transaksi dan peristiwa itu terjadi` lanpa

advertisement
BUPATI KATINGAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PERATURAN BUPATI KATINGAN
NOMOR 51 TAHUN 2014
TENTANG
SI$TEMAKUNTANSIPEMERINTAHKABUPATENISjT*TINGAN
ESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
BUPATI KATINGAN,
Menimbang ;
a'
Nomor 71
bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pemerintahan
Tahun 2O1O tentang Standar Akuntansi
yang menyatakan
sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3)
Akuntansi Pemerintahan pada
bahwa Sistem
Peraturan Bupati
Pemerintah Daerah diatur dengan
yang mengacu pada Pedoman Umum
Akuntan si Pemerintahan
b.
Sistem
;
pemerintalran
bahwa penerapan stand'ar akuntansi
yang mengakui
berbasis akrual yakni basis akuntansi
pada saat
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
dan peristiwa itu terjadi' lanpa
transaksi
kas diterima
memperhatikan saat kas atau setara
Peraturan
atau dibayar sebagaimana diatur dalarn
harus segera
Pemerintah Nomor 7L Tahun 2O1O
transisi;
diterapkan narrllrn memerlukan masa
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
diatas untuk
dimaksud dalam hrrruf a dan huruf b'
tertib administrasi pengelolaan keuangan
daerah'
Kebijakan
perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Katingan;
Mengingat
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Bebas dari
Penyelenggaraarl Negara yang Bersih dan
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun lggg Nomor 75' Tartbahan
1.
2.
kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 38511;
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2AA2 tentang
Pembentukan Kabupaten Katingan' Kabupaten
Seruyan, Kabupaten Sukamara'
Kabupaten
Lamandau, Kabupaten Gunung Mas' Kabupaten
Pulang Pisau, Kabupaten Mumng Raya' dan
Kabupaten Barito Timur di Proviosi Kalimantan
Tahun
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
2AA2 Nomor
18, Tambahan Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor a18O);
3.
Undang-Undang Nomor LT ?ahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OAg Nomor
4.
47
'
Tambahan
42861;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Nomor I Tahun 2QA4 tentang
Undang-Undang
Republik
Perbendah araart Negara (Lembaran Negara
Lembararl
Indonesia Tahun 2AO+ Nomor 5, Tambahan
Negara Republik Indonesia Nomor a355);
15 Tahun 2AA4 kntang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungiawab
Keuangan Negara (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OA4 Nomor 66' Tambahan
5.
Undang-Undang Nomor
6.
44OO);
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang
Undang-Undang
Pusat dan
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor L26' Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 29671;
7.
Undang-Undang Nomor
L2 Tahun 2A11 bntang
Pembentukan Peraturan
Perundang:-Undangan
ZALL
(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun
Nomor 82, Tambahan l*mbatan Negara Republik",
Indonesia Nomor 523a1;
S.Undang.UndangNomorz}Tahun2oL4tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AL4 Nomor 244, Tambahan
9.
LembaranNegaraRepubliklndonesiaNomorSSSTh
peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanart Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia ?ahun 2OO5
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
10.
Indonesia Nomor 4502);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OO5 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah {kmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor
11.
14O'
Tambahan Lembaran Negara Nomor a5781;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang
Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah KabupatenlKota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AAT Nomor
L2,
82,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Iadonesia Nomor a7371;
peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2oLo tentang
standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun }OLO Nomor 123'
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5165h
13.
14.
Perahrran Daerah Kabupaten Katingan Nomor 3
Tahun 2008 tentang Pembagian urusan Pemerintahan
yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten
Katingan (Lembaran Daerah Kabupaten Katingan
tahun 2008 Nomor 3);
Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor
Tahun 2OOg tentang Pokok-Pokok
15.
1
Pengelolaan
Keua-ngan Daerah {Lembaran Daerah Kabupaten
Katingan ?ahun 2AOg Nomor 1);
peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor L3 Tahun
2}CI6 tentang Pedoman Pengelolaan Keuan*xt,
Daerah;
16.
238/PMK .OS l2O11
17.
Keuangan
Peraturan Menteri
?ahun 2OLL tentang
Nomor
Pedoman
Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
2OL3 tentang Penerapan Standar
Akuntansi
Pemerintahan Berbasis AkruaI pada Pemerintah
Daerah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasa1
1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1.
2.
Daerah adalah Kabupaten Katingan.
Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah
sebagai urlsur penyeleaggara Pemerintah Daerah.
