gambaran pengetahuan sikap dan perilaku wanita usia

advertisement
GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN
PERILAKU WANITA USIA DIATAS 30 TAHUN
TERHADAP PEMERIKSAAN MAMOGRAFI SEBAGAI
PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DI KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
Disusun Oleh :
Disa Almira
NIM: 108103000005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H / 2011 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 21 September 2011
Disa Almira
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA
DIATAS 30 TAHUN TERHADAP PEMERIKSAAN MAMOGRAFI SEBAGAI
PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KECAMATAN
DUREN SAWIT TAHUN 2011
Laporan Penelitian
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh :
Disa Almira
NIM: 108103000005
Pembimbing 1
Pembimbing 2
dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK
Catur Rosidati, S.KM, MKM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Laporan Penelitian GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU
WANITA
USIA
MAMOGRAFI
DIATAS
SEBAGAI
30
TAHUN
TERHADAP
PENUNJANG
DETEKSI
PEMERIKSAAN
DINI
KANKER
PAYUDARA DI KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011 yang diajukan
oleh Disa Almira (NIM: 108103000005), telah diujikan dalam sidang di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 21 September 2011. Laporan penelitian ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
(S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.
Ciputat, 21 September 2011
DEWAN PENGUJI
Penguji I
Penguji II
Silvia Fitrina Nasution,
M. Biomed.
dr. Afrimal, SpB(K)Onk
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK UIN
Kaprodi PSPD FKIK UIN
Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd
DR. dr. Syarief Hasan Lutfie SpRM
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan
limpahan rahmat dan hidayahNya pada kita semua dan atas izin dan petunjukNya
pula maka Penulis dapat menyelesaikan riset yang merupakan pelengkap dalam
rangkaian persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran pada program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Jakarta.
Penulisan skripsi ini pun tidak luput dari bantuan, bimbingan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And,Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. H. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfi selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter.
3. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK dan Ibu Catur Rosidati, S.KM, MKM selaku
Dosen Pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penyusunan penelitian ini.
4. dr. Afrimal, SpB(K)Onk dan dr. Ayat Rahayu, SpRad, MARS yang telah
menyediakan waktu untuk memberikan ilmu terkait dengan materi penelitian
ini.
5. Ibu Silvia Fitrina Nasution, M. Biomed. selaku Penanggung Jawab modul riset
PSPD 2008.
6. Keluarga tercinta, Papa nomor satu di dunia (Alm) H. John Hendry Bachtiar
Yamin yang selalu mendukung dan mendoakan dengan tulus serta memberi
dukungan secara moril maupun materil. Mama tercinta Hj. Riani Yamin yang
selalu tulus memberi kasih sayang dan doa sepanjang hidupku. Kakakku
tersayang Eliza Henriani yang selalu mendukung dan mendoakan setiap saat.
Adikku tersayang Fildzah Shabrina yang selalu mendukung dan memberi
semangat sepanjang waktu. Serta Bismoyo Fadhilah Insan, yang senantiasa
memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan dalam pembuatan skripsi
ini.
7. Faizal Fahmi, Faris El Haq, Arfiani Ika Kusumawati, Arini Retno Palupi,
Syarah Amrina , Ildzamar Haifa, Aini Zahra dan seluruh teman-teman di PSPD
2008 yang telah membantu dan menyemangati saya dalam suka duka
penyusunan penelitian ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan di dalam riset ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan sangat membantu untuk perbaikan karya-karya
penulisan di masa yang akan datang. Penulis berharap riset ini dapat bermanfaat
terutama baik bagi penulis sendiri, maupun pihak-pihak yang membutuhkan
informasi terkait.
Jakarta, September 2011
Penulis
ABSTRAK
Disa Almira. GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU WANITA
USIA DIATAS 30 TAHUN TERHADAP PEMERIKSAAN MAMOGRAFI
SEBAGAI PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI
KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011 . 2008.
Saat ini kanker payudara telah menjadi salah satu penyebab kematian
tertinggi di dunia dan juga di Indonesia. Dari data Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2007, kejadian kanker payudara selama tahun 2004-2006 adalah sebanyak
8.227 kasus atau 16,85 % . Pengetahuan mengenai deteksi dini kanker payudara
yang rendah, menyebabkan kebanyakan pasien datang pada saat stadium sudah
lanjut dan penyakit akan lebih sulit untuk diobati. Mamografi sebagai salah satu
pemeriksaan penunjang deteksi dini kanker payudara terbukti telah membantu
dalam mendeteksi kanker saat stadium awal . Untuk itu diperlukan dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan
perilaku wanita usia diatas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai
penunjang deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi deskriptif dengan sampel
sebanyak 106 wanita usia diatas 30 tahun. Responden mengisi kuesioner yang
disertai wawancara terpimpin oleh peneliti. Data dianalisis dengan univariat. Hasil
penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan baik terhadap
pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara sebesar 49,1%,
bersikap positif terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker
payudara sebesar 85,8%, dan yang pernah melakukan pemeriksaan mamografi
sebanyak 15,1%. Kata Kunci : Kanker Payudara/Deteksi Dini/Mamografi
Disa Almira. DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND BEHAVIOR OF
WOMAN AGED OVER 30 YEARS OF MAMMOGRAPHY AS A SUPPORT FOR THE
EARLY DETECTION OF BREAST CANCER IN THE DISTRICT DUREN SAWIT
2011.2008
Breast cancer has become one of the causes of death in the world and
Indonesia. From the Indonesian Health Profile data in 2007,there are 8227 or
16,85% cases of breast cancer during the years 2004-2006. Because of lack of
knowledge about early detection of breast cancer, causing most patients to come
on stage when the disease is advanced and will be more difficult to treat.
Mammography as one of early detection examination of breast cancer has proven
helpful in detecting cancer at early stage. Therefore, we need to do research
aimed to know the description of knowledge, attitudes, and behavior of woman
aged over 30 years of mammography as a support for the early detection of breast
cancer in the district Duren Sawit in 2011. This research use a descriptive study.
The subjects are 106 responden. Answered questionnaire and guidance interview.
The data was analyzed using univariat. Research result was obtained respond
who has good knowledge is 49,1%, respond who has positive attitude is 85,8%,
and there are 15,10% respond who had mammography examination. Keywords :
Breast cancer/early detection/mammography
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ .iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
ABSTRAK/ABSTRACT..................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ...xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ....xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi masalah dan pertanyaan penelitian.......................... 3
1.2.1 Rumusan masalah............................................................... 3
1.2.2 Pertanyaan penelitian.......................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
1.4.1 Subjek................................................................................ 5
1.4.2 Peneliti .............................................................................. 5
1.4.3 Institusi pendidikan........................................................... 5
1.4.4 Intansi ................................................................................ 6
1.4.5 Masyarakat......................................................................... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker payudara ......................................................................... 7
2.1.1 Pengertian kanker payudara .............................................. 7
2.1.2 Insidensi dan prevalensi.................................................... 7
2.1.3 Faktor risiko kanker payudara........................................... 8
A. Usia .......................................................................................... 8
B. Genetika dan Riwayat keluarga.............................................. 8
C. Reproduksi.............................................................................. 9
D. Kelainan kelenjar mammae..................................................... 9
E. Penggunaan obat di masa lalu.................................................. 9
F. Radiasi pengion....................................................................... 10
G. Pengaruh hormon................................................................... 10
1.2.4 Prosedur penegakan diagnosis........................................................ 10
2.2 Deteksi dini...................................................................................... ............... 11
2.2.1 Pengertian.......................................................................................... 11
2.2.2 Tujuan Deteksi dini........................................................................... 11
2.2.3 Dasar dasar mengadakan deteksi dini................................................11
2.3 Mamografi....................................................................................................... 12
2.3.1 Definisi................................................................................................12
2.3.2 Gambaran kanker payudara pada mamografi.....................................14
2.3.3 Indikasi mamografi.............................................................................15
2.3.4 Persiapan mamografi.......................................................................... 17
2.4 Pengetahuan.................................................................................................... 18
2.5 Sikap................................................................................................................ 19
2.6 Perilaku........................................................................................................... 20
2.7 Kerangka konsep............................................................................................. 21
2.8 Definisi Operasional........................................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................26
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................26
3.2 Lokasi dan desain penelitian...................................................................26
3.3 Populasi dan sampel................................................................................26
3.3.1 Populasi dan sample yang diteliti.........................................26
3.3.2 Jumlah sampel.......................................................................26
3.3.3 Cara pengambilan sampel.....................................................27
3.3.4 Kriteria sampel......................................................................27
3.3.4.1 Kriteria inklusi.......................................................27
3.3.4.2 Kriteria ekslusi.......................................................27
3.4 Managemen data......................................................................................27
3.4.1 Pengumpulan data.................................................................28
3.4.2 Pengolahan Analisis dan penyajian data...............................28
3.5 Cara kerja penelitian............................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................30
