SKRIPSI Oleh ANNISA AMALIA FAIRUZ NIM

advertisement
PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO
PASAR, INFLASI DAN KURS TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH
(STUDI PADA SAHAM SYARIAH YANG TERGABUNG DALAM
KELOMPOK ISSI PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
ANNISA AMALIA FAIRUZ
NIM 1113086000009
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H/2017 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap
: Annisa Amalia Fairuz
2. Tempat Lahir/Tgl. Lahir
: Jakarta, 25 Mei 1995
3. Agama
: Islam
4. Jenis Kelamin
: Perempuan
5. Status
: Belum Menikah
6. Pekerjaan
: Pelajar/Mahasiswa
7. Kewarganegaraan
: Indonesia
8. Golongan Darah
:B
9. Tinggi & Berat Badan
: 155cm & 45kg
10. Alamat Rumah
: Jl. Rawa Lele Rt.006/001 No. 1
Pegadungan-Kalideres
Jakarta Barat 11830
II.
III.
11. No. Hp
: 087883653312
12. Email
: [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Negeri Pegadungan 06 Pagi Jakarta
Tahun 2007
2. SLTP 186 Jakarta
Tahun 2010
3. SMA Al-Huda IECM Jakarta
Tahun 2013
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2017
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Sekretaris OSIS SMA Al-Huda Jakarta Tahun 2012-2013
2. Ketua SEISDance (Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2015
iv
3. Koordinator Departemen Komunikasi dan Informasi HMJ Ekonomi
Syariah Tahun 2013-2014
4. Bendahara Kuliah Kerja Nyata (KKN) KOPRAL 036 di Desa
Wargajaya, Cigudeg-Bogor 25 Juli-25 Agustus 2016.
IV.
LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah
: Achmad Fauzi
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 27 Januari 1969
3. Ibu
: Yayah Zakiyah
4. Tempat, Tanggal Lahir
: Tangerang, 30 Januari 1971
13. Alamat
: Jl. Rawa Lele Rt.006/001 No. 1
Pegadungan-Kalideres
Jakarta Barat 11830
5. Anak ke dari
: 1 dari 2 bersaudara
v
ABSTRACT
This study aims to analyze the ratio of performance, solvency ratios, market
ratios, inflation and exchange rate on stock returns of companies at ISSI in the
industrial sector. The data used is secondary data using method. Using Eviews 9
program to get an overview that includes the relationship between one variable with
another variable. The sample in this study consisted of 18 companies consistent in
ISSI for 5 years from 2011-2015 with purposive sampling as sampling method.
The result of this research is that the DER and PBV variables have a
significant influence on partial stock return at level of significance less than 5%.
While TATO, Inflation and Exchange did not have a partially significant
influence. Results of regression analysis simultaneously obtained that TATO,
DER, PBV, Inflation and Exchange rate jointly affect the stock return. The
prediction ability of these three variables to stock return is 92.99% while the rest
7.01% is influenced by other factors not included in the research model.
Keywords: TATO, DER, PBV, Stock Return, Inflation, Exchange Rate, ISSI
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, rasio pasar, inflasi dan kurs terhadap return saham perusahaan pada
ISSI di sektor industri. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan
metode yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dengan bantuan program
Eviews 9 untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan
antara variabel satu dengan variabel yang lain. Sampel dalam penelitian ini terdiri
dari 18 perusahaan yang konsisten terdaftar di ISSI selama 5 tahun dari 20112015 dengan purposive sampling sebagai metode pengambilan sampel.
Hasil penelitian ini adalah bahwa variabel DER dan PBV memiliki
pengaruh yang signifkan terhadap return saham secara parsial pada level of
significance kurang dari 5%. Sedangkan TATO, Inflasi dan Kurs tidak memiliki
pengaruh yang signifikan secara parsial. Hasil analisis regresi secara simultan
diperoleh bahwa TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs secara bersama-sama
mempengaruhi return saham. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut
terhadap return saham sebesar 92,99% sesangkan sisanya 7,01% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
Kata Kunci
: TATO, DER, PBV, Return Saham, Inflasi, Kurs, ISSI
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya kepada alam semesta dan juga telah
memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhhir
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita semua dari
kebodohan menuju jalan yang terang benderang.
Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berdoa dan berusaha, seperti
salah satu hadist Rasulullah “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya barang siapa yang
bersungguh-sungguh akan mendapatkan hasil. Alhamdulillah, penelitian penulis
sebagai tugas akhir masa kuliah yang berjudul “Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio
Solvabilitas, Rasio Pasar, Inflasi dan Kurs Terhadap Return Saham Syariah
yang Tergabung Dalam Kelompok Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Periode 2011-2015” telah peulis selesaikan dengan segenap kemampuan penulis
dan sebaik-baiknya. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan masa studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa banyak orang-orang
disekitar penulis yang terus memberikan semangat serta dukungan dengan segala
viii
daya dan upaya agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Sebagai
penghoratan dan kebanggaan penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya rezeki untuk
dapat kuliah di Universitas ini dan segala nikmat yang telah Allah berikan
yang harus patut disyukuri dan dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Tanpa ridho dan berkah-Mu semua ini sulit untuk terjadi.
2. Kedua orang tuaku untuk segala kasih sayangnya yang tulus tiada henti,
Ibuku tersayang Yayah Zakiyah dan Ayahku tersayang Achmad Fauzi atas
segala ketulusanmu, kesabaranmu dalam membesarkanku serta didikanmu
dalam mengajarkan berbagai hal hingga sampai saat ini. Terimakasih
banyak atas jasa-jasa mu selama ini baik dukungan materi maupun nonmateri untuk dapat melancarkan studi ini yang tidak bisa terbalaskan atas
apa yang Ibu dan Ayah lakukan. Hanya sebuah doa yang bisa ku panjatkan
untuk kedua orangtuaku melalui do’a “Rabbigfirlii Waliwalidayya
Warhamhumaa Kamaa Rabbayani Shogiiraa”
3. Terimakasih untuk adikku satu-satunya yang tersayang walaupun sering
berantem percayalah kakak menyayangimu yaitu Fahmi Huwaidi yang telah
menjadi tempat keluhan dan luapan emosi penulis saat suka dan duka selama
pengerjaan skripsi ini semoga kita selalu menjadi anak yang selalu berbakti
kepada orang tua dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Terimakasih juga
untuk kakak sepupuku yaitu Novy Rachmawati, Naufal Rachman dan Aditha
Nuraprianti yang telah menjadi kakak terhebat dan selalu memberikan
dukungan positif bagi penulis. Dan tak terlupakan untuk
ix
para sepupu yaitu Firda Bean, Zahra, Putri dan Serlyn yang sudah setia
memberikan dukungan bagi penulis.
4. Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta semoga dapat memajukan dan mengembangkan FEB
jauh lebih baik lagi.
5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk
memberi araan, masukan dan evaluasi agar dapat diselesaikannya
penulisannya skripsi ini dengan baik semoga Allah SWT mencatat segala
amal kebaikannya sebagai ibadah dan selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah semoga dapat menjadi ketua jurusan yang lebih baik lagi dalam
memajukan Jurusan Ekonomi Syariah.
6. Terimakasih kepada Dosen-dosen Ekonomi Syariah yang pernah
mengajari saya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Materi yang kalian
sampaikan sangat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan.
Semoga ini dapat menjadi nilai ibadah dan semoga Allah SWT membalas
semua jasamu.
7. Sahabat-sahabat tersayang selama kuliah, Hani Kurniawaty Effendi, Siti
Muzdalifah yang sering disebut “trio” oleh teman-teman, terimakasih
banyak penulis ucapkan kepada kalian yang telah menjadi sahabat terbaik
dari masa awal kuliah hingga sekarang yang telah berbagi keadaan baik
suka, duka, canda, tawa, saling support, saling mendoakan dan selalu ada
x
dikala sahabatnya membutuhkan dukungan serta berjuang bersama-sama
dalam mengerjakan tugas akhir ini.
8. Terimakasih banyak untuk “Rekan” Perjuangan saya Al Ikhsan Saing yang
telah banyak membantu apapun kendala yang saya alami dan selalu
mendo’akan dalam mengerjakan tugas akhir ini. Semoga ini dapat menjadi
nilai ibadah dan semoga Allah SWT selalu meridhoi apapun segala
kegiatamu serta semoga Allah SWT selalu melancarkan studimu nanti.
9. Serta teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah A angkatan 2013 yang
tidak bisa disebutkan satu-persatu. Terimakasih Annisa Devy Maharani,
Vika Fatimatuh Zahro, Dita Fathiani, Hilyatun Nafisah, Munjiah, Mega
Fitira, Ida Fitriani, Umi, Abie Ayub, Abie Sentani, Ridho Afrianto, Harish
Ahmadi, Azzam, Fadhil, Aziz, Reza Vindra, dan teman-teman Eksyar A
lainnya, yang telah saling support dan mendoakan dalam mengerjakan
tugas akhir ini semangat terus dan semoga kita bisa wisuda bareng dan
semoga apapun yang kita kerjakan selalu dalam Ridho Allah SWT.
10. Terima kasih untuk teman-teman SEISDance angkatan 2013, Farida
Yunita, Rizky Oktaviani, Dhini, Erna, Virly, Firda, Farah, Fika, Rehan,
Mutia, Zahra, Sita untuk waktu luang segala canda tawanya, pengalaman
berharga dan do’a nya semoga Allah SWT membalas semua jasa-jasa
kalian, see you on top.
11. Teman-teman masa kuliah Kak Ulfa Rianti yang telah bersedia memberikan
masukan sekaligus membimbingan dalam penyelesaian skripsi ini, Kak Anek,
Kak Suci, Kak Ari, Kak Annisa Daud, Kak Fitri, Kak Albab, Aulia,
xi
dan kawan-kawan, terimakasih untuk waktu luangnya, semangatnya dan
dukungannya sehingga skripsi ini selesai semoga ini menjadi amal ibadah
yang dicatat oleh Allah SWT.
12. Sahabat-sahabat terbaikku dari sahabat dari SD-SMA, ASAAM ada Ayu,
Serlyn, Anna, Annisa, Muthia, D’Gengs ada Iie, Mima, Ibad, Darwin,
Febri, dan ANSHAGIDANA ada Ina, Bule, Giyot, Dante dan Ondol yang
telah memberikan doa dan semangat serta menjadi penghibur penulis
dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga sukses untuk kalian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki penulis, oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 4 Mei 2017
Annisa Amalia Fairuz
NIM. 1113086000009
xii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.......................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................13
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 16
A. Saham Syariah dan Indonesian Stock Sharia (ISSI) ................................16
B. Return Saham .........................................................................................17
C. Analisis Keuangan ................................................................................. 18
D. Rasio Aktivitas .......................................................................................19
xiii
1. Total Assets Turnover (TATO)............................................................ 19
E. Rasio Solvabilitas....................................................................................... 20
1. Debt to Equity Ratio (DER)................................................................. 20
F. Rasio Pasar................................................................................................. 21
1. Price to Book Value (PBV).................................................................. 21
G. Inflasi.......................................................................................................... 22
H. Kurs............................................................................................................ 24
I. Keterkaitan Antar Variabel........................................................................ 25
1. Hubungan Total Assets Turnover (TATO) terhadap Return Saham.... 25
2. Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham......... 26
3. Hubungan Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham.......... 27
4. Hubungan Inflasi terhadap Return Saham........................................... 28
5. Hubungan Kurs terhadap Return Saham............................................. 29
J. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 29
K. Kerangka Berfikir....................................................................................... 34
L. Hipotesis..................................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 39
A. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 39
B. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 40
C. Populasi...................................................................................................... 40
D. Teknik Pengolahan Data............................................................................ 41
E. Metode Analisis Data................................................................................. 42
1. Penentuan Model Estimasi................................................................... 43
xiv
a. Common Effect Pooled Least Square (PLS) ................................ 44
b. Fixed Effect Model (FEM) .......................................................... 45
c. Random Effect Model (REM) ....................................................... 45
2. Tahapan Analisis Data ...................................................................... 46
a. Uji Chow .....................................................................................46
b. Uji Hausman ................................................................................ 47
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................48
a. Uji Multikolinearitas ....................................................................49
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 50
c. Uji Autokorelasi ...........................................................................50
d. Uji Normalitas .............................................................................51
4. Pengujian Signifikan ..........................................................................51
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) .................... 51
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ..................................... 52
2
c. Uji Koefisien Determinasi (R ) ....................................................52
F. Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 53
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................... 56
A. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................................ 56
1. Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia ................................ 56
2. Perkembangan Total Assets Turnover (TATO) ................................. 58
3. Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) ...................................... 59
4. Perkembangan Price to Book Value (PBV) ....................................... 61
5. Perkembangan Return Saham ........................................................... 62
xv
6. Perkembangan Inflasi ........................................................................ 63
7. Perkembangan Kurs .......................................................................... 65
B. Analisis Data ..........................................................................................66
1. Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................................ 67
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................71
a. Uji Multikolinearitas ....................................................................71
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 72
c. Uji Autokorelasi ...........................................................................73
3. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel ................... 74
a. Pengaruh Variabel TATO, DER dan PBV terhadap Return Saham
secara Parsial (Uji t) ....................................................................74
a) Pengaruh TATO terhadap Return Saham............................... 75
b) Pengaruh DER terhadap Return Saham ................................. 75
c) Pengaruh PBV terhadap Return Saham ................................. 76
d) Pengaruh Inflasi terhadap Return Saham ................................76
e) Pengaruh Kurs terhadap Return Saham ................................. 77
b. Pengaruh Variabel TATO, DER dan PBV terhadap Return Saham
secara Simultan (Uji F) .............................................................. 77
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ................................ 79
4. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 80
BAB V PENUTUP............................................................................................ 84
A. Kesimpulan ........................................................................................... 84
B. Saran ...................................................................................................... 86
xvi
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................88
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 92
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia......................... 4
Tabel 1.2 Data Return Saham, TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs pada tahun
2011-2015................................................................................................................
8
Tabel 1.3 Sampel Perusahaan yang Tergabung dalam Kelompok ISSI Sektor
Aneka Industri........................................................................................................ 12
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.............................................................................. 29
Tabel 4.1 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect (PLS).......... 67
Tabel 4.2 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect............... 68
Tabel 4.3 Uji Chow................................................................................................ 69
Tabel 4.4 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect........... 69
Tabel 4.5 Hasil Uji Hausman................................................................................. 71
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas..................................................................... 71
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................................. 72
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi........................................................................... 73
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi setelah di diferensiasi........................................ 74
Tabel 4.10 Tabel Uji t............................................................................................ 75
Tabel 4.11 Tabel Uji F........................................................................................... 78
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi.......................................................................... 79
Tabel 4.13 Tabel Hubungan Variabel Independen Terhadap Return Saham......... 80
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................34
Gambar 4.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia dan Jakarta Islamic
Index 2011–2015 ............................................................................................... 57
Gambar 4.2 Perkembangan Total Assets Turnover 2011–2015 ..........................58
Gambar 4.3 Perkembangan Debt to Equity Ratio 2011–2015 ........................... 60
Gambar 4.4 Perkembangan Price to Book Value 2011–2015 .............................. 61
Gambar 4.5 Perkembangan Return Saham 2011–2015 ...................................... 63
Gambar 4.6 Perkembangan Inflasi 2011-2015 .................................................... 64
Gambar 4.7 Perkembangan Kurs 2011-2015 ......................................................65
xix
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Dalam konsep
islam dinyatakan bahwa semua harta dan benda seluruh alat produksi
hakikatnya adalah mutlak milik Allah SWT (Rodoni, 2009:29).
Kemudian Allah SWT telah menyerahkan harta kekayaan kepada
manusia untuk diatur dan dibagikan kepada mereka karena itulah
manusia telah diberi hak untuk memiliki dan menguasai harta tersebut.
Sebagaimana firman-Nya:
“Berimanlah
kamu
kepada
Allah
dan
Rasul-Nya
dan
nafkahkanlah sebagian hartamu yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan
menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”
(QS. Al-Hadid:7)
Perolehan seorang atas harta tersebut sama dengan kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang untuk memanfaatkan serta mengembangkan
harta, yang antara lain yang menjadi milikinya. Sebab ketika seseorang
memiliki harta dan mendiamkan hartra secara tidak produktif dan
1
menumpuk kekayaan adalah perbuatan yang sangat tidak dibenarkan.
Sebagaimana firman-Nya:
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk
bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di
lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang
ada) di langit dan di bumi . Dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS Ali Imran[3] : 180)
Kewajiban melakukan upaya kerja produksi dan pengembangan
harta kekayaan melalui investasi. Salah satu bentuk usaha dalam
melakukan investasi adalah dengan terjun berinvestasi di pasar modal
syariah. Pasar modal syariah merupakan salah satu bentuk usaha
alternatif investasi dengan saham syariah yang menjadi instrumen
investasi yang menyatakan bukti penyertaan kepemilikan dalam
perusahaan-perusahaan yang berbasis syariah.
