ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

advertisement
Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)
25
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEUANGAN DAERAH (SIMDA KEUANGAN) DALAM
PENGOLAHAN DATA KEUANGAN PADA ORGANISASI
PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN NGANJUK)
Harmadhani Adi Nugraha
Yuli Widi Astuti
Universitas Negeri Malang
E-mail: [email protected]
Abstract: The rapidly development of evolving technology is one of the main factors of developed a
computer-based information systems. To facilitate the financial management in local government organization, then developed applications Financial Management Information System or SIMDA. SIMDA
been applied by the Nganjuk’s Department of Health since 2007 as the financial Management information systems and financial reporting information system. In 2011 the Nganjuk’s Department of Health
defined as the second priority in the Local Government Nganjuk’s budgeting, so the SIMDA of Health
Department will be assisted in managing and administering financial data with a fairly large amount.
This research was conducted to describe the application and internal control are applied in the management of financial data through SIMDA, and to analyze the quality of information generated by
SIMDA. This research is descriptive qualitative research. The type of data used are primary data and
secondary data. The technique of collecting data through observation, interviews, and documentation.
Analysis of the data used in this research is descriptive analysis and using variables relevant, accurate
and timeless to analyze the quality of information generated by SIMDA.
Keywords: regional financial management information system, SIMDA, financial data management of
government organization
Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi
komunikasi yang semakin pesat telah mempengaruhi
sistem pengolahan data dan sistem informasi pada
entitas yang melakukan pelaporan data keuangan.
Untuk dapat melakukan pengolahan data keuangan
secara efektif dan efisien maka dibutuhkan suatu
sistem informasi terintegrasi yang dapat diandalkan,
cepat dan akurat sehingga suatu sistem dapat diintegrasikan secara menyeluruh dan mampu memberikan informasi yang handal dan relevan.
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang bersifat menyeluruh, bertujuan untuk menyajikan informasi yang jauh lebih luas daripada informasi akuntansi yang bersifat historis (Widjayanto,
2001:21). Sistem informasi manajemen yang selalu
25
menggunakan teknologi pengolahan data elektronik,
dengan menggunakan teknologi komputer maka
tingkat efisiensi pekerjaan akan semakin meningkat.
Lebih jauh lagi sistem informasi manajemen dapat
mengkomunikasikan seluruhoutput yang dihasilkan
dari masing-masing subsistem yang kemudian diintegrasikan menjadi sebuah informasi yang diperlukan
bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Organisasi sektor publik khususnya organisasi
pemerintahan merupakan entitas yang memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuanganya
kepada publik. Pemerintah adalah sebuah organisasi
sektor publik yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan pembangunan di suatu
26
Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2013, hlm. 25–33
daerah (Handayani, 2010). Organisasi sektor publik
yang berfungsi memberikan pelayanan kepada
masyarakat juga harus dapat menyediakan sistem
informasi yang bersifat interaktif dan berorientasi
pada kebutuhan masyarakat. Tujuan dari pelaporan
keuangan sektor publik adalah (Bastian, 2010:297)
menyediakan informasi mengenai sumber daya,
alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan,
menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas
mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan
kasnya, menyediakan informasi yang berguna untuk
mengevaluasi kemampuan entitas dalam membiayai
aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya, menyediakan informasi mengenai kondisi
keuangan suatu entitas dan perubahan yang terjadi,
dan menyediakan informasi secara keseluruhan
yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas
menyangkut biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian
tujuan.
Guna mewujudkan praktik pengelolaan keuangan daerah yang cepat, tepat, dan akurat, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah
mengembangkan sistem aplikasi komputer yang
dapat mengolah data transaksi keuangan menjadi
laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan setiap
saat, yakni Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA) sebuah sistem berbasis aplikasi teknologi
yang dikembangkan untuk mendukung tercapainya
akuntabilitas bagi pemerintah daerah baik ditingkat
pelaporan (SKPKD) ataupun ditingkat akuntansi
(SKPD). Aplikasi ini diharapkan dapat membantu
pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan
dan penganggaran, serta pelaksanaan dan penatausahaan APBD dan pertanggungjawaban APBD.
