MENCEGAH KONFLIK SOSIAL-ORMAS-FKDM

advertisement
MENCEGAH KONFLIK SOSIAL DENGAN
PEMBERDAYAAN ORMAS MELALUI
PROGRAM BELA NEGARA DAN FKDM
OLEH
DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.
SATAF AHLI MENDAGRI BID. HUKUM DAN KESBANG
DISAMPAIKAN PADA
DIKLATNAS BELA NEGARA DAN KAMTIBMAS - SENKOM MITRA POLRI
JAKARTA, 13 APRIL 2016
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
1
Dr. Didik Suprayitno, M.M.
Staf Ahli Mendagri
Bidang Sumber Hukum dan Kesbang
Lahir
Istri
Anak
: Mojokerto, 12 Juli 1960
: Dra. Titin Surti Kustinah, M.Pd. (Guru)
: 3 orang laki-laki
Pendidikan Umum :
1. SDN Mojokerto, tahun 1974
2. SMP PGRI Mojokerto, tahun 1977
3. SPGN Mojokereto, tahun 1981
4. S-1 Bhs dan Sas.Indonesia IKIP Negeri Surabaya, 1986
5. S2 MSDM di Program MM LPMI Jakarta, tahun 1999
6. S3 Universitas Negeri Jakarta -Manajemen Pendidikan, 2005.
Pendidikan Militer :
1. Sepamilwa ABRI Gel. I 1988/1989, Magelang
2. Sekkau A-63, Tahun 1998
3. Seskoau A-43, Tahun 2006
4. Lemhannas PPSA XX (2015)
Riwayat Kepangkatan:
1.
2.
3.
4.
Letnan Satu, 10 Februari 1989.
Kapten, 1 April 1995
Mayor, 1 April 2000
Letkol, 1 April 2005
5. Kolonel, 1 Oktober 2009
6. Pembina Utama Muda / IVc, 1 Juli 2010
7. Pembina Utama Madya / IVd, 1
Oktober 2014
Riwayat Jabatan:
1. 1989-1993 Paang Sekretariat Umum TNI AU
2. 2005-2009 Pabandyajianklasif Paban II/Binteman Spersau
3. 4. 2007 - Timnas EKKT.
5. 2007-2013 Kaspri Mendagri
6. 2009-2010 Dosen Gol IV Akademi Angkatan Udara
7. 2010-2013 Direktur Bina Ideologi dan Wasbang Ditjen Kesbangpol Kemendagri
8. 2013 Plt Sekretaris Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri
9. 2013 Sekretaris Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri
10. 2014 (Januari-Agustus) – Kepala Pusat Penerangan Setjen Kemendagri
11. 2014 (Agustus) – 2015 -Staf Ahli Mendagri Bid SDM dan Kependudukan Kemendagri
12. 2014 (Agustus) – 2015 -Staf Ahli Mendagri Bid Hukum dan Kesbang
Penghargaan:
1.
2.
3.
4.
5.
5.
Satya Lencana Dwidya Sistha, 3 Maret 1992
Satya Lencana Dwidya Sistha Ulangan I, 12 Desember 1994
Satya Lencana Dwidya Sistha Ulangan II, 14 Februari 1996
Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun 1997.
Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun 2005.
Penghargaan Sebagai Perwira Berprestasi, 29 Juli 2007
TUJUAN NASIONAL
 MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN
SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA
 UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN UMUM,
 MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA,
 IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG
BERDASARKAN KEMERDEKAAN PERDAMAIAN ABADI DAN
KEADILAN SOSIAL".
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
5
N K R I
1
P. RONDO
9
2
5
P.MIANGAS
P.SEKATUNG 6
P.SUBI.K
P. BERHALA
8
10
P.MARORE
4
P.MARAMPIT
5
P.MANGKAI
BITUNG
7
P.KEPALA
3
8
P.NIPA
LAMPUNG
...
