GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA DIATAS 30 TAHUN TERHADAP PEMERIKSAAN MAMOGRAFI SEBAGAI PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun Oleh : Disa Almira NIM: 108103000005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, 21 September 2011 Disa Almira LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA DIATAS 30 TAHUN TERHADAP PEMERIKSAAN MAMOGRAFI SEBAGAI PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011 Laporan Penelitian Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) Oleh : Disa Almira NIM: 108103000005 Pembimbing 1 Pembimbing 2 dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK Catur Rosidati, S.KM, MKM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Laporan Penelitian GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA MAMOGRAFI DIATAS SEBAGAI 30 TAHUN TERHADAP PENUNJANG DETEKSI PEMERIKSAAN DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011 yang diajukan oleh Disa Almira (NIM: 108103000005), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 21 September 2011. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter. Ciputat, 21 September 2011 DEWAN PENGUJI Penguji I Penguji II Silvia Fitrina Nasution, M. Biomed. dr. Afrimal, SpB(K)Onk PIMPINAN FAKULTAS Dekan FKIK UIN Kaprodi PSPD FKIK UIN Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd DR. dr. Syarief Hasan Lutfie SpRM KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan limpahan rahmat dan hidayahNya pada kita semua dan atas izin dan petunjukNya pula maka Penulis dapat menyelesaikan riset yang merupakan pelengkap dalam rangkaian persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran pada program Studi Pendidikan Dokter Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta. Penulisan skripsi ini pun tidak luput dari bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And,Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. H. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfi selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter. 3. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK dan Ibu Catur Rosidati, S.KM, MKM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan penelitian ini. 4. dr. Afrimal, SpB(K)Onk dan dr. Ayat Rahayu, SpRad, MARS yang telah menyediakan waktu untuk memberikan ilmu terkait dengan materi penelitian ini. 5. Ibu Silvia Fitrina Nasution, M. Biomed. selaku Penanggung Jawab modul riset PSPD 2008. 6. Keluarga tercinta, Papa nomor satu di dunia (Alm) H. John Hendry Bachtiar Yamin yang selalu mendukung dan mendoakan dengan tulus serta memberi dukungan secara moril maupun materil. Mama tercinta Hj. Riani Yamin yang selalu tulus memberi kasih sayang dan doa sepanjang hidupku. Kakakku tersayang Eliza Henriani yang selalu mendukung dan mendoakan setiap saat. Adikku tersayang Fildzah Shabrina yang selalu mendukung dan memberi semangat sepanjang waktu. Serta Bismoyo Fadhilah Insan, yang senantiasa memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan dalam pembuatan skripsi ini. 7. Faizal Fahmi, Faris El Haq, Arfiani Ika Kusumawati, Arini Retno Palupi, Syarah Amrina , Ildzamar Haifa, Aini Zahra dan seluruh teman-teman di PSPD 2008 yang telah membantu dan menyemangati saya dalam suka duka penyusunan penelitian ini. Penulis menyadari banyak kekurangan di dalam riset ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu untuk perbaikan karya-karya penulisan di masa yang akan datang. Penulis berharap riset ini dapat bermanfaat terutama baik bagi penulis sendiri, maupun pihak-pihak yang membutuhkan informasi terkait. Jakarta, September 2011 Penulis ABSTRAK Disa Almira. GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA DIATAS 30 TAHUN TERHADAP PEMERIKSAAN MAMOGRAFI SEBAGAI PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011 . 2008. Saat ini kanker payudara telah menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan juga di Indonesia. Dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, kejadian kanker payudara selama tahun 2004-2006 adalah sebanyak 8.227 kasus atau 16,85 % . Pengetahuan mengenai deteksi dini kanker payudara yang rendah, menyebabkan kebanyakan pasien datang pada saat stadium sudah lanjut dan penyakit akan lebih sulit untuk diobati. Mamografi sebagai salah satu pemeriksaan penunjang deteksi dini kanker payudara terbukti telah membantu dalam mendeteksi kanker saat stadium awal . Untuk itu diperlukan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia diatas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit tahun 2011. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi deskriptif dengan sampel sebanyak 106 wanita usia diatas 30 tahun. Responden mengisi kuesioner yang disertai wawancara terpimpin oleh peneliti. Data dianalisis dengan univariat. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan baik terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara sebesar 49,1%, bersikap positif terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara sebesar 85,8%, dan yang pernah melakukan pemeriksaan mamografi sebanyak 15,1%. Kata Kunci : Kanker Payudara/Deteksi Dini/Mamografi Disa Almira. DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND BEHAVIOR OF WOMAN AGED OVER 30 YEARS OF MAMMOGRAPHY AS A SUPPORT FOR THE EARLY DETECTION OF BREAST CANCER IN THE DISTRICT DUREN SAWIT 2011.2008 Breast cancer has become one of the causes of death in the world and Indonesia. From the Indonesian Health Profile data in 2007,there are 8227 or 16,85% cases of breast cancer during the years 2004-2006. Because of lack of knowledge about early detection of breast cancer, causing most patients to come on stage when the disease is advanced and will be more difficult to treat. Mammography as one of early detection examination of breast cancer has proven helpful in detecting cancer at early stage. Therefore, we need to do research aimed to know the description of knowledge, attitudes, and behavior of woman aged over 30 years of mammography as a support for the early detection of breast cancer in the district Duren Sawit in 2011. This research use a descriptive study. The subjects are 106 responden. Answered questionnaire and guidance interview. The data was analyzed using univariat. Research result was obtained respond who has good knowledge is 49,1%, respond who has positive attitude is 85,8%, and there are 15,10% respond who had mammography examination. Keywords : Breast cancer/early detection/mammography DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ .iii KATA PENGANTAR.....................................................................................iv ABSTRAK/ABSTRACT..................................................................................vi DAFTAR ISI.......................................................................................................vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... ...xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ....xiv DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Identifikasi masalah dan pertanyaan penelitian.......................... 3 1.2.1 Rumusan masalah............................................................... 3 1.2.2 Pertanyaan penelitian.......................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 4 1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5 1.4.1 Subjek................................................................................ 5 1.4.2 Peneliti .............................................................................. 5 1.4.3 Institusi pendidikan........................................................... 5 1.4.4 Intansi ................................................................................ 6 1.4.5 Masyarakat......................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker payudara ......................................................................... 7 2.1.1 Pengertian kanker payudara .............................................. 7 2.1.2 Insidensi dan prevalensi.................................................... 7 2.1.3 Faktor risiko kanker payudara........................................... 8 A. Usia .......................................................................................... 8 B. Genetika dan Riwayat keluarga.............................................. 8 C. Reproduksi.............................................................................. 9 D. Kelainan kelenjar mammae..................................................... 9 E. Penggunaan obat di masa lalu.................................................. 9 F. Radiasi pengion....................................................................... 10 G. Pengaruh hormon................................................................... 10 1.2.4 Prosedur penegakan diagnosis........................................................ 10 2.2 Deteksi dini...................................................................................... ............... 11 2.2.1 Pengertian.......................................................................................... 11 2.2.2 Tujuan Deteksi dini........................................................................... 11 2.2.3 Dasar dasar mengadakan deteksi dini................................................11 2.3 Mamografi....................................................................................................... 12 2.3.1 Definisi................................................................................................12 2.3.2 Gambaran kanker payudara pada mamografi.....................................14 2.3.3 Indikasi mamografi.............................................................................15 2.3.4 Persiapan mamografi.......................................................................... 17 2.4 Pengetahuan.................................................................................................... 18 2.5 Sikap................................................................................................................ 19 2.6 Perilaku........................................................................................................... 