SIARAN PERS Untuk Disiarkan Segera PELUNCURAN BUKU CERGAM DAN KOMIK CERITA RAKYAT PERTAMA DARI SORONG SELATAN PAPUA BARAT OLEH UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA Kekuatan cerita rakyat lokal terletak pada penyebarannya secara lisan dan turun-temurun. Maka, perlu dilestarikan untuk menghindari kepunahan. Caranya, dengan mengabadikannya menjadi sebuah tulisan, sehingga bisa menjadi bagian dari catatan sejarah bangsa. Jakarta, 28 April 2015 – Cerita rakyat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keberadaan sebuah daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita lokalnya sendiri, termasuk cerita rakyat lokal dari kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Selama ini, cerita tersebut hanya diwariskan turun-temurun secara lisan. Kali ini, para pendidik Sekolah Dasar yang merupakan mahasiswa lulusan dari Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) S-1, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Pendidikan dan Bahasa (FPB), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya menuliskannya dalam bentuk cerita, kemudian oleh tim dosen dibuatkan gambar dan komik, lalu dibukukan. Unika Atma Jaya yang memprakarsai penerbitan buku tersebut, akan meluncurkannya pada Selasa, 28 April 2015 pukul 09.00 -12.00 di Gedung Yustinus Lt. 15, dengan menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Bapak Anies Baswedan), Yayasan Tangan Pengharapan Indonesia (Ibu Henny Kristianus), dan tim dosen PGSD Fakultas Pendidikan dan Bahasa Unika Atma Jaya. Acara ini juga akan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Sorong Selatan, Bapak Otto Ihalauw, MA., dan 193 mahasiswa PJJ Sorong Selatan yang baru saja diwisuda sabtu kemarin (25/4). “Kami sangat senang dan bangga dengan Unika Atma Jaya, karena awalnya kami hanya mengerjakan tugas tetapi oleh tim dosen dibuat menjadi buku. Harapannya, buku ini bisa menjadi bagian dari kurikulum bagi pembelajaran muatan lokal di Sorong Selatan. Sehingga, seluruh guru bisa menggunakan buku ini untuk proses belajar mengajar,” ungkap Melkior Krimadi, mahasiswa lulusan terbaik dari PJJ Sorong Selatan. Sementara Prof. Dr. Ir. M.M. Lanny W. Pandjaitan, M.T. – Rektor Unika Atma Jaya menyatakan bahwa buku ini muncul karena bentuk keprihatinan dari tim dosen, ketika peserta didik di Sorong Selatan belum mempunyai buku yang layak untuk memahami khasanah budaya setempat. Maka secara khusus, tim dosen merancang proyek melalui mata kuliah Pembelajaran Sastra di SD. Para mahasiswa diajak membuat buku cerita rakyat Sorong Selatan, yang selama ini hanya berkembang secara lisan. Harapannya, buku bisa digunakan sebagai bahan bacaan yang membantu peserta didik mengembangkan kecintaan terhadap membaca dan belajar membaca menggunakan skema cerita daerah setempat. Buku cerita rakyat tersebut dirancang dengan mengumpulkan informasi secara lisan dari tetua kampung atau kepala adat. Kemudian, tim dosen mengembangkan buku cerita rakyat tersebut dalam bentuk cerita bergambar dan komik agar dapat membantu siswa kelas rendah belajar membaca. “Kami berharap buku cerita rakyat yang kami persembahkan kepada pendidikan di tanah Indonesia Timur, khususnya Sorong Selatan dapat menjadi secercah harapan untuk membangun literasi siswa SD di Papua Barat,” ungkap Dr. Luciana, M. Ed., Koordinator Proyek Buku Cergam dan Komik Cerita Rakyat Sorong Selatan. Akhirnya, acara ini didedikasikan dari Atma Jaya bagi bangsa. Hal ini selaras dengan tema perayaan Lustrum „Bertumbuh Bersama Bangsa‟. “Pengembangan cerita rakyat bergambar yang disertai dengan seminar literasi, kami rangkai sebagai bentuk persembahan untuk Indonesia bagian Timur. Kami ingin terus berbagi dan berkontribusi bagi bangsa. Semangat ini terinspirasi dari para pendiri terdahulu yang masih kami hidupi hingga saaat ini,” jelas Steve Ginting, ketua Lustrum XI Atma Jaya. -o0o- Tentang Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Unika Atma Jaya yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para Uskup se-Jawa pada Juni 