perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 41 BAB IV

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah konsep Gaya dan Tekanan yang terdapat
dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan buku cetak SMP/MTs kelas VIII.
Buku ajar Fisika yang dianalisis miskonsepsinya adalah :
1.
BSE IPA Fisika untuk SMP/MTs kelas VIII cetakan pertama tahun 2008
dengan penulis H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam, Mampuono,
dan Imam Suhada diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas, yang
selanjutnya disebut Buku 1.
2.
BSE IPA Fisika untuk SMP/MTs kelas VIII Edisi 4 tahun 2008 dengan
penulis Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo diterbitkan oleh Pusat
Perbukuan Depdiknas, yang selanjutnya disebut Buku 2.
3.
Buku cetak Pokok-pokok Fisika untuk SMP/MTs kelas VIII tahun 2007
dengan penulis Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono diterbitkan oleh
Erlangga yang selanjutnya disebut Buku 3.
4.
Buku cetak IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII tahun 2009 dengan
penulis Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji diterbitkan oleh
Yudhistira yang selanjutnya disebut Buku 4.
B. Deskripsi Temuan Penelitian
Diperoleh data miskonsepsi keempat buku ajar yang terdiri dari dua buah
BSE dan dua buah buku cetak seperti yang disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Miskonsepsi Gaya dan Tekanan pada Buku Ajar Fisika SMP/MTs
Kelas VIII Semester II
Jumlah Konsep yang
Buku Ajar (BSE dan
Jumlah Miskonsepsi
No
Seharusnya Ada
Buku Cetak)
Buku Ajar
Berdasarkan Silabus
1. Buku 1
23
0
2. Buku 2
23
0
commit to user
3. Buku 3
23
0
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
4.
Buku 4
23
1
Hasil perhitungan identifikasi miskonsepsi pada setiap buku ajar yang
diteliti disajikan dalam bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Jumlah Identifikasi
(buah)
1,2
1
0,8
Buku 1
0,6
Buku 2
0,4
Buku 3
0,2
Buku 4
0
Miskonsepsi
Gambar 4.1. Histogram Data Hasil Perhitungan Identifikasi
Miskonsepsi pada Buku Ajar yang Diteliti
Analisis buku teks Fisika selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pada buku teks Fisika selain dianalisis miskonsepsi, juga dilakukan identifikasi
keterangan lain yang berpotensi menimbulkan miskonsepsi meliputi: konsep
benar, konsep benar tetapi kalimat perlu diperbaiki, konsep tidak lengkap,
perbaikan gambar, perbaikan penulisan perumusan, dan perbaikan keterangan
perumusan.
Hasil identifikasi keterangan lain yang berpotensi menimbulkan
miskonsepsi ditunjukkan pada Tabel 4.2.
KD
PG
PPP
PKP
23
23
23
23
KTL
1.
Buku 1
2.
Buku 2
3.
Buku 3
4.
Buku 4
Keterangan:
KB : Konsep Benar
KB
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Perhitungan Identifikasi Keterangan Lain yang
Berpotensi Menimbulkan Miskonsepsi pada Buku Ajar yang Diteliti
Jumlah
Buku Ajar
Jumlah Konsep yang
N
(BSE dan
Seharusnya Ada
o
Buku Cetak) Berdasarkan Silabus
21
16
17
18
2
8
6
3
1
2
0
0
1
0
1
1
6
2
0
6
4
0
0
2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
KTL
KD
PG
PPP
PKP
: Konsep Tidak Lengkap
: Kalimat Diperbaiki
: Perbaikan Gambar
: Perbaikan Penulisan Perumusan
: Perbaikan Keterangan Perumusan
Hasil perhitungan identifikasi keterangan lain pada setiap buku ajar yang
Jumlah Identifikasi (buah)
diteliti disajikan dalam bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.
25
20
15
Buku 1
10
Buku 2
Buku 3
5
Buku 4
0
KB
KTL
KD
PG
PPP
PKP
Hasil Identifikasi Keterangan Lain pada Buku Ajar
Gambar 4.2. Histogram Data Hasil Perhitungan Identifikasi
Keterangan Lain yang Berpotensi Menimbulkan
Miskonsepsi pada Buku Ajar yang Diteliti
Konsep berdasarkan silabus pada materi Gaya dan Tekanan yang
dianalisis berjumlah 23 konsep. Selain itu juga dilakukan analisis pada contohcontoh soal dalam buku ajar.
C. Pembahasan
1. Miskonsepsi
Konsep berdasarkan Silabus pada materi Gaya dan Tekanan untuk
Fisika SMP/MTs kelas VIII semester II berjumlah 23 konsep. Berdasarkan
hasil analisis yang didukung oleh studi pustaka dan wawancara tim ahli Fisika,
ditemukan satu miskonsepsi materi Gaya dan Tekanan pada Buku 4. Keempat
buku ajar yang diteliti terdiri dari dua buah BSE dan dua buah buku cetak,
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
a. BSE IPA Fisika untuk SMP/MTs kelas VIII cetakan pertama tahun 2008
dengan penulis H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam, Mampuono,
dan Imam Suhada diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas.
b. BSE IPA Fisika untuk SMP/MTs kelas VIII Edisi 4 tahun 2008 dengan
penulis Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo diterbitkan oleh Pusat
Perbukuan Depdiknas.
c. Buku cetak Pokok-pokok Fisika untuk SMP/MTs kelas VIII tahun 2007
dengan penulis Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono diterbitkan oleh
Erlangga.
d. Buku cetak IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII tahun 2009 dengan
penulis Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji diterbitkan oleh
Yudhistira.
