peran kolesterol dalam makanan pada manusia dan beberapa

advertisement
PERAN KOLESTEROL DALAM MAKANAN
PADA MANUSIA
DAN BEBERAPA HEWAN PERCOBAAN
Soedarsono dan Umiyati Atmomarsono
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro
Semarang
PENDAH_ULUAN .,
Kolesterol (C27H450H), 5,6 kolestene-3-ol
atau alkohol monohidrik dari derivat sterol yang
tidak jenuh, merupakan unsur pokok dari seluruh
minyak clan lemak hewan, empedu, jaringan syaraf,
kuning telur serta bagian darah atau kadang-kadang
didapatkan pada sisa hasil degradasi lemak.
Saat ini kolesterol mendapat perhatian besar
karena banyaknya penderita arteriosklerosis, yaitu
pengerasan pembuluh nadi (arteri), terutama pada
manusia . Di samping itu, kolesterol sendiri selalu
dianggap penting, karena pada. hewan di dalam
metabolismenya akan terbentuk beberapa substansi
antara lain hormon steroid, clan metabolit penting
yaitu asam empedu (1, 8) .
Kolesterol dibuat dari asetat pada semua
jaringan hewan dengan perkecualian pada jaringan
syaraf yang telah dewasa . Pada manusia, secara
in vivo produksi kolesterol hati diperkirakan antara
1-2 g/hari (9) . Sebagian besar kolesterol (sekitar
1 g/hari) disintese di dalam tubuh, sedangkan
hanya sebagian kecil saja didapatkan dari makanan,
yaitu sekitar 0,3 g/hari . Namun demikian, rupanya
kolesterol dalam makanan mempunyai peran juga
dalam peningkatan kadar kolesterol pada manusia
clan beberapa hewan percobaan .
KEADAAN KOLESTEROL DARAH
Kadar kolesterol dipengaruhi oleh penyediaan
kolesterol dalam makanan : Hal ini telah dibuktikan
dengan pemberian asetat berlabel 14C, label segera
diketemukan dalam kolesterol plasma (8) .
Penurunan sintese kolesterol terjadi pada
pemberian makanan dengan kadar kolesterol tinggi .
Keadaan ini akan menghasilkan reaksi penghambat
an, di mana penghambatan utama terjadi pada tingkat pre asam mevalonat di dalam tapak jalan biosintese . Tubuh secara normal akan melakukan
mekanisme umpan balik, yaitu antara kolesterol
eksogen dengan kolesterol endogen clan menghen-
tikan reaksi yang berhubungan pada konversi asetat
menjadi kolesterol.
Pada manusia, jumlah total kolesterol plasma
sekitar 200 mg/dl, clan kemudian meningkat sesuai
dengan umur, walaupun terdapat variasi yang luas .
Sebagian besar kolesterol ditemukan dalam bentuk
ester, yaitu sebanyak 70% clan 30% merupakan
sterol bebas. Substansi ini ditranspor sebagai lipoprotein dalam plasma clan bagian terbesar kolesterol
ditemukan dalam LDL (low density lipoprotein) .
Kolesterol akan meningkat bila aliran empedu ter -,
sumbat, serta pada keadaan hiperkolesterolemia
herediter clan diabetes mellitus yang tidak diobati .
Banyak penelitian telah menunjukkan hubungan
antara kenaikan kadar kolesterol dalam plasma
dengan penyakit jantung koroner clan arteriosklerosis (1) :
BEBERAPA PENELITIAN PEMBERIAN
KOLESTEROL DALAM MAKANAN
Banyak penelitian menunjukkan pengaruh kolesterol makanan akan meningkatkan kadar kolesterol darah, clan beberapa penelitian bahkan mem
berikan data yang meyakinkan . Suatu contoh misalnya, penelitian pada kelinci yang sedang laktasi,
pemberian ransum ditambah 0,25% kolesterol clan
1 % kolesterol masing-masing dapat meningkatkan
kadar kolesterol plasma sebanyak 10 kali dan 100
kali, sedangkan kolesterol susu meningkat 2 kali
untuk penambahan 1 % kolesterol. Pengaruh secara
tidak langsung, yaitu pada anak kelinci yang disusui
induk dengan ransum yang ditambah kolesterol
sebanyak 1 %, terlihat penambahan kadar kolesterol hati secara nyata, meskipun hanya berlangsung selama 11 minggu (13) . Penelitian terhadap
tikus yang berasal dari induk dengan ransum yang
ditambah kolesterol 1,5% tidak memberikan penambahan yang nyata terhadap kadar kolesterol hati .
Hal ini tidak mendukung hipotese, bahwa kolesterol
yang dikonsumsi oleh hewan pada umur muda
SOEDARSONO dan UMIYATI ATMOMARSONO :
Pecan kolesterol dalam makanan
mempunyai hubungan dengan respon terhadap -kolesterol total dalam darah meningkat pada pemberian telur "substitusi ", dan peningkatan sesuai
penambahan berbagai tingkat hiperkolesterolemia .