MAKASAR
JAKARTA
JAYA PURA
( + )
11
P.DANAROTE
SURABAYA
12
P.DANASABU
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
6
AKSI TERORISME/ISIS
SEPARATISME/KSB
KONFLIK SOSIAL
(SARA,
POLEKSOSBUD,
SDA)
PEREDARAN
NARKOBA/MIRAS/P
ROSTITUSI
INSTABILITAS
NASIONAL
KONFLIK
PARPOL/
PILKADA
AKSI TAWURAN/
BENTROK ANTAR
POK WARGA
AKSI UNJUK
RASA ANARKHIS
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
7
ISU / PERMASALAHAN
KONFLIK SOSIAL
BENTROKAN
ANTAR
WARGA/
PEMUDA
TAWURAN
ANTAR
PELAJAR/
MAHASISWA
BENTROKAN
ANTAR
ORMAS/OKP
KONFLIK
SOSIAL
KONFLIK SDA/
SENGKETA
AGRARIA
MASALAH IZIN
PENDIRIAN
RUMAH
IBADAH
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
MASALAH
ALIRAN
AGAMA DAN
KEPERCAYAAN
8
KASUS AKTUAL KONFLIK SOSIAL
SENGKETA LAHAN/AGRARIA
MASALAH ALIRAN AGAMA
DAN KEPERCAYAAN
• Sengketa lahan antar warga Desa Jatisari Kecamatan Madangsuku I kab. OKU
Timur Sumsel.
• Sengketa lahan antara masyarakat Desa Sumber Rejo, Kec. Limapuluh, Kab.
Batubara, dengan PT. Kwala Gunung di Sumut.
• Konflik antar kelompok warga di kawasan hutan Register 44 dan 45 Lampung.
• Penolakan keberadaan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) oleh warga di Kel.
Srimenanti, Kec. Sungailiat, Kab. Bangka, Kep. Babel.
• Persoalan aktivitas Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) di beberapa
wilayah Indonesia.
MASALAH IZIN PENDIRIAN
RUMAH IBADAH
• Penolakan izin pembangunan Gereja Santa Clara di Kel. Harapan Baru, Kota
Bekasi, Jawa Barat.
• Penolakan pembangunan Masjid di Kampung Anday, Distrik Manokwari
Selatan, Kab. Manokwari, Papua Barat.
• Penolakan dan Pembakaran Gereja di Kab. Aceh Singkil.
BENTROKAN ANTAR
ORMAS/OKP
• Bentrok antar Ormas IKP dan OKP Pemuda Pancasila di Kota Medan Sumut,
BENTROKAN ANTAR
KELOMPOK
PEMUDA/WARGA
• Bentrok antar dua kelompok pemuda di Kota Ternate Maluku hingga
menyebabkan 2 org meninggal.
• Bentrokan antara kelompok warga Suku Lampung dan Suku Bali di Kab. Tulang
Bawang Barat Lampung,.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
9
PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN POLITIK, EKONOMI, DAN SOSIAL
BUDAYA
PERSETERUAN ANTARUMAT BERAGAMA DAN/ATAU INTERUMAT BERAGAMA,
ANTARSUKU, DAN ANTARETNIS.
SENGKETA BATAS WILAYAH DESA, KABUPATEN/KOTA, DAN/ATAU PROVINSI.
SENGKETA SUMBER DAYA ALAM ANTAR MASYARAKAT DAN/ATAU ANTAR
MASYARAKAT DENGAN PELAKU USAHA
DISTRIBUSI SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK SEIMBANG DALAM MASYARAKAT
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
10
STABILITAS KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
UPAYA MELINDUNGI SEGENAP
BANGSA
INDONESIA
DAN
SELURUH TUMPAH DARAH
INDONESIA
MELALUI
PENCIPTAAN
STABILITAS
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT
SYARAT POKOK
PENCAPAIAN TUJUAN
NEGARA BERIKUTNYA
PERWUJUDAN
KEWAJIBAN
PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
MEWUJUDKAN KONDISI
KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG
TENTERAM TERTIB DAN TERATUR
SEBAGAIMANA DI ATUR DALAM
UU NO 23 TAHUN 2014 TTG PEMDA
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
11
UPAYA PEMERINTAH DALAM
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
1. UU NO.7 THN 2012 TTG PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
PEMERINTAH
MENERBITKAN REGULASI
2. PP NO.2 THN 2015 TTG PERATURAN
PELAKSANAAN UU NO.7 THN 2012 TTG
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
3. PERMENDAGRI NO.42 THN 2015 TTG
PELAKSANAAN KOORDINASI
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
MENINGKATKAN KOORD, SINERGI DAN KETERPADUAN MELALUI FORUM
FORKOPIMDA
(PROV/KAB/KOTA)
TIM TERPADU PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
KOMINPUS
DAN KOMINDA
MELAKUKAN LANGKAH PENCEGAHAN, PENGHENTIAN DAN PEMULIHAN PASCAKONFLIK
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
12
MEMELIHARA KONDISI DAMAI DALAM MASYARAKAT
MENGEMBANGKAN SISTEM PENYELESAIAN PERSELISIHAN SECARA
DAMAI
MEREDAM POTENSI KONFLIK
MEMBANGUN SISTEM PERINGATAN DINI
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
13
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM RANGKA PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