Satu miskonsepsi yang ditemukan yaitu tentang konsep hubungan
antara gaya, tekanan, dan luas daerah pada Buku 4, penjabarannya yaitu :
Seseorang yang menggunakan sepatu hak tinggi membutuhkan tekanan
yang sangat besar karena luas permukaan sepatu sangat kecil.
Kuat dan mudahnya sebuah tekanan menembus benda bergantung pada
luas bidang yang menekan. Semakin kecil luasnya, semakin mudah
menembus atau dengan kata lain akan semakin kecil gaya yang diperlukan.
Contoh yang diberikan dalam buku tentang penggunaan sepatu hak
tinggi berhubungan dengan tekanan pada zat padat. Menurut Giancolli (1998:
326) dan Halliday Resnick (1996: 555) hal tersebut sesuai dengan persamaan
(4.1).
(4.1)
Artinya besar tekanan yang dihasilkan sebanding dengan besar gaya yang
diberikan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. Sehingga tekanan
akan semakin besar bila luas bidang tekan semakin kecil (pada sepatu hak
tinggi). Tetapi pada buku disebutkan membutuhkan tekanan yang sangat besar,
to userbesar sehingga berdasarkan studi
semestinya dihasilkan tekanancommit
yang sangat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
pustaka dapat disimpulkan bahwa terjadi miskonsepsi pada pembahasan
tentang konsep hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah.
Karena hanya ada satu miskonsepsi yang ditemukan, maka keeempat
buku tersebut baik digunakan sebagai bahan pembelajaran siswa kelas VIII
untuk materi pokok Gaya dan Tekanan.
2. Identifikasi Keterangan Lain
Disamping mengidentifikasi adanya miskonsepsi pada buku teks, juga
dilakukan identifikasi keterangan lainnya, meliputi: konsep benar, konsep
benar tetapi kalimat perlu diperbaiki, konsep tidak lengkap, perbaikan gambar,
perbaikan penulisan perumusan, dan perbaikan keterangan perumusan.
a. Konsep Benar
Konsep benar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsep
sesuai dengan hasil studi pustaka dan pendapat tim ahli Fisika. Jika konsep
pada buku ajar yang diteliti sesuai dengan studi pustaka dan tim ahli Fisika,
maka konsep dalam buku ajar dinyatakan benar. Salah satu contoh konsep
benar pada keempat buku tersebut adalah :
1) Buku 1 (H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam,dkk, 2008)
Konsep benar pada Buku 1 berjumlah 21 konsep dari 23 konsep
yang seharusnya ada. Salah satu penjabaran konsep benar pada Buku 1
adalah tentang pengertian gaya, dengan penjabaran sebagai berikut:
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa gaya adalah
tarikan atau dorongan yang dapat mengakibatkan perubahan gerak
dan atau bentuk benda. Gaya dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu
gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
Konsep pengertian gaya di atas merupakan salah satu konsep benar pada
Buku 1. Hal tersebut didukung dengan hasil studi pustaka dan wawancara
tim ahli Fisika, menurut Halliday Resnick (1996: 110) dan Giancolli
(1998: 90-91) yang menyatakan bahwa gaya adalah dorongan atau
tarikan terhadap sebuah benda. Gaya tidak selalu menyebabkan gerak,
tetapi bisa juga merubah bentuk benda. Sebuah gaya memiliki arah dan
commit
to user
besar sehingga merupakan
vektor.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Konsep benar pada Buku 1 selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 2.
2) Buku 2 (Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo, 2008)
Konsep benar pada Buku 2 berjumlah 16 konsep dari 23 konsep
yang seharusnya ada. Salah satu penjabaran konsep benar pada Buku 2
adalah tentang penjumlahan gaya, dengan penjabaran sebagai berikut:
Gambar 8.6
Dua gaya dapat bergabung,
sehingga dua gaya itu dapat
dijumlahkan (a), menjadi setimbang
(b), atau dikurangkan (c).
Konsep penjumlahan gaya di atas merupakan konsep yang benar
didukung dengan hasil studi pustaka dan wawancara tim ahli Fisika.
Gaya dapat digambarkan sebagai anak panah. Jika dua gaya bekerja pada
arah yang sama, maka kedua gaya tersebut dijumlahkan (Gambar a). Jika
kedua gaya sama besar dan berlawanan arah, maka gaya menjadi
setimbang (Gambar b). Jika dua gaya bekerja berlawanan arah, maka
gaya total kedua gaya tersebut merupakan selisih kedua gaya (Gambar c).
Konsep benar pada Buku 2 selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 3.
3) Buku 3 (Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono, 2007)
Konsep benar pada Buku 3 berjumlah 17 konsep dari 23 konsep
yang seharusnya ada. Salah satu penjabaran konsep benar pada Buku 3
adalah konsep Hukum I Newton, dengan penjabaran sebagai berikut:
Newton merupakan orang pertama yang menggambarkan gerak benda bila
resultan gaya pada benda tersebut sama dengan nol. Hal itu dinyatakan
dalam hukum I Newton (disebut juga hukum kelembaman) yang berbunyi :
setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu tetap diam
atau tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Konsep mengenai Hukum I Newton pada Buku 3 dinyatakan benar
berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara tim ahli, yang
menyatakan:
Bunyi hukum I Newton “Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam
atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus.”
Setelah ada pembahasan tentang pengaruh gaya, maka Newton
menambahkan bunyi pada Hukum I Newton “kecuali jika diberi gaya
total yang tidak nol.” (Giancolli, 1998: 93)
Konsep benar yang lainnya pada Buku 3 selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 4.
4) Buku 4 (Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji, 2009)
Konsep benar pada Buku 4 berjumlah 18 konsep dari 23 konsep
yang seharusnya ada. Salah satu penjabaran konsep benar pada Buku 4
adalah konsep tekanan pada zat cair (hidrostatis), dengan penjabaran
sebagai berikut:
Cobalah mengisi drum dengan air kemudian lubangilah dindingnya.
