REC A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan beribadah Pengkhotbah Votum Pengkhotbah Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Persembahan Liturgos & Jemaat Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“ Petugas Doa Pengkhotbah Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah GEMBALA BAVARIAN Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Telp : 0812 3378 0070 Email: ev.yohanesdodik@gmail. com 2 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ BERPUASA (Matius 6:16-18) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M K ewajiban agama terakhir yang disinggung oleh Tuhan Yesus di Matius 6 adalah berpuasa. Dalam Alkitab berpuasa bukanlah praktek relijius yang asing. Kata dasar “puasa” muncul 68 kali dalam Alkitab (perhitungan berdasarkan LAI:TB). Para pengikut Yohanes Pembaptis maupun golongan Farisi rutin berpuasa (9:14; Luk 5:33). Orang-orang Farisi bahkan berpuasa dua kali dalam seminggu (Senin dan Kamis), dan mereka sangat membanggakan hal tersebut (Luk 18:12). Gereja mula-mula juga menerapkan puasa, terutama dalam situasi-situasi yang khusus (Kis 13:23; 14:23). Salah satu tulisan Kristen kuno di akhir abad ke-1 Masehi (disebut Kitab Didachē) memuat nasihat kepada orang-orang Kristen untuk berpuasa di Hari Rabu dan Jumat supaya tidak sama dengan orang-orang Farisi yang munafik. Di Matius 6:16-18 Tuhan Yesus tidak memerintahkan para pengikut-Nya untuk berpuasa. Ia mengasumsikan bahwa mereka sudah mempraktekkannya. Ia hanya 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ mengajarkan tentang cara kematian Tuhan Yesus (Luk 24:17). Dalam salah satu kitab apokrifa, berpuasa yang benar. kata skythrōpos dikenakan pada Berpuasa yang keliru (ayat 16) suami yang memiliki isteri jahat (Sirakh 25:23). Semua penjelasan Sebagaimana dalam hal bersedekah ini menunjukkan bahwa skythrōpos (6:1-4) dan berdoa (6:5-13), sesuatu disebabkan oleh kesedihan yang yang rutin dilakukan bukan berarti tidak biasa. Seperti itulah wajah telah dilakukan secara benar. yang dipasang oleh orang-orang Ada banyak macam kesalahan Farisi pada waktu mereka berpuasa. dalam hal berpuasa, namun ayat Mereka benar-benar terlihat sedang 16 ini hanya menyoroti dari sisi sangat murung. motivasi. Beberapa orang yang mempraktekkan puasa telah berlaku Kedua, mereka mengubah air mukanya (ayat 16b). Secara munafik. hurufiah kata kerja aphanizō Apa yang dilakukan oleh mereka? (LAI:TB “mengubah”) mengandung Mengapa tindakan itu disebut arti “merusakkan” (6:20) atau “melenyapkan” (Kis 13:41; Yak 4:14). munafik? Kita tidak tahu persis sejauh mana Orang-orang munafik melakukan mereka membuat wajah mereka dua hal supaya orang lain tahu bahwa terlihat “rusak” atau “lenyap”. Mereka mereka sedang berpuasa. Pertama, mungkin tidak merusakkan wajah mereka memasang wajah muram mereka secara ekstrim sampai tidak (ayat 16a). Kata Yunani skythrōpos dapat dikenali. Jika ini yang mereka digunakan untuk menggambarkan lakukan, tujuan untuk dilihat dan kesedihan para pegawai Firaun yang dipuji orang tidak akan tercapai. dipenjara bersama-sama dengan Mereka mungkin menaruh kain Yusuf (Kej 40:7 LXX). Kata yang sama kabung dan menaburkan abu di juga dipakai untuk menggambarkan wajah maupun kepala mereka. kesedihan dan keputusasaan dua murid yang sedang memikirkan 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Dua tindakan di atas dilakukan mereka dengan satu tujuan: “supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa” (ayat 16c). Di mata orang lain mereka terlihat begitu saleh. Mereka tidak hanya terlihat sedang berpuasa. Mereka juga tampak berpuasa secara sungguh-sungguh. Namun, benarkah demikian? Apa yang mereka lakukan masuk dalam kategori munafik. Mengapa demikian? Karena apa yang terlihat dari luar tidak sama dengan apa yang ada di dalam! Penampilan dan motivasi tidak selaras. Alkitab berkali-kali mengaitkan berpuasa dengan merendahkan diri (Im 16:29, 31; 23:27, 29, 32; Ez 8:21), tetapi orang-orang Farisi justru memanfaatkan puasa supaya terlihat hebat di mata orang lain. Berpuasa menurut Alkitab berarti menangisi dosa-dosa (1 Sam 7:6; Neh 9:1-2), namun orang-orang munafik justru mendapatkan kesenangan (pujian dari orang lain) melalui tangisan palsu mereka. Berpuasa seharusnya disertai dengan pengakuan dosa (Dan 9:3-6), tetapi orang-orang Farisi justru berbuat dosa melalui puasa mereka. Jika orang-orang munafik hanya mengharapkan pujian dari manusia, mereka hanya akan mendapatkan itu. Mereka sudah mendapatkan upahnya (ayat 16d). Sebagaimana sudah dibahas sebelumnya, “sudah mendapatkan” berarti “sudah lunas dibayar”. Tidak ada lagi upah yang lain dari Allah. Berpuasa yang benar (ayat 1718) Ayat 17 diawali dengan negasi atau kontras yang disertai penekanan. Secara hurufiah bagian ini dapat diterjemahkan “tetapi kalian, ketika kalian berpuasa”. Tuhan Yesus sedang membandingkan praktek puasa yang dilakukan oleh orang-orang munafik dengan yang seharusnya dipraktekkan oleh murid-muridNya. Meminyaki rambut dan mencuci wajah (ayat 17) merupakan rutinitas setiap hari bagi orang-orang Yahudi. Tidak ada yang istimewa dengan dua tindakan ini. Dengan kata lain, Tuhan Yesus sedang menasihati 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ para pengikut-Nya untuk berperilaku dan berpenampilan seperti hari-hari biasa tatkala mereka tidak sedang berpuasa. Ini sesuai dengan tujuan dari nasihat ini, yaitu “supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa” (ayat 18a). Jika meminyaki rambut dan mencuci wajah adalah aktivitas yang tidak lazim, orang lain tetap akan mengetahui bahwa ada sesuatu yang spesial dengan