20 2.7 Kerangka konsep............................................................................................. 21 2.8 Definisi Operasional........................................................................................ 22 BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................26 3.1 Desain Penelitian.....................................................................................26 3.2 Lokasi dan desain penelitian...................................................................26 3.3 Populasi dan sampel................................................................................26 3.3.1 Populasi dan sample yang diteliti.........................................26 3.3.2 Jumlah sampel.......................................................................26 3.3.3 Cara pengambilan sampel.....................................................27 3.3.4 Kriteria sampel......................................................................27 3.3.4.1 Kriteria inklusi.......................................................27 3.3.4.2 Kriteria ekslusi.......................................................27 3.4 Managemen data......................................................................................27 3.4.1 Pengumpulan data.................................................................28 3.4.2 Pengolahan Analisis dan penyajian data...............................28 3.5 Cara kerja penelitian............................................................................... 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................30 4.1 Dermografi Daerah Penelitian..................................................................30 4.2 Hasil dan Pembahasan penelitian.............................................................30 4.2.1 Gambaran karakteristik responden........................................30 4.2.1.1 Umur......................................................................30 4.2.1.2 Status pernikahan...................................................31 4.2.1.3 Status paritas..........................................................32 4.2.1.4 Tingkat pendidikan................................................33 4.2.1.5 Gambaran pengetahuan..........................................34 4.2.1.6 Gambaran sikap......................................................35 4.2.1.7 Gambaran perilaku.................................................36 4.2.2 Hasil Gambaran Pengetahuan Mamografi berdasarkan Karakteristik responden.......................................................37 4.2.2.1 Distribusi pengetahuan berdasarkan tingkat Pendidikan............................................................37 4.2.2.2 Distribusi pengetahuan berdasarkan status Paritas...................................................................38 4.2.2.3 Distribusi pengetahuan berdasarkan status Pernikahan............................................................39 4.2.2.4 Distribusi pengetahuan berdasarkan umur............40 4.2.3 Hasil Gambaran Sikap mamografi berdasarkan karakteristik Responden.............................................................................40 4.2.3.1 Distribusi sikap berdasarkan tingkat pendidikan...41 4.2.3.2 Distribusi sikap berdasarkan status paritas........... 42 4.2.3.3 Distribusi sikap berdasarkan status pernikahan.....43 4.2.3.4 Distribusi sikap berdasarkan umur........................43 4.2.4 Hasil Gambaran perilaku mamografi berdasarkan karakteristi K responden........................................................................44 4.2.4.1 Distribusi perilaku berdasarkan tingkat Pendidikan............................................................44 4.2.4.2 Distribusi perilaku berdasarkan status paritas........45 4.2.4.3 Distribusi perilaku berdasarkan status pernikahan.46 4.2.4.4 Distribusi perilaku berdasarkan umur....................46 4.3 Keterbatasan Penelitian........................................................................47 BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................48 5.1 Simpulan..............................................................................................48 5.2 Saran.....................................................................................................49 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50 LAMPIRAN..........................................................................................................52 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................. 22 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur responden.................................................... 31 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi status pernikahan responden................................. 31 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi status paritas responden........................................ 32 Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden............................... 33 Tabel 4.5 Gambaran pengetahuan wanita usia diatas 30 tahun berdasarkan mamografi..............................................................................................................34 Tabel 4.6 Gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun berdasarkan mamografi.36 Tabel 4.7 Gambaran perilaku wanita usia di atas 30 tahun berdasarkan mamografi ...............................................................................................................................37 Tabel 4.8 Pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan........................................37 Tabel 4.9 Pengetahuan berdasarkan status paritas.................................................38 Tabel 4.10 Pengetahuan berdasarkan status pernikahan........................................39 Tabel 4.11 Pengetahuan berdasarkan umur...........................................................40 Tabel 4.12 Sikap berdasarkan tingkat pendidikan.................................................41 Tabel 4.13 Sikap berdasarkan status paritas..........................................................42 Tabel 4.14 Sikap berdasarkan status pernikahan...................................................43 Tabel 4.15 Sikap berdasarkan umur.......................................................................43 Tabel 4.16 Sikap berdasarkan tingkat pendidikan.................................................44 Tabel 4.17 Sikap berdasarkan status paritas..........................................................45 Tabel 4.18 Sikap berdasarkan status pernikahan...................................................46 Tabel 4.19 Sikap berdasarkan umur......................................................................47 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mamografi Digital.......................................................................14 Gambar 2.2 Kerangka konsep..........................................................................21 Gambar 3.1 Cara kerja penelitian.....................................................................29 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Riwayat Penulis Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Hasil Output BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Carsinoma mammae (kanker payudara) merupakan salah satu tumor ganas yang paling sering ditemukan pada wanita.1 Kanker payudara adalah penyebab kematian nomor dua pada wanita yang disebabkan oleh penyakit terkait kanker di seluruh dunia.2 Penyakit ini menyebabkan kematian pada wanita usia 35-54 tahun, dan kanker payudara yang paling banyak insidennya di seluruh dunia biasanya adalah kanker jenis invasif.2,3 Eropa Utara dan Amerika Utara merupakan daerah insiden tinggi kanker payudara,sedangkan Eropa Selatan dan Amerika Selatan adalah daerah insiden sedang.1 Berdasarkan data yang diperoleh dari SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) tahun 2007, jumlah penyakit kanker terbanyak di Indonesia selama tahun 2004-2006 adalah kanker payudara . Dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, kejadian kanker payudara selama tahun 2004-2006 adalah sebanyak 8.227 kasus atau 16,85 %.4 Sedangkan dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 didapatkan bahwa diantara sepuluh peringkat teratas penyakit keganasan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia sejak tahun 2004-2007 yang tertinggi adalah kanker payudara.5 Kanker payudara sering ditemukan oleh pasien atau dokternya sebagai massa tunggal yang diskret, tidak nyeri, dan dapat digerakkan. Pada tahap ini biasanya kanker payudara sudah berukuran 2-3 cm, dan pada sebagian pasien sudah bermetastasis ke kelenjar getah bening regional (umumnya ketiak). Organ yang sering terkena metastasis adalah paru, tulang, hati, otak, dan kelenjar getah bening .Metastasis ini mungkin timbul bertahun-tahun kemudian, setelah lesi primer yang tampaknya telah terkontrol oleh terapi. Terkadang metastasisnya baru timbul setelah 15 tahun kemudian.6 Data hasil studi epidemiologik menunjukkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara meliputi peningkatan usia , adanya riwayat kanker di keluarga, riwayat haid dan kehamilan, nulipara, wanita yang seumur hidup tidak menikah, estrogen eksogen, kontrasepsi oral, kegemukan, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok. Kanker payudara sedikit lebih sering mengenai payudara kiri daripada payudara kanan.6 Tindakan terbaik untuk menanggulangi kanker payudara adalah dengan memeriksakan diri secara berkala (SADARI) diikuti dengan pemeriksaan mamografi atau USG.3 Mamografi adalah pemeriksaan radiologis khusus menggunakan sinar-X dosis rendah untuk mengidentifikasi adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan payudara, bahkan sebelum pasien menyadari adanya perubahan atau benjolan pada payudara . Mamografi dianggap sebagai pemeriksaan yang paling efektif untuk mengidentifikasi dan mendeteksi adanya kanker pada payudara, karena tingkat akurasinya yang mencapai hampir 80-90%. Mamografi bukan untuk mencegah atau mengobati kanker payudara, namun dapat mengurangi risiko terjadinya kematian dengan mengidentifikasi secara dini keberadaan tumor sehingga dapat ditangani dengan lebih baik. Dengan program skrining diharapkan dilakukan pemeriksaan dasar mamografi setiap setahun sekali pada perempuan berusia di atas 40 tahun. Pemeriksaan dasar ini akan memberikan data awal jaringan payudara wanita. Bila mamografi dilakukan secara rutin diharapkan jika ada perubahan sedikit saja dari jaringan payudara wanita akan dapat segera diketahui. Sayangnya, pola pikir seperti ini tidak dijumpai pada kaum perempuan umumnya, sangat jarang seorang perempuan datang dengan kesadaran sendiri dan meminta dilakukan mamografi. Hampir semua pasien datang dengan keluhan nyeri atau benjolan, dan hampir semuanya membawa surat rujukan. Rendahnya kesadaran untuk memeriksakan diri ini tidak hanya terjadi pada wanita dengan pendidikan atau ekonomi rendah, tetapi juga mereka yang berpendidikan tinggi atau cukup mapan, bahkan di kalangan profesi kedokteran sendiri. Penyebaran informasi mengenai manfaat pemeriksaan dini (mamografi) atau faktor risiko kanker payudara mungkin kurang tersebar luas di masyarakat.7 Berdasarkan pernyataan sebelumnya, yaitu angka kematian yang tinggi akibat kanker payudara dan tingkat pemeriksaan mamografi yang rendah sebagai salah satu metode penunjang deteksi dini kanker payudara , maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia di atas 30 tahun tentang pemeriksaan mamografi sebagai metode penunjang deteksi dini kanker payudara. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Gambaran PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit Tahun 2011” 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Identifikasi Masalah Kanker payudara adalah penyebab kematian nomor dua pada wanita yang disebabkan oleh penyakit terkait kanker di seluruh dunia.2 Penyakit ini menyebabkan kematian pada wanita usia 35-54 tahun, dan kaker payudara yang paling banyak insidennya di seluruh dunia biasanya adalah kanker jenis invasif.2,3 Data hasil studi epidemiologik menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara meliputi : 1. Peningkatan usia 2. Adanya riwayat kanker di keluarga 3. Riwayat haid dan kehamilan, nulipara, 4. Wanita yang seumur hidup tidak menikah, 5. Riwayat estrogen eksogen: kontrasepsi oral 6. Kegemukan 7. Riwayat konsumsi alkohol, 8. Riwayat kebiasaan merokok. Kanker payudara sedikit lebih sering mengenai payudara kiri daripada payudara kanan.6 Tindakan terbaik untuk menanggulangi kanker payudara adalah dengan memeriksakan diri secara berkala (SADARI) diikuti dengan pemeriksaan mamografi atau USG.3 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis merumuskan masalah gambaran penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan wanita mengenai pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011? 2. Bagaimana gambaran sikap wanita terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011? 3. Bagaimana gambaran perilaku wanita terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011. 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum Memperoleh gambaran PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011. 1.3.2 Tujuan Khusus Diketahuinya gambaran karakteristik wanita usia di atas 30 tahun di Kecamatan Duren Sawit tahun 2011. Diketahuinya gambaran pengetahuan wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011. Diketahuinya gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011. Diketahuinya gambaran perilaku wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Bagi Subyek Memberikan informasi mengenai pemeriksaan mamografi untuk deteksi dini kanker payudara. Sehingga dapat menurunkan insiden kematian akibat kanker payudara. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai informasi yang dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkannya. Bagi Instansi Meningkatkan mutu pelayanan yang telah dicanangkan oleh pemerintah agar angka kematian akibat kanker payudara dapat menurun. Bagi Institusi Menjadi dasar bukti medis secara ilmiah mengenai gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku wanita usia di atas 30 tahun terhadap penggunaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara . Bagi Masyarakat Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap mamografi sebagai pemeriksaan penunjang deteksi dini kanker payudara untuk mencegah terjadinya kematian akibat penanganan yang terlambat Meningkatkan mutu kesehatan reproduksi wanita BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker payudara 2.1.1 Pengertian kanker payudara Kanker payudara adalah neoplasma ganas, yaitu suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tumbuh infiltratif dan destruktif, juga dapat bermetastasis. Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar.8 2. 1.2. Insidensi dan Prevalensi Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor dua pada wanita yang disebabkan oleh penyakit terkait kanker di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan kematian pada wanita usia 35-54 tahun, dan kaker payudara yang paling banyak insidennya di seluruh dunia biasanya adalah kanker jenis invasif.2 Eropa Utara dan Amerika Utara merupakan area dengan insidensi tinggi, sedangkan Eropa Selatan dan Amerika Selatan merupakan area dengan insidensi sedang. Asia dan Afrika termasuk daerah dengan insidensi rendah kanker payudara.1 Di Amerika, kanker payudara adalah penyebab kematian kedua setelah kanker paru.9 Berdasarkan data yang diperoleh dari SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) tahun 2007, jumlah penyakit kanker terbanyak di Indonesia selama tahun 2004-2006 adalah kanker payudara.Dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, kejadian kanker payudara selama tahun 2004-2006 adalah sebanyak 8.227 kasus atau 16,85 %.4 Sedangkan dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 didapatkan bahwa diantara sepuluh peringkat teratas penyakit keganasan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia sejak tahun 2004-2007 yang tertinggi adalah kanker payudara.5 2.1.3 Faktor risiko kanker payudara Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seorang perempuan mengalami kanker payudara, yaitu: a. Usia. Kasus kanker payudara kebanyakan terjadi pada usia setengah baya dan lansia.1 Kanker payudara jarang terjadi pada perempuan berusia kurang dari 30 tahun. Setelah usia 30 tahun, risiko meningkat secara tetap sepanjang usia, tetapi setelah menopause bagian menanjak dari kurva hampir mendatar.7 Sedangkan pada usia < 20 tahun sangat jarang.1 insiden kanker payudara tinggi pada usia 3050 tahun. b. Genetika dan riwayat keluarga. Sekitar 5-10% kanker payudara berkaitan dengan herediter spesifik. Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker payudara jika mereka mengidap kanker payudara sebelum menopause, mengidap kanker payudara bilateral, mengidap kanker payudara terkait lain (contohnya: kanker ovarium), memiliki riwayat kanker yang signifikan(yaitu banyak anggota keluarga terjangkit sebelum meopause), atau berasal dari etnik tertentu.6 Penelitian menemukan pada wanita dengan saudara primer menderita kanker payudara,probabilitas terkena kanker payudara lebih tinggi 2-3 kali dari pada wanita tanpa riwayat keluarga.1 Sekitar separuh perempuan dengan kanker payudara herediter mengalami mutasi di gen BRCA1(pada kromosom 17q21.3) dan 1/3 lainya mengalami mutasi di BRCA2 (dikromosom 13q12-13),kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA, bekerja sebagai gen penekan tumor,karena jika kedua alel inaktif/cacat maka akan timbul kanker yang disebabkan oleh mutasi sel germinativum dan mutasi somatik berikutnya. Sebagian besar pembawa sifat akan terkena kanker payudara pada usia 70 tahun dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki mutasi. Peran gen ini pada kanker payudara sporadik non herediter belum jelas karena pada kanker payudara ini jarang ditemukan bermutasi,kemungkinan yang berperan adalah mekanisme lain seperti metilasi regio regulatorik yang menyebabkan inaktivasi gen. Penyakit genetik yang lebih jarang yang berkaitan dengan kanker payudara adalah sindrom Li-Fraumeni(disebabkan oleh mutasi sel germinativum di TP53),penyakit cowden (disebabkan oleh mutasi sel germinativum di PTEN) dan pembawa gen ataksia-telangiektasia.1 Banyak keluarga yang mempunyai kecenderungan herediter kuat terhadap kanker,hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian besar kanker membutuhkan tidak hanya satu mutasi tetapi 2 atau lebih mutasi sebelum terjadinya kanker. Oleh karena itu,sedikit mutasi tambahan harus terjadi pada anggota keluarga tersebut sebelum kanker mulai tumbuh.10 c. Reproduksi Reproduksi dan faktor menstruasi seperti menstruasi lebih awal, belum pernah melahirkan, siklus menstruasi yang pendek, dan usia FFTB berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker payudara.Usia menarke kecil(<12 tahun), siklus haid pendek dan usia menopause >55 tahun merupakan faktor risiko tinggi kanker payudara. Selain itu yang seumur hidup tidak menikah atau belum menikah, partus pertama berusia > 30 tahun dan setelah partus belum menyusui, berinsiden relatif tinggi untuk terkena kanker payudara.1 d. Kelainan kelenjar mamae Penderita kistaadenoma mamae hiperplastik berat berinsiden lebih tinggi (8 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara).11 Jika satu mamae sudah terkena kanker, mamae kontralateral risikonya meningkat.1 e. Penggunaan obat dimasa lalu Penggunaan obat jangka panjang hormon insidennya lebih tinggi. Terdapat laporan bahwa penggunaan reserpin, metildopa, analgesik trisiklik dll. Dapat menyebabkan kadar prolaktin meninggi,berisiko karsinogenik bagi mamae.1 f. Radiasi pengion Kelenjar mamae relatif peka terhadap radiasi pengion. Paparan berlebih menyebabkan peluang kanker lebih tinggi. Radiasi ionisasi,sperti sinar X,sinar gamma dan partikel radiasi dari bahan radioaktif, dan bahkan sinar UV dapat menjadi faktor predisposisi bagi seseorang terkena kanker. Pembentukan ion dalam sel-sel jaringan dibawah pengaruh radiasi tersebut bersifat sangat reaktif dan dapat menghancurkan untaian DNA, sehingga menyebabkan banyak mutasi.1 Dosis radiasi yang rendah pada penapisan mamografi hampir tidak berefek pada insidensi kanker payudara. Setiap kemungkinan efek dikompensasi oleh manfaat deteksi dini kanker payudara.6 g. Pengaruh hormon: Didasarkan bahwa: Kanker payudara umumnya pada