universitas negeri semarang 2015

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM
PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP
PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Ainun Najib
4201411113
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Penggunaan Program
Simulasi PhET dalam Pembelajaran Inkuiri Laboratorium terhadap
Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi” bebas plagiat,
dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 15 September 2015
Ainun Najib
4201411113
ii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Pengaruh Penggunaan Program Simulasi PhET dalam Pembelajaran Inkuiri
Laboratorium terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi
disusun oleh
Ainun Najib
4201411113
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 15 September 2015.
Panitia:
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si.
196310121988031003
Dr. Khumaedi, M.Si.
196306101989011002
Ketua Penguji
Drs. Hadi Susanto, M.Si.
195308031980031003
Anggota Penguji/
Pembimbing I
Anggota Penguji/
Pembimbing II
Dr. Achmad Sopyan, M.Pd.
NIP. 196006111984031001
Prof. Dr.rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si.
NIP. 196011241984031002
iii
MOTTO
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?
(QS. Ar Rahmaan: 13)
Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
(Ali bin Abi Talib)
Orang bijaksana adalah orang yang tahu bahwa dirinya tidak tahu
(Socrates)
PERSEMBAHAN
Untuk Ayah, Ibu, Adik, Rizqiyatul Hidayah,
Sahabat- sahabat, dan Bapak Ibu Guru
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama menyusun
skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Universitas Negeri Semarang, sekaligus Dosen wali yang
telah memberikan saran dan bimbingan selama kuliah.
3. Dr. Khumaedi, M.Si., Ketua Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Achmad Sopyan, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, masukan, saran, petunjuk, solusi, perhatian, motivasi,
nasihat, semangat, inspirasi, waktu, tenaga, doa dan ilmu dalam pelaksanaan
skripsi ini.
5. Prof. Dr.rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran, petunjuk, solusi, perhatian,
motivasi, nasihat, semangat, inspirasi, waktu, tenaga, doa dan ilmu dalam
pelaksanaan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu
selama kuliah.
7. Drs. Sutrisno, M.Pd., Kepala SMA Negeri 1 Kragan yang telah memberikan
izin penelitian.
v
8. Demi Trisnawati, S.Pd., Guru Fisika kelas X SMA Negeri 1 Kragan yang
telah memberikan bimbingan selama penelitian.
9. Peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kragan yang telah membantu proses
penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kebaikan penyusunan hasil karya
ilmiah lainnya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca demi
kebaikan di masa mendatang.
Semarang, 15 September 2015
Penulis
vi
ABSTRAK
Najib, Ainun. 2015. Pengaruh Penggunaan Program Simulasi PhET dalam
Pembelajaran Inkuiri Laboratorium terhadap Penguasaan Konsep dan
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr.
Achmad Sopyan, M.Pd., dan Pembimbing II Prof. Dr.rer.nat. Wahyu Hardyanto,
M.Si.
Kata kunci: Inkuiri berbasis laboratorium, inkuiri terbimbing, PhET, penguasaan
konsep listrik dinamis, keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Berdasarkan angket dan hasil wawancara pra penelitian terhadap kelas X
SMAN 1 Kragan tahun ajaran 2014/ 2015, didapatkan sebanyak 77,8% siswa
menganggap bahwa pelajaran fisika sulit, dan sebanyak 30,4% siswa diantaranya
berpendapat bahwa pembelajaran fisika kurang menarik. Tujuan penelitian
meliputi: mendeskripsikan peningkatan penguasaan konsep, mendeskripsikan
peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi listrik dinamis, dan
mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET. Model pembelajaran inkuiri laboratorium mengembangkan
pemikiran tingkat tinggi dan keterampilan proses siswa dengan menempatkan siswa
berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, guru
membimbing siswa untuk melakukan kegiatan laboratorium dan diskusi dalam
menemukan konsep fisika dengan bantuan media simulasi PhET. Simulasi ini
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya bisa menjelaskan konsep abstrak yang
tidak bisa dijelaskan melalui penyampaian secara verbal, karena laboratorium
virtual juga bisa menjadi tempat melakukan eksperimen pada kondisi ideal.
Berdasarkan hal tersebut, maka model pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Pelaksanaan penelitian menggunakan quasi experimental
dengan pre-test post-test group design. Populasi penelitian meliputi peserta didik
kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kragan tahun ajaran 2014/2015. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dimana
setiap kelas mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel. Kelas X MIPA 1
dan X MIPA 2 masing- masing terpilih menjadi kelas eksperimen, dan kelas
kontrol. Data hasil penelitian diperoleh dengan metode tes dan non-tes yang
dianalisis dengan menggunakan uji gain, dan uji t pihak kanan. Hasil penelitian
meliputi: hasil uji gain terhadap peningkatan rata- rata penguasaan konsep
diperoleh <g>=0.555 mencapai kriteria sedang untuk kelas eksperimen, dan
<g>=0.458 mencapai kriteria sedang untuk kelas kontrol, hasil uji gain terhadap
peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tinggi diperoleh <g>=0.503 mencapai
kriteria sedang untuk kelas eksperimen, dan <g>=0.402 mencapai kriteria sedang
untuk kelas kontrol. Sedangkan keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET termasuk dalam kategori sangat baik, yaitu 85.67%.
vii
ABSTRACT
Najib, Ainun. 2015. The Implementation of PhET in Inquiry based laboratory
Learning Model to Increase Student Concept Mastery and Higher Order Thinking
Skills. Final project, Physics Department Mathematics and Natural Science Faculty
Universitas Negeri Semarang. First Adviser: Dr. Achmad Sopyan, M.Pd., and
Second Adviser: Prof. Dr.rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si.
Keywords : Inquiry based laboratory, Guided inquiry, PhET, concept mastery of
dynamic electric, higher order thinking skills.
According to the result of questionnaire and interview pre-research about
Student grade X in SMA Negeri 1 Kragan, academic year 2014/2015, as much
77,8% students think that physic subject was difficult, and as much 30.4% students
think that physic subject were lose one’s looks. The aims of research consist: to
describe the raising of concept mastery, to describe the raising of higher order
thinking skills on dynamic electric concept and to describe the realization of inquiry
based laboratory learning model with used PhET. Inquiry based laboratory learning
model evolved higher thinking, and students process skills with dispose the students
with active characters in learning process. In this learning model, teacher guides
students to do laboratories activities and discussion on discovering physics concept
with PhET simulations media. This simulations had any advantages, one other thing
were can describe abstract concepts that was not indescribable with verbal
language, because the virtual laboratory also can became experimental place in
ideal conditions. According to that case, so the inquiry based laboratory learning
model with PhET can increase concept mastery and higher order thinking skills.
The research was implemented using quasi experimental with pre-test post-test one
group design. The population was student of class X Science SMA Negeri 1 Kragan
academic year 2014/2015. Samples were taken by random sampling technique, i.e.
sampling technique that every class had same opportunity to become the samples.
Each class X Science 1 and X Science 2 were chosen as experiment class and
control class. The data were obtained by test and non-test method that were
analyzed by N-Gain, and right side t-test. The results of this research consist: the
raising of concept mastery by using N-gain obtain <g>=0.555 reached medium
criteria for experiment class, and <g>= 0.458 reached medium criteria for control
class. The raising of higher order thinking skills by using N-gain obtain <g>=0.503
reached medium criteria for experiment class, and <g>= 0.402 reached medium
criteria for control class. Then, the realization of inquiry based laboratory learning
model with PhET reached high criteria, i.e. 85.67%.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….…. i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………...... ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………. … iv
KATA PENGANTAR...………………………………………………………. v
ABSTRAK...………………………………………………………………….. vii
ABSTRACT...………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. … ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiii
BAB
1. PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………. …. 1
1.2 Identifikasi Masalah…………………………………………….....…. 5
1.3 Pembatasan Masalah………………………………………………..… 6
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………….…. 6
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………....... 6
1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………………. 7
1.7 Penegasan Istilah……………………………………………………... 8
1.8 Sistematika Skripsi…………………………………………………… 10
1.8.1 Bagian Pendahuluan……………………………………………. 10
1.8.2 Bagian Isi………………………………………………………..10
1.8.3 Bagian Akhir Skripsi…………………………………………… 12
2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….... 13
2.1 Deskripsi Teoritik…………………………………………………...... 13
2.1.1 Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing………………………. 13
2.1.2 Model Pembelajaran Inkuiri Laboratorium…………………….. 15
2.1.3 Penguasaan Konsep…………………….………………………. 17
ix
2.1.4 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi…………………………. 18
2.1.5 PhET (Physics Education Technology)……………………….... 21
2.2 Tinjauan Materi Listrik Dinamis……………………………………... 23
2.2.1 Arus Listrik………………………………………….................. 24
2.2.2 Hukum Ohm……………………………………………………. 25
2.2.3 Hukum Khirchhoff……………………………………………... 26
2.2.4 Susunan Rangkaian Resistor…………………………………… 27
2.2.5 Alat Ukur Listrik……………………………………………….. 28
2.3 Kerangka Berpikir……………………………………………………. 30
2.4 Hipotesis Penelitian…………………………………………………... 32
3. METODE PENELITIAN……………………………………………….…. 33
3.1 Desain Penelitian……………………………………………………... 33
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ……………………………………........34
3.3 Variabel Penelitian…………………………………………………….36
3.4 Pelaksanaan Penelitian……..………………………………………….37
3.5 Prosedur Penelitian…………………………………………………… 38
3.6 Metode Pengumpulan Data……………………………………………41
3.7 Instrumen Penelitian………………………………………………….. 42
3.8 Analisis Data Akhir…………………………………………………... 51
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………………. 57
4.1. Analisis Kesamaan Kelas..…………………………………………… 57
4.2. Analisis Penguasaan Konsep……………………………………….... 58
4.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi……………………... 67
4.4. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuir Laboratorium berbantuan
Simulasi PhET….………………………………………...…………... 76
4.5. Keterbatasan Penelitian………..……………………………………... 82
5. PENUTUP………………………………………………………………… 83
5.1 Simpulan…………………………………………………………........ 83
5.2 Saran…..…………………………………………………………........ 84
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… …. 85
LAMPIRAN……………………………………………………………….. …. 88
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1. Indikator sub keterampilan berpikir tingkat tinggi ……………….
20
3.1. Desain Pre-test dan Post-test Group……………………………...
33
3.2. Rincian jumlah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kragan…….
35
3.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian……………………………………
38
3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Item………………………………….
47
3.5. Kriteria Daya Pembeda……………………………………………
48
3.6. Kriteria Penilaian Data Observasi…………………………………
51
3.7. Kriteria Penilaian Faktor Gain…………………………………….
54
4.1. Hasil analisis nilai pretes dan postes untuk penguasaan konsep…..
58
4.2. Analisis ketuntasan penguasaan konsep peserta didik……………..
64
4.3. Analisis nilai pretes dan postes untuk keterampilan berpikir tingkat
tinggi……………………………………………………………….
68
4.4. Hasil Analisis terhadap Aktivitas Guru (Peneliti)………………….
79
4.5. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran pada Model Inkuiri Laboratorium
berbantuan simulasi PhET…………………………………………. 80
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Simulasi PhET untuk arah gerak elektron…………………………
24
2.2. Simulasi PhET untuk variasi tegangan…………………………….
26
2.3. Simulasi PhET untuk hukum Kirchhoff…………………………...
27
2.4. Simulasi PhET untuk rangkaian hambatan seri- paralel…………...
28
2.5. Simulasi PhET untuk pemasangan alat ukur listrik………………..
29
2.6. Kerangka berpikir dalam penelitian………………………………..
31
3.1. Prosedur Penelitian………………………………………………… 40
4.1. Grafik nilai penguasaan konsep pada kelas eksperimen dan kontrol
59
4.2. Grafik uji gain penguasaan konsep pada kelas eksperimen dan
Kontrol……………………………………………………………... 60
4.3. Grafik nilai HOTS pada kelas eksperimen dan kontrol……………. 69
4.4. Grafik hasil uji gain HOTS pada kelas eksperimen dan kontrol…… 69
4.5. Simulasi PhET untuk variasi jumlah lampu dan jumlah baterai…… 77
4.6. Simulasi PhET untuk mengukur besarnya hambatan pada lampu…. 78
4.7. Simulasi PhET pada rangkaian seri dan paralel……………….…… 78
4.8. Simulasi PhET untuk membuktikan hukum Khirchoff I…………… 79
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Ulangan Umum Semester Gasal ...................................................... 88
2. Uji Normalitas Data Awal ........................................................................... 92
3. Uji Homogenitas Data ................................................................................. 96
4. Kisi- kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 98
5. Soal Uji Coba .............................................................................................. 99
6. Rubrik Penilaian Soal Uji Coba ................................................................. 102
7. Analisis Hasil Uji Coba.............................................................................. 110
8. Silabus Pembelajaran ................................................................................. 117
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ................. 118
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ........................ 134
11. Kisi-Kisi Soal Pretes-Postes....................................................................... 150
12. Soal Pretes-Postes ...................................................................................... 151
13. Rubrik Penilaian Soal Pretes-Postes .......................................................... 154
14. Daftar Nilai Pre-Test .................................................................................. 162
15. Daftar Nilai Pos-Test.................................................................................. 164
16. Uji Normalitas Nilai Pretes ........................................................................ 166
17. Uji Normalitas Nilai Postes ........................................................................ 168
18. Detail Nilai Pretes dan Postes .................................................................... 170
19. Uji Peningkatan Rata-Rata Penguasaan Konsep ........................................ 174
20. Uji Peningkatan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi........... 176
21. Uji Pihak Kanan untuk Penguasaan Konsep .............................................. 178
22. Uji Pihak Kanan untuk Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ................. 180
23. Analisis Nilai Pretes dan Postes tiap Materi .............................................. 182
24. Uji Peningkatan Penguasaan Konsep per Materi Kelas Eksperimen ......... 190
25. Uji Peningkatan Penguasaan Konsep per Materi Kelas Kontrol ............... 194
26. Analisis Nilai Pretes dan Postes tiap Materi .............................................. 198
27. Uji Peningkatan HOTS per Indikator Kelas Eksperimen .......................... 206
28. Uji Peningkatan HOTS per Indikator Kelas Kontrol ................................. 210
29. Kuisioner Keterlaksanaan Pembelajaran berbantuan Media Simulasi....... 214
xiii
30. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran berbantuan Media Simulasi ......... 216
31. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru .......................................................... 219
32. Dokumentasi .............................................................................................. 223
33. Surat Keputusan Dosen Pembimbing......................................................... 225
34. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 226
35. Surat Keterangan Penelitian ....................................................................... 227
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu studi internasional mengenai kemampuan kognitif siswa yaitu
TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) yang diadakan oleh IEA
(International Association for the Evaluation of Educational Achievement)
menunjukkan bahwa Indonesia pada tahun 2011 memperoleh nilai 397 pada
bidang fisika, dimana nilai ini berada di bawah nilai rata-rata internasional yaitu
500. Menurut data Organization for Economic Cooperation and Development
atau OECD (2004: 55), berdasarkan hasil survey dari Programme for
International Student Assessment (PISA) untuk kategori sains, pada tahun 2000
Indonesia berada di urutan 38 dari 41 negara peserta. Pada tahun 2003, Indonesia
menempati peringkat 38 dari 40 negara peserta. Pada tahun 2006 ketika jumlah
negara peserta bertambah, Indonesia berada di peringkat 50 dari 57 negara.
Sedangkan pada tahun 2009, Indonesia menempati peringkat 60 dari 65 negara.
Jika dilihat dalam standar isi berdasarkan Permendiknas no 22 tahun 2006, Mata
Pelajaran sains dan teknologi, khususnya pembelajaran fisika memiliki beberapa
tujuan, diantaranya memupuk sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan komunikasi ilmiah
siswa. Sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006, pada hakikatnya proses pembelajaran fisika di setiap satuan pendidikan
dasar dan menengah harus menekankan pada pengalaman belajar siswa dalam
1
2
membentuk pengetahuannya sendiri atau proses pembelajaran yang berorientasi
pada siswa (student centered).
Proses pembelajaran yang konvensional memiliki kelemahan-kelemahan
dalam meningkatkan hasil belajar. Adapun kelemahan diantaranya siswa kurang
mampu mengembangkan pikirannya (malas berpikir), cenderung pasif, sulit
bekerjasama dan bersifat individual, serta kurang termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran dikelas. Kelemahan siswa dalam pembelajaran diduga dari kebiasaan
yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran yang lebih menekankan pada
teacher centered dimana pembelajaran berpusat pada guru sehingga perkembangan
potensi dan kemampuan berpikir siswa kurang maksimal, karena siswa hanya sebagai
pendengar selama proses pembelajaran. Melalui kegiatan eksperimen, siswa
melakukan minds on dan juga hands on. Menurut Olson & Loucks-Horsley
sebagaimana dikutip oleh Chin & Chia (2005:56), partisipasi siswa dalam
kegiatan penyelidikan melalui eksperimen mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan, mengajukan hipotesis, membuat prediksi, mengumpulkan dan
menganalisis data, membuat kesimpulan, membangun argumen, mengkomunikasi
temuan, dan menggunakan strategi penalaran luas yang melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis, kreatif, kausal, dan berpikir logis).
Dari hasil observasi awal di SMAN 1 Kragan mengenai kondisi sekolah
dan siswa terhadap mata pelajaran fisika, implementasinya di pembelajaran masih
belum optimal. Dari studi pendahuluan, dan wawancara terhadap guru fisika yang
dilakukan sebelumnya, dapat diketahui bahwa masalah dasar yang dihadapi oleh
siswa SMAN 1 Kragan adalah sebagian besar siswa menganggap bahwa fisika
adalah pelajaran yang sulit dipelajai. Berdasarkan angket pra penelitian yang
3
disebarkan kepada 30 responden siswa kelas X SMAN 1 Kragan, didapatkan
bahwa sebanyak 67% siswa menganggap pelajaran fisika sulit, dan sebanyak 45%
siswa diantaranya berpendapat bahwa pembelajaran fisika kurang menarik.
Kesulitan yang dihadapi sebagian besar siswa adalah proses pembelajaran yang
kurang menarik, dan ketakutan awal pada pelajaran fisika yang mengakibatkan
siswa kurang memperhatikan, dan menyerah sebelum dipelajari. Minimnya
inovasi dalam pembelajaran, serta kurangnya pemahaman siswa terhadap fisika
terjadi karena keterampilan berpikir siswa untuk memahami konsep tersebut lebih
dalam jarang dilatih. Sehingga siswa hanya berfikir bahwa fisika hanya berupa
rumus- rumus dalam matematika yang bisa dihafalkan, tanpa memperhatikan
hubunganya dengan konsep yang ada di alam sekitarnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan suatu model
pembelajaran yang berbasis pada penyelidikan ilmiah yang memberikan
kebebasan kepada siswa dalam melaksanakan penyelidikan ilmiah tersebut.
Model pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini adalah Inquiry based
laboratory. Menurut Guohui sebagaimana dikutip oleh Khan & Iqbal (2011)
pembelajaran inkuiri laboratorium mengembangkan pemikiran tingkat tinggi dan
keterampilan proses siswa dengan menempatkan siswa berperan secara aktif
dalam proses pembelajaran yang dihadapkan dengan situasi permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, menurut Tamir sebagaimana dikutip oleh
Koray& Köksal (2009:10), model inkuiri laboratorium juga dapat memberikan
kesempatan kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
mereka, keterampilan penyelidikan, dan melakukan generalisasi yang tepat
4
berdasarkan poin penting dalam suatu masalah, serta memperoleh pengetahuan
ilmiah dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan.
Saat ini, sebagai penunjang dalam praktikum, penggunaan laboratorium
tidak sebatas dilakukan dengan menggunakan alat- alat riil sesuai dengan buku
panduan. Pemanfaatan laboratorium virtual memungkinkan melakukan kegiatan
praktikum tanpa sarana laboratorium sesungguhnya (laboratorium riil). Menurut
Mulyasa (2006), pemanfaatan laboratorium virtual bukan untuk menggantikan
peran laboratorium yang sebenarnya (laboratorium riil), namun sebagai alternatif
solusi pelengkap atas minimnya peralatan laboratorium fisika yang sesungguhnya
di sekolah-sekolah.
Laboratorium virtual yang dimanfatkan oleh peneliti adalah simulasi
interakif PhET Colorado. PhET (Physics Education Technology) merupakan
sebuah situs yang menyediakan simulasi pembelajaran fisika untuk kepentingan
pengajaran di kelas atau dapat digunakan untuk kepentingan belajar individu.
Selain itu, PhET merupakan simulasi interaktif terhadap fenomena fisis dengan
pendekatan berbasis-riset yang menggabungkan hasil penelitian dan percobaan
produsen
PhET.
Simulasi
PhET
memungkinkan
para
siswa
untuk
menghubungkan fenomena kehidupan nyata dengan ilmu yang mendasarinya.
Aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran sains,
khususnya fisika.
Salah satu konsep fisika yang akan diteliti penulis adalah listrik dinamis,
karena konsep listrik di SMA merupakan materi yang diangap sulit baik dalam
5
pemahamannya maupun dalam penyampaiannya kepada siswa. Padahal
sebenarnya, listrik merupakan konsep yang penting dan sudah dikenal oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran inovatif dan variatif harus
dapat memacu perkembangan kreativitas siswa, tidak hanya terpaku pada hasilnya
semata, akan tetapi juga memperhatikan prosesnya. Dari uraian diatas penulis
memandang perlu dikembangkan suatu pembelajaran yang yang dapat
memvisualisasikan konsep yang bersifat abstrak, menarik, menyenangkan dan
melibatkan siswa secara aktif, serta dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
materi instrumentasi listrik. Sehingga dengan adanya model pembelajaran ini
siswa akan mendapatkan alat bantu dalam belajar mandiri, sehingga
pengembangan pembelajaran fisika yang efektif, dan menyenangkan dapat
terlaksana.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
akan diteliti adalah:
(1)
Penguasaan konsep peserta didik masih rendah terhadap mata pelajaran
fisika ditandai dengan nilai rata-rata ujian akhir semester gasal dari
sebagian besar siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kragan tahun ajaran
2014/2015 kurang dari KKM.
(2)
Peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kragan tahun ajaran
2014/2015 jarang melakukan kegiatan praktikum.
6
1.3
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
(1)
Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah listrik dinamis yang terdiri dari
subbab kuat arus, hambatan, hukum Ohm, rangkaian hambatan, hukum
Khirchhoff, dan alat ukur listrik
(2)
Keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini adalah
kemampuan peserta didik dalam menjawab dengan benar soal- soal selevel
PISA, dan SBMPTN.
(3)
1.4
(1)
Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kragan.
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa?
(2)
Bagaimana pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium terhadap peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa?
(3)
Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan
PhET pokok bahasan listrik dinamis?
1.5
(1)
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran
inkuiri laboratorium terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa.
(2)
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran
inkuiri laboratorium terhadap peningkatan keterampilan berpikir tingkat
tinggi siswa.
7
(3)
Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET pokok bahasan listrik dinamis.
1.6
(1)
Manfaat Penelitian
Bagi sekolah
a) Sebagai suatu informasi pembaruan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran fisika.
b) Sebagai pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran fisika
pada khususnya dan mata pelajaran lain pada umumunya.
(2)
Bagi guru
Sebagai bahan referensi bagi guru dalam menentukan model pembelajaran
dan media pembelajaran yang menarik dan variatif dalam pembelajaran.
(3)
Bagi peneliti
a) Sebagai pengetahuan sekaligus pengalaman dalam membekali diri
sebagai calon guru, serta mengetahui model pembelajaran yang sesuai
terhadap kondisi peserta didik yang diteliti.
b) Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan tentang penyusunan
karya ilmiah sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk menyusun
karya ilmiah lainnya.
(4)
Bagi peneliti lain
a) Sebagai bahan bacaan atau referensi untuk penelitian lain yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
b) Sebagai bahan masukan atau gambaran bagi peneliti lain mengenai
metode inkuiri laboratorium berbantuan media simulasi.
8
1.7
(1)
Penegasan Istilah
PhET (Physics Education Technology)
PhET adalah software simulasi interaktif fisika yang tersedia, dan dapat
diunduh melalui internet, serta dapat dijalankan secara online atau offline.
Simulasi yang dipakai oleh peneliti adalah kontruksi listrik DC. Dengan
simulasi ini siswa bebas menyusun rangkaian listrik sesuai tujuan yang
diinginkan. Selain itu, Software ini juga memungkinkan pengguna untuk
menyimulasi atau mengeksplorasi gejala-gejala fisika serta menganalisis
dan memprediksi solusi suatu masalah fisika.
(2)
Penguasaan Konsep
Penguasaan konsep, diartikan sebagai kemampuan siswa untuk memahami
makna fisika secara ilmiah baik konsep secara teori maupun penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, penguasaan konsep
ditekankan pada ranah kognitif yang mencakup C1 (ingatan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5 (sintesis) dan C6 (evaluasi)
pada materi listrik dinamis. Hal tersebut ditinjau dari kemampuan siswa
dalam menjelaskan dan menggunakan konsep pada situasi tertentu dan
pengukurannya dapat dilihat dari jawaban benar siswa pada pretes dan
postes.
(3)
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas
mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif
dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu
9
memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis, sintesis,
dan evaluatif. Dalam penelitian ini, keterampilan berpikir tingkat tinggi
ditekankan pada ranah kognitif yang mencakup C4 (analisis), C5 (sintesis)
dan C6 (evaluasi) pada materi listrik dinamis. Sehingga, siswa tidak hanya
harus mengingat dan menghafal rumus yang banyak ditemui pada
pelajaran fisika, tetapi siswa juga harus mampu memecahkan suatu
masalah dengan menggunakan rumus- rumus tersebut.
Indikator
keberhasilannya dilihat dari banyaknya soal selevel PISA, SBMPTN, dan
sebagainya yang berhasil dijawab oleh siswa.
(4)
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Inkuiri terbimbing merupakan pendekatan inkuiri yang dilakukan guru
dengan membimbing siswa melakukan kegiatan, memberi pertanyaan awal
dan mengarahkannya pada suatu diskusi. Dalam penelitian ini, siswa diberi
kesempatan untuk belajar tentang aplikasi fisika pada materi listrik
dinamis. Dengan demikian memungkinkan siswa untuk berinteraksi
langsung dengan kehidupan nyata. Pembelajaran ini menghendaki siswa
lebih aktif dalam segala kegiatan pembelajaran sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam menemukan pemecahan
masalah.
(5)
Model Pembelajaran Inkuiri Laboratorium
Model pembelajaran inkuiri laboratorium dalam penelitian ini menekankan
pada proses belajar sains (learning science); belajar tentang sains (learning
about science); dan belajar 'mengerjakan' sains (doing science) yang
10
dilakukan melalui serangkaian eksperimen laboratorium. Sehingga siswa
dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung (praktikum) dan dapat menghubungkannya dengan konsep lain
yang sudah mereka pahami sebelumnya.
1.8
Sistematika Skripsi
Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan,
bagian isi dan bagian akhir skripsi.
1.8.1 Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan skripsi ini terdiri dari halaman judul, pernyataan
keaslian tulisan, pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
1.8.2 Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan
Bagian bab 1 terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan
istilah dan sistematika skripsi.

Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bagian bab 2 terdiri dari deskripsi teoritik (model pembelajaran inkuiri
terbimbing, model pembelajaran inkuiri laboratorium, penguasaan konsep,
keterampilan berpikir tingkat tinggi, PhET), tinjauan materi PhET untuk listrik
dinamis, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
11

Bab 3 Metode Penelitian
Bagian bab 3 terdiri dari desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian
(lokasi penelitian, populasi, sampel, dan tehnik sampling), variabel penelitian
(variabel bebas, dan variabel terikat), pelaksanaan penelitian, prosedur penelitian,
metode pengumpulan data (metode dokumentasi, metode tes, metode observasi),
instrumen penelitian (naskah tes, instrumen non-tes) dan analisis data akhir.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Bagian bab 4 terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian
meliputi deskripsi peningkatan penguasaan konsep peserta didik, deskripsi
peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pada model
pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET dan model inkuiri
terbimbing, dan deskripsi keterlaksaan pembelajarannya pada materi listrik
dinamis. Pembahasan meliputi menafsirkan temuan dan menarik inferensi
berdasarkan temunan, mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang telah mapan atau telah dihasilkan pada penelitian lain dan
menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang sudah ada.

Bab 5 Penutup
Bagian bab 5 berisi simpulan dari penelitian dan saran-saran yang perlu
diberikan untuk kebaikan penelitian selanjutnya. Simpulan penelitian meliputi
deskripsi peningkatan penguasaan konsep peserta didik, deskripsi peningkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pada model pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET dan model inkuiri terbimbing, dan
deskripsi keterlaksaan pembelajarannya pada materi listrik dinamis. Sedangkan
12
saran penelitian meliputi hal-hal yang sebaiknya dilakukan ketika akan melakukan
penelitian dengan menerapakan model pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET terhadap peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi peserta didik.
1.8.3 Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka
berisi tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Lampiran
berisi tentang daftar nilai peserta didik, hasil analisis data awal, hasil analisis
instrumen, hasil analisis data akhir, surat-surat administrasi penelitian, dan
dokumentasi.
13
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teoritik
2.1.1 Model Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri adalah sebuah model pembelajaran yang diambil dari
konsep teori kontruktivisme. Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry
yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban
terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Dengan kata lain, menurut
Schmidt (2003: 177), inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan eksperimen
untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan
atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran ini sering juga
dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu
heuriskein yang berarti “saya menemukan”. Materi pelajaran tidak
diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam belajar.
13
14
Menurut Herdian sebagaimana dikutip oleh Putra (2013: 96),
pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya
intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan
guru, yaitu: inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri bebas (free
inquiry) dan inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry).
Menurut Suparno (2007:68), inkuiri terbimbing merupakan pendekatan
inkuiri dengan guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan
memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.
Pembelajaran ini menghendaki siswa lebih aktif dalam segala kegiatan
pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang membantu
siswa dalam menemukan pemecahan masalah.
Dalam penelitian ini, proses pembelajaran lebih berpusat kepada
anak, karena proses belajar melalui inkuiri dapat membentuk dan
mengembangkan konsep diri pada diri siswa, sehingga pendekatan inkuiri
dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar menghafal, selain juga
pendekatan inkuiri memberikan waktu pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi informasi. Pada prakteknya, siswa diberi kesempatan
untuk belajar tentang aplikasi fisika pada materi listrik dinamis yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian memungkinkan
siswa untuk berinteraksi langsung dengan kehidupan nyata. Berdasarkan
hal tersebut, menurut Putra (2013: 106) maka pembelajaran inkuiri dapat
memperluas wawasan, mencerna dan mengatur informasi yang didapatkan
dari lingkungan sekitarnya.
15
2.1.2 Pembelajaran Inkuiri Berbasis Laboratorium
Menurut Hodson (1990: 36) pembelajaran berbasis kegiatan
laboratorium dapat meningkatkan perkembangan siswa melalui: 1) proses
belajar sains (learning science); 2) belajar tentang sains (learning about
science); dan 3) belajar 'mengerjakan' sains (doing science). Dalam
pendekatan inkuiri berbasis laboratorium, konsep-konsep praktikum
dirancang sedemikian rupa sehingga relevan dengan kehidupan sehari-hari,
serta tujuan yang hendak dicapai oleh siswa. Menurut Guohui
sebagaimana dikutip oleh Khan & Iqbal (2011), menyatakan bahwa
pembelajaran inkuiri laboratorium mengembangkan pemikiran tingkat
tinggi dan keterampilan proses siswa dengan menempatkan siswa berperan
secara aktif dalam proses pembelajaran yang dihadapkan dengan situasi
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (illstructured).
Selain itu, menurut Tamir sebagaimana dikutip oleh Koray &
Köksal (2009: 12), menyatakan model inkuiri laboratorium juga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan
masalah
dan
keterampilan
penyelidikan,
melakukan
generalisasi yang tepat tentang poin penting dalam ilmu pengetahuan, serta
memperoleh pengetahuan ilmiah dan memegang sikap positif terhadap
ilmu pengetahuan. Pembelajaran ini akan mengarahkan siswa pada
kegiatan proyek mandiri sehingga akan memberikan peluang kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuan keterampilan berpikir tingkat tinggi
mereka.
16
Model pembelajaran inkuiri laboratorium yang ditekankan oleh
peneliti menuntut siswa secara mandiri melakukan proses pembelajaran,
mulai dari kegiatan pemecahan masalah yang bersifat ill-structured,
merancang percobaan secara mandiri, mengambil data, serta mengolah
data
dan
menyimpulkan
hasil
percobaan.
Didalam
proses
pembelajarannya, guru hanya memfasilitasi siswa apabila dalam
pelaksanaannya mengalami kesulitan. Menurut NRC (2000) tahapan
pembelajaran inkuiri dibagi menjadi lima phase:
 Phase 1: Siswa dilibatkan dengan sebuah pertanyaan ilmiah, kejadian
atau fenomena. Hal ini dihubungkan dengan pengetahuan siswa,
membuat ketidakseimbangan (dissonance) dengan ide-ide yang mereka
miliki, dan atau memotivasinya untuk belajar lebih.
 Phase 2: Siswa menggali ide-ide melalui pengalaman hands-on,
memformulasi dan menguji hipotesis, memecahkan masalah dan
membuat penjelasan terhadap apa yang mereka observasi.
 Phase 3: Siswa menganalisis dan menginterprestasi data, mensitesis ideide mereka, membangun model, dan memperjelas konsep-konsep dan
penjelasan, dengan guru dan sumber pengetahuan ilmiah lain.
 Phase 4: Siswa memperluas pemahaman dan kemampuan baru mereka
serta mengaplikasikan apa yang dapat mereka pelajari pada situasi baru.
 Phase 5 : Siswa dengan gurunya mereview dan mengakses apa yang
telah mereka pelajari dan bagaimana mereka telah mempelajarinya.
17
2.1.3 Penguasaan Konsep
Konsep merupakan dasar pemahaman dari suatu materi pelajaran.
Jika sebuah konsep sudah dikuasai, maka tujuan pembelajaran dapat
dikatakan tercapai. Menurut Anni dan Rifa’i (2009:100), konsep adalah
satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang
sama. Belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep
merupakan batu pembangun berpikir dan dasar bagi proses mental yang
lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi. Menurut Rosser
sebagaimana dikutip oleh Dahar (2011:63), konsep adalah suatu abstraksi
yang mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang
mempunyai atribut yang sama.
Penguasaan konsep pada penelitian ini ditekankan pada ranah
kognitif khususnya jenjang pemahaman konsep. Menurut Sudijono
(2009:50), menyatakan bahwa “pemahaman adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat”. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian lebih rinci tentang hal
itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan
jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau
hafalan.
Jadi yang dimaksud penguasaan dalam penelitian ini adalah suatu
kemampuan untuk mengerti secara benar konsep-konsep atau fakta-fakta.
Penguasaan konsep merupakan prasyarat mutlak untuk menuju tingkatan
18
kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Indikator penguasaan konsep yang
digunakan mengacu pada taksonomi Bloom sebagaimana dikutip oleh
Sudijono (2009: 50-52), yaitu pada ranah kognitif terdapat enam jenjang
proses berpikir yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi.
2.1.4 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill–
HOTS) didefinisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk
menemukan tantangan baru. Sebagaimana disarikan dari Heong (2011),
kemampuan berpikir tingkat tinggi ini menghendaki seseorang untuk
menerapkan
informasi
baru
atau
pengetahuan
sebelumnya
dan
memanipulasi informasi untuk menjangkau kemungkinan jawaban dalam
situasi baru. Berpikir tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih
tinggi daripada sekedar menghafalkan fakta atau mengatakan sesuatu
kepada seseorang persis seperti sesuatu itu disampaikan kepada kita.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan
aktivitas mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yamg kompleks,
reflektif dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai suatu
tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir
analitis, sintesis, dan evaluatif.
Hasil TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) tahun
2011 pada bidang Fisika menunjukkan Indonesia memperoleh nilai 397
dimana nilai ini berada di bawah nilai rata-rata internasional yaitu 500.
19
Berdasarkan data prosentase rata-rata jawaban benar untuk konten sains
dan domain kognitif khususnya fisika, prosentase jawaban benar pada soal
pemahaman selalu lebih tinggi dibandingkan dengan prosentase jawaban
benar pada soal penerapan dan penalaran. Aspek pemahaman, penerapan,
dan penalaran dalam ranah kemampuan kognitif seperti yang diterapkan
pada TIMSS dapat digunakan untuk menunjukkan profil kemampuan
berpikir siswa. Dari ketiga aspek tersebut, aspek pemahaman dan
penerapan termasuk dalam kemampuan berpikir dasar. Sedangkan aspek
penalaran
termasuk
dalam
kemampuan
berpikir
tingkat
tinggi.
Berdasarkan hasil TIMSS maka dapat dikatakan bahwa kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia masih rendah.
Hal diatas dapat terjadi karena dalam pembelajarannya, siswa
kurang dirangsang untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Pada suatu proses pembelajaran fisika, jika seorang anak
menggunakan keterampilan berpikir tingkat tingginya maka pembelajaran
tersebut akan menjadi pembelajaran yang bermakna. Karena anak tidak
hanya harus mengingat dan menghafal rumus yang banyak ditemui pada
pelajaran ini, tetapi anak juga harus mampu memecahkan suatu masalah
dengan menggunakan rumus- rumus tersebut. Secara langsung maupun
tidak langsung anak akan lebih paham kegunaan dari rumus tersebut dalam
kehidupan sehari-harinya, hal inilah yang membuat pelajaran menjadi
lebih bermakna. Dengan begitu anak juga tidak akan mudah lupa terhadap
rumus dan konsep fisika.
20
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill–
HOTS) merupakan proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan
menyampaikan kembali informasi yang diketahui. Kemampuan berpikir
tingkat tinggi merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi,
dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki
untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan
dan memecahkan masalah pada situasi baru. Menurut Krathwohl (2002:
214), indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
meliputi keterampilan berpikir analisis, evaluasi, dan kreasi. Namun,
dalam penelitian ini, tidak semua indikator dari sub keterampilan berpikir
tingkat tinggi diteliti, melainkan dipilih sesuai kebutuhan yang ditunjukkan
oleh tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Indikator sub keterampilan berpikir tingkat tinggi
Sub Keterampilan
Tingkat Tinggi
Menganalisis (C4)
Indikator