4.1 Dermografi Daerah Penelitian..................................................................30
4.2 Hasil dan Pembahasan penelitian.............................................................30
4.2.1 Gambaran karakteristik responden........................................30
4.2.1.1 Umur......................................................................30
4.2.1.2 Status pernikahan...................................................31
4.2.1.3 Status paritas..........................................................32
4.2.1.4 Tingkat pendidikan................................................33
4.2.1.5 Gambaran pengetahuan..........................................34
4.2.1.6 Gambaran sikap......................................................35
4.2.1.7 Gambaran perilaku.................................................36
4.2.2 Hasil Gambaran Pengetahuan Mamografi berdasarkan
Karakteristik responden.......................................................37
4.2.2.1 Distribusi pengetahuan berdasarkan tingkat
Pendidikan............................................................37
4.2.2.2 Distribusi pengetahuan berdasarkan status
Paritas...................................................................38
4.2.2.3 Distribusi pengetahuan berdasarkan status
Pernikahan............................................................39
4.2.2.4 Distribusi pengetahuan berdasarkan umur............40
4.2.3 Hasil Gambaran Sikap mamografi berdasarkan karakteristik
Responden.............................................................................40
4.2.3.1 Distribusi sikap berdasarkan tingkat pendidikan...41
4.2.3.2 Distribusi sikap berdasarkan status paritas........... 42
4.2.3.3 Distribusi sikap berdasarkan status pernikahan.....43
4.2.3.4 Distribusi sikap berdasarkan umur........................43
4.2.4 Hasil Gambaran perilaku mamografi berdasarkan karakteristi
K responden........................................................................44
4.2.4.1 Distribusi perilaku berdasarkan tingkat
Pendidikan............................................................44
4.2.4.2 Distribusi perilaku berdasarkan status paritas........45
4.2.4.3 Distribusi perilaku berdasarkan status pernikahan.46
4.2.4.4 Distribusi perilaku berdasarkan umur....................46
4.3 Keterbatasan Penelitian........................................................................47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................48
5.1 Simpulan..............................................................................................48
5.2 Saran.....................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
LAMPIRAN..........................................................................................................52
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................. 22
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi umur responden.................................................... 31
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi status pernikahan responden................................. 31
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi status paritas responden........................................ 32
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden............................... 33
Tabel 4.5 Gambaran pengetahuan wanita usia diatas 30 tahun berdasarkan
mamografi..............................................................................................................34
Tabel 4.6 Gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun berdasarkan mamografi.36
Tabel 4.7 Gambaran perilaku wanita usia di atas 30 tahun berdasarkan mamografi
...............................................................................................................................37
Tabel 4.8 Pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan........................................37
Tabel 4.9 Pengetahuan berdasarkan status paritas.................................................38
Tabel 4.10 Pengetahuan berdasarkan status pernikahan........................................39
Tabel 4.11 Pengetahuan berdasarkan umur...........................................................40
Tabel 4.12 Sikap berdasarkan tingkat pendidikan.................................................41
Tabel 4.13 Sikap berdasarkan status paritas..........................................................42
Tabel 4.14 Sikap berdasarkan status pernikahan...................................................43
Tabel 4.15 Sikap berdasarkan umur.......................................................................43
Tabel 4.16 Sikap berdasarkan tingkat pendidikan.................................................44
Tabel 4.17 Sikap berdasarkan status paritas..........................................................45
Tabel 4.18 Sikap berdasarkan status pernikahan...................................................46
Tabel 4.19 Sikap berdasarkan umur......................................................................47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mamografi Digital.......................................................................14
Gambar 2.2 Kerangka konsep..........................................................................21
Gambar 3.1 Cara kerja penelitian.....................................................................29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Penulis
Lampiran 2 Kuesioner
Lampiran 3 Hasil Output
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Carsinoma mammae (kanker payudara) merupakan salah satu tumor ganas
yang paling sering ditemukan pada wanita.1 Kanker payudara adalah penyebab
kematian nomor dua pada wanita yang disebabkan oleh penyakit terkait kanker di
seluruh dunia.2 Penyakit ini menyebabkan kematian
pada wanita usia 35-54
tahun, dan kanker payudara yang paling banyak insidennya di seluruh dunia
biasanya adalah kanker jenis invasif.2,3
Eropa Utara dan Amerika Utara
merupakan daerah insiden tinggi kanker payudara,sedangkan Eropa Selatan dan
Amerika Selatan adalah daerah insiden sedang.1
Berdasarkan data yang diperoleh dari SIRS (Sistem Informasi Rumah
Sakit) tahun 2007, jumlah penyakit kanker terbanyak di Indonesia selama tahun
2004-2006 adalah kanker payudara . Dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun
2007, kejadian kanker payudara selama tahun 2004-2006 adalah sebanyak 8.227
kasus atau 16,85 %.4 Sedangkan dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008
didapatkan bahwa diantara sepuluh peringkat teratas penyakit keganasan pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia sejak tahun 2004-2007 yang
tertinggi adalah kanker payudara.5
Kanker payudara sering ditemukan oleh pasien atau dokternya sebagai
massa tunggal yang diskret, tidak nyeri, dan dapat digerakkan. Pada tahap ini
biasanya kanker payudara sudah berukuran 2-3 cm, dan pada sebagian pasien
sudah bermetastasis ke kelenjar getah bening regional (umumnya ketiak). Organ
yang sering terkena metastasis adalah paru, tulang, hati, otak, dan kelenjar getah
bening .Metastasis ini mungkin timbul bertahun-tahun kemudian, setelah lesi
primer yang tampaknya telah terkontrol oleh terapi. Terkadang metastasisnya baru
timbul setelah 15 tahun kemudian.6
Data hasil studi epidemiologik menunjukkan bahwa faktor risiko
terjadinya kanker payudara meliputi peningkatan usia , adanya riwayat kanker di
keluarga, riwayat haid dan kehamilan, nulipara, wanita yang seumur hidup tidak
menikah, estrogen eksogen, kontrasepsi oral, kegemukan, konsumsi alkohol, dan
kebiasaan merokok. Kanker payudara sedikit lebih sering mengenai payudara kiri
daripada payudara kanan.6 Tindakan terbaik untuk menanggulangi kanker
payudara adalah dengan memeriksakan diri secara berkala (SADARI) diikuti
dengan pemeriksaan mamografi atau USG.3
Mamografi adalah pemeriksaan radiologis khusus menggunakan sinar-X dosis
rendah untuk mengidentifikasi adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan
payudara, bahkan sebelum pasien menyadari adanya perubahan atau benjolan
pada payudara . Mamografi dianggap sebagai pemeriksaan yang paling efektif
untuk mengidentifikasi dan mendeteksi adanya kanker pada payudara, karena
tingkat akurasinya yang mencapai hampir 80-90%. Mamografi bukan untuk
mencegah atau mengobati kanker payudara, namun dapat mengurangi risiko
terjadinya kematian dengan mengidentifikasi secara dini keberadaan tumor
sehingga dapat ditangani dengan lebih baik.
Dengan program skrining diharapkan dilakukan pemeriksaan dasar
mamografi setiap setahun sekali pada perempuan berusia di atas 40 tahun.
Pemeriksaan dasar ini akan memberikan data awal jaringan payudara wanita. Bila
mamografi dilakukan secara rutin diharapkan jika ada perubahan sedikit saja dari
jaringan payudara wanita akan dapat segera diketahui. Sayangnya, pola pikir
seperti ini tidak dijumpai pada kaum perempuan umumnya, sangat jarang seorang
perempuan datang dengan kesadaran sendiri dan meminta dilakukan mamografi.
Hampir semua pasien datang dengan keluhan nyeri atau benjolan, dan hampir
semuanya
membawa
surat
rujukan.
Rendahnya kesadaran untuk memeriksakan diri ini tidak hanya terjadi pada
wanita dengan pendidikan atau ekonomi rendah, tetapi juga mereka yang
berpendidikan tinggi atau cukup mapan, bahkan di kalangan profesi kedokteran
sendiri. Penyebaran informasi mengenai manfaat pemeriksaan dini (mamografi)
atau faktor risiko kanker payudara mungkin kurang tersebar luas di masyarakat.7
Berdasarkan pernyataan sebelumnya, yaitu angka kematian yang tinggi
akibat kanker payudara dan tingkat pemeriksaan mamografi yang rendah sebagai
salah satu metode penunjang deteksi dini kanker payudara , maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita
usia di atas 30 tahun tentang pemeriksaan mamografi sebagai metode penunjang
deteksi dini kanker payudara. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan
penelitian
dengan
judul
“Gambaran
PENGETAHUAN
SIKAP
DAN
PERILAKU wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan mamografi
sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit
Tahun 2011”
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1
Identifikasi Masalah
Kanker payudara adalah penyebab kematian nomor dua pada wanita yang
disebabkan oleh
penyakit terkait kanker di seluruh dunia.2 Penyakit ini
menyebabkan kematian pada wanita usia 35-54 tahun, dan kaker payudara yang
paling banyak insidennya di seluruh dunia biasanya adalah kanker jenis invasif.2,3
Data hasil studi epidemiologik menyebutkan bahwa faktor risiko
terjadinya kanker payudara meliputi :
1. Peningkatan usia
2. Adanya riwayat kanker di keluarga
3.
Riwayat haid dan kehamilan, nulipara,
4. Wanita yang seumur hidup tidak menikah,
5. Riwayat estrogen eksogen: kontrasepsi oral
6.
Kegemukan
7. Riwayat konsumsi alkohol,
8. Riwayat kebiasaan merokok.
Kanker payudara sedikit lebih sering mengenai payudara kiri daripada
payudara kanan.6 Tindakan terbaik untuk menanggulangi kanker payudara adalah
dengan memeriksakan diri secara berkala (SADARI) diikuti dengan pemeriksaan
mamografi atau USG.3
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis
merumuskan masalah gambaran penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan wanita mengenai
pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara
di kecamatan Duren Sawit tahun 2011?
2. Bagaimana gambaran sikap wanita terhadap pemeriksaan
mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan
Duren Sawit tahun 2011?
3. Bagaimana gambaran perilaku wanita terhadap pemeriksaan
mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan
Duren Sawit tahun 2011.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1
Tujuan Umum
Memperoleh gambaran PENGETAHUAN SIKAP DAN
PERILAKU wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan
mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di kecamatan
Duren Sawit tahun 2011.
1.3.2
Tujuan Khusus