orang yang meminyaki rambut dan mencuci wajahnya. Mereka akan mencari tahu alasan di balik tindakan tersebut. Jika ini yang terjadi, kemunafikan tetap masih bisa terjadi, hanya saja penampilan luarnya berbeda. cara yang biasa. Orang lain tidak perlu mengetahui puasa yang kita sedang lakukan, karena puasa terutama adalah tentang kita dengan Allah. Puasa ditujukan kepada Allah, bukan kepada manusia. Puasa merupakan salah satu wujud pertobatan kita di hadapan Allah (Yoel 2:12). Bangsa Niniwe memaklumkan puasa nasional sebagai tanda pertobatan (Yun 3:5). Puasa adalah wujud persandaran yang total dan sungguh-sungguh kepada Allah. Ester, Mordekhai, dan seluruh orang Yahudi di pembuangan berpuasa sambil mempertaruhkan nasih mereka ke dalam tangan TUHAN (Est 4:3, 16). Jemaat mula-mula berdoa dan berpuasa tatkala mereka menyerahkan Barnabas dan Saulus untuk tugas pemberitaan injil (Kis 13:2-3). Demikian pula dengan para rasul yang menyerahkan para penatua di setiap kota ke dalam tangan Tuhan melalui puasa bersama (Kis 14:23). Puasa adalah tentang kita dan Allah. Puasa bukanlah alasan untuk melarikan diri dari aktivitas dan tanggung-jawab kita setiap hari. Yang berbeda pada saat puasa bukanlah penampilan dan aktivitas kita, melainkan hati dan fokus hidup kita. Apa gunanya puasa jika seseorang hanya menghabiskan waktu tidur seharian di dalam rumah? Puasa harus menjadi sesuatu yang biasa Kalaupun sebuah puasa berkaitan bagi kita, dan juga dilakukan dengan dengan orang lain, tujuan dari puasa 6 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ yang semacam itu adalah untuk kepentingan orang lain, bukan diri sendiri. Daud berpuasa dan menangisi kemalangan yang menimpa orang lain (Mzm 35:13-14). Puasa yang dilakukan oleh bangsa Yehuda dikecam oleh Nabi Yesaya karena mereka tidak memperhatikan kesusahan orang lain (Yes 58:3-7). Bagi mereka yang berpuasa secara benar, Bapa di surga tidak akan menutup mata terhadap hal itu. Apa yang dilakukan di tempat yang tersembunyi akan diketahui oleh Bapa yang juga berada di tempat yang tersembunyi (ayat 18b). Pandangan orang lain adalah tidak penting. Allah bukan hanya mengetahui. Dia pun memberikan upah. Dalam kedaulatan dan anugerah-Nya Allah telah menetapkan ini sebagai sebuah pola rohani. Tindakan yang dilakukan tanpa motivasi untuk mendapatkan apapun justru akan diapresiasi dengan upah ilahi. Apa yang Tuhan Yesus ajarkan hari ini sangat perlu digarisbawahi. Disiplin rohani berupa puasa seringkali diabaikan oleh banyak orang Kristen. Kita terjebak pada rutinitas kehidupan sehingga lupa meluangkan waktu secara khusus bersama Allah di dalam doa dan puasa. Kita seringkali menganggap dosa menjadi hal yang terlalu biasa sehingga kita tidak merasa perlu untuk menangisi dosa-dosa itu secara sungguh-sungguh di dalam puasa kita. Kita juga tidak jarang merasa diri kuat tanpa campur tangan Tuhan. Itulah sebabnya kita merasa tidak perlu untuk berpuasa secara khusus pada waktu merencanakan atau melakukan sesuatu. Dengan berpuasa kita disadarkan dan diingatkan bahwa kita begitu lemah. Tanpa makanan dan minuman saja kita begitu tidak berdaya, apalagi hidup tanpa Tuhan, Sang pemberi makanan dan minuman. Dengan berpuasa kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu. Keinginan untuk makan dan minum dikontrol sedemikian rupa sehingga kita dapat berfokus pada Allah. Soli Deo Gloria. 7 e MAGZ Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G POKOK DOA SYAFAAT 1. Doakan untuk korban gempa di Malang. •Doakan agar pemerintah dapat memperhatikan korban gempa •Doakan agar mereka mendapatkan penghiburan dan kekuatan dalam menghadapi masa sulit yang ada. 2. Doakan untuk pertumbuhan kerohanian jemaat REC. •Doakan agar jemaat dapat mengenali dan mewaspadai kelemahan pribadi, agar bisa mencapai kemenangan. •Doakan agar jemaat memiliki disiplin rohani yang baik •Doakan agar jemaat dapat mengetahui karunia Tuhan bagi mereka dan dapat mempersembahkan dirinya untuk melayani Tuhan 8 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER Pertanyaan 90: Apa tugas kewajiban yang pelaksanaannya Allah tuntut dari manusia? Jawaban : Tugas kewajiban yang pelaksanaannya Allah tuntut dari manusia ialah ketaatan pada kehendak-Nya yang dinyatakan. a. Rom 12:1-2; Mik 6:8; 1Sa 15:22. 9 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Apa yang anda harapkan? Menebus Realitas Pernikahan | Menemukan Kekuatan Disaat Hidup Berantakan B agaimanapun keadaan Anda saat ini, entah malapetaka sedang menimpa kita atau di saat hidup kita baik-baik saja, kami yakin Anda akan mendapatkan sesuatu di dalam kehidupan Kelima Wanita yang luar biasa, yang kami paparkan dalam buku ini. Dan Allah dapat menggunakannya untuk memberikan kepada Anda suatu bentuk kekuatan yang berbeda. Jalan yang Sesungguhnya Menuju Kekuatan Kami ingin membawa Anda untuk melihat bagaimana Allah sangat memperhatikan hal-hal paling kecil yang terjadi di dalam hidup kita. Kita mulai dari daftar silsilah Tuhan Yesus. “Abraham memperanakkan Ishak … Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar … Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan 10 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Obed dari Rut … Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria [Batsyeba] … Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus” (Mat 1:1-16). Nya. Tetapi Dia bisa menggunakan kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan manusia untuk menggenapi semua tujuan dan rencana-Nya. Selain itu, di dalam kehidupan kelima orang biasa ini, kita bisa menemukan sifat-sifat Pada jaman itu kaum wanita yang luhur bersamaan dengan seringkali berada