1 KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG Devi Oktarina1, Fifi Yasmi2, Joni Adison2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT Background of this research is based on the problem of student that unknown about the effectiveness habits in learning . The purpose of this research isto find out. 1).Students learning habits based on delay avoiden (DA) and works methods(WM), 2). Students learning achievments. 3). Student habit contribution in learning toward student learning achievments in mathematic study. The type of this research is decsritive, kuantitatif, correlation research. Population in this research is 254 students in grade VIII. Sample in this research 155 students with using proportional random sampling technique. To analyze data, the researcher using regression linear simple technique. The result of this research. 1). Students learning habit based on delay avoiden (DA) and works methods (WM) is good. 2). Students learning achievment in mathematic study is also good. 3).The researcher founded there is a significant contribution between Students learning habit to students learning achievment in mathematics study that T hitung>T table (3,211>1.654) with sig 0,05. This research will recommended for a guidance counseling teacher to be able to apply guidance and counseling and give to student a material about Students learning habit to make student can increase their learning achievments. Keywords: Learning habits, Learning achievments. tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. PENDAHULUAN Hal Pendidikan itu sendiri tidak ini sesuai dengan pernah lepas dari kehidupan dan unsur penyelenggaraan manusia. Seseorang akan mendapatkan tertuang ilmu pengetahuan dan keterampilan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun melalui pendidikan. Ilmu pengetahuan 2003 Pasal 4 Ayat 5, menyebutkan dan bahwa keterampilan mengembangkan tersebut potensi dapat untuk seseorang. pendidikan prinsip dalam pendidikan yang Undang-undang diselenggarakan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi Bermula dari yang tidak tahu menjadi 1 2 setiap warga Keterampilan menulis, negara. belajar dan membaca, berhitung mendorong seseorang yang terjadi pada menunjukkan seseorang bahwa itu adanya dapat peningkatan prestasi belajar di sekolah. untuk Menurut Saefullah (2012: 171) mengembangkan bakat dan minatnya. “Prestasi Oleh yang terhadap hasil belajar peserta didik dapat untuk mengetahui sejauh mana ia telah dalam mencapai karena itu, berpendidikan menjadi faktor seseorang diharapkan pendorong belajar adalah sasaran penilaian belajar”. Djaali memajukan suatu bangsa. Namun, (2014: 128) salah satu faktor yang dalam proses berjalannya pendidikan mempengaruhi belajar peserta didik itu sendiri tidak lepas dari kegiatan adalah kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar. Belajar merupakan bagian dari belajar merupakan cara atau teknik dunia yang menetap pada diri peserta didik pendidikan. Manusia akan melaksanakan kegiatan belajar baik pada yang disadari maupun tidak. Kegiatan membaca buku, mengerjakan tugas, belajar itu dimulai dari awal masa dan kelahiran maupun akhir hayat manusia. menyelesaikan kegiatan. Selain itu Menurut Slameto (2013: 2) kebiasaan belajar terbagi menjadi 2 “Belajar ialah suatu proses usaha yang bagian yaitu: (1) Delay Avoidan (DA) dilakukan seseorang untuk memperoleh merupakan kebiasaan belajar seseorang suatu perubahan tingkah laku yang yang dilakukan dimana menunjuk pada baru secara keseluruhan, sebagai hasil ketepatan waktu penyelesaian tugas- pengalamannya sendiri dalam interaksi tugas akademis, menghindarkan diri dengan dari lingkungannya”. Seseorang waktu menerima pengaturan hal-hal yang waktu pelajaran, untuk memungkinkan dapat dikatakan belajar apabila sudah tertundanya penyelesaian tugas, dan menunjukkan menghilangkan rangsangan yang akan lakunya. perubahan Perubahan tingkah tingkah laku mengganggu konsentrasi belajar. seseorang baik secara fisik, intelegensi, Dalam penelitian ini yang termasuk keterampilan, sikap dalam indikator kebiasaan belajar DA menunjukkan adanya dan emosi peningkatan potensi seseorang. Peningkatan potensi atau kesigapan dalam meliputi konsentrasi dan penyelesaian tugas. (2) 3 Work Methods (WM) merupakan kebiasaan perilaku seseorang yang menunjuk kepada