PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK

advertisement
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA
PRODUK-PRODUK KOPERASI SIMPAN PINJAM
(KSP) GRADISKA KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR
Oleh:
MUCHAMMAD FATCHAN
201 06 035
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2009
i
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA
PRODUK-PRODUK KOPERASI SIMPAN PINJAM
(KSP) GRADISKA KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR
Disusun Guna Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Ahli Madya Keuangan Perbankan Islam
Oleh:
MUCHAMMAD FATCHAN
201 06 035
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
13 Agustus 2009
Lamp : 2 (dua) Eksemplar
Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum wr. Wb
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan
seperlunya, maka tugas akhir saudara :
Nama
: Muchammad Fatchan
NIM
: 201 06 035
Judul
: Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk-Produk
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Gradiska Kabupaten
Semarang
Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk
menjadikan periksa.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Pembimbing
Desi Trisnawati, SE., MM
NIP. 197512071999032002
ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR
: Penerapan Bauran Pemasaran Pada Produk-Produk
Koperasi Simpan Pimjam (KSP) Gradiska
Kabupaten Semarang
NAMA
: Muchammad Fatchan
NIM
: 201 06 035
PROGRAM STUDI
: Keuangan & Perbankan Islam
Telah dipertahankan di depan sidang Munaqasyah pada tanggal 20
Agustus 2009, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo M.Ag
NIP. 195827 198303 1 002
Drs. H. Muh. Saerozi, M.Ag.
NIP. 19660215 199103 1 001
Dewan Penguji
Penguji I
Penguji II
Abdul Azis N.P.,S.Ag.,MM
NIP. 19701023 200003 1 001
Desi Trisnawati, SE, MM
NIP. 19751207 199903 2 003
Pembimbing
Desi Trisnawati, SE, MM
NIP. 19751207 199903 2 003
iv
MOTTO
•
Ilmu adalah cahaya penerang hidupmu dan jadikan ilmu sebagai bekal
hidup.
•
Sabar dan tekun adalah kunci untuk menuju kesuksesan
•
Surga tidak akan dimiliki oleh seseorang yang tak berilmu dan beriman
•
Tidak ada kesalahan yang dapat diperbaiki melainkan merubah untuk
jadi yang lebih baik
v
PERSEMBAHAN
1. Bapak, Ibu dan seluruh keluargaku yang selalu aku sayangi dan yang
selalu memberi semangat untuk maju
2. Seluruh sahabat-sahabat terdekatku
3. Teman-teman seperjuangan KPI angkatan 2006 yang selalu semangat.
4. Karyawan KSP Gradiska yang mau membimbingku sewaktu magang
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
hidayah Nya dan Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli
Madya Keuangan dan Perbankan Islam STAIN Salatiga.
Atas terselesaikannya penulisan TUGAS Akhir ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Agus Waluyo, M. Ag, selaku Kaprogdi D III KPI STAIN Salatiga
3. Ibu Desi Trisnawatti, SE., MM selaku dosen pembimbing pada penulisan
Tugas Akhir
4. Bapak H. Z Joko Sumpeno, SE. dan segenap karyawan KSP Gradiska
5. Keluarga, teman-teman dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca senantiasa penulis harapkan.
Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat, bukan hanya bagi penulias tetapi
juga bagi para pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2009
Penulis
Muchammad Fatchan
NIM : 201 06 035
vi
ABSTRAK
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis koperasi yang ada di
Indonesia. Koperasi simpan pinjam kegiatan utamanya adalah melayani para
anggotanya. Sehingga koperasi simpan pinjam dalam melaksanakan
perusahaannya menggunakan pelayanan jasa.
Dalam memasarkan produk pelayanan jasa diperlukan suatu alat
pemasaran. Alat pemasaran dapat disebut juga bauran pemasaran atau marketing
mix. Pelayanan jasa memiliki tujuh variabel bauran pemasaran yaitu produk,
price, place, promotion, people, physical evidence, process. Dalam melaksanakan
dan merencanakan tujuh variabel itu perlu dilakukan secara berkesinambungan
dan berlanjut. Karena tujuh varibel itu saling terkait yang satu dengan yang
lainnya. Sehingga dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut haruslah
dilakukan.
KSP Gradiska merupakan salah satu jenis koperasi simpan pinjam yang
berada di Kabupaten Semarang. KSP Gradiska dengan slogannya bersama kita
menuju sejahtera bertekad untuk membantu ekonomi rakyat kecil. Dengan
berdasarkan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya maka KSP
Gradiska berusaha untuk mewujudkannya.
Dalam mewujudkan tujuan diatas maka KSP Gradiska memerlukan suatu
bauran pemasaran yang disesuaikan dengan pasar sasaran. Sehingga KSP
Gradiska dapat mencapai tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya. Dan
untuk mewujudkannya perlu bauran pemasaran yang baik agar tujuan tersebut
dapat tercapai.
vi
DAFTAR ISI
JUDUL TUGAS AKHIR………………………………………………………...i
TUJUAN TUGAS AKHIR………………………………………………………ii
PERSETUJUAN………………………………………………………………...iii
PENGESAHAN…………………………………………………………………iv
MOTTO………………………………………………………………………….v
PERSEMBAHAN………………………………………………………………vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………….vii
ABSTRAK……………………………………………………………………..viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………….. 4
C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………4
D. Metode Penelitian…………………………………………...5
E. Sistematika Penulisan……………………………………….6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka………………………………………………7
B. Kerangka Teoritik…………………………………………...8
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum KSP Gradiska……………………………24
B. Sejarah Berdirinya KSP Gradisa……………………………24
ix
C. Profil KSP Gradiska………………………………………...25
D. Struktur Organisasi KSP Gradiska………………………….26
E. Pengelolaan Manajemen KSP Gradiska…………………….28
F. Perkembangan Jumlah Anggota KSP Gradiska…………….30
BAB IV
ANALISIS
A. Penerapan Bauran Pemasaran Produk KSP Gradiska……….34
B. Hambatan Bauran Pemasaran Pada KSP Gradiska………….49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………….51
B. Saran-saran…………………………………………………..52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
ABSTRAK
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis koperasi yang ada di
Indonesia. Koperasi simpan pinjam kegiatan utamanya adalah melayani para
anggotanya. Sehingga koperasi simpan pinjam dalam melaksanakan
perusahaannya menggunakan pelayanan jasa.
Dalam memasarkan produk pelayanan jasa diperlukan suatu alat
pemasaran. Alat pemasaran dapat disebut juga bauran pemasaran atau marketing
mix. Pelayanan jasa memiliki tujuh variabel bauran pemasaran yaitu produk,
price, place, promotion, people, physical evidence, process.Dalam melaksanakan
dan merencanakan tujuh variabel itu perlu dilakukan secara berkesinambungan
dan berlanjut. Karena tujuh varibel itu saling terkait yang satu dengan yang
lainnya. Sehingga dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut haruslah
dilakukan.
KSP Gradiska merupakan salah satu jenis koperasi simpan pinjam yang
berada di Kabupaten Semarang. KSP Gradiska dengan slogannya bersama kita
menuju sejahtera bertekad untuk membantu ekonomi rakyat kecil. Dengan
berdasarkan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya maka KSP
Gradiska berusaha untuk mewujudkannya.
Dalam mewujudkan tujuan diatas maka KSP Gradiska memerlukan suatu
bauran pemasaran yang disesuaikan dengan pasar sasaran. Sehingga KSP
Gradiska dapat mencapai tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya. Dan
untuk mewujudkannya perlu bauran pemasaran yang baik agar tujuan tersebut
dapat tercapai.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi mengalami perkembangan dan pertumbuhan
positif yang menyebabkan manusia cenderung untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Salah satu dari tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan adalah diperlukannya suatu pengembangan di setiap bisnis.
Dalam pengembangan bisnis diperlukannya kegiatan pemasaran yang
berfungsi sebagai ujung tombak kehidupan suatu bisnis. Adanya kegiatan
pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan
bisnis itu sendiri. Walaupun demikian, pentingnya arti pemasaran bukan
berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainnya.
Kegiatan
pemasaran
bisnis
harus
memperhatikan
komponen-
komponen pendukung yang dapat memberikan kemajuan dan pertumbuhan.
Salah satu komponen-komponen pendukung pemasaran adalah bauran
pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek
produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya
menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk
mencapai tujuannya (Muhamad, 2002:194).