di belakang segala kekurangan dan kelemahan panggung, Matius justru manusia mereka. menempatkan mereka di atas panggung – menjadi pusat perhatian. Sebuah Misteri Besar Maria dan Rut bisa kita mengerti, tetapi apa maksudnya dengan Masih ada sebuah misteri besar memasukkan Tamar, Rahab, dan lainnya: Mengapa Allah mengijinkan Batsyeba. kita memiliki kehendak bebas – penyebab sebagian besar hal buruk Tamar seorang janda yang ditinggal yang terjadi di dalam kehidupan mati kedua suaminya. Lalu ia merayu kita – dan pada saat yang sama mertuanya sehingga memperoleh melaksanakan tujuan dan rencana anak kembar. Rahab seorang ilahi-Nya? perempuan sundal. Batsyeba berselingkuh. Terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan mereka, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari pengalaman ketiga wanita yang memiliki reputasi buruk ini. Yang utama harus kita ingat adalah Allah tidak memerlukan kesempurnaan kita untuk melakukan kehendak11 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Dan kisah dari Kelima Wanita yang ada di dalam daftar silsilah Kristus menunjukkan bahwa Allah, dengan kemurahan hati-Nya yang luar biasa, bekerja untuk membebaskan orang-orang berdosa … orang-orang yang suka berbohong, mencuri, menipu, berzinah, dan membunuh. Kisahkisah ini membuktikan bahwa Allah sedang bekerja, sekalipun saat hidup ini berantakan. Meskipun umat-Nya tidak bisa memandang tangan-Nya yang penuh kasih, Dia tetap sedang bekerja. daya tarik bagi hasrat manusia untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri. Ini Semua Dimulai dari Betty Betty Friedan meluncurkan “gerakan wanita” (1963), yang mengajar para wanita untuk mengejar kekuatan dari luar diri mereka. Dia berkata bahwa para wanita yang kuat mengejar kekuatan dan kekuasaan yang membawa mereka pada aktualisasi diri dan kebahagiaan. Daya Tarik Kemerdekaan Kaum Jalan yang Salah Menuju Kekuatan Wanita Tahun 2001 adalah “Jaman Oprah.” Ia seorang pemandu acara yang sangat terkenal. Oprah Winfrey selalu memusatkan karirnya pada pencarian makna untuk perjalanan hidup. Filosofi Oprah ini kombinasi dari aliran New Age, feminisme, humanistis, dan aliran shamanistis, yang memfokuskan pada perasaan yang baik dan mengajar mereka untuk yakin bahwa mereka dapat melakukan dengan lebih baik tanpa menempatkan batasan-batasan atau tuntutan-tuntutan pada diri mereka sendiri. Ini juga menjadi Pada tahun 1970-an, kekuatan Gloria Steinem sebagai seorang bintang telah mengubah fokus aliran feminisme. Bahkan ia menjadikan ideologinya sebagai trend pada masa itu: tidak menikah, tidak memiliki anak, dan kaya raya. Gloria menyebut wanita menikah sebagai “para pelacur paruh-waktu” dan kamar tidur pasangan suami istri sebagai “tempat perkosaan di malam hari.” Ironisnya, Gloria menikah pada musim panas tahun 2000. 12 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Apa Kebenaran Itu? Mengapa pesan feminisme yang radikal, yang mengarahkan segala sesuatu kepada diri sendiri dan memusatkan pada kekuatan dan kekuasaan pribadi telah dikumandangkan begitu keras? Dan mengapa para pembawa pesan feminisme yang radikal itu begitu terkenal meskipun pesanpesan yang mereka sampaikan itu tidak tahan uji? Allah telah menampilkan wanitawanita yang bisa dijadikan contoh untuk definisi-Nya tentang seorang wanita yang memiliki kekuatan dan kuasa yang sesungguhnya. Terhadap Sebuah Pemahaman yang Benar. Tidak peduli siapa kita sebagai pribadi atau kemampuan apa saja yang kita miliki sebagai seorang wanita, Alkitab menjanjikan bahwa nilai dan makna sesungguhnya yang kita miliki berasal dari Yesus Kristus, Pencipta dan Penebus kita. Kita bisa menjadi bejana-bejana yang berharga karena Dia akan tinggal di dalam kita dan berkarya melalui diri kita. Itulah kekuatan yang sesungguhnya. Suatu kekuatan yang abadi dan benar. Di dalam kebudayaan modern, banyak wanita menganggap pemenuhan dan pemuasan diri sendiri merupakan hal yang mendasar. Konsep tentang “lakukanlah keinginanmu sendiri” telah diangkat dan disejajarkan dengan undang-undang negara atau suatu kebenaran teologis. Ini adalah sebuah filsafat kosong yang menggiurkan tetapi mengacaukan Sebuah Pandangan Baru dan seringkali menjerat kaum wanita – bahkan kaum wanita yang Kami percaya bahwa pandangan begitu beriman sekalipun. baru terhadap kehidupan Kelima Wanita itu akan membantu kaum Anehnya, para penganut feminisme wanita jaman sekarang melihat yang radikal tidak memunculkan bagaimana Allah memakai mereka ide “wanita yang kuat dan berkuasa.” untuk menggenapi rencana dan Tetapi Allah memunculkannya. 13 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ tujuan-Nya, kita akan mempelajari lebih dalam lagi ciri karakter mereka yang menjelaskan dan menggambarkan kekuatan unik dari masing-masing wanita itu serta bagaimana masingmasing kita bisa mengembangkan sifat-sifat ini di dalam hidup kita sendiri. biasa-biasa saja untuk melakukan kehendak-Nya. Dan saat ini, Allah sedang memilih Anda. Ringkasan Pembukaan: A Different Kind of Strength Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse ~ bersambung ~ Untuk Anda dari Kami Berdua Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih … Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin (Ef 3:16-21). Allah memiliki rencana bagi Kelima Wanita biasa itu, dan Dia memiliki suatu rencana bagi Anda juga! Allah memilih orang-orang yang 14 e B agaim an a Seh ar u s n ya K i t a M e n e r ap k an Mati u s 5:23-24|#Q and A MAGZ Bagaimana kita seharusnya menerapkan Matius 5:23-24? D Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M alam teks ini Tuhan Yesus memerintahkan siapa saja yang merasa ada ganjalan di dalam hati orang lain terhadap dirinya untuk segera meninggalkan persembahannya dan berdamai dengan orang itu. Sesudah penyelesaian masalah, orang itu boleh kembali meneruskan persembahannya. Apakah ini berarti bahwa kita harus meninggalkan ibadah pada saat kita teringat sesuatu yang mengganjal hati kita atau orang lain? Pertanyaan ini wajar untuk dikemukakan. Untuk menjawab pertanyaan di atas secara tepat, kita perlu memperhatikan ayat-ayat lain di Matius 5:21-48. Perbandingan dengan teks-teks ini akan menolong kita untuk memahami maksud dan penerapan dari perkataan Tuhan Yesus. Jika ini dilakukan, kita akan mendapati bahwa perkataan Tuhan Yesus di ayat 23-24 tidak seharusnya dipahami dan dipraktekkan secara hurufiah. 