Tugas Akhir - 2008 KLASIFIKASI GOLONGAN DARAH MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Nugroho Romadhoni¹, Adiwijawa², Tjokorda Agung Budi Wirayuda³ ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom Abstrak Dalam bidang kedokteran, darah manusia diklasifikasikan menjadi golongan darah A, B, AB, O dan Rhesus. Penggolongan ini berdasarkan jenis antigen yang terkandung pada membran sel darah manusia yang disebut juga aglutinogen. Untuk mencegah terjadinya reaksi transfusi antara darah donor dan resipien pada proses transfusi darah maka dilakukan pemeriksaan golongan darah. Proses aglutinasi dapat diamati secara visual baik melalui mikroskop ataupun dapat dilihat secara visual langsung oleh para ahli dibidangnya. Pada bidang kedokteran forensik dan penanganan basis data rumah sakit secara massal, diperlukan suatu pemeriksaan golongan darah yang akurat dan cepat. Dalam tugas akhir ini dibuat suatu perangkat lunak yang dapat mengenali citra pola penggumpalan golongan darah dengan menggunakan pengolahan citra digital dan jaringan syaraf tiruan. Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization merupakan salah satu bentuk Jaringan Syaraf Tiruan yang melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif (competitive layer net) yang terawasi (supervised learning). Dalam proses pengklasifikasiannya metode ini memiliki kemampuan learning yang cepat dan mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi. Pola penggumpalan golongan darah didapatkan dari beberapa tetes darah yang ditetesi dengan reagen. Pola penggumpalan golongan darah ini diambil citranya untuk dianalisis. Beberapa langkah untuk pengolahan citra adalah pengubahan citra menjadi grayscale, deteksi tepi, segmentasi dan ekstraksi ciri. Hasil ekstraksi ciri akan digunakan sebagai inputan JST LVQ. Dari hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa JST LVQ dapat mengenali pola penggumpalan golongan darah secara cepat dan tingkat keakuratan mencapai 96,5%. Selain Parameter pada JST LVQ, proses deteksi tepi dan ukuran citra ciri untuk inputan JST LVQ juga mempengaruhi terhadap akurasi dan kecepatan sistem. Kata Kunci : golongan darah, jaringan syaraf tiruan LVQ, pengolahan citra digital Abstract In medical, human blood is classified into blood type A, B, AB, O and Rhesus. This classification based on antigen type implied in Human’s blood cell membrane so called agglutinogen. To prevent the happening of transfusion reaction between donor bloods and resipien at blood transfusion, hence we should do blood type inspection. Agglutination process can be observed visually either through microscope or can be observed by medical expert. On medical of forensic and to handling hospital database, required an inspection of accurate blood type and quickly. On this project made a software which can recognize cloting pattern image of blood type by using digital image processing and artificial neural network. Learning Vector Quantization Artificial Neural Network is one of the type of artificial neural network which use competitive layer net for study process. In Classification process, this method has capability of quick learning and high accuracy. Cloting pattern image of blood type got from some blood drips dropped with reagent. This cloting pattern image of blood type taken their image to be analysed. Some steps for image processing is distorting of image becomes grayscale, edge detection, segmentation and extraction of image characteristic. Result of the characteristic extraction will be applied as the input of LVQ Artificial Neural Network. From result of research has a conclusion that LVQ Artificial Neural Network can recognize cloting pattern image of blood type quickly and has accuracy 96,5%. Besides Parameter in LVQ Artificial Neural Network, edge detection process and the measure of characteristic extraction for the input of LVQ Artificial Neural Network also influences for accuration and system speed. Keywords : blood type, LVQ artificial neural network, digital image processing Fakultas Teknik