Laporan Pembawaan Uang atau Instrumen Pembayaran Keluar

advertisement
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 5: Laporan Pembawaan Uang atau Instrumen Pembayaran Keluar/Masuk Republik Indonesia
Modul E-Learning 2
PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN PELAPORAN
BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA
Bagian Kelima, Laporan Pembawaan Uang atau Instrumen Pembayaran Keluar/Masuk
Republik Indonesia
2.5 Laporan Pembawaan Uang Atau Instrumen Pembayaran Keluar/Masuk Republik
Indonesia
2.5.1
Kewajiban Setiap Orang Kewajiban
Setiap Orang berkewajiban memberitahukan kepada petugas Ditjen Bea dan Cukai apabila:
a.
Membawa suatu uang dan atau instrumen pembayaran senilai paling sedikit Rp100 juta dalam bentuk:
 Uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau
 Instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro
b.
Dalam perjalanan ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia.
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 1 dari 3
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 5: Laporan Pembawaan Uang atau Instrumen Pembayaran Keluar/Masuk Republik Indonesia
2.5.2
Kewajiban Ditjen Bea dan Cukai
Gambar 1 Kewajiban Ditjen Bea dan Cukai
Ditjen Bea dan Cukai memiliki kewajiban:
a.
Membuat laporan mengenai pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain;
b.
Menyampaikan laporan mengenai pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain
tersebut kepada PPATK paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan.
2.5.3
Kewenangan PPATK
Disamping menerima laporan dari Ditjen Bea dan Cukai, PPATK berwenang meminta informasi tambahan
dari Ditjen Bea dan Cukai mengenai pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain. Laporan
yang diterima PPATK dari Ditjen Bea dan Cukai adalah:
1.
Laporan mengenai pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain;
2.
Laporan mengenai pengenaan sanksi administratif.
2.5.4
Pengenaan Sanksi
Pelanggaran terhadap kewajiban setiap orang untuk memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau
instrumen pembayaran lain dikenakan sanksi administratif.
Jenis Pelanggaran
1.
Pelanggaran karena tidak memberitahukan:
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 2 dari 3
PPATK E-LEARNING
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Bagian 5: Laporan Pembawaan Uang atau Instrumen Pembayaran Keluar/Masuk Republik Indonesia
a. Dikenai sanksi denda administratif sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai
dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa;
b. Jumlah denda dihitung paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2.
Pelanggaran karena adanya selisih lebih antara jumlah yang dibawa dengan jumlah yang diberitahukan:
a. Dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari kelebihan;
b. Jumlah denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Tata Cara Pengenaan Sanksi
Pengaturan pengenaan sanksi denda administratif dalam bentuk pembawaan uang tunai adalah sebagai
berikut:
1. Diambil langsung dari uang tunai yang dibawa dan disetorkan ke kas negara oleh Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai.
2. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus membuat laporan mengenai pengenaan sanksi administratif.
3. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyampaikannya kepada PPATK paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
sanksi administratif ditetapkan.
2.5.5
Ringkasan
Kewajiban memberitahukan mengenai uang atau instrumen lain yang nilainya Rp.100 juta atau lebih kepada
petugas Diten Bea dan Cukai pada saat ke luar atau masuk wilayah RI, merupakan upaya pencegahan dan
pemberantasan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Bagi Negara Indonesia yang memiliki banyak
pintu keluar dari dan masuk ke wilayah RI, cukup rentan juga untuk penyelundupan uang bahkan dapat juga
mengganggu stabilitas sistem keuangan. Oleh karena itu, pemantauan dari Ditjen Bea dan Cukai sangat
penting. Untuk efektifitasnya, Ditjen Bea dan Cukai diberikan kewenangan untuk mengenakan sanksi kepada
pelaku pelanggaran dan sekaligus kewenangan melakukan penyidikan dalam hal ada indikasi pidana
pencucian uang.
PPATK - Pusat Pelaporan Analisis & Transaksi Keuangan
Jl.Ir.H.Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826
Email: [email protected], website: http://elearning.ppatk.go.id
Hal 3 dari 3
Download