter Cookiezz Band yang berjudul Terindah Untuk Kita dan lagu yang berjudul Duniaku. Untuk album berikutnya (album solo) yang sekarang sedang dalam proses pembuatan, manajemen telah merencanakan pembentukan tim atau orang yang akan ditugaskan pada bagian publikasi dan pemasaran. Album ke tiga tersebut merupakan album yang dibuat sendiri oleh manajemen dengan biaya sendiri dan berisi lagu-lagu karya mereka sendiri. Dengan adanya tim manajemen pada bagian publikasi dan pemasaran, diharapkan album ke tiga kelompok musik Butter Cookiezz Band bisa dikenal masyarakat luas serta laris terjual melebihi kesuksesan-kesuksesan album 69 sebelumnya. Dengan perencanaan yang matang, manajer berharap Butter Cookiezz Band bisa lebih berkembang dan lebih dikenal oleh masyarakat khususnya Kota Tegal dan sekitarnya. Dengan perencanaan yang telah dibuat, diharapkan tujuan manajemen untuk memajukan kelompok musik Butter Cookiezz Band dapat tercapai dengan baik. b. Pengorganisasian Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orangorang, alat-alat, dan tanggung jawab (wewenang) sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan menjadi satu kesatuan kerjasama untuk mencapai tujuan. Manajemen Butter Cookiezz Band di dalamnya berisi: manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, crew personil, crew peralatan, seksi dokumentasi, serta pemain. Mereka saling bekerja sama sesuai dengan tugas, dan peran masing-masing. Berikut akan dijelaskan satu persatu tugas dan peran dari masing-masing anggota kelompok musik Butter Cookiezz Band secara rinci yaitu : a) Manajer Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Ian Indra Asmara (30 tahun). Di sini, manajer bertugas memegang seluruh urusan Butter Cookiezz Band di luar urusan musik yaitu lebih ke urusan job dan financial. Manajer selalu mencari job pementasan sebanyak mungkin dan memasang standar harga di setiap pementasannya. Selain itu, beliau juga selalu menulis dan mengatur jadwal pementasan secara terperinci sehingga tidak akan lupa atau terjadi tabrakan jadwal pementasan yang dapat menimbulkan kekacauan. Selain menjadi manajer kelompok musik Butter Cookiezz band, beliau juga 70 ikut bergabung dalam sebuah event organizer. Hal ini jelas menguntungkan terutama bagi kelompok musik tersebut, karena jika event organizer akan mengadakan suatu acara maka Butter Cookiezz Band selalu diikutsertakan sebagai pengisi acaranya. Manajer selalu berupaya mencari job di event-event besar bagi Butter Cookiezz Band. Hal ini dimaksudkan agar kelompok ini bisa memperluas jam terbang mengingat di event tersebut selalu dikunjungi banyak orang, sehingga Butter Cookiez Band bisa semakin dikenal. Manajer selalu menanamkan rasa kedisiplinan terutama terhadap para personil band. Selain mendukung diadakannya latihan rutin, beliau juga membiasakan breeving dan mengharuskan datang lebih awal dalam setiap acara. Jika manajer sedang berhalangan hadir, maka beliau selalu memberikan tugasnya pada asisten sehingga kegiatan apapun dapat berjalan dengan lancar. Dengan semangat serta kedisiplinan yang tinggi, Ian Indra selaku manajer mengaku selalu berupaya untuk terus mengembangkan kelompok musik Butter Cookiez Band sehingga dapat terus eksis dan tidak kalah dengan band-band lain khususnya yang ada di Kota Tegal. Selain itu, beliau juga sudah membuat website di internet tentang kelompok musik Butter Cookiezz Band, dengan tujuan agar kelompok musik ini bisa lebih dikenal masyarakat luas (wawancara tgl. 5 Januari 2008). b) Asisten Manajer Asisten Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Ruly Kamplenk (22 tahun). Menurut Ruly, ia bertugas mendampingi dan membantu tugas manajer terutama dalam masalah job, dan bukan urusan finantial. Selain itu, ia selalu 71 ikut dalam pencarian job bagi Butter Cookiezz Band, tetapi urusan kontrak dan lain sebagainya tetap diserahkan kepada manajer (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Di sini, asisten hanya sekadar menyampaikan kepada manajer yang kemudian ditindaklanjuti oleh manajer secara langsung. Ruly selaku asisten manajer, selalu menggantikan posisi manajer bila manajer sedang berhalangan atau ada kepentingan lain. Meskipun demikian, ia tidak memegang dokumen jadwal secara lengkap, karena jadwal hanya dipegang oleh manajer. Asisten selalu bertindak dalam pengawasan manajer (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Layaknya seorang manajer, asisten juga memiliki semangat dan kedisiplinan yang tinggi. Beliau selalu berupaya mencari job-job untuk kelompok musik Butter Cookiezz Band dengan tujuan agar kelompok musik tersebut dapat terus berkembang dan makin dikenal masyarakat luas. c) Stage Manajer Stage manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Paul Windra (30 tahun). Beliau bertugas dalam hal penampilan atau kostum, posisi personil pada saat pentas, mengatur background panggung, dan list lagu. Dalam hal kostum pemain, Paul selaku stage manajer hanya sekadar mengatur dan menyarankan, bukan menyediakan. Tetapi tidak memungkinkan beliau mencari sponsor-sponsor khususnya dalam bidang kostum, agar setiap melakukan pementasan kelompok Butter Cookiezz selalu mendapatkan kostum tanpa harus membayar. Menurutnya, pada tahun 2006, Butter Cookiezz pernah mendapat sponsor dari