9/21/2012 LABORATORIUM KIMIA FISIKA PENENTUAN LAJU REAKSI Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Untuk reaksi umum : aA + bB + ... → eE + fF + ... KINETIKA KIMIA Penentuan Laju Reaksi Bagian 1. Penjabaran persamaan Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281 Tel : 087 838 565 047; Fax : 0274-565188 Email : atau [email protected] Website : http://iqmal.staff.ugm.ac.id http://iqmaltahir.wordpress.com Penjabaran integrasi persamaan laju reaksi 1 d [ A] 1 d [ B] 1 d[ E ] 1 d[ F ] r=− =− =L= = =L a dt b dt e dt f dt Persamaan diintegrasikan untuk mencari nilai [A] sebagai fungsi waktu atau [A] = g(t) laju = r = k.[A]x .[A]y ... dengan : k = konstanta laju reaksi x,y = order reaksi untuk A dan B x+y = order reaksi total Catatan : Order reaksi tidak sama dengan koefisien reaksi seimbang seimbang. Penentuan order reaksi secara praktis : • Metoda pengukuran laju awal • Pendekatan waktu paro • Metode Powell-Plot • Metoda isolasi • Penentuan laju reaksi dengan grafik Penentuan ini dapat dilakukan dari hasil penjabaran laju reaksi berdasarkan penyelesaian integral matematik. LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order satu aA → P Untuk reaksi order satu r=− r = k [A]α [B ]β L[L ]λ • Reaksi selalu berlangsung pada temperatur konstan (T konstan maka k juga konstan) r=− 1 d [A] = k [ A] a dt d [A] / dt = − k A [A] Didefinisikan k A ≡ ak d [A] /[A] = − k Adt • Reaksi berlansung secara ireversibel (k0 relatif sangat besar) 2 2 ∫1 d [A] /[A] = − ∫1 k Adt LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order satu 2 ∫1 d [A] /[A] Reaksi order satu [A] = [A]o e −k At = − ∫12 k Adt ln ([A]2 /[A]1 ) = −k A (t2 − t1 ) [A] ln [A]o [A] [A]o dan [ A ]2 = [ A ] pada t 2 = t = −k At [A] = [A]o e −k At Konsentrasi A dan laju reaksi untuk reaksi order satu akan menurun secara eksponensial seiring dengan waktu. ln[A] = ln[A]o − k At = e − k At [A]/[A]o jika [ A ]1 = [Ao ] pada t1 = 0 Hasil integrasi 1 d [A] r=− = k [ A] a dt r = k [A] 1 d [ A] 1 d [ B] 1 d[ E ] 1 d[ F ] =− =L= = =L a dt b dt e dt f dt Asumsi : • Volume konstan dengan t Reaksi order satu: [A]/[A]o vs t LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM ln[A]o /[A] = k At Ln[A] [email protected] Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut : t Reaksi order satu: ln[A] vs t 1 9/21/2012 Contoh : Reaksi order satu (terhadap satu komponen) Reaksi order satu Reaksi transformasi isomerik metil isonitril menjadi asetonitril C CH 3 NC ⎯198 ⎯.9⎯ → CH 3CN o Kapan reaksi sempurna? [A] = [A]0 exp{-kt} Secara teknis [A]=0 hanya tercapai setelah waktu tak terhingga. ln C = −kt + ln C0 LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order satu (contoh) Reaksi order satu (waktu paro) Waktu paro t1 / 2 t = t1 / 2 ln ln [A] [A]o [ A] = 1 / 2[ A]o = −k At 1 / 2[ A]o = − k At1 / 2 [ A]o k At1 / 2 = ln 2 = 0.693 t1 / 2 = 0.693 / k A LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order satu (contoh) Reaksi peluruhan radioaktif : Co64 Æ Zn64 + ß- didapatkan harga umur paro C0, = 12,8 jam, maka berapa nilai konstanta laju reaksi peluruhannya ? l 1 / 2 = − k At1 / 2 ln Reaksi order satu Tidak tergantung terhadap [A]o Reaksi order