PENGARUH BIAYA OPERASIONAL, VOLUME PENJUALAN, MODAL KERJA, DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN SUB SEKTOR LOGAM DAN SEJENISNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Mike Tumanggor1, Lovelly Dwinda Dahen2, Syailendra Eka Saputra2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT This study aims to analyze the effect of operational costs, sales volume, working capital and total asset turnover to net income of metal sub-sector companies and the like listed on the Stock Exchange. The results showed that: The results of this study can be seen from the test partially indicates that: 1) operational costs have a positive and insignificant effect on net income, this is evident from the coefficient value of 0.473135. The t-count value is 1.412014 <and the t-table value is 0.05 (1.69726). Sales volume has a positive and insignificant effect on net income, it is proven from the coefficient value of 0.740153. The value of this coefficient is significant because the value of tcount 1.371662 <ttabel 1.69726. Working capital has a positive and insignificant effect on net income, it is proven from the coefficient value of 0.066363. The t-count value is 0.385123 <and the t-table value is 0.05 (1.69726). Total asset turnover has a positive and significant effect on net income, this is evident from the coefficient of 1.122633. The t-count value is 2.138174> and the t-table value is 0.05 (1.69726). Keywords :Operating Costs, Sales Volume, Working Capital, Total Asset Turnover and Net Income internasional. PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha eksistensinya Untuk maka menjaga manajemen dewasa ini semakin pesat, sehingga perusahaan harus bisa mengelola semakin banyak perusahaan saling perusahaan dengan baik. bersaing satu sama meningkatkan perusahaan dan lain untuk Salah satu yang bisa dilakukan pendapatan perusahaan adalah menjaga kualitas eksistensi kerja dalam perusahaan itu sendiri perusahaan dimata masyarakat baik (internal itu dalam hal upaya peningkatan kinerja secara nasional maupun perusahaan), terutama keuangan perusahaan. Salah satu maka investor akan tertarik untuk aspek penting diperhatikan upaya yang harus berinvestasi. perusahaan dalam keberhasilan suatu perusahaan dalam kinerja memperoleh laba dapat dilihat dari peningkatan perusahaan adalah aspek pengaturan kesuksesan keuangan yang tertuang di dalam perusahaan pengelolaan modal kerja. kerja Untuk mengetahui dan kemampuan menggunakan secara produktif. modal Hal ini Pada umumnya semua dikarenakan modal kerja merupakan perusahaan bertujuan untuk salah satu komponen terpenting dari Tanpa aktiva yang harus dikelola dan mendapatkan laba. diperolehnya laba, perusahaan tidak dimanfaatkan akan dapat memenuhi tujuan lainya efisien. yaitu pertumbuhan efektif dan terus Seperti halnya yang dinyatakan menerus (going concern). Laba yang Munawir (2004:48) selain efisiensi menjadi tujuan utama perusahaan dari dapat profitabilitas dicapai yang secara dengan penjualan pengelolaan modal kerja, perusahaan juga barang dan jasa, maka dengan begitu dipengaruhi oleh faktor-faktor lain laba oleh seperti jenis, skala, umur perusahaan, perusahaan, menejer keuangan perlu struktur modal, dan produk yang mengetahui yang dihasilkan atau Tingkat Penjualan memiliki pengaruh besar terhadap atas produk tersebut. Banyak faktor- profit. Dengan mengetahui pengaruh faktor dari masing-masing faktor terhadap seperti yang disebutkan diatas, tetapi profit, perusahaan dapat menentukan di langkah-langkah apa saja yang harus mempengaruhi laba bersih atau yang dilakukan untuk mengatasi masalah- menjadi variable masalah dan meminimalisir dampak adalah