BADAN RESERSE KRIMINAL POLRI DIREKTORAT TINDAK PIDANA SIBER PANDUAN PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL PERSEKUSI. Akhir-akhir ini sering mendengar istilah persekusi jika membuka kamus besar Bahasa Indonesia artinya yaitu : “pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas;”. Hal tersebut terjadi diberbagai wilayah Indonesia, dimana salah satu Ormas melakukan kegiatan itu dengan alasan salah satu terduga melakukan penghinaan atau penodaan terhadap Ulama atau agama menurut mereka. Diketahui bahwa kegiatan tersebut menurut kacamata hukum adalah tindakan yang melanggar hukum karena dilakukan secara illegal dn main hakim sendiri. Oleh sebab itu diharapkan para Penyidik Polri baik itu yang berada di Polda, Polres bahwan Polsek haruslah memahami dan mengetahui tata cara dan prosedur tentang penanganan Tindak Pidana yang mempergunakan sarana Internet (hate speech) di media social. Proses Tahapan ada beberapa cara : I. PENYELIDIKAN DI MEDIA ONLINE (INTERNET) a. Target pelaku mengunggah/posting di Media Sosial seperti : 1) Faccebook; 2) Twitter; 3) Instagram; 4) Youtube; 5) Berita Online. b. langkah selanjutnya yaitu jika menemukan akun Media Social yang dianggap melakukan Hate speech untuk dilakukan pengamanan barang bukti dengan cara “capture”. Capture dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu secara manual dan mempergunakan tools salah satu contohnya yaitu aplikasi Snagit. c. langkah berikutnya yaitu melakukan Profiling secara lengkap jika akun media social tersebut terbuka identitasnya dan mengijinkan untuk pertemanan; d. Jika target pelaku sudah didapat secara lengkap, dengan cara pengumpulan data, maka dibuatkan Laporan Informasi (L.I), dimana L.I tersebut mencantumkan beberapa informasi diantaranya yaitu : 1) Data E-ktp; 2) Data Perbankan; 3) 4) 5) 6) 7) 8) Data Imigrasi; Data Registrasi kendaraan; Data Selluler; Data KPU; Data Mahasiswa; Dan data pendukung lainya. e. Didalam Laporan Informasi juga dimasukan hasil Koordinasi dengan Ahli Bahasa guna menjelaskan secara singkat apakah konten atau Bahasa yang di Posting pada akun media social oleh pelaku termasuk pada unsur Pencemaran Nama Baik, Penghinaan dan Fitnah atau terdapat unsur SARA, guna menentukan langkah Penyidikan selanjutnya; f. setelah melakukan proses Lidik lapangan serta target Pelaku A1 dan Jelas maka perlu dipersiapkan untuk naik ke Proses Penyidikan. II. PENYIDIKAN a. Setelah mendapatkan masukan dalam Gelar awal tentang hasil penyelidikan di lapangan maka penyidik dapat menaikan ke tahap Penyidikan dengan mempertimbangkan konten yang dianggap melakukan tindak pidana, dapat dikenakan Pasal yang sesuai yaitu : 1) Penghinaan /Pencemaran Nama Baik atau Fitnah terhadap Individu/Pribadi dapat dikenakan Pasal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (3) UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 310 KUHP dan atau pasal 311 KUHP; 2) Penghinaan terhadap penguasa atau badan umum dapat dikenakan Pasal 207 KUHP dana tau Pasal 208 ayat (1) KUHP; 3) Rasa permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap Golongan dapat dikenakan Pasal 156 KUHP, atau Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau juga dapat menggunakan Pasal 16 Jo Pasal 4 huruf (b) ayat 1 UU No. 