(www.BPKP.go.id)
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) yang telah menerapkan SIMDA sebagai
sistem informasi pengelola keuangan dan sistem
informasi pelaporan keuangan. Dinkes kabupaten
Nganjuk menerapkan SIMDA sebagai sistem informasi manajemen yang lebih luas dari berbagai subsistem yang ada dalam SIMDA tersebut. Terdapat
banyak paket aplikasi SIMDA yang diterapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk salah satunya
adalah SIMDA Keuangan yang membantu dinas
mengolah data keuangan serta melaporkan data keuangan tersebut ke instansi diatasnya (PEMDA dan
DP2KAD). Dinas kesehatan kabupaten Nganjuk
telah menerapkan SIMDA sejak tahun 2007, diawal
penerapannya sistem ini masih menemui beberapa
kendala teknis terkait dengan proses pelaporan
keuangan, akan tetapi output yang dihasilkan oleh
sistem ini lebih terstuktur daripada penyusunan
dengan sistem manual.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana SIMDA Keuangan sebagai
sistem informasi akuntansi daerah dapat mempermudah tugas pelaporan dan pengelolaan keuangan
daerah, pengendalian intern sistem yang diterapkan
guna mencapai tujuan pelaporan, dan cakupan analisa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem
tersebut.
METODE PENELITIAN
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
data primer adalah metode wawancara dan metode
observasi. Wawancara dilakukan secara langsung
dengan Kepala Dinas selaku pengguna anggaran,
Kepala bagian masing-masing bidang, Kepala
Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Nganjuk, Bagian pengembangan aplikasi/Software
dan Admin/Operator SIMDA Keuangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Metode observasi
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
pada proses entry data keuangan pada aplikasi
SIMDA Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Nganjuk. Data sekunder diperoleh dengan teknik
pengumpulan data dokumentasi.
Fakta yang terkumpul, disusun, dijelaskan dan
dianalisa dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Berikut hasil analisa dengan metode pendekatan
deskriptif:
• Analisis pengolahan data keuangan oleh aplikasi
SIMDA Keuangan.
• Analisis pengendalian internal aplikasi SIMDA
Keuangan dalam pengolahan data keuangan.
• Analisis karakteristik kualitas laporan keuangan
hasil keluaran (output) SIMDA Keuangan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah karakteristik kualitatif laporan keuangan yang
digunakan untuk menilai kualitas laporan keuangan
yang dihasilkan dari aplikasi SIMDA Keuangan.
Kualitas informasi diukur dengan kriteria; Kesesuaian (relevancy), Ketelitian (accuracy), dan
Ketepatan Waktu (timeliness). Adapun definisi
operasional dan skala pengukuran ditunjukkan pada
tabel 1.1
Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)
27
Tabel 1. Definisi Operasional Kualitas Informasi dan Skala Pengukuran
Ku alitas Informasi
Relevan
Akurasi
Ketepatan Waktu
Definisi Operasion al
Informasi benar-benar memberikan
manfaat bagi pengguna
Ketepatan proses pengumpulan,
pengolahan, penyajian data serta,
ketepatan informasi yang dihasilkan
Informasi dapat diperoleh/digunakan
saat dibutuhkan
Skala Penguku ran
Ordinal
(STS, TS, S, SS)
Ordinal
(STS, TS, S, SS)
Ordinal
(STS, TS, S, SS)
Sumber: Data diolah oleh peneliti
Pengukuran kualitas laporan keuangan hasil keluaran (output) SIMDA Keuangan dengan menggunakan model pengujian Pre test and post test
seperti model penelitian yang dilakukan oleh Zakaria
(2005). Dalam penelitian tersebut pengujian dilakukan dengan perhitungan nilai rata-rata tertimbang
sebelum dan setelah pengembangan sistem. Pengukuran dilakukan dengan menggunakanSkala Likert,
yang terdiri dari 4 jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Sistem (SIMDA Keuangan) dalam
Pengolahan Data Keuangan SKPD
Gambar 1. Gambaran Aplikasi dan Menu SIMDA
Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Nganjuk
Sistem Pengelolaan Keuangan Pemerintah
Daerah harus disusun dalam bentuk produk hukum
pemerintah daerah yang berperan juga sebagai Manual Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah. Berdasarkan Permendagri No.13 tahun
2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan
daerah kegiatan pengelolaan keuangan daerah
mencakup kegiatan penganggaran, penatausahaan
keuangan (prosedur tata usaha keuangan penerimaan/pengeluaran kas), dan pelaporan atau prosedur
akuntansi. Sementara itu Pada SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk prosedur yang dicakup
oleh aplikasi SIMDA Keuangan meliputi: prosedur
Anggaran (RKA, DPA), prosedur pada PPKSKPD (Verifikasi, Perbendaharaan, dan Akuntansi),
prosedur Bendahara Pengeluaran, dan prosedur
Bendahara Penerimaan.