Air akan memancar keluar. Ini disebabkan air pun mempunyai
tekanan yang diakibatkan beratnya sendiri. Tekanan ini disebut
tekanan hidrostatis
Konsep mengenai tekanan pada zat cair (hidrostatis) pada Buku 4
dinyatakan benar berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara tim
ahli, Giancolli (1998: 327) dan Halliday Resnick (1996: 554)
menyatakan suatu fluida yang mengalami tekanan akan mengerahkan
sebuah gaya pada setiap permukaan yang bersentuhan dengan fluida
tersebut, sehingga dapat disimpulkan tekanan hidrostatis adalah tekanan
yang disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri.
Konsep benar yang lainnya pada Buku 4 selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 5.
Konsep benar pada keempat buku tersebut disajikan dalam
commit topada
userGambar 4.3.
bentuk diagram yang ditunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Jumlah Identifikasi (buah)
25
20
15
Buku 1
Buku 2
10
Buku 3
Buku 4
5
0
KB
Gambar 4.3. Histogram Data Konsep Benar pada
Keempat Buku Ajar
Terlihat bahwa Buku 1 memliki konsep benar lebih banyak dari
pada ketiga buku yang lain. Konsep-konsep yang seharusnya ada dalam
buku berdasarkan silabus berjumlah 23 konsep. Dengan demikian Buku 1
lebih banyak memuat konsep-konsep yang seharusnya ada dengan benar.
b. Konsep Tidak Lengkap
Konsep tidak lengkap yang dimaksud dalam analisis buku teks
pelajaran pada penelitian ini adalah konsep dalam buku teks yang diteliti
sesuai dengan studi pustaka dan tim ahli Fisika tetapi tidak dilengkapi
secara rinci tentang konsep tersebut sehingga perlu diperbaiki untuk
menghindari miskonsepsi Fisika. Salah satu contoh konsep yang terdapat
penulisan konsep tidak lengkap keempat buku tersebut adalah :
1) Buku 1 (H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam,dkk, 2008)
Pada Buku 1 terdapat dua konsep yang tidak lengkap dalam
penjabarannya, salah satu konsep yang tidak lengkap penjabarannya
tersebut tentang perbandingan berat dan massa benda yaitu:
Massa suatu benda merupakan banyaknya partikel yang terdapat
dalam benda. Massa benda bersifat tetap, artinya tidak dipengaruhi
oleh gravitasi. Sedangkan berat benda menyatakan besarnya gaya
gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Karena berat merupakan
sebuah gaya maka berat
benda
dapat diukur dengan menggunakan
commit
to user
neraca pegas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Penjelasan pada Buku 1 mengenai definisi perbandingan berat dan massa
benda masih kurang lengkap sehingga perlu ditambahkan penjelasan lagi
untuk memperjelas konsep. Newton menggunakan istilah massa sebagai
sinonim jumlah zat. Pandangan intuitif mengenai massa benda ini tidak
terlalu tepat karena konsep “jumlah zat” tidak terdefinisi dengan baik.
Menurut Giancolli (1998: 93) dan Halliday Resnick (1996: 112) lebih
tepat bila massa adalah ukuran inersia suatu benda. Makin besar massa
yang dimiliki sebuah benda, makin sulit merubah keadaan geraknya.
Lebih
sulit
menggerakkannya
memberhentikannya
pada
saat
dari
keadaan
sedang
bergerak,
diam,
atau
atau
merubah
gerakannya keluar dari lintasan yang lurus. Sedangkan berat benda
berhubungan dengan gaya gravitasi tempat dimana benda tersebut berada
yaitu menyatakan besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada benda.
Dengan adanya penambahan konsep tersebut siswa lebih
memahami konsep perbandingan massa dan berat.
2) Buku 2 (Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo, 2008)
Konsep tidak lengkap pada Buku 2 berjumlah delapan konsep.
Salah satu penjabaran konsep tidak lengkap adalah tentang gaya gesek
yang menguntungkan dan merugikan, dengan penjabaran sebagai berikut:
Gesekan tidak selalu merugikan. Jika tidak ada gesekan, hidupmu
menjadi sangat berbeda. Kamu tidak akan dapat berjalan atau bahkan
menggenggam suatu benda. Gesekan antara sol sepatumu dengan
lantai memungkinkan kamu berjalan. Kamu dapat menggenggam
sebuah benda dengan jari-jarimu karena ada gesekan.
Pada buku hanya menyebutkan contoh gaya gesek yang menguntungkan,
sedangkan penjelasan tentang contoh gaya gesek yang merugikan tidak
dicantumkan. Sehingga perlu ditambahkan penjelasan tentang gaya gesek
yang merugikan agar siswa memiliki pengetahuan yang lengkap, yaitu
gaya gesekan dapat merugikan karena menyebabkan sepatu dan ban
kendaraan menjadi tipis, selain itu gesekan pada bagian-bagian mesin
commit to user
juga merugikan karena menyebabkan
mesin panas dan aus.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
3) Buku 3 (Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono, 2007)
Pada Buku 3 terdapat enam konsep yang tidak lengkap dalam
penjabarannya, salah satu konsep yang tidak lengkap penjabarannya
tersebut tentang Hukum III Newton yaitu:
Di alam ini sebenarnya tidak ada gaya yang berdiri sendiri,
melainkan semuanya berpasangan. Newton merupakan orang
pertama yang menyatakan hal itu dalam hukumnya yang ketiga.
Hukum III Newton berbunyi: untuk setiap aksi maka terdapat reaksi
yang besarnya sama, tapi arahnya berlawanan.
