1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air yang terkandung di dalam tanah merupakan komponen tanah yang sangat penting untuk perhmbuhan dm perkembangan tanaman baik sebagai pelarut hara ataupun untuk pergerakan larutan hara dalam tanah. Untuk itu, informasi mengenai ketersediaan air untuk bidang pertanian sangat penting demi keberhasilan usaba tani. Informasi kadar air tanah diperlukan mulai dari perencanaan, praktek irigasi maupun pengendalian mum hasil panen memalui rekayasa fisologis. Pengukuran kadar air tanah (KAT) belum menjadi kebiasaan dalam menjalankan praktek pertanian. Kendala m u m yang dihadapi dalam monitoring KAT adalah ketersediaan alat ukur karena factor harga (ex. Impor). Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu dikembangkan alat untuk memonitor kadar air tanah ekonomis tapi cukup akurat Ada dua metode utama yang digunakan dalam pengukuran KAT, yaitu metode penetapan KAT secara langsung (metode gravimetri) dan tidak langsung. Beberapa metode yang digunakan untuk pengukuran KAT secara tidak langsung, antam lain heat pulse probe (HPP) atau penghamburan bahang (heat drssipation),, Neutron Probe, Time Domain Reflectronie (TDR), Velociry Dr@eretntiation Domarn (VDD). Metode pengukuran KAT s e c m langsung ataupun tidak langsung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode gmvimetri memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Kelemahan dari metode ini adalah memerlukan biaya yang tinggi, efisiensi waktu yang rendah. Salah satu metode pengukumn KAT tidak langsung yang cukup akurat adalah mengynakan pendekatan penghamburan panas tanah. Pada umumnya sensor pengukuran KAT yang diiembangkan bersifat semi permanen. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rohayati (2001)), sensor yang diiembangkan bersifat permanen. Karena pertimbangan efisiensi pengukuran maka perlu dibuat sensor KAT dengan mengynakan metode penghamburan panas tanah yang portable. Sensor ini dibuat agar bisa melakukan pengukuran di banyak titik dalam waktu yang singkat d m praktis. Metode ini bisa menggambarkan sifat termal tanah pada berbagai kondisi tanah baik pada tanah dalam keadaan jenuh (kapasitas lapang) maupun dalam kondisi l a p pennanenkering (Hopmans, et al., 2002). 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah a. untuk mengembangkan sensor portable dengan prinsip pengl~amburanpanas. b. membandingkan dua parameter u l w KAT (pen~hahantemperatur dan w a h pengamatan telnperatur). U. TINJAUAN P U S T A U 2.1 Metode Penghambum Panas Tanah Metode tidak langsung yang digunakan untik mengukur kadar air tanah adalah metode penghamburan panas tanah. Sensor vana digunakan tlalam tnetode ini adalah . - Gambar 1. Sensor heat dissioafion CS229 (Campbell Scientifc,Inc) Sensor yang digunakan dalam metode ini terdiri dari elemen pemanas dan sensor termokopel yang bcrada disekeliling keramik berpori. Prinsip dasar metode ini adalah perubahan suhu tmab sebelum dan seelah diberi dosis panas yang sama. Pada tanah basah perubahan suhu yang terjadi lebih rendah (lambat) dibandin&an dengan tanah kering (htim:l/sowacs.co~n). CS229 yang dikembangkan oleh Cantpbel Scientific n~enggunakan arus konstan sebesar 50 mA dan pemanas dengan hambatan sebesar 34 a.Data yang tercatat ini terekam ke dalam da@ logger. Kalibrasi alat ini dilakukan pada dua kondisi tanah yang ekstrim, yaitu pada kondisi kering dan kondisi kapasitas lapang (Flint, et a1.,2002). 