nol aA → P − dA = kA dt didefinisikan k A ≡ ak d [A] = − k A .dt Hasil integrasi dengan batas 0 Æ t dan [A]0 Æ [A]t [A]t − [A]0 = −k A .t [A] − [A]0 k =− t A t LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM 2 9/21/2012 Reaksi order nol Waktu paro Reaksi order nol (contoh) t1 / 2 1 [ A] = [ A]o 2 1 [A]0 − [A]0 = −k A .t1/ 2 2 1 [A]0 = k A .t1/ 2 2 1 [A]0 kA = 2 t1/ 2 t = t1 / 2 [A]t − [A]0 = −k A .t Suatu reaksi dengan konsentrasi awal 1 mol / L, berlangsung 50 % sempurna dalam 10 menit. Reaksi tersebut dibiarkan berlangsung 5 menit lagi. Berapa banyak sisa reaktan jika reaksi mengikuti order nol ? LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order dua Reaksi order dua (tipe 2) Ada 2 tipe : (1) A+B⎯ ⎯→ P ( 2) 2A ⎯ ⎯→ P r = k 2 [A][B] r = k 2 [A]2 r=− 1 d [A] = k [A]2 a dt d [A] / dt = −k A [A] 2 didefinisikan k A ≡ ak d [A] = − k A [A]2 dt Tipe lain : Reaksi autokatalitik pada persamaan stokhiometrik : 2 1 A == B +…. ∫1 LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order dua (tipe 2) 2 1 ∫1 1 − 1 [A]1 [A]2 [A]2 [ A] = [A]o 1 + k At [A]o d [A] = − k A ∫12 dt Reaksi order dua (tipe 2) d [A] = −k A ∫12 dt = −k A (t 2 − t1 ) [A]2 1 1 = 1 [A] [A]o − 1 [A] [A]o = k At 1 + k At − 1 [A] [A]o {[A]-1} = k At Waktu paro: t = t1 / 2 k A ≡ akk t1 / 2 = Plot 1/[A] lawan t akan menghasilkan garis lurus dengan slope = kA {t} r = k [A]2 Second-order reaction: 1/[A] vs t LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM t1 / 2 [ A] = 1 / 2[ A]o 1 [ A]o k A Untuk reaksi order dua r = k[A]2 3 9/21/2012 Dekomposisi nitrogen dioksida pada fase gas Contoh : Reaksi order dua o 1 C NO2 ( g ) ⎯300 ⎯⎯ → NO ( g ) + O2 ( g ) 2 1 1 = kt + C C 0 1 C NO2 ( g ) ⎯300 ⎯⎯ → NO ( g ) + O2 ( g ) 2 o Time / s [NO2] / M 0.0 0.01000 50.0 0.00787 100.0 0.00649 200.0 0.00481 300.0 0.00380 Tunjukkan apakah reaksi mengikuti order satu atau order dua ? k = 0.543 (satuan (satuan ?) LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order dua (tipe 1) r = −k [A][B ] aA + bB → produk Reaksi order dua (tipe 1) + A 1 d [A] = −k [A][B ] a dt t=0 [A]o t =t [A]o − x Tiga variabel B d [A] = − k [A][B ] dt → produk [B]o 0 [B]o − x x d [A] dx =− d dt d dt d [A] = −k [A][B ] = − k ([ A]o − x )([B ]o − x ) dt dx = k ([ A]o − x )([B ]o − x ) dt dx ([A]o − x )([B ]o − x ) LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order dua (tipe 1) x ∫0 x ∫0 = 1 = 1 [B]o − [A]o x⎧ 1 A − 1 ⎫ dx ([A]o − x )([B]o − x ) [B]o − [A]o ∫0 ⎨⎩ ([A]o − x ) ([B ]o − x )⎬⎭ 1 [B ]o − [A]o [A] = [A]o − x [B ] = [B ]o − x 1 + B ∫0 dx ([A]o − x )([B]o − x ) = ∫0t kdt ⎛ [B ] /[B ]o ⎞ ⎟ = kt ln⎜⎜ ⎟ ⎝ [ A] /[ A]o ⎠ d [A] = − k [A][B ] dt dx dx x = x = t kdt = kt ∫0 ([A]o − x )([B ]o − x ) ∫0 ([A]o − x )2 ∫0 → produk Jika [A]o=[B]o ⎧⎪ ⎛ [A]o ⎞ ⎛ [B ]o ⎞⎫⎪ ⎟ ⎟ − ln⎜ ⎨ln⎜⎜ ⎜ [B ] − x ⎟⎬⎪ ⎪⎩ ⎝ [A]o − x ⎟⎠ ⎝ o ⎠⎭ ⎧⎪ ⎛ [A]o ⎞ ⎛ [B ]o ⎞⎫⎪ ⎟ − ln⎜ ⎟ ⎨ln⎜⎜ ⎟ ⎜ [B ] − x ⎟⎬⎪ = kt [ ] A − x ⎪⎩ ⎝ o ⎠ ⎝ o ⎠⎭ [B ]o − [A]o x = kdt Reaksi order dua (tipe 1) dx = t kdt = kt ([A]o − x )([B ]o − x ) ∫0 dx x=0 untuk t=0 x ∫0 dx = 1 1 t1 / 2 = LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM 1 = kt − 1 = kt [A] [A]o Waktu paro: t1 / 2 t = t1 / 2 [ A] = 1 / 2[ A]o LABORATORIUM KIMIA