wanita, pada laki-laki kemungkinan sangat rendah.Pada usia>35 tahun insidennya jauh lebih tinggi,Pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada kanker payudara lanjut.8 2.1.4 Prosedur penegakkan diagnosis Untuk sampai kepada diagnosis kanker payudara diperlukan: A. pemeriksaan fisik yang baik Hal ini meliputi: 1. Anamnesis yang lengkap; -mengenai keluhan keluhan -perjalanan penyakit -keluhan tambahan -faktor faktor risiko tinggi -tanda tanda umum keganasan yang berhubungan dengan berat badan dan nafsu makan 2. Pemeriksaan fisik yang sitematis dan legeartis dan etis B. Pemeriksaan penunjang (mammografi,Ultrasonografi,foto thoraks,bone scanning,USG abdomen/liver) C. Pemeriksaan imunohispatologi8 2.2 Deteksi Dini 2.2.1 Pengertian Deteksi dini kanker ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,pemeriksaan,atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang orang yang kelihatannya sehat,benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan.10 2.2.2 Tujuan Deteksi Dini Deteksi dini bertujuan untuk menemukan adanya dini,yaitu kanker yang masih dapat disembuhkan,untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker. 2.2.3 Dasar Dasar Mengadakan Deteksi Dini Deteksi kanker didasarkan atas kenyataan-kenyataan berikut : a. Perjalanan penyakit kanker umumnya mulai dari kanker insitu atau kanker lokal dalam taraf seluler atau organ.Fase kanker lokal umumnya cukup lama sebelum mengadakan invasi keluar organ atau sebelum mengadakan metastase. b. Banyak kasus kanker yang timbul dari tumor atau lesi pra kanker yang telah lama ada. c. Lebih dari 75% kasus kanker terdapat pada organ atau tempat tempat yang mudah diperiksa sehingga mudah dapat diketemukan. d. Penderita kanker umumnya baru datang ke dokter sesudah penyakitnya dalam stadium lanjut. e. Hasil pengobatan kanker dini jauh lebih baik dari lanjut.Kanker dini dapat disembuhkan dan kanker lanjut sukar atau tidak dapat disembuhkan lagi. Makin dini kanker itu dapat ditemukan dan diobati makin baik prognosenya. Pengobatan tumor jinak dan lesi pra kanker, mencegah timbulnya kanker, dan ini merupakan prevensi primer terhadap kanker. f. Penyembuhan kanker secara spontan hampir tidak pernah terjadi. Syarat –syarat Skrining 1. Test cukup sensitif dan spesifik 2. Test dapat diterima oleh masyarakat,aman,tidak berbahaya,murah ,dan sederhana 3. Penyakit atau masalah yang akan diskrining merupakan masalah yang cukup serius,prevalensi tinggi,merupakan masalah kesehatan masyarakat 4. Kebijakan intervensi atau pengobatan yang akan dilakukan setelah dilaksanakan skrining harus jelas10 2.3 Mammografi 2.3.1 Definisi Mammografi adalah suatu jenis pencitraan khusus yang memakai x-ray dengan dosis rendah untuk memeriksa payudara. Pemeriksaan mammografi digunakan untuk membantu dalam deteksi dini dan diagnosis kelainan kelainan yang terdapat pada payudara .12 Mammografi adalah suatu teknik pemeriksaan soft tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran klinik dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda tanda sekunder berupa retraksi ,penebalan kulit,bertambahnya vaskularisasi,perubahan posisi papilla dan areola ,adanya bridge of tumor;keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur,infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae dan adanya metastasis ke kelenjar.8 Mammografi ini dapat mendeteksi tumor tumor yang secara palpasi tidak teraba,jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Ketepatan 8395%,tergantung dari teknisi dan ahli radiologinya.8 Beberapa studi ilmiah yang dilakukan antara tahun 1963 sampai 1980,telah mengevaluasi mammografi sebagai salah satu metode deteksi kanker payudara. Mereka melaporkan adanya penurunan risiko kematian pada wanita yang mendapat skrining,khususnya pada wanita usia antara 50-69 tahun. 13 kemajuan teknologi mammografi yang ada saat ini adalah : Mammografi digital Juga disebut dengan full-field digital mammography (FFDM), adalah sistem mammografi dimana film mammografi diganti dengan detector perangkat keras yang mengkonversi sinar X menjadi sinyal listrik. Detector ini sama dengan detector yang ditemukan pada kamera digital. Sinyal elektrik tersebut digunakan untuk memproduksi gambaran dari payudara yang dapat terlihat pada layar computer atau dicetak pada film khusus yang mirip dengan mammografi konvensional. 12 Mammografi digital mempunyai keakuratan yang kurang lebih sama dengan mammografi film biasa dalam mendiagnosis suatu kanker.Namun mammografi digital lebih sensitif pada wanita dengan usia yang lebih muda dari 50 tahun,pra atau pascamenopause,dan wanita dengan densitas payudara yang padat.14 Gambar 2.1 Mamografi Digital Computer-aided detection (CAD) adalah sistem yang dapat membantu tenaga kesehatan untuk melihat daerah daerah yang mengindikasikan keganasan ,seperti area dengan kepadatan abnormal,massa,atau kalsifikasi yang membutuhkan analisa lebih lanjut.12 2.3.2 Gambaran kanker payudara pada mammografi Dalam hasil gambaran mammografi, kanker payudara dikenali dengan keberadaan lesi massa atau biasa disebut massa, atau keberadaan mikrokalsifikasi. 1. Massa Sebuah ‘massa’ adalah area terdapatnya pola tekstur dengan bentuk serta batas area tertentu pada proyeksi foto mammografi. Biasanya massa tampak dari dua proyeksi foto mammografi yang berbeda. Pada sebuah proyeksi mammogram saja, massa sering kali sulit dibedakan dari jaringan padat (fibroglandular) jika bentuk dan batas areanya tidak tampak jelas. 15 2. Mikrokalsifikasi. Ciri lainnya dari kanker adalah keberadaan mikrokalsifikasi.Mikrokalsifikasi berbentuk seperti noda berukuran kecil dan terkadang berupa titik-titik, terdapat di dalam lobula atau ductal. Bentuknya terkadang lingkaran maupun titik-titik yang seragam 15 The American College of Radiology mengembangkan BIRADS (Breast Imaging Reporting and Data System), yang mengkategorikan gambaran mamografi dengan : 16 I : Negatif II : Gambaran jinak (benign appearance) III : kemungkinan gambaran jinak appearance) IV : Dicurigai gambaran kanker ganas (probably benign o Iva : sedikit dicurigai gambaran kanker ganas o Ivb : lebih dicurigai kanker ganas V : temuan sangat dicurigai kanker payudara ( kemungkinan >90%) 2.3.3 Indikasi mammografi Mammografi diindikasikan sebagai salah satu metode untuk deteksi awal pada kanker payudara pada wanita yang tidak mengalami gejala maupun pada wanita yang mengalami gejala seperti terdapat benjolan,nyeri,ataupun keluarnya cairan pada payudara. 12 Dari penelitian meta analisis yang dilakukan oleh U.S. Preventive Services Task Force ,para klinisi merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan mammografi tiap satu sampai dua tahun sekali pada wanita usia 40 tahun atau yang lebih tua.17 Studi menemukan bahwa sensitivitas dari mammografi adalah berkisar antara 60 sampai 90 persen. Namun, penelitian pada wanita yang berusia muda, ternyata sensitivitas mammografi lebih rendah dan menghasilkan penurunan angka kematian yang juga ikut rendah. Hal ini dikarenakan densitas payudara lebih padat pada wanita usia muda,sehingga skrining mammografi kurang sensitif hasilnya. 18 Mammografi telah terbukti mampu mendeteksi kanker payudara pada stadium dini dan, apabila dilakukan tindak lanjut dengan diagnosis dan terapi yang cukup,dapat menurunkan angka mortalitas akibat kanker payudara. Untuk wanita dengan risiko tinggi ,beberapa teknologi skrining juga dapat membantu deteksi kanker payudara,yang pada wanita dibawah umur 40 tahun penggunaan mammografi kurang sensitif. Panduan American Cancer Society (ACS) untuk mendeteksi dini kanker payudara, pada tahun 2003,menyatakan bahwa wanita dengan risiko kanker payudara tinggi dapat menggunakan skrining tambahan seperti USG atau MRI payudara daripada hanya mammografi dan pemeriksaan fisik . 19 Rekomendasi dari American Cancer Society (ACS), American College of Radiology (ACR), American Medical Association (AMA), National Cancer Institute (NCI) ,American College of Obstetrics and Gynocology (ACOG),and U.S. Preventive Services Task Force (UPSTF) mengatakan bahwa skrining dengan mammografi sebaiknya dimulai pada wanita usia 40 tahun. Sementara itu untuk wanita dengan usia 40-49 tahun,sebaiknya diperiksa dengan mammografi sekali setiap tahunnya,dan pada wanita dengan usia 50 tahun atau lebih ,dianjurkan mendapat skrining dengan mammografi sekali setiap tahunnya. Skrining dengan mammografi dapat tetap dilakukan pada usia berapapun selama wanita tersebut mempunyai status kesehatan yang baik . 19 Society of Breast Imaging and American College of Radiology Recommendations for Imaging Screening for Breast Cancer (2010)20 Wanita tanpa faktor risiko kanker payudara : skrining dengan mammografi setahun sekali dimulai pada usia 40 tahun Wanita dengan risiko tinggi kanker payudara (Wanita dengan mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 atau pasien dengan riwayat keluarga (ibu,saudari,atau anak perempuan)yang telah terbukti mengalami mutasi pada gen BRCA) : skrining dengan mammografi setahun sekali dimulai saat usia 30 thn . (tidak pada usia dibawah 25 thn) Wanita dengan faktor risiko seumur hidup ≥20% untuk kanker payudara dalam riwayat keluarga (dari sisi ibu maupun ayah) : skrining mammografi setahun sekali dimulai saat umur 30 thn (tidak pada usia dibawah 25 thn),atau 10 tahun lebih awal dari umur saat awal diagnosis kanker payudara kerabat termuda. Wanita dengan ibu atau saudari yang mengalami kanker payudara pada usia pre-menopause: skrining mammografi setahun sekali dimulai saat umur 30 thn (tidak pada usia dibawah 25 thn),atau 10 tahun lebih awal dari umur saat awal diagnosis kanker payudara kerabat termuda yang mengalami kanker payudara. Wanita dengan riwayat pajanan radiasi (biasanya pada Hodgkin’s disease) pada usia 10-30 tahun: skrining dimulai 8 tahun setelah terapi radiasi setahun sekali.