sebuah Distro yang ada di Tegal yang selalu menyediakan dan memberi kostum bagi seluruh personil jika 72 melakukan pementasan. Pada tahun 2007, Distro tidak lagi menjadi sponsor karena terjadi pergantian kepemilikan pada distro tersebut. Meskipun demikian, stage manajer mengaku akan mencari sponsor-sponsor lain khususnya dalam hal kostum (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Pada saat pementasan, Paul mengaku selalu mengatur posisi personil Butter Cookiezz Band. Hal ini dimaksudkan agar posisi personil bisa enak dilihat, dan lebih memudahkan seksi dokumentasi dalam pengambilan gambar dan rekaman audio visual. Stage manajer juga selalu mengatur background panggung (dekorasi panggung). Meskipun demikian, pembuatan backrgound panggung hanya dilakukan jika acara yang diselenggarakan adalah acara mereka sendiri. Apabila acara pertunjukan musik bukan diselenggarakan oleh mereka sendiri, maka stage manajer tidak akan mengatur urusan background panggung (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Tugas lain dari stage manajer adalah mengatur list lagu. Menurut Paul, pengaturan list lagu bukan berarti ia yang menentukan urutan lagu yang akan dibawakan karena pada umumnya urutan lagu ditentukan oleh para personil band. Di sini, beliau hanya memberikan masukan dan kemudian menulis list lagu dalam kertas untuk kemudian diberikan kepada masing-masing personil band. Hal ini dimaksudkan agar tiap-tiap personil tidak akan lupa membawakan urutan lagunya pada saat pementasan (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Stage manajer selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi para personil agar mereka merasa nyaman terutama pada saat melakukan pementasan. 73 d) Set Manajer Set manajer kelompok musik Butter Cokiezz Band adalah San Tua (22 tahun). Tugas set manajer berhubungan dengan peralatan dan perlengkapan pentas dibantu para crew. Di sini, set manajer lebih bertugas mengatur setelan instrumen musik. Menurut San Tua, pada saat check sound sebelum pementasan, biasanya ia sudah mengatur setelan instrumen musik terlebih dahulu. Kemudian pada saat pementasan ia menyampaikan setelan instrumen yang dimaksud kepada operator atau soundman. Hal ini dimaksudkan agar setelan instrumen menghasilkan suara yang bagus dan enak didengar sehingga pementasan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan (wawancara tgl. 8 Januari 2008). San Tua menambahkan bahwa Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi para pemain, terutama dalam hal peralatan dan perlengkapan. Dengan demikian pemain juga merasa puas dan nyaman dengan alat yang mereka gunakan sehingga mereka dapat bermain total dan semaksimal mungkin (wawancara tgl. 8 Januari 2008). e) Pemain band Personil Butter Cookiezz Band terdiri dari: Angga (gitar 1), Adhie (gitar 2), Meida (vokal), Yudhi (bass), dan Indro (drum). Mereka memiliki tanggung jawab untuk melakukan latihan rutin serta membuat lagu-lagu karya mereka sendiri untuk ditampilkan dalam setiap pementasan dan untuk membuat album. Menurut Adhie (gitaris Butter Cookiezz Band), para pemain memang diberi tugas dan tanggung jawab untuk membuat karya lagu. Untuk membuat lagu, para pemain selalu berusaha menampilkan ide dan kreativitas masing-masing dan kemudian dituangkan dalam 74 sebuah karya. Menurut Yudhi, demi terciptanya karya yang diinginkan, maka para pemain sepakat untuk melakukan latihan rutin. Masing-masing personil juga diberi kebebasan untuk membuat dan menyumbangkan karya lagu yang mereka buat untuk Butter Cookiezz Band (wawancara tgl. 8 Januari 2008). Selain membuat karya lagu, mereka juga ikut mempromosikan band mereka kepada masyarakat luas sehingga job mereka juga akan semakin banyak. Menurut Angga (gitaris Butter Cookiezz Band), para personil ikut menawarkan band mereka bila ada event yang akan diselenggarakan misalnya mereka menemui panitia acara untuk sekadar berbincang dan mempromosikn bandnya (wawancara tgl. 8 Januari 2008). f) Crew Peralatan Koordinator crew peralatan pada kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Indra (22 tahun). Tugasnya adalah menjaga alat, dan membantu menyiapkan peralatan para personil yang akan digunakan pada saat pentas. Sebelum melakukan pementasan, biasanya peralatan sudah diletakkan di belakang panggung untuk memudahkan pengesetan alat. Pada saat peralatan berada di belakang panggung, maka crew peralatan bertanggung jawab penuh terhadap penjagaan alat tersebut agar tidak hilang atau terjadi hal-hal lain yang tidak diinginkan. Dalam menjaga alat, crew peralatan juga dibantu oleh crew personil. Pada saat Butter Cookiezz Band akan tampil, maka crew peralatan akan segera membawa peralatan ke atas panggung. Dengan demikian, para pemain hanya tinggal menyalakan dan mengeset kembali alat mereka masing-masing. Dengan bantuan crew peralatan, maka dimaksudkan agar para pemain benar-benar fokus bermain tanpa memikirkan alat. Mereka juga tidak 75 perlu merasa lelah karena mereka tidak membawa dan mengusung alat mereka sendiri. g) Crew Personil Koordinator crew personil kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Pramu (24 tahun). Tugasnya lebih berhubungan dengan para personil band. Di sini, crew personil bertugas menjaga para personil dan membantu kebutuhan para personil