Dalam merumuskan bauran pemasaran perusahaan atau bisnis tidak
dapat mengabaikan pendapat atau masukan dari konsumen. Karena
keberadaan konsumen sendiri mempunyai pengaruh pada pencapaian tujuan
2
akhir perusahaan yaitu perolehan laba melalui pembelian produk. Hal ini
menuntut perusahaan untuk perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian
produk.
Bauran pemasaran jasa memiliki elemen-elemen lain yang bisa
dikontrol dan dikombinasikan untuk keperluan komunikasi dengan konsumen
jasa. Menurut Yazid (2005:20) elemen tersebut adalah orang (people or
personal traits), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik
(physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Sehingga 4P
(product, price, place, promotion) dapat dikembangkan menjadi 7P (product,
price, place, promotion, people, physical evidence, process).
Perusahaan jasa dituntut untuk mempertimbangkan konsumen sebagai
salah satu faktor terpenting dalam pasar. Hal ini bertujuan untuk dapat
memenangkan persaingan pasar yang semakin fokus terhadap kepuasan
pelanggan. Kotler (2002: 29) menegaskan bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan
memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan konsumen.
Pada saat konsumen atau nasabah akan memilih jasa koperasi, maka
mereka dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor bauran
pemasaran yang dilakukan oleh usaha jasa koperasi. Sebagai salah satu
penunjang kegiatan usaha jasa koperasi adalah memaksimalkan pelayanan
3
dengan tujuan untuk mencapai dari tujuan bauran pemasaran yaitu kepuasan
konsumen atau nasabah.
Konsumen atau nasabah dalam memantapkan keputusan pembelian
suatu produk, terlebih dahulu akan mempertimbangkan berbagai informasi
yang mereka terima, termasuk diantaranya unsur-unsur bauran pemasaran.
Bauran pemasaran yang ditanggapi atau direspon dengan baik oleh konsumen
akan memiliki peluang yang besar bagi produk tersebut untuk dibeli. Dapat
diasumsikan bahwa penilaian atau tanggapan konsumen terhadap bauran
pemasaran akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena
itu perusahaan perlu mengetahui perilaku atau tanggapan konsumen terhadap
bauran pemasaran yang dilakukannya. Koperasi atau perusahaan lainnya
yang memahami betul bagaimana tanggapan konsumen terhadap unsur-unsur
bauran
pemasaran
produknya
akan
mempunyai
kelebihan-kelebihan
dibanding pesaingnya.
Seperti halnya bahwa pelayanan koperasi merupakan suatu lembaga
yang mementingkan anggotanya ataupun nasabahnya. Sehingga dalam
memberikan pelayanan yang baik dan benar perlu diberikan. Dan yang tidak
kalah penting adalah menginformasikan produk malalui pemasaran sangatlah
diperlukan dengan tujuan agar produk-produknya dapat diketahui oleh calon
nasabah. Dengan demikian penulis tertarik untuk mendalami tentang
penerapan bauran pemasaran produk-produk pada koperasi, khususnya pada
koperasi simpan pinjam. Maka dengan paparan latar belakang diatas penulis
4
memberikan judul “Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk-Produk
KSP Gradiska Kabupaten Semarang”.
B. Rumusan Masalah
Masalah merupakan suatu kesulitan yang perlu untuk dicarikan solusi
sebagai suatu penyelesaian. Masalah dapat dikatakan sebagai suatu hambatan
yang semestinya harus dilalui apabila kita dihadapkan pada suatu tantangan.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas maka dapat saya rumuskan
masalah penulisan ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan bauran pemasaran produk pada KSP Gradiska
Kabupaten Semarang.
2. Apa saja hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP Gradiska.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran produk pada KSP
Gradiska Kabupaten Semarang.
2.
Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP
Gradiska.
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian
akhir DIII jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga.
5
2. Bagi KSP Gradiska, penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam bauran pemasaran produk pada khususnya.
3. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, penulisan tugas akhir
ini sebagai tambahan referensi di perpustakaan dan memberikan informasi
kepada mahasiswa jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada
khususnya.
D. Metode Penelitian
Atas pertimbangan tujuan penelitian, maka penulisan tugas akhir ini
menggunakan tipe diskriptif. Tipe diskriptif adalah suatu penelitian yang
menggambarkan secara detail tentang obyek penelitian. Dalam tipe ini penulis
meneliti dengan mengamati serta mengambil sebuah data yang diperlukan
dalam penulisan tugas akhir ini.
Adapun jenis data yang digunakan adalah primer dan data sekunder.
1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari obyek penelitian secara
langsung.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
misalnya seperti laporan dan dokumen yang berkaitan dengan obyek
penelitian.
Adapun metode penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan metode
tekhnik analisa kulitatif. Tehknik analisa kualitatif adalah suatu analisa data
yang diperoleh dengan diwujudkan dalam tulisan yan sistematis dan sesuai
dengan teoritis yang pada akhirnya dapat disimpulkan.
6
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan
Pada bab ini disajikan lima pokok pembahasan yang terdiri dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat,
metode penelitian, dan sistematika penulisan
Bab II
Landasan Teori
Dalam bab ini berisi tentang telaah pustaka dan kerangka teoritik
yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini.
Bab III
Gambaran Umum
Pada bab ini menyajikan gambaran umum, sejarah singkat
berdirinya KSP Gradiska, profil KSP Gradiska, Struktur organisasi,
pengelolaan manajemen KSP Gradiska, dan data-data diskriptif
Bab IV
Analisa
Pada bab ini menyajikan analisa permasalahan yang diangkat pada
rumusan masalah.
Bab V
Penutup
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir nama Niken Hastuti dengan
judul ”Bauran Pemasaran pada BMT Sumber Mulia Tuntang” menyimpulkan
bahwa penerapan bauran yang baik dapat ditempuh dengan cara memiliki
keaneragaman produk yang bertujuan untuk mengakomodasi keinginan
nasabah yang bervariasi.
Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Anik Budiyati
Khomsiyah Tahun 2007 dengan judul “Strategi pemasaran produk simpanan
dan pembiayaaan pada BMT Sumber Usaha Kembang Sari Tengaran”
mendifinisikan pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan baik
produk simpanan, simpanan dan jasa-jasa bank lainnya.
Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Durotun Najiyah
tahun 2005 dengan judul “Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo terhadap
Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo”
mendifinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
7
8
Dalam menerapkan bauran pemasaran yang baik perusahaan jasa perlu
memperhatikan varibel pemasaran. Penerapan bauran pemasaran diterapkan
harus sesuai dengan pasar sasaran, sehingga penerapannya harus disesuaikan
juga dengan lingkungan.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek
produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya
menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk
mencapai tujuannya (Muhammad, 2002:194).
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan
perusahaan
untuk
terus
menerus
mencapai
tujuan
pemasarannya di pasar sasaran (Philip Kotler, 2002:18).
Dari kedua pemaparan dari dua pengertian bauran pemasaran
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu
satu kesatuan yang harus berjalan secara terpadu dengan memperhatikan
alat-alat pemasaran yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang
bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
2. Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Jasa
Variabel-variabel bauran pemasaran jasa terdapat tujuh variabel,
yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang/personal, sarana
fisik/bukti fisik, dan proses. Untuk mewujudkan dari tujuh variabel itu,
maka perusahaan jasa harus melakukannya secara berkesinambungan dan
9
berkelanjutan. Sehingga akan memberikan perkembangan yang positif
bagi perusahaan pada khususnya dan memberikan keuntungan bagi
konsumen pengguna jasa. Dengan hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Produk
Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling
mendasar dimana harus mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,
kemasan dan purna jual harus memberikan keunggulan kompetitif
dalam pasar. Dilihat dari definisi, produk menurut Philip Kotler adalah
sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan.
Sedangkan definisi produk dari segi perusahaan jasa adalah
merupakan bentuk penawaran perusahaan jasa yang ditunjukkan untuk
mencapai tujuan perusahaan melalui pemuasan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa
saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan tertentu.
Dari produk yang ditawarkan kepada konsumen harus
memenuhi beberapa syarat, baik produk yang berwujud maupun
produk yang tidak berwujud. Syarat suatu produk adalah adanya
atribut yang mendukungnya karena jika tidak ada atribut yang
mendukungnya maka bukankah suatu produk. Philip Kotler (1992)
10
menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang
merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh
pembeli. Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat
digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut
produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan
mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan
pembelian maka dapat ditentukan setrategi untuk mengembangkan dan
menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.
Atribut produk terdiri dari dua jenis yaitu:
1)
Atribut yang berwujud (tangiable)
Atribut yang tidak berwujud adalah sesuatu cirri produk yang
berwujud, antara lain harga, kemasan, kualitas, desain produk,
label, dan warna.