Mengevaluasi (C5)

Mengkreasi (C6)

Membagi atau menstrukturkan informasi
menjadi lebih sederhana untuk mengenali
pola atau hubungannya
Mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari skenario yang rumit
Membuat hipotesis, mengkritik, dan
melakukan pengujian
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan
masalah
Beberapa temuan awal dari studi terhadap kemampuan siswa pada
mata pelajaran fisika di SMAN 1 Kragan, menunjukkan bahwa siswa
21
mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal tes yang mengukur
kemampuan analitis, pemecahan masalah, dan interpretasi pada soal-soal
fisika, dan matematika. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya siswa kelas
XII yang lolos SBMTN dalam 3 tahun terakhir. Jadi, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan tipe soal selevel PISA, dan SBMPTN untuk
mengukur indikator ketercapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa. Hasil penelitian Mardhiyanti (2010: 2) menunjukkan bahwa ketika
menyelesaikan soal-soal tipe PISA menuntut siswa untuk berpikir
ketingkat yang lebih tinggi. Dalam sumber yang sama, dijelaskan bahwa
dengan membiasakan siswa mengerjakan soal-soal tipe PISA akan
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2.1.5 PhET (Physics Education Technology)
PhET adalah simulasi virtual yang berisikan materi- materi fisis
mengenai sains, khusunya fisika, biologi, dan kimia guna kepentingan
pengajaran di kelas atau belajar individu. Menurut Finkelstein (2006: 118),
simulasi PhET menekankan hubungan antara fenomena kehidupan nyata
dengan ilmu yang mendasarinya, mendukung pendekatan interaktif dan
konstruktivis, serta memberikan umpan balik, dan menyediakan tempat
kerja kreatif.
Pada era global seperti saat ini, ada banyak media pembelajaran
yang bisa dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Salah satu bentuk media
pembelajaran yang dimaksud adalah laboratorium virtual. Laboratorium
virtual adalah satu bentuk kegiatan pengamatan atau eksperimen lab
22
menggunakan software yang dijalankan di sebuah komputer. Semua
peralatan yang diperlukan oleh sebuah laboratorium terdapat di dalam
software tersebut. Salah satu jenis laboratorium virtual yang digunakan
dalam penelitian ini adalah simulasi PhET. Simulasi ini dikembangkan
oleh tim dari Universitas Colorado, Amerika Serikat. PhET dibuat untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep sains secara visual. Simulasi
PhET menghidupkan apa yang tidak terlihat oleh mata melalui
penggunaan grafis dan kontrol intuitif seperti klik, tarik manipulasi, slider,
serta tombol radio. Selain itu, PhET juga bisa digunakan secara offline
ataupun online di situs http://phet.colorado.edu/. Semua simulasi PhET
didapatkan secara gratis dalam situs resminya.
Menurut Madlazim (2007), kelebihan dari simulasi PhET yakni
dapat melakukan percobaan secara ideal, hal ini tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan alat yang sesungguhnya. Simulasi ini berbasis
program java yang memiliki kelebihan, yaitu easy java simulations (ejs)
dirancang khusus untuk memudahkan tugas para guru dalam membuat
simulasi fisika dengan memanfaatkan komputer sesuai dengan bidang
ilmunya. Selain itu, simulasi PhET memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya bisa menjelaskan konsep abstrak yang tidak bisa dijelaskan
melalui penyampaian secara verbal. Laboratorium virtual juga bisa
menjadi tempat melakukan eksperimen yang tidak dimungkinkan
dilakukan menggunakan laboratorium riil.
23
2.2 Tinjauan Materi PhET pada Listrik Dinamis
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
untuk SMA, Standar kompetensi dari listrik dinamis adalah memahami
konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satu Kompetensi Dasar (KD) yang diamati dalam pelitian ini adalah
menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun media pembelajaran
yang digunakan adalah media PhET dengan nama Rangkaian Kit Kontruksi
DC. Melalui simulasi PhET tersebut siswa bebas berkreasi dalam menyusun
rangkaian listrik sesuai dengan apa yang dipraktikumkan. Sehingga standar
proses, standar psikomor, dan standar afektif dalam materi ini dapat dicapai
dengan baik serta mengembangkan perilaku berkarakter, dan keterampilan
sosial.
Pada materi listrik sangat erat kaitannya dengan aliran muatan
listrik. Aliran muatan ini dapat berupa muatan positif (proton) dan muatan
negatif (elektron). Aliran listrik yang mengalir pada penghantar dapat
berupa arus searah atau direct current (DC) dan dapat berupa arus bolakbalik atau alternating current (AC). Pada penelitian ini, materi yang
dipelajari adalah besaran-besaran listrik, rangkaian listrik, dan penerapan
alat listrik dalam kehidupan sehari-hari pada listrik dinamis. Dibawah ini
akan disajikan materi- materi listrik dinamis yang dikutip dari Dwi &
Supurwoko (2013: 5-20).
24
2.2.1 Arus Listrik
Elektron-elektron mengalir dalam suatu penghantar dari ujung
berpotensial rendah ke ujung berpotensial lebih tinggi, sedangkan arus
listrik kebalikan dengan arah alir elektron. Menurut konvensi, arah arus
listrik dianggap searah dengan aliran muatan positif. Konvensi ini
ditetapkan sebelum diketahui bahwa elektron-elektron bebas bermuatan
negatif yang sebenarnya bergerak dan menghasilkan arus listrik pada suatu
penghantar. Arah arus listrik dalam suatu penghantar berlawanan arah
dengan gerak elektron-elektron dalam penghantar yang sama. Arus listrik
mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik lain berpotensial rendah
dalam suatu penghantar. Dengan menggunakan PhET seperti pada gambar
dibawah ini, kita bisa lebih mudah mengamati gerak elektron dalam suatu
penghantar.
Gambar 2.1 Simulasi PhET untuk arah gerak elektron
Penghantar yang mudah mengalirkan arus listrik disebut konduktor
yang umumnya dari bahan logam. Dalam masing-masing atom logam
terdapat satu atau beberapa elektron yang bebas bergerak melalui atomatom lain. Elektron-elektron ini merupakan pembawa muatan negatif yang
25
disebut elektron-elektron konduksi. Dalam logam penghantar juga terdapat
muatan positif yaitu proton, tetapi proton tidak bergerak karena terikat ke
inti atom. Jadi konsep bahwa arus listrik mengalir searah dengan aliran
muatan positif sebenarnya bukan proton yang mengalir tetapi elektron
yang secara bertahap bergerak dari satu atom ke atom lain.
Rata-rata arus listrik mengalir diukur dengan menggunakan satuan
ampere. Satu ampere adalah aliran muatan satu coulomb per detik, dan
satuan baku untuk 1 coulomb adalah muatan listrik dari 6,25.1018 elektron,
sehingga jika sebuah kawat mengalirkan arus 1 ampere, maka ada
6,25.1018 elektron yang bergerak melintasi kawat tiap detiknya. Untuk
menyatakan besarnya arus listrik, digunakan konsep kuat arus listrik, yang
didefinisikan sebagai muatan listrik yang mengalir melalui penampang
lintang suatu penghantar tiap satuan waktu.
2.2.2 Hukum Ohm
Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu
konduktor dapat diterangkan berdasarkan hukum Ohm yang berbunyi,
“dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda
potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan
besarnya hambatan kawat konduktor tersebut.” Hambatan kawat
konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”.
i
V A  VB
R
26
Keterangan :
I = kuat arus
VA - VB = beda potensial titik A dan titik B
R = hambatan
Dengan menggunakan PhET ini kita bisa mengukur beda potensial dan
arus, dengan berbagai variasi seperti yang ditunjukkan gambar dibawah.
Sehingga kita dapat menghitung sendiri besarnya hambatan yang
diperoleh, serta mengeceknya apakah sesuai dengan nilai sebenarnya yang
juga tertera pada simulasi ini.
Gambar 2.2 Simulasi PhET untuk variasi tegangan
2.2.3 Hukum Kirchhoff
Ketika kita ingin menganalisis suatu rangkaian, maka perlu
mencari beda potensial masing-masing komponen dalam rangkaian, dan
arus listrik masing-masing komponen dalam rangkaian. Analisis rangkaian
didasarkan pada hukum Kirchhoff, yaitu total arus listrik yang masuk titik
cabang harus sama dengan total arus listrik yang keluar titik cabang dan
jumlah beda potensial pada loop tertutup adalah nol. Dengan
menggunakan simulasi PhET, kita juga dapat dengan mudah membuktikan
27
kebenaran hukum Khirchhoff ini melalui berbagai macam variasi dalam
percobaan seperti gambar dibawah.
Gambar 2.3 Simulasi PhET untuk hukum Kirchhoff
2.2.3.1 Hukum I Kirchhoff
“Jumlah aljabar kuat arus listrik yang melalui titik cabang sama
dengan nol”, secara matematis dapat ditulis: ∑ 𝑖 = 0
Kuat arus listrik 𝑖 diberi tanda positif untuk arah arus listrik yang menuju
titik cabang dan diberi tanda negatif jika arah arus listrik meninggalkan
titik percabangan yang sama.
2.2.3.2 Hukum II Kirchhoff
“Dalam rangkaian (loop) tertutup, jumlah aljabar GGL (ε) dan
jumlah penurunan potensial (𝑖𝑅) sama dengan nol”, secara matematis
dapat ditulis: ∑ 𝜀 + ∑ 𝑖. 𝑅 = 0
2.2.4 Susunan Rangkaian Resistor
2.2.4.1 Rangkaian Seri
Hambatan total yaitu: 𝑅 = 𝑅1 + 𝑅2
Atau dalam bentuk umum: 𝑅 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛
28
Gambar 2.4 Simulasi PhET untuk rangkaian hambatan seri- paralel
2.2.4.2 Rangkaian Paralel
Hambatan total yaitu:
1
𝑅
=
Atau dalam bentuk umum:
1
𝑅1
1
𝑅
+
=
1
𝑅2
1
𝑅1
dan 𝑅 =
+
1
𝑅2
+
𝑅1 .𝑅2
𝑅1 +𝑅2
1
𝑅𝑛
2.2.5 Alat Ukur Listrik
Ampermeter merupakan alat untuk mengukur arus listrik. Bagian
terpenting dari ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja
dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Untuk
mengukur kuat arus, alat ini harus dipasang secara seri pada rangkaian.
Satu lagi alat yang biasa digunakan dalam pengukuran arus listrik adalah
voltmeter. Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tegangan listrik atau beda potensial antara dua titik. Voltmeter juga
menggunakan galvanometer. Bedanya dengan ampermeter adalah jika
pada ampermeter, galvanometer dirangkai secara seri dengan hambatan
29
shunt. Sedangkan pada voltmeter dipasang secara paralel. Selain itu,
hambatan shunt yang dipasang pada ampermeter nilainya kecil sedangkan
pada voltmeter sangat besar. Menggunakan voltmeter berbeda dengan
menggunakan ampermeter, ketika menggunakan voltmeter harus dipasang
secara paralel pada kedua ujung yang akan dicari beda tegangannya.
Dengan menggunakan simulasi PhET ini siswa dapat mencoba berbagai
macam cara pemasangan voltmeter dan ampermeter, jika dalam
pemasangannya keliru, maka alat akan meledak atau nilainya tidak terbaca
pada alat ukurnya seperti gambar dibawah.
Gambar 2.5 Simulasi PhET untuk pemasangan alat ukur listrik
Beberapa percobaan yang dapat dibuat dengan menggunakan PhET
yaitu menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik, membuat
rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun
paralel, menggunakan dan membaca alat ukur amperemeter dan Volt-meter
pada rangkaian, mengukur besaran listrik dalam rangkaian tertutup,
menyelidiki
hubungan
antara
tegangan,
arus,
dan
hambatan,
mendeskripsikan jenis bahan konduktor, semikonduktor dan isolator,
menghitung besarnya hambatan suatu kawat penghubung, menghitung
30
hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel, mengetahui nilai
hambatan substitusi pada rangkaian seri dan rangkaian paralel, mengetahui
besar arus listrik pada rangkaian lurus dan rangkaian bercabang,
menemukan hukum I kirchhoff untuk rangkaian tak bercabang dan
bercabang, menggunakan hukum I Kirchhoff untuk menghitung tegangan
(V) dan arus (I) dalam rangkaian tertutup, serta menganalisis percobaan
listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2.3 Kerangka Berpikir
Berdasarkan Permendiknas no 22 tahun 2006, mata pelajaran sains
dan teknologi, khususnya pembelajaran fisika memiliki beberapa tujuan,
diantaranya memupuk sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan komunikasi ilmiah
siswa. Pembelajaran fisika dengan kegiatan laboratorium merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Saat ini sebagian
besar
guru
fisika
cenderung
menggunakan
metode
pembelajaran
konvensional, yang lebih terfokus pada guru. Dalam kegiatan belajar siswa
hanya berdasarkan pada perintah atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Akibatnya kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif.
Pola pembelajaran seperti itu harus diubah dengan cara menggiring
peserta didik mencari ilmunya sendiri. Guru hanya sebagai fasilitator,
sedangkan peserta didik harus menemukan konsep-konsep secara mandiri
agar tercipta pembelajaran yang bermakna. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut digunakanlah media peraga berbasis simulasi komputer yaitu PhET.
31
Penulis memanfaatkan PhET sebagai media pembelajaran bukan untuk
mengganti laboratorium riil, melainkan untuk mempermudah, dan
melengkapi keterbatasan alat- alat lab yang ada.
Pembelajaran Fisika berpusat
pada guru dan belum
maksimalnya penerapan model
pembelajaran pembelajaran yang
mampu meningkatkan
pemahaman konsep siswa dan
komunikasi ilmiah siswa
Fakta
Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi,
memiliki tujuan pembelajaran
fisika diantaranya , yaitu
memupuk sikap ilmiah, berfikir
ilmiah, dan komunikasi ilmiah
siswa
Kesulitan belajar dalam
menemukan konsep,
memahami konsep
mengaitkan hubungan antar
konsep dan menerapkan
konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari.
Penggunaan PhET dalam Pembelajaran Inkuiri Laboratorium
menemukan jawaban
permasalahan melalui
aplikasi, simulasi
maupun eksperimen
sederhana
menginvestigasi
permasalahan sehingga
memperoleh jawaban
permasalahan yang
diberikan sebelumnya
Penguasaan konsep siswa
dalam pembelajaran fisika
meningkat
Bekerjasama dalam
suatu kelompok
untuk
mengembangkan
keterampilan
pemecahan masalah
Keterampilan siswa dalam
berpikir tingkat tinggi juga
meningkat
Gambar 2.6 Kerangka berpikir dalam penelitian
32
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan
deskripsi
teoritik
dan
rumusan
masalah
yang
telah
dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Ho: Penggunaan PhET dalam model pembelajaran inkuiri berbasis
laboratorium tidak berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan
konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Ha: Penggunaan PhET dalam model pembelajaran inkuiri berbasis
laboratorium berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep
dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
33
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experimental dengan pre-test post-test group design. Dalam penelitian ini
observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum diberi perlakuan
(treatment) dan sesudah diberi perlakuan. Observasi yang dilakukan
sebelum diberi perlakuan (treatment) disebut sebagai pretes (O1), dan
sesudah diberi perlakuan disebut postes (O2). Desain Pre-test dan Post-test
Group yang telah dimodifikasi dari Suharsimi (2010: 125) dapat
digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Desain Pre-test dan Post-test Group
Kelompok
Pre-test
Treatment
Post-Test
Kelompok eksperimen
O1
X1
O2
Kelompok kontrol
O3
X2
O4
Keterangan:
X1
: model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET.
X2
: model pembelajaran inkuiri terbimbing
O1 & O3 : nilai pretes sebelum ada perlakuan khusus pada kelas
eksperimen dan kontrol.
O2 & O4
: nilai postest setelah ada perlakuan khusus pada kelas eksperimen
dan kontrol.
33
34
Sebelum melakukan penelitian terhadap kedua kelas diatas, dilakukan
analisis data awal untuk mengetahui kesamaan keadaan kedua kelas. Maka
dilakukan uji homogenitas dan kesamaan keadaan awal sampel dengan
menggunakan nilai ulangan umum fisika pada semester sebelumnya.
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kragan yang beralamat
di jalan raya Pandangan- Kragan, kabupaten Rembang, provinsi Jawa
Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2014/2015. SMA Negeri 1 Kragan merupakan satu- satunya SMA negeri
yang ada di kecamatan Kragan, sehingga sebagian besar siswa SMP di
sekitar kecamatan Kragan mendaftar ke sekolah ini untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMA. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
diasumsikan bahwa dengan melakukan penelitian di SMA Negeri 1
Kragan dapat mewakili keadaan SMA atau yang sederajat di kecamatan
Kragan dan sekitarnya.
3.2.2 Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 61), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Kragan program MIPA dengan
rincian populasi dapat dilihat pada Tabel 3.2.
35
Tabel 3.2 Rincian jumlah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Kragan
No
1
2
3
4
Kelas
X MIPA 1
X MIPA 2
X MIPA 3
X MIPA 4
Jumlah
Jumlah Siswa
36
36
36
35
143
Homogenitas populasi dapat diketahui dengan uji homogenitas
terhadap nilai ulangan umum fisika semester gasal kelas X MIPA SMA
Negeri 1 Kragan tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan perhitungan uji
homogenitas diperoleh nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.0793 sedangkan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =3.84.
Nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima artinya varians populasi
homogen. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 3.
3.2.3 Sampel dan Teknik Sampling
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel secara acak atau
simple random sampling. Menurut Sugiyono (2010: 68), simple random
sampling adalah teknik penentuan sampel dimana setiap kelas mendapat
peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sampel bukan siswa secara
individual melainkan siswa yang terhimpun dalam kelas. Penelitian ini
mengambil 2 kelas sebagai sampel, kelas pertama sebagai kelas
eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
diberikan suatu perlakuan, dalam hal ini diberikan simulasi PhET dalam
pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium. Sedangkan, untuk kelas
kontrol juga diberikan perlakuan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing.
36
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMA
Negeri 1 Kragan tahun ajaran 2014/2015.
Normalitas kemampuan awal siswa dapat diketahui dengan uji
normalitas terhadap nilai ulangan umum fisika semester gasal kelas semua
kelas X MIPA yang ada di SMA Negeri 1 Kragan tahun ajaran 2014/2015.
Berdasarkan
perhitungan
uji
normalitas,
diperoleh
hasil
bahwa
kemampuan awal siswa untuk semua kelas X MIPA berdistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:3), variabel penelitan adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu sebagai
berikut.
3.3.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2010:4), variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah
penggunaan simulasi PhET dalam pembelajaran inkuiri laboratorium, dan
penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi listrik dinamis.
37
3.3.2 Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2010:4), variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peningkatan penguasaan
konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada materi
listrik dinamis setelah diberikan perlakuan (treatment).
3.4 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dirancang dalam 9 jam pelajaran untuk pembelajaran,
dan 4 jam pelajaran untuk pretes dan postes. Penelitian dilaksanakan di
kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Kedua kelas tersebut merupakan kelas
eksperimen, dan kelas kontrol dengan pemberian perlakuan yang berbeda
(kelas eksperimen menggunakan simulasi PhET dalam model pembelajaran
inkuiri laboratorium, sedangkan kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing). Jadwal pelaksanaan penelitian tercantum
pada tabel 3.3.
38
Tabel 3.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Hari, tanggal
Senin, 23-03-2015
Rabu, 25-03-2015
Senin, 30-03-2015
Rabu, 01-04-2015
Senin, 06-04-2015
Kelas XI IPA 2
Materi
Jam ke
Pretes
7,8
Pendahuluan, arus
6,7,8
listrik, dan alat ukur
listrik, hukum Ohm
-
Hukum Ohm,
rangkaian hambatan
-
6,7,8
6,7,8
Rabu, 15-04-2015
Rangkaian
hambatan, hukum
Khirchhoff I, dan II
-
Senin, 20-04-2015
Rabu, 22-04-2015
Postes
-
Rabu, 08-04-2015
Senin, 13-04-2015
-
-
7,8
-
Kelas XI IPA 3
Materi
Jam ke
Pretes
3,4
-
Pendahuluan, arus
listrik, dan alat ukur
listrik, hukum Ohm
-
3,4,5
Hukum Ohm,
rangkaian hambatan
-
3,4,5
Rangkaian
hambatan, hukum
Khirchhoff I, dan II
Postes
3,4,5
-
-
3,4
3.5 Prosedur Penelelitian
Prosedur penelitian pengaruh penggunaan media simulasi PhET
dalam model pembelajaran inkuiri laboratorium terhadap peningkatan
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir tingkat tingi siswa kelas X
pada meteri listrik dinamis dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu:
(1) Tahap persiapan.
Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan penyusunan rancangan
pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian untuk kelas eksperimen,
dan kelas kontrol. Penyusunan rancangan pembelajaran dimulai dari
39
studi literatur terhadap GBPP mata pelajaran fisika, buku-buku fisika,
dan teori-teori belajar yang relevan terhadap model pembelajaran yang
diterapkan.
(2) Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian diawali dengan memberikan pretes
pada kelas ekperimen dan kelas kontrol dengan soal yang telah diuji
sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan awal
peserta didik mengenai listrik dinamis sebelum diberikan perlakuan.
Tahap pelaksanaan kedua yaitu memberikan perlakuan kepada kelas
eksperimen, dan kelas kontrol. Proses belajar mengajar pada kelas
eksperimen, dan kelas kontrol dilakukan sendiri oleh peneliti. Tahap
pelaksanaan ketiga adalah pemberian postes pada masing- masing
kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh yang
dihasilkan dari pembelajaran yang diteliti terhadap kemampuan siswa,
selain itu juga untuk melihat sejauh mana perbedaan dari hasil
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
laboratorium dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Tahap pelaksanaan terakhir, yaitu siswa pada kelas
eksperimen diberikan angket yang berhubungan dengan tanggapan
siswa terhadap pembelajaran fisika yang berlangsung, tanggapan
terhadap model pembelajaran inkuiri laboratorium inkuiri berbantuan
PhET serta kesulitan- kesulitan ketika mempelajari pokok bahas listrik
40
dinamis. Prosedur penelitian selengkapnya dapat dilihat pada gambar
3.1.
Masalah
Studi Kepustakaan
Penentuan Subjek
Penyusunan Rancangan
Pembelajaran
Uji Coba
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Instrumen baik
Pre-test
Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing
Pembelajaran Inkuiri
berbasis Laboratorium
dengan menggunakan
PhET
Post-test
Analisis
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
41
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.6.1 Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi (2010:274), dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi dengan
cara mengambil data awal yang meliputi jumlah kelas, daftar nama siswa,
jumlah siswa, dan nilai ulangan umum fisika peserta didik kelas X MIPA
SMA Negeri 1 Kragan pada semeseter gasal tahun ajaran 2014/2015. Nilai
ulangan umum fisika peserta didik tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.
3.6.2 Metode tes
Menurut Suharsimi (2010: 266), metode tes dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan objek yang diteliti. Sedangkan menurut Sudijono
(2009: 67), ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu: sebagai
alat pengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai
oleh peserta didik setelah menempuh proses belajar mengajar dalam
jangka waktu tertentu dan sebagai alat pengukur keberhasilan program
pengajaran. Pada penelitian ini digunakan tes bentuk essay atau uraian
yang diberikan kepada sampel sebagai pretes dan postes untuk
mendapatkan data awal dan data akhir untuk mengetahui pencapaian
kemampuan penguasaan konsep, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi
peserta didik. Pretes bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik sedangkan postes bertujuan mengetahui peningkatan kemampuan
42
peserta didik setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen, dan kelas
kontrol.
3.6.3 Metode observasi
Menurut Sudijono (2009: 76), observasi adalah cara menghimpun
data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran
pengamatan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan cara pengamatan
langsung terhadap proses pembelajaran serta menggunakan kuisioner/
angket. Kuisioner ini berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang berlangsung
untuk mengungkap aktivitas dan sikap siswa selama pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Hal ini mencakup aspek afektif, dan psikomotorik.
Angket yang dirancang berisi tanggapan siswa terhadap proses belajar
mengajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat,
sekaligus untuk mendapatkan respon siswa terhadap model pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET. Observasi ini dilakukan untuk
menilai efektivitas keterlaksanan pembelajaran.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Naskah Tes
Tes yang diberikan kepada peserta didik berbentuk essay/ uraian.
Sebelum naskah tes digunakan sebagai soal pretes dan postes maka
dilakukan uji coba soal dengan tujuan untuk mendapatkan soal yang baik
sesuai dengan kriteria validitas, reabilitas, daya pembeda dan taraf
43
kesukaran. Peneliti merancang soal uji coba sebanyak 13 butir dengan kisikisi soal dapat dilihat pada lampiran 4. Dari 13 butir soal, semuanya akan
digunakan sebagai soal pretes postes dengan perbaikan beberapa butir soal.
Soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 5 sedangkan rubrik penilaian soal
uji coba terdapat pada lampiran 6.
Menurut Suharsimi (2009: 57), tes yang diberikan harus dianalisis
tiap-tiap butir soal yang meliputi: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda. Kriteria instrumen tes yang baik menurut Suharsimi
(2009: 60), antara lain sebagai berikut: (1) Tes harus valid, artinya tes itu
dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. (2) Tes harus reliabel,
dapat dipercaya, yakni dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan
berkali-kali atau dalam arti lain hasil, hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan. (3) Tes harus obyektif, artinya dalam melaksanakan tes itu tidak
ada faktor subjektif yang mempengaruhi. (4) Tes harus praktis, artinya tes
tersebut mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi
dengan petunjuk-petunjuk yang jelas. (5) Tes harus ekonomis, artinya
pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang
mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

Validitas Isi dan Validitas Konstruk
Pengujian instrumen tes menggunakan validitas isi dan validitas
konstruk. Menurut Sugiyono (2010: 353), validitas isi yaitu validitas yang
dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran
yang telah diajarkan. Validitas konstruk yaitu validitas yang disesuaikan
44
dengan berlandaskan teori tertentu dan dikonsultasikan dengan ahli.
Dalam hal ini ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing I, dosen
pembimbing II, dan guru mitra.
Sebelum soal di teskan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
perlu dilakukan tes uji coba pada kelas “uji coba” agar didapatkan soal tes
yang baik. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan tes kepada kelompok yang bukan merupakan sampel
penelitian, melainkan kelas lain yang masih dalam satu populasi, serta
kelompok uji coba ini harus homogen. Untuk mendapatkan soal yang baik
maka diperlukan analisis perangkat tes. Uji coba instrumen ini bertujuan
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda tes.

Validitas Butir Soal Tes
Pada penelitian ini digunakan rumus product moment untuk
menentukan validitas butir soal tes. Rumus product moment yang
digunakan menurut Suharsimi (2009: 72) adalah sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦
: Koefisien korelasi antara X dan Y.
N
: Banyaknya subjek/peserta didik yang diteliti.
∑𝑋
: Jumlah skor tiap butir soal.
∑Y
: Jumlah skor total.
(3.1)
45
∑ 𝑋 2 : Jumlah kuadrat skor butir soal.
∑ 𝑌2
: Jumlah kuadrat skor total.
Hasil perhitungan 𝑟𝑥𝑦 dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment,
dengan taraf nyata 𝛼 = 5%. Jika 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tersebut valid.
Berdasarkan perhitungan validitas butir soal terdapat 13 soal yang valid.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 7.

Reliabilitas Tes
Menurut Suharsimi (2009: 86), tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap. Pada penelitian ini akan digunakan tes objektif untuk
mengukur kemampuan penguasaan konsep peserta didik. Menurut
Sudijono (2009: 213), pada tes hasil belajar bentuk objektif penentuan
reabilitas tes dapat dilakukan dengan pendekatan single test-single trial
method.
Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan
formula Kuder-Richard-son (KR20). Menurut Sudijono (2009: 254-257),
formula Kuder-Richard-son (KR20) yaitu sebagai berikut:
𝑛
𝑟11 = [(𝑛−1)] [
𝑆𝑡 2 −∑ 𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑆𝑡 2
]
(3.2)
𝑆𝑡 2 dapat dicari dengan rumus:
𝑆𝑡 2 = [
𝛴𝑥𝑡 2
𝑁
]
(3.3)
𝛴𝑥𝑡 2 dapat dicari dengan rumus:
𝛴𝑥𝑡 2 = 𝛴𝑋𝑡 2 - [
𝛴𝑋𝑡 2
𝑁
]
(3.4)
46
Keterangan:
𝑟11
: Reliabilitas tes secara keseluruhan.
N
: Jumlah peserta tes.
𝑛
: Banyaknya butir item.
𝑆𝑡 2
: Varians total.
𝛴𝑋𝑡 2 : Jumlah kuadrat skor total.
pi
: Proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item yang
bersangkutan.
qi
: Proporsi testee yang jawabannya salah, atau qi = 1-pi.
Σpiqi : Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi.
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai 𝑟11 dikonsultasikan dengan
harga 𝑟 tabel, jika 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf kesalahan 5% maka item tes
yang diujicobakan reliabel.
Berdasarkan perhitungan reabilitas soal dengan N=71 diperoleh
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,4243 dan rtabel= 0,2335. Karena nilai 𝑟11>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka dapat
disimpulkan soal tes reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 7.

Taraf Kesukaran
Menurut Sudijono (2009: 372), angka indek kesukaran item itu
dapat diperloeh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du
Bois, yaitu:
𝑃=
𝐵
𝐽𝑆
(3.5)
47
Keterangan:
P : Proportion= proporsi= proporsa= difficulty index= angka indek
kesukaran item.
B : Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir
item yang bersangkutan.
JS : Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar.
Menurut Sudijono (2009: 372), cara memberikan penafsiran (interpretasi)
terhadap angka/ indeks kesukaran item dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Item
Nilai P
Interpretasi
< 0.40
Sukar
0,30 − 0,70
Cukup (sedang)
> 0.70
Mudah
Berdasarkan perhitungan taraf kesukaran soal uji coba, diperoleh hasil
bahwa terdapat 3 soal dengan kriteria sukar, 8 soal dengan kriteria sedang
dan 2 soal dengan kriteria mudah. Perhitungan selengkapnya terdapat pada
lampiran 7.

Daya Pembeda
Menurut Sudijono (2009: 385-386), daya pembeda item adalah
kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan
(mendiskriminasi) antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee
yang kemampuannya rendah. Menurut Suharsimi (2009: 213-214), daya
pembeda pada penelitian ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
48
𝐷=
𝐵𝐴
𝐽𝐴
−
𝐵𝐵
𝐽𝐵
= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
(3.6)
Keterangan:
J
: Jumlah peserta tes.
𝐽𝐴 : Banyaknya peserta kelompok atas.
𝐽𝐵 : Banyaknya peserta kelompok bawah.
𝐵𝐴 : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar.
𝐵𝐵 : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar.
𝑃𝐴 : Proporsi peserta didik di kelompok atas yang menjawab benar.
𝑃𝐵 : Proporsi peserta didik di kelompok bawah yang menjawab benar.
Menurut Suharsimi (2009: 218), untuk menginterpretasikan indeks daya
pembeda digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda (D)
Keterangan
0,00-0,20
Jelek (poor)
0,20-0,30
Cukup (satisfactory)
0,30-0,70
Baik (good)
negatif
Tidak baik
Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal ujicoba, terdapat 1 soal
dengan kriteria tidak baik, 1 soal dengan kriteria jelek, 7 soal dengan
kriteria cukup, dan 4 soal dengan kriteria baik. Perhitungan selengkapnya
terdapat pada lampiran 7.
49

Soal Pretes Postes
Berdasarkan hasil analisis validitas, reabilitas, taraf kesukaran dan
daya pembeda dari soal ujicoba, diperoleh 13 soal yang dapat digunakan
sebagai soal pretes postes. Penjelasan selengkapnya terdapat pada
lampiran 7. Ke-13 soal yang digunakan akan dibuat dalam kisi-kisi soal
baru yang terdapat pada lampiran 11. Soal yang telah direvisi dan
dijadikan sebagai soal pretes postes terdapat pada lampiran 12, sedangkan
rubrik penilaian soal tersebut terdapat pada lampiran 13.
3.7.2 Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes yang digunakan dalam penlitian ini meliputi:
silabus. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa
(LKS), kuisioner/ angket keterlaksanaan proses pembelajaran, dan lembar
pengamatan aktivitas guru.
Cara pemberian skor pada instrumen lembar observasi untuk
kuisioner/ angket keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut
(perlu diketahui bahwa semuanya pernyataan didalam kuisioner adalah
pernyataan positif):
− Skor 0 apabila peserta didik sangat tidak setuju dengan pernyataan;
− Skor 1 apabila peserta didik tidak setuju dengan pernyataan;
− Skor 2 apabila peserta didik kurang setuju dengan pernyataan;
− Skor 3 apabila peserta didik setuju dengan pernyataan;
− Skor 4 apabila peserta didik sangat setuju dengan pernyataan.
50
Sedangkan, cara pemberian skor pada instrumen lembar observasi untuk
menilai aktivitas guru pada pembelajaran didalam kelas eksperimen, dan
kelas kontrol adalah sebagai berikut:
− Skor 4: sangat baik (jika disampaikan dengan sangat jelas, tepat, terarah
dan runtun).
− Skor 3: baik (jika disampaikan dengan jelas, tepat, terarah dan runtun).
− Skor 2: cukup (jika disampaikan dengan cukup jelas, tepat, terarah dan
runtun).
− Skor 1: kurang (jika disampaikan dengan kurang jelas, tepat, terarah
dan runtun).
− Skor 0: tidak terpenuhi.

Validitas Isi dan Validitas Konstruk
Pengujian instrumen non-tes menggunakan validitas isi dan
validitas konstruk. Menurut Sugiyono (2010: 353), validitas isi yaitu
validitas yang dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas konstruk yaitu validitas
yang disesuaikan dengan berlandaskan teori tertentu dan dikonsultasikan
dengan ahli. Dalam hal ini, ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing
I, dosen pembimbing II dan guru mitra.