modal negative yang timbul. piutang dan volume penjualan. Modal kerja disini merupakan yang Hal dihasilkan faktor-faktor ini berarti dengan yang mempengaruhi dalam penelitian laba ini independennya kerja,perputaran meningkatkan laba yang dihasilkan investasi suatu perusahaan yang dan baiknya keadaan perusahaan digunakan untuk membiayai kegiatan operasi sehari-hari, atau secara konsep fungsional modal kerja kamampuan pencapaian selama manajemen akuntansi yang memenuhi kewajiban lancarnya. Begitu pula adalah jumlah dana yang digunakan periode untuk laba, apabila perusahaan pihak mampu dimaksudkan untuk menghasilkan menetapkan modal kerja pada tingkat pendapatan. yang optimal Investasi yang maka kemampuan dikeluarkan oleh perusahaan dapat perusahaan untuk memperoleh laba kembali dalam waktu singkat. Modal dari modal setidaknya akan lebih kerja baik. yang terlalu besar dari kebutuhan nyata akan mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan Piutang terjadi kerena adanya penjualan secara kredit. Banyak dana perusahaan yang menjual barang perusahaan.Sebaliknya bila modal dagang atau jasa mereka secara perusahaan terlalu kecil juga akan kredit karena penjualan secara kredit mengganggu tersebut merupakan suatu upaya jalannya kegiatan operasional perusahaan. untuk meningkatkan (atau untuk Dalam kegiatanya, perusahaan mencegah penurunan) sering dihadapkan pada keterbatasan Dengan modal kerja. Modal kerja haruslah meningkat memadai jumlahnya tetapi juga harus meningkat dan diharapkan laba juga dijaga agar modal kerja ini tidak meningkat. sampai kelebihan. Sebab utama dari penjualan penjualan. maka secara kredit piutang pun Menurut Soemarso (2004:338) kegagalan perusaan adalah tidak yang mencukupi perusahaan, Yaitu: Piutang merupakan kebiasaan sebaliknya dengan adalanya modal bagi perusahaan untuk memberikan kerja yang berlebihan menunjukan kelonggaran-kelonggaran bahwa terdapat dana yang tidak para produktif. Modal kerja yang efektif melakukan dan efisien dapat menunjukan rasio kelonggaran yang diberikan biasanya hutang (leverage) perusahan baik, dalam bentuk memperbolehkan para artinya pelanggan modal perusahaan mempunyai dimaksud dengan pelanggan Piutang kepada pada waktu penjualan.Kelonggaran- tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jauh berbeda. Perkembangan yang jasa yang dilakukan.”Berdasarkan terjadi uraian dapat dugaan. Tetapi bukan berarti bursa disimpulkan bahwa pituang adalah efek berjalan terus dengan mulus tuntutan kepada pihak lain untuk tanpa rintangan. Banyak hal yang memperoleh uang, barang dan jasa terjadi (aktiva tertentu pada masa yang akan kehidupan bursa efek di Indonesia. datang sebagai akibat penyerahan Jika keadaan sosial, politik atau barang. ekonomi diatas Menurut maka pesat mewarnai dan diluar pasang bangsa surut kita sedang (2004:403) terganggu dan tidak stabil tentu saja penjualan adalah interaksi antara kondisi bursa efek amat terpengaruh. individu saling bertemu muka yang Semua perusahaan publik yang ditujukan Basu cukup untuk memperbaiki, menciptakan, menguasai mempertahankan atau hubungan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 9 sektor yaitu sektor pertanian, sektor pertukaran sehingga menguntungkan pertambangan, sektor industri dasar bagi pihak lain. Penjualan dapat dan kimia, sektor aneka industri, diartikan juga sebagai usaha yang sektor industri barang konsumsi, dilakukan sektor property, real estate dan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka kontruksi yang memerlukan dengan imbalan infrastruktur, uang menurut harga yang telah transportasi, sektor keuangan dan ditentukan atas persetujuan bersama. sektor Ramainya tanggapan