2)
Atribut yang tidak berwujud (intangiable)
Atribut yang tidak berwujud adalah ciri suatu produk yang tidak
berwujud, seperti nama baik dan popularitas dari perusahaan
penghasil produk tersebut. Pada umumnya atribut yang tidak
berwujud juga terdapat pada pandangan atau image konsumen
terhadap merek yang diberikan perusahaan. Dari definisi diatas
konsumen dalam membeli produk tidak hanya sekedar melihat
atribut fisik tetapi juga melihat sesuatu yang dapat memuaskan
konsumen seperti merek.
11
a)
Merek (Branding)
Merek (Branding) adalah penggunaan nama, tanda, desain
(atau kombinasi ketiganya) untuk membedakan suatu barang atau jasa
yang dibuat oleh suatu atau sekelompok produsen dangan barang dan
jasa yang dihasilkan oleh produsen lain (Marwan Asri 1991:231)
Merek (Branding) itu sendiri mempunyai peranan yang cukup penting
baik bagi pembeli (konsumen) itu sendiri mempunyai peranan yang
cukup penting, baik bagi pembeli (konsumen) maupun bai penjual
(produsen). Menurut Wright dan Warner berpendapat bahwa sebelum
seseorang menyukai suatu barang ia akan mengalami tiga tahap
kejiwaan, yaitu : Awareness, Acceptance, dan Preference, (Wright, J.S
Warner, DE.S. “Advertesing”, Mc. Graw-hill Bool co, Inc, New
York).
i.
Kesadaran (Awareness)
Pada tahap permulaan ini seseorang disediakan tentang
adanya sesuatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan para
calon pembeli. Pada tahap ini pembeli atau konsumen belum
menentukan merek mana yang akan dipilih sebagai pemuas
kebutuhan.
ii.
Penerimaan (Acceptence)
Selanjutnya apabila orang tersebut telah mendapatkan
gambaran yang luas tentang kelebihan suatu merek tertentu maka
12
akan menerima merek tersebut dan menyimpannya dalam ingatan,
pada tahap ini suatu merek akan mulai menampakkan hasil.
iii.
Kesetiaan (Preference)
Seseorang atau dapat disebut konsumen yang telah berkalikali membeli merek tertentu dan merasakan merek tersebut, maka
orang tersebut telah memiliki suatu kesetiaan kepada merek
tersebut.
Dari ketiga tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
tingkat pertama seseorang akan “menerima” kehadiran suatu produk,
mengharapkan
produk
tersebut
karena
mampu
memuaskan
kebutuhannya. Dari sekian banyak merek, pembeli akan memilih
merek tertentu (preference) sampai akhirnya pembeli akan “setia”
(loyality) pada merek tersebut dan akan melakukan pembelian secara
sinambung.
b) Bukti Fisik Produk
Menurut Fandy Tjiptono (2002), secara konseptual produk
adalah pemahaman subyektif dari produsen atas "sesuatu" yang
bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa
melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini
dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk seperti
13
kualitas, fitur (feature) dan rancangan (Kotler dan Armstrong, 2001
:354)
i. Kualitas Produk
Merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut produk lainnya (Kotler dan
Armstrong, 2001 : 354). Hal ini biasanya dipandang pembeli
sebagai suatu hal yang paling dirasakan langsung dan menentukan
pembeli untuk memberikan pembelian secara berulang-ulang dan
sinambung.
ii. Fitur Produk
Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang
lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Fitur adalah alat
bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk
pesaing.
iii. Rancangan produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui
rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang
dapat
menarik
perhatian,
meningkatkan
kinerja
produk,
mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang
kuat di pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2001 : 354). Secara
utuh produk atau jasa tidak hanya menyangkut fisik saja,
melainkan
perlengkapan,
pamasangan,
manfaat,
instruksi
14
pemakaian, pembungkusan dan perawatannya, bahkan juga sampai
pada merek (yang memuaskan kebutuhan psikologis) serta
kepastian tentang adanya pelayanan setelah pembelian.
b. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna
untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli
barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu)
sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe,
1990). Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah
keseluruhan
nilai
yang
ditukarkan
konsumen
untuk
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk
atau jasa.
Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang
akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan
untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan
yang ditawarkan.
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen
paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Bentuk
pemasaran yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting
dalam penetapan harga. Oleh karena itu perusahaan jasa menetapkan
harga yang paling tinggi. Akan tetapi yang perlu diperhatikan untuk
penetapan harga ini adalah mengetahui lingkungan dan pasar yang
15
akan dicapai, maka dalam menetapkan harga suatu produk harus tepat.
Karena, dalam menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak
pilihan tidak saja pada intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdasarkan
informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Dengan hal ini dalam
penetapan harga diperlukan suatu teknik agar dalam penetapan harga
tidak merugikan bagi perusahaan jasa. Teknik yang paling sederhana
adalah menggunakan alat-alat penentuan harga yaitu mark-up dan
analisis pulang pokok (Break Event Point). Mark-up yaitu metode
penentuan harga dengan cara menambahkan sejumlah biaya tertentu
pada penjualan untuk menambah laba. Sedangkan analisis pulang
pokok adalah metode yang digunakan untuk menutupi biaya variabel
dan biaya tetap.
Setelah perusahaan jasa mengetahui harga yang sudah
ditetapkan, maka perlu memperhatikan pula hal-hal sebagai berikut:
1) Persaingan dan strategi pemasaran, contohnya seperti dalam
simpanan berjangka, untuk bunga simpanan 12% setahun, maka
jika lembaga kita hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya
bunga simpanan berjangka dinaikkan diatas bunga pesaing,
walaupun hanya berlebih 0,1%.
2) Permintaan produk sangat bergantung pada harga yang diberikan.
Contohnya seperti dalam pembiayaan, untuk biaya administrasi
yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing, maka jika
lembaga kita hendak memberikan pinjaman administrasinya lebih
16
murah dengan catatan harus ada kreatifitas untuk menutupi biaya,
agar dapat sesuai dengan laba yang diinginkan.
c. Tempat
Untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat
pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok
jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci.
Keputusan mengenai
melibatkan
lokasi pelayanan
pertimbangan
bagaimana
yang
akan
penyerahan
digunakan
jasa
kepada
pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat bukan hanya
diartikan sebagai lokasi berdirinya usaha, melainkan juga didalamnya
saluran distribusi yang digunakan. Saluran distribusi merupakan
perangkat organisasi-organisasi yang tergantung yang terlibat dalam
proses pembuatan produk/jasa yang tersedia untuk dikonsumsi.
Dalam pemilihan tempat sangatlah penting, karena menyangkut
tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada konsumen. Selain
itu letak kantor yang strategis akan menambah satu poin untuk menarik
konsumen, apalagi bagi perusahaan jasa letak kantor yang strategis
adalah satu keharusan. Hal yang perlu diperhatikan pula dalam
pemilihan tempat adalah sarana dan prasarana pendukung. Akan tetapi
untuk memberikan tambahan sarana dan prasarana harus memberikan
rasa nyaman dan aman kepada seluruh konsumen atau calon
konsumen. Untuk menentukan lokasi kantor KSP ada beberapa
pertimbangan antara lain:
17
1) Lokasi kantor pesaing, dalam hal ini diusahakan lebih dapat
dijangkau oleh konsumen atau nasabah.
2) Fleksibitas pengaturan lokasi dan keamanan.
3) Tersedianya fasilitas lain yang sering dikunjungi, misalnya dekat
dengan pasar atau berada di tempat umum lainnya.
4) Lokasi nasabah, seperti membuka kantor cabang yang bertujuan
untuk mendekatkan konsumen dan mengembangkan jumlah
konsumen.
Akan tetapi dari pemilihan lokasi tersebut perlu diperhatikan
pula bentuk gedung kantor, karena bentuk gedung memberikan andil
yang cukup besar untuk meningkatkan pamor dari pada lembaga. Halhal yang perlu diperhatikan untuk dalam bentuk gedung adalah sebagai
berikut:
1) Bentuk gedung yang berkesan bonafit.
2) Keamanan yang terjamin.
3) Adanya lokasi parkir yang memadai.
4) Tersedianya tempat ibadah.
5) Adanya fasilitas lain seperti telepon umum.
Sedangkan untuk penataan diruang gedung khusus untuk transaksi
kepada nasabah perlu diperhatikan, antara lain:
1) suasana ruangan terasa nyaman dan luas.
2) Adanya dekorasi dan hiasan dalam ruangan.