FISIKA − ([A]o − x )2 [A]o − x [A]o 1 k [A]o 4 9/21/2012 Reaksi autokatalitik order dua Reaksi autokatalitik order dua Reaksi autokatalitik order 2 pada persamaan stokhiometrik : A == B +…. Contoh model kinetik ini dapat terjadi pada hidrolisa ester yang melibatkan katalis asam dari hasil reaksi tersebut. Hidrolisa ester sederhana akan menghasilkan salah satunya asam karboksilat dan molekul asam akan terdisosiasi menghasilkan ion hidrogen (H+ ) yang kemudian dapat berfungsi sebagai katalis. Bila reaksi permulaan hanya ada A saja, saja maka B0 mula-mula = 0. 0 Gambar grafik menunjukkan bahwa B sebagai fungsi t. yang berbentuk huruf S dan merupakan ciri khas reaksi auto katalitik. LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order tiga Ada 3 tipe : Tipe 1 : 3A Æ produk Tipe 2 : A + B Æ produk atau 2A + B Æ produk Tipe 3 : A + B + C Æ produk Reaksi order tiga (tipe 1) d [ A] 3 = − k [ A] dt d [A] 2 = − k [A] [B ] dt d [A] 2 = − k [A] [B ] dt Tipe 1 : 3A Æ produk d [A] 3 = − k [A] dt d [A] = −k Adt [A]3 Penyelesaian persamaan integrasi : 1 [A] 2 − 1 [A] 2 o = 2k At [A] = [A]o (1 + 2kt[A]o2 )1/ 2 d [A] = −k [ A][B ][C ] dt LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order tiga (tipe 2) Reaksi order tiga (tipe 2) Tipe 2 : A + B Æ produk Tipe 2 : 2A + B Æ produk d [A] 2 = − k [ A] [B ] dt d [ A] 2 = − k [ A] [B ] dt LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM 5 9/21/2012 Reaksi order tiga (tipe 3) Reaksi order semu A + B + C Æ produk d [A] = − k [A][B ][C ] Berlaku pada reaksi dimana konsentrasi satu spesies relatif jauh lebih besar dari konsentrasi reaktan lainnya, atau salah satu reaktan bekerja sebagai katalis. Dengan demikian konsentrasi reaktan tersebut relatif dianggap konstan maka order reaksi akan berkurang. dt Contoh 1 : Hidrolisis dari ester yang dikatalis oleh asam : RCOOR’ + H2O + H+ Æ RCOOH + R’OH Order reaksi tersebut adalah satu : - jika air dalam keadaan berlebih. - H+ berfungsi sebagai katalis Penyelesaian persamaan integrasi : d [ A] = −k [RCOOR '][H 2O ][H + ] = − k ' [RCOOR '] dt k ' = − k [H 2O ][H + ] Dengan LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order semu Reaksi order tinggi Contoh 2 : d [A] = −k A [ A]n dt Persamaan umum [A ]− n +1 − [A ]o− n +1 (1 − n)[ A]on −1 × − n +1 1− n ⎛ [ A] ⎞ ⎜ ⎟ ⎜ [A] ⎟ ⎝ o⎠ LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Reaksi order tinggi Waktu paro: t1 / 2 t1 / 2 = t = t1 / 2 [ A] = 1 / 2[ A]o 2 n −1 − 1 (n − 1)[A]on −1 k A Untuk n ≠ 1 [ ] [A] [A]o − [A] = k At t1 / 2 = t1 / 2 = = − k A t Untuk n ≠ 1 = 1 + [A]on −1 (n − 1)k At Untuk n ≠ 1 Ringkasan untuk reaksi sederhana 2d A = −k A ∫12 dt ∫1 n [A] = [A]o e −k At [ ] [A] 2d A = −k A ∫12 dt n ∫1 Persamaan integrasi ln 2 kA [A]o 2k A Untuk n = 1 Order satu Order dua Order nol kC kC2 k 1/C = kt + 1/Co C = -kt + Co 1/C vs. t C vs. t Laju reaksi (-dC/dt) C = Co ·e-kt Persamaan terintegrasi ln C = -kt + ln Co Plot ln C vs. t Linearitas m = -k m=k b = ln Co m = -k b = 1/Co b = Co Waktu paro ln(2)/k 1/kCo Co/2k Satuan k waktu-1 M-1 waktu-1 M waktu-1 Untuk n = 0 LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA Jurusan Kimia – FMIPA, UGM Jurusan Kimia – FMIPA, UGM 6