Pasar modal berdasarkan Undang-undang Pasar Modal (UUPM) Nomor 8
Tahun 1995 menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
2
Dalam UUPM tersebut tidak dipisahkan antara pasar modal
syariah dengan pasar modal konvensional. Tumbuhnya pasar modal
syariah di Indonesia yang ditujukkan dengan semakin beragamnya
sarana dan produk investasi diharapkan dapat memenuhi alternatif
berinvestasi bagi masyarakat sesuai keinginannya.
Pasar Modal mempunyai peranan penting dalam perkembangan
ekonomi suatu negara. Salah satunya pasar modal di Indonesia
merupakan pasar modal yang mengalami perkembangan pesat.
Investor menjadi salah satu pendorong dari kegiatan Pasar Modal yang
mempercayakan dananya untuk di investasikan di pasar modal
(Chuzaimah dan Amalina, 2014:189).
Pasar modal syariah di Indonesia memiliki perkembangan yang
cukup pesat walaupun masih terbilang baru jika dibandingkan dengan
pasar modal konvensional yang lebih dulu lahir tepatnya pada tahun
1912. Perkembangan tersebut diawali dengan terbitnya Reksa Dana
Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Management,
selanjutnya Jakarta Islamic Index yang diluncurkan oleh Bursa Efek
Indonesia yang bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment
Management pada 3 Juli 2000. Kemudian selain indeks saham syariah
JII, Bursa Efek Indonesia kembali meluncurkan indeks saham syariah
yaitu yang bernama Indonesian Sharia Stock Index (ISSI). Peluncuran
indeks saham syariah ini dimaksudkan agar para investor memiliki
wadah untuk berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah.
3
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncukan pada
12 Mei 2011 merupakan indeks saham yang mencerminkan
keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Walaupun secara historis memang Indeks Saham Syariah ini
tergolong masih baru namun perkembangan ISSI ini sejak diluncurkan
pada tahun 2011 mengalami kenaikan hingga tahun 2014.
Perkembangan saham ISSI ini jika dibandingkan dengan Indeks
Saham Syariah yang lain seperti, JII bisa dilihat pada tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015
ISSI
(Miliar Rp)
JII
(Miliar Rp)
1.968.091,37
2.451.334,37
2.557.846,77
2.944.676,98
2.600.850,72
1.414.983,81
1.671.004,23
1.672.099,91
1.993.172,70
1.737.290,98
Sumber Data : Otoritas Jasa Keuangan
Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada kurun waktu 2012
hingga 2014 perkembangan saham ISSI menunjukkan kecenderungan
meningkat dari tahun ke tahun. Begitu hal nya dengan perkembangan
saham JII pada tahun 2012-2014 hanya mengalami sedikit kenaikan. Dari
mulai dibentukanya ISSI pada tahun 2011, ISSI maupun JII selalu
mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Akan tetapi jika dibandingkan
dengan jumlah kenaikan ISSI dengan JII tetap saham ISSI selalu unggul
dari JII. Kemudian pada tahun 2014 hingga 2015 saham ISSI mengalami
4
penurunan yang cukup signifikan dan pada tahun 2016 per November
saham ISSI maupun JII mengalami kenaikan kembali. Ditandai dengan
ISSI sebesar 3.291.469,29 dan JII sebesar 2.188.781,13.
Investasi adalah penundaan asset atau dananya saat ini untuk
mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan didapatkan di
masa yang akan datang (Chuzaimah dan Amalina, 2014:189). Kegiatan
investasi yang dilakukan investor pada umumnya dibagi menjadi dua,
yaitu investasi pada obyek yang mempunyai resiko dan obyek yang bebas
resiko. Investasi pada obyek yang mempunyai resiko, yakni investasi
pada obyek yang tingkat return aktualnya di masa depan masih
mengandung unsur ketidakpastian. Sedangkan investasi pada obyek yang
bebas resiko merupakan investasi pada obyek yang mempunyai tingkat
return di masa depan sudah bisa dipastikan saat ini.
Harga saham dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari tingkat pertumbuhan GDP,
tingkat inflasi, tingkat suku bunga perbankan, nilai tukar mata uang, serta
harga-harga komoditas khususnya untuk saham-saham berbasis komoditas
seperti perusahaan pertambangan dan pertanian. Faktor internal terdiri dari
kinerja perusahaan, rencana penerbitan saham baru, dan adanya masalah
hukum yang dapat menimbulkan implikasi terhadap perkembangan usaha
perusahaan (Gregorius Sihombing, 2008:163).
Akan tetapi terdapat suatu prinsip umum di dalam manajemen
keuangan yang dapat dipahami, bahwa setiap investasi yang memiliki
5
potensi resiko terlalu tinggi akan menghasilkan return yang tinggi pula
(high risk, high return) (Sugiarto, 2011). Oleh karena itu, diperlukan
berbagai studi untuk mempelajari secara seksama tentang jenis-jenis
kendala baik yang bersifat teknis maupun non teknis berkaitan dengan
kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia (Sutedi, 2011).
Dalam melakukan investasi di saham syariah, investor akan
menilai berbagai aspek untuk mendapatkan keputusan investasi. Hermi
dan Kurniawan (2011) mengemukakan bahwa investasi dalam bentuk
saham memiliki resiko yang sangat besar, oleh karena itu investor harus
dapat memilih dengan baik saham yang akan dibelinya. Hal ini
menunjukkan bahwa investor membutuhkan informasi yang cukup
mengenai kinerja perusahaan yang akan digunakan dalam mengambil
keputusan investasi saham.
Menurut Jogiyanto (2008) terdapat dua macam analisis untuk
menentukan nilai saham, yaitu terdiri dari informasi yang bersifat
fundamental dan informasi yang bersifat teknikal. Salah satu alternatif
untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan dapat bermanfaat
untuk memprediksi harga atau return saham di pasar modal, termasuk
kondisi keuangan perushaan di masa depan yang berupa faktor
fundamental dapat dengan cara melakukan analisis rasio keuangan
(Tuasikal, 2002).
Emamgholipur, et al. (2013) mengemukakan bahwa tujuan utama
dari investasi di saham perusahaan adalah “peningkatan kekayaan” yang
6
dicapai melalui “return saham”. Return saham adalah salah satu faktor
paling penting dalam memilih investasi terbaik. Investor bertujuan
mendapatkan return dan mencoba untuk mendapatkan informasi nilai
return saham perusahaan di masa mendatang. Salah satu metode yang
paling
umum
untuk
menganalisis
informasi
keuangan
adalah
menggunakan rasio keuangan.
Untuk memprediksi return saham banyak faktor yang dapat
digunakan sebagai parameter, berbaagai macam faktor tersebut antara
lain adalah melalui informasi keuangan perusahaan dan informasi pasar
atau saham.
Informasi fundamental adalah informasi yang berhubungan
dengan kondisi perusahaan yang umumnya ditunjukkan dalam laporan
keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Ada
lima aspek keuangan yang penting dianalisis, yakni likuiditas (liquidity),
aktivitas atau aktiva (activity or aset), utang (debt) atau solvabilitas
(solvability) atau leverage, profitabilitas (profitability) dan nilai pasar
(market value) (Mardiyanto, 2009:54). Rasio-rasio keuangan tersebut
digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan memprediksi
return saham di pasar modal.
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang
secara terus-menerus (Nopirin, 2000:25). Secara sederhana inflasi
diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terusmenerus. Kenaikan harga tersebut yang nantinya akan berdampak
7
mempengaruhi harga saham suatu perusahaan dimana dampak tersebut
secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat return yang di dapat
oleh para investor yang berinvestasi di pasar modal.
Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) atau nilai tukar
adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan
perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang, misalnya
perbandingan antara nilai mata uang rupiah dengan dollar AS.
Analisis Fundamental yang digunakan dalam penelitian ini untuk
memprediksi return saham adalah berupa rasio, yaitu Rasio Aktivitas yang
diwakili oleh Total Assets Turnover (TATO), Rasio Solvabilitas yang
diwakilli oleh Debt to Equity Ratio (DER) dan Rasio Pasar yang diwakili
oleh Price to Book Value (PBV). Untuk melihat perkembangan masingmasing rasio dan faktor eksternal bisa dilihat tabel berikut ini :
Tabel 1.2
`
Data Return Saham, TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs pada
tahun 2011 – 2015
Variabel
NO Tahun
TATO
DER
(%)
PBV(Rp)
Return
Saham
Inflasi
Kurs
(%)
(%)
1
2011
17,669 19,3
17312,2
4,23911
3,79
8735,5
2
2012
18,756 16,2
17193,6
5,33615
4,30
9333,5
3
2013
17,997 19,7
15489,6
0,17684
8,38
10339
4
2014
17,382 18,3
22964,8
2,83992
8,36
11818
5
2015
15,190 20,8
21791,4
-2,67517
3,35
13325
Sumber Data : Bursa Efek Indonesia, www.duniainvestasi.com, Data Diolah
8
Berdasarkan pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa nilai Total Asset
Turnover (TATO) pada tahun 2011 mencapai sebesar 17,669 Juta
Rupiah. Kenaikan terjadi pada tahun 2012 Total Assets Turnover
(TATO) mencapai sebesar 18,765 Juta Rupiah yang kemudian di tahun
2013 menjadi 17,997 Juta Rupiah. Pada tahun 2013-2014 nilai Total
Assets Turnover mengalami sedikit penurunan juga dari 17,997 Juta
Rupiah pada tahun 2013 menjadi 17,3821 Juta Rupiah di tahun 2014.
Pada tahun 2014-2015 nilai Total Assets Turnover mengalami
penurunan dari 17,3821 di tahun 2014 menjadi 15,1890 di tahun 2015
akan tetapi penurunan juga dialami oleh Indeks ISSI sebesar Rp.
343,826.
Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa DER pada tahun 2011 – 2012
mengalami penurunan sebesar 19,3 menjadi 16,2 persen. Pada tahun
2012-2013 DER mengalami kenaikan sebesar 3,4 persen dari 16,2
menjadi 19,7 persen. Sedangkan nilai return saham syariah ISSI
mengalami penurunan yang cukup berarti dari 5,33615 menjadi 0,17684.
Pada tahun 2013-2014 nilai DER mengalami penurunan sebesar 1,3
persen dari 19,7 menjadi 18,3 persen. Lain hal dengan nilai return saham
syariah mengalami peningkatan dari 0,17684 menjadi 2,83992. Pada
tahun 2014-2015 nilai DER mengalami peningkatan dari 18,3 menjadi
20,8 persen. Sedangkan pada tahun 2014-2015 nilai return saham syariah
mengalami penurunan dari 2,83992 menjadi -267517.
9
Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa PBV pada tahun 2011-2013
nilai PBV mengalami penurunan dari 17312,2 menjadi 15489,6. Lain
hal pada tahun 2013-2014 PBV mengalami kenaikan dari 15489,6
menjadi 22964,8. Penurunan terjadi lagi pada tahun 2014-2015 dari
22964,8 menjadi 21791,4.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat inflasi dari
tahun 2011-2015 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2013 dan 2014,
inflasi jauh melampaui batas target inflasi. Jika tingkat inflasi semakin
naik terus-menerus akan berdampak pada penurunan kinerja ekonomi
Indonesia. Apabila kinerja perekonomian Indonesia semakin menurun,
akan mempengaruhi investor dalam berinvestasi termasuk investasi
dipasar modal.
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, tingkat kurs dari tahun 2011-2015
semakin meningkat yang berarti bahwa untuk mendapatkan 1 dollar
AS membutuhkan rupiah semakin banyak. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS semakin melemah. Melemahnya
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dapat menyebabkan menurunnya
kinerja ekonomi Indonesia sehingga dapat mempengaruhi minat
investor dalam berinvestasi di pasar modal.
Banyaknya penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan
tentang variabel-variabel yang dipilih dan menghasilkan kesimpulan
yang berbeda. Diantara penelitian terdahulu yang memberikan
kesimpulan berbeda. Penelitian Farkhan (2013) dan Ulupui (2007)
10
menyimpulkan
bahwa
Total
Asset
Turnover
(TATO)
tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun penelitian
Kusumo (2011) mengatakan bahwa Total Asset Turnover (TATO)
berpengaruh signifikan positif terhadap return saham.
Penelitian Christine (2012) menyimpulkan bahwa Debt to
Equity Rasio (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap return
saham. Sedangkan menurut Farkhan (2012) dan Mursidah (2012) Debt
to Equity Rasio tidak mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap
return saham.
Penelitian Dhita (2010) menyimpulkan bahwa Price Book Value
(PBV) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham. Sedangkan menurut penelitian Syeh (2016) Price Book Value
(PBV) berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian Karim (2015) dan Putu (2013) menyimpulkan bahwa
inflasi mempunyai pengaruh terhadap return saham. Sedangkan
penelitian menurut penelitian Siska (2015) dan Susiani (2016)
menyimpulkan bahwa inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap
return saham.
Penelitian Karim (2015) dan Darminto, dkk (2014) juga
menyimpulkan bahwa Kurs mempunyai pengaruh terhadap return
saham.
Saham Syariah yang dipilih sebagai sampel adalah saham yang
tergabung dalam kelompok ISSI yang merupakan sebuah kelompok
11
saham syariah yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut
tabel sampel perusahaan saham dalam kelompok ISSI pada sektor
industri:
Tabel 1.3
Sampel Perusahan yang Tergabung dalam Kelompok
ISSI Sektor Aneka Industri
NO
NAMA PERUSAHAAN
KODE
1
Polychem Indonesia Tbk.
ADMG
2
Sepatu Bata Tbk.
BATA
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
6
Indo-Rama Synthetics
INDR
7
Indospring Tbk.
INDS
8
KMI Wire & Cable Tbk.
KBLI
9
Kabelindo Murni Tbk.
10
Multi Prima Sejahtera Tbk.
11
Multistrada Arah Sarana Tbk.
12
Nipress Tbk.
NIPS
13
Ricky Putra Globalindo Tbk.
RICY
14
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
15
Sunson Textile Manufacture Tbk.
SSTM
16
Tifico Fiber Indonesia Tbk.
TFCO
17
Nusantara Inti Corpora Tbk.
UNIT
KBLM
LPIN
MASA
12
18
Voksel Electric Tbk.
VOKS
Mengingat perkembangan investasi saham syariah dalam industri
pasar modal syariah di Indonesia yang sekarang sedang berkembang cukup
pesat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai analisis faktor-faktor fundamental seperti
rasio aktivitas, solvabilitas, pasar, inflasi dan kurs terhadap return saham
syariah agar para investor dapat informasi ketika ingin melakukan kegiatan
investasi pada saham syariah. Maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio
Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Pasar, Inflasi dan Kurs Terhadap
Return Saham Syariah yang Tergabung Dalam Kelompok Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2011-2015”
II.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam
penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs
secara parsial terhadap return pada saham syariah dalam Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2011-2015?
2. Apakah terdapat pengaruh TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs
secara simultan terhadap return pada saham syariah dalam
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2011-2015?
13
III.
Tujuan Penelitian
Penelitiam ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh Total Assets
Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value
(PBV), Inflasi dan Kurs terhadap Return Saham Syariah yang
tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Berdasarkan
pokok permasalahan di atas, maka tujuan kajian skripsi ini secara
umum adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Total Assets
Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value
(PBV), Inflasi dan Kurs terhadap return saham syariah dalam
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) jika dianalisa secara parsial
2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Total Assets
Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value
(PBV), Inflasi dan Kurs terhadap return saham syariah dalam
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) jika dianalisa secara
simultan
IV.
Manfaat Penelitian
Melalui tulisan ini penulis berharap dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1) Teoritis
a. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan referensi, memperluas informasi dan wawasan dalam
14
mengembangkan
penelitian
pada
bidang
manajemen,
akuntansi, investasi dan khususnya dalam keuangan syariah.
b. Peneliti
Peneliti diharapkan dapat mengetahui pengaruh masingmasing proksi rasio aktivitas, solvabilitas (leverage) dan
rasio pasar di atas dalam mempengaruhi return saham
perusahan-perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI)
2) Praktis
a. Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
berinvestasi dari variabel yang diteliti, manakan yang memiliki
pengaruh terhadap peningkatan return saham perusahaan syariah
yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Saham Syariah dan Indonesian Stock Sharia Index (ISSI)
Menurut Hamid (2009) produk investasi berupa saham pada
prinsipnya sudah sesuai ajaran islam di dalam literatur-literatur tidak
terdapat istilah atau pembedaan antara saham yang syariah dengan non
syariah tetapi saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dapat
dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian saham tersebut.