penggunaan cara kesiapan belajar peserta didik pada saat di sekolah. Selain itu peneliti juga (prosedur) belajar yang efektif dan melakukan wawancara pada tanggal 9 efisien tugas Desember 2016 dengan salah satu guru akademik dan keterampilan belajar. mata pelajaran matematika kelas VIII Dalam penelitian ini yang termasuk MTsN 01 Padang. Adanya peserta dalam indicator kebiasaan belajar WM didik yang tidak membawa buku atau metode kerja dalam belajar adalah catatan, hal ini menunjukkan bahwa cara mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta cara belajar kelompok, cara belajar mempersiapkan diri dalam mengikuti individu, sarana belajar, waktu belajar, proses dan bagaimana pembuatan jadwal serta kebiasaan mencontoh jawaban teman pelaksanaannya. masih sangat membudaya terutama dalam mengerjakan Berdasarkan tersebut pembelajaran. kurang Sementara, observasi pada mata pelajaran matematika yang pada tanggal 6 Desember 2016, masih mana mata pelajaran tersebut dianggap ada susah oleh peserta didik. Sehingga peserta didik hasil didik yang kurang mengetahui tentang kebiasaan belajar peserta yang efektif. Masih ada peserta didik matematika yang kurang aktif dalam belajar, karena itu peneliti lebih memfokuskan kebanyakan dari peserta didik hanya pada kebiasaan belajar peserta didik menerima apa yang diajarkan oleh terhadap mata pelajaran matematika. gurunya tanpa adanya tanya jawab Maka dari itu, peneliti tertarik meneliti antara peserta didik dengan guru. tentang “Kontribusi Kebiasaan Belajar Masih ada peserta didik yang tidak Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar mengerjakan Matematika di Kelas VIII MTsN 01 tugas dan hanya mengandalkan teman yang pintar saja. Dan masih banyak peserta didik ribut saat proses belajar. Sedangkan pembentukan suatu kebiasaan belajar yang baik dilihat dari aktivitas dan didik mendapatkan dibawah KKM. nilai Oleh Padang”. Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 4 1. Kebiasaan belajar berdasarkan Delay Avoidan (DA) dan Work Methods (WM). 01 Padang. Selain analisis deskriptif, penelitian ini juga mendiskripsikan kontribusi variabel X (kebiasaan 2. Prestasi belajar peserta didik belajar peserta didik) terhadap varibel kelas VIII MTsN 01 Padang. Y (prestasi belajar matematika) dengan 3. Kontribusi kebiasaan belajar menggunakan metode regresi linear peserta didik terhadap prestasi sederhana yang tujuannya adalah untuk belajar matematika di kelas memprediksi nilai dari satu variabel VIII MTsN 01 Padang. dalam hubungannya dengan variabel Berdasarkan batasan masalah dan lain yang diketahui.” Oleh karena itu rumusan masalah di atas, maka peneliti penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan: untuk 1. Kebiasaan didik belajar peserta berdasarkan Delay Avoidan (DA). kelas VIII yang mengetahui digunakan seberapa besar kontribusi kebiasaan belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika di kelas VIII MTsN 01 2. Prestasi belajar peserta didik di regresi MTsN 01 Padang. Padang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 254 orang peserta didik. 3. Kontribusi kebiasaan belajar Penarikan sampel dalam penelitian ini peserta didik terhadap prestasi menggunakan belajar matematika di kelas sederhana VIII MTsN 01 Padang. Sampling). pengambilan METODE PENELITIAN sampel secara acak (Proportional Random Sedangkan teknik sampel menggunakan Jenis penelitian yang digunakan rumus dari Taro Yamane dikutip dalam penelitian ini adalah metode Rakhmat (Riduwan, 2010: 56) dengan deskriptif perolehan sampel sebanyak 155 orang kuantitatif korelasional dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Penelitian ini akan peserta didik. Selanjutnya pengolahan data mendeskripsikan kontribusi kebiasaan dilakukan dengan menghitung interval belajar peserta didik terhadap prestasi skor dengan menggunakan perumusan belajar matematika di kelas VIII MTsN Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:37). 