Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN RELIGIUSITAS DENGAN DISIPLIN SISWA MADRASAH ALIYAH SWASTA LAB IKIP AL WASHLIYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014 Enny Fitria Dosen UMN Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan [email protected] Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : 1). Hubungan antara konsep diri dengan kedisiplinan siswa, 2). Hubungan antara religiusitas dengan kedisiplinan siswa, 3). Hubungan antara konsep diri dan religiusitas secara bersama-sama dengan kedisiplinan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah MAS Lab IKIP Al Washliyah Medan siswa kelas X dan XI sebanyak 60 siswa. Dan 60 siswa yang dikategorikan sebagai pelaku disiplin dijadikan sampel pada penelitian ini. Untuk sekedar ancang–ancang maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana serta sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti”. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk variabel konsep diri, religiusitas dan kedisiplinan siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi dan regresi ganda, dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan : 1). Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan disiplinan siswa MAS Lab IKIP Al Washliyah ( r hitung > r table atau 0,925 > 0,254 pada taraf signifikansi 0,05 ) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya. 2). Ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan disiplinan siswa MAS Lab IKIP Al Washliyah Medan Medan ( r hitung > r table atau 0,475 > 0,254 pada taraf signifikansi 0,05 ) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya. 3). Ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dan religiusitas dengan ( r hitung > r table = 0,932 > 0,254. Model hubungan antara X1 dan X2 dengan Y adalah Y = 29.438+0.615X1+0.152X2. . Model ini signifikan secara statistic. Kata kunci: Konsep Diri, Religiusitas, Disiplin Abstract The purposes of the study is to determine: 1) The relationship between self-concept and discipline of students, 2) The relationship between religiosity and discipline of students, 3) The relationship between self-concept and religiosity together with student discipline. This study applied a descriptive corelational method. The population of this study is the 60 students of X and XI graders MAS Lab IKIP Al Washliyah Medan. The 60 students were categorized as perpetrators disciplined sampled in this study. As statistical consideration, so if the subject is less than 100, the whole population preferably taken all, so the research is the population study. In addition, if it is a large number of subjects, researcher can take between 10-15% or 20-25% or more, depending on the ability of he/she in terms of time, effort, and money and narrow the vast area of observation of each subject and the size of the risk that potential borne by the researcher. The data collection used questionnaire method for the variable self-concept, religiosity and discipline of students. The data analysis used correlation and multiple regression analysis, with the prerequisite test analysis test for normality and linearity test. Based on the research results, it can be concluded: 1) there is a significant relationship between self-concept and student discipline MAS Lab. IKIP Al Washliyah (rcount> rtables or 0.925> 0.254 at significance level 0.05), so the hypothesis proposed is verified.2) there is a significant relationship between religiosity and students discipline of MAS Lab IKIP Al 123 Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 Washliyah (rcount> rtable or 0.475> 0.254 at significance level 0.05), so the hypothesis proposed verified. 3) There is a significant relationship between self-concept and religiosity with the student discipline (rcount> rtable or 0.932> 0.254 at the 0.05 level). Model of the relationship between X 1 and X2 with Y is Y = 29 438+ 0.152X2 +0.615X1. This model is statistically significant. Keywords: Self Concept, Religiucitas, Dicipline 1. Pendahuluan belajar. Disiplin perlu diajarkan kepada 1.1. anak-anak sejak kecil oleh orang tuanya Latar Belakang Disiplin merupakan kesadaran diri yang melalui muncul untuk pentingnya konsep diri dan religiusitas. peraturan- Anak-anak yang sejak kecil sudah dari mengikuti batin dan terdalam menaati pengertian pemahaman peraturan, nilai-nilai dan hukum yang diajarkan berlaku dalam satu lingkungan tertentu. kepercayan Kesadaran itu antara lain, kalau dirinya diketahui tentang dirinya dan bagaimana berdisiplin baik, maka akan memberi berhubungan dengan