18
3) Tata letak meja dan kursi sesuai dengan urutan proses administrasi
(Kasmir, 2003:208-211).
d. Promosi
Promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan
melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi
secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public
relation,
sales
trainning,
marketing
research
&
development
merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan
tatap muka. Promosi penjualan dan publikasi yang dilakukan
perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk dengan para
konsumen. Promosi mencakup berbagai metode dalam berkomunikasi
dengan pasar, melalui iklan, aktivitas personal selling, promosi
penjualan dan bentuk-bentuk langsung dalam rangka publisitas dan
komunikasi tidak langsung seperti kehumasan.
Pada dasarnya promosi adalah arus informasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran pemasaran. Ada empat macam kegiatan
pokok dalam melakukan promosi yaitu:
1) Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang
mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan
menggunakan alat-alat seperti peraga, pameran serta memberikan
contoh barang.
19
2) Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non individu dengan
sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu. Fungsi
periklanan yaitu:
a) Memberikan informasi.
b) Membujuk atau mempengaruhi.
c) Menciptakan kesan.
d) Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi.
3) Personal Selling
Personal selling adalah informasi antar individu saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan. Pada umumnya
personal selling dipakai juga sebagai tenaga penjualan yang
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Mengadakan analisis pasar
b) Menentukan calon konsumen
c) Mengadakan komunikasi
d) Memberikan pelayanan
e) Mengatur waktu
f) Meningkatkan kemampuan diri
g) Memajukan pelanggan
h) Mempertahankan pelanggan
20
i) Mendifinisi masalah
j) Mengatasi masalah
k) Mengalokasikan sumber-sumber
4) Publisitas
Publisitas adalah jurnal infomasi tentang seseorang, barang
atau organisasi yang disebar luaskan ke masyarakat melalui media
tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.
Keuntungan publisitas adalah sebagai berikut:
a) Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan.
b) Dapat ditempatkan pada halaman depan surat kabar.
c) Publisitas lebih murah, karena tanpa dipungut biaya.
Adapun kekurangan dari publisitas adalah:
a) Hanya mendukung metode promosi yang lain.
b) Tidak dapat menggantikan peran dan alat promosi yang lain
(Navie Sophia, 2007:14-16).
e. Personil
Personil adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam
menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang
memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan
jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam
bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan
hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang
21
yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu
jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan
Secara sederhana personil adalah orang-orang yang terlibat
langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan konsumen. Personil memiliki beberapa indikator
yang menentukan jatidiri koperasi, indikator yang harus dipenuhi antar
lain:
1) Penampilan petugas harus rapi dan luwes.
2) Keramahan petugas dalam melayani nasabah
3)
Kecepatan
dan
ketepatan
dalam
melayani
nasabah
(http://www.unej.or.id, Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009,
pukul 19.39).
f. Bukti Fisik
Bukti Fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut
mempengaruhi
keputusan
konsumen,
untuk
membeli
dan
menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang
termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik,
dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo,
warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang
diberikan seperti buku tabungan, sampul, label, dan lain sebagainya.
Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual,
tata ruang,dll.
22
Bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut
mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan produk jasa
yang ditawarkan. Bukti fisik memiliki beberapa indikator yang akan
mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam merasakan sarana dan
prasarana yang telah disediakan koperasi, indikator itu antara lain:
1) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman.
2) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana.
3)
Tempat infomasi atau papan infomasi, dengan tujuan untuk
memberikan
infomasi
kepada
nasabah
atau
anggota
(http://www.unej.or.id, Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009,
pukul 19.39).
g. Proses
Proses mempunyai arti suatu upaya perusahaan, dalam
menjalankan
dan
melaksanakan
aktifitasnya
untuk
memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa
kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam
elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan
keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.
Dalam bauran pemasaran proses sangat diperlukan dari sebuah
perenaan produk sampai finishing penjualan produk sampai kepada
pembeli atau konsumen. Akan tetapi proses biasanya tidak mudah
untuk dilalui sesuai dengan rencana, oleh karena itu perlu adanya
alternatif rencana lain yang cepat dan tepat apabila ada kesalahan
23
dalam proses yang tidak sesuai dengan perencanaan. Akan tetapi yang
perlu diingat bahwa setiap proses bauran pemasaran dilakukan
semaksimal mungkin agar penyimpangan dapat seminim mungkin.
Proses pada fungsinya adalah suatu upaya perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas usahanya untuk memuaskan konsumen.
Adapun suatu proses ada beberapa indikator yaitu:
1) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana.
2)
Tingkat kualitas keluhan nasabah yang ditanggapi dengan baik
(http://www.unej.or.id, Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009,
pukul 19.39).
24
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum KSP Gradiska
KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Gradiska adalah suatu lembaga
keuangan non-bank yang berlatar belakang badan usaha koperasi.
KSP
Gradiska beralamat di Jalan Mertokusumo RT 02/08 Candirejo Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang. Koperasi Gradiska berdiri sejak tanggal 12 Mei
2002 dengan nomor Badan Hukum 247/BH/KDH.II.I/188-4/II 2002 dan
berstatus sebagai Koperasi Simpan Pinjam. Adapun ijin yang dimiliki berasal
dari NPWP, TDP dan IMB.
Dalam perkembangan sampai saat ini, KSP Gradiska memiliki dua
kantor cabang dan satu kantor mikro. Dua kantor cabang beralamat di Jalan
Soekarno Hatta No.32 Harjo Sari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dan
di ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Sedangkan
kanntor mikro beralamat di Jalan Mertokusumo Rt 02/08 Candirejo
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang tepatnya di gedung Gradiska
lantai satu.
B. Sejarah Berdirinya KSP Gradiska
KSP Gradiska ini sebenarnya berawal dari sekumpulan UKM-UKM di
lingkungan desa Candirejo Kecamatan Tuntang yang berinisiatif untuk
mempunyai wadah sebagai tempat silaturahmi dan berbagi cerita antar UKM
tersebut. Berasal dari berbagai macam latar belakang dan karakter orang yang
25
berbeda, akhirnya berdiri koperasi simpan pinjam yang diberi nama
GRADISKA dan terpilih H. Z Joko Sumpeno, SE. sebagai ketua. Dengan
pertimbangan karena mantan pegawai bank yang sudah berpengalaman
mengelola keuangan di lembaga perbankkan.
Dengan Visi membantu rakyat kecil, pada tanggal 12 Mei 2002
koperasi ini mulai beroperasi. Awalnya mengumpulkan dana dari anggota
yang berjumlah 50 orang sebesar lima ratus ribu rupiah untuk simpanan pokok
dan simpanan wajib sebesar seratus ribu rupiah. Sejalan dengan perkembangan
waktu KSP Gradiska sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya dalam
mewujudkan tujuan koperasi yakni mensejahterakan anggotanya.
C. Profil KSP Gradiska
KSP Gradiska dalam melayani anggotanya menerapkan pola Syari’ah
(Majalah Mitra Koperasi, No.2/TH III/Mei 2007:35). Pola ini khususnya
diterapkan pada produk pembiayaan, yakni dengan memperpanjang waktu
pembayaran. Bila anggota benar-benar mengalami kesulitan atau ada anggota
yang kurang produktif dalam pembayaran kreditnya maka KSP Gradiska lebih
fleksibel. Prinsip kekeluargaan dan gotong royong juga diterapkan dalam
melayani anggotanya. Dengan prinsip taresbut KSP Gradiska memberikan
kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana.
Kerjasama dan peyesuaian lingkungan dilakukan secara periodik
kepada masyarakat. Strategi yang diterapkan untuk memberi kenyamanan bagi
anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal dan prima
kepada setiap anggota.
26
D. Struktur Organisasi KSP Gradiska
Struktur organisasi merupakan kewajiban dari suatu organisasi atau
lembaga, baik lembaga formal maupun non-formal. Sehingga tugas, tanggung
jawab dan wewenang dari setiap bagian dapat diketahui dengan jelas.
Berikut ini adalah Struktur Organisasi KSP Gradiska berdasarkan hasil
Rapat Anggota Tahunan pada tanggal 7 Maret 2009.
1. Pengurus
Ketua
: H. Z Joko Sumpeno SE.MM
Sekretaris
: Karmila Kusuma Wardani
Bendahara
: Suliyatik
2. Pengawas
Ketua
: Budiyanto, SH.
Anggota
: M. Faisal
Anggota
: M. Setiawan
Anggota
: Aris Setiawan
3. Manager
: Pranoto Susilo, SE
27
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi di KSP Gradiska
Kabupaten Semarang pada tahun 2009:
Gambar 3.1: Sruktur Organisasi KSP Gradiska 2009
Rapat Anggota Tahunan
Pengawas
: Budiyanto, SH.
