pengelolaan fungsi fauna tanah pada satuan lahan

advertisement
PENGELOLAAN FUNGSI FAUNA TANAH PADA
SATUAN LAHAN PEKEBUNAN KAKAO RAKYAT
LA ODE MUHAMMAD HARJONI KILOWASID
HASBULLAH SYAF
NUR ALI SOLEHAN
JUANG RAMADAN
MARDIN
ARDI
DISAJIKAN PADA SEMINAR NASIONAL AGROFORESTRY 2015
“INOVASI AGROFORESTRY MENDUKUNG KEMANDIRIAN BANGSA”
Jatinangor, 19 November 2015
MENGAPA FAUNA TANAH DALAM SATUAN LAHAN
KEBUN KAKAO RAKYAT?
- Evaluasi satuan lahan
pertanian berkelanjutan.
tool pengambilan keputusan pengembangan
- Tanah : core building block of land (Lal, 2010), berkontribusi, a.l. daur
hara, retensi air, biodiversitas dan habitat, transformasi C.
- Kesesuaian layanan ekosistem tanah
kesuburan tanah keperluan
ekologi: aspek mikroba, tumbuhan dan fauna/fauna tanah
indikator
ekologi: diversitas taksonomi & fungsional (Thomsen, et al. 2012).
- Kebun kakao rakyat (sun full) dominan di Indonesia (94% total luas),
kesuburan tanah menurun.
- Kunci pertanian berlanjutan : al. integrasi proses biologi dan ekologi
(basis ekologi bawah permukaan tanah agroekosistem/agroforestry),
minimal penggunaan masukan tak-terbarukan (ketahanan tanah/soil
security).
INTEGRASI KONSEP EKOSISTEM TANAH (STRUKTUR DAN FUNGSI
KOMUNITAS BIOLOGI TANAH) DALAM SATUAN LAHAN KEBUN KAKAO
FISIK
KIMIA
BIOLOGI (Akar,
BOT, Mikroba,
Fauna tanah)
PENDEKATAN GENESIS
TANAH, EVALUASI
LAHAN/REKOMENDASI
MANAJEMEN TANAH
(Pertanian dan Ilmu
Tanah)
Habitat tanah berfungsi:
Transformasi C, Daur N,P,S, Struktur
tanah, regulasi populasi tanah
Panen & Jasa
La Ode M Harjoni Kilowasid, 2015
agroekosistem/agroforestry
(Ekologi & Ekonomi Lingkugan)
SATUAN LAHAN YANG DIKEMBANGKAN
BERDASAR KOMPONEN FISIK DAN KIMIA TANAH
DI KEBUN KAKAO RAKYAT
93 satuan pengamatan lahan (SPL) kebun kakao rakyat
Sumber: Hasbullah Syaf, 2010
ANALSIS CLUSTER 26 PARAMETER FISIK DAN KIMIA TANAH
PETA SATUAN PENGAMATAN LAHAN (SPL) HASIL ANALSIS CLUSTER 26
PARAMETER FISIK DAN KIMIA TANAH
48
12
45
43
46
KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA TANAH TIAP SPL SAMPEL
Parameter
Fraksi partikel tanah
Pasir (%)
Debu (%)
Liat (%)
pH (H2O)
PH (KCl)
C (%)
N (%)
C/N
P2O5 (Bray 1) (ppm)
K (MV) (ppm)
P2O5 (HCl 25%) (mg/100g)
K2O (HCl 25%) (mg/100g)