Penjelasan pada buku mengenai Hukum III Newton hanya sebatas bunyi
hukumnya, sedangkan untuk ketentuan berlakunya hukum tersebut belum
tercantum. Sehingga untuk menghindari miskonsepsi, maka perlu
ditambahkan penjelasan bahwa Hukum III Newton
berbunyi “untuk
setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah”. Dimana gaya
aksi dan gaya reaksi tersebut bekerja pada dua benda yang berbeda.
Secara matematis ditulis dalam persamaan (4.2).
(4.2)
(Giancolli, 1998: 97)
4) Buku 4 (Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji, 2009)
Konsep tidak lengkap pada Buku 4 berjumlah tiga konsep. Salah
satu
penjabaran konsep
tidak lengkap
adalah tentang Hukum
Archimedes, dengan penjabaran sebagai berikut:
Archimedes adalah seorang ahli fisika yang membuat hukum sebagai
berikut :
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu
akan menerima perlawanan berupa gaya ke atas oleh zat cair
tersebut.”
Benda yang dicelupkan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas
sebesar berat zat cair yang dipindahkan.
Penjabaran pada buku tentang Hukum Archimedes dianggap konsep
commit to user
tidak lengkap berdasarkan studi pustaka dan wawancara tim ahli fisika,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Halliday Resnick (1996: 564) dan Giancolli (1998: 333) menyatakan
gaya apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap
kedalaman. Dengan demikian tekanan ke atas pada permukaan bawah
benda yang dibenamkan lebih besar dari tekanan ke bawah pada
permukaan atasnya.
Prinsip Archimedes: “gaya apung yang bekerja pada benda yang
dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”
Dalam
buku
belum
dicantumkan
hukum
Archimedes
secara
matematisnya, sehingga perlu ditambahkan persamaan (4.3).
(4.3)
keterangan :
: gaya Archimedes (N)
: massa jenis fluida (kg/m3)
: percepatan gravitasi (m/s2)
: volume benda (m3)
Konsep tidak lengkap yang lainnya pada Buku 4 selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Konsep tidak lengkap pada keempat buku tersebut disajikan
dalam bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.
Jumlah Identifikasi (buah)
9
8
7
6
Buku 1
5
4
Buku 2
3
Buku 3
2
Buku 4
1
0
KTL
Gambar 4.4. Histogram Data Konsep Tidak
Lengkap
pada Keempat Buku Ajar
commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Terlihat pada Gambar 4.4 bahwa Buku 2 yang paling banyak
mendapatkan penjelasan tambahan untuk melengkapi konsep yang telah
ada agar tidak menimbulkan miskonsepsi bagi yang membacanya.
c. Kalimat Diperbaiki
Kalimat diperbaiki yang dimaksud dalam analisis buku ajar pada
penelitian ini adalah konsep dari kalimat sudah benar, tetapi perlu diganti
susunan kalimatnya atau menggunakan kata yang lain untuk memudahkan
pemahaman konsep yang dimaksud.
1) Buku 1(H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam,dkk, 2008)
Pada Buku 1 terdapat satu konsep yang kalimatnya harus
diperbaiki, yaitu tentang prinsip benda terapung, melayang, dan
tenggelam yaitu:
Suatu benda dikatakan melayang atau terbang jika besar gaya ke atas
(gaya Archimedes) sama dengan gaya ke bawah (gaya berat) benda
tersebut.
Gaya Archimedes bekerja pada zat cair, sehingga pada kalimat “Suatu
benda dikatakan melayang atau terbang” perlu diperbaiki menjadi “Suatu
benda dikatakan melayang” karena sebuah benda dalam zat cair tidak
dapat terbang, penggunaan kata terbang lebih tepat apabila benda berada
di udara.
2) Buku 2 (Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo, 2008)
Ada dua konsep pada Buku 2 yang kalimat penjelasannya perlu
diperbaiki, salah satunya tentang Hukum II Newton, yaitu :
Jadi gaya yang dikerahkan pada sebuah benda sehingga benda
tersebut mengalami percepatan sebanding dengan massa benda dan
percepatan benda itu.
Bunyi Hukum II Newton di atas sulit untuk diketahui maksudnya,
sehingga kemungkinan dapat menimbulkan miskonsepsi apabila kurang
tepat dalam menafsirkannya. Penulisan kalimat perlu diperbaiki agar
commit to user
lebih mudah memahami maksudnya,
yaitu menjadi :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
“Jadi, gaya yang dikerahkan pada sebuah benda besarnya sebanding
dengan massa benda dan percepatan benda itu.”
Secara matematis pernyataan tersebut ditulis dalam persamaan (4.4).
(4.4)
: gaya (kg m/s2) atau (N)
dimana
m : massa benda (kg)
: percepatan (m/s2)
(Halliday Resnick, 1996: 113) dan (Giancolli, 1998: 95).
3) Buku 3 (Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono, 2007)
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli Fisika,
tidak terdapat kalimat yang perlu diperbaiki dalam penjelasan konsep
pada Buku 3 sehingga tidak diperlukan perbaikan untuk memperjelas
konsep.
4) Buku 4 (Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji, 2009)
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli Fisika,
tidak terdapat kalimat yang perlu diperbaiki dalam penjelasan konsep
pada Buku 4 sehingga tidak diperlukan perbaikan untuk memperjelas
konsep.
Kalimat diperbaiki pada keempat buku tersebut disajikan dalam
Jumlah Identifikasi (buah)
bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.5.