Berikut adalah uraian prosedur pengelolaan
keuangan dengan aplikasi SIMDA Keuangan:
SPKD atau SKPKD selama satu tahun. Di tingkat
SKPD prosedur penganggaran dalam aplikasi
SIMDA Keuangan mencakup:
• Penyusunan RKA-SKPD
• Penyusunan Anggaran Kas
• Prosedur DPA.
Prosedur Penganggaran
Prosedur Pengelolaan Pengeluaran Kas
Prosedur Penatausahaan Penerimaan Kas
Prosedur penatausahaan Bendahara Penerimaan merupakan Prosedur yang digunakan untuk
menatausahakan kegiatan menerima, menyimpan,
menyetor, membayar, menyerahkan dan mempertanggungjawabkan penerimaan uang yang berada
dalam pengelolaan bendahara penerimaan. Untuk
melakukan prosedur penatausahaan bendahara
penerimaan melalui aplikasi SIMDA Keuangan,
terdapat dua prosedur yaitu prosedur penginputan
Bukti Penerimaan dan prosedur penginputan Surat
Tanda Setoran (STS).
Prosedur penganggaran tahap awal dalam
Langkah pertama prosedur penatausahaan
pengolahan data keuangan, prosedur ini membentuk pengeluaran kas adalah penerbitan SPD (Surat
suatu database anggaran kinerja/program/kegiatan penyediaan dana), dokumen kesediaan dana untuk
28
Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2013, hlm. 25–33
format sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam PP No. 24 tahun 2005.
Pengendalian Intern SIMDA Keuangan
dalam Pengolahan Data Keuangan
Suatu pengolahan data keuangan berbasis pengolahan data elektronik memerlukan suatu pengendalian intern yang dimaksudkan untuk memastikan
bahwa sistem yang telah dirancang bisa mencapai
efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan pelaporan
keuangan. Terdapat beberapa jenis pengendalian
intern yang diterapkan dalam pengelolaan data keGambar 2. Prosedur Input Bukti Penerimaan pada
uangan melalui aplikasi SIMDA Keuangan.
Aplikasi SIMDA Keuangan
Yang pertama adalah pengendalian akses dan
melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan wewenanguser, hal ini memungkinkan pembatasan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP), oleh PPKD akses aplikasi SIMDA Keuangan yang ditujukan
(Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) melalui BUD hanya kepada pihak tertentu seperti operator
(Bendahara Umum Daerah) dan tidak dilakukan oleh SIMDA Keuangan. Para operator yang merupakan
operator SIMDA keuangan SKPD. Pembuatan bendahara pengeluaran pembantu setiap bidang
SPD dilaksanakan dengan membuat rencana peng- dibekali account akses dan password sendiri.
gunaan dana sampai ke rekening rincian obyek.