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, (SARA). b. Setelah diterbitkan Laporan Polisi baik itu Model A atau Model B, maka proses selanjutnya tahap upaya paksa; c. Pada tahap upaya paksa baik itu pemanggilan terhadap Tersangka atau penangkapan, yang perlu diperhatikan adalah proses penyitaan barang buktinya (bukti digital) baik berupa Handphone, laptop, Desktop (PC), atau Tab/Ipad agar dilakukan sesuai prosedur. (SOP) dan juga pada saat melakukan Penyitaan terhadap email atau akun media social yang dipergunakan oleh Tersangka untuk melakukan Tindak Pidana agar disesuaikan dengan tata cara yang benar sesuai prosedur; d. Terhadap barang bukti digital yang akan dijadikan bukti dipersidangan sudah barang tentu harus dilakukan uji laboratorium, agar dapat dipertanggung jawabkan secara hukum di persidangan, maka dapat di lakukan pemeriksaan di masing masing Polda yang memiliki Laboratorium Digital Forensik. e. Pemeriksaan Ahli dapat dimintakan disetiap kewilayahan yang mempunyai latar belakang akademis seperti Ahli Bahasa dan Ahli Pidana, khusus untuk Ahli dibidang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jika mempergunakan Pasal UU ITE. Diharapkan mempergunakan Ahli dari KOMINFO yang ada di Kantor Pusat Jakarta. III. BLOKIR AKUN Jika akun media social yang sedang dilakukan Profiling merupakan akun anonymous dan minim informasi, jalan satu-satunya adalah meminta Blokir kepada pihak Kominfo melalui surat yang di tujukan kepada Dirjen Aptel Kominfo u.p Direktur Keamanan Informasi, dengan dilengkapi alasan pemblokiran. Atau dapat dilakukan dengan tata cara sebagai berikut : a. Tahapan laporan halaman facebook 1) Buka link https://www.facebook.com/DatabaseBuronanUmatIslam/ “Klik” pada laporkan halaman; 2) kemudian “Klik” pada contoh gambar dibawah ini, dan “klik” Lanjutkan; 3) kemudian “Klik” pada contoh gambar dibawah ini, dan “klik” Lanjutkan; 4) kemudian “Klik” pada contoh gambar dibawah ini, dan “klik” Lanjutkan; 5) Klik sesuai gambar dibawah ini; 6) kemudian “klik’ Selesai. b. Tahapan laporan akun Twitter 1) Masuk ke salah satu akun twitter, klik gambar (lihat sesuai gambar) 2) Klik pada “Laporkan ……(sesuai gambar) 3) Kemudian klik sesuai dengan kategori yang akan dipilih, jika itu penghinaan dan ujaran kebencian (hatespeech) maka pilih sesuai dengan gambar 4) Selanjutnya klik sesuai kategori pelanggarannya : 5) Klik pada siapa akun tersebut melakukan ujaran kebencian (hateseech) 6) Kemudian ikuti langkah selanjutnya dan pilih menurut kategori nya : 7) Langkah terakhir klik pada kolom selesai c. Tahapan laporan akun Instagram 1) Masuk pada salah satu akun Instagram diusahakan dpat pertemanan dan klik sesuai gambar dibawah : 2) Setalah masuk ke kolom ini agar dipilih “report user” 3) Langkah selanjutnya pilih “hate account” 4) Langkah selanjutnya pilih sesuai gambar : 5) Langkah selanjutnya pilihan tentang apa yang akan dilaporkan jika itu ujaran kebencian (hatespeech) ikuti sesuai gambar : 6) Langkah selanjutnya yaitu mengisi kolom yang ada, yaitu : i. Link/url akun Instagram target ii. kenapa profike target dilaporkan? Sebutkan alasannya. iii. Negara dimana pelapor tinggal. iv. Langkah terakhir klik pada “send” IV. PENUTUP Demikian tata cara proses penyelidikan, penyidikan dan permintaan blokir terhadap konten hatespeech di media social, diharapkan bisa menjadi pedoman bagi penyidik di kewilayahan. Jakarta, Mei 2017 DIREKTORAT TINDAK PIDANA SIBER