2,5
2
Buku 1
1,5
Buku 2
1
Buku 3
0,5
Buku 4
0
KD
Gambar 4.5. Histogram Data Kalimat Diperbaiki
commit
to user Buku Ajar
pada Keempat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat bahwa Buku 2 yang paling
banyak terdapat kalimat yang perlu diperbaiki agar tidak menimbulkan
miskonsepsi bagi yang membacanya.
d. Perbaikan Gambar
Perbaikan gambar yang dimaksud dalam analisis buku ajar pada
penelitian ini adalah tidak ada keterangan gambar, keterangan gambar
kurang lengkap sehingga perlu perbaikan untuk memperjelas konsep. Salah
satu contoh dari perbaikan gambar pada ketiga buku tersebut adalah:
1) Buku 1 (H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam,dkk, 2008)
Ada satu perbaikan gambar pada Buku 1 yaitu tentang jenisjenis gaya, dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 15.3
Balok memberikan gaya pada meja sebesar
memberikan gaya pada balok sebesar
, sedangkan meja
. Besar
Perbaikan gambar dilakukan karena garis gaya pada Gambar 15.3 dalam
buku kurang tepat sehingga perlu diperbaiki untuk memperjelas konsep.
Sehingga Gambar 15.3 diperbaiki menjadi :
Gambar 15.3
Balok memberikan gaya pada meja sebesar , sedangkan meja
commit to user
memberikan gaya pada balok sebesar . Besar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Gambar garis gaya
adalah dari permukaan meja sedangkan
dari titik pusat benda, selain itu garis gaya
dan
adalah sama panjang.
2) Buku 2 (Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo, 2008)
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli Fisika,
tidak terdapat gambar yang perlu diperbaiki pada Buku 2 sehingga tidak
diperlukan perbaikan untuk memperjelas konsep.
3) Buku 3 (Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono, 2007)
Ada satu perbaikan gambar pada Buku 3. Perbaikan gambar
pada Buku 3 tersebut tentang gambar gaya dengan tanda panah, yaitu :
(b) dan (c) Perbandingan beberapa gaya. Perhatikan panjang tanda panahnya
Perbaikan gambar pada Buku 3 dilakukan karena gambar tanda panah
masih kurang tepat untuk memperjelas konsep. Gambar tanda panah
yang menunjukkan besar dan arah gaya perlu diperbaiki. Kedua tanda
panah pada gambar memiliki besar dan panjang sama, padahal
menunjukkan besar gaya yang berbeda yaitu 20 N dan 2000 N. Sehingga
gambar yang seharusnya adalah ada perbedaan panjang tanda panah.
Tanda panah untuk 20 N lebih pendek daripada tanda panah yang
menunjukkan 2000 N. Gambar gaya tersebut diperbaiki menjadi:
4) Buku 4 (Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji, 2009)
Pada Buku 4 terdapat satu gambar yang perlu diperbaiki, yaitu
commit to user
tentang konsep penjumlahan gaya. Penjabarannya sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
Gaya dilambangkan
gambar anak panah
yang disebut vektor.
Ujung anak panah
akan menunjuk suatu
arah,
yang
memberitahukan kita
arah gaya (vektor).
Panjang anak panah
mewakili besar sebuah
gaya.
Perbaikan Gambar 6.9 pada Buku 4 dilakukan karena gambar tanda
panah masih kurang tepat untuk memperjelas konsep. Gambar tanda
panah yang menunjukkan besar dan arah gaya perlu diperbaiki. Ketiga
tanda panah pada gambar memiliki besar dan panjang sama, padahal
menunjukkan besar gaya yang berbeda yaitu 10 N, 25 N dan 15 N.
Sehingga gambar yang seharusnya adalah ada perbedaan panjang tanda
panah, semakin kecil gaya maka gambar tanda panah juga semakin
pendek. Gambar gaya pada Gambar 6.9 tersebut diperbaiki menjadi :
25 N
10 N
15 N
Gambar 6.9 Resultan Dua Gaya
Pada gambar yang telah diperbaiki terlihat adanya perbedaan panjang
tanda panah yang menunjukkan nilai masing-masing gaya sesuai konsep
yang benar.
Perbaikan gambar pada keempat buku tersebut disajikan dalam
bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.6.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
Jumlah Identifikasi
(buah)
1,2
1
0,8
Buku 1
0,6
Buku 2
0,4
Buku 3
0,2
Buku 4
0
PG
Gambar 4.6. Histogram Data Perbaikan Gambar
Keempat Buku Ajar
Terlihat pada Gambar 4.6 bahwa Buku 1, Buku 3 dan Buku 4
mengalami perbaikan gambar dengan jumlah yang sama, sedangkan di
Buku 2 tidak ditemukan adanya gambar yang perlu diperbaiki. Hal
tersebut karena gambar pada keempat buku sudah benar dan jelas.
e. Perbaikan Penulisan Perumusan
Pada penelitian ini juga dianalisis penulisan perumusan, apabila
terdapat penulisan perumusan yang tidak tepat akan diperbaiki untuk
menghindari miskonsepsi Fisika. Perbaikan penulisan perumusan pada
keempat buku yang dianalisis salah satu diantaranya adalah:
1) Buku 1 (H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam,dkk, 2008)
Ada enam perbaikan penulisan perumusan pada Buku 1, salah
satu diantaranya rumus tentang Hukum II Newton sebagai berikut:
Pada
buku
dituliskan
persamaan
gaya
normal
adalah
. Berdasarkan studi pustaka dan wawancara dengan tim ahli
Fisika hasil penulisan perumusan diatas kurang tepat. Tim ahli
menyatakan pendapat tentang
commitpenulisan
to user persamaan gaya normal pada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Buku 1 menjadi kurang tepat karena adanya notasi dot/ titik dalam
perkalian massa dan percepatan gravitasi dimana notasi dot/ titik
seharusnya digunakan pada perkalian besaran vektor. Penulisan
persamaan yang tepat adalah seperti pada persamaan (4.5).
(4.5)
dengan :
: gaya normal (N),
: gaya berat (N)
m : massa (kg)
: percepatan gravitasi (N/kg atau m/s2)
(Giancolli, 1998: 95).