terutama dalam hal makanan, minuman, dan snack personil. Penyediaan makanan, minuman, dan snack personil bukan hanya pada saat melakukan pementasan akan tetapi pada saat proses latihan juga. Pada saat pementasan, beliau tidak hanya menyediakan snack bagi pemain saja, akan tetapi juga bagi seluruh tim manajemen Butter Cookiezz Band. Selain itu, beliau juga bertugas menjaga para personil band. Beliau akan mengantar kemana pun para personil band akan pergi atau ada keperluan. Khusus bagi personil wanita, crew personil memberikan perhatian yang lebih yaitu dengan cara mengantar kemana pun personil wanita tersebut pergi tanpa membiarkan personil tersebut pergi seorang diri. h) Seksi Dokumentasi Seksi dokumentasi pada kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah Alvin Lee (18 tahun). Seksi dokumentasi bertugas mendokumentasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Butter Cookiezz Band mulai dari profil band, penyimpanan syair lagu, serta karya musik dari kelompok musik tersebut. Selain itu, beliau juga bertugas mengambil foto, dan rekaman baik audio maupun audio visual baik pada saat latihan maupun pementasan. Hasil rekaman biasanya diabadikan dalam bentuk 76 CD. Profil band biasanya dibuat sedemikian rupa untuk kemudian dimasukkan dalam website di internet. Dengan adanya manajemen yang dimiliki oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band maka segala tindakan dan kegiatan dapat lebih teratur, tertata, terorganisasi dan terprogram dengan baik. Berbeda dengan sebelumnya, yaitu pada awal berdirinya Butter Cookiezz Band yang belum memiliki tim manajemen sering mengalami keteteran bila mendapat tawaran pentas. Dulu, dalam setiap pementasan, uang hasil pementasan tersebut hanya dibagi rata sesuai jumlah personilnya. Setelah ada manajemen, maka segala kegiatan berjalan sesuai dengan prosedurnya. Jika ada tawaran manggung, maka harus melalui manajemen terlebih dahulu. Urusan financial juga ditangani manajer secara keseluruhan. Uang hasil pembayaran pentas selalu dipegang oleh manajer sesuai kesepakatan yang berlaku. Dalam hal finantial, uang hasil pementasan biasana sudah dianggar dan direncanakan secara rinci oleh manajer berdasarkan kesepakatan bersama. Selain dibagikan kepada anggota manajemen, uang tersebut biasanya disisakan dalam bentuk kas. Uang tersebut dipegang oleh manajer untuk kepentingan-kepentingan yang berurusan dengan kebutuhan band mulaidari keperluan rekaman, biaya perawatan alat, dan membuat demo lagu Butter Cookiezz Band. Manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu bekerjasama antara satu dan lainnya sesuai fungsi, peran, dan tanggung jawab mereka masing-masing. Mereka juga saling bergantung dan berpengaruh satu dan lainnya tanpa bisa dipisahkan. Manajer berpengaruh terhadap asisten, asisten berpengaruh terhadap stage dan set manajer, pemain, crew, dan begitu seterusnya sesuai dengan fungsinya. 77 Dalam hal pengorganisasian, Ian Indra selaku manajer Butter Cookiezz Band selalu mengelompokkan anggotanya dalam suatu wadah dan diberi arahan sebaik mungkin agar mereka dapat bekerjasama satu dengan lainnya sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Menurutnya, ketika akan melakukan pentas, ia juga selalu mengumpulkan anggotanya menjadi satu (breaving) dan kemudian memberikan penjelasan kepada anggotanya mengenai tugas yang harus dijalankan oleh masing-masing anggota (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Diadakannya breaving pada setiap akan melakukan pentas dimaksudkan agar seluruh anggota benar-benar paham terhadap tugas yang telah diberikan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dengan pengorganisasian yang baik, Ian berharap Butter Cookiezz Band bisa lebih teratur, terarah, serta terkelola dengan baik. Manajer Butter Cookiezz Band memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap jalannya manajemen yang ada. Dalam pengorganisasian alat-alat, Ian Indra selaku manajer Butter Cookiezz Band juga sangat mamperhatikan dengan baik. Menurutnya, alat musik yang digunakan oleh kelompok musik tersebut merupakan alat musik milik pribadi dari masing-masing pemain (kecuali drum dan mic). Pengorganisasian dilakukan dengan jalan mengelompokkan seluruh alat musik yang dimiliki untuk dikelola secara bersama-sama dengan baik sehingga alat musik tersebut bisa terpelihara dengan baik pula. Bila terjadi kerusakan pada salah satu alat musik, manajer mengaku bertanggung jawab penuh untuk memperbaikinya. Dalam setiap kegiatan, Ian Indra selalu mengorganisasikan dan menggolongkan kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah 78 tersusun dalam kesatuan-kesatuan administratif. Rencana-rencana yang telah tersusun meliputi masalah job, jadwal latihan, manggung, pembuatan album, dan publikasi diorganisasi sedemikian rupa sebelum rencana-rencana tersebut benar-benar dilaksanakan. Dalam hal administrasi, Ian Indra mengaku sudah membicarakan serta melakukan kesepakatan dari awal terhadap seluruh anggota manajemen sehingga segala sesuatu berjalan dengan transparan tanpa ada yang berusaha ditutup-tutupi. Menurut Yudhi (bassis kelompok Musik Butter Cookiezz Band), masalah administrasi khususnya financial memang jauh sebelumnya sudah dibicarakan dan disepakati bersama (wawancara tgl. 8 