Diketahuinya gambaran karakteristik wanita usia di atas 30
tahun di Kecamatan Duren Sawit tahun 2011.

Diketahuinya gambaran pengetahuan wanita usia di atas 30
tahun terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini
kanker payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011.

Diketahuinya gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun
terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker
payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011.

Diketahuinya gambaran perilaku wanita usia di atas 30 tahun
terhadap pemeriksaan mamografi sebagai deteksi dini kanker
payudara di kecamatan Duren Sawit tahun 2011.
1.4
MANFAAT PENELITIAN

Bagi Subyek
Memberikan informasi mengenai pemeriksaan mamografi untuk
deteksi dini kanker payudara. Sehingga dapat menurunkan insiden
kematian akibat kanker payudara.

Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi yang dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkannya.

Bagi Instansi
Meningkatkan mutu pelayanan yang telah dicanangkan oleh
pemerintah agar angka kematian akibat kanker payudara
dapat
menurun.

Bagi Institusi
Menjadi dasar bukti medis secara ilmiah mengenai gambaran
Pengetahuan Sikap dan Perilaku wanita usia di atas 30 tahun
terhadap penggunaan mamografi sebagai deteksi dini kanker
payudara .
Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap mamografi
sebagai pemeriksaan penunjang deteksi dini kanker payudara
untuk mencegah terjadinya kematian akibat penanganan yang
terlambat

Meningkatkan mutu kesehatan reproduksi wanita
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker payudara
2.1.1 Pengertian kanker payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas, yaitu suatu pertumbuhan
jaringan payudara abnormal yang tumbuh infiltratif dan destruktif, juga dapat
bermetastasis. Tumor ini tumbuh progresif dan relatif cepat membesar.8
2. 1.2. Insidensi dan Prevalensi
Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor dua pada wanita
yang disebabkan oleh penyakit terkait kanker di seluruh dunia. Penyakit ini
menyebabkan kematian pada wanita usia 35-54 tahun, dan kaker payudara yang
paling banyak insidennya di seluruh dunia biasanya adalah kanker jenis invasif.2
Eropa Utara dan Amerika Utara merupakan area dengan insidensi tinggi,
sedangkan Eropa Selatan dan Amerika Selatan merupakan area dengan insidensi
sedang. Asia dan Afrika termasuk daerah dengan insidensi rendah kanker
payudara.1 Di Amerika, kanker payudara adalah penyebab kematian kedua setelah
kanker paru.9
Berdasarkan data yang diperoleh dari SIRS (Sistem Informasi Rumah
Sakit) tahun 2007, jumlah penyakit kanker terbanyak di Indonesia selama tahun
2004-2006 adalah kanker payudara.Dari data Profil Kesehatan Indonesia tahun
2007, kejadian kanker payudara selama tahun 2004-2006 adalah sebanyak 8.227
kasus atau 16,85 %.4 Sedangkan dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008
didapatkan bahwa diantara sepuluh peringkat teratas penyakit keganasan pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit di Indonesia sejak tahun 2004-2007 yang
tertinggi adalah kanker payudara.5
2.1.3 Faktor risiko kanker payudara
Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seorang
perempuan mengalami kanker payudara, yaitu:
a. Usia.
Kasus kanker payudara kebanyakan terjadi pada usia setengah baya dan
lansia.1 Kanker payudara jarang terjadi pada perempuan berusia kurang dari 30
tahun. Setelah usia 30 tahun, risiko meningkat secara tetap sepanjang usia, tetapi
setelah menopause bagian menanjak dari kurva hampir mendatar.7 Sedangkan
pada usia < 20 tahun sangat jarang.1 insiden kanker payudara tinggi pada usia 3050 tahun.
b. Genetika dan riwayat keluarga.
Sekitar 5-10% kanker payudara berkaitan dengan herediter spesifik.
Perempuan lebih
besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker
payudara jika mereka mengidap kanker payudara sebelum menopause, mengidap
kanker payudara bilateral, mengidap kanker payudara terkait lain (contohnya:
kanker ovarium), memiliki riwayat kanker yang signifikan(yaitu banyak anggota
keluarga terjangkit sebelum meopause), atau berasal dari etnik tertentu.6
Penelitian menemukan pada wanita dengan saudara primer menderita
kanker payudara,probabilitas terkena kanker payudara lebih tinggi 2-3 kali dari
pada wanita tanpa riwayat keluarga.1 Sekitar separuh perempuan dengan kanker
payudara herediter mengalami mutasi di gen BRCA1(pada kromosom 17q21.3)
dan 1/3 lainya mengalami mutasi di BRCA2 (dikromosom 13q12-13),kedua gen
ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA, bekerja sebagai gen
penekan tumor,karena jika kedua alel inaktif/cacat maka akan timbul kanker yang
disebabkan oleh mutasi sel germinativum dan mutasi somatik berikutnya.
Sebagian besar pembawa sifat akan terkena kanker payudara pada usia 70
tahun dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki mutasi. Peran gen ini
pada kanker payudara sporadik non herediter belum jelas karena pada kanker
payudara ini jarang ditemukan bermutasi,kemungkinan yang berperan adalah
mekanisme lain seperti metilasi regio regulatorik yang menyebabkan inaktivasi
gen. Penyakit genetik yang lebih jarang yang berkaitan dengan kanker payudara
adalah sindrom Li-Fraumeni(disebabkan oleh mutasi sel germinativum di
TP53),penyakit cowden (disebabkan oleh mutasi sel germinativum di PTEN) dan
pembawa gen ataksia-telangiektasia.1
Banyak keluarga yang mempunyai kecenderungan herediter kuat terhadap
kanker,hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian besar kanker
membutuhkan tidak hanya satu mutasi tetapi 2 atau lebih mutasi
sebelum
terjadinya kanker. Oleh karena itu,sedikit mutasi tambahan harus terjadi pada
anggota keluarga tersebut sebelum kanker mulai tumbuh.10
c. Reproduksi
Reproduksi dan faktor menstruasi seperti menstruasi lebih awal, belum
pernah melahirkan, siklus menstruasi yang pendek, dan usia FFTB berhubungan
dengan meningkatnya risiko kanker payudara.Usia menarke kecil(<12 tahun),
siklus haid pendek dan usia menopause >55 tahun merupakan faktor risiko tinggi
kanker payudara. Selain itu yang seumur hidup tidak menikah atau belum
menikah, partus pertama berusia > 30 tahun dan setelah partus belum menyusui,
berinsiden relatif tinggi untuk terkena kanker payudara.1
d. Kelainan kelenjar mamae
Penderita kistaadenoma mamae hiperplastik berat berinsiden lebih tinggi (8
kali lebih besar untuk terkena kanker payudara).11 Jika satu mamae sudah terkena
kanker, mamae kontralateral risikonya meningkat.1
e. Penggunaan obat dimasa lalu
Penggunaan obat jangka panjang hormon insidennya lebih tinggi. Terdapat
laporan bahwa penggunaan reserpin, metildopa, analgesik trisiklik dll. Dapat
menyebabkan kadar prolaktin meninggi,berisiko karsinogenik bagi mamae.1
f. Radiasi pengion
Kelenjar mamae relatif peka terhadap radiasi pengion. Paparan berlebih
menyebabkan peluang kanker lebih tinggi. Radiasi ionisasi,sperti sinar X,sinar
gamma dan partikel radiasi dari bahan radioaktif, dan bahkan sinar UV dapat
menjadi faktor predisposisi bagi seseorang terkena kanker. Pembentukan ion
dalam sel-sel jaringan dibawah pengaruh radiasi tersebut bersifat sangat reaktif
dan dapat menghancurkan untaian DNA, sehingga menyebabkan banyak mutasi.1
Dosis radiasi yang rendah pada penapisan mamografi hampir tidak berefek pada
insidensi kanker payudara. Setiap kemungkinan efek dikompensasi oleh manfaat
deteksi dini kanker payudara.6
g. Pengaruh hormon:
Didasarkan bahwa:
Kanker payudara umumnya pada wanita, pada laki-laki kemungkinan sangat
rendah.Pada usia>35 tahun insidennya jauh lebih tinggi,Pengobatan hormonal
banyak yang memberikan hasil pada kanker payudara lanjut.8
2.1.4 Prosedur penegakkan diagnosis
Untuk sampai kepada diagnosis kanker payudara diperlukan:
A. pemeriksaan fisik yang baik
Hal ini meliputi:
1. Anamnesis yang lengkap;
-mengenai keluhan keluhan
-perjalanan penyakit
-keluhan tambahan
-faktor faktor risiko tinggi
-tanda tanda umum keganasan yang berhubungan dengan berat badan dan
nafsu makan
2. Pemeriksaan fisik yang sitematis dan legeartis dan etis
B. Pemeriksaan penunjang (mammografi,Ultrasonografi,foto thoraks,bone
scanning,USG abdomen/liver)
C. Pemeriksaan imunohispatologi8
2.2 Deteksi Dini
2.2.1
Pengertian
Deteksi dini kanker ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan
yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,pemeriksaan,atau
prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang
orang yang kelihatannya sehat,benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi
sesungguhnya menderita kelainan.10
2.2.2
Tujuan Deteksi Dini
Deteksi dini bertujuan untuk menemukan adanya dini,yaitu kanker yang masih
dapat disembuhkan,untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker.
2.2.3
Dasar Dasar Mengadakan Deteksi Dini
Deteksi kanker didasarkan atas kenyataan-kenyataan berikut :
a. Perjalanan penyakit kanker umumnya mulai dari kanker insitu atau kanker
lokal dalam taraf seluler atau organ.Fase kanker lokal umumnya cukup
lama sebelum mengadakan invasi keluar organ atau sebelum mengadakan
metastase.
b. Banyak kasus kanker yang timbul dari tumor atau lesi pra kanker yang
telah lama ada.
c. Lebih dari 75% kasus kanker terdapat pada organ atau tempat tempat yang
mudah diperiksa sehingga mudah dapat diketemukan.
d. Penderita kanker umumnya baru datang ke dokter sesudah penyakitnya
dalam stadium lanjut.
e. Hasil pengobatan kanker dini jauh lebih baik dari lanjut.Kanker dini dapat
disembuhkan dan kanker lanjut sukar atau tidak dapat disembuhkan lagi.
Makin dini kanker itu dapat ditemukan dan diobati makin baik
prognosenya. Pengobatan tumor jinak dan lesi pra kanker, mencegah
timbulnya kanker, dan ini merupakan prevensi primer terhadap kanker.
f. Penyembuhan kanker secara spontan hampir tidak pernah terjadi.
Syarat –syarat Skrining
1. Test cukup sensitif dan spesifik
2. Test dapat diterima oleh masyarakat,aman,tidak berbahaya,murah ,dan
sederhana
3. Penyakit atau masalah yang akan diskrining merupakan masalah yang
cukup serius,prevalensi tinggi,merupakan masalah kesehatan masyarakat
4. Kebijakan intervensi atau pengobatan yang akan dilakukan setelah
dilaksanakan skrining harus jelas10
2.3 Mammografi
2.3.1 Definisi
Mammografi adalah suatu jenis pencitraan khusus yang memakai x-ray
dengan dosis rendah untuk memeriksa payudara. Pemeriksaan mammografi
digunakan untuk membantu dalam deteksi dini dan diagnosis kelainan kelainan
yang terdapat pada payudara .12 Mammografi adalah suatu teknik pemeriksaan soft
tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda tanda primer dan
sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan
yang nyata ukuran klinik dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda
tanda
sekunder
berupa
retraksi
,penebalan
kulit,bertambahnya
vaskularisasi,perubahan posisi papilla dan areola ,adanya bridge of tumor;keadaan
daerah tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur,infiltrasi dalam jaringan
lunak di belakang mammae dan adanya metastasis ke kelenjar.8
Mammografi ini dapat mendeteksi tumor tumor yang secara palpasi tidak
teraba,jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Ketepatan 8395%,tergantung dari teknisi dan ahli radiologinya.8 Beberapa studi ilmiah yang
dilakukan antara tahun 1963 sampai 1980,telah mengevaluasi mammografi
sebagai salah satu metode deteksi kanker payudara. Mereka melaporkan adanya
penurunan risiko kematian pada wanita yang mendapat skrining,khususnya pada
wanita usia antara 50-69 tahun. 13
kemajuan teknologi mammografi yang ada saat ini adalah :

