Ekonomi Isalam - lppm stkip bima

advertisement
Pengaruh Media BAP Terhadap Keberhasilan Kultur Jaringan Bunga
Mawar (Rosa hybrida L.)
ISSN:2089-3205
Pengaruh Media BAP Terhadap Keberhasilan Kultur Jaringan
Bunga Mawar (Rosa hybrida L.)
Nikman Azmin
Abstrak; Permintaan bunga mawar potong meningkat terutama pada hari-hari besar. Mawar
(Rosa hybrida L.) biasa diperbanyak secara vegetatif berupa kultur jaringan, sedangkan secara
generatif hanya ditujukan untuk pemuliaan. Perbanyakan mawar bunga potong umumnya
diperbanyak secara okulasi, okulasi mata tunas atau okulasi mata berkayu. Okulasi mata tunas
dilakukan pada saat kulit batang bawah mudah dikelupas. Dengan melalui kultur jaringan
tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhan karena faktor perbanyakannya yang
tinggi. Tujuan penelitian ini Mengetahui teknik kultur jaringan pada mawar (Rosa hybrida L.)
dan Mengetahui pengaruh media BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan
mawar.Penelitian ini dilakukan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai pada tanggal 04 September 2015 sampai
dengan tanggal 03 Desember 2015. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
4 perlakuan Hasil penelitian menunjukan bahwa eksplan belum bisa membentuk akar, batang,
dan daun serta kalus. Persentase keberhasilan bahan tanam mawar adalah 0%. Hal ini terjadi
karena adanya kontaminasi. Jamur merupakan kontaminan yang terdapat pada media serta
eksplan, selain jamur juga ditemukan bakteri pada media yang menyebabkan eksplan tanaman
mawar tidak dapat tumbuh.
Kata Kunci: Media BAP, Kultur jaringan, Bunga mawar (Rosa hybrida L.)
terencana sesuai dengan permintaan pasar
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang
memiliki
keanekaragaman hayati
(Anonim, 2013).Berdasarkan kegunaannya,
yang
mawar dikelompokkan ke dalam mawar
kaya, sekitar 40.000 species tumbuhan
bunga potong, mawar taman, mawar tabur,
ditemukan di Indonesia. Plasma nutfah
dan
tumbuhan mempunyai fungsi dan peranan
penjualan bunga mawar potong paling
yang
tinggi dibandingkan dengan bunga potong
penting
bagi
kehidupan
dan
penghidupan manusia di mukabumi. Dari
mawar
bahan
kosmetik.
Volume
lainnya (BCI & Nehem, 1987).
plasma nutfah inilah dapat dirakit bibit-bibit
Permintaan bunga mawar potong
unggul. Mawar (Rosa hybrida L.) dijuluki
meningkat terutama pada hari-hari besar.
ratu segala bunga karena keindahannya,
Mawar
keanggunannya,
keharumannya.
diperbanyak secara vegetatif berupa kultur
Tanaman hias ini memiliki nilai ekonomi
jaringan, sedangkan secara generatif hanya
tinggi, diminati konsumen, dan dapat
ditujukan untuk pemuliaan. Perbanyakan
dibudidayakan secara komersial dan
mawar
dan
17 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
(Rosa
bunga
hybrida
potong
L.)
biasa
umumnya
Volume 4 Nomor 2 November 2015
Pengaruh Media BAP Terhadap Keberhasilan Kultur Jaringan Bunga
Mawar (Rosa hybrida L.)
diperbanyak secara okulasi, okulasi mata
ISSN:2089-3205
METODE PENELITIAN
tunas atau okulasi mata berkayu. Okulasi
Proses
Kultur
jaringan
bungan
mata tunas dilakukan pada saat kulit batang
mawar (Rosa hybrida L.) dilaksanakan
bawah mudah dikelupas. Dengan melalui
pada Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
kultur jaringan tanaman dapat diperbanyak
dan
setiap waktu sesuai kebutuhan karena faktor
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Alat :
perbanyakannya
(Ahmad,
LAFC lengkap dengan lampu bunsen,
2006). Bibit dari varietas unggul yang
Petridish dan botol-botol kultur, Peralatan
jumlahnya sangat sedikit dapat segera
diseksi yaitu pinset besar / kecil dan pisau
dikembangkan melalui kultur jaringan.