Informatika Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Informatika Tugas Akhir - 2008 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setiap manusia yang ada didunia ini mempunyai darah yang mempunyai fungsi vital dalam tubuh manusia baik sebagai alat sirkulasi oksigen maupun sirkulasi nutrisi tubuh. Setiap orang mempunyai klasifikasi darah menurut golongannya. Golongan darah manusia memiliki kemiripan dengan orang tuanya. Karena golongan darah manusia merupakan turunan dari orang tuanya dan sering dijadikan sebagai alat pembuktian seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam bidang kedokteran terdapat klasifikasi golongan darah yaitu A, B, AB, O dan Rhesus. Penggolongan ini berdasarkan jenis antigen yang terkandung pada membran sel darah manusia yang disebut juga aglutinogen. Sistem penggolongan darah ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya reaksi transfuse (hemolisis dan aglutinasi) ketika dilakukan transfusi darah antara donor dan resipen. Pada sistem golongan darah A, B, AB dan O ada dua macam antigen yaitu antigen A dan antigen B serta antigen AB. Sedangkan pada sistem golongan darah reshus dikenal antigen C, D dan E. Akan tetapi antigen D merupakan komponen yang paling antigenik, sehingga yang sering digunakan adalah antigen D. Pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan cara mencampurkan aglutinin tipe tertentu tersebut dengan setetes darah yang ingin diketahui golongan darahnya, kemudian akan dapat diketahui reaksi yang terjadi yaitu terjadinya proses aglutinasi (penggumpalan) yang menunjukkan tipe golongan darahnya. Proses aglutinasi dapat diamati secara visual baik melalui mikroskop ataupun dapat dilihat secara visual langsung oleh para ahli dibidangnya untuk dapat menentukan golongan darah orang tersebut. Hanya terkadang untuk proses pengujian data dalam jumlah yang besar akan membutuhkan jumlah ahli yang banyak pula. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, telah banyak pekerjaan manusia yang dikerjakan secara manual dapat diselesaikan melalui proses komputerisasi sehingga meringankan pekerjaan manusia dan bersifat praktis. Dalam klasifikasi darah tentunya juga dapat ditentukan melalui proses komputerisasi untuk mempercepat proses pendataan golongan darah beserta data para pemiliknya dalam kasus jumlah data yang masal. Dengan mengambil gambar digital dari sample darah yang diberi antigen, maka melalui proses yang terdapat dalam suatu perangkat lunak, sample darah tersebut akan dapat ditentukan golongannya. Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana mengolah citra sample darah tersebut untuk dapat dikenali oleh sistem pada komputer yang mengeluarkan output berupa golongan darah A, B, AB atau O? Maka dari itu Diperlukan penerapan ilmu dalam bidang teknologi Informatika untuk dapat menjawab permasalahan itu. Tersedia banyak metode penyelesaian dalam bidang teknologi Informatika untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu dari metode tersebut adalah Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization merupakan salah satu bentuk Jaringan Syaraf Tiruan yang melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif (competitive layer net) yang terawasi (supervised learning). Diharapkan dalam proses pengklasifikasiannya 1 Fakultas Teknik Informatika Program Studi S1 Teknik Informatika Tugas Akhir - 2008 metode ini memiliki kemampuan learning yang cepat dan mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi. Hasil pencitraan dari proses pengetesan antigen pada sample darah akan diolah dengan pengolahan citra digital sehingga diperoleh suatu matrik yang berfungsi sebagai inputan pada Jaringan Saraf Tiruan sehingga memperoleh hasil yang baik. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dijadikan objek penelitian dan pengembangan tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana menentukan golongan darah melalui citra digital. 2. Bagaimana mengimplementasikan Metode Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization dalam mengklasifikasikan golongan darah manusia pada sebuah citra. 