Terdapat lima jenis pembayaran dalam aplikasi
SIMDA Keuangan, yaitu pembayaran Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GU), Tambah
Uang Persediaan (TU), Langsung (LS), dan Nihil.
Dalam aplikasi SIMDA Keuangan prosedur penatausahaan pengeluaran kas meliputi penatausahaan
sebagai berikut:
• Pembuatan SPP & verifikasi SPP
• penerbitan SPM & verifikasi SPM
• penerbitan SP2D & verifikasi SP2D
• pemberian panjar, SPJ Panjar, dan pengembaliGambar 3. Tampilan login user aplikasi SIMDA
an panjar
Keuangan
• pembuatan SPJ dan pengesahan SPJ
Pengendalian wewenanguser dilakukan dengan
• penerimaan dan penyetoran pajak
pembagian tingkat kewenangan, meliputi: administrator, supervisor, dan operator. Administrator memiProsedur Akuntansi dan Pelaporan
liki kewenangan pembuatan user dan otoritas user,
Prosedur akutansi dalam SIMDA Keuangan
setting aplikasi, posting anggaran, dan unposting
meliputi tiga hal yaitu: input saldo awal, input data
jurnal. Supervisor memiliki kewenangan mengotoritransaksi, dan koreksi/penyesuaian. Sementara
sasi input data, maupun penyesuaian/koreksi. Opeprosedur pelaporan dimaksudkan untuk pengiriman
rator hanya memiliki kewenangan untuk menginput
database keuangan yang telah tersimpan dalam
data dan melihat laporan.
aplikasi SIMDA Keuangan ke server PEMDA dan
Yang kedua adalah pengendalian keamanan
DP2KAD melalui server SKPD Dinas Kesehatan
umum, hal ini dilakukan secara fisik (pemeliharaan
Kabupaten Nganjuk. Prosedur ini dilakukan untuk
peripheral/hardware) dengan membekali UPS pada
keperluan rekonsiliasi laporan keuangan PEMDA
setiap unit komputer server sebagai pengaman daya.
Kabupaten Nganjuk.
Dalam hal pengamanan data, terdapat kebijakan
Dalam SIMDA Keuangan laporan keuangan
larangan mengcopy data lewat media flashdrive
dapat ditampilkan dalam bentuk sesuai dengan
agar komputer server tercegah dari penyebaran
format dalam Permendagri 13 tahun 2006 dan
virus. Sedangkan untuk antisipasi hilangnya data,
Permendagri no. 59 tahun 2007, juga dapat dalam
Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)
server selalu mengirimkan data backup ke server
PEMDA atau DP2KAD.
Yang ketiga adalah pengendalian menu berdasarkan fungsi untuk menjamin validitasinput data
aplikasi SIMDA Keuangan secara terintegrasi, maka
diterapkan pengendalian berdasarkan fungsi-fungsi:
penganggaran, pengendalian dilakukan dengan adanya jejak rekam (log) user pelaksana posting anggaran di tiap-tiap SKPD dan SKPKD; penatausahaan, pengendalian dilakukan dengan adanya
peringatan apabila saldo sisa SPD tidak mencukupi
untuk pengajuan SPP ataupun ada pengajuan TU
untuk kegiatan yang sama dan belum dipertanggungjawabkan dan pembukuan; penatausahaan, validasi
terhadap dokumen SPM dilakukan oleh pejabat yang
berwenang dengan menetapkan status draft, final
atau batal.
Pengendalia internal yang terakhir adalah pengendalian aplikasi yakni pengendalian khusus yang
didesain untuk memastikan bahwa sistem yang
diaplikasikan telah berjalan sesuai yang diharapkan.
Tujuannya untuk menjamin bahwa seluruh transaksi
yang diproses dalam aplikasi SIMDA Keuangan
merupakan transaksi yang valid, terotorisasi dan
dicatat secara lengkap, akurat dan benar. Pengendalian aplikasi dikategorikan menjadi pengendalian
masukan, pengendalian proses, dan pengendalian
output.
