Risalah Teknis Analisa Anggaran Sektor Air dan Sanitasi Pemerintah Daerah IUWASH JAWA TIMUR Menggunakan Analisis Penganggaran Publik untuk Advokasi Peningkatan Pelayanan Air Minum dan Sanitasi Water Treatment Facility in Gresik, East Java financed and constructed by private sector partner, PT. Drupadi. Sejauh mana pemerintah daerah di Indonesia menganggap pentingnya peningkatan pada sektor penyediaan air minum dan sanitasi dapat dilihat dari sumber daya yang telah dialokasikan untuk sektor tersebut. Mengingat sektor air minum ini membutuhkan biaya investasi yang sangat besar, pemerintah daerah seharusnya berperan aktif dengan meningkatkan lingkungan kebijakan serta memberikan dukungan “on-budget” langsung saat dibutuhkan. Berdasarkan pengalaman secara internasional, akses universal dalam pengembangan sektor air minum membutuhkan kerjasama antara pihak publik dan pihak swasta. Oleh karena itu, tujuan fundamental dari USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Project (IUWASH) adalah untuk meningkatkan kesadaran pemerintah daerah mengenai tanggung jawab mereka untuk memberikan layanan air minum dan sanitasi kepada masyarakat serta mengusahakan biaya investasi yang juga sepadan untuk melaksanakannya. Untuk itu, diperlukan sebuah analisis tingkat dan bentuk investasi pemerintah daerah pada sektor air minum yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD. Selain sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran dan alat negosiasi, alokasi APBD juga menjadi indikator penting bagi kelanjutan program IUWASH. Di era dimana kebutuhan sumber daya publik di negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia melebihi kemampuan bantuan dari luar negeri, program bantuan teknis seperti IUWASH hanya dapat memberikan dampak dengan memanfaatkan dana domestik. Lebih lanjut lagi, alokasi dana tersebut juga dapat menunjukkan kepedulian pemerintah atas persoalan tersebut dengan berperan sebagai investor atau pemegang saham sebagai bentuk komitmen mereka untuk menghadirkan perubahan. Proses Analisis Anggaran Bagaimana cara IUWASH mengumpulkan dan menganalisa data penganggaran publik untuk sektor penyediaan air dan sanitasi? Pertama, anggota staf proyek IUWASH yang ditempatkan di daerah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah salinan APBD tahun fiskal yang telah ditetapkan dan disahkan. Setelah dokumen yang biasanya dalam bentuk cetak dan hanya dipinjamkan kepada IUWASH diterima, seorang ahli keuangan yang berwenang meninjau kembali keseluruhan APBD tersebut dengan seksama, kemudian memasukkan pembiayaan untuk penyediaan air dan sanitasi ke dalam templat pemantauan untuk setiap pemerintah daerah. Alokasi anggaran kemudian akan diklasifikasi menjadi enam jenis pengeluaran, seperti pada Diagram 1 di bawah ini. Multi-Sector Support (Coordination) Local Gov’t. Division: 1. Health Water Supply Water Resources Protection Wastewater Management Other Sanitation Services 2. Public Works 3. Housing/ Settlement • Tradisi Pendanaan Air dan Sanitasi Lintas Sektor: Pendanaan untuk kegiatan di sektor air dan sanitasi tersebar ke banyak departemen dan ratusan regulasi sehingga sulit untuk melihat seberapa besar pengeluaran untuk sektor tersebut. Seperti yang tertera pada diagram diatas, enam dinas pemerintah daerah berbeda terlibat dalam urusan pada sektor air dan sanitasi. • Tidak Adanya Standarisasi Penjelasan: Penjelasan yang diberikan mengenai tujuan penggunaan uang yang diberikan kurang jelas serta tidak berdasarkan standar yang diharapkan. • Fluktuasi Anggaran: Kenaikan harga bahan dari tahun ke tahun mempersulit penetapan anggaran tetap, khususnya untuk proyek-proyek jangka pendek yang membutuhkan waktu 2-3 tahun. Jika melihat semua kendala tersebut diatas, maka akan timbul sebuah permasalahan baru yang selama ini cukup mengganggu pengelolaan sektor air dan sanitasi di Indonesia, yaitu transparansi. Pelacakan ke mana dan bagaimana sumber daya publik digunakan pada sektor ini sangat sulit dan memakan waktu, terkadang juga akuntabilitasnya diragukan. 