BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 20 tahun 1990, Penggolongan air menurut peruntukkannya dapat dibagi menjadi beberapa kelas , yaitu: 1. Kelas I : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Kelas II : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3. Kelas III : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Kelas IV : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air (Wildian. 2011). Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup, dimana air dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari. Kekeruhan (Turbidity) menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahanbahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus). Air yang memiliki nilai kekeruhan rendah biasanya memiliki nilai warna tampak dan warna sesungguhnya yang sama dengan warna standar. Satuan kekeruhan yang diukur dengan metode Nephelometric adalah Nephelometric Turbidity Unit (NTU) Sesuai dengan SK MENKES NO. 907/MENKES/SK/VII/2002 menyatakan bahwa, kadar maksimal angka kekeruhan yang diperbolehkan adalah 5 NTU. Air keruh dapat menyebabkan dampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan, dampak buruk pada manusia seperti kekurangan air untuk minum, memasak, mencuci sehingga timbulnya gangguan kesehatan. Pada lingkungan, limbah bahan kimia dari sektor pertanian, industri dan pertambangan serta tempat pembuangan sampah juga dapat mengotori air dan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, pengujian Universitas Sumatera Utara 2 kekeruhan air sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan air, agar air tersebut layak digunakan atau tidak. Selain itu pengujian kekeruhan air juga dapat digunakan untuk mengetahuin tingkat kekeruhan air berdasarkan intensitas cahaya. Kekeruhan air, disebabkan adanya kandungan Total Suspended Solid baik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangannya. Kekeruhan dalam air minum tidak boleh lebih dari 5 NTU. Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindungi mahluk hidup dari terjadinya infeksi. Turbidimeter adalah alat yang digunakan sebagai alat uji standar untuk mengetahui tingkat kekeruhan air. Keberadaan alat ini sebenarnya sudah umum dan mudah dicari. Namun, karena harganya relatif mahal menjadikan alat ini hanya dimiliki oleh pihak – pihak tertentu. Untuk menguji apakah air yang kita punya mempunyai standar atau tidak harus pergi ke Laboratorium pengujian air minum, hal ini menyebabkan kurang efektif dan efisien (Endarko.2013). Air keruh tidak hanya terjadi di musim hujan saat air sungai seringkali menjadi keruh, pada saat musim kemarau sekalipun air yang mengalir ke rumah tangga masyarakat juga keruh karena membawa endapan lapisan tanah dari tempat pengolahan air. Kekeruhan yang dianggap sepele ini tak jarang merupakan sumber penyakit. Dasar pertimbangan dan alasan tersebut, peneliti membuat alat untuk mengukur tingkat kekeruhan air. Sistem ini terdiri dari modul mikrokontroler Arduino nano sebagai pemroses data dan Analog Digital Converter (ADC) yang digunakan untuk mengkonversi sinyal analog ke digital karena Light Dependent Resistor (LDR) berupa data analog, setelah nilai kekeruhan tersebut di dapat modul mikrokontroler akan mengirimkan nilai kekeruhan air tersebut ke Smartphone menggunakan modul Global System for Mobile Comunication (GSM) SIM800L, selanjutnya hasil pendeteksian kekeruhan air ditampilkan melalui Smartphone. Dalam rencana penelitian ini penulis bermaksud untuk membangun alat yang dapat Mendeteksi Kekeruhan Air Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano Dengan Sensor Light Dependent Resistor (LDR) Dan Light Emitting Dioda (LED) Super Bright Berbasis Komunikasi Data Online. Universitas Sumatera Utara 3 1.2. Rumusan Masalah Adapun masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat alat yang dapat mendeteksi kekeruhan air menggunakan mikrokontroler arduino nano dengan sensor LDR dan LED Super Bright berbasis komunikasi data Online. 1.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi msalah penulisan sebagai berikut : 1. Mikrokontroler yang digunakan adalah modul Mikrokontroler Arduino. 2. Bahasa pemrograman yang digunakan Mikrokontroler Arduino adalah bahasa C. 3. Tingkat kekeruhan air yang akan diuji menggunakan sampel air Aqua bides, air PDAM, air mineral Aqua, air lumpur. 4. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air menggunakan sensor LDR dan LED Super Bright. 5. Media pengiriman data yang digunakan adalah modul SIM800L. 6. Penelitian ini tentang kekeruhan air. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat yang dapat mendeteksi tingkat kekeruhan air dalam waktu yang cepat dan akurat. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan: 1. Dengan adanya alat yang dapat mendeteksi tingkat kekeruhan air, maka alat tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa unutk melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Alat yang dibuat dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat agar mengetahui tingakat kekeruhan air. 3. Alat yang dibuat dapat memberikan informasi kekeruhan air dengan cepat dan akurat. Universitas Sumatera Utara 4 1.6. Metodologi Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Literatur Pada tahap ini penulisan dimulai dengan studi kepustakaan yaitu proses pengumpulan bahan-bahan referensi baik dari buku-buku, artikel-artikel, maupun dari hasil penelitian mengenai Arduino, Sensor LDR dan LED Super Bright. 2. Perancangan Sistem Analisis bertujuan untuk menganalisa setiap informasi dan masalah yang didapat dari studi literatur untuk mencari solusi terbaik dan membuat perancangan program, model rangkaian, flowchart, perancangan aplikasi, dan rangkaian alat. 3. Implementasi Pada tahap ini akan dibangun alat yang dapat Mendeteksi Kekeruhan Air Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano Dengan Sensor Light Dependent Resistor (LDR) Dan Light Emitting Dioda (LED) Super Bright Berbasis Komunikasi Data Online sebagai alat untuk tingkat kekeruhan air. 4. Pengujian Alat Pada tahap ini dilakukan pengujian alat dan program. 5. Dokumentasi Proses dokumentasi hasil penelitian dilakukan selama penelitian dengan menyusun laporan dalam bentuk skripsi. 1.7. Sistematika Penulisan Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian judul skripsi “Mendeteksi Kekeruhan Air Menggunakan Mikrokontroler Arduino Nano Dengan Sensor Light Dependent Resistor (LDR) Dan Light Emitting Dioda (LED) Super Bright Berbasis Komunikasi Data Online”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan skripsi. Universitas Sumatera Utara 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi komponenkomponen yang digunakan dalam pembuatan alat pendeteksi tingkat kekeruhan air. BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Berisi tentang uraian perancangan tentang rangkaian-rangkaian alat dan sensor yang terdapat pada pembuatan alat pendeteksi kekeruhan air. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem dan program sesuai dengan analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir akan memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya. Universitas Sumatera Utara