1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya suatu

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan
perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang maksimal, ingin
memakmurkan pemilik perusahaan dan mengoptimalkan nilai perusahaan.
Kusumadilaga (2010:28) menyatakan bahwa nilai perusahaan mencerminkan nilai
saat ini dari pendapatan yang diinginkan di masa mendatang dan indikator bagi
pasar dalam menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Prapaska
(2012:40) menyatakan optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana suatu keputusan keuangan yang
diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada
nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan meningkatkan nilai perusahaan maka
dibutuhkanlah seorang manajer yang mampu untuk mengambil keputusan
keuangan yang tepat. Salah satu keputusan keuangan yang harus diambil oleh
seorang manajer adalah keputusan investasi. Pujiati dan Widanar (2010:37)
menyatakan bahwa keputusan investasi menyangkut tindakan mengeluarkan dana
saat sekarang sehingga diharapkan mendapatkan arus kas di masa yang akan
datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dikeluarkan pada saat
sekarang sehingga harapan perusahaan untuk selalu berkembang akan semakin
terencana.
Keputusan investasi akan berimbas pada sumber dan pembiayaannya.
Sumber pendanaan dapat diperoleh dari internal atau eksternal perusahaan. Selain
1
2
itu sumber pendanaan bisa berasal dari hutang dan modal sendiri. Menurut
Brigham dan Houston dalam Prapaska (2012:53) nilai perusahaan dapat
ditingkatkan melalui kebijakan hutang. Besarnya hutang yang digunakan oleh
perusahaan adalah suatu kebijakan yang berhubungan dengan struktur modal.
Mogdiliani dan Miller dalam Prapaska (2012:56) menyatakan bahwa semakin
tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan. Sebagian
perusahaan menganggap bahwa penggunaan hutang dirasa lebih aman daripada
menerbitkan saham baru. Kebijakan hutang yang akan diambil perusahaan juga
berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan hutangnya.
Kemampuan perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan para kreditur untuk
meminjamkan dana kepada perusahaan. Di sisi lain penambahan hutang akan
meningkatkan tingkat risiko atas arus pendapatan perusahaan. Semakin besar
hutang, semakin besar pula kemungkinan terjadinya perusahaan tidak mampu
membayar kewajiban tetap berupa bunga dan pokoknya. Risiko kebangkrutan
akan semakin tinggi karena bunga akan meningkat lebih tinggi dari pada
penghematan pajak. Oleh karena itu, perusahaan harus sangat hati-hati dalam
menentukan kebijakan hutangnya karena peningkatan penggunaan hutang akan
menurunkan nilai perusahaannya menurut Sujoko dan Ugy (2010:76).
Nilai perusahaan juga dapat dilihat dari kemampuannya membayarkan
dividen. Jika pembayaran dividen tinggi, maka harga saham juga tinggi yang
berdampak pada tingginya nilai perusahaan begitu juga sebaliknya. Susanti
(2010:88). Okpara (2010:91) menjelaskan tentang kekhawatiran yang dihadapi
oleh perusahaan dalam kebijakan dividen adalah seberapa banyak pendapatan
3
yang bisa dibayarkan sebagai dividen dan seberapa banyak yang dapat
dipertahankan. Karena terkadang pembagian dividen bagi sebagian investor
bukanlah sinyal positif. Investor menganggap manajer perusahaan tidak peka pada
peluang investasi yang akan mendatangkan keuntungan namun lebih memilih
membagikan dividen. Sehingga, nilai perusahaan dapat turun karena kurangnya
keinginan pemegang saham untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut. Dengan demikian, kebijakan dividen merupakan salah satu keputusan
yang paling penting.
Tandelilin (2010:52) menyatakan prospek perusahaan tergantung dari
keadaan
ekonomi
secara
keseluruhan,
oleh
karena
itu
investor
akan
memperhitungkan beberapa variabel ekonomi makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang nantinya berpengaruh
pada nilai perusahaan. Salah satu variabel makro yang perlu diperhatikan yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah tingkat suku bunga. Tingkat suku
bunga yang tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas
perusahaan, sehingga kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Hal
ini akan membuat investor mengurangi investasi sehingga harga saham turun dan
nilai perusahaan juga akan mengalami penurunan. Sujoko dan Ugy (2010:87) juga
mengatakan suku bunga yang tinggi akan mengurangi minat investor untuk
menginvestasikan dananya ke pasar modal dan lebih memilih berinvestasi pada
deposito sehingga aktivitas perdagangan saham akan menurun dan nilai
perusahaan juga akan mengalami penurunan.
4
Beberapa penelitian mengenai nilai perusahaan sebelumnya telah
dilakukan dan menyimpulkan berbagai hasil yang bervariasi diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Setiani (2012:14) penelitian ini menggunakan tiga
variabel independen yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan tingkat
suku bunga. Hasil dari penelitian tersebut adalah keputusan investasi berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan tingkat suku
bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sementara itu penelitian lain yang dilakukan oleh Sofyaningsih (2011:81)
dengan judul “struktur kepemilikan, kebijakan dividen, kebijakan utang dan nilai
perusahaan”. Memperoleh hasil variabel kebijakan dividen dan kebijakan utang
tidak terbukti mempengaruhi nilai perusahaan.
Berbeda lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhimsyah dan
Gunawan (2011:33) dengan menggunakan empat variabel yaitu keputusan
investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga
menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Namun ada penelitian yang ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan tetapi menggunakan variabel mediasi diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Nuraina (2012:21) dengan judul “pengaruh
5
kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang dan
nilai perusahaan (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI)”
hasil yang dapat diambil adalah kepemilikan intitusional dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menguji dan
menganalisis kembali penelitian yang telah ada dengan mengambil topic
mengenai
:
PENGARUH
KEPUTUSAN
INVESTASI,
KEBIJAKAN
HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FARMASI
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah untuk
penelitian ini adalah :
1. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI ?
2. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI ?
3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI ?
4. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI ?
6
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik
diantaranya :
a. Kontribusi Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi
perusahaan untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan untuk meningkatkan nilai
perusahaan terutama untuk perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
7
b. Kontribusi Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
wawasan bagi pembaca serta dapat menambah referensi dalam melakukan
penelitian yang sama.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup merupakan pembatasan suatu permasalahan. Pembatasan
ini dilakukan dengan maksud menghindari berkembangnya pembahasan yang
terlalu luas dan tidak terarah, sehingga tidak menyimpang dalam pembahasan
yang ada. Penelitian ini hanya berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan
masalah yang ada, yaitu mengenai pengaruh keputusan investasi, kebijakan
hutang, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015.
Download