• Pengendalian Masukan
Pengendalian ini dirancang untuk mencegah
atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan pengolahan data. Pengendalian ini meliputi berbagai hal seperti otorisasi transaksi,
validasi, akurasi dan kelengkapan data.
• Pengendalian Proses
Pengendalian proses dirancang untuk memastikan apakah proses pengolahan data keuangan
melalui aplikasi SIMDA Keuangan telah dilakukan secara benar. Pengendalian ini pada dasarnya telah terintegrasi dengan pemrogaman
pada aplikasi SIMDA Keuangan seperti fungsi
penolakan otomatis terhadap transaksi yang
tidak sesuai dengan jenis transaksinya, fungsi
koreksi bila terjadi kesalahan penginputan.
• Pengendalian Output
Pengendalianoutput dirancang untuk memastikan bahwa output yang telah diproses oleh aplikasi SIMDA Keuangan merupakan output
yang benar, sah, dan didistribusikan kepada
pengguna laporan yang tepat. Pengendalian
output dalam aplikasi SIMDA Keuangan
29
dilakukan dengan verifikasi oleh Bendahara
Umum Daerah (BUD) pada saat pelaporan
hasil pengolahan data keuangan melalui aplikasi
SIMDA Keuangan. Sebelum dilakukan konsolidasi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah bendahara umum dareah pada
tingkat SKPKD memverifikasi semua data
yang diinputkan oleh tiap-tiap SKPD dan membandingkannya dengan data ABPD yang telah
disusun pada awal tahun. Bila sesuai maka
akan dilakukan prosedur penyusunan laporan
keuangan pemerintah daerah, bila tidak sesuai
maka dilakukan proses koreksi.
Kualitas Informasi/Output (Laporan
Keuangan) SIMDA Keuangan
Kualitas informasi dinilai melalui persepsi responden terhadap kualitas informasi aplikasi SIMDA
Keuangan yang dilakukan melalaui wawancara terstruktur dengan pengguna laporan keuangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Pengguna laporan
keuangan yang dimaksud antara lain: Kepala Dinas
selaku Pengguna Anggaran, Kepala Bidang selaku
kuasa pengguna anggaran, PPTK, dan Staf keuangan. Kualitas informasi diketahui dari hasil perbandingan rata-rata tertimbang yang diperoleh dari
check list. Penilaian kualitas informasi menggunakan skala pengukuran ordinal, yaitu, Sangat Setuju
(SS) dengan bobot 4, Setuju (S) dengan bobot 3,
Tidak Setuju (TS) dengan bobot 2, dan Sangat Tidak
Setuju (STS) dengan bobot 1
Hasil penilaian kualitas informasi sebelum dan
setelah penerapan SIMDA Keuangan ditunjukkan
pada tabel 1.2, 1.3 dan 1.4
Hasil evaluasi penilaian kualitas laporan keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
dengan menggunakan Aplikasi SIMDA Keuangan
Keuangan menunjukkan kenaikan nilai rata-rata
tertimbang dari kriteria relevan sebesar 59,64%
yang berarti informasi yang dihasilkan oleh aplikasi
SIMDA Keuangan lebih berkualitas untuk mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen. Kualitas pengambilan keputusan dengan menggunakan
laporan keuangan yang dihasilkan aplikasi SIMDA
Keuangan meningkat karena aplikasi SIMDA Keuangan mampu menghasilkan laporan keuangan dan
segala bukti pendukung yang lebih lengkap, cepat
dan sesuai dengan kebutuhan untuk memantau posisi keuangan dan kinerja yang telah dicapai oleh
Dinas.
30
Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2013, hlm. 25–33
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kualitas Informasi Sebelum Penerapan SIMDA Keuangan Sebagai Aplikasi Pengolah
Data Keuangan Di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
Point pertanyaan
STS
Relevan
1 data laporan keuangan dinas
dapat diperoleh secara lengkap
2 data yang telah sesuai dengan
kebutuhan untuk memantau
posisi keuangan dinas dan
menilai kinerja dinas?