3. Kepala Daerah adalah Bupati Katingan.
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yffitg selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Daerah yaflg dibahas dan disetqiui bersama
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
5. Akuntansi adalah proses identifikasi,
pencatatan,
pengukrrran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan
kejadian keuangan, penyajian laporan, serta
pengtnterpretasiarr atas hasilnya.
6.
Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat
sAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
men]rusult dan menyeiikan laporan keuangan pemerintah.
7.
Pedoman Umum Sistem Akgntansi Pemerintahan, yang
selanjutnya disingkat PUSAP, adalah Peraturan Menteri
Keuangan yang berhrjuan untuk memberikan pedoman bagi
Pemerintah dalam rangka penJrusunan Sistem Akuntan si
/
dan
Pemerintahan yang mengacu pada sAP berbasis Akrual
penerapan statistik keuangan pemerintah daerah untuk
penJrusunan konsolidasi frskal dan statistik keuangan secafa
nasional.
g.
sistem Alnrntansi Pemerintahan Daerah, yang selanjutnya
disingkat SAPD, adalah rangkaian sistematik dari prosedur,
penyelen 1gN&, peralatan, dan elemen lain untuk
mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi
g.
sampaidenganpelaporankeuangandilingkunganorganisasi
Pemerintah KabuPaten l{atrngan'
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas prinsip-
prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan
praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah
KabupatenKatingandalampenyu.sunandanpenyajian
laporan keuangan.
10. Sistem
Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, yang
selanjutnyadisebutSistemAkuntansiPPKD,adalah
rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan,
dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak
analisis transaksi sampai d.engan pelaporan keuangan selaku
Bendahara Umum Daeratr1
1.
Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang
selanjutnya disebut Sistem Alnrntansi SKPD, adalah
rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan,
dan elemen lain untuk mewqiudkan fungsi akuntansi sejak
analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di
lingkunganSatuanKerjaPerangkatDaerah(SKPD}selaku
Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang'
t2.BagxrAkr-rn standar,yang selanjutnya disingkat BAS, adalah
kod.e perkiraan buku besar akuntansi yar,g terdiri dari
kumpulan akun nominal dan akun riil secara lengkap yang
digunakan di dalam pembuatan jurnal, hukr-r besar, neraca
lajur, neraca percobaan, dan laporan keuangan'
13.
Basis Akmal adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
atY
dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
setara kas diterima atau dibaYar'
akuntansi yang mengalmi pengaruh
setara kas
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau
14. Basis Kas adalah basis
diterima atau dibaYar'
15.
yang
Basis Kas Menuju Akrual adalah basis akuntansi
kas
mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan berbasis
akruat'
serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasis
kriteria
16. Pengalman adalah proses penetapan terpenuhinya
pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan
akuntansi sehingga akan menjadi bagran yang melengkapi
unsuraset,kewajiban,ekrritas,pendapatan-LRA,belanja,
akart
pembiayaan, pend apatan'L} dan beban' sebagaimana
termuatpadalaporankeuanganentitaspelaporanyang
bersangkutan12.
pengukuran adalah proses penetapan
nilai uang untuk
mengakuidanmemasukkansetiapposdalamlaporan
keuangan.
18.
yang
Pengungkapan adalah berupa laporan keuangan
menyajikansecaralengkapinformasiyangdibutuhkanoleh
pengguna.
lg.LaporanRealisasiAnggaranyangselanjutayadisingkatLRA
adalahlaporanyangmenyajikaninformasirealisasi
pendapatan.LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA dan
yang
pembiayaan, sisa lebih /laxang pembiayaan filggaran
masing-masingdiperbandingkandenganar]lg lararlnyadalam
satu periode.
Zo.LaporanPerubahansaldoAnggaranLebihyangselanjutnya
disingkatLPSALadalahlaporanyangmenyajikaninformasi
kenaikan dan penurunan sAL tahun pelaporan yang terdiri
dariSALawal,SiLPA/SiKPA,koreksidanSALaldrir'
posisi
2L.Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi
keuangansuatuentitaspelaporanmengenaiaset,kewajiban
dan ekuitas pada tanggal tertentu'
adalah
Z2.Laporan operasional yang selanjutnya disingkat Lo
laporanyangmenyajikaninformasimengenaiseluruh
yang
kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan
tercerminkan dalam pendapatan-L0' beban dart ,/
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pel,aporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Z3.l,aporan Arus Kas yang selanjutnya disingkat I"AK adalah
laporan yang menyqjikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perrrbahan kas dan setara kas selama satu
periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan.