15 e B agaim an a Seh ar u s n ya K i t a M e n e r ap k an Mati u s 5:23-24|#Q and A MAGZ Sama seperti bagian-bagian lain, ayat 23-24 merupakan sebuah situasi pengandaian yang sangat ekstrim. Sebagai contoh, ayat 29-30 berbicara tentang pencungkilan mata dan pemotongan tangan sebagai upaya untuk menghindari perzinahan. Ini jelas bukan perintah untuk amputasi diri secara hurufiah. Lagipula, pencungkilan mata dan pemotongan tangan bukanlah solusi sempurna bagi perzinahan, sebab perzinahan terjadi di dalam hati. Ayat 39-40 sebaiknya dipahami sebagai sebuah nasihat untuk lebih memperhatikan hal-hal rohani di atas hal-hal jasmani. Kita bahkan rela kehilangan hal-hal jasmani (kenyamanan dan kesenangan hidup) demi keselamatan rohani kita. Sama seperti bagian-bagian lain, ayat 23-24 juga sukar untuk dipraktekkan secara hurufiah. Sebagai contoh, ayat 39 berisi perintah untuk memberikan pipi kiri pada saat orang lain menampar pipi kanan kita. Kita tidak mungkin melakukan ini secara hurufiah, karena tindakan itu hanya akan menambahkan kemarahan dan kebencian orang lain kepada kita. Begitu pula dengan ayat 40. Orang lain hanya menuntut baju, tetapi kita diperintahkan untuk menyerahkan jubah kita sekalian. Untuk apa kita menyerahkan apa yang tidak dituntut oleh orang itu? Kalau pun kita tidak memberi “tambahan bonus,” orang tersebut juga tidak akan keberatan, karena yang ia tuntut memang bukan bonusnya. Maksud dari ayat 39-40 adalah kerelaan untuk memberikan walaupun kita dirugikan. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan adalah biasa. Kita dipanggil untuk membalas kejahatan dengan kebaikan. Bahkan bukan sembarang kebaikan. Kita malah bersedia memberikan lebih banyak daripada yang pantas diterima oleh orang lain. Berdasarkan semua penjelasan di atas, marilah kita kembali pada penerapan ayat 23-24. Teks ini secara esensial mengajarkan bahwa kesucian hati lebih baik daripada ritual keagamaan. Allah mencari kemurnian hati lebih 16 e B agaim an a Seh ar u s n ya K i t a M e n e r ap k an Mati u s 5:23-24|#Q and A MAGZ daripada praktek keagamaan. Kita tidak boleh seperti orangorang Farisi dan ahli Taurat yang terlihat sangat taat dalam beribadah, tetapi hati mereka jauh dari Tuhan (15:7-9). Soli Deo Gloria. 17 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ DASAR-DASAR ALKITAB PEMILIHAN TANPA SYARAT T etapi bila kita menyadari bahwa iman itu bukan pemberian manusia kepada Allah, melainkan karunia Allah kepada manusia, maka kita juga akan menyadari bahwa orang yang sudah diselamatkan tidak akan pernah kehilangan imannya. Hal ini dapat dipastikan karena Allah tidak pernah berubah. “Aku, TUHAN, tidak berubah” (Mal. 3:6). “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr.13:8). Allah tidak seperti seorang anak kecil yang saat ini menyukai boneka beruangnya, tetapi besoknya sudah melempar boneka tersebut ke sudut kamar. Allah juga tidak seperti seorang gadis remaja yangsaat ini terpesona oleh satu model rambutnya tetapi kemudian akan mencoba model lain lagi. Tidak! Allah tidak berganti pikiran secara tiba-tiba atau melakukan perubahan secara tak terduga. Ia mengetahui dari awal sampai akhir. Ia bertekun 18 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ di dalam kasih-Nya. Ia tetap dan tidak berubah. Kenyataan inilah yang membuat Paulus menulis kepada jemaat di Filipi: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (1:6). Bila Allah memulai suatu pekerjaan, Ia akan menyelesaikannya. Bila Allah memulai suatu pekerjaan diantara orang-orang Filipi, Ia akan meneruskannya sampai selesai dengan sempurna pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Inilah ketekunan oorangorang kudus. ketekunan orang-orang kudus tergantung pada ketekunan Allah. Bila ada yang berpendapat bahwa Allah memilih kita untuk diselamatkan karena kita telah melakukan sedikit kebaikan seperti percaya kepada Kristus, maka akan dapat disimpulkan bahwa bila Allah melihat kita menjadi ragu=ragu di dalam iman kita, Ia akan mengubah pikiran-Nya sehingga kita tidak jadi menerima keselamatan. Karena kita adalah jahat dan rusak, dan akan selalu berpaling dari Allah kecuali Ia datang kedalam hidup kita setiap saat dengan anugerah-nya yang memperbarui dan menopang kita. Tetapi Allah tidak bekerja dengan cara mengaruniakan anugerah keselamatan kepada kita karena Ia telah melihat terlebih dahulu bahwa kita akan menjadi baik dan percaya kepada Kristus. Karena menurut naturnyakita ini sudah rusak total. Di dalam kita tidak ada satu hal apapun, sekecil apapun yang dapat membuat kita layak dikasihi Allah. Sebaliknya, segala sesuatu yang ada di dalam kita akan membuat Allah membenci kita (Lihatlah kembali bab. 1). Alasan yang membuat Allah mengasihi kita hanya terdapat pada diri-Nya, bukan pada diri kita. Jika Allah mengetahui dari sejak semula bahwa tidak ada satu pun di dalam diri kita yang membuat kita berharga untuk menerima kasih-Nya dan anugerah-Nya yang menyelamatkan, maka tak ada satu pun di dalam kita seperti dosa atau ketidakpercayaan kita yang akan menyebabkan Dia mengubah kasihNya kepada kita dan menghilangkan 19 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ anugerah keselamatan-Nya. Karena penyebab kasih-Nya adalah di dalam Dia dan bukan di dalam kita. Demikianlah kita melihat bahwa doktrin Alkitab mengenai ketekunan orang-orang kudus didasarkan pada kasih Allah yang kekal kepada orang-orang pilihan-Nya. Bersambung……… Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer 20 e Pada Hari E n gk au M e m ak an n ya, Pas t i l ah . . . .