VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 7.1

advertisement
VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
7.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis hasil estimasi mode l subsidi harga listrik da n hasil
simulasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Produksi tenaga listrik PLN - terdiri dari tenaga listrik yang dibangkitka n sendiri
dan yang dibeli dari listrik swasta (Independent Power Producer) - dipengaruhi
oleh variable tenaga listrik yang terjual, pemakaian sendiri dan tenaga listrik yang
hilang (susut); sementara biaya operasi PLN dipengaruhi oleh konsumsi bahan
bakar yang terdiri dari BBM, batubara da n gas. Lebih dari 50 persen biaya
operasi dipakai untuk membeli BBM, dimana harga BBM dipengaruhi secara
positif terhadap harga minya k mentah Indo nesia (ICP) da n juga dipengaruhi oleh
nilai tukar rupiah terhadap do lar Amerika.
2) Konsumsi tanaga listrik baik untuk pelanggan rumah tangga, industri dan
pelanggan lainnya dipengaruhi secara negatif oleh harga jual tenaga listrik untuk
masing- masing kelompok tarifnya. Khusus untuk rumah tangga, konsumsi listrik
berbanding lurus dengan jumlah pelanggan rumah tangga; sementara konsumsi
listrik untuk industri dipengaruhi secara positif oleh jumlah pelanggan industri
dan pe ruba han PDB sektor ind ustri .
3) Kebijakan subsidi listrik dari pemerintah yang berjalan selama ini lebih banyak
berdasarkan pertimbangan politis dengan melihat kemampuan anggaran
pemerintah. Secara statistik, total subsidi listrik tersebut dipengaruhi secara
positif oleh nilai subs idi harga listrik per kWh dan tingkat konsumsi listrik
160
seluruh pelanggan PLN. Subsidi pemerintah tersebut merupakan selisih antara
biaya pokok produksi dan harga jual tenaga listrik per kWh, sehingga besarnya
biaya pokok produksi menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan
subs idi harga listrik.
4) Harga jual tenaga listrik unt uk pelanggan rumah tangga, industri, dan lainnya
dipengaruhi oleh besarnya biaya penyediaan tenaga listrik (BPP) per kWh, margin
keuntungan PLN, serta besarnya subsidi yang mampu ditanggung pemerintah.
Pengenaan margin keuntungan tersebut bertujuan untuk menjaga covenant
(ketentuan batasan pinjaman) dan memperbaiki neraca keuangan PLN guna
mendapatkan pinjaman baru untuk investasi (ekspa nsi).
5) Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa:
a) Dampak subsidi harga listrik dapat memperbaiki kinerja perekomian antara
lain: meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta menurunkan inflasi,
pengangguran da n kemiskinan. Bila subsidi harga listrik dikurangi da n
dialihkan ke belanja lain maka dapaknya juga akan memperbaiki kinerja
perekonomian antara lain:
meningkatkan pertumbuhan ekonomi da n
menurunkan inflasi serta menurunka n pengangguran dan kemiskinan, bahkan
dampak penurunan pengangguran dan kemiskinan dari pengalihan subsidi
tersebut dampaknya lebih baik dari kondisi sebelum dilakukan simulasi.
Dengan demikian pemerintah dapat mempertimbangkan opsi pengalihan
besaran subsidi listrik tersebut untuk dialihkan kepada sektor lain yang lebih
produktif, misalnya ke sektor pertanian atau infra struktur.
161
b) Peningkatan harga BBM, sebagai bahan baku utama listrik,
aka n
meningkatkan BPP, harga jual listrik dan inflasi, namun akan menurunkan
kinerja perekonomian. Ketika harga BBM meningkat, namun pemerintah
tidak menyesuaikan (meningkatkan) harga jual tenaga listrik, maka subs idi
listrik akan meningkat dan memperbaiki kinerja perekonomian. Sebaliknya,
jika pemerintah meningka tka n harga jual tenaga listrik (tidak menambah
subsidi), maka harga jual listrik dan inflasi aka n meningkat, yang berakibat
pada menurunnya kinerja perekonomian.