publik dan selalu bertambahnya perusahaan bangunan, sektor utilitas perdagangan, dan jasa dan investasi. Berikut gambaran modal kerja, yang go public adalah wujud dari perputaran piutang, kemajuan bursa efek. Dibandingkan penjualan dengan bursa efek pada dekade yang perusahaan logam yang terdaftar di lalu, keadaan saat ini memang telah BEI Periode 2011-2015. terhadap laba volume bersih Tabel 1. Rata-rata Biaya Operasional, Volume Penjualan, Modal Kerja, Perputaran Total Aktiva,dan Laba Bersihpada Perusahaan Logam dan Sejenisnya Periode 2011-2015 Nama Perusahaan BTON CTBN Biaya Operasional Volume Penjualan 5.870 29.370 INAI 68.311 ISSSP 198.572 LION 92.163 LMSH PICO 15.588 27.559 Perputaran Total Aktiva Laba Bersih 117.177 Modal Kerja 59.903 1.937 16.749 194.032 968.799 20.296 30.514 819.476 86.130 0,978 21.041 3.155 588.193 0.891 119.193 340.576 282.054 0.682 59.538 222.096 658.518 74.808 127.358 1.305 1,093 15.182 14.067 Sumber: Laporan Keuangan yang Telah Diolah, 2017 Dengan melihat fenomena menganalisa tingkat laba bersih laporan keuangan perusahaan logam yang mampu dihasilkan perusahaan, dan sejenisnya ini maka penulis mengingat dapat melihat hubungan yang operasional, peran biaya telah terjadi operasional,volume penjualan,modal erat biaya kerja,dan perputaran total aset dalam volume penjualan, kegiatan operasional modal kerja, dan perputaran total untuk aktiva, bersih keuntungan sangat penting. Analisa perusahaan-perusahaan logam dan terhadap modal kerja, perputaran sejenisnya Menurut piutang, dan peneliti permasalahan ini menarik menjadi penting karena untuk dikaji, terutama di tinjau dari analisa tersebut peran biaya operasional, volume bagaimana penjualan, modal dan menggunakan sumber daya yang perputaran total dalam ada untuk mendapatkan profit atau kegiatan dengan laba tersebut. kerja, aktiva, operasional perusahaan dalam menghasilkan profit atau keuntungan, operasional, sehingga volume biaya penjualan, modal kerja, dan perputaran total aktiva seharusnya dapat menjadi tolak ukur bagi investor untuk mendapatkan perusahaan profit volume atau penjualan dapat dengan dinilai manajemen keuntungan. Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat fenomena yang terjadi pada modal kerja masing-masing perusahaan logam dan sejenisnya. Biayaoperasional,volume penjualan,modal dan sehingga biaya yang dikeluarkan masing- untuk pemeliharaan semakin tinggi masing perusahaan tidak sebanding hal ini akan memperkecil laba. dengan Karena laba merupakan hasil dari perputaran total kerja aktiva perolehan profit yang diterima oleh perusahaan logam dan pendapatan sejenisnya tersebut. Pada teorinya, Sehingga semakin besar biaya yang modal harus kerja yang tinggi akan dikurangi dikeluarkan memberikan dampak yang baik bagi semakin kecil perusahaan didapat. yaitu meningkatnya profit perusahaan tersebut. Namun kenyataannya modal kerja yang diperoleh dari beberapa perusahaan diatas mengalami fluktuasi. modal kerja yang cukup tinggi namun tidak sejalan dengan perolehan profitnya. Perusahaan manufaktur selalu berhubungan karena dengan kegiatan dilakukan selalu persediaan produksi yang membutuhkan biaya. perusahaan, laba yang akan METODE PENELITIAN Jenis digunakan adalah penelitian dalam yang penelitian ini penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif merupakan penelitian dimaksudkan untuk yang menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang adanya barang yang siap untuk hasilnya di paparkan dalam bentuk digunakan sepanjang waktu. Oleh laporan penelitian. Dengan desain karena penelitian deskriptif dan asosiatif, itu, diperlukan adanya tingkat perputaran persediaan yang maka tinggi untuk mengurangi