4. Planning Perkembangan dan Keberhasilan 5. Environmental Health Sejak pertama kali dimulai, IUWASH telah mengumpulkan data anggaran untuk air dan sanitasi untuk lebih dari 50 pemerintah daerah, termasuk data proyek-proyek kerja sama antara pemerintah daerah dengan IUWASH sebelumnya. Pada Diagram 2, dapat dilihat secara seksama alokasi APBD secara kolektif untuk sektor air dan sanitasi dari sekitar 30 pemerintah daerah yang bermitra dengan IUWASH sejak tahun 2011. 6. General Gov’t. Affairs Health and Hygiene Awareness and Behavior Change Diagram 1: Jenis Pengeluaran Sektor Air dan Sanitasi di APBD Perlu diperhatikan, walaupun IUWASH juga mengumpulkan data mengenai “Pelayanan Sanitasi Lainnya” yang termasuk pengelolaan limbah padat, alokasi anggaran untuk sektor tersebut dipisahkan karena tidak termasuk area teknis yang didukung IUWASH. Langkah terakhir, data yang diperoleh kemudian digabungkan dengan data propinsi untuk memudahkan perbandingan dan analisis oleh kantor IUWASH di masing-masing daerah. Proses analisis anggaran akan menemui berbagai kendala administratif ataupun teknis, diantara lainnya: • Akses Siap APBD: Setiap pemerintah daerah memandang aksesibilitas dokumen “publik” dengan cara yang berbeda, terutama jika menyangkut anggaran. Walaupun kini sudah banyak yang memperlihatkan keseluruhan anggaran mereka secara online, masih banyak daerah lain yang membutuhkan proses birokrasi berlarut-larut. Secara keseluruhan, hasil menunjukkan sebuah perkembangan menggembirakan dalam alokasi anggaran pada sektor air dan sanitasi. Pemerintah daerah kelompok pertama telah berhasil mengumpulkan anggaran sekitar Rp 200 milyar dalam kurun tahun 2009 sampai dengan 2011, jumlah yang kini sudah hampir mendekati Rp 400 juta pada APBD 2013. Walaupun alokasi anggaran setiap pemerintah daerah terus berubah sesuah dengan proyek dan layanan setiap tahunnya, namun terlihat bahwa pemerintah daerah semakin banyak mengalokasikan anggaran mereka untuk meningkatkan pelayanan pipa air dan air limbah di daerah mereka. Dengan kerumitan proses penganggaran serta berbagai faktor yang mempengaruhi bagaiamana dana dialokasikan setiap tahunnya pada tingkat kepemerintahan daerah, sangat sulit untuk merujuk jenis pembiayaan apa saja yang terkait bantuan teknis Sulawesi Selatan Jawa Timur Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Tengah Rp (Juta) Diagram 2: Alokasi Anggaran Sektor Air dan Sanitasi Secara Kolektif Untuk Wilayah Kerja IUWASH oleh IUWASH. Walaupun begitu, terdapat beberapa cerita sukses yang memperlihatkan bagaimana IUWASH telah turut serta dalam memicu investasi pada sektor air: • Di Tanjung Balai, IUWASH Sumatera Utara telah menyelesaikan analisis teknikal dan financial dari instalasi pipa air yang diajukan dan berhasil mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 5 milyar untuk pembangunan instalasi tersebut; • Di kota Bekasi, IUWASH Jawa Barat menggelar uji kelayakan IPA Pondok Gede dan Jatiasih yang hasilnya kemudian digunakan untuk membujuk pengalokasian dana RP 10,2 miliar untuk akuisisi tanah. Anggaran untuk sektor air dan sanitasi di kota Bekasi terus meningkat selama tiga tahun terakhir, seperti yang dapat dilihat