Tatap mukake 6 PokokBahasan: KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMA 1. Tujuan Intruksional Umum Mengerti Kuantitas dan Kualitas Sperma pada berbagai ternak Mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma 2. Tujuan Intruksional Khusus Mampu membedakan kuantitas dan kualitas sperma, sapi, kerbau, domba, kambing, babi, kuda dan unggas Mampu menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma 3. Uraian mated Kuantitas dan kualitas sperma dipengaruhi oleh beberapa hal: 1. Bangsa ternak 2. Umur ternak 3. Berat ternak 4. Pakan ternak 5. Kesehatan ternak 6. Lingkungan (suhu, musim) 7. Libido ternak 8. Besar testis (testes) ternak 9. Frekuensi ejakulasi Bangsa ternak Kuantitas dan kualitas sperma berbeda antara sapi, kerbau, kuda, babi, domba, kambing, ayam, itik dan kalkun. Bahkan didalam ternak yang sama dengan umur yang sama, kadang-kadang juga berbeda. Umur dan berat ternak Umur ternak biasanya mempunyai korelasi yang positip dengan berat ternak. Saat ternak mulai pubertas, kuantitas maupun kualitas sperma masih kurang baik. Kuantitas dan kualitas sperma akan segera meningkat setelah Universitas Gadjah Mada pubertas hingga mencapai dewasa tubuh. Namun demikian setelah tua umurnya, akan menurun pula kuantitas dan kualitas spermanya. Makanan: Makanan ternak sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh ternak. Berat tubuh sangat berkorelasi positip terhadap pertumbuhan alat reproduksi ternak (berat testis) Pada ternak jantan kebutuhan pakan untuk tumbuh atau kebutuhan untukternak dewasa dalam kondisi sehat telah cukup untuk kebutuhan aktivitas reproduksinya. Pakan yang bermutu rendah berakibat pertumbuhan terganggu, sehingga ternak lambat besarnya, bahkan jika sampai kekurangan pakan dapat berakibat terjadi atropi testis, sehingga terjadi penurunan jumlah produksi sperma. Disamping itu terjadi pula penurunan libidosebagai akibat rendahnya kadar hormon testosteron yang berakibat serving capacity menjadi menurun atau rendah. Vitamin A. Vitamin A sangat penting dalam proses reproduksi ternak jantan , apabila sampai terjadi deflsiensi vitamin A ternak dapat mengalami rabun senja, terjadi atropi sel-sel tubulus seminiferus, penurunan libido, kuntitas dan kualitas sperma. Kebutuhan vitamin A berkisar antara 35 -100 mikrogram / kg berat badan / hari. Vitamin E. Vitamin E juga diperlukan oleh ternak jantan untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, namun pada sapi jantan kebutuhan vitamin E relatiftercukupi karena cukup tersedia didalam pakan hijauan. Mineral. Defisiensi zat-zat mineral cobalt, zat besi, dan cuprum mengakibatkan nafsu makan menjadi menurun, sehingga dapat mengakibatkan kekurangan makan dan anemia pertumbuhan lambat bahkan dapat menurun berat badannya, sehingga berakibat terganggu aktifitas reproduksinya. Defisiensi Phospor berhubungan dengan kekurangan protein dalam pakan, berakibat penurunan nafsu makan dan kondisi tubuh, sehingga berakibat pada aktifitas reproduksinya. Defisiensi Yodium mengakibatkan terjadinya penurunan metabolisme secara umum, karena terjadi gangguan thyroxin oleh kelenjar Universitas Gadjah Mada thyroid, akibatnya terjadi penurunan libido dan penurunan kualitas sperma yang dihasilkannya. Suhu dan Musim Suhu atau temperatur pada musin hujan /kemarau berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap reproduksi temak jantan. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengganggu fungsi termoregulator pada scrotum, sehingga fungsi scrotum terganggu, akibatnya suhu ideal didalam testis (testes) tidak tercapai sehingga terjadi gangguan proses spermatogenesis, akibatnya produksi sperma menurun dan kualitas sperma rendah. Perbedaan lamanya siang hari berpengaruh pula terhadap produsi sperma, siang hari yang panjang menghambat produsi ICSH (Interstisial Cel Stimulating Hormone) yang mengakibatkan produksi sperma menurun. Stres panas secara langsung dapat menurunkan libido dan kualitas sperma. Frekuensi ejakulasi Pemakaian pejantan haras diatur dan dibatasi, sehingga kualitas sperma tetap baik dan berkualitas. pejantan yang sering dipakai dengan frekuensi yang sering/tinggi dapat menyebabkan menurunnya libido, volume dan konsentrasi spermatozoa. Pada sapiu selama 1,5 - 7,0 jam mampu ejakulasi 20 kali, namun demikian konsentrasinya sudah sangat rendah. Saat ejakulasi pertama konsentrasinya 1350 juta spermatozoa / ml ,namun pada ejakulasi ke 20 konsentrasinya menjadi 300 juta spermatozoa I ml. Libido dan faktor phisik Libido juga dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetic). Pada kondisi phisik