pemes. Bahan : Eksplan : bunga mawar
Pada tanaman perbanyakan melalui kultur
(Rosa hybrida L.), Media kultur, Alkohol
jaringan,
96%, Aquadest steril, Spirtus, Chlorox
bila
yang
tinggi
berhasil
dapat
lebih
menguntungkan karena sifatnya akan sama
Bioteknologi
Fakultas
Pertanian
(sunclin)
dengan induknya (seragam) dan dalam
waktu yang singkat bibit dapat diproduksi
dalam jumlah banyak dan bebas penyakit.
Metode
ini
yang
jaringan
diambil untuk menjadi eksplan adalah
membantu
bagian batang mawar. Digunakan batang
memperbanyak tanaman, khususnya untuk
untuk eksplan karena pada batang sel- sel
tanaman
nya masih aktif melngalami pembelahan
dikembangkan
yang
kultur
Cara Kerja
Persiapan eksplan
Bagian dari tanaman
untuk
sulit
dikembangbiakkan
secara generatif (Yusnita, 2004). Bibit yang
beberapa keunggulan, yaitu mempunyai
Sterilisasi Eksplan (dilakukan dalam
LAFC)
Merendam eksplan kedalam larutan
sifat yang identik dengan induknya, dapat
Dithane M-45 3 mg/l selama kira-kira 12
diperbanyak dalam jumlah yang besar
jam, dilanjutkan dengan chlorox 5,25 %
sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat
(sunclin 100%) selama kira-kira 3 menit,
yang luas, mampu menghasilkan bibit
Membilas eksplan dengan aquadest steril
dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai
dengan jumlah besar dalam waktu yang
singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih
terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih
cepat dibandingkan dengan perbanyakan
Penanaman Eksplan
Membuka plastik penutup botol
media kultur, Mengambil eksplan dan
menanamnya di media kultur dengan
konvensional
18 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 2 November 2015
Pengaruh Media BAP Terhadap Keberhasilan Kultur Jaringan Bunga
Mawar (Rosa hybrida L.)
ISSN:2089-3205
pinset. Setelah digunakan, pinset selalu
Hasil Pengamatan
dibakar diatas api, Selama penanaman,
Table 1.Pertumbuhan Tunas, Daun, dan
Akar jaringan mawar hasil kultur
mulut botol harus selalu dekat dengan api
untuk menghindari kontaminasi.
Pemeliharaan
Botol-botol media berisi eksplan
ditempatkan di rak-rak kultur, Lingkungan
Mac
am
ekspl
an
U
l
g
n
M
A
W
A
R
diluar botol harus dijaga suhu, kelembaban
Sa
at
mc
l
da
un
Sa
at
mc
l
ak
ar
Jm
h
mc
l
tun
as
1
Sa
at
mc
l
tun
as
s
-
Jm
h
mc
l
da
un
Jm
h
mc
l
ak
ar
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
Jamur (warna
coklat)
4
-
-
-
-
-
-
Eksplan Rusak
(terkontaminasi
bakteri dan
jamur)
0
%
0
%
0
%
0
%
0
%
0
%
- -
ket
Terkontaminasi
Jamur (warna
kuning)
Jamur (warna
putih)
dan cahayanya, Penyemprotan botol-botol
kultur dengan spirtus dilakukan 2 hari
sekali untuk mencegah kontaminasi
Pengamatan selama 5 minggu, meliputi
%
keberber
hasilan
Saat muncul akar, tunas, daun dan
kalus (HST), diamati setiap hari, Jumlah
Hasil Eksplant Kultur Jaringan Mawar
akar, tunas dan daun, diamati 1 minggu
(Rosa hybrida L.)