biaya yang untuk menggambarkan hubungan timbul karena kelebihan persediaan. antar variabel, menguji hipotesis, Dilihat dari segi biaya, apabila mengembangkan generalisasi, dan perputaran mengembangkan persediaan semakin lama, maka persediaan menumpuk, penelitian memungkinkan teori yang memiliki validitas yang universal. Tabel 2 Hasil Fixed Effect Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 2.16E+10 -1.060704 0.112882 0.228173 0.041674 3.54E+10 0.311763 0.041666 0.136939 0.018746 0.611879 -3.402272 2.709180 1.666232 2.223138 0.5464 0.0023 0.0122 0.1087 0.0359 C BIAYA_OPERASIONAL? VOL_PENJUALAN? MODAL_KERJA? PER_TA? Fixed Effects (Cross) BTON—C CTBN—C LMSH—C ISSSP—C INAI—C LION—C PICO—C -3.10E+10 1.88E+11 -4.03E+10 -2.17E+10 1.82E+10 -3.21E+10 -8.06E+10 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.933204 0.905372 3.77E+10 3.41E+22 -895.3850 33.53031 0.000000 HASIL DAN PEMBAHASAN Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat ini terbukti 6.58E+10 1.22E+11 51.79343 52.28225 51.96217 1.117370 jumlah koefesien a. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Berdasarkan pengujian biaya operasional yang bernilai hipotesis yang telah dilakukan dengan diperoleh operasional berpengaruh positif hasil bahwa operasional berpengaruh biaya negatif negatif sebesar -1.060704. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai 1.69726. Hasil uji tidak sesuai Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2011-2015. Hal dugaan bahwa biaya terhadap laba bersih. dan tidak signifikan terhadap laba bersih Perusahaan Sub Sektor thitung -3.402272< ttabel Menurut Jusuf (2014:41), biaya operasional atau biaya usaha (operating expenses) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung tidak dengan produk perusahaan berkaitan dengan operasional perusahaan tetapi aktivitas sehari- hari.Biaya usaha sering disebut juga dengan istilah SGA (Selling, General, dan Administration Expenses). Hasil penelitian bertentangan dengan bersih yang diperoleh oleh akan meningkat. b. Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Berdasarkan pengujian ini hipotesis yang telah dilakukan hasil diperoleh hasil bahwa volume penelitian yang dilakukan oleh penjualan berpengaruh Fadhillah Ramadhani dan tidak signifikan terhadap laba Nasution1Lisa Marlina2 (2013). bersih Perusahaan Sub Sektor Hasil penelitiannya menunjukkan Logam Dan Sejenisnya Yang bahwa operasional Terdaftar di Bursa Efek Indonesia berpengaruh positif dan signifikan Selama Periode 2011-2015. Hal terhadap laba bersih. Berdasarkan ini hasil dapat volume penjualan yang bernilai bahwa biaya positif sebesar 0.112882. Nilai berperan penting koefisien ini signifikan karena biaya penelitian disimpulkan operasional ini terbukti dalam upaya meningkatkan laba nilai bersih 1.69726. perusahaan sub sektor logam dan sejenisnya tahun 20112015. Dengan demikian dapat dikatakan operasional perbandingan bahwa biaya merupakan antara jumlah semua beban. Oleh sebab itu perusahaan sub sektor logam dan sejenisnya harus memperhatikan laporan keuangannya agar laba jumlah positif koefesien thitung 2.709180> ttabel Menurut Jusuf (2014:41), biaya operasional atau biaya usaha (operating expenses) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung produk perusahaan berkaitan dengan operasional perusahaan tidak dengan tetapi aktivitas sehari- hari.Biaya usaha sering disebut juga dengan istilah SGA (Selling, Bersih. Pada saat penjualan hasil General, produksi perusahaan meningkat dan Administration Expenses). maka Hasil penelitian bertentangan dengan ini hasil volume meningkat secara Fadhillah langsung. Ramadhani Nasution Lisa Marlina 2 (2013). diharapkan pun akan