: M. Faisal
: M. Setiawan
: Aris Setiawan
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Pengurus
: H. Z Joko Sumpeno SE.MM
: Karmila Kusuma Wardani
: Suliyatik
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Manager
Kepala Cabang
: Pranoto Susilo, SE
Kepala Cabang
Bag. Administrative, Teller,
Bag. Pembiayaan, Bag. Lapangan
Sumber : Dokuman milik KSP Gradiska
Kepala Cabang
28
E. Pengelolaan Manajemen KSP Gradiska
Dalam mengelola manajemen, khususnya pada manajemen strategi
pemasaran, KSP Gradiska bekerjasama dan dengan penyesuaian lingkungan.
Hal ini dilakukan dengan memberikan bantuan-bantuan secara periodic kepada
masyarakat, misalnya bersih desa, yang dilakukan setiap tahun oleh
masyarakat. Bahkan KSP Gradiska menjadi donatur tetap dan sponsor tunggal
klub sepakbola Gradisamba yang dikelola oleh masyarakat Candirejo,
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Pola-pola tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran dalam
mengelola koperasi simpan pinjam Gradiska. Dan dalam pengelolaannya KSP
Gradiska memprogram khusus untuk cadangan sosial sebasar 10% dari SHU
yang di dapat setiap tahun.
Secara tidak langsung, strategi pemasaran di atas merupakan promosi
dari mulut ke mulut dan ini dianggap sebagai promosi yang efektif. Hal ini
dikarenakan informasi yang masyarakat peroleh tentang kebenaran atau
kebaikan KSP Gradiska berasal atau bersumber langsung dari seseorang yang
pernah bekerjasama dengan KSP Gradiska. Hal demikian merupakan langkah
strategis dalam pengembangan koperasi dan pola tersebut dapat dijadikan
sebagai terobosan baru dalam berpromosi.
Selain itu pengelolaan untuk mengembangkan pasar di Kabupaten
Semarang, KSP Gradiska melakukan pembukaan kantor cabang, yang sampai
saat ini KSP Gradiska mempunyai dua kantor cabang. Hal ini tentunya
sangatlah positif untuk memberikan tambahan dalam kemajuan KSP Gradiska.
29
Karene tidak hanya dapat di ketahui oleh masyarakat di daerah Kecamatan
Tuntang akan tetapi dapat diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Semarang.
Dalam perkembangannya, untuk meningkatkan SDM bagi pengelola
koperasi, pihak KSP Gradiska mempunyai program pendidikan dua kali dalam
setahun. Salah satunya melalui sistem pendidikan out bond. Selain itu pihak
KSP Gradiska mengikutsertakan pula para pengelolanya untuk mengikuti
pendidikan-pendidikan di berbagai kota yang diadakan oleh lembaga
pemerintah maupun lembaga swasta.
Strategi yang diterapkan dalam memberikan kenyamanan bagi
anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal. Mulai dari
persyaratan yang mudah dalam pengajuan pinjaman sampai pada kemudahan
dalam membayar angsuran.
Untuk meningkatkan simpanan sukarela dibuka peluang untuk
mendapatkan bunga yang tinggi. Artinya para nasabah tetap bisa mendapatkan
bunga walaupun masa waktunya belum ada satu bulan. System yang digunakan
berbeda dengan bank, karena yang di beri pelayanan adalah anggota dan
apabila mendapat SHU anggota akan menikmati di luar bunga simpanan.
Dalam pengelolaannya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan
yang prima dalam melayani anggotanya. Setiap tahun mengadakan undian
pembagian hadiah untuk anggota sebagai bantuk pelayanan yang baik. Dalam
hal ini system yang digunakan adalah dengan jemput bola dan dibuka pula
angsuran melalui transfer bank yang dapat memudahkan para peminjam untuk
melakukan pembayaran angsuran.
30
F. Perkembangan Jumlah Anggota KSP Gradiska
Bagi lembaga keuangan mikro seperti koperasi simpan pinjam (KSP)
Gradiska yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan koperasi adalah faktor
penyaluran dana. Karena faktor ini sangat menentukan dalam perkembangan
koperasi yang dikelola. Apalagi KSP Gradiska didirikan atas dasar
kebersamaan yang diawali dari inisiatif antar UKM DI lingkungan desa
Candirejo Kecamatan Tuntang dengan tujuan untuk mempunyai wadah
sebagai tempat silaturahmi berbagi cerita antar UKM.
Pada dasarnya perkembangan pengguna produk-produk KSP Gradiska
tidak bisa menjadi panutan satu-satunya. Akan tetapi menjadi salah satu faktor
untuk mengetahui perkembangan seberapa besar produk tersebut diminati oleh
nasabah atau calon nasabah.
Tabel 4.1
Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
KSP Gradiska
RAT Tutup Buku Tahun 2008
No
1.
Keterangan
Asset yang dikelola
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2008 (Rp)
8.683.478.490,10.285.085.685,-
2.
Modal sendiri
2.164.713.131,-
2.938.378.956,-
3.
Modal Luar
1.631.454.002,-
2.505.350.291,-
4.
Pinjaman yang dikucurkan
5.000.821.150,-
5.697.957.900,-
5.
SHU
67.921.149,-
156.858.201,-
6.
Perkembangan jumlah anggota
171 orang
Sumber: Mitra Koperasi Ed 41/TH. IV/2009, Hlm. 45
211 orang
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatunya
mengalami perkembangan. Secara lebih jelas aset yang dikelola mengalami
31
peningkatan dari tahun 2007 sebesar rp 8,683,- miliar meningkat di tahun
2008 menjadi sebesar Rp 10,285,- miliar. Dan yang paling besar dalam
peningkatannya adalah SHU yang pada tahun 2007 hanya sebesar Rp
67.921.149,- peningkatan
ditahun 2008 sebesar 130% menjadi Rp
156.858.201,-. Data diatas juga menunjukkan perkembangan jumlah aggota
dari tahun 2007 berjumlah 171 orang menjadi 211 orang di tahun 2008.
32
BAB IV
ANALISIS
Untuk memasarkan jasa diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para
pelaksana, dibandingkan dengan pemasaran barang. Dalam banyak perusahaan
layanan jasa, khususnya jasa-jasa profesional, para penjual menganggap dirinya
sebagai penghasil atau pencipta jasa, bukan sebagai pemasarnya. Akan tetapi
penyebab utama yang mengakibatkan kegagalan pemasaran secara keseluruhan,
ialah bahwa pucuk pimpinan banyak yang belum memahami makna sebenarnya
dari pemasaran dan pentingnya pemasaran bagi keberhasilan jasa pusat informasi.
Jasa memiliki karakteristik tersendiri, karena ciri-ciri jasa yang tidak nyata
dan hanya dapat dirasakan manfaatnya, maka tugas membangun program
pemasaran terpadu dalam perusahaan jasa benar-benar merupakan tantangan.
Akan tetapi sebagaimana halnya dalam pemasaran produk, pimpinan perusahaan
jasa harus mulai menetapkan sasaran pemasaran serta memilih pasar sasarannya.
Kemudian pimpinan perusahaan jasa harus merencanakan dan melaksanakan
strategi bauran pemasaran.
Dalam pemasaran jasa yang penting ialah bagaimana menyalurkannya
dalam cara yang tepat. Bagaimana petugas informasi, montir mobil, dokter,
pengecara, guru dan pelayan bank melayani pengguna akan mempengaruhi pola
pemasaran layanan jasanya di masa akan datang, karena pemasaran jasa sangat
sensitif.
Pemasaran
jasa
bersifat
sensitif
dalam
menghayati
kebutuhan
penggunaannya, maka para tenaga pemasaran harus selalu dekat dan terus-
32
33
menerus memperhatikan para penggunanya. Di samping itu para tenaga pemasar
harus memiliki pengetahuan dan mengenal jasa yang akan dipasarkan.
Keuntungannya, ia dapat memperkenalkan dan mempromosikan jasa tersebut,
disamping itu pemasar dapat mengetahui siapa yang membutuhkan dan
menggunakan jasa itu, hal itu ditujukan untuk dijadikan sebagai dasar penentuan
target atau pasar sasaran.
Pemasaran merupakan suatu usaha yang mutlak harus dilaksanakan setiap
perusahaan jasa. Pusat informasi yang aktif/dinamis bukan menunggu yang akan
datang akan tetapi menerapkan konsep jemput bola dengan melakukan
komunikasi serta menggarap calon pengguna. Begitu pula yang diterapkan dalam
memasarkan produk di KSP Gradiska Kabupaten Semarang.