Saham-saham perusahaan yang listing di dalam Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) merupakan saham-saham yang sesuai syariah. Saham
syariah adalah saham dari perushaan (emiten) yang dalam operasionalnya
sesuai dengan kaidah syariat islam. Kriteria saham bisa dikategorikan
tidak melanggar ketentuan syariah adalah berdasarkan 2 (dua) (Gozali,
2005) yaitu :
1) Perusahaan yang keberadaannya tidak bertentangan dengan syariat islam.
perusahaan yang tidak bertentangan dengan syariat islam yaitu perusahaan
dengan bidang usaha dan manajemen yang tidak bertentangan dengan
syariat islam, serta memiliki produk yang halal. Perusahaan yang
memproduksi minuman keras atau perusahaan keuangan konvensional
tidak memenuhi kategori ini.
2) Semua saham yang diterbitkan memiliki hak yang sama. Saham adalah bukti
kepemilikan atas sebuah perushaan, maka peran setiap pemilik saham
16
ditentukan dari jumlah lembar saham yang dimilikinya. Namun pada
kenyataannya ada perusahaan yang menerbitkan 2 (dua) macam saham,
yaitu saham biasa dan saham preferen yang tidak punya hak suara namun
punya hak untuk mendapatkan deviden yang sudah pasti. Tentunya hal ini
bertentangan dengan aturan syariat islam tentang bagi hasil. Maka saham
yang sesuai dengan syariat islam adalah saham yang setiap pemiliknya
mempunyai hak yang proposional sesuai dengan jumlah lembar saham
dimilikinya.
Bapepam dan LK sejak November 2007 telah mengeluarkan
Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham syariah yang ada di
Indonesia. DES diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk
mengetahui saham-saham apa saja yang termasuk saham syariah karena
DES adalah satu-satunya rujukan tentang daftar saham syariah di
Indonesia. Keberadaan DES tersebut ditindak lanjuti oleh Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan meluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI) pada tanggal 12 Mei 2011. Saham konstituen ISSI update per 4
Desember 2016 terdapat 331 emiten yang terdaftar. Beberapa diantaranya
yang terdaftar merupakan emiten perusahaan aneka industri.
B.
Return Saham
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Setiap investasi baik
jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk
mendapatkan keuntungan yang sebagai return baik langsung maupun yang
17
tidak langsung. Dalam melakukan investasi, seorang investor akan
mempertimbangan 2 (dua) hal, yaitu expected return (tingkat kembalian
yang diharapkan) dan risk (resiko) yang terkandung dalam alternatif
investasi yang dilakukan.
Return saham adalah harapan dari investor dari dana yang
diinvestasikan melalui saham, dimana hasilnya berupa yield dan capital
gain (loss) (Hartono, 2010). Menurut (Chuzaimah dan Amalina, 2014)
capital gain (loss) adalah keuntungan atau kerugian yang diterima dari
investasi berdasarkan selisih harga beli dan harga jual. Yield adalah
persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode
tertentu dari suatu investasi.
Perusahaan
selalu
bertujuan
untuk
meningkatkan
nilai
perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham (investor).
Karena akan ada hubungan timbal balik yaitu jika perusahaan
menghasilkan laba yang besar maka investor akan semakin menyukai
untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut dan investor pun
akan mendapatkan feedback berupa return saham yang semakin besar.
C.
Analisis Keuangan
Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi
investor dalam mengambil keputusan investasi. Menurut Jogiyanto (2008)
terdapat dua macam analisis untuk menentukan nilai saham, yaitu terdiri dari
informasi yang bersifat fundamental dan informasi yang bersifat teknikal.
Salah satu alternatif untuk mengetahui informasi keuangan yang
18
dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi harga atau return saham di
pasar modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan di masa depan yang
berupa faktor fundamental dapat dengan cara melakukan analisis rasio
keuangan (Tuasikal, 2002). Menurut Fabozzi (1999) menyatakan bahwa
dalam analisis sekuritas ada dua pendekatan yang digunakan yaitu analisis
fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental didasarkan pada dua
model dasar penilaian sekuritas yaitu earning multiplier dan assets value,
sedangkan analisis teknikal secara umum memfokuskan perhatian pada
perubahan volume dan harga pasar sekuritas. Analisis fundamental berkaitan
dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektivitas dan efisiensi
perusahaan mencapai sasaran (Dhita, 2009). Untuk menganalisis kinerja
perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam, rasio
aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio pasar. Sedangkan analisis teknikal
menggunakan data perubahan harga dimasa lalu sebagai upaya untuk
memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang.
D.
Rasio Aktivitas
Rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva sebutan lainnya
dari rasio aktivitas. Menurut Van Home (2005), “Rasio aktivitas (activity
ratio) adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan
menggunakan berbagai aktivanya”.
1) Total Assets Turnover (TATO)
Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa efisiensinya seluruh aktiva perusahaan digunakan
19
untuk menunjang kegiatan penjualan (Ang, 1997). Perputaran total
aktiva menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat mengoptimalkan
aktivanya. Nilai Total Assets Turnover yang tinggi ini menunjukkan
perusahaan dapat mengoptimalkan aktivanya (Hanafi, 2005). Menurut
Atmaja (2008) Total Assets Turnover (TATO) secara otomatis
dirumuskan sebagai berikut :
Total Assets Turnover = Penjualan
Aktiva Total
Penjualan : Penjualan bersih perusahaan
Aktiva Total : Total asset perusahaan pada periode laporan akhir tahun
E.
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas atau biasa sering disebut rasio leverage. Rasio
ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Menurut Van Horne (2005) rasio leverage adalah rasio
yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang (dana
pihak luar). Semakin besar jumlah pendanaan yang berasal dari kreditor,
semakin tinggi resiko perusahaan tidak dapat membayar seluruh kewajiban
beserta bunganya. Bagi pemegang saham, semakin tinggi rasio leverage,
semakin rendah tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang
saham karena perusahaan harus melakukan pembayaran bunga sebelum
laba dapat dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
Rasio leverage yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) adalah
20
perbandingan total hutang dengan total modal sendiri. Perhitungan Debt to
Equity Rasio (DER) dirumuskan sebagai berikut (Sugiono, 2009:71) :
Rumus :
Debt to Equity Ratio = Total Hutang
Total Modal
Nilai Debt to Equity Ratio yang tinggi, ini menunjukkan bahwa
resiko keuangan perusahaan tinggi, dan hal ini akan mengakibatkan para
calon investor akan mengindari karena hanya sedikit return yang diperoleh
(Hermawan, 2012)
F.
Rasio Pasar
Menurut Hanafi (2005) rasio pasar adalah rasio yang mengukur
harga pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini lebih banyak
berpengaruh pada investor (atau calon investor), meskipun pihak
manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.
Rasio pasar merupakan rasio yang lazim dan yang khusus
dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi prestasi
perusahaan di pasar modal. Jenis rasio pasar antara lain :
1. Price to Book Value (PBV)
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan. Menurut Bringham (1999) PBV
mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus
tumbuh. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar semakin percaya akan
21
prospek perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya. Perhitungan
Price to Book Value (PBV) dirumuskan sebagai berikut (Sugiono,
2009:84) :
PBV = Harga Pasar Per Saham
Nilai Buku Per Saham
Dimana :
Nilai Buku Per Saham =
Total Ekuitas
Jumlah Saham Beredar
G.
Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga
produk-produk secara keseluruhan sehingga terjadinya penurunan daya
beli masyarakat (Tandelilin, 2010:342). Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali apabila kenaikan itu meluas
pada barang lainnya. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan
kondisi ekonomi yang terlalu panas (overheated). Artinya, kondisi
ekonomi mengalami permintaan atas produknya, sehingga harga-harga
cenderung mengalami kenaikan.
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cosh push
inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi
inflasi. Faktor-faktor terjadinya cosh push inflation dapat disebabkan oleh
22
depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara
partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah
(administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana
alam dan terganggunya distribusi.
Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan
manfaat
bagi
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Pentingnya
pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang
tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial
ekonomi masyarakat, diantaranya:
a.
Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat
akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan
akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin,
bertambah miskin.
b.
Inflasi yang tidak akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku
ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris
menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan mennyulitkan
keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan
produksi yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan
ekonomi.
c.
Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat
inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil
23
menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada
nilai rupiah.
H.
Kurs
Kurs atau nilai tukar (Foreign Exchange rate) mencerminkan
berapa unit dari mata uang lokal yang dapat dipergunakan untuk membeli
mata uang lainnya. Dampak dari perubahan nilai tukar atas suatu bisnis
tidak hanya dilihat dari penguatan atau pelemahan suatu mata uang, tetapi
juga dengan memperhatikan apakah negara tersebut adalah net exporter
atau net importer (Werner R. Murhadi, 2009: 21). Perubahan nilai tukar
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti yang diungkapkan Madura (dalam
Werner R. Murhadi, 2009: 21) yaitu tingkat suku bunga, inflasi, jumlah 59
uang beredar, defisit perdagangan, perilaku bank sentral yang terkait
dengan independensi bank sentral, dan harapan pasar (market expectation).
Kurs rupiah dengan kurs mata uang asing akan mempengaruhi
harga saham emiten. Hal ini bisa terjadi karena kurs rupiah akan
mempengaruhi
penjualan
perusahaan
(terutama
untuk
emiten
yang
berorientasi bisnis ekspor), Cost Of Good Sold (mempengaruhi pembelian
bahan baku apabila diperoleh dari impor), dan rugi kurs. Khusus untuk rugi
kurs, terutama bagi perusahaan yang memiliki kewajiban dalam mata uang
asing, akan sangat terpengaruh oleh depresiasi maupun apresiasi rupiah.
Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (Dolar Amerika)
berdampak terhadap meningkatnya biaya impor bahan baku dan peralatan
yang dibutuhkan perusahaan sehingga mengakibatkan meningkatnya biaya
24
produksi, atau dengan kata lain melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
US Dollar memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi nasional yang
pada akhirnya menurunkan kinerja saham di pasar saham (Heru Nugroho,
2008: 16).
I.
Keterkaitan Antarvariabel
a. Hubungan Total Assets Turnover (TATO) terhadap Return Saham
Total Assets Turnover (TATO) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa efisiensi seluruh aktiva
perusahaan yang digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan.
Perputaran total aktiva menunukkan bagaimana efektivitas
perushaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan
penjualan dalam kaitannya untuk mendapat
laba. Kinerja
perusahaan yang semakin baik mencerminkan dampak pada harga
saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan harga saham
yang tinggi akan memberikan return yang semakin besar.
Dalam penelitian Farkhan (2013) dan Ulupui (2007), Total
Assets Turnover (TATO) memiliki pengaruh yang negatif dan tidak
signifikan terhadap return saham. Dikarenakan dalam aktivitas
perushaan yang rendah pada tingkat pernjualan tertentu, akan
berdampak pada semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam
pada aktiva-aktiva yang tidak produktif, sehingga menyebabkan
total assets turnover (TATO) menjadi turun.
25
Sedangkan dalam penelitian Kusumo (2011) bahwa total
assets turnover (TATO) memiliki pengaruh yang signifikan positif
terhadap return saham. Nilai TATO yang besar oleh perusahaan
memiliki kemampuan untuk menjual produk dengan cepat.
Semakin
cepatnya
perputaran
aset
perusahaan
hal
ini
mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki potensi yang besar
untuk mendapatkan keuntungan dan mengalami pertumbungan,
sehingga hal ini dapat menarik investor.
b.
Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan
antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri
(ekuitas). Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur
seberapa besar modal yang dimiliki untuk menjamin hutangnya.
Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menunjukan semakin
besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan sehingga
profitabilitas berkurang. Karena dengan tingginya Debt to Equity
Ratio (DER) maka Earning Per Share (EPS) akan turun
dikarenakan
berkurangnya
keuntungan yang
diterima oleh
pemegang saham. Hal ini dapat membuat minat para investor
menurun karena berdampak negatif terhadap return saham.
Menurut hasil penelitian Farkhan (2013), Kusumo (2011)
dan Ulupui (2007), Debt to Equity Ratio (DER) bahwa Debt to
Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return
26
saham. Tidak adanya pengaruh DER terhadap return saham
disebabkan
sebagian
investor
hanya
menganggap
bahwa
perusahaan yang memiliki prospek keberanian yang baik untuk
menggunakan hutang yang tinggi dalam struktur modalnya, maka
proporsi hutang yang semakin tinggi akan menyebabkan fixed
payment yang tinggi dan akan menimbulkan resiko kebangkrutan.
c.
Hubungan Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kinerja harga pasar dari suatu saham terhadap nilai
bukunya. Perusahaan yang memiliki rasio Price to Book Value
(PBV)
tinggi
menunjukkan adanya kecenderungan kinerja
perusahaan yang baik. Hal ini disebabkan nilai pasar sahamnya
lebih besar daripada nilai bukunya. Oleh sebab itu, reputasi
perusahaan ke depan akan semakin membaik.
Seiring dengan reputasi yang baik tersebut, maka nilai
perusahaan pun turut mengalami kenaikan sehingga membuat
jumlah permintaan saham semakin tinggi. Tinggi nya permintaan
saham, maka otomatis harga saham akan turut naik. Bagi investor,
naiknya harga saham berarti kenaikan pula pada return yang akan
diperolehnya. Hal ini dikarenakan return merupakan selisih antara
harga saham periode tahun ini dengan harga periode tahun
sebelumnya.
27
Menurut penelitian Chuzaimah dan Amalina (2014) bahwa
Price to Book Value (PBV) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham. Dengan kata lain semakin tinggi
nilai suatu perusahaan maka akan membuat jumlah permintaan
saham semakin tinggi. Jika permintaan saham tinggi, harga saham
pun akan turut naik. Bagi investor, naiknya harga saha berarti
kenaikkan pula pada return yang akan diperolehnya. Hal tersebut
dikarenakan return merupakan selisih antara harga saham periode
ini dengan harga saham sebelumnya.
d. Hubungan Inflasi terhadap Return Saham
Pasar dikatakan efisien apabila terdapat korelasi antara harga
saham dengan informasi pasar (Jogiyanto, 2010). Seorang investor
tidak hanya menganalisis keadaan pasar. Informasi pasar yang berupa
peningkatan inflasi mengindikasikan bahwa pasar dalam kondisi yang
tidak sehat sehingga resiko untuk berinvestasi menjadi meningkat.
Tingkat inflasi tentunya akan mempengaruhi keputusan investor dalam
berinvestasi. Semakin tinggi inflasi menunjukkan bahwa resiko untuk
berinvestasi cukup besar sehingga permintaan terhadap saham akan
menurun dan akibatnya tingkat return saham akan semakin menurun.
Menurut Nelson (1976) melakukan penelitian mengenai
pengaruh antara return saham dengan tingkat inflasi menyimpulkan
bahwa tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap return saham.
Sedangkan penelitian menurut penelitian Siska (2015) dan Susiani
28
(2016) menyimpulkan bahwa inflasi tidak mempunyai pengaruh
terhadap return saham.
e. Hubungan Kurs terhadap Return Saham
Kurs merupakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap
mata uang negara lain. Informasi pasar mengenai melemahnya nilai
tukar rupiah membawa pengaruh negatif pada pasar ekuitas karena
pasar ini menjadi kurang menarik bagi investor. Pialang saham,
investor dan pelaku pasar modal biasanya sangat lebih berhati-hati
dalam menentukan posisi dalam membeli atau posisi dalam menjual
jika nilai tukar mata uang tidak stabil.
Jika tingkat suku bunga naik, maka investor cenderung akan
menabung daripada melakukan investasi di pasar modal karena resiko
menabung lebih kecil daripada resiko berinvestasi dalam bentuk saham
(Pudyastuti, 2000)
J.
Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu
mengenai analisis pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Debt
to Equity Ratio (DER), Price Book to Value (PBV), Inflasi dan
Kurs terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI).
29
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NO
1.
2.
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Chuzaimah
dan
Nur
Amalina
(2014)
Analisis
Pengaruh
Faktor-faktor
Fundamental
Terhadap
Return
Saham
Syariah Pada
Perusahaan
Yang
Tergabung
Dalam
Kelompok JII
Tahun 20072011
Farkhan
Pengaruh
dan
Ika Rasio
(2012)
Keuangan
Terhadap
Return
Saham
Perusahaan
Manufaktur
di Bursa Efek
Indonesia
Metode Penelitian
Persamaan
Perbedaan
TATO,
CR, ROA,
DER, PBV, dan JII
Return
Saham
Syariah
DER,
TATO
Return
Saham
CR,
dan ROA
Hasil Penelitian
Secara simultan,
Current
Ratio,
Total
Assets
Turnover, Debt to
Equity
Ratio,
Return On
Asset,
dan Price to Book
Value berpengaruh
terhadap
return
saham.
Secara
parsial,
variabel independen
yang meliputi CR,
TATO, DER, ROA,
dan
PBV
menunjukkan
bahwa
hanya
variabel
DER,
ROA, dan
PBV
berpengaruh secara
parsial
dan
signifikan terhadap
return
saham.
Sedangkan CR dan
TATO
tidak
berpengaruh secara
parsial
dan
signifikan terhadap
return saham.