Penelitian yang memperkuat hasil di atas dilakukan persentase -lemak yang diberikan . Dalam hal ini
oleh Mellies dkk. (6), yang menyimpulkan bahwa diteliti 2 kelompok laki-laki dewasa yang mendapat
makanan dengan kadar lemak 45 den 35% dari total
kolesterol susu tidak mempunyai korelasi dengan
kalori, den masing-masing kelompok dibagi lagi
kadar kolesterol plasma dari anak.
berdasarkan perbedaan bahan asal kolesterol . KeHasil penelitian lain menunjukkan pengaruh
lompok pertama dengan penambahan 2 butir telur
penambahan 2% kolesterol dalam makanan pada
per hari dan kelompok kedua mendapatkan telur
tikus, akan meningkatkan fungsi mitokondria hati
"substitusi ".
dalam menghasilkan ester kolesterol sebanyak 9
Penelitian serupa dilakukan oleh Roberts dkk .
kali normal, sedangkan kolesterol bebas di produksi
(11),
dengan memberikan perlakuan sebanyak satu
2 kali lebih banyak . Kondisi tersebut akan mengcangkir
telur biasa yang mengandung kira-kira 500
hambat stimulasi dari ADP, respirasi glutamat den
mg
kolesterol.
Dibandingkan dengan telur "substimenurunkan kepekaan terhadap penghambatan
tusi",
ternyata
kolesterol yang masuk meningkat
fosforilasi oleh tetra-butil amonium-bromida den
dari
196
mg/hari
menjadi 728 mg/hari untuk yang
oligon ;isin. Pada penelitian tersebut, fungsi mitomendapat
telur
biasa
. Konsentrasi kolesterol plaskondria dari otak, jantung, ginjal, paru-paru, limpa
pemberian
telur
ma
pada
biasa meningkat sebanyak
den buah zakar ternyata tidak terpengaruh oleh
9%
dari
normal
dan
dari pemberian telur
11%
perubahan kolesterol dalam makanan (10) .
"substitusi
".
Selama
pemberian
telur "substitusi ",
pengaruh
penambahan
kolesterol
Penelitian
konsentrasi
kolesterol
plasma
tidak
berbeda nyata
1
%
dari
makanpada ayam petelur betina sebanyak
dengan
standar
normal
.
kolesterol
tinggi
maupun
an, baik makanan dengan
Buzzard dkk . (2), meneliti pemberian telur dan
makanan biasa, nyata memberikan peningkatan
telur
bersama asam askorbat sebanyak 2 gram .
kolesterol
plasma
dan
kuning
telur,,
terhadap kadar
Ternyata
kolesterol yang masuk meningkat dari
1'%
kali
dari
makanan
tanpa
kolesterol
(7)
.
rata-rata
412
mg/hari
menjadi 975 mg/hari, dan pada kelomperbedaan
antar
strain
dalam
Pada tikus terdapat
ini
diperoleh
peningkatan yang nyata pada
kadar
pok
terhadap
pemberian
makanan
dengan
respon
kolesterol
total
sebanyak
18,3 mg/dl serta LDL
diperoleh
kon.
Pada
hiper-respon
kolesterol tinggi
kolesterol
sebanyak
10
mg/dl
pada periode penelimg/100
ml,
sedangkolesterol
plasma
300
sentrasi
tian
selama
4
minggu
.
terdapat
hanya
50
mg/100
pada
hipo-respon
kan
Dengan diilhami oleh kenyataan bahwa peruleml. Delam hal ini, tidak ada korelasi dengan variasi
rita arteriosklerosis dapat menurunkan konsentrasi
plasma esterase atau alkalin fosfatase (12) .
Pengaruh jenis kelamin diperlihatkan pada pene- kolesterol dengan pemberian vitamin A per oral,
litian Green dkk . (5), bahwa pada tikus betina maka dicoba pula dalam suatu penelitian pada ayam
terlihat kenaikan konsentrasi kolesterol lebih tinggi yang mendapat makanan dengan kolesterol tinggi.
Penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi kolesdibanding tikus jantan dari induk yang mendapat
makanan dengan tambahan 1,5% kolesterol, mes- terol plasma dan kuning telur serta karotenoid.
Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kipun pengaruh penambahan ini tidak nyata pada
vitamin A tidek memberikan penurunan terhadap
konsentrasi kolesterol susu.
konsentrasi kolesterol plasma maupun kuning telur.
Pengaruh kolesterol dalam makanan terhadap
Hasil nyata diperoleh pada peningkatan karotenoid.
perbedaan umur diketahui menunjukkan perbedaan
Penelitian-penelitian di atas rupanya kurang
pada ayam . Penelitian yang pernah dilakukan
sesuai
dengan hasil penelitian Dawber dkk. (4) yang
menunjukkan konsentrasi kolesterol akan selalu medilakukan
selama 24 tehun terhadap 912 orang
ningkat sesuai dengan bertambahnya umur . Hasil
wanita
yang
mengonsumsi telur. Mated penelitian
penelitian Carmichael dan McDaniel yang dikutip
dibagi
dalam
3 kelompok, yaitu kelompok pengonoleh Menge dkk. (7) menunjukkan adanya korelasi
0
2,5
telur per minggu, 7 - 24 telur per
sumsi
yang nyate antara umur dan konsentrasi kolesterol
minggu
dan
hanya
5% mengonsumsi lebih dari 2
plasma pada ayam jantan urnur 20, 32, 44 den 56
telur
per
hari.