UU NO 23 THN 2014
TTG PEMDA
UU NO 7 THN 2012 TTG PKS
Pasal 12 Ayat (1)
Pasal 65 Ayat (1) Huruf b, pasal 67
Huruf a
PASAL 6
TTG PENCEGAHAN KONFLIK
TUGAS PEMDA (KDH DAN WKDH)
MEMELIHARA TIBUM TRAMMAS
PASAL 14
TTG PENETAPAN STATUS KEADAAN
KONFLIK
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
BERKAITAN DGN
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
Pasal 25 ayat (1)
PASAL 36
TTG PEMULIHAN PASCAKONFLIK
PP NO.2/2015 TTG TINJUT UU NO.7/2012
PERMENDAGRI NO.42/2015
TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL(PROV, KAB & KOTA)
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
14
(menjadi
kewenangan
presiden
sebagai kepala
pemerintahan)
ABSOLUT
UMUM
(sepenuhnya
menjadi
kewenangan
pemerintah
pusat)
KLASIFIKASI
URUSAN
PEMERINTAHAN
KONKUREN
(dibagi antara pempus, prov, dan kab/kota).
Yang diserahkan ke daerah jadi dasar
---- DR.
DIDIK SUPRAYITNO,otda
M.M.---pelaksanaan
15
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
16
ORMAS
Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut
ORMAS adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk
oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan
kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,
kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila.
(UU no 17/2013)
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
17
TUJUAN ORMAS
• meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat;
• memberikan pelayanan kepada masyarakat;
• menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa;
• melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan
budaya yang hidup dalam masyarakat;
• melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
• mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan
toleransi dalam kehidupan bermasyarakat;
• menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa; dan/atau (sesuai putusan MK no. 82/PUNXII/2013)
• mewujudkan tujuan negara.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
18
Pasal 2
•
Asas Ormas tidak bertentangan dengan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3
•
Ormas
dapat
mencantumkan
ciri
tertentu
yang
mencerminkan kehendak dan cita-cita Ormas yang tidak
bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 4
•
Ormas bersifat sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan
demokratis.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
19
 Ormas dapat berbentuk:
- badan hukum; atau
- tidak berbadan hukum.
 Ormas dapat:
- berbasis anggota; atau
- tidak berbasis anggota.
 Ormas berbadan hukum dapat berbentuk:
- perkumpulan; atau
- yayasan.
 Ormas berbadan hukum perkumpulan didirikan dengan berbasis
anggota.
 Ormas berbadan hukum yayasan didirikan dengan tidak berbasis
anggota.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
20
BADAN USAHA ORMAS
PASAL 29
Angka 1
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keberlangsungan hidup organisasi, Ormas
berbadan hukum dapat mendirikan badan
usaha.
Angka 2
Tata kelola badan usaha diatur dalam AD dan/atau
ART.
Angka 3
Pendirian badan usaha dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
21
PEMBERDAYAAN ORMAS
PASAL 40
 Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan
pemberdayaan Ormas untuk meningkatkan kinerja dan
menjaga keberlangsungan hidup Ormas.
 Dalam melakukan pemberdayaan Ormas, Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah menghormati dan
mempertimbangkan aspek sejarah, rekam jejak, peran,
dan integritas Ormas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
 Pemberdayaan Ormas dilakukan melalui:
- fasilitasi kebijakan;
- penguatan kapasitas kelembagaan; dan
- peningkatan kualitas SDM.
 Fasilitasi kebijakan berupa peraturan perundangundangan yang mendukung pemberdayaan Ormas.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
22
PEMBERDAYAAN ORMAS
………………… LAnjutan
 Penguatan kapasitas kelembagaan Ormas dapat berupa:
- penguatan manajemen organisasi;
- penyediaan data dan informasi;
- pengembangan kemitraan;
- dukungan keahlian, program, dan pendampingan;
- penguatan kepemimpinan dan kaderisasi;
- pemberian penghargaan; dan/atau
- penelitian dan pengembangan.
