BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan mahluk sosial, yang artinya tidak dapat hidup seorang diri,
dimana kita membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi, saling tolong menolong dan
sampai untuk bereproduksi pun manusia membutuhkan orang lain. Sebagai mahluk
sosial, masing-masing manusia mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing. Kita
harus lebih mengutamakan kewajiban daripada hak, karena kewajiban kita menyangkut
hak orang lain.
Pada prosesnya, untuk mengerti hal tersebut, dari kecil kita diajarkan bagaimana
untuk mengerjakan kewajiban yang paling kecil sekalipun, seperti mengucapkan terima
kasih saat diberi sesuatu oleh orang lain, ucapan terima kasih tersebut merupakan hak
untuk orang yang memberi. Semakin kita dewasa, kewajiban kita semakin banyak, juga
tuntutan hidup sebagai mahluk sosial yang akan terjun ke masyarakat. Sebagai mahluk
sosial, kita dituntut untuk menjadi orang yang berguna bagi sesama, agar keseimbangan
antara hak dan kewajiban tersebut dapat terjaga. Saat kita sudah memasuki usia dewasa
dan menjadi bagian dari masyarakat, kita dituntut agar bisa mandiri dalam arti kita dapat
menghidupi diri sendiri dengan bekal kemampuan yang kita pelajari dari kecil.
Berbeda dengan anak kecil, kita tidak dapat melarikan diri dari kewajibankewajiban dan tuntutan hidup kita. Menurut Lester D & Alice Crow, anak kecil
mempunyai kemampuan untuk melarikan dirinya dari situasi yang tidak enak atau dari
kondisi yang mengganggu atau mengancam mereka dengan mengkhayal. Terkadang
anak-anak sulit untuk diajak berkomunikasi karena dia hidup dalam dunianya sendiri,
dunia khayalannya. Orang-orang pun sangat memaklumi karena anak-anak adalah pribadi
yang belum mempunyai peran sosial yang penting dalam masyarakat. Berkhayal identik
dengan bermain, anak-anak menggunakan imajinasinya untuk bermain, seperti contohnya
bermain pura-pura menjadi sesuatu atau seseorang.
Saat kita dewasa maka kita dihadapkan pada realita dan masyarakat menuntut kita
menjadi dewasa dan menjawab semua tuntutan juga kewajiban kita, dimana semua
menjadi hal menjadi serius dan sudah tidak boleh bermain-main lagi.
Terkadang sebagian dari kita hanya bisa mengenang masa kecil yang indah tanpa
beban untuk bermain sesuka hati. Masa kecil yang indah menurut sebagian orang,
termasuk juga penulis terekam dalam memori yang berupa adegan demi adegan yang
bergerak.
Teknologi memungkinkan kita untuk merekam berbagai adegan dalam hidup dan
memori itu dapat diputar kembali dan dilihat oleh orang banyak. Mulai dari teknologi
foto yang dapat mencuri momen dan membekukannya, sampai teknologi film dan video
yang dapat merekam memori yang bergerak dan dapat ditonton kembali sesuka hati.
Latar belakang penulis sebagai mahasiswi Seni Rupa yang membutuhkan
imajinasi untuk membuat suatu karya membuat imajinasi menjadi hal yang penting.
Dalam bidang
ini,
kita
menciptakan
sesuatu
atau
memaknai
sesuatu
yang
dikomunikasikan lewat bahasa visual dimana hal tersebut menyangkut kreativitas dan
imajinasi.
Penulis merasa sebagai orang yang beranjak dewasa, dituntut oleh keluarga dan
lingkungan agar meninggalkan hal-hal masa kecil seperti berimajinasi dan berkhayal,
apalagi untuk bermain dengan mainan masa kecil, karena dianggap seperti anak kecil
yang peran sosialnya belum penting dan meninggalkan kewajiban-kewajibannya. Padahal
menurut penulis, bermain itu mengasah imajinasi dan mendekatkan diri kita pada masa
kecil yang turut membentuk kita menjadi seperti sekarang, bukan meninggalkan
kewajiban.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis membuka kembali memori-memori
masa
kecil,
tentang
bermain,
dan
khayalan-khayalan
di
masa
kecil
dan
menggambarkannya lewat video, karena permainan sendiri merupakan adegan yang
menyangkut pergerakan dan waktu yang dimiliki oleh medium video ini. Diharapkan
melalui proses berkarya ini, penulis dapat memperkaya imajinasinya, juga sebagai
refleksi diri dari proses pemikiran dan cara pandang yang telah berkembang selama ini.