3. Bagaimana performansi dari perangkat lunak yang dibuat dilihat dari akurasi dan kecepatan pemrosesan. Dalam penelitian tugas akhir ini, objek penelitian dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Golongan darah yang dideteksi adalah golongan darah manusia A, B, AB,O dan Rhesus. 2. Jaringan Syaraf Tiruan yang digunakan hanya menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization dan hanya dibandingkan dengan pengenalan menggunakan metode pengolahan citra digital saja. 3. Input dari proses klasifikasi golongan darah ini adalah citra digital sample darah yang mempunyai ukuran piksel data 3 M piksel dan tidak membahas masalah pengambilan citra sample maupun proses pencampurannya larutan antigen terhadap darah. 4. Media data darah menggunakan kaca preparat dan urutan letak antigen dalam data darah adalah tetap dan terurut yaitu antigen A, Antigen B, Antigen AB, dan Antigen D serta tidak saling berdempetan dan posisinya tidak mengenai batas kaca preparat sesuai dengan yang telah dilakukan pada pihak laboratorium pada umumnya. 5. Posisi preparat pada sample data darah harus tegak lurus. 6. Keluaran/output dari sistem adalah tipe golongan darah A, B, AB, O dan sifat Rhesusnya. 7. Pada analisis tingkat keakuratan klasifikasi darah hanya dibandingkan oleh hasil klasifikasi golongan darah yang dilakukan secara konvensional oleh laboratorium. 1.3 Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization untuk menentukan klasifikasi golongan darah menggunakan citra digital. 2. Menganalisis beberapa parameter-parameter Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization beserta dengan prepocessingnya dalam klasifikasi golongan darah menggunakan citra digital. 2 Fakultas Teknik Informatika Program Studi S1 Teknik Informatika Tugas Akhir - 2008 3. Menguji dan menganalisis kinerja sistem dengan memperhitungkan akurasi dan kecepatan pemrosesan. 1.4 Metodologi Penyelesaian Masalah Dalam melaksanakan proyek akhir ini digunakan metoda sebagai berikut : 1. Studi Literatur a. Pencarian referensi Mencari referensi yang berhubungan dengan golongan darah manusia, pengolahan citra digital, Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization, serta teknik teori dasar pengimplementasianya melalui bahasa pemrograman. b. Pendalaman materi Mempelajari dan memahami materi yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini, seperti melakukan penelitian di laboratorium yang dalam hal ini dilakukan di Rumah Sakit, ataupun menanyakan kepada pembimbing Tugas Akhir maupun kepada teman-teman. 2. Analisa Perangkat Lunak Melakukan analisa kebutuhan untuk perangkat lunak, yang meliputi penentuan pola masukan perangkat lunak, penetapan keluaran perangkat lunak, inisialisasi parameter dan penentuan arsitektur jaringan yang akan dirancang pemodelannya menggunakan Data Flow Diagram. 3. Perancangan Membuat modul-modul perangkat lunak sebagai dasar implementasi dalam bahasa pemrograman berdasarkan pada analisa kebutuhan perangkat lunak. 4. Implementasi Mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak kedalam bahasa pemrograman. Implementasi dari pembangunan Perangkat Lunak ini dibuat dengan menggunakan MATLAB 7.1. 5. Analisa fungsi hasil implementasi Aplikasi yang telah selesai diimplementasikan akan dievaluasi. Akan dilakukan pengujian dari sistem yang telah dibangun pada tahap implementasi kemudian menganalisa terhadap penggunaan metode, tingkat akurasi dari proses klasifikasi golongan darah yang diujikan. 6. Pembuatan laporan tugas akhir dan kesimpulan akhir. Akan dilakukan Pengambilan kesimpulan akhir dan penyusunan laporan dari hasil pengklasifikasian golongan darah manusia dengan Perangkat Lunak yang telah dikembangkan. Laporan dibuat sebagai dokumentasi dari Perangkat Lunak tersebut. 3 Fakultas Teknik Informatika Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Informatika Tugas Akhir - 2008 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 1. Metode JST LVQ mampu melakukan proses pengenalan dengan baik terhadap citra golongan darah dengan tingkat akurasi keberhasilan mencapai 96,5% . 