bab i pendahuluan

advertisement
 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi sekarang untuk konsumsi
mendatang. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan untuk menanamkan
harta ataupun modal, baik pada aktiva riil maupun aktiva finansial pada suatu unit
usaha atau pendanaan dengan maksud memperoleh keuntungan pada masa yang akan
datang.
Investor tentunya berharap agar investasi yang ditanamkan dapat berkembang.
Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang tunai, tujuan dan perilaku serta pilihan
terhadap risiko, membuat setiap individu memilih investasi yang berbeda. Namun,
menentukan suatu investasi yang tepat memang membutuhkan sebuah perencanaan
yang cermat.
Pasar modal merupakan salah satu tempat alternatif untuk menginvestasikan
dana yang di miliki masyarakat, selain di investasikan di pasar uang. Dalam pasar
modal terdapat beberapa sektor industri, termasuk industri jasa sektor perbankan. Di
dalam Bursa Efek Indonesia telah terdaftar 31 emiten perbankan, tujuh diantaranya
1
2
sudah termasuk dalam kumpulan saham LQ 45. Penulis hanya mengamati lima saham
tergolong dalam saham-saham berlikuiditas tinggi dan memiliki
bank yang
kapitalisasi pasar sehingga pergerakan sahamnya stabil. Berikut ini dapat dilihat
perbandingan likuiditas saham perbankan:
Tabel 1.1
Perbandingan rata-rata likuiditas saham sektor perbankan di LQ45 dengan saham
Perbankan Non LQ45 Periode 2011
Saham
Frekuensi
Clossing
Transaksi
Price
(x)
Volume
(.000)
LQ45
BBNI
3872,92 23977,58 655657,25
BMRI
6783,33 49813,92 1126558,17
BBCA
7420,83 24957,67 306187,75
BBRI
6158,33 52116,50 891260,50
BDMN
5502,08 14236,75 177345,33
Non LQ45
BNGA
625,83
2698,58
48698,17
BEKS
137,75
812,08
78431,67
BNLI
1607,50
1027,75
20736,14
BACA
145,17
138,34
98824,00
BAEK
2110,83
18,42
65,83
Sumber: idx.co.id (Data diolah kembali)
Akan tetapi, saat ini berinvestasi pada saham sektor perbankan masih kurang
diminati oleh para investor karena kebijakan Bank Indonesia (BI) terus menekan bank
agar menurunkan bunga kredit, sehingga berisiko menekan margin bunga bersih bank
(investasi.kontan.co.id), padahal sektor perbankan menunjukan prospek yang
menguntungkan dengan adanya pertumbuhan laba sebesar 32,01% pada saham bankbank papan atas tersebut pada tahun 2010.
3
(Zubir, Zalmi, 2011:19) Hal yang sangat mendasar dalam proses keputusan
adalah teori “High Risk High Return”. Dalam konteks manajemen investasi,
investasi
risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara hasil yang diharapkan (expected return)
dan realisasinya (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin
besar tingkat risikonya.
Di dalam melakukan investasi tidak hanya diperlukan dana yang memadai
saja, tetapi dibutuhkan pengetahuan dalam memaksimalkan keuntungan yang ingin
didapatkan. Terdapat berbagai cara dalam memaksimalkan keuntungan ini. Salah
satunya, yaitu strategi investasi melalui pembentukan portofolio optimal dengan
menggunakan Metode Markowitz. Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan
sekumpulan asset, baik berupa asset riil maupun asset finansial yang dimiliki oleh
investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan
cara diverifikasikan, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif
investasi (“Don’t put all your eggs into one basket”).
Portofolio yang akan dipilih oleh investor tentunya portofolio yang optimal
yaitu portofolio yang memberikan hasil, baik return maupun risiko yang sesuai
dengan keinginan investor. Untuk membentuk portofolio yang optimal tentu saja
harus memilih efek dari perusahaan-perusahaan (emiten) mana yang dapat
memberikan keuntungan yang maksimal.
Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis termotivasi untuk meneliti lebih
lanjut mengenai pembetukan portofolio yang optimal dengan memilih lima saham
dari sektor perbankan sebagai bahan penusunan laporan tugas akhir dengan judul
4
“Analisis Portofolio Saham Optimal Berdasarkan Metode Markowitz Pada Lima
Saham Perbankan Yang Terdaftar di LQ45 Periode 2008-2011”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas. Untuk menghindari pembahasan
masalah yang terlalu luas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana perkembangan harga saham PT. Bank Negara Indonesia Tbk.,
PT. Bank Mandiri Tbk., PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk., dan PT. Bank Danamon Tbk. Periode Januari 2008 s.d
Desember 2011?