A. Penerapan Bauran Pemasaran Produk KSP Gradiska
Dalam pengertian koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang
berkaitan dengan lembaga pembiayaan. Pada dasarnya manajemen koperasi
simpan pinjam adalah menghimpun dana dan menyalurkannya. Sehingga
koperasi simpan pinjam fungsinya sebagai lembaga yang fungsi utamanya
adalah sebagai lembaga intermediasi. Akan tetapi sumber-sumber dana
koperasi di dapat dari iuran para anggotanya dan instansi pemerintah atau
lembaga keuangan lainnya.
Pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang dalam memperoleh sumbersumber dananya diperoleh dari iuran para anggotanya dan pinjaman dari pihak
luar. Iuran anggota terdiri dari iuran sukarela, iuran pokok, dan iurang wajib.
34
Pinjaman dari pihak luar KSP Gradiska memperolehnya dari pihak bank.dan
bantuan dari pemerintah.
Dalam memperoleh dana, KSP Gradiska dalam melangsungkan dan
mengoperasionalkannya perlu adanya suatu produk suatu jasa yang dapat
memberikan laba bagi KSP Gradiska. Dengan hal ini diperlukan suatu
penerapan bauran pemasaran produk yang tepat agar tujuan dari pada KSP
Gradiska dapat tercapai.
Dengan hal ini KSP Gradiska selalu berusaha memaksimalkan variabel
bauran pemasaran. Berikut penerapan variabel bauran pemasaran pada KSP
Gradiska.
1. Produk
Variabel bauran pemasaran produk merupakan dasar dari bauran
pemasaran sehingga variabel ini akan menjadi suatu awalan dasar bagi
variabel bauran pemasaran yang lainnya.
Adapun produk-produk yang dimiliki oleh KSP Gradiska adalah:
a. Simpanan Anggota
b. Simpanan Berjangka
c. Pinjaman
Penawaran produk KSP Gradiska kepada nasabah atau calon
nasabah mempertimbangkan beberapa syarat. Syarat suatu produk adalah
adanya atribut yang mendukungnya. Atribut terbagi menjadi dua yaitu
atribut yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. Atribut produk
yang tidak berwujud adalah dengan memberikan buku simpanan atau
35
buku tabungan yang berbentuk sederhana. Buku simpanan KSP Gradiska
berukuran sedang sehingga mempermudah nasabah untuk menyimpannya
dan mempermudah untuk bertransaksi. Desain grafis cover buku tabungan
mencatumkan produk serta logo KSP Gradiska sehingga akan
mempermudah nasabah untuk membedakan dengan produk lain. Untuk
mengontrol jumlah tabungan KSP Gradiska menyediakan control
tabungan yang berfungsi sebagai control tabungan secara manul. Hal ini
dilakukan agar apabila sewaktu listrik padam maka dapat melayani
penarikan ataupun penyetoran simpanan.
Atribut yang tidak berwujud pada dasarnya adalah atribut yang
didasarkan pada pendapat nasabah setelah menggunakan produk. Pada
umumnya atribut tidak berwujud terdapat pada pandangan atau image
nasabah terhadap produk.
Untuk meningkatkan pandangan atau image nasabah maka
diperlukan suatu bukti fisik produk yang meliputi kualiltas produk, fitur
produk, dan rancangan produk. Dalam meningkatkan kualitas produk
diperlukan suatu pelayanan yang baik. Maka KSP Gradiska menerpkan
pengendalian
internal
terhadap
produk-produknya.
Tujuan
dari
pengendalian internal adalah sebagai berikut:
a) Tujuan pengendalian Innternal Simpanan
1) Untuk memastikan bahwa semua simpanan dan penarikan telah
dibukukan.
36
2) Beban-beban atas telah dihitung dan dibebankan sebagai beban
tahun berjalan dengan jumlah yang tepat
3) Semua simpanan yang diterima telah dibukukan dengan jumlah
yang semestinya, demikian juga pengambilan sesuai dengan
jumlah yang sesungguhnya.
4) Jumlah simpanan yang tercatat di dalam buku besar konsisten
dengan jumlah yang tercatast dalam buku pembantu simpanan.
b) Tujuan Pengendalian Internal Pinjaman
1) Untuk memastikan pinjaman yang diberikan kepada anggota atau
peminjam yang tepat dan membutuhkannya.
2) Jumlah pinjaman yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan peminjam untuk mengembalikan.
3) Semua pinjaman yang diberikan terotorisasi dan tercatat.
4) Seluruh penerimaan cicilan pinjaman yang diberikan dan bunganya
tercatat dalam periode yang tepat.
5) Catatan atas pinjaman yang diberikan konsisten, antara catatan
dalam buku besar dan catatan dalam buku-buku pembantu.
6) Semua pinjaman yang diberikan dilaporkan dan disajikan dengan
nilai wajar di dalam laporan keuangan.
7) Semua pinjaman yang diberikan dapat ditagih kembali dengan jasa
yang menjadi hak koperasi.
Fitur produk adalah bersaing untuk membedakan produk koperasi
simpan pinjam atau sejenisnya. Penerapan fitur produk KSP Gradiska pada
37
simpanan sukarela dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman dan
simpanan berjangka dapat berlau untuk perorangan maupun perusahaan
atau kelompok. Sedangkan untuk produk pinjaman fitur produk yang
diterapkan adalah dengan memberikan Asuransi bagi setiap peminjam.
Rancangan produk merupakan cara lain untuk menambah nilai
nasabah. KSP Gradiska menerapkannya dengan memberikan tambah
pelayanan yaitu melayani pembayaran listrik secara on-line. Bagi nasabah
dapat melakukannya hanya dengan memotong saldo tabungan, sehingga
hal ini dapat mempermudahkan nasabah dalam pembayaran rekening
listrik.
2. Harga
Penerapan pemasaran produk simpanan KSP Gradiska dilakukan
dengan cara menyesuaikan keadaan lingkungan ekonomi pasar sasaran.
KSP Gradiska memberikan kemudahan para anggotanya. Pembukaan
rekening dengan nilai nominal Rp 15.000,- memberikan peluang kepada
masyarakat sekitar untuk melakukan penabungan.
Untuk produk simpanan brjangka KSP Gradiska menawarkan
bunga 9% samapai dengan 12,5% pertahun. Dalam administrasi smpanan
berjangka sangat mudah dan keuntungan bagi nasabah yang memiliki
simpanan berjangka akan mendaptkan bunga deposito pada jatuh tempo.
Sedangkan dalam produk pinjaman KSP Gradiska menawarkan
beberapa model. Bagi peminjam yang ingin meminjam dalam skala kecil
sampai dengan skala besar. Pinjaman skala kecil dilayani pada kantor
38
mikro KSP Gradiska yang menawarkan dari pinjaman Rp 100,000,-.
Untuk cicilan dapat
dilakukan setiap hari, mingguan, dan pasaran.
Pinjaman skala besar dilayani pada kantor pusat dan kantor cabang dari
pinjaman Rp 1.000.000,- , akan tetapi untuk kantor cabang maksimal
peminjaman adalah Rp 10.000.000,-.
Untuk persyaratan pinjaman mudah dengan pelayanan yang cepat
serta jasa yang ringan. KSP Gradiska melayani pinjaman jangka pendek,
pinjaman jangka panjang, pinjaman lunak dengan jasa 11% pertahun
menurun, dan pinjaman bagi karyawan. Pelayanan pinjaman bagi
karyawan dapat menggunakan agunan ATM dan Jamsostek. Akan tetapi
untuk agunan ATM dan Jamsostek maksimal peminjaman sebesar Rp
2.500.000,-. Selain itu terdapat pula kemudahan bagi nasabah yang sudah
sering mengajukan atau nasabah yang sudah lama bergabung dengan KSP
Gradiska.
Untuk pinjaman angota bagi UKM KSP Gradiska menawarkan jasa
pinjaman hingga 1,5%. Pinjaman anggota bagi UKM merupakan program
dana bergulir dari pemerintah malalui kementrian Negara Koperasi dan
UMK untuk mengembangkan KSP-KSP yang memberikan perhatian
kepada anggota maupun calon anggotanya yang berbasis usaha mikro,
kecil dan menengah.