2. Pada parameter JST LVQ, penurunan nilai learning rate pada saat melakukan proses training pada JST LVQ akan menyebabkan menurunnya tingkat akurasi sistem. 3. Keberhasilan proses segmentasi citra pada saat preprocesing ditentukan oleh besarnya nilai threshold pada saat proses edge detection. Pada nilai threshold yang telah diuji yaitu 15, 20, 25, 30, dan 35. nilai threshold 25 menghasilkan keberhasilan proses segmentasi citra 100% dan tingkat akurasi paling tinggi sebesar 95,3%. Semakin rendah nilai threshold dan semakin tinggi nilai threshold menyebabkan keberhasilan proses segmentasi dan tingkat akurasi sistem menurun. 4. Besarnya ukuran citra input pada JST LVQ mempengaruhi tingkat akurasi sistem. Pada pengujian dengan menggunakan citra inputan yang berukuran 100x100, 150x150, 200x200, 250x250, 300x300, diperoleh akurasi tertinggi sebesar 96,5% pada citra dengan ukuran 150x150. 5. Jumlah data latih yang digunakan pada proses training JST LVQ juga mempengaruhi terhadap tingkat akurasi keberhasilan pengenalan pada citra uji. Semakin sedikit jumlah citra latih maka tingkat akurasi sistem akan semakin rendah. 6. Nilai range jarak minimum pada tiap kelas hasil pengujian JST LVQ terhadap data latih dapat digunakan sebagai nilai threshold untuk mengantisipasi citra inputan yang tidak termasuk dalam kelas klasifikasi. Namun hal ini bisa memungkinkan terjadinya penurunan performansi tingkat akurasi sistem dikarenakan ketidak konsistennya nilai jarak minimum pada tiap kelas yang dihasilkan oleh proses recognize pada data uji. 7. Proses pengenalan citra golongan darah dengan menghitung jumlah piksel yang bernilai satu pada masing-masing segmen gumpalan darah mempunyai akurasi pengenalan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan JST LVQ, akan tetapi waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan lebih lama dibandingkan dengan menggunakan JST LVQ. 5.2 Saran 1. Diperlukan algoritma edge detection yang lebih cepat dan baik lagi sehingga proses pengenalan dapat berlangsung cepat dan akurat. 2. Dapat digunakan algoritma segmentasi citra yang lain pada penelitian selanjutnya untuk memaksimalkan keberhasilan pada proses preprocessing citra inputan. 45 Fakultas Teknik Informatika Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Informatika Tugas Akhir - 2008 Daftar Pustaka [1] Ahmad, Usman. 2005. Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemrogramannya. Yogyakarta : Graha Ilmu. [2] Canny Edge Detector, http://homepages.inf.ed.ac.uk/rbf/HIPR2/canny.htm Diakses tanggal 02 Maret 2007. [3] Dharma, Eddy Muntina. 2005. Diktat Kuliah Digital Image Processing [DIP] Fundamental. Jurusan Teknik Informatika STT Telkom Bandung. [4] Golongan Darah, http://Pribadi.or.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2007. [5] Hermawan, Arief. 2006. Jaringan Syaraf Tiruan (Teori dan Aplikasinya). Yogyakarta : Andi. [6] Kusumadewi, Sri.2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Perangkat lunaknya). Yogyakarta : Graha Ilmu. [7] Kusumadewi, Sri. 2004. Membangun Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan MATLAB & EXCEL LINK. Yogyakarta: Graha Ilmu. [8] Munir, Rinaldi. 2004.Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung : Informatika. [9] Puspitaningrum, Diyah. 2006. Pengantar Jaringan Saraf Tiruan.Yogyakarta:Andi. [10] Rasiana, Lutche. 2006.Tugas Akhir: Implementasi Sistem Pengenalan Pelat Nomor Mobil dengan Jaringan Syaraf Tiruan. Jurusan Teknik Informatika STT Telkom Bandung. [11] Siang, Jong Jek. 2005. Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya dengan menggunakan MATLAB. Yogyakarta : Andi. [12] S. Sethu Selvi and K. Indira, A Novel Character Segmentation Algorithm for Offline Handwritten Character Recognition [13] Sugiharto, Aris. 2006. Pemrograman GUI dengan MATLAB. Yogyakarta : Andi. [14] Suyanto, Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan, Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom . 46 Fakultas Teknik Informatika Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Teknik Informatika