Analisis Deskriptif Lembar Observasi
Dari data hasil observasi yang diperoleh oleh peneliti, dapat
dianalisis dengan menggunakan rumus:
N=
𝛴 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝛴 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100 %
(3.7)
51
Tabel 3.6. Kriteria Penilaian Data Observasi
Nilai
Kriteria
< 26%
Jelek
26% ≤ N <50%
cukup
51% ≤ N < 75%
baik
76% ≤ N < 100%
baik sekali
3.8 Analisis Data Akhir
Analisis data dalam penelitian ini berpedoman pada data yang
terkumpul dan pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Setiap pertanyaan
penelitian yang tercantum dalam rumusan masalah di jawab dengan
menggunakan analisis sebagai berikut:
1. Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, yaitu mengetahui
bagaimana pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa dianalisis
menggunakan statistik uji-t untuk data normal dan uji Wilcoxon untuk
data tidak normal.
2. Untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua, yaitu mengetahui
bagaimana pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium terhadap peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa dianalisis menggunakan statistik uji-t untuk data normal dan uji
Wilcoxon untuk data tidak normal.
3. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga, yaitu mengetahui
keterlaksanaan
penggunaan
PhET
dalam
pembelajaran
inkuiri
52
laboratorium dilakukan analisis secara deskriptif terhadap tanggapan
siswa (kuisioner/ angket).
3.8.1 Uji Normalitas Nilai Pretes- Postes
Hipotesis yang diujikan pada penelitian ini sadalah sebagai berikut:
H0: Kemampuan siswa berdistribusi normal;
Ha: Kemampuan siswa tidak berdistribusi normal.
Menurut Suharsimi (2010:360), pengujian normalitas data dapat dilakukan
dengan menggunakan uji liliefors. Keunggulan metode Liliefors dapat
digunakan dengan sampel kecil dan tidak perlu membuat tabel distribusi
bergolong. Dari sekumpulan data cukup kita cari rata-rata dan standar
deviasinya. Langkah-langkah uji normalitas data yaitu sebagai berikut:
(1) Menentukan Hipotesis:
H0 : Sampel random berasal dari populasi normal, yang rata-rata
dan standar deviasinya tidak diketahui.
Ha : Distribusi data populasi tidak normal.
(2) Menghitung tingkat signifikansi 
(3) Menghitung angka baku dari masing-masing data (X).
(4) Menghitung probabilitas angka baku secara kumulatif
𝐹(𝑍𝑖) = 𝑃(𝑍  𝑍𝑖).
(5) Menghitung 𝑆(𝑍𝑖 ) = (𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑍 ≤ 𝑍𝑖 )/𝑛
(6) Menghitung selisih |𝐹(𝑍1 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )|
(7) Mengambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak,
kita sebut Lv.
53
(8) Membandingkan Lv dengan Tabel (Lt) Nilai Kritis Untuk Uji
Liliefors. (Sudjana, 2001: 273).
Keterangan:
Uji normalitas dengan metode liliefors digunakan apabila datanya
tidak dalam distribusi frekuesi data bergolong. Pada metode liliefors
setiap data 𝑥𝑖 diubah menjadi bilangan baku 𝑧𝑖 dengan transformasi
(3.8)
𝑆(𝑧𝑖) = 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑍 ≤ 𝑧𝑖 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑧
Sebagai daerah kritis untuk uji ini ialah :
𝐷𝐾 = {𝐿|𝐿 > 𝐿𝛼; 𝑛 } 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Untuk beberapa α dan n nilai Lα; n dapat dilihat pada tabel
3.8.2 Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi

Uji Peningkatan Rata-Rata Penguasaan Konsep
Menurut Hake (1998:3), peningkatan pengusaan konsep dapat
diukur dengan menggunakan rumus normal gain, yaitu sebagai berikut:
<g>=
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
Keterangan:
<Si>
: Rata-rata nilai pretes.
<Sf>
: Rata-rata nilai postes.
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
(3.9)
54
Tabel 3.7. Kriteria Penilaian Faktor Gain

Nilai
Kriteria
g ≥ 0.7
Tinggi
0.3 ≤ g < 0.7
Sedang
g < 0.3
Rendah
Uji Peningkatan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi
Uji peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi
dapat diukur dengan menggunakan rumus normal gain seperti pada
persamaan 3.9.
Keterangan:
<Si>
: Rata-rata nilai kerja ilmiah peserta didik pada tahap awal.
<Sf>
: Rata-rata nilai kerja ilmiah peserta didik pada tahap akhir.
3.8.3 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t-test satu pihak kanan.
Apakah pengaruh penggunaan PhET dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Perumusan hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
a. Ho: µ1 ≤ µ2 : peningkatan penguasaan konsep fisika siswa dalam
pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET sama/ kurang
dibandingkan pembelajaran inkuiri terbimbing.
55
b. Ha: µ1 > µ2 : peningkatan penguasaan konsep fisika siswa dalam
pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET lebih baik
dibandingkan pembelajaran inkuiri terbimbing.
µ1: rata-rata hasil kemampuan penguasaan konsep kelas eksperimen.
µ2: rata-rata hasil kemampuan penguasaan konsep kelas kontrol.
c. Ho: µ1 ≤ µ2 ∶ peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
dalam pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET sama/
kurang dibandingkan pembelajaran inkuiri terbimbing.
d. Ha: µ1 > µ2 : peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
dalam pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET lebih baik
dibandingkan pembelajaran inkuiri terbimbing.
µ1: rata-rata hasil keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen
µ2: rata-rata hasil keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas kontrol.
Selanjutnya thitung dibandingkan dengan ttabel dengan dk  n1  n2  2 dan
taraf kesalahan 5%. Menurut Sugiyono (2009: 275), Ho diterima jika
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Apabila hasil analisis data menunjukkan Ho diterima
berarti tidak terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada kelas eksperimen,
sebaliknya jika Ho ditolak berarti terdapat peningkatan kemampuan
pemahaman konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada
kelas
eksperimen
disebabkan
adanya
penggunaan
PhET
dalam
pembelajarannya. Jadi, untuk mengetahui apakah penggunaan PhET
dalam pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium dapat mempengaruhi
56
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan minat belajar fisika siswa SMA
didasarkan pada hasil uji t pihak kanan ini. Data yang digunakan ini
adalah nilai pre-test dan post-test pemahaman konsep. Rumus uji-t satu
pihak dapat dituliskan:
𝑡=
𝑥̅1 − 𝑥̅2
1
1
𝑠√𝑛 + 𝑛
1
2
Keterangan:
𝑛1 = Jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = Jumlah siswa kelas kontrol
𝑥̅1 = Rata-rata nilai postes kelas eksperimen
𝑥̅2 = Rata-rata nilai postes kelas kontrol
𝑠1 = Simpangan baku nilai postes kelas eksperimen
𝑠2 = Simpangan baku nilai postes kelas kontrol
𝑠1 2 = Varians nilai postes kelas eksperimen
𝑠2 2 = Varians nilai postes kelas kontrol
Dengan,
(𝑛1 − 1)𝑠1 2 + (𝑛2 − 1)𝑠2 2
𝑠=√
𝑛1 + 𝑛2 − 2
(3.10)
Kriteria Pengujian:
Menurut Sugiyono (2009:197), harga t tersebut dibandingkan dengan
harga t tabel dengan dk  n1+n2–2, taraf kesalahan 5%. Jika thitung< ttabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Kesamaan Kelas
 Normalitas Pretes
Berdasarkan perhitungan uji normalitas data hasil pretes diperoleh nilai 𝐿𝑣
adalah 0.1287, dan 𝐿𝑡 adalah 0.1477 untuk kelas eksperimen. Sedangkan, untuk
kelas kontrol diperoleh nilai 𝐿𝑣 adalah 0.1173, dan 𝐿𝑡 adalah 0.1477. Karena nilai
𝐿𝑣 < 𝐿𝑡 pada kedua kelas, maka 𝐻0 diterima, artinya kemampuan siswa sebelum
treatment berdistribusi normal. Perhitungan lengkapnya terdapat di lampiran 16.
 Normalitas Postes
Berdasarkan perhitungan uji normalitas data hasil postes diperoleh nilai 𝐿𝑣
adalah 0.1318, dan 𝐿𝑡 adalah 0.1477 untuk kelas eksperimen. Sedangkan, untuk
kelas kontrol diperoleh nilai 𝐿𝑣 adalah 0.1130, dan 𝐿𝑡 adalah 0.1477. Karena nilai
𝐿𝑣 < 𝐿𝑡 pada kedua kelas, maka 𝐻0 diterima, artinya kemampuan siswa setelah
treatment berdistribusi normal. Perhitungan lengkapnya terdapat di lampiran 17.