Perbaikan penulisan perumusan lain pada Buku 1 dapat dilihat
pada Lampiran 2.
2) Buku 2 (Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo, 2008)
Terdapat dua perbaikan penulisan perumusan pada Buku 2.
Salah satu diantaranya tentang rumus tekanan sebagai berikut:
Pada buku dituliskan persamaan tekanan sebagai hasil pembagian dari
gaya
dan luas permukaan bidang tekan A. Namun penulis tidak
membedakan besaran tersebut dalam bentuk simbol vektor, melainkan
menuliskan kedua besaran tersebut dalam bentuk simbol skalar (
dan
).
Tim ahli Fisika memberikan saran tentang penulisan rumus
dalam Buku 2 dibedakan antara besaran vektor dan skalar agar tidak
menimbulkan kemungkinan terjadi miskonsepsi. Besaran dalam bentuk
vektor, bisa ditulis tebal atau memakai tanda panah di atasnya.
Selain itu penulisan rumus perlu diperbaiki yaitu notasi tekanan
commit to user
yang menggunakan p (kecil) seharusnya P (kapital), perumusan menurut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Halliday Resnick (1996: 555) dan Giancolli (1998: 326) dituliskan
seperti pada persamaan (4.6).
(4.6)
keterangan :
= tekanan (N/m2) atau (Pa)
= gaya
(N)
A = luas permukaan bidang (m2)
m = massa (kg)
= percepatan gravitasi
(m/s2)
Perbaikan penulisan perumusan lain pada Buku 2 dapat dilihat
pada Lampiran 3.
3) Buku 3 (Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono, 2007)
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli Fisika,
tidak terdapat penulisan perumusan yang perlu diperbaiki pada Buku 3
sehingga tidak diperlukan perbaikan untuk memperjelas konsep.
4) Buku 4 (Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji, 2009)
Pada Buku 4 terdapat enam perbaikan penulisan perumusan.
Salah satu diantaranya tentang rumus tekanan sebagai berikut:
Apabila diperhatikan, semakin rendah lubang pada drum, semakin
jauh pancaran airnya. Hal ini dikarenakan semakin rendah lubang
berarti air di atas lubang air paling tinggi, atau beratnya paling besar
sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan hidrostatis bergantung
pada ketinggian zat cair itu.
Dapat ditulis secara matematis :
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli, penulisan
perumusan dalam buku kurang tepat karena menggunakan notasi dot/
titik yang seharusnya dipakai
operasi perkalian vektor. Sehingga
commitpada
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
konsep dan penulisan perumusan yang benar menurut Giancolli (1998:
327) yaitu tekanan zat cair pada kedalaman h disebabkan oleh berat
kolom zat zair di atasnya. Dengan demikian gaya yang bekerja pada luas
daerah tersebut dituliskan dalam persamaan (4.7).
(4.7)
dimana
adalah volume kolom,
konstan), dan
masssa jenis zat cair (dianggap
percepatan gravitasi. Sehingga tekanan P dituliskan
seperti pada persamaan (4.8).
(4.8)
Tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di
dalam zat cair.
Perbaikan penulisan perumusan lain pada Buku 4 dapat dilihat
pada Lampiran 5.
Perbaikan penulisan perumusan pada keempat buku tersebut
Jumlah Identifikasi (buah)
disajikan dalam bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.
7
6
5
Buku 1
4
3
Buku 2
2
Buku 3
1
Buku 4
0
PPP
Gambar 4.7. Histogram Data Perbaikan Penulisan
Perumusan Keempat Buku Ajar
.
Berdasarkan Gambar 4.7 terlihat bahwa Buku 1 dan Buku 4
mengalami perbaikan penulisan perumusan sama banyak. Sedangkan
dalam Buku 2 ditemukancommit
dua perbaikan
to user penulisan perumusan dan pada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Buku 3 tidak ditemukan perbaikan penulisan perumusan. Kesalahan
dalam penulisan perumusan pada keempat buku tersebut sebagian besar
terletak pada penggunaan notasi titik sebagai notasi perkalian dan tidak
menggunakan simbol yang dapat membedakan antara besaran skalar dan
vektor.
f. Perbaikan Keterangan Perumusan
Perbaikan
keterangan
perumusan
dilakukan
jika
terdapat
keterangan perumusan yang tidak tepat atau kurang lengkap. Perbaikan ini
bertujuan untuk menghindari miskonsepsi Fisika. Perbaikan keterangan
perumusan pada ketiga buku yang dianalisis sebagai berikut :
1) Buku 1 (H. Moch. Agus Krisno, Tri Tjandra Mucharam,dkk, 2008)
Terdapat empat perbaikan keterangan perumusan pada Buku 1.
salah satu diantaranya pada tekanan sebagai berikut:
Perbaikan keterangan perumusan dilakukan karena kurang lengkapnya
penulisan keterangan perumusan.
Perbaikan penulisan keterangan perumusan ini diperlukan
karena penulis Buku 1 tidak membedakan besaran vektor dan besaran
skalar dalam penulisan besaran Fisika. Dalam Buku 1, jika penulis ingin
konsisten dengan notasi , maka notasi harus didefinisikan sebagai besar
tekanan hidrostatis, bukan sebagai tekanan hidrostatis ( ).
Agar konsep penulisan besaran Fisika di dalam Buku 1 dapat
dikatakan benar, maka besaran vektor, besaran skalar dan bentuk skalar
besaran vektor harus dituliskan sesuai dengan konsep yang dimiliki ahli
Fisika dan buku Universitas. Perumusan tekanan hidrostatis terlihat pada
persamaan (4.8).
commit to user
(4.8)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Penulisan keterangan perumusan yang tepat dari persamaan (4.8) adalah
dengan menambahkan penjelasan , yaitu:
: tekanan hidrostatis (Pa)
: massa jenis zat cair (kg/m3)
: percepatan gravitasi (m/s2)
h : kedalaman dari permukaan zat cair (m)
Perbaikan keterangan perumusan lain pada Buku 1 dapat dilihat
pada Lampiran 2.