Al.dd (KCl 1N) (cmol+/kg)
H.dd (KCl 1N)(cmol+/kg)
Ca (cmol+/kg)
Mg (cmol+/kg)
K (cmol+/kg)
Na (cmol+/kg)
Jml (cmol+/kg)
KTK (cmol+/kg)
KB (%)
N-NH4 (KCl 2N) (cmol+/kg)
N-NO3 (KCl 2N) (cmol+/kg)
TOC (H2SO4) (%)
Labil pool I ((H2SO4) (%)
Labil pool II (H2SO4) (%)
Rekalsitran (H2SO4) ((%)
SPL 12
49
25
26
3.8
4.8
1.16
0.12
10
6.8
102.1
15.87
32.29
0
0.15
5.43
1.03
0.24
0.04
6.74
9.97
68
0.71
31.34
1.161
0.202
0.235
0.724
SPL 43
43
29
28
4.8
3.5
1.04
0.15
7
8.3
68.4
28.80
25.56
4.83
0.66
2.26
0.65
0.12
0.02
3.05
11.45
27
0.48
13.84
1.036
0.350
0.193
0.493
SPL 45
25
40
35
4.9
3.7
1.14
0.17
7
9.2
87.8
41.82
26.17
4.50
0.52
4.19
1.86
0.24
0.07
6.36
15.74
40
0.72
16.05
1.140
0.258
0.255
0.627
SPL 46
28
43
29
5.2
3.9
0.96
0.14
7
9.5
148.5
27.62
35.85
0.59
0.24
5.24
2.54
0.36
0.10
8.24
14.07
59
0.96
14.58
0.957
0.257
0.158
0.542
SPL 48
28
38
34
4.9
3.6
1.03
0.13
8
9.6
102.4
31.23
23.98
3.69
0.32
2.39
1.54
0.24
0.11
4.28
12.93
33
0.95
24.05
1.026
0.295
0.227
0.503
KOMPONEN BIOLOGI TANAH (MAKRO-FAUNA
TANAH) DARI LIMA SPL TERPILIH DI KEBUN
KAKAO RAKYAT
(Data sampling makrofauna tanah saat kakao
mulai berbunga Tahun 2013)
KOMPOSISI MAKROFAUNA TANAH
-
ISOPTERA, FUNGSI
DIPLOPODA, FUNGSI
FORMICIDAE, FUNGSI
ISOPODA, FUNGSI
: DEKOMPOSER DAN PEREKAYASA EKOSISTEM
: DEKOMPOSER DAN PEREKAYASA EKOSISTEM
: PEREKAYASA EKSOSITEM DAN PREDATOR
: DEKOMPOSER
POLA KEMIRIPAN SPL
BERDASARKAN KOMUNITAS
MAKRO FAUNA TANAH
F&K
POLA KEMIRIPAN SPL
BERDASARKAN KOMUNITAS
MAKROFAUNA & FISIK KIMIA TANAH
PENGELOMPOKAN SPL
BERDASARKAN KOMUNITAS
MAKROFAUNA TANAH
PENGELOMPOKAN SPL BERDASARKAN
KOMUNITAS MAKROFAUNA TANAH DAN 26
PARAMETER FISIK DAN KIMIA TANAH
Pola kemiripan SPL mengindikasikan komunitas makrofauna tanah dapat sebagai
indikator ekologi kesehatan tanah SPL kebun kakao rakyat
ANALISIS FAKTOR PEMISAH SPL
MENGGUNAKAN CANONICAL
CORESPONDENCE ANALYSIS
Axis-1 dan axis-2 CCA
signifikan menjelaskan
variasi parameter fisikkimia tanah dan
komunitas fauna tanah
antar SPL kakao rakyat.
Isopoda (Dekomposer),
Diplopoda dan
Oligochaeta
(Dekomposer/Perekaya
sa ekosistem)
berasosiasi dengan axis1, sedang Isoptera
(Dekomposer/Perekaya
sa ekosistem) dan
Formicidae
(Perekayasa ekosistem
& Predator berasosiasi
dengan axis -2.