|#D OYO U KNOW MAGZ Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (Kejadian 2:17) K ejadian 2:17 jelas menyatakan bahwa hukuman atas dosa Adam adalah kematian yang sifatnya segera (band. “pada hari engkau memakannya”). Apabila kita membandingkan ayat ini dengan peristiwa kejatuhan ke dalam dosa di Kejadian 3, Adam ternyata tidak langsung mati. Ia masih hidup sampai berumur 930 tahun (Kej 5:5). Apakah Allah di pasal 2:17 hanya sekedar menggertak Adam saja supaya ia taat, padahal Ia tidak sungguh-sungguh bermaksud untuk menghukum Adam dengan kematian? Apakah perkataan Iblis di Kejadian 3:4 lebih jujur daripada ucapan Allah di ayat ini? Bagaimana kita menjelaskan kesulitan di atas? Para sarjana telah berusaha memberikan solusi yang aman untuk mengharmonisasikan pertentangan di atas. Sebagian 21 e MAGZ Pada Hari E n gk au M e m ak an n ya, Pas t i l ah . . . .|#D OYO U KNOW mengaitkan hukuman ini dengan anugerah Allah yang menjadi tema sentral dalam Kejadian 1-11. Sebelas pasal pertama dari kitab Kejadian ini memang menunjukkan penekanan pada konsep anugerah, misalnya belas kasihan terhadap Kain yang bersalah (4:13-14), pemberian Set sebagai pengganti Habel, orang yang benar itu (4:25-26). Dari kacamata ini, Adam dan Hawa sebenarnya memang layak untuk dihukum mati, tetapi Allah tidak melakukan hal itu, karena Ia masih berbelas kasihan kepada mereka. Hampir sama dengan solusi di atas, sarjana lain mencoba membandingkan frase “pastilah engkau mati” (mot tamut) di ayat ini dengan yang muncul di teksteks Perjanjian Lama yang lain. Dari studi ini ditarik kesimpulan bahwa frase mot tamut kadangkala dipakai untuk peringatan hukuman yang tidak jadi dilaksanakan, misalnya Yeremia 26:8 dan 1Raja 14:44. Khusus untuk teks yang terakhir ini, hukuman tidak jadi dilaksanakan karena adanya anugerah. Dalam beberapa kasus yang lain, pertobatan menjadi alasan mengapa hukuman tidak jadi dilaksanakan, misalnya Yehezkiel 3:18, 33:8 dan 33:14. Jika dihubungkan dengan Kejadian 2:17, peringatan mot tamut tidak jadi dilaksanakan oleh Tuhan karena anugerah-Nya atas manusia atau karena pertobatan mereka. Walaupun dua solusi di atas mendukung keharmonisan Alkitab, namun kita sebaiknya menolak usulan tersebut. Kejadian 1-11 memang mengajarkan tentang konsep anugerah, tetapi bukan dalam arti penghapusan hukuman. Kitab Kejadian bahkan mencatat pelaksanaan sebuah ancaman hukuman yang mengerikan, yaitu air bah yang membinasakan semua generasi Nuh (Kej 7:124). Apakah ada kemungkinan Adam dan Hawa diampuni karena mereka bertobat? Kejadian 3:1213 menjelaskan hal sebaliknya. Mereka bahkan menyalahkan Allah atas apa yang terjadi. Ketika Adam dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, ia menyalahkan Allah dan sekaligus Hawa melalui ungkapan “perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberikannya” 22 e Pada Hari E n gk au M e m ak an n ya, Pas t i l ah . . . .|#D OYO U KNOW MAGZ (Kej 3:12. Ungkapan ini jelas menunjukkan kalau Adam justru menyalahkan Allah yang telah memberi dia seorang pendamping (band. Kej 2:18). Bagaimana kita sebaiknya memahami ancaman hukuman Allah di Kejadian 2:17? Teks ini bisa dijelaskan dengan mudah apabila kita memahami arti “pada hari” (beyom) dan “mati” di teks ini. Kata “pada hari...” juga muncul di 1Raja 2:37-46. Dalam ayat ini Shimei diperingatkan bahwa ia akan mati pada hari ia melewati sungai Kidron (ayat 37), ternyata ia memang dihukum mati, tetapi beberapa waktu setelah ia melewati sungai Kidron (ayat 42-46). Frase yang sama juga dipakai di Keluaran 10:28 “jangan lihat mukaku lagi, karena pada hari engkau melihat mukaku, engkau akan mati”. Dari dua teks tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa frase “pada hari...” (beyom) hanya menegaskan kepastian atau keseriusan hukuman. Frase ini tidak menyatakan waktu yang spesifik (tertentu) dari pelaksanaan hukuman. Bersambung……….. NK_P 23 e B AB I | # M I S S I O N MAGZ HAK atas tindakan pencegahan (Lanjutan tgl 13 November 2016) uhan yang empunya tuaian telah mengutus kita untuk pergi. Seorang pekerja yang mati atau yang sakit, tidak banyak gunanya. Jelas ada kewajiban kita untuk melakukan semua tindakan pencegahan yang masuk akal dan jika mungkin memanfaatkan semua perlindungan atas kesehatan yang telah disediakan oleh ilmu pengetahuan modern bagi kita. Kita sama sekali tidak berhak untuk melanggar peraturan T kebersihan hanya karena kita ingin melanggarnya. Namun di lain pihak, ada orang-orang di sekeliling kita yang tidak dididik dengan konsep kebersihan modern, namun hatinya penuh dengan kasih mau menghidangkan makanan dan minuman bagi kita, maka itulah waktunya untuk berkata seperti Paulus, “tanpa mengadakan pemeriksaan, karena keberatankeberatan hati nurani,” (I Korintus 10:27) Tentu saja dalam kasus 24 e B AB I | # M I S S I O N MAGZ di mana ketaatan yang ketat pada peraturan kesehatan akan menghambat pelaksanaan pengutusan kita. Kita bisa percaya bahwa Dia telah mengutus