PER, Secara
simultan,
menunjukan
bahwa variabel
CR, DER, TAT,
ROA dan PER
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel
ROE.
Secara
parsial,
menunjukan
hanya variabel
30
3.
Stella
(2009)
Pengaruh
Price
To
Earning
Ratio, Debt to
Equity Ratio,
Return
On
Asset
dan
Price
To
Book
Value
Terhadap
Harga Pasar
Saham
Debt
To Price
To
Equity
Earning
Ratio, Price Ratio,
To
Book Return On
Value
Assets,
Harga Pasar
Saham dan
Analisis
Regresi
Data Panel
4.
Shaista
Arshad dan
Syed
Aun
Raza Risvi
(2013)
The
Impact
of
Global
Financial
Shocks
to
Islamic
Indices:
Speculative
Influence of
Indeks
Saham
Syariah dan
Shocks.
CWFS,
IWRLD,
IAP,
dan
IWEM.
Return On Assets
(ROA) dan Price
Earning
Ratio
(PER) yang mem
punyai pengaruh
signifikan
(
terhadap
return
saham.
Adapun
yang
lainnya
variabel
CR,
DER, dan TAT
tidak mempunyai
pengaruh
secara
signifikan
terhadap
return
saham, karena
mempunyai nilai
alpha lebih besar
dari 0,05 atau 5%.
Hasil
Regresi
Data Panel, PER
berperangruh
positif signifikan
terhadap
harga
pasar saham. DER
berpengaruh
negatif signifikan
terhadap
harga
pasar
saham.
ROA
tidak
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
harga
pasar saham. Dan
PBV berpengaruh
negatif signifikan
terhadap
harga
saham.
IAP
kebal
terhadap
guncangan
spekulatif di jasa
keuangan global
serta
aset
keuangan
Islam
(indeks
saham)
31
Fundamental
Changes?
5.
Raden Mas Analisis
Gian (2011) Penagruh
Rasio
Keuangan
Terhadap
Return
Saham Pada
Perusahaan
Non Bank
DER,
TATO, dan
Return
Saham
ROA, CR,
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
6.
Rizkary
Roslianti
dan
Leo
Herlamban
g (2014)
DER,
TATO,
Return
Saham
ROA,
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
Pengaruh
Kinerja
Keuangan
Terhadap
Return
Saham (Studi
Pada Emiten
Saham
Syarah Sektor
Manufaktur
Yang
Terdaftar di
Indeks Saham
Syariah
Indonesia
menunjukkan
pertumbuhan
yang
stabil
meskipun terjadi
gejolak keuangan.
Secara
parsial,
ROA, DER, CR
tidak
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
return
saham.
Sedangkan TATO
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
return
saham
dengan
arah positif.
Secara simultan,
model regresi ini
memberikan
makna
terhadap
pengaruh
ROA,
DER, CR
dan
TATO
secara
bersama-sama
terhadap
return
saham.
Secara
parsial,
ROA berpengaruh
signifikan
terhadap
returm
saham. DER dan
TATO
berpengaruh tidak
signifikan
terhadap
return
saham.
Sedangkan secara
simultan
ROA,
DER dan TATO
berpengaruh
signifikan
terhadap
return
saham.
32
(ISSI) Tahun
2011-2012)
7.
Ida
Nuryana
(2013)
Pengaruh
Rasio
Keuangan
Terhadap
Return
Saham
Perusahaan
LQ 45
Di
Bursa
Efek
Jakarta
PBV, DER, EPS, DPS,
TATO dan PER, DPR,
Return
DY,
CR,
Saham
LR,
OPM,
NPM, ITO,
ROI, ROE,
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
8.
Putu Imba
Nidianti
(2013)
Pengaruh
DER, Inflasi ROA
Faktor
dan
Suku
Internal
dan Bunga
Eksternal
Perusahaan
Terhadap
Return
Saham Food
And
Beverages Di
Bursa
Efek
Indonesia
Secara parsial, ada
5 variabel yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
return
saham antara lain
EPS, DER, TATO
GPM dan
ROI.
Sedangkan secara
simultan,
dapat
disimpulkan
bahwa
variabelvariabel
EPS,
DER
TATO,
GPM dan Return
Saham
mempunyai
tingkat
keberartian yang
signifikan dalam
persamaan
regresi.
Secara parsial ada
variabel
Inflasi,
DER, Suku Bunga
berpengaruh
terhadap
Return
Saham
dan
sedangkan
variabel
ROA
terbukti
tidak
berpengaruh
terhadap
Return
Saham Syariah.
Secara
simultan
keempat variabel
tersebut
secara
bersama-sama
mempengaruhi
signifikan
terhadap
return
saham.
33
K.
Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
34
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan. Return merupakan
hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi 7
tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2000).
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini
sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan penghitungan return
ekspektasi di masa yang akan datang. Dengan menggunakan analisis data
panel peneliti ini akan menguji pengaruh Total Assets Turnover (TATO),
Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Inflasi dan Kurs
terhadap Return Saham Syariah yang tergabung dalam kelompok Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Penelitian ini menggunakan metodologi time series dengan data
cross section yang menggunakan analisis data panel. Data panel (pool) yang
merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan data
silang (cross section). Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan
karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek dan meliputi
beberapa waktu (Winarno, 2011). Umumnya pendugaan parameter dalam
analisis regresi dengan data cross section dilakukan menggunakan pendugaan
metode kuadrat kecil atau disebut Ordinary Least Square (OLS).
Langkah pertama dalam melakukan analisis regresi data panel
adalah pendekatan Common Effect (Pooling Least Square). Pada model ini
35
digabungkan data cross section dan data times series. Kemudian
digunakan metode OLS terhadap data panel tersebut. Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang paling sederhana dibandingkan dengan kedua
pendekatan lainnya. Dengan pendekatan ini kita tidak bisa melihat
perbedaan antar individu dan perbedaan antar waktu karena intercept
maupun slope dari model sama. Terlihat bahwa baik intercept maupun
slope tidak berubah baik antara individu maupun antar waktu.
Langkah yang kedua yakni dengan pendekatan Efek Tetap
(Fixed effect). Dalam menganalisis data runtut waktu, kita dapat memakai
asumsi berdasarkan kriteria berikut ini. Teknik yang paling sederhana
mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi
yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua
objek pada semua waktu.
Selanjutnya adalah dengan Pendekatan Efek Random (Random
effect). Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek
tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami
ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random
menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan
antar objek.
Setelah itu adalah pemilihan model regresi panel dimana
terdapat 2 uji yakni uji Chow dan uji Hausman. Kedua uji tersebut yang
nantinya akan menentukan apakah hasil olahan regresi data panel akan
menggunakan model fixed atau random effect.
36
Kemudian setelah pemilihan model tersebut lanjut ketahap uji
selanjutnya yakni uji asumsi klasik dimana di dalam uji asumsi klasik
tersebut terdapat 4 uji yaitu ada uji Multikolinearitas, uji Autokorelasi, uji
Heteroskedastisitas dan uji Normalitas. Masuk ke tahap akhir yakni uji
signifikansi dengan melakukan interpretasi dengan uji t, uji F dan
koefisien determinasi.
L. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis
statistik
atau
hipotesis
nol
yang
bertujuan
untuk
memeriksa
ketidakbenaran sebuah dalil atau teori selanjutnya akan ditolak melalui
bukti-bukti yang sah (Hamid, 2010:16).
Berdasarkan uraian latar belakang dan tinjauan pustaka, maka
dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga adanya pengaruh secara parsial antara Total Assets Turnover
(TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV),
Inflasi dan Kurs terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
2. Diduga adanya pengaruh secara simultan antara Total Assets Turnover
(TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV),
Inflasi dan Kurs terhadap Return Saham Syariah dalam kelompok
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung
dalam kelompok Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada sektor
industri pada periode 2011-2015.
Penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kuantitatif dari
data-data perusahaan emiten yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI).
Untuk jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang meliputi 2 variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Kedua variabel tersebut adalah variabel dependen yang diwakili oleh Return
Saham Syariah ISSI serta variabel independen diwakili oleh TATO, DER,
PBV, Inflasi dan Kurs. Data rasio keuangan dari perusahaan emiten dalam
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Semua data ini diperoleh dari
instansi-instansi terkait, yaitu Indonesian Capital Market Directory
(ICMD),
www.idx.id,
www.duniainvestasi.com, dan website masing-
masing perusahaan yang diteliti.
39
B.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Library Research yang dilakukan dengan mengumpulkan
data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian, dalam hal ini yaitu :
1. Data Laporan Keuangan suatu perusahaan pada periode 2011-2015
yang bersumber pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Data harga saham suatu perusahaan pada periode 2011-2015 yang
bersumber www.duniaivestasi.com
C.
Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham syariah yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Sampai 2016 ada
sekitar 331 saham yang berbasis syariah yang terdaftar di Daftar Efek
Syariah. Sampel penelitian menggunakan sebagian perusahaan untuk
dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Dalam teknik ini sampel harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Saham-saham yang terdaftar di ISSI selama periode 2011-2015
2. Saham-saham yang konsisten secara berturut-turut selama periode
tahun 2011-2015
3. Menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode penelitian
4. Perusahaan memiliki informasi tanggal publikasi laporan keuangan
selama periode penelitian
40
Sampel Perusahan yang Tergabung dalam Kelompok ISSI Sektor Aneka Industri
NO
D.
NAMA PERUSAHAAN
KODE
1
Polychem Indonesia Tbk.
ADMG
2
Sepatu Bata Tbk.
BATA
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
6
Indo-Rama Synthetics
INDR
7
Indospring Tbk.
INDS
8
KMI Wire & Cable Tbk.
KBLI
9
Kabelindo Murni Tbk.
KBLM
10
Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
11
Multistrada Arah Sarana Tbk.
MASA
12
Nipress Tbk.
NIPS
13
Ricky Putra Globalindo Tbk.
RICY
14
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
15
Sunson Textile Manufacture Tbk.
SSTM
16
Tifico Fiber Indonesia Tbk.
TFCO
17
Nusantara Inti Corpora Tbk.
UNIT
18
Voksel Electric Tbk.
VOKS
Teknik Pengolahan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah dengan
menggunakan Microsoft Excel dan Eviews 9.
41
E.
Metode Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan yang telah ditetapkan, maka
dalam menganalisis permasalahan (data) penulis akan menggunakan
metode regresi Data Panel. Data panel (pool) yang merupakan gabungan
antara data runtun waktu (time series) dengan data silang (cross section).
Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data
yang terdiri atas beberapa obyek dan meliputi beberapa waktu (Winarno,
2011). Umumnya pendugaan parameter dalam analisis regresi dengan data
cross section dilakukan menggunakan pendugaan metode kuadrat kecil
atau disebut Ordinary Least Square (OLS).
Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen yang terdiri dari Total Asets Turnover (TATO),
Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Inflasi dan Kurs
terhadap variabel dependen return saham perusahaan di ISSI.
Menurut Wibisono (2005) keunggulan regresi data panel antara lain:
pertama, panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara
eksplisit dengan mengizinkan variabel spesifik individu. Kedua, kemampuan
mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat
digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks.
Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang
berulang-ulang (time series) sehingga metode data panel cocok digunakan
sebagai study of dynamic adjustment. Keempat, tingginya jumlah observasi
memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif,
42
dan kolinearitas (multikol) antara data semakin berkurang dan derajat
kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil
estimasi yang lebih efisien. Kelima, data panel dapat digunakan untuk
mempelajari model-model perilaku yang kompleks. Dan keenam, data panel
dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh
agregasi data individu (Agus T.B dan Imammudin Y, 2015)
Model regresi data panel dalam penelitian ini adalah:
Yti = α + b1X1ti + b2X2ti + b3X3ti + b4X4ti + b5X5ti + e
Keterangan :
Y
= Variabel dependen (Return saham perusahaan di ISSI)
α
= Konstanta
X1
= Variabel Independen 1 (Total Asets Turnover)
X2
= Variabel Independen 2 (Debt to Equity Ratio)
X3
= Variabel Independen 3 (Price to Book Value)
X4
= Variabel Independen 4 (Inflasi)
X5 = Variabel Independen 5 (Kurs) e =
error term
t
= waktu
i = perusahaan
1)
Penentuan Model Estimasi
Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data
pabel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain (Dedi, 2012):
43
a. Common Effect atau Pooled Least Square (PLS)
Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana
karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section.
Pada model ini tidak perhatikan dimensi waktu maupun individu
sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam
berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan
Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat kecil untuk
mengestimasi model data panel.
Untuk model data panel, sering diasumsikan βit = β yakni
pengaruh dari perubahan dalam X diasumsikan bersifat konstanta
dalam waktu kategori cross section.
Secara umum, bentuk model linear yang dapat digunakan untuk
memodelkan data panel adalah :
Yit = Xitβit + eit
Dimana:
Yit adalah observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode
waktu ke-t (yakni variabel dependen yang merupakan suatu
data panel)
Xit adalah variabel independen dari unit ke-i dan diamati
pada periode waktu ke-t disini diasumsikan X it memuat
variabel konstanta
44
eit adalah komponen error yang diasumsikan memiliki
harga mean 0 dan variansi homogen dalam waktu serta
independen dengan Xit.
b. Fixed effect Model (FEM)
Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu
dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Model Fixed effect
adalah teknik mengestimasikan data panel dengan menggunakan
variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intercep.
Intercep antar perusahaan, perbedaan intercep bisa terjadi karena
perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Disamping itu,
model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi tetap antara
perusahaan dan waktu.
Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan
least square dummy variabels (LSDV). Persamaan Fixed effect Model
dapat ditulis sebagai berikut :
Yit
= Xitβ + Ci + ..... + εit
Dimana:
Ci
= variabel dummy
c. Random effect Model (REM)
Model ini mengestimasi data panel dimana variabel gangguan
mungking saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada
model Random effect perbedaan intercep diakomodasi oleh error terms
masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model Random
45
effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut
dengan
teknik
Generalized
Least
Square
(GLS).
Sebagai
estimastornya, berikut bentuk persamaannya adalah:
= Xitβ + Vit
Yit
Dimana Vit = Ci + Di + εit
Ci diasumsikan bersifat independent and identically
distributed (iid) normal dengan mean 0 dan variansi Ϭ
2
c
(komponen cross section)
Di diasusikan bersifat iid normal dengan mean 0 dan variansi
Ϭ
2
d
(komponen time series error).
Εit diasumsikan bersifat iid dengan mean 0 dan variansi Ϭ
2)
2
e
Tahapan Analisis Data
Untuk menganalisis data panel diperlukan uji spesifikasi model
yang tepat untuk menggambarkan data. Uji tersebut yaitu:
a. Uji Chow
Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model apa
yang akan dipilih antara common effect model atau fixed effect
model. Hipotesis uji chow adalah:
H0
: common effect model (pooled OLS)
H1
: fixed effect model (LSDV)
Hipotesis nol pada uji ini adalah bahwa intersep sama
atau dengan kata lain model yang tepat untuk regresi data panel
adalah common effect dan hipotesis alternatifnya adalah intersep
46
tidak sama atau model yang tepat untuk regresi data panel
adalah fixed effect.
Nilai Statistik F hitung akan mengikuti distribusi
statistik F dengan derajat kebebasan (degree of freedom)
sebanyak m untuk numeratordan sebanyak n-k untuk
denumerator. M merupakan jumkah restriksi atau pembatasan
di dalam model tanpa variabel dummy. Jumlah restriksi adalah
jumlah individu dikurang satu. N merupakan jumlah observasi
dan k merupakan jumlah parameter jumlah parameter dalam
model fixed effect.
Jumlah observasi (n) adalah jumlah individu dikali
dengan jumlah periode, sedangkan jumlah parameter dalam
model fixed effect (k) adalah jumlah variabel ditambah jumlah
individu. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F kritis maka
hipotesis nol ditolak yang artinya model yang tepat untuk
regresi data panel adalah model fixed effect. Dan sebaliknya,
apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesis
nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data
panel adalah model common effect.
b. Uji Hausman
Uji Hausman adalah uji yang digunakan untuk memilih
model yang terbaik antara fixed effect model atau random effect
model. Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa Least
47
Squares dummy Variabels (LSDV) dalam metode fixed effect
dan Generalized Least Square (GLS) dalam metode Random
effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least Square (OLS)
dalam metode Common Effect tidak efisien. Yaitu dengan
menguji hipotesis berbentuk :
H0 : E(Ci | X) = E (u) = 0 atau terdapat random effect model
H1 : fixed effect model
Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik ChiSquare dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel
bebas. Hipotesis nolnya adalah bahwa model yang tepat untuk
regresi data panel adalah model Random effect dan hipotesis
alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel
adalah model Fixed effect. Apabila nilai statistik Hausman lebih
besar dari nilai kritis Chi-Square maka hipotesis no ditolak yang
artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model
Fixed effect. Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman
lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nol
diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel
adalah model Random effect.