2.2 Sifat Termal Tanah Suhu tanah mempakan faktor utama yang mempengaruhi proses kimia, fisika, biologi tanah dan perhnnbuhan tanaman (Jluy dan Horton, 2004). Sifat termal tanah yang berperan dalam proses penghamburan panas tanah terdiri dari konduktivitas termal, kapasitas panas volumehik, difusivitas termal dan juga kapasitas panas. a. Konduktivitas termal (KT) mempakan banyaknya panas yang mengalir pada waktu tertentu dalam bubungannya dengan gradien temperator. Nilai KT dipengaruhi oleh fase padat, cair dan gas medium tanah. b. Kapasitas termal 1 Heat Capacity (Cp) mempakan jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram bahan sebesar satu derajat (" C ). Kapasitas panas diiyatakan dengan J grgi deg*'. c. Kapasitas panas volumetrik (C,) mempakan jumlah panas yang diperlukan untuk rnenaikkan temperatur 1 sebesar 1 K. Kapasitas ~an!s volumetrik dimyatakan dalam J m K ' '. Hubungan kapasit~ipanas volumetrik dan kapasitas panas &pat dimyatakan dengan persanlaan : [ .6% ; > = L C ............................... (I) Keterangan : C,: kapasitas termal (J gi' deg-') p :kerapatan (kg m.3 atau gr c, : kapasitas termal volumetrik (J m-3 KJ). d. DiEusivitas termal (a) m e m p a h perbandingan antara konduktivitas termal dan kapasitas termal volumetrik. Dalam peilelitian hi, pengukuran KAT dilakukan dengan pendekatan sifat penghamburan panas tanah. Prinsip dasar dari metode ini adaial~ perbedaan temperatur tanah sebelm dan setelah diberi kalor yang telah ditentukan besamya. Pada tanah basah, pembahan temperatur tanah setelah diberikan kdor lebih kecil dibandiigkan dengan tanah yang kering. Perbedaan ternperatur ini disebabkan oleh perbedaan kapasitas pan= tanah. Sifat termal berbagai jenis tanah dapat diliat pada tabel berikut : (Sumber : Rosenberg, 1974) - Berikut ini adalah sifat termal tanah oada kondisi kaoasitas laoane dan law - uetmanen. . Tabel 2. Sifat termal tanah pada dua'tingkat lteleng&n tanah' Jenis bahan Konduktivitas termal Difusivitas Cal cm-' degl sec-' cm2sec Pasir I I kering 2.23 basah 8.0 / 1 Liat kerine bas& (Sumber : La1 clan Manoj 2004) -' 1 1 1.5 5.97 1 0.26 2.69 1 2.3 Kadar Air Tanah Kadar air tanah mempakan besamya air yang bisa dievapomi dari tanah yang dipanaskan pada suhu 105'C (La1 dan Manoj, 2004). Tertahannya air di dalam tanah disebabkan oleh proses adhesi antara air dan tanah ataupun kohesi antara molekul air itu sendiii. Xi yang terdapat dalam tanah dapat digolongkan menjadi air gravitasi, air kapiler dan air higroskopik. Karena pengaruh dari gaya yang ini, maka air tanali dapat dibedakan menjadi kapasitas lapang, titik layu permanen dan air tersedia. Kadar air kapasitas lapang adalah jumlah air yang ditahan dalam pori-pori tanah dan tidak terpengaruh lagi oleh gaya gavitasi (Haridjaja, 1980). Kadar air pada titik layu permanen mempakan kandungan air yang dijemp (diikat) kuat oleh gaya mahik tanah sehingga tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Menurut Hillel (1980) kadar air tersedia adalah jumlah air yang bemda pada pori tanah karena potensial matriks tanah setelah potensial gravitasi tidak bekej a lagi pada air dalam pori tanah tersebut dan air tanah masib dapat diserap oleh tanaman. Air tenedia juga dapat diartikan sebagai selisih antam kadar air pada kapasitas lapang dan titik layu pemanen. Selain dipengamhi oleh gaya ikatan mahiks, osmosis dan kapiler, kadar air tanah jugs dipengamhi oleh pori tanah. Ukuran pori tanah mengatur penyirnpanan air, menyediakan udara dan mang untuk pertumbuhan tanaman. 