BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992:4). Selanjutnya joyce mengatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sdemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Adapun soekamto, dkk (Nurulwati, 2000: 10) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tesebut adalah : Rasional teoritis, landasan pemikiran, tingkah laku, dan lingkungan belajar. (Kardi dan Nur, 2000:9). Dengan demikian, merupakan hal yang sangat penting bagi para pengajar untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang model pembelajaran yang telah diketahui. Karena dengan menguasai beberapa model pembelajaran maka seorang guru dan dosen akan merasakan adanya kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, sehingga tujuan pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai dengan yang diharapkan. 2.1.1 Jenis-jenis Model Pembelajaran Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran : 1. Koperatif (CL, Cooperative Learning) Model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan. 2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning) Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif – nyaman dan menyenangkan. 3. Realistik (RME, Realistic Mathematics Education) Prinsip RME adalah aktivitas konstruksivis, realitas (kebermaknaan proses-aplikasi), pemahaman (menemukan-informal daam konteks melalui refleksi, informal ke formal), inter-twinment (keterkaitan-intekoneksi antar konsep), interaksi (pembelajaran sebagai aktivitas sosial, sharing), dan bimbingan (dari guru dalam penemuan). 4. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning) Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi). 5. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. 6. Problem Solving Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, atau algoritma). Sintaknya adalah sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau aturan yang disajikan, siswa mengidentifkasi, mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi. 7. Problem Posing Bentuk lain dari problem posing adalah pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami. Sintaknya adalah pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun soalpertanyaan. 8. Problem Terbuka (OE, Open Ended) Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasiinteraksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa beragam. 9. Probing-prompting Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari 10. Pembelajaran Bersiklus (cycle learning) Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi berarti menggali pengetahuan prasyarat, eksplanasi berarti mengenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda. 2.2 Pengertian komputer Secara ringkas komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh instruksi-instruksi digital. Computer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang mengandung arti menghitung. Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori dan menghasilkan output informasi. Komputer juga berasal dari bahasa inggris, to compute yang artinya menghitung. Jadi, computer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan ilmu computer memberikan peningkatan pada kegunaan computer, sehingga definisi computer juga mengalami perubahan. Sekarang ini, proses menghitung hanyalah merupakan sebagian kecil dari kegunaan computer. Banyak fungsi lain yang dapat digunakan dengan menggunakan computer, seperti pengolahan data,permainan, pengontrol mesin, membuat grafik, mengedit data dan lain sebagainya. 2.2.1 Sistem Komputer Sistem komputer adalah kumpulan beberapa perangkat computer yang saling mendukung dan mengerjakan masing-masing fungsinya untuk melakukan suatu pekerjaan. Tujuan dari system komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi. Agar tujuan tersebut dapat tercapai makna elemen-elemen dari komputer harus lengkap. Elemen-elemen dari sistem komputer sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware),yaitu perangkat pada komputer yang secara fisik dapat dilihat dan dapat disentuh,seperti keyboard,monitor,dan casing. 2. Perangkat Lunak(Software),yaitu program yang berisi perintah-perintah pengolahan data,seperti Microsoft Office dan sebagainya. 3. Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Ketiga elemen komputer di atas harus saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan. Hardware tanpa adanya software ,maka computer tidak akan berfungsi seperti yang diharapkan,hanya berupa benda mati saja. Hardware yang telah didukung oleh software juga tidak akan berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya. Akan tetapi jika ketiga elemen sistem komputer tersebut sudah berhubungan dan berinteraksi dengan baik, maka komputer akan berfungsi sesuai yang kita harapkan. 2.2.2 Elemen Sistem Komputer Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem : 1. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. 2. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). 3. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. 4. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 5. Batas Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana. 6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 7. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan. 2.2.3 Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. (Jogiyanto,2001). Menurut George R.Terry, bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. Sedangkan menurut Gordon B.Darvis, informasi sebagai adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat diraskan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsurunsur sebagai berikut: 1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benaar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi. 2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan. 3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan lengkap. 