orang lain dan dampak yang baik bagi keberhasilan sudah ditanamkan kepadanya tentang dirinya dan dan masa depannya. Disiplin religiusitas maka hidupnya akan lebih merupakan suatu sikap moral siswa yang disiplin. terbentuk dari Hubungan antara moral dan agama serangkaian perilaku yang menunjukan sebenarnya sangat erat, biasanya orang- nilai-nilai orang yang mengerti agama dan rajin melalui ketaatan, proses kepatuhan, oleh dan keteraturan dan ketertiban berdasarkan melaksanakan acuan nilai moral. hidupnya, Setiap orang perlu memiliki sikap orangtuanya dan tentang keyakinan ajaran yang agama dalam moralnya dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, disiplin dengan melakukan latihan yang orang yang akhlaknya merosot, biasanya memperkuat dirinya sendiri untuk selalu keyakinan terhadap agama kurang atau terbiasa patuh dan mempertinggi daya tidak ada sama sekali (Zakiah Darajat, kendali diri. Sikap disiplin yang timbul 1970 : 1). Konsep diri penting dipupuk dari kesadarannya sendiri akan dapat dalam diri siswa karena konsep diri lebih lama, merupakan pemahaman tentang dirinya dibandingkan dengan sikap disiplin yang sendiri, baik kemampuan atau prestasi timbul karena adanya pengawasan dari fisik orang lain. Seseorang yang bertindak miliknya yang bersifat material. Pemily disiplin karena ada pengawasan, ia akan (dalam bertindak mengemukakan konsep diri memacu dan semaunya tahan dalam proses 124 maupun mental Atmater, atau 1987 segala : 97) sebagai Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 sistem yang dinamis dan kompleks dari memperdulikannya. keyakinan seseorang tentang dirinya, kecil tersebut merupakan salah satu termasuk sikap, perasaan, kepercayan, bentuk ketidakdisiplinan siswa dalam persepsi, nilai-nilai dan tingkah lakunya mematuhi peraturan yang ada. Seringkali yang unik dari orang tersebut. terjadi pelanggaran terhadap peraturan Dalam hal ini adanya konsep diri dan sekolah, masih banyak peserta didik penanaman religiusitas pada setiap siswa yang bertingkah laku kurang baik serta akan berpengaruh besar terhadap disiplin tidak dapat mengendalikan dorongan siswa. dirinya yang selalu berubah-ubah. tentang Dengan adanya religiusitas pemahaman contoh dan Berdasarkan fenomena tersebut diatas kemampuan yang ada di dalam dirinya, menimbulkan ketertarikan bagi penulis maka siswa akan lebih percaya diri untuk melakukan penelitian di MAS Lab IKIP mengemukakan pendapat atau ide-ide Al Washliyah.Peserta didik yang sering baru yang dapat memajukan dirinya, melakukan sekolah dan lingkungannya. Berdasarkan disekolah ditinjau dari konteks terjadinya fenomena yang terjadi, Kedisiplinan di perilaku kalangan pelajar pada sebagian pelajar disebabkan oleh faktor dari dalam dan cenderung kurang. Berdasarkan studi diluar diri peserta didik.Kondisi ini juga pendahuluan yang dilakukan di MAS Al didukung Washliyah melalui wawancara dengan religiusitas. Dengan demikian hubungan guru pembimbing terdapat pelanggaran konsep diri dan religiusitas sangat disiplin berperan terhadap siswa Beberapa tata tertib yang pelanggaran siswa disiplin tersebut oleh ternyata konsep penting diri dalam menunjang dilakukan peserta didik. keberhasilan Hal ini dapat kita lihat adanya siswa kepribadian siswa tersebut. yang datang terlambat di sekolah, tidak berdasarkan uraian diatas masuk dari termotivasi untuk meneliti “Hubungan tugas Konsep Diri dan Religiusitas dengan sekolah, catatan tidak lengkap, tidak Disiplin Siswa Madrasah Aliyah Swasta berseragam lengkap, males mengikuti Laboratorium IKIP Al Washliyah Medan pelajaran, acuh tak acuh pada waktu Tahun Ajaran 2013/2014”. pelajaran, merokok. Dan meninggalkan 1.2. Tujuan sekolah, tanpa tidak ijin, membolos mengerjakan jam-jam aktif sekolah. Selain itu, dalam serta dan Bertitik tolak membentuk dari Maka penulis rumusan menjaga kebersihan dan lingkungan masalah dalam mencapai keberhasilan sekitar, para siswa juga masih kurang dalam penelitian yang akan dilaksanakan, 125 Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 maka penelitian ini bertujuan untuk hipotesis penelitian dengan menggunakan mengetahui : Analisis Regresi Dua Prediktor, dimana 1. Hubungan antara konsep diri yang menjadi prediktor pertama (variable dengan disiplin siswa pada bebas 1 = X1) adalah konsep diri dan MAS Lab IKIP Al Washliyah prediktor kedua (variable bebas 2 = X2) Medan adalah religiusitas, sedangkan yang 2. Hubungan antara religiusitas menjadi kriterium (variable terikat = Y) dengan disiplin siswa pada adalah disiplin siswa. Kedua variabel MAS Lab IKIP Al Washliyah bebas ini akan diuji secara bersamaan, Medan sehingga 3. Hubungan antara konsep diri dapat dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat. dan religiusitas dengan disiplin siswa MAS Y = b0 + b1X1i + b2X2i +ei Lab IKIP Al Washliyah Medan. 