2.3.1 Penetapan kadar air tanah dapat dinyatakan dengan cara : a. Gravimetric soil moisture content (w) : merupakan perbandingan antara massa air (M,) terhadap massa padatan (M*) dan dmyatakan dalam persen (%). :.h, 1%"= = ?f,> ................. ;I: :i*::-.-rc (2) Keterangan : - - w M, : kadar air tanah gavimenik (%) : massa air M, : massa tanah (pndatm) Mi, :massa inorganik M, : massa organik b. Volumetric roil moisture content (8) : merupakan perbandingan antara volume air yang tcrkandung di dalam tanah ierhadap volunle padatnnya. Kadar air volumehik ini juga dinyatakan dalam persen (%). Keterangan : 8 : kadar air tanah volumemk (%) V, : volunte air V, : volume total tanah V, : volume padatan VI : volume porosibs V, :volume liquid c. Liquid ratio .. (8,) I t 8, = ..................(4) .: = -*.: -,; Keterangan : 8, : liquid ratio V, :volume air V, :volume tanah @adatan) Vi, : volume inorganic d. Degree of saturation (s) : mewpakin perbandingan antara pori yang berisi air ierhadap porositas total, dan dimyatakan dalam persen (%). 7. s = - => i-/ . ,. .* t. >I< :!-':;, . - .......................(5) Kererangan : s :Degree of saturation V, :volume air Vf : volume porositas V, :volume liquid V, : volume padatan 2.4 Tsnah yang dignnakau untuk pengujian desain sensor Dalam bidang pertanian, tanah diartikan sebagai media tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari pelapukan batuan yang bercmpur dengan bahan-bahan oganik dan organisme (vegetasi hewan) yang hidup diatas atau di dalamnya (Hardjowigeno, 2003). Salah satu sifat fisik tanah yang menjadi pertimbangan untuk pemilihan jenis tanah dalam pengujian sensor ini adalah tekstur tanah. Tekstur tanah merupakan keadaan tingkat kehalusan tanah yang tejadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandnngan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tnnah. dari ketiga jenis M s i tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter 0.05 mm, debu paling besar yaitu 2 dengan &wan 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm. Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah seperti struktur tanah, pemeabilitas tanah, porositas. Berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat maka tanah dapat dikelompokkan menjadi beberapa lima kelas tekstur : a. Kasar : pasir, pasir berlempung b. Agak kasar : lempung berpasir, lempung berpasir halus c. Sedang : lempung, lempung berdebu, debu d. Agak halus : lempung liat, lempung lit berpasir, lempung liat berdebu e. Halus : liat berpasir, liat berdebu, liat Kelas tekstur ini dapat digambarkan dalam Berdasarkan sifat tekstur di atas, maka diynakan pasir dan liat serta tanah organik dalam pengujian desain censor. 3.1 Waktu dau Ternpal Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2008 bertempat di Workshop Instrumentasi Meteorologi, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunalczu~untuk membnat sensor pengukur kadar air tanab yaitu : a. kawat vernanas - . . I Gambar 3. Kawat pemanas (diameter : 0.1 mm, resistarlce : 157Wrneter) b. c. d. Sensor suhu temukopel (konstantan dan tembaga) isolator (heat shrink tube) kabel Bahan yang digwakan nntuk pengamatan : a. media tanah (liat, pasir dan tanah o r m i k ) dengan mu% sekitar 150 3: Slty clay loam 40 Y%50 4: randy clay 5: randy clay loa 6: clay loom 7: Slt 8: 411 loam 9: loam 1D:and 11: loamy s n a 12:andvloam Gambar 2. Diagram tekstur tanah I Alat yang digwiakan dalam penelitian ini adalah a. sumber arus listrik konstan b. penguat sinyal i I