39
3. Tempat
Tempat (place) merupakan lokasi berdirinya usaha yang digunakan
sebagai saluran distribusi. Pemilihan tempat sangatlah penting, karena
menyangkut tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada calon
nasabah atau nasabah. Penentuan lokasi kantor KSP Gradiska terltetak
pada jalan Mertokusumo yang merupakan jalan utama di Desa Candierejo.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam menjangkau kantor
KSP Gradiska. Untuk mendekatkan nasabah dan mengembangkan jumlah
nasabah maka KSP Gradiska membuka kantor cabang. KSP Gradiska
memiliki dua kantor cabang yang berlokasi di Bawen dan Bedono. Kantor
cabang Bawen terletak di jalan Soekrano-Hatta
No. 32 Harjosari
Kecamatan Bawen yang tepatnya didepan perusahaan textile PT Apac Inti.
Hal ini dilakuan dengan tujuan untuk menambah jumlah nasabah,
mendekatkan nasabah dan mengembangkan pasar. Kantor cabang Bedono
terletak pada Ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu. Tujuan pemilihan
tempat ini adalah tersedianya fasilititas lain yang sering dikunjungi yaitu
pasar.
Selain penentuan tempat perlu diperhatikan pula bentuk gedung
dan fasilitas yang nyaman dan aman bagi nasabah. Untuk memberikan
kesan yang bonafit maka bentuk gedung harus dilihat luwes dan sesuai
dengan lingkungan sekitar. Gedung KSP Gradiska berlantai tiga dengan
fungsi lantai satu sebagai kantor mkro, lantai dua berfungsi sebagai kantor
pusat dan lantai tiga sebagai ruang pertemuan dan ruang ketua.
40
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penataan ruang didalam
gedung khsusus untuk transaksi kepada nasabah. Penataan ruang yang
nyaman dan terkesan luas adalah salah satu yang harus diperhatikan.
Karena akan memberikan pada kepuasan nasabah terhadap pelayanan KSP
Gradiska. Penataan ruang KSP Gradiska disesuakan dengan urutan proses
administrasi.
4. Promosi
Pada dasarnya promosi adalah arus infomasi satu arah yang dibuat
untuk mengerakan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan
KSP Gradiska adalah dengan menjadi sponsor utama pada kegiatan desa.
Dengan promosi seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan para
anggotanya, karena dukungan dari anggota dan peran aktif anggota akan
membantu terealisasinya rencana kerja.
Selain promosi yang dilakukan diatas, KSP Gradiska melakukan
promosi dengan media yaitu dengan kegiatan iklan di majalah khusus
koperasi. Fungsi iklan di media majalah adalah sebagai berikut:
i. Memberikan informasi kepada calon nasabah diluar wilayah
Kabupaten Semarang maupun di dalam wilayah Kabupaten Semarang.
ii. Membujuk atau mempengaruhi bagi calon nasabah.
iii. Menciptakan kesan kepada nasabah dan bagi koperasi lainnya.
41
iv. Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi antara KSP Gradiska
kepada nasabah maupun KSP Gradiska kepada koperasi lainnya.
Dalam mendekatkan nasabah kepada KSP Gradiska maka KSP
Gradiska menerapkan jemput bola. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
kegiatan promosi personil selling. Personal selling adalah promosi antar
individu yang slain gtertemu yang bertujuan untuk menciptakan,
memperbaiki,, menguasai atau mamperbaiki hubungan. Promosi personal
selling memiliki fungis sebagai berikut:
a) Mengadakan komunikasi antar pihak KSP Gradiska kepada nasabah.
b) Memberikan pelayanan nasabah, karena dengan sistem jemput bola
maka lebih mengetahui keinginan nasabah.
c) Meningkatkan kemampuan diri bagi pengelola KSP Gradiska pada
khususnya.
d) Mempertahankan nasabah, karena nasabah akan merasa mudah dan
tidak perlu meluangkan waktunya untuk datang ke kantor hanya
cukup berdiam dirumah atau kios.
e) Mengatasi dan mendifinisi masalah nasabah secara cpat dan tidak
bertele-tele.
5. Personil
Secara sederhana personil adalah orang yang terlibat langsung
dalam menjalankan segala akvitas KSP Gradiska yang berhubungan
dengan
nasabah.
Personil
merupakan
variabel
pemasaran
yang
42
menentukan jati diri KSP Gradiska. Untuk menampilkan kekompakan dan
menampilkan petugas agar terlihat rapi, maka KSP Gradiska menerapkan
seragam kerja. Hal ini bertujuan agar nasabah mudah mengenal para
pengelola KSP Gradiska.
Selain penampilan harus rapi, personil disarankan ramah dalam
melayani nasabah serta mengenal nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi
akan tingkat kepuasan nasabah yang aktif dan nasabah akan merasa
diperhatikan oleh personil KSP Gradiska. Pelayanan yang ramah harus
didukung pula dengan kecepatan dan ketepatan dalam melayani nasabah.
Karena dengan pelayanan yang cepat dan tepat akan mempengaruhi sikap
nasabah kepada KSP Gradiska. Sehingga untuk memenuhi hal tersebut
KSP Gradiska dalam merekrut karyawannya minimal berpendidikan dan
mempunyai keterampilan serta memiliki pengalaman kerja dibidangnya.
Dalam mengembangkan para karyawannya,
KSP Gradiska
mempunyai program pendidikan pengelolaan koperasi dua kali setahun.
Pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM karyawannya, karena
dengan SDM yang mumpuni akan berdampak pada perkembangan
koperasi.
Karyawan
diikutkan
pelatihan
pengelolalaan
yang
diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau swasta. Salah satu sistem
pendidikan yang dilakukan oleh KSP Gradiska adalah dengan sistem out
bond. Sistem ini berfungsi sebagai peningkatan SDM dan juga berfungsi
sebagai peningkatan kekompakan karyawan dalam menengelola koperasi.
43
Dalam pengelolaanya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan
yang prima dalam melayani nasabahnya.
6. Bukti Fisik
Bukti fisik pada dasarnya mempengaruhi kenyamanan nasabah
dalam merasakan saran dan prasarana yang telah disediakan KSP
Gradiska. KSP Gradiska memiliki sarana dan prasarana yang cukup
lengkap, dari kursi tunggu, meja, komputer dan lahan parkir yang
memadai. Bukti fisik memiliki indicator-indikator sebagai berikut:
a) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman
Kondisi ruangan KSP Gradiska diusahakan selalu bersih
dengan tujuan agar ruangan terasa nyaman. Ruangan pelayanan
nasabah di beri AC agar keadaan ruangan terasa sejuk.
b) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana
Sarana untuk menunjang pelayanan nasabah maka KSP
Gradiska menyediakan buku tabungan sebagai bukti transaksi
simpanan. Buku tabungan berfungsi sebagai informasi keadaan jumlah
saldo nasabah. Dalam mencetak dan mencatat transaksi nasabah maka
KSP Gradiska melengkapinya dengan komputer. Komputer ini
berfungsi sebagai bentuk kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan.
44
7. Proses
Proses mempunyai fungsi sebagai upaya untuk melaksanakan
aktivitas usaha dengan tujuan untuk memuaskan nasabah. Adapun suatu
proses ada beberapa indikator yaitu:
a) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana.
Berikut prosedur produk-produk KSP Gradiska
i. Prosuder penerimaan simpanan
1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi.
2) Formulir yang digunakan adalah bukti setor simpanan.
3) Catatan akuntansi yagn digunakan
i)
Kartu simpanan anggota atau buku simpanan
ii)
Buku harian kas
iii)
Jurnal kas masuk.
4) Arus dokumen penerimaan kas
i) Mengisi
bukti
setor
simpanan
rangkap
dua
dan
menyerahkan uang simpanan kepada teller atau kasir.
ii) Teller menerima uang dan bukti setor rangkap dua dan
buku simpanan.
iii) Setelah cocok, teller mencatatkan ke dalam buku harian kas
dan buku simpanan anggota.
iv) Teller mengembalikan buku simpanan kepada anggota
penyimpan.
v) Bukti setor diterima dibagian akuntansi.
45
vi) Bukti setor simpanan yang telah dibukukan kemudian
diarsipkan.
ii. Prosedur penarikan simpanan
1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi.
2) Formulir yang digunakan adalah bukti penarikan simpanan.
3) Catatan akuntansi yang digunakan
i) Kartu simpanan anggota atau buku simpanan
ii) Buku kas harian.
iii) Jurnal kas keluar.
4) Arus dokumen penarikan simpanan
i) Anggota yang akan menarik simpanan mengisi bukti penarikan
simpanan rangkap dua dan menyerahkan kepada teller beserta
buku simpanan.
ii) Teller memeriksa dan memastikan bukti penarikan simpanan
dibubuhi tanda tangan penarik simpanan.
iii) Teller membayarkan uang simpanan dan menyerahkan bukti
penarikan lembar satu kepada bagian akuntansi.
iv) Bagian akuntansi memeriksa kemudian membukukan ke dalam
jurnal pengeluaran kas dan buku simpanan anggota.
v) Bukti penarikan simpanan yang telah dibukukan kemudian
diarsipkan.
