INDIKATOR PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran

advertisement
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam kurikulum atau pembelajaran memegang peranan penting, yaitu
mengarahkan semua kegiatan pembelajaran dan mewarnai komponen-komponen kurikulum
lainnya. Tujuan kurikulum menurut Sukmadinata (1999: 103) dirumuskan berdasarkan:
pertama, perkembangan tuntutan, kebutuhan, dan kondisi masyarakat; dan kedua, tujuan
didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama
falsafah negara.
Tujuan pembelajaran dalam
KTSP dirumuskan dalam
bentuk kompetensi.
Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Sanjaya, 2009: 131). Setiap
kompetensi mengandung beberapa aspek sebagai tujuan yang akan dicapai, yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan bidang kognitif pada peserta didik.
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh setiap
individu.
c. Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara praktik tentang
tugas yang dibebankan kepadanya.
d. Nilai (value), yaitu norma-norma yang bersifat didaktik bagi peserta didik.
e. Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.
f.
Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu. Minat
merupakan aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang melakukan suatu
aktivitas.
Kompetensi dalam KTSP dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Kompetensi lulusan adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik,
setelah tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan pendidikan tertentu.
b. Kompetensi standar atau standar kompetensi adalah kemampuan minimal yang harus
dicapai setelah peserta didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap
jenjang pendidikan yang diikutinya.
c. Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik
dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang dibeerikan dalam kelas pada
jenjang pendidikan tertentu.
Kemampuan yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran harus
diproyeksikan guru dalam tujuan pembelajaran. Standar kompetensi dan Kompetensi dasar
sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku yang bersifat umum
sehingga masih sulit diukur ketercapaiannya. Oleh karena itu tugas guru dalam
mengembangkan program perencanaan salah satunya adalah menjabarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator hasil belajar.
Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki
oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian,
indikator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat diobservasi (Sanjaya,
2009: 135).
Indikator dalam perencanaan proses pembelajaran disusun untuk menentukan
keberhasilan pencapaian kompetensi dasar. Dengan demikian, indikator dirumuskan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Adapun kreteria dalam merumuskan
indikator, yaitu pertama, indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku yang dapat diukur
tingkat keberhasilannya; kedua, perilaku yang diukur itu berorientasi pada hasil belajar
bukan pada proses belajar; ketiga, setiap satu indikator hanya mengandung satu perilaku;
dan keempat, perilaku dalam indikator harus signifikan dengan kompetensi utama dalam
pembelajaran bahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, maupun menulis.
Bentuk
perilaku
yang
dapat
dirumuskan
dalam
indikator
maupun
tujuan
pembelajaran berdasarkan Taxonomy of Educational Objectives (Bloom, 1965) terdiri dari
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Adapun kata kerja operasional dari
masing-masing aspek adalah sebagai berikut.
Tabel 3
Ranah- Ranah Taksonomi Bloom
Ranah
Kognitif
Jenis
Perilaku
Pengetahuan
Kata Kerja Operasional
Mengidentifikasi,
menyebutkan,
memberi
nama pada, menyusun daftar, menggaris
bawahi, menjodohkan, memberi definisi
Pemahaman
Menjelaskan, menguraikan, merumuskan,
merangkum, memberikan contoh, mengubah,
menyadur, menerangkan
Penerapan
Membuat,
menunjukkan,
menyesuaikan, merangkai
Analisa
Memisahkan,
menyisihkan,
memilih,
menghubungkan,
membandingkan,
membedakan, menunjukkan hubungan
Sintesa
Mengkategorikan,
mengkombinasikan,
mengarang,
menciptakan,
mendesain,
menyusun kembali, menyimpulkan
melengkapi,
Afektif
Psikomotorik
Evaluasi
Menunjukkan, melengkapi, menyesuaikan,
menemukan, membuat, menghasilkan
Penilaian
Menunjukkan, melaksanakan, menyatakan
pendapat, mengusulkan, menolak, menyetujui
Organisasi
Merumuskan, menghubungkan, mengaitkan,
menyusun, melengkapi, menyempurnakan,
menyesuaikan, memodifikasi, mengubah
Pembentukan
pola
Menyatakan, mempraktikkan, menunjukkan,
bertindak, membuktikan
Persepsi
Memilih,
membedakan,
menyisihkan,
menunjukkan,
mengidentifikasi,
menghubungkan
Kesiapan
Menanggapi,
mempertunjukkan,
mendemonstrasikan, memprakarsai
Gerakan
terbimbing
Mempraktikkan,
memperlihatkan
Gerakan
terbiasa
Membangun,
menggunakan,
melaksanakan
Gerakan
kompleks
Memilih,
membedakan,
mempersiapkan,
menunjukkan,
mengidentifikasikan,
menghubungkan
Penyesuaian
pola gerakan
Kreativitas
Mengubah, menyusun kembali, membuat
variasi
Merancang,
menyusun,
menciptakan,
mendesain, mengkombinasikan, mengatur
mengerjakan,
membuat,
memperbaiki,
menyusun,
mendemonstrasikan,
Download