2. Bagaimana menentukan dan menghitung proporsi portofolio saham yang
optimal dengan menggunakan Metode Markowitz dari kombinasi diantara
saham PT. Bank Negara Indonesia Tbk., PT. Bank Mandiri Tbk., PT.
Bank Central Asia Tbk., PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., dan PT. Bank
Danamon Tbk.?
1.3 Batasan Masalah
Penulis hanya mengamati harga saham kelima emiten perbankan yang tergolong
saham LQ45 di tahun 2008-2011. Yaitu, menghitung proporsi portofolio saham PT.
Bank Negara Indonesia Tbk., PT. Bank Mandiri Tbk., PT. Bank Central Asia Tbk.,
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., dan PT. Bank Danamon Tbk.
5
Sementara untuk saham PT. Bank BJB Tbk. dan PT. Bank Tabungan Negara
Tbk. tidak
penulis amati dikarenkan baru melakukan IPO dan terdaftar di LQ45 dua
tahun terakhir. Sedangkan penulis meneliti untuk empat tahun.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan kelima harga saham perbankan
tersebut.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil proporsi membentuk portofolio
saham yang optimal melalui perhitungan dengan menggunakan
Metode Markowitz pada saham PT. Bank Negara Indonesia Tbk.,
PT. Bank Mandiri Tbk., PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk., dan PT. Bank Danamon Tbk.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini akan memberikan manfaat :
1.
Bagi Peneliti
- Mengaplikasikan mata kuliah di bidang investasi mengenai
Metode Markowitz Efficient Frontier sebagai salah satu teknik
dalam membentuk portofolio yang optimal.
6
- Mengaplikaikan
teori
yang didapat
di
perkuliahan
yang
berhubungan dengan manajemen investasi dengan kenyataan di
lapangan.
2.
Bagi Investor
- Dapat menggunakan Metode Markowitz Efficient Frontier sebagai
referensi dalam membentuk dan menganalisis portofolio yang
optimal
- Dapat menjadi masukan khususnya bagi bagian investasi dalam
menentukan saham yang akan dipilih dan proporsinya sehingga
dapat membentuk portofolio yang optimal.
3.
Bagi Lembaga Pendidikan
- Memperkenalkan Metode Markowitz sebagai salah satu cara untuk
menganalis portofolio yang optimal dan aplikasinya dalam
berinvestasi saham
- Sebagai tambahan referensi lebih dalam mengenai informasi pasar
modal dan instrumennya khususnya saham
4.
Bagi Pembaca
- Agar pembaca dapat memperoleh wawasan tentang berinvestasi
yang optimal bagi para investor.
7
1.5 Kerangka Pemikiran
Investasi di Pasar Modal
Saham LQ 45
Analisis Portofolio
Markowitz Efficient Frontier
Risk
Return
Portofolio Optimal (5 Saham
Perbankan di LQ45)
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan asset, baik
berupa asset riil maupun asset finansial yang dimiliki oleh investor. Hakikat
pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi,
yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang
berkorelasi negatif.
Dalam melakukan kegitan investasi pasar modal, risiko adalah suatu hal yang
harus diperhatikan karena sering sekali mengandung unsur ketidakpastian, baik dalam
keuntungan maupun tingkat pngembalian yang diharapkan yang akan diterima oleh
investor. Ketidakpastian inilah yang disebut risiko dalam berinvestasi. Apabila
8
investor mengharapkan tingkat pendapatan yang tinggi, maka investor tersebut harus
berani menanggung
risiko yang tinggi pula.
Untuk mengurangi risiko dari investasi tersebut, maka para investor biasanya
melakukan diversifikasi melalui pengkombinasian berbagai sekuritas ke dalam
investasi mereka, dengan kata lain membentuk suatu portofolio.
Teori “Don’t put all your eggs into one basket”. Jangan pernah menempatkan
seluruh dana yang kita miliki ke dalam satu jenis investasi adalah hakikat dari strategi
investasi pada berbagai jenis atau alat investasi dengan tujuan meminimalkan risiko
dan menghasilkan keuntungan yang setinggi-tingginya. Membentuk suatu investasi
portofolio sebenarnya merupakan salah satu alternatif terbaik dalam berinvestasi.