Z4.Laporan Perubahan Ekuitas ygtrlg selanjutnya disingkat LPE
adalah laporan yang rnenyajikan informasi mengenai
perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal,
surplus/defisit-Lo, koreksi dan ekuitas akhir'
25. Catatan atas Laporast Keuangan yang selanjutnya disingkat
caLK adalah laporan yang meny4iikan informasi tentang
penjelasan atau daltgrr terinci atau analisis atas nilai suatu
po$ yang disajikan dalam LRA, LPSAL, Lo, LPE, Neraca dan
LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai'
26. Sahran Kerja Perangkat Daerah yang selanjutrrya disingkat
SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah
selaku pengguna anggaranl pengguna barang'
27.Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah Kepala sah:an Kerja Pengelola
Keuangan Daerah yffig mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahxa umum
daerah.
28.
Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna
anggaran/ pengguna barang dan oleh karenanya wajib
menyelengarakan akuntansi dan men]rusun laporan
keuangan uatuk digabungkan pada entitas pelaporan.
29. F;ntttas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari
satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuartgan.
30. Rekening
Kas Umum Daerah adatah rekening
tempat
penyimpanan ual}g daerah yang ditentukan oleh kepala
daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
digUnakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah
pada bank yang ditetaPkan.
31".
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
umum Daerah yang menambah saldo Anggaran Ifbih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
32. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah yang mengurangi saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun aflgFlaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah33. Pembiayaan Daerah adalah semua penerima€m yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, bailk pada tahun anggaran yffLg bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya34. Pendapatxt-Lo adalah hak pemerintah pusat/daerah yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
35. Beban adatah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yarrg menurunkan ekuitas, yang
dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulrrya kewajiban.
36. Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar
biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan
merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin
terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas
bersangkutan.
sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai aL<tbat dari peristiwa masa
lalu dan dari manarrrranfaat ekonomi danlatau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun rnasyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan unhrk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
37. Aset adalah
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
SS.Investasi adalah penggunaall aset unfuk memperoleh
manfaat ekonomis Seperti bunga, deviden, royalti, rrlarrfaat
/
sosial dan/atua manfaat larnrlya sehingga
dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. E}aritas adalah kekayaan
bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah.
39. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiarrnya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi Pemerintah.
40. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban pemerintah'
41. Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar
akun/pos ytrtg tersaji dalam laporan keuangan entitas
menjadi sesuai dengan yang seharusnya.
42.Penyesuaian adalah tra:rsaksi penyesuaian pada akhir
periode untrrk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang,
utang dan yang lain yang berkaitan dengan
adarrya,
perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada
transaksi berjalan atau pada periode yffii1berjalan'
BAB II
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Pasal 2
Sistem akuntansi pemerintah daerah terdiri datt:.
a. Sistem Akuntansi SKPD;
b. Sistem Akuntansi PPKD; dan
c. Baga:r Akun Standar.
Pasal 3
akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf a mencakup teknik pencatatal, pengakuan dan
pengungkapan atas pendapatan-Lo, beban, pendapatan-LRA,
belanja, aset, kewajiban, ekritas, penyesuaian dan koreksi
(1) Sistem
serta per{rusunan laporan keuangan SKPD.
(2) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 huruf b
mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan
pengungkapan atas pendapatan-L0, beban, pendapatan-LRA,
belanja, transfer, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas,
penyesuaian dan koreksi, penJrusunan laporan keuangan
PPKD serta penJrusunan laporan keuangan konstllidasian
pemerintah daerah.
akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat {1}
tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian ya.ng tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(4) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (21
tercantum dalam Lampiran II sebagai bagian yang tidak
(3) Sistem
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 4
(u BAS sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf c sebagai
pedoman bagr pemerintah daerah dalam melakukan
kodelikasi mencakup akun-akun yang menggambarkart
struktur laporan keuangan secara lengkap.
(1}
{2} BAS sebagaimana dimaksud pada ayat
terdiri atas leve1 1
sampai dengan level 5, meliPuti:
a. level 1 {satu} menunjukkan kode akun;
b.
c.
d.
e.
(3)
2 (dua) menunjukkan kode kelompok;
level 3 (tiga) menunjuklran kode jenis;
level 4 (empat) menunjukkan kode obyek; dan
level 5 (lima) menunjukkan kode rincian obyek'
leve1
{u digunakan di
dalam pencatatan transaksi pada buku jurnal,
BAS sebagaimana dimaksud pada ayat
pengklasi{ikasian pada buku besar dan pengikl:tisaran pada
t:reraca saldo, dan penyeiian pada laporan keuangan'
(4) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat {1} tercanfum dalam
Lampiran III sebagai bagran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Download