Homogenitas Sampel
Homogenitas sampel dapat diketahui dengan uji homogenitas terhadap
nilai pretes fisika pokok bahasan listrik dinamis kelas X MIPA 1, dan X MIPA 2
SMA Negeri 1 Kragan tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan perhitungan uji
homogenitas diperoleh nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.0557 sedangkan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =3.84. Nilai
57
58
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima artinya varians populasi homogen.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 3.
4.2
Analisis Penguasaan Konsep
 Uji t-test Pihak Kanan pada Penguasaan Konsep
Berdasarkan perhitungan uji t-test pihak kanan pada penguasaan konsep
fisika siswa terhadap nilai postes diperoleh nilai thitung = 3.32 sedangkan ttabel =
1.67. Karena nilai thitung > ttabel maka 𝐻𝑜 ditolak, artinya hasil tes kemampuan
penguasaan konsep fisika siswa pada pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET lebih baik dibandingkan pembelajaran inkuiri terbimbing.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 21.
 Peningkatan Penguasaan Konsep
Uji peningkatan rata- rata penguasaan konsep dilakukan terhadap nilai
pretes dan postes siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan
selengkapnya tentang analisis pretes dan postes terdapat pada lampiran 23. Hasil
analisis terhadap nilai pretes dan postes dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil analisis nilai pretes dan postes untuk penguasaan konsep
No
Statistik Deskriptif
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretes
Postes
Pretes
Postes
1
Nilai Tertinggi
63
96
60
85
2
Nilai Terendah
47
71
47
66
3
Rata-rata
51.17
78.25
51.58
73.78
59
Berdasarkan Tabel 4.1, hasil uji gain diperoleh nilai <g>=0.555 pada kelas
eksperimen. Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan rata-rata penguasaan
konsep pada model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah
sedang. Sedangakan, hasil uji gain pada kelas kontrol diperoleh nilai <g>=0.458.
Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan rata-rata penguasaan konsep pada
model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sedang. Perhitungan selengkapnya
terdapat pada lampiran 19. Untuk lebih detailnya, dibawah ini ditampilkan gambar
grafik perbandingan peningkatan rata- rata penguasaan konsep fisika siswa antara
kelas eksperimen, dan kelas kontrol pada tiap materi.
Grafik peningkatan rata- rata penguasaan konsep
per materi
45
40
35
Nilai
30
25
20
15
10
5
0
Pretes
Materi 1
Pretes
Postes
Kelas Eksperimen
24.86
36.53
Postes
25.86
33.72
Materi 2
22.19
36.36
22.94
35.28
Materi 3
27.25
40.31
25.97
37.44
Materi 4
2.75
4.5
2.86
4.47
Kelas Kontrol
Gambar 4.1 Grafik nilai penguasaan konsep pada kelas eksperimen dan kontrol
60
Grafik peningkatan rata- rata penguasaan konsep
per materi
0.9
0.8
0.7
Nilai
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Kelas Eksperimen Gain
Kelas Kontrol Gain
Materi 1
0.464
Materi 2
0.621
Materi 3
0.574
Materi 4
0.777
0.326
0.559
0.477
0.752
Gambar 4.2 Grafik uji gain penguasaan konsep pada kelas eksperimen dan kontrol
Berdasarkan gambar 4.1, dan gambar 4.2, hasil uji gain pada materi 1 (kuat
arus, hambatan, dan hukum Ohm) diperoleh nilai <g>=0.464 pada kelas
eksperimen, dan nilai <g>=0.326 pada kelas kontrol. Sesuai dengan kriteria, maka
peningkatan rata-rata penguasaan konsep materi 1 pada model pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah sedang, sedangkan peningkatan
rata-rata penguasaan konsep materi 1 pada model pembelajaran inkuiri terbimbing
adalah sedang. Selanjutnya, hasil uji gain pada materi 2 (rangkaian hambatan)
diperoleh nilai <g>=0.621 pada kelas eksperimen, dan nilai <g>=0.559 pada kelas
kontrol. Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan rata-rata penguasaan konsep
materi 2 pada model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah
sedang, sedangkan peningkatan rata-rata penguasaan konsep materi 2 pada model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sedang. Selanjutnya, hasil uji gain pada
materi 3 (hukum Khirchhoff) diperoleh nilai <g>=0.574 pada kelas eksperimen,
61
dan nilai <g>=0.477 pada kelas kontrol. Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan
rata-rata penguasaan konsep materi 3 pada model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET adalah sedang, sedangkan peningkatan rata-rata
penguasaan konsep materi 3 pada model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah
sedang. Terakhir, hasil uji gain pada materi 4 (alat ukur listrik) diperoleh nilai
<g>=0.777 pada kelas eksperimen, dan nilai <g>=0.752 pada kelas kontrol.
Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan rata-rata penguasaan konsep materi 4
pada model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah tinggi,
sedangkan peningkatan rata-rata penguasaan konsep materi 4 pada model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah tinggi. Perhitungan selengkapnya terdapat
pada lampiran 24.
Pada penelitian ini, penguasaan konsep siswa meningkat dengan adanya
penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET, dan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, bedanya hanya pada tingkat peningkatan (gain)
dari masing- masing model. Hal ini disebabkan karena dalam kedua model
pembelajaran yang diterapkan, dalam penekanan proses pembelajarannya berpusat
pada siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka siswa berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga dapat mendorong siswa untuk memahami sendiri tentang
konsep fisika dengan lebih baik. Menurut Roestiyah (2008: 76), pembelajaran
inkuiri dapat membentuk dan mengembangkan self concept pada diri siswa. Selain
itu, pendekatan inkuiri dapat melibatkan siswa berperan aktif, mengembangkan
kemampuan berpikir dan konsep diri siswa dalam pembelajaran. Jadi peserta didik
62
tidak hanya diberi materi pembelajaran dengan metode ceramah saja, akan tetapi
melatih dan mengajar peserta didik untuk melakukan inkuiri ilmiah.
Berdasarkan hasil uji gain, peningkatan rata- rata penguasaan konsep
peserta didik dari pretes ke postes mencapai kriteria sedang, baik dalam kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Perbedaannya hanya pada tingkat signifikansi
peningkatannya pada masing- masing kelas, yaitu 55.5% pada kelas eksperimen,
dan 45.8% pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET terjadi peningkatan perhatian peserta didik
yang lebih baik ketika melakukan pembelajaran dibanding model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Menurut Slameto (2003: 56), dengan adanya peningkatan
perhatian dalam proses pembelajaran dapat menjamin hasil belajar yang baik.
Dengan demikian, pembelajaran tersebut menghindarkan siswa dari rasa bosan
dan meningkatkan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Ketika ditinjau dari peningkatan konsep per materi, pada materi 1, yaitu
kuat arus, hambatan, dan hukum ohm, prosentase peningkatan penguasaan konsep
peserta didik dari kelas eksperimen sebesar 46.4%, sedangkan kelas kontrol
sebesar 32.6%. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan simulasi PhET,
siswa dapat lebih tau bagaimana elektron-elektron mengalir dalam suatu
penghantar dari ujung berpotensial rendah ke ujung berpotensial lebih tinggi
(sedangkan arus listrik kebalikan dengan arah alir elektron), selain itu juga siswa
dapat dengan jelas melihat hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan
dari suatu rangkaian listrik. Pada materi 2, yaitu rangkaian hambatan, prosentase
peningkatan penguasaan konsep peserta didik dari kelas eksperimen sebesar
63
62.1%, sedangkan kelas kontrol sebesar 55.9%. Pada materi 2, ada perbedaan gain
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terlalu mencolok, hal ini
dikarenakan baik pada model pembelajaran inkuiri laboratorium dan inkuiri
terbimbing sama- sama melakukan praktikum untuk penyusun rangkaian seri, dan
paralel. Bedanya hanya pada kelas kontrol ada beberapa alat listrik yang rusak,
atau tidak bisa digunakan. Pada materi 3, yaitu hukum khirchhoff, prosentase
peningkatan penguasaan konsep peserta didik dari kelas eksperimen sebesar
57.4%, sedangkan kelas kontrol sebesar 47.7%. Hal ini disebabkan karena dengan
menggunakan simulasi PhET, siswa dapat dengan mudah membuktikan
kebenaran hukum Khirchhoff ini melalui berbagai macam variasi dalam
percobaan listrik total, seperti membuktikan bahwa arus listrik yang masuk titik
cabang harus sama dengan total arus listrik yang keluar titik cabang dan jumlah
beda potensial pada loop tertutup adalah nol. Pada materi 4, yaitu alat ukur listrik,
prosentase peningkatan penguasaan konsep peserta didik dari kelas eksperimen
sebesar 77.7%, sedangkan kelas kontrol sebesar 75.2%. Peningkatan penguasaan
konsep pada materi 4 lebih tinggi dibanding materi sebelumnya, hal ini
dikarenakan pada model pembelajaran inkuiri laboratorium, dan inkuiri
terbimbing, siswa dapat mencoba berbagai macam cara pemasangan voltmeter
dan ampermeter, karena dalam rangkaian voltmeter harus dipasang secara paralel,
dan ampermeter harus dipasang secara seri. Jika dalam pemasangannya keliru,
maka alat akan meledak (didalam simulasi PhET) atau nilainya tidak terbaca pada
alat ukurnya.
64
Menurut Slameto (2003: 28), belajar merupakan proses yang kontinyu.
Dengan demikian dalam proses belajar perlu adanya kegiatan yang diulang-ulang
secara bertahap agar pengetahuan dan keterampilan dapat mendalam pada diri
siswa. Pengetahuan fisika terdiri atas banyak konsep dan prinsip yang pada
umumnya bersifat abstrak. Siswa cenderung mempelajari fisika sebagi suatu
kumpulan konsep- konsep yang tidak ada hubungannya satu sama lain. Prinsipprinsip dalam fisika seringnya dinyatakan oleh sederetan persamaan matematis
yang dapat dimanipulasi, dicari pemecahannya, serta dijelaskan dan diprediksi
perilaku dari sistem fisis tersebut. Menurut Martinez et al., (2006), Fenomena
yang secara alami sulit diamati dalam kehidupan sehari- hari dapat
divisualisasikan melalui media simulasi virtual. Selain itu menurut Roestiyah
(2008:76),
pada
model
pembelajaran
inkuiri
dapat
membantu
dalam
meningkatkan ingatan dan transfer pada proses belajar. Maksudnya, siswa yang
telah berhasil menemukan konsep sendiri sampai dapat memecahkan masalah
yang ada, akan meningkatakan kepuasan intelektual yang datang dari dalam
dirinya. Hal ini dapat ditinjau dari ketuntasan belajar yang dicapai oleh peserta
didik seperti tabel 4.2, dengan kriteria ketuntasan (kkm) pada mata pelajaran
fisika di SMAN 1 Kragan adalah 72.
Tabel 4.2. Analisis ketuntasan penguasaan konsep peserta didik
No
1
2
3
4
Statistik Deskriptif
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
Ketuntasan
Kelas Eksperimen
Pretes
Postes
63
96
47
71
51.17
78.25
0%
91.7%
Kelas Kontrol
Pretes
Postes
60
85
47
66
51.58
73.78
0%
69.4%
65
Menurut BSNP (2006: 12), kriteria ketuntasan ideal untuk setiap indikator
penilaian dalam pembelajaran sebesar 75%. Dengan demikian, berdasarkan Tabel
4.2, maka ketuntasan penguasaan konsep siswa pada model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET mencapai kriteria ideal. Sedangkan
ketuntasan
penguasaan konsep siswa pada model pembelajaran inkuiri terbimbing belum
mencapai kriteria ideal. Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa presentase
peningkatan penguasaan konsep pada model inkuiri laboratorium berbantuan
PhET lebih baik dari pada model inkuiri terbimbing.
Sering siswa tidak memahami dan tidak terdorong untuk memahami
struktur koheren penyokong fisika. Dengan adanya PhET yang bisa difungsikan
menjadi laboratorium virtual ini, sangat berpotensi memberikan peningkatan
pengalaman belajar yang lebih efektif. Selain itu laboratorium virtual juga dapat
dijadikan sebagai fasilitas belajar yang lebih dalam mengenai model-based
knowledge domain, karena media simulasi virtual dikembangkan sedemikian rupa
untuk dapat memberikan banyak kebebasan pada siswa dalam memanipulasi
variabel- variabel yang berkaitan dengan eksperimennya, sekaligus dapat melihat
bagaimana pengaruh perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya untuk
meningkatkan penguasaan konsep siswa.
Menurut Ariani (2010), ada beberapa manfaat apabila kita memahami
penggunaan PhET secara tepat, yaitu:
a) PhET dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika dalam kelas yang
berbasis teknologi.
b) Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran.
66
c) Siswa dapat belajar dengan menyenangkan serta dapat memahami materi
yang disampaikan dengan baik.
d) Penerapan PhET dalam kelas dapat memberikan bahan pengalaman atau
landasan teori bagi guru dan siswa sebelum melakukan praktikum.
Selain itu, simulasi PhET juga dapat menjadi sarana praktikum/eksperimen
alternatif bagi sekolah-sekolah yang belum atau tidak memiliki alat- alat fisis
untuk praktikum. Aktifitas pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium adalah
model belajar yang efektif untuk meningkatkan pemahaman murid, kemampuan
proses sains, sikap ilmiah di sekolah, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa. Oleh karena itu, simulasi PhET didesain khusus oleh para ahli dengan
tujuan memberikan kemudahan kepada para pengajar/ guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Selain itu, PhET juga berfungsi untuk memudahkan siswa
memahami materi, khususnya materi- materi yang berkaitan dengan alam nyata,
dan perlu dipraktekkan dilaboraturium, seperti listrik dinamis yang diteliti dalam
penelitian ini. PhET memberi kemudahan kepada guru untuk menghindari
percobaan berat yang memerlukan alat-alat yang serba mahal dan sulit untuk
didapatkan, PhET juga memberi kemudahan karena hanya menggunakan
komputer sebagai alat utama dengan menggunakan PhET itu sendiri sebagai
master programnya.
Menurut Sanjaya (2007: 131), keberhasilan suatu strategi pembelajaran
ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
demikian, berdasarkan penjelasan pada paragraf-paragraf sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media simulasi PhET dalam model pembelajaran
67
model inkuiri laboratorium dapat meningkatan penguasaan konsep fisika siswa
kelas X pada materi listrik dinamis lebih baik dibanding model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Namun, perbedaan peningkatan penguasaan konsep diantara
kedua perlakuan tersebut tidak terlalu signifikan seperti yang ditunjukkan dalam
lampiran 24, dan lampiran 25.
Keefektifan penggunaan simulasi PhET dalam model pembelajaran inkuiri
laboratorium terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa sesuai dengan hasil
penelitian Usman (2008: 50), yang menunjukan bahwa penguasaan konsep siswa
dapat meningkat secara signifikan pada model inkuiri laboratorium jika
dibandingkan dengan model laboratorium verifikasi. Hasil penelitian Mursalin
(2013: 6), juga menunjukan bahwa penggunaan simulasi PhET dapat digunakan
untuk meremediasi dan meminimalkan miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika
pada topik rangkaian listrik mulai dari responden yang berstatus menebak konsep,
kurang paham konsep, hingga yang miskonsepsi. Selain itu, hasil penelitian
Stephen & Fraser (2007: 337) menunjukan bahwa: “the small-scale inquiry
laboratory activities appear to have benefited students in terms of developing a
stronger support system within the class. Students in the inquiry class were not
confined to specific directions and were often found to explore interactions in
greater detail than did students in the non-inquiry group.”
4.3
Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Uji t-test pihak kanan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
Berdasarkan perhitungan uji t-test pihak kanan pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi siswa terhadap nilai postes diperoleh nilai t
hitung=
3.10 sedangkan
68
ttabel= 1.67. Karena nilai thitung > ttabel maka 𝐻𝑜 ditolak, artinya hasil tes
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET lebih baik dibandingkan pembelajaran inkuiri terbimbing.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 22.
 Peningkatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Uji peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi dilakukan
terhadap nilai pretes dan postes siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Perhitungan selengkapnya analisis pretes dan postes terdapat pada lampiran 26.
Hasil analisis terhadap nilai pretes dan postes dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Analisis nilai pretes dan postes untuk keterampilan
berpikir tingkat tinggi
No
Statistik Deskriptif
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretes
Postes
Pretes
Postes
1
Nilai Tertinggi
66
95
62
83
2
Nilai Terendah
35
61
35
58
3
Rata-rata
48.03
74.14
47.94
68.86
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil uji gain diperoleh nilai <g>=0.503 pada
kelas
eksperimen.
Sesuai
dengan
kriteria,
maka
peningkatan
rata-rata
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET adalah sedang. Sedangakan, hasil uji gain pada
kelas kontrol diperoleh nilai <g>=0.402. Sesuai dengan kriteria, maka
peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sedang. Perhitungan selengkapnya
terdapat pada lampiran 20. Untuk lebih detailnya, dibawah ini ditampilkan gambar
69
grafik perbandingan peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa antara kelas eksperimen, dan kelas kontrol pada tiap indikator.
Grafik peningkatan rata- rata keterampilan
berpikir tingkat tinggi per indikator
25
20
Nilai
15
10
5
0
Pretes
Indikator 1
Pretes
Postes
Kelas Eksperimen
16.06
21.72
Postes
15.03
19
Indikator 2
16.56
22.28
15.03
19.72
Indikator 3
7.17
13.47
8.28
12.83
Indikator 4
8.25
16.67
9.61
17.31
Kelas Kontrol
Gambar 4.3 Grafik nilai HOTS pada kelas eksperimen dan kontrol
Gain
Grafik peningkatan rata- rata keterampilan
berpikir tingkat tinggi per indikator
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Kelas Eksperimen Gain
Kelas Kontrol Gain
Indikator 1
0.406
Indikator 2
0.426
Indikator 3
0.491
Indikator 4
0.717
0.265
0.313
0.388
0.741
Gambar 4.4 Grafik hasil uji gain HOTS pada kelas eksperimen dan kontrol
Berdasarkan gambar 4.3, dan gambar 4.4, hasil uji gain pada indikator 1
(membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk
mengenali pola atau hubungannya) diperoleh nilai <g>=0.406 pada kelas
70
eksperimen, dan nilai <g>=0.265 pada kelas kontrol. Sesuai dengan kriteria, maka
peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi indikator 1 pada model
pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah sedang, sedangkan
peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi indikator 1 pada model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah rendah. Selanjutnya, hasil uji gain pada
indikator 2 (mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari
skenario yang rumit) diperoleh nilai <g>=0.426 pada kelas eksperimen, dan nilai
<g>=0.313 pada kelas kontrol. Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan rata-rata
keterampilan berpikir tingkat tinggi indikator 2 pada model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET adalah sedang, sedangkan peningkatan rata-rata
keterampilan berpikir tingkat tinggi indikator 2 pada model pembelajaran inkuiri
terbimbing adalah sedang. Selanjutnya, hasil uji gain pada indikator 3 (membuat
hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian) diperoleh nilai <g>=0.491 pada
kelas eksperimen, dan nilai <g>=0.388 pada kelas kontrol. Sesuai dengan kriteria,
maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi indikator 3 pada
model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah sedang,
sedangkan peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi indikator 3
pada model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah sedang. Terakhir, hasil uji
gain pada indikator 4 (merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah)
diperoleh nilai <g>=0.717 pada kelas eksperimen, dan nilai <g>=0.741 pada kelas
kontrol. Sesuai dengan kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir
tingkat tinggi indikator 4 pada model pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET adalah tinggi, sedangkan peningkatan rata-rata keterampilan
71
berpikir tingkat tinggi indikator 4 pada model pembelajaran inkuiri terbimbing
adalah tinggi. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 27.
Dalam penelitian ini, peserta didik diberikan soal- soal selevel PISA/
SBMPTN untuk melatih dan menilai hasil kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Thomas & Thorne (2005) yang
menyatakan bahwa: “higher Order Thinking is thinking on higher level that
memorizing facts or telling something back to sameone exactly the way it was told
to you. Not only when a person memorizies and gives back the information
without having to think about it”. Jadi kemampan berpikir tingkat tinggi
merupakan keterampilan yang dapat dilatihkan.
Pada model pembelajaran inkuiri, materi tidak diberikan secara langsung.
Akan tetapi, materi diberikan dalam bentuk pertanyaan yang disampaikan secara
lisan maupun tulisan. Dengan demikian, pada pembelajaran ini siswa dituntut
untuk berpikir luas agar dapat menemukan sendiri jawaban yang ingin dipecahkan
melalui kegiatan laboratorium dan diskusi namun tetap dalam bimbingan guru.
Berdasarkan hal tersebut, menurut Sanjaya (2007: 197), model pembelajaran
inkuiri dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis dan sistematis
(kemampuan berpikir tingkat tinggi).
Berdasarkan hasil uji gain, peningkatan rata- rata keterampilan berpikir
tingkat tinggi peserta didik dari pretes ke postes mencapai kriteria sedang, baik
dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Perbedaannya hanya pada tingkat
signifikansi peningkatannya pada masing- masing kelas, yaitu 50.3% pada kelas
eksperimen, dan 40.2% pada kelas kontrol. Menurut Stephen & Fraser
72
(2007:325), hal ini disebabkan karena pada pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menggunakan
konsep ilmiah untuk melakukan prediksi dan menjelaskan konsep sains, mampu
mengenali pertanyaan yang dapat dijawab dengan penyelidikan ilmiah, serta
mampu memilih informasi yang relevan dari sekian banyak data atau argumen
yang digunakannya untuk menarik kesimpulan dari suatu fenomena sains.
Ketika ditinjau dari peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi per
indikator, pada indikator 1, yaitu membagi atau menstrukturkan informasi menjadi
lebih sederhana untuk mengenali pola atau hubungannya, prosentase peningkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dari kelas eksperimen sebesar
40.6%, sedangkan kelas kontrol sebesar 26.5%. Hal ini disebabkan karena dengan
menggunakan simulasi PhET, siswa dapat lebih detail merancang sendiri suatu
percobaan yang berhubungan dengan apa yang ingin dipelajarinya, sehingga siswa
mampu mengolah bahkan mengimprovisasi suatu informasi sehingga mampu
menyusunnya menjadi struktur yang lebih sederhana dan memahami pola
hubungannya. Pada indikator 2, yaitu mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari skenario yang rumit, prosentase peningkatan
keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik dari kelas eksperimen sebesar
42.6%, sedangkan kelas kontrol sebesar 31.3%. Pada indikator 2, ada perbedaan
gain yang cukup mencolok antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini
dikarenakan pada model pembelajaran inkuiri laboratorium, siswa selalu
dibiasakan secara mandiri menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya.
Sedangkan pada model inkuiri terbimbing siswa juga dibiasakan secara mandiri
73
menyelesaikan masalahnya namun masih dalam bimbingan guru. Bedanya terletak
pada keikut sertaan guru dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi
siswa, yaitu keikut sertaaan pendidik dalam menyelesaikan masalah siswa dalam
model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih besar dibanding model inkuiri
pembelajaran laboratorium. Pada indikator 3, yaitu membuat hipotesis,
mengkritik, dan melakukan pengujian, prosentase peningkatan keterampilan
berpikir tingkat tinggi peserta didik dari kelas eksperimen sebesar 49.1%,
sedangkan kelas kontrol sebesar 38.8%. Hal ini disebabkan karena dengan
menggunakan simulasi PhET, siswa dapat dengan mudah membuktikan
kebenaran teori- teori yang ada pada listrik dinamis tanpa banyak kendala yang
didapat (praktikum dapat dilakukan pada kondisi ideal). Sedangkan pada alat- alat
lab yang tersedia di sekolah banyak faktor- faktor luar yang mempengaruhi,
seperti yang dihadapi oleh peneliti adalah kerusakan alat praktikum. Pada
indikator 4, yaitu merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah, prosentase
peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dari kelas eksperimen
sebesar 71.7%, sedangkan kelas kontrol sebesar 74.1%. Diluar dugaan peneliti,
peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada kelas kontrol lebih besar
dibanding kelas eksperimen untuk indikator 4, meskipun perbendaannya tidak
terlalu mencolok. Hal ini terjadi karena permasalahan yang dihadapi oleh kelas
kontrol lebih banyak dibanding kelas eksperimen, misalnya dalam menyusun alat,
pada kelas kontrol alat tidak bisa langsung dirangkai dan diambil datanya,
melainkan siswa harus mengecek dulu dan memastikan alat tersebut bisa
digunakan, sehingga siswa harus memutar otak atau mensiasati keterbatasan alat
74
praktikum agar tetap bisa mengambil data. Hal ini, berbeda dengan simulasi PhET
yang ada di kelas eksperimen yang memang dirancang ideal dan siap untuk
digunakan dalam praktikum.
Pada penelitian ini, lab virtual digunakan untuk membantu memahami
suatu pokok bahasan, khususnya listrik dinamis dalam fisika. Selain itu, media ini
juga dapat dijadikan solusi dari keterbatasan/ ketiadaan perangkat laboratorium.
Menurut Oetomo sebagaimana dikutip oleh Pakhrur (2013: 120), ada beberapa
manfaat dari laboratorium virtual, diantaranya:
(1) Tidak memerlukan ruang, peralatan- peralatan laboratorium, dan bahanbahan praktikum fisik.
(2) Dapat menggantikan peralatan-peralatan praktikum yang harganya mahal
atau yang tidak dimiliki pada laboratorium fisik.
(3) Lebih efisien, dan lebih ekonomis karena tidak memerlukan biaya yang
besar.
(4) Dapat diakses dimana saja, kapan saja, baik online ataupun offline.
(5) Interaktif, karena siswa dapat melakukan praktikum sebagaimana yang
dilakukan pada laboratorium fisik dengan visual yang menarik.
Dengan laboratorium virtual, siswa bisa lebih leluasa dan secara mandiri
melakukan praktikum tanpa bimbingan guru secara langsung. Praktikum juga
dapat dilaksanakan walau alat-alat di laboratorium fisik tidak tersedia atau kurang
memadai. Kadang guru beranggapan jika tidak ada alat yang tersedia maka
praktikum lebih baik tidak dilaksanakan. Namun sekarang dengan adanya
laboratorium virtual tidak ada alasan bagi guru untuk tidak melaksanakan kegiatan
75
praktikum, sehingga kompetensi ilmiah siswa dapat tercapai, termasuk
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Putra (2013:
105) yang menyatakan pada pembelajaran inkuiri, siswa dituntut aktif dalam
melakukan percobaan untuk membuktikan konsep yang sedang dipelajari (dalam
penelitian ini adalah listrik dinamis). Dengan melakukan parktik langsung maka
siswa akan lebih memahami konsep yang dipelajari. Berdasarkan hal tersebut,
maka semakin besar keterlibatan siswa pada proses pembelajaran, semakin besar
pula penguasaan konsep, dan keterampilan berpikir siswa tersebut.
Menurut Popham dan Baker (2005: 7), proses belajar mengajar dikatakan
efektif atau berhasil apabila tujuan intruksional dapat tercapai. Berdasarkan
penjelasan pada paragraf-paragraf sebelumnya, maka model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan simulasi PhET, dan model pembelajaran inkuiri
terbimbing berhasil meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini
ditunjukan dengan naiknya kemampuan keterampilan berpikir tingkat tinggi
peserta didik pada kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Meskipun perbedaanya
tidak signifikan, namun tingkat peningkatan kelompok dengan model inkuiri
laboratorium berbantuan PhET lebih baik dibanding model inkuiri terbimbing.
Keberhasilan tersebut sesuai dengan penelitian Zohar (2004: 298-299),
yang menunjukan bahwa: “the main goal of the computer simulation, was to teach
the control of variables thinking strategy for higher order thingking skills. We
assume that, for many students, a temporary stage of cognitive dissonance may
contribute to meaningful learning.”. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian
Sanjaya & Putu (2012: 9), yang menunjukan bahwa Model pembelajaran inkuiri
76
laboratorium lebih unggul dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif
dan keterampilan proses sains (yang merupakan dari keterampilan berpikir tingkat
tinggi) dari pada model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran inkuiri
laboratorium tersebut memberikan kebebasan bagi siswa untuk mendesain proses
pembelajaran yang mereka inginkan, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
tertera dalam permasalahan. Selain itu, hasil penelitian Aisyah (2013: 31) juga
menunjukan bahwa dari hasil wawancara peneliti dengan siswa diketahui bahwa
soal tipe PISA/ SBMPTN yang dikembangkan dapat memicu siswa untuk
mengeksplor kemampuan matematis dengan memberikan jawaban beserta
penjelasan, langkah- langkah penyelesaian, dan kesimpulan
dari soal yang
dikerjakan.
4.4
Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri laboratorium
berbantuan Simulasi PhET
Dalam pembelajaran inkuiri laboratorium, siswa bukan hanya dibimbing
untuk terampil menggunakan alat-alat laboratorium yang dalam hal ini dapat
diwakili dengan alat- alat di media simulasi, tetapi juga dibimbing untuk
menemukan dan memahami konsep fisika melalui tahapan- tahapan ilmiah yang
relevan dengan materi yang dipelajari. Menurut Putra (2013:104), pada kegiatan
laboratorium, siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan karena
terlibat langsung dalam penemuan.
Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun rangkaian
listrik secara benar, selain itu juga siswa diharapkan mampu menggunakan serta
77
membaca alat ukur listrik (ampermeter, dan voltmeter). Pada pertemuan pertama
ini siswa diberikan LKS-1 yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9
mengenai panduan penyusunan rangkaian simulasi yang dikehendaki seperti pada
gambar 4.5. Dari gambar tersebut siswa melakukan praktikum menggunakan
simulasi virtual untuk mengukur beda potensial, dan kuat arus listrik untuk
rangkaian dengan variasi jumlah lampu, dan jumlah baterai yang digunakan.
Selain itu, dari pertemuan ini peneliti juga bisa mendeteksi siswa yang bisa
ataupun yang belum bisa memasang ampermeter, dan voltmeter dengan benar.
Gambar 4.5. Simulasi PhET untuk variasi jumlah lampu dan jumlah baterai
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelidiki hubungan antara tegangan, arus, dan
hambatan, serta mencari nilai hambatan pengganti pada rangkaian seri dan paralel.
Pada pertemuan kedua ini siswa diberikan LKS-2 yang selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 9 mengenai panduan penyusunan rangkaian simulasi yang
dikehendaki seperti pada gambar 4.6. Dari gambar tersebut siswa melakukan
praktikum menggunakan simulasi virtual untuk mengukur beda potensial, dan
kuat arus listrik dengan variasi jumlah baterai yang digunakan. Tujuannya yaitu
78
untuk mengukur besarnya hambatan yang ada pada lampu ketika tegangan, dan
arusnya sudah diketahui dari bebarapa variasi tadi. Selain itu, pada pertemuan
kedua ini siswa dilatih untuk menganalisis rangkaian hambatan baik seri ataupun
paralel dengan cara mengukur arus masing- masing resistor pada rangkaian seri,
dan paralel seperti gambar 4.7.
Gambar 4.6. Simulasi PhET untuk mengukur besarnya hambatan pada lampu
Gambar 4.7. Simulasi PhET pada rangkaian seri dan paralel
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ketiga bertujuan untuk mengetahui
besar arus listrik pada rangkaian bercabang untuk membuktikan hukum Khirchoff
I. Pada pertemuan ketiga ini siswa diberikan LKS-3 yang selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 9 mengenai panduan penyusunan rangkaian simulasi yang
dikehendaki seperti pada gambar 4.8. Dari gambar tersebut siswa melakukan
79
praktikum menggunakan simulasi virtual untuk mengukur beda potensial, dan
kuat arus listrik dengan variasi besarnya resistor dan pola penyusunan resistor
(baik seri, maupun paralel). Tujuannya yaitu untuk mengukur besarnya arus yang
masuk, dan arus yang keluar dari suatu rangkaian hambatan.
Gambar 4.8. Simulasi PhET untuk membuktikan hukum Khirchoff I
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap aktivitas guru selama
proses pembelajaran, baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari
analisis data terhadap aktivitas guru pada model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET, dan model inkuiri terbimbing, maka didapatkan
hasil seperti pada tabel 4.4. Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 31.
Tabel 4.4. Hasil Analisis terhadap Aktivitas Guru (Peneliti)
Kelas
Model Pembelajaran
Eksperimen
Inkuri laboratorium
berbantuan simulasi
PhET
Kontrol
Inkuiri terbimbing
Persentase
Aktivitas Guru
86.11%
Sangat Baik
78.13%
Sangat Baik
Kriteria
80
Berdasarkan Tabel 4.4, tampak bahwa presentasi aktivitas pembelajaran pada
kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini karena dalam kelas
eksperimen peneliti tidak kesulitas mencari alat- alat listrik dinamis yang akan
digunakan siswa untuk praktikum, sedangkan dalam kelas kontrol ada beberapa
alat- alat praktikum listrik dinamis (lab riil) yang rusak atau tidak bisa dipakai
lagi, sehingga dalam proses pembelajan di kelas kontrol sedikit terkendala.
Selain itu, juga dilakukan observasi keterlaksanaan terhadap model
pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan simulasi PhET di kelas eksperimen.
Observasi ini dilakukan dengan cara memberikan angket/ kuisioner kepada 15
siswa (dipilih secara acak) yang ada dikelas eksperimen. Hasil observasi
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30. Setelah dilakukan analisis data
terhadap keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan
simulasi PhET, maka didapatkan hasil observasi seperti pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran pada Model Inkuiri Laboratorium
berbantuan simulasi PhET
Jumlah
Nilai
Nilai yang
Responden
Maksimum
diperoleh
15
900
771
Kriteria
Presentase
85.67%
Baik Sekali
Berdasarkan Tabel 4.5, tampak dari jawaban setiap responden, dapat dilihat
bahwa sebagian besar siswa kelas X di SMAN 1 Kragan menyukai pembelajaran
fisika dengan simulasi PhET yang telah diberikan. Hal ini karena simulasi yang
disajikan dapat dilihat secara visual dan dipahami dengan mudah. Selain itu,
dengan bantuan simulasi PhET ini, materi listrik dinamis dapat dipahami dengan
81
lebih jelas dan menyenangkan, sehingga siswa tidak mudah bosan ketika sedang
berlangsung proses pembelajaran fisika dikelas dan menambah motivasi siswa
dalam belajar fisika.
Berdasarkan penelitian Mursalin (2013:6), konsep-konsep fisika dalam
bidang kelistrikan kebanyakan bersifat invisible, serta sulit untuk dipelajari dan
dibelajarkan secara nyata. Tidak sedikit peserta didik dapat mengalami kesulitan
dalam memahami konsep-konsep kelistrikan terutama pada rangkaian listrik
karena memerlukan analogi atau penggunaan model yang tepat. Menurut sumber
yang sama, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan
bahwa simulasi PhET dapat digunakan untuk meremediasi dan meminimalkan
miskonsepsi peserta didik pada topik rangkaian listrik. Kendala dari penelitian
yang yang dilakukan yaitu pembelajaran dengan menggunakan lab virtual PhET
merupakan hal baru bagi siswa, jadi siswa belum pernah melakukan pembelajaran
yang serupa sebelumnya, sehingga dalam pembelajaran memerlukan waktu yang
cukup lama agar hasil dari pembelajaran tersebut maksimal.
82
4.5
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian pada penerapan model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan media simulasi PhET untuk meningkatan penguasaan
konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa kelas X pada materi listrik
dinamis adalah sebagai berikut.
(1)
Tidak dapat menyediakan satu komputer/ laptop kepada setiap siswa untuk
melaksanakan praktikum di media simulasi PhET.
(2)
Tidak dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik berupa pengayaan
latihan soal secara lebih lanjut untuk memperdalam penguasaan konsep.
(3)
Tidak dapat meneliti faktor-faktor diluar penelitian yang mempengaruhi
peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi
peserta didik pada materi listrik dinamis dengan lebih detail.
(4)
Tidak dapat meneliti sikap ilmiah peserta didik saat melakukan percobaan
dengan menggunakan media simulasi.
83
BAB 5
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
tentang
pengaruh
penggunaan media simulasi PhET dalam model pembelajaran inkuiri laboratorium
terhadap peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa kelas X pada listrik dinamis, dapat diambil simpulan sebagai berikut.
(1) Peningkatan rata- rata penguasaan konsep siswa pada model pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET termasuk dalam kategori sedang, yaitu
55.5%, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar 51.17, dan ratarata hasil postes sebesar 78.25. Sedangkan peningkatan rata- rata penguasaan
konsep siswa pada model pembelajaran inkuiri terbimbing termasuk dalam
kategori sedang, yaitu 45.8%, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes
sebesar 51.58, dan rata-rata hasil postes sebesar 73.78.
(2) Peningkatan rata- rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada model
pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET termasuk dalam kategori
sedang, yaitu 50.3%, hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar
48.03, dan rata-rata hasil postes sebesar 74.14. Sedangkan peningkatan ratarata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada model pembelajaran
inkuiri terbimbing termasuk dalam kategori sedang, yaitu 40.2%, hal ini dapat
83
84
dilihat dari rata-rata hasil pretes sebesar 47.94, dan rata-rata hasil postes
sebesar 68.86.
(3) Keterlaksanaan pembelajaran pada model inkuiri laboratorium berbantuan
PhET termasuk dalam kategori sangat baik yaitu 85.67% (ditinjau dari
kuisioner keterlaksanaaan pembelajaran yang diisi oleh siswa).
5.2
Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan penerapan model pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET adalah sebagai berikut:
(1) Perlunya pembiasaan dan praktek menggunakan lab virtual agar waktu yang
dibutuhkan untuk melakasanakan kegiatan praktikum tidak terlalu lama.
(2) Perlunya bimbingan dan pemberian tugas mengerjakan soal-soal latihan
kepada siswa yang dapat memperdalam penguasaan konsep.
(3) Perlunya hubungan kerjasama yang sinergis antara pendidik dan peserta didik
didalam proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran yang diinginkan
dapat dicapai dengan efektif, dan maksimal.
(4) Memperbesar jumlah sampel dalam penelitian untuk meningkatkan kualitas,
dan normalitas data yang didapat.
85
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rifa'i & Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Unnes Press.
Aisyah. 2013. Pengembangan Soal Tipe PISA di Sekolah Menengah Pertama.
Edumatica volume 03(1): 31
Ariani, N. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Penerbit Prestasi
Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Chin, C & Chia, L. 2005. Problem-based learning: Using ill-structured
problem in biology project work. Science Education. 90 (1). 44-67.
Dahar, R.W. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Dwi Teguh Rahardjo & Supurwoko. 2013. Modul Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru (PLPG) Pendalaman materi bidang fisika. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret. 5-20.
Finkelstein, N. 2006. “Hightech Tools For Teaching Physics: The Physics
Education Technology Project”. Merlot journal of online learning and
teaching. Vol. 2 (3): 110-121.
Heong Woo, Kuan. 2011. Higher Education and the Malaysian Public
Employment. Universiti Sains Malaysia, Malaysia. The Asian Conference
on Education.
Hodson, D. 1990, "A critical look at practical work in school science" School
Science Review, Vol 70 (Number 256), pp 33-40.
Khan, M., & Iqbal, M. Z. 2011. Effect of inquiry lab teaching Method on the
development of scientific skills through the teaching of biology in
Pakistan. Strength for today and bright hope for tomorrow journal.
86
Koray, O., & Köksal, M. S. 2009. The effect of creative and critical thinking
based laboratory applications on creative and logical thinking abilities
of prospective teachers. Asia-Pacific Forum on Science Learning and
Teaching Journal, 10(2), 1-13.
Krathwohl, David R. 2002. A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview.
Theory into Practice, Vol. 41, No. 4, Revising Bloom's Taxonomy
(Autumn, 2002), pp. 212- 218.
Madlazim. 2007. Metode Praktis Mendesain Simulasi Fisika Interaktif.
Surabaya: University Press UNESA.
Mardhiyanti, Devi. 2010. Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk
Mengukur Kemampuan Komunikasi Siswa SD. Tesis Jurusan Pendidikan
Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya (tidak
dipublikasikan).
Martínez-Jiménez, A. Pontes-Pedrajas and J. Polo. 2006. Application of
Simulation and interactive Virtual laboratories in University Teaching
of Physics and Chemistry in aproject for establishment of ECT Credit
in the EPS of University of Cordoba.
Mulyasa, E. 2006. Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mursalin. 2013. Model Remediasi Miskonsepsi Materi Rangkaian Listrik
dengan Pendekatan Simulasi PhET. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi/
[diakses 20-01-2015]
NRC. 2000. Inquiry and the National Science Education Standar Guide for
Teaching and Learning. Washington. DC: National Academy Press.
OECD. 2004. Learning for Tomorrow’s World First Results from PISA 2003.
Paris: Organisation for Economic Cooperation and Development
Popham, J. W. & E. L. Baker. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta:
Rineka Cipta.
Putra, S. R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta:
Diva Press.
Razi, Pakhur. 2013. Hubungan Motivasi Dengan Kerja Ilmiah Siswa dalam
Pembelajaran Fisika Menggunakan Virtual Laboratory di Kelas X
87
SMAN Kota Padang. Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan.
(online), 6(2): 119-124
Riyadi, Usman. 2008. Model Pembelajaran dengan kegiatan laboratorium
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pokok bahasan
fluida statis. Tesis. Semarang: Program Studi Pendidikan IPA Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sanjaya & Putu, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Schmidt. 2003. Choice of travel mode in the theory of planned behavior: The
roles of past behavior, habit, and reasoned action. 25, 175-188.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Stephen J Wolf, & Barry J Fraser. 2007. Learning Environment, Attitudes and
Achievement among middle-school Science Students Using Inquirybased Laboratory Activities. Res Sci Educ 38:321–341
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung:
CV Alfabeta.
Thomas, A. & Thorne, G. 2005. Learning Profiles Teacher's Binder. Covington,
LA: Center for Development & Learning.
Zohar, Anat. 2004. Elements of Teachers’ Pedagogical Knowledge Regarding
Instruction of Higher Order Thinking. Journal of Science Teacher
Education 15(4): 293–312
88
Lampiran 1
DAFTAR NILAI ULANGAN UMUM FISIKA SEMESTER GASAL
SMAN 1 KRAGAN KABUPATEN REMBANG
Wali Kelas
Kelas
Nama Guru
: Demi Trisnawati, S.Pd.
: X MIPA 1
: Mohammad Musa, S.Pd
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama Siswa
ABDUL ROCHMAN
ACHIL MUCHTAROM
AFIFATUR ROKHMAH
AHMAD KUSYAIRI
AMRUN NASUCHA
ANIS ROFIQOH
ANISATUR RAHMAWATI
ARIF SYAFI'I
AYU NOVITA SARI
AYU YULIAWATI KHUSNA
DIAH AYU NISRINA
KHUMAEDAH
KURNIAWATI
LILIK MAISYAROH
M. ANANG MAKRUF
MISBAHUL MUNIR
MOCH. LUCKY FAHMI
MOH. BADRUL JAMAL
MOHAMMAD AFIF
PORNIAWAN
PUGUH OKTAVIAN
RIZQIA DHAFINNIYAH
ROSIKHOTUL INAYAH
SHAUDATUL MUKARIMAH
SHOBIKHOTUL NI'MAH
SITI NUR ENISYAH
SITI NURHANA
SUSANTO
SYAMSUL ARIFIN
TIYA AGUSTINA
TRIAS NURUL LAILI
UMI FARIDA
WAHYU DWI SUCI DAMAYANTI
WAHYU INDRIYANI
WEDOK
ZULFATUS SYAFA'AH
NIS
9980674170
9990690746
9990616729
9990639627
9990578266
9980698811
9990676937
9980698610
9990638623
9990614682
9990650069
9980698354
9980697462
9990616738
9980736720
9990615682
9990691282
9995750613
9964266226
9990615645
9999492563
9990616746
9990638838
9980675062
9990639853
9999432242
9992085802
9990616897
9980697715
9990638843
9990298818
9990638649
9990678289
9990678052
9990615705
Nilai
68.5
67.5
81.0
75.5
66.8
73.0
75.5
68.0
67.5
69.5
69.5
77.0
77.0
78.0
80.0
66.8
66.8
66.8
70.0
68.8
90.5
73.0
74.0
74.0
86.0
76.0
71.0
67.0
67.3
74.5
74.0
77.0
68.0
73.5
72.5
75.5
89
DAFTAR NILAI ULANGAN UMUM FISIKA SEMESTER GASAL
SMAN 1 KRAGAN KABUPATEN REMBANG
Wali Kelas
Kelas
Nama Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NIS
9997825891
9989419832
9980698407
9980736837
9990615713
9982029843
9990639918
9962754888
9980739286
9980698448
9980697496
9990638594
9980698854
9980735551
9980735674
9990638661
9990677165
9990615633
9980697464
9972792340
9991776849
9986161109
9990690049
9990677265
9970690314
9999183002
9990639696
9990638840
9990615733
9994680321
9993275068
9990638645
9990638617
9980736669
9990678054
: Lailatun Ni'mah, S.Pd.
: X MIPA 2
: Mohammad Musa, S.Pd
Nama Siswa
ABDUL KARIM
AHMAD LAILUS SOFI
AHMAH NURULRISKI
ANIS MASUKA
ANISA RIZKI AMELIA
ARIS
BUDI DARMAWAN
CICI ALVITA
DIAH NUR HANIFAH
DIAN PUSPITA DEWI
DIAN RENITA ATMI
DICKY NURCAHYO
EZA RIZKY OCTAVIA
FAIDATUL CHOIFIN
ILHAM SIGIT PRAKOSO
ISNA RIFKA NUR AULYA
KHOIRUL ANAM
KHOIRUL HUDA
KHOLISOTUL ILMIYAH
LAILA NURUL FITRIA
LEONARDO
M. ALFIAN NUR
MAR'AH QONITATILLAH
MOH. ALI LUTFI
MOHAMMAD IRFAN HIDAYAT
NURHIDAYYAH
RIFATUL HIMAH
RIFQOTUL UMMAH
SITI AMINAH
SITI ILHAMIYATI
SITI MASRUROH
SITI MURYANI
SITI NUR LAILATUS SA'DIYAH
TIYA SETIYANA
TRI UTOMO
WIRANTO
Nilai
68.0
81.0
68.0
67.5
71.5
77.0
76.5
74.0
69.5
74.0
86.3
86.3
75.5
74.0
78.0
75.0
66.8
74.0
77.0
75.5
66.8
72.5
78.0
66.8
74.0
67.5
76.0
70.5
72.0
76.5
80.5
80.5
67.5
69.5
67.5
67.5
90
DAFTAR NILAI ULANGAN UMUM FISIKA SEMESTER GASAL
SMAN 1 KRAGAN KABUPATEN REMBANG
Wali Kelas
Mata Pelajaran
Nama Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NIS
9990615708
4602219
9986743031
9990638639
9980675998
9990677250
9993275116
418288
9990615542
9980735687
9990676957
9990615059
9990677892
9990639647
9990678225
9994860544
9990638608
9990677272
9990638834
9990616848
9990678048
9995547632
9990638644
9994943663
9980697480
9990616750
9993275766
9990638647
9982029859
9908735961
9980739079
9990615367
417065
9980736852
9993275172
9980674855
: Maya Sulistyo Utami, S.Pd.
: FISIKA
: Mohammad Musa, S.Pd
Nama Siswa
ABDUL KHAKIM
ABDUR ROFIQ
BAYU OKTAFIANTORO
CHOIROTUN NI'MAH
DWI ANGGARA PUTRA
ELISA ANDRIANI
EVA ELYA FAUZIYAH
HILDA AFAFA MUHAJIROH
INDAH MEGA FATMAWATI
JULIA HERMAWATI
KASMUDI
KIAN SARAS ASIH PINTANI
MAMLUATUS SAFAATI
MASROKHATUL AZIFAH
MOH KHOTIM NUR SALIM
NAILATUS SA'ADAH
NUR FARIDAH
PRIYO UTOMO
ROSO PRAMONO
SAMSUL HADI
SETYAWAN EKO PAMUJI
SHINTA AYSIAH
SISILIA DELVI
SITI KHUMAIROH
SITI MUZAYANAH
SITI SULASIH
SRI AGUSTINA AL'AINI
SUATMI
SUPIATUN
SUSIYAMAH
SUYADI
TRISWATI
WINARKO DWI ATMOJO
YUNI MATUL AZIZAH
YUNI PRIHANTINI
ZUMROTUL A'DAH
Nilai
72.0
66.8
72.0
68.5
72.0
68.5
77.0
68.5
68.0
86.3
72.0
75.0
81.0
73.0
72.0
78.0
80.0
72.0
72.0
72.0
77.5
78.5
79.0
81.0
81.0
84.0
82.0
79.0
74.0
74.0
67.0
80.0
73.5
86.3
84.5
76.0
91
DAFTAR NILAI ULANGAN UMUM FISIKA SEMESTER GASAL
SMAN 1 KRAGAN KABUPATEN REMBANG
Wali Kelas
Kelas
Nama Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
NIS
9994860323
9990615525
9980737583
9990676635
9990679899
9990676954
9980697446
9990615714
9993275124
9990615352
9993275126
9990690047
9980676007
9990616827
418289
1838734
9993437651
9854959
9990614557
9970713949
9990677828
9972910668
9990678943
9990638830
9980735954
9987924034
9990639092
9992413077
9983821792
9980739078
9982029887
9994410605
9990638844
9990678054
: Kholisoh, M.Pd.
: X MIPA 4
: Mohammad Musa, S.Pd
Nama Siswa
ABIDATUL MAGFIROH
AFIDHOTUS SHOLICHAH
AHMAD ALVIN NUHA
ANANDA BAYU SUSANTO
ANIFAH
ANIK WAHYUNI
AYU ROSA ROSITA
CHALIT JAZIYAH
IKA MARLINDA DHAMAYANTI
INDAH KHASANAH
JALAL MURDIYANTO
KHILYATUS SHOLIHAH
KHUDSIYATUL ANISA
LAILI MUSYAROFAH
LAYLIA NUR SAFITRI
LIA SUSANTI
LUH RINJANI RUSHADI
M. ULIN NUHA
M. ABDURROHMAN WAHID
M. IRFAN ZUHRI
MAR'ATUS SHOLIKHAH
MARINAH
NAIMATUL AINIAH
NUR HAYATI
ROMZAN IKHWANUDDIN
SITI ANISATUN NIKMAH
SITI HIDAYATI
SITI MAGFIROH
SOFIAN FANANDI
SOFYAN NUR AFFANDI
SRI SETIANI
TOBRONI LUTFI ANAM
TRISNA EKA SUSANTI
WIRANTO
ZULFIKAR YUSUF HARIADI
Nilai
72.5
72.5
78.0
81.0
77.5
74.5
72.5
68.0
76.5
79.0
72.5
76.5
80.0
86.3
73.5
72.0
69.5
69.5
69.5
68.8
71.0
70.0
73.5
86.3
78.0
69.5
68.0
75.5
70.0
66.8
73.0
82.5
86.3
67.5
67.5
92
Lampiran 2
UJI NORMALITAS DATA AWAL (UJI LILIEFORS)
KELAS X MIA 1
Sumber Data
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: Nilai
Ulangan Umum Fisika Semester Gasal
: 73
: 5.6
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
66.8
67.0
67.3
67.5
68.0
68.5
68.8
69.5
70.0
71.0
72.5
73.0
73.5
74.0
74.5
75.5
76.0
77.0
78.0
80.0
81.0
86.0
90.5
4
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
3
1
3
1
3
1
1
1
1
1
-1.11
-1.07
-1.02
-0.98
-0.89
-0.80
-0.75
-0.63
-0.54
-0.36
-0.09
0.00
0.09
0.18
0.27
0.45
0.54
0.71
0.89
1.25
1.43
2.32
3.13
0.1341
0.1420
0.1544
0.1630
0.1860
0.2108
0.2266
0.2660
0.2961
0.3605
0.4644
0.5000
0.5356
0.5709
0.6056
0.6724
0.7039
0.7625
0.8140
0.8944
0.9234
0.9899
0.9991
0.1111
0.1389
0.1667
0.2222
0.2778
0.3056
0.3333
0.3889
0.4167
0.4444
0.4722
0.5278
0.5556
0.6389
0.6667
0.7500
0.7778
0.8611
0.8889
0.9167
0.9444
0.9722
1.0000
0.0230
0.0031
0.0123
0.0592
0.0918
0.0947
0.1067
0.1229
0.1206
0.0840
0.0078
0.0278
0.0200
0.0680
0.0611
0.0776
0.0739
0.0986
0.0749
0.0223
0.0210
0.0176
0.0009
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1229
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
93
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
KELAS X MIA 2
Sumber Data
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: Nilai
Ulangan Umum Fisika Semester Gasal
: 73.6
: 5.4
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
66.8
67.5
68.0
69.5
70.5
71.5
72.0
72.5
74.0
75.0
75.5
76.0
76.5
77.0
78.0
80.5
81.0
86.3
3
5
2
2
1
1
1
1
5
1
2
1
2
2
2
2
1
2
-1.26
-1.13
-1.04
-0.76
-0.57
-0.39
-0.30
-0.20
0.07
0.26
0.35
0.44
0.54
0.63
0.81
1.28
1.37
2.35
0.1040
0.1293
0.1499
0.2238
0.2830
0.3487
0.3835
0.4193
0.5295
0.6023
0.6375
0.6716
0.7044
0.7355
0.7924
0.8993
0.9147
0.9907
0.0833
0.2222
0.2778
0.3333
0.3611
0.3889
0.4167
0.4444
0.5833
0.6111
0.6667
0.6944
0.7500
0.8056
0.8611
0.9167
0.9444
1.0000
0.0206
0.0929
0.1279
0.1095
0.0782
0.0402
0.0332
0.0252
0.0538
0.0088
0.0291
0.0228
0.0456
0.0700
0.0687
0.0173
0.0297
0.0093
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1279
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
94
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
KELAS X MIA 3
Sumber Data
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: Nilai
Ulangan Umum Fisika Semester Gasal
: 75.4
: 6.2
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
66.8
67.0
68.0
68.5
72.0
73.0
73.5
74.0
75.0
76.0
77.0
77.5
78.0
78.5
79.0
80.0
81.0
82.0
84.0
84.5
85.3
1
1
1
3
8
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
3
1
1
1
2
-1.60
-1.57
-1.39
-1.30
-0.66
-0.48
-0.39
-0.30
-0.12
0.06
0.24
0.33
0.42
0.51
0.60
0.79
0.97
1.15
1.51
1.60
1.75
0.0543
0.0584
0.0827
0.0974
0.2537
0.3149
0.3478
0.3818
0.4524
0.5245
0.5958
0.6304
0.6640
0.6964
0.7273
0.7840
0.8332
0.8745
0.9345
0.9453
0.9595
0.0278
0.0556
0.0833
0.1667
0.3889
0.4167
0.4444
0.5000
0.5278
0.5556
0.5833
0.6111
0.6389
0.6667
0.7222
0.7778
0.8611
0.8889
0.9167
0.9444
1.0000
0.0265
0.0028
0.0007
0.0693
0.1352
0.1017
0.0967
0.1182
0.0754
0.0311
0.0125
0.0193
0.0252
0.0297
0.0051
0.0062
0.0279
0.0144
0.0178
0.0008
0.0405
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1352
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
95
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
KELAS X MIA 4
Sumber Data
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: Nilai
Ulangan Umum Fisika Semester Gasal
: 74.4
: 5.9
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
66.8
67.5
68.0
68.8
69.5
70.0
71.0
72.0
72.5
73.0
73.5
74.5
75.5
76.5
77.0
78.0
79.0
80.0
81.0
82.5
86.3
1
2
2
1
4
2
1
1
4
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
3
-1.31
-1.19
-1.10
-0.96
-0.83
-0.74
-0.56
-0.38
-0.29
-0.20
-0.11
0.06
0.24
0.42
0.51
0.69
0.87
1.05
1.23
1.50
2.18
0.0944
0.1173
0.1359
0.1696
0.2031
0.2294
0.2871
0.3510
0.3847
0.4193
0.4546
0.5259
0.5964
0.6639
0.6959
0.7555
0.8081
0.8531
0.8905
0.9329
0.9853
0.0286
0.0857
0.1429
0.1714
0.2857
0.3429
0.3714
0.4000
0.5143
0.5429
0.6000
0.6286
0.6571
0.7143
0.7429
0.8000
0.8286
0.8571
0.8857
0.9143
1.0000
0.0659
0.0316
0.0070
0.0018
0.0826
0.1135
0.0843
0.0490
0.1296
0.1235
0.1454
0.1027
0.0607
0.0504
0.0469
0.0445
0.0205
0.0040
0.0048
0.0186
0.0147
Jumlah
35
Nilai Lv
0.1454
Nilai Lt
0.1498
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
96
Lampiran 3
UJI HOMOGENITAS DATA
ULANGAN UMUM SEMESTER GASAL
Hipotesis:
Ho : 𝜎12 = 𝜎22
Ha : 𝜎12 ≠ 𝜎22
Kriteria pengujian:
Dengan taraf nyata α = 0.05 dan k= 2, kita tolak hipotesis H0 jika 𝜒 2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝜒 2(1−𝛼)(𝑘−1)
dimana 𝜒 2(1−𝛼)(𝑘−1) didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang (1- α) dan
dk = (k – 1).
Rumus yang digunakan:
𝜒 2 = (𝑙𝑛10){𝐵 − ∑(𝑛𝑖 − 1) 𝑙𝑜𝑔𝑠𝑖2 }
𝑠2 =
Dengan varians gabungan
(Sudjana, 2005: 263)
∑(𝑛𝑖 −1)𝑠𝑖2
∑(𝑛𝑖 −1)
Dan harga satuan B:
𝐵 = (𝑙𝑜𝑔 𝑠 2 ) ∑(𝑛𝑖 − 1)
Statistik pengujian:
Sampel
ni
dk = ni – 1
Si2
(dk) Si2
log Si2
(dk) log Si2
X MIPA 1
X MIPA 2
36
36
35
35
31.61
28.74
1106.35
1005.85
1.4998
1.4585
52.494
51.046
S
72
70
60
2112.20
2.9583
103.540
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah :
𝑠2 =
∑(𝑛𝑖 −1)𝑠𝑖2
∑(𝑛𝑖 −1)
=
2112.1972
70
= 30.174
log 𝑠 2 = 1.4796
Harga satuan B adalah:
𝐵 = (𝑙𝑜𝑔𝑠 2 ) ∑(𝑛𝑖 − 1) = 1.4796 × 70 = 103.57
𝜒 2 = (𝑙𝑛10){𝐵 − ∑(𝑛𝑖 − 1) 𝑙𝑜𝑔𝑠𝑖2 } = 2.3026{103.57 − 103.54} = 0.079
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1= 1 diperoleh 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3.84
Daerah
penerimaan 𝐻0
0.079
Daerah penolakan 𝐻0
3.84
Karena 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama
97
UJI HOMOGENITAS DATA
PRETES
Hipotesis:
Ho : 𝜎12 = 𝜎22
Ha : 𝜎12 ≠ 𝜎22
Kriteria pengujian:
Dengan taraf nyata α = 0.05 dan k= 2, kita tolak hipotesis H0 jika 𝜒 2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝜒 2(1−𝛼)(𝑘−1)
dimana 𝜒 2(1−𝛼)(𝑘−1) didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang (1- α) dan
dk = (k – 1).
Rumus yang digunakan:
𝜒 2 = (𝑙𝑛10){𝐵 − ∑(𝑛𝑖 − 1) 𝑙𝑜𝑔𝑠𝑖2 }
2
𝑠 =
Dengan varians gabungan
(Sudjana, 2005: 263)
∑(𝑛𝑖 −1)𝑠𝑖2
∑(𝑛𝑖 −1)
Dan harga satuan B:
𝐵 = (𝑙𝑜𝑔 𝑠 2 ) ∑(𝑛𝑖 − 1)
Statistik pengujian:
Sampel
ni
dk = ni - 1
Si2
(dk) Si2
log Si2
(dk) log Si2
X MIPA 1
X MIPA 2
36
36
35
35
15.00
13.85
525.00
484.75
1.1761
1.1414
41.163
39.951
S
72
70
29
1009.75
2.3175
81.114
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah :
𝑠2 =
∑(𝑛𝑖 −1)𝑠𝑖2
∑(𝑛𝑖 −1)
=
1009.75
70
= 14.425
log 𝑠 2 = 1.1591
Harga satuan B adalah:
𝐵 = (𝑙𝑜𝑔𝑠 2 ) ∑(𝑛𝑖 − 1) = 1.1591 × 70 = 81.138
𝜒 2 = (𝑙𝑛10){𝐵 − ∑(𝑛𝑖 − 1) 𝑙𝑜𝑔𝑠𝑖2 } = 2.3026{81.138 − 81.1139} = 0.056
Untuk α = 5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1= 1 diperoleh 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3.84
Daerah
penerimaan 𝐻0
0.056
Daerah penolakan 𝐻0
3.84
Karena 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama
98
Lampiran 4
KISI- KISI SOAL UJI COBA
A. Untuk mengungkap penguasaan konsep listrik dinamis
No.
Label Konsep
Nomor Soal
Jumlah
1.
Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
Nomor 1, 6, 10, 12
4
2.
Rangkaian Hambatan
Nomor 2, 3, 4, 5, 9
5
3.
Hukum Khirchhoff
Nomor 8, 11, 13
3
4.
Alat Ukur Listrik
Nomor 7
1
Jumlah
13
B. Untuk mengungkap Keterampilan berpikir tingkat tinggi
No.
1.
Indikator Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi
Nomor Soal
Jumlah
9, 11, 12
3
10, 12, 13
3
12, 13
2
9, 11
2
lebih sederhana untuk mengenali pola atau
hubungannya
2.
Mengenali serta membedakan faktor penyebab
dan akibat dari skenario yang rumit
3.
Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan
pengujian
4.
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan
masalah
Jumlah
10
99
Lampiran 5
SOAL UJI COBA
LISTRIK DINAMIS
A. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apa yang terjadi pada cahaya bohlam (lampu), dan perubahan laju
elektronnya, jika anda menambah tegangan pada baterai?
Jawab: ....................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
2. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus lebih
besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: ........................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
3. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah ini. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: ....................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
4. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus
lebih besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling
besar?
Jawab: ....................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
100
5. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: ..................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
6. Dari gambar disamping, apa yang akan terjadi pada
tegangan dan arus pada resistor apabila tegangan dari
baterai dinaikkan menjadi 25 volt?
Jawab: ............................................................................
........................................................................................
........................................................................................
........................................................................................
7. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apakah pemasangan ampermeter dan voltmeternya sudah
benar? Kenapa? Jika belum, bagaimana pemasangan yang
Saklar
benar? Ketika saklar dinyalakan, apa yang akan terjadi?
Jawab: ..................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
8. Ketika saklar dinyalakan, bagaimana perbandingan nyala
A
keempat lampunya? Bagaimana pula perbandingan
tegangan, dan arus di masing- masing lampu?
B
C
Jawab: .................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
D
101
B. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan lengkap, teliti, dan jelas!
9. Empat buah resistor masing- masing R1= 3 Ω, R2= 6 Ω dirangkai secara seri, dan R3= R4=
12 Ω dirangkai secara paralel pada suatu rangkaian tertutup dengan tegangan 12 V (seperti
gambar dibawah). Berapakah besarnya arus yang melewati hambatan R3?
R1
R2
R3
E
R4
10. Apakah arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar sama dengan arah gerak elektron
dalam penghantar tersebut? Jelaskan dengan bahasa saudara!
11. Sebuah rangkaian listrik terdiri dari empat hambatan
E1
masing- masing R1= 12 Ω, R2= 12 Ω, R3= 3 Ω,
dan R4= 6 Ω dirangkai dengan E1= 6 volt,
dan E2= 12 volt seperti pada gambar berikut.
R3
R2
R1
R4
Berapa besarnya arus listrik total yang mengalir
E2
pada rangkaian?
12. Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan dengan baterai 6 V mengalir arus listrik
sebesar 0,5 A. Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama panjang dan dihubungkan
paralel satu sama lain ke baterai, maka berapa arus yang mengalir sekarang?
13. Pada gambar rangkaian listrik berikut A, B, C, D, dan E adalah lampu pijar identik. Jika
lampu B dilepas, lampu mana yang menyala lebih terang jika dibandingkan dengan kondisi
masing- masing lampu sebelumnya?
A
D
B
C
+
-
E
102
Lampiran 6
RUBRIK PENILAIAN SOAL UJI COBA
UNTUK PENGUASAAN KONSEP FISIKA
Nomor Soal
Skor Maksimal tiap Soal
Nomor 1
Nomor 2
Nomor 3
Nomor 4
Nomor 5
Nomor 6
Nomor 7
Nomor 8
Nomor 9
Nomor 10
Nomor 11
Nomor 12
Nomor 13
5
7,5
5
7,5
5
5
5
10
20
10
20
30
20
Jumlah Total
Nilai
150
(Jumlah Total/150) x 100
RUBRIK PENILAIAN SOAL UJI COBA
UNTUK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Skor per Indikator
Nomor Soal
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Nomor 9
Nomor 10
Nomor 11
Nomor 12
Nomor 13
10
10
10
-
10
10
10
10
10
10
10
-
Skor Maksimal
tiap Indikator
30
30
20
20
Skor
Maksimal
tiap Soal
20
10
20
30
20
Skor Total:
100
103
KRITERIA DAN KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
PENGUASAAN KONSEP LISTRIK DINAMIS
1. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apa yang terjadi pada cahaya bohlam (lampu), dan perubahan laju
elektronnya, jika anda menambah tegangan pada baterai?
Jawab: Jika Tegangan pada baterai ditambah, maka Bohlam akan
bersinar lebih terang, dan laju elektro akan semakin cepat
(Skor Maksimum: 5)
2. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus lebih
besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: Karena rangkaian parallel adalah pembagi arus, maka
besar tegangan pada resistor 50 ohm sama dengan tegangan
pada resistor 10 ohm. Sedangkan, arus yang melalui resistor 10
ohm lebih besar dibanding arus yang melalui resistor 50 ohm.
(Skor Maksimum: 7,5)
3. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah ini. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: Kedua resistor mempunyai tegangan sama besar, dan
dilaui oleh arus yang sama besar pula
(Skor Maksimum: 5)
4. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus
lebih besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling
besar?
Jawab: Karena rangkaian seri adalah pembagi tegangan,
maka kuat arus yang melalui kedua resistor sama besar.
Sedangkan, besar tegangan pada resistor 50 ohm lebih besar
dibanding besar tegangan pada resistor 10 ohm. (Skor Maksimum: 7,5)
104
5. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: Kedua resistor mempunyai tegangan sama besar,
dan dilaui oleh arus yang sama besar pula
(Skor Maksimum: 5)
6. Dari gambar disamping, apa yang akan terjadi pada
tegangan dan arus pada resistor apabila tegangan dari
baterai dinaikkan menjadi 25 volt?
Jawab: Ketika tegangan pada baterai dinaikkan, maka
tegangan dan kuat arus pada resistor akan semakin besar.
(Skor Maksimum: 5)
7. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apakah pemasangan ampermeter dan voltmeternya sudah
benar? Kenapa? Jika belum, bagaimana pemasangan yang
Saklar
benar? Ketika saklar dinyalakan, apa yang akan terjadi?
Jawab: Sudah benar. Karena ampermeter dipasang secara
seri pada rangkaian, sedangkan voltmeter dipasang secara
parallel pada rangkaian. Ketika sakelar dinyalakan, maka
ampermeter dan voltmeter akan menunjukkan angka yang
sesuai hasil pengukuran (Skor Maksimum: 5)
8. Ketika saklar dinyalakan, bagaimana perbandingan nyala
A
keempat lampunya? Bagaimana pula perbandingan
tegangan, dan arus di masing- masing lampu?
B
C
Jawab: Karena keempat lampu identik, maka tegangan
pada lampu A, dan D sama besar. Sedangkan tegangan
pada lampu B, dan C setengah dari tegangan A, dan D. Hal
ini juga berlaku pada kuat arus yang melewati masingmasing lampu. (Skor Maksimum: 10)
D
105
KRITERIA DAN KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI LISTRIK DINAMIS
Soal Nomor 9
Empat buah resistor masing- masing R1= 3 Ω, R2= 6 Ω dirangkai secara seri, dan R3= R4= 12
Ω dirangkai secara paralel pada suatu rangkaian tertutup dengan tegangan 12 V (seperti gambar
dibawah). Berapakah besarnya arus yang melewati hambatan R3?
R1
R2
E
R3
R4
Solusi:
 Mencari Rp (Hambatan pengganti dari R3 dan R4), dan hambatan totalnya
a. Mencari hambatan pengganti (tahap 1; indikator 4)
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 𝑅3 𝑅4
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 12 12
1
2
=
𝑅𝑝 12
1
1
=
𝑅𝑝 6
𝑅𝑝 = 6 Ω
b. Mencari hambatan total
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅𝑝
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 3 + 6 + 6
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 15 Ω
(𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
 Mencari Arus total (Itot) (tahap 2; indikator 4)
𝐼𝑡𝑜𝑡 =
𝑉
𝑅𝑡𝑜𝑡
𝐼𝑡𝑜𝑡 =
12
𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
15
(𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟐; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
 Mencari Arus yang melewati hambatan R3 (tahap 3; indikator 4)
𝐼3 =
𝑅3
𝐼
𝑅3 + 𝑅4 𝑡𝑜𝑡
106
12
12
𝑥
12 + 12 15
1 12
𝐼3 = 𝑥
2 15
6
𝐼3 =
𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
15
𝐼3 =
(𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟑; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
Indikator 1
Skor Maksimal
Indikator 4
Skor Maksimal
Tahap 1
4
Tahap 1
3
Tahap 2
2
Tahap 2
3
Tahap 3
4
Tahap 3
4
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 1
Indikator 4
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana
untuk mengenali pola atau hubungannya
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Soal Nomor 10
Apakah arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar sama dengan arah gerak elektron dalam
penghantar tersebut? Jelaskan dengan bahasa saudara!
Solusi:
Tidak, karena arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar selalu berlawanan dengan arah
gerak elektron. (Tahap 1; Indikator 2)
Arus listrik dalam suatu kawat penghantar mengalir dari beda potensial tinggi menuju ke beda
potensial rendah. (Tahap 2; Indikator 2)
Indikator 2
Skor Maksimal
Tahap 1
5
Tahap 2
5
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 2
Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan
akibat dari skenario yang rumit
107
Soal Nomor 11
Sebuah rangkaian listrik terdiri dari empat hambatan
E1
masing- masing R1= 12 Ω, R2= 12 Ω, R3= 3 Ω, dan
R4= 6 Ω dirangkai dengan E1= 6 volt, dan E2= 12
R3
R2
R1
volt seperti pada gambar berikut. Berapa besarnya
R4
arus listrik total yang mengalir pada rangkaian?
E2
Solusi:
 Mencari Hambatan Pengganti R1, dan R2 (Tahap 1;
Indikator 4)
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 12 12
1
2
=
𝑅𝑝 12
1
1
=
𝑅𝑝 6
𝑅𝑝 = 6 Ω
(Tahap 1; Indikator 1)
 Mengaplikasikan Hukum Khirchoff II (Tahap 2; Indikator 4)
E1
Persamaan Umum: ∑ 𝐸 + ∑ 𝑖. 𝑅 = 0
Untuk arah loop searah jarum jam, maka diperoleh
persasamaan:
R3
Rp
∑ 𝐸 + ∑ 𝑖. 𝑅 = 0
Loop
R4
(𝐸1 − 𝐸2 ) + 𝑖. (𝑅𝑝 + 𝑅3 + 𝑅4 ) = 0
(6 − 12) + 𝑖. (6 + 3 + 6) = 0
E2
−6 + 𝑖. (15) = 0
15𝑖 = 6
𝑖=
2
𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
5
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟐; 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
Indikator 1
Skor Maksimal
Indikator 4
Skor Maksimal
Tahap 1
3
Tahap 1
3
Tahap 2
7
Tahap 2
7
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
108
Keterangan
Indikator 1
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana
untuk mengenali pola atau hubungannya
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Indikator 4
Soal Nomor 12
Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan dengan dengan baterai 6 V mengalir arus listrik
sebesar 0,5 A. Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama panjang dan dihubungkan paralel
satu sama lain ke baterai, maka berapa arus yang mengalir sekarang?
Solusi:
Ketika kawat dipotong menjadi dua bagian, nilai R menjadi:
1
𝑅2 = 𝑅1
2
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟐, 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟑)
Apabila kedua hambatan tersebut diparalelkan menghasilkan nilai:
1
1
1
=
+
1
𝑅𝑝 1 𝑅
2 1 2 𝑅1
1
2
2
=
+
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅1
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟐; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟐, 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟑)
𝑅1
4
Berdasarkan persamaan 𝑉 = 𝑖. 𝑅, maka antara arus dan hambatan berbanding terbalik, sehingga
𝑉2 = 𝑉1
𝑖2 . 𝑅2 = 𝑖1 . 𝑅1
𝑖2 .
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟑; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟐, 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟑)
𝑅1
= 0,5. 𝑅1
4
𝑖2 = 2 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
Indikator 1
Skor
Maksimal
Indikator 2
Skor
Maksimal
Indikator 3
Skor
Maksimal
Tahap 1
3
Tahap 1
3
Tahap 1
3
Tahap 2
3
Tahap 2
3
Tahap 2
3
Tahap 3
4
Tahap 3
4
Tahap 3
4
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 1
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk
mengenali pola atau hubungannya
109
Indikator 2
Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario
yang rumit
Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
Indikator 3
Soal Nomor 13
Pada gambar rangkaian listrik berikut A, B, C, D, dan E adalah lampu pijar identik. Jika lampu
B dilepas, lampu mana yang menyala lebih terang?
A
D
E
B
C
+
-
Solusi:
Arus mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Apabila lampu B dilepas, arus yang
pada mulanya melewati lampu B akan berpindah melewati lampu A, dan C.
(Tahap 1; Indikator 2, indikator 3)
Akibatnya, lampu A, dan C akan menyala lebih terang dibandingkan sebelumnya
(Tahap 2; Indikator 2, indikator 3)
Indikator 2
Skor Maksimal
Indikator 3
Skor Maksimal
Tahap 1
5
Tahap 1
5
Tahap 2
5
Tahap 2
5
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 2
Indikator 3
Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari
skenario yang rumit
Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
110
Lampiran 7
Hasil Soal Uji Coba
Kelas Uji Coba
: X MIA 3
: X MIA 4
: 71 Orang
: 2 Kelas ini diluar kelas sampel, tapi masih dalam 1 populasi
Jumlah Responden
Keterangan
No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
A3.01
A3.02
A3.03
A3.04
A3.05
A3.06
A3.07
A3.08
A3.09
A3.10
A3.11
A3.12
A3.13
A3.14
A3.15
A3.16
A3.17
A3.18
A3.19
A3.20
A3.21
A3.22
A3.23
A3.24
A3.25
A3.26
A3.27
A3.28
A3.29
A3.30
A3.31
A3.32
A3.33
A3.34
Nomor Soal
1
2
3
3
0
1
4
3
2
3
4
4
4
4
5
2
4
5
5
2
3
4
4
5
5
2
2
2
3
1
1
2
4
2
5
2
2
1
2
5
1
4
1
2
2
3
3
5
3
1
3
3
3
4
5
3
3
5
5
2
3
4
1
1
3
3
4
4
3
5
3
2
4
0
2
3
4
2
2
3
5
4
2
4
5
1
3
5
4
2
1
4
4
3
5
4
5
4
5
3
2
4
5
0
5
4
1
2
2
3
0
0
5
1
1
4
1
5
5
2
3
5
1
5
1
2
4
5
5
1
2
2
3
4
3
3
1
4
1
4
5
3
5
3
3
1
3
3
3
4
5
2
4
3
5
0
2
5
3
4
3
1
1
5
5
1
5
5
2
3
4
0
3
1
5
6
1
5
3
3
3
4
1
3
4
2
4
0
2
1
1
2
3
5
0
5
4
3
4
2
4
2
3
2
0
4
3
5
3
2
7
4
1
1
3
1
1
5
0
1
3
2
3
2
2
3
5
3
2
3
1
4
0
3
3
5
4
2
4
5
5
3
5
4
3
8
9
10
11
12
13
5
10
4
6
9
7
5
10
7
9
6
4
7
9
4
3
9
0
6
7
6
9
8
9
8
8
8
6
7
6
10
9
5
9
4
4
10
2
4
8
4
8
8
12
8
6
12
8
6
20
16
8
8
8
16
16
6
10
12
12
10
10
16
16
6
12
10
12
7
5
7
8
10
8
0
6
5
8
5
5
9
7
10
8
10
10
5
9
8
9
8
5
8
8
8
10
7
5
4
10
12
9
12
8
8
4
14
6
12
10
8
14
10
16
10
10
16
16
6
6
8
8
6
10
0
14
16
20
20
12
6
6
6
10
4
14
6
9
6
3
6
6
15
9
12
15
6
9
30
15
3
0
15
9
9
9
15
9
15
15
15
12
15
15
6
6
9
9
9
15
6
4
4
10
10
6
8
6
6
16
8
16
16
0
10
20
14
8
16
10
6
8
16
16
10
10
10
16
8
8
10
6
10
10
Jumlah Nilai
55
61
53
52
63
61
64
62
64
100
63
79
107
70
62
91
95
69
69
69
81
83
83
92
90
94
91
90
68
69
62
86
64
98
37
41
35
35
42
41
43
41
43
67
42
53
71
47
41
61
63
46
46
46
54
55
55
61
60
63
61
60
45
46
41
57
43
65
111
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
A3.35
A3.36
A4.01
A4.02
A4.03
A4.04
A4.05
A4.06
A4.07
A4.08
A4.09
A4.10
A4.11
A4.12
A4.13
A4.14
A4.15
A4.16
A4.17
A4.18
A4.19
A4.20
A4.21
A4.22
A4.23
A4.24
A4.25
A4.26
A4.27
A4.28
A4.29
A4.30
A4.31
A4.32
A4.33
A4.34
A4.35
5
5
2
2
4
4
3
3
2
1
2
3
3
3
3
4
2
5
1
2
0
5
3
4
4
5
2
2
2
3
2
1
3
3
5
3
5
3
4
0
3
2
4
5
3
2
4
5
3
1
2
2
5
2
4
5
3
2
4
0
2
3
4
4
1
3
2
2
4
3
2
5
1
2
5
5
3
4
1
3
4
5
2
3
4
2
1
3
4
5
4
2
4
3
4
4
5
4
2
5
3
5
3
2
4
5
3
3
5
3
4
2
3
3
1
4
2
3
2
0
1
2
5
4
4
4
2
2
5
5
1
5
1
0
2
5
2
5
5
0
3
2
5
3
5
2
2
5
5
4
2
3
5
1
2
3
2
5
4
4
2
3
2
5
5
3
5
0
4
2
5
4
4
5
1
3
5
2
2
3
3
1
5
2
2
2
1
1
5
4
0
5
4
1
3
5
4
2
4
5
4
1
5
5
3
3
5
4
5
4
2
5
4
2
3
4
4
0
2
3
4
5
3
0
1
2
4
3
3
4
3
0
5
2
3
2
1
3
4
0
2
1
4
3
5
4
5
3
3
3
2
3
4
2
1
3
3
1
1
9
5
10
10
7
10
5
10
4
7
6
8
8
10
5
9
10
8
10
10
3
0
8
4
0
9
12
10
7
5
7
5
4
9
9
3
7
10
6
16
12
8
10
4
8
10
6
16
10
12
10
16
16
10
4
2
6
4
8
10
16
10
12
4
4
16
10
6
10
16
16
12
10
8
8
7
7
10
15
8
7
10
7
8
0
9
8
9
9
8
8
8
8
5
5
4
7
7
5
8
10
7
8
8
7
10
7
8
8
5
7
16
4
8
14
14
16
16
10
16
10
8
16
10
8
10
12
8
10
10
8
8
16
8
0
16
16
10
16
2
16
10
0
16
12
12
6
10
15
15
15
0
6
15
15
0
6
6
15
15
9
15
9
12
9
9
0
15
15
6
6
9
9
15
12
0
15
9
9
9
9
15
12
9
9
10
16
0
10
16
10
8
16
16
10
8
8
6
8
16
10
8
8
10
10
10
10
8
8
8
8
12
10
0
12
10
6
6
10
10
16
0
93
75
68
76
90
86
80
78
71
64
80
89
69
81
86
95
73
71
67
67
67
68
69
69
75
94
83
70
65
78
69
64
74
89
91
65
65
62
50
45
51
60
57
53
52
47
43
53
59
46
54
57
63
49
47
45
45
45
45
46
46
50
63
55
47
43
52
46
43
49
59
61
43
43
112
Analisis Butir Soal
Uji Validitas (Pearson Correlation) dan Reliabilitas
Kelas Uji Coba
: X MIA 3
: X MIA 4
Uji Validitas dan Reliabilitas (n=71, α=5%, df= 69)
Tabel Bantuan Analisis Butir Soal (Bobot Soal dibuat sama)
Nomor Soal
No
Responden
1
A3.01
4
3
4
1
6
2
8
5
2
A3.02
6
1
8
3
10
10
2
3
A3.03
6
3
0
3
6
6
4
A3.04
0
7
4
4
6
5
A3.05
2
1
6
0
6
A3.06
8
5
8
7
A3.07
6
1
8
A3.08
4
9
A3.09
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah
10
11
12
13
2
7
6
2
3
53
10
2
5
4
3
2
66
2
4
5
7
4
2
2
50
6
6
6
1
8
2
1
5
56
2
6
2
9
2
10
7
2
5
54
0
6
8
2
7
4
8
3
2
3
64
4
7
6
2
10
5
2
0
6
5
4
58
3
4
1
6
6
0
10
4
6
5
3
3
55
6
3
6
1
8
8
2
7
4
5
4
4
3
61
A3.10
8
4
10
5
10
4
6
9
6
8
7
5
8
90
11
A3.11
8
4
8
1
4
8
4
6
4
5
5
2
4
63
12
A3.12
8
7
4
7
8
0
6
4
3
5
8
3
8
71
13
A3.13
8
4
8
7
6
4
4
7
6
9
5
10
8
86
14
A3.14
10
1
10
3
10
2
4
9
4
7
5
5
0
70
15
A3.15
4
4
2
4
0
2
6
4
3
10
8
1
5
53
16
A3.16
8
4
6
7
4
4
10
3
10
8
8
0
10
82
17
A3.17
10
4
10
1
10
6
6
9
8
10
3
5
7
89
18
A3.18
10
5
8
7
6
10
4
0
4
10
3
3
4
74
19
A3.19
4
7
4
1
8
0
6
6
4
5
4
3
8
60
20
A3.20
6
4
2
3
6
10
2
7
4
9
4
3
5
65
21
A3.21
8
4
8
5
2
8
8
6
8
8
3
5
3
76
22
A3.22
8
7
8
7
2
6
0
9
8
9
5
3
4
76
23
A3.23
10
7
6
7
10
8
6
8
3
8
0
5
8
86
24
A3.24
10
3
10
1
10
4
6
9
5
5
7
5
8
83
25
A3.25
4
4
8
3
2
8
10
8
6
8
8
5
5
79
26
A3.26
4
5
10
3
10
4
8
8
6
8
10
4
5
85
27
A3.27
4
1
8
4
10
6
4
8
5
8
10
5
5
78
28
A3.28
6
1
10
5
4
4
8
6
5
10
6
5
8
78
29
A3.29
2
4
6
4
6
0
10
7
8
7
3
2
4
63
30
A3.30
2
4
4
4
8
8
10
6
8
5
3
2
4
68
113
31
A3.31
4
5
8
1
0
5
6
10
3
4
3
3
5
57
32
A3.32
8
5
10
5
6
10
10
9
6
10
5
3
3
90
33
A3.33
4
4
0
1
2
5
8
5
5
12
2
3
5
56
34
A3.34
10
7
10
5
10
4
6
9
6
9
7
5
5
93
35
A3.35
10
4
10
3
10
4
6
9
5
8
8
5
5
87
36
A3.36
10
5
10
4
8
2
0
5
3
7
2
5
8
69
37
A4.01
4
0
6
4
4
1
2
10
8
7
4
5
0
55
38
A4.02
4
4
8
1
6
10
4
10
6
10
7
0
5
75
39
A4.03
8
3
2
5
10
8
8
7
4
15
7
2
8
87
40
A4.04
8
5
6
3
2
0
6
10
5
8
8
5
5
71
41
A4.05
6
7
8
4
4
10
6
5
2
7
8
5
4
76
42
A4.06
6
4
10
3
6
8
8
10
4
10
5
0
8
82
43
A4.07
4
3
4
0
4
2
6
4
5
7
8
2
8
57
44
A4.08
2
5
6
1
10
5
0
7
3
8
5
2
5
59
45
A4.09
4
7
8
3
8
10
10
6
8
0
4
5
4
77
46
A4.10
6
4
4
7
8
8
4
8
5
9
8
5
4
80
47
A4.11
6
1
2
5
4
4
6
8
6
8
5
3
3
61
48
A4.12
6
3
6
5
6
8
4
10
5
9
4
5
4
75
49
A4.13
6
3
8
5
4
10
2
5
8
9
5
3
8
76
50
A4.14
8
7
10
3
10
8
6
9
8
8
6
4
5
92
51
A4.15
4
3
8
3
10
2
8
10
5
8
4
3
4
72
52
A4.16
10
5
4
7
6
10
0
8
2
8
5
3
4
72
53
A4.17
2
7
8
7
10
10
4
10
1
8
5
0
5
77
54
A4.18
4
4
6
1
0
6
2
10
3
5
4
5
5
55
55
A4.19
0
3
8
7
8
6
8
3
2
5
4
5
5
64
56
A4.20
10
5
8
1
4
10
6
0
4
4
8
2
5
67
57
A4.21
6
0
10
0
10
8
10
8
5
7
4
2
4
74
58
A4.22
8
3
8
3
8
10
8
4
8
7
0
3
4
74
59
A4.23
8
4
4
7
8
8
10
0
5
5
8
3
4
74
60
A4.24
10
5
10
3
10
4
6
9
6
8
8
5
4
88
61
A4.25
4
5
6
7
2
10
6
12
2
10
5
4
6
79
62
A4.26
4
1
10
7
6
8
6
10
2
7
8
0
5
74
63
A4.27
4
4
6
0
10
4
4
7
8
8
1
5
0
61
64
A4.28
6
3
4
4
4
6
6
5
5
8
8
3
6
68
65
A4.29
4
3
8
3
4
8
8
7
3
7
5
3
5
68
66
A4.30
2
5
10
7
6
8
4
5
5
10
0
3
3
68
67
A4.31
6
4
6
4
6
0
2
4
8
7
8
3
3
61
68
A4.32
6
3
6
7
2
4
6
9
8
8
6
5
5
75
69
A4.33
10
7
10
3
10
6
6
9
6
8
6
4
5
90
70
A4.34
6
1
6
3
4
8
2
3
5
5
3
3
8
57
71
A4.35
10
3
8
7
4
10
2
7
4
7
5
3
0
70
114
114
Analisis Butir Soal
Uji Validitas (Pearson Correlation) dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas (n=71, α=5%, df= 69)
Nilai Korelasi
(𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
0.532
0.317
0.597
0.354
0.448
0.243
0.307
0.284
0.324
0.323
0.261
0.311
0.333
𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
0,2335
Valid jika
𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Varians
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Total Varians
Varians Total
Reliabilitas
Validitas
Nomor Butir
𝐶𝑟𝑜𝑛𝑏𝑎𝑐ℎ 𝛼( 𝑟11 )
7.25
3.438
7.037
5.32
8.948
9.485
8.274
6.871
4.398
5.311
5.328
2.902
4.514
79.075
129.989
0.4243
Reliabel jika
𝒓𝟏𝟏 > 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Reliabel
114
115
Analisis Butir Soal
Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda untuk Soal Uraian
A3.13
A3.10
A3.34
A3.17
A4.14
A4.24
A3.26
A3.35
A3.24
A3.16
A3.27
A4.33
A3.25
A3.28
A4.03
A4.10
A4.32
A4.13
A3.32
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Skor
Maks
5
7.5
5
7.5
5
5
5
10
20
10
20
30
20
Kelompok Atas
Responden
Soal 4
Soal 5
Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9
Soal 10
Soal 11 Soal 12
Soal 13
4
4
5
5
4
5
2
5
5
4
2
5
2
3
4
3
3
3
4
3
3
5
3
5
4
4
3
2
3
1
5
3
1
2
3
2
2
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
5
4
5
1
2
3
4
5
5
4
4
1
2
2
2
2
1
5
3
2
2
4
4
5
5
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
1
2
5
4
1
2
3
2
2
2
3
4
2
2
2
2
2
3
3
4
2
4
4
2
5
5
2
3
3
3
3
3
4
3
3
5
2
3
5
4
4
2
3
1
5
7
9
9
9
9
9
8
9
9
3
8
9
8
6
7
8
9
5
9
12
12
12
16
16
12
12
10
10
20
10
12
12
10
8
10
16
16
12
9
8
9
10
8
8
8
8
5
8
8
8
8
10
15
9
8
9
10
10
14
14
6
12
16
20
16
14
16
20
12
16
12
14
16
12
10
10
30
15
15
15
12
15
12
15
15
0
15
12
15
15
6
15
15
9
9
16
16
10
14
10
8
10
10
16
20
10
10
10
16
16
8
10
16
6
115
116
Kelompok Bawah
5
A4.35
3
A4.34
2
A4.27
1
A4.30
3
A3.07
3
A3.09
2
A3.33
1
A4.08
4
A3.11
1
A3.05
2
A3.31
2
A3.08
2
A3.15
4
A3.06
3
A3.02
2
A3.01
3
A3.03
0
A3.04
3.1
Skor Rata-rata
3.8
Rata-rata Kel Atas
2.4
Rata-rata Kel Bwh
0.62
Tingkat Kesukaran
Klasifikasi Sedang
0.28
Daya Pembeda
Klasifikasi Cukup
2
4
5
2
5
1
7
8
7
10
9
0
1
3
2
2
4
1
3
10
5
6
9
16
3
3
0
5
2
2
7
16
8
2
15
0
4
5
5
3
4
2
5
10
10
0
9
6
1
2
5
3
1
5
5
4
0
12
15
8
2
3
1
4
4
1
7
8
5
8
12
6
3
0
1
1
3
4
5
10
12
4
9
10
4
3
1
5
3
0
7
6
8
10
6
10
3
4
1
2
4
2
6
8
5
10
6
8
1
3
0
1
3
1
9
4
10
14
6
10
4
4
1
0
3
3
10
6
4
6
9
10
2
2
1
3
3
0
10
8
6
10
9
6
3
1
3
0
1
3
4
6
10
16
3
10
4
4
0
3
4
1
7
8
8
6
6
6
1
4
2
5
5
1
10
4
5
8
9
4
2
2
1
3
1
4
5
4
7
12
6
6
2
0
2
3
3
1
4
10
7
8
6
4
5
2
3
3
3
3
6
2
8
4
3
10
2.8
3.5
2.6
3.3
3.0
2.6
7.2
10.0
7.9
11.0
10.9
9.8
3.1
4.2
3.2
3.8
2.9
3.2
7.9
12.5
8.7
13.7
13.4
12.2
2.6
2.7
1.9
2.7
3.1
1.9
6.5
7.3
6.9
8.1
8.2
7.2
0.38
0.70
0.34
0.65
0.60
0.52
0.72
0.50
0.79
0.55
0.36
0.49
Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang
0.06
0.30
0.20
0.24
0.00
0.25
0.19
0.30
0.20
0.30
0.20
0.30
Jelek
Baik Cukup Cukup
Jelek Cukup Cukup
Baik Cukup
Baik Cukup
Baik
116
117
Lampiran 8
Silabus Listrik Dinamis KTSP
Nama Sekolah
Mata Pelajaan
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.3 Menggunakan
alat ukur listrik
: SMAN 1 Kragan
: Fisika
: X/2
: 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi
Materi
Pembelajaran
Alat ukur Listrik
 Cara
menggunakan
voltmeter, dan
amperemeter
 Cara membaca
pengukuran
voltmeter dan
amperemeter
Kegiatan
Pembelajaran