Kadar
kolesterol plasma dari peserta
minggu .
kurang
yang
mengonsumsi
dari 300 mg kolesterol
Kuning telur yang mengandung banyak kolesper
hari
didapatkan
rata-rata
244 mg/dl, dan ini
terol, meningkatkan jumlah kolesterol dalam serum
tidak
nyata
berbeda
dengan
rata-rata
' seluruh pedan akan terjadi penurunan yang nyata sekali apa
serta.
memberikan
gambaran
bahwa
perbedaan
IN
bila pemberian kuning telur dihentikan. Berbagai
kolesterol
yang
dikonsumsi
tidak
dapat
diperkirakan
penelitian telah membuktikan hal ini.
Chenoweth dkk. (3), menyimpulkan bahwa dari kolesterol dalam plasma.
WAR TAZOA Vol. 1 No. 2, Oktober 1963
KESIMPULAN
1 . Penambahan kolesterol dalam makanan dalam
beberapa bentuk sangat nyata meningkatkan
konsentrasi kolesterol pada manusia dan pada
semua hewan percobaan .
2. Akibat penambahan kolesterol dalam makanan
dipengaruhi oleh perbedaan umur, jenis kelamin
serta strain.
3. Konsentrasi kolesterol pada anak dapat diakibatkan secara tidak langsung dari kondisi
makanan induk yang mendapat kolesterol .
4. Percobaan pemberian vitamin A maupun vitamin C pada manusia yang mendapatkan makanan dengan kolesterol tinggi ternyata belum
dapat menurunkan konsentrasi kolesterol plasma.
DAFTAR PUSTAKA
1 . Briggs ., H .M . dan J . Brotherton . 1970. Steroid
Biochemistry and Pharmacology . Academic Press Inc ., London.
2. Buzzard, I.M ., M .R . McRoberts, D.L. Driscole
dan J . Bowering . 1982. Effect of dietary
eggs and ascorbic acid on plasma lipid
and lipoprotein cholesterol levels in
healthy young men. Am. J. Clin. Nutr.
36 : 94-105 .
3. Chenoweth, W.N. Ulemann,_R . Simpson dan
G. Levielle . 1981 . Influence of dietary
cholesterol and fat on serum lipids in men .
J. Nutr. 111 : 2069-2080 .
4. Dawber, T .R ., R .J . Nicherson, F.N . Brand dan
J . Pool. 1982. Eggs, serum cholesterol
and coronary heart disease. Am J. Clin.
Nutr. .36 : 617-625 .
5. Green, H .M ., E.L. Dohner dan J .B . Green.
1981 . Influence of dietary fat and cholesterol on lipids and on cholesterol metabolism . J. Nutr. 111 : 276-286 .
6. Mellies, M .J ., K. Burton, R . Larsen,, D . Fixler
dan C .J. Clueck . 1979 . Cholesterol, phytasterols and polyunsaturated /saturated
fatty acid ratios during the first 12
months of lactation. Am. J. Clin. Nutr.
32 : 2383-2389 .
7. Menge, . H ., L .A. Littlefield, L.T. Frobesh dan
B .T. Weinland. 1974 . Effec t of cellulose
and cholesterol on blood and yolk lipids
and reproductive efficiency of the hen.
J. Nutr. 104 : 1554-1566 .
8. Metzler, D .E. 1977. Biochemistry : Chemical
Reaction of Living Cells. First ad. Academic Press Inc., London .
9. Ott, I .B . dan P.A. Lachance. 1981 . Biochemical controls of liver cholesterol - biosynthesis. Am. J. Clin. Nutr. 34 : 2295-2308 .
10. Roger, K.S ., E.S. Higgins dan W. McLean
Grugan . 1980. Influence of dietary cholesterol on mitochondrial function in the rat.
J. Nutr. 110 : 248-254 .
11 . Roberts, S.L., M .P. McMurry dan W.E. Connor . 1981 . Doe s egg feeding (i.e. dietary
cholesterol) affect plasma cholesterol
levels in humans? The results of doubleblind study. Am. J. Clin. Nutr. 34 : 20922099.
12 . van Zutphen, L.F.M. dan M .C .W. Den
Bermann . 1981 . Cholesterol response in
inbreed strain of rat Rattus norvegicus.
J. Nutr. 111 : 1833-1838 .
13 . Whatley, B .J., S .B . Green dan M .H . Green.
1981 . Effect of dietary fat and cholesterol
on milk composition, milk intake and
cholesterol metabolism in the rabbit. J.
Nutr. 111 : 432-441 .
Download