Investor dapat menentukan kombinasi dari efek-efek untuk membentuk
portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dikatakan
efisien apabila portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain
memenuhi kondisi tersebut:
1. Memberikan return ekspektasi tertinggi untuk berbagai tingkat risiko
2. Memberikan risiko terendah dengan berbagai ekspektasi return.
Portofolio yang diharapkan oleh para investor adalah portofolio yang optimal.
Namun, tidak semua portofolio yang terbentuk sesuai dengan yang diharapkan oleh
investor, baik dalam segi risiko maupun return yang dihasilkan.
Masalah dalam portofolio adalah bagaiana memilih dan menentukan
kombinasi terbaik antara risiko dan tingkat keuntungan agar terbentuk portofolio
9
yang memberikan tingkat keuntungan maksimum dengan risiko tertentu atau tingkat
keuntungan
tertentu dengan risiko minimum. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah membentuk portofolio dengan menggunakan Metode Markowitz
Efficient Frontier yang pada awalnya dikembangkan oleh Harry Markowitz.
1.6 Metodologi
Peneltian
1.6.1 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis,
yaitu metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan dan menyusun data
atas harga-harga saham yang kemudian menganalisis data tersebut. Terhadap
data yang diperoleh peneltiti didukung oleh Metode Markowitz dengan
penggunaan tabel, sehingga dapat membantu dalam pemahaman tugas akhir ini.
1.6.2 Data Penelitian
1.
Jenis Data Yang Digunakan
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder, yaitu data
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian
dari sumber-sumber yang telah ada.
Data ini berjenis time series bulan Januari 2008 s.d Desember 2011
dengan sampel harga saham perbankan yang terdaftar di LQ45 yang
diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terlebih
dahulu, internet, media masa, dan catatan-catatan kuliah serta buku-buku
teori yang mendukung permasalahan penelitian.
10
2.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian ini,
dilakukan teknik atau cara pengumupulan data sebagai berikut :
a. Liberary Research (Studi Kepustakaan)
Yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis mengambil data
sekunder yang dibutuhkan dari beberapa literatur yang berhubungan
dengan subjek penelitian dengan cara:
-
Quatasi, yaitu mengutip dengan menggunakan kata-kata
penulis seperti aslinya.
-
Paraphrase, yaitu mengutip menggunakan kata-kata penulis
sendiri.
-
Summary, yaitu mengambil atau menerangkan intisari dari
sumber pustaka.
b.
Pengumpulan data dari bahan- bahan bacaan lainnya dan media
elektronik, seperti koran, majalah yang berhubungan dengan topik
tulisan ini, dan juga internet.
1.6.3 Metode Analisis Data
Dalam Melakukan analisis pembentukan portofolio optimal, maka pada
dasarnya harus menghitung tingkat keuntungan dengan tingkat risiko. Alat
analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
11
1.
Return (tingkat keuntungan)
Dengan
Rumus 1,1:
R1,2 =
P1 − P1−t
P1−t
(Handono,2009:166)
Keterangan :
R1,2
= Imbal hasil saham (return) i dalam periode t
P1
= Harga saham (price) i pada periode t
Pi-t
= Harga saham i sebelum periode t
2. Expected return saham.
Menghitung keuntungan yang diharapkan yaitu rata-rata tertimbang dari
return masing-masing saham berdasarkan jumlah periode penelitian guna
nmengetahui perkembangan harga saham selama periode penelitian.
Dengan Rumus 1,2:
𝐸 𝑅𝑖 =
𝑛
𝑖=1 𝑅𝑖
𝑛
(Husnan, 2003:47)
Keterangan:
E(Ri) = Expected return saham i
Ri
= Return harga saham i pada periode t
n
= Jumlah periode
12
3.
Standar deviasi tingkat risiko saham.
Mengetahui resiko relatif dari masing-masing saham dengan ukuran
standar deviasi dan tingkat return masing-masing saham.
Dengan Rumus 1,3:
a.