46
iii. Prosedur Pemberian Kredit
1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman, dan bagian
akuntansi.
2) Formulir yang digunakan adalah formulir permohonan pinjaman
dan bukti kas keluar.
3) Catatan akuntansi yang digunakan
i) Jurnal kas harian.
ii)
Buku kas harian
iii) Kartu pinjaman.
4) Arus dokumen pemberian pinjaman
i) Bagian pinjaman menerima permohonan pinjaman dari anggota
dan mencatat pada buku agenda pinjaman.
ii) Bagian pinjaman melakukan analisis survey dan meneruskan
kepada manager.
iii) Manager melakukan review atas hasil analisis yang dibuat bagian
pinjaman tersebut bersama hasil analisis kepada koite anggaran
untuk ditetapkan.
iv) Berdasarkan
pinjaman,
ketetapan
bagian
pemberian
pinjaman
pinjaman
menyiapkan
dair
surat
komite
perjanjian
pinjaman.
v) Bagian administrasi pinjaman menyerahkan formulir pinjaman
dan surat perjanjian pinjaman kepada teller.
47
vi) Teller menerima formulir dan memeriksa dokumen-dokumen
tersebut dan menyiapkan bukti kas keluar rangkap tiga.
vii) Teller meminta manager untuk memeriksa isi bukti kas keluar.
viii)Teller mengarsipkan bukti kas keluar lembar ketiga dan
mencatat ke buku kas.
ix) Teller menyerahkan bukti kas keluar, lembar formulir pinjamn,
surat perjanjian dan bukti kas keluar kebagian akuntansi.
x) Bagian pinjaman menerima bukti kas keluar, formulir pinjamn
dan surat perjanjian pinjaman, mengarsipkan dan membukukan
ke kartu pinjaman.
xi) Bagian akuntansi mengarsipkan formulir-formulir pinjaman surat
perjanjian pinjaman dan bukti kas keluar.
iv. Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman
1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman dan bagian
akuntansi.
2)
Formulir yang digunakan buku kas masuk yang merupakan dasar
pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas.
3) Catatan akuntansi yang digunakan
i) Buku kas harian
ii) Jurnal kas harian.
4) Arus dokumen penerimaan angsuran pinjaman
i) Teller menerima uang angsuran pinjaman dari peminjam.
48
ii) Teller menandatangani bukti kas masuk dan membubuhkan cap
lunas.
iii) Teller menyimpan bukti kas masuk dan membukukan kebuku
harian kas.
iv) Teller menyerahkan bukti kas masuk ke bagian pinjaman dan
bukti kas masuk ke bagian akuntansi.
v) Bagian pinjaman menarsipkan bukti kas masuk dan mencatat ke
kartu pinjaman.
vi) Bagian akuntansi mengarsipkan bukti kas masuk dan mencatat
ke dalam jurnal kas masuk serta kartu pinjaman.
b) Tingkat Kualitas Keluhan Nasabah yang Ditanggapi dengan Baik
Keluhan setiap nasabah biasanya akan tergantung pada
pelayanan yang diterimanya secara langsung. Keluhan nasabah yang
ditanggapi dengan baik merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh
perusahaan jasa. Keluhan yang sering terjadi pada KSP Gradiska
biasanya pada kecepatan pelayanan yang menyebabkan nasabah
menjadi tidak nyaman. Hal ini terjadi terjadi karena kebanyakan
nasabah yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. Sehingga para
nasabah hanya bisa bertransaksi pada jam istirahat dan jam masuk
kerja siang.
Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang ada maka KSP
Gradiska memberikan tempat pelayanan khusus keluhan nasabah yaitu
49
customer service. Dengan adanya customer service setidaknya dapat
menampung dan menyelesaikan masalah nasabah.
B. Hambatan Bauran Pemasaran pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang
Pemakaian alat pemasaran dalam memasarkan sutu produk selalu
memiliki hambatan-hambatan. Dalam suatu sistem pemasaran hambatan yang
terjadi harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya. Karena bila hal ini
tidak diselesaikan secara serius akan menimbulkan dampak yang tidak baik
bagi keseluruhan sistem. Sedangkan hambatan yang sudah terselesaikan
menjadi sebuah pengalaman kedepan dalam mengantisipasi apabila terulang
kembali.
Hambatan bauran pemasaran oleh KSP Gradiska Kabupaten Semarang
antara lain:
1. Berkurangnya kekompakan antar pengelola.
Kekompakan antar pengelola koperasi merupakan modal utama
untuk dapat melaksanakan rencana kerja koperasi. Karena kekompakan
atau kerja sama antar pengelola memiliki peran tentang tercapai dan
tidaknya suatu rencana kerja koperasi. Kendala ini terjadi karena sebab
jumlah pekerjaan yang semakin banyak, sehingga setiap personil pengelola
sibuk dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk mengatasi kendala ini maka diperlukan adanya suatu
kegiatan refreshing. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap setahun dua kali.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan kembali kekompakan dan
kebersamaan pengelola koperasi. Sehingga dengan kekompakan dan
50
kebersamaan maka bauran pemasaran yang menjadi rencana kerja dapat
terwujud.
2. Bertambahnya Pesaing.
Pesaing merupakan suatu hambatan atau kendala bauran pemasaran
yang diselesaikan dengan tindakan sekali saja, melainkan harus dengan
tindakan yang berkesinambungan. Karena pesaing merupakan hambatan
yang akan selalu ada dimana saja dan kapan saja. Untuk mengatasi
hambatan seperti ini maka KSP Gradiska selalu berusaha untuk meluaskan
pasar sasarannya dengan membuka kantor cabang di luar daerah. Akan
tetapi tindakan ini tidak berhenti di situ saja melainkan kantor cabang yang
didirikan tentunya juga memiliki pesaing.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bab-bab yang telah dikemukakan di atas diuraikan tentang bauran
pemasaran jasa pada koperasi simpan pinjam. Mengacu pada judul Tugas
Akhir ini, uraian pada analisa menguraikan tentang penerapan bauran
pemasaran produk KSP Gradiska. Berdasarkan analisis tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.
Dari penerapan bauran pemasaran produk KSP Gradiska pada dasarnya
telah dilakukan dengan baik, sehingga ini akan menjadi awalan yang baik
bagi KSP Gradiska dalam menerapkan bauran pemasaran. Atribut yang
digunakan dalam bauran pemasaran memiliki dua atribut yaitu atribut
yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. KSP Gradiska
memberikan harga dengan mementingkan peluang masyarakat sekitar agar
dapat melakukan penabungan. KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang
di Kecamatan Bawen dan Kecamatan Jambu. Dalam mencapai kepuasan
nasabah KSP Gradiska selalu berusaha melayani nasabah dengan prima.
KSP Gradiska dalam menambah pelayanannya memberikan sarana dan
prasarana yang nyaman dan aman bagi nasabahnya.
2.
Penerapan bauran pemasaran tentunya tidak akan lepas dari hambatan.
Akan tetapi hambatan merupakan suatu permasalahan yang harus
52
diselesaikan. Hambatan bauran pemasaran pada KSP Gradiska sebagai
berikut:
a) Berkurangnya kekompakan antar pengelola.
b) Bertambahnya pesaing.
B. Saran-Saran
Dalam menjalankan penerapan bauran pemasaran pada hakikatnya tidak
lepas dari manajemen keseluruhan pengelolaan koperasi. Dengan tanpa
mengurangi rasa hormat penulis membubuhkan saran-saran untuk sebagai
bahan koreksi:
1. KSP Gradiska harus tetap mempertahankan dan terus meningkatkan
bauran pemasaran sebagai bentuk upaya keseriusan dalam mengelola
koperasi.
2. Memaksimalkan jaringan kerja sama agar dalam pengelolaan KSP
Gradiska lebih maju dan berdampak pada perluasan pasar.
53
DAFTAR PUSTAKA
A.B. Susanto, 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba, Jakarta
Budi Sumartono, http://www.umb.ac.id, , Sabtu, 8 Agustus 2009. pukul
15.46WIB
Enkosworo,http://www.unej.or.id, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39
Hastuti, Niken, 2007. Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang.
STAIN Salatiga. Salatiga
Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tjiptono, Fandy, 2002. Strategi Pemasaran. Andi. Yogyakarta.
Download