Sistem Informasi Rental Video pada Rental Mercury Kupang

advertisement
Sistem Informasi Rental Video pada Rental Mercury Kupang
Arnold Aribowo1 , Irvin Partono2 dan Bernard Yulius BB2
1
Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan, Tangerang - Indonesia,
[email protected]
2
Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan, Tangerang - Indonesia,
irvin [email protected]
Abstrak This paper focuses on developing a system for Rental Mercury, a video rental that rents Video Compact Disc in
Kupang. Rental Mercury is still using manual transaction for all of rent process, return process, film inventory database,
and customer data. This system cannot support business operation of Rental Mercury effectively because manual transaction makes information difficult to get and also many human errors involved in the making of the paper documentation.
The development of a system using barcode technology that can increase searching speed while guarantying the accuracy
of data retrieved. The methodology used to develop this system is evolutionary prototyping. The modelling language
that is used in this methodology is Unified Modeling Language (UML) Version 2.0. The system prototype is developed
using Microsoft Visual Studio 2005. The Database Management System (DBMS) that used in this system is Microsoft
SQL Server 2000. In conclusion, this rental application using barcode to fasten process and helps to reduce human errors
in transaction, and the rental application is used to keep film inventory database, customer data, and transactions in an
organized repository. In addition, the application also gives suggestion to customers about another film whom has the
same type with the film that the customer already rented.
Kata Kunci : System Development, Database
1 Pendahuluan
Rental Mercury merupakan salah satu rental yang
menyediakan jasa penyewaan Video Compact Disc
(VCD). Hingga saat ini sistem kerja yang digunakan masih menggunakan sistem manual. Sistem
manual yang dimaksud adalah rental Mercury masih
melakukan pencatatan pada buku untuk semua proses
peminjaman, pengembalian, data film dan data peminjam yang dimiliki.
Dengan cara ini banyak kelemahan dan potensi kesalahan yang dapat dialami oleh pegawai rental Mercury. Kelemahan utama yang sering terjadi adalah
lamanya pencarian data peminjam dan pencarian film
sehingga proses transaksi peminjaman dan pengembalian film sering memakan waktu yang cukup lama.
Sedangkan kesalahan yang sering terjadi adalah kesalahan dalam pencatatan kode film.
Kesalahan atau kelemahan ini dapat menjadi
penyebab lambatnya proses penyewaan film tersebut.
Oleh sebab itu, rental Mercury memerlukan suatu sistem yang dapat mempermudah dan mengurangi terjadinya kesalahan yang dilakukan pegawai rental Mercury dalam melakukan proses penyewaan dan pengembalian film dan dalam mengelola semua data peminjam dan data film. Dengan adanya sistem komputer-
isasi ini diharapkan dapat membantu pengelola rental
Mercury dalam mempercepat proses peminjaman dan
pengembalian film dan mengurangi resiko kesalahan
dalam pencatatan kode film.
2 Landasan Teori
Berikut ini akan diuraikan beberapa landasan teori
yang digunakan dalam makalah ini.
2.1 Evolutionary Prototyping
Evolutionary prototyping merupakan proses iteratif
yang meliputi hubungan kerja yang dekat antara programmer dan user. Metodologi ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi [1]. Keuntungan menggunakan
metodologi ini adalah:
1. Prototyping melibatkan partisipasi aktif end-user,
hal ini dapat meningkatkan moral end-users serta
mendukung untuk proyek.
2. Prototyping lebih cocok dengan keadaan sebenarnya karena prototype selalu berkembang karena adanya proses perulangan hingga menjadi suatu sistem yang dibutuhkan.
3. End user bisa mengetahui kebutuhan dan kesesuaian sistem tanpa harus menunggu sampai sistem
diimplementasikan.
4. Prototype merupakan model aktif, bukan pasif,
yang user dapat lihat, sentuh, rasakkan, dan alami.
5. Protoyping dapat meningkatkan kreatifitas karena memungkinkan user untuk lebih cepat memberikan feedback, yang akan mampu membawa
menuju solusi yang lebih baik.
6. Mampu mendeteksi kesalahan lebih dini.
2.2 Unified Modeling Language (UML)
UML adalah sebuah standar bahasa pemodelan yang
di gunakan secara umum pada bidang software engineering [2]. Tujuan dari dibuatnya UML adalah
untuk dapat menyediakan sebuah kosa kata umum
di dalam hubungannya dengan object oriented dan
teknik menggunakan diagram yang cukup kaya untuk dapat memodelkan proyek pengembangan sistem
apapun dari fase analisis hingga fase implementasi.
UML memiliki 13 jenis diagram yang dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Structure Diagram, diagram pada kelompok structure diagram menggambarkan apa saja yang harus
ada dalam sebuah sistem. Structure diagram ini
meliputi: class diagram, object diagram, package diagram, deployment diagram, component diagram, dan composite structure diagram.