berkontribusi terhadap laba bersih penelitian yang dilakukan oleh 1 penjualan langsung Hasil dan tidak penelitian ini Hasil penelitiannya menunjukkan bertentangan bahwa operasional penelitian yang dilakukan oleh berpengaruh positif dan signifikan wayan Bayu Wisesa, Anjuman terhadap laba bersih. Berdasarkan Zukhri, Kadek Rai Suwena ( hasil dapat 2014). bahwa biaya menunjukkan berperan penting penjualan berpengaruh positif dan dalam upaya meningkatkan laba signifikan terhadap laba bersih. bersih sektor Berdasarkan hasil penelitian ini logam dan sejenisnya tahun 2011- dapat disimpulkan bahwa volume 2015. Dengan demikian dapat penjualan berperan penting dalam dikatakan biaya upaya meningkatkan laba bersih merupakan perusahaan sub sektor logam dan biaya penelitian disimpulkan operasional perusahaan ini sub bahwa operasional perbandingan antara jumlah sejenisnya dengan Hasil hasil penelitiannya bahwa tahun volume 2011-2015. semua beban. Oleh sebab itu Dengan demikian dapat dikatakan perusahaan sub sektor logam dan bahwa sejenisnya harus memperhatikan merupakan perbandingan jumlah laporan keuangannya agar laba total penjualan. Oleh sebab itu bersih yang diperoleh oleh akan perusahaan sub sektor logam dan meningkat. sejenisnya harus memperhatikan volume penjualan Menurut Sasongko (2012) laporan keuangannya agar laba Volume Penjualan berpengaruh bersih yang diperoleh oleh akan terhadap meningkat. peningkatan Laba c. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Bersih Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Berdasarkan pengujian bahwa modal kerja berpengaruh hipotesis yang telah dilakukan penting diperoleh hasil bahwa modal kerja meningkatkan berpengaruh perusahaan sub sektor logam dan positif dan tidak positif dan signifikan terhadap laba bersih. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modal kerja berperan dalam upaya laba signifikan terhadap laba bersih sejenisnya Perusahaan Sub Sektor Logam Dengan demikian dapat dikatakan Dan Sejenisnya Yang Terdaftar di bahwa modal kerja merupakan Bursa Efek Indonesia Selama perbandingan antara aktiva lancar Periode ini dengan hutang lancar. Oleh sebab terbukti jumlah koefesien modal itu perusahaan sub sektor logam kerja yang bernilai positif sebesar dan 0.228173. memperhatikan 2011-2015. Nilai Hal koefisien signifikan karena nilai ini thitung 1.666232< ttabel 1.69726. kerja yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku,membayar gaji dan upah, dan biaya-biaya oprasional lainnya. Hasil bertentangan 2011-2015. sejenisnya harus laporan keuangannya agar laba bersih yang Kasmir (2008:248) Modal tahun bersih diperoleh oleh akan meningkat. d. Pengaruh Perputaran Total Aktiva Terhadap Laba BersihPerusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan penelitian dengan ini hasil diperoleh hasil bahwa perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap positif penelitian yang dilakukan oleh dan laba Sonnya Nurman Sasongko (2012). bersih Perusahaan Sub Sektor Hasil penelitiannya menunjukkan Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap laba bersih. Berdasarkan Selama Periode 2011-2015. Hal hasil ini disimpulkan bahwa modal kerja terbukti perputaran jumlah total koefesien aktiva yang penelitian ini dapat berperan penting dalam upaya bernilai positif sebesar 0.041674. meningkatkan Nilai perusahaan sub sektor logam dan koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2.223138> ttabel 1.69726. laba bersih sejenisnya tahun 2011-2015. Koefisien Determinasi (R2) Menurut Hanafi Mamduh dan Abdul M. Uji ini digunakan untuk Halim menguji goodness-fit dari model mengemukakan regresi dimana untuk mengukur Pengaruh rasio Total Asset