c) Peningkatan
efisiensi
pengusahaan
listrik
PLN
(meneka n
tingkat
kebocoran/susut tenaga listrik) dan pengurangan margin keuntungan PLN
berdampak langsung pada pengurangan subsidi listrik yang diberikan oleh
pemerintah, meningkatkan kinerja perekonomian, serta menurunka n tingkat
kemiskinnan. Mengingat besaran nilai subs idi listrik suda h mencapa i hampir
Rp 100 triliun per tahun, maka efisiensi dalam operasi pengusahaan dan
penggunaan
barang-barang input
produksi perlu
ditingkatkan,
serta
mendapatkan perhatian da n pe ngawasan yang khus us.
d) Meskipun pemberian subsidi listrik sejak 1998 dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi, namun kondisi ini belum mengarah kepada kondisi pra krisis,
dimana PLN tidak membutuhkan subsidi dari pemerintah. Dengan demikian,
pemberian subsidi listrik merupaka n bentuk kebijakan intervensi pemerintah
dalam mempertahankan operasi PLN akiba t terjadinya krisis ekonomi.
Namun, sampai kapan kondisi ini akan dipertahankan, tidak termasuk di
dalam penelitian ini.
162
7.2.
Implikasi Kebijakan
1) Subs idi listrik mempuny ai dampak positif terhadap kinerja pereko nomian da n
penurunan tingkat kemiskinan. Untuk itu, meskipun masih mengandung
kekurangan dalam implementasinya maka kebijakan pemberian subsidi listrik
masih perlu diteruskan. Namun ke depan subsidi listrik sasarannya harus lebih
tepat dan terarah.
2) Berdasarkan simulasi kenaikan ICP dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
USD keduanya mempunyai dampak terhadap meningkatnya inflasi dan harga jual
tenaga listrik, bila tarif dasar listrik masih dipertahankan tetap maka pemerintah
tetap harus menamba h besarnya subsidi listrik da ri yang suda h ditargetkan. Hal
ini perlu dilakukan untuk menghindari penurunan kinerja perekonomian yang
lebih dalam.
3) Peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif selain BBM perlu diintensifkan,
terutama untuk sumber energi yang berasal dari dalam negeri seperti batu bara,
gas alam, dan panas bumi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi besarnya
BPP dan dampak gejolak harga minyak maupun nilai tukar rupiah terhadap do lar
Amerika.
4) Penurunan tenaga listrik yang hilang atau susut perlu terus ditingkatka n karena
selain dapat meningkatkan pendapatan PLN, juga dapat mengurangi beban
subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Pencegahan berbagai modus
pencur ian tenaga listrik juga perlu ditingkatkan.
7.3.
Saran Penelitian Lanjutan
163
1) Mengingat setiap pelanggan listrik memiliki karakteristik pemakaian yang
berbeda, maka studi mendalam tentang karakteristik setiap pelanggan listrik dapat
memberikan hasil yang lebih spesifik dalam merumuskan subsidi listrik untuk
setiap golongan pe langgan.
2) Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengalihan sebagian belanja subsidi ke
belanja lainnya mempunyai dampak
yang lebih baik terhadap
tingkat
pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu perlu dilakuka n studi lanjutan
bagaimana apabila pengalihan subsidi listrik tersebut diberikan kepada sektorsektor yang lebih produkstif seperti sektor pertanian.
3) Setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, studi yang lebih
sempit dan spesifik akan memberikan masukan yang lebih spesifik dalam
merumuskan kebijakan subsidi listrik di daerah atau wilayah tertentu.
4) Subsidi listrik yang ada saat ini adalah subsidi harga listrik yang diberikan
melalui PLN. Subsidi ini akan mendorong perilaku konsumen yang kurang efisien
dalam mengkonsumsi listrik. Untuk itu perlu diadakan subsidi lanjutan bagaimana
dampaknya bila subsidi tersebut diberikan langsung kepada konsumen.
5) Mengidentifikasikan opsi-opsi untuk mengurangi secara penuh (menghilangkan)
subsidi pemerintah kepada PLN, termasuk di dalamnya opsi pengalihan jenis
bahan bakar yang digunakan, dari BBM menjadi batu bara, gas, tenaga air dan
lainnya, yang akan menurunkan biaya pokok produksi tenaga listrik ke harga
keekonomian.
Download