Januari 2008). c. Penggerakan Manajer kelompok musik Butter Cookiezz Band selalu memberikan contoh, motivasi, semangat, bimbingan, serta pengarahan terhadap anggotanya dalam setiap tindakan, pengambilan keputusan, maupun pengetahuan dan keterampilan. Menurut Ian Indra (wawancara tgl. 5 Januari 2008), ia selalu memberi arahan baik kepada asisten, maupun kepada stage manajer, set manajer, pemain, dan crew untuk melakukan sesuatu. Stage manajer dan set manajer diarahkan untuk lebih disiplin, bertanggung jawab, serta menambah wawasan mereka terutama dalam hal kostum, peralatan, dan perlengkapan. Dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, maka diharapkan mereka lebih profesional dalam hal pengelolaan kostum, perlengkapan, dan peralatan bagi para pemain sehingga Butter Cookiezz Band bisa lebih berkembang tidak hanya dari segi musikalitas saja. Para pemain juga selalu diarahkan untuk tetap bersemangat dan selalu belajar 79 untuk menambah kemampuan musikalitas serta kreativitas mereka sehingga mereka mampu menghasilkan karya-karya yang berbobot dan bisa disukai oleh masyarakat. Setiap kali melakukan latihan rutin, Ian Indra mengaku sering ikut mendampingi dan memberi masukan bagi kelompok musiknya tersebut. Crew dan seksi dokumentasi juga selalu dibimbing dan diarahkan agar lebih sigap dalam bertindak, serta menambah wawasan mereka terutama dalam bidang peralatan dan dokumentasi. Dengan peralatan dan dokumentasi yang memadai maka diharapkan kelompok musik Butter Cookiezz Band dapat lebih bersaing dengan band-band lain yang sekarang makin bermunculan. Seluruh anggota manajemen diwajibkan untuk ikut mempublikasikan dan membantu pemasaran kelompok musik Butter Cookiezz kepada masyarakat luas karena selama ini kelompok tersebut belum memiki tim khusus dalam hal publikasi dan pemasaran. Dengan adanya kerjasama tim dalam mempubliksaikan dan memasarkan album, maka diharapkan kelompok ini dapat lebih eksis dan berkembang sehingga makin dikenal oelh masyarakat luas. Sebagai manajer, Ian Indra mengaku selalu menanamkan sikap disiplin pada anggotanya. Dalam setiap kegiatan, ia bahkan membuat rancangan dalam bentuk tulisan yang berisi tugas-tugas anggota dalam sebuah kegiatan untuk kemudian dilaksanakan oleh seluruh anggotanya (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Berikut contoh Rundown tugas-tugas tim manajemen pada acara Roshinta Unplug Musik Festival oleh kelompok musik Butter Cookiezz Band. 80 Tabel 7. Contoh Rundown tugas-tugas tim manajemen pada pentas Kelompok Musik Butter Cookiezz Band (Eka Titi, 2008) JOB BUTTER COOKIEZZ BAND TANGGAL 8 DESEMBER ’07 (ROSHINTA UMPLUG MUSIK FESTIVAL) Pukul 09.00 Pukul 10.00-10.30 Pukul 10.0-10.30 Pukul 10.00-10.30 Pukul 11.00 Pukul 11.30 Pukul 11.00-12.00 Pukul 11.30 d. Seluruh manajemen sudah ada di PPIB Tegal, termasuk juga manajer dan asisten manajer Stage manajer sudah menyiapkan kostum dan list lagu Set manajer sudah mengatur setelan instrumen dan menyerahkannya pada soundman Para pemain sudah siap dan memakai kostum yang telah disiapkan. Crew peralatan membawa alat ke atas panggung Pemain naik ke atas panggung dan melakukan pementasan Crew personil sudah menyiapkan snack, dan makan Seksi Dokumentasi melakukan pengambilan gambar pada saat pementasan Pengawasan Manajer Butter Cookiezz Band (Ian Indra) selalu melakukan pengawasan terhadap asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew, dan seksi dokumentasi dalam setiap tindakan dan pekerjaan mereka. Menurutnya, pengawasan biasanya dilakukan dengan cara memperhatikan kinerja para anggota, serta selalu bertanya tentang segala tindakan dan pekerjaan yang sudah mereka kerjakan untuk kemudian dievaluasi. Ian indra selalu mengawasi dan memantau 81 seluruh pekerjaan anggotanya. Misalnya saja untuk urusan kostum, background panggung, dan list lagu, maka Ian Indra selalu memantau dan bertanya kepada stage manajer sejauh mana tindakan dan tanggung jawab stage manajer tersebut terhadap penyediaan kostum, dan lain sebagainya. Untuk urusan peralatan dan perlengkapan, Ian selalu memantau dan bertanya pada stage manajer dan set manajer tentang pengadaan dan kesiapan perlengkapan tersebut. Ian juga selalu memantau peralatan yang ada untuk mengantisipasi adanya kerusakan. Jika benar tejadi ada kerusakan, maka Ian segera meyuruh stage manajer untuk segera memperbaikinya. Uang yang digunakan untuk memperbaiki peralatan menggunakan uang kas kelompok musik Butter Cookiezz Band yang dipegang oleh Ian Indra (wawancara tgl. 5 Januari 2008). Terhadap para pemain, Ian Indra selalu menanyakan hal-hal yang berurusan dengan lagu-lagu yang akan dibawakan, atau lagu-lagu baru yang telah dibuat. Untuk urusan penyediaan makanan, minuman, dan snack, Ian Indra selalu memantau kinerja dari crew personil. Manajer juga selalu bertanya mengenai ide-ide dari seksi dokumentasi mengenai urusan pendokumentasian baik yang berupa foto, rekaman audio dan audio visual, dan lain sebagainya. Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, manajer mngawasi, mengontrol, dan salalu ikut mengecek sejauh mana kelompok musik Butter Cookiezz Band bisa diterima oleh masyarakat. Selain itu, manajer juga mengecek sejauh mana album kompilasi indie yang telah dipasarkan bisa diterima oleh masyarakat. Menurut Ian Indra, jika pekerjaan para anggota belum sesuai harapan atau bahkan menyeleweng dari jalur, maka manajer tidak segan-segan untuk menegur dan 82 membetulkannya. Kemudian, Ian uga selalu melakukan pencocokan dan pemeriksaan terhadap anggotanya agar terhindar dari penyelewengan-penyelewengan yang tidak diinginkan. Pengawasan dan evaluasi dilakukan pada seluruh tahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian, serta penggerakan yang telah dilakukan. Jika dirasa dari proses tersebut belum mencapai hasil yang diharapkan, maka manajemen akan membuat rencana-rencana berikutnya yang tentunya merupakan penyempurnaan dari perencanaan-perencanaan sebelumnya. Dengan adanya pengawasan yang baik dari manajer pada setiap kegiatan, maka diharapkan manajemen Butter Cookiezz Band bisa mengetahui adanya hambatan, kelemahan, dan kesalahan, serta kegagalan yang selanjutnya bisa diatasi dan diperbaki. Dengan melihat kondisi masyarakat, maka manajemen juga bisa lebih merencankan segala kegiatan khususnya pembuatan album Butter Cookiezz Band berikutnya untuk disesuaikan dengan minat masyarakat. Dengan menuruti keinginan masyarakat, serta mengikuti pangsa pasar, maka manajemen berharap karya-karya yang telah dibuat bisa disukai oleh masyarakat. E. Implikasi Manajemen Kelompok Musik Butter Cookiezz Band pada Pendidikan Seni Pendidikan berkaitan dengan seni atau biasa disebut dengan pendidikan seni adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan agar menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkan (Soehardjo, 2005 : 5). Pendidikan seni juga disebut sebagai wahana pemenuhan imajinasi dan sensitivitas (pengembangan kepribadian). 83 Pendidikan seni adalah suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia yaitu dengan cara mengolah aktivitas batin, intuisi, imajinasi dan kreasi serta pengalaman estetis yang dimiliki setiap individu agar seseorang dapat memperoleh pengalaman estetik dan menemukan nilai-nilai estetik, dapat menghayati kehidupan secara mendalam, dapat menghargai keindahan, memahami dan menghargai karya seni, dan dapat ikut serta dalam kegiatan artistik dan dapat berekspresi. Pendidikan seni sangat unik karena di dalamnya terdapat unsur ekspresi, estetis dan kreasi atau kreativitas. Pendidikan seni juga penting untuk dipelajari karena pendidikan seni dapat melestarikan nilai-nilai budaya, merupakan media penyaluran bakat, dapat menggali dan mengembangkan kreativitas, serta dapat mendidik seseorang menjadi manusia yang bermoral. Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan seni dapat diimplikasikan pada manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band. Secara umum nilai-nilai yang dapat diambil dari manajemen kelompok musikButter Cookiezz Band adalah nilainilai kebersamaan, sikap saling menghormati, sikap saling bekerjasama, apresiasi, serta kreativitas. Pada sebuah organisasi atau manajemen dibutuhkan adanya kebersamaan yang tinggi dari masing-masing anggota, sikap saling menghormati, dan sikap saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, apresiasi dan kreasi juga akan melengkapi sebuah organisasi atau manajemen menjadi suatu organisasi yang indah dan menarik sehingga hasil yang dicapai juga tidak mengecewakan. Pada tahap perencanaan manajemen, manajer Butter Cookiezz Band telah merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari 84 pengambilan job, finantial, pembuatan album serta pembuatan website di internet. Pada proses tersebut, manajer membutuhkan kecermatan, kecerdasan, dan kreativitas yang tinggi. Pada proses tersebut, nilai pendidikan yang dapat diambil adalah kecermatan, kecerdasan, serta kreativitas yang tinggi dalam merencanakan suatu tindakan guna mencapai hasil yang maksimal. Sama halnya dalam manajemen, dalam pendidikan seni juga membutuhkan perencanaan. Misalnya seorang dosen dalam mengajar mahasiswanya juga selalu membuat perencanaan terlebih dahulu baik berupa notulen, kisi-kisi, maupun materi baik berupa teori atau praktik agar proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai tujuan yang hendak dicapai. Pada tahap pengorganisasian, masing-masing anggota manajemen Butter Cookiezz Band dituntut untuk melaksanakan tugas, wewenang, serta tanggung jawabnya masing-masing. Misalnya saja manajer bertugas memegang urusan job dan financial. Asisten bertugas mendampingi dan membantu tugas manajer di luar urusan financial. Stage manajer bertugas dalam hal penampilan dan kostum, posisi personil pada saat pentas, mengatur background panggung, dan menyiapkan list lagu. Set manajer dan crew peralatan bertugas dalam hal peralatan dan perlengkapan. Pemain bertugas membuat karya dan memainkannya. Seksi dokumentasi bertugas mendokumentasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan Butter Cookiezz Band. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, mereka selalu bekerja sama dengan baik sesuai fungsi dan perannya masing-masing. Dengan pengorganisasian dan pembagian tugas tersebut, mereka bisa mengekspresikan diri, mengolah batin, berkreasi, serta lebih menghayati tugas dan 85 tanggung jawabnya secara mendalam. Hal ini sesuai dengan pendidikan seni yang di dalamnya mencakup aktivitas batin, intuisi, imajinasi, kreasi, serta pengalaman estetis. Dalam pendidikan seni juga selalu diadakan pengorganisasian untuk pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Pengorganisasian tersebut bisa berupa pembentukan kelompok bagi mahasiswa untuk membuat suatu karya baik karya ilmiah maupun karya seni dalam bentuk praktik. Demikian halnya dalam tahap penggerakan, mereka bisa berekspresi, berkreasi, dan melaksanakan tugas secara nyata dengan sikap disiplin yang ditanamkan oleh manajer. Dengan tugas dari masing-masing anggota manajemen tersebut, mereka bisa menyalurkan hobi, bakat, dan kreativitas yang mereka miliki. Pada pendidikan seni, penggerakan bisa dlihat misalnya pada waktu proses pembuatan karya seni hingga terciptanya sebuah karya seni yang dihasilkan dan bisa dinikmati keindahannya. Pada tahap pengawasan, manajer selalu memperhatikan kinerja para anggotanya dan kemudian dievaluasi. Dengan pengawasan tersebut, maka mampu mendidik menjadi manusia yang bermoral dan bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan. Pada pendidikan seni, pengawasan bisa dicontohkan pada dosen yang selalu mengawasi dan membimbing mahasiswanya dalam proses pembuatan karya seni untuk kemudian dievaluasi dan diberikan penghargaan dalam bentuk nilai jika karya seni tersebut sudah jadi. Pada proses pembuatan karya, pada saat pementasan dan kinerja tiap-tiap anggota manajemen yang di dalamnya terdapat 86 ekspresi, kreativitas, dan nilai estetis. Melalui karya yang dibuat, anggota kelompok musik Butter Cookiezz Band, dapat menggali dan menyalurkan bakat, ide serta kreativitas yang mereka miliki sehingga hasil karya yang dibuat bisa dinikmati. Pada saat melakukan pementasan, seluruh anggota dalam manajemen tersebut dapat mengekspresikan diri mereka masing-masing sesuai peran, fungsi, tugas, serta tangung jawabnya. Misalnya saja, pemain dapat mengekspresikan dirinya melalui aksinya di atas panggung di hadapan para penonton. Manajer dan asisten manajer bisa mengekspresikan dirinya dalam upayanya mengembangkan kelompok musik Butter Cookiezz Band baik dalam pemilihan job, financial, pembuatan website di internet, dan lain sebagainya. Stage manajer dan crew personil bisa berekspresi dengan jalan mengatur posisi pemain di atas panggung. Set manajer dan crew peralatan dapat mengekspresikan diri dengan pemilihan dan penataan alat-alat yang akan dipakai oleh pemain. Seksi dokumentasi mengekspresikan dirinya melalui pengambilan gambar dan rekaman permainan pada saat pementasan. Apresiasi, ekspresi, dan kreasi yang ditunjukkan oleh manajemen kelompok musik Butter Cookiezz Band di atas bisa diimplikasikan dalam bidangbidang lainnya, khususnya di bidang pendidikan seni. Dengan adanya nilai-nilai tersebut, maka segala tindakan bisa menjadi lebih indah dalam pencapaian hasilnya. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik simpulan bahwa kelompok musik Butter Cookiezz Band adalah salah satu kelompok musik yang sampai sekarang masih eksis dan berkembang khususnya di Kota Tegal. Kelompok musik Butter Cookiezz band juga membentuk manajemen yang susunan organisasinya terdiri dari manajer, asisten manajer, stage manajer, set manajer, pemain, crew peralatan, crew personil, dan seksi dokumentasi. Tujuan dibentuknya manajemen tersebut adalah untuk mengatur, menata, serta mengorganisasi kelompok musik Butter Cookiezz Band sehingga kelompok tersebut bisa berkembang dengan baik. Dengan manajemen yang ada, maka Butter Cookiezz Band bisa melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, serta pengawasan sehingga kegiatan kelompok tersebut bisa berjalan dengan baik. Pada tahap perencanaan, manajer telah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh manajemen Butter Cookiezz Band. Pada tahap pengorganisasian, manajer selalu mengumpulkan anggotanya untuk kemudian diberi arahan dan bimbingan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masing-masing anggota. Tahap penggerakan merupakan tahap dimana seluruh anggota manajemen menjalankan tugasnya secara nyata. Pada tahap pengawasan, manajer mengawasi kerja dari anggotanya untuk kemudian di evaluasi. 87 88 Masing-masing komponen dalam manajemen tersebut saling bergantung dan bekerjasama sesuai dengan tugas, fungsi, dan perannya masing-masing dalam upayanya mempertahankan keberadaan kelompok musik mereka. B. Saran Kelompok Butter Cookiezz merupakan band yang cukup eksis di Kota Tegal, meskipun banyak band-band baru yang makin bermunculan. Selama ini, kelompok musik Butter Cookiezz Band hanya fokus untuk mengembangkan kelompok musiknya di Kota Tegal dan sekitarnya saja. Peneliti menyarankan agar kelompok musik tersebut bisa lebih melebarkan sayap tidak hanya di Kota Tegal, tetapi juga di kota-kota lain misalnya di Semarang, atau bahkan di Jakarta dengan tujuan agar kelompok tersebut bisa dikenal tidak hanya oleh masyarakat Tegal tapi juga oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Para pemain band hendaknya lebih kreatif dan lebih menambah wawasan khususnya dibidang musik agar mereka mampu membuat karya yang bagus dan bisa digemari oleh masyarakat. Dengan manajemen yang ada, hendaknya mereka merencanakan lebih matang untuk melakukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengembangkan keberadaan kelompok musiknya agar lebih terkenal. Manajer Butter Cookiezz Band hendaknya lebih jeli melihat pangsa pasar serta lebih gencar dalam mempromosikan kelompok musiknya sehingga Butter Cookiezz Band bisa mandapatkan job yang banyak serta mampu menjadi band yang besar dan terkenal. Daftar Pustaka Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa Arikunto, Suharsimi. 