4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir. 2.2.4 Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan data informasi. Sistem informasi menerima masukan data instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan intruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Menurut Burch dan Strater dalam bukunya ”informasi system theory and practice”. Sistem informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung secara formal dan sistematis yaitu: 1. Melaksanakan pengolahan data transaksi operasional. 2. Menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen dalam melaksanakan 3. Menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi. Dari definisi diatas terlihat bahwa system informasi merupakan satu kesatuan unsur (manusia dan peralatan) yang bekerjasama untuk melkasanakan pengolahan informasi dari mulai mengumpulkan, pengolahan, penyimpanan pendistribusiannya. Hardware System software Data User Gambar 2.1 Komponen sistem informasi 2.3 Internet sampai Internet sangat berguna bagi setiap orang di masa era globalisasi ini, internet sangat mudah di akses oleh setiap orang, dengan biaya yang lebih murah dan kapasitas yang lebih cepat, sehingga orang lebih mudah dalam mengakses berbagai situs di internet. 2.3.1 Pengertian internet Internet (International Networking) adalah suatu kumpulan jaringan komputer dari berbagai tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan suatu standar komunikasi. Saat ini ada jutaan system komputer dengan puluhan juta pengguna di seluruh dunia telah bergabung dengan internet. Secara teknis internet merupakan dua computer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraki dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan,internet merupakan sebuah perpustakaan yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, suara maupun animasi untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh. 2.3.2 Manfaat Internet Sejalan dengan meningkatkan peranan informasi dalam bisnis maupun teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi semakin penting bagi pengguna. Internet adalah jaringan informasi computer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia. Sehingga manfaat internet sangat terasa bagi pengguna. Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari internet adalah sebagai berikut: a. Informasi yang didapat lebih cepat dan murah dengan menggunakan aplikasi fasilitas internet. b. Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya koran, majalah, dan brosur di dalam internet. c. Sebagai media promosi, misalnya pengenalan dan pemesanan produk perusahaan. d. Komunikasi interaktif melalui e-mail, video conferencing, dan sebagainya. e. Sebagai alat peneliti dan pembangunan. f. Sebagai alat pertukaran data. 2.4 Moodle Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan peserta didik untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan moodle, kita dapat memnuat materi pembelajaran, kuis, jurnal e-learning dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment (Melfachrozy, 2003). Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus atau pelatihan berbasis web. Moodle adalah sebuah proyek berkelanjutan dan tanpa henti. Proyek pembanguanannya didesain untuk mendukung kerangka kosntruksi sosial (social construct) dalam pendidikan. Moodle termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assited Learning Computer Assited Teaching) yang disebut LMS (Learning Mangement System) (Prakoso,2005). Moodle diberikan secara gratis sebagai perangkat lunak open source. Artinya, meski memiliki hak cipta, moodle tetap memberikan kebebasan bagi pengguna untuk meng-copy, menggunakan dan memodifikasinya. Jadi, pengguna harus setuju menyediakan source code (kode sumber) aslinya untuk pihak lain, tidak memodifikasi atau menghilangkan lisensi yang sama dan hak cipta terhadap keturunan produk moodle. Moodle dapat langsung bekerja tanpa modifikasi pada sistem operasi yang mendukung PHP, dan menggunakan database MySQL untuk menyimpan data. Moodle terdiri dari halaman Front Page, serta memiliki satu halaman login khusus. Halaman ini biasanya terdiri dari halaman kursus, praktikum, materi kuliah online, latihan soal dsb, yang dapat di konfigurasi melalui halaman administrasi. Halaman Front Page tersebut juga memiliki hak akses yang berbeda-beda. Ada yang bersifat public, artinya semua user baik terdaftar maupun tidak, dapat mengunjungi halaman tersebut, serta ada juga yang bersifat registred, artinya hanya user yang terdaftar di database moodle yang dapat juga mengunjungi halaman tersebut. Moodle dirancang untuk mengurangi keterlibatan admin hingga seminimal mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan yang ada. Selain kitu, moodle turut mendukung mekanisme otentifikasi melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan meberikan kemudahan dalam integrasi dengan system yang ada. Beberapa hal dan gambaran serta kelebihan tentang moodle (Melfachrozi,2003), yaitu 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan pengajar. Sederhana, ringan, efisien, dan menggunakan teknologi sederhana. Mudah di Install pada banyak program yang bisa mendukung PHP. Hanya mebutuhkan satu database. Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan pelajaran tersebut dibagi kedalam beberapa kategori. Moodle dapat mendukung 1000 lebih pelajaran. Mempunyai keamanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasinya dan mempunyai cookies yang terenkripsi. Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Lebih dari 45 bahasa yang tersedia. Termasuk bahasa Indonesia. Mungkin “Bahasa Indonesia” inilah menjadi merupakan kelebihan dari Moodle. Sebagai pengguna Moodle, perlu mencermati tipe-tipe modul dibawah ini. Modul-modul ini sangat membantu pencapaian tujuan distance leraning, yaitu pendidikan berkualitas, tanpa memperdulikan jarak dan waktu (Prakoso,2005). 