Mammografi digital
Juga disebut dengan full-field digital mammography (FFDM), adalah
sistem mammografi dimana film mammografi diganti dengan detector perangkat
keras yang mengkonversi sinar X menjadi sinyal listrik. Detector ini sama dengan
detector yang ditemukan pada kamera digital. Sinyal elektrik tersebut digunakan
untuk memproduksi gambaran dari payudara yang dapat terlihat pada layar
computer atau dicetak pada film khusus yang mirip dengan mammografi
konvensional. 12
Mammografi digital mempunyai keakuratan yang kurang lebih sama
dengan mammografi film biasa dalam mendiagnosis suatu kanker.Namun
mammografi digital lebih sensitif pada wanita dengan usia yang lebih muda dari
50 tahun,pra atau pascamenopause,dan wanita dengan densitas payudara yang
padat.14
Gambar 2.1 Mamografi Digital

Computer-aided detection (CAD) adalah sistem yang dapat membantu
tenaga kesehatan untuk melihat daerah daerah yang mengindikasikan
keganasan ,seperti area dengan kepadatan abnormal,massa,atau kalsifikasi
yang membutuhkan analisa lebih lanjut.12
2.3.2 Gambaran kanker payudara pada mammografi
Dalam hasil gambaran mammografi, kanker payudara dikenali dengan keberadaan
lesi massa atau biasa disebut massa, atau keberadaan mikrokalsifikasi.
1. Massa
Sebuah ‘massa’ adalah area terdapatnya pola tekstur dengan bentuk
serta batas area tertentu pada proyeksi foto mammografi. Biasanya
massa tampak dari dua proyeksi foto mammografi yang berbeda. Pada
sebuah proyeksi mammogram saja, massa sering kali sulit dibedakan
dari jaringan padat (fibroglandular) jika bentuk dan batas areanya tidak
tampak jelas. 15
2. Mikrokalsifikasi.
Ciri lainnya dari kanker adalah keberadaan
mikrokalsifikasi.Mikrokalsifikasi berbentuk seperti noda berukuran
kecil dan terkadang berupa titik-titik, terdapat di dalam lobula atau
ductal. Bentuknya terkadang lingkaran maupun titik-titik yang seragam
15
The American College of Radiology mengembangkan BIRADS (Breast Imaging
Reporting and Data System), yang mengkategorikan gambaran mamografi dengan
: 16

I
: Negatif

II
: Gambaran jinak (benign appearance)

III
:
kemungkinan
gambaran
jinak
appearance)

IV
: Dicurigai gambaran kanker ganas
(probably
benign
o Iva : sedikit dicurigai gambaran kanker ganas
o Ivb : lebih dicurigai kanker ganas

V
: temuan sangat dicurigai kanker payudara ( kemungkinan
>90%)
2.3.3 Indikasi mammografi
Mammografi diindikasikan sebagai salah satu metode untuk deteksi awal
pada kanker payudara pada wanita yang tidak mengalami gejala maupun pada
wanita yang mengalami gejala seperti terdapat benjolan,nyeri,ataupun keluarnya
cairan pada payudara. 12
Dari penelitian meta analisis yang dilakukan oleh U.S. Preventive Services
Task Force ,para klinisi merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan
mammografi tiap satu sampai dua tahun sekali pada wanita usia 40 tahun atau
yang lebih tua.17
Studi menemukan bahwa sensitivitas dari mammografi adalah berkisar
antara 60 sampai 90 persen. Namun, penelitian pada wanita yang berusia muda,
ternyata sensitivitas mammografi lebih rendah dan menghasilkan penurunan
angka kematian yang juga ikut rendah. Hal ini dikarenakan densitas payudara
lebih padat pada wanita usia muda,sehingga skrining mammografi kurang sensitif
hasilnya. 18
Mammografi telah terbukti mampu mendeteksi kanker payudara pada
stadium dini dan, apabila dilakukan tindak lanjut dengan diagnosis dan terapi
yang cukup,dapat menurunkan angka mortalitas akibat kanker payudara. Untuk
wanita dengan risiko tinggi ,beberapa teknologi skrining juga dapat membantu
deteksi kanker payudara,yang pada wanita dibawah umur 40 tahun penggunaan
mammografi kurang sensitif. Panduan American Cancer Society (ACS) untuk
mendeteksi dini kanker payudara, pada tahun 2003,menyatakan bahwa wanita
dengan risiko kanker payudara tinggi dapat menggunakan skrining tambahan
seperti USG atau MRI payudara daripada hanya mammografi dan pemeriksaan
fisik . 19
Rekomendasi dari American Cancer Society (ACS), American College of
Radiology (ACR), American Medical Association (AMA), National Cancer
Institute (NCI) ,American College of Obstetrics and Gynocology (ACOG),and
U.S. Preventive Services Task Force (UPSTF) mengatakan bahwa skrining
dengan mammografi sebaiknya dimulai pada wanita usia 40 tahun. Sementara itu
untuk wanita dengan usia 40-49 tahun,sebaiknya diperiksa dengan mammografi
sekali setiap tahunnya,dan pada wanita dengan usia 50 tahun atau lebih
,dianjurkan mendapat skrining dengan mammografi sekali setiap tahunnya.
Skrining dengan mammografi dapat tetap dilakukan pada usia berapapun selama
wanita tersebut mempunyai status kesehatan yang baik . 19
Society of Breast Imaging and American College of Radiology
Recommendations for Imaging Screening for Breast Cancer (2010)20

Wanita tanpa faktor risiko kanker payudara :
skrining dengan mammografi setahun sekali dimulai pada usia 40 tahun

Wanita dengan risiko tinggi kanker payudara (Wanita dengan mutasi
pada gen BRCA1 atau BRCA2 atau pasien dengan riwayat keluarga
(ibu,saudari,atau anak perempuan)yang telah terbukti mengalami mutasi
pada gen BRCA) :
skrining dengan mammografi setahun sekali dimulai saat usia 30 thn .
(tidak pada usia dibawah 25 thn)

Wanita dengan faktor risiko seumur hidup ≥20% untuk kanker
payudara dalam riwayat keluarga (dari sisi ibu maupun ayah) :
skrining mammografi setahun sekali dimulai saat umur 30 thn (tidak pada
usia dibawah 25 thn),atau 10 tahun lebih awal dari umur saat awal
diagnosis kanker payudara kerabat termuda.

Wanita dengan ibu atau saudari yang mengalami kanker payudara
pada usia pre-menopause:
skrining mammografi setahun sekali dimulai saat umur 30 thn (tidak pada
usia dibawah 25 thn),atau 10 tahun lebih awal dari umur saat awal
diagnosis kanker payudara kerabat termuda yang mengalami kanker
payudara.

Wanita dengan riwayat pajanan radiasi (biasanya pada Hodgkin’s
disease) pada usia 10-30 tahun:
skrining dimulai 8 tahun setelah terapi radiasi setahun sekali.(namun
sebelum berumur 25 tahun)

Wanita dengan riwayat biopsi lobular neoplasia (lobular carcinoma in
situ dan atypical lobular hyperplasia), atypical ductal hyperplasia (ADH),
ductal carcinoma in situ (DCIS), invasive breast cancer atau ovarian
cancer :
dimulai setahun sekali setelah tindakan biopsi.20
2.3.4 Persiapan mammografi

Sebelum menjadwalkan mammografi pasien harus menginformasikan
segala temuan baru atau masalah pada payudara pasien.dimulai dari
riwayat operasi ,penggunaan hormon,riwayat kanker pada keluarga,atau
riwayat kanker payudara pribadi.

Jangan melakukan mammografi seminggu sebelum menstruasi pasien.
Waktu terbaik adalah 1 minggu setelah menstruasi karena pada saat
tersebut jaringan payudara densitasnya lebih rendah.

Jangan melakukan mammografi dalam keadaan hamil.

Jangan menggunakan deodorant, bedak talcum, ataupun lotion dibawah
lengan atau dipayudara pasien,karena dapat terlihat di hasil pencitraan
sebagai titik kalsium.