yang kurang baik atau tidak sehat, kakinya sakit atau karena istirahar lama juga dapat menurunkan libido dan kualitas sperma. Demikian pula kondisi lingkungan saat penampungan , pergantian kolektor juga berpengaruh terhadap libido menjadi menurun ,sehingga kualitas sperma hasil penampungan juga kurang baik. Universitas Gadjah Mada Pengangkutan Pejantan yang bam saja mengalami perjalanan yang jauh dengantranspotasi yang tidak memadai dapat mengakibatkan stres, sehingga menurun libido dan menurunnya kualitas sperma. Umur atau berat hidup Umur sangat berhubungan dengan besarnya testis atau testes, semakin tua semakin besar testesnya, disamping itu semakin meningkat umurnya semakin tinggi kadar hormon testosteronnya, sehingga semakin baik kualitas sperma yang dihasilkan. Walau demikian pada batas tertentu kualitas sperma semakin menurun sesuai dengan umur yang semakin tua. Genetik atau keturunan Produksi sperma dan kualitasnya dipengaruhi oleh faktor genetik , sehingga pada sapi perah dan sapi potong ada perbedaan kuntitas dan kualitas sperma yang dihasilkan. Disamping itu diantara bangsa sapi itu juga ada perbedaan, misalnya pada tipe sapi perah kecil dengan tipe sapi perah besar, antara sapi Bali dengan sapi Brahman dan sebagainya kuantitas dan kualitas sperma berbeda. Besar scrotum Besar atau berat tubuh berkorelasi positip dengan berat testes, sedangkang berat testes berkorelasi positip dengan besar scrotum. Pada domba satu gram jaringan testis mampu mengahsilakn 20 - 30 juta spermatozoa I hari. Oleh karena itu semakin besar scrotum semakin besar produksi sperma dan kualitasnya biasanya juga semakin baik pula. Namun demikian pada temak yang sudah tua dan gemuk sering terjadi penimbunan lemak dibawah scrotum, sehingga korelasinya dengan berat testes mulai menurun. oleh karena itu pengukuran besar scrotum sering dilakukan pada pemilihan pejantan atau calon pejantan, semakin besar scrotum pada kelompok umur yang sama, semakin baik pejantan tersebut Pengukuran besar scrotum mudah dilakukan, praktis dan dengan biaya murah untuk memprediksi kualitas sperma dalam menseleksi pejantan. Universitas Gadjah Mada Penyakit atau kesehatan ternak Penyakit kulit, demam, panas dan penyakit yang menyebabkan menurunnya kesehatan ternak dapat menyebabkan penurunan atau kegagalan produksi spenna. Sakit hernia scrotalis, cryptorchidismus dapat pula sebagai penyebab terjadinya penurunan hingga kegagalan produksi spenna. Sifat-sifat karakteristik sperma ternak berbeda-beda, perbedaan tersebut dapat dilihat pada Table 1 dibawah ini. Tabel 1. Karakteristik sperma pada berbagai ternak Karakteristik Sapi Domba Babi Kuda Ayam Volume (ml) 5-8 0,8-1,2 150-200 60-100 0,2 - 0,5 Konsentrasi (juta/ml) 800-2000 2000-3000 200-300 150-300 3000-7000 Total konsentrasi(miiyard) 5-15 1,6-3,6 30-60 5-15 0,6-3,5 Motilitas spermatozoa (%) 40-75 60-80 50-80 40-75 60-80 Spermatozoa normal (%) 65-95 80-95 70-90 60-90 85-90 pH 6,4-7,8 5,9-7,3 7,3-7,8 7,2-7,8 7,2-7,6 Sumber Garner and Hafez (1993) Sperma dan komponennya Sperma (semen) terdiri dari sel-sel sperma (spermatozoa) dan plasma sperma (seminal plasma). Sel sperma (satu sel sperma disebut spermatozoon) dihasilkan oleh tubulus seminiferus didalam testis, sedangkan plasma sperma dihasilkan oleh kelenjar tambahan (acessory gland) yang terdiri dari kelenjar vesikularis, prostata dan bulbo urethralis. Plasma sperma dihasilkan oleh kelenjar tambahan dan berfungsi sebagai sumber aktifitas metabolisme spermatozoa, sehingga fertilitas tetap terjaga Pada spi, domba dan kambing sperma sedikit bersifat asam(alkalis), sedangkan pada babi dan kuda sedikit basa (basalis) Plasma sperma mempunyai tekanan osmotik setara dengan 0,9 % NaCl. Didaiam plasma sperma terdapat ion-ion yang penting yaitu; Sodium (Natrium), Chlorine, sedangkan calcium (Ca) dan Magnesium (Mg) juga terdapat dalam plasma sperma namun dalam jumlah kecil. Potasium adalah unsur yang penting yang terdapat didaiam plasma sperma dan berguna untuk mempertahankan tekanan osmotik sehingga spermatozoa tetap bertahan hidup. Universitas Gadjah Mada 4. Latihan - latihan a. Sebutkan tujuh faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma b. Bagaimanakah sifat karakteristik sperma sapi, kerbau, domba kambing, babi, kuda danunggas 5. Rangkuman singkat Sperma sapi, kerbau, domba, kambing, babi, kuda dan unggas mempunyai karakteristik yang berbeda - beda. Kuantitas dan kualitas sperma dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor utamanya adalah bangsa, berat testes, suhu lingkungan dan frekuensi ejakulasi. Universitas Gadjah Mada