2. Behavior Diagram, diagram pada kelompok behavior diagram menggambarkan functional requirement dari sistem informasi yang terus
berkembang. Yang termasuk kelompok diagram
ini adalah: activity diagram, state machine diagram, use case diagram.
3. Interaction Diagrams, Kelompok diagram ini
menggambarkan bagaimana sebuah kelompok objek berkolaborasi dengan beberapa sifat, biasanya
berupa sebuah use case. Diagram ini menunjukkan
sejumlah contoh objek dan pesan yang dikirim di
antara objek pada use case. Kelompok diagram
ini meliputi: sequence diagram, communication diagram, interaction overview diagram, dan timing
diagram.
adalah melakukan perawatan informasi dan menyajikannya kapan saja dibutuhkan oleh pengguna.
Suatu software yang memberikan akses terhadap
database dikenal sebagai Database Management System (DBMS). DBMS bertindak sebagai penghubung
antara user dengan database, dimana user dapat
menyimpan, memperbaharui, memanggil, dan menghapus data yang terdapat di dalam database. DBMS
adalah sebuah software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, memelihara serta mengontrol akses ke dalam database [3].
Relational database merupakan database yang
dalam gambaran penggunaannya merupakan kumpulan dari tabel-tabel, dimana tabel tersebut terdiri dari
baris dan kolom atau dengan kata lain terdiri dari
kumpulan record dan field [3]. Tabel tersebut kemudian dihubungkan dengan satu field yang disebut sebagai
key.
Pada relational database terdapat dua jenis field
yang dapat menggambarkan hubungan, yaitu primary
key dan foreign key. Primary key merupakan field yang
unik karena tidak ada dua record dari suatu tabel yang
memiliki nilai primary key yang sama. Karena primary key merupakan identitas suatu tabel maka nilainya
tidak boleh kosong (null ). Foreign key merupakan sebuah field yang digunakan sebagai field tujuan yang
dihubungkan dengan field dari tabel pemanggil.
3 Hasil dan Pembahasan
Use case adalah penjelasan sederhana mengenai
fungsi-fungsi sistem yang dapat menggambarkan interaksi antara user dengan sistem. Gambar 1 berikut
ini adalah use case diagram proses pada sistem yang
dibuat.
2.3 Basis Data (Database)
Database adalah sekumpulan file yang saling
berhubungan atau record yang menyimpan data serta asosiasi yang dimilikinya [3]. Database merupakan
sistem penyimpanan informasi yang terorganisasikan
secara komputerisasi sehingga memudahkan pemakai
dalam pengolahan dan penggunaannya. Tujuannya
Gambar 1. Use case diagram Rental Mercury
Activity diagram digunakan untuk memodelkan
atau menggambarkan perilaku dari setiap objek dalam
suatu proses bisnis sehingga aktivitas yang terjadi
dalam suatu proses bisnis menjadi jelas. Activity diagram digunakan untuk menjelaskan proses yang terjadi pada setiap use case dari sistem baru. Berikut merupakan activity diagram peminjaman dan pengembalian film:
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem,
berikut adalah contoh dari beberapa tampilan yang
terdapat pada sistem yang dibuat :
Gambar 4. Menu Utama
Gambar 2. Activity diagram melakukan transaksi peminjaman film
Gambar 5. Transaksi Peminjaman
Gambar 3.
Activity diagram melakukan transaksi
pengembalian film
Gambar 6. Faktur Peminjaman Film
Gambar 9. Laporan Daftar Film
4 Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian aplikasi rental ini memberikan berbagai keuntungan
bagi rental Mercury, antara lain: membantu dalam
melakukan transaksi penyewaan dan pengembalian
film, pencatatan data film, pencatatan data peminjam, pencarian film dan pembuatan laporan-laporan.
Gambar 7. Data Film
Untuk pengembangan lebih lanjut, ada beberapa
saran yang boleh menjadi pertimbangan, antara lain:
1. Menambahkan sistem booking film secara online
atau melalui sms.
2. Menambahkan aplikasi Customer Relationship
Management (CRM), yaitu adanya penawaran
film-film baru kepada pelanggan-pelanggan tertentu melalui sms secara otomatis.
Gambar 8. Form Laporan Daftar Film
3. Mengadakan pelatihan (training) sehingga aplikasi
rental ini dapat dipergunakan secara maksimal.
Daftar Pustaka
1. Dennis, B.H. Wixom and D. Tegarden (2005) System
Analysis and Design with UML version 2.0, John Wiley & Sons, Inc.
2. K. Hamilton dan R. Miles (2006) Learning UML 2.0,
OReilly.
3. T. Connolly dan C. Begg (2005) Database System,
forth edition, Addison Wesley.
Download