1952. Dalam pertemuan itu diutarakan kemungkinan pembentukan suatu perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Di Jakarta gagasan itu terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan muda Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang kemudian mendirikan sebuah perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Mereka antara lain: Ir. J.P. Cho, Ir. Lo Siang Hien-Ginting, Drs. Goei Tjong Tik, I.J. Kasimo, J.B. Legiman, S.H., Drs. F.X. Seda, Pang Lay Kim, Tan Bian Seng, Anton M. Moeliono, St. Munadjat Danusaputro, J.E. Tan, Ben Mang-Reng Say. Pada tahun-tahun awal, Unika Atma Jaya dibantu oleh para suster Ursulin, dengan menyediakan ruang kuliah di kompleks persekolahan Ursulin, di Jalan Lapangan Banteng Utara dan kompleks Santa Theresia, Menteng. Sejak tahun 1967, Atma Jaya berangsur-angsur menempati kampus di Jalan Sudirman yang terkenal dengan nama kampus Semanggi. Selanjutnya menempati kampus Pluit, di Jakarta Utara untuk Fakultas Kedokteran (FK), Rumah Sakit Atma Jaya (RSA), dan Rumah Duka Atma Jaya. Atma Jaya berarti Rohlah yang jaya. Roh yang jaya memberi semangat untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan. Keunggulan akademis dan lulusan professional adalah orientasi utama. Kini, Unika Atma Jaya telah memiliki delapan fakultas dengan delapan belas program studi untuk program sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana dengan tujuh program magister: Magister Manajemen (MM) dan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 1992, Magister Profesi Psikologi pada 2005, Magister Bioteknologi pada 2011, Magister Sains Psikologi, Magister Ilmu Hukum pada 2012 dan Magister Teknik Mesin pada 2013 serta satu program doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) pada tahun 2002. Untuk program sarjana (S1): Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) berdiri pada tahun 1960, Fakultas Pendidikan dan Budaya (FPB) dan Fakultas Teknik (FT) tahun 1961, Fakultas Hukum (FH) tahun 1965, Fakultas Kedokteran (FK) tahun 1967, Fakultas Psikologi (FP) tahun 1992 dan Program Magister Profesi Psikologi tahun 2005, serta Fakultas Teknobiologi (FTb) tahun 2002. Seluruh aktivitas dilakukan di tiga pusat kegiatan: Kampus Semanggi sebagai Center for Nation Development (3,6 hektar) Mengembangkan beragam kajian yang sangat relevan dengan sinergi Bisnis-Pemerintah-Masyarakat Kampus Pluit sebagai Center for Health Development (4,2 hektar) Menyelenggarakan pendidikan Kedokteran yang unggul, berkualitas, dan bereputasi internasional melalui metode experiental learning hospital bersama Rumah Sakit Atma Jaya Kampus BSD sebagai Center for Human Development di BSD (20 hektar) Berfokus pada pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa Atma Jaya tumbuh dengan mendasarkan pada nilai-nilai Kristiani (Christianity) Iman Katolik sebagai landasan seluruh proses. Unggul (Excellence) Motivasi untuk senantiasa menjadi lembaga unggulan dan terdepan pada bidang ilmiah, yang memberikan akses pada semua orang untuk mengabdi pada kepentingan publik. Profesional (Professional) Sebuah praktik atau pendekatan untuk pelaksanaan tugas dengan mempromosikan prinsip tata kelola yang baik untuk memastikan kualitas. Peduli (Care) Kepedulian terhadap martabat manusia dan kesejahteraan sosial adalah orientasi dasar menuju terwujudnya nilai-nilai Kristiani yang disertai dengan kompetensi profesional unggul. Berbagai penghargaan diraih oleh Unika Atma Jaya. Tahun 2010, menjadi salah satu dari Indonesian best 50 promising universities dengan prestasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang diakui secara nasional maupun internasional. Juara Umum PTS Bersih Narkoba 2014, predikat dari BNN dan Kemenpora. PTS Unggulan 2012 dan 2013 bidang Penjaminan Mutu, Budaya Akademik, Pembinaan Dosen Tetap, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Pembinaan Mahasiswa. Informasi lebih lanjut hubungi: Public Relations Lustrum Atma Jaya Dr. Dorien Kartikawangi Phone: 081212224942 Email: [email protected]