5 Di samping itu juga dilakukan berbagai 155 macam uji terhadap data yang terdapat dijadikan sampel tidak terdapat dalam uji asumsi statistik. Untuk sama sekali peserta didik yang menjawab hipotesis pada penelitian ini tergolong sangat kurang baik. dilakukan langkah analisis determinan ( peserta didik yang dengan Secara khusus kebiasaan belajar Koefesien berdasarkan delay avoidan (DA) di ) dan mencari Koefisien MTsN 01 Padang, dapat terlihat awal regresi, orang mencari regresi t (t-tes). bahwa dari 155 peserta HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat 15 orang peserta didik yang 1. Pendistribusian Data Kebiasaan Belajar berkategori sangat persentase 9,68%. baik didik dengan Terdapat 91 yang orang peserta didik yang berkategori terhadap baik dengan persentase 58,71 %. kebiasaan belajar, yaitu melalui Terdapat 45 orang peserta didik pemberian intrumen yang berisikan yang berkategori cukup baik dengan item-item pernyataan yang dijawab persentase 29,03. Terdapat 4 orang oleh peserta didik, diperoleh hasil peserta didik yang berkategori yang kurang baik dengan persentase Berdasarkan telah peneliti penelitian lakukan menggambarkan kebiasaan belajar dilihat secara umum yaitu, 2,58% dan dari 155 orang peserta bahwa dari 155 orang peserta didik didik yang dijadikan sampel tidak yang dijadikan sampel terdapat 7 terdapat sama sekali yang tergolong orang peserta didik yang berkategori sangat kurang baik. Untuk kebiasaan sangat persentase belajar berdasarkan work methods 4,52%. Terdapat 64 orang peserta (WM) di MTsN 01 Padang, dapat didik yang berkategori baik dengan terlihat bahwa dari 155 peserta didik persentase 41,29. Terdapat 71 orang terdapat 5 orang peserta didik yang peserta berkategori cukup baik didik baik dengan yang berkategori dengan persentase sangat baik dengan persentase 3,23%. Terdapat 61 45,80%. Terdapat 13 orang peserta orang peserta didik yang berkategori didik yang berkategori kurang baik baik dengan persentase 39,35%. dengan persentase 8,39% dan dari Terdapat 74 orang peserta didik 6 yang berkategori cukup baik dengan berkonsentrasi persentase 47,74%. Terdapat 15 terutama belajar matematika. Semua orang peserta didik yang berkategori kebiasaan belajar tersebut dapat kurang membuat baik dengan persentase dalam peserta belajar, didik 9,68% dan dari 155 orang peserta berprestasi. didik yang dijadikan sampel tidak belajar yang tidak tersusun dan terdapat terencana dengan baik tidak akan sama sekali yang berkategori sangat kurang baik. Keterangan di kebiasaan menghasilkan suatu dorongan bagi atas, diri peserta didik itu sendiri untuk membuktikan bahwa dari 155 orang berprestasi. peserta didik yang dijadikan sampel Terkait teridentifikasi Karena tidak besar secara umum “Kebiasaan belajar diartikan sebagai mempunyai kebiasaan belajar yang cara atau teknik yang menetap pada cukup baik. Sedangkan jika dilihat diri peserta didik waktu menerima kebiasaan belajar secara khusus pelajaran, pada sub variabel dapat dikatakan mengerjakan tugas, dan pengaturan bahwa sikap pendidik tergolong waktu baik dan cukup baik. kegiatan”. dilihat Djaali kebiasaan sebagian pendidik belajar, dengan (2014: membaca untuk 128), buku, menyelesaikan Syah (2013: 128), Berbicara tentang kebiasaan mengemukakan bahwa kebiasaan belajar peserta didik dalam proses belajar adalah proses pembentukan pembelajaran, kebiasaan-kebiasaan masih ada zaman sekarang kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. belajar yang tidak baik, seperti Tujuannya mencontoh pekerjaan teman, tidak memperoleh membawa buku catatan, ribut saat kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru belajar, berbicara dengan teman yang lebih tepat dan positif dalam ketika guru menerangkan pelajaran, arti selaras dengan kebutuhan ruang selalu menunda-nunda waktu dalam dan waktu. mengerjakan tugas terutama tugas matematika, selalu tidak agar peserta didik sikap-sikap dan 7 2. Pendistribusian Data Belajar Matematika Prestasi Berdasarkan penelitian hasil untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar”. Sedangkan menurut Winkel terhadap prestasi belajar matematika (Saefullah, 2012: 171) menyatakan peserta didik di MTsN 01 Padang, bahwa “Proses belajar yang dialami maka diperoleh hasil dari 155 orang oleh peserta didik menghasilkan peserta didik yang dijadikan sampel, perubahan-perubahan dalam bidang terdapat 6 orang peserta didik yang pengetahuan tergolong kategori sangat baik sekali dalam bidang nilai, sikap, dan dengan peserentase 3,87%. Terdapat keterampilan. 