3)
Uji Asumsi Klasik
Dengan pemakaian metode Ordinary Least Squared (OLS),
untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang lebih tepat, maka
48
diperlukan pendekteksian apakah model tersebut menyimpang dari asumsi
klasik atau tidak, deteksi tersebut terdiri dari:
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat diartikan sebagai suatu keadaan
dimana satu atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai
kombinasi kolinier dari variabel yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam regresi ini ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat
problem multikolinieritas. Cara mendeteksi adanya multikolineritas
dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF) yang dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Jika VIF > dari 10, maka antar variabel bebas (independent
variabel) terjadi persoalan multikolinearitas (Gujarati, 1993).
Menurut Rosadi (2011) cara untuk mengetahui multikolinearitas
dalam suatu model. Salah satunya adalah dengan melihat koefisien
korelasi hasil output komputer. Jika terdapat keofisien korelasi yang lebih
besar dari 0,9 makan terdapat gejala multikolinearitas.
Untuk mengatasi masalah multikolinearitas, satu variabel
independen yang memiliki korelasi dengan variabel independen lain
harus dihapus. Dalam hal metode GLS, model ini sudah diantisipasi
dari multikolinearitas.
49
b. Uji Heteroskedastisitas
Suatu model regresi dikatakan terkena heterokedastisitas
apabila terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dan satu
pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap
maka
disebut
homokedastisitas. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas.
Adanya sifat heterokedastisitas ini dapat membuat penaksiran
dalam
model
bersifat
tidak
efisien.
Umumnya
masalah
heterokedastisitas lebih biasa terjadi pada data cross section
dibandingkan dengan time series (Gujarati, 1978).
Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas, dalam hal
ini akan dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot. Jika dalam
grafik terlihat ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasi telah terjadi heterokedastisitas. Jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2001:69).
c. Uji Autokorelasi
Pengujian asumsi ke-tiga dalam model regresi linear klasik adalah
uji autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengaganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka
50
dinamakan ada problem autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilihat
dari nilai Durbin Watson. Apabila nilai Durbin Watson berada pada
daerah dU sampai 4-dU dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
mengandung autokorelasi.
d. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel
bebas, variabel tidak bebas atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual
adalah dengan menggunakan metode jarque-bera (JB). Apabila nilai
JB lebih kecil dari 2 maka data berdistribusi normal atau jika
probabilitas lebih besar dari 5% maka data berdistribusi normal.
Menurut Ajija, Shochrul Rohmatul dkk (2011) uji normalitas
hanya digunakan jika jumlah observasi adalah kurang dari 30, untuk
mengetahui apakah error term mendekati distribusi normal. Jika
jumlah observasi lebih dari 30, tidak perlu dilakukan uji normalitas.
Sebab, distribusi sampling error term telah mendekati normal.
4)
Pengujian Signifikan
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian parsial terhadap
koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan
95% dan tingkat kesalahan dalam analisis (α) 5% dengan
51
ketentuan degree of freedom (df) = n-k, dimana n adalah besarnya
sampel, k adalah jumlah variabel. Dasar pengembalian keputusan
adalah:
Jika t-hitung < t-tabel
: H0 diterima dan H1 ditolak
Jika t-hitung > t-tabel
: H0 ditolak dan H1 diterima
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu
Total Assets Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price to
Book Value (PBV), Inflasi dan Kurs secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji
F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan (α) 5% dengan
degree of freedom (df1) = k-1, degree of freedom (df2) = n-k. dasar
pengambilan keputusan adalah :
Jika f-hitung < F-tabel
: H0 diterima dan H1 ditolak :
H0 ditolak dan H1 diterima
Jika f-hitung > F-tabel
2
c. Uji Koefisien Determinasi (R )
2
Koefisien determinasi R pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.
2
2
independen
dalam
Nilai koefisien determinasi diantara 0 dan 1 (0 < R < 1), nilai R yang
kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
menjelaskan variasi variabel independen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua
52
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi model dependen
(Gujarati, 2003).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, suatu pengukur
kelayakan yang sesuai lainnya telah dikembangkan. Ukuran yang
merupakan modifikasi dari R
2
ini memberikan penalti bagi
penambahan variabel penjelas yang tidak menurunkan residual secara
2
signifikan. Ukuran ini diesbut adjusted R (Doddy, 2012).
F. Operasional Variabel Penelitian
Definisi Operasional Variabel
1) Yang menjadi variabel terikat (Y) adalah return saham
Return saham adalah yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini karena return saham dipengaruhi oleh adanya variabel
bebas. Return saham adalah nilai perubahaan saham antara periode
tertentu dengan periode sebelumnya dibandingkan dengan periode
tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan merupakan
persentase kekayaan pemegang saham untuk suatu jangkat waktu.
Return saham dapat diukur dengan rumus :
Rit (%) = (Pit – Pit-1)
x 100%
Pit-1
Dimana :
Ri
= return saham
53
Pit
= harga saham penutupan periode t
Pit-1
= harga saham penutupan periode t-1
2) Yang menjadi variabel bebas (X) adalah rasio keuangan
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2005) (X). Variabel bebas
(X) sebagai berikut :
a. Rasio Aktivitas
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam memanfaatkan investasi dan sumber daya
ekonomis untuk menghasilkan penjualan yang menguntungkan.
Pengukuran rasio aktivitas meliputi :
1) Total Assets Turnover (X1)
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiennya
penggunaan seluruh aktiva perusahaan untuk menunjang
kegiatan penjualan.
b. Rasio Solvabilitas
Adalah rasio keuangan yang mengukur sebarapa jauh
perusahan dibiayai dengan hutang. Pengukuran rasio solvabilitas
meliputi :
1) Debt to Equity Ratio (X2)
Adalah rasio antara total hutang dengan modal sendiri yang
dinyatakan dengan persentase.
54
c. Rasio Pasar
Adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai pada masyarakat atau pemegang saham.
Pengukuran rasio pasar meliputi :
1) Price to Book Value (PBV) (X3)
Merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.
3) Yang menjadi variabel bebas (X) adalah Faktor Eksternal
a. Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan
harga
produk-produk
secara
keseluruhan
sehingga
terjadi
penurunan daya beli masyarakat (Tandelilin, 2010:342).
b. Kurs
Kurs atau yang sering disebut dengan nilai tukar mata ang
adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik
atau dapat juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata
uang asing (Simorangkir dan Suseno, 2004:4).
55
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia
Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia telah
mengalami banyak kemajuan, hal ini disampaikan oleh Friderica
(2016) bahwa pangsa pasar saham syariah lebih dominan
dibandingkan dengan non syariah. Terlihat dari jumlah saham di
Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam kategori saham syariah
sebanyak 318 efek atau 61% dari total saham. Selain hal itu,
perkembangan
pasar
modal
syariah
juga
tercermin
dari
dikeluarkannya Fatwa Nomor 80 tentang Penerapan Prinsip
Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di
Pasar Reguler Bursa Efek.
Penerbitan fatwa tersebut akan melalui proses panjang oleh
BEI dan MUI. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan menjadi
acuan bagi investor untuk berinvestasi di saham, khususnya saham
syariah. ISSI juga menjadi acuan utama yang menggambarkan kinerja
seluruh saham yang tercatat di BEI, yang membantu menghilangkan
kesalahpahaman masyarakat yang menganggap saham syariah hanya
terdiri dari 30 saham yang masuk dalam
Jakarta Islamic Index (JII).
56
Gambar 4.1
Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia dan Jakarta
Islamic Index 2011-2015
ISSI DAN JII
3.500.000,00
3.000.000,00
2.500.000,00
2.000.000,00
1.500.000,00
1.000.000,00
500.000,00
0,00
2011
2012
2013
2014
2015
ISSI
Sumber : www.ojk.co.id
Gambar diatas merupakan perkembangan dari Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun
2011 sampai tahun 2015. Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa
ISSI pada tahun 2011 hingga 2014 mengalami pertumbuhan disetiap
tahunnya terutama pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup
drastis. Di tahun 2015 mengalami penurunan, disebabkan efek dari
kondisi ekonomi global yang masih belum bisa sepenuhnya stabil.
Begitupun dengan perkembangan JII yang mengalami
pertumbuhan ditiap periode nya dari tahun 2011 sampai tahun 2015.
Akan tetapi di tahun 2015 JII juga mengalami penuruan yang
disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil mengakibatkan
harga-harga komoditas memburuk serta moderasi perekonomian Cina
dan beberapa negara di Eropa.
57
2. Perkembangan Total Assets Turnover (TATO)
Total assets turnover merupakan perbandingan antara
penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini
menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu
periode tertentu. Total assets turnover juga merupakan rasio yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu
(Syamsudin, 2009:19). Jadi semakin besar total assets turnover
maka semakin baik yanng artinya bahwa aktiva dapat lebih cepat
berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Gambar 4.2
Perkembangan Total Assets Turnover 2011 –2015
TATO
20
15
10
5
0
2011
2012
2013
2014
2015
TATO
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
58
Dilihat pada gambar 4.2 bahwa Total Asset Turnover
(TATO) pada tahun 2011 hingga tahun 2012 sempat mengalami
peningkatan, itu berarti aktiva dari perusahaan-perusahaan ISSI
pada sektor industri mengalami perputaran lebih cepat sehingga
perusahaan-perusahaan tersebut memperoleh laba yang lebih
cepat.
Total assets turnover tahun 2012 mengalami penurunan
hingga tahun 2015 yang disebabkan karena dalam aktivitas
perusahaan yang rendah pada tingkat penjualan tertentu, akan
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam
pada aktiva-aktiva yang tidak produktif, sehingga dapat
menyebabkan Total Assets Turnover (TATO) menjadi turun.
Dampak lainnya juga dapat disebabkan karena pada saat
perekonomian kurang baik atau terjadinya inflasi yang nantinya
berdampak pada return saham.
3. Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan
antara total hutang dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan
untuk mendanai usaha yang dimiliki perusahaan. Semakin besar
Debt to Equity Ratio (DER) suatu perusahaan menandakan
bahwa perusahaan tersebut menggunakan hutang yang besar
sebagai sumber pendanaan perusahaan, sehingga menyebabkan
resiko perusahaan semakin tinggi.
59
Gambar 4.3
Perkembangan Debt to Equity Ratio 2011 –2015
DER
25
20
15
10
5
0
2011
2012
2013
2014
2015
DER
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Dilihat pada gambar 4.3 bahwa Debt to Equity Ratio (DER)
tiap tahunnya mengalami fluktuatif. Awal periode penelitian pada
tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Kenaikan terjadi pada tahun 2013 yang hampir sama nilai
nya dari periode ditahun 2011. Periode tahun 2014 hingga 2015
mengalami kenaikan.
Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) maka suatu
perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut menggunakan
hutang yang besar sebagai sumber pendanaan perusahaan, sehingga
menyebabkan risiko perusahaan semakin tinggi.
60
4. Perkembangan Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio antara harga
pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini menunjukkan
seberapa jauh sebuah perusahaan mampu menciptakan nilai
perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Berdasarkan data yang diperoleh, Price to Book Value
(PBV) untuk periode tahun 2011-2015 dapat dilihat pada gambar
4.4.
Gambar 4.4
Perkembangan Price to Book Value 2011 –2015
PBV
25000
20000
15000
10000
5000
0
2011
2012
2013
2014
2015
PBV
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa nilai Price to
Book Value (PBV) yang tertinggi terjadi pada awal tahun 2014.
Sedangkan Price to Book Value (PBV) terendah terjadi pada tahun
sebelumnya yakni pada tahun 2013.
61
Price to Book Value (PBV) mengalami fluktuatif dari tahun
ke tahun. Penurunan drastis terjadi pada tahun 2013 setelah itu
mengalami stuck dari tahun 2011 ke 2012. Lalu terjadi peningkatan
dari tahun 2013 hingga tahun 2014 yang cukup signifikan.
Kemudian mengalami penurunan yang tidak terlalu berarti pada
tahun 2015.
5. Perkembangan Return Saham
Return saham merupakan sebagai tingkat pengembalian
keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang
dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dapat di nikmati dari
suatu kegiatan investasi, tentunya pemodal tidak akan mau repot-repot
melakukan investasi, yang pada akhirnya tidak ada hasilnya.
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan.
Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan
tersebut akan banyak dimintai oleh para investor. Prestasi yang baik
dicapai perushaan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh perusahaan emiten.
Berdasarkan data yang diperoleh serta data yang diolah,
return saham untuk periode tahun 2011-2015 dapat dilihat pada
gambar 4.5.
62
Gambar 4.5
Perkembangan Return Saham 2011 –2015
Return Saham
6
5
4
3
2
1
0
2011
2012
2013
Return Saham
2014
2015
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Berdasarkan pada gambar 4.5 dapat diketahui bahwa return
saham tertinggi terjadi pada tahun 2012. Sedangkan tingkat return
saham yang terendah terjadi pada tahun 2013. Perusahaanperusahaan saham yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) khususnya pada sektor industri pada tahun 2013
mengalami penurunan dikarenakan pada saat tahun 2013 harga
saham
di
sektor
industri
mengelami
penurunan
yang
mengakibatkan return saham menjadi anjlok.
6. Perkembangan Inflasi
Inflasi dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga secara
umum, atau penurunan nilai rupiah (di Indonesia). Jika ada
kenaikan harga barang-barang dan jasa-jasa, maka sejumlah rupiah
tertentu tidak dapat dibelikan sebanyak barang dan jasa yang dibeli
sebelumnya. Dengan kata lain, nilai rupiah sekarang mengalami
63
penurunan
daya
beli,
atau
nilai
nominalnya
mengalami
penyesuaian terhadap tingkat inflasi sekarang. Inflasi merupakan
realitas sekarang dari kemungkinan berlanjut di masa datang dan
terulang kembali sepanjang waktu, maka penting bagi investor dan
pengambil kebijakan moneter mencoba untuk mencari aset apakah
yang dapat
digunakan untuk
menghindari kerugian yang
diakibatkan.
Gambar 4.6
Perkembangan Inflasi 2011 –2015
INFLASI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
2011
2012
2013
2014
2015
INFLASI
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Berdasarkan pada gambar di atas dapat diketahui bahwa
dari tahun 2011-2015 Inflasi mengalami fluktuatif. Yakni ditandai
dengan data yang bisa lihat di atas bahwa pada tahun 2013 dan
2014 menunjukkan bahwa tingkat inflasi yang tertinggi pada tahun
tersebut. Dan titik inflasi terendah berada pada tahun 2015.
64
7. Perkembangan Kurs
Nilai tukar rupiah atau disebut juga kurs rupiah adalah
perbandingan nilai atau harga mata uang rupiah dengan mata uang
lain. Perdagangan antar negara dimana masing-masing negara
mempunyai alat tukarnya sendiri mengharuskan adanya angka
perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya,
yang disebut kurs valuta asing atau kurs (Salvatore, 2008).
Gambar 4.7
Perkembangan KURS 2011 –2015
KURS
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
2011
2012
2013
2014
2015
KURS
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Berdasarkan pada gambar di atas dapat diketahui bahwa
dari tahun 2011-2015 Kurs mengalami peningkatan. Pada tahun
awal Kurs berada pada titik terendah, lalu naik pada tahun-tahun
berikutnya. Di tahun 2015 adalah tahun yang tertinggi mengalami
peningkatan dari tahun 2014.
65
B. Analisis Data
Bab ini penulis menganalisis data yang digunakan. Data yang
digunakan berupa variabel return saham, Total Assets Turnover (TATO),
Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Inflasi dan Kurs.
Objek dalam penelitian ini adalah perusaaan sektor aneka industri yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada periode 2011-2015
dan memenuhi kriteria yang berlaku bagi penerapan operasional variabel
dengan teknik purposive sampling yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Sampel Perusahan yang Tergabung dalam Kelompok ISSI Sektor Aneka Industri
NO
NAMA PERUSAHAAN
KODE
1
Polychem Indonesia Tbk.
ADMG
2
Sepatu Bata Tbk.
BATA
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
6
Indo-Rama Synthetics
INDR
7
Indospring Tbk.
INDS
8
KMI Wire & Cable Tbk.
KBLI
9
Kabelindo Murni Tbk.
KBLM
10
Multi Prima Sejahtera Tbk.
11
Multistrada Arah Sarana Tbk.
12
Nipress Tbk.
NIPS
13
Ricky Putra Globalindo Tbk.
RICY
14
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
15
Sunson Textile Manufacture Tbk.
SSTM
LPIN
MASA
66
16
Tifico Fiber Indonesia Tbk.
TFCO
17
Nusantara Inti Corpora Tbk.
UNIT
18
Voksel Electric Tbk.
VOKS
1. Pemilihan Model Regresi Data Panel
Regresi data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data
yang terdiriatas beberapa objek dan meliputi waktu. Data semacam ini
memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap
beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas.
Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu
pooled, fixed effect dan random effect. Masing-masing model memiliki
kelebihan
dan
kekurangannya
masing-masing.
