PENGARUH NILAI TUKAR,SUKU BUNGA BANK INDONESIA,INFLASI DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA THE EFFECT OF CURRENCY RATE,INTEREST RATE,INFLASION RATE AND INDEKS DOW JONES ON THE COMPOSITE STOCK PRICE INDEKS IN THE PERIOD OF 2003-2011 Samsul Bahari. Syamsu Alam,Muhammad Yunus Amar Manajemen dan Keuangan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Alamat korespondensi Samsul bahari Fakultas ekonomi Asrama mahasiswa buton no.1 kokeba Mahasiswa 081342641712 Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah,suku bunga,inflasi dan indeks dow jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG)selama periode 2003-2011Penelitian ini bersifat deskriptif ,data diperoleh monthly statistik,indonesia stok exchange,indikator ekonomi dari badan pusat statistik,laporan bulanan bank indonesia dan indonesia capital market directory pengambilan sampel dilakukan melalui sampel purposif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,dokumen, dan pencatatan. Data dianalisis dengan analisis regresi liniear berganda dengan mengunakan spss versi 19 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel nilai tukar,suku bunga bank indonesia serta indeks dow jones berpengaruh negatif signifikan dan variabel inflasi berpengaruh positiftetapi tidak signifikan terhadap indeks harga saham gabungan Kata kunci nilai tukar ,suku bunga sbi dan indeks dow jones berpengaruh negatif signifikan dan inflasi berpengaruh positif tdk signifikan abstract This research aims to exsamine the effect of curency rate,interest rate.inflation rate and indeks dow jones on the composit stock price indeks in the periode of 2003-2011The method employed in this research was the multiple regresion analysis, the data were taken from monthly statistic,indonesia stock exchange,economic indikators from the indonesia central bureau of statistik,monthly reports of indonesia bank (bank indonesia) and indonesia capital market directory.samples were chosen by using purposive sampling technique, and the data were collected by using note taking technique .The result reveal that currency rate and interet rate and indeks dow jones variable have significant negative influence on the composite stock price index, while inflation rate has positive, but not significant, influence Key words exchange rate, interest rate and index dow jones sbi significant negative effect of inflation and a significant positive influence morbidly PENDAHULUAN Untuk mengukur tingkat perekonomian suatu negara salah satu tolak ukurnya adalah tingkat investasi yang dilakukan di negara tersebut. Semakin banyak investasi yang dilakukan dinegara tersebut semakin tinggi pula tingkat perekonomiannya. Ada banyak cara untuk melakukan investasi salah satunya dengan berinvestasi dipasar modal. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan (sekuritas) yang bisa diperjual belikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri. Invesasi dipasar modal dapat berbentuk saham, obligasi, deposito, kurs dan banyak instrument lainnya yang dapat dipilih oleh investor. Dalam berinvestasi, tentunya investor mengharapkan return. Namun, dalam investasi seialu dihadapkan pada kenyataan yakni suatu risk-return tradeoff. Jika investasi mengharapkan return yang tinggi, tentu resikonya juga tinggi. Demikian jika ingin berinvestasi yang aman dan beresiko rendah, maka return yang diperoleh juga akan kecil. Setiap investasi selalu membandingkan besarnya resiko dengan pengembalian yang diharapkan. Investasi disebut juga sebagai the trade off between risk and return. Hampir semua investor tidak suka dengan resiko, kalau boleh menghindarinya. Untuk mengharapkan agar investor bersedia mengambil resiko tinggi, maka kepada mereka harus ditawarkan tingkat pengembalian yang tinggi. Dengan kata lain apabila seorang investor menghendaki tingkat pengembalian yang lebih tinggi, dia harus berani atau bersedia mengambil resiko yang lebih tinggi. High risk high return. Investasi pada pasar modal tidak selalu menguntungkan dan mempunyai resiko atas kegagalan yang dialami perusahaan, Untuk mengurangi resiko tersebut, dalam pemilihan saham dilakukan dengan diversifikasi yang artinya pemilihan saham jangan hanya pada satu macam, tapi beberapa saham (portofoiio). Sebelum mengadakan diversifikasi, maka perlu mengadakan pemilihan saham yang efisien atau dalam arti lain pemilihan saham yang optimal. Berdasarkan latar belakang diatas, maka studi ini menganaiisis pengaruh nilai tukar Rupiah Terhadap Dollar, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi,inddek dow jones terhadap kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun 20032011 Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah:Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek IndonesiaUntuk menganalisis pengaruh SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek IndonesiaUntuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Untuk menganalisis pengaruh Indeks Dow Jones terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia METODE PENELITIAN Lokasi waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bursa efek indonesia dan perpustakaan bank sentral republik indonesia serta pada website bank sentral republik indonesia sert bursa efek indonesia serta waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan maret sampai bulan mei 2012 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probabilitas, Metode penelitian sampel yang digunakan adalah sensus sampling,yaitu Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya Jenis dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang telah dipublikasikan oleh bursa efek indonesia dan bank sentral republik indonesia peneliti mengunakan data degan skala waktu bulanan dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir yang diambil dari berbagai sumber mulai dari tahun 2003-2011 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non partipant observation, yaitu dengan mencatat data tertulis dari dokumen - dokumen yang sudah ada seperti pada Buku Capital Market Directory, Jurnal Bank Indonesia Laporan Tahunan Bank Indonesia dan laporan inflasi BPS periode 2003 - 2011.dengan persamaan regresi sebagai berikut: Metode analisa data Metode analisis yang digunakan adalah regresi Model Linear Berganda dengan model sebagai berikut: = + 1 1+ 2 2+ 3 3+ 4 4+ dimana: Y = indeks harga saham gabungan α = konstanta 1, 2, 3= koefisien regresi X1 = Nilai tukar US$ terhadap Rupiah X2 = Tingkat bunga SBl X3 = Inflasi X4 = Indeks Dow Jones e = error Defenisi oprasional varibel Defnisi operasional merupakan penjelasan dan pengertian teoritis variabel untuk dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut : Yang dimaksud dengan variabel nilai tukar adalah harga mata uang dollar Amerika Serikat dalam mata uang domestik yaitu Rupiah. Variabel ini diukur dengan menggunakan tingkat perubahan nilai tukar kurs tengah Rupiah terhadap Dollar Amerika yang dikeiuarkan oleh Bank Indonesia setiap bulannya. Yang dimaksud dengan variabel suku bunga adalah tingkat perubahan suku bunga SBI yang dikeiuarkan oleh Bank Indonesia. Data diperoleh dari studi pustaka ke perpustakaan Bank Indonesia di Jakarta dan melalui www.bi.go.id. Data yang digunakan adalah data tiap akhir bulan selama periode amatan antara tahun 2003-2011. Yang dimaksud dengan variabel inflasi adalah ukuran aktivitas ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi nasional (tentang peningkatan harga rata-rata barang dan jasa yang diproduksi system perekonomian). Variabei ini diukur dengan mencatat tingkat perubahan inflasi indeks harga konsumen nasiona! yang diterbitkan BPS setiap bulannya. Data diperoleh dari publikasi BPS dan buku laporan tahunan Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan variabel indeks dow jones adalah . Indeks Dow Jones adalah rata-rata indek saham yang ada di Amerika Serikat. Satuannya adalah basis point Indeks Harga saham merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham secara keseluruhan. Indeks yang diambil adalah tingkat perubahan indeks harga saham gabungan yang dikeiuarkan oleh Bursa Efek Indonesia setiap bulan. Data IHSG diperoleh langsung melalui studi pustaka ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta dan juga melalui www.idx.go.id. Data yang digunakan adalah data tingkat perubahan IHSG (close price) tiap akhir bulan selama periode pengamatan antara tahun 2003-2011. HASIL Bursa efek indonesia Rata-rata perubahan indeks IHSG dari periode 2003 - 2011 terjadi kecenderungan naik sebesar 1,88 %, hal ini menunjukan bahwa selama periode ini kinerja dari indeks IHSG adalah positif dan terjadi kenaikan. Sementara standard deviasi sebagai penyimpangan dari rata-rata sebesar positif 10,46%. Perubahan indeks 1HSG terendah adalah -31.42 % terjadi pada akhir bulan Oktober 2008. Krisis keuangan dan ekonomi global di tahun 2008 yang menguncang perekonomian Amerika diduga yang memberi dampak tingkat perubahan IHSG hingga mencapai titik terendah dalam periode penelitian dengan nilai indeks IHSG menyentuh level sebesar Rp. 1,256.70. dari nilai IHSG bulan sebelumnya Rp.1,832.51. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada peneiitian ini adalah nilai perubahan IHSG merupakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2003 - 2011. Indeks Harga Saham Gabungan atau Composite Stock Price Index (IHSG) merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Indeks ini mencakup semua saham biasa maupun saham preferen di Hasil analisis regresi adalah koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel independen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan tujuan meminimurnkan penyimpangan antar nilai aktual dengan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 1996).Dependent variabel Dari tampilan output SPSS model summary besarnya R2 adalah 0.598, hal ini berarti 59,8 persen IHSG dapat dijelaskan oleh variasi ketiga variabel nilai tukar, SBI, dan Inflasi,serta indeks dow jones. Sedangkan sisanya 4,02 persen dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model yang tidak di teliti seperti pertumbuhan ekonomi, PDB, angaran defisit, uang beredar, dan faktor- faktor lainnya.terbukti semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Variabel yang paling berpengaruh terhadap indeks IHSG adalah SBI dengan nilai t hitung – 6,334 dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05. Hasil analisis dengan menggunakan regresi berganda berdasarkan pada model kuadrat terkecil yang dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh nilai tukar / Kurs mata uang, SBI dan Inflasi Serta Indeks Dow Jones terhadap Indeks IHSG, jika dimasukkan dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut: Y = 0.018+ - 272X1+ ,342X2 +-643X3+,247X4 (10) Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kurs dan SBI DAN Indeks Dow Jones mempunyai pengaruh negatif terhadap indeks IHSG, sedangkan variabel inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel indeks IHSG.. Analisis Pengaruh Nilai kurs Terhadap IHSG Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel kurs tengah mata uang mempunyai t-hitung sebesar |-3,775| dengan tingkat signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi -272. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar kurs mata uang berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap variabel IHSG, karena nilai t-hitung > t-tabel (1.980). Artinya semakin besar nilai tukar kurs mata uang, kinerja IHSG semakin memburuk. Jika diamati bagaimana perkembangan nilai tukar Rupiah dalam periode penelitian ini yang cenderung rnenurun dan stabil menunjukan penguatan nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika. Sedangkan perkembangan nilai indeks IHSG pada periode penelitian ini yang terus naik dan menguat menunjukan perkembangan pasar modal Indonesia semakin bergairah dan menarik Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Akhmad Sakhowi (1999) dan Ardian A.Mitjaksosno (2010) yang menyatakan bahwa variabel nilai tukar / kurs berpengaruh dan berhubungan negative terhadap return saham (IHSG). Artinya bila variabel nilai tukar / kurs mata uang dollar semakin besar, maka indeks IHSG cenderung menurun nilainya. Oleh karena itu hipotesa variabel nilai tukar / kurs mata uang berpengaruh secara negatif (Hipotesis 1) terhadap IHSG diterima. Analisis Pengaruh Suku Bunga Terhadap IHSG Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel suku bunga mempunyai t-hitung sebesar |-6,334| dengan tingkat signifikansi 0.000 dibawah 0.05 dan koefisien regresi -643. Tanda negatif dari koefisien suku bunga seperti yang diharapkan sesuai dengan teori portofolio menyatakan suku bunga memiliki hubungan negatif terhadap return saham . Selain itu suku bunga yang rendah sebagai cerminan inflasi yang rendah akan memberikan peluang perusahaan untuk mengoperasikan usahanya dengan kepastian karena tingkat konsumsi masyarakat akan cenderung naik (karna turunnya inflasi) terhadap barang dan jasa produksi perusahaan dan menyebabkan tingkat pendapatan perusahaan akan naik, dan akan mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut. Sebaliknya tingkat suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan investor tertarik untuk memindahkan dananya ke deposito. Pengalihan dana oleh investor dari pasar modal ke deposito tentu akan mengakibatkan penjualan saham besarbesaran sehingga akan menyebabkan penurunan indeks harga saham. Bagi masyarakat sendiri, tingkat suku bunga yang tinggi berarti tingkat inflasi di negara tersebut cukup tinggi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Heru Nugroho (2008) dan Ardian A. Witjaksosno (2010) bahwa suku bunga memiliki arah yang berlawanan (-) terhadap IHSG. Bila dibandingkan dengan ttabel maka hasilnya menunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel (1.980). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga berpengaruh negatif secara signifikan terhadap variabel IHSG. Oleh karena itu hipotesa variabel suku bunga berpengaruh secara negatif (Hipotesis 1) terhadap IHSG diterima. Namun jika kita melihat variabel suku bunga yang hanya mempunyai thitung sebesar j-3.161) dengan tingkat signifikansi 0.000 dan koefisien regresi 0.468 dibandingkan dengan variabel nilai tukar atau kurs mata uang yang mempunyai t-hitung sebesar |-5.227| dengan tingkat signifikansi 0.000 dan koefisien regresi -0.779, maka dapat kita simpulkan bahwa variabel nilai tukar merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel IHSG, dibandingkan variabe! suku bunga, sehingga hipotesis variabel suku bunga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap IHSG (Hipotesis 2) ditolak. Analisis Pengaruh indeks dow jones Terhadap GIHS Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel suku bunga mempunyai t-hitung sebesar |4,917| dengan tingkat signifikansi 0.000 dibawah 0.05 dan koefisien regresi ,342. Tanda positif dari koefisien indeks dow jones seperti yang diharapkan sesuai dengan teori portofolio menyatakan indeks dow jones memiliki hubungan positif terhadap return saham. Penelitian ini membuktikan bahwa IHSG dipengaruhi secara positf oleh indeks dow jones. Sehingga kenaikan indeks dow jones akan mengakibatkan harga saham bereaksi secara positif yaitu harga saham naik dengan demikian return saham akan naik. Sedangkan perubahan sebaliknya atas indeks dow jones maka akan menurunkan return saham. Jika kita amati perkembangan indeks dow jones dalam periode penelitian ini yang cenderung berfluktuasi dan pada akhirnya cenderung menurun dan stabil, yang menunjukan kondisi perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang baik. Berbanding terbalik dengan nilai indeks IHSG pada periode penelitian ini yang terus naik dan menguat yang menunjukan perkembangan pasar modal Indonesia semakin bergairah dan menarik. Hal ini menunjukan menurunnya tingkat indeks dow jones memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan pasar modal, sebaliknya naiknya indeks dow jones akan berpengaruh positif terhadap ekonomi dan pasar modal. Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap IHSG Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel inflasi mempunyai t hitung sebesar |2,410| dengan a = 0,247 dan koefisien regresi sebesar ,018. Berdasarkan teori, pengaruh inflasi terhadap kinerja saham adalah negatif. Artinya semakin tinggi laju inflasi akan membuat kinerja saham akan memburuk.. tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah. Namun jika diamati tingkat inflasi sepanjang periode penelitian ini kita dapat menemukan fluktuatifnya tingkat inflasi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor non fundamental yaitu Inflasi yang dipengaruhi shocks dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, gangguan penyakit dan Inflasi Administered Prices : yakni inflasi yang dipengaruhi shocks berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, dll. Namun penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Heru Nugroho (2008) yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh siginifikan terhadap kinerja saham indeks LQ45. Bila dibandingkan dengan t - tabel yaitu 1.980, dalam penelitian ini t-hitung < t-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel IHSG. Oleh karena itu hipotesa variabe! inflasi berpengaruh secara negatif (Hipotesis 1) terhadap IHSG ditolak. Dengan demikian inflasi yang terjadi pada periode 2003 - 2011 tidak mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hubungan Antara Variabel Independent Korelasi antara variabel nilai tuka rupiah, inflasi, dan suku bunga dapat dilihat pada table di bawah ini: Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas diperoieh angka korelasi antara variabel nilai tukar dan suku bunga sebesar -,563. Korelasi sebesar -5,63 mempunyai maksud hubungan antara variabel nilai tukar dan suku bunga cukup kuat dan searah. Korelasi dua variabel ini signifikan karena nilai signifikansi sebesar 0.000<0.01. . Korelasi dua variabel ini tidak signifikan karena nilai signifikansi sebesar 0,00 >0.05. tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara nilai tukar dan inflasi Berdasarkan perhitungan pada table diatas diperoleh angka korelasi antara variabel suku bunga dan Inflasi sebesar 0,780. Korelasi sebesar 0,7 mempunyai arti hubungan antara variabel nilai tukar dan inflasi sangat lemah. Korelasi dua variabel ini juga tidak signifikan karena nilai signifikansi sebesar 0.406>0.05. antara variabel indeks dow jones dan IHSGi sebesar 0,517. Korelasi sebesar 0,517 mempunyai arti hubungan antara variabel dow jones dan IHSG sangat lemah. Korelasi dua variabel ini juga tidak signifikan karena nilai signifikansi sebesar 0.517>0.05. Pembuktian ini menegaskan bahwa lemahnya korelasi antara indeks dow jones dan IHSG, yang disebabkan karena kenaikan Indeks Dow Jones pada periode penelitian ini lebih banyak disebabkan karena faktor eksternal seperti krisis global tahun 2008, dan fluktuasinya nilai IHSG lebih banyak disebabkan karena faktor non fundamental seperti administered price dan volatile food. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :Variabel nilai tukar, suku bunga, inflasi dan indeks dow jones berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen IHSG. Besarnya R2 adalah IHSG dapat dijelaskan oleh variasi ketiga variabel nilai tukar, SBI, dan Inflasi serta indeks dow jones. Sedangkan sisanya persen dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model seperti uang beredar, neraca pembayaran, pertumbuhan ekonomi.dan faktor-faktor yang lainnya. Variabel kurs tengah , variabel suku bunga dan indeks dow jones memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap variabel IHSG, sedangkan variabel inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel IHSG. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel IHSG dalam peneiitian ini adalah variabel SBI (suku baunga bank indonesia) Dalam berinvestasi investor sebaiknya terlebih dahulu melihat kondisi market yang akan dituju secara makro ekonomi. Dan diperlukan kehati-hatian oleh investor dengan memperhatikan dan mempertimbangkan nilai tukar, suku bunga, inflasi.dan variabel indeks dow jones Terutama suku bunga dan nilai tukar yang berdasarkan penelitian ini memiliki pengaruh secara signifikan terhadap indeks IHSG. Perlu dipertimbangkan ketika investor menggunakan pengaruh variabel Inflasi terhadap kinerja saham indeks IHSG, yang pada penelitian ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini disebabkan karena arah pengaruh yang berlawanan dengan dasar teori dan beberapa penelitian terdahulu. Dikhawatirkan data statistik inflasi periode 2003-2011 merupakan fenomena sementara karena inflasi pada periode ini lebih banyak disebabkan faktor non fundamental seperti administered price dan volatile food. Pada penelitian yang akan datang sebaiknya menambah variabel penelitian yang lebih banyak lagi, dan dapat menggunakan metode lain yang dimungkinkan lebih baik dari analisis variabel yang digunakan dalam penelitian ini, misalnya analisis jalur dan analisis anova, dengan demikian diharapkan dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih beragam. DAFTAR PUSTAKA Suad Husnan (1994), pasar modal adalah pasar dari berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan Panel Harianto dan Siswanto Sudomo, 1998 pasar modal salah satu sumber pembiayaan eksternal jangka panjang bagi dunia usaha khususnya perusahaan yang go public (M.Samsul,2008):Faktor-faktor makro ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain Siegel (1991), menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro Tandelilin (1998),Faktor-faktor ekonomi makro secara empiris telah terbukti mempunyai pengaruh terhadap perkembahgan investasi dibeberapa negara Samuelson (305) Nilai tukar suatu mata uang adalah harga mata uang suatu negara terhadap negara asing lainya. Dornbusch dan Fischer, (1992): ada empat jenis dikenal Nilai tukar atau lazim juga disebut kurs valuta dalam berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing. Saini dkk., (2002) model "portfolio-balance" meyakini bahwa harga saham mempengaruhi nilai tukar uang secara negatif. (Reilly and Brown, (1997).Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam Reilly and Brown, (1997). Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam Riyanto,(1990). penerbitan obligasi atau penambahan hutang hanya dibenarkan jika tingkat bunganya le ih rendah dari earning power Weston dan Brigham (1998): mengatakan bahwa suku bunga mempengaruhi laba perusahaan Lampiran Uji Koefisien Determinasi Tabel 1. Uji Koefisien Determinasi Model Summary" model R 1 R square ,773 ,598 adjusted R std error sguare estimate ,583 676194,05627 the Dependent Variabel: PIHSG Model summary model Chang statistik R square F chang Durbin Df1 Df 2 chang 1 ,598 watson Sig.f chang 38,329 4 103 ,000 ,073 Predictors: (Constant), inflasi ,djia,kurs tengah,sbi Uji F dan uji t Tabel 2.Nilai F Hitung ANOVA" Model Sum of Df Squares 1 7,01 Mean F Sig. 38,3 .000a Square 4 1,753 Regression 29 Residual 4,71 103 Total 1,172 107 lampiran Tabel 3 . Nilai t-Hitung dan Koefisien 4,572 Coefficientsa Model 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Beta (Constant) Std. Error corelations t Sig. Zero-order .006 3,924 .000 parsial part Kurs tengah -.272 .149 -.424 -3,775 .000 -520 -,349 1.117 djia ,342 .148 -.257 4,917 .000 .517 ,436 1.123 Sbi -643 .001 .057 -6,334 .000 -563 -529 1.006 inflasi ,247 2,410 0,18 -331 231 ,151 Tabel 4. Hubungan Antara Variabel Correlations ihsg Kurs tengah djia sbi inflasi ihsg 1000 -520 ,517 -,563 -,331 Kurs tengah -520 1,000 -,396 298 ,293 Djia ,517 -,396 1,000 -,103 ,008 Sbi -563 ,289 -103 1,000 ,780 inflasi -331 ,293 ,008 ,780 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 145 ,466 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) Kurs tengah ,000 Djia ,000 ,000 Sbi ,000 ,001 ,145 inflasi ,000 ,001 ,466 ,00 ,000 , N ihsg 108 108 108 108 108 Kurs tengah 108 108 108 108 108 Djia 108 108 108 108 108 Sbi 108 108 108 108 108 inflasi 108 108 108 108 108