3. Hasil dan Pembahasan 2. Metode Dari hasil perhitungan analisis korelasi Desain penelitian yang digunakan dalam diperoleh r penelitian pendekatan Dengan demikian dapat dikatakan ada kuantitatif dengan metode korelasional. hubungan yang signifikan antara konsep Metode korelasional digunakan untuk diri dengan kedisiplinan siswa. Hal ini mendeteksi sejauhmana variasi-variasi dapat pada suatu faktor yang berkaitan dengan merupakan gambaran tentang diri sendiri, variasi-variasi pada satu atau lebih faktor baik yang bersifat fisik, social maupun lain berdasarkan pada koefisien korelasi psikologis (Suryabrata, 2006). Dalam penelitian ini, interaksi peneliti mendasari untuk berperilaku disiplin. ini ingin adalah mengetahui hubungan hitung dipahami yang dengan bahwa tabel = 0.3. konsep diperoleh orang melalui lain yang Konsep disiplin siswa MAS Lab IKIP Al penilaian, Washliyah Medan. Data yang diperoleh mengenai dirinya yang timbul sebagai dari ukur hasil dari suatu interaksi sosial. Konsep ditransformasikan kedalam angka-angka diri mempunyai pengaruh yang cukup menjadi data kuantitatif, sehingga data besar terhadap perilaku individu, yaitu tersebut dengan individu akan bertingkah laku sesuai data dengan konsep diri yang konsep diri yang kuantitatif pada penelitian ini dan uji positif akan berkembang jika seseorang pendekatan melalui dapat skala dianalisis statistik. Analisis 126 dan sebagai diri antara konsep diri dan religiusitas dengan subjek diri = 0,925> r perasaan pandangan, individu Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 mengembangkan sifat-sifat yang Sementara itu, Reisman dan Payne (E. berkaitan dengan ‘good self esteem’, Mulyasa, 2003:15) mengemukakan salah ‘good self confidence’, dan kemampuan satu strategi umum merancang disiplin melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini siswa, memungkinkan menumbuhkan seseorang untuk yaitu : konsep konsep diri untuk diri siswa berhubungan dengan orang lain (Hurlock, sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, 1978:238), guru disarankan untuk bersikap empatik, Seseorang dengan konsep diri yang menerima, hangat dan terbuka. Sikap positif akan terlihat optimis, penuh tersebut juga akan mendasari sikap dan percaya diri dan selalu bersikap positip tanggung jawab yang merupakan salah terhadap segala sesuatu. Ia mampu satu bentuk indikator sikap disiplin. mencapai Dari hasil perhitungan analisis korelasi prestasi yang tinggi dan menjalani kehidupan secara efektif, baik diperoleh r untuk keberadaan dirinya maupun orang Dengan demikian dapat dikatakan ada disekitarnya, hubungan sehingga ia mampu hitung = 0,475> r yang tabel signifikan = 0.3. antara menerima tata tertib/aturan yang ada di religiusitas dengan kedisiplinan siswa. lingkungan, memenuhi Semakin tinggi tingkat religiusitas siswa kebutuhannya secara wajar. Hal ini akan maka akan lebih berperilaku disiplin. membentuk sikap yang disiplin, tidak Karena religiusitas merupakan keyakinan akan melanggar aturan atau tata tertib dan yang ada, karena kedisiplinan adalah kewajiban bentuk kepatuhan terhadap aturan atau aturan, petunjuk, perintah, yang diberikan tata tertib yang ada. Siswa yang memiliki Allah kepada manusia lewat utusan- konsep diri positif berani bersaing secara utusan-Nya. Dan oleh rasul-rasul-Nya positif. Hal ini akan mempengaruhi diajarkan kepada orang-orang dengan sikapnya dalam mengerjakan sesuatu pendidikan dan tauladan, Haji Agus tidak akan bergantung kepada orang lain, Salim dalam Mujahid Abdul Manaf apalagi berlaku kurang sportif ; nyontek, (1994 : 4).” bertanya kepada orang lain dsb. Konsep Ekspresi diri budaya dapat positif akan berpengaruh pada pelaksanaan dan ajaran tentang kepatuhan terhadap religius material, ditemukan perilaku dalam manusia, perilaku positif. Sebaliknya konsep diri nilai, moral, hukum negatif akan membawa pengaruh yang Tidak ada aspek kebudayaan lain dari kurang baik bagi perilaku individu agama yang lebih luas pengaruh dan (Daradjat dalam Kurniawan, 2009:34). implikasinya dalam kehidupan manusia 127 dan sebagainya. Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 (Agus, 2000: 6). Dilihat dari hasil sekolah dengan penuh kesadaran dan penelitian bahwa siswa sudah mampu menjalankan secara ikhlas. Disiplin juga untuk merupakan suatu kondisi yang tercipta mewujudkan sikap keberagamaannya yang meliputi berbagai dan dimensi. tersebut serangkaian perilaku yang menunjukkan mencakup antara lain seperti dimensi nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keyakinan, ritual, dimensi pengamalan, keteraturan, dan atau ketertiban. Karena penghayatan, dan dimensi pengetahuan. sudah menyatu dengan dirinya, maka Dengan adanya pemahaman terhadap sikap atau perbuatan yang dilakukan nilai-nilai agama yang ada didalam diri bukan lagi atau sama sekali tidak siswa dirasakan sebagai mengatur perilakunya secara positif serta sebaliknya akan mempertimbangkan konsekuensi yang bilamana ia tidak berbuat sebagaimana mungkin dihadapinya lazimnya Prijodarminto Soegeng (1993 : Dari Dimensi-dimensi mampu hasil mengarahkan analisis data dan dengan terbentukmelalui proses beban, membebani dari bahkan dirinya 23). penghitungan analisis regresi ganda dapat Disiplin berhubungan dengan pembinaan, diketahui bahwa variabel konsep diri dan pendidikan, serta perkembangan pribadi religiusitas ikut menentukan kedisiplinan manusia.Yang siswa. Hal ini dapat diketahui dengan pembinaan dan pendidikan ialah individu diperoleh kemudian manusia dengan segala aspeknya sebagai dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf suatu keseluruhan. Semua aspek tersebut signifikansi α = 0,05 dan d.f = 60 diatur, dibina, dan dikontrol hingga diperoleh rtabel= 0,3. Jadi rhitung> rtabel pribadi (0,932 > 0,3). Sehingga dapat dikatakan mengatur diri sendiri Unaradjan Dolet ada hubungan yang signifikan antara (2003 : 9), Kedisiplinan juga menunjuk konsep kepada semangat kerja tanpa menunda- rhitung= diri dan 0,932 religiusitas secara yang menjadi sasaran bersangkutan bersama-sama dengan kedisiplinan siswa. nunda Kedisiplinan adalah suatu kepatuhan diberikan oleh guru. Pelajar melakukan yang menunjuk kepada ketetapan untuk kegiatan belajar didorong oleh konsep menaati peraturan dan tata tertib yang diri positif terutama yang berasal dari berlaku di sekolah dan melaksanakan dalam dirinya. Konsep diri positif dapat tugas upaya berupa penerimaan terhadap diri sendiri, dan perannya dalam sekolah. pekerjaan atau tugas mampu yang mencapai tujuan Ia dapat keinginan, cita-cita dan kemauan serta menerima peraturan dan tata tertib pemahaman terhadap nilai-nilai agama 128 Vol 2, No. 1 November, Th. 2016 (religiusitas) berupa pemahaman antara semakin tinggi perilaku disiplin siswa lain dan dimensi-dimensi agama yang sebaliknya semakin rendah mencakup antara lain seperti dimensi konsep diri dan religiusitas, maka keyakinan, ritual, dimensi pengamalan, akan semakin rendah perilaku disiplin penghayatan, dan dimensi pengetahuan. siswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan ketiga variabel tersebut Daftar Pustaka Abdul Manaf, Mujahid. Sejarah AgamaAgama. Jakarta:Cet: 1. PT Raja Grafindo Persada, 1994. Ali, Zainuddin. (2007). Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Cet:1 Bumi Aksara Ancok&Suroso. (2005).Psikologi Islami, Solusi Islam Atas ProblemProblem Psikologi. Cet VII, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Anis. (2006). Hubungan antara Religiusitas dengan Intensitas Memakai Jilbab pada Siswi. Skripsi, Fakultas Psikologi UIN Malang. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Burn, R.B. (1993). The Self Concept : Theory Development and Behaviour Is Published By Arrangment With Longman Group UK.Ltd, London. Clark,B..1983.Growing Up Gifted. Columbus: MeriL Pulb .Co Daradjat, Zakiah. (1970). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta. Penerbit Bulan Bintang. -----------------. (1975). Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. Jakarta. Penerbit Bulan Bintang. -----------------. (1982). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta. PT Gunung Agung, cet: VI. memiliki hubungan yang signifikan dan hasil sumbangan kedua variabel tinggi. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa : a. Terdapat hubungan positif antara konsep diri dengan disiplin siswa. Artinya semakin positif konsep diri, maka semakin tinggi perilaku disiplin siswa dan sebaliknya semakin negative konsep diri, maka akan semakin rendah perilaku disiplin siswa. b. Terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan disiplin siswa. Artinya semakin tinggi religiusitas, maka semakin tinggi perilaku disiplin siswa dan sebaliknya semakin rendah religiusitas, maka akan semakin rendah perilaku disiplin siswa. c. Terdapat hubungan positif antara konsep diri dan religiusitas dengan disiplin siswa. Artinya semakin tinggi konsep diri dan religiusitas, maka 129