kita juga akan menjaga kita. BAB IV: HAK UNTUK MENGATUR URUSAN PRIBADI Kami sedang melayani di pedalam selama satu pekan. Saat pertama kali kami di sana, istri pendeta mengulurkan sebuah baskom berisi air mendidih. Sikapnya menunjukkan perpaduan yang tepat dan kerendahan hati serta kebanggaan. Setiap hari saya harus membasuh wajah sebanyak lima kali, tanpa diketahui alasannya. Penjelasan dari istri pendeta, “Tentu saja, semua orang yang suka kebersihan akan melakukannya. Dan saya dibesarkan dari keluarga yang sangat disiplin akan kebersihan.” Saya tidak mempermasalahkan untuk membasuh wajah dan kaki sesering mungkin. Nenek Bay memiliki seorang cucu perempuan berumur Sembilan tahun yang baru pulang dari Shanghai. Nenek Bay dengan bangga ke gereja ditemani olehnya, yang berperilaku manis dengan gaun Shanghai yang cantik. Selesai ibadah banyak yang memuji gaun cucunya, tetapi dengan pandangan tanda tidak setuju. Nenek Bay memahami pandangan itu dan berkata, “Bahan kainnya sangat bagus dan jahitannya baik, tetapi tidak ada lengannya. Ini kurang sopan. Tetapi dia tidak mempunyai sisa kain dan saya tidak berhasil mencari kain yang sesuai. Baju itu terlalu bagus untuk dibuang. ”Saya yang sedang duduk tidak jauh dari sana mendengarkan sambil ternganga. Anak itu masih cukup kecil untuk dipermasalahkan lengan bajunya yang berlengan pendek. Saya berusaha memandang dari sudut pandang mereka dan terkejut. Di daerah itu, semua wanita yang agak tua mengenakan baju luar longgar yang panjangnya mencapai paha dan celana panjang longgar, sebagai busana mereka sehari-hati. Ketika itu hari panas dan mereka akan menyingkap celana panjangnya. Dengan semangat mengipasi lutut mereka yang 25 e B AB I | # M I S S I O N MAGZ tersingkap. Berbanding terbalik dengan ibu-ibu di gereja tadi yang begitu risau dengan gaun lengan pendek yang dikenakan anak 9 tahun. Apakah kesopanan itu sebenarnya? Di beberapa kalangan di India, dianggap tidak sopan bila seorang wanita menampakkan wajahnya, tetapi kakinya yang telanjang, mengintip dibalik jubah panjangnya. Halhal yang bagi kita tampaknya baik, dianggap tidak sopan oleh orang-orang lain dan hal-hal yang kita anggap tidak sopan, mungkin dianggap tidak apa-apa oleh orang lain. Seorang misioanaris wanita yang masih muda pergi ke pedalaman, ke pos misinya yang pertama. “Saya tidak mau terlihat jelek,” katanya. Dan ia membawa semua gaunnya yang bagus-bagus. Ketika ia tampil dengan busana warna-warni yang tidak biasa dikenakan oleh orang setempat atau berbaju lengan pendek, ketika semua penduduk wanita berlengan panjang, misionaris yang lebih senior mencoba menegur dia untuk sedikit mengubah cara berbusananya, namun semua ditolaknya mentah-mentah. Dengan penuh semangat, ia mulai bekerja di antara anak-anak, menggunakan gambar-gambar secara efektif untuk mengatasi perbendaharaan katanya yang terbatas. Suatu hari dua orang murid yang disayanginya tidak datang dan ia bertanya kepada pembantunya, seorang gadis SMA yang cerdas. Gadis itu dengan malu-malu memberikan jawaban yang berbelit-belit. Setelah didesak, akhirnya gadis itu memberitahu hal yang sebenarnya. Satu jam kemudian, misionaris senior mendapai dia sedang menangis di kamarnya. Ia bercerita, bahwa kedua muridnya dilarang ke sekolah, karena ibu mereka menganggap misionaris wanita dengan berpakaian seperti itu adalah bukan wanita baik-baik. Bersambung……. 26 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN Senin, 21 November 2016 MENANGISI DOSA (Bacaan: Imamat 16:30-31) Ketika saya di sekolah Alkitab, ada aturan dan ketetapan yang wajib dilakukan, yaitu berdoa puasa seminggu sekali. Saya mengikuti aturan itu selama kurang lebih 5 tahun tetapi tanpa pengertian yang benar. Kadang saya mengira berdoa puasa hanya supaya pelayanan semakin berkuasa dan diurapi atau karena banyaknya pergumulan. Bagaimana jika tidak sedang bergumul? atau pelayanan dirasa cukup baik? tidak perlu puasa. Doa puasa bukanlah sarana untuk menjadikan kita “sakti” secara rohani atau sarana untuk memaksa Tuhan menjawab pergumulan kita, meskipun kadangkala kita merasakan ada jawaban ketika berdoa puasa. Namun, bukan karena itu kita berdoa puasa. Kitab Imamat mencatat berpuasa sebagai ketetapan bagi bangsa Israel untuk selamanya. Sebelum berpuasa diawali dengan mempersembahkan korban pendamaian atas segala dosa. Bangsa Israel berkabung sedemikian rupa karena dosa-dosa mereka dan sambil mempersembahkan korban. Hari pendamain dan perkabungan karena dosa ini disertai dengan satu sikap yaitu berpuasa. Berpuasa berarti suatu tindakan penyangkalan diri tidak hanya dari makanan dan minuman tetapi penyangkalan diri dari tindakan berdosa. Kita adalah orang berdosa dan itulah sebabnya kita perlu mengambil waktu untuk berpuasa. Sebagaimana orang Israel akan menangisi dosa mereka di hadapan Tuhan dan mengalami sukacita pembebasan dari dosa, demikianpun kita. Mari disiplinkanlah diri untuk berpuasa. 