 Peningkatan kualitas SDM dapat berupa:
- pendidikan dan pelatihan;
- pemagangan; dan/atau
- kursus.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
23
Dalam hal pemberdayaan, Ormas dapat
bekerja sama atau mendapat dukungan
dari Ormas lainnya, masyarakat,
dan/atau swasta.
Kerja sama atau dukungan dapat berupa
pemberian penghargaan, program,
bantuan, dan dukungan operasional
organisasi.
PASAL 41
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
24
BELA NEGARA
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
25
Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI 1945
Amendemen keempat
“tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.”
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
26
PROGRAM BELA NEGARA
PERMENDAGRI NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN
PENINGKATAN KESADARAN BELA NEGARA DI DAERAH
TUJUAN :
1.
2.
MENANAMKAN SIKAP DAN PERILAKU CINTA TANAH AIR BAGI SETIAP WNI
DAN RELA BERKORBAN BAGI BANGSA DAN NEGARA SESUAI DENGAN
NILAI-NILAI PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945;
MENINGKATKAN KESADARAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
USAHA PEMBELAAN NEGARA DILANDASI OLEH KECINTAAN PADA TANAH
AIR, KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA DENGAN
BERDASARKAN KEPADA PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
SASARAN :
SETIAP WARGA NEGARA INDONESIA ANTARA LAIN YANG TERHIMPUN DALAM:
PENYELENGGARA
PEMERINTAHANAN
DAERAH;
PARTAI
POLITIK;
ORGANISASI
KEMASYARAKATAN; LEMBAGA NIRLABA LAINNYA; LEMBAGA PENDIDIKAN; DAN ORGANISASI
PERS.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
27
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GUBERNUR
BERDASARKAN PERMENDAGRI NO 38 TAHUN 2011 :
Tanggung Jawab (Pasal 5):
1. Gubernur bertanggung jawab terhadap peningkatan kesadaran bela
negara di provinsi.
2. Bupati/walikota bertanggung jawab terhadap peningkatan kesadaran
bela negara di kabupaten/kota.
Tugas Gubernur (Pasal 6):
1. menyelenggarakan dan mendukung kegiatan peningkatan kesadaran
bela negara di provinsi;
2. mengkoordinasikan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi,
partai politik, organisasi kemasyarakatan, LNL, lembaga pendidikan dan
organisasi pers dalam peningkatan kesadaran bela negara di
wilayahnya; dan
3. mengkoordinasikan bupati/walikota dalam peningkatan kesadaran bela
negara diwilayahnya
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
28
Sambungan……
TUGAS BUPATI DAN WALIKOTA (PERMENDAGRI NO 38/2011
PASAL 7) :
1. Menyelenggarakan dan mendukung kegiatan peningkatan
kesadaran bela negara di kabupaten/kota; dan
2. Mengkoordinasikan penyelenggara pemerintah daerah
kabupaten/kota, partai politik, organisasi kemasyarakatan,
LNL, lembaga pendidikan dan organisasi pers dalam
peningkatan kesadaran bela negara di wilayahnya;
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
29
BELA NEGARA
 sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
 Artinya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki tekad,
sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 yang rela berkorban demi kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
 kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal
berbagai potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan
baik dari luar maupun dari dalam
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
30
NKRI
ADALAH HARGA MATI
UUD ’45 HASIL
AMANDEMEN PASAL
37 AYAT (5)
“KHUSUS MENGENAI NKRI TIDAK DAPAT DILAKUKAN PERUBAHAN”
NKRI BERDIRI ATAS
KEMERDEKAAN
PERSATUAN
KEDAULATAN
YG BERKEADILAN UNTUK
KEMAKMURAN BANGSA
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
31
Bela Negara Secara Fisik
TNI / POLRI MENGANGKAT/MEMANGGUL
SENJATA.
RAKYAT BERKARYA NYATA UNTUK
PEMBANGUNAN SESUAI PROFESI
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
32
Bela Negara Secara Non-Fisik
Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati
arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak
memaksakan kehendak.
Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus
kepada masyarakat.
Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya
nyata (bukan retorika).
Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang
dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada
Allah swt melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
33
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
34
DJUYOTO SUNTANI
Direktur Utama The World Peace Committe/Komite Perdamaian Dunia
Djuyoto Memprediksi Tahun 2015 Indonesia Pecah. Menjadi 17 negara.
Muncul pada acara Dialog Kebangsaan berjudul Indonesia: Kemarin, Kini dan Esok dii
Gedung Aneka Bhakti Departemen Sosial kemarin.