3 informasi yang dihasilkan dapat
mendukung proses pengambilan
keputusan?
4 informasi yang dihasilkan dengan
dapat digunakan untuk analisis
laporan keuangan lebih lanjut.
Sub Jumlah
Akurat
1 pengolahan data dapat melakukan
prosedur akuntansi dengan benar
dan cermat
2 data dapat diubah bila terjadi
kesalahan
3 pengolahan data transaksi
menjadi laporan keuangan dapat
dilakukan dengan benar
4 informasi yang dihasilkan dapat
dipercaya
Sub Jumlah
Ketepatan Waktu
1 Sistem dapat menghasil kan
laporan triwulanan, bulanan, dan
tahunan saat dibutuhkan?
2 Informasi dapat diperoleh saat
dibutuhkan?
3 penyusunan laporan keuangan
dapat dilakukan tepat waktu
sesuai dengan deadline yang
telah ditentukan?
Sub Jumlah
TOT AL
S
7
2
9
SS
Rata-rata
T ertimbang
2,22
2,00
4
5
2,56
6
3
2,33
2,28
1
8
1,89
1
1
7
2,67
2
5
2
2,00
4
5
2,56
2,28
8
1
2,11
2
5
2
2,00
2
6
1
1,89
2,00
2,19
Sumber: diolah oleh peneliti
Keterangan:
STS (Sangat Tidak Setuju)
TS (Tidak Setuju)
S (Setuju)
SS (Sangat Setuju)
TS
:
:
:
:
1 poin
2 poin
3 poin
4 poin
Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)
31
Tabel 3. Hasil Pengukuran Kualitas Informasi Setelah Penerapan SIMDA Keuangan Sebagai Aplikasi Pengolah
Data Keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
Point pertanyaan
STS
Relevan
1 data laporan keuangan dinas
dapat diperoleh secara lengkap
2 data yang telah sesuai dengan
kebutuhan untuk memantau
posisi keuangan dinas dan
menilai kinerja dinas?
3 informasi yang dihasilkan dapat
mendukung proses pengambilan
keputusan?
4 informasi yang dihasilkan dengan
dapat digunakan untuk analisis
laporan keuangan lebih l anjut.
Sub Jumlah
Akurat
1 pengolahan data dapat melakukan
prosedur akuntansi dengan benar
dan cermat
2 data dapat diubah bila terjadi
kesalahan
3 pengolahan data transaksi
menjadi laporan keuangan dapat
dilakukan dengan benar
4 informasi yang dihasilkan dapat
dipercaya
Sub Jumlah
Ketepatan Waktu
1 Sistem dapat menghasil kan
laporan triwulanan, bulanan, dan
tahunan saat dibutuhkan?
2 Informasi dapat diperoleh saat
dibutuhkan?
3 penyusunan laporan keuangan
dapat dilakukan tepat waktu
sesuai dengan deadline yang
telah ditentukan?
Sub Jumlah
TOT AL
S
SS
Rata-rata
T ertimbang
1
8
3,89
3
6
3,67
4
5
3,56
5
4
3,44
3,64
2
3
6
3,67
5
2
3,00
3
6
3,67
5
4
3,44
3,44
3
6
3,67
1
8
3,89
4
5
3,56
3,70
3,60
Sumber: diolah oleh peneliti
Keterangan:
STS (Sangat Tidak Setuju)
TS (Tidak Setuju)
S (Setuju)
SS (Sangat Setuju)
TS
:
:
:
:
1 poin
2 poin
3 poin
4 poin
32
Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 2, Nomor 1, Januari 2013, hlm. 25–33
Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Pengukuran Kualitas Informasi Sebelum dan Setelah Penerapan Simda Keuangan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
Sebelum penerapan SIMDA
No.