1983. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bina Aksara Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. IKIP Semarang Press. Daft, Richard L. 2007. Management. Manajemen. Jakarta : Salemba Empat Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta : BPFE Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bandung : Bumi aksara _______________. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Bumi Aksara Hoogvelt, Ankie M. M. 1995. Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa Jamalus, 1988. Pengajaran Musik melalui pengalaman musik. Jakarta : Depdikbud Jazuli, M. 2001. Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Yogyakarta : Yayasan Lentera Budaya. ____________. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Joseph, Wagiman, 2001. Teori musik I. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Kayam, Umar. 1981. Seni. Tradisi, Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu antropologi. Yogyakarta : Rineka Cipta 89 90 Limantara, Cyprianus. 1978. Dasar-Dasar Teori Musik. Bandung : Justitia Mulyasa, 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosda Karya Moleong, J. Lexy. 2000. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Moekijat. 1984. Prinsip-Prinsip administrasi Manajemen dan Kepemimpinan. Bandung : Alumni Napsirudin, 1996. Pelajaran Pendidikan Seni. Jakarta : Yudistira. Ngasman. 2002. “Melestarikan Eksistensi Wayang Klithik Di Desa Waru Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak” dalam Tesis. Semarang : Pasca Sarjana UNNES Rahman, Maman. 1997. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan. Semarang: IKIP Press. Relawati, Dian. 2007. “Sistem Manajemen Kelompok Musik Q-BEAT band Semarang” dalam skripsi. Semarang : Sendratasik FBS UNNES Rochaeni, Eni. 1989. Seni Musik 3. Bandung : Ganeca Exact. Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1992. Analisis Data kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta : UI Press Safrina, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Depdikbud. Sukohardi, AL, 1978. Teori Musik Umum. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi. Sumaryo, L.E, 1987. Komponis, pemain musik. Jakarta : Pustaka Jaya. Sunarko, 1989. Seni Musik I. Klaten : PT. Intan Pariwara. Supriyadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung : CV. Alfabeta Suwanda, Tirto, 1992. Nilai-nilai budaya susastra jawa. Jakarta : Depdikbud. Soehardjo. 2005. Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program. Balai Kajian Seni dan Desain Universitas Negeri Malang. 91 Soekanto, Soerjono. 1994. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat. Jakarta : CV. Rajawali Swasta, Basu, dkk. 1988. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Liberty Westra, Pariata. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Balai Pembinaan Administrasi Akademi Administrasi Negara LAMPIRAN 1. Letak Lokasi Penelitian 2. Suasana Lokasi Penelitian 3. Kondisi Lokasi Dilihat dari Kondisi Lingkungan 4. Kehidupan kesenian Di sekitar Lokasi 4. Kondisi Personil Butter Cookiezz Band 5. Kondisi Manajemen Butter Cookiezz Band 6. Bentuk Pertunjukan Butter Cookiezz Band 92 93 KISI-KISI WAWANCARA 1. Manajer Butter Cookiezz Band a. Kapan manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band berdiri? b. Siapa pencetus ide diadakannya manajemen dalam kelompok musik tersebut? c. Bagaimana bentuk manajemen yang ada dalam Butter Cookiezz Band? d. Mengapa dibentuk manajemen dalam kelompok musik Butter Cookiezz band? e. Apa tujuan dibentuknya manajemen tersebut? f. Apakah fungsi manajemen dalam kelompok tersebut? g. Apakah fungsi manajer dalam kelompok musik tersebut? h. Bagaimana tugas manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut? i. Upaya apa saja yang dilakukan manajer untuk mempertahankan mengembangkan kelompok musik tersebut? 2. Assisten Manajer a. Mengapa asisten manajer perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band? b. Apakah fungsi asisten manajer dalam manajemen Butter Cookiezz Band? 94 c. Bagaimana tugas asisten manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut? d. Upaya apa yang dilakukan asisten manajer untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut? 3. Stage Manajer a. Mengapa stage manajer perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band? b. Apakah fungsi stage manajer dalam manajemen Butter Cookiez Band? c. Bagaimana tugas stage manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut? d. Upaya apa yang dilakukan stage manajer untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut? 4. Set Manajer a. Mengapa set manajer perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band? b. Apakah fungsi set manajer dalam manajemen kelomok musik tersebut? c. Bagaimana tugas set manajer dalam manajemen kelompok musik tersebut? d. Upaya apa yang dilakukan set manajer untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut? 5. Crew Personil a. Mengapa crew personil perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band? b. Apakah fungsi crew personildalam manajemen kelompok musik tersebut? 