KOMUNITAS NEMATODA
Kerapatan genus (individu±sd/100 g tanah , n = 9, DMRT p < 0.05)
Genus
Acrobeloides
Alaimus
Aphelenchoides
Bunonema
Clarkus
Discolaimus
Rhabditis
Theristus
Jumlah genus (8)
12
0.000±0.000a
1.818±0.227bc
0.000±0.000a
1.363±0.170a
1.477±0.184c
0.000±0.000a
0.000±0.000a
1.704±0.212b
43
0.000±0.000a
1.214±0.180b
0.000±0.000a
1.214±0.180a
0.000±0.000a
0.000±0.000a
1.023±0.151b
2.237±0.331b
SPL
45
1.276±0.138c
1.740±0.188bc
1.856±0.201b
1.972±0.214b
0.000±0.000a
0.000±0.000a
1.972±0.214c
2.204±0.239b
4
4
6
46
0.813±0.203b
0.759±0.189a
0.000±0.000a
1.355±0.338a
0.488±0.122b
1.084±0.270b
0.000±0.000a
0.921±0.230a
48
0.000±0.000a
2.771±0.349c
0.000±0.000a
2.771±0.349b
2.124±0.267c
0.000±0.000a
0.000±0.000a
2.771±0.349b
6
4
Chiloplacus
Alaimus
Aphelenchoides
KELOMPOK TROFIK (8 Genus = 3 kelompok trofik)
Dokumentasi, Juang Ramadan, 2014
Kerapatan Acari (individu/m-2 ±s.d, n = 9)
Takson
SPL
12
43
45
46
48
Prostigmata
713,31 ± 745,30a
658,44 ± 780,81a
329,22 ± 246,92a
877,92 ± 772,09a
658,44 ± 493,83a
Astigmata
384,09 ± 539,71a
329,22 ± 493,83a
329,22 ± 349,19a
493,83 ± 698,38a
713,31 ± 558,22a
Mesosigmata
329,22 ± 698,38a
219,48 ± 358,76a
384,09 ± 329,22a
329,22 ± 349,19a
385,09 ± 479,92a
Oribatida
438,96 ± 520,54a
274,35 ± 358,76a
603,57 ± 642,82a
384,09 ± 479,92a
548,70 ± 576,14a
Prostigmata, fungsi
Astigmata, fungsi
Mesostigmata, fungsi
Oribatida, fungsi
: Fungivora
: Fungivora, Predator
: Predator
: Fungivora
Dokumentasi, Juang Ramadan, 2014
Kerapatan Mikroarthropoda (individu/m-2 ±s.d, n = 9)
SPL
Takson
12
43
45
Uzelia
164,44 ± 348,90 a
109,55 ± 217,39a
0,00 ± 0,00a
54,77 ± 164,3 a
0,00 ± 0,00 a
Anurophorus
164,44 ± 348,90 a
328,88 ± 493,58a
109,55 ± 217,39a
274 ± 358,40 a
54,77 ± 164,33 a
Coloberella
54,77 ± 164,33 a
274,22 ± 658,30a
164,44 ± 348,90a
329 ± 551,86 a
0,00 ± 0,00 a
Friesea
164,44 ± 348,90a
274,22 ± 557,98a
0,00 ± 0,00a
Microgastrura
0,00 ± 0,00 a
164,44 ± 348,90a
109,55 ± 217,39a
Neosminthurus
0,00 ± 0,00 a
219.22 ± 358.42a
109.55 ± 217.39a 219.22 ± 358.42a
109,74 ± 217,76b
823,05 ± 2289,80b
Diptera
Microgastrura
Uzelia
Frisea
Collembola, Fungsi
Diptera, Fungsi
Anurophorus
46
0,00 ± 0,00a
48
219,22 ± 358,42 a
219,22 ± 358,42 a
274 ± 358,40 a
109,55 ± 217,39 a
109.55 ± 217.39a
1371,75 ±1742,07b
Coloberella
548,70 ± 458,25b
Neosminthuru
: Detritivora, Fungivora
: Herbivora
Dokumentasi, Juang Ramadan, 2014
MANIPULASI KELIMPAHAN FAUNA
TANAH DI EMPAT SATUAN
PENGAMATAN LAHAN
(SPL 12, 43,45 dan 46)
APLIKASI PERLAKUAN SERASAH DAN PUPUK DALAM TIAP PETAK
Tanggal, 23 JULI 2014
APLIKASI PERLAKUAN PUPUK DALAM TIAP PETAK
Tanggal, 23 JULI 2014
KADAR AMMONIUM, NITRAT, NITROGEN
MINERAL, DAN RASIO NITRAT:AMMONIUM