Variance (2)
𝑛
πœŽπ‘–2
=
𝑖=1
[𝑅𝑖 − 𝐸(𝑅𝑖 )]2
𝑛
(Husnan, 2003:49)
Keterangan:
i 2
= Variance return saham i
Ri
= Keuntungan harga saham i yang diterima pada periode ke t
E(Ri)
= Keuntungan yang diharapkan dari saham i
n
= Periode
13
b.
Standar deviasi
Pengukuran standar deviasi dinyatakan sebagai berikut :
𝑖 =
π‘‰π‘Žπ‘Ÿ (𝑅𝑖 )
(Jogiyanto, 2000:131)
Keterangan:
i
= Standar deviasi saham i
Var(Ri)
= Variance return saham i
Atau dengan rumus 1,4:
𝐢𝑉𝑖 =
πœŽπ‘–
𝐸(𝑅𝑖 )
(Tandelilin, 2001:56)
Keterangan:
CVi
= Resiko relatif saham
i
= Standar deviasi saham i
E(Ri) = Expektasi return saham i
4.
Expected return portofolio.
Tingkat keuntungan dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang
dari keuntungan yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk
portofolio tersebut. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1,5:
14
𝑛
𝐸(𝑅𝑝 ) =
π‘Šπ‘– . 𝐸(𝑅𝑖)
𝑖=1
(Jogiyanto, 2005:240)
Keterangan :
E(Rp)
= Ekspektasi return dari portofolio
Wi
= Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i
E(Ri)
= Ekspektasi return saham i
5.
Standar deviasi tingkat risiko portofolio.
Varians
dan
standar
deviasi
portofolio
dapat
dihitung dengan
menggunakan rumus 1,6 sebagai berikut:
P2 = (Wi )2 (i)2 + (Wj)2 (j)2 + 2 (Wi)(Wj) ( i,j) (i ) (j )
πœŽπ‘ =
πœŽπ‘2
(Jogiyanto, 2005:243)
Keterangan:
p
= Standar deviasi portofolio
P2
= Variance saham portofolio
i2
= Variance saham i
j2
= Variance saham j
15
Wi
= Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i
W j
= Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham j
6.
Koefisien korelasi.
Dalam ilmu statistik, koefisien korelasi adalah ukuran yang dipakai untuk
menentukan derajat atau kekuatan korelasi antara variabel-variabel data,
koefisien korelasi bernilai antara -1 dan +1. Dalam upaya meminimalisir risiko
diperlukan suatu kombinasi saham yang memiliki koefisien korelasi yang
rendah, bahkan yang bernilai negatif. Pengurangan risiko karena melakukan
diversifikasi, tergantung pada koefisien korelasi antara tingkat keuntungan dari
saham-saham yang membentuk portofolio tersebut. Semakin kecil koefisien
korelasinya, maka semakin kecil efektif pengurangan risikonya.
Dengan rumus 1,7:
πœŒπ‘–,𝑗 =
𝐢𝑂𝑉𝑖,𝑗
(πœŽπ‘– ) πœŽπ‘—
kemuduian dengan rumus 1,8:
𝐢𝑂𝑉𝑖,𝑗 =
𝑛
𝑖=1[(𝑅𝐼
− 𝐸(𝑅𝑖 )][(𝑅𝑗 − 𝐸(𝑅𝑗 )]
𝑛−1
(Husnan, 2003:247)
16
Keterangan:
𝜌
𝑖,𝑗
= Koefisien korelasi kedua saham (saham i, j )
πΆπ‘œπ‘£π‘–,𝑗
= Kovarian antar saham (saham i , j)
𝑅𝑖
= Tingkat return saham i
𝑅𝑗
= Tingkat return saham j
𝐸 𝑅𝑖
7.
= Ekspektasi return saham i
E( Ri )
= Ekspekatasi return saham j
n
= Jumlah periode
Membentuk serangkaian portofolio yang efisien atau kurva Markowitz Efficient
Frontier (MEF).
8.
Menentukan tingkat referensi investor terhadap resiko investasi melalui
pembentukan kurva indefferensi atau Indifference Curve (IC).
9.
Penggabungan kurva Markowitz Efficient Frontier (MEF) dan Indifference
Curve (IC) yang menghasilkan portofolio yang optimal.
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tentang harga-harga saham perusahaan sektor perbankan
dilakukan pada bulan Januari 2012, diikuti dengan penelitian-penelitian insidentil
yang bertujuan untuk melengkapi data. Disamping mencari data pada internet
penulis langsung mendatangi bank-bank yang terkait.
Download