48 tersebut orang peserta didik yang dan pemahaman, Adanya tampak perubahan dalam prestasi tergolong baik dengan persentase belajar yang dihasilkan oleh peserta 30,97%. Terdapat 82 orang peserta didik didik yang tergolong cukup baik persoalan, atau tugas yang diberikan dengan persentase 52,90%. Terdapat oleh guru. Melalui prestasi belajar 19 peserta orang tergolong peserta kurang didik didik pertanyaan, dapat mengetahui dengan kemajuan yang telah dicapainya persentase 12,26% dan dari 155 dalam belajar. Prestasi belajar juga orang peserta didik yang dijadikan merupakan hasil kegiatan belajar sampel tidak terdapat sama sekali untuk peserta didik yang tergolong sangat peserta kurang baik. pelajaran Keterangan baik yang terhadap didik sejauh mana menguasai bahan yang diajarkan, yang atas, diikuti oleh munculnya perasaaan membuktikan bahwa dari 155 orang puas bahwa ia melakukan sesuatu peserta didik yang dijadikan sampel dengan baik”. teridentifikasi di mengetahui sebagian besar prestasi belajar matematika peserta didik tergolong cukup baik. Menurut Saefullah (2012: 171) 3. Analisis Regresi (Uji Hipotesis) a. Koefesien determinan (R2) R Square ( untuk melihat ) bertujuan kontribusi X “Prestasi belajar adalah penilaian terhadap Y. dalam penelitian ini terhadap hasil belajar peserta didik diperoleh R Squer (R2) X 8 terhadap Y sebesar 0,063 maka maka Ho ditolak. Jadi dapat dapat diartikan bahwa kebiasaan disimpulkan bahwa Ha diterima, belajar didik hipotesis berbunyi mempunyai pengaruh signifikan peserta teridentifikasi terdapat antara kontribusi sebesar 6,3% terhadap kebiasaan belajar peserta didik prestasi matematika terhadap MTsN matematika di kelas VIII MTsN peserta belajar didik di 01 Padang. prestasi belajar 01 Padang. Jadi dari keterangan di atas, Dari keterangan hasil uji t- dapat disimpulkan bahwa selain tes di atas membuktikan bahwa kebiasaan kebiasaan belajar berpengaruh belajar yang berkontribusi terhadap prestasi terhadap belajar matematika di MTsN 01 matematika di kelas VIII MTsN Padang, juga ada faktor lain yang 01 berkontribusi terhadap kebiasaan belajar peserta didik prestasi belajar matematika yang kurang baik akan berpengaruh tidak terungkap oleh terhadap besar peneliti melalui penelitian ini. prestasi Padang. Artinya prestasi sedangkan belajar bahwa belajarnya kebiasaan belajar peserta didik yang baik akan b. Koefisien regresi t (t-tes) Berdasarkan pengujian nilai t meningkatkan prestasi belajar yang telah dilakukan dengan peserta didik. menggunakan progaram SPSS Jadi berdasarkan hasil versi 22, diperoleh nilai t hitung penelitian dan uji hipotesis yang sebesar telah dilakukan maka penelitian 3,211 dan t tabel ditentukan dari tabel t dengan df ini 153= sebesar 1,654 dengan (α) = memperkuat 0,05. Maka dari data di atas, dikemukakan oleh Djaali (2008: dapat 127), berbagai hasil penelitian disimpulkan bahwa membenarkan koefisien regresi X terhadap Y menunjukkan, dinyatakan berpengaruh karena t belajar hitung > t tabel (3,211 > 1,654), pendapat bahwa mempunyai dan yang hasil korelasi 9 positif dengan kebiasaan belajar matematika yang cukup baik atau study habit. dalam proses pembelajaran.. Maka dari keterangan di 3. Terdapat pengaruh signifikan atas, dapat disimpulkan bahwa antara kebiasaan memang peserta didik terhadap prestasi berkontribusi terhadap prestasi belajar matematika di kelas belajar matematika di kelas VIII VIII MTsN 01 Padang. belajar kebiasaan belajar MTsN 01 Padang, baik di saat DAFTAR PUSTAKA pengerjaan tugas, pengerjaan PR, Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. dan lain sebagainya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat dilihat kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. 1. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa kebiasaan belajar peserta (DA) di kelas VIII MTsN 01 Padang tergolong baik, dan kebiasaan belajar peserta didik berdasarkan Work Methods (WM) di kelas VIII MTsN 01 Padang tergolong cukup baik. 2. Berdasarkan hasil penelitian terungkap telah bahwa dilakukan, sebagian besar peserta didik cenderung memiliki prestasi Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan. 2010. Pengukuran Variabelvariabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. didik berdasarkan Delay Avoidan yang Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. belajar Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Slameto. 2013. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Syah,Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.