Kriteria
penilaian
Jumlah
komponen
yang dinilai
1
Relevan
2
Akurat
3
Tepat Waktu
Rata-rata keseluruhan
4
4
3
Rata-rata
tertimbang
2,28
2,28
2,00
2,19
Setelah Penerapan SIMDA
Jumlah
komponen
yang dinilai
4
4
3
Rata-rata
tertimbang
3,64
3,44
3,70
3,60
Selisih rata-rata
tertimbang
1,36
1,16
1,70
1,41
Sumber: Data diolah oleh peneliti
Hasil evaluasi penilaian kriteria akurat menunjukan kenaikan nilai rata-rata tertimbang sebesar
50,87%. Hal ini menunjukan bahwa aplikasi SIMDA
Keuangan mampu manghasilkan informasi dengan
ketepatan atau tingkat kebenaran yang lebih baik
bila dibandingkan dengan pengolahan data manual.
Proses penyusunan laporan secara otomatis yang
dilakukan oleh aplikasi SIMDA Keuangan saat
melalukan input data, membuat bendahara tidak
perlu lagi membuat atau menyusun laporan keuangan karena proses tersebut telah dilakukan oleh logika
komputer yang mengerjakanya secara otomatis.
Selisih nilai rata-rata tertimbang kriteria akurat memiliki selisih nilai yang paling kecil bila dibandingkan
dengan kriteria lain yang ditunjukkan dengan angka
12.35%. Hal Ini menunjukan bahwa perubahan
kesalahan data dalam pengolahan data dengan aplikasi SIMDA Keuangan maupun dengan pengolahan
manual sulit untuk dilakukan, mengingat prosedur
koreksi data dalam aplikasi SIMDA Keuangan
setelah diterbitkan SP2D oleh BUD harus dilakukan
oleh administrator di DP2KAD hal ini tentunya akan
menghambat proses koreksi tersebut mengingat
jumlah instansi yang menggunakan aplikasi SIMDA
Keuangan ini juga banyak.
Hasil evaluasi penilaian kriteria tepat waktu menunjukan kenaikan nilai rata-rata tertimbang sebesar
85% yang berarti bahwa aplikasi SIMDA Keuangan
mampu menghasilkan laporan keuangan dengan
lebih cepat bila dibandingkan dengan pengolahan
manual. Peningkatan kecepatan pengolahan data
dan penyajian data ini dikarenakan SIMDA Keuangan merupakan aplikasi komputer yang menggunakan logika komputer, sehingga proses penyusunan
laporan keuangan tidak perlu lagi melalui proses
pengulangan input angka-angka atau pemindahan
dari satu buku ke buku lain.
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian yang telah dijelaskan dalam pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu:
• Aplikasi SIMDA Keuangan yang diterapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk sebagai aplikasi pengolah data keuangan merupakan aplikasi sistem informasi manajemen yang
secara terintegratif mengelola keuangan pemerintah daerah mulai dari proses penganggaran,
penatausahaan, sampai dengan pembukuan/
akuntansi. Prosedur pengelolaan keuangan seperti yang telah dijelaskan dalam Permendagri
No.13 tahun 2006 telah diimplementasikan
dengan cukup baik oleh aplikasi SIMDA
Keuangan. Namun terdapat kekurangan yakni
fungsi pembukuan/akuntansi dalam aplikasi
SIMDA Keuangan Dinas Kabupaten Nganjuk
belum dapat diaplikasikan secara maksimal
karena fungsi menu pembukuan/akuntansi didisable oleh admin SIMDA Keuangan dan
hanya dapat dilakukan oleh admin/operator
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DP2KAD).
• Untuk menjamin tujuan pengelolaan keuangan,
maka diterapkan pengendalian intern atas
aplikasi SIMDA Keuangan. Pengendalian yang
diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut
sudah sangat memadai, ditunjukan dengan adanya pengendalian aplikasi yang menjamin bahwa masukan/input data keuangan dalam
SIMDA Keuangan telah diotorisasi, divalidasi,
dan dicek kelengkapnya untuk diproses dalam
aplikasi SIMDA Keuangan. Selain itu aplikasi
SIMDA Keuangan telah memberikan fungsi
verifikasi pada dokumen keuangan yang telah
diproses sehingga kebenaran dalam dokumen
tersebut dapat lebih dipercaya.