2.5 E-Learning Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley yang menyatakan “e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. ” e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektonik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer standalone. (Glossary, 2001). Rosenberg (2001) menyatakan bahwa e-Learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaan solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-Learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. 2.6 PHP 2.6.1 Pengertian PHP PHP singkatan dari hypertext prepocessor yang digunakan sebagai bahan script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen html. Penggunaan php memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance. Situs web tersebut lebih mudah dan efisien. Php merupakan software open-source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis dan dapat di download dari situs resminya. Php yang ditulis dengan menggunakan bahasa C dapat dikembangkan sendiri dengan menambah fungsi-fungsi baru. Php adalah bahasa pemograman yang sangat popular. Sebagian besar sintak php mirip dengan sintak pada bahasa pemograman C dan perl. 2.6.2 Sejarah PHP PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh Ramus Lerdoff. Ini bermula saat Ramus membuat sejumlah skrip perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hiupnya. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, rumus menciptakan PHP atau FI (Personal Home Page or Form Interpreter) versi 2.0. Sejak itulah PHP bersifat open source. Pada bulan November 1997, PHP/FI versi 2.0 berhasil dirilis. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam bahasa C. Masih pada tahun yang sama sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Pada bulan Juni 1998 Zend kembali merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0. Kemudian pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis kembali interpreter PHP baru dengan nama PHP 4.0. PHP 4.0 merupakan versi PHP yang paling populer di kalangan programmer website. Alasan yang menjadikan versi 4.0 ini begitu diminati adalah kemampuannnya untuk membangun aplikasi website yang kompleks, namun tetap stabil dalam kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Mulai pada bulan Juni 2004, PHP 5.0 kembali dirilis oleh Zend. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Pada versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah pemograman berorientasi objek. 2.7 MySQL 2.7.1 Pengertian MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan Structure Query Language (SQL) sebagai bahan dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat gratis (tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi). MySQL termasuk jenis Relation Database Management Sistem (DBMS). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. 2.7.2 Sejarah MySQL MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang pada saat itu bernama TeX Data Konsult AB, dan pada akhirnya berubah nama menjadi MySQL AB. Sekitar tahun 1994-1995, TeX membuat database MySQL untuk mengembangkan aplikasi web bagi klien-nya. TeX merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan database. Michael Widenius atau disebut “ Monty ” adalah pengembangan satu-satunya TeX. Dengan berlandaskan pada aplikkasi UNIREG dan ISAM yang dibuat sendiri, dia memutuskan untuk mencari antarmuka SQL yang sangat tepat untuk ditempelkan diatasnya. Awalnya dia menggunakan mSQL, singkatan mini SQL (Structure Query Language). Dia beranggapan bahwa mSQL merupakan satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat ini. Namun setelah dia melakukan uji coba, ternyata mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel, dan pada versi pertama mSQL tidak memiliki indeks. Setelah itu, dia menghubungi David Hughes sebagai pembuat mSQL, namun karna David tengah sibuk dalam mengembangkan versi 2 mSQL, maka dia (Monty) memutuskan untuk membuat sendiri mesin SQL yang antarmuka mirip dengan SQL, namun memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan, sehingga lahirnya MySQL. Pada bulan Mei 1996, versi 1.0 berhasil dirilis secara terbatas hanya untuk empat orang saja. Namun di bulan Oktober pada tahun yang sama versi 3.11.0 dilepas ke publik. Namun mula-mula kode ini tidak diberikan dibawah lisensi GPL (General Public License), melainkan lisensi khusus yang intinya kurang lebih seperti “Source code MySQL dapat dilihat dan gratis, server MySQL dapat dipakai tanpa biaya tetapi hanya untuk kebutuhan nonkomersial. Untuk kebutuhan komersial (mengemas dan menjual MySQL atau menyertakan MySQL dalam program komersial lain), anda harus bayar lisensi”. Pada bulan juni 2000, MySQL AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, MySQL adalah merupakan software databaseyang bebas berlisensi GPL, artinya “Source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apapun.Tapi jika anda memodifikasi source code, anda juga harus melepasnya dibawah lisensi yang sama, yaitu GPL.Kini perusahaan MySQL AB yang beranggotakan 10 programer dan 10 karyawan lain dapat memperoleh pemasukan terutama dari jasa konsultasi seputar MySQL. Pada versi awal, MySQL hanya berjalan di Linux dan solaris dan juga masih banyak terdapat kelemahan walau sudah dapat digunakan untuk aplikasi web sederhana, namun belum memadai untuk aplikasi bisnis. Contoh kelemahannya itu adalah Join sederhana sudah ada, namun belum dilengkapi dengan having. Tipe data timestamp dan kolom auto-update, namun tidak terdapat system-generated number (sequence), baru diakhir tahun 1996 ditambahkan modifier kolom auto-increment. Kelemahan berikutnya,yaitu terdapat limit dan group by dan order by yang masih memiliki keterbatasan. Berikut ini adalah tampilan dari MySQL pada command Gambar 2.2 Tampilan MySQL pada Command Prompt prompt :