Berdasarkan
sekali, Deskripsi kalus (struktur dan warna
bahwa
hasil
eksplan
pengamatan
kalus), dilakukan pada akhir pengamatan,
diperoleh
belum
bisa
Persentase keberhasilan, dilakukan pada
membentuk akar, batang, dan daun serta
akhir pengamatan
kalus. Persentase keberhasilan bahan tanam
mawar (Rosa hybrida L.) adalah 0%. Hal
HASIL PENELITIAN
Hasil kultur jaringan bunga mawar
dapat dilihat pada gambar berikut:
ini terjadi karena adanya kontaminasi jamur
dan bakteri. Jamur merupakan kontaminan
yang terdapat pada media serta eksplan,
selain jamur juga ditemukan bakteri pada
media yang menyebabkan eksplan tanaman
mawar tidak dapat tumbuh. Jamur yang
terbentuk pada media sangat beragam
dilihat
Gambar 1. Hasil kultur jaringan bunga
mawar (Rosa hybrida L.) yang
terkontaminasi pada media
19 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
dari
perubahan
warna
yang
membentuk benang- benang hifa. Dari
pengamatan diperoleh
jamur
dengan
terdapat
berbagai
warna,
banyak
yang
Volume 4 Nomor 2 November 2015
Pengaruh Media BAP Terhadap Keberhasilan Kultur Jaringan Bunga
Mawar (Rosa hybrida L.)
ISSN:2089-3205
mengindifikasikan tidak hanya satu jenis
sitokinin yang berperan dalam merangsang
spesies
membentuk tunas.
jamur
yang
menyebabkan
kontaminasi. Sedangkan kontaminasi oleh
bakteri terlihat cairan kental di sekitar
KESIMPULAN
bahan
1. Persentase
tanam
maupun
media
yang
merupakan kumpulan massa bakteri .
keberhasilan
dari
kultur
mawar adalah 0%
Terjadinya kontaminasi pada media
2. Kegagalan
dalam
praktikum
ini
kultur disebabkan tidak sterilnya media
disebabkan oleh adanya kontaminasi
maupun eksplan. Sterilisasi yang tidak
jamur dan bakteri.
sempurna
mengakibatkan
terjadinya
3. Kontaminasi terjadi karena tidak strilnya
kontaminasi pada media karena pada media
media dan bahan tanam. Sehingga
mengandung nutsisi bagi tanaman yaitu
mikroba dapat hidup di dalam botol
vitamin,
kultur.
gula,
dan
mineral
yang
selanjutnya juga dapat menghambat proses
pertumbuhan
tanaman.
Selain
adanya
kontaminasi pada media dan bahan tanam
kegagalan
pada
praktikum
ini
juga
diakibatkan oleh rusaknya media, hal ini
juga didukung dengan hasil penelitian
Hermawan & Na’iem (2006), menyatakan
bahwa apabila media yang dibuat sudah
terkontaminasi dengan bakteri dan jamur
maka ekplan yang ditanam tidak akan
pernah tumbuh. Hal ini dapat disebabkan
karena pH media tidak sesuai dan juga
kesalahan dalam pembuatan media yang
tidak menjadi homogen. Kekurangan agaragar juga dapat mengakibatkan media tidak
padat. Dalam media penanaman untuk
menumbuhkan eksplan tanaman mawar
ditambahkan
ZPT
yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. 2007. variasi somaklonal
sebagai salah satu sumber keragaman
genetik untuk perbaikan sifat tanaman.
Jurnal Agronomi Vol. 11 No. 2
Anonim . 2013. Pengaruh Kultur jaringan
http://www.pdf-finder.com/pdf/
pengaruh-bap-terhadap-kultur
jaringan.html
BCI and Nehem. 1987. Investment Study of
Indonesia Flower andOrnamental
Plant Sector. BCI and Nehem,
Jakarta.
Hermawan T & Na’iem 2006. Pengaruh
Jenis Media dan Konsentrasi Zat
Pengatur Tumbuh Terhadap Perakaran
pada
Kultur
Jaringan
Cendana
(Santalum album Linn.). Jurnal
Agrosains. Vol 19 (2) : 103-109
Yusnita. 2004. Kultur Jaringan: Cara
memperbanyak
tanaman
secara
efisien. Agromedia Pustaka, Jakarta.
105 hlm
BAP
(benzylaminopurine) merupakan hormon
20 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 2 November 2015
Download