Nugraha, Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan)
•
Aplikasi SIMDA Keuangan telah menghasilkan
informasi laporan keuangan dan informasi keuangan lainya dengan kualitas relevansi, akurasi
dan ketepatan waktu yang lebih baik daripada
pengolahan dengan sistem sebelumnya atau
sistem manual. Namun koreksi kesalahan data
setelah diterbitkanya SP2D memiliki prosedur
yang cukup rumit sehingga menghambat proses
koreksi tersebut.
KETERBATASAN
Berdasarkan kesimpulan dan hasil analisis pada
aplikasi SIMDA Keuangan sebagai pengolah data
keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, dapat
ditarik beberapa permasalahan atau keterbatasan
yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Nganjuk dalam pengolahan data keuangan melalui
aplikasi SIMDA Keuangan. Beberapa kerterbatasan
tersebut antara lain:
• Adanya perubahan atau masa transisi dalam
pengolahan data keuangan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Nganjuk yang dulunya menerapkan
sistem manual menjadi sistem terkomputerisasi
dengan aplikasi SIMDA Keuangan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahanculture
pengolahan data keuangan yang ektrim. Perubahan culture tersebut meliputi pencatatan baik
pencatatan penatausahaan keuangan maupun
pencatatan akuntansi. Hal inilah yang pada
akhirnya menyebabkan fungsi akuntansi dalam
pengelolaan data keuangan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Nganjuk tidak dapat diterapkan
secara optimal. Perubahan culture tersebut
tidak memberikan pemahaman lebih lanjut
tentang bagaimana pengolahan data keuangan
terutama data akuntansi melalui aplikasi SIMDA
Keuangan.
• Terbatasnya tenaga administrator aplikasi
SIMDA Keuangan di DP2KAD. Hal ini mengakibatkan proses koreksi data setelah diterbitkannya SP2D oleh BUD tidak mampu dilaksanakan secara optimal.
33
SARAN
Berdasarkan keterbatasan yang telah diuraikan
di atas, maka saran yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk perbaikan kedepan
antara lain sebagai berikut:
• Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk
perlu menempatkan minimal satu personil yang
benar-benar memahami bidang akuntansi. Hal
ini akan membantu dinas dalam melaksanakan
prosedur akuntansi sehingga dinas mampu
mengusulkan kebijakan-kebijakan akuntansi
yang kaitanya masih dalam urusan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk kepada PEMDA
melalui DP2KAD. Usulan tersebut dapat mencakup usulan jurnal penyesuaian terkait dengan
penyusutan aset yang pengelolaanya digunakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk.
• Untuk DP2KAD Kabupaten Nganjuk sebagai
entitas akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk perlu melakukan penambahan
fungsi administrator untuk menangani proses
koreksi data saat SP2D telah selesai diterbitkan
oleh Bendahara Umum Daerah. Hal ini akan
mempercepat proses koreksi, mengingat jumlah
SKPD dan UPTD pengguna aplikasi SIMDA
Keuangan cukup banyak, sehingga dapat dilakukan proses pengambilan keputusan yang benar bila data yang telah masuk merupakan data
yang sudah dikoreksi.
DAFTAR RUJUKAN
Bastian, I. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu
Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2011.
Program Aplikasi Komputer SIMDA: SIMDA
Versi 2.1. http://www.bpkp.go.id/index.php? idunit
=19&idpage=516 diakses pada 12 September 2012.
Handayani, W. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Malang:
Bayumedia.
Widjajanto, N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Zakaria. 2005. Pengembangan Sistem Informasi Audit
Maternal dan Perinatal Berbasis Jaringan
untuk Mendukung Pemantauan Kematian Ibu
dan Bayi di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton,
Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Download