Pemilihan
model
tergantung pada asumsi yang dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat
pengolahan
data
statistik
yang
benar
sehingga
dapat
dipertanggungjawabkan secara statistik. Oleh karena itu langkah pertama
yang harus dilakukan adalah memilih model dari ketiga yang tersedia.
Data panel yang telah dikumpulkan, diregresikan dengan menggunakan
metode pooled yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sedangkan untuk
hasil regresi dengan model fixed effect dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.1
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect (PLS)
Variable
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
Coefficient
0.811041
0.338916
0.000209
0.373894
-0.006309
Std. Error t-Statistic
0.858188 0.945062
0.017769 19.07326
0.000211 0.989898
0.171993 2.173899
0.154429 -0.040851
Prob.
0.3473
0.0000
0.3250
0.0325
0.9675
67
R-squared
0.818568
Adjusted R-squared 0.810030
S.E. of regression
4.362041
Sum squared resid
1617.329
Log likelihood
-257.6970
Durbin-Watson stat 0.550202
Sumber : Output Eviews
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
3.807073
10.00799
5.837710
5.976588
5.893714
Tabel 4.2
Hasil Regresi Data Panel Menggunaan Model Fixed effect
Variable
C
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
Fixed Effects
(Cross)
_ADMG--C
_BATA--C
_BRAM--C
_GDYR--C
_GJTL--C
_INDR--C
_INDS--C
_KBLI--C
_KBLM--C
_LPIN--C
_MASA--C
_NIPS--C
_RICY--C
_SMSM--C
_SSTM--C
_TFCO--C
_UNIT--C
_VOKS--C
Coefficient
-1.447895
3.073797
0.201376
0.000646
0.034584
0.021610
Std. Error t-Statistic
1.653347 -0.875736
1.568317 1.959934
0.020446 9.849165
0.000321 2.014636
0.187175 0.184767
0.125072 0.172783
Prob.
0.3843
0.0542
0.0000
0.0480
0.8540
0.8633
-1.288164
0.499002
1.140753
-3.664923
-1.003442
-3.832127
-0.692339
-5.000937
-3.136189
17.39377
-1.185692
-2.199378
-1.654912
11.12364
-1.181947
-4.585037
0.227226
-0.959302
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
0.947260
Mean dependent var 3.807073
68
Adjusted R-squared 0.929943
S.E. of regression
2.648951
Sum squared resid
470.1350
Log likelihood
-202.0989
F-statistic
54.69944
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber : Output Eviews
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
10.00799
5.002198
5.641039
5.259816
1.613777
Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh
maka selanjutnya dilakukan uji chow. Pengujian tersebut dibutuhkan untuk
memilih model yang paling tepat diantara model common effect dan fixed
effect. Hasil dari uji chow dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Uji Chow
Effects Test
Cross-section F
Cross-section Chi-square
Sumber : Output Eviews
Statistic
d.f.
Prob.
9.560057
110.817156
(17,67)
17
0.0000
0.0000
Hasil dari uji chow pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai
probabilitas cross section adalah 0,0000 atau < 0,05, maka H0 ditolak.
Oleh karena itu model yang dipilih adalah fixed effect. Selanjutnya kita
akan melakukan regresi dengan model random effect, untuk menentukan
model mana yang tepat. Hasil regresi dengan menggunakan model random
effect dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random effect
Variabel
C
TATO?
DER?
PBV?
Coefficient
-0.287640
1.326124
0.257191
0.000498
Std. Error t-Statistic
1.525334 -0.188575
1.201726 1.103516
0.017326 14.84418
0.000217 2.288915
Prob.
0.8509
0.2730
0.0000
0.0246
69
INFLASI?
KURS?
Random Effects
(Cross)
_ADMG--C
_BATA--C
_BRAM--C
_GDYR--C
_GJTL--C
_INDR--C
_INDS--C
_KBLI--C
_KBLM--C
_LPIN--C
_MASA--C
_NIPS--C
_RICY--C
_SMSM--C
_SSTM--C
_TFCO--C
_UNIT--C
_VOKS--C
Cross-section random
Idiosyncratic random
0.125555
0.052096
0.157705
0.124552
0.796136
0.418268
0.4282
0.6768
S.D.
2.752071
2.648951
Rho
0.5191
0.4809
-0.954990
1.011673
0.744177
-1.796920
-0.673745
-3.153210
-0.423332
-2.635412
-1.606625
9.550788
-1.541852
-1.383720
-1.040790
9.256225
-1.138601
-3.354392
-0.692438
-0.166838
Effects Specification
Weighted Statistics
R-squared
0.682912 Mean dependent var
Adjusted R-squared 0.664038 S.D. dependent var
S.E. of regression
3.044332 Sum squared resid
F-statistic
36.18221 Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber : Output Eviews
1.505246
5.252270
778.5084
0.785341
Pada tabel sebelumnya yang menggunakan fixed effect dan tabel di
atas yang menggunakan model random effect, semuanya menunjukkan hasil
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu
return saham. Namun belum dapat menentukan model mana yang akan kita
gunakan. Oleh karena itu diperlukan uji hausman untuk
70
mengetahuinya. Pada tabel 4.5 disajikan hasil uji hausman yang telah
dilakukan pengolahan menggunakan eviews 9.
Tabel 4.5
Hasil Uji Hausman
Test Summary
Cross-section random
Sumber : Output Eviews
Chi-Sq. Statistic
30.946987
Chi-Sq. d.f.
5
Prob.
0.0000
Berdasarkan hasil uji hausman di atas, dapat dilihat dari nilai
probabilitas Cross-section random yakni sebesar 0.0000 nilai tersebut lebih
kecil dari 0.05, ini berarti H0 ditolak dan terima H1 sehinga model yang
dipilih yakni Fixed effect Model (FEM).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolineritas
Salah satu cara untuk mengetahui multikolinearitas dalam suatu model
adalah dengan melihat koefisien korelasi hasil output komputer. Jika
terdapat koefisien korelasi yang lebih besar |0.9| maka terdapat gejala
multikolinearitas. Berikut adalah hasil output koefisien korelasi dapat
dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
RETURN_SAHAM
TATO
1
-0.213374
-0.213374
1
0.8827859
-0.2710910
0.1900193
-0.1667747
-0.0028304
0.0496833
0.0974847
-0.129571
Sumber : Output Eviews
DER
0.882785
-0.271091
1
0.005427
-0.023556
0.110444
PBV
0.1900193
-0.166774
0.005427
1
-0.003892
0.045933
INFLASI
-0.002830
0.0496833
-0.023556
-0.003892
1
0.088924
KURS
0.0974847
-0.129571
0.110444
0.045933
0.088924
1
71
Berdasarkan pengujian terhadap nilai koefisien korelasi di atas,
masing-masing variabel mempunya nilai koefisien < 0.9, maka dapat
disimpulkan bahwa model tidak mengalami masalah multikolinearitas.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan White
Heteroskedasticity Test. Hasil yang diperlukan dari hasil uji ini adalah
Obs*R-squared, dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak ada Heteroskedastisitas H1
: Ada Heteroskedastisitas
Apabila p-value Obs*R-square < 0.05, maka H0 ditolak sehingga
tidak ada heteroskedastisitas pada model tersebut. Berikut tabel 4.7
menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas:
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
6.050003
Prob. F(19,70)
0.0000
Obs*R-squared
55.93675
Prob. Chi-Square(19)
0.0000
Scaled explained SS
242.6108
Sumber: Output Eviews
Prob. Chi-Square(19)
0.0000
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan nilai
p-value Obs*R-square 0,0000 < 0.05 sehingga dapat simpulkan bahwa H0
diterima artinya bahwa dalam penelitian ini tidak ada heteroskedastisitas
atau data sudah bersifat homogen.
72
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya
hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya.
Uji autokorelasi dapat dilihat dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey.
Autokorelasi merupakan korelasi antara variabel gangguan satu observasi
dengan variabel gangguan observasi lain.
Uji autokorelasi menggunakan uji Breusch-Godfrey. Penilaian dilihat
dari nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah autokorelasi pada model tersebut.
Berikut hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic
17.94270 Prob. F(2,82)
Obs*R-squared
27.39682 Prob. Chi-Square(2)
Sumber: Output Eviews
0.0000
0.0000
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai probabilitas sebesar
0,0000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat masalah
autokorelasi pada model tersebut. Untuk mengatasi autokorelasi tersebut,
maka perlu dilakukan peningkatan standar diferensiasi dari tingkat dasar
menjadi tingkat 1 atau first different. Persamaan juga harus diestimasi
dengan diferensiasi tingkat 1 menjadi:
d(y) = c + d(X1) + d(X2) + d(X3)
Dimana:
d
= diferensiasi tingkat 1
73
= koefisien return saham
y
X1,X2,X3
= koefisien TATO, DER, PBV
Setelah persamaan diestimasi dari standar diferensiasi tingkat dasar
menjadi tingkat 1, maka diperoleh hasil pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi setelah di diferensiasi Tingkat 1
Variable
Coefficient Std. Error
C
0.012040 0.849665
Sumber: Output Eviews (Data Diolah)
t-Statistic
0.014170
Prob.
0.9887
Berdasarkan tabel 4.9 di atas diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.9887 setelah diestimasi. Nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka
dapat disimpulkan tidak terdapat masalah autokorelasi pada model
tersebut.
3. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel
a. Pengaruh Variabel TATO, DER, PBV, Inflasi dan
Kurs terhadap Return Saham secara Parsial (Uji t)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel fundamental
perusahaan secara parsial terhadap return saham syariah
digunakan Uji t. Pengujian parsial atau uji t ini digunakan
untuk menguji pengaruh setiap variabel independen terhadap
variabel dependennya.
Apabila nilai probabilitas f lebih kecil dari 0,05 maka
hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen. Uji
74
hipotesis secara parsial menggunakan uji t dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.10
Tabel Uji t
Variable
Coefficient
C
-1.447895
TATO?
3.073797
DER?
0.201376
PBV?
0.000646
INFLASI?
0.034584
KURS?
0.021610
Sumber: Output Eviews
Std. Error t-Statistic
1.653347 -0.875736
1.568317 1.959934
0.020446 9.849165
0.000321 2.014636
0.187175 0.184767
0.125072 0.172783
Prob.
0.3843
0.0542
0.0000
0.0480
0.8540
0.8633
Penjelasan dari tabel di atas adalah sebagai berikut:
a)
Pengaruh TATO terhadap Return Saham
Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan hasil
t-hitung untuk variabel independen TATO adalah sebesar 1,959934,
sementara nilai t-tabel dengan α = 5% dan df = (n-k), df = 87 dimana
nilai t-tabel adalah sebesar 1,66256 yang berarti bahwa nilai t-hitung
lebih kecil dari nilai t-tabel (1,959934 > 1,66256), kemudian jika
dilihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0,0542 yang lebih besar
dari 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa TATO tidak
memiliki pengaruh terhadap return saham syariah.
b)
Pengaruh DER terhadap Return Saham
Dapat dilihat hasil pengujian dari tabel di atas dengan analisis
regresi data panel yang menunjukkan bahwa t-hitung untuk variabel
independen DER adalah sebesar 9.849165, sementara nilai t-tabel
adalah sebesar 1,66256 yang berarti bahwa nilai t-hitung lebih
75
besar dari nilai t-tabel (9.849165 > 1,66256), selain itu juga terlihat
dari nilai probabilitas nya yaitu sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari
0,05. Hal ini menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham syariah.
c)
Pengaruh PBV terhadap Return Saham
Tabel 4.11 menunjukkan hasil dari uji t dengan analisis
regresi data panel yang menunjukkan hasil t-hitung untuk variabel
independen PBV adalah sebesar 2.014636 sementara nilai t-tabel
dengan α = 5% adalah sebesar 1,66256 yang berarti bahwa nilai thitung lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar (2.014636 > 1,66256)
selain itu juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0.0480
yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa PBV
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
d)
Pengaruh Inflasi terhadap Return Saham
Dilihat dari tabel di atas menunjukkan hasil dari uji t dengan
analisis regresi data panel yang menunjukkan hasil t-hitung untuk
variabel independen Inflasi adalah sebesar 0.184767 sementara nilai ttabel dengan α = 5% adalah sebesar 1,66256 yang berarti bahwa nilai
t-hitung lebih kecil dari t-tabel sebesar (0.184767 < 1,66256) selain itu
juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0.8540 yang lebih
besar dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa Inflasi tidak
memiliki pengaruh terhadap return saham.
76
e)
Pengaruh Kurs terhadap Return Saham
Dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan hasil dari uji t dengan
analisis regresi data panel yang menunjukkan hasil t-hitung untuk
variabel independen Kurs adalah sebesar 0.172783 sementara nilai
t-tabel dengan α = 5% adalah sebesar 1,66256 yang berarti bahwa
nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel sebesar (0.172783 < 1,66256)
selain itu juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0.8633
yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa
Kurs tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
b. Pengaruh Variabel TATO, DER, PBV, Inflasi dan
Kurs terhadap Return Saham secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan dapat
disimpulkan
bahwa
variabel
independen
secara
simultan
mempengaruhi variabel dependennya. Apabila nilai F hitung < F
tabel, maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada
variabel independen yang mempengaruhi variabel dependennya.
Uji hipotesis secara simultan menggunakan uji F, tertera pada tabel
berikut:
77
Tabel 4.11
Tabel Uji F
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
0.947260 Mean dependent var
Adjusted R-squared
0.929943 S.D. dependent var
S.E. of regression
2.648951 Akaike info criterion
Sum squared resid
470.1350 Schwarz criterion
Log likelihood
-202.0989 Hannan-Quinn criter.
F-statistic
54.69944 Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber: Output Eviews
3.807073
10.00799
5.002198
5.641039
5.259816
1.613777
Dengan hipotesis :
H0 = tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel TATO,
DER, PBV, Inflasi dan Kurs secara simultan terhadap return
saham
H1 = terdapat pengaruh signifikan antara variabel TATO, DER,
PBV, Inflasi dan Kurs secara simultan terhadap return saham
Berdasarkan hasil output Eviews di atas, nilai F hitung
yaitu sebesar 54,69944 sementara F tabel dengan tingkat
α = 5% adalah sebesar 2,69. Dengan demikian F hitung > F
tabel (54,69944 > 2,71), kemudian juga terlihat dari nilai
probabilitas yaitu sebesar 0,000000 yang lebih kecil dari
tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga H0 ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel TATO, DER, PBV, Inflasi dan
Kurs secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham, sehingga model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
78
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determinasi (Adjusted R-Square) pada intinya
adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai adjusted Rsquare yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi dependen. Koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel 4.12:
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
0.947260 Mean dependent var
Adjusted R-squared 0.929943 S.D. dependent var
S.E. of regression
2.648951 Akaike info criterion
Sum squared resid
470.1350 Schwarz criterion
Log likelihood
-202.0989 Hannan-Quinn criter.
F-statistic
54.69944 Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber: Output Eviews
3.807073
10.00799
5.002198
5.641039
5.259816
1.613777
2
Berdasarkan tabel 4.13 besar angka Adjusted R-Square (R )
adalah 0.929943. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah
sebesar 92,99%. Atau dapat diartikan bahwa variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 92,99% terhadap
variabel depedennya. Sisanya 7,01% lainnya dipengaruhi faktor lain di
luar model regresi tersebut.
79
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui
hubungan yang dapat diukut dari TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs
terhadap return saham. Berikut ini merupakan tabel yang merangkum
hubungan yang terjadi pada variabel independen terhadap variabel
dependen.
Tabel 4.13
Tabel Hubungan Variabel Independen terhadap return saham
Variabel
Hubungan yang ditemukan
Signifikansi
Total Assets Turnover (TATO)
Tidak ada pengaruh
Tidak
Signifikan
Debt to Equity Ratio (DER)
Berpengaruh
Signifikan
Price to Book Value (PBV)
Berpengaruh
Signifikan
Tidak ada pengaruh
Tidak
Inflasi
Signifikan
Kurs
Tidak ada pengaruh
Tidak
Signifikan
Sumber: Output Eviews
1. Variabel Total Assets Turnover (TATO)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
ada pengaruh antara TATO dengan return saham sehingga
peningkatan atau penurunan TATO tidak berpengaruh
80
terhadap return saham. Karena dalam aktivitas perusahaan
yang rendah pada tingkat perjualan tertentum akan
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang
tertanam pada aktiva-aktiva yang tidak produktif sehingga
dapat menyebabkan TATO menjadi turun.
Hal ini menunjukkan bahwa investor melihat aset
yang baru dianggap lebih efisien dibandingkan dengan aset
lama karena adanya pengaruh teknologi yang semakin canggih
dan jika keadaan inflasi maka aset bisa menjadi mahal atau
turun yang dapat menyebabkannya naik turunnya return
saham perushaan. Hal ini didukung oleh penelitian Rizkary
(2014) dan Farkhan 2013 yang menyatakan TATO tidak
berpengaruh terhadap return saham.