Lepaskan semua perhiasan dan pakaian dibawah lengan 9
2.4 Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia,yaitu:indera penglihatann,pendengaran,pembau,perasa dan peraba.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).
Pengetahuan yang tercakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu;
1. Tahu (know)
Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang
termasuk ke dalamnya adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Ini adalah
tingkatan yang terendah. Kata kerja yang dipakai yaitu: menyebutkan,
menguraikan,mendefinisikan,mngatakan dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami adalah mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikannya dengan benar juga. Orang yang sudah
paham terhadap materi atau objek maka harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh,menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Misalnya pengunaan hukum, rumus,
metode,prinsip dan sebagainya dalam situasi yang sebenarnya.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih berada dalam suatu struktur organisasinya dan
masih berkaitan satu sama lain.Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan
kata-kata ini kerja: menggambarkan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah mampu untuk meletakkan tau menghubungkan bagian-bagian
dalam suatu bentuk kesekuruhan yang baru.Misalnya: dapat menyusun,
meringkas, merencanakan, menyesuaikan dan sebagainya.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkatain dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
objek atau materi. Misalnya: dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi
dengan anak yang kurang gizi.10
2.5 Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup
terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan tindakan atau aktivitas,
namun sikap adalah predisposisi tindakan atau perilaku.
Sikap memiliki beberapa tingkatan yaitu:
1. Menerima (receiving)
Menerima adalah mau dan memperhatikan stimulus yang di berikan
2. Merespons (responding)
Merespon adalah memberikan jawaban jika ditanya,mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
dengan orang lain terhadap suatu masalah.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atgas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
risikonya.10
2.6 Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau praktik yang dilakukan oleh sesorang
sehubungan dengan materi yang diberikan kepadanya.
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, oleh karena itu
diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.
Tingkat-tingkat praktik yaitu:
1. Persepsi (perception)
Persepsi adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil. Misalnya: seorang ibu dapat memilih makanan yang
bergizi tinggi bagi anak balitanya.
2. Respon terpimpin (guided respons)
Respon terpimpin yaitu dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar
sesuai dengan contoh yang telah diberikan.
3. Mekanisme (mecanism)
Mekanisme yaitu jika sesorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan suatu kebiasaan.
4. Adaptasi (adaptation)
Adaptasi adalah praktik atau tindakan yang telah berkembang dengan baik,
tindakan itu telah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran
tindakannya tersebut.10
2.7 Kerangka konsep
Wanita usia diatas 30 tahun di
kecamatan duren sawit dengan
karakteristik:
-umur
-pendidikan
-status pernikahan
-status paritas
Gambaran pengetahuan
pemeriksaan mamografi
: Variabel yang diteliti
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Di kelura
Gambaran sikap
pemeriksaan
mamografi
Gambaran perilaku
pemeriksaan
mamografi
2.7 Definisi Operasional
Tabel 2.1
No
Variabel
Definisi
Cara
Ukur
Alat
ukur
Skala
Hasil Ukur
1.
Umur
Lamanya hidup
responden yang
dihitung dalam
tahun sejak lahir
sampai saat
penelitian
berlangsung
Pendidikan formal
tertinggi yang
pernah ditamatkan
oleh responden
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
1.Dewasa bila umur antara 3055 tahun
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
2. Dewasa lanjut bila umur
lebih dari 55 tahun
1. Rendah, tidak sekolah dan
tamat SD
2. Menengah, tamat SMP
dan SMA
3. Tinggi, tamat D3, S1, dan
S2
1. Menikah
2. Belum Menikah
1. Belum pernah
melahirkan
2. Pernah melahirkan
1.Pengetahuan baik bila
jawaban responden 76 –
100% dari skor
pengetahuan maksimal
2. Pengetahuan cukup bila
jawaban responden 56 –
75% dari skor pengetahuan
maksimal
3. Pengetahuan kurang bila
jawaban responden ≤ 55%
dari skor pengetahuan
maksimal
2.
Pendidikan
3.
Status
Pernikahan
Status
Paritas
Status pernikahan
responden
Status melahirkan
responden
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
5.
Pengetahua
n
Fakta atau ide yang
didapat melalui
proses observasi,
belajar, atau
penelitian.
Yang ingin diteliti
adalah gambaran
pengetahuan
responden
mengenai
pemeriksaan
mammografi
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
6.
Sikap
Kuesioner
Ordinal
1. Sikap Positif bila, > 70%
2. Sikap Negatif bila, <
70%
8
Perilaku
Kecenderungan yang Wawancara
dipelajari untuk
bertingkah laku
secara konsisten
terhadap seseorang,
sekelompok orang,
suatu objek.
Yang ingin diteliti
adalah sikap
responden terhadap
pemeriksaan
mamografi
Wawancara
Hal-hal yang telah
dilakukan responden
Kuesioner
Ordinal
1. Baik bila pernah
melakukan pmeriksaan
4.
berkenaan dengan
pengetahuan yang
telah didapat.
Yang ingin diteliti
adalah gambaran
perilaku responden
Terhadap
pemeriksaan
mammografi sebagai
deteksi dini kanker
payudara
mamografi
2. Buruk bila tidak pernah
melakukan pemeriksaan
mamografi
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan desain potong lintang (cross
sectional). Sebelumnya telah
dilakukan validasi kuesioner terhadap 30 responden untuk mengetahui apakah
pertanyaan dapat dimengerti atau tidak oleh responden.
3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2011 di
kecamatan Duren Sawit
3. 3. Populasi dan Sampel
3. 3. 1. Populasi dan sampel yang diteliti
Populasi target adalah seluruh wanita yang berada di kecamatan
Duren Sawit dan berusia di atas 30 tahun .Sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah wanita usia di atas 30 tahun yang dapat mewakili
populasi.
3.3.2 Jumlah sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini
digunakan rumus sebagai berikut:
(zα)2 P.Q
n =
d2
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Zα : deviat baku alfa= 1,96
P : proporsi : 0,5
d : tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki = 0.10
Q : 1 – P = 1 – 0.5 = 0.5
N : 1.962 x 0.5 (1 - 0.5) = 96,04
(0.1)2
n = 96
Maka, diperoleh jumlah sampel yang diperlukan adalah 96
subjek. Untuk menjaga kemungkinan adanya drop out (DO), maka
jumlah subjek ditambah sebanyak 10%. Jadi jumlah subjek adalah 96
+ 9,6 = 105,6 dibulatkan menjadi 106 subjek.
3.3.3 Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel dengan menggunakan consecutive sampling. Yaitu
wanita di RW 005 Benda Jaya Keluran Duren Sawit , Kecamatan Duren
Sawit. yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan ke dalam penelitian
sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
3.3.4 Kriteria sampel
3. 3. 4. 1. Kriteria Inklusi
Wanita di atas usia 30 tahun yang tinggal di Kecamatan
Duren Sawit yang bersedia menjadi responden.
3. 3. 4. 2. Kriteria Eksklusi
Wanita di atas usia 30 tahun yang tinggal di kecamatan
Duren Sawit yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.
3.4 Managemen Data
3.4.1 Pengumpulan Data
Penelitian ini akan dilaksanakan bila telah memperoleh
persetujuan setelah penjelasan atau informed consent dari subjek
penelitian. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner.
3.4.2
Pengolahan, Analisis , dan Penyajian Data
Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan
kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for window.
Langkah awal dimulai dengan editing, coding, data entry, dan
dilanjutkan dengan tabulasi. Untuk mengetahui gambaran distribusi
frekuensi
dan
proporsi
dari
variabel
yang
diteliti
serta
keterkaitannya,dan akan digunakan analisis univariat. Hasil penelitian
disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.
3.5 Cara Kerja Penelitian
Wanita yang berusia diatas 30
tahun
Informed consent
Tidak
Ya
Pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner
Pengumpulan dan pengolahan data
dengan SPSS for windows
Skoring
Pengetahuan
Positif
Sikap
Perilaku
Negatif
Gambar 3. 1. Cara kerja penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Dermografi Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran PENGETAHUAN
SIKAP DAN PERILAKU wanita umur di atas 30 tahun terhadap penggunaan
mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di Kecamatan Duren Sawit Kota
Jakarta melalui kuesioner. Kecamatan Duren Sawit terletak antara 1060 49’
35’’Bujur Timur dan 060 10’ 37’’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 22,80
Km2. Adapun batas wilayahnya, sebelah utara : Kecamatan Pulo Gadung –
Jakarta Timur, sebelah selatan :Kecamatan Makasar – Kabupaten Bogor, sebelah
timur :Kecamatan Cakung – Jakarta Timur, sebelah barat :Kecamatan Jatinegara –
Jakarta Timur. Jumlah Penduduk di Duren Sawit berjumlah 317.862 jiwa, dengan
jumlah rumah tangga berjumlah 71.806. Tingkat pertumbuhan penduduknya
0.75%per tahun. Jumlah RW.95, Rt.1.113, KK. 86.113.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1 Gambaran Karateristik Responden
4.2.1.1 Umur
Menurut kamus besar bahasa indonesia, umur adalah lama waktu
hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Pada penelitian ini
umur dikategorikan menjadi dewasa (30-55 tahun) dan dewasa lanjut
(>55 tahun). Setelah dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik
responden diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur
Jumlah (n)
Persentase (%)
Dewasa
90
84,9
Dewasa lanjut
16
15,1
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.2.1 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden di dapatkan mayoritas berasal dari kelompok berumur dewasa yang
berjumlah 90 orang dengan persentase sebesar 84,9% dan 16 orang berumur
dewasa lanjut dengan persentase sebesar 15,1%. Data hasil studi epidemiologik
menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara salah satunya
meliputi faktor peningkatan usia .3 Kanker payudara jarang terjadi pada
perempuan berusia kurang dari 30 tahun. Setelah usia 30 tahun, risiko meningkat
secara tetap sepanjang usia .1 Maka terdapat 106 wanita dengan persentase 100%
yang mempunyai risiko terkena kanker payudara.
4.2.1.2 Status pernikahan
Dalam penelitian ini kategori status pernikahan terdiri dari belum
menikah, dan sudah menikah . Menikah adalah status dari mereka yang terikat
perkawinan yang diakui secara hukum (adat, negara, dan sebagainya)21. Setelah
dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik responden diperoleh data
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan
Jumlah (n)
Persentase (%)
Belum menikah
7
6,6
Menikah
99
93,4