(namun sebelum berumur 25 tahun) Wanita dengan riwayat biopsi lobular neoplasia (lobular carcinoma in situ dan atypical lobular hyperplasia), atypical ductal hyperplasia (ADH), ductal carcinoma in situ (DCIS), invasive breast cancer atau ovarian cancer : dimulai setahun sekali setelah tindakan biopsi.20 2.3.4 Persiapan mammografi Sebelum menjadwalkan mammografi pasien harus menginformasikan segala temuan baru atau masalah pada payudara pasien.dimulai dari riwayat operasi ,penggunaan hormon,riwayat kanker pada keluarga,atau riwayat kanker payudara pribadi. Jangan melakukan mammografi seminggu sebelum menstruasi pasien. Waktu terbaik adalah 1 minggu setelah menstruasi karena pada saat tersebut jaringan payudara densitasnya lebih rendah. Jangan melakukan mammografi dalam keadaan hamil. Jangan menggunakan deodorant, bedak talcum, ataupun lotion dibawah lengan atau dipayudara pasien,karena dapat terlihat di hasil pencitraan sebagai titik kalsium. Lepaskan semua perhiasan dan pakaian dibawah lengan 9 2.4 Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,yaitu:indera penglihatann,pendengaran,pembau,perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan yang tercakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu; 1. Tahu (know) Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk ke dalamnya adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Ini adalah tingkatan yang terendah. Kata kerja yang dipakai yaitu: menyebutkan, menguraikan,mendefinisikan,mngatakan dan sebagainya. 2. Memahami (comprehension) Memahami adalah mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikannya dengan benar juga. Orang yang sudah paham terhadap materi atau objek maka harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari. 3. Aplikasi (aplication) Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Misalnya pengunaan hukum, rumus, metode,prinsip dan sebagainya dalam situasi yang sebenarnya. 4. Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih berada dalam suatu struktur organisasinya dan masih berkaitan satu sama lain.Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata ini kerja: menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5. Sintesis (synthesis) Sintesis adalah mampu untuk meletakkan tau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk kesekuruhan yang baru.Misalnya: dapat menyusun, meringkas, merencanakan, menyesuaikan dan sebagainya. 6. Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkatain dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek atau materi. Misalnya: dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kurang gizi.10 2.5 Sikap (attitude) Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas, namun sikap adalah predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap memiliki beberapa tingkatan yaitu: 1. Menerima (receiving) Menerima adalah mau dan memperhatikan stimulus yang di berikan 2. Merespons (responding) Merespon adalah memberikan jawaban jika ditanya,mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 3. Menghargai (valuing) Menghargai adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah. 4. Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atgas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risikonya.10 2.6 Perilaku Perilaku adalah tindakan atau praktik yang dilakukan oleh sesorang sehubungan dengan materi yang diberikan kepadanya. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, oleh karena itu diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tingkat-tingkat praktik yaitu: 1. Persepsi (perception) Persepsi adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. Misalnya: seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya. 2. Respon terpimpin (guided respons) Respon terpimpin yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh yang telah diberikan. 3. Mekanisme (mecanism) Mekanisme yaitu jika sesorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan suatu kebiasaan. 4. Adaptasi (adaptation) Adaptasi adalah praktik atau tindakan yang telah berkembang dengan baik, tindakan itu telah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya tersebut.10 2.7 Kerangka konsep Wanita usia diatas 30 tahun di kecamatan duren sawit dengan karakteristik: -umur -pendidikan -status pernikahan -status paritas Gambaran pengetahuan pemeriksaan mamografi : Variabel yang diteliti Gambar 2.2 Kerangka konsep Di kelura Gambaran sikap pemeriksaan mamografi Gambaran perilaku pemeriksaan mamografi 2.7 Definisi Operasional Tabel 2.1 No Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Skala Hasil Ukur 1. Umur Lamanya hidup responden yang dihitung dalam tahun sejak lahir sampai saat penelitian berlangsung Pendidikan formal tertinggi yang pernah ditamatkan oleh responden Wawancara Kuesioner Ordinal 1.Dewasa bila umur antara 3055 tahun Wawancara Kuesioner Ordinal 2. Dewasa lanjut bila umur lebih dari 55 tahun 1. Rendah, tidak sekolah dan tamat SD 2. Menengah, tamat SMP dan SMA 3. Tinggi, tamat D3, S1, dan S2 1. Menikah 2. Belum Menikah 1. Belum pernah melahirkan 2. Pernah melahirkan 1.Pengetahuan baik bila jawaban responden 76 – 100% dari skor pengetahuan maksimal 2. Pengetahuan cukup bila jawaban responden 56 – 75% dari skor pengetahuan maksimal 3. Pengetahuan kurang bila jawaban responden ≤ 55% dari skor pengetahuan maksimal 2. Pendidikan 3. Status Pernikahan Status Paritas Status pernikahan responden Status melahirkan responden Wawancara Kuesioner Ordinal Wawancara Kuesioner Ordinal 5. Pengetahua n Fakta atau ide yang didapat melalui proses observasi, belajar, atau penelitian. Yang ingin diteliti adalah gambaran pengetahuan responden mengenai pemeriksaan mammografi Wawancara Kuesioner Ordinal 6. Sikap Kuesioner Ordinal 1. Sikap Positif bila, > 70% 2. Sikap Negatif bila, < 70% 8 Perilaku Kecenderungan yang Wawancara dipelajari untuk bertingkah laku secara konsisten terhadap seseorang, sekelompok orang, suatu objek. Yang ingin diteliti adalah sikap responden terhadap pemeriksaan mamografi Wawancara Hal-hal yang telah dilakukan responden Kuesioner Ordinal 1. Baik bila pernah melakukan pmeriksaan 4. berkenaan dengan pengetahuan yang telah didapat. Yang ingin diteliti adalah gambaran perilaku responden Terhadap pemeriksaan mammografi sebagai deteksi dini kanker payudara mamografi 2. Buruk bila tidak pernah melakukan pemeriksaan mamografi BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Sebelumnya telah dilakukan validasi kuesioner terhadap 30 responden untuk mengetahui apakah pertanyaan dapat dimengerti atau tidak oleh responden. 3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2011 di kecamatan Duren Sawit 3. 3. Populasi dan Sampel 3. 3. 1. Populasi dan sampel yang diteliti Populasi target adalah seluruh wanita yang berada di kecamatan Duren Sawit dan berusia di atas 30 tahun .Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia di atas 30 tahun yang dapat mewakili populasi. 3.3.2 Jumlah sampel Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: (zα)2 P.Q n = d2 Keterangan: n : Jumlah sampel Zα : deviat baku alfa= 1,96 P : proporsi : 0,5 d : tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki = 0.10 Q : 1 – P = 1 – 0.5 = 0.5 N : 1.962 x 0.5 (1 - 0.5) = 96,04 (0.1)2 n = 96 Maka, diperoleh jumlah sampel yang diperlukan adalah 96 subjek. Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO), maka jumlah subjek ditambah sebanyak 10%. Jadi jumlah subjek adalah 96 + 9,6 = 105,6 dibulatkan menjadi 106 subjek. 3.3.3 Cara pengambilan sampel Pengambilan sampel dengan menggunakan consecutive sampling. Yaitu wanita di RW 005 Benda Jaya Keluran Duren Sawit , Kecamatan Duren Sawit. yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan ke dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. 3.3.4 Kriteria sampel 3. 3. 4. 1. Kriteria Inklusi Wanita di atas usia 30 tahun yang tinggal di Kecamatan Duren Sawit yang bersedia menjadi responden. 3. 3. 4. 2. Kriteria Eksklusi Wanita di atas usia 30 tahun yang tinggal di kecamatan Duren Sawit yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. 3.4 Managemen Data 3.4.1 Pengumpulan Data Penelitian ini akan dilaksanakan bila telah memperoleh persetujuan setelah penjelasan atau informed consent dari subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. 3.4.2 Pengolahan, Analisis , dan Penyajian Data Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window. Langkah awal dimulai dengan editing, coding, data entry, dan dilanjutkan dengan tabulasi. Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel yang diteliti serta keterkaitannya,dan akan digunakan analisis univariat. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular. 3.5 Cara Kerja Penelitian Wanita yang berusia diatas 30 tahun Informed consent Tidak Ya Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner Pengumpulan dan pengolahan data dengan SPSS for windows Skoring Pengetahuan Positif Sikap Perilaku Negatif Gambar 3. 1. Cara kerja penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Dermografi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU wanita umur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta melalui kuesioner. Kecamatan Duren Sawit terletak antara 1060 49’ 35’’Bujur Timur dan 060 10’ 37’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 22,80 Km2. Adapun batas wilayahnya, sebelah utara : Kecamatan Pulo Gadung – Jakarta Timur, sebelah selatan :Kecamatan Makasar – Kabupaten Bogor, sebelah timur :Kecamatan Cakung – Jakarta Timur, sebelah barat :Kecamatan Jatinegara – Jakarta Timur. Jumlah Penduduk di Duren Sawit berjumlah 317.862 jiwa, dengan jumlah rumah tangga berjumlah 71.806. Tingkat pertumbuhan penduduknya 0.75%per tahun. Jumlah RW.95, Rt.1.113, KK. 86.113. 4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1 Gambaran Karateristik Responden 4.2.1.1 Umur Menurut kamus besar bahasa indonesia, umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Pada penelitian ini umur dikategorikan menjadi dewasa (30-55 tahun) dan dewasa lanjut (>55 tahun). Setelah dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik responden diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah (n) Persentase (%) Dewasa 90 84,9 Dewasa lanjut 16 15,1 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.2.1 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden di dapatkan mayoritas berasal dari kelompok berumur dewasa yang berjumlah 90 orang dengan persentase sebesar 84,9% dan 16 orang berumur dewasa lanjut dengan persentase sebesar 15,1%. Data hasil studi epidemiologik menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara salah satunya meliputi faktor peningkatan usia .3 Kanker payudara jarang terjadi pada perempuan berusia kurang dari 30 tahun. Setelah usia 30 tahun, risiko meningkat secara tetap sepanjang usia .1 Maka terdapat 106 wanita dengan persentase 100% yang mempunyai risiko terkena kanker payudara. 