Kepingan negeri-negeri kecil itu sendiri menurutnya didirikan berdasarkan atas:
1. Kepentingan rimordial (kesamaan etnis),
2. Ikatan ekonomis (kepentingan bisnis),
3. Ikatan kultur (kesamaan budaya),
4. Ikatan ideologis (kepentingan politik), dan
5. Ikatan regilius (membangun negara berdasar agama).
Penyebab pertama adalah siklus tujuh abad atau 70 tahun.
Dalam bukunya ia menuliskan;
“Seperti kita ketahui, semua yang terjadi di alam ini mengikuti suatu siklus tertentu.
Eksistensi suatu bangsa dan negara juga termasuk dalam suatu siklus yang berjalan
sesuai dengan ketentuan hukum alam.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
35
FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT
( FKDM )
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
36
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PENANGANAN KONFLIK
FORUM KEMITRAAN STRATEGIS
PEMDA & MASYARAKAT
FKDM
FKUB
FPK
Kemitraan dgn
Ormas
Permendagri
12/2006
Perber Menag &
Mendagri No. 9 &
8/2006
Permendagri
34/2006
Permendagri
44/2009
TERWUJUDNYA
KAMTRAMTIBMAS
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
37
POSISI STRATEGIS FKDM
FKDM
WADAH BAGI ELEMEN MASY YG DIBENTUK DLM
RANGKA MENJAGA & MEMELIHARA
KEWASPADAAN DINI MASY
MENYANGKUT KONDISI KEPEKAAN, KESIAGAAN & ANTISIPASI
MASY DLM MENGHADAPI POTENSI & INDIKASI TIMBULNYA
BENCANA, BAIK BENCANA PERANG, BENCANA ALAM, MAUPUN
BENCANA KARENA ULAH MANUSIA
PERMENDAGRI 12/2006:
PENYELENGGARAAN KEWASPADAAN DINI MASY DI ARAHKN JADI
TGJWB & DILAKS OLEH MASY, DIFASILITASI & DIBINA OLEH PEMDA
KEMITRAAN PEMDA & MASY
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
38
STRUKTUR FKDM PROV, KAB/KOTA, DAN KECAMATAN
KETUA
DEWAN PENASEHAT
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
 PT
 LEMDIK
 TOMAS
 ORMAS
 TOGA
 TODAT
 TODA
 DLL
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
39
PERMENDAGRI NOMOR 12 TAHUN 2016
Penyelenggaraan kewaspadaan dini
masyarakat di provinsi menjadi
tanggungjawab dan dilaksanakan oleh
masyarakat, yang difasilitasi dan dibina oleh
pemerintah provinsi.
BAB
II
Tugas dan kewajiban gubernur meliputi:
- membina dan memelihara ketenteraman, ketertiban
dan perlindungan masyarakat dalam menghadapi
kemungkinan terjadinya bencana, baik bencana perang,
bencana alam maupun bencana karena ulah manusia di
provinsi;
mengoordinasikan
bupati/walikota
dalam
penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat; dan
- mengoordinasikan kegiatan Instansi vertikal di provinsi
dalam penyelenggaraan kewaspadaan dini masyarakat.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
40
PENDANAAN FKDM
 Ayat 1
Pendanaan
bagi
penyelenggaraan
kewaspadaan dini masyarakat di provinsi
didanai dari dan atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi.
PASAL 15
 Ayat 2
Pendanaan
bagi
penyelenggaraan
kewaspadaan
dini
masyarakat
di
kabupaten/kota didanai dari dan atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/ kota.
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
41
PENUTUP
PENANGANAN
KONFLIK ADALAH
TANGGUNG JAWAB
KITA BERSAMA
DIPERLUKAN
KEMAJEMUKAN
UPAYA
PENGELOLAAN
SCR
KOMPREHENSIF
DAN HOLISTIK SERTA MULTIDIMENSI
YANG
MELIBATKAN
PARTISIPASI
SELURUH KOMPONEN BANGSA.
DEMI MANTAPNYA STABILITAS NASIONAL DAN TERLAKSANANYA PEMBANGUNAN
NASIONAL, SEKALIGUS SEBAGAI UPAYA PENCIPTAAN SUASANA YANG AMAN,
TENTERAM, TERTIB, DAMAI, & SEJAHTERA
DALAM RANGKA PERWUJUDAN CITA-CITA
BANGSA INDONESIA
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
42
---- DR. DIDIK SUPRAYITNO, M.M.----
43
Download