TANAH SAAT MUNCUL TUNAS BARU PADA
TANAMAN KAKAO PADA 198 HARI
(14 FEBRUARI 2015) SETELAH
MANIPULASI KELIMPAHAN FAUNA
AMMONIUM (NH4+)
SPL 12
NITRAT (NO3-)
SPL 12
NITROGEN MINERAL (Ammonium + Nitrat)
SPL
SPL 12
12
RASIO NITRAT : AMMONIUM
SPL 12
KADAR NITROGEN JARINGAN DAUN
DILAKUKAN SAAT MUNCUL TUNAS BARU
PADA TANAMAN KAKAO PADA 198 HARI
(14 FEBRUARI 2015) SETELAH
MANIPULASI KELIMPAHAN FAUNA
Serasah dihilangkan (S0)
Serasah tetap ada (S1)
P0
tanpa pupuk
tanpa pupuk
P1
Urea (50 g.pohon-1) + SP-36 (50
g.pohon-1) + KCl (0 g.pohon-1)
Urea (50 g.pohon-1) + SP-36 (50
g.pohon-1) + KCl (0 g.pohon-1)
P2
(P2) : Urea (100 g.pohon-1) + SP36 (100 g.pohon-1) + KCl (50
g.pohon-1)
(P2) : Urea (100 g.pohon-1) + SP-36
(100 g.pohon-1) + KCl (50 g.pohon1)
P3
Urea (150 g.pohon-1) + SP-36
(150 g.pohon-1) + KCl (100
g.pohon-1)
Urea (150 g.pohon-1) + SP-36 (150
g.pohon-1) + KCl (100 g.pohon-1)
Serasah
dihilangkan (S0)
Serasah tetap ada
(S1)
P0
tanpa pupuk
tanpa pupuk
P1 (g/phn)
Urea: SP-36: KCl
(50:50:0)
Urea: SP-36: KCl
(50:50:0)
P2 (g/phn)
Urea: SP-36:KCl
(100 :100:50)
Urea: SP-36:KCl
(100 :100:50)
P3 (g/phn)
Urea: SP-36:KCl
(150:150 :100)
Urea: SP-36:KCl
(150:150 :100)
Tempat
Fauna tanah
SPL 12
Isoptera, nematoda: 4 genus
(Clarkus) dan 2 kelompok trofik
(Bakterivora dan Predator), 4
Acari dan Collembola
SPL 43
Isoptera, nematoda: 4 genus
(Rhabditis) dan 1 kelompok trofik
(Bakterivora), 4 Acari dan 6
Collembola
Kombinasi
pupuk
anorganik
Serasah
dihilangkan (S0)
Serasah tetap ada
(S1)
P0
tanpa pupuk
tanpa pupuk
P1 (g/phn)
Urea: SP-36: KCl
(50:50:0)
Urea: SP-36: KCl
(50:50:0)
P2 (g/phn)
Urea: SP-36:KCl
(100 :100:50)
Urea: SP-36:KCl
(100 :100:50)
P3 (g/phn)
Urea: SP-36:KCl
(150:150 :100)
Urea: SP-36:KCl
(150:150 :100)
Tempat
Fauna tanah
SPL 45
Diplopoda, nematoda: 6 genus
(Clarkus) dan 2 kelompok trofik
(fungivora dan bakterivora), 4
Acari dan Collembola, tanpa
Diptera
SPL 46
Formicidae, nematoda: 6 genus
(Rhabditis) dan 2 kelompok trofik
(Predaor dan bakterivora, 4 Acari
dan 6 Collembola, serta Diptera
KESIMPULAN
- Pemilihan tindakan pengelolaan transformasi hara (nitrogen) tanah
pada tiap satuan lahan kebun kakao perlu mempertimbangkan
ketersediaan pakan
(bahan organik) dan struktur kelompok
fungsional fauna tanah.
- Rehabilitasi kualitas dan kesehatan tanah melalui perbaikan
ketersediaan pakan (kuantitas dan kualitas bahan organik) dan
habitat tanah membutuhkan pengembangan pendekatan sistem
agroforestry dalam kebun kakao rakyat tak produktif.
Diagram jaring-jaring makanan fauna di tanah kebun kakao rakyat di Sulawesi
Tenggara. Kotak menunjukkan kelompok trofik, anak panah menunjukkan arah aliran
energi. TL is trophic level (Kilowasid et al. 2014)
Download