Turn seberapa jauh kemampuan model Over (TATO) terhadap perubahan dalam laba bersih perusahaan adalah dependen maka dapat dilihat dari semakin cepat tingkat perputaran nilai (2007:70) aktivanya maka laba bersih yang dihasilkan menerangkan variabel R 2. adjusted Hasil output semakin karena perusahaan perolehan hasil nilai adjusted R- sudah dapat memanfaatkan aktiva square menunjukkan 0,933204. tersebut meningkatkan Hal ini mengidikasikan bahwa berpengaruh konstribusi variabel independen penjualan untuk yang dilihat fixed akan meningkat, effectdapat uji terhadap pendapatan. Kenaikan terhadap pendapatan dapat menaikkan laba 93,32% sedangkan sisanya 7,68% bersih perusahaan. dipengaruhi oleh variabel lain Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Astri Fitrihartini S (2011). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh positif dan signifikan variabel bahwa dependen KESIMPULAN Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan penelitian pembahasan yang dan dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara parsial operasional pengaruh negatif signifikan biaya 4. Secara parsial untuk variabel memiliki perputaran dantidak menunjukkan terhadap laba total perputaran aktiva bahwa total aktiva bersihsehingga besar kecilnya berpengaruh laba bersih yang diterima oleh signifikan Perusahaan Sub Sektor Logam bersehsehingga besar kecilnya dan Sejenisnya yang terdaftar laba bersih yang diterima oleh di BEI Periode 2011-2015 Perusahaan Sub Sektor Logam 2. Secara parsial untuk variabel dan Sejenisnya yang terdaftar volume penjualan menunjukkan bahwa variabel volume positif dan terhadap laba di BEI Periode 2011-2015 5. Secara simultan untuk variabel penjualan jumlah berpengaruh positif dan tidak volume signifikan terhadap laba bersih kerja dan perputaran total sehingga besar kecilnya laba aktiva secara bersama-sama bersih yang diterima oleh berpengaruh Perusahaan Sub Sektor Logam terhadap laba bersih. dan Sejenisnya yang terdaftar di BEI Periode 2011-2015 biaya penjualan, modal signifikan Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis 3. Secara parsial modal kerja uraikan, maka menunjukkan bahwa variabel meningkatkan modal bersihperusahaan kerja operasional, berpengaruh untuk laba sub sektor positif dan tidak signifikan logam dan sejenisnya. lebih baik terhadap laba bersih sehingga lagi di masa yang akan datang besar kecilnya laba bersih penulis menyarankan untuk: yang diterima oleh Perusahaan Sub Sektor Logam Penelitian ini mempunyai dan keterbatasan diantaranya jumlah Sejenisnya yang terdaftar di sampel terbatas hanya sebanyak 7 BEI Periode 2011-2015 perusahaan dan hanya menggunakan sampel perusahaan dari tahun 2011-2015. Adapun Penelitian Suatu Pendekatan saran yang penulis ajukan dari Praktis, hasil 2010,Cetakan penelitian yang telah dilakukan. Bagi para manajer perusahaan yang akan melakukan rencana pendanaan hendaknya berhati-hati terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih. Penggunaan variabel lain yang mungkin akan berpengaruh terhadap laba bersih, seperti struktur kepemilikan, pajak, Edisi Revisi Keempatbelas. Jakarta: Rineka Cipta. Basu Swastha, D. (2004). Azas-azas Marketing. Liberty. Yogyakarta. Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Munawir, S. (2012). Analisis laporan Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta. kondisi intern perusahaan dan lainnya dan diharapkan peneliti Rangkuti, F. (2009). Manajemen selanjutnya dapat menambahkan Persediaan Aplikasi Di Bidang jumlah sampel pada penelitian Bisnis. Jakarta. yang akan dilakukan. Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2010). Pengantar. Buku ke 2. Edisi 5. Prosedur Jakarta.