2. Variabel Debt to Equity Ratio (DER)
Hasil dari penelitian di atas menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan antara DER dengan return saham.
Peningkatan dan penurunan DER sangat berpengaruh
terhadap return saham. Hal ini mengidentifikasi bahwa
dalam berinvestasi investor memperhatikan DER sebagai
salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan
investasinya. Informasi DER akan mempengaruhi kinerja
saham dan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga
saham. Rasio ini merupakan rasio yang mengukur
81
kemamampuan kinerja perusahaan dalam mengembalikan
hutang jangka panjangnya dengan melihat perbandingan
antara total debt dengan total equity.
Dari pandangan investor, semakin besar DER
menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan
terhadap pihak luar sehingga tingkat resiko perusahaan
semakin besar dalam memenuhi kewajiban hutangnya, yaitu
membayar pokok hutang ditambah dengan bunganya. Hal
ini membawa dampak pada menurunnya harga saham,
return saham akan menurun sehinngga investor tidak
responsif terhadap informasi ini dalam pengambilan
keputusan investasinya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Prihantini (2009) dan Nugroho (2009) yang menunjukkan
bahwa DER berpengaruh terhadap return saham.
3. Variabel Price to Book Value (PBV)
Hasil
dari
penelitian
menunjukkan
memiliki
pengaruh antara PBV dengan return saham. Tingkat rasio
PBV yang semakin tinggi menandakan perushaan dinilai
lebih tinggi oleh para investor. Apabila suatu perusahaan
dinilai lebih tinggi oleh investor, maka harga saham
perusahaan yang bersangkutan akan semakin meningkat di
82
pasar, yang pada akhirnya return saham tersebut akan
semakin meningkat pula.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Wahyudi (2003) yang hasilnya
menunjukkan bahwa PBV memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham.
4. Variabel Inflasi
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi
tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Penelitian
ini didukung dari hasil penelitian Siska (2015) dan Susiani
(2016) yang menyimpulkan bahwa inflasi tidak memiliki
pengaruh terhadap return saham.
5. Variabel Kurs
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurs
Rupiah terhadap US Dollar tidak memiliki pengaruh
terhadap return saham. Tidak adanya pengaruh antara kurs
terhadap
return
saham
dikarenakan
adanya
suatu
kemungkinan karena penelitian ini menggunakan data
tahunan kurs maka dari itu intervalnya terlalu jauh
sehingga antara kurs dengan return saham tidak ada
pengaruh satu sama lain.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian data tentang pengaruh rasio aktivitas,
rasio solvabilitas dan rasio pasar yang masing-masing diproksikan oleh
Total Assets Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to
Book Value (PBV) terhadap return saham perusahaan aneka industri yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia periode 2011-2015, maka
pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan
hasil estimasi model dapat diketahui :
1. Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan hasil t-hitung
untuk variabel independen TATO adalah sebesar 1,959934, sementara
nilai t-tabel dengan α = 5% dan df = (n-k), df = 87 dimana nilai t-tabel
adalah sebesar 1,66256 yang berarti bahwa nilai t-hitung lebih kecil
dari nilai t-tabel (1,959934 > 1,66256), kemudian jika dilihat dari nilai
probabilitas yaitu sebesar 0,0542 yang lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima. Hal ini berarti bahwa TATO tidak memiliki pengaruh
terhadap return saham syariah.
2. Dapat dilihat hasil pengujian dari tabel di atas dengan analisis regresi
data panel yang menunjukkan bahwa t-hitung untuk variabel independen
DER adalah sebesar 9.849165, sementara nilai t-tabel adalah sebesar
1,66256 yang berarti bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel
(9.849165 > 1,66256), selain itu juga terlihat dari nilai
84
probabilitas nya yaitu sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal
ini menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham syariah.
3. Hasil dari uji t dengan analisis regresi data panel yang menunjukkan hasil
t-hitung untuk variabel independen PBV adalah sebesar 2.014636
sementara nilai t-tabel dengan α = 5% adalah sebesar 1,66256 yang
berarti bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar (2.014636
> 1,66256) selain itu juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar
0.0480 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa
PBV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
4. Hasil dari uji t dengan analisis regresi data panel yang menunjukkan hasil
t-hitung untuk variabel independen Inflasi adalah sebesar 0.184767
sementara nilai t-tabel dengan α = 5% adalah sebesar 1,66256 yang
berarti bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel sebesar (0.184767 <
1,66256) selain itu juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar
0.8540 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa
Inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
5. Hasil dari uji t dengan analisis regresi data panel yang menunjukkan hasil
t-hitung untuk variabel independen Kurs adalah sebesar 0.172783
sementara nilai t-tabel dengan α = 5% adalah sebesar 1,66256 yang
berarti bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel sebesar (0.172783 <
1,66256) selain itu juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar
85
0.8633 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan bahwa
Kurs tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
6. Berdasarkan hasil output Eviews di atas, nilai F hitung yaitu sebesar
54,69944 sementara F tabel dengan tingkat α = 5% adalah sebesar 2,69.
Dengan demikian F hitung > F tabel (54,69944 > 2,71), kemudian
juga terlihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar 0,000000 yang lebih
kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 sehingga H0 ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel TATO, DER, PBV, Inflasi dan Kurs
secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return saham, sehingga model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran dari penulis bagi para peneliti yang
ingin melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini :
1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggunakan
faktor-faktor fundamental lainnya seperti rasio likuiditas, rasio
profitabilitas dan faktor makro ekonomi seperti inflasi, nilai
tukar (kurs), suku bunga, jumlah uang beredar dan lain
sebagainya sebagai predikator terhadap return saham.
2. Bagi calon investor yang ingin berinvestasi pada saham syariah,
sebaiknya dapat mempertimbangan faktor TATO, DER dan PBV
karena faktor tersebut memiliki pengaruh dalam jangka panjang
maupun jangka pendek terhadap return saham syariah
86
perusahaan industri yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) periode 2011-2015.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode
penelitian serta menambah jumlah perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) lainnya dan tidak hanya
perusahaan yang terdaftar di ISSI saja. Karena semakin banyak
sampel dan populasi yang diambil akan meningkatkan kualitas
penelitian beserta hasilnya.
87
DAFTAR PUSTAKA
Ajija, Shochrul Rohmatul dkk. “Cara Cerdas Menguasai Eviews”, Jakarta:
Salemba Empat, 2011.
Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Askam, T. (September 2002). Penggunaan Informasi Akuntansi Untuk
Memprediksi Return
Carlo, M. A. (2014). Pengaruh ROE, DPR, dan PER pada Return Saham. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana .
Saham : Studi Terhadap Perusahaan Pemanufakturan dan Non-Pemanufakturan.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 5 , 3.
Chomah, B. I. (2014). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Profitabilitas, Likuiditas,
dan Pasar
terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok Jakarta
Islamic Index (JII) Tahun 2012-2014. Skripsi Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI .
Chuzaimah dan Amalina, N. (2014). Analisis Faktor-faktor Fundamental
Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam
Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2007-2011. Research Methods and
Organizational Studies , 189-195.
Emamgholipour, M. A. (2013). The Effects of Performance Evaluation Market
Ratio on the Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange.
88
International Research Journal of Applied and Basic Sciences Vol 4, No. 3
, 696-703.
Faizal, C. (2014). Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas,
Rasio Solvabilitas, dan Rasio Nilai Pasar Terhadap Return Saham.
Fatmawati, A. (2013). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan
Rasio Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Grosir dan Retail yang
Terdaftar dalam Daftar Efek Syariah. Skripsi Keuangan Islam UIN
Yogyakarta .
Firdaus, M. “Aplikasi Ekonometrika untuk Data Panel dan Time Series”, Bogor:
IPB Press, 2011.
Ghozali, A. (2005). Saham Syariah . Retrieved from Web Site Republika Tentang
Pasar Modal: www.webmaster.com
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 1.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamid, A. (2009). Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Hanafi, M. d. (2005). Analisis Laporan Keuangan . Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Hartono, J. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Keenam.
Yogyakarta: BPFE.
Hermi dan Kurniawan, A. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return
Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2008-
89
2010. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik
Vol.6 No.2 , 83-95.
Home, J. C. (2005). Accounting Economics. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
UGM.
Marifah, S. (2014). Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap
Return Saham Perusahaan Pada JII. Skripsi Muamalat UIN JKT .
Nachrowi, Djalal dan Hardius Usman. “Pendekatan populer dan praktis
ekonometrika untuk analisis ekonomi dan keuangan”, Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.
Riyanto, B. (2008). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Roslianti, R., & Herlambang, L. (Juli, 2014). Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham (Studi Pada Emiten Saham Syariah Sektor
Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia Tahun
2011-2012). JESTT Vol.1 No.7.
Simorangkir, Iskandar dan Suseno. 2004. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar, Seri
Kebanksentralan
No.12.
Jakarta
:
Pusat
Pendidikan
dan
Studi
Kebanksentralan Bank Indonesia (PPSK BI)
Sugiarto, A. (2011). Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER, dan PBV Ratio
Terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol.3 No.1 , 8-14.
90
Sutedi, A. (2011). Pasar Modal Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Syamsuddin, L. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Website :
www.idx.co.id
www.duniainvestasi.com
m.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/03/17/o469gd383-mespertumbuhan-pasar-saham-syariah-indonesia-menggembirakan di akses pada
pukul 21.03 wib
91
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar 18 Saham ISSI
Daftar Saham yang Masuk dalam Penghitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Periode 1 Desember 2016 s.d review DES berikutnya oleh OJK
(Lampiran Pengumuman BEI No.: Peng-00909/BELOPP/11-2016 tanggal 28
November 2016)
NO
NAMA PERUSAHAAN
KODE
KETERANGAN
1
Polychem Indonesia Tbk.
ADMG
Tetap
2
Sepatu Bata Tbk.
BATA
Tetap
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
Tetap
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
Tetap
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
Tetap
6
Indo-Rama Synthetics
INDR
Tetap
7
Indospring Tbk.
INDS
Tetap
8
KMI Wire & Cable Tbk.
KBLI
Tetap
9
Kabelindo Murni Tbk.
KBLM
Tetap
10
Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
Tetap
11
Multistrada Arah Sarana Tbk.
MASA
Tetap
12
Nipress Tbk.
NIPS
Tetap
13
Ricky Putra Globalindo Tbk.
RICY
Tetap
14
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
Tetap
15
Sunson Textile Manufacture Tbk.
SSTM
Tetap
16
Tifico Fiber Indonesia Tbk.
TFCO
Tetap
17
Nusantara Inti Corpora Tbk.
UNIT
Tetap
18
Voksel Electric Tbk.
VOKS
Tetap
Sumber : www.idx.co.id
92
Lampiran 2 t-Tabel
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
Pr
df
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
0.25
0.50
0.67753
0.67749
0.67746
0.67742
0.67739
0.67735
0.67732
0.67729
0.67726
0.67723
0.67720
0.67717
0.67714
0.67711
0.67708
0.67705
0.67703
0.67700
0.67698
0.67695
0.67693
0.67690
0.67688
0.67686
0.67683
0.67681
0.67679
0.67677
0.67675
0.67673
0.67671
0.67669
0.67667
0.67665
0.67663
0.67661
0.67659
0.67657
0.10
0.20
1.29209
1.29196
1.29183
1.29171
1.29159
1.29147
1.29136
1.29125
1.29114
1.29103
1.29092
1.29082
1.29072
1.29062
1.29053
1.29043
1.29034
1.29025
1.29016
1.29007
1.28999
1.28991
1.28982
1.28974
1.28967
1.28959
1.28951
1.28944
1.28937
1.28930
1.28922
1.28916
1.28909
1.28902
1.28896
1.28889
1.28883
1.28877
0.05
0.10
1.66388
1.66365
1.66342
1.66320
1.66298
1.66277
1.66256
1.66235
1.66216
1.66196
1.66177
1.66159
1.66140
1.66123
1.66105
1.66088
1.66071
1.66055
1.66039
1.66023
1.66008
1.65993
1.65978
1.65964
1.65950
1.65936
1.65922
1.65909
1.65895
1.65882
1.65870
1.65857
1.65845
1.65833
1.65821
1.65810
1.65798
1.65787
0.025
0.050
1.98969
1.98932
1.98896
1.98861
1.98827
1.98793
1.98761
1.98729
1.98698
1.98667
1.98638
1.98609
1.98580
1.98552
1.98525
1.98498
1.98472
1.98447
1.98422
1.98397
1.98373
1.98350
1.98326
1.98304
1.98282
1.98260
1.98238
1.98217
1.98197
1.98177
1.98157
1.98137
1.98118
1.98099
1.98081
1.98063
1.98045
1.98027
0.01
0.02
2.37327
2.37269
2.37212
2.37156
2.37102
2.37049
2.36998
2.36947
2.36898
2.36850
2.36803
2.36757
2.36712
2.36667
2.36624
2.36582
2.36541
2.36500
2.36461
2.36422
2.36384
2.36346
2.36310
2.36274
2.36239
2.36204
2.36170
2.36137
2.36105
2.36073
2.36041
2.36010
2.35980
2.35950
2.35921
2.35892
2.35864
2.35837
0.005
0.010
2.63790
2.63712
2.63637
2.63563
2.63491
2.63421
2.63353
2.63286
2.63220
2.63157
2.63094
2.63033
2.62973
2.62915
2.62858
2.62802
2.62747
2.62693
2.62641
2.62589
2.62539
2.62489
2.62441
2.62393
2.62347
2.62301
2.62256
2.62212
2.62169
2.62126
2.62085
2.62044
2.62004
2.61964
2.61926
2.61888
2.61850
2.61814
0.001
0.002
3.19392
3.19262
3.19135
3.19011
3.18890
3.18772
3.18657
3.18544
3.18434
3.18327
3.18222
3.18119
3.18019
3.17921
3.17825
3.17731
3.17639
3.17549
3.17460
3.17374
3.17289
3.17206
3.17125
3.17045
3.16967
3.16890
3.16815
3.16741
3.16669
3.16598
3.16528
3.16460
3.16392
3.16326
3.16262
3.16198
3.16135
3.16074
93
119
120
0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
94
Lampiran 3 Data Penelitian (Data Mentah)
ID
Tahun
Return_saham
TATO
DER
PBV
_ADMG
2011
_ADMG
Inflasi
kurs
1,697674419
0,926488
1,039957
-0,13134
3,79
8735,56
2012
-0,370689655
0,814688
-0,45501
0,256671
4,3
9333,55
_ADMG
2013
-0,397260274
0,901171
-0,44083
0,985282
8,38
10399,07
_ADMG
2014
-0,25
0,963558
-0,25946
0,791964
8,36
11818,87
_ADMG
2015
-0,460606061
0,740157
-0,62231
0,256671
3,35
13325
_BATA
2011
-0,051724138
1,313449
0,457484
0,701631
3,79
8735,56
_BATA
2012
0,643835616