4.2.1.2 Status pernikahan Dalam penelitian ini kategori status pernikahan terdiri dari belum menikah, dan sudah menikah . Menikah adalah status dari mereka yang terikat perkawinan yang diakui secara hukum (adat, negara, dan sebagainya)21. Setelah dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik responden diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Jumlah (n) Persentase (%) Belum menikah 7 6,6 Menikah 99 93,4 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.2 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden di dapatkan wanita yang belum menikah dengan jumlah 7 orang dengan persentase sebesar 6,6%. Data hasil studi epidemiologik menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara salah satunya meliputi faktor status pernikahan, wanita yang seumur hidup tidak menikah lebih berisiko terkena kanker payudara.3 Maka terdapat sekitar 7 orang yang belum pernah menikah dengan persentase 6,6% yang berisiko terkena kanker payudara. 4.2.1.3 Status paritas Kata paritas berasal dari bahasa Latin, pario, yang berarti menghasilkan. Secara umum, paritas didefinisikan sebagai keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Dalam penelitian ini kategori status paritas terdiri dari belum pernah melahirkan dan pernah melahirkan. Setelah dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik responden diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan status paritas Paritas Jumlah (n) Persentase (%) Belum pernah melahirkan 8 7,5 Pernah melahirkan 98 92,5 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.2.3 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden di dapatkan bahwa wanita yang belum pernah melahirkan berjumlah 8 orang dengan persentase sebesar 7,5% .Data hasil studi epidemiologik menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara salah satunya meliputi faktor riwayat nulipara .3 maka terdapat 8 wanita yang berisiko terkena kanker payudara dengan persentase 7,5 %. 4.2.1.4 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pada penelitian ini kategori pendidikan terakhir terdiri Pendidikan rendah apabila tamat SD, Pendidikan menengah apabila tamat SMP dan SMA, dan pendidikan tinggi apabila tamat D3,S1, dan S2. Setelah dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik responden diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (n) Persentase (%) Rendah 0 0 Menengah 66 62,3 Tinggi 40 37,7 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.2.4 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden di dapatkan tingkat pendidikan mayoritas responden penelitian ini adalah pendidikan menengah sebanyak 66 orang dan persentase sebesar 62,3 % kemudian pendidikan tinggi sebanyak 40 orang dan persentase sebesar 37,7% , sedangkan untuk pendidikan rendah 0 orang dan persentase sebesar 0%. 4.2.1.5 Gambaran pengetahuan wanita usia di atas 30 tahun terhadap penggunaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara Pengetahuan responden tentang mamografi dihitung berdasar skor yang dijawab oleh responden atas 7 pertanyaan dalam kuesioner. Pengetahuan responden yang diteliti adalah definisi mamografi, tujuan mamografi, anjuran waktu pemeriksaan mamografi, anjuran waktu pemeriksaan mamografi pada risiko tinggi, syarat pemeriksaan mamografi. Untuk pengolahan lebih lanjut (analisis) maka skor nilai pengetahuan responden tersebut dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu pengetahuan baik, cukup dan kurang (Notoadmodjo 2003)22. Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, pengetahuan wanita usia di atas 30 tahun terhadap mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit tahun 2011 diperoleh gambaran sebagai berikut. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%) Baik 52 49,1 cukup 41 38,7 rendah 13 12,3 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.5 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden didapatkan mayoritas responden penelitian ini berpengetahuan baik sebanyak 52 orang dan persentase sebesar 49,1 %, Wanita yang pengetahuan mamografinya cukup sebanyak 41 orang dan persentase sebesar 38,7% , dan pengetahuan rendah sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar 12,3 %. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh pada perilaku sebagai hasil jangka menengah (intermediet impact) dari pendidikan kesehatan.Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan seseorang dan dalam hal ini termasuk perilaku terhadap pemeriksaan mamografi sebagai pemeriksaan penunjang deteksi dini kanker payudara yaitu faktor predisposisi yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi seseorang terhadap perilaku tersebut.22 Pengetahuan akan deteksi dini kanker payudara akan sangat penting untuk memilih pemeriksaan apa yang cocok bagi orang tersebut. Dan jika pengetahuan orang tentang pentingnya deteksi dini meningkat,diharapkan angka kematian akibat kanker payudara akan menurun. Selain itu informasi tentang mamografi bisa didapat di berbagai media informasi elektronik maupun cetak,juga bisa dengan metode penyuluhan. 4.2.1.6 Gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun terhadap penggunaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara Sikap responden terhadap pemeriksaan mamografi dihitung berdasarkan skor yang dijawab oleh responden atas 4 pertanyaan dalam kuesioner. Pertanyaan disertai dengan dua alternatif jawaban yaitu, Setuju (S), dan Tidak Setuju (TS). Sikap responden yang diteliti adalah tujuan mammografi sebagai deteksi dini kanker payudara,waktu anjuran pemeriksaan mammografi, waktu anjuran pemeriksaan mammografi pada risiko tinggi, batas waktu pemeriksaan mamografi. Peneliti menggunakan skala Guttman dalam analisis sikap, skor dikategorikan menjadi 2, bila lebih dari 70% bersifat positif dan bila kurang dari 70% bersifat ne Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Sikap Jumlah (n) Persentase (%) Positif 91 85,8 Negatif 15 14,2 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.6 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden didapatkan mayoritas responden penelitian ini menunjukkan sikap positif sebanyak 91 orang dan persentase sebesar 85,8 %, Wanita yang menunjukkan sikap negatif sebanyak 15 orang dan persentase sebesar 14,2% . Sikap adalah merupakan reaksi atau respon tertutup terhadap suatu stimulus atau objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Sikap memiliki 3 komponen pokok, yakni (a) kepercayaan, ide dan konsep terhadap suatu objek, (b) kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap objek dan (c) kecenderungan untuk bertindak (trend to behave). Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.21 Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, seperti support dari keluarga dan diri sendiri. 4.2.1.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku pada wanita yang berumur di atas 30 tahun di Wilayah Kecamatan Duren Sawit tahun 2011 Perilaku responden dalam penggunaan mammografi sebagai deteksi dini kanker payudara dilihat dari satu pertanyan mengenai penggunaan mamografi dengan alternatif jawaban yang disediakan Pernah (P) atau tidak pernah (TP) . Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Perilaku Jumlah (n) Persentase (%) Baik 16 15,1 buruk 90 84,9 Jumlah 106 100% Berdasarkan tabel 4.6 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang responden didapatkan mayoritas responden penelitian ini menunjukkan perilaku buruk sebanyak 90 orang dan persentase sebesar 84,9 %, Wanita yang menunjukkan perilaku baik sebanyak 16 orang dan persentase sebesar 15,1% . 4.2.2 Hasil Gambaran Pengetahuan Mamografi pada wanita berumur di atas 30 tahun Berdasarkan Karateristik Responden 4.2.2.1 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan Tingkat Pendidikan Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan Tingkat pendidikan Tingkat Pengetahuan Total Tingkat Pendidikan Baik Cukup Kurang N % n % n % n % Rendah 0 0 0 0 0 0 0 0 Menengah 32 48,5 26 39,4 8 12,1 66 100 Tinggi 20 50 15 37,5 5 12,5 40 100 Jumlah 52 49,1 41 38,7 13 12,2 106 100 Dari tabel 4.8 terlihat bahwa dari 66 orang wanita yang tingkat pendidikannya menengah sebanyak 32 orang (48,5%) yang berpengetahuan baik,sedangkan wanita yang tingkat pendidikannya tinggi sebanyak 20 orang (50%) yang berpengetahuan baik dan wanita yang tingkat pendidikannya rendah sebanyak 0 orang (0%) yang berpengetahuan baik . 4.2.2.2 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan status Paritas responden Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan status paritas diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan status paritas responden Tingkat Pengetahuan Total Paritas Baik Cukup Kurang N % n % n % n % 3 37,5 4 50 1 12,5 8 100 Pernah melahirkan 49 50 37 37,8 12 12,2 98 100 Jumlah 52 49,1 41 38,7 13 12,2 106 100 Belum pernah melahirkan Dari tabel 4.9 terlihat bahwa dari 98 orang wanita yang pernah melahirkan sebanyak 49 orang (50%) yang berpengetahuan baik,sedangkan dari 8 wanita yang belum pernah melahirkan sebanyak 3 orang (37,5%) yang berpengetahuan baik 4.2.2.3 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan status pernikahan Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan status pernikahan diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.10 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan status pernikahan Tingkat Pengetahuan Total Status pernikahan Baik N Cukup % N % Kurang n % N % Belum menikah 4 57,1 3 42,9 0 0 7 100 Menikah 48 48,5 38 38,4 13 13,1 99 100 Jumlah 52 49,1 41 38,7 13 12,2 106 100 Dari tabel 4.10 terlihat bahwa dari 99 orang wanita yang belum menikah sebanyak 48 orang (48,5%) yang berpengetahuan baik,sedangkan dari 7 orang wanita yang sudah menikah sebanyak 4 orang (57,1%) yang berpengetahuan baik 4.2.2.4 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan umur responden Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan umur responden diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan umur responden Tingkat Pengetahuan Total Umur Baik Cukup Kurang N % N % n % n % Dewasa 45 50 33 36,7 12 13,3 90 100 Dewasa lanjut 7 43,8 8 50 1 6,2 16 100 Jumlah 52 49,1 41 38,7 13 12,2 106 100 Dari tabel 4.11 terlihat bahwa dari 90 orang wanita yang umurnya dewasa sebanyak 45 orang (50%) yang berpengetahuan baik,sedangkan dari 16 wanita yang umurnya dewasa lanjut sebanyak 7 orang (43,8%) yang berpengetahuan baik 4.2.3 Hasil Gambaran sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun Berdasarkan Karateristik Responden 4.2.3.1 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan Tingkat Pendidikan Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.12 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan Tingkat pendidikan Sikap Total Tingkat pendidikan Positif Negatif ∑ % ∑ % ∑ Rendah 0 0 0 0 0 0 Menengah 55 83,3 11 16,7 66 100 Tinggi 36 90 4 10 40 100 Jumlah 91 85,8 15 14,2 106 100 % Dari tabel 4.12 terlihat bahwa dari 66 orang wanita yang tingkat pendidikannya menengah sebanyak 55 orang (83,3%) yang sikap mamografinya positif ,sedangkan dari 40 wanita yang berpendidikan tinggi sebanyak 36 orang (90%) yang sikap mamografinya positif. 