5.1 Memformulasi
kan besaranbesaran listrik
rangkaian
tertutup
sederhana (satu
loop)
Hukum Ohm dan
hukum Kirchoff
 Hukum ohm
tentang kuat arus
dan hambatan
 Hambatan seri
 Hukum Kirchoff
I dan II
Indikator

Praktik
menggunakan alat
ukur voltmeter,
amperemeter, dan
multimeter secara
berkelompok
Mengukur kuat
arus, tegangan dan
hambatan pada
rangkaian tertutup
sederhana secara
berkelompok
Memformulasikan
dan menganalisis
hukum ohm,
tegangan jepit ,
hambatan dalam,
dan hukum
Kirchoff, dalam
diskusi kelas





Penilaian kerja
(sikap dan
praktik)
Penilaian
kinerja (sikap
dan praktik),
tes tertulis
Alokasi
Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
3 JP
Sumber: Buku Fisika
yang relevan
Bahan: lembar kerja,
bahan presentasi
Alat: voltmeter,
amperemeter, multimeter,
power suply,resistor,
kabel , media presentasi
6 JP
Sumber: Buku Fisika
yang relevan
Bahan: lembar kerja, hasil
praktikum siswa, bahan
presentasi
Alat: voltmeter,
amperemeter, multimeter,
power suply,resistor,
kabel, media presentasi
117
Menggunakan
voltmeter dalam
rangkaian
Menggunakan
amperemeter dalam
rangkaian
Menggunakan
multimeter dalam
rangkaian
Memformulasikan
besaran kuat arus
dalam rangkaian
tertutup sederhana
Memformulasikan
besaran hambatan
dalam rangkaian seri
Memformulasikan
besaran tegangan
dalam rangkaian
tertutup sederhana
dengan
menggunakan
hukum Kirchoff I
dan II
Penilaian
118
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
LISTRIK DINAMIS SMA KELAS X SEMESTER II
KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X/ 2
Materi Pelajaran
: Listrik Dinamis
Alokasi
: 9 Jam Pelajaran (9 JP)
Standar Kompetensi
: Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari- hari
Kompetensi Dasar
: 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian
tertutup sederhana (satu loop)
5.3. Menggunakan alat ukur listrik
Media
: Software Simulasi PhET (PC/ Komputer), LKS
Kegiatan Pembelajaran
:

Pertemuan Pertama
Alokasi
Aktivitas Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
20 menit
a. Motivasi dan Apersepsi : “Dalam kehidupan kita, banyak
sekali menjumpai peralatan, peralatan listrik, contohnya alatalat elektronik. Bagaimana cara kita mengukur komponenkomponen dalam listrik seperti tegangan dan arus listrik?”
b. Mengkomunikasikan
tujuan
pembelajaran
yang
akan
diberikan
2. Kegiatan Inti
Fase 1: Dihadapkan pada masalah
a. Membagi kelas menjadi lima kelompok, tiap kelompok terdiri
6 orang siswa
b. Mengenalkan program simulasi PhET untuk Listrik Dinamis
kepada siswa
80 menit
119
c. Guru memberikan masalah kepada siswa seputar arus,
tegangan, dan alat pengukur listrik
Fase 2: Pengumpulan data untuk verifikasi
a. Siswa diberikan kebebasan untuk menyusun rangkaian listrik
dalam program simulasi PhET
b. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, dan data untuk
membuat jawaban sementara, atau kesimpulan sementara
Fase 3: Melaksanakan Eksperimen
a. Siswa diberikan LKS 1 mengenai mengukur beda potensial,
dan arus listrik yang dipraktikkan melalui program simulasi
b. Siswa mengeksplorasi dan menguji secara langsung masalah
yang mereka temui dalam percobaan
c. Siswa melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan, arus, dan
hambatan melalui media simulasi
d. Siswa melakukan penyelidikan untuk mengetahui cara
memasang ampermeter, dan voltmeter yang benar
e. Siswa melakukan pengamatan, pencatatan, dan pengumpulan
data hasil eksperimen
f. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan
sambil mengamati ketrampilan siswa. Menjawab pertanyaan
siswa, dan merespon pertanyaan siswa dengan pertanyaan
yang menggiring siswa menemukan sendiri jawabannya
Fase 4: Merumuskan Penjelasan
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat penjelasan
dari hasil temuan
b. Siswa menghubungkan data hasil percobaan
Fase 5: Menganalisis Proses Inkuiri
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat penjelasan
dari hasil temuan.
b. Siswa
melakukan
penyimpulan
pengamatan data percobaan.
berdasarkan
hasil
120
c. Siswa memecahkan masalah berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh.
d. Setelah menyelesaikan percobaan siswa melakukan diskusi
kelas.
e. Guru
mengarahkan
diskusi
yang
menggiring
siswa
menyimpulkan jawabannya sendiri.
3. Penutup
20 menit
a. Guru mengevaluasi hasil diskusi yang telah berlangsung.
b. Menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi dan
pesan moral dari pembelajaran yang telah disampaikan, serta
berdoa.
Sumber Belajar:
a. Giancoli, D.C. 1997. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c. Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
d. Berbasis ICT/ Internet: Free Download PhET Software Interactive Simulations
dari University of Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu,
Simulation: Circuit Construction Kit (DC Only)
121

Pertemuan Kedua
Alokasi
Aktivitas Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
20 enit
a. Motivasi dan Apersepsi : “Kehidupan kita saat ini
dikeliingi oleh rangkaian-rangkaian listrik. Jaringan listrik
yang ada di sebuah kota, instalasi listrik di rumah kita,
maupun
komponen-
komponen
elektronika
yang
menggunakan rangkaian listrik. Besaran apa sajakah yang
muncul dalam rangkaian listrik sederhana? Adakah
hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus pada
suatu rangkaian listrik?”
b. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
2. Kegiatan Inti
Fase 1: Dihadapkan pada masalah
a. Membagi kelas menjadi lima kelompok, tiap kelompok
terdiri 6 orang siswa
b. Mengenalkan program simulasi PhET untuk Listrik
Dinamis kepada siswa
c. Guru memberikan masalah kepada siswa seputar arus,
tegangan, dan rangkaian hambatan melalui media simulasi
Fase 2: Pengumpulan data untuk verifikasi
a. Siswa diberikan kebebasan untuk menyusun rangkaian
listrik dalam program simulasi PhET
b. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, dan data untuk
membuat jawaban sementara, atau kesimpulan sementara
Fase 3: Melaksanakan Eksperimen
80 menit
122
a. Siswa diberikan LKS 2 mengenai arus, tegangan, dan
rangkaian hambatan yang dipraktikkan melalui program
simulasi
b. Siswa mengeksplorasi dan menguji secara langsung
masalah yang mereka temui dalam percobaan
c. Siswa melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan, arus, dan
hambatan melalui media simulasi
d. Siswa
melakukan
penyelidikan
untuk
mengetahui
beberapa rangkaian hambatan, baik seri maupun paralel
e. Siswa
melakukan
pengamatan,
pencatatan,
dan
pengumpulan data hasil eksperimen
f. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan
sambil
mengamati
ketrampilan
siswa.
Menjawab
pertanyaan siswa, dan merespon pertanyaan siswa dengan
pertanyaan yang menggiring siswa menemukan sendiri
jawabannya
Fase 4: Merumuskan Penjelasan
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan
b. Siswa menghubungkan data hasil percobaan
Fase 5: Menganalisis Proses Inkuiri
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan.
b. Siswa
melakukan
penyimpulan
berdasarkan
hasil
pengamatan data percobaan.
c. Siswa memecahkan masalah berdasarkan kesimpulan
yang diperoleh.
d. Setelah menyelesaikan percobaan siswa melakukan
diskusi kelas.
e. Guru mengarahkan diskusi yang menggiring siswa
menyimpulkan jawabannya sendiri.
123
3. Penutup
20 menit
a. Guru mengevaluasi hasil diskusi yang telah berlangsung.
b. Menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi dan
pesan moral dari pembelajaran yang telah disampaikan,
serta berdoa.
Sumber Belajar:
a. Giancoli, D.C. 1997. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c. Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
d. Berbasis ICT/ Internet: Free Download PhET Software Interactive Simulations
dari University of Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu,
Simulation: Circuit Construction Kit (DC Only)
124

Pertemuan Ketiga
Alokasi
Aktivitas Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
20 enit
a. Motivasi dan Apersepsi : “Apakah Arus dan tegangan
yang mengalir pada tiap rangkaian hambatan yang seri
sama? Bagaimana kalau rangkaianya paralel?”
b. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
2. Kegiatan Inti
80 menit
Fase 1: Dihadapkan pada masalah
a. Membagi kelas menjadi lima kelompok, tiap kelompok
terdiri 6 orang siswa
b. Guru memberikan masalah kepada siswa seputar
pengukuran arus, dan tegangan, serta hukum Kirchoff.
Fase 2: Pengumpulan data untuk verifikasi
a. Siswa diberikan kebebasan untuk menyusun rangkaian
listrik dalam program simulasi PhET
b. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, dan data untuk
membuat jawaban sementara, atau kesimpulan sementara
Fase 3: Melaksanakan Eksperimen
a. Siswa diberikan LKS 3 mengenai hukum Khircoff yang
dipraktikkan melalui program simulasi
b. Siswa mengeksplorasi dan menguji secara langsung
masalah yang mereka temui dalam percobaan
c. Siswa melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan, arus, dan
hambatan dalam rangkaian listrik yang rumit
d. Siswa
melakukan
pengamatan,
pencatatan,
dan
pengumpulan data hasil eksperimen
e. Guru
membimbing
percobaan
sambil
siswa
mengamati
dalam
melaksanakan
ketrampilan
siswa.
125
Menjawab pertanyaan siswa, dan merespon pertanyaan
siswa dengan pertanyaan yang menggiring siswa
menemukan sendiri jawabannya
Fase 4: Merumuskan Penjelasan
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan
b. Siswa menghubungkan data hasil percobaan
Fase 5: Menganalisis Proses Inkuiri
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan.
b. Siswa
melakukan
penyimpulan
berdasarkan
hasil
pengamatan data percobaan.
c. Siswa memecahkan masalah berdasarkan kesimpulan
yang diperoleh.
d. Setelah menyelesaikan percobaan siswa melakukan
diskusi kelas.
e. Guru mengarahkan diskusi yang menggiring siswa
menyimpulkan jawabannya sendiri.
3. Penutup
20 menit
a. Guru mengevaluasi hasil diskusi yang telah berlangsung.
b. Menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi dan
pesan moral dari pembelajaran yang telah disampaikan,
serta berdoa.
Sumber Belajar:
a. Giancoli, D.C. 1997. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c. Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
d. Berbasis ICT/ Internet: Free Download PhET Software Interactive Simulations
dari University of Colorado at Boulder alamat situs http://phet.colorado.edu,
Simulation: Circuit Construction Kit (DC Only)
126
LKS-1 LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA
“Mengukur Arus Listrik Dan Beda Potensial Listrik Suatu Rangkaian”
Tujuan:
1. Menyusun rangkaian listrik tertutup secara benar
2. Menggunakan dan membaca alat ukur amperemeter dan Volt-meter pada rangkaian
Alat dan Bahan: Kit rangkaian DC (Simulasi PhET)
a. Lampu
b. batterai
c. Kabel
d. Ampermeter dan voltmeter
e. Saklar
Rumusan Masalah:
Bagaimana cara pemasangan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur besaran listrik pada
suatu rangkaian listrik?
Hipotesis:……………………………………………………………………………………......
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Langkah-langkah:
1. Buka PhET Interactive Simulations.
2. Pilih dan jalankan Circuit Construction Kit (DC only).
3. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, lampu, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
4. Variasikan rangkaian yang anda buat dengan mengubah jumlah lampu dan batterai pada
rangkaian anda.
5. Catat hasil pengukuran kuat arus, dan tegangan di setiap variasi dengan menggunakan
ampermeter, dan voltmeter.
6. Tulis hasilnya pada tabel, dan buatlah kesimpulan.
127
Tabel Hasil Pengamatan:
Variasi
No
Jumlah Lampu
Hasil Pengukuran
Jumlah Baterai
Kuat Arus Listrik
Beda Potensial
(V= 9 Volt)
(Ampere)
(Volt)
Contoh Rangkaian Simulasi:
Kesimpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
128
LKS-2 LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA
“Hubungan antara Tegangan, Arus, dan Rangkaian Hambatan”
Tujuan :
a. Menyelidiki hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan
b. Mengetahui nilai hambatan pengganti pada rangkaian seri dan rangkaian paralel
Alat dan bahan : Kit rangkaian DC (Simulasi PhET)
1. Baterrai
2. Lampu
3. Kabel
4. amperemeter
5. voltmeter
6. Resistor
7. Sakelar
A. Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial, dan Hambatan
Rumusan Masalah : Apakah hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan?
Hipotesis:......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Variabel :
(a) yang dijaga konstan : .........................................................
(b) yang dimanipulasi
: .........................................................
(c) yang merespon
: .........................................................
Langkah-langkah:
1. Buka PhET Interactive Simulations.
2. Pilih dan jalankan Circuit Construction Kit (DC only).
3. Pada papan rangkaian simulasi PhET, siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan.
4. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, lampu, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
5. Variasikan jumlah baterai yang digunakan pada percobaan.
129
6. Tulis hasilnya pada tabel, dan buatlah kesimpulan beserta grafik hubungan antara
tegangan dan arus.
Tabel Hasil Pengamatan:
I= Arus (Ampere)
V/I
V= Tegangan (Volt)
Contoh Rangkaian Simulasi:
Kesimpulan
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
130
B. Hambatan Pengganti (Seri, dan Paralel)
Rumusan Masalah : Bagaimana mencari hambatan pengganti suatu rangkaian tertutup?
Hipotesis:......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Langkah-langkah:
1. Buka PhET Interactive Simulations.
2. Pilih dan jalankan Circuit Construction Kit (DC only).
3. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, resistor, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
4. Ukur kuat arus yang masuk ke resistor 1 (R1) dan tegangannya, catat hasilnya pada tabel.
5. Ukur kuat arus yang masuk ke resitor 2 ( R2) dan tegangannya, catat hasilnya pada tabel.
6. Ukur kuat arus yang keluar dari batterai dan tegangan seluruh baterai, catat hasilnya
pada tabel.
Tabel Data Pengamatan:
Vtotal : ................. Volt; I total : ................ Ampere
No
Resistor (R)
Kuat arus (I)
Beda Potensial (V)
Rangkaian Seri
1.
2.
3.
4.
Rangkaian Paralel
1.
2.
3.
4.
𝑅 = 𝑉/𝐼 (Ohm)
131
Contoh Rangkaian Simulasi
Kesimpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
132
LKS-3 LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA
“Hukum Khirchoff I”
Tujuan :
Mengetahui besar arus listrik pada rangkaian lurus dan rangkaian bercabang
Alat dan bahan : Kit rangkaian DC (Simulasi PhET)
1. Baterrai
2. Lampu
3. Kabel
4. amperemeter
5. voltmeter
6. Resistor
7. Sakelar
Rumusan Masalah :
Menurut hukum I Kirchoff, bagaimana jumlah kuat arus yang mengalir pada rangkaian tak
bercabang dan pada rangkaian bercabang?
Hipotesis:......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Langkah Kerja:
1. Buka PhET Interactive Simulations.
2. Pilih dan jalankan Circuit Construction Kit (DC only).
3. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, resistor, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
4. Ukurlah kuat arus, dan beda potensial pada resistor A, resistor B dan resistor C secara
bergantian.
5. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.
133
Tabel Pengamatan:
No
Resistor (Ohm)
1
A= ..................
2
B= ..................
3
C= ..................
Kuat Arus (Ampere)
Tegangan (Volt)
Contoh Rangkaian Simulasi:
Kesimpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
134
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
LISTRIK DINAMIS SMA KELAS X SEMESTER II
KELAS KONTROL
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Semester
: X/ 2
Materi Pelajaran
: Listrik Dinamis
Alokasi
: 9 Jam Pelajaran (9 JP)
Standar Kompetensi
: Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari- hari
Kompetensi Dasar
: 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian
tertutup sederhana (satu loop)
5.3. Menggunakan alat ukur listrik
Media
: Kit Listrik Dinamis, alat peraga karya siswa, LKS
Kegiatan Pembelajaran
:

Pertemuan Pertama
Alokasi
Waktu
Aktivitas Pembelajaran
1. Pendahuluan
20 enit
a. Motivasi dan Apersepsi : “Dalam kehidupan kita, banyak
sekali menjumpai peralatan, peralatan listrik, contohnya alatalat elektronik. Bagaimana cara kita mengukur komponenkomponen dalam listrik seperti tegangan dan arus listrik?”
b. Mengkomunikasikan
tujuan
pembelajaran
yang
akan
diberikan
2. Kegiatan Inti
Fase 1: Dihadapkan pada masalah
a. Membagi kelas menjadi lima kelompok, tiap kelompok
terdiri 6 orang siswa
b. Mengenalkan alat- alat praktikum untuk listrik dinamis yang
akan dipakai oleh siswa
80 enit
135
c. Guru memberikan masalah kepada siswa seputar arus,
tegangan, dan alat pengukur listrik
Fase 2: Pengumpulan data untuk verifikasi
a. Siswa diberikan panduan dalam menyusun alat- alat
praktikum listrik dinamis
b. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, dan data untuk
membuat jawaban sementara, atau kesimpulan sementara
Fase 3: Melaksanakan Eksperimen
a. Siswa diberikan LKS 1 mengenai mengukur beda potensial,
dan arus listrik yang dipraktikkan melalui kit listrik dinamis
b. Siswa mengeksplorasi dan menguji secara langsung masalah
yang mereka temui dalam percobaan
c. Siswa melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan, arus, dan
hambatan melalui media simulasi
d. Siswa melakukan penyelidikan untuk mengetahui cara
memasang ampermeter, dan voltmeter yang benar
e. Siswa melakukan pengamatan, pencatatan, dan pengumpulan
data hasil eksperimen
f. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan
sambil mengamati ketrampilan siswa. Menjawab pertanyaan
siswa, dan merespon pertanyaan siswa dengan pertanyaan
yang menggiring siswa menemukan sendiri jawabannya
Fase 4: Merumuskan Penjelasan
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat penjelasan
dari hasil temuan
b. Siswa menghubungkan data hasil percobaan
Fase 5: Menganalisis Proses Inkuiri
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat penjelasan
dari hasil temuan.
b. Siswa
melakukan
penyimpulan
pengamatan data percobaan.
berdasarkan
hasil
136
c. Siswa memecahkan masalah berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh.
d. Setelah menyelesaikan percobaan siswa melakukan diskusi
kelas.
e. Guru
mengarahkan
diskusi
yang
menggiring
siswa
menyimpulkan jawabannya sendiri.
3. Penutup
20 menit
a. Guru mengevaluasi hasil diskusi yang telah berlangsung.
b. Menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi dan
pesan moral dari pembelajaran yang telah disampaikan, serta
berdoa.
Sumber Belajar:
a. Giancoli, D.C. 1997. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c. Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
137

Pertemuan Kedua
Alokasi
Aktivitas Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
20 enit
a. Motivasi dan Apersepsi : “Kehidupan kita saat ini
dikeliingi oleh rangkaian-rangkaian listrik. Jaringan listrik
yang ada di sebuah kota, instalasi listrik di rumah kita,
maupun
komponen-
komponen
elektronika
yang
menggunakan rangkaian listrik. Besaran apa sajakah yang
muncul dalam rangkaian listrik sederhana? Adakah
hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus pada
suatu rangkaian listrik?”
b. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
2. Kegiatan Inti
Fase 1: Dihadapkan pada masalah
a. Membagi kelas menjadi lima kelompok, tiap kelompok
terdiri 6 orang siswa
b. Mengenalkan kit praktikum yang akan diapakai dalam
pertemuan hari ini
c. Guru memberikan masalah kepada siswa seputar arus,
tegangan, dan rangkaian hambatan melalui ceramah
Fase 2: Pengumpulan data untuk verifikasi
a. Siswa diberikan kebebasan untuk menyusun rangkaian
listrik menggunakan kit listrik dinamis
b. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, dan data untuk
membuat jawaban sementara, atau kesimpulan sementara
Fase 3: Melaksanakan Eksperimen
80 enit
138
a. Siswa diberikan LKS 2 mengenai arus, tegangan, dan
rangkaian hambatan yang dipraktikkan melalui kit listrik
dinamis
b. Siswa mengeksplorasi dan menguji secara langsung
masalah yang mereka temui dalam percobaan
c. Siswa melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan, arus, dan
hambatan melalui media simulasi
d. Siswa
melakukan
penyelidikan
untuk
mengetahui
beberapa rangkaian hambatan, baik seri maupun paralel
e. Siswa
melakukan
pengamatan,
pencatatan,
dan
pengumpulan data hasil eksperimen
f. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan
sambil
mengamati
ketrampilan
siswa.
Menjawab
pertanyaan siswa, dan merespon pertanyaan siswa dengan
pertanyaan yang menggiring siswa menemukan sendiri
jawabannya
Fase 4: Merumuskan Penjelasan
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan
b. Siswa menghubungkan data hasil percobaan
Fase 5: Menganalisis Proses Inkuiri
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan.
b. Siswa
melakukan
penyimpulan
berdasarkan
hasil
pengamatan data percobaan.
c. Siswa memecahkan masalah berdasarkan kesimpulan
yang diperoleh.
d. Setelah menyelesaikan percobaan siswa melakukan
diskusi kelas.
e. Guru mengarahkan diskusi yang menggiring siswa
menyimpulkan jawabannya sendiri.
139
3. Penutup
20 menit
a. Guru mengevaluasi hasil diskusi yang telah berlangsung.
b. Menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi dan
pesan moral dari pembelajaran yang telah disampaikan,
serta berdoa.
Sumber Belajar:
a. Giancoli, D.C. 1997. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c. Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
140