pada Diagram 3. • Di Kabupaten Kudus, IUWASH Jawa Tengah membantu PDAM untuk menyusun rencana usaha lima tahunannya yang didalamnya disertakan klausul yang mengharuskan pemerintah daerah untuk membiayai PDAM secara adil. Rencana usaha telah disampaikan kepada Bupati yang kemudian menyetujui untuk menalokasikan Rp 16,5 milyar kepada PDAM untuk lima tahun ke depan, termasuk alokasi Rp 7 milyar pada APBD 2013; • Di Kabupaten Lamongan dan Sidoarjo, Jawa Timur, IUWASH menggelar “visioning workshops” bagi para kepala daerah masing-masing untuk mendiskusikan keadaan pelayanan air dan sanitasi di masing-masing wilayah. Setelah ditunjukkan hasil analisa anggaran untuk pengeluaran sanitasi, para pihak menyetujui bahwa dibutuhkan sumber daya yang lebih banyak agar sektor sanitasi dapat ditingkatkan. Pemerintah daerah Lamongan dan Sidoarjo setuju untuk mengalokasikan masingmasing Rp 1.3 milyar dan Rp 600 juta untuk sektor sanitasi di daerah masing-masing. Diagram 3: Alokasi APBD untuk Sektor Air dan Sanitasi di Kota Bekasi, Jawa Barat Melihat Ke Depan: Advokasi Anggaran Untuk Pelayanan Lebih Baik Walaupun telah menuai berbagai kesuksesan seperti diatas, masih banyak hal yang perlu dikerjakan. Seperti yang tertera pada Diagram 2, alokasi anggaran untuk penyediaan air dan pengolahan limbah air mengalami peningkatan, namun angka yang tertera sebenarnya masih dibawah 1% dari total anggaran tahun 2013 dari masing-masing pemerintah daerah. Dalam kata lain, anggaran pemerintah daerah untuk penyediaan air dan pengolahan limbah air hanya sekitar Rp 16.640 (sekitar $1.75) per orang pada tahun 2013, mulai dari yang terendah Rp 2.400 ($ 0.25) sampai yang tertinggi Rp 86.000 ($ 9,05). Sebagai tambahan, hanya sembilan pemerintahan daerah yang menginvestasikan secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir dalam mendukung penyedia layanan air di daerahnya. Hingga akhir, staf IUWASH akan terus merundingkan peningkatan sumber daya untuk mendukung sektor air dan sanitasi, mencari celah untuk memberikan bantuan teknis yang dapat memiliki potensi terbesar untuk meningkatkan investasi dari pemerintah daerah. Celah ini nantinya akan termasuk berbagai program yang dapat menunjukkan model layanan penyediaan yang sukses, penyelesaian uji kelayakan teknis dan finansial untuk proyek-proyek belanja per kapita, persiapan rencana usaha PDAM serta pembelajaran langsung kepada DPRD dan kepala daerah. Masukan-masukan ini harus diimplementasikan secara langsung kedalam proses penganggaran tahunan pemerintah daerah, seperti yang terangkum pada Diagram 4. Maka, pemilihan waktu yang tepat sangat kritikal agar proposal investasi baru dapat menarik minat pemangku kepentingan yang relevan serta dapat tercermin pada dokumen APBD tahun berikutnya. Seiring dengan IUWASH memasuki paruh kedua tahap implementasi, IUWASH akan terus mengumpukan dan menganalisa penganggaran untuk sektor air dan sanitasi dari pemerintah daerah setiap tahun hingga tahun 2015. Seperti yang terlihat sejauh ini, setiap anggaran memiliki sebuah cerita di baliknya. Diagram 4: Jenis Pengeluaran Sektor Air dan Sanitasi di APBD Risalah Teknis Analisa Anggaran Sektor Air dan Sanitasi Pemerintah Daerah IUWASH adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) dan dilaksanakan di bawah kepemimpinan Development Alternatives, Inc. (DAI). Untuk informasi lebih lanjut: Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) Mayapada Tower 10th floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920, Indonesia Tel. +62-21 522 - 0540 Fax. +62-21 522 - 0539 www.iuwash.or.id www.facebook.com/iuwash twitter @airsanitasi