2) Buku 2 (Rinie Pratiwi P, Nur Kuswanti, Rahardjo, 2008)
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli Fisika,
tidak terdapat keterangan perumusan yang perlu diperbaiki pada Buku 2
sehingga tidak diperlukan perbaikan untuk memperjelas konsep.
3) Buku 3 (Widagdo Mangunwiyoto dan Harjono, 2007)
Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara tim ahli Fisika,
tidak terdapat keterangan perumusan yang perlu diperbaiki pada Buku 3
sehingga tidak diperlukan perbaikan untuk memperjelas konsep.
4) Buku 4 (Purwoko, Ari Sulistyorini, dan Wahyu Pamuji, 2009)
Pada Buku 4 terdapat dua keterangan perumusan yang perlu
diperbaiki. Salah satunya tentang konsep perbedaan massa dengan berat,
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Dengan pengertian gaya gravitasi ini, dapat dibedakan antara
massa dan berat. Massa besarnya sama di semua tempat. Berat adalah
gaya gravitasi yang bekerja pada benda yang besarnya :
Keterangan :
w = berat (N)
m = massa (satuan berat adalah Newton)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
Penulisan perumusan dan keterangan perumusan pada buku kurang tepat
karena pada perumusan menggunakan notasi dot/ titik, dimana operasi
dot/ titik hanya digunakan untuk perkalian vektor sedangkan penulisan
keterangan yang kurang tepat adalah pada satuan massa (m). Menurut
Giancolli (1998: 93) dan Halliday Resnick (1996: 112) penulisan yang
benar seperti pada persamaan (4.9).
(4.9)
keterangan :
: berat (N)
m : massa (kg)
: percepatan gravitasi (m/s2)
Perbaikan keterangan perumusan pada keempat buku tersebut
Jumlah Identifikasi (buah)
disajikan dalam bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.8.
5
4
Buku 1
3
Buku 2
2
Buku 3
1
Buku 4
0
PKP
Gambar 4.8. Histogram Data Perbaikan Keterangan
Perumusan Keempat Buku Ajar
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa pada Buku 1 ditemukan paling
banyak kesalahan keterangan perumusan yaitu empat kesalahan,
kemudian pada Buku 4 ditemukan dua kesalahan, sedangkan pada Buku
2 dan Buku 3 tidak ditemukan kesalahan keterangan perumusan.
3. Perbandingan Kualitas Buku Ajar
Berdasarkan hasil analisis konsep materi pada empat buku ajar yang
terdiri dari dua buah BSE yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas
commit to user
dan dua buku cetak, hanya ditemukan satu buah miskonsepsi materi pokok
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
Gaya dan Tekanan pada Buku 4 sehingga keempat buku tersebut baik untuk
digunakan dalam proses pembelajaran.
Selain menganalisis adanya miskonsepsi pada penelitian ini juga
mengidentifikasi keterangan lainnya, meliputi: konsep benar, konsep tidak
lengkap, konsep benar tetapi kalimat perlu diperbaiki, perbaikan gambar,
perbaikan penulisan perumusan, dan perbaikan keterangan perumusan.
Berdasarkan hasil identifikasi keterangan lain pada Buku 1 ditemukan ada 21
konsep benar, 2 konsep tidak lengkap, 1 kalimat diperbaiki, 1 perbaikan
gambar, 6 perbaikan penulisan perumusan dan 4 perbaikan keterangan
perumusan. Pada Buku 2 ada 16 konsep benar, 8 konsep tidak lengkap, 2
kalimat diperbaiki, dan 2 perbaikan penulisan perumusan. Perbaikan gambar
dan perbaikan keterangan perumusan tidak ditemukan di Buku 2. Pada Buku 3
ada 17 konsep benar, 6 konsep tidak lengkap, dan 1 perbaikan gambar. Kalimat
perlu diperbaiki, kesalahan penulisan dan keterangan perumusan tidak
ditemukan pada Buku 3 sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan
pada Buku 4 ada 18 konsep benar, 3 konsep tidak lengkap, 1 perbaikan
gambar, 6 perbaikan penulisan perumusan dan 2 perbaikan keterangan
perumusan, kalimat yang perlu diperbaiki tidak ditemukan.
Data hasil identifikasi keterangan lain yang berpotensi menimbulkan
miskonsepsi diatas dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Perbandingan kualitas dari keempat buku ajar yang diteliti dapat
diketahui dengan membandingkan antara BSE dengan buku cetak yaitu :
a. Perbandingan kualitas Buku 1 dengan Buku 3
Kualitas Buku 1 lebih rendah daripada Buku 3, karena meskipun pada Buku
1 memuat konsep benar lebih banyak (21 konsep) daripada Buku 3 (17
konsep) tetapi di sisi lain pada Buku 1 juga ditemukan lebih banyak
keterangan lain yang berpotensi menyebabkan miskonsepsi (14 konsep)
daripada Buku 3 (7 konsep).
b. Perbandingan kualitas Buku 1 dengan Buku 4
Kualitas Buku 1 lebih baik daripada Buku 4, karena pada Buku 1 memuat
to user daripada Buku 4 (18 konsep).
konsep benar lebih banyakcommit
(21 konsep)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
Sedangkan keterangan lain yang berpotensi menyebabkan miskonsepsi pada
kedua buku hampir sama, yaitu Buku 1 ditemukan 14 konsep dan pada
Buku 4 ada 12 konsep.
c. Perbandingan kualitas Buku 2 dengan Buku 3
Kualitas Buku 2 lebih rendah daripada Buku 3, karena pada Buku 2 konsep
benar hanya memuat 16 konsep sedangkan Buku 3 memuat 17 konsep.