Lagipula dalam diri setiap orang terdapat jiwa anak kecil, karena saat kita kecil
merupakan diri kita yang sebenarnya, belum terpengaruh oleh banyak hal.
1. 2 Rumusan Masalah
Dari hal-hal yang dipaparkan di atas, maka dalam rumusan masalah ini penulis
akan kembali kepada memori masa kecil dengan cara mengingat image-image, cerita atau
khayalan penulis untuk mempertimbangkan dan merumuskan kembali hal-hal tersebut
saat ini untuk masa depan yang lebih baik.
1. 3 Batasan Masalah
Penulisan pengantar karya ini mencakup pemaparan batasan yang digunakan
penulis dalam berkarya:
•
Karya dibuat atas dasar pengalaman dan pemahaman personal, jika ada
fenomena sosial yang tercantum, hal tersebut hanyalah faktor yang
mempengaruhi bukan fokus utama pembahasan
•
Tidak ada pembatasan yang akurat tentang rentang umur (dalam hari, bulan,
maupun tahun) yang akan dijadikan dasar dan dipergunakan dalam proses
berkarya, rentang waktu yang dipakai dari masa kecil hingga sekarang.
•
Ruang waktu yang dijadikan dasar pembahasan adalah ruang waktu personal
yang telah dijalani secara personal oleh penulis.
•
Poin-poin yang saya cari dalam khayalan dan imajinasi masa kecil saya
diantaranya adalah : tentang kebaikan dan keburukan; kecantikan ideal; kerja
keras; hubungan pria dan wanita; waktu dan tempat; hak dan kewajiban; dan
atensi.
1. 4 Tujuan Berkarya
Tulisan ini pertama-tama bertujuan sebagai pemenuhan mata kuliah SM
Pengantar Tugas Akhir. Kedua, secara khusus bagi penulis, tulisan ini adalah salah satu
proses pembelajaran pribadi, di mana penulis belajar memecahkan sebuah permasalahan
secara sistematis, dan logis.
Tujuan penulis berkarya adalah untuk bernostalgia dengan masa kecil dan untuk
lebih memahami tentang diri sendiri dan meningkatkan pemahaman penulis tentang seni
dan tehnik video. Penulis melakukan proses berkarya ini dengan tujuan atau fungsi
personal. Penulis tidak mengharapkan pembenaran, jawaban atau penyelesaian dari orang
lain atas cara pandang pribadi. Bagaimanapun semua adalah proses, karya ini dapat
menjadi bagian dari sebuah proses dan bukan akhir, karena setiap saat manusia
berkembang, dan semua hal dapat menjadi pembelajaran yang baru.
Bagi tataran publik, penulis tidak menuntut adanya perubahan sikap maupun cara
berpikir. Melalui karya ini penulis menawarkan pada publik sudut pandang personal atas
proses perkembangan pola pikir yang telah dialami penulis sebagai refleksi diri.
1. 5 Sistematika Penulisan
Penulisan Pengantar Tugas Akhir ini terbagi menjadi beberapa bab dengan urutan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan berkarya, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan landasan teori tentang psikologi perkembangan, memori,
bermain, seni video, tehnik stop motion, dan seniman yang memakai medium
video.
BAB III GAGASAN BERKARYA
Dalam bab ini akan diuraikan tentang gagasan penulis dalam berkarya,
konsep karya dan prosesnya, serta penjelasan media yang digunakan
secara umum.
BAB IV TINJAUAN KARYA
Bab ini akan memaparkan karya-karya Tugas Akhir secara rinci, juga
penjelasan atau keterangan mengenai karya tersebut.
BAB V KESIMPULAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan dalam proses berkarya Tugas
Akhir.
Download