Pertemuan Ketiga
Alokasi
Aktivitas Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
20 enit
a. Motivasi dan Apersepsi : “Apakah Arus dan tegangan
yang mengalir pada tiap rangkaian hambatan yang seri
sama? Bagaimana kalau rangkaianya paralel?”
b. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
2. Kegiatan Inti
80 menit
Fase 1: Dihadapkan pada masalah
a. Membagi kelas menjadi lima kelompok, tiap kelompok
terdiri 6 orang siswa
b. Guru memberikan masalah kepada siswa seputar
pengukuran arus, dan tegangan, serta hukum Kirchoff.
Fase 2: Pengumpulan data untuk verifikasi
a. Siswa diberikan kebebasan untuk menyusun rangkaian
listrik dalam kit listrik dinamis
b. Siswa mengumpulkan informasi, fakta, dan data untuk
membuat jawaban sementara, atau kesimpulan sementara
Fase 3: Melaksanakan Eksperimen
a. Siswa diberikan LKS 3 mengenai hukum Khircoff yang
dipraktikkan melalui kit listrik dinamis
b. Siswa mengeksplorasi dan menguji secara langsung
masalah yang mereka temui dalam percobaan
c. Siswa melakukan penyelidikan awal untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan, arus, dan
hambatan dalam rangkaian listrik yang rumit
d. Siswa
melakukan
pengamatan,
pencatatan,
dan
pengumpulan data hasil eksperimen
e. Guru
membimbing
percobaan
sambil
siswa
mengamati
dalam
melaksanakan
ketrampilan
siswa.
141
Menjawab pertanyaan siswa, dan merespon pertanyaan
siswa dengan pertanyaan yang menggiring siswa
menemukan sendiri jawabannya
Fase 4: Merumuskan Penjelasan
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan
b. Siswa menghubungkan data hasil percobaan
Fase 5: Menganalisis Proses Inkuiri
a. Siswa diminta untuk menyusun data dan membuat
penjelasan dari hasil temuan.
b. Siswa
melakukan
penyimpulan
berdasarkan
hasil
pengamatan data percobaan.
c. Siswa memecahkan masalah berdasarkan kesimpulan
yang diperoleh.
d. Setelah menyelesaikan percobaan siswa melakukan
diskusi kelas.
e. Guru mengarahkan diskusi yang menggiring siswa
menyimpulkan jawabannya sendiri.
3. Penutup
20 menit
a. Guru mengevaluasi hasil diskusi yang telah berlangsung.
b. Menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi dan
pesan moral dari pembelajaran yang telah disampaikan,
serta berdoa.
Sumber Belajar:
a. Giancoli, D.C. 1997. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
b. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kanginan, M. 2004. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c. Tipler. P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
142
LKS-1 LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA
“Mengukur Arus Listrik Dan Beda Potensial Listrik Suatu Rangkaian”
Tujuan:
1. Menyusun rangkaian listrik tertutup secara benar
2. Menggunakan dan membaca alat ukur amperemeter dan Volt-meter pada rangkaian
Alat dan Bahan: Kit rangkaian listrik dinamis (DC)
a. Lampu
b. batterai
c. Kabel
d. Ampermeter dan voltmeter
e. Saklar
Rumusan Masalah:
Bagaimana cara pemasangan amperemeter dan voltmeter untuk mengukur besaran listrik pada
suatu rangkaian listrik?
Hipotesis:……………………………………………………………………………………......
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Langkah-langkah:
a. Siapkan alat dan bahan praktikum yang dibutuhkan.
b. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, lampu, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
c. Variasikan rangkaian yang anda buat dengan mengubah jumlah lampu dan batterai pada
rangkaian anda.
d. Catat hasil pengukuran kuat arus, dan tegangan di setiap variasi dengan menggunakan
ampermeter, dan voltmeter.
e. Tulis hasilnya pada tabel, dan buatlah kesimpulan.
143
Tabel Hasil Pengamatan:
Variasi
No
Jumlah Lampu
Hasil Pengukuran
Jumlah Baterai
Kuat Arus Listrik
Beda Potensial
(V= 9 Volt)
(Ampere)
(Volt)
Contoh Rangkaian:
Kesimpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
144
LKS-2 LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA
“Hubungan antara Tegangan, Arus, dan Rangkaian Hambatan”
Tujuan :
1. Menyelidiki hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan
2. Mengetahui nilai hambatan pengganti pada rangkaian seri dan rangkaian paralel
Alat dan bahan : Kit rangkaian listrik dinamis (DC)
a. Baterrai
b. Lampu
c. Kabel
d. amperemeter
e. voltmeter
f. Resistor
g. Sakelar
A. Hubungan Kuat Arus, Beda Potensial, dan Hambatan
Rumusan Masalah : Apakah hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan?
Hipotesis:......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Variabel :
(a) yang dijaga konstan : .........................................................
(b) yang dimanipulasi
: .........................................................
(c) yang merespon
: .........................................................
Langkah-langkah:
1. Siapakan alat- dan bahan yang dibutuhkan
2. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, lampu, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
3. Variasikan jumlah baterai yang digunakan pada percobaan.
4. Tulis hasilnya pada tabel, dan buatlah kesimpulan beserta grafik hubungan antara
tegangan dan arus.
145
Tabel Hasil Pengamatan:
I= Arus (Ampere)
V/I
V= Tegangan (Volt)
Contoh Rangkaian:
Kesimpulan
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
...............................................................
146
B. Hambatan Pengganti (Seri, dan Paralel)
Rumusan Masalah : Bagaimana mencari hambatan pengganti suatu rangkaian tertutup?
Hipotesis:......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Langkah-langkah:
1. Siapkan semua alat, dan bahan yang dibutuhkan.
2. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, resistor, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
3. Ukur kuat arus yang masuk ke resistor 1 (R1) dan tegangannya, catat hasilnya pada tabel.
4. Ukur kuat arus yang masuk ke resitor 2 ( R2) dan tegangannya, catat hasilnya pada tabel.
5. Ukur kuat arus yang keluar dari batterai dan tegangan seluruh baterai, catat hasilnya pada
tabel dibawah ini.
Tabel Data Pengamatan:
Vtotal : ................. Volt; I total : ................ Ampere
No
Resistor (R)
Kuat arus (I)
Beda Potensial (V)
Rangkaian Seri
1.
2.
3.
4.
Rangkaian Paralel
1.
2.
3.
4.
𝑅 = 𝑉/𝐼 (Ohm)
147
Contoh Rangkaian:
Kesimpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
148
LKS-3 LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA
“Hukum Khirchoff I”
Tujuan :
Mengetahui besar arus listrik pada rangkaian lurus dan rangkaian bercabang
Alat dan bahan : Kit rangkaian listrik dinamis (DC)
a. Baterrai
b. Lampu
c. Kabel
d. amperemeter
e. voltmeter
f. Resistor
g. Sakelar
Rumusan Masalah :
Menurut hukum I Kirchoff, bagaimana jumlah kuat arus yang mengalir pada rangkaian tak
bercabang dan pada rangkaian bercabang?
Hipotesis:......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Langkah Kerja:
1. Siapkan semua alat, dan bahan yang dibutuhkan.
2. Desainlah suatu rangkaian tertutup yang terdiri dari batu batterai, resistor, sakelar,
ampermeter, dan voltmeter. (sesuai kreatifitas anda, boleh lihat contoh dibawah).
3. Ukurlah kuat arus, dan beda potensial pada resistor A, resistor B dan resistor C secara
bergantian.
4. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.
149
Tabel Pengamatan:
No
Resistor (Ohm)
1
A= ..................
2
B= ..................
3
C= ..................
Kuat Arus (Ampere)
Tegangan (Volt)
Contoh Rangkaian Simulasi:
Kesimpulan:
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
. .....................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
150
Lampiran 11
KISI- KISI SOAL PRETES- POSTES
C. Untuk mengungkap penguasaan konsep listrik dinamis
No.
Label Konsep
Nomor Soal
Jumlah
1.
Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
Nomor 1, 6, 10, 12
4
2.
Rangkaian Hambatan
Nomor 2, 3, 4, 5, 9
5
3.
Hukum Khirchhoff
Nomor 8, 11, 13
3
4.
Alat Ukur Listrik
Nomor 7
1
Jumlah
13
D. Untuk mengungkap Keterampilan berpikir tingkat tinggi
No.
1.
Indikator Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi
Nomor Soal
Jumlah
9, 11, 12
3
10, 12, 13
3
12, 13
2
9, 11
2
lebih sederhana untuk mengenali pola atau
hubungannya
2.
Mengenali serta membedakan faktor penyebab
dan akibat dari skenario yang rumit
3.
Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan
pengujian
4.
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan
masalah
Jumlah
10
151
Lampiran 12
SOAL PRETES- POSTES
LISTRIK DINAMIS
A. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apa yang terjadi pada cahaya lampu, dan perubahan laju elektronnya
(disimbolkan titik hitam), jika anda menambah tegangan pada baterai?
Jawab: ....................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
…………………………………………………………………………
2. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus lebih
besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling besar?
50 ohm
Jawab: ........................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
10 ohm
....................................................................................................
3. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah ini. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
50 ohm
Jawab: ....................................................................................
................................................................................................
50 ohm
................................................................................................
................................................................................................
4. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus
lebih besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling
besar?
Jawab: ....................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
50 ohm
10 ohm
152
5. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: ..................................................................................
50 ohm
..............................................................................................
..............................................................................................
50 ohm
..............................................................................................
6. Dari gambar disamping, apa yang akan terjadi pada
tegangan dan arus pada resistor apabila tegangan dari
baterai dinaikkan menjadi 25 volt?
Jawab: ............................................................................
........................................................................................
9 Volt
25 Volt
........................................................................................
........................................................................................
7. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apakah pemasangan ampermeter dan voltmeternya sudah
Ampermeter
Saklar
benar? Kenapa? Jika belum, bagaimana pemasangan yang
benar? Ketika saklar dinyalakan, apa yang akan terjadi?
Jawab: ..................................................................................
Saklar
Voltmeter
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
8. Ketika saklar dinyalakan, bagaimana perbandingan nyala
keempat
lampunya?
Bagaimana
pula
A
Ampermeter
perbandingan
tegangan, dan arus di masing- masing lampu?
B
C
Jawab: .................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
D
Saklar
153
C. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan lengkap, teliti, dan jelas!
9. Empat buah resistor masing- masing R1= 3 Ω, R2= 6 Ω dirangkai secara seri, dan R3= R4=
12 Ω dirangkai secara paralel pada suatu rangkaian tertutup dengan tegangan 12 V (seperti
gambar dibawah). Berapakah besarnya arus yang melewati hambatan R3?
R1
R2
R3
E
R4
10. Apakah arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar sama dengan arah gerak elektron
dalam penghantar tersebut? Jelaskan dengan bahasa saudara!
11. Sebuah rangkaian listrik terdiri dari empat hambatan
E1
masing- masing R1= 12 Ω, R2= 12 Ω, R3= 3 Ω,
dan R4= 6 Ω dirangkai dengan E1= 6 volt,
dan E2= 12 volt seperti pada gambar berikut.
R3
R2
R1
R4
Berapa besarnya arus listrik total yang mengalir
E2
pada rangkaian?
12. Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan dengan baterai 6 V mengalir arus listrik
sebesar 0,5 A. Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama panjang, lalu dihubungkan
paralel satu sama lain ke baterai, maka berapa arus yang mengalir sekarang?
13. Pada gambar rangkaian listrik berikut adalah lampu pijar identik A, B, C, D, dan E. Jika
lampu B dilepas, lampu mana yang akan menyala lebih terang (ditinjau dari sebelum dan
sesudah dilepaskan)?
A
D
B
C
+
-
E
154
Lampiran 13
RUBRIK PENILAIAN SOAL PRETES- POSTES
UNTUK PENGUASAAN KONSEP FISIKA
Nomor Soal
Skor Maksimal tiap Soal
Nomor 1
Nomor 2
Nomor 3
Nomor 4
Nomor 5
Nomor 6
Nomor 7
Nomor 8
Nomor 9
Nomor 10
Nomor 11
Nomor 12
Nomor 13
5
7,5
5
7,5
5
5
5
10
20
10
20
30
20
Jumlah Total
Nilai
150
(Jumlah Total/150) x 100
RUBRIK PENILAIAN SOAL PRETES- POSTES
UNTUK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Skor per Indikator
Nomor Soal
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Nomor 9
Nomor 10
Nomor 11
Nomor 12
Nomor 13
10
10
10
-
10
10
10
10
10
10
10
-
Skor Maksimal
tiap Indikator
30
30
20
20
Skor
Maksimal
tiap Soal
20
10
20
30
20
Skor Total:
100
155
KRITERIA DAN KUNCI JAWABAN SOAL PRETES- POSTES
PENGUASAAN KONSEP LISTRIK DINAMIS
1. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apa yang terjadi pada cahaya bohlam (lampu), dan perubahan laju
elektronnya, jika anda menambah tegangan pada baterai?
Jawab: Jika Tegangan pada baterai ditambah, maka Bohlam akan
bersinar lebih terang, dan laju elektro akan semakin cepat
(Skor Maksimum: 5)
2. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus lebih
besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling besar?
Jawab: Karena rangkaian parallel adalah pembagi arus, maka
50 ohm
besar tegangan pada resistor 50 ohm sama dengan tegangan
pada resistor 10 ohm. Sedangkan, arus yang melalui resistor 10
10 ohm
ohm lebih besar dibanding arus yang melalui resistor 50 ohm.
(Skor Maksimum: 7,5)
3. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah ini. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
50 ohm
Jawab: Kedua resistor mempunyai tegangan sama besar, dan
dilaui oleh arus yang sama besar pula
50 ohm
(Skor Maksimum: 5)
4. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar disamping.
Setelah melalui keduanya, resistor mana yang dilalui arus
lebih besar? Resistor mana yang memiliki tegangan paling
besar?
50 ohm
Jawab: Karena rangkaian seri adalah pembagi tegangan,
maka kuat arus yang melalui kedua resistor sama besar.
Sedangkan, besar tegangan pada resistor 50 ohm lebih besar
dibanding besar tegangan pada resistor 10 ohm. (Skor Maksimum: 7,5)
10 ohm
156
5. Arus mengalir pada dua resistor seperti gambar dibawah. Setelah melalui keduanya,
resistor mana yang dilalui arus lebih besar? Resistor mana
yang memiliki tegangan paling besar?
50 ohm
50 ohm
Jawab: Kedua resistor mempunyai tegangan sama besar,
dan dilaui oleh arus yang sama besar pula
(Skor Maksimum: 5)
6. Dari gambar disamping, apa yang akan terjadi pada
tegangan dan arus pada resistor apabila tegangan dari
baterai dinaikkan menjadi 25 volt?
Jawab: Ketika tegangan pada baterai dinaikkan, maka
tegangan dan kuat arus pada resistor akan semakin
9 Volt
25 Volt
besar.
(Skor Maksimum: 5)
7. Amatilah gambar dibawah ini dengan seksama!
Apakah pemasangan ampermeter dan voltmeternya sudah
benar? Kenapa? Jika belum, bagaimana pemasangan yang
Ampermeter
Saklar
benar? Ketika saklar dinyalakan, apa yang akan terjadi?
Jawab: Sudah benar. Karena ampermeter dipasang secara
Saklar
seri pada rangkaian, sedangkan voltmeter dipasang secara
parallel pada rangkaian. Ketika sakelar dinyalakan, maka
Voltmeter
ampermeter dan voltmeter akan menunjukkan angka yang
sesuai hasil pengukuran (Skor Maksimum: 5)
8. Ketika saklar dinyalakan, bagaimana perbandingan nyala
A
Ampermeter
keempat lampunya? Bagaimana pula perbandingan
tegangan, dan arus di masing- masing lampu?
B
C
Jawab: Karena keempat lampu identik, maka tegangan
pada lampu A, dan D sama besar. Sedangkan tegangan
D
pada lampu B, dan C setengah dari tegangan A, dan D. Hal
ini juga berlaku pada kuat arus yang melewati masingmasing lampu. (Skor Maksimum: 10)
Saklar
157
KRITERIA DAN KUNCI JAWABAN SOAL PRETES- POSTES
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI LISTRIK DINAMIS
Soal Nomor 9
Empat buah resistor masing- masing R1= 3 Ω, R2= 6 Ω dirangkai secara seri, dan R3= R4= 12
Ω dirangkai secara paralel pada suatu rangkaian tertutup dengan tegangan 12 V (seperti gambar
dibawah). Berapakah besarnya arus yang melewati hambatan R3?
R1
R2
E
R3
R4
Solusi:
 Mencari Rp (Hambatan pengganti dari R3 dan R4), dan hambatan totalnya
c. Mencari hambatan pengganti (tahap 1; indikator 4)
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 𝑅3 𝑅4
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 12 12
1
2
=
𝑅𝑝 12
1
1
=
𝑅𝑝 6
𝑅𝑝 = 6 Ω
d. Mencari hambatan total
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅𝑝
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 3 + 6 + 6
𝑅𝑡𝑜𝑡 = 15 Ω
(𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
 Mencari Arus total (Itot) (tahap 2; indikator 4)
𝐼𝑡𝑜𝑡 =
𝑉
𝑅𝑡𝑜𝑡
𝐼𝑡𝑜𝑡 =
12
𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
15
(𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟐; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
 Mencari Arus yang melewati hambatan R3 (tahap 3; indikator 4)
𝐼3 =
𝑅3
𝐼
𝑅3 + 𝑅4 𝑡𝑜𝑡
158
12
12
𝑥
12 + 12 15
1 12
𝐼3 = 𝑥
2 15
6
𝐼3 =
𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
15
𝐼3 =
(𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟑; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
Indikator 1
Skor Maksimal
Indikator 4
Skor Maksimal
Tahap 1
4
Tahap 1
3
Tahap 2
2
Tahap 2
3
Tahap 3
4
Tahap 3
4
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 1
Indikator 4
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana
untuk mengenali pola atau hubungannya
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Soal Nomor 10
Apakah arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar sama dengan arah gerak elektron dalam
penghantar tersebut? Jelaskan dengan bahasa saudara!
Solusi:
Tidak, karena arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar selalu berlawanan dengan arah
gerak elektron. (Tahap 1; Indikator 2)
Arus listrik dalam suatu kawat penghantar mengalir dari beda potensial tinggi menuju ke beda
potensial rendah. (Tahap 2; Indikator 2)
Indikator 2
Skor Maksimal
Tahap 1
5
Tahap 2
5
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 2
Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan
akibat dari skenario yang rumit
159
Soal Nomor 11
Sebuah rangkaian listrik terdiri dari empat hambatan
E1
masing- masing R1= 12 Ω, R2= 12 Ω, R3= 3 Ω, dan
R4= 6 Ω dirangkai dengan E1= 6 volt, dan E2= 12
R3
R2
R1
volt seperti pada gambar berikut. Berapa besarnya
R4
arus listrik total yang mengalir pada rangkaian?
E2
Solusi:
 Mencari Hambatan Pengganti R1, dan R2 (Tahap 1;
Indikator 4)
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2
1
1
1
=
+
𝑅𝑝 12 12
1
2
=
𝑅𝑝 12
1
1
=
𝑅𝑝 6
𝑅𝑝 = 6 Ω
(Tahap 1; Indikator 1)
 Mengaplikasikan Hukum Khirchoff II (Tahap 2; Indikator 4)
E1
Persamaan Umum: ∑ 𝐸 + ∑ 𝑖. 𝑅 = 0
Untuk arah loop searah jarum jam, maka diperoleh
persasamaan:
R3
Rp
∑ 𝐸 + ∑ 𝑖. 𝑅 = 0
Loop
R4
(𝐸1 − 𝐸2 ) + 𝑖. (𝑅𝑝 + 𝑅3 + 𝑅4 ) = 0
(6 − 12) + 𝑖. (6 + 3 + 6) = 0
E2
−6 + 𝑖. (15) = 0
15𝑖 = 6
𝑖=
2
𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
5
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟐; 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏)
Indikator 1
Skor Maksimal
Indikator 4
Skor Maksimal
Tahap 1
3
Tahap 1
3
Tahap 2
7
Tahap 2
7
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
160
Keterangan
Indikator 1
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana
untuk mengenali pola atau hubungannya
Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Indikator 4
Soal Nomor 12
Sebuah kawat penghantar yang dihubungkan dengan dengan baterai 6 V mengalir arus listrik
sebesar 0,5 A. Jika kawat dipotong menjadi dua bagian sama panjang dan dihubungkan paralel
satu sama lain ke baterai, maka berapa arus yang mengalir sekarang?
Solusi:
Ketika kawat dipotong menjadi dua bagian, nilai R menjadi:
1
𝑅2 = 𝑅1
2
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟐, 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟑)
Apabila kedua hambatan tersebut diparalelkan menghasilkan nilai:
1
1
1
=
+
1
𝑅𝑝 1 𝑅
2 1 2 𝑅1
1
2
2
=
+
𝑅𝑝 𝑅1 𝑅1
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟐; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟐, 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟑)
𝑅1
4
Berdasarkan persamaan 𝑉 = 𝑖. 𝑅, maka antara arus dan hambatan berbanding terbalik, sehingga
𝑉2 = 𝑉1
𝑖2 . 𝑅2 = 𝑖1 . 𝑅1
𝑖2 .
(𝑻𝒂𝒉𝒂𝒑 𝟑; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟏; 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟐, 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝟑)
𝑅1
= 0,5. 𝑅1
4
𝑖2 = 2 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
Indikator 1
Skor
Maksimal
Indikator 2
Skor
Maksimal
Indikator 3
Skor
Maksimal
Tahap 1
3
Tahap 1
3
Tahap 1
3
Tahap 2
3
Tahap 2
3
Tahap 2
3
Tahap 3
4
Tahap 3
4
Tahap 3
4
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Keterangan
161
Indikator 1
Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk
mengenali pola atau hubungannya
Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario
yang rumit
Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
Indikator 2
Indikator 3
Soal Nomor 13
Pada gambar rangkaian listrik berikut A, B, C, D, dan E adalah lampu pijar identik. Jika lampu
B dilepas, lampu mana yang menyala lebih terang?
A
D
E
B
C
+
-
Solusi:
Arus mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Apabila lampu B dilepas, arus yang
pada mulanya melewati lampu B akan berpindah melewati lampu A, dan C.
(Tahap 1; Indikator 2, indikator 3)
Akibatnya, lampu A, dan C akan menyala lebih terang dibandingkan sebelumnya
(Tahap 2; Indikator 2, indikator 3)
Indikator 2
Skor Maksimal
Indikator 3
Skor Maksimal
Tahap 1
5
Tahap 1
5
Tahap 2
5
Tahap 2
5
Jumlah Skor
10
Jumlah Skor
10
Keterangan
Indikator 2
Indikator 3
Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari
skenario yang rumit
Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
162
Lampiran 14
DAFTAR NILAI PRETES
KELAS EKSPERIMEN (X MIPA 1)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NIS
9980674170
9990690746
9990616729
9990639627
9990578266
9980698811
9990676937
9980698610
9990638623
9990614682
9990650069
9980698354
9980697462
9990616738
9980736720
9990615682
9990691282
9995750613
9964266226
9990615645
9999492563
9990616746
9990638838
9980675062
9990639853
9999432242
9992085802
9990616897
9980697715
9990638843
9990298818
9990638649
9990678289
9990678052
9990615705
Nama Siswa
ABDUL ROCHMAN
ACHIL MUCHTAROM
AFIFATUR ROKHMAH
AHMAD KUSYAIRI
AMRUN NASUCHA
ANIS ROFIQOH
ANISATUR RAHMAWATI
ARIF SYAFI'I
AYU NOVITA SARI
AYU YULIAWATI KHUSNA
DIAH AYU NISRINA
KHUMAEDAH
KURNIAWATI
LILIK MAISYAROH
M. ANANG MAKRUF
MISBAHUL MUNIR
MOCH. LUCKY FAHMI
MOH. BADRUL JAMAL
MOHAMMAD AFIF
PORNIAWAN
PUGUH OKTAVIAN
RIZQIA DHAFINNIYAH
ROSIKHOTUL INAYAH
SHAUDATUL MUKARIMAH
SHOBIKHOTUL NI'MAH
SITI NUR ENISYAH
SITI NURHANA
SUSANTO
SYAMSUL ARIFIN
TIYA AGUSTINA
TRIAS NURUL LAILI
UMI FARIDA
WAHYU DWI SUCI DAMAYANTI
WAHYU INDRIYANI
WEDOK
ZULFATUS SYAFA'AH
Nilai
48
47
57
53
47
51
53
48
47
49
49
54
54
55
56
47
47
47
49
48
63
51
52
52
60
53
50
47
47
52
52
54
48
51
51
53
163
DAFTAR NILAI PRETES
KELAS KONTROL (X MIPA 2)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NIS
9997825891
9989419832
9980698407
9980736837
9990615713
9982029843
9990639918
9962754888
9980739286
9980698448
9980697496
9990638594
9980698854
9980735551
9980735674
9990638661
9990677165
9990615633
9980697464
9972792340
9991776849
9986161109
9990690049
9990677265
9970690314
9999183002
9990639696
9990638840
9990615733
9994680321
9993275068
9990638645
9990638617
9980736669
9990678054
Nama Siswa
ABDUL KARIM
AHMAD LAILUS SOFI
AHMAH NURULRISKI
ANIS MASUKA
ANISA RIZKI AMELIA
ARIS
BUDI DARMAWAN
CICI ALVITA
DIAH NUR HANIFAH
DIAN PUSPITA DEWI
DIAN RENITA ATMI
DICKY NURCAHYO
EZA RIZKY OCTAVIA
FAIDATUL CHOIFIN
ILHAM SIGIT PRAKOSO
ISNA RIFKA NUR AULYA
KHOIRUL ANAM
KHOIRUL HUDA
KHOLISOTUL ILMIYAH
LAILA NURUL FITRIA
LEONARDO
M. ALFIAN NUR
MAR'AH QONITATILLAH
MOH. ALI LUTFI
MOHAMMAD IRFAN HIDAYAT
NURHIDAYYAH
RIFATUL HIMAH
RIFQOTUL UMMAH
SITI AMINAH
SITI ILHAMIYATI
SITI MASRUROH
SITI MURYANI
SITI NUR LAILATUS SA'DIYAH
TIYA SETIYANA
TRI UTOMO
WIRANTO
Nilai
48
57
48
47
50
54
54
52
49
52
60
60
53
52
55
53
47
52
54
53
47
51
55
47
52
47
53
49
50
54
56
56
47
49
47
47
164
Lampiran 15
DAFTAR NILAI POSTES
KELAS EKSPERIMEN (X MIPA 1)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NIS
9980674170
9990690746
9990616729
9990639627
9990578266
9980698811
9990676937
9980698610
9990638623
9990614682
9990650069
9980698354
9980697462
9990616738
9980736720
9990615682
9990691282
9995750613
9964266226
9990615645
9999492563
9990616746
9990638838
9980675062
9990639853
9999432242
9992085802
9990616897
9980697715
9990638843
9990298818
9990638649
9990678289
9990678052
9990615705
Nama Siswa
ABDUL ROCHMAN
ACHIL MUCHTAROM
AFIFATUR ROKHMAH
AHMAD KUSYAIRI
AMRUN NASUCHA
ANIS ROFIQOH
ANISATUR RAHMAWATI
ARIF SYAFI'I
AYU NOVITA SARI
AYU YULIAWATI KHUSNA
DIAH AYU NISRINA
KHUMAEDAH
KURNIAWATI
LILIK MAISYAROH
M. ANANG MAKRUF
MISBAHUL MUNIR
MOCH. LUCKY FAHMI
MOH. BADRUL JAMAL
MOHAMMAD AFIF
PORNIAWAN
PUGUH OKTAVIAN
RIZQIA DHAFINNIYAH
ROSIKHOTUL INAYAH
SHAUDATUL MUKARIMAH
SHOBIKHOTUL NI'MAH
SITI NUR ENISYAH
SITI NURHANA
SUSANTO
SYAMSUL ARIFIN
TIYA AGUSTINA
TRIAS NURUL LAILI
UMI FARIDA
WAHYU DWI SUCI DAMAYANTI
WAHYU INDRIYANI
WEDOK
ZULFATUS SYAFA'AH
Nilai
71
73
82
87
73
78
80
73
76
72
74
81
85
83
87
75
72
71
71
77
96
74
80
80
93
75
81
72
72
79
81
81
73
79
81
79
165
DAFTAR NILAI POSTES
KELAS KONTROL (X MIPA 2)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
NIS
9997825891
9989419832
9980698407
9980736837
9990615713
9982029843
9990639918
9962754888
9980739286
9980698448
9980697496
9990638594
9980698854
9980735551
9980735674
9990638661
9990677165
9990615633
9980697464
9972792340
9991776849
9986161109
9990690049
9990677265
9970690314
9999183002
9990639696
9990638840
9990615733
9994680321
9993275068
9990638645
9990638617
9980736669
9990678054
Nama Siswa
ABDUL KARIM
AHMAD LAILUS SOFI
AHMAH NURULRISKI
ANIS MASUKA
ANISA RIZKI AMELIA
ARIS
BUDI DARMAWAN
CICI ALVITA
DIAH NUR HANIFAH
DIAN PUSPITA DEWI
DIAN RENITA ATMI
DICKY NURCAHYO
EZA RIZKY OCTAVIA
FAIDATUL CHOIFIN
ILHAM SIGIT PRAKOSO
ISNA RIFKA NUR AULYA
KHOIRUL ANAM
KHOIRUL HUDA
KHOLISOTUL ILMIYAH
LAILA NURUL FITRIA
LEONARDO
M. ALFIAN NUR
MAR'AH QONITATILLAH
MOH. ALI LUTFI
MOHAMMAD IRFAN HIDAYAT
NURHIDAYYAH
RIFATUL HIMAH
RIFQOTUL UMMAH
SITI AMINAH
SITI ILHAMIYATI
SITI MASRUROH
SITI MURYANI
SITI NUR LAILATUS SA'DIYAH
TIYA SETIYANA
TRI UTOMO
WIRANTO
Nilai
68
81
69
68
76
73
74
77
75
71
85
85
75
76
80
75
67
78
77
74
66
72
79
66
75
68
72
70
75
80
78
79
68
71
66
67
166
Lampiran 16
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
PRETES KELAS X MIPA 1
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: 51.2
: 3.9
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
47.0
48.0
49.0
50.0
51.0
52.0
53.0
54.0
55.0
56.0
57.0
60.0
63.0
8
4
3
1
4
4
4
3
1
1
1
1
1
-1.08
-0.82
-0.56
-0.30
-0.04
0.22
0.47
0.73
0.99
1.25
1.51
2.28
3.06
0.1410
0.2068
0.2879
0.3816
0.4828
0.5852
0.6820
0.7678
0.8389
0.8940
0.9340
0.9887
0.9989
0.2222
0.3333
0.4167
0.4444
0.5556
0.6667
0.7778
0.8611
0.8889
0.9167
0.9444
0.9722
1.0000
0.0812
0.1265
0.1287
0.0628
0.0727
0.0815
0.0958
0.0933
0.0500
0.0227
0.0105
0.0165
0.0011
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1287
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
167
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
PRETES KELAS X MIPA 2
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: 51.6
: 3.7
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
47.0
48.0
49.0
50.0
51.0
52.0
53.0
54.0
55.0
56.0
57.0
60.0
8
2
3
2
1
5
4
4
2
2
1
2
-1.23
-0.96
-0.69
-0.43
-0.16
0.11
0.38
0.65
0.92
1.19
1.46
2.26
0.1091
0.1678
0.2438
0.3353
0.4377
0.5446
0.6483
0.7420
0.8207
0.8823
0.9272
0.9881
0.2222
0.2778
0.3611
0.4167
0.4444
0.5833
0.6944
0.8056
0.8611
0.9167
0.9444
1.0000
0.1132
0.1100
0.1173
0.0814
0.0067
0.0388
0.0462
0.0636
0.0404
0.0343
0.0172
0.0119
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1173
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
168
Lampiran 17
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
POSTES KELAS X MIPA 1
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: 78.3
: 6.1
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
71.0
72.0
73.0
74.0
75.0
76.0
77.0
78.0
79.0
80.0
81.0
82.0
83.0
85.0
87.0
93.0
96.0
3
4
4
2
2
1
1
1
3
3
5
1
1
1
2
1
1
-1.19
-1.02
-0.86
-0.70
-0.53
-0.37
-0.20
-0.04
0.12
0.29
0.45
0.61
0.78
1.11
1.43
2.42
2.91
0.1175
0.1530
0.1949
0.2432
0.2973
0.3562
0.4189
0.4837
0.5489
0.6128
0.6738
0.7305
0.7817
0.8655
0.9241
0.9921
0.9982
0.0833
0.1944
0.3056
0.3611
0.4167
0.4444
0.4722
0.5000
0.5833
0.6667
0.8056
0.8333
0.8611
0.8889
0.9444
0.9722
1.0000
0.0342
0.0414
0.1106
0.1179
0.1194
0.0882
0.0533
0.0163
0.0345
0.0539
0.1318
0.1029
0.0794
0.0234
0.0204
0.0199
0.0018
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1318
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
169
UJI NORMALITAS DATA (UJI LILIEFORS)
POSTES KELAS X MIPA 2
Rata- rata
Standar Deviasi
Tabel Bantuan
Nilai (x)
: 73.8
: 5.3
Frekuensi (f)
z
f(z)
s(z)
|f(z)-s(z)|
66.0
67.0
68.0
69.0
70.0
71.0
72.0
73.0
74.0
75.0
76.0
77.0
78.0
79.0
80.0
81.0
85.0
3
2
4
1
1
2
2
1
2
5
2
2
2
2
2
1
2
-1.47
-1.28
-1.09
-0.90
-0.72
-0.53
-0.34
-0.15
0.04
0.23
0.42
0.61
0.80
0.99
1.18
1.37
2.12
0.0704
0.0997
0.1370
0.1828
0.2372
0.2995
0.3682
0.4415
0.5168
0.5915
0.6630
0.7291
0.7880
0.8386
0.8806
0.9143
0.9832
0.0833
0.1389
0.2500
0.2778
0.3056
0.3611
0.4167
0.4444
0.5000
0.6389
0.6944
0.7500
0.8056
0.8611
0.9167
0.9444
1.0000
0.0129
0.0392
0.1130
0.0950
0.0683
0.0617
0.0485
0.0030
0.0168
0.0474
0.0314
0.0209
0.0176
0.0225
0.0360
0.0302
0.0168
Jumlah
36
Nilai Lv
0.1130
Nilai Lt
0.1477
Dikatakan data terdistribusi normal jika Lv < Lt
Kesimpulanya Data diatas terdistribusi normal
170
Lampiran 18
Detail Nilai Pretes Kelas Eksperimen (X Mipa 1)
Responden
A1.01
A1.02
A1.03
A1.04
A1.05
A1.06
A1.07
A1.08
A1.09
A1.10
A1.11
A1.12
A1.13
A1.14
A1.15
A1.16
A1.17
A1.18
A1.19
A1.20
A1.21
A1.22
A1.23
A1.24
A1.25
A1.26
A1.27
A1.28
A1.29
A1.30
A1.31
A1.32
A1.33
A1.34
A1.35
A1.36
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7
8
9
10
11
12
13
4
4
5
5
4
5
0
5
5
4
2
5
2
3
4
3
3
3
4
5
3
2
1
5
3
2
1
4
1
2
2
2
4
3
2
3
7
9
5
2
9
9
8
9
5
3
8
9
8
6
7
6
7
5
9
7
9
7
9
5
7
5
7
6
9
9
10
5
7
10
7
8
6
8
12
10
5
12
6
5
10
10
10
12
10
10
7
5
8
16
10
8
10
16
10
4
15
12
7
10
4
12
8
15
15
9
5
10
7
5
10
9
8
8
8
8
5
8
8
7
8
10
10
9
8
9
5
7
10
10
10
8
10
10
8
5
10
8
8
10
8
10
10
9
6
7
10
6
12
9
20
8
10
16
8
12
16
12
15
10
12
5
5
15
15
10
5
12
10
15
10
10
14
10
10
16
6
8
12
15
15
10
15
15
6
5
6
5
10
0
15
8
12
12
6
12
15
9
9
9
15
15
10
15
12
9
10
6
6
15
9
3
6
15
15
8
10
12
5
14
10
8
10
12
12
15
5
5
5
12
15
6
5
6
6
2
16
0
10
8
15
10
10
10
10
5
15
15
10
4
8
10
3
2
5
3
5
4
4
3
2
3
1
5
3
1
2
3
2
2
4
2
1
3
4
1
2
3
4
3
1
5
2
3
4
1
5
5
4
5
5
5
3
5
5
5
1
3
4
5
4
5
1
2
3
4
5
4
4
3
5
2
3
0
3
5
3
5
3
3
4
4
2
0
5
0
4
1
2
2
2
2
1
3
3
2
2
4
4
5
2
4
4
5
2
2
5
5
4
2
5
1
0
1
1
5
0
2
1
3
3
5
5
4
0
5
5
5
5
2
5
5
1
2
5
4
1
2
3
2
5
5
3
3
4
5
5
2
5
0
5
0
3
5
5
4
0
2
2
3
4
2
2
2
2
2
3
3
5
2
4
4
2
5
5
5
4
2
4
5
4
3
5
4
3
3
5
1
4
5
1
4
2
2
3
3
3
3
4
3
3
5
2
3
5
4
4
2
3
1
5
1
1
2
2
5
1
4
0
5
5
3
0
3
1
1
4
1
Total
Nilai
72
71
86
80
71
77
80
72
71
74
74
81
81
83
84
71
71
71
74
72
95
77
78
78
90
80
75
71
71
78
78
81
72
77
77
80
48
47
57
53
47
51
53
48
47
49
49
54
54
55
56
47
47
47
49
48
63
51
52
52
60
53
50
47
47
52
52
54
48
51
51
53
Nilai
HOTS
44
42
52
54
41
42
50
38
47
49
46
44
51
56
53
42
48
45
35
41
66
51
45
47
62
56
45
41
44
50
50
59
45
46
50
52
Rata- rata 51.17
48.03
100
100
Skor Maksimal
171
Detail Nilai Postes Kelas Eksperimen (X Mipa 1)
Responden
A1.01
A1.02
A1.03
A1.04
A1.05
A1.06
A1.07
A1.08
A1.09
A1.10
A1.11
A1.12
A1.13
A1.14
A1.15
A1.16
A1.17
A1.18
A1.19
A1.20
A1.21
A1.22
A1.23
A1.24
A1.25
A1.26
A1.27
A1.28
A1.29
A1.30
A1.31
A1.32
A1.33
A1.34
A1.35
A1.36
Nomor Soal
1
2
3
4
5
5
5
5
4
5
3
5
5
4
2
5
5
3
4
5
5
5
5
5
5
3
3
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
3
4
3
6
5
5
5
5
4
4
3
3
7.5
6
7
7.5
6
5
6
5
5
7.5
7
7
7
7
4
7
5
5
7
7.5
7
6
7
7.5
7
5
5
5
5
5
6
6
6
4
3
4
5
5
5
5
5
3
4
5
4
5
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
6
4
5
5
4
3
3
3
4
6
6
7.5
7
7
7.5
7
5
6
7
7
7.5
7
5
7
7
5
7
5
6
7
7.5
6
5
7
7.5
6
5 6 7
8
9
10 11 12 13
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
8
9
8
10
10
9
10
9
7
8
9
10
9
8
8
8
9
7
10
9
10
9
10
7
9
7
9
10
10
10
10
7
9
10
9
10
15
12
15
15
12
12
15
15
12
15
15
17
17
15
20
12
13
20
15
14
15
20
15
12
20
15
15
15
8
17
15
20
20
16
15
15
10
10
10
9
8
10
8
8
10
9
9
8
9
10
10
10
9
10
10
9
10
10
10
9
10
10
9
7
10
9
9
10
9
10
10
10
2
4
3
5
5
3
3
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
3
3
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
15
15
12
18
18
15
20
15
15
20
14
17
20
20
17
16
17
10
10
20
20
14
15
17
17
20
15
15
18
15
15
20
12
14
17
20
15
15
25
30
15
20
25
20
20
10
25
15
20
18
20
18
20
14
14
17
30
20
20
20
25
14
16
12
12
20
14
10
12
20
17
14
15
20
20
15
15
20
12
12
20
15
10
15
15
18
17
12
10
12
12
12
20
5
15
16
20
15
20
15
15
10
20
20
15
10
14
15
Total
Nilai
107
110
123
131
110
117
120
110
114
108
111
122
128
125
131
113
108
107
107
116
144
111
120
120
140
113
122
108
108
119
122
122
110
119
122
119
71
73
82
87
73
78
80
73
76
72
74
81
85
83
87
75
72
71
71
77
96
74
80
80
93
75
81
72
72
79
81
81
73
79
81
79
Nilai
HOTS
70
72
82
87
68
77
80
70
77
69
73
72
81
81
84
68
69
66
61
72
95
69
75
74
92
74
75
64
63
71
73
80
68
70
73
74
Rata- rata 78.25
74.14
100
100
Skor Maksimal
172
Detail Nilai Pretes Kelas Kontrol (X Mipa 2)
Responden
A2.01
A2.02
A2.03
A2.04
A2.05
A2.06
A2.07
A2.08
A2.09
A2.10
A2.11
A2.12
A2.13
A2.14
A2.15
A2.16
A2.17
A2.18
A2.19
A2.20
A2.21
A2.22
A2.23
A2.24
A2.25
A2.26
A2.27
A2.28
A2.29
A2.30
A2.31
A2.32
A2.33
A2.34
A2.35
A2.36
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7
8
9
10
11
12
13
4
5
5
3
4
2
5
1
4
2
3
3
2
3
4
1
3
3
5
2
4
3
1
1
2
4
1
4
3
2
2
2
4
3
2
5
6
5
7
7
9
8
9
9
9
7
7
9
8
6
7
9
7
5
5
5
7
10
9
9
9
7
8
6
9
9
10
5
7
5
7
8
7
12
8
8
10
10
12
10
10
15
15
12
10
10
7
12
8
16
5
12
15
9
10
4
12
15
7
10
4
12
9
15
15
9
6
10
7
10
7
8
5
8
7
10
5
10
10
10
8
10
10
10
8
9
10
10
8
10
10
10
8
8
8
5
10
8
8
10
8
10
10
8
6
10
15
12
6
16
12
5
5
10
10
12
16
9
15
5
12
10
12
15
6
8
5
14
10
5
10
10
14
10
10
16
5
8
8
12
12
15
9
15
9
12
8
10
9
15
12
10
12
12
6
10
15
9
15
9
5
15
12
6
15
6
12
6
6
15
12
3
6
15
12
8
10
5
2
5
6
5
5
10
6
0
15
15
5
10
15
10
5
8
8
10
10
4
12
10
5
10
12
10
10
5
15
15
10
6
8
5
4
5
2
2
4
3
5
4
4
3
2
2
3
1
2
4
2
2
1
3
4
1
4
1
5
4
4
4
3
5
2
3
4
1
5
3
4
5
4
3
5
4
5
5
5
3
3
3
4
5
1
5
3
4
2
0
4
4
5
3
5
4
3
5
3
5
3
3
4
4
2
0
5
4
5
2
4
2
2
5
4
2
4
4
2
4
3
5
2
4
5
2
0
2
5
0
1
0
5
3
0
4
3
4
0
2
1
4
0
5
2
1
3
1
5
3
3
5
4
4
1
2
5
3
1
2
3
5
3
5
3
5
0
3
5
2
5
0
5
0
3
5
5
3
5
2
5
2
5
5
3
4
5
2
4
5
4
2
4
4
2
5
5
3
4
5
4
3
3
4
5
4
3
3
5
5
4
5
1
1
2
3
1
3
5
5
3
2
5
4
1
1
5
4
4
2
3
1
5
4
1
1
3
5
3
1
0
5
5
3
0
3
1
1
4
4
Total
Nilai
72
86
72
71
75
81
81
78
74
78
90
90
80
78
83
80
71
78
81
80
71
77
83
71
78
71
80
74
75
81
84
84
71
74
71
71
48
57
48
47
50
54
54
52
49
52
60
60
53
52
55
53
47
52
54
53
47
51
55
47
52
47
53
49
50
54
56
56
47
49
47
47
Nilai
HOTS
42
52
41
48
36
51
44
45
35
50
62
59
51
51
53
47
48
52
50
56
44
46
49
44
50
44
49
41
44
50
54
59
44
48
44
43
Rata- rata 51.58
47.94
100
100
Skor Maksimal
173
Detail Nilai Postes Kelas Kontrol (X Mipa 2)
Responden
A2.01
A2.02
A2.03
A2.04
A2.05
A2.06
A2.07
A2.08
A2.09
A2.10
A2.11
A2.12
A2.13
A2.14
A2.15
A2.16
A2.17
A2.18
A2.19
A2.20
A2.21
A2.22
A2.23
A2.24
A2.25
A2.26
A2.27
A2.28
A2.29
A2.30
A2.31
A2.32
A2.33
A2.34
A2.35
A2.36
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7
8
9
10
11
12
13
5
3
5
5
4
5
2
5
5
4
5
4
3
5
3
5
5
5
5
5
5
3
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
7
10
10
9
10
9
9
8
6
8
9
8
9
8
10
8
10
7
10
9
7
7
9
9
7
7
10
9
9
10
7
7
9
9
7
8
20
15
15
15
15
12
15
12
12
15
17
15
20
12
15
12
10
20
15
14
15
20
15
15
15
12
8
15
20
17
20
20
15
18
15
15
10
8
9
7
9
10
9
10
10
9
9
10
10
10
10
10
9
10
10
9
7
9
10
7
10
10
10
7
10
10
10
10
9
9
7
7
10
20
10
15
18
15
14
16
15
20
20
20
14
16
15
16
17
16
10
15
15
14
15
15
20
20
18
15
12
15
20
15
12
12
15
12
14
25
12
12
15
15
25
18
20
10
20
20
20
18
20
18
15
15
15
17
12
20
20
12
14
12
12
10
14
20
10
12
12
12
12
10
12
12
12
10
15
18
10
12
20
14
15
18
7
12
15
12
10
15
20
12
10
5
15
10
15
12
15
15
15
10
15
20
15
15
10
15
4
5
5
5
5
5
3
6
4
3
6
7
7
6
7
6
5
6
5
5
5
7
7
5
4
4
5
5
6
7
7
7
6
6
5
5
4
6
5
5
5
6
4
5
4
3
5
5
3
5
5
5
3
4
5
4
5
3
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
3
4
5
5
3
5
7
5
4
3
6
7
4
6
7
7
7
7
5
7
5
6
7
7
5
7
5
4
5
5
6
5
5
7
6
6
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
3
4
4
4
5
3
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
Total
Nilai
102
122
104
102
114
110
111
113
113
107
128
128
113
114
120
113
101
117
116
111
99
108
119
99
113
102
108
105
113
120
117
119
102
107
99
101
68
81
69
68
76
73
74
77
75
71
85
85
75
76
80
75
67
78
77
74
66
72
79
66
75
68
72
70
75
80
78
79
68
71
66
67
Nilai
HOTS
66
80
58
59
72
70
73
68
77
68
81
83
71
68
75
68
61
76
70
67
59
68
75
59
74
66
63
62
71
72
75
77
63
66
59
59
Rata- rata 73.78
68.86
100
100
Skor Maksimal
174
Lampiran 19
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
51.17
78.25
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
=
(78.25 − 51.17)
(100−51.17)
= 0.555
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.555, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa adalah sedang pada
penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET.
175
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
51.58
73.78
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
=
(73.78 − 51.58)
(100−51.58)
= 0.458
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.458, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata penguasaan konsep siswa adalah sedang pada
penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
176
Lampiran 20
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
48.03
74.14
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
=
(74.14− 48.03)
(100−48.03)
= 0.503
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.503, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
adalah sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET.
177
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
47.94
68.86
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(100−<𝑆𝑖 >)
=
(68.86 − 47.94)
(100−47.94)
= 0.402
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.402, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
adalah sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
178
Lampiran 21
UJI PIHAK KANAN
PENGUASAAN KONSEP
Hipotesis
a. Ho: µ1 ≤ µ2 : penguasaan konsep fisika siswa dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET sama/ tidak lebih baik dibanding pembelajaran
inkuiri terbimbing.
b. Ha: µ1 > µ2 : penguasaan konsep fisika siswa dalam pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET
lebihKANAN
baik dibandingkan pembelajaran inkuiri
UJI PIHAK
terbimbing.
Hipotesis
Ho :
m1
<
m2
Ha :
m1 >
Uji
Hipotesis
m2
Uji Hipotesis
Untuk
menguji hipotesis digunakan rumus:
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
𝑡=
𝑥̅1 − 𝑥̅2
x
t =
- x
11 1 2
𝑠√𝑛 1
+
1
s 1 𝑛+2
dimana,
n1
n
2
Dimana,
2
(𝑛1 − 1)𝑠122 + (𝑛2 − 1)𝑠
22
𝑠 s==√ (n 1 - 1)s1 + (n 2 - 1)s 2
−22
n𝑛1 ++n𝑛2 1
2
Ho ditolak apabila 𝑡 > 𝑡(1−𝛼)(𝑛1 +𝑛2 −2)
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Daerah
penerimaan
Ho
Dari data diperoleh:
DariSumber
data pada
lampiran sebelumnya,
Kelompok diperoleh:
variasi
Kelompok Kontrol
Jumlah
Sumber
n Variasi
x
Varians (s 2)
N
Standart
deviasi (s)
Eksperimen
Kelompok
1992
28
Eksperimen
71,13
29,8100
36
5,46
Kelompok
1967
29
Kontrol
67,82
37,0900
6,09 36
Rata- rata rumus di atas diperoleh: 78.25
Berdasarkan
Standar deviasi
28 (s)
1
s
=
Varians (s2)
29,81
28 +
+
29
6.11 1
29
2
37.33
37,09
5.28
= 5,789
27.88
67,82
= 2,16
1
1
5,79
+
28
29
Pada a = 5% dengan dk = 28 + 29 - 2 =55 diperoleh t (0.95)(66) = 2,00
t
=
71,13
73.78
Daerah
penerimaan
Ho
2,00
2,16
Hipotesis
Hipotesis
Ho :
m1
Ho :
m1
Ha :
m1
Ha :
m1
m2
m2
m2
m2
<
<
>
>
179
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Berdasarkan
diatas
diperoleh:
Untuk mengujirumus
hipotesis
digunakan
rumus:
x1 - x 2
x1 - x 2
t = (36
+ (36 − 1)27.88
2282.37
t =
1− 1)37.33
1
√
𝑠= s
=√
= 5.71
1 + 1
+ 36 − 2
70
s n 1 + n36
2
n1
n2
78.25 − 73.78 4.47
Dimana,
𝑡Dimana,
=
=
= 3.32
1.35
21
1
(n√1 - 1+
)s 2 + (n 2 - 1)s 22
(n 1 36
s =5.71
- 1)s1136
+ (n 2 - 1)s 2
s=
n1 + n 2 - 2
n +n -2
1
2
Pada ∝= 5% dengan
𝑑𝑘 = 36 + 36 − 2 = 70 diperoleh 𝑡(0.95)(70) = 1.67
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Daerah
Daerah
penerimaan
penerimaan
Ho
Ho
1.67
3.32
Dari data diperoleh:
Dari data diperoleh:
Kelompok
Sumber variasi
Kelompok Kontrol
Kelompok
Eksperimen
Sumber
variasi
Kelompok
Kareta t berada pada daerah
penolakan
H
,
maka
dapatKontrol
disimpulkan bahwa:
o
Eksperimen
Jumlah
1992
1967
Jumlah
1992
n
28
29
diberi perlakuan,
kelompok eksperimen
lebih baik1967
dari kelompok kontrol.
n
28
29
x
71,13
67,82
x (s 2)
71,13
67,82
Varians
29,8100
37,0900
2
Varians
(s
)
29,8100
37,0900
Standart deviasi (s)
5,46
6,09
Standart deviasi (s)
5,46
6,09
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
s
=
=
t
t
=
=
Pada a =
Pada a =
28
28
1
1
29,81 +
29
1 37,09
= 5,789
29,81+ + 29 29
1
28
2 37,09
= 5,789
28 +
29
2
71,13
67,82
= 2,16
71,13
167,82 1
= 2,16
5,79
+
1
1
28
5,79
+ 29
5% dengan dk28
= 28 29
+ 29 - 2 =55 diperoleh t (0.95)(66) = 2,00
5% dengan dk = 28 + 29 - 2 =55 diperoleh t (0.95)(66) = 2,00