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden di dapatkan wanita yang belum menikah dengan jumlah 7 orang
dengan persentase sebesar 6,6%. Data hasil studi epidemiologik menyebutkan
bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara salah satunya meliputi faktor
status pernikahan, wanita yang seumur hidup tidak menikah lebih berisiko terkena
kanker payudara.3 Maka terdapat sekitar 7 orang yang belum pernah menikah
dengan persentase 6,6% yang berisiko terkena kanker payudara.
4.2.1.3 Status paritas
Kata paritas berasal dari bahasa Latin, pario, yang berarti menghasilkan.
Secara umum, paritas didefinisikan sebagai keadaan melahirkan anak baik hidup
ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah anaknya. Dalam
penelitian ini kategori status paritas terdiri dari belum pernah melahirkan dan
pernah melahirkan. Setelah dilakukan analisa univariat gambaran karakteristik
responden diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan status paritas
Paritas
Jumlah (n)
Persentase (%)
Belum pernah melahirkan
8
7,5
Pernah melahirkan
98
92,5
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.2.3 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden di dapatkan bahwa wanita yang belum pernah melahirkan berjumlah 8
orang dengan persentase sebesar 7,5% .Data hasil studi epidemiologik
menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya kanker payudara salah satunya
meliputi faktor riwayat nulipara .3 maka terdapat 8 wanita yang berisiko terkena
kanker payudara dengan persentase 7,5 %.
4.2.1.4 Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Pada penelitian ini kategori pendidikan terakhir terdiri Pendidikan
rendah apabila tamat SD, Pendidikan menengah apabila tamat SMP dan SMA,
dan pendidikan tinggi apabila tamat D3,S1, dan S2. Setelah dilakukan analisa
univariat gambaran karakteristik responden diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah (n)
Persentase (%)
Rendah
0
0
Menengah
66
62,3
Tinggi
40
37,7
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.2.4 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden di dapatkan tingkat pendidikan mayoritas responden penelitian ini
adalah pendidikan menengah sebanyak 66 orang dan persentase sebesar 62,3 %
kemudian pendidikan tinggi sebanyak 40 orang dan persentase sebesar 37,7% ,
sedangkan untuk pendidikan rendah 0 orang dan persentase sebesar 0%.
4.2.1.5 Gambaran pengetahuan wanita usia di atas 30 tahun terhadap
penggunaan mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara
Pengetahuan responden tentang mamografi dihitung berdasar skor yang
dijawab oleh responden atas 7 pertanyaan dalam kuesioner. Pengetahuan
responden yang diteliti adalah definisi mamografi, tujuan mamografi, anjuran
waktu pemeriksaan mamografi, anjuran waktu pemeriksaan mamografi pada
risiko tinggi, syarat pemeriksaan mamografi. Untuk pengolahan lebih lanjut
(analisis) maka skor nilai pengetahuan responden tersebut dikategorikan menjadi
3 kelompok, yaitu pengetahuan baik, cukup dan kurang (Notoadmodjo 2003)22.
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, pengetahuan wanita usia
di atas 30 tahun terhadap mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara di
Kecamatan Duren Sawit tahun 2011 diperoleh gambaran sebagai berikut.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan
Jumlah (n)
Persentase (%)
Baik
52
49,1
cukup
41
38,7
rendah
13
12,3
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.5 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden didapatkan mayoritas responden penelitian ini berpengetahuan baik
sebanyak 52 orang dan persentase sebesar 49,1 %, Wanita yang pengetahuan
mamografinya cukup sebanyak 41 orang dan persentase sebesar 38,7% , dan
pengetahuan rendah sebanyak 13 orang dengan persentase sebesar 12,3 %.
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh pada perilaku sebagai hasil jangka
menengah (intermediet impact) dari pendidikan kesehatan.Salah satu faktor yang
memengaruhi perilaku kesehatan seseorang dan dalam hal ini termasuk perilaku
terhadap pemeriksaan mamografi sebagai pemeriksaan penunjang deteksi dini
kanker payudara
yaitu faktor predisposisi
yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi seseorang terhadap perilaku
tersebut.22 Pengetahuan akan deteksi dini kanker payudara akan sangat penting
untuk memilih pemeriksaan apa yang cocok bagi orang tersebut. Dan jika
pengetahuan orang tentang pentingnya deteksi dini meningkat,diharapkan angka
kematian akibat kanker payudara akan menurun. Selain itu informasi tentang
mamografi bisa didapat di berbagai media informasi elektronik maupun cetak,juga
bisa dengan metode penyuluhan.
4.2.1.6 Gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun terhadap penggunaan
mamografi sebagai deteksi dini kanker payudara
Sikap responden terhadap pemeriksaan mamografi dihitung berdasarkan
skor yang dijawab oleh responden atas 4 pertanyaan dalam kuesioner. Pertanyaan
disertai dengan dua alternatif jawaban yaitu, Setuju (S), dan Tidak Setuju (TS).
Sikap responden yang diteliti adalah tujuan mammografi sebagai deteksi dini
kanker payudara,waktu anjuran pemeriksaan mammografi, waktu anjuran
pemeriksaan mammografi pada risiko tinggi, batas waktu pemeriksaan
mamografi. Peneliti menggunakan skala Guttman dalam analisis sikap, skor
dikategorikan menjadi 2, bila lebih dari 70% bersifat positif dan bila kurang dari
70% bersifat ne
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap
Sikap
Jumlah (n)
Persentase (%)
Positif
91
85,8
Negatif
15
14,2
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden didapatkan mayoritas responden penelitian ini menunjukkan sikap
positif
sebanyak 91 orang dan persentase sebesar 85,8 %, Wanita yang
menunjukkan sikap negatif sebanyak 15 orang dan persentase sebesar 14,2% .
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon tertutup terhadap suatu stimulus atau
objek, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Sikap memiliki 3 komponen
pokok, yakni (a) kepercayaan, ide dan konsep terhadap suatu objek, (b) kehidupan
emosional atau evaluasi emosional terhadap objek dan (c) kecenderungan untuk
bertindak (trend to behave). Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan.21 Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, seperti support dari
keluarga dan diri sendiri.
4.2.1.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku pada wanita
yang berumur di atas 30 tahun di Wilayah Kecamatan Duren Sawit tahun
2011
Perilaku responden dalam penggunaan mammografi sebagai deteksi dini
kanker payudara dilihat dari satu pertanyan mengenai penggunaan mamografi
dengan alternatif jawaban yang disediakan Pernah (P) atau tidak pernah (TP) .
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku
Perilaku
Jumlah (n)
Persentase (%)
Baik
16
15,1
buruk
90
84,9
Jumlah
106
100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas di peroleh gambaran bahwa dari 106 orang
responden didapatkan mayoritas responden penelitian ini menunjukkan perilaku
buruk
sebanyak 90 orang dan persentase sebesar 84,9 %, Wanita yang
menunjukkan perilaku baik sebanyak 16 orang dan persentase sebesar 15,1% .
4.2.2 Hasil Gambaran Pengetahuan Mamografi pada wanita berumur di atas
30 tahun Berdasarkan Karateristik Responden
4.2.2.1 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di
atas 30 tahun berdasarkan Tingkat Pendidikan
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi
pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan Tingkat pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Total
Tingkat
Pendidikan
Baik
Cukup
Kurang
N
%
n
%
n
%
n
%
Rendah
0
0
0
0
0
0
0
0
Menengah
32
48,5
26
39,4
8
12,1
66
100
Tinggi
20
50
15
37,5
5
12,5
40
100
Jumlah
52
49,1
41
38,7
13
12,2
106
100
Dari tabel 4.8 terlihat bahwa dari 66 orang wanita yang tingkat
pendidikannya menengah sebanyak 32 orang (48,5%) yang berpengetahuan
baik,sedangkan wanita yang tingkat pendidikannya tinggi sebanyak 20 orang
(50%) yang berpengetahuan baik dan wanita yang tingkat pendidikannya rendah
sebanyak 0 orang (0%) yang berpengetahuan baik .
4.2.2.2 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di
atas 30 tahun berdasarkan status Paritas responden
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi
pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan status paritas diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan status paritas
responden
Tingkat Pengetahuan
Total
Paritas
Baik
Cukup
Kurang
N
%
n
%
n
%
n
%
3
37,5
4
50
1
12,5
8
100
Pernah
melahirkan
49
50
37
37,8
12
12,2
98
100
Jumlah
52
49,1
41
38,7
13
12,2
106
100
Belum
pernah
melahirkan
Dari tabel 4.9 terlihat bahwa dari 98 orang wanita yang pernah melahirkan
sebanyak 49 orang (50%) yang berpengetahuan baik,sedangkan dari 8 wanita
yang belum pernah melahirkan sebanyak 3 orang (37,5%) yang berpengetahuan
baik
4.2.2.3 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di
atas 30 tahun berdasarkan status pernikahan
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi
pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan status pernikahan diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan status pernikahan
Tingkat Pengetahuan
Total
Status
pernikahan
Baik
N
Cukup
%
N
%
Kurang
n
%
N
%
Belum
menikah
4
57,1
3
42,9
0
0
7
100
Menikah
48
48,5
38
38,4
13
13,1
99
100
Jumlah
52
49,1
41
38,7
13
12,2
106
100
Dari tabel 4.10 terlihat bahwa dari 99 orang wanita yang belum menikah
sebanyak 48 orang (48,5%) yang berpengetahuan baik,sedangkan dari 7 orang
wanita yang sudah menikah sebanyak 4 orang (57,1%) yang berpengetahuan baik
4.2.2.4 Distribusi frekuensi pengetahuan mamografi pada wanita berumur di
atas 30 tahun berdasarkan umur responden
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi
pengetahuan wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan umur responden diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi pengetahuan berdasarkan umur responden
Tingkat Pengetahuan
Total
Umur
Baik
Cukup
Kurang
N
%
N
%
n
%
n
%
Dewasa
45
50
33
36,7
12
13,3
90
100
Dewasa
lanjut
7
43,8
8
50
1
6,2
16
100
Jumlah
52
49,1
41
38,7
13
12,2
106
100
Dari tabel 4.11 terlihat bahwa dari 90 orang wanita yang umurnya dewasa
sebanyak 45 orang (50%) yang berpengetahuan baik,sedangkan dari 16 wanita
yang umurnya dewasa lanjut sebanyak 7 orang (43,8%) yang berpengetahuan baik
4.2.3 Hasil Gambaran sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun
Berdasarkan Karateristik Responden
4.2.3.1 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan Tingkat Pendidikan
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan Tingkat pendidikan
Sikap
Total
Tingkat pendidikan
Positif
Negatif
∑
%
∑
%
∑
Rendah
0
0
0
0
0
0
Menengah
55
83,3
11
16,7
66
100
Tinggi
36
90
4
10
40
100
Jumlah
91
85,8
15
14,2
106
100
%
Dari tabel 4.12 terlihat bahwa dari 66 orang wanita yang tingkat
pendidikannya
menengah
sebanyak
55
orang
(83,3%)
yang
sikap
mamografinya positif ,sedangkan dari 40 wanita yang berpendidikan tinggi