Selain itu pada Buku 2 juga ditemukan lebih banyak keterangan lain yang
berpotensi menyebabkan miskonsepsi yaitu 12 konsep sedangkan pada
Buku 3 ada 7 konsep.
d. Perbandingan kualitas Buku 2 dengan Buku 4
Kualitas Buku 2 lebih rendah daripada Buku 4, karena pada Buku 2 hanya
memuat 16 konsep benar sedangkan Buku 4 memuat 18 konsep. Sedangkan
keterangan lain yang berpotensi menyebabkan miskonsepsi pada kedua
buku adalah sama, yaitu ada 12 konsep.
Penjelasan tentang jumlah konsep untuk menentukan kualitas dari
masing-masing buku di atas dapat dirangkum dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Perhitungan Konsep untuk Menentukan Kualitas
Buku Ajar yang Diteliti
Jumlah
Buku Ajar
Jumlah Konsep yang
N
(BSE dan
Seharusnya Ada
Konsep Miskon Keterangan
o
Buku Cetak) Berdasarkan Silabus
Benar
sepsi
lain
1.
2.
3.
4.
Buku 1
Buku 2
Buku 3
Buku 4
23
23
23
23
21
16
17
18
0
0
0
1
14
12
7
12
Rangkuman hasil analisis perhitungan konsep untuk menentukan
kualitas buku ajar yang diteliti dapat disajikan dalam bentuk diagram yang
ditunjukkan pada Gambar 4.9.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
Jumlah Identifikasi (buah)
25
20
15
Buku 1
10
Buku 2
Buku 3
5
Buku 4
0
Konsep Benar
Miskonsepsi
Keterangan Lain
Hasil Identifikasi Keterangan pada Buku Ajar
Gambar 4.9. Histogram Rangkuman Hasil Perhitungan
Konsep untuk Menentukan Kualitas Buku
Ajar yang Diteliti
Dari hasil perhitungan konsep masing-masing buku tersebut maka
dapat dilihat bahwa urutan kualitas buku mulai dari yang terbaik yaitu Buku 3,
Buku 1, Buku 4, kemudian Buku 2. Secara keseluruhan, keempat buku tersebut
baik apabila digunakan sebagai sumber belajar siswa pada materi pokok Gaya
dan Tekanan karena hanya ada satu miskonsepsi yang ditemukan.
Selain mengetahui perbandingan kualitas dari masing-masing buku,
dapat pula diketahui perbandingan kualitas antara BSE dengan buku cetak yang
diteliti secara keseluruhan berdasarkan konsep yang ada di dalam buku.
Penjelasan tentang jumlah konsep untuk
menentukan kualitas antara BSE
dengan buku cetak dapat dirangkum dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Perhitungan Konsep untuk Menentukan
Perbandingan Kualitas antara BSE dengan Buku Cetak yang
Diteliti
Jumlah
Identifikasi Keterangan
BSE
Buku Cetak
No
Konsep
(Buku 1 & Buku 2) (Buku 3 & Buku 4)
1.
2.
3.
4.
Konsep benar
37
Miskonsepsi
0
Konsep tidak lengkap
10
commit
to
user
Kalimat diperbaiki
3
35
1
9
0
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
5.
6.
7.
Perbaikan gambar
Perbaikan penulisan
perumusan
Perbaikan keterangan
perumusan
Rangkuman
hasil
perhitungan
1
2
8
6
4
2
konsep
untuk
menentukan
perbandingan kualitas antara bse dengan buku cetak yang
diteliti dapat
disajikan dalam bentuk diagram yang ditunjukkan pada Gambar 4.10.
Jumlah Identifikasi (buah)
40
35
30
25
20
BSE
15
Buku Cetak
10
5
0
KB
Mis
KTL
KD
PG
PPP
PKP
Hasil Identifikasi Keterangan pada Buku Ajar
Gambar 4.10. Histogram Rangkuman Hasil Perhitungan
Konsep untuk Menentukan Perbandingan
Kualitas antara BSE dengan Buku Cetak
yang Diteliti
Dari hasil perhitungan analisis konsep pada Tabel 4.4 dan Gambar
4.10 dapat dilihat bahwa antara dua BSE dengan dua buku cetak yang diteliti
terdapat perbedaan, yaitu pada BSE ada lebih banyak konsep yang benar
sesuai dengan silabus pembelajaran sedangkan untuk keterangan yang lain
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsep yang ada. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini kualitas BSE lebih baik dibandingkan
dengan buku cetak pada materi gaya dan tekanan SMP/ MTs kelas VIII.
Miskonsepsi dan identifikasi lainnya dalam penelitian ini perlu
menjadi perhatian pembacanyacommit
baik guru
Fisika maupun siswa, terutama guru
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
atau siswa yang menggunakan salah satu dari keempat buku tersebut sebagai
sumber belajar. Guru-guru Fisika harus teliti dalam memilih buku teks
pelajaran Fisika yang bermutu untuk proses pembelajaran Fisika di SMP/MTs.
Guru Fisika juga harus teliti dalam menilai setiap konsep yang terdapat dalam
buku yang digunakan. Guru perlu memberitahukan kepada siswa bila dalam
buku teks pelajaran yang digunakan terdapat miskonsepsi dan kesalahan lain
kemudian menjelaskan konsep yang benar, sehingga siswa tidak akan
mempelajari konsep yang salah. Begitupun siswa perlu teliti dalam memahami
konsep yang ada di dalam buku dan menanyakan kepada guru apabila
memerlukan penjelasan yang lebih banyak.
commit to user
Download