27 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Selasa, 22 November 2016 PUASA YANG MENGUBAHKAN (Bacaan:Yesaya 58:4-8) Puasa adalah salah satu tanda bagi orang Yahudi untuk menunjukkan apakah orang itu saleh atau tidak. Ketika seseorang berpuasa dengan disiplin maka mereka akan merasa cukup berkenan kepada Allah. Padahal tidak semua puasa berkenan kepada Allah dan itu dianggap kesalehan yang palsu. Puasa seperti apa yang berkenan kepada Allah? Puasa yang disertai dengan sikap yang saleh itulah yang berkenan dan memuliakan Tuhan. Bangsa Israel bertanya “mengapa setelah kami berpuasa pun Engkau tidak mengindahkan kami dan tidak memperhatikan kami?” (ayat 3). Dan Tuhan menjawab bahwa mereka memang menundukkan kepala tetapi seperti rumput gelagah (rumput alang, menunduk tapi mendongak), dan membentangkan kain kabung dan abu sebagai lapik tidur. Artinya tidak ada kesungguhan dalam berpuasa. Sikap hiduppun tidak berubah, tetap saja melakukan dosa. Yang dikehendaki dalam berpuasa adalah membuka belenggu kelaliman dan melepaskan tali kuk. Jika belenggu dosa, perhambaan ini sudah dilepaskan, maka tujuan Allah akan tercapai yaitu supaya kita memecahkan roti bagi yang lapar, memberi tumpangan bagi orang miskin, dan memberi pakaian bagi orang yang telanjang (ayat 7 dan 8). Artinya bahwa ketika kita dilepaskan dari kuk dosa, kelaliman, kita tidak lagi hidup bagi diri kita sendiri. Sudahkah kita berpuasa dengan kesungguhan hati dan sudahkah puasa kita melepaskan kita dari hidup mementingkan diri sendiri? 28 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Rabu, 23 November 2016 INTIM DENGAN TUHAN (Bacaan: Kisah Para Rasul 13:2-4) Seorang pemudi menjumpai pendeta dan menyampaikan kekecewaannya kepada Tuhan. Rupanya mereka sekeluarga kecewa kepada Tuhan, sebab merasa Tuhan berjanji jika ayahnya ikut pilkada, pasti menang. Setelah ayahnya ikut dan habis uang yang cukup banyak hingga harus menjual harta benda yang ada, ternyata kalah. Kemudia si pendeta bertanya dari mana kamu tahu Tuhan berjanji ayahmu akan menang? Dia berkata melalui penglihatan pendoa-pendoa yang mereka temui. Alkitab mencatat beberapa kali Tuhan menyatakan kehendakNya yang spesifik ketika mereka intim dengan Tuhan melalui Doa dan puasa. Bukan instan melalui orang lain. Rasul Paulus dan Barnabas mendapatkan panggilan khusus dari Tuhan ketika berada dalam sebuah keintiman dengan Tuhan, yaitu “Ibadah dan puasa” (ay. 2). Setelah mendapatkan panggilan, mereka memulai pelayanannya juga melalui doa dan puasa (ay.3). Pola ini yang selalu dilakukan ketika mereka membutuhkan tuntunan yang khusus dari Tuhan. Hal yang sama terlihat ketika pemilihan penatua di Antiokhia, mereka berdoa dan puasa sebelum memasuki pelayanan. Bagaimana saudara mencari tuntunan Tuhan? Apakah saudara mengandalkan hamba Tuhan? apakah saudara mencari penglihatan? ataukah saudara mencari para konsultan? mungkin itu baik, tapi jika saudara mengabaikan keintiman dengan Tuhan melalui dosa dan puasa sebagai yang utama, semua nasehat manusia itu bisa menyesatkan engkau. 29 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Kamis, 24 November 2016 MENERIMA KEPUTUSAN TUHAN (Bacaan: 2 Samuel 12:15-20) Tidak semua orang bisa menerima keputusan Tuhan sekalipun keputusan Tuhan yang diterima terkadang adalah konsekuensi dosanya sendiri. Demikian juga dengan Daud. Anak Daud yang baru dilahirkan adalah hasil perzinahannya dengan Batsyeba. Daud telah mengakui dosanya (ay.13). Sekalipun Tuhan telah mengampuni Daud, konsekuensi dosa tetap harus dijalaninya. Konsekuensinya adalah, anak ynag dilahirkan akan mati. Menghadapi anak yang harus meninggal karena konsekuensi dosa tentu menyiksa Daud. Itu sebabnya ia mengambil waktu untuk doa dan puasa (ay. 15). Alkitab tidak menceritakan apa isi doanya, hanya mencatat reaksi sebelum dan setelah anak Daud meninggal. Sebelum anaknya meninggal, Daud berdoa puasa, setelah anak Daud meninggal, Daud bangun dari lantai, mandi dan makan. Dari apa yang dilakukan Daud kita dapat menafsirkan bahwa Daud menerima konsekuensi dosanya sekalipun sebelumnya dia mungkin memohon agar kalo boleh anaknya tetap hidup, namun ketika Tuhan menjawab dengan jawaban “tidak”, iapun menerimanya sebagai keputusan Tuhan. Doa dan puasa inilah yang memampukan dia menerima dan menghormati keputusan Tuhan dalam hidupnya. Ada banyak hal yang sulit kita terima dalam hidup ini. Doa dan puasa menjadi solusi yang baik bagi kita. Melalui persekutuan dengan Tuhan, Allah Roh Kudus akan memberikan kekuatan bagi kita untuk menerima keputusan Tuhan. 30 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Jumat, 25 November 2016 ESENSI DOA DAN PUASA (Bacaan: Yeremia 14:1-12) Beberapa orang memiliki konsep berpuasa memiliki kuasa yang lebih besar dari sekedar berdoa. Dangan pemahaman yang benar, konsep ini sebenarnya tidak salah. Namun sayangnya beberapa orang memiliki konsep yang salah tentang doa dan juga puasa. Orang Israel mengalami kekeringan yang sangat parah. Pada waktu itu orang Israel datang dan berseru memohon pertolongan Tuhan. Namun Tuhan berkata sekalipun mereka berpuasa, Tuhan Tidak akan menolong mereka, malah akan menghukum mereka. Berpuasa bukan usaha terakhir yang pasti akan membuahkan hasil. Yang paling penting dalam doa dan puasa adalah hidup yang takut dan menghormati Tuhan. Doa dan puasa adalah sarana yang bisa dipakai untuk masuk dalam relasi yang intim dengan Tuhan. Ketika berdoa dan berpuasa ditarik keluar dari relasi dengan Allah, maka hanya akan menjadi ritual yang mati. Ingatlah bahwa esensi dari doa dan puasa adalah relasi yang penuh kehangatan dengan Allah. Doa dan puasa tidak pernah dipisakan dengan kehidupan yang menghormati kekudusan Tuhan. Ketika saudara memiliki doa dan puasa yang rutin namun saudara hidup di dalam berbagai-bagai dosa, maka sebenarnya saudara telah kehilangan esensi dari doa dan puasa. Bagaimana dengan kehidupan doa dan puasa saudara selama ini? 31 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Sabtu, 26 November 2016 MENCARI KEHENDAK ALLAH (Bacaan: 1 Korintus 7:5) Sekalipun di dalam Alkitab puasa banyak kali berhubungan dengan tidak makan, namun ternyata ada cara lain untuk berpuasa. Maksudnya adalah kita mengambil keputusan untuk sementara meninggalkan semua rutinitas untuk memusatkan perhatian pada Tuhan dan mencari hikmat atau kehendak