sebanyak 36 orang (90%) yang sikap mamografinya positif.
4.2.3.2 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan status paritas responden.
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan status paritas diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan status Paritas responden
Sikap
Total
Paritas
Belum pernah
melahirkan
Positif
Negatif
∑
%
∑
%
∑
%
7
87,5
1
12,5
8
100
Pernah melahirkan
84
85,7
14
14,3
98
Jumlah
91
85,8
15
14,2
106
100
100
Dari tabel 4.13 terlihat bahwa dari 8 orang wanita yang belum pernah
melahirkan sebanyak 7 orang (87,5%) yang sikap mamografinya postif
,sedangkan dari 98 wanita yang pernah melahirkan sebanyak 84 orang (85,7%)
yang sikap mamografinya positif.
4.2.3.3 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun
terhadap status pernikahan
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan
status pernikahan diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan status pernikahan
Sikap
Total
Status pernikahan
Positif
Negatif
∑
%
∑
%
∑
%
Belum menikah
7
100
0
0
7
100
Menikah
84
84,8
15
15,2
99
100
Jumlah
91
85,8
15
14,2
106
100
Dari tabel 4.14 terlihat bahwa dari 7 orang wanita yang belum menikah
sebanyak 7 orang (100%) yang sikap mamografinya positif ,sedangkan dari 99
wanita yang sudah menikah sebanyak 84 orang (84,8%) yang sikap mamografinya
positif.
4.2.3.4 Distribusi frekuensi sikap pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan umur
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi sikap
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan
umur diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi sikap berdasarkan umur
Sikap
Total
Umur
Positif
Negatif
∑
%
∑
%
∑
%
Dewasa
76
84,4
14
15,6
90
100
Dewasa lanjut
15
93,8
1
6,2
16
100
Jumlah
91
85,8
15
14,2
106
100
Dari tabel 4.15 terlihat bahwa dari 90 orang wanita yang umurnya dewasa
sebanyak 76 orang (84,4%) yang sikap mamografinya postif ,sedangkan dari 16
wanita yang umurnya dewasa lanjut sebanyak 15 orang (93,8%) yang sikap
mamografinya positif.
4.2.4. Hasil Gambaran perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun
Berdasarkan Karateristik Responden
4.2.4.1 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan Tingkat Pendidikan
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi
berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan Tingkat pendidikan
Perilaku
Total
Tingkat pendidikan
Rendah
Baik
Buruk
∑
%
∑
%
∑
0
0
0
0
0
%
0
Menengah
7
10,6
59
89,4
66
100
Tinggi
9
22,5
31
77,5
40
100
Jumlah
16
15,1
90
84,9
106
100
Dari tabel 4.16 terlihat bahwa dari 66 orang wanita yang pendidikannya
menengah sebanyak 7 orang (10,6%) yang perilaku mamografinya baik
,sedangkan dari 40 wanita yang pendidikannya tinggi sebanyak 9 orang (22,5%)
yang perilaku mamografinya baik.
4.2.4.2 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan status paritas responden
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan
status paritas diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.17 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan paritas responden
Perilaku
Total
Paritas responden
Baik
Buruk
∑
%
∑
%
∑
%
Belum pernah
melahirkan
1
12,5
7
87,5
8
100
Pernah melahirkan
15
15,3
83
84,7
98
100
Jumlah
16
15,1
90
84,9
106
100
Dari tabel 4.17 terlihat bahwa dari 8 orang wanita yang belum pernah
melahirkan sebanyak 1 orang (12,5%) yang perilaku mamografinya baik ,
sedangkan dari 98 wanita yang pendidikannya tinggi sebanyak 15 orang (15,3%)
yang perilaku mamografinya baik
4.2.4.3 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan status pernikahan
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi terhadap
status pernikahan diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.18 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan status pernikahan
Perilaku
Total
Status pernikahan
Baik
Buruk
∑
%
∑
%
∑
%
Belum menikah
1
14,3
6
85,7
7
100
Menikah
15
15,2
84
84,8
99
100
Jumlah
16
15,1
90
84,9
106
100
Dari tabel 4.18 terlihat bahwa dari 7 orang wanita yang belum menikah
sebanyak 1 orang (14,3%) yang perilaku mamografinya baik ,sedangkan dari 99
wanita yang menikah sebanyak 15 orang (15,2%) yang perilaku mamografinya
baik
4.2.4.4 Distribusi frekuensi perilaku pada wanita berumur di atas 30 tahun
berdasarkan umur responden
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian, distribusi perilaku
wanita berumur di atas 30 tahun terhadap penggunaan mammografi berdasarkan
umur diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.19 Distribusi frekuensi perilaku berdasarkan umur responden
Perilaku
Total
Umur responden
Baik
Buruk
∑
%
∑
%
∑
%
Dewasa
13
14,4
77
85,6
90
100
Dewasa lanjut
3
18,8
13
81,2
16
100
Jumlah
16
15,1
90
84,9
106
100
Dari tabel 4.19 terlihat bahwa dari 90 orang wanita yang berumur dewasa
sebanyak 13 orang (14,4%) yang perilaku mamografinya baik ,sedangkan dari 16
wanita yang umumya dewasa lanjut sebanyak 3 orang (18,8%) yang perilaku
mamografinya baik.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan penelitian, salah satunya
adalah penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana hasil
yang ada menunjukkan keterkaitan saja bukan hubungan yang bersifat kausalistik.
Kerangka konsep pada penelitian ini hanya menggambarkan karakteristik
responden, pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia di atas 30 tahun terhadap
pemeriksaan mamografi sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi
pertanyaan untuk menilai pengetahuan, sikap, dan perilaku yang sudah disediakan
alternatif
jawabannya,
sehingga
memungkinkan
responden
tidak
dapat
mengemukakan jawabanya dengan bebas. Proses pengumpulan data dari
responden berlangsung selama 2 minggu pada bulan Juni dengan sistem
wawancara terpadu kepada wanita usia di atas 30 tahun di Kecamatan Duren
Sawit Jakarta Timur.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari data didapatkan bahwa usia responden terbanyak adalah dewasa sebesar
84,9 %. Status pernikahan responden terbanyak adalah sudah menikah sebesar
93,4 %. Status paritas responden terbanyak adalah sudah pernah melahirkan
sebanyak 92,5 %. Dan pendidikan responden terbanyak adalah menengah (SMP
dan SMA) sebanyak 62,3 %
Serta berdasarkan data di bab sebelumnyadapat diketahui bahwa gambaran
pengetahuan, dan perilaku wanita usia di atas 30 tahun terhadap pemeriksaan
mammografi sebagai penunjang deteksi dini kanker payudara masih rendah.
Namun gambaran sikap wanita usia di atas 30 tahun terhadap mammografi
sebagai deteksi dini kanker payudara sudah cukup tinggi. Maka dari itu tujuan
dari mammografi sebagai metode deteksi dini kanker payudara belum dapat
berdampak nyata untuk menurunkan angka penderita kanker payudara yang
ditemukan pada saat stadium lanjut. Diharapkan adanya peningkatan usaha
promosi program deteksi dini kanker payudara, metode deteksi dini dengan
mammografi, SADARI , dan metode metode lainnya, serta penyuluhan akan
deteksi dini kanker payudara.
5.2 Saran
A. Bagi Kantor Kecamatan Duren Sawit diharapkan ada peningkatan promosi
tentang mammografi dalam program deteksi dini kanker payudara seperti
penyuluhan dengan macam pilihan media yang menarik dan informatif
sehingga masyarakat lebih mengenal dan menggunakan mammografi
sebagai metode deteksi dini. Penyuluhan hendaknya berkala dan merata
untuk semua masyarakat di kecamatan Duren Sawit.
B. Bagi penelitian selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan untuk
mengetahui adakah hubungan dari masing-masing karakteristik responden
terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku responden agar mendapat
informasi yang lebih banyak tentang mammografi dalam program deteksi
dini kanker payudara.
DAFTAR PUSTAKA
1
Desen W.Buku Ajar Onkologi Klinis.Edisi:2. Jakarta: FKUI.2008.
Hal:366,372-373,369
2
http://www.comparativeguide.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=4
4:breast-cancer&catid=12:breast-cancer&Itemid=58 diakses pada 18 juli 2011,10.56
3
Ramli M. Buku Deteksi Dini Kanker. Jakarta:FKUI. 2005.Hal:32,36
4
http://www.depkes.go.id/profil kesehatan 2007/ diakses 9 november 2010, pukul11:49
5
http://www.depkes.go.id/profil kesehatan 2008/ diakses 9 november 2010, pukul11:23
6
Kumar V, Cotran R, Robbins S. Patologi Vol 2. Jakarta: EGC. 2007.Hal: 795796,799-800
7
http://www.ykpj.or.id/id/skrining.php diakses 9 Agustus 2011 pukul 11.34 WIB
8
Staf Pengajar FKUI.Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Binapura
Aksara.2008.hal:354 ,356-359, 362
9
McPhee SJ,Papadakis MA. Current Medical Diagnosis and Treatment.46th
Edition.2006
10
Rasjidi I.Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita.Jakarta:Sagung
Seto.2009.Hal:5-6
11
Sylvia A,Price LM, Wilson.Patofisiologi. Ed: 6. Vol. 2. Jakarta:
EGC.2003.hal:1304-1305
12
www.radiologyinfo.org/mammography diakses 24 juni 2011,pukul 11.40
13
Olsen O,Gotzsche PC. Screening for breast cancer with
mammography.Cochrane Database Syst Rev 2001;(4):CD001877
14
Pisano ED,Gatsonis C,Hendrick E,Yaffe M ,Baum JK,Acharyya,et al.,for the
digital Mammographic Imaging Screening Trial (DMIST investigators
Group.Diagnostic performance of digital versus fil mammography for breast
cancer screening (Published corection appears in N Engl J Med
2006;355:1840). N Engl J Med 2005;353:1773-83
15
Timp, Sheila., Analysis of Temporal Mammogram Pairs to Detect and
Characterise
Mass
Lesions,
Groningen,
2006.
http://webdoc.ubn.ru.nl/mono/t/timp_s/analoft em.pdf
16
Anderson,Surgical Oncology Handbook; 4th Edition. Lippincott Williams &
Wilkins.2006
17
U.S
Preventive
Services
Task
Force.
Screening
for
breast
cancer.http://www.ahrq.gov/clinic/uspstf/uspsbrca.htm diakses pada 23 juli
pukul 18.54 WIB
18
Carney PA,Miglioretti DL,Yankaskas BC,Kerlikowske K,Rosenberg R,Rutter
CM,et al. Individual and combined effects of age , breast density,and hormone
replacement therapy use on thr accuracy of screening mammography
(Published correction appears in Ann Intern Med 2003;138:771).Ann Intern
Med 2003;138:168-75
19
Smith RA ,Saslow D ,Sawyer KA ,Burke W,Costanza ME,Evans WP,et al.
American Cancer Society guidesline for breast cancer screening : update
2003.CA Cancer J Clin.2003;53:141-169
20
Lee H, Dershaw DD, Kopans D, Evans P, Monsees B, Monticciolo D,et al.
Breast Cancer Screening With Imaging:Recommendations From the Society
of Breast Imaging and the ACR on the Use of Mammography, Breast MRI,
Breast Ultrasound, and Other Technologies for the Detection of Clinically
Occult Breast Cancer. Journal of the American College of Radiology/ Vol. 7
No. 1 January 2010
21
Sylvia A,Price LM, Wilson.Patofisiologi. Ed: 6. Vol. 2. Jakarta:
EGC.2003.hal:1304-1305
22
Soekidjo, Notoadmodjo. Promosi kesehatan dan Ilmu perilaku. PT Rineka
Cipta. Jakarta. 2007
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Disa Almira
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 18 November 1990
Alamat
: Jalan Benda Jaya blok.Y No.1 Duren Sawit Jakarta
Timur . Jakarta 13440
Email
: [email protected]
No. Hp
: 08569820750
Riwayat Pendidikan