Daerah
penerimaan
Daerah
Ho
penerimaan
Ho
2,00
2,16
2,00 penolakan
2,16
Karena t berada pada daerah
Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
Karena t eksperimen
berada pada
daerah
penolakan
Ho, maka
dapat disimpulkan bahwa
kelompok
lebih
baik daripada
kelompok
kontrol
kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol
setelah
180
Lampiran 22
UJI PIHAK KANAN
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Hipotesis
a. Ho: µ1 ≤ µ2 : keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET sama/ tidak lebih baik dibanding
pembelajaran inkuiri terbimbing.
b. Ha: µ1 > µ2 : keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan
PhET
lebih baik dibandingkan pembelajaran
UJI PIHAK
KANAN
inkuiri terbimbing.
Hipotesis
Ho :
m1
<
m2
Ha :
m1 >
Uji
Hipotesis
m2
Uji Hipotesis
Untuk
menguji hipotesis digunakan rumus:
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
𝑡=
𝑥̅1 − 𝑥̅2
x
t =
- x
11 1 2
𝑠√𝑛 1
+
1
s 1 𝑛+2
dimana,
n1
n
2
Dimana,
2
(𝑛1 − 1)𝑠122 + (𝑛2 − 1)𝑠
22
𝑠 s==√ (n 1 - 1)s1 + (n 2 - 1)s 2
−22
n𝑛1 ++n𝑛2 1
2
Ho ditolak apabila 𝑡 > 𝑡(1−𝛼)(𝑛1 +𝑛2 −2)
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Daerah
penerimaan
Ho
Dari data diperoleh:
DariSumber
data pada
lampiran sebelumnya,
Kelompok diperoleh:
variasi
Kelompok Kontrol
Jumlah
Sumber
n Variasi
x
Varians (s 2)
N
Standart
deviasi (s)
Eksperimen
Kelompok
1992
28
Eksperimen
71,13
29,8100
36
5,46
Kelompok
1967
29
Kontrol
67,82
37,0900
6,09 36
Rata- rata rumus di atas diperoleh: 74.14
Berdasarkan
Standar deviasi
28 (s)
1
s
=
Varians (s2)
29,81
28 +
+
29
7.55 1
29
2
57.00
37,09
6.88
= 5,789
47.33
67,82
= 2,16
1
1
5,79
+
28
29
Pada a = 5% dengan dk = 28 + 29 - 2 =55 diperoleh t (0.95)(66) = 2,00
t
=
71,13
68.86
Daerah
penerimaan
Ho
2,00
2,16
UJI PIHAK KANAN
Hipotesis
Hipotesis
Ho :
m1
Ho :
m1
Ha :
m1
Ha :
m1
m2
m2
m2
m2
<
<
>
>
181
Uji Hipotesis
Uji
Hipotesis
Untuk
menguji hipotesis digunakan rumus:
Berdasarkan
diatas
diperoleh:
Untuk mengujirumus
hipotesis
digunakan
rumus:
x1 - x 2
t = (36
x 1−-1)57.00
x 2
+ (36 − 1)47.33
3651.79
1
1
𝑠 t== √s
=√
= 7.22
1 + 36
1 + 36 − 2
70
n1 + n 2
s
n1
n2
74.14 − 68.86 5.28
Dimana,
𝑡Dimana,
=
=
= 3.10
1.70
21
1
(n√1 - 1+
)s12 + (n 2 - 1)s 22
s =7.22
(n 36
- 1)s 36+ (n - 1)s
s=
1
n 1 1+ n 2 -2 2
n1 + n 2 - 2
2
Pada ∝= 5% dengan 𝑑𝑘 = 36 + 36 − 2 = 70 diperoleh 𝑡(0.95)(70) = 1.67
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)
Daerah
Daerah
penerimaan
penerimaan
Ho
Ho
1.67
3.10
Dari data diperoleh:
Dari data diperoleh:
Kelompok
Sumber variasi
Kelompok Kontrol
Kelompok
Eksperimen
Sumber
variasi
Kelompok
Kareta t berada pada daerah
penolakan
H
,
maka
dapatKontrol
disimpulkan bahwa:
o
Eksperimen
Jumlah
1992
1967
Jumlah
1992
n
28
29
diberi perlakuan,
kelompok eksperimen
lebih baik1967
dari kelompok kontrol.
n
28
29
x
71,13
67,82
x (s 2)
71,13
67,82
Varians
29,8100
37,0900
2
Varians
(s
)
29,8100
37,0900
Standart deviasi (s)
5,46
6,09
Standart deviasi (s)
5,46
6,09
setelah
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
s
=
=
28
28
1
1
29,81
29,81+
28
28 +
+
29
+ 29 29
29
71,13
67,82
=
71,13
167,82 1
= 5,79
1 + 29
1
28
5,79
+
28
29
Pada a = 5% dengan dk = 28 + 29
Pada a = 5% dengan dk = 28 + 29
t
t
1
1
2
2
37,09
37,09
= 5,789
= 5,789
= 2,16
= 2,16
- 2 =55 diperoleh t (0.95)(66) = 2,00
- 2 =55 diperoleh t (0.95)(66) = 2,00
Daerah
Daerah
penerimaan
penerimaan
Ho
Ho
2,00
2,16
2,00 penolakan
2,16
Karena t berada pada daerah
Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
Karena t eksperimen
berada pada
daerah
penolakan
Ho, maka
dapat disimpulkan bahwa
kelompok
lebih
baik daripada
kelompok
kontrol
kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol
182
Lampiran 23
Analisis Nilai Pretes pada tiap Materi
Kelas Eksperimen
Keterangan :
Responden
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Soal 1
Skor Max
5
A1.01
A1.02
A1.03
A1.04
A1.05
A1.06
A1.07
A1.08
A1.09
A1.10
A1.11
A1.12
A1.13
A1.14
4
4
5
5
4
5
0
5
5
4
2
5
2
3
: Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
: Rangkaian Hambatan
: Hukum Khirchhoff
: Alat Ukur Listrik
Materi 1
Soal
Soal
6
10
5
10
0
2
2
3
4
2
2
2
2
2
3
3
5
2
7
5
10
9
8
8
8
8
5
8
8
7
8
10
Soal
12
30
15
10
15
15
6
5
6
5
10
0
15
8
12
12
Total
50
Soal
2
7.5
26
21
32
32
22
20
16
20
22
14
28
23
27
27
3
2
5
3
5
4
4
3
2
3
1
5
3
1
Materi 2
Soal
Soal
Soal
3
4
5
5
7.5
5
4
5
5
5
3
5
5
5
1
3
4
5
4
5
5
0
4
1
2
2
2
2
1
3
3
2
2
4
3
5
5
4
0
5
5
5
5
2
5
5
1
2
Soal
9
20
Total
6
8
12
10
5
12
6
5
10
10
10
12
10
10
21
20
31
23
15
28
22
20
19
21
23
29
20
22
45
Materi 3
Total
Soal
Soal
Soal
8
11
13
10
20
20
50
7
9
5
2
9
9
8
9
5
3
8
9
8
6
6
7
10
6
12
9
20
8
10
16
8
12
16
12
10
12
5
14
10
8
10
12
12
15
5
5
5
12
23
28
20
22
31
26
38
29
27
34
21
26
29
30
Materi 4
Total
Soal 7
5
5
2
2
3
3
3
3
4
3
3
5
2
3
5
4
2
2
3
3
3
3
4
3
3
5
2
3
5
4
182
183
A1.15
A1.16
A1.17
A1.18
A1.19
A1.20
A1.21
A1.22
A1.23
A1.24
A1.25
A1.26
A1.27
A1.28
A1.29
A1.30
A1.31
A1.32
A1.33
A1.34
A1.35
A1.36
4
3
3
3
4
5
3
2
1
5
3
2
1
4
1
2
2
2
4
3
2
3
4
4
2
5
5
5
4
2
4
5
4
3
5
4
3
3
5
1
4
5
1
4
10
9
8
9
5
7
10
10
10
8
10
10
8
5
10
8
8
10
8
10
10
9
6
12
15
9
9
9
15
15
10
15
12
9
10
6
6
15
9
3
6
15
15
8
24
28
28
26
23
26
32
29
25
33
29
24
24
19
20
28
24
16
22
33
28
24
Jumlah
Rata- rata
895
24.86
2
3
2
2
4
2
1
3
4
1
2
3
4
3
1
5
2
3
4
1
5
5
1
2
3
4
5
4
4
3
5
2
3
0
3
5
3
5
3
3
4
4
2
0
4
5
2
4
4
5
2
2
5
5
4
2
5
1
0
1
1
5
0
2
1
3
5
4
1
2
3
2
5
5
3
3
4
5
5
2
5
0
5
0
3
5
5
4
7
5
8
16
10
8
10
16
10
4
15
12
7
10
4
12
8
15
15
9
5
10
19
19
16
28
26
21
22
29
27
15
28
22
24
21
13
23
19
26
26
21
18
22
Jumlah
799
Rata- rata 22.19
7
6
7
5
9
7
9
7
9
5
7
5
7
6
9
9
10
5
7
10
7
8
15
10
12
5
5
15
15
10
5
12
10
15
10
10
14
10
10
16
6
8
12
15
15
6
5
6
6
2
16
0
10
8
15
10
10
10
10
5
15
15
10
4
8
10
37
22
24
16
20
24
40
17
24
25
32
30
27
26
33
24
35
36
23
22
27
33
4
2
3
1
5
1
1
2
2
5
1
4
0
5
5
3
0
3
1
1
4
1
4
2
3
1
5
1
1
2
2
5
1
4
0
5
5
3
0
3
1
1
4
1
Jumlah
981
Rata- rata 27.25
Jumlah
Rata-rata
99
2.75
183
184
Analisis Nilai Postes pada tiap Materi
Kelas Eksperimen
Keterangan :
Responden
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Soal 1
Skor Max
5
A1.01
A1.02
A1.03
A1.04
A1.05
A1.06
A1.07
A1.08
A1.09
A1.10
A1.11
A1.12
A1.13
A1.14
A1.15
5
5
5
5
4
5
3
5
5
4
2
5
5
3
4
: Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
: Rangkaian Hambatan
: Hukum Khirchhoff
: Alat Ukur Listrik
Materi 1
Soal
Soal
6
10
5
10
2
4
3
5
5
3
3
3
4
5
5
5
5
5
5
10
10
10
9
8
10
8
8
10
9
9
8
9
10
10
Soal
12
30
Total
50
Soal
2
7.5
15
15
25
30
15
20
25
20
20
10
25
15
20
18
20
32
34
43
49
32
38
39
36
39
28
41
33
39
36
39
4
3
6
5
5
5
5
4
4
3
3
7.5
6
7
7.5
Materi 2
Soal
Soal
Soal
3
4
5
5
7.5
5
5
5
5
5
5
6
6
6
4
3
4
5
5
5
5
6
4
5
5
4
3
3
3
4
6
6
7.5
7
7
7.5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
Soal
9
20
Total
15
12
15
15
12
12
15
15
12
15
15
17
17
15
20
34
29
36
34
31
31
34
33
29
32
33
42
40
38
45
45
Materi 3
Total
Soal
Soal
Soal
8
11
13
10
20
20
50
8
9
8
10
10
9
10
9
7
8
9
10
9
8
8
15
15
12
18
18
15
20
15
15
20
14
17
20
20
17
15
20
20
15
15
20
12
12
20
15
10
15
15
18
17
38
44
40
43
43
44
42
36
42
43
33
42
44
46
42
Materi 4
Total
Soal 7
5
5
3
3
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
3
3
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
184
185
A1.16
A1.17
A1.18
A1.19
A1.20
A1.21
A1.22
A1.23
A1.24
A1.25
A1.26
A1.27
A1.28
A1.29
A1.30
A1.31
A1.32
A1.33
A1.34
A1.35
A1.36
5
5
5
5
5
5
3
3
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
3
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
10
9
10
10
9
10
10
10
9
10
10
9
7
10
9
9
10
9
10
10
10
18
20
14
14
17
30
20
20
20
25
14
16
12
12
20
14
10
12
20
17
14
38
38
34
34
36
50
37
38
39
45
33
35
29
31
39
33
28
31
40
37
32
Jumlah
Rata- rata
1315
36.53
6
5
6
5
5
7.5
7
7
7
7
4
7
5
5
7
7.5
7
6
7
7.5
7
5
3
4
5
4
5
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
7
5
6
7
7
7.5
7
5
7
7
5
7
5
6
7
7.5
6
5
7
7.5
6
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
12
13
20
15
14
15
20
15
12
20
15
15
15
8
17
15
20
20
16
15
15
35
30
40
36
35
39
42
37
36
44
33
39
34
29
40
40
42
39
40
40
38
Jumlah
Rata- rata
1309
36.36
8
9
7
10
9
10
9
10
7
9
7
9
10
10
10
10
7
9
10
9
10
16
17
10
10
20
20
14
15
17
17
20
15
15
18
15
15
20
12
14
17
20
12
10
12
12
12
20
5
15
16
20
15
20
15
15
10
20
20
15
10
14
15
36
36
29
32
41
50
28
40
40
46
42
44
40
43
35
45
47
36
34
40
45
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
Jumlah 1451
Rata- rata 40.31
Jumlah
Rata-rata
162
4.50
185
186
Analisis Nilai Pretes pada tiap Materi
Kelas Kontrol
Keterangan :
Responden
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Soal 1
Skor Max
5
A2.01
A2.02
A2.03
A2.04
A2.05
A2.06
A2.07
A2.08
A2.09
A2.10
A2.11
A2.12
A2.13
A2.14
A2. 15
4
5
5
3
4
2
5
1
4
2
3
3
2
3
4
: Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
: Rangkaian Hambatan
: Hukum Khirchhoff
: Alat Ukur Listrik
Materi 1
Soal
Soal 6
10
5
10
5
2
5
2
5
5
3
4
5
2
4
5
4
2
4
7
10
7
8
5
8
7
10
5
10
10
10
8
10
10
Materi 2
Total
Soal
12
30
50
12
15
9
15
9
12
8
10
9
15
12
10
12
12
6
28
32
26
28
23
27
23
25
23
29
29
28
26
27
24
Total
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 9
7.5
5
7.5
5
20
45
4
5
2
2
4
3
5
4
4
3
2
2
3
1
2
4
5
4
3
5
4
5
5
5
3
3
3
4
5
1
5
4
5
2
4
2
2
5
4
2
4
4
2
4
3
0
5
2
1
3
1
5
3
3
5
4
4
1
2
5
7
12
8
8
10
10
12
10
10
15
15
12
10
10
7
20
31
21
16
26
20
29
27
26
28
28
25
20
22
18
Materi 3
Soal
Soal 8
11
10
20
6
5
7
7
9
8
9
9
9
7
7
9
8
6
7
6
10
15
12
6
16
12
5
5
10
10
12
16
9
15
Materi 4
Total
Soal
13
20
50
10
5
2
5
6
5
5
10
6
0
15
15
5
10
15
22
20
24
24
21
29
26
24
20
17
32
36
29
25
37
Total
Soal 7
5
5
2
3
1
3
5
5
3
2
5
4
1
1
5
4
4
2
3
1
3
5
5
3
2
5
4
1
1
5
4
4
186
187
A2.16
A2.17
A2.18
A2.19
A2.20
A2.21
A2.22
A2.23
A2.24
A2.25
A2.26
A2.27
A2.28
A2.29
A2.30
A2.31
A2.32
A2.33
A2.34
A2.35
A2.36
1
3
3
5
2
4
3
1
1
2
4
1
4
3
2
2
2
4
3
2
5
4
2
5
5
3
4
5
4
3
3
4
5
4
3
3
5
5
4
5
1
1
10
8
9
10
10
8
10
10
10
8
8
8
5
10
8
8
10
8
10
10
8
10
15
9
15
9
5
15
12
6
15
6
12
6
6
15
12
3
6
15
12
8
25
28
26
35
24
21
33
27
20
28
22
26
19
22
28
27
20
22
33
25
22
Jumlah
Rata- rata
931
25.86
4
2
2
1
3
4
1
4
1
5
4
4
4
3
5
2
3
4
1
5
3
5
3
4
2
0
4
4
5
3
5
4
3
5
3
5
3
3
4
4
2
0
5
2
4
5
2
0
2
5
0
1
0
5
3
0
4
3
4
0
2
1
4
3
1
2
3
5
3
5
3
5
0
3
5
2
5
0
5
0
3
5
5
3
12
8
16
5
12
15
9
10
4
12
15
7
10
4
12
9
15
15
9
6
10
29
16
28
16
22
26
21
27
13
23
26
24
24
15
26
22
25
26
21
19
20
Jumlah
826
Rata- rata 22.94
9
7
5
5
5
7
10
9
9
9
7
8
6
9
9
10
5
7
5
7
8
5
12
10
12
15
6
8
5
14
10
5
10
10
14
10
10
16
5
8
8
12
10
5
8
8
10
10
4
12
10
5
10
12
10
10
5
15
15
10
6
8
5
24
24
23
25
30
23
22
26
33
24
22
30
26
33
24
35
36
22
19
23
25
2
3
1
5
4
1
1
3
5
3
1
0
5
5
3
0
3
1
1
4
4
2
3
1
5
4
1
1
3
5
3
1
0
5
5
3
0
3
1
1
4
4
Jumlah
935
Rata- rata 25.97
Jumlah
Rata-rata
103
2.86
187
188
Analisis Nilai Postes pada tiap Materi
Kelas Kontrol
Keterangan :
Responden
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Soal 1
Skor Max
5
A2.01
A2.02
A2.03
A2.04
A2.05
A2.06
A2.07
A2.08
A2.09
A2.10
A2.11
A2.12
A2.13
A2.14
A2.15
5
3
5
5
4
5
2
5
5
4
5
4
3
5
3
: Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
: Rangkaian Hambatan
: Hukum Khirchhoff
: Alat Ukur Listrik
Materi 1
Soal
Soal
6
10
5
10
5
3
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
5
5
10
8
9
7
9
10
9
10
10
9
9
10
10
10
10
Total
Soal
12
30
50
14
25
12
12
15
15
25
18
20
10
20
20
20
18
20
34
39
31
29
33
33
41
38
39
28
39
39
37
38
38
Soal
2
7.5
4
5
5
5
5
5
3
6
4
3
6
7
7
6
7
Materi 2
Soal
Soal
Soal
3
4
5
5
7.5
5
4
6
5
5
5
6
4
5
4
3
5
5
3
5
5
3
5
7
5
4
3
6
7
4
6
7
7
7
7
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
Soal Total
9
20
45
20
15
15
15
15
12
15
12
12
15
17
15
20
12
15
35
36
36
34
34
31
33
35
29
32
40
38
42
35
37
Materi 3
Total
Soal
Soal
Soal
8
11
13
10
20
20
50
7
10
10
9
10
9
9
8
6
8
9
8
9
8
10
10
20
10
15
18
15
14
16
15
20
20
20
14
16
15
12
12
12
10
15
18
10
15
20
14
15
18
7
12
15
29
42
32
34
43
42
33
39
41
42
44
46
30
36
40
Materi 4
Total
Soal 7
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
188
189
A2.16
A2.17
A2.18
A2.19
A2.20
A2.21
A2.22
A2.23
A2.24
A2.25
A2.26
A2.27
A2.28
A2.29
A2.30
A2.31
A2.32
A2.33
A2.34
A2.35
A2.36
5
5
5
5
5
5
3
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
10
9
10
10
9
7
9
10
7
10
10
10
7
10
10
10
10
9
9
7
7
18
15
15
15
17
12
20
20
12
14
12
12
10
14
20
10
12
12
12
12
10
38
33
35
35
36
29
36
38
27
33
31
31
27
34
40
28
30
31
30
29
27
Jumlah
Rata- rata
1214
33.72
6
5
6
5
5
5
7
7
5
4
4
5
5
6
7
7
7
6
6
5
5
5
3
4
5
4
5
3
5
5
4
4
5
5
4
5
4
4
3
4
5
5
7
5
6
7
7
5
7
5
4
5
5
6
5
5
7
6
6
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
3
4
4
4
12
10
20
15
14
15
20
15
15
15
12
8
15
20
17
20
20
15
18
15
15
35
27
40
36
35
34
42
37
33
33
29
29
34
39
40
42
42
31
37
34
34
Jumlah
Rata- rata
1270
35.28
8
10
7
10
9
7
7
9
9
7
7
10
9
9
10
7
7
9
9
7
8
16
17
16
10
15
15
14
15
15
20
20
18
15
12
15
20
15
12
12
15
12
12
10
15
20
12
10
5
15
10
15
12
15
15
15
10
15
20
15
15
10
15
36
37
38
40
36
32
26
39
34
42
39
43
39
36
35
42
42
36
36
32
35
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
Jumlah 1348
Rata- rata 37.44
Jumlah
Rata-rata
161
4.47
189
190
Lampiran 24
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 1 (KUAT ARUS, HAMBATAN, DAN HUKUM OHM)
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
24.86
36.53
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
=
(36.53− 24.86)
(50−24.86)
= 0.464
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.464, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 1 (kuat arus, hambatan, dan hukum
Ohm) siswa adalah sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri
laboratorium berbantuan PhET.
191
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 2 (RANGKAIAN HAMBATAN)
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(45−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
22.19
36.36
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(45−<𝑆𝑖 >)
=
(36.36 − 22.19)
(45−22.19)
= 0.621
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.621, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 2 (rangkaian hambatan) siswa adalah
sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan
PhET.
192
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 3 (HUKUM KHIRCHHOFF)
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
27.25
40.31
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
=
(40.31− 27.25)
(50−27.25)
= 0.574
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.574, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 3 (hukum Khirchhoff) siswa adalah
sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan
PhET.
193
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 4 (ALAT UKUR LISTRIK)
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(5−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
2.75
4.50
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(5−<𝑆𝑖 >)
=
(4.50 − 2.75)
(5−2.75)
= 0.777
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.777, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 4 (alat ukur listrik) siswa adalah tinggi
pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET.
194
Lampiran 25
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 1 (KUAT ARUS, HAMBATAN, DAN HUKUM OHM)
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
25.86
33.72
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
=
(33.72− 25.86)
(50−25.86)
= 0.326
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.326, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 1 (kuat arus, hambatan, dan hukum
Ohm) siswa adalah sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
195
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 2 (RANGKAIAN HAMBATAN)
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(45−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
22.94
35.28
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(45−<𝑆𝑖 >)
=
(35.28 − 22.94)
(45−22.94)
= 0.559
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.559, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 2 (rangkaian hambatan) siswa adalah
sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
196
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 3 (HUKUM KHIRCHHOFF)
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
25.97
37.44
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(50−<𝑆𝑖 >)
=
(37.44− 25.97)
(50−25.97)
= 0.477
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.477, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 3 (hukum Khirchhoff) siswa adalah
sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
197
UJI PENINGKATAN RATA-RATA PENGUASAAN KONSEP
MATERI 4 (ALAT UKUR LISTRIK)
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(5−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
2.86
4.47
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(5−<𝑆𝑖 >)
=
(4.47 − 2.86)
(5−2.86)
= 0.752
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.752, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata materi 4 (alat ukur listrik) siswa adalah tinggi
pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
198
Lampiran 26
Analisis Nilai Pretes untuk Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kelas Eksperimen
Keterangan:
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
: Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk mengenali pola atau hubungannya
: Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit
: Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
: Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Nilai per indikator
Nilai per soal
Responden
Soal
9
A1.01
A1.02
A1.03
A1.04
A1.05
A1.06
A1.07
A1.08
A1.09
A1.10
A1.11
A1.12
A1.13
A1.14
6
8
12
10
5
12
6
5
10
10
10
12
10
10
Soal
Soal
10
11
Skor maksimal
7
5
10
9
8
8
8
8
5
8
8
7
8
10
6
7
10
6
12
9
20
8
10
16
8
12
16
12
Soal
12
15
10
15
15
6
5
6
5
10
0
15
8
12
12
Soal
13
10
12
5
14
10
8
10
12
12
15
5
5
5
12
Indikator 1
Soal
Soal
Soal Total
9
11
12
10
10
10
30
3
4
7
6
2
9
2
0
6
7
7
8
5
6
2
4
5
3
8
6
10
5
6
10
3
9
10
9
9
3
8
9
0
0
0
0
4
0
9
1
5
6
14
11
20
18
10
15
12
5
16
17
19
18
20
21
Indikator 2
Soal
Soal
Soal Total
10
12
13
10
10
10
30
7
5
10
9
8
8
8
8
5
8
8
7
8
10
3
2
3
2
1
4
5
3
3
0
2
2
4
1
6
7
2
10
5
5
6
7
9
10
0
2
1
7
16
14
15
21
14
17
19
18
17
18
10
11
13
18
Indikator 3
Soal
Soal Total
12
13
10
10
20
3
5
4
4
5
1
1
2
3
0
4
5
3
5
4
5
3
4
5
3
4
5
3
5
5
3
4
5
7
10
7
8
10
4
5
7
6
5
9
8
7
10
Indikator 4
Soal
Soal
9
11
10
10
3
4
5
4
3
3
4
5
4
3
3
4
5
4
4
3
5
3
4
3
10
3
4
6
5
3
6
3
Total
20
7
7
10
7
7
6
14
8
8
9
8
7
11
7
198
199
A1.15
A1.16
A1.17
A1.18
A1.19
A1.20
A1.21
A1.22
A1.23
A1.24
A1.25
A1.26
A1.27
A1.28
A1.29
A1.30
A1.31
A1.32
A1.33
A1.34
A1.35
A1.36
7
5
8
16
10
8
10
16
10
4
15
12
7
10
4
12
8
15
15
9
5
10
10
9
8
9
5
7
10
10
10
8
10
10
8
5
10
8
8
10
8
10
10
9
15
10
12
5
5
15
15
10
5
12
10
15
10
10
14
10
10
16
6
8
12
15
6
12
15
9
9
9
15
15
10
15
12
9
10
6
6
15
9
3
6
15
15
8
15
6
5
6
6
2
16
0
10
8
15
10
10
10
10
5
15
15
10
4
8
10
4
2
4
10
6
5
7
10
5
0
10
9
3
5
0
9
5
10
10
5
2
7
10
7
8
2
0
10
10
7
0
9
6
10
5
7
10
7
5
10
2
5
7
10
0
6
8
2
3
1
9
8
3
9
4
3
3
0
0
7
3
0
0
9
7
2
14
15
20
14
9
16
26
25
8
18
20
22
11
12
10
23
13
20
12
19
16
19
10
9
8
9
5
7
10
10
10
8
10
10
8
5
10
8
8
10
8
10
10
9
2
2
2
6
5
6
3
6
3
1
5
1
3
2
1
7
5
1
3
5
4
1
10
2
0
3
2
0
10
0
5
5
10
5
7
6
5
2
10
10
7
0
3
7
22
13
10
18
12
13
23
16
18
14
25
16
18
13
16
17
23
21
18
15
17
17
4
4
5
1
1
2
3
1
4
5
3
5
4
4
5
1
1
2
3
1
4
5
5
4
5
3
4
2
6
0
5
3
5
5
3
4
5
3
5
5
3
4
5
3
9
8
10
4
5
4
9
1
9
8
8
10
7
8
10
4
6
7
6
5
9
8
3
3
4
6
4
3
3
6
5
4
5
3
4
5
4
3
3
5
5
4
3
3
5
3
4
3
5
5
5
3
5
3
4
5
5
3
4
3
5
6
4
3
5
5
8
6
8
9
9
8
8
9
10
7
9
8
9
8
8
6
8
11
9
7
8
8
Jumlah
578
596
258
297
Rata- rata
16.06
16.56
7.17
8.25
199
200
Analisis Nilai Postes untuk Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kelas Eksperimen
Keterangan:
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
: Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk mengenali pola atau hubungannya
: Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit
: Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
: Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Nilai per indikator
Nilai per soal
Responden
Soal
9
A1.01
A1.02
A1.03
A1.04
A1.05
A1.06
A1.07
A1.08
A1.09
A1.10
A1.11
A1.12
A1.13
A1.14
A1.15
15
12
15
15
12
12
15
15
12
15
15
17
17
15
20
Soal
Soal
10
11
Skor maksimal
10
10
10
9
8
10
8
8
10
9
9
8
9
10
10
15
15
12
18
18
15
20
15
15
20
14
17
20
20
17
Soal
12
15
15
25
30
15
20
25
20
20
10
25
15
20
18
20
Soal
13
15
20
20
15
15
20
12
12
20
15
10
15
15
18
17
Indikator 1
Soal
Soal
Soal Total
9
11
12
10
10
10
30
7
5
9
6
4
4
8
9
3
7
7
10
10
6
10
8
7
3
8
8
8
10
6
9
10
7
9
10
10
7
6
8
10
10
9
5
5
7
10
4
10
8
8
8
8
21
20
22
24
21
17
23
22
22
21
24
27
28
24
25
Indikator 2
Soal
Soal
Soal Total
10
12
13
10
10
10
30
10
10
10
9
8
10
8
8
10
9
9
8
9
10
10
6
3
10
10
2
5
10
9
5
1
5
4
9
6
7
8
10
10
6
8
10
5
4
10
6
3
7
8
10
8
24
23
30
25
18
25
23
21
25
16
17
19
26
26
25
Indikator 3
Soal
Soal Total
12
13
10
10
20
3
4
5
10
4
10
10
4
5
5
10
3
3
4
5
7
10
10
9
7
10
7
8
10
9
7
8
7
8
9
10
14
15
19
11
20
17
12
15
14
17
11
10
12
14
Indikator 4
Soal
Soal
9
11
10
10
8
7
6
9
8
8
7
6
9
8
8
7
7
9
10
7
8
9
10
10
7
10
9
6
10
7
8
10
10
10
Total
20
15
15
15
19
18
15
17
15
15
18
15
15
17
19
20
200
201
A1.16
A1.17
A1.18
A1.19
A1.20
A1.21
A1.22
A1.23
A1.24
A1.25
A1.26
A1.27
A1.28
A1.29
A1.30
A1.31
A1.32
A1.33
A1.34
A1.35
A1.36
12
13
20
15
14
15
20
15
12
20
15
15
15
8
17
15
20
20
16
15
15
10
9
10
10
9
10
10
10
9
10
10
9
7
10
9
9
10
9
10
10
10
16
17
10
10
20
20
14
15
17
17
20
15
15
18
15
15
20
12
14
17
20
18
20
14
14
17
30
20
20
20
25
14
16
12
12
20
14
10
12
20
17
14
12
10
12
12
12
20
5
15
16
20
15
20
15
15
10
20
20
15
10
14
15
4
6
10
6
6
7
10
9
3
10
7
8
9
4
9
7
10
10
7
7
7
9
9
1
4
10
10
6
6
7
7
10
7
6
8
10
8
10
3
8
7
10
9
5
6
4
5
10
8
7
10
5
5
9
4
2
8
5
3
4
10
5
5
22
20
17
14
21
27
24
22
20
22
22
24
19
14
27
20
23
17
25
19
22
10
9
10
10
9
10
10
10
9
10
10
9
7
10
9
9
10
9
10
10
10
4
5
5
7
8
10
7
9
7
10
5
2
3
6
9
6
3
3
5
8
6
3
3
4
5
4
10
2
8
8
10
7
10
6
8
2
10
10
6
1
7
7
17
17
19
22
21
30
19
27
24
30
22
21
16
24
20
25
23
18
16
25
23
5
10
3
3
4
10
5
4
3
10
4
5
5
4
3
3
4
5
5
4
3
9
7
8
7
8
10
3
7
8
10
8
10
9
7
8
10
10
9
9
7
8
14
17
11
10
12
20
8
11
11
20
12
15
14
11
11
13
14
14
14
11
11
8
7
10
9
8
8
10
6
9
10
8
7
6
4
8
8
10
10
9
8
8
7
8
9
6
10
10
8
9
10
10
10
8
9
10
5
7
10
9
6
10
10
15
15
19
15
18
18
18
15
19
20
18
15
15
14
13
15
20
19
15
18
18
Jumlah
782
802
485
600
Rata- rata
21.72
22.28
13.47
16.67
201
202
Analisis Nilai Pretes untuk Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kelas Kontrol
Keterangan:
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
: Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk mengenali pola atau hubungannya
: Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit
: Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
: Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Nilai per indikator
Nilai per soal
Responden
Soal
9
A2.01
A2.02
A2.03
A2.04
A2.05
A2.06
A2.07
A2.08
A2.09
A2.10
A2.11
A2.12
A2.13
A2.14
A2.15
7
12
8
8
10
10
12
10
10
15
15
12
10
10
7
Soal
Soal
10
11
Skor maksimal
7
10
7
8
5
8
7
10
5
10
10
10
8
10
10
6
10
15
12
6
16
12
5
5
10
10
12
16
9
15
Soal
12
12
15
9
15
9
12
8
10
9
15
12
10
12
12
6
Soal
13
10
5
2
5
6
5
5
10
6
0
15
15
5
10
15
Indikator 1
Soal
Soal
Soal Total
9
11
12
10
10
10
30
4
8
3
4
7
7
8
5
6
7
7
7
6
7
4
2
7
7
9
2
8
8
2
0
7
6
4
8
6
7
6
7
1
6
3
6
1
2
2
7
6
3
4
5
0
12
22
11
19
12
21
17
9
8
21
19
14
18
18
11
Indikator 2
Soal
Soal
Soal Total
10
12
13
10
10
10
30
7
10
7
8
5
8
7
10
5
10
10
10
8
10
10
3
3
4
5
1
3
2
4
3
3
3
2
4
3
1
6
0
1
4
2
0
2
4
2
0
7
9
1
5
7
16
13
12
17
8
11
11
18
10
13
20
21
13
18
18
Indikator 3
Soal
Soal Total
12
13
10
10
20
3
5
4
4
5
3
5
4
4
5
3
5
4
4
5
4
5
1
1
4
5
3
6
4
0
8
6
4
5
8
7
10
5
5
9
8
8
10
8
5
11
11
8
9
13
Indikator 4
Soal
Soal
9
11
10
10
3
4
5
4
3
3
4
5
4
8
8
5
4
3
3
4
3
8
3
4
8
4
3
5
3
4
8
8
3
8
Total
20
7
7
13
7
7
11
8
8
9
11
12
13
12
6
11
202
203
A2.16
A2.17
A2.18
A2.19
A2.20
A2.21
A2.22
A2.23
A2.24
A2.25
A2.26
A2.27
A2.28
A2.29
A2.30
A2.31
A2.32
A2.33
A2.34
A2.35
A2.36
12
8
16
5
12
15
9
10
4
12
15
7
10
4
12
9
15
15
9
6
10
10
8
9
10
10
8
10
10
10
8
8
8
5
10
8
8
10
8
10
10
8
5
12
10
12
15
6
8
5
14
10
5
10
10
14
10
10
16
5
8
8
12
10
15
9
15
9
5
15
12
6
15
6
12
6
6
15
12
3
6
15
12
8
10
5
8
8
10
10
4
12
10
5
10
12
10
10
5
15
15
10
6
8
5
8
3
8
2
8
10
5
7
1
8
10
3
7
0
7
5
7
6
5
1
6
2
8
2
8
7
1
5
1
6
6
2
5
7
10
2
6
8
0
5
4
4
4
8
1
8
3
2
8
4
3
7
0
5
3
2
8
6
1
4
8
6
2
14
19
11
18
18
13
18
12
10
21
12
13
17
12
17
17
16
10
18
11
12
10
8
9
10
10
8
10
10
10
8
8
8
5
10
8
8
10
8
10
10
8
3
2
4
3
1
0
2
4
1
3
3
2
1
0
2
3
1
1
3
1
3
4
1
3
5
4
6
2
9
4
1
5
9
4
6
0
7
9
6
1
5
2
17
11
16
18
15
14
14
23
15
12
16
19
10
16
10
18
20
15
14
16
13
3
5
4
4
5
3
5
4
2
5
3
5
2
4
5
3
1
1
4
5
3
6
4
5
3
6
4
2
3
6
4
5
3
6
4
5
8
6
4
5
3
3
9
9
9
7
11
7
7
7
8
9
8
8
8
8
10
11
7
5
9
8
6
4
5
8
3
4
5
4
3
3
4
5
4
3
4
5
4
8
9
4
5
4
3
4
8
4
8
5
3
4
8
4
3
5
3
4
8
4
8
5
3
4
8
7
9
16
7
12
10
7
7
11
8
8
9
6
8
13
8
16
14
7
9
12
Jumlah
541
541
298
346
Rata- rata
15.03
15.03
8.28
9.61
203
204
Analisis Nilai Postes untuk Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kelas Kontrol
Keterangan:
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
: Membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk mengenali pola atau hubungannya
: Mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit
: Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian
: Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
Nilai per indikator
Nilai per soal
Responden
Soal
9
A2.01
A2.02
A2.03
A2.04
A2.05
A2.06
A2.07
A2.08
A2.09
A2.10
A2.11
A2.12
A2.13
A2.14
A2.15
20
15
15
15
15
12
15
12
12
15
17
15
20
12
15
Soal
Soal
10
11
Skor maksimal
10
8
9
7
9
10
9
10
10
9
9
10
10
10
10
10
20
10
15
18
15
14
16
15
20
20
20
14
16
15
Soal
12
14
25
12
12
15
15
25
18
20
10
20
20
20
18
20
Soal
13
12
12
12
10
15
18
10
12
20
14
15
18
7
12
15
Indikator 1
Soal
Soal
Soal Total
9
11
12
10
10
10
30
10
8
9
6
7
4
8
6
3
7
9
8
10
3
5
3
10
1
5
8
8
4
7
9
10
10
10
4
6
5
5
5
4
5
9
8
5
5
10
4
5
10
8
8
8
18
23
14
16
24
20
17
18
22
21
24
28
22
17
18
Indikator 2
Soal
Soal
Soal Total
10
12
13
10
10
10
30
10
8
9
7
9
10
9
10
10
9
9
10
10
10
10
6
10
3
2
2
2
10
9
5
1
5
7
9
6
7
5
2
2
1
8
8
3
4
10
5
8
10
2
4
6
21
20
14
10
19
20
22
23
25
15
22
27
21
20
23
Indikator 3
Soal
Soal Total
12
13
10
10
20
3
10
5
5
4
5
10
4
5
5
10
3
3
4
5
7
10
10
9
7
10
7
8
10
9
7
8
5
8
9
10
20
15
14
11
15
17
12
15
14
17
11
8
12
14
Indikator 4
Soal
Soal
9
11
10
10
10
7
6
9
8
8
7
6
9
8
8
7
10
9
10
7
10
9
10
10
7
10
9
6
10
10
10
10
10
10
Total
20
17
17
15
19
18
15
17
15
15
18
18
17
20
19
20
204
205
A2.16
A2.17
A2.18
A2.19
A2.20
A2.21
A2.22
A2.23
A2.24
A2.25
A2.26
A2.27
A2.28
A2.29
A2.30
A2.31
A2.32
A2.33
A2.34
A2.35
A2.36
12
10
20
15
14
15
20
15
15
15
12
8
15
20
17
20
20
15
18
15
15
10
9
10
10
9
7
9
10
7
10
10
10
7
10
10
10
10
9
9
7
7
16
17
16
10
15
15
14
15
15
20
20
18
15
12
15
20
15
12
12
15
12
18
15
15
15
17
12
20
20
12
14
12
12
10
14
20
10
12
12
12
12
10
12
10
15
20
12
10
5
15
10
15
12
15
15
15
10
15
20
15
15
10
15
4
3
10
6
6
7
10
9
6
5
4
1
9
10
9
10
10
5
9
7
7
9
9
7
4
5
5
6
6
5
10
10
10
6
2
10
10
5
3
6
5
2
9
8
7
5
5
4
8
7
2
6
3
5
2
4
8
1
5
4
2
4
1
22
20
24
15
16
16
24
22
13
21
17
16
17
16
27
21
20
12
17
16
10
10
9
10
10
9
7
9
10
7
10
10
10
7
10
10
10
10
9
9
7
7
4
2
5
7
8
3
7
9
7
3
5
2
3
6
9
6
3
3
5
4
6
3
3
7
10
4
5
2
8
2
5
4
5
6
8
2
5
10
6
6
3
7
17
14
22
27
21
15
18
27
16
18
19
17
16
24
21
21
23
18
20
14
20
5
5
3
3
4
5
5
4
3
5
4
5
5
4
3
3
4
5
5
4
3
9
7
8
10
8
5
3
7
8
10
8
10
9
7
8
10
10
9
9
7
8
14
12
11
13
12
10
8
11
11
15
12
15
14
11
11
13
14
14
14
11
11
8
7
10
9
8
8
10
6
9
10
8
7
6
10
8
10
10
10
9
8
8
7
8
9
6
10
10
8
9
10
10
10
8
9
10
5
10
10
9
6
10
10
15
15
19
15
18
18
18
15
19
20
18
15
15
20
13
20
20
19
15
18
18
Jumlah
684
710
462
623
Rata- rata
19.00
19.72
12.83
17.31
205
206
Lampiran 27
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 1
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
16.06
21.72
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
=
(21.72− 16.06)
(30−16.06)
= 0.406
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.406, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 1 (membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk
mengenali pola atau hubungannya) adalah sedang pada penerapan model pembelajaran
inkuiri laboratorium berbantuan PhET.
207
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 2
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
Tinggi
Sedang
Rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
16.56
22.28
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
=
(22.28 − 16.56)
(30−16.56)
= 0.426
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.426, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 2 (mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang
rumit) adalah sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium
berbantuan PhET.
208
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 3
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
7.17
13.47
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
=
(13.47− 7.17)
(20−7.17)
= 0.491
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.491, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 3 (membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian) adalah sedang
pada penerapan model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET.
209
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 4
KELAS EKSPERIMEN
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
8.25
16.67
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
=
(16.67 − 8.25)
(20−8.25)
= 0.717
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.717, sesuai dengan kriteria,
maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap indikator
4 (merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah) adalah tinggi pada penerapan
model pembelajaran inkuiri laboratorium berbantuan PhET.
210
Lampiran 28
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 1
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
15.03
19.00
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
=
(19.00− 15.03)
(30−15.03)
= 0.265
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.265, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 1 (membagi atau menstrukturkan informasi menjadi lebih sederhana untuk
mengenali pola atau hubungannya) adalah rendah pada penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
211
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 2
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
15.03
19.72
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(30−<𝑆𝑖 >)
=
(19.72 − 15.03)
(30−15.03)
= 0.313
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.313, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 2 (mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang
rumit) adalah sedang pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
212
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 3
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
8.28
12.83
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
=
(12.83− 8.28)
(20−8.28)
= 0.388
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.388, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 3 (membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian) adalah sedang
pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
213
UJI PENINGKATAN RATA-RATA
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI INDIKATOR 4
KELAS KONTROL
Uji Statistik:
Uji gain (g)
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
Kriteria Pengujian:
Nilai
g ≥ 0.7
0.3 ≤ g < 0.7
g < 0.3
Kriteria
tinggi
sedang
rendah
Berdasarkan data pada lampiran 17 diperoleh data sebagai berikut:
Nilai
Pretes
Postes
Rata-Rata
9.61
17.31
Sehingga:
<g> =
<𝐺>
<𝐺>𝑚𝑎𝑥
=
(<𝑆𝑓 >−<𝑆𝑖 >)
(20−<𝑆𝑖 >)
=
(17.31 − 9.61)
(20−9.61)
= 0.741
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh <g> = 0.741, sesuai dengan
kriteria, maka peningkatan rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa terhadap
indikator 4 (merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah) adalah tinggi pada
penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
214
Lampiran 29
PENGARUH PENGGUNAAN PROGRAM SIMULASI PHET DALAM
PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP
PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Petunjuk Pengisian:
a. Isilah identitas diri saudara di tempat yang telah disediakan;
b. Pilih alternatif jawaban dari setiap pernyataan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
dengan cara memberi tanda check-list (√) pada kolom yang sudah disediakan.
Skor 4 : sangat setuju
Skor 3 : setuju
Skor 2 : kurang setuju
Skor 1 : tidak setuju
Skor 0 : sangat tidak setuju
Contoh
:
No.
Pernyataan
1
Dengan simulasi PhET, saya lebih menyukai
pelajaran fisika
0
Skala Penilaian
1
2
3
√
4
Isikan identitas saudara dibawah ini :
Nama
: ...................................................................................................................
No. Absen
: ...................................................................................................................
Kelas
: ...................................................................................................................
Sekolah
: ...................................................................................................................
ANGKET KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
No.
1
2
3
4
5
Pernyataan
Dengan simulasi PhET, saya lebih menyukai
pelajaran fisika
Simulasi yang ditampilkan, membuat saya
lebih detail memahami fisika
Simulasi yang ditampilkan, membuat saya
lebih termotivasi dalam belajar
Pembelajaran menggunakan simulasi PhET
sangat menarik dan menyenangkan
Simulasi yg disajikan dapat dilihat dan
dipahami dengan mudah
0
Skala Penilaian
1
2
3
4
215
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pembelajaran seperti ini sesuai dengan
pembelajaran yang saya inginkan
Dengan bantuan simulasi PhET, materi Listrik
dinamis dapat dipahami dengan jelas
Saya bisa menyusun rangkaian listrik dinamis
sesuai yang saya inginkan menggunakan
simulasi ini
Dengan bantuan simulasi ini, saya memahami
arah gerak elektron dalam rangkaian listrik
dinamis
Dengan bantuan simulasi ini, saya bisa
memahami dengan mudah cara menyusun
rangkaian seri dan paralel
Simulasi ini membantu saya dalam menyusun
alat ukur listrik dengan benar
Simulasi yang ditampilkan membuat saya
tidak mudah bosan belajar fisika
Dengan media simulasi, saya tidak sulit
memusatkan konsentrasi pada saat mengikuti
pembelajaran fisika
Dengan simulasi ini, belajar fisika di sekolah,
dan dirumah jadi lebih menyenangkan
Dengan bantuan media simulasi, saya tetap
semangat mengikuti pelajaran fisika, walaupun
fisika dilaksanakan pada jam terakhir
_______________________________Terimakasih_____________________________
216
Lampiran 30
Analisis Angket Keterlaksanaan Pembelajaran
Jumlah Responden : 15 orang
Sampel : Acak
Pernyataan
Pernyataan 1
Pernyataan 2
Pernyataan 3
Pernyataan 4
Pernyataan 5
Pernyataan 6
Pernyataan 7
Pernyataan 8
Pernyataan 9
Pernyataan 10
Pernyataan 11
Pernyataan 12
Pernyataan 13
Pernyataan 14
Pernyataan 15
Responden
A1.01 A1.04 A1.07 A1.08 A1.12 A1.15 A1.17 A1.21 A1.22 A1.25 A1.27 A1.28 A1.31 A1.34 A1.35
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
2
4
4
3
4
3
4
2
4
4
3
2
3
3
3
2
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
2
4
4
3
3
3
3
3
2
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
2
4
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
3
4
2
4
3
4
3
3
2
4
2
3
3
3
3
3
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
4
2
4
3
2
4
3
4
4
3
3
4
4
2
2
4
2
2
3
3
3
4
4
4
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
216
217
Tabel Bantuan Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran
No.
Pernyataan
Jawaban Responden
0
1
2
3
4
1
Dengan simulasi PhET, saya lebih menyukai
pelajaran fisika
-
-
1
4
10
2
Simulasi yang ditampilkan, membuat saya
lebih detail memahami fisika
-
-
2
8
5
3
Simulasi yang ditampilkan, membuat saya
lebih termotivasi dalam belajar
-
-
1
8
6
4
Pembelajaran menggunakan simulasi PhET
sangat menarik dan menyenangkan
-
-
-
3
12
5
Simulasi yg disajikan dapat dilihat dan
dipahami dengan mudah
-
-
3
4
8
6
Pembelajaran seperti ini sesuai dengan
pembelajaran yang saya inginkan
-
-
-
1
14
7
Dengan bantuan simulasi PhET, materi Listrik
dinamis dapat dipahami dengan jelas
-
-
3
6
6
-
-
-
-
15
-
-
-
4
11
10
Dengan bantuan simulasi ini, saya bisa
memahami dengan mudah cara menyusun
rangkaian seri dan paralel
-
-
-
7
8
11
Simulasi ini membantu saya dalam menyusun
alat ukur listrik dengan benar
-
-
5
7
3
-
-
-
6
9
-
-
4
3
8
-
-
1
9
5
-
-
6
7
2
-
-
8
9
12
13
14
15
Saya bisa menyusun rangkaian listrik dinamis
sesuai yang saya inginkan menggunakan
simulasi ini
Dengan bantuan simulasi ini, saya memahami
arah gerak elektron dalam rangkaian listrik
dinamis
Simulasi yang ditampilkan membuat saya tidak
mudah bosan belajar fisika
Dengan media simulasi, saya tidak sulit
memusatkan konsentrasi pada saat mengikuti
pembelajaran fisika
Dengan simulasi ini, belajar fisika di sekolah,
dan dirumah jadi lebih menyenangkan
Dengan bantuan media simulasi, saya tetap
semangat mengikuti pelajaran fisika, walaupun
fisika dilaksanakan pada jam terakhir
Jumlah
Jumlah Total
Presentase Keterlaksanaan (%)
26 77
771
85.67%
122
218
Perhitungan :
Skor total hasil kuisioner
=Y
Skor maksimum
= 900
Persentase keterampilan guru =
skor total hasil kusioner
𝑌
𝑃 =
𝑋 100 % =
× 100%
skor maksimum
900
𝑃 =
771
𝑋 100 % = 85.67%
900
Jadi, dari perhitungan diatas keterlaksanaan pembelajaran dapat dikategorikan:
Sangat Baik (> 75%)
Kriteria persentase:
1. Kurang baik : persentase keterlaksanaan pembelajaran< 25%
2. Cukup baik : 25%  persentase keterlaksanaan pembelajaran< 50%
3. Baik
: 50%  persentase keterlaksanaan pembelajaran < 75%
4. Sangat baik : persentase keterlaksanaan pembelajaran≥ 75%
219
Lampiran 31
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
KELAS EKSPERIMEN
Nama Guru
Petunjuk
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
: Ainun Najib
: Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek (√) pada
kolom “ya” atau “tidak”, kemudian memberikan skor yang sesuai
dengan pengamatan Anda!
Kegiatan Guru
Guru menggunakan media simulasi
PhET dalam pembelajaran.
Guru membimbing peserta didik
untuk membentuk kelompok.
Guru memberikan motivasi dan
apersepsi kepada peserta didik.
Guru memberikan pertanyaan/
masalah yang terdapat pada Lembar
Kerja Siswa
Guru membimbing peserta didik
untuk berdiskusi menyusun hipotesis
dalam merancang percobaan di
media simulasi.
Guru membimbing peserta didik
untuk melakukan percobaan sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat.
Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
mengumpulkan data.
Guru membimbing peserta didik
berdiskusi kelompok untuk
menganalisis data.
Guru membimbing peserta didik
membuat kesimpulan hasil
percobaan.
Total
Presentase (P)
Terpenuhi
Ya Tidak
0
Skala Penilaian
1 2 3 4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
31
86.11 %
Kriteria Penilaian :
Skor 4 : sangat baik (jika disampaikan dengan sangat jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 3 : baik (jika disampaikan dengan jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 2 : cukup (jika disampaikan dengan cukup jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 1 : kurang (jika disampaikan dengan kurang jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 0 : tidak terpenuhi
220
Perhitungan :
Skor total hasil observasi
=Y
Skor maksimum
= 36
Persentase keterampilan guru =
skor total observasi
𝑌
𝑃 =
𝑋 100 % =
× 100%
skor maksimum
36
Kriteria persentase:
 Kurang baik : persentase keterampilan guru< 25%
 Cukup baik : 25%  persentase keterampilan guru < 50%
 Baik
: 50%  persentase keterampilan guru < 75%
 Sangat baik : persentase keterampilan guru ≥ 75%
Rembang, 25 Maret 2015
Observer
221
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
KELAS KONTROL
Nama Guru
Petunjuk
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
: Ainun Najib
: Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek (√) pada
kolom “ya” atau “tidak”, kemudian memberikan skor yang sesuai
dengan pengamatan Anda!
Kegiatan Guru
Guru membimbing peserta didik
untuk membentuk kelompok.
Guru memberikan motivasi dan
apersepsi kepada peserta didik.
Guru memberikan pertanyaan/
masalah yang terdapat pada Lembar
Kerja Siswa
Guru membimbing peserta didik
untuk berdiskusi menyusun hipotesis
dalam merancang percobaan
Guru membimbing peserta didik
untuk melakukan percobaan sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat.
Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
mengumpulkan data.
Guru membimbing peserta didik
berdiskusi kelompok untuk
menganalisis data.
Guru membimbing peserta didik
membuat kesimpulan hasil
percobaan.
Total
Presentase (P)
Terpenuhi
Ya Tidak
0
Skala Penilaian
1 2 3 4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
25
78.13 %
Kriteria Penilaian :
Skor 4 : sangat baik (jika disampaikan dengan sangat jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 3 : baik (jika disampaikan dengan jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 2 : cukup (jika disampaikan dengan cukup jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 1 : kurang (jika disampaikan dengan kurang jelas/tepat/terarah/runtun)
Skor 0 : tidak terpenuhi
222
Perhitungan :
Skor total hasil observasi
=Y
Skor maksimum
= 32
Persentase keterampilan guru =
skor total observasi
𝑌
𝑃 =
𝑋 100 % =
× 100%
skor maksimum
32
Kriteria persentase:
 Kurang baik : persentase keterampilan guru< 25%
 Cukup baik : 25%  persentase keterampilan guru < 50%
 Baik
: 50%  persentase keterampilan guru < 75%
 Sangat baik : persentase keterampilan guru ≥ 75%
Rembang, 25 Maret 2015
Observer
223
Lampiran 32
Dokumentasi
Suasana Pembelajaran Inkuiri
Panduan menggunakan PhET
Mengerjakan Pretes
Pendampingan di kelas
Persiapan praktikum menggunakan simulasi PhET
224
Pengenalan simulasi PhET
Suasana pembelajaran di kelas
Pendampingan di kelas
Mengerjakan Postes
Motivasi sebelum pembelajaran
225
Lampiran 33
226
Lampiran 34
227
Lampiran 35
Download