95 c. Bagaimana tugas crew personil dalam manajemen kelompok musik tersebut? d. Upaya apa yang dilakukan crew personil untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut? 6. Crew Peralatan a. Mengapa crew peralatan perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band? b. Apakah fungsi crew peralatan dalam manajemen Butter Cookiezz Band? c. Bagaimana tugas crew peralatan dalam manajemen kelompok musik tersebut? d. Upaya apa yang dilakukan crew peralatan untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut? 7. Seksi Dokumentasi a. Mengapa seksi dokimentasi perlu diadakan dalam manajemen kelompok musik Butter Cookiezz band? b. Apakah fungsi seksi dokumentasi dalam manajemen Butter Cookiezz Band? c. Bagaimana tugas seksi dokumentasi dalam manajemen kelompok musik tersebut? d. Upaya apa yang dilakukan seksi dokumentasi untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan keberadaan kelompok musik tersebut? 8. Personil Butter Cookiezz Band a. Siapa saja personil kelompok musik Buter Cookiezz band? b. Bagaimana sejarah lahirnya Butter Cookiezz Band? 96 c. Sejak kapan kelompok tersebut berdiri? d. Mengapa diberi nama Butter Cookiezz Band? e. Bagaimana formasi awal Butter Cookiezz Band? f. Adakah perubahan formasi pada kelompok tersebut? g. Apabila ada, pada bagian mana? h. Adakah susunan organisasi pada personil kelompok tersebut? i. Jika ada, bagaimana sistem kerjanya? j. Bagaimana fungsi dari masing-masing personil? k. Musik jenis apa yang dimainkan? l. Instrumen apa saja yang digunakan dalam permainan musik tersebut? m. Bagaimana kostum yang digunakan dalam setiap pementasan? n. Adakah konsep dalam setiap melakukan pertunjukan? o. Jika ada, bagaimana konsepnya? p. Bagaimana cara mereka mempertahankan keberadaan kelompoknya agar tetap eksis dan tetap diminati masyarakat? q. Adakah upaya khusus untuk mengembangkan kelompok tersebut? 97 9. Penonton a. Bagaimana pendapatnya tentang kelompok musik butter cookiezz band? b. Bagaimana pendapatnya terhadap penampilan kelompok musik tersebut? c. Apa pendapat mereka terhadap jenis musik yang dimainkan oleh kelompok musik tersebut? d. Bagaimana pendapatnya terhadap lagu-lagu yang dibawakan oleh kelompok musik tersebut? e. Apa yang paling disukai dari kelompok musik tersebut? f. Bagaimana pendapatnya terhadap kinerja manajemen kelompok musik tersebut? g. Bagaimana kesan yang didapat setelah menyaksikan pertunjukan musik oleh butter cookiezz band? 98 PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Struktur Organisasi Butter cookiezz Band 2. Personil Butter Cookiezz Band 3. Profil Butter Cookiezz Band 4. Syair Lagu 5. Pementasan Butter Cookiezz Band PEDOMAN WAWANCARA 1. Struktur Organisasi Butter cookiezz Band 2. Sejarah berdiri kelompok musik Butter Cookiezz band 3. Profil Butter Cookiezz Band 4. Fungsi manajemen Butter Cookiezz Band yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan 5. Lagu-lagu Yang dibawakan 6. Pementasan Butter Cookiezz Band 99 YANG TERINDAH UNTUK KITA By. Butter Cookiezz 100 101 102 103 104 105 106 107 BIODATA STRUKTUR MANAJEMEN BUTTER COOKIEZZ BAND 1. Nama : Ian Indra TTL : Tegal, 14 Januari 1976 Alamat : Jl. Jeruk No. 35 Tegal Hobby : Baca buku dan dengerin musik Jabatan : Manajer 2. Nama : Ruli Dwi Prabowo TTL : Tegal, 23 Maret 1986 Alamat : jl. Flores 1 no. 21 Panggung tegal Hobby : Playing Game Jabatan : Assisten Manajer 3. Nama : Paul Windra TTL : Tegal, 19 Februari 1978 Alamat : jl. Jeruk No. 35 Tegal Hobby : Gambar Jabatan : Stage Manajer 4. Nama : Santua winarno TTL : Tegal, 31 oktober 1986 Alamat : jl. Pondok Martoloyo 196 Tegal Hobby : Sepak Bola Jabatan : Set Manajer 108 5. Nama : Pramu Setyaka TTL : Tegal, 22 Januari 1984 Alamat : Jl. Saparua gg. 1 no.13 Panggung Tegal Hobby : Maen Gitar Jabatan : Crew Personil 6. Nama : Indra TTL : 17 Februari 1986 Alamat : Jl. Banowati III No. 3 tegal Hobby : Tamasya Jabatan : Crew Peralatan 7. Nama : Alvin Lee TTL : 20 Maret 1990 Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No.135 Tegal Hobby : Jalan-jalan, Fotografi Jabatan : Dokumentasi 109 BIODATA PEMAIN BUTTER COOKIEZZ BAND 1. Nama : Yudistriangga TTL : Tegal, 4 oktober 1986 Alamat :Jl. Pala 21 No. 60 Rt/Rw 01/XII Mejasem tegal Hobby : Jalan-jalan Jabatan : Gitar 1 2. Nama : Adhie Setyadi TTL : Tegal, 28 mei 1978 Alamat : Jl. Rambutan 7 no. 10 Tegal Hobby : Music, Movie n Game Jabatan : Gitar 2 3. Nama : Dwi yudiarto TTL : Tegal, 7 Juni 1977 Alamat : Jl. Bawal Barat Rt/Rw 8/III Tegalsari tegal Hobby : Jalan-jalan Jabatan : Bass Gitar 4. Nama : Indro Ciptoadi TTL : Tegal, 26 September 1982 Alamat :Jl. Saparua No. 17 Rt/Rw 10/ IX panggung Tegal Hobby : Playing Game Jabatan : Drummer 110 5. Nama : Meida Puspita Sari TTL : Sukabumi, 24 Mei 1990 Alamat : Jl. Bhayangkara No. 170 Rt/Rw 03/XIII Sukabumi Hobby : Nyanyi Jabatan : Vokalis 6. Nama : Dian Ayu Hapsari TTL : Tegal, 4 September 1989 Alamat : Jl. Merapi no.35 Tegal Hobby : Nyanyi dan baca buku Jabatan : Additional Vokal 7. Nama : Fanie TTL : Semarang, 10 Agustus 1986 Alamat : Jl. Pusponjolo Timur XII no. 39 Semarang Hobby : Jalan-jalan Jabatan : Additional Vokal 111 FOTO-FOTO PERTUNJUKAN KELOMPOK MUSIK BUTTER COOKIEZZ BAND 112 113 114 115