1995 - 1996
:
TK Tunas Mekar Jakarta

1996 - 2002
:
SDN Duren Sawit 02 Pagi

2002 - 2005
:
SMP Labschool Jakarta

2005 - 2008
:
SMAN 21 Jakarta
2008 - Sekarang
Hidayatullah Jakarta
:
FKIK Program Studi pendidikan Dokter UIN Syarif
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Usia
:
Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari
penelitian ini yang berjudul :
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA
DIATAS 30 TERHADAP MAMOGRAFI SEBAGAI PEMERIKSAAN PENUNJANG
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN DUREN SAWIT PADA
BULAN JUNI – AGUSTUS 2011
Untuk mendapatkan data penelitian ini, kami mengharapkan kesediaan Ibu
dalam menjawab pertanyaan / kuesioner di bawah ini dengan sejujurjujurnya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda. Semua yang
tertulis dalam kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan hanya dipergunakan
untuk kepentingan penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasama Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta,
2011
Yang Menyetujui
Peserta
KUESIONER
No. Kuesioner
:
Tanggal
:
Identitas Responden
a. Nama
:
b. Tanggal lahir
:
c. Usia
:
d. Alamat
:
e. Pendidikan
: .1) SD
2) SMP/se-derajat
3) SMA/se-derajat
4) D3/D4 se-derajat, jurusan ………
4) S1, jurusan ……….
5) S2, jurusan ……….
f. Status pernikahan
: 1) Sudah Menikah
2) Belum Menikah
h. Status paritas
: 1) belum pernah melahirkan
2) pernah melahirkan
i.Riwayat kanker payudara
: 1)ada,sejak kapan...
2)tidak ada
j. Riwayat kanker payudara pada ibu,
saudara kandung,atau saudara dari
pihak ibu dan ayah
: 1) ada
2) tidak ada
k. Riwayat pajanan radiasi di dada 30 tahun terakhir
kali...
: 1) ada,berapa
2) tidak ada
l. Riwayat biopsi pada payudara
: 1) pernah,karena.....
2) tidak pernah
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA USIA
DIATAS 30 TAHUN TERHADAP MAMOGRAFI SEBAGAI PEMERIKSAAN
PENUNJANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN DUREN
SAWIT PADA BULAN JUNI – AGUSTUS 2011
PENGETAHUAN
Lingkarilah jawaban yang menurut anda benar!
No.
Pertanyaan
1.
Apakah anda pernah mendengar
tentang mammografi?
Jawaban
a. Ya
b. Tidak
2.
Jika jawaban pertanyaan no. 1 “Ya”,
darimanakah anda mendapatkan
informasi tersebut?
a. Dokter ,seminar,penyuluhan
b. Teman, kerabat
3.
Apa yang dimaksud dengan
mammografi?
a. Salah satu metode deteksi dini kanker
payudara
b. Metode untuk pencegahan kanker payudara
4.
5.
6.
7.
Apakah anda tahu pada usia
berapakah pemeriksaan mammografi
secara berkala sebaiknya dimulai?
a. Dimulai saat usia 50 tahun
Apakah anda tahu apa yang dimaksud
dengan wanita dengan faktor resiko
tinggi kanker payudara?
a. Ya
apakah anda tahu ,pada usia
berapakah wanita dengan faktor
resiko tinggi kanker payudara
sebaiknya memulai pemeriksaan
mammografi?
a. Saat berusia 40 tahun
Sampai usia berapakah mammografi
dapat dilakukan?
a. sampai usia berapapun ,selama kesehatan
b. Dimulai saat usia 40 tahun
b. tidak
b. Saat berusia 25 tahun
baik
b. sampai menopause
SIKAP
Isilah kolom di bawah ini yang sesuai dengan saudari dengan ceklis (v).
keterangan : S= Setuju, TS= TidakSetuju
No.
1.
S
Apakah anda setuju bahwa mammografi adalah
metode deteksi dini kanker payudara?
2.
Apakah anda setuju pemeriksaan mammografi
secara berkala dimulai saat berusia 40 tahun,
dengan ada atau tidaknya gejala kanker payudara?
3.
Apakah anda setuju pada wanita dengan faktor
resiko tinggi kanker payudara,pemeriksaan
mammografi secara berkala dimulai saat
berusia 25 tahun?
Apakah anda setuju pemeriksaan mammografi
dapat dilakukan sampai usia berapapun selama
status kesehatan baik?
4.
PERILAKU
Isilah kolom dibawah ini yang sesuai dengan saudari
No
1.
Apakah anda pernah melakukan
mammografi
a. Ya
b. Tidak
TS
Lampiran
umur responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
paruhbaya
90
84.9
84.9
84.9
manula
16
15.1
15.1
100.0
106
100.0
100.0
Total
status pernikahan responden
Cumulative
Frequency
Valid
belum menikah
menikah
Total
Percent
Valid Percent
Percent
7
6.6
6.6
6.6
99
93.4
93.4
100.0
106
100.0
100.0
Paritas responden
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Belum
pernah
8
7.5
7.5
7.5
98
92.5
92.5
100.0
106
100.0
100.0
melahirkan
Pernah
melahirkan
Total
pendidikan_1
Cumulative
Frequency
Valid
Rendah
Percent
Valid Percent
Percent
0
0
0
0
Menengah
66
62.3
62.3
62.3
tinggi
40
37.7
37.7
100.0
Total
106
100.0
100.0
pengetahuan_1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
baik
52
49.1
49.1
49.1
cukup
41
38.7
38.7
87.7
rendah
13
12.3
12.3
100.0
106
100.0
100.0
Total
sikap_1
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
positif
91
85.8
85.8
85.8
negatif
15
14.2
14.2
100.0
106
100.0
100.0
Total
perilaku_1
Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
Valid
baik
16
15,1
15,1
15,1
buruk
90
84,9
84,9
100.0
Total
106
100.0
100.0
pendidikan_1 * pengetahuan_1 Crosstabulation
pengetahuan_1
baik
pendidikan_1
menengah
Count
% within pendidikan_1
tinggi
Total
Total
26
8
66
48.5%
39.4%
12.1%
100.0%
20
15
5
40
50.0%
37.5%
12.5%
100.0%
52
41
13
106
49.1%
38.7%
12.3%
100.0%
Count
% within pendidikan_1
Kurang
32
Count
% within pendidikan_1
Cukup
Paritas responden * pengetahuan_1 Crosstabulation
pengetahuan_1
baik
Paritas
Belum
pernah
melahirkan
Pernah
melahirkan
Count
% within paritas
responden
Count
% within paritas
responden
Total
Count
% within jumlah
anak responden
cukup
3
Kurang
Total
4
1
8
37.5% 50.0%
12.5%
100.0%
37
12
98
50.0% 37.8%
12.2%
100.0%
41
13
106
49.1% 38.7%
12.3%
100.0%
49
52
status pernikahan responden * pengetahuan_1 Crosstabulation
pengetahuan_1
baik
status pernikahan
belum menikah
responden
Count
% within status
pernikahan responden
Menikah
pernikahan responden
Total
pernikahan responden
Total
3
0
7
57.1%
42.9%
.0%
100.0%
48
38
13
99
48.5%
38.4%
13.1%
100.0%
52
41
13
106
49.1%
38.7%
12.3%
100.0%
Count
% within status
Kurang
4
Count
% within status
cukup
umur responden * pengetahuan_1 Crosstabulation
pengetahuan_1
baik
umur responden
paruhbaya
Count
% within umur responden
Manula
Total
Total
33
12
90
50.0%
36.7%
13.3%
100.0%
7
8
1
16
43.8%
50.0%
6.2%
100.0%
52
41
13
106
49.1%
38.7%
12.3%
100.0%
Count
% within umur responden
Kurang
45
Count
% within umur responden
cukup
pendidikan_1 * sikap_1 Crosstabulation
sikap_1
Total
positif
pendidikan_1
menengah
Count
% within pendidikan_1
tinggi
Count
% within pendidikan_1
Total
Count
% within pendidikan_1
negatif
55
11
66
83.3%
16.7%
100.0%
36
4
40
90.0%
10.0%
100.0%
91
15
106
85.8%
14.2%
100.0%
Status paritas responden * sikap_1 Crosstabulation
sikap_1
positif
jumlah anak responden
Belum
pernah
melahirkan
Pernah
melahirkan
Count
% within jumlah anak
responden
Count
% within jumlah anak
responden
Total
Count
% within jumlah anak
responden
negatif
Total
7
1
8
87.5%
12.5%
100.0%
84
14
98
85.7%
14.3%
100.0%
91
15
106
85.8%
14.2%
100.0%
status pernikahan responden * sikap_1 Crosstabulation
sikap_1
Total
positif
status pernikahan responden belum menikah
Count
% within status pernikahan
responden
menikah
7
0
7
100.0%
.0%
100.0%
84
15
99
84.8%
15.2%
100.0%
91
15
106
85.8%
14.2%
100.0%
Count
% within status pernikahan
responden
Total
negatif
Count
% within status pernikahan
responden
umur responden * sikap_1 Crosstabulation
sikap_1
positif
umur responden
paruhbaya
Count
% within umur responden
manula
Count
% within umur responden
Total
Count
% within umur responden
negatif
Total
76
14
90
84.4%
15.6%
100.0%
15
1
16
93.8%
6.2%
100.0%
91
15
106
85.8%
14.2%
100.0%
Status paritas responden * perilaku_1 Crosstabulation
perilaku_1
Total
baik
jumlah anak responden
Belum
pernah
melahirkan
Pernah
melahirkan
Count
% within jumlah anak
responden
Count
% within jumlah anak
responden
Total
Count
% within jumlah anak
responden
buruk
1
7
8
12.5%
87.5%
100.0%
15
83
98
15.3%
84.7%
100.0%
16
90
106
15.1%
84.9%
100.0%
status pernikahan responden * perilaku_1 Crosstabulation
perilaku_1
baik
status pernikahan responden belum menikah
Count
% within status pernikahan
responden
menikah
Count
% within status pernikahan
responden
Total
Count
% within status pernikahan
responden
umur responden * perilaku_1 Crosstabulation
buruk
Total
1
6
7
14.3%
85.7%
100.0%
15
84
99
15.2%
84.8%
100.0%
16
90
106
15.1%
84.9%
100.0%
perilaku_1
baik
umur responden
paruhbaya
Count
% within umur responden
manula
Total
77
90
14.4%
85.6%
100.0%
3
13
16
18.8%
81.2%
100.0%
16
90
106
15.1%
84.9%
100.0%
Count
% within umur responden
Total
13
Count
% within umur responden
buruk
pendidikan_1 * perilaku_1 Crosstabulation
perilaku_1
baik
pendidikan_1
menengah
Count
% within pendidikan_1
tinggi
Count
% within pendidikan_1
Total
Count
% within pendidikan_1
buruk
Total
7
59
66
10.6%
89.4%
100.0%
9
31
40
22.5%
77.5%
100.0%
16
90
106
15.1%
84.9%
100.0%
Download