4.2.3.2 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan status paritas responden. Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan status paritas diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.13 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan status Paritas responden Sikap Total Paritas Belum pernah melahirkan Positif Negatif ∑ % ∑ % ∑ % 7 87,5 1 12,5 8 100 Pernah melahirkan 84 85,7 14 14,3 98 Jumlah 91 85,8 15 14,2 106 100 100 Dari tabel 4.13 terlihat bahwa dari 8 orang wanita yang belum pernah melahirkan sebanyak 7 orang (87,5%) yang sikap mamografinya postif ,sedangkan dari 98 wanita yang pernah melahirkan sebanyak 84 orang (85,7%) yang sikap mamografinya positif. 4.2.3.3 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun terhadap status pernikahan Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan status pernikahan diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.14 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan status pernikahan Sikap Total Status pernikahan Positif Negatif ∑ % ∑ % ∑ % Belum menikah 7 100 0 0 7 100 Menikah 84 84,8 15 15,2 99 100 Jumlah 91 85,8 15 14,2 106 100 Dari tabel 4.14 terlihat bahwa dari 7 orang wanita yang belum menikah sebanyak 7 orang (100%) yang sikap mamografinya positif ,sedangkan dari 99 wanita yang sudah menikah sebanyak 84 orang (84,8%) yang sikap mamografinya positif. 4.2.3.4 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan umur Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan umur diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.15 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan umur Sikap Total Umur Positif Negatif ∑ % ∑ % ∑ % Dewasa 76 84,4 14 15,6 90 100 Dewasa lanjut 15 93,8 1 6,2 16 100 Jumlah 91 85,8 15 14,2 106 100 Dari tabel 4.15 terlihat bahwa dari 90 orang wanita yang umurnya dewasa sebanyak 76 orang (84,4%) yang sikap mamografinya postif ,sedangkan dari 16 wanita yang umurnya dewasa lanjut sebanyak 15 orang (93,8%) yang sikap mamografinya positif. 4.2.4. Hasil Gambaran perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun Berdasarkan Karateristik Responden 4.2.4.1 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan Tingkat Pendidikan Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.16 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan Tingkat pendidikan Perilaku Total Tingkat pendidikan Rendah Baik Buruk ∑ % ∑ % ∑ 0 0 0 0 0 % 0 Menengah 7 10,6 59 89,4 66 100 Tinggi 9 22,5 31 77,5 40 100 Jumlah 16 15,1 90 84,9 106 100 Dari tabel 4.16 terlihat bahwa dari 66 orang wanita yang pendidikannya menengah sebanyak 7 orang (10,6%) yang perilaku mamografinya baik ,sedangkan dari 40 wanita yang pendidikannya tinggi sebanyak 9 orang (22,5%) yang perilaku mamografinya baik. 4.2.4.2 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan status paritas responden Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan status paritas diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.17 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan paritas responden Perilaku Total Paritas responden Baik Buruk ∑ % ∑ % ∑ % Belum pernah melahirkan 1 12,5 7 87,5 8 100 Pernah melahirkan 15 15,3 83 84,7 98 100 Jumlah 16 15,1 90 84,9 106 100 Dari tabel 4.17 terlihat bahwa dari 8 orang wanita yang belum pernah melahirkan sebanyak 1 orang (12,5%) yang perilaku mamografinya baik , sedangkan dari 98 wanita yang pendidikannya tinggi sebanyak 15 orang (15,3%) yang perilaku mamografinya baik 4.2.4.3 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan status pernikahan Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi terhadap status pernikahan diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.18 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan status pernikahan Perilaku Total Status pernikahan Baik Buruk ∑ % ∑ % ∑ % Belum menikah 1 14,3 6 85,7 7 100 Menikah 15 15,2 84 84,8 99 100 Jumlah 16 15,1 90 84,9 106 100 Dari tabel 4.18 terlihat bahwa dari 7 orang wanita yang belum menikah sebanyak 1 orang (14,3%) yang perilaku mamografinya baik ,sedangkan dari 99 wanita yang menikah sebanyak 15 orang (15,2%) yang perilaku mamografinya baik 4.2.4.4 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun berdasarkan umur responden Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan umur diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 4.19 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan umur responden Perilaku Total Umur responden Baik Buruk ∑ % ∑ % ∑ % Dewasa 13 14,4 77 85,6 90 100 Dewasa lanjut 3 18,8 13 81,2 16 100 Jumlah 16 15,1 90 84,9 106 100 Dari tabel 4.19 terlihat bahwa dari 90 orang wanita yang berumur dewasa sebanyak 13 orang (14,4%) yang perilaku mamografinya baik ,sedangkan dari 16 wanita yang umumya dewasa lanjut sebanyak 3 orang (18,8%) yang perilaku mamografinya baik. 4.3 Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan penelitian, salah satunya adalah penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana hasil yang ada menunjukkan keterkaitan saja bukan hubungan yang bersifat kausalistik. Kerangka konsep pada penelitian ini hanya menggambarkan karakteristik responden, pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku yang sudah disediakan alternatif jawabannya, sehingga memungkinkan responden tidak dapat mengemukakan jawabanya dengan bebas. Proses pengumpulan data dari responden berlangsung selama 2 minggu pada bulan Juni dengan sistem wawancara terpadu kepada wanita usia di atas 30 tahun di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari data didapatkan bahwa usia responden terbanyak adalah dewasa sebesar 84,9 %. Status pernikahan responden terbanyak adalah sudah menikah sebesar 93,4 %. Status paritas responden terbanyak adalah sudah pernah melahirkan sebanyak 92,5 %. Dan pendidikan responden terbanyak adalah menengah (SMP dan SMA) sebanyak 62,3 % Serta berdasarkan data di bab sebelumnyadapat diketahui bahwa gambaran pengetahuan, dan perilaku wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mammografi sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara masih rendah. Namun gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun terhadap mammografi sebagai deteksi dini kanker payudara sudah cukup tinggi. Maka dari itu tujuan dari mammografi sebagai metode deteksi dini kanker payudara belum dapat berdampak nyata untuk menurunkan angka penderita kanker payudara yang ditemukan pada saat stadium lanjut. Diharapkan adanya peningkatan usaha promosi program deteksi dini kanker payudara, metode deteksi dini dengan mammografi, SADARI , dan metode metode lainnya, serta penyuluhan akan deteksi dini kanker payudara. 5.2 Saran A. Bagi Kantor Kecamatan Duren Sawit diharapkan ada peningkatan promosi tentang mammografi dalam program deteksi dini kanker payudara seperti penyuluhan dengan macam pilihan media yang menarik dan informatif sehingga masyarakat lebih mengenal dan menggunakan mammografi sebagai metode deteksi dini. Penyuluhan hendaknya berkala dan merata untuk semua masyarakat di kecamatan Duren Sawit. B. Bagi penelitian selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui adakah hubungan dari masing-masing karakteristik responden terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku responden agar mendapat informasi yang lebih banyak tentang mammografi dalam program deteksi dini kanker payudara. DAFTAR PUSTAKA 1 Desen W.Buku Ajar Onkologi Klinis.Edisi:2. Jakarta: FKUI.2008. Hal:366,372-373,369 2 http://www.comparativeguide.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=4 4:breast-cancer&catid=12:breast-cancer&Itemid=58 diakses pada 18 juli 2011,10.56 3 Ramli M. Buku Deteksi Dini Kanker. Jakarta:FKUI. 2005.Hal:32,36 4 http://www.depkes.go.id/profil kesehatan 2007/ diakses 9 november 2010, pukul11:49 5 http://www.depkes.go.id/profil kesehatan 2008/ diakses 9 november 2010, pukul11:23 6 Kumar V, Cotran R, Robbins S. Patologi Vol 2. Jakarta: EGC. 2007.Hal: 795796,799-800 7 http://www.ykpj.or.id/id/skrining.php diakses 9 Agustus 2011 pukul 11.34 WIB 8 Staf Pengajar FKUI.Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Binapura Aksara.2008.hal:354 ,356-359, 362 9 McPhee SJ,Papadakis MA. Current Medical Diagnosis and Treatment.46th Edition.2006 10 Rasjidi I.Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita.Jakarta:Sagung Seto.2009.Hal:5-6 11 Sylvia A,Price LM, Wilson.Patofisiologi. Ed: 6. Vol. 2. Jakarta: EGC.2003.hal:1304-1305 12 www.radiologyinfo.org/mammography diakses 24 juni 2011,pukul 11.40 13 Olsen O,Gotzsche PC. Screening for breast cancer with mammography.Cochrane Database Syst Rev 2001;(4):CD001877 14 Pisano ED,Gatsonis C,Hendrick E,Yaffe M ,Baum JK,Acharyya,et al.,for the digital Mammographic Imaging Screening Trial (DMIST investigators Group.Diagnostic performance of digital versus fil mammography for breast cancer screening (Published corection appears in N Engl J Med 2006;355:1840). N Engl J Med 2005;353:1773-83 15 Timp, Sheila., Analysis of Temporal Mammogram Pairs to Detect and Characterise Mass Lesions, Groningen, 2006. http://webdoc.ubn.ru.nl/mono/t/timp_s/analoft em.pdf 16 Anderson,Surgical Oncology Handbook; 4th Edition. Lippincott Williams & Wilkins.2006 17 U.S Preventive Services Task Force. Screening for breast cancer.http://www.ahrq.gov/clinic/uspstf/uspsbrca.htm diakses pada 23 juli pukul 18.54 WIB 18 Carney PA,Miglioretti DL,Yankaskas BC,Kerlikowske K,Rosenberg R,Rutter CM,et al. Individual and combined effects of age , breast density,and hormone replacement therapy use on thr accuracy of screening mammography (Published correction appears in Ann Intern Med 2003;138:771).Ann Intern Med 2003;138:168-75 19 Smith RA ,Saslow D ,Sawyer KA ,Burke W,Costanza ME,Evans WP,et al. American Cancer Society guidesline for breast cancer screening : update 2003.CA Cancer J Clin.2003;53:141-169 20 Lee H, Dershaw DD, Kopans D, Evans P, Monsees B, Monticciolo D,et al. Breast Cancer Screening With Imaging:Recommendations From the Society of Breast Imaging and the ACR on the Use of Mammography, Breast MRI, Breast Ultrasound, and Other Technologies for the Detection of Clinically Occult Breast Cancer. Journal of the American College of Radiology/ Vol. 7 No. 1 January 2010 21 Sylvia A,Price LM, Wilson.Patofisiologi. Ed: 6. Vol. 2. Jakarta: EGC.2003.hal:1304-1305 22 Soekidjo, Notoadmodjo. Promosi kesehatan dan Ilmu perilaku. PT Rineka Cipta. Jakarta. 2007 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Disa Almira Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 18 November 1990 Alamat : Jalan Benda Jaya blok.Y No.1 Duren Sawit Jakarta Timur . Jakarta 13440 Email : [email protected] No. Hp : 08569820750 Riwayat Pendidikan 1995 - 1996 : TK Tunas Mekar Jakarta 1996 - 2002 : SDN Duren Sawit 02 Pagi 2002 - 2005 : SMP Labschool Jakarta 2005 - 2008 : SMAN 21 Jakarta 2008 - Sekarang Hidayatullah Jakarta : FKIK Program Studi pendidikan Dokter UIN Syarif FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Usia : Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian ini yang berjudul : GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA DIATAS 30 TERHADAP MAMOGRAFI SEBAGAI PEMERIKSAAN PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN DUREN SAWIT PADA BULAN JUNI – AGUSTUS 2011 Untuk mendapatkan data penelitian ini, kami mengharapkan kesediaan Ibu dalam menjawab pertanyaan / kuesioner di bawah ini dengan sejujurjujurnya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda. Semua yang tertulis dalam kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini. Atas kesediaan dan kerjasama Ibu, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 2011 Yang Menyetujui Peserta KUESIONER No. Kuesioner : Tanggal : Identitas Responden a. Nama : b. Tanggal lahir : c. Usia : d. Alamat : e. Pendidikan : .1) SD 2) SMP/se-derajat 3) SMA/se-derajat 4) D3/D4 se-derajat, jurusan ……… 4) S1, jurusan ………. 5) S2, jurusan ………. f. Status pernikahan : 1) Sudah Menikah 2) Belum Menikah h. Status paritas : 1) belum pernah melahirkan 2) pernah melahirkan i.Riwayat kanker payudara : 1)ada,sejak kapan... 2)tidak ada j. Riwayat kanker payudara pada ibu, saudara kandung,atau saudara dari pihak ibu dan ayah : 1) ada 2) tidak ada k. Riwayat pajanan radiasi di dada 30 tahun terakhir kali... : 1) ada,berapa 2) tidak ada l. Riwayat biopsi pada payudara : 1) pernah,karena..... 2) tidak pernah GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA DIATAS 30 TAHUN TERHADAP MAMOGRAFI SEBAGAI PEMERIKSAAN PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN DUREN SAWIT PADA BULAN JUNI – AGUSTUS 2011 PENGETAHUAN Lingkarilah jawaban yang menurut anda benar! No. Pertanyaan 1. Apakah anda pernah mendengar tentang mammografi? Jawaban a. Ya b. Tidak 2. Jika jawaban pertanyaan no. 1 “Ya”, darimanakah anda mendapatkan informasi tersebut? a. Dokter ,seminar,penyuluhan b. Teman, kerabat 3. Apa yang dimaksud dengan mammografi? a. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara b. Metode untuk pencegahan kanker payudara 4. 5. 6. 7. Apakah anda tahu pada usia berapakah pemeriksaan mammografi secara berkala sebaiknya dimulai? a. Dimulai saat usia 50 tahun Apakah anda tahu apa yang dimaksud dengan wanita dengan faktor resiko tinggi kanker payudara? a. Ya apakah anda tahu ,pada usia berapakah wanita dengan faktor resiko tinggi kanker payudara sebaiknya memulai pemeriksaan mammografi? a. Saat berusia 40 tahun Sampai usia berapakah mammografi dapat dilakukan? a. sampai usia berapapun ,selama kesehatan b. Dimulai saat usia 40 tahun b. tidak b. Saat berusia 25 tahun baik b. sampai menopause SIKAP Isilah kolom di bawah ini yang sesuai dengan saudari dengan ceklis (v). keterangan : S= Setuju, TS= TidakSetuju No. 1. S Apakah anda setuju bahwa mammografi adalah metode deteksi dini kanker payudara? 2. Apakah anda setuju pemeriksaan mammografi secara berkala dimulai saat berusia 40 tahun, dengan ada atau tidaknya gejala kanker payudara? 3. Apakah anda setuju pada wanita dengan faktor resiko tinggi kanker payudara,pemeriksaan mammografi secara berkala dimulai saat berusia 25 tahun? Apakah anda setuju pemeriksaan mammografi dapat dilakukan sampai usia berapapun selama status kesehatan baik? 4. PERILAKU Isilah kolom dibawah ini yang sesuai dengan saudari No 1. Apakah anda pernah melakukan mammografi a. Ya b. Tidak TS Lampiran umur responden Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent paruhbaya 90 84.9 84.9 84.9 manula 16 15.1 15.1 100.0 106 100.0 100.0 Total status pernikahan responden Cumulative Frequency Valid belum menikah menikah Total Percent Valid Percent Percent 7 6.6 6.6 6.6 99 93.4 93.4 100.0 106 100.0 100.0 Paritas responden Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Belum pernah 8 7.5 7.5 7.5 98 92.5 92.5 100.0 106 100.0 100.0 melahirkan Pernah melahirkan Total pendidikan_1 Cumulative Frequency Valid Rendah Percent Valid Percent Percent 0 0 0 0 Menengah 66 62.3 62.3 62.3 tinggi 40 37.7 37.7 100.0 Total 106 100.0 100.0 pengetahuan_1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent baik 52 49.1 49.1 49.1 cukup 41 38.7 38.7 87.7 rendah 13 12.3 12.3 100.0 106 100.0 100.0 Total sikap_1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent positif 91 85.8 85.8 85.8 negatif 15 14.2 14.2 100.0 106 100.0 100.0 Total perilaku_1 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid baik 16 15,1 15,1 15,1 buruk 90 84,9 84,9 100.0 Total 106 100.0 100.0 pendidikan_1 * pengetahuan_1 Crosstabulation pengetahuan_1 baik pendidikan_1 menengah Count % within pendidikan_1 tinggi Total Total 26 8 66 48.5% 39.4% 12.1% 100.0% 20 15 5 40 50.0% 37.5% 12.5% 100.0% 52 41 13 106 49.1% 38.7% 12.3% 100.0% Count % within pendidikan_1 Kurang 32 Count % within pendidikan_1 Cukup Paritas responden * pengetahuan_1 Crosstabulation pengetahuan_1 baik Paritas Belum pernah melahirkan Pernah melahirkan Count % within paritas responden Count % within paritas responden Total Count % within jumlah anak responden cukup 3 Kurang Total 4 1 8 37.5% 50.0% 12.5% 100.0% 37 12 98 50.0% 37.8% 12.2% 100.0% 41 13 106 49.1% 38.7% 12.3% 100.0% 49 52 status pernikahan responden * pengetahuan_1 Crosstabulation pengetahuan_1 baik status pernikahan belum menikah responden Count % within status pernikahan responden Menikah pernikahan responden Total pernikahan responden Total 3 0 7 57.1% 42.9% .0% 100.0% 48 38 13 99 48.5% 38.4% 13.1% 100.0% 52 41 13 106 49.1% 38.7% 12.3% 100.0% Count % within status Kurang 4 Count % within status cukup umur responden * pengetahuan_1 Crosstabulation pengetahuan_1 baik umur responden paruhbaya Count % within umur responden Manula Total Total 33 12 90 50.0% 36.7% 13.3% 100.0% 7 8 1 16 43.8% 50.0% 6.2% 100.0% 52 41 13 106 49.1% 38.7% 12.3% 100.0% Count % within umur responden Kurang 45 Count % within umur responden cukup pendidikan_1 * sikap_1 Crosstabulation sikap_1 Total positif pendidikan_1 menengah Count % within pendidikan_1 tinggi Count % within pendidikan_1 Total Count % within pendidikan_1 negatif 55 11 66 83.3% 16.7% 100.0% 36 4 40 90.0% 10.0% 100.0% 91 15 106 85.8% 14.2% 100.0% Status paritas responden * sikap_1 Crosstabulation sikap_1 positif jumlah anak responden Belum pernah melahirkan Pernah melahirkan Count % within jumlah anak responden Count % within jumlah anak responden Total Count % within jumlah anak responden negatif Total 7 1 8 87.5% 12.5% 100.0% 84 14 98 85.7% 14.3% 100.0% 91 15 106 85.8% 14.2% 100.0% status pernikahan responden * sikap_1 Crosstabulation sikap_1 Total positif status pernikahan responden belum menikah Count % within status pernikahan responden menikah 7 0 7 100.0% .0% 100.0% 84 15 99 84.8% 15.2% 100.0% 91 15 106 85.8% 14.2% 100.0% Count % within status pernikahan responden Total negatif Count % within status pernikahan responden umur responden * sikap_1 Crosstabulation sikap_1 positif umur responden paruhbaya Count % within umur responden manula Count % within umur responden Total Count % within umur responden negatif Total 76 14 90 84.4% 15.6% 100.0% 15 1 16 93.8% 6.2% 100.0% 91 15 106 85.8% 14.2% 100.0% Status paritas responden * perilaku_1 Crosstabulation perilaku_1 Total baik jumlah anak responden Belum pernah melahirkan Pernah melahirkan Count % within jumlah anak responden Count % within jumlah anak responden Total Count % within jumlah anak responden buruk 1 7 8 12.5% 87.5% 100.0% 15 83 98 15.3% 84.7% 100.0% 16 90 106 15.1% 84.9% 100.0% status pernikahan responden * perilaku_1 Crosstabulation perilaku_1 baik status pernikahan responden belum menikah Count % within status pernikahan responden menikah Count % within status pernikahan responden Total Count % within status pernikahan responden umur responden * perilaku_1 Crosstabulation buruk Total 1 6 7 14.3% 85.7% 100.0% 15 84 99 15.2% 84.8% 100.0% 16 90 106 15.1% 84.9% 100.0% perilaku_1 baik umur responden paruhbaya Count % within umur responden manula Total 77 90 14.4% 85.6% 100.0% 3 13 16 18.8% 81.2% 100.0% 16 90 106 15.1% 84.9% 100.0% Count % within umur responden Total 13 Count % within umur responden buruk pendidikan_1 * perilaku_1 Crosstabulation perilaku_1 baik pendidikan_1 menengah Count % within pendidikan_1 tinggi Count % within pendidikan_1 Total Count % within pendidikan_1 buruk Total 7 59 66 10.6% 89.4% 100.0% 9 31 40 22.5% 77.5% 100.0% 16 90 106 15.1% 84.9% 100.0%