1,308898
0,491891
0,759968
4,3
9333,55
_BATA
2013
3,818181818
1,32581
2,879886
1,244823
8,38
10399,07
_BATA
2014
5,696969697
1,301766
4,376338
1,216472
8,36
11818,87
_BATA
2015
9,112359551
1,293733
7,043464
0,759968
3,35
13325
_BRAM
2011
2,909090909
1,144624
0,426955
-0,10409
3,79
8735,56
_BRAM
2012
4
0,756225
5,289431
2,44342
4,3
9333,55
_BRAM
2013
1,122641509
0,837425
1,340588
1,827281
8,38
10399,07
_BRAM
2014
3,524886878
0,67371
5,232052
2,538639
8,36
11818,87
_BRAM
2015
4,2
0,712276
5,896593
2,44342
3,35
13325
_GDYR
2011
-0,555813953
1,584913
1,772669
-7,0941
3,79
8735,56
_GDYR
2012
-0,59
1,641464
-0,35944
3,002567
4,3
9333,55
_GDYR
2013
-0,155555556
1,660354
-0,09369
-6,58171
8,38
10399,07
_GDYR
2014
-0,68
1,281014
-0,53083
-6,78285
8,36
11818,87
_GDYR
2015
-0,417735043
1,294039
-0,32281
3,002567
3,35
13325
_GJTL
2011
2,141361257
1,024856
1,607673
0,858495
3,79
8735,56
_GJTL
2012
0,808943089
0,977374
0,82767
-1,07201
4,3
9333,55
_GJTL
2013
-0,115789474
0,804711
-0,14389
0,02217
8,38
10399,07
_GJTL
2014
-0,109375
0,810737
-0,13491
-0,127
8,36
11818,87
_GJTL
2015
-0,805504587
0,740754
-1,08741
-1,07201
3,35
13325
_INDR
2011
-0,34
1,15727
1,316151
8,400636
3,79
8735,56
_INDR
2012
-0,361797753
1,084587
-0,33358
7,422694
4,3
9333,55
_INDR
2013
-0,404761905
1,032002
-0,39221
7,693769
8,38
10399,07
_INDR
2014
-0,459649123
0,987359
-0,46553
7,386495
8,36
11818,87
_INDR
2015
0,433962264
0,847413
0,512103
7,422694
3,35
13325
_INDS
2011
0,17979798
1,083592
0,802636
-0,18474
3,79
8735,56
_INDS
2012
1,763380282
0,887198
1,987584
-2,12324
4,3
9333,55
_INDS
2013
1,14
0,775066
1,470842
-0,4448
8,38
10399,07
_INDS
2014
1,077922078
0,817893
1,317925
-0,77465
8,36
11818,87
_INDS
2015
-0,539473684
0,649786
-0,83023
-2,12324
3,35
13325
_KBLI
2011
-0,955479452
1,699952
0,505047
-0,54672
3,79
8735,56
_KBLI
2012
-0,952344546
1,956788
-0,48669
-0,76758
4,3
9333,55
_KBLI
2013
-0,93364486
1,689721
-0,55254
-0,41514
8,38
10399,07
95
_KBLI
2014
-0,913125
1,918403
-0,47598
-0,50905
8,36
11818,87
_KBLI
2015
-0,66
1,715452
-0,38474
-0,76758
3,35
13325
_KBLM
2011
0,096153846
1,344967
1,631136
-0,64913
3,79
8735,56
_KBLM
2012
-0,278074866
1,411176
-0,19705
-0,69583
4,3
9333,55
_KBLM
2013
0,112676056
1,577544
0,071425
-0,42125
8,38
10399,07
_KBLM
2014
0,115107914
1,420684
0,081023
-0,51412
8,36
11818,87
_KBLM
2015
0,109243697
1,478806
0,073873
-0,69583
3,35
13325
_LPIN
2011
18,29824561
0,400061
0,330765
-0,93987
3,79
8735,56
_LPIN
2012
55,66666667
0,399010
139,512
-0,03152
4,3
9333,55
_LPIN
2013
30,64556962
0,39252
78,07396
-0,30405
8,38
10399,07
_LPIN
2014
39
0,388066
100,4983
-0,0149
8,36
11818,87
_LPIN
2015
39,71969697
0,240053
165,4625
-0,03152
3,35
13325
_MASA
2011
-0,772727273
0,604307
1,680249
7,457214
3,79
8735,56
_MASA
2012
-0,941176471
0,513832
-1,83168
2,233286
4,3
9333,55
_MASA
2013
-0,922
0,514876
2,255831
8,38
10399,07
_MASA
2014
-0,932258065
0,450899
-1,79072
2,067552
2,333489
8,36
11818,87
_MASA
2015
-0,934697674
0,396074
-2,35991
2,233286
3,35
13325
_NIPS
2011
-0,78
1,287753
1,690924
-4,32352
3,79
8735,56
_NIPS
2012
-0,748888889
1,339293
-0,55917
0,036356
4,3
9333,55
_NIPS
2013
-0,171794872
1,141102
-0,15055
-0,00925
8,38
10399,07
_NIPS
2014
0,15952381
0,841749
0,189515
0,2175
8,36
11818,87
_NIPS
2015
0,210826211
0,63827
0,330309
0,036356
3,35
13325
_RICY
2011
0,363636364
0,959976
0,833237
-1,08688
3,79
8735,56
_RICY
2012
0,539823009
0,890177
0,60642
-1,36592
4,3
9333,55
_RICY
2013
-0,464396285
0,886731
-0,52372
-1,22958
8,38
10399,07
_RICY
2014
-0,642710472
1,011461
-0,63543
-1,25093
8,36
11818,87
_RICY
2015
-0,625882353
0,927271
-0,67497
-1,36592
3,35
13325
_SMSM
2011
8,066666667
0,00159
0,694486
7,978175
3,79
8735,56
_SMSM
2012
13,51149425
1,458212
9,265795
8,467308
4,3
9333,55
_SMSM
2013
18,94219653
1,394967
13,57895
8,503102
8,38
10399,07
_SMSM
2014
26,29885057
1,497957
17,55648
8,714736
8,36
11818,87
_SMSM
2015
28,93710692
1,262517
22,92017
8,467308
3,35
13325
_SSTM
2011
-0,867647059
0,478015
1,820196
-0,34988
3,79
8735,56
_SSTM
2012
-0,946930693
0,683877
-1,38465
-1,32148
4,3
9333,55
_SSTM
2013
-0,977101449
0,715517
-1,07743
8,38
10399,07
_SSTM
2014
-0,978315789
0,671939
-1,36559
1,455960
-0,76374
8,36
11818,87
_SSTM
2015
-0,98907563
0,36831
-2,68544
-1,32148
3,35
13325
_TFCO
2011
1,777777778
1,03876
0,316327
9,01218
3,79
8735,56
_TFCO
2012
3,626865672
0,937500
3,868657
9,631057
4,3
9333,55
_TFCO
2013
5,329113924
0,842541
6,325047
9,019006
8,38
10399,07
96
_TFCO
2014
7,737864078
0,826471
9,36254
9,624064
8,36
11818,87
_TFCO
2015
16,30769231
0,587302
27,76715
9,631057
3,35
13325
_UNIT
2011
-0,4
0,338666
0,269628
-2,36182
3,79
8735,56
_UNIT
2012
-0,443548387
0,232866
-1,90474
4,390826
4,3
9333,55
_UNIT
2013
-0,5
0,221917
-2,2531
4,358697
8,38
10399,07
_UNIT
2014
-0,646666667
0,23256
-2,78064
4,595213
8,36
11818,87
_UNIT
2015
-0,711111111
0,256786
-2,76927
4,390826
3,35
13325
_VOKS
2011
1,733333333
1,280711
2,167326
0,316301
3,79
8735,56
_VOKS
2012
1,985507246
1,462932
1,357211
0,468697
4,3
9333,55
_VOKS
2013
1,96
1,283761
1,526764
0,022516
8,38
10399,07
_VOKS
2014
1,5
1,285881
1,166515
0,271093
8,36
11818,87
_VOKS
2015
2,769230769
1,040027
2,662653
0,468697
3,35
13325
97
Lampiran 4 Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM?
Method: Pooled Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:36
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
Cross-sections included: 18
Total pool (balanced) observations: 90
Variable
Coefficient
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
0.811041
0.338916
0.000209
0.373894
-0.006309
R-squared
0.818568
Adjusted R-squared 0.810030
S.E. of regression
4.362041
Sum squared resid
1617.329
Log likelihood
-257.6970
Durbin-Watson stat 0.550202
Std. Error
t-Statistic
0.858188 0.945062
0.017769 19.07326
0.000211 0.989898
0.171993 2.173899
0.154429 -0.040851
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Prob.
0.3473
0.0000
0.3250
0.0325
0.9675
3.807073
10.00799
5.837710
5.976588
5.893714
98
Lampiran 5 Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM?
Method: Pooled Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:38
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
Cross-sections included: 18
Total pool (balanced) observations: 90
Variable
Coefficient
C
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
Fixed Effects
(Cross)
_ADMG--C
_BATA--C
_BRAM--C
_GDYR--C
_GJTL--C
_INDR--C
_INDS--C
_KBLI--C
_KBLM--C
_LPIN--C
_MASA--C
_NIPS--C
_RICY--C
_SMSM--C
_SSTM--C
_TFCO--C
_UNIT--C
_VOKS--C
-1.447895
3.073797
0.201376
0.000646
0.034584
0.021610
Std. Error
t-Statistic
Prob.
1.653347 -0.875736 0.3843
1.568317 1.959934 0.0542
0.020446 9.849165 0.0000
0.000321 2.014636 0.0480
0.187175 0.184767 0.8540
0.125072 0.172783 0.8633
-1.288164
0.499002
1.140753
-3.664923
-1.003442
-3.832127
-0.692339
-5.000937
-3.136189
17.39377
-1.185692
-2.199378
-1.654912
11.12364
-1.181947
-4.585037
0.227226
-0.959302
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
0.947260
0.929943
2.648951
470.1350
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
3.807073
10.00799
5.002198
5.641039
99
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
-202.0989 Hannan-Quinn criter. 5.259816
54.69944 Durbin-Watson stat
1.613777
0.000000
100
Lampiran 6 Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test
Statistic
Cross-section F
Cross-section Chi-square
9.560057
110.817156
d.f.
Prob.
(17,67) 0.0000
17 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: RETURN_SAHAM?
Method: Panel Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:38
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
Cross-sections included: 18
Total pool (balanced) observations: 90
Variable
Coefficient
C
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
-1.004541
1.261924
0.341903
0.000199
0.395725
0.073728
R-squared
0.819330
Adjusted R-squared 0.808576
S.E. of regression
4.378702
Sum squared resid
1610.535
Log likelihood
-257.5075
F-statistic
76.18720
Prob(F-statistic)
0.000000
Std. Error
t-Statistic
Prob.
1.687465 -0.595296 0.5532
1.147080 1.100118 0.2744
0.018529 18.45197 0.0000
0.000212 0.938603 0.3506
0.176501 2.242053 0.0276
0.205201 0.359298 0.7203
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
3.807073
10.00799
5.855722
6.022376
5.922927
0.560106
101
Lampiran 7 Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/28/17 Time: 19:39
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
Cross-sections included: 18
Total pool (balanced) observations: 90
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable
Coefficient
C
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
Random Effects
(Cross)
_ADMG--C
_BATA--C
_BRAM--C
_GDYR--C
_GJTL--C
_INDR--C
_INDS--C
_KBLI--C
_KBLM--C
_LPIN--C
_MASA--C
_NIPS--C
_RICY--C
_SMSM--C
_SSTM--C
_TFCO--C
_UNIT--C
_VOKS--C
-0.287640
1.326124
0.257191
0.000498
0.125555
0.052096
Std. Error
t-Statistic
Prob.
1.525334 -0.188575 0.8509
1.201726 1.103516 0.2730
0.017326 14.84418 0.0000
0.000217 2.288915 0.0246
0.157705 0.796136 0.4282
0.124552 0.418268 0.6768
-0.954990
1.011673
0.744177
-1.796920
-0.673745
-3.153210
-0.423332
-2.635412
-1.606625
9.550788
-1.541852
-1.383720
-1.040790
9.256225
-1.138601
-3.354392
-0.692438
-0.166838
Effects Specification
S.D.
Cross-section random
Idiosyncratic random
Rho
2.752071 0.5191
2.648951 0.4809
Weighted Statistics
102
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.682912
0.664038
3.044332
36.18221
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Sum squared resid
Durbin-Watson stat
1.505246
5.252270
778.5084
0.785341
Unweighted Statistics
R-squared
Sum squared resid
0.765641 Mean dependent var
2089.127 Durbin-Watson stat
3.807073
0.292656
103
Lampiran 8 Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f.
Test Summary
Cross-section random
30.946987
5
Prob.
0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable
Fixed
Random
Var(Diff.)
Prob.
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
3.073797
0.201376
0.000646
0.034584
0.021610
1.326124
0.257191
0.000498
0.125555
0.052096
1.015471
0.000118
0.000000
0.010163
0.000130
0.0829
0.0000
0.5282
0.3669
0.0074
t-Statistic
Prob.
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: RETURN_SAHAM?
Method: Panel Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:39
Sample: 2011 2015
Included observations: 5
Cross-sections included: 18
Total pool (balanced) observations: 90
Variable
Coefficient
C
TATO?
DER?
PBV?
INFLASI?
KURS?
-1.447895
3.073797
0.201376
0.000646
0.034584
0.021610
Std. Error
1.653347 -0.875736 0.3843
1.568317 1.959934 0.0542
0.020446 9.849165 0.0000
0.000321 2.014636 0.0480
0.187175 0.184767 0.8540
0.125072 0.172783 0.8633
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
0.947260
0.929943
2.648951
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
3.807073
10.00799
5.002198
104
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
470.1350
-202.0989
54.69944
0.000000
Schwarz criterion
5.641039
Hannan-Quinn criter. 5.259816
Durbin-Watson stat
1.613777
105
Lampiran 9 Hasil Regresi Linear Berganda
Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Method: Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:46
Sample: 1 90
Included observations: 90
Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
1.246795
18.48994
4.133636
0.350372
-0.090628
-0.246250
0.2159
0.0000
0.0001
0.7269
0.9280
0.8061
TATO
DER
PBV
INFLASI
KURS
C
1.426042
0.343785
0.514206
0.072606
-2.56E-05
-0.850618
1.143766
0.018593
0.124396
0.207225
0.000282
3.454288
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.817453
0.806587
4.401389
1627.267
-257.9726
75.23109
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
3.807073
10.00799
5.866058
6.032712
5.933262
1.049108
106
Lampiran 10 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
Obs*R-squared
Scaled explained SS
6.050003 Prob. F(19,70)
55.93675 Prob. Chi-Square(19)
242.6108 Prob. Chi-Square(19)
0.0000
0.0000
0.0000
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:44
Sample: 1 90
Included observations: 90
Collinear test regressors dropped from specification
Variable
Coefficient Std. Error
C
TATO^2
TATO*DER
TATO*PBV
TATO*INFLASI
TATO*KURS
TATO
DER^2
DER*PBV
DER*INFLASI
DER*KURS
DER
PBV^2
PBV*INFLASI
PBV*KURS
PBV
INFLASI^2
INFLASI*KURS
INFLASI
KURS^2
556.9603
62.85529
6.515432
14.08886
2.453034
0.016838
-348.3292
0.010003
-0.257589
-0.176872
0.000510
-7.895534
0.506887
-0.404582
0.001698
-31.27116
8.745751
0.001543
-126.5829
-1.45E-06
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.621519
0.518789
39.80109
110888.9
-447.9458
6.050003
0.000000
224.9716
25.35896
2.449208
4.263916
5.063927
0.006599
85.25952
0.019309
0.305933
0.258900
0.000136
4.094844
0.303761
0.574787
0.000898
11.02554
5.729013
0.002222
80.74601
5.66E-07
t-Statistic
Prob.
2.475692
2.478623
2.660220
3.304207
0.484413
2.551646
-4.085517
0.518026
-0.841979
-0.683169
3.761482
-1.928165
1.668702
-0.703882
1.890959
-2.836247
1.526572
0.694337
-1.567667
-2.570148
0.0157
0.0156
0.0097
0.0015
0.6296
0.0129
0.0001
0.6061
0.4027
0.4968
0.0003
0.0579
0.0996
0.4838
0.0628
0.0060
0.1314
0.4898
0.1215
0.0123
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
18.08074
57.37559
10.39880
10.95431
10.62281
1.847105
107
Lampiran 11 Hasil Uji Auotokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic
Obs*R-squared
17.94270 Prob. F(2,82)
27.39682 Prob. Chi-Square(2)
0.0000
0.0000
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares Date:
05/28/17 Time: 19:47
Sample: 1 90
Included observations: 90
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable
Coefficient
TATO
DER
PBV
INFLASI
KURS
C
RESID(-1)
RESID(-2)
-0.269827
-0.053762
0.053246
0.049067
5.74E-05
-0.329017
0.633115
0.017488
R-squared
0.304409
Adjusted R-squared 0.245029
S.E. of regression
3.715347
Sum squared resid
1131.912
Log likelihood
-241.6379
F-statistic
5.126485
Prob(F-statistic)
0.000073
Std. Error
t-Statistic
Prob.
0.969798 -0.278230 0.7815
0.018128 -2.965707 0.0040
0.105384 0.505256 0.6147
0.175330 0.279855 0.7803
0.000239 0.239789 0.8111
2.925722 -0.112457 0.9107
0.116151 5.450770 0.0000
0.105999 0.164984 0.8694
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-3.68E-16
4.275967
5.547509
5.769714
5.637115
1.954121
108
Lampiran 12 Hasil Uji Autokorelasi setelah di estimasti 1 tingkat
Dependent Variable: D(RETURN_SAHAM)
Method: Least Squares
Date: 05/28/17 Time: 19:50
Sample (adjusted): 2 90
Included observations: 89 after adjustments
Variable
C
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
0.012040
0.849665
0.014170 0.9887
R-squared
0.000000
Adjusted R-squared 0.000000
S.E. of regression
8.015720
Sum squared resid
5654.156
Log likelihood
-311.0277
Durbin-Watson stat 2.196295
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Prob.
0.012040
8.015720
7.011859
7.039821
7.023129
109
Lampiran 13 Hasil Uji Multikolinearitas
RETURN_SA
HAM
1
-0.213374
0.8827859
0.1900193
-0.0028304
0.0974847
TATO
DER
-0.213374 0.882785
1
-0.2710910
-0.2710910
1
-0.1667747 0.005427
0.0496833 -0.023556
-0.129571 0.110444
PBV
0.1900193
-0.166774
0.005427
1
-0.003892
0.045933
INFLASI
-0.002830
0.0496833
-0.023556
-0.003892
1
0.088924
KURS
0.0974847
-0.129571
0.110444
0.045933
0.088924
1
110
Download