Tuhan. Di dalam teks ini Paulus memberikan nasehat kepada pasangan suami istri agar tidak saling menjauhi. Nasehat ini tentu tidak diberikan kepada mereka yang sedang menjalani kehidupan pasangan suami istri yang normal. Mungkin mereka sedang dalam persoalan yang rumit untuk diselesaikan. Itu sebabnya Paulus menasehati mereka untuk jangan bercerai, tetapi dengan keputusan bersama berpisah sementara untuk dapat berdoa. Mungkin mereka sudah memakai cukup banyak waktu untuk bertengkar dan tidak ada ujungnya, mereka perlu mengalihkan perhatian mereka kepada Tuhan dengan mengasingkan diri. Tujuannya bukan sekedar untuk menenangkan pikiran tetapi agar semua perhatian ditujukan kepada Tuhan dan mencari hikmat dan kehendak Tuhan. setelah itu segeralah berkumpul kembali. Kita banyak kali berkutat pada kehidupan kita yang penuh dengan persoalan. Hasilnya adalah kita tambah stress. Kita perlu menyingkir untuk sementara waktu dan mengalihkan fokuskita hanya kepada Allah dan kebenaranNya untuk mencari hikmat untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada. 32 e P E N G UM UM AN MAGZ AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 21 November 2016 23.00 Selasa, 22 November 2016 18.30 Rabu, 23 November 2016 19.00 Kamis, 24 November 2016 06.00 19.00 Sabtu, 26 November 2016 06.00 18.30 22.00 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM STAR “FORMASI SPIRITUAL 2” Oleh: Yakub Tri Handoko, Th.M. Latihan Musik KU 3 HUT: Bp. Yakub Tri Handoko Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan, “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 33 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 20 November 2016 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 09.30 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) Ibadah Umum III Ibadah Umum II (Pk. 10.00) (Pk. 17.00) (07.00) (Pk. 10.00) Berpuasa (Matius 6: 16-18) Tema Pengkhotbah Ev. Yohanes Dodik Iswanto Liturgos Sdr. Daniel Pelayan Musik Sdr. Igo Sdr. Calvin Sdr. Evan Sdr. Faith Pelayan LCD Sdr. Andreas Penyambut Jemaat Sdri. Michelle B Sdr. Ikhsan Ev. Heri Kristanto Ibu Debby Bp. Willy TW Bp. Eliazar Ev. Edo Walla, M.Div. Sdri. Laura Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Willy Sdr. Haris Sdr. Lutfi Sdri. Ririt Sdr. Randy Bp. Budijanto Ibu Santi Ibu Herlin Ibu Christiana Ibu Eriana Sdr. Cipta Sdr. Robin Bp. Imbo Ibu Suyatmi Sdr. Ishak Sdri. Natalia Doa Syafaat Bp. Budijanto Sdr. Robin Petugas Minggu Ini Ev. Dodik Bp. Willy TW Ev. Heri Singer Ibu Vena Sdr. Andreas Bp. Budiono Ibu Dinna Sdri. Kezia S Sdr. Denis Doa Persembahan Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian Sdri. Tata Sdri. Vionatha Pdt. Novida Sdri. Lina Sdr. Ishak Bp. Haryadi Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Toni Sdr. Hizkia Sdri. Marlin Sdri. Lina Sdri. Elvi Sdr. Mito Sdri. Eka Pdt. Novida Sdri. Lina Sdri. Elvi Sdr. Mito Sdri. Victoria Sdri. Ester Sdri. Clara Sdri. Christine 34 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 27 November 2016 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 09.30 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 10.00) Ev. Yohanes Dodik Iswanto Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Ibu Wilis Ibu Wilis (Pk. 17.00) E k s p o s i s i 1 Ko r i n t u s Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdri. Helen Pelayan Musik Sdr. Michael Sdr. Evan Sdr. Arka Kak Andreas Pelayan LCD Sdr. Igo Sdri. Ririt Sdri. Melissa Sdr. Yusuf Kwanda Penyambut Jemaat Sdr. Igo Sdr. Abraham Ibu Fenissa Ibu Herlin Ibu Vena Ibu Lusiana Bp. Tontji Ibu Febry Bp. Elieser Sdr. Nobel Sdr. Yono Bp. Donny Ibu Ike Bp. Eliazar Sdr. Ishak Sdr. Hizkia Sdr. Toni Sdr. Haris Doa Syafaat Doa Persembahan Petugas Minggu Ini Singer Cab. Ba- Cab. Bavarvarian ian (07.00) Tema Pengkhotbah Ibadah Umum II Sdri. Angie Ibu Fenissa Bp. Tontji Ibu Wilis Ibu Santi Sdr. Ikhsan Sdr. Ikhsan Sdri. Glory Bp. Koesoemo Sdr. Yefta Sdri. Jane Sdr. Ishak Sdr. Haryadi Sdr. Amir Sdr. Willy Sdr. Hizkia Sdri. Wella Sdri. Nini Sdri. Lina Sdri. Olin Sdri. Clara Bp. Koesoemo Sdr. Yefta Sdri. Nini Sdri. Clara Sdri. Nora Bp. Erwin Sdr. Esau Sdri. Lina Ibu Clara Ev. Dodik Sdr. Denis Sdri. Clara 35 e JADWAL P E NATAL AYANAN MAGZ SEKOLAH MINGGU 20 November 2016 27 November 2016 Liturgis Kak Mei Kak Debby Pelayan Musik Pak Eliazar Kak Willy Doa Pra/Pasca SM Kak Mei Kak Suani Tema Keponakan Paulus Sidang Terhadap Paulus Bahan Alkitab (Kis 22: 30-23:35) (Kis 22: 30-23:35) Sion Kak Budi Kak Budi Getsemani Kak Suani Kak Suani Yerusalem Kak Venna Kak Mei Nazareth Kak Debby Kak Evelyn Betlehem kak Kezia Kak Fenny Penatalayanan (Pk. 09.30 WIB) (Pk. 09.30 WIB) IBADAH PEMUDA Sabtu, 19 November 2016 Sabtu, 26 November 2016 Tema Growing is a must (HUT Timothy) Bisakah saya mempunyai teman sejati? Pengkhotbah Pdt. Rudi Tedja Pdt. Reyco Litrugos Sdr. Efraim Sdri. Marlin Pelayan Musik TEAM TEAM Pelayan LCD Sdr. Kevin Sdri. Christine Penyambut Jemaat Sdri. Olin Sdr. Endo Sdri. Rani Sdri. Dian Petugas Doa Sdri. Fredy Sdri. Stefani Singer Sdr. Fredi Sdri. Enty Sdri, Risty Sdr. Efraim Keterangan (Pk. 18.30 WIB) (Pk. 18.30 WIB) 36 e Data Keh adir an Je m aat DATA KEHADIRAN JEMAAT MAGZ Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan Umum 1 Minggu, 13 Nov 2016 41 orang Umum 2 Minggu, 13 Nov 2016 84 orang Umum 3 Minggu, 13 Nov 2016 69 orang Remaja Minggu, 13 Nov 2016 24 Orang Pemuda Minggu, 13 Nov 2016 30 Orang Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 13 Nov 2016 37 orang SM : - Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 13 Nov 2016 56 orang SM : - Orang POS Batam Minggu, 13 Nov 2016 16 Orang SM: 60 Remaja: 41 SM: 41 orang 37