BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Asam urat adalah produk metabolisme purin dalam tubuh manusia. Konsentrasi asam urat dalam urin dan serum berada dalam rentang waktu tertentu untuk orang sehat. Oleh karena itu, penentuan asam urat membantu untuk diagnosis beberapa penyakit seperti asam urat, hiperurikemia dan sindrom Lesch-Nyhan. Akibatnya, metode seperti kromatografi, spektrofotometri, dan elektroanalitik dilakukan untuk deteksi asam urat. Metode elektroanalitik mempunyai keuntungan yang sederhana, cepat, hemat waktu, murah, sensitif. Elektroda dimodifikasi secara kimia telah digunakan untuk menentukan asam urat dalam darah dan urin (Sadikoglu, 2012). Keadaan normal, setiap orang mempunyai asam urat didalam tubuhnya, tetapi jumlahnya hanya sedikit. Dalam beberapa keadaan, misalnya konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi, atau karena ginjal yang kurang mampu mengeluarkannya dalam tubuh, maka kadar asam urat dalam darah dan urin akan meningkat. Kadar asam urat dalam urin adalah : a). Laki – laki 3,4-8,5 mg/dL; b). Perempuan 2,8-7,3 mg/dL; c). Anak-anak 2,0-5,5 mg/dL (Wortman, 1993). Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat dibawa ke ginjal oleh darah untuk filtrasi kemudian direabsorbsi sebagian, diekskresi sebagian dan akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan serum bergantung pada fungsi ginjal, 5 6 kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet makanan yang mengandung purin (Hamdani, 2012). Metode voltametri siklik terbukti menjadi alternatif yang baik dibandingkan dengan metode yang paling populer, HPLC, karena lebih sederhana, lebih cepat, lebih murah, tidak menggunakan teknik persiapan sampel, dan perbedaan antara hasil yang diperoleh oleh dua metode secara statistik tidak signifikan. Alternatif metode ini yaitu menghasilkan jumlah yang lebih kecil dari larutan residual dibandingkan dengan HPLC. Total volume peranalisis oleh metode voltametri adalah 10mL mengingat bahwa semua larutan standar disusun dalam sel elektrokimia, sedangkan volume besar fase gerak diperlukan untuk analisis HPLC. Ketika membandingkan kedua metode untuk analisis rutin, metode voltametri juga memiliki keunggulan mempertimbangkan masalah pengelolaan limbah (Riyanto, 2007). Teknik voltametri siklik mempunyai komponen penting yaitu elektroda kerja (working electrode/WE) biasanya yang digunakan adalah glassy carbon (C) atau platinum (Pt), elektroda pembanding (counter electrode/CE) kawat Pt dan glassy carbon rod, dan elektroda rujukan (reference electrode/RE) biasanya digunakan Ag/AgCl 3M dalam larutan KCl, dan larutan garam sebagai elektrolit (Riyanto, 2013). Bagian yang terpenting dalam voltametri siklik adalah elektroda kerja. Cara yang paling baik untuk memilih elektroda adalah jenis bahan, morfologi permukaan dan desain elektroda. Syarat logam yang dapat digunakan sebagai elektroda kerja adalah stabil, reaktif, konduktor yang baik dan sifat elektrokatalitik. Logam padat 7 seperti platinum mempunyai kemampuan yang baik sebagai elektroda (Riyanto, 2013). Elektroda rujukan adalah elektroda yang memiliki potensial elektrokimia yang stabil dan digunakan untuk mengukur potensial elektroda dalam sel elektrokimia. Elektroda rujukan Ag/AgCl merupakan elektroda yang banyak digunakan, tetapi mudah rusak oleh pengeringan. Cara untuk mengatasinya adalah elektroda dibasahi setiap saat dan disimpan dalam larutan NaCl 3M bila tidak digunakan (Riyanto, 2013). Penelitian mengenai analisis asam urat dengan metode siklik voltametri telah banyak diteliti, diantaranya dengan poly (p-aminobenzene sulfonic acid) (pABSA) dimodifikasi elektroda glassy carbon. Elektrokimia dalam larutan penyangga fosfat (PBS) (pH 7,0). Kurva kalibrasi linier untuk analisis DPV pada asam urat rentang konsentrasi 1x10-5 -x10-4M. Batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ) pada p-ABSAmodifikasi elektroda diperoleh sebagai 1,125x106 M dan 3,750x10-6M, masing-masing. Elektroda ini digunakan untuk penentuanasam urat dalam sampel urin manusia sangat baik (Sadikoglu, 2012). Khasanah, 2012 menyebutkan bahwa beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur validasi metode diantaranya adalah rentang konsentrasi analit yang dapat diukur, sensitivitas, presisi, akurasi dan batas deteksi. Dalam penelitiannya dilakukan pembuatan kurva baku dari hasil pengukuran arus terhadap sederetan larutan baku asam urat secara voltametri lucutan menggunakan elektroda glass carbon. 8 Penelitian mengenai voltammetri siklik telah dilakukan untuk penentuan asam askorbat, dopamine, dan asam urat dengan menggunakan larutan buffer fosfat dengan model EA-201 elektron analyzer (Chemilink systems, India) yang terhubung ke komputer untuk kontrol dan penyimpanan data. Semua percobaan elektrokimia dilakukan dalam tiga sel elektroda standar. CPE terbuka atau poli (aniline blue) dimodifikasi digunakan sebagai elektroda kerja, elektroda platina sebagai kounter elektroda dan elektroda kalomel jenuh (SCE) sebagai elektroda referensi (Manjunatha, et al., 2013).